Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Sejarah Perkembangan Pabrik


Kalium Permanganat ditemukan oleh Davy pada tahun 1807, yang
mendapatkannya dari caustic potash (KOH). Ini logam pertama yang diisolasi melalui
elektrolisis. Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung
sebanyak 2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak
terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut.
Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite,
danpolyhalite ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit
dimana kalium dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil.
Komisi menyelesaikan penyelidikan aslinya pada bulan Januari 1984, menentukan
bahwa sebuah industri di Amerika Serikat sedang atau mungkin akan terluka karena
impor dari China dan Spanyol kalium permanganat ditemukan oleh Departemen
Perdagangan untuk dijual kurang dari nilai wajar. Setelah menerima penentuan
afirmatif Komisi, Perdagangan
mengeluarkan perintah antidumping pada potassium permanganate dari Spanyol dan
China pada 19 dan 31 Januari 1984. Pada tanggal 2 November 1998, Komisi
melembagakan ulasan lengkap lima tahun tentang potassium permanganat dari Cina
dan Spanyol.
Sebagaimana ditunjukkan dalam tinjauan lima tahun pertama, produk domestik dan
impor yang berkompetisi di Amerika Serikat dan pembeli, importir, dan produsen
melaporkan bahwa produk-produk ini dapat dipertukarkan. Penyebutan dilakukan
oleh pembeli, importir, dan produsen dari pertukaran produk AS dan Cina karena
sedikit produk China dijual di pasar AS. Produk impor yang tidak diimpor dilaporkan
dapat dipertukarkan dengan produk domestik. Dalam penyelidikan awal tahun 1984
potasium permanganat di Amerika Serikat tidak diimpor dari China. Kurangnya
kualitas kalium permanganat yang membatasi pertukaran produk Cina.
Kalium ditambang di Jerman, negara bagian New Mexico, California, dan
Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan,
Kanada diharapkan menjadi tambang penting di tahun depan. Kalium juga ditemukan
di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang natrium. Kalium tidak
ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida.
Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-
senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
I.2 Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Produk
Sifat Bahan
A. Magnesium Dioksida
a. Rumus Molekul MnO2
b. Berfase padat
c. Tidak berbau
d. Berat Molekul 86,94 gr/mol
e. Berwarna hitam sampai coklat kehitaman
f. Titik leleh 535 oC
g. Densitas 5,026 gr/cm3
h. Tidak dapat larut dalam air
i. Tidak korosif terhadap kaca

B. Kalium Hidroksida
a. Rumus Molekul KOH
b. Berfase padat
c. Tidak berbau
d. Berat molekul 56.11 gr/mol
e. Berwarna putih
f. pH= 13
g. Titik didih: suhu dekomposisi 1384oC
h. Titik leleh 380oC
i. Densitas 2.044oC
j. Mudah larut dalam air, tidak larut dalam dietil eter
k. Korosif terhadap alumunium,zinc, dan kuningan
Sifat Produk
A. Kalium permanganate
a. Rumus molekul KmnO4
b. Berfase padatan
c. Tidak berbau
d. Berat molekul 158.03 gr/mol
e. Berwarna ungu
f. Densitas 2,7 gr/cm3
g. Mudah larut dalam metanol, aseton, dan air.
I.3 Kapasitas Produksi
Data dibawah ini merupakan data produksi dari produksi Kalium
Permanganate di Inonesia pada tahun 2011-2017. Dibawah ini merupakan sjian data
berikut :
Tabel 1. Produksi kalium permanganat di Indonesia tahun 2011-2017
TAHUN PRODUKSI (TON)
2011 44,29291
2012 43,15125
2013 45,90075
2014 18,27433
2015 36,87225
2016 23,45133
2017 38,61008

Berdasarkan tabel 1 didapatkan grafik sebagai berikut :


PRODUKSI KALIUM PERMANGANAT
50
PRODUKSI (TON)
40 f(x) = − 2.34 x + 4745.45
30 R² = 0.22
20
jumlah kalium
10 permangant
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
TAHUN

Dari grafik diatas diperoleh data sebagai berikut :


y = -2,3385x + 4745,4
y = jumlah produksi kalium permanganat
x = tahun produksi kalium permanganat
Dari persamaan berikut kapasitas tahun 2018 sebesar
y = -2,3385 (2018) + 4745,4
y = 26,307
Jadi, untuk kapasitas produksi dari pabrik kalium permanganat dari kalium manganat
dengan oksidasi elektrokimia yang akan di produksi pada tahun 2018 sebesar 26,307
ton.

I.4 Pemilihan Lokasi


Letak geografis pabrik merupakan salah satu faktor utama yang menentukan
keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu pabrik. Beberapa faktor yang dapat
menjadi acuan dalam menentukan lokasi pabrik antara lain: penyediaan bahan baku,
utilitas, pemasaran, transportasi, dan tenaga kerja. Berdasarkan faktor tersebut maka
lokasi pabrik yang dipilih yaitu di Gresik, Jawa Timur dengan pertimbangan:
I.4.1 Faktor utama
Faktor utama mencakup beberapa hal :
1. Tersedianya bahan baku
Bahan baku merupakan hal yang penting utama dalam mengoperasikan
pabrik, sebab beroperasi tidaknya pabrik tergantung pada ketersediaan bahan baku.
Bahan baku pembuatan KMnO4 adalah MnO2 yang dibeli dari Kulonprogo, Daerah
Istimewa Yogyakarta sehingga lokasi pabrik dipilih mendekati sumber bahan baku
yang transportasinya lewat jalur darat
2. Letak daerah pemasaran
Berada di tengah-tengah daerah pemasaran nasional dan internasional. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pemasaran :
 Kebutuhan produk baik dimasa sekarang maupun dimasa mendatang.
 Jarak yang ditempuh dari pabrik ke daerah pemasaran.
 Pengaruh persaingan yang ada.
3. Tenaga listrik dan bahan bakar
Sumber tenaga listrik untuk keperluan pabrik ini disuplai dari PLN maupun
generator yang telah disediakan. Bahan bakar untuk pabrik ini mudah diperoleh,
karena didistribusi bahan bakar untuk industri dari unit pemasaran PT. Pertamina.
4. Tersedianya Air
Kebutuhan pabrik akan air sangat besar, untuk itu diperlukan lokasi yang
memungkinkan penyediaan air yang cukup.

II.4.2 Faktor Khusus


1. Tersedianya Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang produktif berasal dari perguruan tinggi baik yang S1
maupun DIII dan teknisi serta lulusan SMK atau SMA.
2. Fasilitas Transportasi
Transportasi dibutuhkan sebagai penunjang utama penyediaan bahan baku
maupun pemasaran produk.
3. Buangan pabrik
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang limbah pabrik adalah:
 Masalah-masalah polusi yang mungkin akan timbul dengan adanya pabrik
dan penanggulangannya.
 Penambahan limbah terutama jika berhubungan dengan peraturan setempat
serta dampaknya terhadap lingkungan.
4. Faktor lingkungan sekitar
Keadaan masyarakat disekitar lokasi pabrik akan mempengaruhi pendirian
suatu pabrik. Berdasarkan pengamatan, disekitar lokasi pabrik sudah terdapat
fasilitas-fasilitas yang memungkinkan karyawan hidup dengan layak, antara lain
yaitu: sarana pendidikan, sarana ibadah maupun sarana lainnya. Lokasi ini relatif
dekat dengan Sidoarjo, Surabaya dan Lamongan yang mempunyai fasilitas lebih
lengkap, sehingga kehidupan karyawannya akan lebih tenang dalam menjamin
masa depan keluarganya.
I.5 Tata Letak

Office

340 sq m

Kelistrikan

ASSEMBLING POINT

Office

86 sq m

MAKE UP
RAW WATER
WATER

PROCESS UNIT

COOLING WATER RAW WATER

OFFICE Office

103 sq m

BALLROOM SPORTS CANTEEN MEDICAL


CHECK
BAB II

MACAM DAN SELEKSI PROSES

II.1 Macam-Macam Proses

Macam-macam proses:
1. Oksidasi elektrolit kalium manganat dengan media asam
Kalium manganat dapat dioksidasi melalui klorin atau dengan disproporsionasi di
bawah kondisi asam. Reaksi oksidasi klorin adalah.
2K2MnO4 + Cl2 -> 2KMnO4 +2KCl
Reaksi disproporsionasi yang diinduksi asam dapat ditulis sebagai.
3K2MnO4 + 4HCl -> 2KMnO4 + MnO2 + 2H2O +4KCl
Kalium permanganat mengkristal dari larutan reaksi pekat.
Kekurangan: reaksi berjalan lambat, diperlukan tindakan pencegahan khusus,
tidak stabil karena dapat terdekomposisi dan air teroksidasi, dan biaya produksi
lebih mahal.

2. Oksidasi elektrolit kalium manganat dengan media basa/netral


Kalium permanganat diproduksi secara industri dari mangan oksida sebagai
pirolusit. Mangan oksida melebur dengan kalium hidroksida dan dipanaskan
dalam udara atau sumber lain dari oksigen. Tahapan ini menghasilkan kalium
manganat.
2MnO2 + 4KOH +O2 -> 2K2MnO4 + 2H2O
Kalium manganat kemudian diubah menjadi permanganat melalui oksidasi
elektrolit dalam media basa:
2K2MnO4 + 2H2O -> 2KMnO4 + 2KOH +H2
Kelebihan: reaksi berjalan lebih cepat, lebih stabil sehingga proses ini lebih
sering digunakan, dan biaya produksi lebih murah.
3. Garam permanganat juga dapat dihasilkan dengan memperlakukan larutan ion
Mn2+ dengan oksidan kuat seperti timbal oksida (PbO2), natrium bismutat
(NaBiO3), atau peroksidisulfat.

II.2 Seleksi Dan Uraian Proses


1. Sebuah proses untuk menyiapkan kalium manganat (K 2MnO4) yang terdiri dari
langkah-langkah:
(a) pencampuran bahan awal yang mengandung bijih mangan yang memiliki
mangan dalam bentuk mangan dioksida atau mangan dengan valensi lebih
rendah dari atau sama dengan 4t dengan larutan pertama kalium droksida
dalam air untuk membentuk larutan kedua yang memiliki rasio mol kalium
hidroksida ke mangan di kisaran pproximate 2 hingga 3; dan
(b) atomisasi larutan kedua tersebut menjadi tetesan ke dalam aliran gas
pengoksidasi yang dipanaskan dalam bejana reaktor pertama yang memiliki
dinding, mengatakan tetes larutan kedua yang diatomisasi tersebut berukuran
cukup kecil dan suhu aliran gas pengoksidasi tersebut cukup tinggi yang
mengatakan tetes kehilangan air dan mengeras menjadi bubuk sebelum
menghubungi dinding tersebut, dimana kata mangan teroksidasi sehingga
bubuk tersebut terdiri dari potasium hypomanganat dan potas sium
manganate.
2. Sebuah proses menurut klaim 1, dimana aliran gas tersebut berada pada suhu
dalam kisaran kira-kira 500 ° C plus atau minus 100 ° C.
3. Proses menurut klaim 1, dimana kata bejana reaktor pertama memiliki ujung atas,
dan ujung bawah bentuk kerucut.
4. Sebuah proses menurut claim3, dimana ujung atas dari kapal reaktor pertama
memiliki saluran masuk untuk aliran gas tersebut.
5. Sebuah proses menurut klaim 3, dimana larutan detik kemudian dikabutkan oleh
alat pengukur sentrifugal cair, kata alat penyemprot yang diposisikan pada ujung
atas dari bejana reaktor pertama tersebut.
6. Sebuah proses menurut klaim 5, di mana kecepatan alat penyemprot tersebut
dapat disesuaikan untuk menghasilkan tetesan ukuran yang mampu didukung dan
disampaikan oleh aliran tersebut.
7. Sebuah proses menurut claim3, selanjutnya terdiri dari langkah: menghubungi
serbuk tersebut dengan gas pengoksidasi dalam langkah pengoksidasi kedua
untuk menghasilkan nukleat manga potasium, dan dimana langkah pengoksidasi
kedua terjadi dalam bejana reaktor kedua.
8. Sebuah proses menurut klaim 7, dimana kata dan kapal reaktor memiliki saluran
masuk untuk mengoksidasi gas. 9. Sebuah proses menurut klaim 7, dimana kata
dtk kapal reaktor memiliki sejumlah lempeng untuk menerima dan mendukung
bubuk tersebut.
9. Proses menurut klaim 9, dimana mengatakan bejana reaktor kedua memiliki alat
pemanas untuk memanaskan pelat tersebut ke suhu dalam kisaran antara 200 C.
hingga 300 C.
10. Sebuah proses menurut klaim 1, dimana kata bahan awal adalah bijih
yang mengandung mangan dioksida.
11. Sebuah proses menurut klaim 11, dimana bijih tersebut digiling ke
kehalusan kurang dari sekitar 80 mikron.
12. Proses menurut klaim 1, dimana bahan awal adalah lumpur mangan dioksida.
13. Proses menurut klaim 1, dimana larutan pertama memiliki konsentrasi sekitar
50% pot kalium hidroksida berat.
14. Sebuah proses menurut klaim 1, dimana rasio mol kalium hidro xida untuk
oksida mangan adalah.
15. Proses menurut klaim 1, dimana gas pengoksidasi adalah campuran air, udara
dan oksigen.
16. Sebuah proses menurut klaim 1, dimana langkah pengoksidasi pertama terjadi
dalam kisaran sekitar 20 hingga 50 detik.
17. Sebuah proses menurut klaim 1, dimana gas pengoksidasi yang dipanaskan pada
tahap pengoksidasi pertama tersebut dilakukan pada tingkat umpan balik dan
suhu yang sama.
18. Sebuah proses sesuai dengan klaim 11, dimana laju mengatakan bahan awal
diumpankan ke bejana reaktor pertama dan dikabutkan diatur sampai bubuk
tersebut yang dihasilkan dari langkah pengoksidasi pertama dan gas pengoksidasi
dari tahap pengoksidasi pertama mencapai suhu dalam kisaran 200 C. hingga 300
'C.
19. Proses menurut klaim 11, dimana gas pengoksidasi dari langkah pengoksidasi
pertama terdiri dari oksi gen dan air dan diekstraksi setelah reaksi dan dikalibrasi
ulang setelah restorasi tekanan parsial dari oksi gen dan air, mengatakan tekanan
oksigen parsial yang sedang disimpan kembali. dengan menambahkan udara
bersih atau oksigen, dan tekanan parsial air yang dikembalikan oleh saturasi
dengan uap air.
20. Sebuah proses menurut klaim 20, dimana gas pengoksidasi yang dipulihkan
dipanaskan sebelum diberikan dalam aliran tersebut.
21. Suatu proses menurut klaim 3, dimana gas pengalir (oxi) dalam aliran tersebut
pada langkah pengoksidasi pertama diekstraksi melalui kolektor yang
dihubungkan ke ujung bawah berbentuk kerucut dari bejana reaktor pertama, dan
ditarik ke bagian pendingin pertama dari suatu menara pendingin gas di mana
kata gas pengoksidasi bertukar panas latennya dengan larutan berair kalium
hidroxi de dan potas sium permanganat.
22. Sebuah proses menurut klaim 11, dimana langkah pengoksidasi pertama terjadi
pada suhu yang konstan, dan pada tekanan kira-kira sekitar tekanan atmosfir
23. Sebuah proses menurut klaim 7, dimana langkah pengoksidasi pertama terjadi di
bejana reaksi pertama dan tahap pengoksidasi kedua terjadi di bejana reaksi
kedua dengan serbuk tersebut yang lewat secara terus menerus dari bejana reaksi
pertama tersebut ke bejana reaksi kedua tersebut melalui setidaknya satu katup
yang mengisolasi mengatakan bejana reaksi pertama dan mengatakan bejana
reaksi kedua.
24. Sebuah proses menurut klaim 9, dimana lempeng-lempeng tersebut dalam bejana
reaktor kedua ditempatkan dalam kaskade yang menyediakan hubungan satu di
atas yang lain dan dimana serbuk tersebut didistribusikan berlapis-lapis pada
permukaan paling tidak satu dari pelat dan diaduk dengan pisau. berarti
menyebabkan serbuk tersebut bergerak dari pelat ke pelat secara kaskade saat
terkena dan bereaksi dengan gas pengoksidasi.
25. Sebuah proses menurut klaim 10, lebih lanjut termasuk memanaskan pelat dari
bejana reaktor kedua dengan sirkulasi suatu transfer panas flui d melalui masing-
masing pelat tersebut.
26. Suatu proses menurut klaim 7, dimana gas pengoksidasi oi dari tahap
pengoksidasi kedua tersebut terdiri dari air dan oksigen dalam perbandingan
molar air dengan oksigen dalam kisaran kira-kira 2: 1.
27. Sebuah proses menurut klaim 7, dimana reaksi antara bubuk tersebut yang terdiri
dari kalium hipo manganat dan kalium manganat dan gas pengoksidasi dari tahap
pengoksidasi kedua terjadi dalam kurun waktu sekitar 20 sampai 60 menit.
28. Suatu proses menurut klaim 7, lebih lanjut termasuk mengatur rasio oksigen
dalam gas pengoksidasi dari langkah pengoksidasi kedua dengan mengukur
proporsi oksigen dalam gas pengoksidasi tersebut dan menyesuaikan bagian pro
air terhadap oksigen dalam gas pengoksidasi tersebut.
29. Sebuah proses menurut klaim 7, dimana mengatakan bejana reaktor kedua
dipertahankan pada tekanan sekitar tekanan atmosfir oleh evakasi gas oksidasi
berlebih.
30. Sebuah proses menurut klaim 24, di mana bejana reaksi pertama dan bejana
reaksi kedua adalah ar berkisar dalam seri sehingga bubuk yang dihasilkan dalam
langkah pengoksidasi pertama dalam bejana reaksi pertama tersebut mengalir
tanpa interupsi dari bejana reaksi pertama tersebut ke dalam detik tersebut.
bejana reaksi, memungkinkan untuk produksi terus-menerus dari kalium
manganat.
31. Sebuah proses menurut klaim 1, termasuk solubi lating kalium manganat ke
dalam larutan berair kalium hidroksida dan kalium permanganat, menjelaskan
larutan berair, dan secara elektrolisa mengoksidasi larutan berair tersebut untuk
mengubah potas sium manganat tersebut menjadi kalium permanganat.

Anda mungkin juga menyukai