Anda di halaman 1dari 36

2021

PT
Enviroware
Global Tbk

TECHNICAL
PROPOSAL
Instalasi Pengolahan Limbah Industri
Asam Sulfat

PROPOSED TO:
PT. Petrokimia Gresik

PROPOSED BY:
PT. Enviroware Global Tbk WWW.ENVIROWAREGO.COM
SLEMAN, ID
WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 1

ABOUT OUR

QUALITY IS
COMPANY
THE BEST
PT Enviroware Global Tbk merupakan Perusahaan
Swasta Multinasional terbaik di bidang Pelatihan,
Sertifikasi & Konsultan Lingkungan Hidup, Energi BUSINESS
& Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
khususnya pengolahan limbah industri yang
ASPECT.
berdiri pada 25 Desember 2020 dan berlokasi di
Jalan Kaliurang No. 115, Ngemplak RT 003/RW
013, Sleman, Yogyakarta. Visi dan misi
perusahaan adalah:
Visi: Menjadi perusahaan terdepan dalam jasa
konsultansi lingkungan di Indonesia yang
mendukung prinsip bisnis pengelolaan
lingkungan berkelanjutan
Misi: Memberikan pelayanan terbaik yang
mengedepankan kepuasan pelanggan melalui
kompetensi dan profesionalisme kerja,
ketepatan waktu, jaringan kerjasama yang luas
dan hubungan yang erat antara tim dan
pelanggan yang berasaskan pengelolaan
lingkungan yang berkelanjutan.
WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 2

ABOUT THE

INDUSTRY
Asam sulfat adalah komoditas kimia yang
sangat penting, konsumsi asam sulfat sering
digunakan untuk memantau tingkat industrialisasi
suatu negara. Asam sulfat diproduksi setiap tahun
dalam jumlah yang lebih besar daripada bahan
kimia lainnya. Saat ini, produksi di seluruh dunia
melebihi 160 juta ton, dengan AS dan Asia
sebagai konsumen teratas. Asam sulfat (H2SO4)
adalah bahan baku dasar yang digunakan dalam
berbagai proses industri dan operasi manufaktur.
Hampir 70% asam sulfat digunakan dalam
produksi pupuk fosfat. Asam sulfat adalah cairan
bening dan kental serta dapat diproduksi secara
komersial baik dengan proses ruang timbal atau
proses kontak. Saat ini diketahui bahwa proses
kontak lebih ekonomis (Research Triangle Park,
NC, 1992).
Asam sulfat banyak digunakan dalam produksi
pupuk seperti amonium sulfat (sulfat amonia) dan
superfosfat serta dalam proses industri / kimia
lainnya seperti pembuatan rayon, kokas, pulp dan
kertas, sabun dan deterjen, cat, pembersih logam,
PT Petrokimia Gresik pada tahun 2019
pemrosesan dan pemurnian logam, pemrosesan
mampu memproduksi produk Asam Sulfat
kimiawi, bahan peledak, dan baterai (jenis timbal /
sebesar 1.170.000 ton/tahun.
asam). Selain itu, asam sulfat juga digunakan
Secara umum industri asam sulfat mencakup
dalam pengolahan air untuk mengatur pH dan
bagian-bagian berikut (Cheremisinoff &
untuk mengontrol korosi dan kerak.
Rosenfeld, 2010):
(Cheremisinoff, 1995).
1. Penyimpanan belerang
2. Peleburan belerang padat dan
penyaringan
3. Penyimpanan belerang cair
4. Dua jalur produksi asam sulfat identik
yang meliputi: pengeringan udara,
pembakaran belerang, konversi SO2 ke
SO3, dan penyerapan asam gas, serta
sistem pendingin asam
5. Penyimpanan asam sulfat.
WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 3

STAGE OF WORK

GENERAL PLANNING DATA

PERUNTUKAN LOKASI DURASI


PELAKSANAAN
Pengolahan air limbah Tepen, Tlogopojok, Kec.
industri berupa limbah Gresik, Kabupaten Gresik, 29 Januari 2021-29 April
organik yang berasal dari Jawa Timur 61151 2021
Mess Pekerja dan aktivitas
di kantor (domestik) PT
Petrokimia Gresik

NILAI KONTRAK O&M

Rp 4.642.742.686 (Opsi 1) 6 bulan


Rp 5.017.142.686 (Opsi 2)
WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 4

SCOPE
OF WORK
Perhitungan Unit Proses
Detail Engineering Detail
(DED) IPAL
As building drawing
Pekerjaan dan Perakitan Sipil
Perakitan/Assembling dan
Instalasi Unit-Unit
Proses Instalasi Listrik dan
Pemipaan IPAL
Commissioning (Start-Up dan
Pelatihan Operator IPAL
CAPEX dan OPEX

WE ARE A LEADING
COMPANY THAT AIMS TO
PROVIDE YOU WITH THE
BEST SERVICE.
PAGE 5

PROPOSED BY
TECHNICAL
PT. ENVIROWARE
GLOBAL TBK
RECOMMENDATIONS

FOR WASTE MINIMIZATION

Jenis & Sumber Limbah


Jenis limbah yang dihasilkan
dapat digolongkan menjadi limbah
organik dan limbah anorganik. Estimasi Produksi
Limbah organik dapat disebut Limbah
sebagai limbah domestik dari PT Petrokimia Gresik memiliki
aktivitas pekerja di PT Petrokimia jumlah karyawan 2.429 orang
Gresik. Air limbah domestik dengan kebutuhan air 150
merupakan air limbah yang timbul liter/orang/hari. Selanjutnya
dari aktivitas hidup sehari-hari dilakukan perhitungan jumlah air
manusia yang berhubungan limbah yang dihasilkan oleh
dengan pemakaian air. Pada area lingkungan ini berdasarkan
operasional, air limbah domestik standar “Pemakaian Air Dingin
berasal dari perkantoran dan Minimum sesuai dengan
mess karyawan yaitu untuk Penggunaan Gedung” (SNI 03–
kegiatan mandi, cuci, kakus, dan 7065–2005), dengan jumlah
dapur. Air limbah domestik pemakaian air per penghuni per
umumnya mengandung senyawa hari untuk rumah susun yaitu
polutan organik yang cukup tinggi, sebesar 150 liter. Besarnya debit
dan dapat diolah dengan proses rata-rata air limbah domestik di
pengolahan secara biologis PT Petrokimia Gresik
diasumsikan 80% penggunaan
Sementara limbah anorganik air bersih akan menjadi air
berupa cairan asam yang limbah. Selanjutnya diketahui
bersumber dari air semburan untuk debit kebutuhan air bersih
boiler pemanas limbah, cooling sebesar 364350 liter/hari, dan
water dan air yang mengandung untuk debit air limbah
asam sulfat akibat tumpahan, domestiknya yaitu sebesar
kebocoran tangki penyimpanan 291480 liter/hari atau 291.48
dan pencucian peralatan pabrik. m3/hari.

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 5
WASTE CHARACTERISTICS
Anorganic
Dari tahapan produksi, dihasilkan produk dan juga
limbahnya. Berikut merupakan karakteristik dari
sisa produksi asam sulfat sebagai limbah
anorganik.

Organic
Sementara limbah domestik yang
akan dilakukan simulasi dan
pemodelan mengacu pada (Metcalf
and Eddy, 2002) karakteristik air
limbah domestik yaitu Medium
Strength Wastewater dan Peraturan
Menteri LHK No.68 tahun 2016:

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 6
PAGE 5
TECHNICAL
PROPOSED BY

RECOMMENDATIONS PT. ENVIROWARE


GLOBAL TBK
FOR WASTE MINIMIZATION

Wastewater Quality
Target
Hasil olahan yang akan didesain
adalah memenuhi baku mutu
limbah organik yang disyaratkan
oleh pemerintah berdasarkan
Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia No. 68 Tahun 2016,
sehingga air limbah dapat
dipergunakan kembali sebagai
air kelas tiga yakni air yang
peruntukannya dapat digunakan
untuk pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan, air untuk
mengairi pertanian, dan atau
peruntukan lain yang
mempersyaratkan air yang sama
dengan kegunaan tersebut.

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 7
PAGE 5
TECHNICAL
PROPOSED BY

RECOMMENDATIONS PT. ENVIROWARE


GLOBAL TBK
FOR WASTE MINIMIZATION

Mass Balance (Anorganic)

Mass Balance (Organic)

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 8
PAGE 5
TECHNICAL
PROPOSED BY

RECOMMENDATIONS PT. ENVIROWARE


GLOBAL TBK
FOR WASTE MINIMIZATION

Waste Minimization
Strategy

Waste Management (Before-After

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 9
WASTEWATER TREATMENT

TECHNICAL RECOMMENDATION

Pemilihan teknologi tentunya harus sesuai dengan


karakteristik limbah yang dihasilkan oleh PT Petrokimia Gresik
TECHNOLOGY SELECTION

yakni berupa limbah organik yang mencakup parameter pH,


TSS, BOD, COD, minyak dan lemak, amoniak, dan total
coliform. Berikut merupakan bagan alir proses pemilihan
teknologi yang diusulkan oleh PT Enviroware Global Tbk
selaku konsultan perencana yang disertai dengan
pertimbangan pada setiap pemilihan teknologi:

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 10
WASTEWATER TREATMENT

TECHNICAL RECOMMENDATION

Sehingga teknologi akan digunakan pada IPAL Asam Sulfat


(Organic Section) PT Petrokimia Gresik yaitu:
SELECTED TECHNOLOGY
FLOWCHART

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 11
MODEL &

SIMULATION

Berdasarkan hasil pemodelan


dan simulasi menggunakan
Software Hydromantis GPSx
maka didapatkan kualitas
influent dan kadar maksimum
yang mengacu pada PP No. 68
Tahun 2014:

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 12
WWW.ENVIROWAREGO.COM

DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)

Accessories

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 13
WWW.ENVIROWAREGO.COM

LAYOUT & 3D SKETCH WWTP

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 14
WWW.ENVIROWAREGO.COM

OPERATIONAL & MAINTENANCE


Standard Operation Procedure (SOP) Dalam maintenance teknologi perawatan yang
diperlukan agar operator IPAL mengetahui dibutuhkan cukup mudah pada kondisi operasi
apa saja yang harus dilakukan untuk normal baik di inlet maupun outletnya. Berikut ini
pengoperasian dan perawatan IPAL. operation and maintenance (O & M) yang perlu
Dibutuhkan operator yang memahami dilakukan:
proses pengolahan air limbah di setiap Pada Bak Ekualisasi pengendapan kotoran atau
unit pengolahan agar efisiensi pengolahan lumpur harus dicegah dengan cara memonitor
sesuai dengan perhitungan perencanaan. surface aerator dengan rutin dan melakukan
Secara keseluruhan, agar IPAL beroperasi pemeriksaan secara berkala pada pipa lumpur
sesuai yang direncanakan perlu dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi pengendapan
hal berikut : di dasar tangki.
Menyusun SOP sesuai dengan Perawatan pompa dengan melumasi motor
peruntukan masing-masing unit pompa secara berkala, minimal satu kali dalam
pengolahan satu minggu. Pelumasan dilakukan dengan hati-
Melakukan monitoring debit influen hati agar pelumas tidak berlebih maupun
dan efluent IPAL setiap hari kekurangan.
Melakukan monitoring kualitas influen Pemeriksaan pompa lumpur untuk mengetahui
dan efluen IPAL setiap bulan akumulasi lumpur, pemeriksaan skimmer jika
Melakukan evaluasi kesesuaian scum terbawa oleh overflow dan melakukan
kondisi eksisting IPAL dengan kriteria pemeriksaan V notch jika terjadi pembentukan
desain slime pada V notch dalam tangki primary
clarifier.
Saat melakukan pengurasan, lumpur yang masih
aktif harus dibiarkan dalam bak agar proses
dekomposisi selanjutnya dapat berlangsung
kontinu. Tidak perlu menguras air limbahnya
juga. Pipa harus diletakkan pada bagian
terbawah bak agar yang terambil adalah lumpur
yang sudah tidak aktif.
Dibutuhkan blower udara utama sesuai dengan
kebutuhan udara desain, dan blower udara
sebagai cadangan apabila blower utama dalam
proses perawatan. Kedua blower juga dapat
dioperasikan secara bergantian. (Aerasi).
Perlu dilakukan pengurasan secara teratur pada
bak pengendap akhir.
Debit pembubuhan klorin harus sesuai dengan
perhitungan perencanaan untuk menghindari
kelebihan klor pada efluen IPAL (Klorinasi).
Kecepatan pengadukan pada mixer harus diatur
agar tidak terjadi turbulensi saat waktu kontak
(Klorinasi).
Perlu dilakukan pengurasan secara teratur pada
bak klorinasi (Klorinasi)

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 15
WWW.ENVIROWAREGO.COM

CAPEX & OPEX

CAPEX

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 16
WWW.ENVIROWAREGO.COM

CAPEX & OPEX

CAPEX

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 17
WWW.ENVIROWAREGO.COM

CAPEX & OPEX

OPEX

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 18
WWW.ENVIROWAREGO.COM

CAPEX & OPEX

OPEX

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 19
WWW.ENVIROWAREGO.COM

TOTAL
CAPEX & OPEX

OPEX

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 20
WWW.ENVIROWAREGO.COM

LETTER OF
AGREEMENT
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhammad Panji Pangestu
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Enviroware Global Tbk
Alamat : Jalan Kaliurang No. 115, Ngemplak RT 003/RW 013, Sleman, DIY
Selanjutnya disebut sebagai pihak pertama.
Nama : PT. Petrokimia Gresik
Alamat : Tepen, Tlogopojok, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Selanjutnya disebut sebagai pihak kedua.
Kedua pihak telah sepakat melakukan kerjasama usaha dengan ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
Pihak pertama akan merencanakan pembangunan instalasi pengolahan air limbah
organik kepada pihak kedua yang berlokasi di PT. Petrokimia Gresik.
Pasal 2
Pihak kedua menyerahkan keseluruhan wewenang perencanaan pembangunan instalasi
pengolahan air limbah organik kepada pihak pertama.
Pasal 3
Pihak pertama memberikan laporan perkembangan tahap perencanaan pembangunan
instalasi pengolahan air limbah organik secara berkala.
Pasal 4
Apabila terjadi kecelakaan kerja, pihak kedua ikut bertanggungjawab dalam
penanganannya.
Pasal 5
Apabila terjadi perselisihan, penyelesaiannya di laksanakan secara kekeluargaan.
Apabila masih belum ditemui jalan keluar, dapat dilanjutkan secara hukum.
Demikian surat perjanjian kerjasama usaha ini disusun secara sadar dan sebenar-
benarnya. Selanjutnya, surat perjanjian ini dibuat dalam dua rangkap dan punya
kekuatan hukum setara.

Pihak pertama, Pihak kedua

Muhammad Panji Pangestu Ir. Musthofa

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 21
WWW.ENVIROWAREGO.COM

BUSSINESS
CARD
PT.
ENVIROWARE
GLOBAL TBK
A LEADING COMPANY IN INDUSTRIAL
WASTEWATER TREATMENT
WWW.ENVIROWAREGO.COM
JALAN KALIURANG NO. 115, NGEMPLAK
RT 003/RW 013, SLEMAN, YOGYAKARTA
(+628)2329164174

WWW.ENVIROWAREGO.COM PAGE 21
LAMPIRAN

PERHITUNGAN DIMENSI UNIT PENGOLAHAN

a. Perhitungan Unit Pengolahan 1


● BAK EQUALISASI
Tabel Kriteria Desain Bak Equalisasi

Waktu detensi (td) ≤ 10 menit (yang digunakan 9 menit : 540 s)


Debit = ​291.48 m3/hari => 0.0034 m3/detik
Bentuk bak adalah persegi
Freeboard = 0,3 m
Perhitungan :
a. Volume Bak Equalisasi
V = Q x td
= ​0.0034​ ​m3/detik ​x 540 detik
= 1.84 m3
b. Dimensi Bak
Bak Equalisasi yang direncanakan berbentuk persegi dengan kedalaman,
h = 1.5 m, sehingga
A = V/ h
A = (1.43 m3 / 1.5 m )
= 0.95 m2
Maka :
A = s2
1.5 = s2
s = 0.97 m
=1m

● OIL DAN GREASE TRAP


Jumlah unit :1
Debit (Q) : 291.48 m3/hari = 0.0034 m3/detik
Waktu tinggal (td) : 20 menit
Tinggi rencana (h) :3m

Perhitungan:
a. Volume Bak
Vbak = Q x td
= 0.0034 m3/detik x 20 menit x 60 detik/menit
= 4.08 m3
b. Luas area bak
A = Vbak/hperencanaan
= 4.08 m3/3 m
= 1.36 m2
c. Panjang (P) dan Lebar (L)
A =pxl
A = 2l x l
1.36 m2= 2l x l
1.36 m2= 2l^2
L = 0.83 m
P = 2l = 2 x 0.83 = 1.66 m
d. Konsentrasi tangkapan minyak dan Lemak
C = 1 mg/L x 0.2 m3/detik
C = 1.0 x 10^-3 kg/m3 x 0.0034 m3/detik
C = 3.4 x 10^-6 kg/s
C = 0.29 kg/hari
e. Debit endapan minyak
Debit endapan= konsentrasi/berat jenis minyak
= 0.29 kg/hari / 0.8 kg/m3
= 0.36 m3/hari
● SEDIMENTATION TANK I
Tabel Kriteria Desain Sedimentation Tank

No Parameter Satuan Besaran Sumber

1 Over flow rate Qasim, 1985

Debit rata-rata 30-50 m3/m2.hari

Debit puncak 70-130 m3/m2.hari

Waktu detensi Metcalf & Eddy,


2 (td) 1.5 - 2.5 jam 1991

3 Beban 124-496 m3/m2.hari Metcalf & Eddy,


Permukaan 1992
(Weir Loading)

Dimensi

4 Bentuk kotak (rectangular)

Panjang 10-100 m Qasim, 1985

Lebar 6.0 - 24.0 m Qasim, 1985

Kedalaman 2.5-5 m Qasim, 1985

Rasio P dan L 1 - 7.5D Qasim, 1985

Rasio P dan t Qasim, 1985

5 Bentuk lingkaran (circular)

Diameter 3 – 60 m Qasim, 1985

Kedalaman 3–6 m Qasim, 1985

6 Penyisihan SS 50 – 70 % Qasim, 1985

Metcalf & Eddy,


7 Penyisihan BOD 25 – 40 % 1991

Kemiringan
8 Dasar (S) 1–2 % Qasim, 1985
Perhitungan Desain (Rectangular)
Konsentrasi MLSS lumpur awal = 2500 mg/L
Debit aliran, Q = 291.48 m3/hari

a. Luas Permukaan tiap Bak Pengendap Pertama (As)


As = Q/OR
= ​291.48/45
= 6.47 m2
Asumsikan rasio panjang dan lebar (lihat kriteria desain).
panjang bak = 3 x lebar
Luas = p x l = 3L2
3L2 = 6.47
L2 = 2.16
L = 1.45 m
P = 3 x 1.45
= 4.35 m
Kedalaman = 1.5 m
Nilai tinggi tersebut ditambahkan dengan ketinggian ruang bebas atau
freeboard​ sehingga:
ketinggian total (h) = kedalaman air + free board
h = 1.5 + 0.3
= 1.8
b. Volume Total Tiap Bak Pengendap Pertama (V)
volume (V) =AxH
=​ ​6.47 m2 x 1.8
= 111.65 m3
c. Kontrol Desain Perhitungan
Penghitungan untuk mengecek pemenuhan kriteria desain berdasarkan
dimensi bangunan hasil penghitungan pada poin (a), yakni :
Overflow rate (OR) = Q/A
= ​291.48 m3/hari : 6.47 m2
= 45.05 m
waktu detensi (td) = V/Q
= 111.65 m3/ 291.48 m3/hari
= 0,4 hari
= 9,6 jam
d. Perhitungan ruang lumpur
Persen penyisihan dapat ditentukan berdasarkan hubungan dari overflow
rate dan waktu detensi pada poin (b) dan persen efisiensi Panjang ruang
lumpur (P) =2m
Lebar ruang lumpur (L) = 1,45 m
Kedalaman ruang lumpur (h) = 1 m

e. Perhitungan pembentukan lumpur

Removal TSS = 58%


Specific Gravity (s) = 1,03 g/cm​3
Sgrid konten = 3%-6% dipakai 4,5% = 0,045
TSS = 225 mg/L = 225 g/m​3
Perhitungan :
❖ Produksi solid per hari
= ((Kons. TSS (g/m3) x Remov. TSS (%) x Q (m3/s) x 86400
(dtk/hari)) / 1000 (g/Kg)
= (225 x 0,58 x 0,0034 x 86400)/1000
= 38,33 Kg/hari
❖ Volume sludge dalam tangki
= (TSS​tersedimentasi​)​ ​/ (%partikel solid x sp. Gravity (kg/m3))
= 38,33 / (0,045 x 1030)
= 0,82 m3/hari

b. Perhitungan Unit Pengolahan 2


● ACTIVATED SLUDGE
Tabel Kriteria Desain Activated Sludge

No. Kriteria Desain Unit Nilai

1 Debit Puncak (Qp) m3/hari 291.48

2 Kecepatan aliran saat Qp m/detik 0.3


(V)
3 Tinggi air (h) m 2.5

4 Tinggi tanki m 3

5 Waktu tinggal (HRT) jam 6

6 Freeboard m 0.3

7 Panjang : Lebar m 3:1

8 MLSS mg/L 2500

9 Rasio sirkulasi (Qr/Qo) % 30

10 Efisiensi Pengolahan % 90

11 BOD-MLSS loading (Ls) = Kg BOD/ Kg 0.5


F/M MLSS.hari

12 BOD Volumetrik loading Kg BOD / m3.hari 0.5


(VL)

13 Sludge Retention Time hari 10


(SRT) (​θ)

14 Konsentrasi SS dalam mg/L 10000


sludge

Perhitungan :
a. Perhitungan MLSS
MLSS = (Css + R.Cr)/(1 + R)
= (210 mg/L + ( 30 % x 10000 mg/L)) / (1 + 30%)
= 2469.23 mg/L
b. Dimensi bak aerasi
Volume= (CBOD x Qp)/(MLSSxLs)
=( 190 mg/L x 291.38 m3/hari) / (2469.23 mg/L x 0.5)
= 44.84 m3
Surface Area (A)
A = Volume/tinggi
= 44.84 m3 / 2.5 m
= 17,94 m2
Panjang (P) : Lebar (L)
A =PxL
17,94 m2= 3L x L
17,94 = 3L^2
L = 2,45 m
P = 3L = 3 x 2,45 = 7,35 m
Volume efektif = P x L x (T+freeboard)
= 7,35 m x 2,4 m5 x (2,5 +0,5)m
= 54, 02 m3
c. Cek waktu tinggal (HRT)
HRT = (Volume/Q) x 24 jam
= ( 44,84 m3/291.48 m3/hari) x 24 jam
= 3,7 jam
d. Beban dalam bak aerasi
% removal = 90%
Maka konsentrasi BOD yang keluar yaitu:
C BODout = 190 mg/L x 90%
= 171 mg/L
= 190 mg/L - 171 mg/L
= 19 mg/L

● SEDIMENTATION TANK II
Tabel Kriteria Desain Sedimentation Tank

No Parameter Satuan Besaran Sumber

1 Over flow rate Qasim, 1985

Debit rata-rata 30-50 m3/m2.hari

Debit puncak 70-130 m3/m2.hari

Waktu detensi Metcalf & Eddy,


2 (td) 1.5 - 2.5 jam 1991

3 Beban 124-496 m3/m2.hari Metcalf & Eddy,


Permukaan 1992
(Weir Loading)

Dimensi
4 Bentuk kotak (rectangular)

Panjang 10-100 m Qasim, 1985

Lebar 6.0 - 24.0 m Qasim, 1985

Kedalaman 2.5-5 m Qasim, 1985

Rasio P dan L 1 - 7.5D Qasim, 1985

Rasio P dan t Qasim, 1985

5 Bentuk lingkaran (circular)

Diameter 3 – 60 m Qasim, 1985

Kedalaman 3–6 m Qasim, 1985

6 Penyisihan SS 50 – 70 % Qasim, 1985

Metcalf & Eddy,


7 Penyisihan BOD 25 – 40 % 1991

Kemiringan
8 Dasar (S) 1–2 % Qasim, 1985

Perhitungan Desain (Rectangular)


Konsentrasi MLSS lumpur awal = 2469.23 mg/L
Debit aliran, Q = 291.48 m3/hari

a. Luas Permukaan tiap Bak Pengendap Pertama (As)


As = Q/OR
= ​291.48/45
= 6.47 m2
Asumsikan rasio panjang dan lebar (lihat kriteria desain).
panjang bak = 3 x lebar
Luas = p x l = 3L2
3L2 = 6.47
L2 = 2.16
L = 1.45 m
P = 3 x 1.45
= 4.35 m
Kedalaman = 1.5
Nilai tinggi tersebut ditambahkan dengan ketinggian ruang bebas atau
free board sehingga:
ketinggian total (h) = kedalaman air + free board
h = 1.5 + 0.3
= 1.8
f. Volume Total Bak Pengendap (V)
volume (V) =AxH
=​ ​6.47 m2 x 1.8
= 111.65 m3
g. Kontrol Desain Perhitungan
Penghitungan untuk mengecek pemenuhan kriteria desain berdasarkan
dimensi bangunan hasil penghitungan pada poin (a), yakni :
overflow rate (OR) = Q/A
= ​291.48 m3/hari : 6.47 m2
= 45.05 m
waktu detensi (td) = V/Q
= 111.65 m3/ 291.48 m3/hari
= 0,4 hari
= 9,6 jam
h. Perhitungan pembentukan lumpur

Removal TSS = 60%


Specific Gravity (s) = 1,03 g/cm​3
Sgrid konten = 3%-6% ​(dipakai 4,5% = 0,045)
TSS = 219 mg/L = 219 g/m​3
Perhitungan :
❖ Produksi solid per hari
= ((Kons. TSS (g/m3) x Remov. TSS (%) x Q (m3/s) x 86400
(dtk/hari)) / 1000 (g/Kg)
= (219 x 0,6 x 0,0034 x 86400)/1000
= 38,6 Kg/hari
❖ Volume sludge dalam tangki
= (TSS​tersedimentasi​)​ ​/ (%partikel solid x sp. Gravity (kg/m3))
= 38,6 / (0,045 x 1030)
= 0,83 m3/hari

c. Perhitungan Pengolahan Unit 3


● Klorinasi

·​ ​Kadar klor dalam kaporit sebesar = 60%

·​ Berat jenis ​kaporit sebesar = 0,860 kg/L

·​ ​Konsentrasi larutan Cl sebesar = 5%

·​ ​BPC sebesar = 2 mg/L

·​ ​Sisa klor biasanya sebesar =0,2-0,4 mg/L ​(dipakai 0,4 mg/L)

·​ ​Debit limbah yang diolah sebesar = 0,0034 m​3​/detik

= 3,4 L/detik

·​ ​Jumlah bak pelarut direncanakan = 1 buah

·​ ​Kedalaman bak pelarut sedalam =2m

·​ ​Panjang bak pelarut direncanakan sama dengan lebar

=3m

·​ ​Freeboard​ bak pelarut sebesar = 0,2 m

·​ ​Freeboard​ bak injeksi sebesar = 0,3 m

·​ ​Kedalaman bak injeksi sebesar = 2 m

·​ ​Kedalaman total bak injeksi sebesar = 2,3 m

·​ ​Panjang bak injeksi direncanakan sama dengan lebar = 4 m

Perhitungan:
a. Dosis Klor
Dosis Klor = BPC + Sisa Klor
= 2 mg/L + 0,4 mg/L
= 2,4 mg/L
b. Kebutuhan kaporit
Jumlah kaporit= 100% Ca(OCl)2 x 1/60% Klor x Dosis Klor x Q
= (100/60) x 2,4 mg/L x 3,4 L/detik
= 13,6 mg/detik
= 1,19 kg/hari
Volume kaporit= Kebutuhan kaporit / BJ kaporit
= 1,19 kg/hari/ 0,860 kg/L
= 1,38 L/hari
Volume pelarut= [(100%-5%)/ 5%] x volume kaporit
= [(100%-5%)/ 5%] x 1,38 L/hari
= 26,22 L/hari
Volume Larutan kaporit= Volume kaporit + volume pelarut
= 1,38 L/hari + 26,22 L/hari
= 27,6 L/hari
c. Volume bak pelarut
Volume =pxlxh
=3mx3mx2m
= 18 m3
d. Waktu detensi
Td = V/Q
= 18 m3/ 0,0034 m3/detik
= 5294 detik
= 1,47 jam
e. Volume bak injeksi
Volume =pxlxh
= 2 m x 2m x 2 m
= 8 m3

d. Perhitungan Unit Pengolahan Lumpur


● Sludge Thickener
Direncanakan 2 unit sludge thickening dengan spesifikasi gravity thickener
Solid loading = 25 – 80 kg/m​3​ hari ​(digunakan 25 m​3​/hari)
Zona air jernih =1m
Zona pengendapan = 1,5 m
Freeboard = 0,5 m

Perhitungan:
a. Berat SS
Berat SS = SS primary clarifier + SS secondary clarifier
= 38,33 Kg/hari + 38,6 Kg/hari
= 76,93 Kg/hari
b. Berat lumpur
Berat lumpur = (100/6) x berat SS
= (100/6) x 76,93 Kg/hari
= 1282,16 kg/hari
c. Volume solid
Vsolid = Berat SS / densitas
= 76,93 / 1000
= 0,0769 m3/hari
d. Luas permukaan
(As) = Berat SS / solid loading
= 76,93 / 25
= 3,07 m2
e. Kedalaman zona thickening
H Thickening = zona jernih + zona endap + zona thickening
= 1 + 1,5 + 2
= 4,5 m
f. Total Kedalaman
H total = Fb + zona thickening
= 0,5 + 4,5
=5m
g. Diameter thickener
4×3,07
Diameter =
√ 3,14 =4m

● Sludge Digester
a. Volume lumpur sebelum di digest (Vb)
Vb = massa solid / ( ρ air x S x kadar solid)
= 76,93 Kg/hari / (1000 x 1,04 x 0,1)
= 0,73 m3/hari
b. TSS setelah digestion
= massa solid x (%kadar solid sebelum / %kadar solid sesudah)
= 76,93 x (6% / 10%)
= 46,158 kg/hari
c. Volume digested sludge (Vds)
Vds = TSS setelah digester / ( ρ air x S x kadar solid)
= 46,158 Kg/hari / (1000 x 1,04 x 10%)
= 0,44 m3/hari
d. Persentase reduksi
% reduksi = (Vb-Vds/vb) x 100%
= (0,73-0,44/0,73) x 100%
= 40%
e. Volume digester (Vd)
Vb = Vf = volume lumpur yang masuk tiap hari
Vd = Volume digested yang diremoval tiap hari
= Vb - Vds
= 0,73 m3/hari - 0,44 m3/hari
= 0,29 m3/hari
f. Volume total
Vtotal = ((Vb- ⅔ x (Vb - Vd) x t)
= 0,73 - ⅔ x (0,73 - 0,29) x 24
= 10,48 m3
g. Dimensi tangki
Asurface = Volume / H rencana
= 10,48 m3 / 4 m
=3m
4×3,
Diameter =
√ 3,14

=4m

Anda mungkin juga menyukai