Anda di halaman 1dari 13

Life Cycle Assessment Pabrik Semen

PT Holcim Indonesia Tbk.

Anissa Feni (201427003)


Riza Yuliawati (201427015)
PT Holcim Indonesia

PT Holcim Indonesia Tbk. merupakan produsen


semen terbesar ketiga di Indonesia. Perusahaan
ini memiliki 4 pabrik semen yang berlokasi di
Lhok Nga di Aceh, Cibinong di Jawa Barat,
Cilacap di Jawa Tengah, dan Tuban Jawa Timur.
Pabrik semen PT. Holcim Indonesia Tbk. yang
beroperasi di Cibinong memiliki kapasitas
produksi 5,6 juta ton/tahun.
Langkah-langkah Penelitian LCA
Goal & scope:
Goal: mengidentifikasi dampak
terhadap lingkungan.
Batasan sistem yang digunakan
berdasarkan standard ISO
14044 yaitu Cradle to Gate 
meliputi semua proses mulai
dari ekstraksi bahan baku
(cradle) hingga tahap distribusi
ke gudang distributor (gate).
Bahan Baku Semen
Flowchart Proses
Flowchart Proses
01 02
Air dan Listrik Udara
Bersumber dari Sungai Cileungsi, untuk Udara tekan dihasilkan dari empat buah
keperluan domestik dan proses. plant air kompresor, digunakan untuk
Listrik di suplai oleh PLN peralaan proses.
Kebutuhan air domestik : 1300m3
Listrik : 30jt kwh/bulan

03 04
Pelumas Bahan Bakar
Untuk mendinginkan peralatan proses. Setelah
dipakai, minyak didinginkan dengan bantuan LNG dan Solar dari Pertamina, Batu Bara dari
air pendingin dan disirkulasikan kembali. Kalimantan dan Bahan Bakar Sintetis.
Kebutuhan solar : 8000L/jam
Identifikasi dampak limbah yang dihasilkan oleh PT. Holcim

● Limbah tambang
Limbah ini berasal dari lokasi dan kegiatan penambangan berupa debu, pecahan batu, dan tanah liat.
Hal ini ditangani dengan cara membuat kantong- kantong Lumpur dan pengendapan dan
terangkutnya limbah oleh air hujan.
● Limbah produksi
Limbah B3 : oli bekas, fly ash, bottom ash, copper slag, oli sludge, rejected product, ceramic
ball, used rag, lampu bekas, baterai bekas.
Limbah Non B3 : besi scarp, kertas semen.
Limbah cair : berasal dari domesik dilakukan dengan pengolahan Waste Water Sanitary
Treatment
Poses produksi ini menghasilkan limbah berupa debu dengan intensitas paling tinggi terdapat
dalam proses pengilingan akhir dan penggilingan awal serta proses pencampuiran dan
pembakaran. Debu–debu ini ditanggani dengan menggunakan alat penangkap debu yaitu dust
colletor dan Electrostatic precipitator.

Limbah gas buang dihasilkan dari gas buang stack, hasil pembakaran batu bara dan gas
penguraian bahan baku di kiln. Sebagai pencegahan dilakukan pengaturan bahan bakar dan O 2
yang masuk kedalam proses.
Proses Produksi Bersih

• Penggunaan fly ash sebagai penganti clinker, untuk


mengurangi emisi CO2
• Sampah plastik, kertas, cacahan kayu dipakai sebagai
bahan bakar klin
• Scrap logam dijual ke peleburan logam
• Limbah kertas semen yang rusak dimanfaatkan kembali
untuk bahan baku pembuatan eternit
• Penyerapan emisi CO2 melalui penanaman hutan kota
• Pemasangan panel surya untuk penerangan dan lampu lalu
lintas
• Pengantian lampu TL dengan lampu LED yang
dikombinasikan dengan sensor gerak di area kantor
• Melipatgandakan ukuran settling pond empat kali untuk
mengoptimalkan panen air hujan dan mengurangi penggunaan
air
• Pembuatan biopori di lingkungan pabrik dan di luar pabrik
• Pemanfaatan limbah non B3 untuk kerajinan
• Transportasi yang digunakan saat ini untuk mengangkut pasir silika
menggunakan truck dan kereta api. Dengan menggantinya pengangkut
pasir silika dengan kereta api dapat mereduksi kontribusi dampak emisi
pada jalur transportasi.

• Menurut Prof. Stephen P. Long, 2004., Tanaman alang-alang raksasa


(miscanthus giganteus) mampu menghasilkan biomassa sebagai substitusi
batubara lebih ramah terhadap lingkungan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai