Anda di halaman 1dari 11

2.

8 Pengolahan Limbah

Limbah merupakan suatu masalah yang ditimbulkan dari proses produksi yang
memerlukan suatu penanganan khusus, agar tidak terjadi pencemaran di lingkungan sekitarnya.
Pada dasarnya limbah yang dihasilkan oleh PPSDM MIGAS Cepu berupa:

1. Limbah cair
a. Sumber Limbah
Setiap kegiatan industri akan mempunyai potensi untuk menimbulkan dampak
terhadap lingkungan. Seperti halnya kilang minyak PPSD MIGAS Cepu yang alam
proses produksinya menghasilkan limbah cair yang akhirnya dibuang ke sungai
Bengawan Solo/ Kali Solo. Apabila limbah cair tersebut tidak diolah terlebih dahulu
maka akan mengakibatkan pencemaran sehingga akan menurunkan kualitas sungai
dan merugikan ekosistem yang ada didalamnya dan masyarakat di sekitarnya.
Sumber lilmbah cair yang dihasilkan oleh PPSDM MIGAS Cepu tersebur berasal
dari beberapa unit, yaitu:
- Limbah cair kilang minyak
- Limbah cair boiler plant
- Limbah cair power plant
- Limbah cair laboratorium
b. Sistem Pengolahan
Sistem pengolahan limbah cair yang ada di PPSDM MIGAS Cepu adalah sebagai
berikut:
- Limbah cair kilang minyak
Tahap pertama, pemisahan minyak pada unit API (American Petroleum
Instirute) pertama. Unit ini memiliki dimensi 6 m x 3 m x 1,5 m dan kapasitas
80m3/jam.
Gambar . Skema Alat Perangkap Minyak Model API

Prinsip kerjanya yaitu, air limbah yang bercampur dengan minyak masuk
melalui saluran A. Karena adanya perbedaan densitas antara minyak dengan air
maka minyak yang memiliki densitas yang lebih kecil dari pada air akan berada
pada permukaan (B). Sedangkan air (C) yang berada dibawah minyak keluar
sebagai effluent melalui saluran D. Kemusian minyak yang ada di permukaan
diambil dengam menggunakan skimmer atau pengaruk minyak dan dialirkan
menuju bak penampung minyak untuk di pompa menuju tangki slop.
Tahap kedua, pemisahan minyak pada CPI (Corrugated Plate Interceptor),
dengan dimensi 12 m x 8 m x 4 m.

Keterangan:
B D A = Limbah masuk
B = Minyak
C C = Scarpper
D = Air keluar
S = Sel Separator
A S

Gambar . Skema Alat Perangkap Minyak Model CPI


Prinsip kerjanya adalah air limbah yang bercampur dengaan minyak masuk
kedalam bak CPI melaui saluran A. Minyak yang memiliki densitas lebih kecil
dari air berada pada permukaan (B), sedangkan air melalui sel separator S yang
merupakan susunan plat-plat dengan permukaan bergelombang. Setelah lapisan
minyak yang ada dipermukaan bak menebal, maka minyak masuk kedalam bak
penampung minyak (collector) melaui talang (scrapper) C dan selanjutnya
minyak di pompa ke tangki slop partikel halus dan komponen minyak yang belum
terpisah akan terbawa air melewati sel separator. Partikel halus akan mengandap
di dasar bak, sedangkan minyak akan terpisah dan naik ke permukaan. Air yang
bebas minyak mengalir keluar melalui saluran D.
Tahap ketiga yaitu pemisahan minyak pada unit API kedua. Unit ini memiliki
dimensi 10 m x 9,5 m x 4 m dan kapasitas sebesar 700 m3/jam.
Effluent dari API kedua mengandung minyak dengan konsentrasi < 10 mg/L.
Dengan pendekatan teknologi penanganan limbah cair kilang minya tersebut
diatas maka air limbah/ air buangan yang dibuang ke Sungai Bengawan Solo tidak
akan mengganggu kualitas air sungai.

- Limbah Cair Boiler Plant


Limbah cair berupa air pendingin, air bekas pencucian softener dan air
buangan blow-down semuanya dibuang ke parit dan dialirkan ke unit oil collector
tipe CPI kilang minyak. Untuk selanjutnya limbha cair tersebut melalui beberapa
tahapan seperti pada unit oil catcher kilang minyak.

- Limbah Cair Power Plant


Limbah cair berupa ceceran minyak pelumas, solar, dan minyak pelumas
bekas ± 40 L/hari. Limbha cair tersebut dipompakan langsung kedalam unitoil
catcher CPI kilang minyak. Selanjutnya pada limbah cair tersebut dilakukan
proses pemisahan minyak.

- Limbah Cair Laboratorium


Limbah cair berupa pencucian bahan kimia campuran dengan air pembilas
mengalir kedalam parit tanah, karena volume limbah cair sangat kecil maka
sebagian akan terserap ke tanah. Berdasarkan data hasil pengujian contoh air
limbah yang diuji pada Laboratorium Lindungan Lingkungan, didapatkan hasil
konsentrasi zat pencemardalam limbah cair setelah diolah pada unit-unit
pengolahan limbah cair tersebut adalah dibawah baku mutu. Baku mutu yang
digunakan sebagai standar baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup nomor Kep.09/MENLH/4/1997 Tentang Perubahan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep.42/MENLH/10/1996
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak Dan Gas Serta Panas
Bumi.
2. Limbah padat
a. Sumber Limbah
Limbah padat yang ada di PPSDM MIGAS Cepu berasal dari beberapa unit, baik
dari aktivitas manusia, proses produksi, maupunyang terjadi secara alamiah
Limbah padat tersebut diantaranya adalah dedaunan, ranting, berbagai jenis
plastik, kertas, kaleng-kaleng, limbah padat yang mengandung B3 dan sebagainya.

b. Sistem Pengolahan Limbah


Limbah padata yang dihasilkan oleh PPSDM MIGAS Cepu di tamping sementara
pada tiga buah tong sampah dengan warna hijau, kuning, dan merah yang diletakan di
seluruh area PPSDM MIGAS Cepu.
Adapun karateristik dan jenis sampah yang dibuang kedalam tong sampah
sementara tersebut, yaitu sebagai berikut:
- Warna hijau : untuk jenis sampah organik seperti dedaunan dan sampah yang
mudah teruai lainnya.
- Warna kuning : untuk jenis sampah anorganik seperti plastik, kaleng, botol, serta
sampah yang sulit terurai lainnya.
- Warna merah : untuk jenis sampah yang mengandung B3 (Bahan Berbahaya
Beracun)
Pemisahan sampah tersebut dilaksanakan di PPSDM MIGAS Cepu sejak
diberlakukannya SML (Sistem Manajemen Lingkungan – ISO 14001) pada tahun
2002.
Setelah ditampung sementara pada tong sampah tersebut, maka dilakukan
pengolahan sampah lebih lanjut untuk sampah yang dihasilkan pada PPSDM MIGAS
Cepu. Pengolahan sampah lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Sampah organik dan anorganik dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
yang telah disediakan oleh Pemda setempat. Pengangkutan dan pembuangan
sampah ke TPA ini dilakukan setiap hari sampai selesai jam kerja.
- Limbah yang mengandung B3 di dalam tanah yang terlebih dahulu dilapisi
dengan bahan yang kedap air agar tidak mencemari tanah dan air tanah
lingkungan kerja dan masyarakat PPSDM MIGAS Cepu. Penimbunan ini
dilakukan setiap satu tahunn sekali.
- Sampah organik sudah ada program untuk pengomposan, namun program ini
belum dilkaukan secara efektif dikarenakan belum adanya dana untuk biaya
pengomposan tersebut, tetapi alat-alat yang diperlukan untuk pengomposan
tersebut telah tersedia.
Selain itu, dapat pula ditambahkan denga metode pengolahan limbah yang lain
yang dikenal dengan sebutan 6R. Metode ini terdiri dari Reduce, Reuse,Recycle,
Recovery, Revalue, Retrieve. Berikut ini penjelasan dari istilah-istilah tersebut:
- Reduce : Pengurangan sampah yang dimulai dari sumber sampah
- Reuse : penggunaan ulang parang yang akan dibuang akan mengurangu sampah
yang dibuang
- Recycle: Pendaur-ulangan sampah menjadi suatu barang yang berguna dangan
kegunaan yang tidak berbeda dari semula.
- Recovery : penggunaan ulang barang yang akan dibuang dengan melakukan
perbaikan yang diperlukan.
- Revalue : penaksiran nilai sampah dengan nominal uang atau menjual sampah
kembali.
- Retrieve : pengubahan sampah menjadi bentuk suatu energi yang dapat digunakan
(misalnya biogas)
Salah satu metode diatas telah digunakan di PPSDM MIGAS Cepu yaitu Revalue.
Limbah padat yang dijual oleh PPSDM MIGAS Cepu adalah berupa logam-logam.

3. Limbah Gas dan Partikulat


a. Sumber Limbah Padat dan Partikulat
Sumber limbah gas yang dihasilkan oleh PPSDM MIGAS Cepu berasal dari
proses kilang minyak, proses boiler plant, dan power plant. Ketiga kegiatan ini
mengeluarkan limbah gas dari pembakaran bahan bakar pada dapur kilang, proses
penghasila steam boiler dan prose pembangkitan listrik di power plant.
Untuk limbah gas hasil produksi maka gas tersebut harus disalurkan dan dibuang
melalui peralatan yang aman bagi karyawan dan masyarakat sekitar, khususnya pada
perumahan atau pemukiman penduduk yanga da di sekitar area PPSDM MIGAS
Cepu.
Polutan yang dihasilkan adalah SO2, NOX, CO, dan HC. Total flowrate limbah gas
± 4.572 .689 lb/hari.
b. Sistem Pengolahan
Sistem pengolaha limbah ga sdan partikulat dilakukan ada tiap-tiap unit yang
berpotensi menghasilkan tersebut. Adapun sistem pengolahan limbah diantaranya:
- Pada Unit Kilang
Dengan menggunakan cerobong asap sebanyak 4 buah, masing-masing dengan
ketinggian 22 m dan diameter 25 inchi. Pengabutan bahan bakar cair dengan
pengaturan perbandingannya dengan udara juga dilakukan.
- Pada unit power plant
Dengan menggunakan cerobong asap sebanyak 6 buah, masing-masing dengan
ketinggian 12 m dan diameter 20 inchi. Pengabutan bahan bakar cair dengan
pengaturan perbandingannya dengan udara juga dilakukan.
- Pada unit boiler plant
Dengan menggunakan cerobong asap sebanyak 3 unit, masing-masing dengan
ketinggian 12 m dan diameter 20 inchi. Pengabutan bahan bakar cair dengan
pengaturan perbandingannya dengan udara adalah 1:7.
Untuk pengendalian limbah gas dan partikulat selain dari proses produksi, seperti
gas buang dari kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya adalah dengan
menggalakan program penghijauan dengan cara menanam pohon peneduh dan
rindang di sekeliling lokasi di PPSDM MIGAS Cepu dengan tujuan meminimalisasi
limbah gas dan partikulat yang timbul.
Pada debu tidak dapat dieliminasi dengan penghijauan karena debu akan
menempel pada daun-daun yang lama kelamaan akan menutupi seluruh daun dan
akibatkanya daun menjadi kuning dan mati karena tercemar dan tidak dapat
berfotosintesis dengan baik. Debu juga perlu dikelola karna akan berdampak pada
kesehatan pekerja dan masyarakat di sekitar PPSDM MIGAS Cepu apabila
terakumulais secara terus menerus di dalam tubuh. Pengendalian debu dilakukan
menggunakan cyclone. Di dalam cyclone uadar yang sarat debu dimasukan dari tepi
sebelah atas agar berpusing keliling di dalam silinder. Cyclone konvensional akan
menghilangkan 50-80% partikulat yang kebanyakan berukuran 10 mikron atau lebih.
Cyclone dapat dipilih untuk pengendalian partikulat di PPSDM MIGAS Cepu karena
hanya menggunakan energi yang kecil dan tingkat efisiensi yang rendah.
Limbah cair

Limbah cair Limbah cair Limbah cair Limbah cair


kilang minyak boiler plant power plant laboratorium

Unit API I
Mengalir dalam parit
tanah

Unit CPI

Unit API II

Konsentrasi
minyak < 10 mg/L

dibuang ke sungai
Bengawan Solo

Gambar . Diagram Pengolahan Limbah Cair


Air Sungai Bengawan Solo

Screening

Rumah Pompa Kali Solo


(RPKS)

Bak Yap Bak Segaran

Koagulasi
Fire and Safety Unit Fluktuator

Filtrasi

Hydrant Clarifier

Aerator

Menuju Bak Air Industri

Sand Filter

Desinfektasi

1. Lingkungan PPSDM Migas ±1520 m3/hari


Didistribusikan
untuk 2. Perumahan dinas ±1000 m3/hari
Bak penampung air
3. Asrama dan rumah sakit ±600 m3/hari
minum
4. Masyarakat sekitar ±1400 m3/hari

Gambar . Skema Pengolahan Air


Bak Air Industri

Sand Filter Press Water Pump Station


(WPS)

Kation Exchanger Bak Air Pendingin

Tangki penampung
air lunak Cooler
Condenser
Box Cooler
Steam Deaerator
Make up
water
Elektromagnetik
Cooling Tower

Tangki penampung Ke unit kilang


air umpan boiler

Bahan Bakar
Boiler +
udara

Superheated steam
T = 185ºC
P = ± 6 kg/cm2

Gambar . Skema Pengolahan Air untuk Proses Industri

Anda mungkin juga menyukai