P PT Petrokimia Gresik
BAB V
PENGOLAHAN LIMBAH
PT Petrokimia Gresik bertekad menjadi produsen pupuk dan produk kimia
lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya diminati oleh konsumen.
Penyediaan produk pupuk, produk kimia, dan jasa yang berkualitas sesuai
permintaan konsumen dilakukan melalui proses produksi dengan menerapkan
sistem manajemen yang menjamin mutu, pencegahan pencemaran, dan berbudaya
K3 serta penyempurnaan secara bertahap dan berkesinambungan. Untuk
mendukung tekad tersebut manajemen berupaya memenuhi standart mutu yang
ditetapkan, salah satunya dengan cara pengolahan limbah yang dihasilkan baik
dari bahan baku, proses produksi, maupun produk.
Menurut jenisnya, limbah di PT Petrokimia Gresik dapat dikelompokkan
menjadi 3 macam seperti terlihat dalam tabel V-1 :
Tabel V-1 Jenis-jenis Limbah PT Petrokimia Gresik
Jenis Limbah
Limbah cair
Emisi Gas
Limbah Padat
Zat Buangan
Ammonium
Pengolahan Limbah
Biologi
Urea
Biologi
Flour
Fisika/Kimia
Fosfat
Fisika/Kimia
Partikel padat
Fisika/Kimia
NH3
Scrubber/absorber
SO2
Scrubber/absorber
Flour
Scrubber/absorber
Debu
B3
electrostatic precipitator
Dikirim ke PT PPLI Cileungsi
Bogor
Non-B3
66
P PT Petrokimia Gresik
Limbah cair
Equalizer
semua departemen produksi
Bak
sedimentasi
Thickener
Bak
koagulasi
Neutrilizing Pond
Neutralizing Pond merupakan sebuah bak penampung yang berfungsi
sebagai penetral limbah asam dan basa yang berasal operasional unit utilitas
dan ammonia. Pengolahan yang dilakukan terhadap limbah asam adalah
dengan penambahan Caustic soda (NaOH), sedangkan pengolahan yang
dilakukan untuk limbah basa berupa penambahan asam sulfat (H2SO4).
2.
Equalizer
Limbah yang berasal dari setiap departemen produksi di PT Petrokimia
Gresik ditampung dalam bak equalisasi dengan tujuan untuk mengatasi
masalah yang timbul akibat debit aliran yang berubah-ubah. Setelah
didapatkan debit yang relative stabil, limbah cair dialirkan ke bak sedimentasi.
Laporan Praktek Kerja di PT Petrokimia Gresik
Jurusan Teknik Kimia UNS
67
P PT Petrokimia Gresik
3.
Bak sedimentasi
Bak sedimentasi merupakan tempat untuk memisahkan limbah cair dari
suspensi yang terikut di dalamnya. Prosesnya lebih dikenal dengan istilah
pengendapan secara gravitasi. Pada bak sedimentasi limbah diolah secara
fisika dan biologis. Secara fisika, limbah disedimentasi dan secara biologi,
limbah diolah dengan proses aerob menggunakan lumpur aktif. Proses aerob
merupakan proses biologi dengan menggunakan oksigen. Reaksi Oksidasi dan
sintesis yang terjadi adalah sebagai berikut :
COHNS O 2 nutriens
CO 2 NH 3 C 5 H 7 NO 2
bakteri
secara gravitasi.
Sistem pengendali lumpur untuk mengontrol besarnya debit
Thickener
Thickener merupakan tempat untuk mengendapkan kembali sejumlah
padatan
yang
belum
terendapkan
dalam
bak
sedimentasi.
Proses
68
P PT Petrokimia Gresik
5.
Bak koagulasi
Dalam bak koagulasi terjadi proses koagulasi dan flokulasi. Koagulan
yang ditambahkan adalah kapur dan polyelectrolyte. Di dalam bak koagulasi
ini juga terjadi proses netralisasi sampai pH minimal 6, sehingga limbah aman
dibuang ke lingkungan. Selanjutnya, limbah cair dialirkan ke selokan menuju
ke laut. Sedangkan endapannya diambil kemudian ditimbun dalam tanah
sebagai landfill.
Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan akibat kelalaian
dalam pengolahan limbah, maka dilakukan pemeriksaan dan pemantauan
limbah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada berupa :
1. Pemantauan Lokal
Dilakukan setiap hari oleh Laboratorium Produksi untuk evaluasi proses.
2. Pemantauan Internal
Dilakukan dua kali seminggu oleh Laboratorium Quality Control untuk
evaluasi lingkungan.
3. Pemantauan Eksternal
Dilakukan sebulan sekali oleh Laboratorium yang ditunjuk Gubernur.
V.2. Unit Pengolahan Limbah Gas
Untuk limbah gas berupa NH3, SO2, dan Flour dapat diminimalisasi dengan
memasukkan terlebih dahulu dalam scrubber atau absorber sehingga gas buangan
dapat diserap oleh pelarut sebelum dibuang ke lingkungan. Limbah gas ini
umunya dimanfaatkan kembali untuk meningkatkan efisiensi bahan baku dan
mengurangi pencemaran lingkungan. Adapun untuk limbah gas yang mengandung
sedikit NH3 dan SO2 dapat langsung dibuang ke udara bebas melalui ID fan tanpa
ada proses pengolahan terlebih dahulu karena diasumsikan limbah tersebut masih
diambang batas.
Sedangkan untuk limbah gas yang berupa debu, dapat diminimalisasi dengan
melewatkannya terlebih dahulu ke beberapa jenis alat seperti cyclone, bag filter,
scrubber, dan electrostatic precipitator.
Laporan Praktek Kerja di PT Petrokimia Gresik
Jurusan Teknik Kimia UNS
69
P PT Petrokimia Gresik
Dalam pengolahan limbah gas ini, juga dilakukan pemeriksaan dan pemantuan
yang terdiri dari :
1.
Pemantauan Internal
Dilakukan sebulan sekali oleh Lab Produksi untuk evaluasi proses maupun
lingkungan.
2.
Pemantauan Eksternal
Dilakukan tiga bulan sekali oleh Laboratorium yang ditunjuk Gubernur.