PERCOBAAN I
LUMPUR AKTIF
Paraf Asisten
I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu mengetahui prinsip kerja lumpur aktif dan
menghitung penurunan konsentrasi beban organik pada pengolahan air
limbah.
II. Prinsip Percobaan
Dapat melakukan percobaan lumpur aktif dan menghitung penurunan
konsentrasi beban organik dengan menganalisis serta menghitung MLSS,
MLVSS dan SVI menggunakan metode aerasi.
III. Dasar Teori
Selain terbukti efektif mendegradasi senyawa organik kompleks menjadi
lebih sederhana, kelebihan lain dari sistem lumpur aktif adalah dapat
diterapkan untuk hampir semua jenis limbah cair, baik untuk oksidasi
karbon, nitrifikasi, denitrifikasi, maupun eliminasi fosfor secara biologis.
Namun, pengolahan limbah cair dengan sistem ini membutuhkan biaya
yang besar, khususnya untuk skala rumah tangga, terlebih lagi skala
industri, mengingat sistem ini memerlukan peralatan mekanis seperti
pompa dan blower .Selain itu, biaya operasional yang cukup besar dari
penggunaan energi listrik juga menjadi pertimbangan yang menjadikan
penggunaan sistem ini cukup sulit diterapkan, terutama untuk skala rumah
tangga dan industri kecil (Departemen Perindustrian, 2007).
Pemutusan rantai senyawa organik kompleks yang terkandung dalam air limbah
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana akan meningkatkan proses
biodegradasi aerobik dalam sistem lumpur aktif (Damasceno dkk., 2008).
V. Cara Kerja
A. Pembuatan Reaktor Batch
Desikator 15 menit
Kertas saring
Desikator 15 menit
Sampel MLSS
Desikator 15 menit
2. MLVSS
Nilai MLVSS = (Berat cawan dan kertas saring awal – Berat cawan dan
Kertas saring akhir) / Volume contoh uji
6.2. Perhitungan
1. MLSS
a. MLSS = ((Berat kertas saring + residu – Berat kertas saring kosong)x
1000) / Volume contoh uji
= ((9,49 - 1,49) x 1000) / 50
= 160 mg/L
b. MLSS = ((Berat kertas saring + residu – Berat kertas saring kosong)x
1000) / Volume contoh uji
= ((3,94 - 1,35) x 1000) / 50
= 52 mg/L
c. MLSS = ((Berat kertas saring + residu – Berat kertas saring kosong)x
1000) / Volume contoh uji
= ((1,89 - 1,20) x 1000) / 50
= 14 mg/L
d. MLSS = ((Berat kertas saring + residu – Berat kertas saring kosong)x
1000) / Volume contoh uji
= ((2,79 - 1,28) x 1000) / 50
= 30 mg/L
2. MLVSS
a. MLVSS = (Berat cawan dan kertas saring awal – Berat cawan dan
Kertas saring akhir) / Volume contoh uji
= (22,06 – 19,995) / 50
= 0,04 mg/L
b. MLVSS = (Berat cawan dan kertas saring awal – Berat cawan dan
Kertas saring akhir) / Volume contoh uji
= (30 – 22) / 50
= 0,16 mg/L
c. MLVSS = (Berat cawan dan kertas saring awal – Berat cawan dan
Kertas saring akhir) / Volume contoh uji
= (34 – 16,23) / 50
Muhammad Auliya Rahman Lubis (17513181)
6
= 0,36 mg/L
d. MLVSS = (Berat cawan dan kertas saring awal – Berat cawan dan
Kertas saring akhir) / Volume contoh uji
= (35,58 – 22,14) / 50
= 0,27 mg/L
3. SVI
a. SVI = (Volume pengendapan x 1000) / MLSS
= (20 x 1000) / 160
= 125
b. SVI = (Volume pengendapan x 1000) / MLSS
= (22 x 1000) / 52
= 423
c. SVI = (Volume pengendapan x 1000) / MLSS
= (35 x 1000) / 14
= 3500
d. SVI = (Volume pengendapan x 1000) / MLSS
= (40 x 1000) / 30
= 1333
Cara kerja pada praktikum ini ada 3 yaitu membuat reactor batch lalu uji
MLSS dan MLVSS.Pada pembuatan reactor batch pertama membuat
larutan gula 500 mg/L dan ditimbang lalu dilarutkan dengan air suling 1 L.
Kemudian diencerkan pupuk NPK 4 ml dan 1 L air suling.Lalu siapkan 5
reaktor batch yang masing masing diisi 1 liter sludge dan nutrien.
Kemudian di aerasi 500 – 600 ml/menit dan diffuser direndam 8 – 10 inch
serta jaga temperature.
Hasil pengamatan pada praktikum adalah volume contoh uji yang didapat
50 ml pada MLSS dan MLVSS.Pada MLSS, berat kertas saring kosong
yang didapat adalah 1.49,1.35,1.20,1.28 gr.sedangkan berat kertas saring +
residu yaitu 9.49,3.94,1.89,2.79 gr.Sehingga nilai MLSS yang di dapat dari
perhitungan adalah 160,52,14,30 mg/L.Pada MLVSS berat cawan + kertas
saring awal adalah 22.06,30,34,35.58 gr. Sedangkan pada berat cawan +
kertas saring akhir yaitu 19.995,22,16.23,22.14 gr.Sehingga hasil MLVSS
yang di dapat yaitu 0.04,0.16,0.36,0.27 mg/L.Untuk SVI volume endapan
Muhammad Auliya Rahman Lubis (17513181)
8
yang didapat yaitu 20,22,35,40 ml.Lalu hasil MLSS nya 160,52, 14,30
mg/L.Sehingga hasil SVI yang didapat berjumlah 125,423,3500, 1333.
Hasil perhitungan yang di dapat yaitu pada MLSS digunakan rumus MLSS
= ((Berat kertas saring + residu – Berat kertas saring kosong)x1000) /
Volume contoh uji.Sehingga hasil yang di dapat yaitu 160,52, 14,30 mg/L.
Lalu pada MLVSS digunakan rumus MLVSS = (Berat cawan dan kertas
saring awal – Berat cawan dan Kertas saring akhir) / Volume contoh uji.
Sehingga hasil yang didapat yaitu 0.04,0.16,0.36,0.27 mg/L.Pada SVI
menggunakan rumus SVI = (Volume pengendapan x 1000) / MLSS.
Sehingga hasil yang didapat yaitu 125,423,3500, 1333.
Tipe tipe lumpur aktif yaitu ada lumpur non builking yang dihasilkan dari
operasi plug flow atau selector plant configuration atau dari air limbah
organik yang kompleks.Lalu ada lumpur pin point yang dihasilkan dari
operasi dengan nisbah F/M yang rendah pada umur lumpur yang lama.
Kemudian lumpur aktif jenis filamentous bulking yang mudah
menyebabkan tersumbatnya sistem resirkulasi lumpur dan peralatan aerasi
yang dihasilkan dari air limbah yang mengandung glukosa,sakarosa,
laktosa dan bahan sejenis.
VIII. Kesimpulan
1. prinsip kerja pada lumpur aktif menggunakan aerasi dengan
menganalisis MLSS,MLVSS dan SVI. Hasil yang di dapat yaitu pada
MLSS digunakan rumus MLSS = ((Berat kertas saring + residu – Berat
kertas saring kosong)x1000) / Volume contoh uji.Sehingga hasil yang di
dapat yaitu 160,52, 14,30 mg/L. Lalu pada MLVSS digunakan rumus
MLVSS = (Berat cawan dan kertas saring awal – Berat cawan dan Kertas
saring akhir) / Volume contoh uji. Sehingga hasil yang didapat yaitu
0.04,0.16,0.36,0.27 mg/L.Pada SVI menggunakan rumus SVI = (Volume
pengendapan x 1000) / MLSS. Sehingga hasil yang didapat yaitu
125,423,3500, 1333.dengan volume contoh uji 50 ml dan volume endapan
20,22,35,40 ml.