Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK BEGADANG BAGI

MASYARAKAT INDONESIA

XI MIPA - C
Penyusun Oleh:
1) Alfira Damayanti (01)
2) Indah Gita Mulia Cahyani (15)
3) Kezia Eugenia (17)
4) Nurul Husniah Latifah (32)

SMA NEGERI 5 KOTA BOGOR


Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karuniaNyalah, Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya.
Dengan membuat tugas ini kami semua diharapkan mampu untuk lebih mengetahui “Dampak
Begadang Bagi Masyarakat Indonesia”. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru
Bahasa Indonesia kami bu Hj. Yani, S.Pd. karena beliaulah kami mendapat ilmu, saran dan
kritik yang dapat membantu Karya Ilmiah ini menjadi lebih baik lagi, serta kami ucapkan
terima kasih kepada para anggota kelompok yang sangat baik dalam menjalankan tugasnya
sehingga Karya Ilmiah yang dihasilkan sangat memuaskan di hati.

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan Karya
Ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Harapan kami, semoga Karya Ilmiah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri
bagi para generasi yang mewarnai negara yang kami cintai ini terhadap “Dampak Begadang
Bagi Masyarakat Indonesia”

Bogor, Maret 2018

(Penulis)
Daftar Isi

Halaman Depan (cover).................................................................................................


Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................ ii

BAB I Pembukaan
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 3
1.2. Metode Penulisan...............................................................................
1.3. Tujuan dan Manfaat............................................................................
1.4. Sudut Pandang....................................................................................

BAB II Pembahasan
2.1. Pssss....................................................................................................
2.2. Aa........................................................................................................

BAB III Pembahasan


3.1.

BAB IV Pennutup
4.1. Kesimpulan.........................................................................................
4.2. Saran...................................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Begadang adalah kata yang digunakan untuk mendefinisikan kebiasaan seseorang yang
tidak tidur sampai larut malam atau bahkan terjaga sepanjang malam. Banyak orang
yang memiliki hobi begadang, baik hanya sekedar main-main ataupun memang
mempunyai pekerjaan di malam hari sehingga diharuskan untuk begadang. Menurut
para Ahli dan sumber informasi lainnya, jika seseorang tidak tidur dalam jangka waktu
seperti jam tidur normal yang biasanya yaitu jam 21:00 ke atas, maka itu termasuk
begadang.

Pada remaja hingga dewasa, begadang bukanlah hal yang asing lagi. Dimana para
pekerja bagian malam yang harus bekerja hingga larut malam mau tidak mau harus
melaksanakan pekerjaannya di jam malam tersebut. Bahkan para pelajar pun harus
begadang untuk menyelesaikan tugas ataupun studi mereka pada malam hari karena
kesibukan aktivitas hariannya. Kebanyakan dari orang yang melakukan begadang juga
adalah orang yang sibuk dengan kegiatan kerjanya pada siang bahkan hingga malam
harinya, sehingga seringkali tidak memiliki kesempatan mengerjakan tugas ataupun
kerjaannya dan mengerahkan kemampuan mereka pada malam hari untuk memenuhi
tuntutan tugas ataupun kerjaan mereka. Padahal ini bukanlah perilaku yang baik untuk
dilakukan oleh seorang individu.

Begadang memiliki dampak-dampak tersendiri yang akan berimbas kepada pola hidup
seseorang. Dengan melakukan begadang, banyak orang akhirnya memiliki jam- jam
bangun bagi tubuh yang berbeda dari orang normal biasanya. Begadang memang
kadang mengasikkan bagi sebagian orang. Namun ketahuilah bahwa keseringan
melakukan aktivitas begadang ternyata sangat berbahaya bagi tubuh kita.

Untuk itu, alasan kami memilih tema begadang ini, diharapkan dapat membagikan
wawasan mengenai dampak dari begadang. Begadang memiliki dampak yang sangat
luas, terutama bagi kesehatan tubuh. Secara kesehatan, konsentrasi dapat menurun
drastis dikarenakan kelelahan atau kurangnya waktu tidur yang cukup. Hal ini dapat
merambat ke arah hal-hal yang jauh lebih berbahaya dari yang kita pikirkan.

1.2. Tinjauan Permasalahan


Setelah melakukan berbagai macam pertimbangan, kami mengambil 2 sudut pandang
pokok dalam membahas pengaruh begadang terhadap masyarakat Indonesia ini, yaitu:
dalam segi kesehatan dan dalam segi pola hidupnya. Begadang memiliki dampak
negatif bagi kesehatan, dimana kami tinjau lebih dalam lagi dari segi psikologis dan
fisik. Dalam segi kesehatan, begadang telah terbukti mengakibatkan banyaknya
penyakit yang menyerang tubuh, bahkan pada saat ini banyak kasus kematian yang
disebabkan oleh begadang.

Begadang memiliki dampak negatif pula dari pola hidup baik dalam segi interaksinya
dengan orang lain ataupun siklus hidupnya itu sendiri. Banyak orang yang melakukan
begadang diisi dengan belajar atau mengerjakan tugas kantor atau tugas sekolah
sehingga waktu tidur yang seharusnya normal dilakukan menjadi terganggu. Akibatnya
ketika menjalankan aktivitas di pagi hari tubuh menjadi lemas sehingga berinteraksi
dengan sesama menjadi malas karena yang dipikirkan hanyalah bahwa ia ingin
istirahat. Dan pola hidup yang seharusnya beraktivitas di pagi, siang hari hari dan
beristirahat di malam hari menjadi terbalik, kalau boleh dibilang seperti makhluk
malam atau istilah alamnya adalah nokturnal.

1.2. Metode Penulisan


Pada penulisan karya tulis ini kami menggunakan satu metode, yaitu dengan mencari
sumber informasi dari internet mengenai dampak dari begadang bagi kesehatan fisik
dan juga psikologis seseorang.

1.3. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dibuatnya Karya Tulis Ilmiah mengenai dampak begadang ini adalah untuk
mengetahui mengapa kebanyakan orang melakukan begadang dan apa saja dampak
negatif maupun positif dari melakukan begadang itu sendiri, serta cara mengatasinya.

Manfaat yang akan didapat dari Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu:
1. Memberikan pengetahuan baru mengenai dampak begadang.
2. Memiliki referensi agar lebih bijak lagi jika ingin melakkukan begadang.
3. Memberikan informasi-informasi penting tentang begadang baik dari segi kesehatan
maupun dari segi psikologis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dampak Begadang Bagi Kesehatan


Begadang di kalangan laki-laki maupun perempuan tetap menjadi permasalahan yang
perlu dibahas dalam hal ini. Begadang memiliki banyak sekali dampak yang merugikan
bagi kesehatan individu itu sendiri. Berikut dampak yang ditimbulkan dari begadang,

1. Konsentrasi menurun
Sean Drummond PhD, peneliti masalah tidur dari University of California, San
Diego, orang yang sedang capek biasanya lebih mudah mengambil risiko dengan
harapan mendapat hasil maksimal. Padahal, hal itu justru sering membuat rencana
berantakan. Dalam kasus yang biasa terjadi pada mahasiswa. Harus begadang
menyiapkan bahan untuk presentasi besok jam 7 pagi. Setalah bahan presentasi
diselesaikan, pada saat presentasi, semua ide pikiran lupa untuk dituangkan. Itu
dikarenakan otak kita udah lelah dan tidak mampu untuk berpikir lagi. Sehingga
menyebabkan konsentrasi menurun.
2. Ceroboh
Para ahli mengungkapkan, kurang tidur akan membuat kemampuan motorik kita
melambat dan kurang gesit. Akibatnya, kita jadi sering gugup, menabrak atau
menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan refleks kita berkurang dan otak kita
kurang fokus sehingga kita jadi terlihat seperti orang ceroboh.
3. Suatu Bentuk Penyiksaan
Kurang tidur juga merupakan suatu bentuk penyiksaan. Cara ini pernah digunakan
untuk menginterogasi orang lain. Korban dibuat terjaga selama beberapa hari,
kemudian diijinkan tidur, dan kemudian dibangunkan paksa dengan tiba-tiba dan
diinterogasi. Nicole Bieske, seorang pembicara dari Badan Amnesti Internasional
Australia mengatakan bahwa setidaknya kekurangan tidur sangatlah kejam dan
tidak berperikemanusiaan.
4. Kerusakan Sel Otak
Dr Yo-El Ju, seorang profesor dari Neurology Washington University, menyatakan
bahwa kurang tidur dapat meningkatkan resiko plak yang disebabkan oleh adanya
penumpukan protein di otak. Hal ini diduga bisa menyebabkan kerusakan sel otak,
bentuk yang ada pada Alzheimer, yang biasanya tertimbun selama 10-15 tahun.
5. Meningkatkan Resiko Kematian
Dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian
yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari
mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor, bahkan kurang tidur
meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.
6. Rentan Terserang Diabetes
Dalam penelitian yang dilakukan Universitas Chicago, AS, yang meneliti sejumlah
orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam selama 6 hari, menemukan bahwa
kondisi ini dapat mengembangkan resistansi terhadap insulin, yakni hormon yang
membantu mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel sehingga terjadi
proses metabolisme gula yang tidak semestinya. Akibatnya bisa menyebabkan
timbulnya diabetes.
7. Mudah Sakit
Dalam sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program,
direktur Michael Smith, PhD, membangunkan orang dewasa muda yang sehat
sebanyak 20 menit di setiap jam, selama 8 jam tidurnya dan dilakukan 3 hari
berturut-turut. Hasilnya, mereka memiliki toleransi sakit yang lebih rendah, dan
mudah mengalami nyeri.
8. Meningkatkan Resiko Terkena Kanker
Sebuah riset yang berlangsung dari 1987 oleh ahli kanker Steve Richards
menunjukkan korelasi antara kerja malam dan kemungkinan menderita kanker.
Orang-orang yang bekerja di malam hari hingga subuh atau pagi hari ternyata
memiliki ketidakseimbangan hormon yang akhirnya mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh khususnya pada perkembangan sel-sel rusak yang seharusnya
dihancurkan oleh sel-sel imun. Pada tubuh normal, yakni waktu kerja pagi-sore,
siklus metabolisme tubuh akan meningkat di pagi hari dan mulai menurun hingga
malam hari. Saat seseorang memaksakan untuk terjaga di malam hari, tubuh akan
memompa darah sebanyak mungkin dan mendorong sistem imun untuk
meningkatkan sel-sel kekebalan tubuh seperti sel T dan CD4. Bila ‘pemaksaan’ ini
dilakukan satu-dua kali, tubuh masih dapat memberikan toleransi tetapi saat menjadi
kebiasaan, siklus tubuh yang diatur oleh jam biologis otak akan berubah dari sistem
(pagi-sore) menjadi sore-pagi. Ini membuat kekebalan tubuh menurun di pagi hari
dimana bibit penyakit dan bahan-bahan karsinogenik bertebaran di udara akibat
perubahan suhu dan angin.

2.2. Dampak Begadang Bagi Keadaan Psikologis


Dengan melakukan begadang, tidak hanya memberikan dampak bagi kesehatan fisik
saja. Namun begadang juga memiliki dampak bagi keadaan psikologis seseorang.
Sebagaimana ruang lingkup kesehatan yang merupakan keadaan fisik selalu terkait
dengan kesehatan jiwa seseorang (psikologis). Berikut dampak begadang bagi keadaan
psikologis seseorang,

1. Menyebabkan Depresi
Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan orang-
orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stress,
marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur
dapat menyebabkan gejala depresi. Gangguan tidur yang paling umum yaitu
insomnia yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007
melibatkan 10.000 orang, terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan
depresi.
2. Gangguan Jiwa
Berdasarkan penelitian, kekurangan tidur dapat membantu menjelaskan misteri dari
meningkatnya gangguan jiwa di antara anak muda pada dekade ini. Terbiasa
begadang untuk menjelajah internet dan chatting di situs jejaring sosial menjadi
alasan bagi remaja mengalami kurang tidur. Penelitian itu melibatkan sekitar 20 ribu
remaja berusia 17 hingga 24 tahun sebagai subjek penelitian. Kesimpulannya,
mereka yang tidur kurang dari lima jam sehari ternyata tiga kali lebih berpotensi
mengidap tekanan secara psikologis di tahun berikutnya. Berdasarkan hasil
penelitian itu yang diterbitkan oleh Journal Sleep, satu jam kekurangan tidur punya
berarti 14 persen risiko gangguan mental. Professor Nicholas Glozier, yang
memimpin penelitian itu, mengatakan bahwa gangguan tidur atau secara khusus
disebut insomnia merupakan sebuah prediktor dari berkembangnya depresi pada
masa selanjutnya maupun perasaan gelisah. Kurang tidur juga berhubungan dengan
masalah kesehatan mental berjangka panjang. Kebanyakan gangguan kesehatan
mental kadang kambuh dan hal itu tidak pernah berangsur sembuh dan itulah yang
beliau minati secara khusus. Professor yang meneliti pengobatan psikiatri dan tidur
di Universitas Sydney ini percaya bahwa kekurangan tidur berkontribusi bagi
peningkatan tingkat depresi.

2.3. Mengatasi Begadang Bagi Keadaan Kesehatan Dan Psikologis


mmmmmmmmmm
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Dampak Begadang Bagi Keadaan Pola Hidup


3.2 Mengatasi dampak begadang

(isi)
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
(isi)

4.2. Saran
(isi)
Daftar Pustaka
https://halosehat.com/gaya-hidup/gaya-hidup-buruk/30-akibat-begadang-malam-terus-menerus-
bagi-kesehatan
https://agungadhyaksa.blogspot.co.id/2012/06/ampak-positif-dan-negatif-dari-begadang.html

Anda mungkin juga menyukai