Anda di halaman 1dari 3

4.4.3.

Penanaman Bibit Sisipan


1. Prosedur Kerja
 Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
 Tentukan blok yang akan disensus.
 Mulai masuk pada barisan dan catat jumlah lahan kosong yang akan
disisip.
 Beri tanda jumlah pokok yang akan disisi dengan memasang bendera dari
pelepah dengan jumlah daun yang mewakili banyaknya sisipan.
 Angkut bibit yang akan ditanam ke mobil pick up ( lebih kurang 50 bibit )
 Selanjutnya pergi ke blok yang sudah di sensus pokok sebelumnya.
 Disepanjang jalan perhatikan bendera yang telah dipasang di sepanjang
jalan.
 turunkan bibit sesuai dengan jumlah daun pada bendera.
 Lakukan sampai bendera yang terakhir.
 Angkut bibit yang sebelumnya telah diantar ke ditepi jalan sebelumnya ke
titik lokasi penanaman.
 Pastikan titik tanam berada pada posisi yang pas
 Bersihkan areal sekitar titik tanam
 Lakukan penanaman.

2. Alat dan Bahan yang digunakan


a. Alat
NO NAMA ALAT FUNGSI KETERANGAN
1 Membuat bendera menandakan
Parang -
jumlah sisipan
2 Buku & Alat Tulis Catatan -
3 Mengangkut bibit ke lokasi 1 trip = 50 bibit
Mobil
pembibitan
4 Cangkul Menggali tanah -
5 Pisau Cutter Merobek polybag -

b. Bahan
NO NAMA ALAT FUNGSI KETERANGAN

60
1 Bibit Siap Tanam Bahan tanam. -
2 Pupuk TSP Merangsang pertumbuhan dan Dosis
menguatkan akar. 300 gram / bibit

3. Standar Prestasi Kerja


a. Standar Prestasi Kerja yang di lakukan oleh Mahasiswa
Standar prestasi kerja penanaman bibit sisipan tidak dapat diukur
karna kegiatan dilakukan secara diskusi.

b. Standar Prestasi Kerja yang digunakan oleh Perusahaan


Standar prestasi kerja penanaman bibit sisipan untuk 1 orang
antara lain

 Dalam 1 hari Mandor Perawatan dapat menyelesaikan sensus


pokok 1 blok / hari.
 dalam satu hari 2 orang karyawan dapat memuat dan
menurunkan bibit untuk 1 blok.
 pekerja dapat menanam 15 – 20 bibit / hari.
4. Intensitas pelaksanaan yang diterapkan di Perusahaan
Intensitas pekerjaan pernanaman bibit sisipan tidak menentu dilakukan
karna dilakukan untuk menyisip titik tanam yang kosong yang sebaiknya
sudah selesai pada masa akhir TBM.

5. Kegiatan Keselamatan kerja


Kegiatan keselamatan kerja yang diterapkan adalah memakai sarung
tangan, dan sepatu boot.

6. Kegiatan Penyelamatan Lingkungan


Kegiatan penyelamatan lingkungan dalam kegiatan ini adalah dengan
tidak membuang sampah polybag bekas bibit secara sembarang.

7. Permasalahan yang dihadapi dan Penyelesaiannya


Terkadang pekerja tidak menemukan titik kosong tempat penyisipan yang
disensus oleh mandor sewaktu melakukan sensus pokok. Jika hal ini terjadi
maka pekerja tidak bisa melakukan penanaman sehingga bibit dibiarkan
begitu saja. Ini bisa terjadi karna pekerja kurang teliti dalam melihat titik
tanam yang sudah tertutup semak. Oleh karna itu mandor juga harus
mengawasi kegiatan penanaman yang dilakukan oleh pekerja.

61
Permasalahan bisa juga terjadi karna mandor yang melakukan sensus
melakukan kekeliruan, yang membuat hal ini terjadi. Penyelesaian untuk bibit
yang berlebih tersebut dapat diatasi dengan menanamnya pada titik kosong
blok sebelahnya.

8. Komentar terhadap Pelaksanaan Pekerjaan yang dilakukan oleh


Perusahaan
Penanaman bibit sisipan harus diarahkan dan diawasi dengan ketat
kepada pekerja. Jika pekerja dibiarkan melakukan penanaman dilakukan
secara asal - asalan bibit cendrung tidak dapat tumbuh secara normal dan
sangat rapuh.

Kebun Sei Batang Ulak, 5 Desember 2014

62

Anda mungkin juga menyukai