Contoh Model Penilaian Etika Bisnis Dan Prinsip Etika Bisnis
Contoh Model Penilaian Etika Bisnis Dan Prinsip Etika Bisnis
WASKITA KARYA
Kasus 1 :
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kepala Divisi II PT Waskita
Karya (Persero) Tbk Periode 2011-2013 Fathor Rachman dan Kepala Bagian
Keuangan dan Risiko Divisi II PT Waskita Karya periode 2010-2014 Yuly Ariandi
Siregar sebagai tersangka korupsi proyek fiktif. Agus ( Ketua KPK ) mengatakan,
keduanya diduga menunjuk beberapa perusahaan subkontraktor untuk melakukan
peerjaan fiktif pada sejumlah proyek konstruksi yang dikerjakan PT Waskita Karya.
Menurut Agus, sebagian pekerjaan tersebut sudah dilakukan namun seolah-olah akan
dikerjakan oleh empat perusahaan. Menurut Agus, atas subkontrak pekerjaan fiktif ini,
PT Waskita Karya melakukan pembayaran kepada empat perusahaan subkontraktor
tersebut. Namun keempat perusahaan tersebut mengembalikan uang dari PT Waskita
Karya kepada sejumlah pihak termasuk kedua tersangka.
ANALISA KETERANGAN
Karena tidak memberikan manfaat, tidak
menjamin terpenuhi dan terpeliharanya hak
Tidak dalam seluruh kriteria semua pihak, tidak adil bagi semua pihak, dan
tindakan yang dilakukan tidak konsisten dengan
tanggung jawab pemeliharaan.
Ketidak jujuran hasil survey/ penipuan data survey adalah salah satu
pelanggaran Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) kode etik
insinyur atas dasar prinsip point ke II yang berbunyi “Bersikap jujur dan tidak
memihak, dan melayani dengan kesetiaan masyarakat, petinggi mereka dan klien”.
Dalam hal ini konsultan perencana tidak bertindak jujur tidak menunjukan hasil
survey yang sebenarnya karena pada kawasan hambalang tidak layak untuk
dibangun gedung sarana olah raga Sport Centre.
Salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh seorang perencana /
insinyur adalah melakukan survey lokasi / study kelayakan untuk menentukan
apakah layak atau tidaknya kawasan tersebut dibangun sebuah gedung atau
bangunan lainnya sehingga bangunan tersebut dapat kokoh berdiri sesuai dengan
umur rencana.
Namun pada kenyataanya sebagian lahan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sarana Olahraga Nasional Hambalang, Bogor, Jawa Barat, ternyata memiliki struktur
tanah yang sangat labil. Pertengahan Desember tahun lalu, sebagian area di pusat
olahraga tersebut ambles, yang mengakibatkan dua bangunan, yakni gedung bulu
tangkis dan power house (rumah genset), hampir roboh.
Hal ini diakui konsultan perencana proyek Hambalang, Imanul Aziz, saat dicecar
Panitia Kerja Evaluasi Proyek Hambalang Komisi Pendidikan dan Olahraga Dewan
Perwakilan Rakyat saat mengunjungi proyek tersebut, Selasa (29/5/2012) kemarin.
Kontraktor proyek berbiaya Rp 1,2 triliun itu adalah PT. Adhi Karya
ANALISA KETERANGAN
Karena tidak memberikan manfaat, tidak
menjamin terpenuhi dan terpeliharanya hak
Tidak dalam seluruh kriteria semua pihak, tidak adil bagi semua pihak, dan
tindakan yang dilakukan tidak konsisten dengan
tanggung jawab pemeliharaan.
ANALISA KETERANGAN
Karena tidak memberikan manfaat maka kriteria
Tindakan tanggung jawab dan ini tidak masuk.
menjamin terpenuhinya hak
Untuk tindakan adil bagi semua pihak terdapat
dari korban memenuhi kriteria. ketidakjelasan hasil penyelidikan dan sanksi bagi
kontraktor yang belum jelas.