Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PENILAIAN ETIKA PADA KASUS PROYEK FIKTIF OLEH PT

WASKITA KARYA
Kasus 1 :
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kepala Divisi II PT Waskita
Karya (Persero) Tbk Periode 2011-2013 Fathor Rachman dan Kepala Bagian
Keuangan dan Risiko Divisi II PT Waskita Karya periode 2010-2014 Yuly Ariandi
Siregar sebagai tersangka korupsi proyek fiktif. Agus ( Ketua KPK ) mengatakan,
keduanya diduga menunjuk beberapa perusahaan subkontraktor untuk melakukan
peerjaan fiktif pada sejumlah proyek konstruksi yang dikerjakan PT Waskita Karya.
Menurut Agus, sebagian pekerjaan tersebut sudah dilakukan namun seolah-olah akan
dikerjakan oleh empat perusahaan. Menurut Agus, atas subkontrak pekerjaan fiktif ini,
PT Waskita Karya melakukan pembayaran kepada empat perusahaan subkontraktor
tersebut. Namun keempat perusahaan tersebut mengembalikan uang dari PT Waskita
Karya kepada sejumlah pihak termasuk kedua tersangka.

DATA GATHERING YA/TIDAK KETERANGAN


Karena, Berdasarkan
penghitungan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) kedua pejabat
Waskita Karya merugikan negara
Apakah tindakan memberikan sekira Rp186 miliar.
manfaat dan kepuasan bagi TIDAK (Sumber:
semua pihak? https://news.okezone.com/read/20
18/12/17/337/1992516/rugikan-
negara-rp186-miliar-ini-
kronologi-2-pejabat-waskita-
karya-lakukan-proyek-fiktif)

diduga empat perusahaan tersebut


tidak melakukan pekerjaan
sebagaimana tertuang dalam
Apakah tindakan dilakukan kontrak.
menjamin terpenuhinya dan
terpeliharanya hak – hak dari TIDAK (Sumber:
semua pihak? https://economy.okezone.com/rea
d/2018/12/18/320/1992760/kpk-
proyek-infrastruktur-waskita-
dikorupsi-rp186-miliar?page=2)

Karena, pelaku diduga telah


Apakah tindakan yang melakukan perbuatan
dilakukan adil bagi semua TIDAK memperkaya diri sendiri atau
pihak? orang lain atau korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara
atau dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri
(Sumber:
https://economy.okezone.com/rea
d/2018/12/18/320/1992760/kpk-
proyek-infrastruktur-waskita-
dikorupsi-rp186-miliar)

Apakah tindakan yang


dilakukan konsisten dengan
TIDAK
tanggung jawab pemeliharaan
dalam berbagai hal?

ANALISA KETERANGAN
Karena tidak memberikan manfaat, tidak
menjamin terpenuhi dan terpeliharanya hak
Tidak dalam seluruh kriteria semua pihak, tidak adil bagi semua pihak, dan
tindakan yang dilakukan tidak konsisten dengan
tanggung jawab pemeliharaan.

PENILAIAN : TIDAK ETIS

ANALISA BERDASARKAN PRINSIP ETIKA BISNIS KONSTRUKSI


PRINSIP KETERANGAN
Prinsip Otonomi Pada perusahaan tersebut tidak menerapkan
prinsip otonomi.
Prinsip Kejujuran Kepala Divisi II PT Waskita Karya (Persero)
Tbk Periode 2011-2013 dan Kepala Bagian
Keuangan dan Risiko Divisi II PT Waskita
Karya periode 2010-2014 tidak menerapkan
prinsip kejujuran, karena telah melakukan
perbuatan korupsi.
Prinsip Keadilan Tidak menerapkan prinsip keadilan.
Prinsip Saling menguntungkan Para pelaku tidak menerapkan prinsip saling
menguntungkan, karena para pelaku melakukan
perbuatan untuk memperkaya diri sendiri yang
menyebabkan kerugian bagi negara dan orang
lain.
Prinsip Integritas Moral Tidak menerapkan prinsip integritas moral.
ANALISA KETIDAK JUJURAN HASIL SURVEY (LOKASI BUKIT
HAMBALANG TIDAK LAYAK DI BANGUN KOMLPEK SPORTCENTRE)
Kasus 2 :

Ketidak jujuran hasil survey/ penipuan data survey adalah salah satu
pelanggaran Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) kode etik
insinyur atas dasar prinsip point ke II yang berbunyi “Bersikap jujur dan tidak
memihak, dan melayani dengan kesetiaan masyarakat, petinggi mereka dan klien”.
Dalam hal ini konsultan perencana tidak bertindak jujur tidak menunjukan hasil
survey yang sebenarnya karena pada kawasan hambalang tidak layak untuk
dibangun gedung sarana olah raga Sport Centre.
Salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh seorang perencana /
insinyur adalah melakukan survey lokasi / study kelayakan untuk menentukan
apakah layak atau tidaknya kawasan tersebut dibangun sebuah gedung atau
bangunan lainnya sehingga bangunan tersebut dapat kokoh berdiri sesuai dengan
umur rencana.
Namun pada kenyataanya sebagian lahan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sarana Olahraga Nasional Hambalang, Bogor, Jawa Barat, ternyata memiliki struktur
tanah yang sangat labil. Pertengahan Desember tahun lalu, sebagian area di pusat
olahraga tersebut ambles, yang mengakibatkan dua bangunan, yakni gedung bulu
tangkis dan power house (rumah genset), hampir roboh.
Hal ini diakui konsultan perencana proyek Hambalang, Imanul Aziz, saat dicecar
Panitia Kerja Evaluasi Proyek Hambalang Komisi Pendidikan dan Olahraga Dewan
Perwakilan Rakyat saat mengunjungi proyek tersebut, Selasa (29/5/2012) kemarin.
Kontraktor proyek berbiaya Rp 1,2 triliun itu adalah PT. Adhi Karya

DATA GATHERING YA/TIDAK KETERANGAN


Karena, berdasarkan keterangan
yang diterima, perencana tidak
bersikap jujur dan memihak
Apakah tindakan memberikan petinggi mereka/ klien sehingga
manfaat dan kepuasan bagi TIDAK hasil survey dianggap layak.
semua pihak? (Sumber:
https://news.detik.com/berita/192
8503/-tanah-hambalang-labil-tak-
layak-dibangun-gedung)

Kelayakan dibangunnya bangunan


untuk dibangun tidak terpenuhi,
Apakah tindakan dilakukan bahkan malah melakukan ketidak
menjamin terpenuhinya dan jujuran.
TIDAK
terpeliharanya hak – hak dari (Sumber:
semua pihak? https://news.detik.com/berita/192
8503/-tanah-hambalang-labil-tak-
layak-dibangun-gedung)
Tindakan tidak adil karena tidak
memperdulikan factor keamanan
Apakah tindakan yang bagi berdirinya bangunan.
dilakukan adil bagi semua TIDAK (Sumber:
pihak? https://news.detik.com/berita/192
8503/-tanah-hambalang-labil-tak-
layak-dibangun-gedung)

Apakah tindakan yang Karena mengakibatkan dua


dilakukan konsisten dengan bangunan, yakni gedung bulu
tanggung jawab pemeliharaan TIDAK tangkis dan power house (rumah
dalam berbagai hal? genset), hampir roboh.

ANALISA KETERANGAN
Karena tidak memberikan manfaat, tidak
menjamin terpenuhi dan terpeliharanya hak
Tidak dalam seluruh kriteria semua pihak, tidak adil bagi semua pihak, dan
tindakan yang dilakukan tidak konsisten dengan
tanggung jawab pemeliharaan.

PENILAIAN : TIDAK ETIS

ANALISA BERDASARKAN PRINSIP ETIKA BISNIS KONSTRUKSI


PRINSIP KETERANGAN
Prinsip Otonomi Pada perusahaan tersebut tidak menerapkan
prinsip otonomi.
Prinsip Kejujuran Konsultan perencanaan tidak menerapkan
prinsip kejujuran, karena telah mementingkan
kepentingan petinggi agar tetap membangun
proyek di lahan yang tidak stabil.
Prinsip Keadilan Tidak menerapkan prinsip keadilan.
Prinsip Saling menguntungkan Para pelaku tidak menerapkan prinsip saling
menguntungkan, karena para pelaku melakukan
perbuatan untuk memperkaya diri sendiri yang
menyebabkan kerugian bagi negara dan orang
lain.
Prinsip Integritas Moral Tidak menerapkan prinsip integritas moral.
ANALISA CRANE JATINEGARA AMBRUK, KONTRAKTOR DIDUGA
LALAI PROSEDUR
Kasus 3 :

Perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyambangi lokasi


ambruknya crane di proyek double-double track kereta api, kawasan Jatinegara,
Jakarta Timur. Mereka datang untuk mengecek langsung tempat kejadian perkara
dalam insiden yang menewaskan empat pekerja proyek tersebut. Dalam
temuannya, Kasubdit Penyidikan Tindak Pidana Ketenenagakerjaan Agus Subekti,
mengatakan untuk sementara pihaknya berkesimpulan pengerjaan proyek tidak
sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). "Pastilah (ada temuan). Ini ada
SOP yang tidak dijalankan. Namanya kecelakaan kerja pasti ada yang dilanggar
persyaratan-persyaratannya," kata Agus di lokasi, Minggu (4/2). Agus tak
menyebut secara jelas pelanggaran yang dia temukan, termasuk juga siapa pihak
yang patut dimintai pertanggungjawaban.
Kemenaker bersama Pemprov DKI Jakarta akan memanggil PT Hutama
Karya selaku kontraktor proyek tersebut. "Itu besok aja nunggu hasil untuk
dimintai keterangan. Pihak DKI yang manggil," ujarnya. Ia menambahkan,
pihaknya juga belum memintai keterangan dari pihak kontraktor lantaran masih
sibuk mengurusi para korban dari insiden tersebut. "Besok kami mintai keterangan
kalau hari ini mereka semua (kontraktor) mau menuju RS," kata Agus.
Ambruknya bantalan crane pengangkat double-double track kereta
menyebabkan empat pekerja tewas di Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta
Timur. Kejadian itu terjadi pada dini hari sekitar pukul 05.00 WIB. Korban diduga
tewas akibat tertimpa bantalan rel yang sempat diangkat alat berat.
DATA GATHERING YA/TIDAK KETERANGAN
Karena yang terjadi adalah
kecelakaan, pastinya tidak
menimbulkan sedikitpun
kepuasan. Apalagi kecelakaan
Apakah tindakan memberikan yang menimbulkan korban jiwa.
manfaat dan kepuasan bagi TIDAK (Sumber:
semua pihak? https://www.cnnindonesia.com/na
sional/20180204142034-20-
273710/hutama-karya-pastikan-
santunan-korban-crane-ambruk-
jatinegara )

Keluarga korban mendapatkan


segala kompensasi dan santunan
Apakah tindakan dilakukan yang sudah menjadi haknya," ujar
menjamin terpenuhinya dan Sekertaris Perusahaan Hutama
YA
terpeliharanya hak – hak dari Karta Adjib Al Hakim.
semua pihak?
(Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/na
sional/20180204142034-20-
273710/hutama-karya-pastikan-
santunan-korban-crane-ambruk-
jatinegara )

Tindakan dinilai kurang adil


karena kasus tidak ditindak lanjuti
lagi secara jelas beritanya
mendapatkan sanksi atau tindak
Apakah tindakan yang pidana seperti apa.
dilakukan adil bagi semua TIDAK
pihak? (Sumber:
https://nasional.kompas.com/read/
2018/02/05/19271681/terkait-
insiden-crane-di-jatinegara-
hutama-karya-akan-dapat-sanksi )
Tindakan tanggung jawab
pemeliaraan cukup baik dalam
memberikan pengamanan dari
radius kecelakaan untuk tidak
dimasuki dan memastikan semua
Apakah tindakan yang alat stabil hingga tak terjadi lagi
dilakukan konsisten dengan
YA kecelakaan.
tanggung jawab pemeliharaan
dalam berbagai hal? (Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/na
sional/20180204142034-20-
273710/hutama-karya-pastikan-
santunan-korban-crane-ambruk-
jatinegara)

ANALISA KETERANGAN
Karena tidak memberikan manfaat maka kriteria
Tindakan tanggung jawab dan ini tidak masuk.
menjamin terpenuhinya hak
Untuk tindakan adil bagi semua pihak terdapat
dari korban memenuhi kriteria. ketidakjelasan hasil penyelidikan dan sanksi bagi
kontraktor yang belum jelas.

PENILAIAN : TIDAK ETIS

ANALISA BERDASARKAN PRINSIP ETIKA BISNIS KONSTRUKSI


PRINSIP KETERANGAN
Prinsip Otonomi Pada perusahaan tersebut menerapkan prinsip
otonomi.
Prinsip Kejujuran Pada perusahaan tersebut menerapkan prinsip
Kejujuran
Prinsip Keadilan Tidak menerapkan prinsip keadilan.
Prinsip Saling menguntungkan Pada perusahaan tersebut menerapkan prinsip
Saling Menguntungkan
Prinsip Integritas Moral Tidak menerapkan prinsip integritas moral.

Anda mungkin juga menyukai