Kode MK : KG3.203
Semester : II (dua)
Waktu : 50 menit
Dosen : Hermien Nugraheni, SKM, M.Kes
Suwarsono, S.Pd, S.SiT,M.Pd
1. Jika dibandingkan dengan strategi pemberantasan korupsi lainnya, pelaksanaan pendidikan antikorupsi di
sekolah secara formal akan memberikan berberapa keuntungan kepada negara baik secara pragmatis
maupun secara teoritis dan filosofis. Di bawah ini yang bukan merupakan keuntungan tersebut adalah ......
a. Pengembangan sikap dan perilaku antikorupsi merupakan bagian dari kurikulum bidang studi
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
b. Lembaga pendidikan formal merupakan lembaga yang sudah stabil.
c. Tidak menambah budget pemerintah secara besar –besaran.
d. Dapat dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.
3. Pelaksanaan pendidikan antikorupsi di sekolah perlu memperhatikan beberapa hal terkait tujuan yang hendak
dicapai oleh peserta didik. Keterlibatan yang
intens pada peserta didik dalam aktivitas yang mengandung nilai-nilai antikorupsi bertujuan ....
a. Perubahan sikap
b. Pengetahuan tentang korupsi
c. Pengembangan sikap
d. Perspektif Moral dan Konvensional
4. Kerangka dasar filosofis sementara untuk mengembangkan moralitas mahasiswa dalam pendidikan
antikorupsi, diletakkan dengan beberapa pendekatan di bawah ini, kecuali :
a. Pembentukan kebiasaan
b. Pembelajaran
c. Pemodelan (social learning)
d. Transfer of values
6. Pada dasarnya korupsi itu terjadi jika ada pertemuan antara tiga faktor utama, yaitu:
a. Keserakahan, kebutuhan, dan moral yang tidak baik.
b. Penghasilan tidak cukup, gaya hidup konsumtif, kebutuhan mendesak.
c. Niat, lingkungan keluarga, dan budaya organisasi.
d. Niat, kesempatan, dan kewenangan.
7. Pendidikan antikorupsi bagi mahasiswa dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain
a. Memperbaiki peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Memperbaiki tata kelola pemerintahan, reformasi, birokrasi, menciptakan lingkungan kerja yang
antikorupsi.
c. Kegiatan sosialisasi, seminar, kampanye atau bentuk-bentuk kegiatan ekstra kurikuler lainnya.
d. Menerapkan prinsip-prinsip clean and good governance, pemanfaatan tekhnologi untuk transparansi.
8. Konsep gerakan antikorupsi bagi mahasiswa Indonesia terdiri atas gerakan struktural dan kultural. Gerakan
struktural yang dimaksud di sini adalah.....
a. Memberikan pemahaman tentang korupsi dan bentuk nyata antikorupsi di dalam kemahasiswaan.
b. Memberikan satu aksi atau reaksi terhadap isu tertentu yang ditujukan kepada pemerintah sebagai
lembaga yang berwenang dalam penyelesaian isu tersebut
c. Menciptakan budaya antikorupsi sejak dini.
d. Membentuk karakter generasi antikorupsi.
10. Dalam pendidikan antikorupsi bagi mahasiswa kompetensi yang ingin dicapai adalah..........kecuali :
a. Mahasiswa mampu mencegah dirinya sendiri agar tidak melakukan tindak korupsi ( individual
competence).
b. Internalisasi nilai-nilai integritas dalam sistem pembelajaran.
c. Mahasiswa mampu mencegah orang lain agar tidak melakukan tindak korupsi dengan cara memberikan
peringatan kepada orang tersebut.
d. Mahasiswa mampu mendeteksi adanya tindak korupsi (dan melaporkannya kepada penegak hukum).
11. Metode pembelajaran antikorupsi pada mahasiswa di mana kelompok mahasiswa melakukan pengamatan,
penelitian ke lapangan untuk melihat kesesuaian janji pemerintah yang disosialisasikan melalui
kampanye/spanduk/iklan/pengumuman prosedur di berbagai instansi dengan realisasi di lapangan, disebut .....
a. Prove The Government Policy
b. Thematic Exploration
c. Prototype
d. Investigative Report
15. Suatu tindakan kejahatan ekonomi yang melibatkan penipuan (trickery of swindle). Termasuk di dalamnya
adalah proses manipulasi atau mendistorsi informasi dan fakta dengan tujuan mengambil keuntungan-
keuntungan tertentu, disebut .....
a. Penyuapan (bribery)
b. Embezlement
c. Fraud
d. Extortion
16. Jenis korupsi yang lebih operasional berupa sogokan atau suap yang dilakukan pengusaha kepada penguasa,
disebut...
a. Korupsi manipulatif
b. Korupsi nepotistik
c. Korupsi subversif
d. Korupsi ekstortif
17. Perilaku korban korupsi dengan pemerasan, korupsinya adalah dalam rangka mempertahankan diri, disebut....
a. Korupsi Transaktif
b. Korupsi Investif
c. Korupsi Defensif
d. Korupsi yang Memeras
18. Berikut ini adalah beberapa fenomena kasus koruptif yang sering terjadi dalam dunia kesehatan dan dianggap
sebagai suatu kebiasaan yang berujung pada korupsi, kecuali :
a. Kebiasaan memberikan tips/uang pelicin untuk mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan.
b. Orangtua calon Mahasiswa memberikan sejumlah uang pada panitia penerimaan Mahasiswa baru yang
menjanjikan anaknya akan diterima.
c. Seorang petugas kesehatan merekomendasikan obat pesanan sponsor karena ia telah menerima
gratifikasi dari produsen obat tersebut.
d. Manipulasi data pelaporan tindakan medis yang berdampak pada besarnya klaim pada asuransi
kesehatan atau sejenisnya.
19. Korupsi harus dipahami sebagai tindakan melawan hukum, bahkan kejahatan luar biasa (extraordinary crime).
KPK mengungkap 3 (tiga) sebab mengapa di Indonesia korupsi dianggap kejahatan luar biasa,
yaitu ........kecuali :
a. Ada banyak factor yang mempengaruhi orang untuk bertindak koruptif, antara lain factor pendidikan dan
pengasuhan dalam keluarga, factor psikologis, sosiologis atau lingkungan, dan bisa pula merupakan
tekanan.
b. Korupsi di Indonesia sifatnya transnasional, yaitu para koruptor menyembunyikan uangnya di luar
negeri.
c. Pembuktian korupsi di Indonesia membutuhkan usaha keras, karena sebagian besar praktik korupsi
adalah penyuapan.
d. Dampak korupsi yang luar biasa, di antaranya makin mencekiknya hutang Indonesia di luar negeri akibat
ulah para koruptor.
20. Tipe koruptor pertama dengan dominasi basic human values tradition memberikan penjelasan bahwa.....
a. Koruptor memiliki kecenderungan untuk tidak terikat dengan peraturan dan keberanian mengambil risiko
melakukan korupsi untuk kekayaan dan kesenangan diri.
b. Agar dapat menguasai atau mengendalikan orang lain untuk kepentingan pribadi maka koruptor harus
Ujian Tengah Semester Genap 2019/2020
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang
MK. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi (PBAK) Page 3
memiliki kekayaan dengan cara berisiko yang termasuk melanggar peraturan.
c. Seorang koruptor memiliki kecenderungan mengikuti pola perilaku orang lain yang umum terjadi di
sekitarnya demi keamaan diri sendiri.
d. Perilaku korupsi dinilai sebagai budaya atau kebiasaan sehingga dinilai wajar dilakukan.
21. Berdasarkan GONE Theory (Jack Boulogne), factor-faktor terjadinya korupsi berkaitan dengan sikap serakah
yang secara potensial ada pada diri setiap orang, disebut ....
a. Greeds
b. Opportunity
c. Needs
d. Exposure
22. Aspek sosial yang menjadi sebab seseorang melakukan korupsi adalah ....
a. Ajaran agama yang kurang diamalkan.
b. Lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi dan
mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah menjadi sifat pribadinya.
c. Gaya hidup konsumtif.
d. Kebutuhan hidup yang mendesak.
24. Yang merupakan dampak korupsi pada bidang politik dan demokrasi adalah ....
a. Korupsi berdampak pada lemahnya sistem pertahanan dan keamanan nasional.
b. Negara yang korup dapat memiskinkan rakyat.
c. Rakyat yang miskin sangat rapuh dan mudah diintervensi oleh pihak-pihak yang ingin merongrong
pemerintahan.
d. Beberapa bentuk konflik kepentingan dapat menimbulkan suatu potensi korupsi seperti dalam bentuk
kebijakan dan gratifikasi.
VERIFIKASI SOAL
Semarang, 17 Februari 2020
Hermien Nugraheni, SKM, M.Kes Prasko, S.SiT, M.H Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid)
NIP.196908301999032001 NIP.198108232005011005 NIP.197001051991012001
LEMBAR JAWABAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP T.A.2019/2020 Nam
Mata Kuliah : Pendidikan dan Budaya Antikorupsi (PBAK) a : ..........................................
Teori ........................
Kode MK : KG3.203
Semester : II (dua) NI
M : .....................................
.............................
1 A B C D 16 A B C D
2 A B C D 17 A B C D
3 A B C D 18 A B C D
4 A B C D 19 A B C D
5 A B C D 20 A B C D
6 A B C D 21 A B C D
7 A B C D 22 A B C D
8 A B C D 23 A B C D
9 A B C D 24 A B C D
10 A B C D 25 A B C D
11 A B C D
12 A B C D
13 A B C D
14 A B C D
15 A B C D
Kode MK : KG3.203
Semester : II (dua)
Waktu : 100 menit
Dosen : Hermien Nugraheni, SKM, M.Kes
Suwarsono, S.Pd, S.SiT,M.Pd
Dr. drg. Supriyana, M.Pd
Prasko, S.SiT, M.H
Sukini, S.ST, M.Hkes
Yodong, S.ST, M.HKes
Soal Praktek :
1. Buatlah media brosur/leaflet yang berisi ajakan (kampanye) pada sesama mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Semarang untuk membudayakan perilaku antikorupsi atau menghindari perilaku
cenderung korupsi di lingkungan kampus, seperti (pilih salah satu) :
a. Titip Absen
b. Plagiarisme
c. Transparansi dan akuntabel sebagai bagian dari budaya organisasi di kampus
d. Ide-ide lain berkenaan dengan nilai-nilai antikorupsi oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi
VERIFIKASI SOAL
Semarang, 17 Februari 2020
Hermien Nugraheni, SKM, M.Kes Prasko, S.SiT, M.H Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid)
NIP.196908301999032001 NIP.198108232005011005 NIP.197001051991012001