Anda di halaman 1dari 91

1.

Seorang perempuan, umur 30 tahun datang ke RS dengan keluhan gatal pada daerah
kemaluan. Hasil anamnesis : keputihan, panas, dan merasa nyeri waktu kencing. Hasil
pemeriksaan : KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, N 90x/mnt, P 24x/menit dan S 38˚C. Vulva
tampak berwarna merah dan bengkak, serta terdapat cairan berwarna putih. Diagnosa
apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Bartholinitis
B. Vulvitis
C. Endometritis
D. Servisitis
E. Vaginitis

Pembahasan
Vulvitis adalah suatu kondisi peradangan pada vulva yang dapat menyerang wanita dalam
rentang usia berapapun.
Gejala vulvitis : rasa sangat gatal di alat kelamin, terutama pada malam hari, keputihan,
rasa seperti terbakar dan kulit pecah pecah di sekitar vulva, kulit bersisik dan area putih
yang menebal di vulva, bengkak dan merah di labia dab vulva, benkolan berisi cairan
(blister) pada vulva.

2. Seorang perempuan, umur 45 tahun datang ke PMB mengeluh terlambat haid 2 bulan.
Hasil anamnesis : haid tidak teratur sejak 6 bulan terakhir, akseptor AKDR, sering
merasakan panas, memerah dan berkeringat pada wajah. Hasil pemeriksaan : KU baik,
CM, TD 120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 24x/menit dan S 36,5˚C. Abdomen tidak teraba
adanya masa. Diagnosa apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Perimenopause
B. Hamil
C. Perimenorhoe
D. Amenorhoe
E. Menopause

Pembahasan
Keluhan yang dirasakan menunjukkan gejala perimenopause. Apabila ibu sudah tidak
mendapatkan haid selama satu tahun, dapat dikatakan menopause.

3. Seorang perempuan, umur 37 tahun datang ke PMB ingin menggunakan alat


kontrasepsi. Hasil anamnesis : melahirkan anak ke empatnya 40 hri yang lalu dan tidak
ingin memiliki anak lagi. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 150/90 mmHg, N 88x/mnt, P
24x/menit dan S 37˚C. terdapar varises. Alat kontrasepsi apa yang paling tepat pada kasus
tersebut ?
A. AKDK
B. PIL
C. MOW
D. SUNTIK
E. AKDR

Pembahasan
MOW (Metode Operatif Wanita) atau sering disebut dengan tubektomi sesuai untuk
pasangan yang tidak ingin menambah anak lagi, ibu pasca bersalin, ibu menyusui,
perempuan dengan gangguan Kesehatan yang bertambah berat jika terjadi kehamilan.

4. Seorang perempuan, umur 27 tahun datang ke PMB dengan keluhan tidak ingin hamil
lagi. Hasil anamnesis : suami biasa menggunakan kondom namun tadi malam tidak
menggunakan karena kehabisan. Hari ini adalah hari ke 10 siklus haid. Hasil pemeriksaan :
KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 28x/menit dan S 36,5˚C. Alat kontrasepsi
apakah yang paling tepat digunakan pada kasus tersebut ?
A. Pil Progestin
B. Pil Kombinasi
C. Suntik Kombinasi
D. Pil Kontrasepsi Darurat
E. Suntil cyclofem

Pembahasan
Kontrasepsi darurat adalah cara untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks yang
tidak menggunakan pengaman. Sering disebut sebagai morning after pill. Pil ini
mengandung hormone yang dapat dikonsumsi wanita setelah melakukan hubungan seks.
Hormon seperti levonogestrel progesterone diberikan dalam dosis tinggi untuk mencegah
kehamilan, mencegah perlekatan sel telur yang sudah dibuahi ke didnding Rahim.Cara
kerja kontrasepsi ini adalah dengan menunda ovulasi (pelepasan sel telur wanita selama
siklus bulanan). Jenis kontrasepsi ini paling efektif Ketika dikonsumsi secepat mungkin
setelah hubungan seks, pil ini berfungsi paling baik jika diminum maksimal 72 jam pertama
setelah hubungan seks tanpa menggunakan pengaman.

5. Seorang perempuan, umur 27 tahun datang ke PMB dengan keluhan tidak ingin hamil
lagi. Hasil anamnesis : suami biasa menggunakan kondom namun tadi malam tidak
menggunakan karena kehabisan. Hari ini adalah hari ke 10 siklus haid. Hasil pemeriksaan :
KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 28x/menit dan S 36,5˚C. Bidan memberikan
pil kontrasepsi darurat. Berapa jam kah maksimal penggunaan alat kontrasepsi pada kasus
tersebut?
A. 12 jam sejak hubungan seksual
B. 24 jam sejak hubungan seksual
C. 48 jam sejak hubungan seksual
D. 72 jam sejak hunungan seksual
E. 96 jam sejak hubungan seksual

Pembahasan
Kontrasepsi darurat adalah cara untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks yang
tidak menggunakan pengaman. Sering disebut sebagai morning after pill. Pil ini
mengandung hormone yang dapat dikonsumsi wanita setelah melakukan hubungan seks.
Jenis kontrasepsi ini paling efektif Ketika dikonsumsi secepat mungkin setelah hubungan
seks, pil ini berfungsi paling baik jika diminum maksimal 72 jam pertama setelah hubungan
seks tanpa menggunakan pengaman.

6. Seorang perempuan, umur 48 tahun datang ke Posyandu dengan keluhan menstruasi


yang sangat banyak. Hasil anamnesis : sering merasa pusing dan lemas, sudah menstruasi
selama 10 hari, siklus haid tidak teratur 2 – 3 bulan, kadang sulit tidur dan gelisah, akseptor
AKDR. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 92x/mnt, P 20x/menit dan S
37˚C. Abdomen tidak teraba masa, inspekulo tampak darah mengalir dari OUI. Penyebab
apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut ?
A. Gangguan alat reproduksi
B. Neoplasia
C. Penggunaan kontrasepsi
D. Infeksi
E. Gangguan hormonal

Pembahasan
Perhatikan kata kunci pada soal, diantaranya : keluhan (menstruasi yang sangat banyak),
umur (48 tahun), siklus haid (tidak teratus 2 – 3 bulan), hasil anamnesis (kadang sulit tidur
dan gelisah) merupakan kunci kasus ini adalah perdarahan pada masa perimenopause.
Berikutnya perhatikan hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, abdomen tidak
teraba massa, inspekulo darah mengalir dai OUI, tidak disampaikan adanya darah yang
keluar berbau atau kelainan pada organ genetalia merupakan kunci kasus ini perdarahan,
bukan disebabkan oleh infeksi, neoplasma, maupun karena penggunaan kontrasepsi
karena tidak dijelaskan riwayat perdarahan sebelumnya dengan sebab masih
menggunakan kontrasepsi. Menopause bukan pilihan karena menopause sudah tidak
mengalami haid selama satu tahun.

7. Seorang perempuan, umur 40 tahun P6A1 datang ke PMB dengan keluhan mengalami
keputihan yang berbau, kurang lebih 1 tahun. Hasil anamnesis : mengalami perdarahan
saat melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan : KU pucat, CM, TD 90/60 mmHg, N
88x/mnt, P 18x/menit dan S 37,6˚C, Hb 7 mg/dl. Pemeriksaan penunjang apakah yang
harus dilakukan pada kasus tersebut ?
A. Histereskopi
B. Histerosalpingomamografi
C. Pap smear
D. Biopsy
E. Kolposkopi

Pembahasan
Melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear secara berkala adalah salah satu cara
yang direkomendasikan untuk mendeteksi dini kanker serviks. Melalui pemeriksaan ini,
dapat mengetahui apakah terdapat kelainan pada sel-sel leher Rahim. Pemeriksaan pap
smear dianjurkan untuk dilakukan setiap 3 tahun pada wanita wanita berusia 21 – 29 tahun,
dan tiap 3 – 5 tahun pada wanita berusia 30 – 65 tahun. Jika hasil pemeriksaan mengarah
pada kemungkinan kanker serviks, akan dipastikan dengan melakukan pemeriksaan lebih
lanjut, yaitu kolkoskopi dan biopsi.

8. Seorang perempuan, umur 20 tahun P1A1 datang ke PMB dengan keluhan keluar
keputihan berbau dari kemaluanya. Hasil anamnesis : dirasakan sejak 2 bulan yang lalu.
Hasil pemeriksaan : KU pucat, CM, TD 110/70 mmHg, N 90x/mnt, P 24x/menit dan S 38˚C,
tampak keluar cairan kekuningan dari vulva. Pemeriksaan tambahan apakah yang dapat
dilakukan pada kasus diatas untuk menunjang diagnosa ?
A. Pemeriksaan IVA
B. Pemeriksaan pap smear
C. Pemeriksaan dalam
D. Pemeriksaan secret vagina
E. Pemeriksaan inspekulo

Pembahasan
Adanya bau yang tercium : busuk dan amis
Permukaan organ luar reproduksi wanita : adakah tanda-tanda radang, secret, luka,
benjolan dsb. Kemudian dengan bantuan speculum : melihat permukaan dinding vagina
dan serviks (mulut Rahim) dan secret yang terlihat di dalam vagina ataupun dari serviks.
Kemudian secret vagina tersebut diambil untuk dapat digunakan sebagai bahan
pemeriksaan IVA ataupun pap smear.

9. Seorang remaja perempuan, umur 28 tahun P1A0 datang ke PMB ingin ber KB. Hasil
anamnesis : ibu tertarik menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang, saat ini ibu sedang
haid hari ke 5. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 24x/menit
dan S 36,5˚C. Setelah melakukan konseling klien memilih menggunakan alat kontrasepsi
AKDR. Prosedur apakah yang harus dilakukan bidan sebelum memasang AKDR pada
pasien ?
A. Pemeriksaan panggul
B. Pemeriksaan urinalis
C. Pemeriksaan tekanan darah
D. Pemeriksaan pap smear
E. Pemeriksaan payudara
Pembahasan
Prosedur pemasangan AKDR :
1. Pemeriksaan panggul, jika ini pemeriksaan panggul pertama, jelaskan prosedur
pemeriksaannya, jelaskan alat dan fungsinya serta jelaskan termasuk posisi selama
pemeriksaan.
2. Membersihkan vagina dan mulut Rahim
3. Pemasangan AKDR

10. Seorang remaja perempuan, umur 18 tahun datang ke RS dengan keluhan rasa sakit
pada panggul dan perut bagian bawah. Hasil anamnesis : demam tinggi dan keputihan
yang berwarna kuning, gatal, melakukan hububfab seksual secara aktif. Hasil
pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 84x/mnt, P 20x/menit dan S 37,5˚C.
Tindakan apakah yang seharusnya dilakukan untuk mencegah kejadiaan tersebut ?
A. Menggunakan kondom
B. Mengkonsumsi antibiotic sesuai resep dokter
C. Melakukan pap smear
D. Melakukan IVA
E. Rajin membasuh cagina dengan sabun wanita

Pembahasan
Penyakit menular Seksual (PMS) atau yang sekarang biasa disebut Infeksi Menular
Seksual (IMS). PMS terjadi karena melakukan hubungan seksual yang tidak aman. Media
penularan penyakit ini melalui suatu cairan seperti cairan vagina, sperma, darah maupun
cairan tubuh lainnya.
Cara penularan : saat melakukan hubungan seksual, berbagi jarum suntik dan
menggunakan berkali kali. Saat sedang hamil, ibu dapat menularkan penyakit ini kepada
janinnya.
Maka pencegahan yang seharusnya dilakukan adalah dengan menggunakan kondom.

11. Seorang perempuan umur 29 tahun, G2P1A0 dibawa oleh keluarganya ke RS dengan
keluhan pusing dan pandangan kabur, hasil anamnesis dengan keluarga, ibu sedang hamil
8 bulan. Hasil pemeriksaan : TD 170/100 mmHg, N 94x/menit, S 36,7◦C, P 24x/menit. TFU
32 cm, puki, letak kepala, DJJ (+) 120/menit, pemeriksaan penunjang protein urine (++).
Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?

A. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan eklampsia

B. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan hipertensi kronis


C. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan preeklampsia berat

D. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan preeklampsia ringan

E. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan superimposed preeklampsia

Pembahasan
preeklampsi berat di tandai dengan gejala – gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan
penglihatan, mual, nyeri epigastrium, dan hiperefleksia. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan
Tekanan darah >160/110 mmHg kemudian pemeriksaan penunjang dengan protein urin (+
+) sebagai pendukung diagnose dengan preeklampsi berat. Bila keadaan ini tidak segera
diobati, akan timbul kejang atau eklampsi.

12. Seorang pasien berumur 26 tahun G1P0A0 datang ke klinik bersalin mengatakan sejak
2 bulan terakhir tidak mengalami menstruasi. Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah
disetai pengeluaran darah bercak berwarna coklat tua. Hasil pemeriksaan di dapatkan
tinggi fundus uteri sepusat, belum ada pembukaan dan pplano test (+). Apakah
kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?

A. G1P0A0 8 minggu dengan abortus iminen

B. G1P0A0 8 minggu dengan molahidatidosa

C. G1P0A0 8 minggu dengan kehamilan ektopik

D. G1P0A0 8 minggu dengan plasenta previa

E. G1P0A0 8 minggu dengan retensio plasenta

Pembahasan
Molahidatidosa atau hamil anggur merupakan salah satu kegawatdaruratan pada
kehamilan trimester I yang ditandai dengan tinggi fundus uteri lebih besar dari usia
kehamilan

13. Seorang perempuan dating ke klinik bersalin untuk melakukan control ulang kehamilan.
Ny. A mengatakan mual dan sedikit pusing. Hasil pengkajian di dapatkan HPHT tanggal 20
Februari 2019. K U baik, TD 110/70 mmHg, nadi 83x/I, respirasi 24x/I dan suhu tubuh
36,40C. Kapankah taksiran persalinan kasus tersebut?

A. 29 November 2019

B. 29 Oktober 2019
C. 27 November 2019

D. 27 November 2020

E. 27 Desember 2019

Pembahasan
Untuk menentukan taksiran persalinan di hitung dengan menggunakan rumus +7 -3 +1

14. Seorang perempuan datang ke poskesdes mengatakan ingin suntik TT. Hasil
pengkajian di dapatkan bahwa ia belum pernah mendapatkan imunisasi TT. Berapa kali
perempuan tersebut memerlukan suntik TT untuk melindungi dirinya seumur hidup?

A. Satu kali

B. Dua kali

C. Tiga kali

D. Empat kali

E. Lima kali

Pembahasan
Untuk melindungi TT seumur hidup atau di kenal dengan TT long, maka seorang
perempuan harus mendapatkan imunisasi TT sebanyak lima kali secara teratur dengan
interval pemberian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

15. Seorang perempuan datang ke poskesdes mengatakan bahwa ia menikah 1 tahun yang
lalu. Sebelumnya ia pernah dating ke dokter kandungan dan di diagnose PCOS sehingga
harus menurunkan IMT nya. Hasil pengkajian TB 150 cm dan BB 79 Kg. Berapakah IMT
perempuan tersebut?

A. 28

B. 30

C. 35

D. 37

E. 40
Pembahasan
Untuk menentukan IMT rumus yang digunakan adalah BB/(TB) 2. IMT normal pada wanita
adalah 18,5-24,99. IMT perempuan tersebut adalah 35 termasuk dalam kelebihan berat
badan.

16. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu dating ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan
suhu 36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka,
presentasi kepala 2/5, djj 144 x/menit. Berpakah taksiran berat janin perempuan tersebut?

A. 3565 Gram

B. 3556 Gram

C. 3545 Gram

D. 3645 Gram

E. 3654 Gram

Pembahasan
Rumus untuk menentukan taksiran berat janin adalah (TBJ= (TFU-11) x 155 untuk kepala
janin sudah masuk PAP) sementara untuk kepala janin belum masuk PAP menggunakan
rumus TBJ=(TFU-12) x 155.

17. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan
suhu 36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka,
presentasi kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8
cm, ketuban (+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage
tidak ada. Bagaimanakah imbang feto pelfik klien tersebut?

A. Baik

B. Luas

C. Cukup

D. Kurang
E. Sedang

Pembahasan
Imbang feto pelfik pada kasus tersebut adalah baik. Hal ini terlihat dari kemajuan
persalinan yakni pembukaan, presentasi dan penurunan bagian terbawah janin (kepala)

18. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan
suhu 36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka,
presentasi kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 6
cm, ketuban (+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H II, moulage tidak
ada. Apakah kebutuhan fisiologis pada klien tersebut?

A. Makan dan minum

B. Support mental

C. Dukungan suami

D. Pengaturan posisi yang nyaman

E. Nutrisi, mobilisasi dan eliminasi

Pembahasan
Kebutuhan pada persalinan kala I fase aktif yakni memenuhi nutrisi ibu (minum),
menganjurkan ibu untuk mobilisasi senyaman mungkin dan kebutuhan eliminasi.

19. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan
suhu 36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka,
presentasi kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8
cm, ketuban (+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage
tidak ada. Apakah rencana asuhan untuk persalinan klien tersebut?

A. Observasi his, DJJ dan pembukaan

B. Observasi KU, TTV dan DJJ

C. Observasi his, DJJ dan kemajuan persalinan


D. Observasi his, DJJ dan PD setiap 2 jam

E. Observasi KU, TTV dan his

Pembahasan
Observasi kemajuan persalinan di lakukan sesuai dengan lembar partograf yang terdiri dari
DJJ dan nadi setiap 30 menit, TD setiap 2 jam, pembukaan dan menurunan kepala janin
setiap 4 jam.

20. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan
suhu 36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka,
presentasi kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8
cm, ketuban (+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage
tidak ada. Apakah prioritas asuhan sayang ibu yang harus dilakukan oleh bidan?

A. Mendampingi ibu selama proses persalinan

B. Kebutuhan nutrisi

C. Melakukan periksa dalam setian 2 jam

D. Melakukan kateterisasi

E. Melakukan eliminasi

Pembahasan
Asuhan sayang ibu yang menjadi prioritas untuk memberikan kenyamanan pada klien
adalan pendampingan. Sehingga dalam proses persalinan, bidan harus mendampingi ibu
untuk memberikan asuhan saying ibu.

21. Seorang perempuan umur 26 tahun hamil cukup bulan, datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri di perut yang menjalar kepinggang yang semakin lama semakin sering sejak
5 jam yang lalu. Hasil anamnesis: keluar lendir campur darah sejak 2 jam yang lalu, ibu
merasa tidak kuat lagi, ibu menangis setiap ada kontraksi. Hasil pemeriksaan: TD: 120/90
mmHg, Pembukaan: 5 cm, penurunan: Hodge III, terbawah kepala, ketubah utuh. DJJ:
138 x/menit, kuat dan teratur. Apakah asuhan sayang ibu yang tepat pada kasus tersebut?
A. Berbicara dengan lemah lembut dan sopan
B. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman
C. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara kontraksi
D. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan
E. Mengajarkan teknik relaksasi dengan cara tarik nafas panjang dan dalam saat
kontraksi
Pembahasan
Rasa nyeri pada saat kontraksi adalah respon alamiah dari tubuh. Dan ambang batas rasa
nyeri masing-masing orang berbeda, sehingga akan menimbulkan reaksi yang berbeda –
beda pula pada ibu bersalin.
Untuk mengatasi nyeri akibat kontraksi pada ibu bersalin kala I adalah dengan membantu
mengajarkan ibu bernafas saat kontraksi, salah satu upaya mengurangi rasa nyeri adalah
dengan teknik nafas panjang dan dalam. Teknik ini terbukti efektif dalam menurunkan
intensitas nyeri.

22. Seorang perempuan usia 32 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi secara spontan
di PMB. Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU baik ,TD 110/80 mmHg,
N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada
ibu untuk dilakukan IMD. Bidan melakukan asuhan yang efektif untuk membantu
melahirkan plasenta. Apakah tujuan dari tindakan yang dilakukan Bidan tersebut ?
A. Mempercepat lahirnya plasenta
B. Mengurangi risiko terjadi laserasi
C. Mengajari ibu cara masase uterus
D. Menambah risiko subinvolusi uterus
E. Menghasilkan kontraksi uterus yang efektif

Pembahasan
Asuhan yang efektif dalam melahirkan plasenta adalah penatalaksanaan manajemen aktif
kala III, yaitu penyuntikan oksitosin 10 IU pada 1/3 distal paha, penegangan tali pusat
terkendali dan massase uterus. Adapun tujuan dari MAK III adalah untuk menghasilkan
kontraksi uterus yang efektif

23. Seorang perempuan usia 32 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi secara spontan
di PMB. Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU baik ,TD 110/80 mmHg,
N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada
ibu untuk dilakukan IMD. Bidan melakukan asuhan yang efektif untuk membantu
melahirkan plasenta. Bidan melihat tali pusat tampak lebih memanjang, kemudian
memindahkan klem 5 cm di depan vulva. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh
Bidan?
A. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
B. Menyuntikkan oksitosin 10 IU IM
C. Memeriksa bayi kedua
D. Melahirkan plasenta
E. Masase uterus

Pembahasan
Pada langkah APN ke 33 dinyatakan pindahkan klem tali pusat berjarak 5-10 cm di depan
vulva. Langkah selanjutnya adalah meletakkan satu tangan pada tepi atas simfisis (untuk
mendeteksi kontraksi, sedangkan tangan yang lain memegang klem untuk menegangkan
tali pusat.
24. Seorang perempuan usia 33 tahun, P3A0 baru saja melahirkan secara spontan di RS.
Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU lemah ,TD 110/80 mmHg, N 70
x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada ibu
untuk dilakukan IMD. Kemudian plasenta lahir, bidan melakukan masase uterus. Apakah
tindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?
A. Evaluasi kemungkinan laserasi
B. Periksa kedua sisi plasenta
C. Kosongkan kandung kemih
D. Beri Oksitosin 10 IU IM
E. Periksa perdarahan

Pembahasan
Pada langkah APN segera setelah plasenta lahir, lakukan masase dengan meletakkan
teapak tangan di fundus dan lakukan massase dengan gerakan melingkar hingga uterus
berkontraksi.
Setelah itu periksa kedua sisi plasenta (maternal dan fetal) pastikan plasenta telah
dilahirkan lengkap

25. Seorang perempuan umur 32 tahun G3P2A0 datang ke PMB mau melahirkan. Hasil
anamnesis: keluar lendir campur darah sejak 3 jam yang lalu, keluar air-air berbau amis 15
menit yang lalu, Ibu mempunyai dorongan untuk meneran. Hasil pemeriksaan: pembukaan
lengkap, penurunan Hodge III+, ketuban (-). Kemudian ibu mengatakan ada dorongan kuat
untuk meneran. Terlihat kepala dengan diameter 5 cm di introitus vagina. Apakah tindakan
bidan selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) dibawah perut ibu
B. Letakkan kain bersih yang dilipat1/3 bagian bokong ibu
C. Buka partus set dan cek kelengkapan alat dan bahan
D. Pasang sarung tangan
E. Menahan perineum

Pembahasan
Pada langkah APN persiapan untuk melahirkan bayi: Letakkan handuk bersih (untuk
mengeringkan bayi) dibawah perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian alas bokong ibu.

26. Seorang perempuan usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan secara spontan di
RS. Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU
lemah ,TD 100/80 mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit, plasenta sudah lahir,
kontraksi uterus lembek, perdarahan +400 cc. Apakah tindakan pertama yang dilakukan
pada kasus tersebut ?
A. Kompresi Bimanual Internal
B. Kompresi Aorta Abdominalis
C. Kompresi Bimanual Eksternal
D. Evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban
E. Pemberian infus RL dan drip oksitosin 20 IU

Pembahasan
Diagnosis pada kasus tersebut adalah atonia uteri. Pada penatalaksanaan atonia uteri, jika
setelah dilakukan masase fundus uteri, uterus tidak berkontraksi maka yang pertama kali
dilakukan adalah evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban kemudian diikuti dengan
melakukan kompresi bimanual interna

27. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke PMB dengan
keluhan nyeri punggung. Hasil anamnesis: ibu merasa tidak nyaman dengan nyeri
punggung yang dialaminya dan cemas menghadapi persalinannya. Hasil pemeriksaan : TD
140/90 mmHg, P: 24x/menit, TFU : 30 cm, terbawah kepala, belum masuk PAP. DJJ: 140
x/menit, kuat dan teratur. Apakah penyebab keluhan pada kasus tersebut ?

A. Bagian terbawah sudah masuk PAP


B. Hipertrofi pada ligamentum rotundum
C. bagian terbawah janin menekan saraf
D. Sambungan sendi sacrococcigis mengendur
E. Pembesaran uterus yang menekan diafragma

Pembahasan
Hormon progesteron dan hormon relaksin menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot–
otot. proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan
kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubis melunak menyerupai
tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus mengendur membuat tulang coccigis
bergeser ke arah belakang sendi panggul yang tidak stabil, pada ibu hamil hal ini
menyebabkan sakit punggung bawah.

28. Seorang perempuan usia 28 tahun, G2P1A0 hamil 32 minggu datang ke PMB dengan
keluhan BAB keras. Hasil anamnesis: ibu merasa tidak nyaman dengan keadaannya. Hasil
pemeriksaan: KU baik ,TD 100/80 mmHg, N 78 x/menit, S 36,5 0C, P 24 x/menit. TFU: 33
cm, puka, terbawah kepala, belum masuk PAP. DJJ: 138 X/menit, kuat dan teratur. Apakah
penyebab keluhan pada kasus tersebut ?
A. Motilisasi otot polos yang meningkat
B. Absorpsi air di usus besar menurun
C. Tingginya kadar hormone relaksin
D. Tingginya kadar progesterone
E. Tingginya kadar estrogen

Pembahasan
Konstipasi ibu hamil terjadi akibat peningkatan produksi progesteron yang menyebabkan
tonus otot polos menurun, termasuk pada sistem pencernaan, sehingga sistem pencernaan
menjadi lambat. Motilitas otot yang polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus
besar meningkat sehingga feses menjadi keras

29. Seorang perempuan hamil 32 minggu datang ke rumah sakit dengan keluhan
perdarahan di gusi. Hasil anamnesis: gusi berdarah saat menggosok gigi, bahkan berdarah
tanpa sebab apapun, warna darah merah segar. Hasil pemeriksaan: TD: 110/70 mmHg, S:
37 C, tampak bercak kebiruan berupa memar pada paha, betis dan lengan ibu.
Bagaimanakah hasil pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis pada kasus
tersebut?
A. Hasil uji pembekuan darah menunjukkan tidak adanya bekuan darah setelah 4 menit
B. Fragmentasi sel darah merah yang tinggi
C. Tingginya kadar trombosit dalam darah
D. Perdarahan dari tempat suntikan
E. Rendahnya kadar fibrinogen

Pembahasan
Dari data didapatkan bahwa ibu mengalami Gangguan pembekuan darah
Dengan gejala utama: Perdarahan warna merah segar, Hasil uji pembekuan darah
menunjukkan tidak adanya bekuan darah setelah 7 menit, Rendahnya faktor pembekuan
darah, fibrinogen, trombosit, fragmentasi sel darah merah.
Penyulit lain yang mungkin timbul: Perdarahan gusi, Memar bawah kulit dan Perdarahan
dari tempat suntikan dan jarum infus.
Jadi dari pilihan jawaban yang tersedia jawaban yang benar adalahnya rendahnya kadar
fibrinogen.

30. Seorang perempuan usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan secara spontan di
PMB. Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU
lemah ,TD 100/80 mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit, plasenta sudah lahir,
kontraksi uterus lembek, perdarahan +400 cc. Setelah dilakukan eksplorasi dan Kompresi
bimanual interna, uterus masih belum berkontraksi. Apakah tindakan selanjutnya yang
dilakukan pada kasus tersebut ?
A. Rujuk
B. Ajarkan keluarga KBE
C. Kompresi Aorta Abdominalis
D. Evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban
E. Pemberian infus RL dan drip oksitosin 20 IU

Pembahasan
Pada penatalaksanaan atonia uteri, jika setelah dilakukan masase fundus uteri, uterus tidak
berkontraksi maka yang pertama kali dilakukan adalah evakuasi bekuan darah/ selaput
ketuban kemudian diikuti dengan melakukan kompresi bimanual interna. KBI maksimal
dilakukan selama 5 menit. Jika uterus masih bellum berkontraksi maka ajarkan
keluarga KBE, keluarkan tangan danberi ergometrin 0,2 mg IM

31. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke PMB diantar suaminya dengan keluhan
terlambat haid sejak 7 hari yang lalu dan selama 2 hari ini merasa mual saat di pagi hari,
sempat melakukan pemeriksaan kehamilan mandiri dan hasilnya positif. HPHT: 19 – 5 –
2020. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 84 x/ menit, P 18 x/menit, 36,7°C. wajah
sedikit pucat, Abdomen tidak ada pembesaran Abnormal, plano test (+). Apa yang paling
tepat pada kasus tersebut?
A. KIE tentang ketidaknyamanan pada TM I

B. KIE tentang Kebutuhan kehamilan pada TM I

C. KIE Tentang tanda bahaya kehamilan pada TM I

D. KIE Tentang Kebutuhan Nutrisi pada kehamilan TM I

E. KIE tentang perubahan Psikologis pada kehamilan TM i

Pembahasan
Mual muntah di pagi hari / morning sicknesss merupakan ketidaknyaman yang sering di
alami oleh ibu hamil. Ketidaknyaman ini adalah hal fisiologis yang di pengaruhi oleh
perubahan hormone dan akan menghilang dengan bertambhnya usia kehamilan

32. Seorang perempuan berusia 30 tahun , G3P2A0, UK 9 bln, datang ke PMB dengan
keluhan mules pada perut makin sering dan kuat sejak 8 jam yag lalu. Keluhan disertai
keluar lendir kemerahan, mules pada perut menjalar ke pinggang, KU baik, Composmentis,
TD 110/70 mmHg, N 88x/menit, Suhu 36,8 0C, Palp.: TFU 34 cm, kep. 2/5, his teratur dan
kuat 4/10’/50”,DJJ + (140x/mnt) teratur. Terdapat tanda gejala kala II, Hasil PD : Ø
lengkap, ketuban (+), kep. HIII, denominator UUK ka. Apakah tindakan yang paling tepat
pada kasus tersebut?
A. Pemasangan Kateter
B. Pimpin Meneran
C. Drip Oksitosin
D. Amniotomi

E. Episiotomi

Pembahasan
Seperti yang terdapat pada panduana asuhan persalinan normal, Asuhan yang diberikan
ketika didapatkan seorang ibu bersalin dengan adanya tanda gejala kala II dan memastikan
pembukaan lengkap yang disertai ketuban masih utuh, maka asuhan yang paling tepat
untuk dilakukan adalah melakaukan Amniotomi yang merupakan tindakan memecah
lapisan ketuban guna mempercepat proses persalinan.
33. Seorang perempuan umur 32 tahun dengan keluhan kedua payudara terasa nyeri sejak
1 hari yang lalu. Kedua payudara terasa tegang,nyeri saat tersentuh pakaian,dan badan
meriang. Klien memiliki bayi berusia 10 minggu, ASI eksklusif tidak dapat diberikan karena
ibu bekerja dan di tempat kerja tidak tersedia pojok ASI sehingga tidak bisa pompa ASI. TD
: 130/80 mmHg, S : 38,5°C, N : 88x/menit, P : 22x/menit. payudara tampak penuh dan
tegang kemerahan, dan nyeri tekan. Apa edukasi yang paling tepat pada keadaan
tersebut?
A. Perawatan
B. Kompres hangat
C. Tehnik menyusui
D. Tehnik pengosongan
E. Tehnik penggunaan antiseptik

Pembahasan
Payudara yang tegang,penuh, serta munculnya kemerahan meupakan tanda dari mastitis
yaitu peradangan pada payudara. Dimana keadaan ini disebabkan oleh sumbatan saluran
susu yang berlanjut.hal ini disebabkan karena pengeluaran ASI yang tidak efektif. Sehingga
hal pdrtama yang tepat untuk dilakukan adalah pengosongan payudara untuk mengurangi
rasa nyeri dan penuh pada payudara.

34. Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0, nifas hari ke-7. , dirawat di RS karena
mengeluh nyeri pada luka jahitan dan demam. KU tampak kesakitan, TD 100/60 mmHg, N
90 x/menit, S 38,8°C, P 20 x/menit, conjungtiva merah mud. Kontraksi baik, TFU 3 jari
diatas symphisis, lokea berbau, jahitan basah, terdapat tanda kemerahan di sekitar jahitan.
Apa kondisi yang paling mungkin terjadi pada kasus tersebut?

A. Infeksi pada vulva


B. Infeksi pada vagina
C. Infeksi pada serviks
D. Infeksi pada perineum
E. Infeksi pada endometrium

Pembahasan
Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genetalia pada masa nifas
oleh sebab apapaun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebii 38° C tanpa
menghitung hari pertama dan berturut-turut selama 2 hari. C tanpa menghitung hari
pertama dan berturut-turut selama 2 hari. Berdasarkan bentuknya infeksi nifas bisa terbatas
pada perineum, vulva, vagina, serviks dan endometrium. Bila dilihat dari tnda gejala yang
dialami pasien merupakan infeksi yang terjadi pada perineum.
35. Seorang perempuan umur 28 tahun, G2P1A0 hamil 3 bulan datang ke PMB dengan
keluhan pusing dan mudah lelah pada saat melakukan aktivitas. Hasil pemeriksaan KU:
baik, konjungtiva tampak anemis, TD 100/60mmHg, N 88x/menit, S 36,8°C, P 20x/menit,
TFU 12 cm, pemeriksaan penunjang HB 9,5gr/dl. Apakah penatalaksanaan yang tepat
pada kasus tersebut?

A. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B 12 1 tb/hari

B. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B 12 1 tb/hari

C. Berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B6 , vit C

D. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg

E. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, vit B12 dan vit C

Pembahasan
Anemia dalam kehamilan dapat terjadi karena perubahan fisiologi selama kehamilan, akibat
dari penurunan jumlah sel darah merah yaitu konsentrasi Hb <11 gr/dl pada trimester I dan
III kehamilan dan Hb < 10,5 gr/dl pada trimester II. Penatalaksanaan lakukan deteksi dini
dengan cara memeriksa kadar HB pada Trimester I dan III, jika ditemuka anemia pada
trimester I berikan berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B 6 , vit C.

36. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB dengan
keluhan mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules
sejak 4 jam yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing
sejak 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P:
20x/menit, TFU 32 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ(+) 152x/menit. PD:
pembukaan lengkap, effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, bagian
terdahulu UUK, molage (-), bidang hodge II. Setelah dilakuakn pimpinan persalinan selama
15 menit kepala sudah keluar akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan
putar paksi. Apakah diagnosis dari kasus di atas?

A. Distosia

B. Distosia Bahu

C. Distosia Kepala

D. Persalalinan lama

E. Persalinan Memanjag

Pembahasan
Distosia bahu dapat dikenali apabila didaptkan adanya: kepala bayi sudah keluar tetapi
bahu tertahan dan tidak dapat dilahirkan, kepala bayi sudah lahir, tetapi menekan vulva
dengan kencang, dagi tertarik dan menekan perineum, traksi pada kepala tidak berhasil
melahirkan bahu yang tetap tertahan di kranial simfisis pubis.

37. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB dengan
keluhan mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules
sejak 4 jam yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing
sejak 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P:
20x/menit, TFU 32 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ(+) 152x/menit. PD:
pembukaan lengkap, effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, bagian
terdahulu UUK, molage (-), bidang hodge II. Setelah dilakuakn pimpinan persalinan selama
15 menit kepala sudah keluar akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan
putar paksi. Langkah awal apakah yang dilakukan bidan pada kasus tersebut?

A. Hentikan traksi pada kepala, segera memanggil bantuan

B. Keluarkan bahu dengan maneuver Mc,Robert

C. Keluarkan bahu dengan maneuver masanti

D. Keluarkan bahu dengan maneuver woods

E. Keluarkan bahu dengan maneuver rubin

Pembahasan
Distosia bahu adalah kegagalan persalinan bahu setelah kepala lahir, dengan mencoba
salah satu metode persalinan bahu. Dalam penangan distosia bahu diperlukan seorang
asisten untuk membantusehingga bersegeralah minta bantuan baru kemuadian melakuakn
manuver pertolongan distosia bahu seperti manuver mc.robert, rubin, masanti, dan woods.

38. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB dengan
keluhan mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules
sejak 4 jam yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing
sejak 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P:
20x/menit, TFU 32 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ(+) 152x/menit. PD:
pembukaan lengkap, effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, bagian
terdahulu UUK, molage (-), bidang hodge II. Setelah dilakuakn pimpinan persalinan selama
15 menit kepala sudah keluar akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan
putar paksi.setelah dilakukan maneuver mc.robert bayi lahir dengan selamat. Komplikasi
apa yang mungkin muncul terhadap ibu pada kasus tersebut?
A. Trauma persalinan

B. Robekan perineum

C. Robekan pada vagina

D. Perdarahan persalinan

E. Robekan perineum dan vagina yang luas

Pembahasan
Komplikasi yang mungkin muncul pada ibu pada pertolongan persalinan dengan distosia
bahu adalah robekan perineum dan vagina yang luas. Hal ini disebabkan karena bahu
menjadi bagian terbesar pada kasus ini sehingga adanya beberapa tindakan tambahan
manuver peralinan yang apada akhirnya berakibat pada robekan perineum dan vagina
yang luas

39. Seorang perempuan umur 30 tahun dengan keluhan kedua payudara terasa nyeri dan
panas sejak 2 hari yang lalu. Dari anamnesis ibu mempunyai bayi yang berusia 2 minggu
dan jarang menyusui bayinya karena malas dan bayinya sering tidur. Dari pemeriksaan
didapatkan hasil . TD : 130/80 mmHg, S : 38,8°C, N : 90x/menit, P : 22x/menit.
Payudaramengkilap dan kemerahan, terdapat benjolan lunak dan berisi nanah di kedua
payudara, payudara nampak tegang. Apa diagnosis pada kasus tersebut?

A. Abses Payudara

B. Mastitis infeksiosa

C. Bendungan Payudara

D. Mastitis non infeksiosa

E. Bendungan Payudara  

Pembahasan
abses payudara adalah benjolan pada payudara yang berisi nanah. Abses payudara
biasanya disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini sering dialami oleh ibu menyusui.

40. Seorang perempuan umur 30 tahun dengan keluhan kedua payudara terasa nyeri dan
panas sejak 2 hari yang lalu. Dari anamnesis ibu mempunyai bayi yang berusia 2 minggu
dan jarang menyusui bayinya karena malas dan bayinya sering tidur. Dari pemeriksaan
didapatkan hasil . TD : 130/80 mmHg, S : 38,8°C, N : 90x/menit, P : 22x/menit.
Payudaramengkilap dan kemerahan, terdapat benjolan lunak dan berisi nanah di kedua
payudara, payudara nampak tegang. Apa yang menjadi faktor penyebab pada kasus
tersebut?

A. Pengeluaran ASI yang tidak efektif

B. Komplikasi lanjutan dari Mastitis

C. Bakteri Staphylococcus Aureus

D. Putting rusak

E. Putting lecet

Pembahasan
Abses Payudara disebabkan oleh bakteri yang umum ditemukan pada kulit normal yaitu
Staphylococcus Aureus. Infeksi terjadi khusunya pada ibu menyusui, dimana bakteri
masusk melalui kulit yang rusak pada awal menyusui.

41. Seorang perempuan umur 28 tahun. Datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020 denga
n keluhan mual muntah, Haid terakhir 8 Mei 2017. HCG Urin ( + ). Rencana tindakan yang
paling tepat pada kasus tersebut?

A. Istirahat baring

B. Makan dalam bentuk cair

C. Makan sedikit tapi sering

D. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap

E. Meminta dukungan keluarga

Pembahasan
Ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding uterus, tubuh akan
memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hal inilah yang diduga
menyebabkan mual. Jadi, rasa mual yang muncul merupakan pertanda bahwa tubuh
sedang memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk kehamilan. Jika tidak diatasi maka
dapat menyebabkan kehilangan cairan atau dehidrasi. Maka dari itu meskipun ibu
mengalami mual muntah, ibu tersebut harus tetap mengkonsumsi makanan dan minuman
agar tidak mempengaruhi pada janin. Dengan caramenganjurkan makan sedikit tapi
sering, serta makanan hangat.

42. Seorang Perempuan Umur 30 tahun dengan riwayat abortus 3 kali. Sekarang
mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti sejak mulai haid sampai sekarang.
Perdarahan telah terjadi selama 12 hari dengan sifat darah banyak, disertai nyeri pada
perut yang terus-menerus. Ia sekarang merasa sering pusing dan mudah berkunang-
kunang. Dari pemeriksaan VT dijumpai adanya masa uterus, padat dan berbenjol-benjol.
Hasil Pemeriksaan tersebut, maka diagnosis pada kasus tersebut adalah ?

A. Myoma Uteri

B. Molla hidatidosa

C. Abortus Habitualis

D. Kehamilan Ektopik

E. Kista

Pembahasan
Mioma merupakan suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam rahim atau di luar
rahim yang tidak bersifat ganas. Mioma berasal dari sel otot polos yang terdapat di rahim
dan pada beberapa kasus juga berasal dari otot polos pembuluh darah rahim. Jumlah dan
ukuran mioma bervariasi, terkadang ditemukan satu atau lebih dari satu.

43. Seorang perempuan Umur 30 tahun P3A0, masa Nifas 7 hari dengan keluhan demam
sejak 2 hari yang lalu, persalinan ditolong oleh dukun, datang ke BPM hasil anamnesis
demam, pusing dan badan terasa lemas, PPV cairan berbau. Hasil pemeriksaan TD:
100/70 mmHg, S: 39°C, N:100x/menit, P:28x/menit. Apa Diagnosa pada kasus tersebut ?

A. Demam Post Partum

B. Infeksi Puerpuralis

C. Infeksi Luka Perineum

D. Dehidrasi Post partum

E. HPP

Pembahasan
Infeksi puerpuralis : infeksi ibu nifas ditandai suhu ≥ 38 0C, lokhea berbau, masain kubasi 2
hari dalam 10 hari pertama post partum, disebabkan oleh bakteri yang berada di dalam
usus dan jalan lahir.

44. Seorang Perempuan usia 38 tahun datang ke PMB bersama suaminya. Pasien
mengatakan ingin ber KB, hasil anamnesis bidan yaitu pasien mempunyai 4 orang anak,
mempunyai riwayat Hipertensi TTV : TD= 140/80 mmHg, N= 80 x/menit, RR= 20 x/menit,
S= 36,5℃. Alat Kontrasepsi apakah yang cocok untuk wanita tersebut ?

A. Suntik 3 Bulan

B. Kalender

C. IUD

D. MOW

E. Pil

Pembahasan
MOW merupakan kontrasepsi penutup terhadap kedua sel telur kanan dan kiri. Prosedur ini
juga akan menghalangi sperma ke tuba falopi. Sebagai salah satu metode KB yang bersifat
permanen, tubektomi terbukti sangat efektif, namun tidak memengaruhi siklus menstruasi

45. Seorang Perempuan Usia 23 tahun, datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020, dengan
keluhan mual muntah, dan terlambat Haid selama 16 hari.  Haid terakhir adalah 12 
Februari 2020. Dari hasil pemeriksaan laboratorium HCG dinyatakan positip hamil. Kapan
Tafsiran Persalinan pada wanita tersebut ?

A. 18 – 11 - 2020

B. 19 – 11 - 2020

C. 19 – 11 - 2021

D. 20 – 11 - 2020

E. 21 – 11 - 2021

Pembahasan
Patokan menentukan tafsiran persalinan yaitu dari HPHT pasien. Dengan rumus jika bulan
april sampai desember maka rumusnya : +7 -3 +1. Jika bulan HPHT pasien mulai Januari
sampai Maret maka rumusnya : +7 +9. Maka kita sudah dapat memperkirakan kapan
pasien tersebut mengalami persalinan. Pada kasus ini adalah 19 – 11 – 2020.

46. Seorang Perempuan usia 27 tahun, G1P0A0 datang ke PMB bersama suami dengan
keluhan mules mau melahirkan. 3 jam kemudian pasien telah melahirkan secara spontan.
Hasil pemeriksaan TTV : TD= 120/80 mmHg, N=80 x/menit, RR=20 x/menit, S= 36,7 ℃.
Saat Kala III, plasenta masih belum ada tanda – tanda pelepasan. Tindakan apakah yang
harus dilakukan pada ibu tersebut ?

A. Manual Plasenta

B. KBI

C. Masase Uterus

D. Merujuk

E. Kuretase

Pembahasan
Kala III merupakan kala yang dimana saat lahirnya Plasenta, yaitu dengan penanganan tali
pusat terkendali. Namun jika Plasenta masih belum lepas maka melakukan manajemen
pelepasan tali pusat secara Manual atau disebut juga dengan Manual Plasenta.

47. Seorang Perempuan Usia 36 tahun, G1P0A0. pada saat kala III setelah plasenta lahir
lengkap terjadi perdarahan, kontraksi lembek serta TFU sulit ditentukan. Hasil pemeriksaan
tidak ada robekan jalan lahir, kandung kemih kosong. Diagnosa yang terjadi pada kasus ini
adalah

A. Ruptur Uteri

B. Atonia Uteri

C. Inversio Uteri

D. Retensio Plasenta

E. Plasenta Previa

Pembahasan
Kala III merupakan kala lahirnya plasenta. Jika plasenta sudah lahir maka kita memantau
kontraksi uterus dengan cara masase. Akan tetapi jika saat memantau kontraksi uterus
ternyata kontraksi tidak baik, terjadi perdarahan, tidak terdapat luka jahitan, maka dapat
disimpul bahwa diagnose pasien Atonia uteri yaitu kontraksi uterus yang sangat lemah.

48. Seorang Perempuan datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020 Jam 10.00 WIB,
dengan keluhan mengeluarkan cairan per vagina berupa lendir bercampir darah sejak 3
jam yang lalu. Bidan melakukan PD mendapatkan hasil pembukaan 6 cm, H 2, let kep,
selaput ketuban (+), His : 4 /10’/40”. Diagnosa apa yang tepat untuk ibu tersebut ?

A. Inpartu Kala 1 Fase Laten

B. Inpartu Kala 1 Fase Aktif Memanjang

C. Inpartu Kala 1 Fase Aktif

D. Inpartu dengan KPD

E. Inpartu Kala 1

Pembahasan
Pada persalinan terdapat 4 kala. Pada kasus ini kita kunci dari pembukaan serviknya yaitu
pembukaan 6 cm. Pada kala 1 dibagi menjadi 2 yaitu kala 1 fase laten dan ala 1 fase aktif.
Yang di maksud kala 1 Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung
sekitar delapan jam. Dan kala 1 Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10
cm), berlangsung sekitar enam jam. Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang
terjadi tiap 10 menit selama 20-30 detik. Pada kasus ini yaitu kala 1 fase aktif dikarnakan
pembukaan 6 cm.

49. Seorang Perempuan Usia 22 tahun G1P0A0, UK 40 minggu, datang ke PMB dengan
riwayat DM. Saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah kepala janin lahir,
tidak terjadi putar paksi luar. Diagnosa untuk ibu tersebut adalah

A. Partus Lama

B. Partus Presipitatus

C. Partus tak maju

D. Distosia Bahu

E. Partus sirotinus

Pembahasan
Kepala sudah lahir tetapi tidak dapat ptar paksi luar ditambah dengan ibu tersebut riwayat
DM. Pada ibu yang DM maka akan melahirkan bayi besar. Bayi besar akan sulit mengalami
putar paksi luar. Maka dari itu di sebut dengan distosia bahu yaitu Persalinan sulit yg
ditandai adanya hambatan kemajuan dalam persalinan.

50. Seorang Perempuan umur 30 tahun baru saja melahirkan anak pertama tanggal 17 Juli
2007 jam 13.00 WIB, jenis kelamin perempuan, BB 3900 gram, keadaan waktu lahir
menangis dengan kuat. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap dan sudah dilakukan
masase. Perempuan tersebut mengalami robekan jalan lahir sampai dengan otot perineum.
Asuhan yang utama dilakukan oleh bidan adalah ?

A. Melakukan Masas Uterus

B. Mengukur TFU

C. Memantau Pedarahan

D. Memeriksa Plasent

E. Menjahit Laserasi

Pembahasan
Robekan Perineum terdapat 4 derajat. Derajat 1 yaitu Mukosa vagina, Komisura Posterior.
Derajat 2 yaitu Muksa vagina, Komisura Posterior, kult perineum, otot perineum. Derajat 3
yaitu Mukosa Vagina, Komisura Posterior, Kulit perineum, otot perineum, otot spinter ani.
Derajat 4 yaitu Mukosa Vagina, Komisura Posterior, Kulit perineum, otot perineum, otot
spinter ani sampai dengan dinding depan rectum. Dalam hal ini pasien mengalani robekan
pada otot perineum, berarti pasien masuk pada derajat 2 dan asuhan yang utama yaitu
menjahit laserasi agar tidak terjadi perdarahan.

51. Seorang perempuan umur 25 tahun, umur kehamilan 9 bulan datang ke Polindes
diantar oleh suami Jam 17.00 WITA. Hasil Anamnesa ibu mengeluh keluar air banyak dari
alat kelamin sejak kemarin siang. Hasil pemeriksaan KU baik, TD 100/70 mmHg, Nadi 90 x/
menit, suhu 37,5 0C, Kontraksi Uterus 3x/10’/40’. DJJ : 160x/menit. Apakah rencana asuhan
yang akan diberikan pada kasus tersebut?

A. Tunggu sampai pembukaan Lengkap

B. Siapkan untuk proses persalinan

C. Diobservasi di Polindes

D. Diberikan antibiotic

E. Dirujuk Kerumah Sakit

Pembahasan
Pasen harus dirujuk kerumah sakit karena sudah terjadi pengeluaran cairan selama lebih
dari 12 jam,pemeriksaan dalam belum ada pembukaan, DJJ diatas batas normal (120-
160x/menit)
52. Seorang perempuan, umur 20 tahun, datang ke Praktek Mandiri Bidan (PMB). Hasil
anamnesis: mengeluh mual dan muntah di pagi hari sampai mengganggu aktivitas. Hasil
pemeriksaan: KU sedang, ibu tampak pucat, TD 110/80mmHg, N 80x/menit, P 23x/menit,
S 36,8 0C, konjungtiva merah muda, payudara tidak ada pembesaran, abdomen TFU belum
teraba. Apakah Diagnosa untuk kasus tersebut?

A. Hiver Emesis Gravidarum

B. Emesis Gravidarum

C. Gastritis Kronik

D. Gastritis Akut

E. GERD

Pembahasan

Hiver emesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi menurun. Tanda gejala
seperti Sakit kepala, Konstipasi, Sangat sensitif terhadap bau, Produksi air liur berlebihan,
Inkontinensia urine, dehidrasi, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan ibu hamil
mengalami gangguan elektrolit dan berat badan turun.

53. Seorang perempuan hamil ,umur 19 tahun, dibawa oleh keluarganya ke RS karena ½
jam yang lalu kejang-kejang dirumah, hasil anamnesis dengan keluarga, ibu sedang hamil
9 bulan. Hasil pemeriksaan : KU tidak sadar, TD 190/110 mmHg, N 92x/menit, S 36,3◦C, P
26x/menit. TFU 34 cm, puki, letak kepala, DJJ (+) 100/menit, pemeriksaan penunjang
protein urine (+++). Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?

A. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan eklampsia

B. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan hipertensi kronis

C. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan preeklampsia berat

D. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan preeklampsia ringan

E. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan superimposed preeklampsia

Pembahasan
Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita preeklampsia, yang disertai dengan
kejang menyeluruh dan koma. Eklapmsia post partum umumnya hanya terjadi dalam
waktu 24 jam pertama setelah persalinan. Pada umumnya kejang didahului oleh makin
memburuknya preeklampsi dengan gejala – gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan
penglihatan, mual, nyeri epigastrium, dan hiperefleksia. Bila keadaan ini tidak segera
diobati, akan timbul kejang konvulsi eklampsia.

54. Seorang perempuan umur 20 tahun, hamil 7 bulan datang ke PMB. Hasil anamnesa
mengeluha pusing, mudah lelah apabila beraktifitas. Hasil pemeriksaan KU: baik,
konjungtiva tampak anemis, TD 90/60mmHg, N 88x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, TFU 24
cm, puka, letak kepala, DJJ (+) 145x/menit, pemeriksaan penunjang HB 9,2 gr/dl. Apakah
penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?

A. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B 12 1 tb/hari

B. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B 12 1 tb/hari

C. Berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B6 , vit C

D. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg

E. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, vit B12 dan vit C

Pembahasan
Anemia dalam kehamilan dapat terjadi karena perubahan fisiologi selama kehamilan, akibat
dari penurunan jumlah sel darah merah yaitu konsentrasi Hb <11 gr/dl pada trimester I dan
III kehamilan dan Hb < 10,5 gr/dl pada trimester II. Penatalaksanaan lakukan deteksi dini
dengan cara memeriksa kadar HB pada Trimester I dan III, jika ditemuka anemia pada
trimester I berikan berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B 6 , vit C, jika ditemuka anemia
pada trimester II berikan berikan tablet Fe 60 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B 12 1
tb/hari, jika ditemuka anemia pada trimester II berikan tablet Fe 60 mg/hari, vit B 12 dan vit
C.

55. Seorang bayi laki-laki umur 1 hari di rawat di RS. Riwayat persalinan SC. Hasil
pemeriksaan KU Lemah, R 32 x/menit S 370C, perut bayi tampak isi perut menonjol keluar
yang hanya dilapisi oleh peritonium (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit. Apakah
diagnose yang diderita bayi tersebut?

A. Hischprung

B. Omfalokel

C. Spina Bifida

D. Ensefalokel
E. Meningokel

Pembahasan
Omfalokel adalah suatu kelainan kongenital pada dinding ventral abdomen, dimana usus
dan visera mengalami herniasi keluar dari dinding abdomen

56. Seorang Bidan datang kunjungan kepada ibu nifas umur 23 tahun, telah melahirkan
anak pertamanya 5 minggu yang lalu secara spontan, setelah dialkukan anamnesa dengan
hasil : tidak ada keluhan, ASI lancar, ibu sudah bisa merawat bayinya sendiri, darah nifas
masih ada sedikit. Hasil pemeriksaan: TD 100/80 mmHg, N 84 x/ menit, P 18 x/menit,
36,2°C lochea masih keluar berwarna kuning sedikit kecoklatan ± 5 cc, v/v dalam batas
normal, kondisi perineum baik. ibu nifas ingin hamil lagi stelah anak pertama berusia 4-5
tahun, dan berencana menggunakan KB kondom karena takut gemuk serta ingin menyusui
bayi hingga usia 2 tahun. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. meminta persetujuan suami
B. Memberikan pelayanan kontrasepsi seuai dengan pilihan ibu
C. memberikan informasi dan konseling metode kontrasepsi
D. Melakukan informed consent sebelum memberikan pelayanan kontrasepsi
E. rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

Pembahasan
KB Pasca persalinan adalah pemanfaatan atau penggunaan alat kontrasespsi langsung
sesudah melahirkan sampai 6 minggu/ 42 hari sesudah melahirkan. prinsip pemilihan
metode kontrasepsi yang digunakan tidak mengganggu produksi ASI
Pasl 72 ayat d (UU Kesehatan no 36 tahun 2009)

57. Seorang perempuan, umur 36 tahun, G4P3A0, datang ke klinik Sayang Bunda
mengatakan hamil 7 bulan dengan keluhan mengeluarkan darah segar setelah merasakan
kontraksi sebentar, tidak nyeri. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80mmHg, N
80x/menit, P 20x/menit, S 360C, konjungtiva merah muda, Palpasi Abdomen : TFU
pertengahan pusat – PX, bag terendah belum masuk PAP, DJJ 136 x / menit. Apakah
kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
A. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Abruptio Placenta
B. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Mola Hidatidosa
C. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Placenta Previa
D. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Solutio Placenta
E. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Persalinan Prematur
Pembahasan
Perdarahan Pada kehamilan lanjut (Perdarahan Anteprtum). Merupakan komplikasi serius
yang dapat menyebabkan kematian maternal maupun fetus. ada 2 penyebab perdarahan
tersebut, yaitu :
1. placenta Previa yaitu implantasi placenta di SBR baik total / maupun parsial. dengan
tanda dan gejala :
F. Malpresentasi fetus, Bagian terendah fetus tidak masuk PAP ( terutama pada placenta
previa total)
G. kesulitan mengidentifikasi bagian – bagian janin (karena placenta menghalangi
pemeriksaan)
H. perdarahan pervaginam biasanya tanpa rasa nyeri terjadi setelah usia 24 minggu,
warnya merah segar, dapat terjadi spontan, setelah miksi / defekasi, aktivitas fisik,
kontraksi braxton Hiks ataupun coitus.

58. Seorang Bidan datang berkunjung ke rumah seorang ibu yang telah melahirkan 3 hari
yang lalu, secara spontan di Puskesmas, ber umur 27 tahun, melahirkan anak pertama
berjenis kelamin perempuan. Hhasil anamnesa : kedua payudara nyeri, ibu menyusui
jarang – jarang karena bayi lebih sering tidur dan susah dibangunkan. hasil pemeriksaan :
kedua payudara bengkak, kulit mengkilat T : 100 / 70 mmHg, N : 86 x / mnt, S: 36,8 C.
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
A. Berikan kompres hangat payudara
B. Konseling menyusui sesering mungkin
C. keluarkan ASI dengan tangan atau pompa
D. Berikan kompres dingin
E. lakukan perawatan payudara

Pembahasan
Penanganan pada kasus bendungan ASI pada ibu yang menyusui adalah :
1. susukan sesering mungkin
2. kedua payudara disusukan
3. kompres hangat payudara sebelum disusukan
jadi tindakan pertama adalah kompres hangat (untuk mengurangi nyeri dan melebarkan
saluran sistem laktasi yg disebabkan bendungan berlebihan.

59. Seorang bidan yang bertugas pada sebuah desa mendapatkan data dari hasil
pendataan bahwa 70% di desa tersebut adalah PUS, dan 50% wanita dari PUS tsb
merupakan mutigravida dengan jarak persalinan < 2tahun, pada laporan penimbangan
posyandu 50% dari jumlah balita BB tidak naik. akseptor KB jangka panjang yang terdaftar
hanya 10%, sedangkan sisanya menggunakan KB sederhana dan alamiah, karena tidak
mengetahui tentang kontrasespsi jangka panjang dan tidak efisien biaya. Tindakan apa
yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Sosialisasi BLT
B. konseling tentang kontrasepsi pada setiap pasutri
C. Edukasi
D. meminta bantuan dana kepada tokoh masyarakat
E. menunggu adanya program safari KB dari BKKBN

Pembahasan
Perhatikan kata kunci cakupan akseptor KB jangka panjang yang rendah karena kurangnya
pengetahuan PUS tentang metode kontrasepsi efektif dan Jangka Panjang, solusi dari
masalah pada kasus tersebut adalah pemberian edukasii tantang MKJP.

60. Seorang bidan melakukan kunjungan rumah neonatus yang telah lahir 2 hari yang lalu
secara spontan, keadaan pada saat lahir BBL 3300 gram, PBL 48 cm, A-S 8-9, dan IMD.
ibu bayi mengatakan menyusui setiap 2-3 jam sekali, bayi defekasi 10 x / hari lembek dan
cenderung cair, BAK ±12 x/hari. bidan melakukan pemeriksaan dengan hasil BB sekarang
3300 gram, S: 36,7 C, N: 110 x/mnt, RR: 46x/mnt. Perencanaan apakah yang tepat pada
kasus tersebut?
A. Konseling Tanda bahaya bayyi baru lahir
B. Pemebrian minum 2-4 jam sekali
C. pemberian imunisasi
D. konseling perawatan tali pusat
E. perawatan pencegahan infeksi pada bayi

Pembahasan
Rencana asuhan pada bayi 2-6 hari : Pemberian minum on demad, BAB, BAK, tidur,
kebersihan, keamanan dan tanda bahaya. pada kasus di atas hasil observasi pada
keadaan bayi dalam keadaan normal, shinga orang tua perlu mendapatkan konseling
tentang tanda bahaya babyi baru lahir

61. Seorang perempuan berumur 31 tahun dengan G2P1A0 hamil 9 bulan datang ke PMB
pada jam 12.00 WIB karena merasa perutnya mules dari perut bagian bawah menjalar ke
pinggang sejak jam 06.00 WIB, tidak mengeluarkan cairan hanya mengeluarkan lendir,
perkiraan persalinan 3 minggu kemudian. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N:
88x/menit, S: 36 °C, P: 20x/menit, TFU 34 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, HIS 3x
10 menit 40 detik, DJJ(+) 152x/menit, Periksa Dalam : pembukaan serviks 2 cm,
effacement 50 %, ketuban (+). Perencanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. menyiapkan pertolongan persalinan
B. pemantauan kemajuan persalinan menggunakan lembar observasi dan partograf
C. pemberian nutrisi untuk persiapan persalinan
D. menyarankan ibu untuk pulang dulu karena masih pembukaan 2
E. pemantauan kemajuan persalinan menggunakan partograf

Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan yang didapatkan ibu berada pada masa persalinan kala 1 fase
laten (pembukaan serviks 2 cm, effacement 50%), His adekuat 3x 10 mnt 40 detik
karena ibu multigravida pembukaan servix 2 cm dalam 1 jam, sehingga dilanjutkan
untuk pemantauan kemajuan persalinan menggunakan lembar observasi

62. Seorang perempuan berumur 31 tahun dengan G2P1A0 hamil 9 bulan datang ke PMB
pada jam 12.00 WIB karena merasa perutnya mules dari perut bagian bawah menjalar ke
pinggang sejak jam 06.00 WIB, tidak mengeluarkan cairan hanya mengeluarkan lendir dan
darah, perkiraan persalinan 3 minggu kemudian. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N:
88x/menit, S: 36 °C, P: 20x/menit, TFU 34 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, HIS 3x
10 menit 40 detik, DJJ(+) 152x/menit, Periksa Dalam : pembukaan serviks 2 cm,
effacement 50 %, ketuban (+). Diagnosa apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif
B. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase laten
C. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif akselerasi
D. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif dilatasi maksimal
E. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu belum inpartu

Pembahasan
• perhatikan kata kunci pada pembukaan serviks. Fase laten adalah periode waktu dari
awal persalina hingga ke titik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang
umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan serviks 3 – 4 cm.

63. Seorang perempuan berumur 45 tahun membawa cucunyke RS, bayi berjenis kelamin
laki laki berumur 6 hari, karena kulit bayi berubah menjadi kuning, bayi minum ASI sesuai
permintaan bayi, lahir di Puskesmas secara normal dengan BBL 3155 gram / PBL 49 cm,
setelah dilakukan pemeriksaan S : 36.7 C, N : 110 x/mnt, RR : 44x/mnt, gerak bayi aktif, BB
sekarang 3130gram, kulit kuning pada bagian muka sampai pusat. Diagnosa apakah yang
tepat pada kasus tersebut?
A. Neonatus Cukup Bulan dengan Ikterus fisiologi
B. Neonatus Cukup Bulan dengan Ikterus patologi
C. Neonatus Cukup Bulan dengan Anemia
D. Neonatus Cukup Bulan dengan Infeksi
E. Neonatus Cukup Bulan dehidrasi

Pembahasan
• Ikterus neonatorum ada 2 jenis :
• 1. Ikterus fisiologi dengan karakteristik : muncul kuning pada hari ke 2 dan ke 3 semakin
tampak pada hari ke 5 dan 6,
2. Ikterus patologi dengan karakteristik muncul dalam 24 jam pertama setelah lahir.

64. Seorang perempuan berumur 45 tahun membawa cucunyke RS, bayi berjenis kelamin
laki laki berumur 6 hari, karena kulit bayi berubah menjadi kuning, bayi minum ASI sesuai
permintaan bayi, lahir di Puskesmas secara normal dengan BBL 3155 gram / PBL 49 cm,
setelah dilakukan pemeriksaan S : 36.7 C, N : 110 x/mnt, RR : 44x/mnt, gerak bayi aktif, BB
sekarang 3130gram, kulit kuning pada bagian muka sampai pusat. pemeriksaan lanjutan
apakah yang tepat pada kasus untuk mendapatkan diagnosa yang tepat tersebut?
A. Urin
B. Kadar bilirubin Indirek
C. golongan darah
D. feses
E. kecepatan peningkatan bilirubin

Pembahasan
• Ikterus neonatorum ada 2 jenis :
• 1. Ikterus fisiologi dengan karakteristik : muncul kuning pada hari ke 2 dan ke 3 semakin
tampak pada hari ke 5 dan 6, kadar bilirubin Indirek tidak melebihi 10 mg% pada neonatus
cukup bulan, 12,5 mg% pada neonatus kurang bulan.
3. Ikterus patologi dengan karakteristik muncul dalam 24 jam pertama setelah lahir, kadar
bilirubin Indirek melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan, 12,5 mg% pada neonatus
kurang bulan

65. Seorang perempuan, umur 36 tahun, G4P3A0, datang ke klinik kesehatan Ibu dan
Anak, mengatakan hamil 7 bulan dengan keluhan mengeluarkan darah segar setelah
merasakan kontraksi sebentar, tidak nyeri. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80mmHg,
N 80x/menit, P 20x/menit, S 360C, konjungtiva merah muda, Palpasi Abdomen : TFU
pertengahan pusat – PX, bag terendah belum masuk PAP, DJJ 136 x / menit. pengkajian
apakah yang harus dilakukan untuk mendapatkan diagnosa yang tepat kasus tersebut?
A. Rujukan untuk pemeriksaan USG
B. Pemeriksaan Dalam
C. Pengkajian mendalam untuk menggali data riwayat kehailan yang lalu
D. pemeriksaan Drah lengkap
E. Rujukan untuk foto RO

Pembahasan
Perdarahan Pada kehamilan lanjut (Perdarahan Anteprtum). Merupakan komplikasi serius
yang dapat menyebabkan kematian maternal maupun fetus. ada 2 penyebab perdarahan
tersebut, yaitu :
4. placenta Previa yaitu implantasi placenta di SBR baik total / maupun parsial. dengan
tanda dan gejala :
I. Malpresentasi fetus, Bagian terendah fetus tidak masuk PAP ( terutama pada placenta
previa total)
J. kesulitan mengidentifikasi bagian – bagian janin (karena placenta menghalangi
pemeriksaan)
K. perdarahan pervaginam biasanya tanpa rasa nyeri terjadi setelah usia 24 minggu,
warnya merah segar, dapat terjadi spontan, setelah miksi / defekasi, aktivitas fisik,
kontraksi braxton Hiks ataupun coitus.
L. Hasil USG menunjukkan letak placenta pada segmen bawah rahim

66. Seorang perempuan umur 25 tahun G2P0A1 hamil 40 minggu datang ke PMB, dengan
keluhan merasakan mules dan nyeri di bagian pinggang sampai ke perut. Hasil
pemeriksaan KU baik, TD 120/70 mmHg, S 36,5°C, N 84x/menit, P 24x/menit. DJJ
146x/menit. Hasil PD pembukaan 5 cm, KK utuh, presentasi belakang kepala, penurunan H
II. Diagnosis apakah yang paling tepat pada kasus diatas ?

A. Inpartu kala II

B. Inpartu kala I fase laten

C. Inpartu kala I fase aktif tahap akselerasi

D. Inpartu kala I fase aktif tahap dilatasi maksimal

E. Inpartu kala I fase aktif tahap deselerasi

Pembahasan
Fase laten yaitu Pembukaan serviks berlangsung lambat, di mulai dari pembukaan 0
sampai pembukaan 3 cm, berlangsung kira – kira 8 jam.
Fase aktif ada 3 fase yaitu :
- Fase akselerasi yaitu dalam waktu pembukaan 2 jam pembukaan 3 menjadi 4 cm.
- Fase dilatasi yaitu dalam waktu pembukaan 2 jam pembukaan sangat cepat dari 4-9
cm.
- Fase deselerasi yaitu pembukaan menjadi lamban kembali dalam waktu 2 jam,
pembukaan 9 cm menjadi lengkap.
Kata Kunci : pada soal pembukaan 5.

67. Seorang perempuan umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke PMB
dengan keluhan pinggangnya terasa pegal. Dari hasil pemeriksaan didapatkan presentasi
kepala, puki, kepala belum masuk panggul, TFU 30 cm DJJ 149x/menit regular. Berapakah
taksiran berat janinnya diatas?

A. 2635 gram

B. 2790 gram

C. 2945 gram

D. 3025 gram

E. 3120 gram

Pembahasan
Rumus Perhitungan Berat Janin dengan Rumus MC Donald
Kata Kunci : pada soal belum masuk panggul sehingga rumusnya, sehingga
TBJ = (TFU-12) x 155
= (30 cm-12) x 155
= 18 x 155
= 2790 gram

68. Seorang perempuan umur 24 tahun, jam 10.00 melahirkan anak pertama di Poskesdes.
Bayi menangis kuat dan bergerak aktif, manajemen aktif kala III sudah dilakukan, jam 10.15
plasenta belum lahir dan kontraksi uterus baik. Tindakan apakah yang tepat pada kasus di
atas?

A. memeriksa kandung kemih

B. memberikan ergometrin

C. melakukan manual plasenta


D. penegangan tali pusat kembali setelah 5 menit

E. memberikan oksitosin10 IU secara IM dosis kedua

Pembahasan
Pada 58 langkah APN, pada langkah ke-37 Manajemen Aktif Kala III :
Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke
arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso kranial).
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm
dari vulva dan lahirkan plasenta.
b. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat :
1) Berikan dosis ulangan oksitosin 10 unit IM.
2) Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh.
3) Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
4) Ulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya.
5) Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila terjadi perdarahan,
segera lakukan plasenta manual.

69. Seorang perempuan P1A0 datang ke Puskesmas untuk kontrol nifas hari ke-8, dengan
keluhan sudah dapat beradaptasi dengan perubahan yang dialaminya. TFU pertengahan
pusat-simfisis dan masih mengeluarkan lokia. Lokia apakah pada kasus diatas?

A. Lokia Rubra, merah kehitaman, terdiri dari darah dan lendir.

B. Lokia Kruenta, merah kehitaman, terdiri dari darah dan lendir.

C. Lokia Alba, warna pucat, putih kekuningan, lebih banyak mengandung leukosit, selaput
lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.

D. Lokia Serosa, warna kuning cair kecoklatan, terdiri dari sedikit darah dan lebih
banyak serum, leukosit dan robekan laserasi plasenta.

E. Lokia Sanguinolenta, warna kuning cair kecoklatan, terdiri dari sedikit darah dan lebih
banyak serum, leukosit dan robekan laserasi plasenta.

Pembahasan

1. Lokia rubra/Kruenta : berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, verniks caseosa, lanugo, dan mekonium. Ini berlangsung sampai
2 - 3 hari setelah persalinan.
2. Lokia sanguilenta : berwarna merah kecoklatan, berisi darah dan lendir yang keluar
pada hari ke-3 - 7 setelah melahirkan.
3. Lokia serosa : cairan berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum,
leukosit dan robekan plasenta. Lendir ini keluar pada hari ke-7 - 14 setelah
melahirkan.
4. Lokia alba atau putih, mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir servik
dan serabut jaringan yang mati. Ini berlangsung selama 2-6 minggu setelah melahirkan.

70. Seorang perempuan umur 27 tahun nifas hari ke-10, dengan keluhan saat ini sudah
mulai bisa merawat bayinya, tali pusatnya sudah puput, bayi menetek dengan baik. Ibu
tidak berpantang makanan. Fase perubahan psikologi apakah yang dialami perempuan
tersebut?

A. Taking in

B. Sibling Rivalry

C. Letting go

D. Bounding attachment

E. Taking Hold

Pembahasan

Fase Ibu Nifas ada 3 yaitu :

 Taking in yaitu Merupakan periode ketergantungan. Beberapa rasa yang tidak nyaman
seperti lelah, nyeri jahitan, membuat ibu nifas sangat bergantung dan membutuhkan
perlindungan dan perawatan dari orang lain. Seorang Ibu nifas pada fase ini akan terfokus
pada dirinya sendiri, lebih tertarik untuk menceritakan pengalaman yang telah dilalui yaitu
hamil dan melahirkan sehingga cenderung pasif terhadap lingkungan sekitar. Biasanya
berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan.

 Taking Hold yaitu Fase selanjutnya adalah fase di mana psikologis ibu sudah mulai bisa
menerima keadaan. Seorang ibu nifas pada fase ini akan mulai belajar untuk melakukan
perawatan bayinya. Periode ini biasanya berlangsung selama 3-10 hari.

 Letting go yaitu Fase Letting Go adalah fase di mana seorang ibu nifas sudah menerima
tanggung jawab dan peran barunya sebagai seorang ibu. Seorang ibu nifas pada masa ini
sudah mampu melakukan perawatan diri sendiri dan bayinya secara mandiri dan sudah
mampu menyesuaikan diri.

71. Seorang perempuan umur 23 tahun datang ke PMB mengatakan hamil 3 bulan,
mengalami bercak-bercak seperti darah haid yang pertama. Ibu dengan keluhan perut
mulas, hasil pemeriksaan, PP Test (+), TD 110/70 mmHg, N 76 x/mnt, S 37ºC, P 18 x/mnt,
inspekulo keadaan serviks tampak belum ada pembukaan. Diagnosis apakah yang paling
tepat pada kasus diatas ?

A. Abortus Imminens

B. Abortus Incipiens

C. Abortus Habitualis

D. Abortus Incompletus

E. Abortus Completus

Pembahasan
Abortus Habitualis : Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih
Abortus Komplet : Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang
dari 20 minggu.
Abortus Inkomplet : Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang
tertinggal.
Abortus Insipiens : Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang
telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
Abortus Iminens : Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan
jalan lahir masih tertutup/belum ada pembukaan dan hasil konsepsi masih baik di dalam
rahim.
Kata Kunci : pada soal belum ada pembukaan

72. Seorang perempuan umur 26 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 12 minggu datang ke


puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan didapatkan vulva
vagina tampak lebih merah agak kebirubiruan. Tanda kehamilan apakah yang didapatkan
dari hasil pemeriksaan diatas?

A. Hegar

B. Piscacek

C. Chadwik

D. Braxtonhic

E. Hartman

Pembahasan
- Hegar : Untuk dapat mengetahui tanda ini dapat dilakukan dengan meletakan dua jari
pada bagian forniks posterior dan tangan lain yang berada pada bagian dinding perut
diatas simpisis pubis. Lewat pemeriksaan ini akan terasa pada korpus uteri yang seakan
terpisah dengan bagian serviks.
- Piscacek : Tanda yang selanjutnya adalah dengan adanya pembesaran apda bagian
uterus. Dimana pembesaran ini umumnya tidak merata hingga dapat terlihat menonjol pada
kejurusan uterus yang semakin membesar. Kondisi ini membuat bagian uterus dalam
keadaan hamil tumbuh lebih cepat pada tempat implantasinya.
- Chadwik : Berikutnya adalah tanda yang muncul dengan adanya perubahan
warna. Perubahan warna ini terjadi pada bagian selaput lendir vulba dan bagian
organ kewanitaan perempuan yang umumnya berubah menjadi lebih kebiruan
- Braxtonhic : tanda yang berhubungan erat dengan tanda kehamilan muda, yakni pada
kira-kira usia minggu ke 20. Sehingga pada minggu ini volume air ketuban dalam rahim
wanita hamil akan lebih banyak. Kondisi ini akan dapat dirasakan dengan menggoyangkan
bagian uterus yang ditekan sehingga akan terlihat janin akan melentig dalam uterus.
Kondisi inilah yang diketahui sebagai ballottement.

73. Seorang perempuan berusia 20 tahun, 10 menit yang lalu telah melahirkan anak
pertamanya di Rumah Sakit dengan berat badan bayi 3900 gr, plasenta lahir spontan
lengkap, terdapat robekan perineum sampai dengan otot sfingter ani dan mukosa rectum.
Derajat berapakah robekan perineum pada kasus di atas ?

A. Derajat I

B. Derajat II

C. Derajat III

D. Derajat IV

E. Derajat V

Pembahasan
Derajat Ruptur Perineum yaitu
Derajat 1 : Pada ruptur perineum derajat 1 akan mengenai fourchette, kulit perineum, dan
membran mukosa vagina, tetapi tidak mengenai fasia dan otot.
Derajat 2 : Pada ruptur perineum derajat 2 mengenai kulit dan membran mukosa, fasia dan
otot-otot perineum, tetapi tidak mengenai sphincter ani.
Derajat 3 : mengenai sphincter ani
Derajat 4 : robekan mengenai kulit, otot dan melebar sampai sphincter ani dan mukosa
rektum.
74. Seorang perempuan umur 23 tahun G1 P0 A0 hamil 20 minggu memeriksakan
kehamilannya di PMB. Hasil pemeriksaan didapatkan semuanya normal. Berapakah tinggi
fundus uteri pada kasus diatas?

A. Setinggi pusat

B. 3 jari diatas simpisis

C. 3 jari dibawah pusat

D. Setinggi prosessus xifoideus

E. Pertengahan antara pusat dan simpisis

Pembahasan
Pengukuran TFU
UK 12 mg : TFU 3 jari atas simpisis
UK 16 minggu : TFU pertengahan simpisis dan pusat
UK 20 minggu : TFU 3 jari bawah pusat
UK 24 minggu : setinggi pusat

75. Seorang perempuan umur 30 tahun nifas minggu ke-4 datang ke Puskesmas, dengan
keluhan nyeri pada payudara kiri. Hasil pemeriksaan suhu 38 0C, payudara teraba keras,
warna kemerahan, mengkilat. Diagnosis apakah yang paling tepat pada kasus diatas ?

A. Mastitis

B. Abses payudara

C. Carsinoma payudara

D. Bendungan payudara

E. Fibro adenoma mammae

Pembahasan

- Mastitis : Peradangan pada payudara biasanya terjadi pada minggu ke 1-3

- Abses payudara : terasa masa padat, mengeras dibawah kulit dan kemerahan

- Bendungan payudara : pembendungan air susu karena penyempitan ductus laktiferi


karena tidak dikosongkan
76. Seorang perempuan berusia 43 tahun dengan usia kehamilan 24 minggu datang ke
PMB dengan keluhan nyeri perut, sekret vagina cair dan berbau, serta demam tinggi. Hasil
pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 97 kali/menit, pernafasan 24 kali/menit,
suhu tubuh 38,50 C, DJJ 165 kali/menit, dan terdapat cairan ketuban keluar per vaginam.
Diagnosis yang apa tepat pada kasus tersebut ?

A. Servisitis

B. Vaginitis

C. Peritonitis

D. Amnionitis

E. Ketuban Pecah Dini

Pembahasan
Berdasarkan data diatas, disimpulkan bahswa pasien mengalami Ketuban Pecah Dini
(KPD). Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan keluarnya air dari vagina ketika usia
kehamilan diatas 22 minggu. KPD ini terjadi pada kehamilan prematur (usia kehamilan
belum mencapai 37 minggu) atau kehamilan cukup bulan (usia kehamilansudah memasuki
37 minggu). KPD disebabkan oleh infeksi pada selaput ketuban, sehingga ketuban mudah
pecah

77. Seorang perempuan berusia 28 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke PMB.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, abdomen teraba lekukan antara oksiput dan punggung,
portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba muka, mulut dan rahang
serta jari tangan mudah masuk ke mulut janin. Presentasi janin apa yang tepat untuk kasus
tersebut

A. Presentasi Dahi

B. Presentasi Dagu

C. Presentasi Muka

D. Presentasi Mulut

E. Presentasi Kepala

Pembahasan
Berdasarkan data pasien inpartu kala I fase aktif didapatkan pemeriksaan abdomen teraba
lekukan antara oksiput dan punggung, portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban
utuh, teraba muka, mulut dan rahang, serta jari tangan mudah masuk ke mulut janin, maka
presentasi janin adalah presentasi muka
78. Seorang perempuan berusia 32 tahun, dengan status obstetri G 2P1A0 datang ke
Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan abdomen,
diketahui TFU pasien setinggi pusat. Berapa Usia Kehamilan Pasien tersebut diatas

A. 20 minggu

B. 24 minggu

C. 28 minggu

D. 32 minggu

E. 34 minggu

Pembahasan

Metode penentuan usia kehamilan diatas menggunakan metode perkiraan TFU


(tinggi fundus uteri) melalui palpasi fundus dan membandingkan dengan patokan
ketentuan sebagai berikut :
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 minggu 1/3 diatas simfisis
16 minggu 1/2 simfisis – pusat
20 minggu 2/3 diatas simfisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 diatas pusat
34 minggu 1/2 pusat prosessus xifoideus
36 minggu setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari dibawah prosessus xifoideus

Berdasarkan tabel di atas, apabila TFU setinggi pusat maka usia kehamilan
diperkirakan sekitar 24 minggu

79. Seorang perempuan berusia 20 tahun, usia kehamilan 34 minggu datang ke PMB
diantar oleh keluarganya dalam kondisi tidak sadar dan mengalami kejang-kejang. Hasil
pemeriksaan tekanan darah 180/110 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, pernafasan 16
kali/menit, denyut jantung janin irregular serta terdapat penimbunan cairan pada wajah,
tangan, dan kaki. Penatalaksanaan apa yang tepat pada kasus tersebut

A. Merujuk ke rumah sakit


B. Memberikan MgSO4 dan merujuk ke rumah sakit

C. Memasang infus dan dirawat di PMB sampai sehat

D. Memberikan diazepam dan merujuk ke rumah sakit

E. Memberikan MgSO4 dan diazepam serta merujuk ke rumah sakit

Pembahasan
Penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut adalah dengan memberikan MgSO 4 dan
kemudian merujuk pasien ke Rumah Sakit. Pemberian Magnesium sulfat ini diutamakan
untuk pasien dengan gangguan fungsi organ organ penting. Misalnya : untuk mengatur
tekanan darah, memperbaiki asidosis, memcegah terjadinya dekompensasi kordis, dan
mempertahankan ventilasi paru-paru

80. Seorang perempuan berusia 33 tahun datang ke PMB, hamil aterm anak kedua. Pasien
mengeluh mulas seperti ingin BAB dan bertambah banyaknya lendir darah yang keluar dari
jalan lahir. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal, TFU 38 cm, bagian
terendah janin kepala, penurunan 1/5, DJJ 142 kali/menit. Hasil VT : portio tidak teraba,
ketuban (-), H III (+), penunjuk UUK pada pukul 1, dan Hb 10 gr/dl. Tindakan apa yang
tepat untuk menangani kasus tersebut

A. Memimpin kala II

B. Ibu diperbolehkan duduk

C. Menganjurkan Ibu miring ke kiri

D. Memposisikan Ibu dorsal rekumben

E. Mengajarkan teknik meneran efektif

Pembahasan
Tindakan yang harus segera dilakukan pada pasien tersebut yakni dengan memposisikan
Ibu dengan Dorsal Rekumben

81. Seorang perempuan berusia 22 tahun, status obstetri G 1P0A0 dan usia kehamilan 13
minggu datang ke PMB mengeluh mual dan muntah. Data yang diperoleh dari pemeriksaan
keadaan umum (KU) Ibu baik, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, frekuensi
pernafasan 20 kali/menit dan suhu tubuh 37 0 C. Pendidikan kesehatan apa yang
diperlukan untuk pasien tersebut ?

A. Nutrisi

B. Mobilisasi

C. Senam Hamil
D. Kebutuhan Istirahat

E. Perawatan Payudara

Pembahasan
Pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk Ibu pada kasus tersebut adalah memberikan
pendidikan kesehatan tentang nutrisi. Selama Ibu mengalami mual dan muntah, Ibu akan
mengalami gangguan pemenuhan cairan elektrolit tubuh. Oleh karena itu, Bidan harus
memberikan konseling nutrisi/gizi seperti perlunya Ibu mengonsumsi zat besi, karbohidrat
kompleks, protein, dan beberapa jenis vitamin

82. Seorang perempuan berusia 32 tahun telah melahirkan anak ke 3 secara spontan di
rumah bersalin. Bidan telah memberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM pada pukul 03.32 WIB,
kemudian dicoba penegangan tali pusat, tetapi placenta belum lepas. Pada pukul 04.00,
placenta masih belum lepas dan tampak ada perdarahan per vaginam. Tindakan apa yang
harus dilakukan Bidan pada kasus tersebut

A. Reposisi Uteri

B. Manual Placenta

C. Kompresi Bimanual Interna

D. Kompresi Bimanual Eksterna

E. Melakukan Massage Fundus Uteri

Pembahasan
Tindakan yang harus dilakukan Bidan untuk menangani kasus tersebut yaitu melakukan
prosedural manual placenta. Manual Placenta adalah Tindakan pelepasan placenta secara
manual dari tempat implantasinya pada dinding uterus, kemudian mengeluarkannya dari
kavum uteri. Pelepasan plasenta dilakukan dengan tindakan inflasi dan manipulasi yaitu
tangan Bidan atau penolong persalinan dimasukkan langsung ke dalam kavum uteri

83. Seorang Bayi laki laki berusia 9 bulan dibawa Ibu nya ke Puskesmas untuk di imunisasi
campak. Hasil pemeriksaan berat badan 7500 gram, kondisi Bayi sehat dan belum pernah
menderita campak sebelumnya. Cara penyuntikan imunisasi apa yang tepat pada kasus
tersebut

A. Peroral

B. Subkutan

C. Intravena
D. Intrakutan

E. Intramuskular

Pembahasan
Cara penyuntikan imunisasi campak adalah dengan melalui subkutan atau di bawah kulit
pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu , daerah dada, paha
sebelah luar, serta daerah sekitar umbilikus

84. Seorang perempuan postpartum berusia 25 tahun di rujuk oleh Bidan ke Rumah Sakit
karena mengalami perdarahan akibat adanya luka pada jalan lahir yang mengenai seluruh
perinium sampai mengenai mukosa rektum. Derajat Robekan Perinium Pada Kasus
Tersebut

A. Grade I

B. Grade II

C. Grade III

D. Grade IV

E. Grade V

Pembahasan
Derajat robekan (ruptur) perinium pada kasus di atas menunjukkan bahwa luka telah
mencapai grade IV. Robekan perinium grade IV telah mengenai mukosa vagina, komisura
posterior, kulit perinium, otot perinium, otot sfrinter anus, dan rektum

85. Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke rumah sakit bersalin. Pasien mengatakan
telah melahirkan anak pertamanya 40 hari yang lalu dan Ia belum pernah menggunakan
kontrasepsi. Hasil pemeriksaan terdapat varices dan hipertensi. Alat kontrasepsi apa yang
cocok untuk perempuan dalam kasus tersebut

A. Pil

B. IUD

C. Suntik

D. Implant

E. MOW
Pembahasan
Alat kontrasepsi yang cocok untuk kasus pasien dengan varises dan hipertensi adalah
pemakaian IUD (Intra Uterine Device) atau biasa disebut Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR). Kontrasepsi ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan, tidak mempengaruhi
berat badan Ibu dan tidak mengganggu kelancaran pemberian ASI. Setelah melahirkan
pun, Ibu diperbolehkan menggunakan kontrasepsi ini, selama Ia tidak mengalami infeksi
pada vagina

86. Ny. Santi umur 40 tahun P30003 datang ke tempat bidan untuk periksa karena
perdarahan. KU pucat, t : 90/60 mmHg, N : 88 x/menit, S : 37,6 C, RR : 18 x/menit, Hb 9
gram %., mengalami keputihan yang berbau serta mengalami perdarahan setelah
melakukan hubungan seksual. Apakah diagnosa pada kasus tersebut?

A. Cerviksitis
B. Polip serviks
C. Cancer serviks
D. Radang panggul
E. Oforitis

Pembahasan
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di sel-sel serviks, yaitu bagian bawah rahim
yang terhubung ke vagina. Berbagai faktor dapat memicu timbulnya kanker serviks
Selain pendarahan yang tidak normal pada vagina, ciri-ciri kanker serviks lainnya adalah
keputihan yang tidak normal. Akan terjadi perubahan lendir pada keputihan dengan
mengalami perubahan warna, muncul aroma yang tidak sedap, serta terjadi perubahan
tekstur dan konsistensi cairan vagina.
Wanita yang mengidap kanker serviks akan mengalami nyeri panggul saat sedang
berhubungan intim, Rasa nyeri yang timbul akan membuat Anda merasa tidak nyaman
ketika berhubungan intim

87. Ny R umur 22 tahun P20001, hamil 40 minggu mendatangi . Pada pemeriksaan palpasi
didapatkan bagian bawah uterus teraba bagian lunakdan tidak dapat digerakkan TD :
120/90 mmHg RR :24 N : 88x/menit saat ini sedang dalam proses persalinan kala II.
Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
A. Persalinan letak lintang
B. Persalinan letak sungsang
C. Persalinan presentasi muka
D. Persalinan spontan
E. Persalinan dengan tindakan

Pembahasan
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri diagnosis letak sungsang
dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus
mudah berkontraksi atau banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan dalam.
88. Ny R umur 22 tahun G3 P20001, hamil 40 minggu mendatangi Rumah Sakit. Pada
pemeriksaan palpasi didapatkan bagian bawah uterus teraba bagian lunak dan tidak dapat
digerakkan TD :120/90 mmHg RR :24 N : 88x/menit saat ini sedang dalam proses
persalinan kala II. Sebelum tindakan pertolongan persalinan ,yang perlu dilakukan adalah
A. Pemeriksaan USG
B. Pemeriksaan VT
C. Penanganan persalinan kala II
D. Pertolongan persalinan spontan brach
E. Lakukan SC

Pembahasan
Persalinan letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat, karena misalnya
dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau banyaknya air ketuban, maka
diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam. Apabila masih ada keragu-raguan,
harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografik

89. Ny R umur 22 tahun G P20001, hamil 40 minggu mendatangi Rumah Sakit. Pada
pemeriksaan palpasi didapatkan bagian bawah uterus teraba bagian lunak dan tidak dapat
digerakkan TD :120/90 mmHg RR :24 N : 88x/menit saat ini sedang dalam proses
persalinan kala II. ketuban sudah pecah, his adekuat dan tafsiran berat badan janin < 3600
gram. Posisi yang paling tepat untuk melahirkan bayi dari kasus diatas adalah
A. Persalinan spontan (spontaneous breech)
B. Persalinan dengan teknik muller
C. Persalinan dengan tekhnik loveset
D. Persalinan dengan Forcep
E. Persalinan dengan klasik

Pembahasan
Persalinan letak sungsang dengan pervaginam mempunyai syarat yang harus dipenuhi
yaitu pembukaan benar-benar lengkap, kulit ketuban sudah pecah, his adekuat dan tafsiran
berat badan janin < 3600 gram. Terdapat situasi-situasi tertentu yang membuat persalinan
pervaginam tidak dapat dihindarkan yaitu ibu memilih persalinan pervaginam.

90. Seorang ibu usia 30 Th P20002 datang ke PMB dengan mengeluh 2 hari mengeluarkan
darah segar dan bergumpal, nyeri abdomen, TD 120/90 mmHg S : 38 C RR :30x/menit,
wajah menyeringai. Riwayat sudah menggunakan kontrasepsi IUD 3 tahun. Apakah
diagnosa pada kasus tersebut?
A. Salpingitis
B. Erosi Porsio
C. Vaginitis
D. Kolpitis
E. Agnesitis
Pembahasan
Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau suatu luka yang terjadi pada
daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Penyebabnya bisa karena infeksi dengan kuman-
kuman atau virus, bisa juga karena rangsangan zat kimia /alat tertentu; umumnya
disebabkan oleh infeksi

Penyebab keterpaparan suatu benda pada saat pemasangan AKDR. Pada saat
pemasangan alatkontrasepsi yang digunakan tidak steril yang dapat menyebabkan infeksi.
AKDR juga mengakibatkan
bertambahnya volume dan lama haid (darah merupakan media subur untuk
berkembangbiaknya kuman) penyebab terjadi infeksi.

Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya


rangsangan dari luar misalnya IUD. IUD yang mengandung 14polyethilien yang sudah
berkaratmembentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi
denaturasi/koalugasi membran sel dan terjadilah erosi portio.Bisa juga
dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal sehingga menyebabkan sel
superfisialis terkelupas dan terjadilah erosi
portio

91. Seseorang pasien yang berumur 22 tahun datang untuk memeriksakan kehamilannya
ke PMB, ibu mangatakan ini hamil pertama kali dan usia kandungan 2 bulan mengeluh
mengeluarkan flek2 sejak pagi, setelah bidan memeriksa jalan lahir didapatkan hasil tidak
ada pembukaan. Diagnosa yang tepat untuk kasus nya adalah

A. Abortus insipiens
B. Abortus imminiens
C. Abortus complet
D. Blighted ovum
E. Implatasion bleeding

Pembahasan
(abortus imminens) apabila kehamilan terjadi flek tetapi tidak ada pembukaan diagnosa
yang tepat adalah abortus imminien, abortus yang masih bisa dipertahankan.

92. Seorang wanita berumur 25 tahun 3 hari postpartum, saat ini kunjungan kerumah bidan
mengeluh ada pengeluaran cairan merah kekuningan berisi darah dan lendir pada daerah
kewanitaannya, setelah dilakukan pemeriksaan vital sign TD 90/70 mmHg, S: 36,5 C, R:
18x/Menit, dan N: 80x/Menit. Apa diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?

A. Lochea Rubra
B. Lochea sanguilenta
C. Lochea Serosa
D. Lochea alba
E. Lochiostatis

Pembahasan
(Lochea sanguilenta) lochea sanguilenta keluar 3- 7 hari postpartum berwarna merah,
kekuningan berisi lendir dan darah

93. Ny. Z adalah seorang pasien yang berstatus G3 P1 A1 berumur 30 tahun dengan usia
kehamilan 29 minggu datang kerumah sakit dengan keluhan perdarahan pervaginam
merah kehitaman, nyeri perut menetap, gerakan janin sudah tidak dirasakan oleh ibu, hasil
pemeriksaan DJJ (-) palpasi ditemukan perut teraba keras TD 120/80 mmHg, N: 80x/menit,
S: 36C. diagnosa yang tepat untuk Ny. Z adalah.......................
A. Mola hidatidosa
B. Abortus imminen
C. Abortus complet
D. Abortus incomplete
E. Solusio plasenta

Pembahasan
(solusio plasenta) perdarahan yang terjadi pada trimester 2 dan 3 yang terjadi karena
trauma pada perut, dengan gejala perdarahan yang menyebabkan kematian pada janin dan
kehilangan darah ibu, salah satu faktor penyebabnya adalah tali pusat memendek,
dekompresi rahim tiba- tiba, abnormalitas pebuluh darah rahim dll

94. Seorang perempuan berusia 20 tahun G1P0A0 hamil 37 minggu datang ke praktek
mandiri bidan dengan keluhan sering buang air kecil, hasil pemeriksaan di dapatkan kepala
sudah masuk PAP, DJJ: 138x / menit. Belum ada tanda – tanda HIS, TTV dalam batas
normal. Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?

A. Tanda – tanda persalinan


B. Perawatan payudara
C. Persiapan persalinan
D. Tanda bahaya trimester III
E. Ketidaknyamanan ibu hamil pada TM III

Pembahasan
(ketidaknyamanan pada TM III) karena ibu mengeluh sering kencing / peningkatan
frekuensi berkemih, selain itu nyeri punggung bawah, nyeri ulu hati, konstipasi, kram pada
tungkai, insomnia

95. Ibu Zizah berumur 25 tahun datang ke PMB untuk memeriksakan keadaannya dimana
keluhan mual – muntah, tidak ada nafsu makan, tetapi ibu masih bisa melakukan kegiatan
sehari – hari, tidak menstruasi selama 2 bulan, hasil pemeriksaan yang ditemukan TD :
90/60 mmHg, N : 96x/m, S: 38 C, R: 18 x/m dan hasil planotes (+) hamil. Diagnosa yang
tepat pada kasus diatas adalah

A. Hiperemesi gravidarum tingkat 1


B. Hiperemesis tingkat 2
C. Hiperemesis tingkat 3
D. Hiperemesis tingkat 4
E. Hiperemesis

Pembahasan
( hiperemesis gravidarum tingkat I) karena ibu masih bisa melakukan kegiatan sehari hari
dan gejala mual muntahnya paling ringan dibandingkan 2 tingkat di atasnya.
Hiperemesis gravidarum tingkat 2 umumnya terjadi saat gejalanya tak kunjung usai,
hiperemesis gravidarum tingkat 3 pada tahap ini kondisi hiperemesis gravidarum sudah
sangat parah, membuat penderita merasa tidak nyaman dan harus menjalani rawat inap.

96. Seorang perempuan berusia 40 tahun melahirkan bayinya 3 minggu yang lalu, datang
ke RS mengeluh nyeri pada perut bagian bawah disertai panas badan yang tinggi. Hasil
pemeriksaan di dapatkan TD : 100 70 mmHg, S: 39,8 C, N : 80x/m, RR: 20x/m perdarahan
pervaginam berwarna kehitaan dan bau. Apakah rencana asuhan yang tepat pada kasus di
atas?

A. Kolaborasi tindakan
B. Beri antipeuretik
C. Berikan antibiotik
D. Pasang infus
E. Observasi

Pembahasan
(kolaborasi tindakan) dengan dokter obgyn untuk memberikan tindakan yang tepat pada ibu
nifas, karena berdasarkan hasil pemeriksaan ibu dicurigai terjadinya infeksi pada ibu nifas

97. Seorang perempuan berusia 29 tahun, hamil anak ke -3 datang ke PONED, dengan
keluhan mulas, nyeri kepala hebat, nyeri epigastrium dan pandangan mata kabur, hasil
pemeriksaan TD : 160/120 mmHg, protein urin ++. apa penanganan yang tepat pada kasus
tersebut?

A. Memberikan diuretik
B. Memberikan defedipin 15 mg
C. Memberikan diazepan 20 mg
D. Memberikan MgSO4 5 gr IM
E. Memberikan MgSO4 dosis awal

Pembahasan
memberikan MgSO4 pada dosis awal 4g MgSO4 40% dibuat dengan cara mengencerkan
10 ml larutan MgSO4 dalam 10 ml aquades diberikan bolus (IV) selama 10 – 15 menit,
segera dilanjutkan dengan 6 g MgSo4 40% dibuat dengan cara melarutkan 15 ml larutan
MgSO4 ke dalam 500 ml RL habis dalam waktu 6 jam

98. Seorang perempuan berusia 24 tahun, 2 hari PP dikunjungi oleh bidan kerumahnya.
Suami mengatakan bayi rewel, ASI sedikit. Akhirnya diberikan tambahan susu formula,
hasil pemeriksaan fisik normal. Konseling apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Memberikan MP-ASI
B. Memberikan ibu gizi seimbang
C. Mendukung ibu untuk tetap menyusui
D. Menjelaskan anatomi payudara
E. Menganjurkan istirahat yang cukup

Pembahasan
Mendukung ibu untuk tetap menyusui, karena ketika ibu tetap memberikan ASI biarpun
pengeluaran sedikit akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang akan
memperlancar pengeluaran ASI

99. Seorang perempuan berusia 20 tahun, memiliki seorang anak berusia 2 tahun akseptor
KB suntiik 3 bulan datang ke PMB, mengeluh keputihan dan sakit kepala, hasil
pemeriksaan tanda tanda vital dalam batas normal, terlihat adanya keputihan, cair dan
tidak berbau. Apakah rencana asuhan yang tepat pada kasus tersebut?

A. Anjurkan menggunakan vaginal douching


B. KIE kebersihan genital
C. Berikan pil KB 2 kali sehari
D. Berikan antibiotik
E. Rujuk ke RS

Pembahasan
Berikan KIE pada ibu bagaimana cara merawat genital seperti cara cebok yang benar dari
arah depan kebelakang anus, ganti celana dalam paling sedikit 2 kali dalam sehari,
menggunakan ramuan alami seperti daun sirih untuk cebok.
100. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan
menstruasi terkadang berhenti tidak teratur, malam hari sulit tidur, berkeringat, dan skait
kepala, sering merasa cemas yang berlebihan tidak percaya diri, merasa sudah kurang
produktif lagi untuk melayani kebutuhan suami saat malam hari. Apakah diagnosa yang
tepat untuk kasus di atas?

A. Pramenopouse
B. Perimenoupouse
C. Pasca menopouse
D. Menopouse
E. Klimakterium

Pembahasan
Tanda – tanda perimenopouse adalah hot flashes atau sensasi gerah atau kepanasan yang
muncul secara mendadak, gangguan tidur yang tidak disertai dengan atau keringat malam,
perubahan mood misalnya tersinggung, gangguan kognitif misalnya sulit berkosentrasi dan
mudah lupa, sakit kepala di awal perimenopouse

101. Ny.R postpartum 2 hari yang lalu, dating ke Bidan dan mengatakan nyeri pada
payudaranya. Hasil pemeriksaan payudara teraba tegang, keras, terdapat benjolan,
payudara teraba penuh, ASI keluar namun tidak lancer, suhu tubuh 37,5 0C, nadinya
87x/menit dan pernafasan 22x/menit. Permasalahan apa yang dialami pasien tersebut?

A. Tromboflebetis

B. Abses

C. Mastitis

D. Bendungan ASI

E. Sub-Involusi

Pembahasan
Melihat kata kunci dalam permasalahan diatas, berupa keluhan pasien dan hasil
pemeriksaan payudara tegang, penuh, dan ASI tidak lancar

102. Seorang Ibu usia 27 tahun 1 jam yang lalu baru saja melahirkan anak keduanya
di BPM. Setelah tali pusat dipotong, bayi diberikan IMD. Tampak bayi mencari putting susu
ibu dan menghisapnya. Apa reflek yang terjadi pada bayi diatas ?

A. Reflek Moro
B. Reflek Sucking

C. Reflek Rooting

D. Tonic Neck reflek

E. Reflek Grasping

Pembahasan
Reflek untuk menghisap pada bayi disebut dengan reflek sucking.

103. Ny L usia 30 tahun baru saja melahirkan anak keduanya di RSUD. Bayi yang
baru saja dilahirkan kemudian ditimbang namun saat ditimbang Bidan tidak memberikan
alas sehingga suhu tubuhnya menurun menjadi 35,5 0C. Menurut Anda, disebut apakah
proses kehilangan panas yang terjadi pada bayi diatas?

A. Konveksi

B. Evaporasi

C. Konduksi

D. Konversi

E. Radiasi

Pembahasan
Mekanisme kehilangan pada bayi ada 4 macam, yakni konveksi, evaporasi, konduksi dan
radiasi. Konveksi yakni kehilangan panas karena pada udara sekitar yang lebih dingin,
misalnya didekatkan dengan kipas angin/jendela. Evaporasi yakni kehilangan panas karena
tubuh bayi yang tidak segera dikeringkan dari cairan. Konduksi karena kontak langsung
dengan benda yang dingin, misalnya bayi ditimbang namun tidak diberikan alas. Radiasi
adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang
mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

104. Ny R usia 24 tahun G1P0A0 39 minggu datang di Klinik Bersalin dengan


keluhan kenceng-kenceng. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa pembukaan masih 4
cm, ketuban masih utuh, Presentasi kepala,, penurunan kepala Hodge I, effacement 40%.
Sebagai bidan jaga saat itu, konseling apa yang Anda berikan pada ibu?

A. Memberikan konseling cara meneran

B. Memberikan konseling cara posisi melahirkan


C. Memberikan konseling untuk pemenuhan nutrisi

D. Menganjurkan ibu untuk bernafas panjang

E. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan

Pembahasan
Ibu masuk dalam fase aktif kala I, namun ketuban masih utuh dan penurunan kepala masih
pada hodge I, untuk mempercepat penurunan kepala tersebut maka bisa dianjurkan untuk
berjalan-jalan

105. Ny W usia 33 tahun baru saja melahirkan anak keduanya dan saat ini bidan
sedang membantu Kala III persalinan. Plasenta sudah keluar lengkap, namun tiba-tiba
setelah plasenta keluar terdapat perdarahan sebanyak 350 cc. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan uterus teraba lembek dan tidak terdapat luka perinium.Apa yang segera bidan
lakukan?

A. Memasase uterus

B. Memasang infus 2 jalur

C. Memberikan suntikan oksitosin

D. Melakukan manual plasenta

E. Melakukan Kompresi Bimanual

Pembahasan
Kata kunci kasus : hasil pemeriksaan bahwa plasenta keluar sudah lengkap namun
terdapat perdarahan karena uterus teraba lembek, maka hal yang pertama kali dilakukan
bidan adalah memasase uterus untuk memperbaiki kontraksi uterusnya.

106. Ny H usia 25 tahun G1P0A0 datang ke Klinik Bersalin, mengeluh kenceng-


kenceng sejak pagi dan merasa ingin meneran. Dari hasil pemeriksaan didapatkan his
5x/10 menit dalam 50 detik, hasil pemeriksaan dalam pembukaan sudah lengkap, teraba
sacrum dan terdapat meconium, ketuban sudah rembes. Dengan metode persalinan apa
pada kasus diatas?

A. Klasik

B. Mauriceau
C. Ekstraksi

D. Lovset

E. Bracht

Pembahasan
Kata kunci kasus : hasil pemeriksaan bahwa terdapat meconium saat pemeriksaan dalam
teraba sacrum dan terdapat meconium maka persalinan ini dengan letak bokong yang
dapat dibantu dengan metode bracht

107. Ny K baru saja melakirkan anak ketiganya yang lahir secara spontan dengan
berat badan 3000 gram, plasenta lahir lengkap. Namun saat ini mengalami perdarahan.
Dari hasil pemeriksaan tidak terdapat luka perineum, kontaksi uterus sangat lembek, TFU
sepusat, nadi ibu 90x/menit, penafasan 24x/menit. Apa diagnosis pada kasus diatas?

A. Atonia Uteri

B. Inversio Uterus

C. Retensia Plasenta

D. Sisa kulit ketuban

E. Robekan jalan lahir

Pembahasan
Kata kunci kasus : hasil pemeriksaan bahwa perdarahan pasca bersalin disertai dengan
uterus lembek, sedangkan plasenta sudah lahir lengkap, maka diagnose pada kasus ini
adalah Atonia Uteri

108. Ny W usia 35 tahun membawa anaknya kedua usia 10 bulan ke Posyandu. Ibu
ingin berkonsultasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anaknya, ibu mengatakan
bahwa anaknya belum pernah dilakukan deteksi tumbuh kembang. Ibu mengeluh bahwa
anaknya belum bias duduk secara tegak sendiri. Apa yang dilakukan oleh bidan?

A. Memberikan edukasi tentang stimulasi tumbuh kembang anak

B. Melatih ketrampilan ibu mengisi KPSP


C. Melakukan deteksi tumbuh kembang anak dengan KPSP dan analisis
permasalahannya

D. Mengajarkan ibu untuk membaca panduan tumbuh kembang anak

E. Memberikan support pada ibu bahwa anak dalam kondisi normal

Pembahasan
Pada kasus diatas anak belum pernah dilakukan dilakukan deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang, maka langkah awal bidan harus melakukan deteksi dengan KPSP untuk
mengetahui permasalahan dan diagnosa perkembangan anak untuk dilanjutkan dengan
intervensi yang tepat sesuai hasil pemeriksaan

109. Seorang perempuan usia 20 tahun, telah melahirkan anak pertamanya 7 hari
yang lalu. Kelahiran anak pertamanya ini adalah hasil pemerkosaan. Saat datang ke bidan,
keluarganya menceritakan bahwa ibu selalu berteriak-teriak, menangis sendiri, tidak mau
mengurus bayinya dan berusaha untuk membunuh bayinya. Pada kasus diatas, masalah
apa yang dialami oleh ibu?

A. Baby blues

B. Postpartum syndrome

C. Postpartum psychosis

D. Post partum depresi

E. Postpartum blues

Pembahasan

Kata kunci kasus : ibu tidak mau mengurus bayinya dan ingin melukai bayinya ini
merupakan salah satu indikator ibu telah mengalami Postpartum psychosis, hal ini lebih
parah dibandingkan dengan postpartum depesi atau postpartum blues

110. Ny B usia 25 tahun sudah memeliki 1 anak, dating ke BPm untuk mendapatkan
pelayanan KB. Kemudaian bidan melakukan anamnesa serta memeriksaan kondisi ibu.
Apa yang dilakukan bidan sebelum memberikan pelayanan KB pada Ny B?

A. Memberikan Edukasi/KIE

B. Memberikan Konseling
C. Memberikan advokasi

D. Memberikan informed choice

E. Memberikan informed consent

Pembahasan

Sebelum memberikan pelayanan KB ada baiknya bidan memberikan konseling pada ibu,
dimana memberikan pengarahan/informasi tentang KB dan ibu yang menentukan
pilihannya sendiri.

111. Seorang perempuan, umur 25 tahun, datang ke PMB diantar oleh suaminya
dengan tujuan ingin mendapatkan pelayanan kontrasepsi. Hasil anamnesis: ibu baru saja
melahirkan bayi laki-laki 2 bulan yang lalu, saat ini baru selesai haid yang pertama setelah
melahirkan, ASI Eksklusif. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/ menit, P 20
x/menit, 36,7°C, pemeriksaan fisik tidak teraba benjolan abnormal. Perempuan tersebut
belum mengetahui akan menggunakan kontrasepsi jenis apa. Rencana asuhan apakah
yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Meminta ibu untuk memikirkan dahulu jenis kontrasepsi yang dipilih

B. Memberikan tindakan pelayanan alat kontrasepsi

C. Melakukan konseling jenis-jenis kontrasepsi sesuai kebutuhan pasien

D. Meminta suami menentukan jenis kontrasepsi yang dipilih

E. Memberitahu ibu untuk tidak menggunakan kontrasepsi karena sedang menyusui

Pembahasan
Hak pasien sesuai PP RI No 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
a) Pasal 19
(1) Pelayanan pengaturan kehamilan dilakukan berupa pemberian :
a. komunikasi, informasi, dan edukasi melalui penyuluhan; dan/atau
b. konseling.
(2) Pelayanan pengaturan kehamilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan
membantu pasangan dalam mengambil keputusan tentang usia ideal untuk melahirkan,
jumlah ideal anak, dan jarak ideal kelahiran anak.
b) Pasal 20
(1) Setiap orang berhak mendapatkan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang keluarga
berencana.
(2) Komunikasi, informasi, dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan siklus kehidupan manusia.
c) Pasal 22
(1) Setiap orang berhak memilih metode kontrasepsi untuk dirinya tanpa paksaan.
(2) Metode kontrasepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai pilihan pasangan
suami istri dengan mempertimbangkan usia, paritas, jumlah anak, kondisi kesehatan, dan
norma agama.
Sebelum klien menentukan jenis kontrasepsi yang akan digunakan, bidan memberikan
edukasi dan konseling secara lengkap dan tidak memaksa untuk melakukan pelayanan alat
kontrasepsi sesuai keinginan bidan.

112. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, datang ke PMB dengan keluhan
keluar flek darah dari kemaluannya, ibu hamil usia 4 bulan. Hasil anamnesis: sejak 2 hari
yang lalu mengeluarkan flek-flek darah, disertai sedikit mules dan nyeri pada perut bagian
bawah. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/70mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S
36,50C, uterus pertengahan pusat shymphisis, tes kehamilan positif. Perencanaan apakah
yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Berikan obat penguat kandungan

B. Lakukan tindakan tirah baring pada ibu

C. Lakukan rujukan

D. Lakukan eksplorasi

E. Berikan obat pereda nyeri

Pembahasan
Abortus iminens merupakan abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan pervaginam,
sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
Penanganan pada abortus iminens : tirah baring sedikitnya 2-3 hari; pantang senggama;
setelah tirah baring 3 hari, evaluasi ulang diagnosis; mobilisasi bertahap

113. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di sebuah Desa, didapatkan data
bahwa terdapat 40% balita mengalami stunting. Setelah dilakukan anamnesis dan
observasi diketahui bahwa penyebab stunting adalah multifaktor salah satunya pada fase
balita usia 6 – 24 bulan, sehingga melibatkan banyak pihak dalam percepatan
penanganannya. Pemetaan kegiatan sektor atau OPD terkait dilakukan untuk menurunkan
angka stunting di Indonesia salah satunya pada instansi Keluarga Berencana. Kegiatan
apakah yang paling tepat dilaksanakan sesuai kasus tersebut?

A. Pembatasan kehamilan
B. Pelayanan Keluarga Berencana bagi PUS

C. Pelaksanaan kelas parenting

D. Sosialisasi penggunaan kontrasepsi pada PUS

E. Promosi pengasuhan 1000 HPK

Pembahasan
Kata kunci : Faktor penyebab stunting multifaktor salah satunya pada fase balita usia 6 –
24 bulan sehingga kegiatan terkait untuk penurunan Stunting pada Instansi Keluarga
Berencana adalah Peningkatan promosi pengasuhan 1.000 HPK.

114. Seorang perempuan umur 20 tahun, G1P0A0 datang ke PMB dengan keluhan
keluar darah banyak dan terasa sakit di perut bagian bawah, ibu hamil usia 3 bulan. Hasil
pemeriksaan : KU cukup, TD 100/60 mmHg, N 76x/menit, S 36,5◦C, P 20x/menit. TFU 3 jari
di atas symphisis, serviks terbuka, keluar darah di kemaluan. Apakah kemungkinan
diagnosa pada kasus tersebut?

A. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan abortus iminens

B. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan abortus insipiens

C. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan abortus inkomplit

D. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan abortus komplit

E. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan missed abortion

Pembahasan
Abortus insipiens adalah abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks
yang telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
Derajat abortus pada tingkat abortus insipiens adalah 1) pendarahan sedang-banyak; 2)
serviks terbuka; 3) besar uterus sesuai atau lebih kecil; 4) gejala lain terdapat kram dan
uterus lunak

115. Seorang bayi umur 1 bulan, diantarkan ibunya ke PMB karena ingin
mendapatkan pelayanan imunisasi. Hasil anamnesis : bayi dalam keadaan sehat dan tidak
sedang sakit. Hasil pemeriksaan KU: baik, S 36,7°C, P 50x/menit, BB 4 kg, PB 52 cm.
Imunisasi apakah yang tepat diberikan pada kasus tersebut?

A. Hepatitis B
B. BCG + Polio 1

C. DPT/HB 1, Polio 2

D. DPT/HB 2, Polio 3

E. DPT/HB 3, Polio 4

Pembahasan
Imunisasi BCG berguna untuk mencegah penyakit tuberkulosis. Imunisasi BCG sebaiknya
diberikan sebelum bayi berusia 2-3 bulan.

116. Seorang remaja perempuan umur 15 tahun datang ke PMB dengan keluhan
haid selama 12 hari. Hasil anamnesis: ganti pembalut 3-4 kali per hari, tidak ada nyeri..
Hasil pemeriksaan TD: 100/60 mmHg, N: 80x/menit, S: 36,5°C, P: 20x/menit, BB 55 kg, TB
160 cm, tidak ada benjolan pada payudara dan abdomen. Apakah kemungkinan diagnosis
pada kasus tersebut?

A. Polimenorhea

B. Oligomenorhea

C. Hipermenorhea

D. Hipomenorhea

E. Amenorhea

Pembahasan
Kata kunci : haid 12 hari dan ganti pembalut 3-4 kali per hari. Hipermenorhea adalah
bentuk gangguan siklus menstruasi dengan jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak
dan terlihat dari jumlah pembalut yang dipakai dan gumpalan darahnya. Lama normal
adalah 3-7 hari.

117. Seorang perempuan umur 30 tahun, P1A0 baru saja melahirkan bayi laki-laki
secara spontan. Bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik. Hasil
pemeriksaan tidak ada bayi kedua, TFU setinggi pusat. Tindakan apakah yang dilakukan
bidan pada kasus tersebut?

A. Penegangan tali pusat terkendali

B. Injeksi oksitosin 10 unit IM


C. Melahirkan plasenta

D. Manual plasenta

E. Massase uterus  

Pembahasan
Pada langkah APN setelah bayi lahir, memastikan tidak ada bayi kedua kemudian
memberitahu ibu akan dilakukan suntik oksitosin 10 unit IM di paha kanan

118. Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A0 nifas hari ke 14 datang ke PMB
dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: payudara sakit dan terasa
bengkak. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, S 38 oC, P 20x/menit, benjolah
payudara teraba lunak, merah mengkilat dan kemerahan meradang., terdapat nanah.
Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus tersebut?

A. Abses payudara

B. Mastitis

C. Infeksi

D. Bendungan ASI

E. Engorgement

Pembahasan
Abses payudara merupakan kelanjutan dari mastitis. Gejalanya adalah ibu tampak sakit
lebih parah, payudara merah mengkilat, benjolan lebih lunak karena berisi nanah.

119. Seorang perempuan umur 34 tahun datang ke PMB dengan keluhan pusing
dan mual. Hasil anamnesis: ibu terlambat haid 1 minggu, HPHT 22 Juni 2009. Hasil
pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, S 36,5 oC, P 20x/menit, teraba ballotement,
PP test positif. Kapan tafsiran persalinan yang tepat pada kasus tersebut?

A. 27 Maret 2010

B. 28 Maret 2010

C. 29 Maret 2010

D. 30 Maret 2010
E. 31 Maret 2010

Pembahasan
Rumus menghitung tafsiran persalinan
Tanggal + 7, Bulan -3, Tahun +1

120. Seorang bidan koordinator puskesmas sedang melakukan skreening rutin


kepada siswi SMP di wilayah binaan puskesmas. Hasil pemeriksaan didapatkan sekitar 20
persen remaja putri mengalami anemia. Informasi apakah yang paling prioritas diberikan
pada kasus tersebut?

A. Nutrisi

B. Istirahat

C. Olahraga

D. Hygiene

E. Gizi

Pembahasan
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah (eritrosit)
dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang
darah). Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi mengikat
oksigen. Jika tidak ada masalah lain.
Anemia dapat disebabkan: • Kekurangan Nutrisi (terutama yang mengandung zat besi,
protein, dan asam folat) • Kehilangan darah / perdarahan • Penyakit kronis / menahun,
misalnya TBC, cacingan

121. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1P0A0 umur kehamilan 2 bulan datang
ke PMB diantar suaminya dengan keluhan mual muntah sudah lebih dari 5 hari. Hasil
anamnesis: ibu mengatakan mual muntah terjadi dipagi hari setelah 1 jam yang lalu
meminum tablet tambah darah. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/70 mmHg, N
90x/menit, P 24x/menit, S 36,9 0C, konjungtiva pucat, tubuh lemas. Perempuan tersebut
menolak melanjutkan meminum tablet Fe. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada
kasus tersebut?

A. Menjelaskan tujuan dan cara mengkonsumsi tablet Fe yang tepat

B. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain


C. Menyarankan keluarga pasien untuk memaksa ibu meminum tablet Fe

D. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap

E. Meminta keterangan tertulis terkait penolakan konsumsi tablet Fe

Pembahasan
Hak pasien sesuai UU No Kesehatan No 36 tahun 2009 pasal 6:
a. Pasal 7 : Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.
b. Pasal 8 : Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan.
Penolakan pasien yang terjadi pada kasus tersebut dikarenakan kurangnya informasi
terkait pengetahuan pasien tentang cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar. Konsumsi
tablet Fe pada pagi hari dapat mengakibatkan mual muntah, sehingga dianjurkan untuk
meminum dimalam hari. Selain itu pada ibu hamil, zat besi sangat dibutuhkan untuk
mencegah anemia pada usia kehamilan trimester I

122. Seorang perempuan, umur 37 tahun, G2P1A0, UK 3 bulan, datang ke PMB


dengan keluhan kram pada perut bagian bawah dan mengeluarkan bercak darah sejak
satu hari yang lalu. Hasil anamnesis: ibu mengatakan perut sakit setelah berpergian ke luar
kota, dan bercak darah keluar saat bangun tidur. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
100/80mmHg, N 92x/menit, P 20x/menit, S 36 0C, palpasi teraba lunak dan abdomen
tampak pembesaran uterus sesuai usia gestasi. Bercak darah yang keluar sedikit.
Perencanaan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Lakukan rujukan

B. Sarankan ibu untuk USG

C. Pemberian obat penguat kehamilan

D. Konseling tanda bahaya kehamilan

E. Anjurkan untuk tirah baring

Pembahasan
Tanda diagnosa abostur imminens adalah perdarahan berupa bercak hingga sedang,
serviks tertutup, besar uterus sesuai dengan usia gestasi dan memiliki gejala kram perut
bawah serta uterus teraba lunak.
Asuhan yang tepat antara lain:
a. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total
b. Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual
c. Jika perdarahan berhenti:
- Berhenti: lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan
terjadi lagi.
- Terus berlangsung: nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG). Lakukan konfirmasi
kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemui uterus
yang lebih besar dari yang diharapkan, mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola.

123. Seorang perempuan umur 26 tahun, G1P0A0 dibawa oleh keluarganya ke RS


karena keluar darah segar dari jalan lahir sejak 8 jam yang lalu dan tidak disertai nyeri
perut. Hasil anamnesis dengan keluarga, ibu sedang hamil 8 bulan, darah segar keluar
setelah BAK dan BAB. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 110/70 mmHg, N 90x/menit, S
36,3oC, P 16x/menit. TFU 28 cm, puki, letak kepala, DJJ 120 x/menit, teratur. Diagnosa
apakah yang tepat pada kasus tersebut?

A. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan plasenta previa

B. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan solusio plasenta

C. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan ruptur uteri

D. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan preeklampsia

E. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan Kehamilan Ektopik Terganggu

Pembahasan
Plasenta Previa adalah keadaan di mana implementasi plasenta terletak pada atau di dekat
serviks. Gejala dan tanda utama antara lain:
a. Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi > 22 minggu
b. Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
c. Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivfitas fisik, kontraksi Braxton
hicks atau koitus.
d. Palpasi abdomen lembek tanpa rasa nyeri dan bagian janin mudah diraba.

124. Seorang bayi baru lahir spontan dengan BB 2.600 gram dan PB 48 cm di PMB .
Bayi tersebut tampak biru di ujung jari kaki dan tangan. Hasil Pemeriksaan: detak jantung
90x/menit, gerakan bayi kurang aktif, nafas megap-megap dan ketika bayi diberi rangsang
ada reflek menangis dengan kekuatan lemah atau lambat. Penatalaksanaan apakah yang
tepat pada kasus tersebut?

A. Berikan tindakan ventilasi tekanan positif (VTP)


B. Berikan tindakan resusitasi pada bayi

C. Bayi diletakkan di dalam inkubator

D. Lakukan pemeriksaan fisik pada bayi

E. Bersihkan jalan nafas bayi

Pembahasan
Asfiksia merupakan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau
beberapa saat setelah lahir. Tanda dan gejala asfiksia dapat dilihat melalui penilaian
APGAR Skor. Tindakan yang tepat untuk menangani masalah tersebut adalah dengan
teknik Resusitasi:
a. Letakan bayi di lingkungan hangat kemudian keringkan tubuh bayi
b. Sisihkan kain yang bahas kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang datar
c. Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm
d. Hisap lendir dengan menggunakan de lee dari mulut, apabila mulut sudah bersih
kemudian lanjutkan ke hidung
e. Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan mengusap-
usap punggung bayi
f. Nilai pernafasan jika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung

125. Seorang Bayi baru lahir spontan 1 jam yang lalu di PBM. Hasil pemeriksaan:
BB 2.400 gram, PB 48 cm, P 40 x/menit, gerakan aktif, tidak ditemukan kelainan dan
riwayat umur kehamilan saat lahir 37 minggu. Asuhan kebidanan apakah yang tepat untuk
bayi tersebut?

A. Dimandikan

B. Pemberian Oksigen

C. Pemberian Antibiotic

D. Dirawat dalam indikator

E. Rawat gabung bersama ibunya

Pembahasan
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-
aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir:
a. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin.
126. Datang seorang ibu hamil bernama ny.D, umur 37 tahun, pendidikan SD,
pekerjaan suami sopir angkot, kerumah bidan B dengan keluhan mengeluarkan darah yang
berupa flek setelah bangun tidur sejak 4 hari yang lalu. Kemudian bidan B melakukan
anamnesa yang sangat singkat dan cepat kepada pasien karena si ibu tidak pernah ANC
ke bidan B dengan hasil IBU : G7P5A1H5, jarak anak ke 6 dengan kehamilan 1 tahun.
Riwayat persalinan normal tapi selalu pendarahan setelah melahirkan. Ibu tidak
mempunyai kartu Jaminan Kesehatan. Hasil pemeriksaan : TFU ½ px, teraba punggung
sebelah kiri, Bagian terendah teraba lunak seperti bokong dan sudah masuk PAP,
sebagian besar  bagian terendah anak sudah masuk PAP, DJJ:146 x/menit. Apakah
diagnosa pada kasus tersebut?

A. Lakukanrujukan Solusio plasenta


B. Plasenta previa
C. Retensio plasenta
D. Insersio plasenta
E. Abortus

Pembahasan
Plasenta previa merupakan kondisi ketika ari – ari atau plasenta berada di bagian bawah
rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain menutupi jalan lahir,
plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat
persalinan.

127. Datang seorang ibu hamil bernama ny.D, umur 37 tahun, pendidikan SD,
pekerjaan suami sopir angkot, kerumah bidan B dengan keluhan mengeluarkan darah yang
berupa flek setelah bangun tidur sejak 4 hari yang lalu. Kemudian bidan B melakukan
anamnesa yang sangat singkat dan cepat kepada pasien karena si ibu tidak pernah ANC
ke bidan B dengan hasil IBU : G7P5A1H5, jarak anak ke 6 dengan kehamilan 1
tahun.Riwayat persalinan normal tapi selalu pendarahan setelah melahirkan. Ibu tidak
mempunyai kartu Jaminan Kesehatan. Hasil pemeriksaan : TFU ½ px, teraba punggung
sebelah kiri, Bagian terendah teraba lunak seperti bokong dan sudah masuk PAP,
sebagian besar  bagian terendah anak sudah masuk PAP, DJJ:146 x/menit. Faktor – faktor
yang menyebabkan diagnosa komplikasi pada kasus ini adalah?

A. Edukasi
B. Aktivitas berat
C. Jarak kehamilan yang terlalu dekat
D. Usia
E. Paritas tinggi

Pembahasan
Faktor – faktor yang bisa menyebabkan plasenta previa antara lain adalah usia 35 tahun
atau lebih, memiliki bentuk rahim yang tidak normal, bukan kehamilan pertama, pernah
keguguran, hamil bayi kembar dan posisi janin tidak normal. Dan kasus tersebut sesuai
dengan ciri – ciri ini.

128. Datang seorang ibu hamil bernama ny.D, umur 37 tahun, pendidikan SD, pekerjaan
suami sopir angkot, kerumah bidan B dengan keluhan mengeluarkan darah yang berupa
flek setelah bangun tidur sejak 4 hari yang lalu. Kemudian bidan B melakukan anamnesa
yang sangat singkat dan cepat kepada pasien karena si ibu tidak pernah ANC ke bidan B
dengan hasil IBU : G7P5A1H5, jarak anak ke 6 dengan kehamilan 1 tahun.Riwayat
persalinan normal tapi selalu pendarahan setelah melahirkan. Ibu tidak mempunyai kartu
Jaminan Kesehatan. Hasil pemeriksaan : TFU ½ px, teraba punggung sebelah kiri, Bagian
terendah teraba lunak seperti bokong dan sudah masuk PAP, sebagian besar  bagian
terendah anak sudah masuk PAP, DJJ:146 x/menit. Kontrasepsi yang tepat untuk Ny.D
setelah persalinan adalah?

A. IUD
B. Implant
C. MOW
D. Suntik
E. Pil

Pembahasan
Menggunakan MOW karena jarak anak ke 6 dengan kehamilan sekarang terlalu dekat,
jumlah anak banyak, sosial ekonomi juga rendah. Dan jika dilihat dari indikasi MOW adalah
umur ibu 35 tahun ke atas dengan anak hidup lebih dari 2 orang.

129. Ny.Mayang, umur 26 umur,baru melahirkan anaknya yang pertama 3 hari yang lalu,
datang ke klinik dengan keluhan perutnya masih terasa mules. Riwayat persalinan normal,
setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan data TD 120/80 mmHg, Suhu 37 C,payudara
tegang, ASI sudah keluar. Bila anda melakukan pemeriksaan TFU pada Ny.Mayang, hasil
yang didapatkan adalah
A. TFU setinggi pusat
B. TFU satu jari di atas pusat
C. TFU tiga jari bawah pusat
D. TFU pertengahan pusat simpisis
E. TFU di atas simpisis

Pembahasan
TFU pada ibu nifas : jika setelah bayi lahir setinggi pusat, 1 minggu pertengahan pusat
simpisis, 2 minggu tidak teraba di atas simpisis, 6 minggu normal, 8 minggu normal seperti
sebelum hamil, jadi jika 3 hari setelah melahirkan maka masih normal jika 3 jari bawah
pusat.
130. Ny. Kirani 4 hari post partum datang ke rumah bidan A setelah melahirkan putri
pertamanya, ia mengalami demam tinggi , menggigil, nyeri perut bagian bawah, lochea
yang keluar berbau dan bernanah. Analisis yang dapat dibuat adalah

A. Suspek abses pelvic


B. Suspek peritonitis
C. Suspek endometritis
D. Suspek sepsis purpuralis
E. Suspek infeksi jalan lahir
Pembahasan
Tanda dan gejala sepsis puerperalis antara lain adalah demam tinggi (38,5° C aatau lebih) ,
menggigil, nyeri perut bagian bawah, lochea yang keluar berbau dan bernanah.

131. Ny. Nurmala usia 28 th, melahirkan 6 jam yang lalu melalui persalian normal di
rumah bidan, saat ini mengeluh lelah, dan mengantuk dan masih tidak ingin memperhatian
bayinya. Diagnosis yang tepat untuk kasus di atas adalah

A. Taking in
B. Taking hold
C. Letting go
D. Taking hold
E. Letting in
Pembahasan
Ketidaknyamanan yang dialami ibu pada masa taking in antara lain rasa mulas, nyeri pada
luka jahitan, kurang tidur dan kelelahan. Gangguan psikologis yang dialami oleh ibu pada
fase ini antara lai ; kekecewaan pada bayinya, ketidaknyamanan akibat perubahan fisik dan
rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya.

132. Ny. Sari melahirkan 2 yang lalu di klinik persalinan, setelah di periksa oleh
bidan A didapatkan data, mengeluarkan darah ± 500 cc , laserasi perinium derajat 2,
kontraksi uterus lembek, blas penuh. Kategori jumlah darah perdarahan yang terjadi pada
ny. Sari adalah

A. Sedikit
B. Banyak
C. Kurang
D. Normal
E. Abnormal
Pembahasan
Dikatalan abnormal adalah karena didapatkan jumlah darah ± 500 cc pada Ny.Sari dan
bisa terjadi HPP jika perdarahan lebih dari 500 cc terutama jika terjadi pada ibu yang baru
melahirkan.

133. Seorang ibu usia 27 tahun, melahirkan anak pertama 2 jam yang lalu di BPM. Ibu
mengeluh mules-mules. Hasil pemeriksaan: tanda-tanda vital normal, ASI keluar sedikit
berwarna kekuningan, lochea berwarna merah, jahitan perineum baik. Periode laktasi
apakah yang dialami ibu pada kasus tersebut
A. ASI 
B. ASI matur 
C. ASI transisi 
D. ASI peralihan 
E. ASI kolostrum 

Pembahasan
Disebut periode ASI Kolostrum karena yang dikatakan kolostrum adalah cairan ASI yang
keluar paling awal di beberapa hari pertama sejak ibu melahirkan dan pada kasus di atas
baru 2 jam post partum.

134. Ny. Deni umur 30 tahun GIIP10001, UK sekarang adalah 32 minggu datang ke
Bidan Emi mengeluhkan sering kencing, bahkan sebelum 30 menit sdh terasa ingin
kencing, selama 2 hari ini jika ibu kencing mengeluhkan nyeri dan panas, nyeri di atas
supra pubic, seolah – olah terasa ingin buang air kecil kembali, setelah dilakukan
pemeriksaan kehamilan oleh bidan Emi didapatkan hasil T : 130 / 70 mmHg, N : 80 x/mnt,
S : 37,8 ͦ C, RR: 16x/mnt, TFU 3 jari di atas pusat, DJJ : 132 x/ mnt, hasil pemeriksaan
protein urine +. Setelah itu bidan Emi memberikan HE pada Ny Deni untuk sering minum air
putih saat pagi dan siang hari minimal 8 gelas, cara vulva hygiene yang benar dan untuk
tidak terlalu lama menahan keinginan BAK. Berdasarkan data – data pendukung pada Ny
Deni mengalami infeksi…
A. Sistem pencernaan
B. Sistem perkemihan
C. Sistem pernafasan
D. Gonorhoe
E. Saluran pernafasan

Pembahasan
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang berada pada organ system berkemih
seperti ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Tanda dan gejalanya antara lain urine
tampak keruh, sensasi terbakar pada area tempat keluarnya air seni saat buang air kecil,
sering merasa ingin BAK, sering buang air kecil dalam jumlah sedikit, nyeri pada panggul
dan urine berwarna kemerahan atau kecoklatan.

135. Seorang perempuan usia 36 tahun yang bernama Ny.B, G3P2002, datang ke
pelayanan kesehatan mengeluh keluar flek dari kemaluan di sertai gelembung-gelembung
sebesar kacang hijau sampai sebesar anggur dari kemaluan. Anamnesa menemukan telat
haid selama 2 bulan, dan mengalami juga muntah yang sangat parah. Pemeriksaan tanda
vital dan antopometri dalam batas normal, HB 9 gr%, PPT +. Apa yang saudara pikirkan
pada kasus tersebut
A. Kehamilan dengan mola hidatidosa
B. Kehamilan dengan KET
C. Kehamilan dengan abortus inkomplit
D. Kehamilan dengan solusio placenta
E. Kehamilan dengan komplikasi

Pembahasan
Kasus pada Ny.B termasuk kehamilan molahidatidosa karena di dalam teori tanda dan
gejala molahidatidosa antara lain ; perdarahan pada trimester pertama (terkadang
perdarahan ini bisa mirip dengan perdarahan implantasi), mual dan muntah yang sangat
parah, perut terlihat membesar melebihi usia kehamilan, keluarnya cairan berwarna
kecoklatan atau gumpalan – gumpalan seperti anggur dari dalam vagina dan nyeri panggul.

136. Seseorang perempuan berusia 28 tahun G2P1A1 hamil 34 minggu di antar


dengan suaminya datang ke RS dengan keluhan perdarahan pervaginam merah
kehitaman, mengeluh nyeri perut menetap, tidak terasa gerakan janin,DJJ(-), palpasi sulit
ditemukan, fundus semakin naik, pemeriksaan TTV yaitu TD=120/70 mmhg, N=82x/menit,
S=36,6 °C. Diagnosis apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Vasa previa
B. Plasente previa
C. Plasenta letak rendah
D. Solusia plasenta
E. Plasenta akreta

Pembahasan
Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta
terlepas setalah anak lahir.
Tanda gejala solusio plasenta : 1. Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan
terajdinlah perdarahan tampak. 2). Kadang – kadang darah tidak keluar, terkumpul
dibelakang plasenta.3). Solusio dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang
lebih khas ( rahim keras seperti papan) karena seluruh perdarahan tertahan didalam.
Umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan beratnya
syok. 40. Perdarahan disertai nyeri, juga di luar his karena isi rahim. 5). Nyeri abdomen
pada saat dipegang. 6). Palpasi sulit dilakukan. 7) Fundus uteri makin lama makin naik.80.
Bunyi jantung biasanya tidak ada

137. Seorang perempuan, umur 29 tahun, P1A1, di PMB telah melewati kala II
secara normal, saat pengeluaran plasenta ( kala III) didapatkan kandung kemih kosong,
telah dilakukan penegangan tali pusat terkendali, penyuntikan oksitosin dosis kedua,
namun plasenta tidak lahir setelah 30 menit dan muncul perdarahan. Tindakan yang paling
tepat pada kasus tersebut?

A. Melakukan kompresi Bimanual plasenta

B. Pemberian MGSO4

C. Melakukan Plasenta manual

D. Melakukan Heacting untuk menghentikan Perdarahan

E. Melakukan Rujukan untuk menghindari shock

Pembahasan
Jika Plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit berikan 10 unit oksitosin IM dosis kedua.
Periksa kandung kemmih, jika ternyata penuh, gunakan teknik acepitk memasukkan kateter
nelaton disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk mengosongkan kandung kemih. Ulangi
kembali penegangan tali pusat terkendali dengan tekanan dorsokranial . Apabila tersedia
akses dan mudah menjangkau fasilitas kesehatan rujukan maka nasehatii keluarga bahwa
mungkin ibu perlu drujuk apabila plasenta beum lahir setelah 30 menit bayi lahir. Pada
menit ke 30 coba lagi melahirkan palsenta dengan melakukan penegangan tali pusat
untuk terakhir kalinya, Jika plasenta tetap tidak lahir rujuk segera. Tapi apabila fasilitas
kesehatan rujukan sulit dijangkau dan kemudian timbul perdarahan maka sebaiknya
dilakukan manual plasenta
Catatan: Jika plasenta belum lahir dan mendadak terjadi perdarahan maka segara lakukan
plasenta manual untuk mengosongkan kavum uteri. Jika pda pasca tindakan tersebut
terjadi perdarahan, maka lakukan komprei bimanual interna/eksterna atau kompresi
aorta . Beri Oksitosin 10 IU Dosis tambahan dan misoprostol 600 – 1000 mcg per rektal,
tunggu hingga uterus berkontraksi kuat dan perdarahan berhenti. Baru hentikan tindakan
kompresi.

138. Seorang perempuan, umur 29 tahun, P1A1, melahirkan di PMB secara normal
pervaginam, plasenta dialhirkan secara manual. Pasca tindakan manual plasenta terjadi
perdarahan, hasil pemeriksaan plasenta lahir intak, kandung kemih kosong dan terdapat
laserasi jalan lahir derajat 1. Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?

A. Lakukan kompresi bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta dan persiapkan


rujukan

B. Lakukan kompresi bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta . Beri Oksitosin


10 IU Dosis tambahan dan misoprostol 600 – 1000 mcg per rektal, tunggu hingga
uterus berkontraksi kuat dan perdarahan

C. Lakukan kompresi bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta, tunggu hingga uterus
berkontraksi kuat dan perdarahan berhenti
D. Cukup Beri Oksitosin 10 IU Dosis tambahan dan misoprostol 600 – 1000 mcg per rektal

E. Lakukan komprei bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta dan lakukan observasi
tanda- tanda Vital, kontraksi dan perdarahan.

Pembahasan
Catatan : Jika plasenta belum lahir dan mendadak terjadi perdarahan maka segara
lakukan plasenta manual untuk mengosongkan kavum uteri. Jika pda pasca tindakan
tersebut terjadi perdarahan, maka lakukan komprei bimanual interna/eksterna atau
kompresi aorta . Beri Oksitosin 10 IU Dosis tambahan dan misoprostol 600 – 1000 mcg per
rektal, tunggu hingga uterus berkontraksi kuat dan perdarahan berhenti. Baru hentikan
tindakan kompresi.

139. Seorang perempuan umur 24 tahun, P1A1 melahirkan 1 minggu yang lau,
dibawa oleh keluarganya ke PMB , dengan keluhan menggigil, nyeri abdomen yang
meningkat setelah persalianan dan perut membesar, hasil pemeriksaan, TD 120/80mmhg,
S: 39 °C, N: 120x/menit, terdapat sub involusi uterus. Lokea tidak berbau. Apakah
kemungkinan diagnosis pada kasus tersebut?

A. P1A1 dengan emboli pulmuner

B. P1A1 dengan mastitis

C. P1A1 dengan Tromboflebitis

D. P1A1 dengan Genitourinarius

E. P1A1 dengan endometritis

Pembahasan
Endometritis adalah infeksi post partum yang di tandai dengan, Takikardi 100-140bpm,
suhu 38 °C – 40 °C, menggigil, Nyeri tekan uterus yang meluar secara lateral, peningkatan
nyeri setelah melahirkan, sub involusi, Distensi Abdomen, lokea sedikit dan tidak
berbau,atau banyak, berbau busuk, mengandung darah dan seropurulen, awitan 3 sampai
5 hari pasca partum, kecuali jika disertai infeksi streptokokus, jumlah sel darah putih
meningkat

140. Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A1 dan akseptor KB AKDR datang ke
PMB dengan keluhan saat menstruasi perdarahan tidak teratur dan banyak . Hasil
pemeriksaan KU: baik, TD 110/90mmHg, N 88x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, mata tidak
anemis, tidak ada infeksi pada panggul dan tidak ada kehamilan ektopik. Pemeriksaan
penunjang HB : 12gr/dl. Penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3 – 7 hari saja atau 1,25 mg Estrogen equin
konyugasi 14 – 21 hari

B. Berikan 2 tablet pil kombinasi untuk satu siklus saja atau 1,25 mg Estrogen equin
konyugasi selama satu siklus

C. Berikan 1 tablet pil kombinasi untuk 3 – 7 hari saja atau 1,25 mg Estrogen equin
konyugasi 14 – 21 hari

D. Berikan 1 tablet pil kombinasi untuk satu siklus 1,25 mg Estrogen equin konyugasi
selama satu siklus

E. Berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3 – 7 hari saja atau 1,25 mg Estrogen equin
konyugasi selama satu siklus

Pembahasan
Efek samping pemakaiaan AKDR berupa Perdarahan yang tidak teratur dan banyak .
Penanganannya : Sering ditemukan terutama pada 3 -6 bulan pertama. Singkirkan onfeksi
panggul dan kehamilan ektopik, rujuk klien bila dianggap perlu. Bila tidak ditemukan
kelainan patologik dan perdarahan masih terjadi, berika ibuprofen 3 x 800 mg untuk satu
minggu, atau pil kombinasi untuk satu skilus saja. Bila perdarahan banyak beri 2 Tablet pil
kombinasi untuk 3 – 7 hari saja atau 1,25 mg Estrogen equin konyugasi 14 – 21 hari. Bila
perdarahan terus berlanjut sampai klien anemia, cabut AKDR dan bantu klien memilih
metode kontrasepsi yang lain.

141. Seorang perempuan umur 55 tahun datang ke RS diantar keluarganya karena jatuh
terpeleset dan tangannya memar. hasil anamnesa sudah berhenti haid 2 tahun yang lalu ,
keluhan tangan sulit digerakan. Pemeriksaan bidan dengan hasil TD 130/90 MmmHg,N 88
x/menit,S 38 0 C. pemeriksaan Rotgen terdapat fraktur tertutup. Faktor apakah yang
menyebabkan kasus tersebut?
A. Kehilangan Massa Tulang
B. Berkurangnya Sumsum Tulang
C. Aktifitas Osteoklastik Menurun
D. Remodeling Tulang Berjalan Cepat
E. Reduksi Tulang Traberkuler meningkat

Pembahasan
Resiko farktur akibat osteoporosis akan tergantung dari masa tulang dan kecepatan
kehilangan tulang pada masa menopause dan pasca menopause

142. Seorang perempuan umur 40 tahun P2 A0 ,datang ke Puskesmas dengan keluhan


6 bulan terakhir mengalami menstruasi tidak teratur. Hasil anamnesa sering mengalami
panas di muka dan kemerahan.hasil pemeriksaan bidan TD 120/80 MmmHg,N 89
x/menit,S 37,3 0 C. Anjuran apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Memakai krim UV
B. Mengurangi stress
C. Diet tinggi kalori protein
D. Tingkatkan asupan cairan
E. Berikan obat anti histamin

Pembahasan
Untuk penanganan Hot flushes adalah dengan mengurangi stress

143. Seorang perempuan umur 50 tahun P3 A0 ,datang ke Puskesmas dengan keluhan


1 tahun terakhir mengalami menstruasi tidak teratur.saat ini sedang haid hari ke 4,darah
keluar banyak sekali.hasil pemeriksaan TD 120/80 MmmHg,N 89 x/menit,S 37,3 0 C.
Tindakan apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Merujuk ke RS
B. Lakukan inspekulo
C. Memberikan konseling
D. Memberikan terapi antibiotik
E. Memberikan terapi hormonal

Pembahasan
Perdarahan diluar siklus dan terlalu banyak merupakan indikasi untuk dirujuk ke wewenang
yang lebih tinggi

144. Seorang perempuan umur 47 tahun P3 A1 ,datang ke RSdengan keluhan 3 minggu


terakhir merasakan ada luka keras dan tidak nyeri didaerah alat kelaminya. Riwayat
sebelumnya berprofesi PSK hasil pemeriksaan TD 130/80 MmmHg,N 89 x/menit, S 37, 8 0
C. Pemeriksaan penunjang VDRL ( +). Faktor apakah yang menjadi penyebab untuk
kasus tersebut?

A. C.Trachomatis
B. N.Gonorrhoeae
C. Candinda albicans
D. Vaginosis Bakterial
E. Treponema Palidum

Pembahasan
Treponema palidum merupakan penyebab penyakit sifilis yang akan jelas dengan
pemeriksaan VDRL
145. Seorang perempuan umur 48 tahun ,datang ke RS dengan keluhan 3 bulanterakhir
merasakan nyeri saat melakukan hubungan seksual. Keluhan tersebut disertai keluar darah
setelah berhubungan, klien seorang PSK.Hasil pemeriksaa.hasil pemeriksaan TD 130/80
MmmHg,N 88 x/menit,S 37 0 C. Pemeriksaan penunjang IVA ( +). Faktor resiko apakah
yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Usia
B. Tekanan darah
C. Riwayat keluarga
D. Multipartner seks
E. Posisi seks yang salah

Pembahasan
Penyebab dari ca serviks yang ditegakan dengan laboratorium IVA (+) adalah berganti
pasanagan, melakukan hubungan seks diusia muda dan PMS

146. Seorang perempuan umur 51 tahun ,datang ke Poskesdes dengan keluhan nyeri
daerah dada sejak 1 bulanterakhir disertai berdebar – debar dan keluar keringatdingin.
Hasil pemeriksaa.hasil pemeriksaan TD 130/90 MmmHg,N 88 x/menit,S 37,5 0 C. Tindakan
apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Anjurkan relaksasi
B. Rujuk kedokter spesialis
C. Anjurkan untuk istirahat
D. Anjurkan pemeriksaan laborat
E. Berikan diit rendah lemak tinggi protein

Pembahasan
Keluhan yang sialami berupa jantung berdebar adalah perubahan fisiologis masa
menopause karena tidak di dukung riwayat penyakit dan laborat yang mengarah ke suatu
penyakit, tindakn yang dilakukan adalah relaksasi

147. Seorang perempuan umur 49 tahun ,datang ke Poskesdes dengan keluhan


terdapat benjolan di payudara kiri sejak 6 bulan terakhir.Hasil pemeriksaan TD 110/70
MmmHg,N 80 x/menit,S 37 0 C. Pemeriksaan apakah yang paling tepat untuk kasus
tersebut?
A. Palpasi
B. Fibrasi
C. Perkusi
D. Inspeksi
E. Auskultasi

Pembahasan
Prosedur pemeriksaan dengan palpasi atau sadari dilakukan pada tingkat dasar sebagai
upaya deteksi dini selanjutnya bila mengarah atau ada tanda keganasan dapat di rujuk ke
fasilitas kesehatan lebih tinggi

148. Seorang perempuan umur 48 tahun ,datang ke Poskesdes dengan keluhan puting
payudara keluar cairan berwarna putih kekuningan sejak 3 bulan yang lalu.Hasil
pemeriksaan TD 120/70 MmmHg,N 84 x/menit,S 36,7 0 C. Payudara tampak
kemerahan,puting susu mengalami retraksi dan teraba ada pembengkakan. Tindakan
apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Rujuk ke RS
B. Lakukan drainase
C. Berikan antibiotik
D. Berikan antiinflamasi
E. Lakukan sadari secara teratur

Pembahasan
Kasus tersebut sudah mengarah adanya keganasan/ ca mamae sehingga kewenangan
bidan di Poskesdes adalah setelah memastikan tanda gejala dapat melakukan rujukan.

149. Seorang perempuan umur 58 tahun ,datang ke Poskesdes dengan keluhan haid
tidak teratur disertai konsentrasi berkurang,pelupa dan cemas tanpa sebab.Hasil
pemeriksaan TD 120/70 MmmHg,N 84 x/menit,S 37,3 0 C. Diagnosis apakah yang paling
tepat untuk kasus tersebut?
A. Infantil
B. Dimensia
C. Gangguan Mental
D. Depresi Menstrual
E. Gangguan Konsep Diri

Pembahasan
Dimensia pada lansia merupakan kondisi yang banyak dijumpai dengan tanda adanya
berkurangnya daya ingat / konsentarsi

150. Seorang perempuan umur 49 tahun ,datang ke Puskesmas untuk periksa dengan
keluhan sakit di area vagina saat berhubungan dengan suami, anamnesis : sejak 1 tahun
yang lalu tidak menstruasi . hasil pemeriksaan TD 120/70 MmmHg,N 80 x/menit,S 37,9 0 C .
Factor apakah yang menyebabkan kasus tersebut?
A. Kortisol
B. Kalsium
C. Estrogen
D. Kolesterol
E. Progesterone
Pembahasan
Gejala atrofi urogenetal akibat berkurangnya estrogen menyebabkan vaginitis, vagina
kering,keputihan dan Dispareumia adalah rasa sakit pada saat melakukan hubungan
seksual yang terjadi karena berkurangnya elastisitas dan produksi cairan pada vagina
( berkurangnya hialuronidase sehingga cairan ektrasesuler berkurang)

151. Seorang ibu membawa bayi laki-laki berumur 2 bulan ke RS. Ibu mengeluh
kemaluan anaknya melengkung ke bawah, air kencing yang keluar menyebar dan mengalir
melalui batang penis. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, meatus uretra eksterna
(lubang kencing) terletak di bagian bawah dari penis dan letaknya lebih kearah pangkal
penis. Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?

A. Hidrokel

B. Hipospadia

C. Torsio testis

D. Hernia inguinalis

E. Testis undesenden

Pembahasan
Hipospadia merupakan kelainan konginetal dimana lubang uretra tidak terletak pada
tempatnya yang disebabkan oleh uretra terlalu pendek sehingga tidak mencapai gland
penis, kelainan terbatas pada uretra anterior dan leher kandung kemih. Gejala klinisnya
penis terlihat agak bengkok, kadang terjadi keluhan miksi yaitu air kencing yang keluar
menyebar dan mengalir melalui batang penis.

152. Seorang bidan Desa dalam melaksanakan kode etik Bidan salah satunya
adalah dengan berusaha terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jenis
kegiatan apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?

A. Memperhatikan kesehatan perorangan.


B. Memperhatikan kesehatan lingkungan.
C. Berlangganan majalah profesi, majalah kesehatan.
D. Memeriksakan diri secara berkala setiap setahun sekali.
E. Jika mengalami sakit atau keseimbangan tubuh terganggu, segera memeriksakan diri
ke dokter.
Pembahasan

Penjelasan kode etik kebidanan


Kewajiban bidan terhadap diri sendiri, yaitu:

1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas


profesinya dengan baik.

 Memperhatikan kesehatan perorangan.


 Memperhatikan kesehatan lingkungan.
 Memeriksakan diri secara berkala setiap setahun sekali.
 Jika mengalami sakit atau keseimbangan tubuh terganggu, segera memeriksakan diri
ke dokter.
2. Setiap bidan harus berusaha terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
o Membaca buku-buku tentang kesehatan, kebidanan, keperawatan pada umumnya
bahkan pengetahuan umum.
o Menyempatkan membaca koran.
o Berlangganan majalah profesi, majalah kesehatan.
o Mengikuti penataran, seminar, simposium, lokakarya tentang kesehatan umumnya,
kebidanan khususnya.
o Mengadakan latihan berkala seperti simulasi atau demonstrasi untuk tindakan yang
jarang terjadi, pada kesempatan pertemuan IBI di tingkat kecamatan, cabang, daerah atau
pusat.
o Mengundang pakar untuk memberi ceramah atau diskusi pada kesempatan pertemuan
rutin, misalnya bulanan.
o Mengisi rubrik bulletin.
o Mengadakan kunjungan atau studi perbandingan ke rumah sakit- rumah sakit yang lebih
maju ke daerah-daerah terpencil.
o Membuat tulisan atau makalah secara bergantian, yang disajikan dalam kesempatan
pertemuan rutin.

153. Seorang perempuan umur 24 tahun dengan G1P0A0 parturient aterm datang
ke PMB mengeluh mules-mules sejak tadi malam melingkar sampai pinggang, dari
kemaluan keluar lendir bercampur darah. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N:
88x/menit, S: 36,3°C, P: 20x/menit, TFU 32 cm, puki, letak kepala, DJJ + 144x/mt, his+
3x10’40”, PD pembukaan 4 cm, portio tebal lunak, kk+, kepala station -1, teraba skibala
keras di daerah rectum. Apakah kebutuhan ibu bersalin yang tepat pada kasus tersebut?

A. Memberikan makan dan minum


B. Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan
C. Menganjurkan istirahat jika tidak ada his
D. Menolong persalinan sesuai dengan standar
E. Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK terlebih dahulu

Pembahasan
Pemenuhan kebutuhan eliminai selama persalinan perlu difasilitasi oleh bidan, untuk
membantu kemajuan persalinan dan meningkatkan kenyamanan pasien. Anjurkan ibu
untuk berkemih secara spontan sesering mungkin atau minimal setiap 2 jam sekali
selama persalinan. Kandung kemih yang penuh, dapat mengakibatkan:
1. Menghambat proses penurunan bagian terendah janin ke dalam rongga panggul,
terutama apabila berada di atas spina isciadika
2. Menurunkan efisiensi kontraksi uterus/his
3. Mengingkatkan rasa tidak nyaman yang tidak dikenali ibu karena bersama dengan
munculnya kontraksi uterus
4. Meneteskan urin selama kontraksi yang kuat pada kala II
5. Memperlambat kelahiran plasenta
6. Mencetuskan perdarahan pasca persalinan, karena kandung kemih yang penuh
menghambat kontraksi uterus.

154. Seorang perempuan umur 26 tahun dengan P1A0 anak hidup laki-laki usia 3
tahun datang ke PMB untuk konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesa ibu memakai
alat kontrasepsi kondom sudah 2 tahun dan memiliki riwayat penyakit DM sejak kehamilan
anak pertama. Pemeriksaan fisik BB: 80 kg, TB: 155 cm TD: 120/80 mmHg, N: 88x/mt, S:
36,4˚C, P: 20x/mt, saat ini kadar gula darah tidak terkontrol namun ibu tidak ada keluhan
luar biasa. Penatalaksanaan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Lakukan rujukan

B. Sarankan ibu untuk USG

C. Konseling anjuran tidak hamil

D. Pemberian alat kontrasepsi jangka panjang

E. Konseling persiapan kehamilan dengan memperbaiki BB dan pola hidup

Pembahasan
Salah satu tugas seorang wanita dengan diabetes yang tengah merencanakan kehamilan
adalah  Kontrol kepada dokter dan sebaiknya dilakukan paling lambat 3 hingga 6 bulan
sebelum merencanakan kehamilan. Dokter akan menindaklanjuti dengan melakukan
serangkaian tes. Hal ini merupakan langkah penting bagi wanita dengan diabetes. Hal lain
yang diperlukan adalah konseling. Sesi edukasi ini akan membantu wanita dengan DM
mempersiapkan fisik dan mental, sehingga siap untuk menjalani kehamilan.
Konseling BB
Penderita DM yang dengan obesitas, akan disarankan untuk menurunkan bobot tubuh
sampai mencapai berat badan ideal sebelum hamil. Selain baik untuk kesehatan selama
kehamilan, menurunkan berat badan juga dapat mencegah komplikasi diabetes.
Konseling gaya hidup
Wanita yang mempunyai gaya hidup merokok atau minum alkohol dampaknya sangat fatal,
antara lain janin kekurangan oksigen, meningkatkan detak jantung janin, dan meningkatkan
risiko keguguran, lahir prematur, atau kematian pada bayi. Jikapun dapat dilahirkan, bayi
rentan terhadap masalah paru-paru atau pernapasan.
Konseling vitamin prenatal
Asam folat terbukti menurunkan risiko kecacatan bayi berupa tidak terbentuknya selubung
tabung saraf atau spina bifida. Ini adalah kondisi
serius ketika otak dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk secara normal.
Rekomendasi asupan asam folat adalah 400 mikrogram setiap hari, sebelum konsepsi dan
sepanjang kehamilan. 
Konseling kadar gula darah
Dokter akan memeriksa apakah gula darah wanita yang merencanakan kehamilan dengan
DM gula darah terkontrol atau tidak. Ini adalah kunci, karena mungkin tidak menyadari jika
sudah hamil selama 2-4 minggu. Gula darah yang tinggi selama 13 minggu pertama dapat
menyebabkan cacat lahir, menyebabkan keguguran, dan membuat ibu berisiko komplikasi
diabetes.
Konseling perencanaan diet
Seorang wanita perlu melakukan beberapa perubahan pola makan saat hamil, termasuk
penderita diabetes, untuk menghindari perubahan kadar gula darah. Memiliki kadar gula
darah yang terkontrol sebelum kehamilan adalah sebuah keuntungan.

155. Seorang perempuan umur 22 tahun dengan G1P0A0 hamil 4 bulan datang ke PMB
dengan keluhan sering kencing terutama pada malam hari frekuensi lebih dari 4 kali. Hasil
pemeriksaan TD : 110/70 mmHg, S: 36,2°C, N: 84x/menit P: 20x/menit, TFU setengah
pusat simfisis, ballotement (+), DJJ (+) 152x/menit. Apakah penatalaksanaan yang tepat
pada kasus tersebut?
A. Menyarankan untuk latihan kegel
B. Menyarankan untuk mengurangi minum
C. Menyarankan ibu untuk tidak minum air dingin
D. Menyarankan ibu untuk menggunakan pakaian yang ketat
E. Menyarankan ibu untuk menggunakan pakaian hangat saat tidur
Pembahasan
Peningkatan estrogen dan progesteron pada kehamilan menyebabkan mukosa pada
kandung kemih menjadi meningkat jumlah aliran darahnya sehingga kandung kemih
mengalami hipotonia. Selain itu, letak kandung kemih yang bersebelahan dengan rahim
membuat kapasitasnya berkurang. Asuhan yang tepat adalah menyarankan untuk latihan
kegel. Latihan kegel merupakan latihan otot dasar panggul yang tujuannya melatih otot-
otot dasar panggul, otot-otot vagina, perut, yang digunakan sebagai terapi pada wanita
yang tidak mampu mengontrol keluarnya urine. Lakukan 1x 10 detik setidaknya 25x
pengulangan pada waktu yang berbeda setiap harinya karena dapat dilakukan dimana saja
dan kapan saja. Jadi jawabannya adalah A.

156. Seorang perempuan umur 35 tahun G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif di RS.
Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 84x/menit, S: 36,2 °C, P: 18x/menit. TFU 35 cm,
puki, letak kepala sudah masuk PAP, his + 5x dalam 10 menit lama nya 45 detik djj +:
144x/menit. PD: V/V taka da kelainan, pembukaan 8 teraba tali pusat disamping kepala,
ketuban +, kepala station +1, ibu di tidurkan Trendelenburg. Apakah tujuan dari
penatalaksanaan pada kasus tersebut?
A. Memperlancar peredaran darah
B. Mempermudah reposisi tali pusat
C. Mempertahankan presentasi janin
D. Mengobservasi kemajuan persalinan
E. Mempertahankan kesejahteraan janin
Pembahasan
Prolaps tali pusat adalah suatu keadaan dimana tali pusat atau umbilical cord berada
diantara bagian fetus terbawah dan serviks. Kondisi ini merupakan kegawat daruratan
obstetrik. Prolaps tali pusat dibagi menjadi dua, yaitu overt prolapse dan occult
prolapse. Tali pusat menumbung atau overt prolaps adalah tali pusat yang melewati bagian
fetus dan keluar dari serviks sehingga dapat terlihat pada pemeriksaan spekulum karena
membran amnion sudah pecah. Sedangkan occult prolaps atau tali pusat terkemuka adalah
kondisi tali pusat berada di sisi fetus tetapi tidak terlihat keluar serviks karena membran
amnion masih intak.
Prolaps tali pusat dapat menyebabkan keadaan hipoksia fetus intrauterin, sehingga proses
persalinan dengan kondisi prolaps tali pusat harus diselesaikan secepatnya. Metode
persalinan yang dipilih umumnya seksio sesarea. Pada kasus yang jarang, persalinan per
vaginam menjadi pilihan karena dapat lebih cepat, tetapi harus dilakukan oleh spesialis
obstetrik yang berpengalaman. Tata laksana sementara dengan dekompresi tali pusat
dapat dilakukan dengan reposisi ibu hingga persalinan memungkinkan.

157. Seorang perempuan umur 37 tahun datang ke PMB dengan keluhan telat haid 4
bulan, pusing, mual dan merasa ada yang bergerak diperutnya. Hasil anamnesis ibu
menikah sudah 16 tahun dan belum pernah hamil dan tidak pernah ber KB. Hasil
pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,3°C, P: 20x/menit. Palpasi payudara
lembek, TFU tidak teraba bagian-bagian janin, DJJ tidak ditemukan, pemeriksaan
penunjang test pack (-). Penatalaksanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Rujuk Ke Klinik Infertil
B. Konsul Psikolog
C. Konsul Psikiater
D. Konsul kespro
E. Konsul gizi

Pembahasan
Penatalaksanaan infertilitas yang efisien untuk mempersingkat time to pregnancy adalah
mengetahui saat yang tepat merujuk pasangan dapat membantu meningkatkan
keberhasilan penanganan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua tempat pelayanan
kesehatan reproduksi memiliki sarana yang memadai untuk menangani infertilitas hingga
tahap teknologi reproduksi berbantu. Walaupun demikian, hampir di tiap propinsi talah
berdiri pusat-pusat pelayanan tersebut sehingga yang harus dioptimalkan adalah kemitraan
dengan sejawat yang bertugas di daerah. Beberapa tindakan seperti investigasi dasar,
induksi ovulasi sederhana, bahkan inseminasi intrauterin memungkinkan untuk dilakukan di
tempat praktik. Beberapa jenis kasus yang membutuhkan rujukan segera antara lain
azoospermia, obstruksi tuba bilateral, periode infertilitas yang terlalu lama dan usia wanita
23-39 tahun.
158. Seorang perempuan umur 32 tahun dengan G2P1A0 hamil 8 bulan datang ke PMB
mengeluh sudah hampir 2 minggu sering terbangun malam hari karena kram ditungkai kaki
dan sakit jalan pada keesokan harinya, hasil pemeriksaan TD: 110/8 mmHg, N: 88x/menit,
S: 36,2◦C, P: 18x/menit. Bidan memberikan pendidikan kesehatan untuk memberikan
penatalaksanaan pada kasus tersebut. Apakah standar kompetensi yang harus dimiliki oleh
bidan sesuai dengan kasus tersebut?
A. Memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan
selama kehamilan
B. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi pada ibu nifas dan menyusui dan tanggap
terhadap budaya setempat
C. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada bayi baru lahir sehat
sampai dengan usia satu bulan
D. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok,
serta masyarakat sesuai dengan budaya setempat
E. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat
selama persalinan, memimpin persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Pembahasan
Pengukuran kompetensi bidan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor: 369/Menkes/SK/111/2007 tentang standar profesi bidan, bahwa
kompetensi bidan yang harus dimiliki adalah sebagai berikut: salah satunya kompetensi
bidan yang harus dimiliki pada saat memberikan asuhan kehamilan adalah : Kompetensi ke
2: Bidan memberikan asuahan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk
meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan
menjadi orang tua.

159. Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 hamil 3 bulan datang ke PMB dengan
keluhan, pusing, mual muntah, lemah, nafsu makan menurun sejak 1 minggu ini. Hasil
pemeriksaan Mata cekung, Turgor kering, TD: 100/60 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,8°C, P:
24x/menit. TFU 3 jari atas simfisis, ball +, DJJ + 152x/menit. Pemeriksaan penunjang
apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Urine keton
B. Urine reduksi
C. Protein urine
D. Glukosa urine
E. Berat jenis urine

Pembahasan

Hiperemesis gravidarum tingkat I


Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah, nafsu makan menurun;
berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan tekanan darah sistolik; lidah kering;
turgor kulit kurang; dan mata cekung.
Penanganan Hiperemesis Gravidarum:

1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan muda yang disertai dengan


emesis gravidarum;
2. Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari tempat tidur agar terjadi adaptasi aliran
darah menuju susunan saraf pusat;
3. Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering, menghindari
makanan yang merangsang muntah;
4. Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;
5. Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan,
menghilangkan masalah dan konflik;
6. Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi sampai mual muntah berkurang; penambahan
cairan (glukosa 5% 2-3 liter dalam 24 jam, pemberian kalium dan vitamin apabila
diperlukan); terminasi kehamilan apabila kondisi memburuk.
7. Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; darah rutin; fungsi hati
(SGOT, SGPT, alkaline fostase); pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH); Na, Cl, K, glukosa,
kreatinin, asam urat; serta USG untuk menghindari kehamilan mola.

160. Seorang perempuan usia 27 tahun GIIPIA0, usia kehamilan 28 minggu datang
ke puskesmas mengeluh sering pusing dan mengalami bengkak pada kaki, Tidak ada
riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan TD: 150/100 mmHg, N: 70 x/i, S: 37 C, P: 24 x/m,
Tidak oedema pada wajah, TFU 28 cm, Puka, Kepala BAP, oedema pada kedua kaki,
protein urine (-). Apakah diagnosis dari kasus tersebut diatas?

A. Eklampsia
B. Hipertensi kronik
C. Pre eklampsia berat
D. Pre eklampsia ringan

E. Hipertensi Gestasional

Pembahasan
Hipertensi dalam kehamilan itu terbagi atas 5 yaitu:
1. Hipertensi kronik: ibu sudah ada riwayat hipertensi sebelumnya
2. Hipertenis gestasional : hipertensi yang muncul saat kehamilan
3. Pre eklamsi: Ibu hamil dengan gejala peningkatan TD, protein uri + dan oedema +
4. Subimfues pre eklamsi : Hipertensi kronik ditambah gejala protrin uri + dan Oedema
5. Eklamsi
161. Seorang bayi laki-laki lahir di PMB, riwayat persalinan aterm, bayi lahir spontan.
Keadaan bayi saat lahir megap-megap, tonus otot kurang baik. Kemudian bayi dipastikan
hangat dalam posisi agak ekstensi, jalan napas dibersihkan melalui hidung dan mulut.
Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
A. Evaluasi jantung
B. Perhatikan reflex bayi
C. Evaluasi aktivitas bayi
D. Lakukan VTP percobaan
E. Berikan rangsangan taktil

Pembahasan

Bayi baru lahir yang membutuhkan resusitasi umumnya dinilai dengan empat kondisi
berikut ini:

 Apakah bayi lahir pada usia kandungan cukup bulan?


 Apakah cairan ketuban bersih dari mekonium dan tanda infeksi?
 Apakah bayi bernapas atau menangis sesaat setelah lahir?
 Apakah bayi memiliki kerja otot yang baik?
Langkah awal

Hal ini dilakukan dengan cara mengeringkan bayi dan memberikan kehangatan pada


bayi. Setelah itu, posisikan bayi dengan baik menghadap ke atas. Posisikan kepala bayi
sedikit ke atas untuk membantu membuka jalan napas.

Letakkan lipatan kain (jangan terlalu tebal atau tipis) di bawah bahu bayi untuk
mempertahankan posisi ini. Setelah itu, bersihkan saluran napas bayi jika diperlukan,
termasuk melakukan pengisapan di mulut dan kemudian di hidung untuk
menghilangkan mekonium. Pengisapan ini dilakukan dengan tabung isap yang dilewatkan
di mulut dan kemudian hidung.

Selanjutnya, rangsang bayi untuk bernapas. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyentil
atau menepuk telapak kaki bayi, serta menggosok dengan lembut punggung, kaki, dan
tangan bayi. Nilai pernapasan, detak jantung, dan gerakan otot bayi setiap selesai
melakukan tindakan tersebut. Jika bayi belum bernapas, lakukan tindakan selanjutnya.

162. Seorang perempuan berusia 24 tahun usia kehamilan 28 minggu datang ke


bidan untuk periksa kehamilan. Mengeluh perutnya sudah membesar dan mual sesak bila
bernafas, selain itu mengeluh mulai pegal-pegal. Hasil pemeriksaan KU baik Tanda-tanda
vital normal,bidan menyarankan untuk senam hamil. Apakah tujuan dari asuhan tersebut ?

A. Agar otot tidak kaku dan sakit-sakit


B. Membentuk kebisaan bernafas yang baik
C. Perengangan otot-otot semua tubuh ibu
D. Perlunakan ligament-ligament organ reproduksi

E. Pelonggaran persendian-persendian seluruh tubuh ibu

Pembahasan
Memasuki usia kehamilan 32 minggu Trimester III secara fisiologi uterus yang semakin
membesar akan menyebabkan aliran darah ke extremitas bagian bawah akan terganggu
sehingga diperlukan aktifitas ringan yang dapat membantu memperlancar aliran darah dan
mengurangi ketegangan otot.

163. Seorang perempuan umur 25 tahun. Melahirkan anak pertamanya 15 menit


yang lalu, bayi lahir cukup bulan, segera menangis dan pergerakan aktif. Telah dilakukan
penjahitan pada luka robekan dijalan lahir yang mengenai mukosa vagina dan otot
perineum. Tindakan apakah yang selanjutnya untuk kasus tersebut?

A. Pantau KU
B. Evaluasi perdarahan
C. Eksplorasi jalan lahir
D. Pastikan uterus berkontraksi
E. Pastikan ibu merasa nyaman

Pembahasan
Proses persalinan ibu berlangsung normal dan fisiologis sehingga yang perlu dilakukan
oleh Bidan selanjutnya adalah pemantau kala IV khusunya kontraksi uterus dan
pemantauan perdarahan.

164. Seorang perempuan umur 33 tahun, G3P2A0 usia kehamilan 7 bulan dilarikan
ke rumah sakit karena keluar darah bergumpal dari jalan lahir. Nyeri perut mulai dirasakan
6 jam yang lalu, pengeluaran darah dirasakan sejak 1 jam yang lalu. Riwayat perjalanan
jauh menggunakan motor dengan kondisi jalan tidak rata. Pada perabaan abdomen teraba
seperti bila di fundus. Inpekulo tidak ada jaringan yg menutupi jalan lahir. Pembukaan 3 cm.
His 3 kali 10 menit drasi 30 detik. DJJ sulit didengar. Apakah diagnosis paling mungkin
pada kasus tersebut?

A. Retensio plasenta
B. Res plasenta
C. Plasenta previa
D. Solusio plasenta
E. Abortus

Pembahasan
Perdarahan antepartum ada 2 jenis yaitu perdarahan trimester awal yaitu abortus, KET dan
Molahiidatidosa sedangkan perdarahan pada Trimeter 3 itu berhubungan dengan plasenta
previa dan solutsio plasenta

165. Seorang perempuan berumur 18 tahun, G2P1AO datang ke RS diantar oleh


suami dan keluarga mengeluh mual dan muntah, keluar darah berbusa dari jalan lahir, tidak
haid selama 5 bulan. Hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar, tidak teraba bagian-bagian
janin. TD 90/60 mmHg, N 82x/mnt, P 22 x/mnt, S 36,8 OC. Apakah Pemeriksaan
penunjang untuk kasus diatas ?

A. Hb
B. Protein Urin
C. Aseton
D. Tes Lakmus

E. HCG

Pembahasan
Pada kondisi kehamilan muda hormon HCG akan sangat tinggi yang menyebabkan mual
dan muntah tetapi dalam kasus ini HCG meningkat karena adanya kelainan hasil konsepsi
berupa hyperplasia dari sel-sel sitoblas yang disebut dengan Molahidatidosa, yang mana
gejala khasnya adalah keluarnya perdarahan berbusa/atau gelumbung dan peningkatan
Beta HCG yang sangat tinggi yang menyebabkan mual muntah berlebihan.

166. Seorang Perempuan umur 25 tahun datang ke BPM dengan keluhan tidak haid
kurang lebih 3 bulan, mengeluh selalu mual pada pagi hari. dan mengatakan anak pertama
baru berumur 1 tahun, menggunakan KB Pil tapi tidak rutin karena lupa. Merasa takut bila
hamil lagi.Kemudian bidan melakukan pemeriksaan dan didapatkan hasil yaitu tekanan
darah 110/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, ballottement (+), Plano test (+) dan Hb 10,5 gr%.
Apakah Perubahan psikologis yang bisa terjadi pada kasus diatas ?
A. Ibu merasa dirinya jelek dan aneh
B. Ibu merasa sehat dan nyaman dengan kehamilannya
C. Ibu merasa khawatir dan takut kalau-kalau bayinya tidak normal
D. Ibu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya hamil

E. Ibu merasa khawatir tidak bisa menjaga kehamilannya

Pembahasan
Kecemasa ibu pada kehamilan yang tidak direncanakan akan memberikan pengaruh pada
kehamilan, sehingga sangat perlu dikaji perubahan psikologis yang dialami ibu disetiap
periode kehamilan.
167. Seorang ibu membawa bayinya yang berusia 5 hari ke Praktik Bidan Mandiri. Hasil
anamnesis, ibu mengatakan sejak lahir bayinya belum mendapatkan imunisasi, kondisi bayi
saat ini sehat suhu tubuh 36,5 derajat celcius. Kapankah waktu imunisasi Hb 0 diberikan
kepada bayi?

A. Dapat diberikan pada usia neonates lanjut

B. Dapat diberikan pada kunjungan saat ini

C. Diberikan setelah pemotongan tali pusat

D. Diberikan saat bayi baru lahir atau usia neonates

E. Dapat diberikan secara kombinasi dengan vaksin lain

Pembahasan
Imunisasi Hb 0 atau imunisasi hepatitis B pertama dilakukan pada usia 0-7 hari.
Jadi apabila saat lahir belum dilakukan imunisasi maka imunisasi dilakukaan saat bayi
datang berkunjung ke fasilitas kesehatan. Maksimal penyuntikan Hb 0 adalah 7 hari

168. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 2,5 bulan ke klinik. Ibu datang untuk
mengimunisasikan bayinya. Ibu mengatakan bayinya hanya pernah di imunisasi setelah
lahir. Apakah yang dilakukan bidan yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Merujuk kerumah sakit

B. Memberikan imunisasi polio 2

C. Memberikan imunisasi BCG

D. Melaksanakan tes mantoux dahulu kemudian BCG

E. Memberikan imunisasi pentabio 1

Pembahasan
Imunisasi BCG yaitu imuniasi yang dilakukan untuk mencegah penyakit tuberculosis.
Diberikan dari bayi umur 1 bulan sampai 2 bulan. Apabila bayi lebih dari 2 bulan maka
sebelum dilakukan imunisasi dilakukan tes mantoux terlebih dahulu kepada bayi

169. Seorang ibu umur 22 tahun nifas hari ke-4 telah melahirkan anak pertama. Ibu datang
ke BPM. Dari hasil pemeriksaan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84x/menit, suhu 37,0°
C. Payudara ibu merah mengkilat. Ibu mengeluh bayinya tidak mau menyusu. Apakah
konseling yang tepat diberikan pada kasus tersebut ?

A. Konseling ibu mengenai KB


B. Konseling ibu perawatan bayi
C. Konseling ibu perubahan fisiologis
D. Konseling ibu agar menyusui secara on demand
E. Konseling ibu cara menangani ketidakyaman ibu

Pembahasan
Perhatikan kata kunci: payudara ibu terasa bengkak dan mengkilat. Serta bayi belum mau
menyusu. Konseling 0-6 hari nifas fokusnya kepada menyusi bayinya tanda bahaya nifas,
fisiologi nifas. Sedangkan dengan keluhan payudara bengkak berarti bermasalh dengan
waktu menyusuinya. Sehingga yang paling tepat adalah menyusui on demand

170. Seorang perempuan 30 tahun telah melahirkan anak ke tiga di praktik Bidan mandiri.
Pada saat melahirkan terdapat laserasi perineum derajat dua. Bidan telah melakukan
penjahitan dan tidak terjadi perdarahan. Keesokan paginya ibu mengeluh nyeri pada luka
jahitan dan perut terasa mulas. Hasil dari anamnesis didapatkan tanda-tanda vital ibu
normal. Apakah asuhan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pada luka jahitan tersebut?

A. Senam nifas
B. Latihan jalan
C. Latiha kegel
D. Olahraga ringan
E. Miring ke kiri dan kanan

Pembahasan
Keluhan yang dirasakan pasien adalah perut mulas dan nyeri pada luka jahitan. Nyeri pada
awal masa nifas dan mulas adalah fisiologis apabila ibu tidak mengalami tanda bahaya
nifas seperti suhu tubuh meningkat dan merasakan pusing kepala perdarahan banyak.
Oleh karena itu tindakan yang dilakukan adalah senam nifas. Dimana senam nifas dapat
mengrangi kukhan yang dirasakan oleh ibu tersebut

171. Seorang perempuan 27 tahun, post partum 8 hari yang lalu. Anak pertama partus di
Rumah sakit. Ibu mengeluh mules dan Payudara bengkak merah mengkilat disertai nyeri.
Ibu demam dan merasa cemas dengan keadaannya. Hasil anamnesis TD : 130/90mm Hg.
Nadi 80x/menit, suhu 38,2 derajat celcius pernafasan 20x/menit. Apakah diagnosa yang
ditegakkan untuk kasus tersebut?

A. Bendungan ASI
B. Mastitis
C. Tumor Payudara
D. Abses Payudara
E. Tumor ganas

Pembahasan
Mastitis Ialah peradangan pada jaringan payudara. Tnada gejala mastitis yaitu ibu
mengeluh payudara bengkak nyeri dan merah. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan
suhu tubuh yang meningkat. Mastitis kondisi yang sering terjadi pada ibu menyusui

172. Seorang perempuan membawa bayinya ke Klinik yang berusia 9 bulan untuk
memeriksa pertumbuhan dan perkembangannya
serta untuk mendapatkan imunisasi.Hasil pemeriksaan TTV: Suhu: 36,5 0C, P: 110x/i,
RR:45x/i. Imunisasi apakah yang diberikan pada usia tersebut?
A. Hbo
B. Vit. K
C. MMR
D. BCG
E. Campak

Pembahasan
Berdasarkan teori Asuhan Praktik kebidanan bahwa jenis imunisasi yang diberikan pada
usia bayi 9 bulan adalah imunisasi Campak pada usia 9 bulan.

173. Seorang bayi perempuan , umur 1 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas untuk kontrol.
Hasil anamnesis: Bayi dalama keadaan sehat , serta bayi menyusu kuat, riwayat imunisasi
sebelumnya Polio 1 dan Hep.B 0. hasil Pemeriksaan : BB 4,1 kg,PB 53 cm, S 36,8 0C, P 40
x/ menit, FJ 129/menit. Imunisasi apakah yang paling tepat diberikan pada kasus tersebut?

A. HiB
B. DPT 1
C. BCG
D. Hep.B1
E. Hep B 0

Pembahasan
Berdasarkan teori Asuhan Praktik kebidanan bahwa jenis imunisasi yang diberikan pada
usia 1 bulan adalah imunisasi BCG dan Polio 1

174. Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1 A0, nifas 4 minggu, dikunjungi bidan di
rumah. Hasil anamnesis: ingin ikut KB, belum haid, rencana menyusui secara eksklusif,
bayi menyusu kuat.hasil pemeriksaan KU baik, TD 120/80 mmHg, P 18x/menit, N
88x/menit, S 36,7 0C, TFU tidak teraba, pengeluaran lochia alba. Metode kontrasepsi
apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. MAL
B. Kondom
C. Abstinensia
D. Pantang berkala
E. Coitus interuptus

Pembahasan:
Dari data diatas menunjukkan bahwa pasien ingin menyusui secara ekslusif, belum pernah
haid dan bayi menyusu kuat. Dimana data ini merupakan syarat utama ibu menjadi
akseptor KB MAL. Sehingga Jenis KB yang paling cocok untuk ibu adalah Metode
Amenorhea Laktasi.

175. Seorang bayi perempuan lahir spontan , aterm, 4 jam yang lalu diPustu. Berat lahir
bayi 2700 gram, Panjang badan 49 cm, ASI keluar lancar, hisapan bayi kuat, warna
kemerahan, frekuensi jantung 122x/ menit, S 36,5 0C dan gerakan aktif. Asuhan apakah
yang diberikan sesuai kasus tersebut?

A. Memandikan bayi

B. Memberikan Eritromicin 1%

C. Memberikan ASI On Demand

D. Memberikan vit K1 1 minngu

E. Menyelimuti Bayi Dengan Handuk kering

Pembahasan
Memberikan ASI secara on demand dipilh sebagai jawaban karena bayi dalam keadan
sehat dan normal , didukung ASI keluar lancar dan dan hisapan bayipun kuat. Sedangkan
asuhan yang sudah terlebih dahulu diberikan.

176. Seorang perempuan usia 24 tahun P1A0 baru melahirkan 2 jam yang lalu di Rumah
Sakit. Mengatakan bahwa ia merasa lelah. Hasil pemeriksaan T: 37,6 0C, P:88 x/i, RR:28x/i,
TD: 110/70 mmHg, TFU 2 jari di bawah pusat, payudara teraba penuh, dan terdapat
pengeluaran cairan kental berwarna kekuningan. Apakah nama cairan yang keluar dari
payudara tersebut?

A. ASI masa transisi


B. ASI mature
C. ASI kental
D. Kolostrum
E. ASI basi

Pembahasan:
Kolostrum merupakan cairan yang keluar dari payudara mulai dari selama hamil dan
sampai melahirkan. Kolostrum berwarna kekuningan dan kental yang keluar setelah
melahirkan 1-3 hari. Colostrum mengandung banyak karbohidrat serta antibody dan sedikit
lemak.

177. Seorang perempuan usia 22 tahun P1A0 melahirkan 2 minggu yang lalu datang ke
klinik dengan keluhan sering merasa lemas dan cepat lelah bila melakukan aktivitas. Hasil
pemeriksaan T = 370C, P = 88 x/i, RR = 24 x/i, TD = 100/70 mmHg, konjungtiva pucat, dan
HB = 10. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?

A. Morbiditas puerperalis
B. Anemia ringan
C. Anemia sedang
D. Anemia berat
E. Fisiologis

Pembahasan:
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12
gr%
Menurut WHO adapun klasifikasi Hemoglobin pada ibu hamil yaitu:
a. Normal : ≤ 11 gr %
b. Anemia ringan : 9-10 gr %
c. Anemia sedang : 7-8 gr%
d. Anemia berat : < 7 gr%

178. Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0, hamil 35 minggu, datang ke Klinik
bersalin untuk memeriksa kehamilan.hasil anamnesis: suami meninggal 2 bulan yang lalu,
takut menghadapi kelahiran. Hasil pemeriksaan : TD 120/70 mmHg, P 20x/menit, N
80x/menit, S 36,5 0C,TFU 32 cm, kepala belum masuk PAP, DJJ 130x/menit teratur.
Informasi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?

A. Tanda bahaya kehamilan


B. Peran menjadi orang tua
C. Tanda-tanda persalinan
D. Pemilihan tempat bersalin
E. Persiapan pendamping persalinan

Pembahasan:
Melihat riwayat ibu, dimana suami telah meninggal dunia 2 bulan yang lalu, sehingga ibu
membutuhkan segera siapa yang akan menggantikan figur suami sebagai pendamping
dalam proses persalinan ibu dengan melihat usia kehamilan 35 minggu.

179. Seorang perempuan umur 33 tahun, G3P2A0 usia kehamilan 7 bulan dilarikan
ke rumah sakit karena keluar darah bergumpal dari jalan lahir. Nyeri perut mulai dirasakan
6 jam yang lalu, pengeluaran darah dirasakan sejak 1 jam yang lalu. Riwayat perjalanan
jauh menggunakan motor dengan kondisi jalan tidak rata. Pada perabaan abdomen teraba
seperti bila di fundus. Inpekulo tidak ada jaringan yg menutupi jalan lahir. Pembukaan 3 cm.
His 3 kali 10 menit durasi 30 detik. DJJ sulit didengar. Saat ini darah semakin banyak
keluar. Apakah tindakan tepat untuk kasus tersebut?

A. Cito SC
B. Pantau TTV
C. VT 4 jam kemudian
D. Rencanakan persalinan normal

E. Puasakan untuk persiapan SC

Pembahasan:
Kasus diatas disebut adalah Rupture intra uteri, hal ini bisa kita analisa dari hasil
pemeriksaan yaitu teraba perut seperti fundus, atau tegang, his yang kurang dan DJJ yang
sulit didengar, bahkan dibeberapa kasus DJJ sudah tidak dapat didengar bila janin sudah
meninggal.

180. Seorang perempuan, umur 34 Tahun ,G3P2A0 datang Ke Rumah Sakit bersalin
, sedang hamil 25 minggu , mengeluh keluar darah merah segar dari kemaluannya sejak 2
jam yang lalu , hasil anamnesisi bidan : Hasil pemeriksaan bidan didapatkan TD:
130/100mmHg , P 22x/menit, N 83 x/menit, tidak terdapat kontraksi uterus dan tidak ada
nyeri tekan pada bagian bawah abdomen, DJJ 158 x/menit, TFU Setinggi pusat. Diagnosis
apakah yang paling mungkin pada kasus diatas?

A. Plasenta Previa
B. Abortus Imminent
C. Plasenta Previa
D. Molahidatidosa
E. Kehamilan Ektopik

Pembahasan:
Berdasarkan pengkajian Data fokus mengrah ke pilihan A yang mana keluar darah segar
tanpa ada kontraksi dan nyeri tekan pada abdomen, solusio plasenta tidak menjadi pilihan
karena data fokus pada solusio plasenta adalah adanya riwayat hipertensi dan pengeluaran
darah kegelapan yang disertai darah berwarna gelap

Anda mungkin juga menyukai