OLEH :
DHIMAS SETIAWAN (201663004)
Sudah menjadi jawaban umum bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
dipersepsikan sangat menghargai hak asasi manusia (HAM). Tulisan ini tidak
ingin menjungkirbalikkan persepsi demikian. Namun, seperti apa keterkaitan
antara Pancasila sebagai dasar-dasar (pengaturan) HAM di Indonesia, tampaknya
perlu ditelusuri.
Pancasila secara umum dipahami mengandung arti lima dasar. Kelima dasar ini
adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada
bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin
yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pengakuan atas eksistensi Pancasila ini bersifat imperatif atau memaksa. Artinya,
siapa saja yang berada di wilayah NKRI, harus menghormati Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan
masyarakat dan negara Republik Indonesia.
Di sisi lain ada HAM, yaitu hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Menurut Oemar Seno Aji (1966), HAM adalah hak yang melekat pada diri
manusia sebagai insan ciptaan Allah SWT, sepeti hak hidup, keselamatan,
kebebasan dan kesamaaan sifatnya tidak boleh dilangar oleh siapapun dan seolah-
olah merupakan holy area. Sementara itu, menurut Kuncoro (1976), HAM adalah
hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya dan tidak dapat dipisahkan dari
hakikatnya. G.J.Wollhof menambahkan, “HAM adalah sejumlah hak yang berakat
pada tabi’at setiap pribadi manusia, dan tidak dapat dicabut oleh siapapun.”
1. Sila ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk
agama,
kedudukan yang sama dalam hukum serta serta memiliki kewajiban dan hak-
hak
Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip
HAM dimana hendaknya sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam
semangat
persaudaraan.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik
perorangan dan
ANALISA MASALAH
Pancasila, UUD 1945 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 mempunyai hubungan
dalam dua
tokoh perjuangan kemerdekaan dan opendiri negara RI. Yang tergabung dalam
BPUPKI
dan PPKI dari tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal 18 Agustus 1945.
hubungan
mempunyai hakikat, sifat dan kedudukan serta fungsi sebagai pokok kaidah
negara
Pancasila sebagai dasar Negaranya dan UUD 1945 sebagai hukum dasar tersebut,
perjuangan kemerdekaan tersebut dapat dibagi atas tiga corak, yaitu ada yang
bercorak
kebangsaan, ada yang bercorak religius dan ada yang bercorak sosiolistik.
untuk mendirikan negara merdeka yang menjadi milik semua orang dan golongan
Untuk membatasi ruang lingkup dalam pembahasan masalah, penulis hanya akan
membatasi :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://business-
law.binus.ac.id/2016/04/29/pancasila-sebagai-landasarn-pengaturan-ham-di-
indoensia/&ved=2ahUKEwit5a6R-
fzhAhWKYo8KHR0VB6EQFjACegQIAxAB&usg=AOvVaw2g9qaWqawd5daq
Qtayaimy&cshid=1556803997867
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/doc/193274518/186201268-
Makalah-Hubungan-Pancasila-Dengan-HAM-Docx&ved=2ahUKEwit5a6R-
fzhAhWKYo8KHR0VB6EQFjAGegQIAhAB&usg=AOvVaw1Qq8SfyqC7Zgo6b
CHnkqf-&cshid=1556804307057