Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

RESUME REAGEN KIMIA KOLEKTOR, FROTHER, MODIFIER

OLEH :
Dhimas Setiawan
(201663004)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
2019
Flotasi adalah salah satu proses separasi (pemisahan) antara mineral yang
berharga dan pengotornya (gangue) dengan memafaatkan sifat kimia fisik dari
permukaan partikel mineral. Dimana partikel mineral memiliki sifat hidrofilik dan
hodrofobik. Mneral yang memiliki sifat hidrofobik akan berikatan dengan
gelembung udara dan naik ke permukaan membentuk buih. Buij yang dihasilkan
diambil dan dikeringkan sehingga diperoleh mineral berharga yang diinginkan.
Proses flotasi dapat diberdakan menadi 2 jenis, yaitu Directional
Flotation dan Reverse Flotation. Directional Flotation adalah proses flotasi
dimana mineral berharga akan terangkat ke atas membentuk buih yang
mengapung di permukaan pulp, sedangkan Reverse Flotation adalah proses flotasi
dimana partikel mineral yang diapungkan merupakan mineral pengotor (gangue).
Proses flotasi dapat berlangsung optimal bergantung dari reagen-reagen
yang digunakan. Reagen yang digunakan juga beragam tergantung dari mineral
yang ingin kita peroleh. Reagen tersebut memiliki masing-masing kegunaan atau
saling melengkapi reagen lain. Berikut ini reagen-reagen yang digunakan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
       
1. Kolektor (Collector)
Kolektor adalah senyawa yang dapat menyebabkan permukaan mineral
menjadi hidrofobik, yaitu suka udara. Kolektor yang digunakan biasanya berupa
mineral organik heteropolar yang mengandung gugus polar dan non-polar. Gugus
non-polar cenderung bersifat hidrofobik dan akan menempel pada gelembung
udara, sedangkan gugus polar akan menempel pada partikel solid tertentu
sehingga partikel solid tersebut ikut terapung bersama gelembung udara. Contoh
reagen kolektor yang biasa digunakan adalah oleic acid.
2. Frother
Frother adalah senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan
gelembung atau penstabil gelembung udara, sehingga gelembung tidak mudah
pecah. Frother yang efektif biasanya mengandung setidaknya lima atom karbon
dalam rantai utamanya. Ketika permukaan partikel telah menjadi hodrofobik,
partikel tersebut harus mampu menempel pada gelembung udara yang disuntikan
(aerasi). Namun muncul masalah ketika gelembung-gelembung tersebut tidak
stabil dan mudah pecah akibat tumbukan dengan partikel padat, dinding sel dan
gelembung-gelembung lain.
Contoh reagen frother adalah pine oil, alkohol (MIBC), polilikol,
polioksiparafin, xilenol
3. Modifier
Modifier adalah beberapa jenis reagen yang digunakan untuk
mengoptimalkan proses flotasi. Modifeir terdiri dari:
a) Aktivator
Merupakan reagan yang ditambahkan untuk menambahkan interaksi antara
partikel solid dengan kolektor.
b) Dispersant
Merupakan reagen yang digunakan untuk mencegah terjadinya penggumpalan
antar partikel mineral sehingga interaksi antara mineral dan gelembung udara
menjadi lebih optimal.
c) Depresan
Merupakan reagen yang ditambahkan untuk membentuk lapisan kimia polar
yang membungkus partikel solid sehingga menambahkan sifat hidrofobik ke
partikel solid lain yang tidak diinginkan. pH Regulator merupakan reagen yang
digunakan untuk mengontrol pH karena sifat hidrofobik akan berlangsung
optimal pada range pH tertentu.
Contoh reagen modifier adalah sebagai berikut: lime CaO, soda
ash Na2CO3, NaOH, asam H2SO4, HCl. Modifiers kationik: Ba2+, Ca2+, Cu+,
Pb2+, Zn2+, Ag+.  Modifiers anionik: SiO32-, PO43-, CN–, CO32-, S2-. Organic
modifers: dextrin, starch, glue, CMC. Dalam menganalisa efisiensi proses
flotasi yang dilakukan, ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan.
Beberapa pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:
Recovery
Rasio Konsentrasi

Konsentrasi Ratio

dimana,
c = rasio konsentrasi
f = rasio umpan (feed)
t = rasio tailing
 

Sumber:
B.A.Wills. Mineral Processing Technology. Fourth Edition. 1988.
Pergamon Press : New York.

Anda mungkin juga menyukai