stress diambil begitu saja dalam ilmu fisika. Pada saat itu manusia
luar namun pada satu titik akan kehilangan kekuatannya bila dihadapkan
(dalam Irving dan Edward, 2010) menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-
atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga biasa
adalah respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres
macam, yaitu :
diri adalah adanya konflik yang timbul pada diri seseorang karena
dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu berdasarkan fisik, psikologis, dan
perilaku.
pucat.
sendi.
terganggu.
pelupa.
mudah terganggu.
Berbagai stimulus bukan hanya menjadi beban yang berat, namun bisa
juga menjadi sumber konflik. Konflik ini sering terjadi ketika individu tersebut
harus mengambil keputusan dari dua atau lebih stimulus yang tidak cocok.
Hal ini terjadi apabila individu harus memilih antara dua stimulus
Hal ini terjadi ketika individu harus memilih antara dua stimulus
mendekat-
mendekat. Pada akhirnya banyak yang memilih untuk menunda
Hal ini terjadi bila hanya ada satu stimulus atau keadaan namun
Appraisal. Dalam melakukan penilaian tersebut ada dua tahap yang harus
dilalui, yaitu :
1. Primary appraisal
seseorang.
2. Secondary appraisal
pribadinya.
primary dan secondary appraisal. Ketika harm dan threat yang ada cukup
penuh stres.
suatu kejadian negatif. Banyak dari strategi ini berasal dari teori
sendiri atau bentuk lain dari menghukum diri sendiri. Dalam kasus
antara kondisi sementara "state anxiety" dan kualitas yang lebih umum dan
lama dari "trait anxiety." Hal yang dievaluasi oleh skala STAIS-Anxiety adalah
fisik dan stres psikologis, dan penurunan sebagai hasil dari training relaksasi.
sakit jiwa dan depresi pada umumnya memiliki nilai yang tinggi (Mindgarden,
2010).
sesuatu yang dapat dipercaya, relatif singkat, skala laporan diri untuk menilai
tingkatan (state) dan trait anxiety dalam praktek penelitian dan klinis
Spielberger (dalam Irving dan Edward, 2010). Tes STAI terdiri dari dua 20
Anxiety,
subjek melaporkan perasaan intensitas kecemasan mereka "sekarang atau
saat ini" dengan memberikan penilaian pada diri sendiri berdasarkan skala 4
poin berikut: (1) Tidak sama sekali, (2) Agak, (3) cukup atau sedang, (4)
berhubungan dengan perasaan dan kognisi pada skala 4 poin: (1) Hampir
tidak pernah, (2) Kadang- kadang, (3) Sering , dan (4) Hampir selalu.
Item yang dipilih untuk STAI (Formulir X) atas dasar korelasi yang
diadaptasi dari tindakan kecemasan lain lebih terkait erat dengan depresi
merasa sedih"
state dan kecemasan yang lebih diperjelas, dan item dengan konten depresif
diganti (Spielberger dalam Irving dan Edward, 2010). Lebih dari 10.000
remaja dan orang dewasa diuji dalam pembangunan dan validasi dari STAI
yang bekerja, personil militer, dan psikiatris, medis, dan pasien gigi
Spielberger (dalam Irving dan Edward, 2010). STAI yang memiliki sifat
dewasa yang bekerja, dan orang tua. Data normatif luas dilaporkan di
manual tes. Bukti kuat dari validitas konstruk tercermin dalam skor tinggi
kejiwaan.
relatif stabil. Sejak pertama kali diperkenalkan lebih dari 40 tahun lalu, STAI
lebih dari
matang. Jika dilihat dari sudut pandang psikologi, definisi dewasa muda
adalah mereka yang telah dapat memenuhi kebutuhannya sendiri atau telah
mengatakan bahwa individu yang berada pada tahap ini mulai dari usia dua
puluh tahun hingga empat puluh tahun. Menurut Erikson, krisis yang
yang kuat
dalam persahabatan yang ada, yang bersifat saling menguntungkan,
kedekatan dengan solidaritas dengan orang lain, bila mereka merasa takut
artinya mereka tidak dapat melebur identitasnya dengan orang lain. Oleh
karena itu, jika usaha intimasi mereka gagal maka mereka akan melakukan
mengatakan bahwa individu yang berada pada tahap ini mulai dari usia
empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Menurut Erikson, krisis yang
tahapan ini individu dalam kehidupannya mulai berfokus pada dirinya sendiri
hal yang sudah dicapai pada masa mudanya, misalnya seperti suasana
pasangan. Apabila hal tersebut tidak berlanjut, maka individu tersebut akan
Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain
selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau
StresCoping
Emotions Focused Coping
Anak down
syndrome
MildModerate SevereProfound
Gambar 2.1 Kerangka berpikir penelitian stres dan coping pada ibu yang memiliki anak
penyandang down syndrome
empat karakteristik kognisi yang terdiri dari mild mental retardation (ringan)
dengan IQ 55-70, moderate mental retardation dengan IQ 40-55, severe
akan melihat gambaran strategi coping yang digunakan oleh ibu tersebut,
apakah ibu itu menggunakan problem focused coping atau Emotions focused
1984).