Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA: TAHAP

PERKEMBANGAN KELUARGA BARU


(BEGINNING FAMILY)

Clara Christa Paskah 30120115001

Desy Sahuleka 30121105020

Detrika Laura Sari M 30120115021

Natalia Tamara Kawuwung 30120115038

Septiana Riniarti Barasap 30120115044

Titus Yusriyadi 30120115049


Tahap perkembangan keluarga yang pertama adalah
keluarga pemula (keluarga pasangan baru menikah).
Pasangan baru menikah dimana ini merupakan tahap
awal pembentukan keluarga menyebabkan keluarga
dengan tahapan ini harus beradaptasi dengan baik. Hal-
hal yang dibutuhkan adalah penyesuaian peran dan
fungsi sehari-hari, belajar hidup bersama, serta
beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya.
Pengertian keluarga menurut departemen kesehatan RI
 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal pada suatu tempat di
bawah satu atap dalam kondisi saling
ketergantungan.

Keluarga baru dimulai pada saat masing-


masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan
yang sah dan meninggalkan (psikologis)
keluarga masing-masing.
TUGAS PERKEMBANG KELUARGA

1. Membina hubungan intim yang memuaskan

Membangun perkawinan yang saling memuaskan: Ketika dua


orang diikat dalam ikatan perkawinan, perhatian awal mereka
adalah meyiapkan suatu kehidupan bersama yang baru.
Sumber-sumber dari dua orang digabungkan, peran – peran
mereka berubah dan fungsi – fungsi baru pun diterima. Belajar
hidup bersama sambil memenuhi setiap kebutuhan kepribadian
yang mendasar merupakan sebuah tugas perkembangan yang
penting.
CON’T

2. Menetapkan tujuan bersama.


3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
 Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis. Pasangan menghadapi tugas
memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan orang tua
pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan
perkawinannya.

4. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.


 Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB. Masalah kesehatan yaitu
penyesuaian seksual dan peran perkawinan. Perawat Perawat dalam Keluarga
berencana.
CON’T

5. Persiapan menjadi orang tua.

6. Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan, dan menjadi orang tua)

7. Menetapkan pedoman kekuasaan dan masalah pembuatan keputusan.

8. Membuat standar untuk interaksi diluar keluarga.

9. Memilih nilai, moral, dan ideologi yang dapat diterima oleh keduanya.
CON’T

Saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga


melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing:

a. Mempersiapkan keluarga yang baru


b. Butuh penyesuaianan peran dan fungsi sehari-hari
c. Belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya.
d. Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan Masing-masing
menghadapi perpisahan dengan keluarga, keluarga sendiri. orangtuanya,
mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok sosial
pasangan.
KARAKTERISTIK KELUARGA BARU
MENIKAH

1. Terdiri dari dua orang yang diikat oleh hubungan perkawinan.


2. Biasanya anggota keluarga tinggal bersama atau jika terpisah tetap
memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran sendiri-sendiri.
4. Mempunyai tujuan (menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota)
PERAN FORMAL DAN INFORMAL
 Peran Formal :
1. Laki-laki sebagai suami (kepala keluarga)
2. Perempuan sebagai istri
 Peran Informal :
1. Laki-laki sebagai ketua kegiatan di masyarakat
2. Perempuan sebagai anggota organisasi di masyarakat
MASALAH-MASALAH UMUM YANG
TERJADI PADA KELUARGA PEMULA

Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan emosional,


kecemasan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit kelamin baik sebelum
maupun sesudah perkawinan. Untuk mengatasinya perlu ada penyuluhan dan
konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling prenatal, dan
komunikasi. Dan biasanya juga terjadi perselisihan/keributan dalam keluarga
karena kedua pasangan baru menikah belum bisa menyesuaikan diri dengan
kehidupan yang baru, dengan peran dan fungsi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

 Friedman, Marylinn M. 1978. “Keperawatan Keluarga Teori dan praktik”.


Jakarta: EGC.
 Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
 Setiawan, Ridwan. 2016. “Teori dan Praktek Keperawatan Keluarga”.
Semarang: Unnes Press.

Anda mungkin juga menyukai