oleh 3 faktor, yaitu : a. Faktor – factor pemudah : - Tahu manfaat berKB - Yakin dengan berKB dapat menurunkan resiko Kanker pada system reproduksi - Dengan berKB berkeyakinan tidak mengganggu proses tumbuh kembang anak b. Faktor-faktor pemungkin - Dekat dengan bidan Praktek, Polindes, Puskesmas dan Balai Pengobatan / Klinik - Adanya program KB gratis di Puskesmas - Mampu membayar untuk berKB c. Faktor-faktor penguat - Ibu – ibu tokoh masyarakat ikut berKB - Adanya anjuran dari pemerintah untuk berKB - Adanya dukungan dari suami dan keluarga untuk berKB
5. Promosi kesehatan dalam meningkatkan cakupan ANC (Ante Natal Care)
a. Advocacy Melakukan pendekatan / pembicaraan formal atau informal terhadap para pembuat keputusan agar terciptanya kebijakan – kebijakan untuk meningkatkan cakupan ANC. b. Social Support Kegiatan yang ditujukan kepada para tokoh masyarakat, baik formal (guru, lurah, camat, petugas kesehatan) maupun informal (misalnya tokoh agama) yang mempunyai pengaruh di masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah agar kegiatan atau program ANC tersebut memperoleh dukungan dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama. Selanjutnya tokoh masyarakat dan tokoh agama diharapkan dapat menjembatani antara pengelola program kesehatan dengan masyarakat. Pada masyarakat yang masih paternalistic seperti di Indonesia ini, tokoh masyarakat dan tokoh agama merupakan panutan perilaku masyarakat yang sangat signifikan. Oleh sebab itu apabila tokoh masyarakat dan tokoh agama sudah mempunyai perilaku sehat, akin mudah ditiru oleh anggota masyarakat lain. Bentuk kegiatan mencari dukungan social ini antara lain pelatihan para tokoh masyarakat dan tokoh agama, seminar, lokakarya, penyuluhan. c. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment) Pemberdayaan masyarakat ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antara lain penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pembangunan masyarakat dalam bentuk misalnya koperasi dan pelatihan keterampilan dalam rangka peningkatan pendapatan keluarga (menjahit, pertukangan misalnya). Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat memiliki kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (self relince in health). Oleh karena bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat ini lebih pada kegiatan penggerakan masyarakat untuk kesehatan, misalnya adanya dana sehat, pos obat desa, gotong royong kesehatan, maka kegiatan ini sering disebut “gerakan masyarakat” untuk kesehatan. Perilaku seorang ibu menurut teori perilaku L. Green bahwa perilaku dilakukan oleh 3 faktor, yaitu : 1. Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan, sikap dan sebagainya. Pada factor ini ibu tersebut telah mendapat pengetahuan tentang KB, jenis – jenis KB , bagaimana manfaat menggunakan KB. Dengan adanya pengetahuan ibu tentang maka si ibu tersebut mau menjadi aseptor KB. 2. Faktor pemungkin (enabling factor), faktor yang memungkinkan atau yang menfasilitasi perilaku atau tindakan yang mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas Pada factor ini dengan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan dan tenaga medis yang mudah dijangkau oleh ibu tersebut sehingga memudahkan si ibu tersebut untuk berKB. 3. Faktor penguat (reinforcement factor), Faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku, antara lain undang - undang, peraturan-peraturan, pengawasan dukungan keluarga, dukungan suami dan sebagainya. Pada factor ini si ibu aseptor KB mendapat dukungan dari suami dan keluarga. Dengan mendapatkannya dukungan maka si ibu mau ber KB.