OLEH
Kelompok 6
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, Taufik,
dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
Terlepas dari semuua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun dari tata bahasanya. Oleh
karna itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan ktitik dari para
Kendari, 20 Desember
2020
Penulis,
Kelompok 6
i
2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 1
1.3 Tujuan........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1 Pengertian Pasar Modal Dan Pendaanaan Perusahan................... 3
2.2 Keputusan Pendanaan Dan Net Present Value............................. 3
2.3 Pasar Modal Yang Efisien............................................................ 5
2.4 Mengapa Pasar Modal Efisien ?................................................... 5
2.5 Tiga Bentuk Teori Pasar Modal Efisien ...................................... 6
2.6 Implikasi Hipotesa Pasar Yang Efisien Terhadap
Keputusan Pendanaan .................................................................. 6
2.7 Instrumen Keuangan Jangka Panjang........................................... 6
2.8 Efisiensi Pasar Modal...................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16
ii
2
2
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan didirikan, pemilik bisa menentukan sumber modal apa yang dipakai.
Apakah semuanya bersumber dari modal saham biasa atau perlu ada hutang jangka
panjang. Setiap keputusan yang diambil tentang sumber modal selalu ada dampaknya.
Misalnya bila sumber modal saham biasa ada kewajiban membayar dividen dan
diperhatikan.
Bila sumber modal dari saham preferen ada kewajiban membayar dividen
yang harus diprioritaskan demikian pula dalam keadaan perusahaan dilikuidasi maka
sumber modal berasal dari hutang jangka panjang ada kewajiban membayar bunga
dan pengembalian nilai sahamnya. Jika sumber modal berasal dari hutang jangka
panjang ada kewajiban membayar bunga dan pengembalian hutang pada saat jatuh
tempo.
1
Dengan demikian, ada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan
dalam mengatur perpaduan sumber modal mana akan dipakai. Misalnya suatu
3
karena itu keputusan sumber modal yang dipakai untuk pengembangan
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita bisa :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Struktur Modal
Struktur modal adalah bauran atau perpaduan daur hutang jangka panjang
saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan
antara hutang, saham preferen, saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam
struktur modalnya. Sedangkan struktur modal yang optimal adalah struktur modal
harga saham perusahaan. Sebaliknya, tujuan ini bisa dipandang sebagai pencarian
terhadap paduan dana yang akan meminimalkan campuran biaya modal perusahaan.
Kita dapat menyebut paduan sumber dana yang tepat ini struktur modal optimal.
pendekatan laba operasi bersih (net operating income, NOI). Melalui pendekatan ini,
laba operasi bersih didiskon pada tingkat kapitalisasi total perusahaan untuk
memperoleh nilai total pasar perusahaan. Nilai pasar pinjaman kemudian dikurangi
dari
nilai total pasar untuk memperoleh nilai pasar saham biasa. Penggunaan
pendekatan ini mengakibatkan tingkat kapitalisasi total serta biaya dana pinjaman
tetap sama walaupun digunakan pengungkit keuangan yang diukur sebagai B/S.
Asumsi kritis pada pendekatan ini adalah ko bersifat konstan, berapa pun
dan ekuitas menjadi tidak penting. Peningkatan pendanaan hutang yang seharusnya
lebih murah diimbangi oleh peningkatan tingkat pengembalian ekuitas yang diminta,
ke. Maka rata-rata tertimbang ke dan ki tetap sama, walaupun pengungkit keuangan
rasio hutang terhadap ekuitas. Karena biaya modal perusahaan, ko, tidak dapat diubah
melalui pengungkit keuangan, maka pendekatan laba operasi bersih secara implisit
Sejauh ini, pembahasan laba operasi bersih hanya dilakukan dalam batasan
perilaku penting yang dimiliki laba operasi bersih. Modigliani dan Miller, dua ahli
pemisahan penilaian total dan biaya modal perusahaan dari struktur modalnya.
4
Pembahasan tersebut diawali dengan pengkajian pendekatan tradisional terhadap
akhirnya pengaruh ini dapat mengimbangi manfaat pendanaan yang lebih murah.
penggunaan pengungkit keuangan yang tidak terlalu besar. Sampai pada titik tertentu,
peningkatan dapat lebih mengimbangi penggunaan dana hutang yang lebih murah
5
Pada posisi struktur modal optimal tersebut, tidak hanya rata-rata tertimbang
biaya modal perusahaan mencapai titik terendah, namun total nilai perusahaan juga
mencapai titik tertinggi. Hal ini disebabkan semakin rendah tingkat kapitalisasi, ko,
yang digunakan pada arus laba operasi bersih perusahaan, semakin tinggi nilai serang
bersih arus tersebut. Oleh karena itu, pendekatan tradisional struktur modal
menunjukkan bahwa: (1) biaya modal bergantung pada struktur modal perusahaan
kompetitif.Dalam pasar tersebut antara lain tidak dikenal biaya kebangkrutan, tidak
ada biaya transaksi,bunga simpanan dan pinjaman sama yang berlaku semua pihak.
Sebagai tambahan diasumsikan tidak ada pajak pengahsilan. Tentu saja asumsi-
asumsi tersebut tidak dijumpai dalam dunia nyata tetapi analisis kita mulai dari
2) Semua laba yang tersedia bagi pemegang saham dibagikan sebagai dividen. Ini
3) Hutang yang dipergunakan bersifat permanenen. Ini berarti bahwa hutang yang
8
4) Pergantian struktur hutang dilakukan secara langsung.artinya, apapabila
2.4. Nilai Perusahaan, Biaya Agensi, Teori Tradeoff Statis, dan Teori Pecking Order
perusahaan besar
3. dengan menggunakan utang yang bisa disebut sebagai leveraged buy out (LBO).
dalam organisasi bisnis karena kepemilikan dan kontrol manajemen sering terpisah.
Maka manajer perusahaan dapat dianggap agen bagi pemegang saham perusahaan.
saham, perlu dipastikan mereka memiliki: (1) insentif yang tepat untuk melakukan
9
itu, dan (2) keputusan mereka dimonitor. Insentif biasanya berbentuk rencana
9
Penghasilan tambahan bisa jadi menambah staf pendukung, keanggotaan
country club, pesawat perusahaan yang mewah, atau hal lain yang senada. Untuk
1. mengikat manajer,
berguna, dan
Daftar ini indikatif dan tidak terbatas. Intinya adalah biaya monitor pasti
berakar pada konflik kepentingan, dan manajemen struktur modal meliputi konflik
sangat berisiko. Investor yang ada dalam obligasi perusahaan dapat dengan logis tak
menyukai kebijaksanaan investasi seperti itu. Perubahan dalam struktur risiko aset
perusahaan akan mengubah risiko yang dihadapi perusahaan. Ini dapat mengarah
pada revisi yang buruk atas peringkat obligasi perusahaan selama ini. Peringkat
obligasi yang menurun akibatnya menurunkan nilai pasar obligasi perusahaan. Jelas,
10
Untuk mengurangi konflik kepentingan ini, kreditur (investor obligasi) dan
obligasi. Aturan biasanya membatasi pembayaran dividen tunai atas saham biasa.
Untuk memastikan bahwa aturan protektif diikuti manajemen berarti biaya monitor
muncul. Seperti biaya monitor lainnya, ditanggung oleh pemegang saham biasa.
aturan obligasi yang protektif banyak aturan obligasi yang protektif.Tingkat bunga
tinggi tingkat bunga rendah.Biaya monitor rendah biaya monitor tinggi.Tak ada
aturan obligasi protektif. Tetapi perusahaan mungkin bisa menjual obligasi yang tak
memiliki aturan protektif hanya dengan menerapkan tingkat bunga yang sangat
tinggi. Tanpa aturan protektif, tak ada biaya monitor. Juga, tak ada efisiensi operasi
yang hilang, seperti bisa bergerak cepat untuk mendapatkan perusahaan tertentu di
biaya eksplisit kontrak utang, tapi akan melibatkan biaya monitor yang nyata dan
kehilangan sedikit efisiensi operasi (yang juga berarti biaya yang lebih tinggi). Maka
saat penerbitan utang pertama dijual, tradeoff akan terjadi di antara biaya monitor,
kehilangan efisiensi operasi, dan menikmati biaya bunga eksplisit yang lebih rendah.
11
Myers dengan ringkas mengikhtisarkan teori pecking order struktur modal
dengan 3 poin:
sepenuhnya dari dalam dulu, lalu modal keuangan eksternal akan dicari.
terakhir.
proyek dengan nilai sekarang positif, pendapatan pecking order akan diikuti. Ini
berarti lebih menyukai utang yang lebih berisiko, artinya pada konvertibel, modal
sejauh mana hutang dan saham preferen digunakan dalam struktur modal perusahaan.
Struktur modal perusahaan akan mempengaruhi laba per lembar saham, tingkat
risiko, dan harga saham. Nilai perusahaan yang tidak mempunyai hutang untuk
pertama kali akan naik pada saat kebutuhan akan tambahan modal dipenuhi oleh
hutang dan nilai tersebut kemudian akan mencapai puncaknya dan akhirnya nilai itu
15
Jika demikian, untuk selanjutnya hutang akan digunakan untuk
struktur modal yang dipilih haruslah yang memaksimumkan harga saham perusahaan.
pemenuhan dengan sumber dana dari dalam perusahaan, maka hal ini dapat
dana sudah tidak dapat dipenuhi oleh sumber dana dari perusahaan, maka perusahaan
harus menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan. Baik dari hutang maupun
mengutamakan hutang, maka ketergantungan kepada pihak luar akan semakin besar
dan risiko finansial juga semakin besar. Sebaliknya, apabila lebih mengutamakan
pada saham, maka biayanya akan sangat mahal karena biaya penggunaan dana yang
berasal dari saham baru akan lebih mahal dari sumber dana lainnya karena adanya
flotation cost. Oleh karena itu, maka pola diusahakan adanya keseimbangan yang
sebaiknya jangan memunyai hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri.
Sehingga modal yang dijamin tidak lebih besar dari modal yang menjadi jaminannya.
mencapai struktur modal yang optimal, yakni struktur modal yang dapat
13
meminimalkan biaya penggunaan modal rata-rata di mana besarnya average cost of
Van Horne menyatakan: kalau ingin meningkatkan harga per saham, maka
struktur modal yang optimal sangat penting bagi suatu perusahaan dan ini menurut
pendapat Weston dan Copeland (1992: 565) mengenai struktur moda, yaitu: “if there
is an optimal capital structure for a company it will minimize the opportunity cost of
capital”.
perusahaan tersebut dengan berusaha keras supaya biaya modal menjadi seminimum
mungkin jumlahnya.
Dalam teori, struktur modal yang optimal adalah struktur di mana biaya
marginal riil baik berupa eksplisit dari masing-masing sumber pembelanjaan adalah
sama (Erich; 1981). Hal ini menuntut kehati-hatian para manajer keuangan untuk
menentukan struktur modal yang tepat agar dalam praktiknya tidak berdampak
negatif.
15
Masalah utama dalam menentukan struktur modal yaitu menaksir biaya
implisit sumber pembelanjaan bukan modal sendiri. Perlu diingat bahwa dari berbagai
metode untuk menentukan struktur modal suatu perusahaan tidak satu pun yang bisa
16
dianggap sempurna. Oleh karena itu, diperlukannya informasi yang cukup untuk
mengambil keputusan yang rasional dengan pandangan positif bahwa kita mampu
dari keuntungan perusahaan. Semakin besar nilai yang diharapkan dari keuntungan,
kerugian.
tetapnya.
dividen dalam jumlah yang konstan akan langsung dirasakan bagi manajer keuangan,
yaitu dengan menyediakan dana untuk membayar jumlah dividen yang tetap.
17
2.6.4. Pengendalian
dianggap lebih menguntungkan dengan alasan kepemilikan. Hal ini bisa jadi
menyebabkan pihak yang semula memiliki sebagian besar saham dengan pengeluaran
saham baru akan menjadi berkurang bagiannya dan akan mengurangi penguasaan atas
perusahaan.
Menurut Halim dan Sarwoko (1995), pada pasar modal sempurna, risiko
kebangkrutan, aktiva dapat dijual sesuai dengan nilai ekonomisnya dan dibagikan
sesuai dengan klaim. Pada pasar yang kurang sempurna dan tidak diperhitungkan
Bagi perusahaan yang memiliki tingkat penjualan yang stabil tiap tahunnya
boleh memiliki hutang yang besar dengan risiko menanggung biaya tetap yang tinggi.
18
Aktiva dapat digunakan sebagai jaminan peminjaman hutang dalam jumlah
besar.
18
2.6.8. Elastisitas Operasi
mengandalkan modal eksternal dalam bentuk obligasi daripada saham yang memiliki
2.6.10. Profitabilitas
memiliki hutang dalam jumlah kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi dapat
2.6.11. Pajak
Tambahan tarif pajak suatu perusahaan akan lebih bak dalam menggunakan
permodalan hutang.
2.6.12. Kendali
menghadapi risiko pengambilalihan oleh perusahaan lain dan jika terlalu banyak,
19
2.6.13. Sikap Manajemen
Perubahan jangka pendek dan jangka panjang kondisi di pasar saham dan
Bagi perusahaan baru, estimasi laba besar dimasa yang akan datang belum
mencerminkan harga saham. Penggunaan hutang sampai laba terlearisir dan tercermin
dalam harga saham, mengemisi, melunasi hutang dan kembali pada target struktur
modal.
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Struktur modal adalah bauran atau perpaduan daur hutang jangka panjang
saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan
antara hutang, saham preferen, saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam
struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah struktur modal
mengutamakan pemenuhan dengan sumber dana dari dalam perusahaan, maka hal ini
kebutuhan dana sudah tidak dapat dipenuhi oleh sumber dana dari perusahaan, maka
perusahaan harus menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan. Baik dari
dananya.
3.2. Saran
implisit sumber pembelanjaan bukan modal sendiri. Perlu diingat bahwa dari berbagai
metode untuk menentukan struktur modal suatu perusahaan tidak satu pun yang bisa
19
dianggap sempurna. Oleh karena itu, diperlukannya informasi yang cukup untuk
mengambil keputusan yang rasional dengan pandangan positif bahwa kita mampu
21
DAFTAR PUSTAKA
Aliansyah, Noor. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai. Jurnal Usahawan No. 01
TH XXX Januari 2001.
Astuti, Dewi. 2004. Manaan. Bandung: Ghalia Indonesia.
Hadisoebroto, Andreas E. Penentuan Struktur Modal Untuk Mencapai Biaya Modal
Minimum dan
Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi,
Vol. 4 No. 1 April 2004.
Hartono. Kebijakan Struktur Modal: Pengujian Tradeoff Theory dan Pecking Order
Theory. Jurnal Perspektif, Vol. 8, No. 2, Desember 2003.
Haymans Manurung, Adler. Teori Struktur Modal: Sebuah Survei. Jurnal Usahawan
N 4 TH XXXIII April 2004.
Keown, Arthur J. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Roni Setyawan, Ignatius. Simultanitas Keputusan Dividen dan Struktur Modal: Suatu
Tinjauan Teoritik. Jurnal Usahawan No 01 Th XXX Januari 2001.
Sjahrial, Dermawan. 2006. Pengantar Manajemen Keuangan. Bogor: Mitra Wacana
Media.
Van Horne, James. 1998. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
21