Anda di halaman 1dari 32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. Sejarah Singkat

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Pemerintahan di Daerah, yang pada dasarnya mengatur tentang otonomi yang dinamis, nyata

dan bertanggungjawab maka dipandang perlu untuk membentuk Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Muna sebagai wadah untuk melaksanakan penerimaan pendapatan daerah sesuai

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah serta Surat Menteri Dalam

Negeri Nomor KUDP 7/12/47-101 tanggal 6 Juni 1978, maka ditetapkan Peraturan Daerah

Tingkat II Kabupaten Muna Nomor 04 Tahun 1991 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Tingkat II Muna Nomor 18 Tahun 1981 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Muna.

Setelah lahirnya peraturan tersebut, pembentukan Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Muna yang bertujuan untuk melaksanakan urusan pemerintahan bidang keuangan

sub urusan di bidang pendapatan daerah yang dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas

yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris

Daerah.

Dalam perkembangannya pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Muna

mengalami perubahan-perubahan sebagai berikut:

1. Tahun 1991, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Muna

disempurnakan, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat II Muna Nomor 4 Tahun

1991.

2. Januari 2007, mengalami perubahan menjadi Badan Pengelola Keuangan Daerah

Kabupaten Muna berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 03 Tahun


2007 dan ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Muna Nomor 04

Tahun 2007 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Wewenang, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Muna.

3. Desember 2007, kembali mengalami perubahan menjadi Dinas Pendapatan,

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Muna berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 15 Tahun 2007, dimana terjadi yaitu

Bagian Keuangan pada Sekretariat Daerah dihapus karena tugas dan kewenangannya

dialihkan pada salah satu Bagian di Dinas PPKAD Kabupaten Muna, dan ditindak

lanjuti dengan Peraturan Bupati Muna Nomor 56 tahun 2008 tentang Penjabaran

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Muna.

4. Tahun 2016, untuk lebih mengefektifkan Penerimaan daerah maka Bidang

Pendapatan Daerah membentuk satu (1) Badan berpisah dari Dinas Pendapatan,

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Muna menjadi Badan Pendapatan

Daerah berdasarkan Peraturan Bupati Muna Nomor 41 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan

Pendapatan Daerah.

5. Tahun 2021, berdasarkan hasil pengukuran intensitas urusan pemerintahan bidang

keuangan Badan Pendapatan Daerah mengalami perubahan Tipe yakni dari Tipe B

ke Tipe A yakni penambahan 1 (satu) Bidang dan sub Bidang serta pergantian nama

bidang berdasarkan Peraturan Bupati Muna Nomor 25 Tahun 2021 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Muna.


Jika dilihat dari Perkembangan penyelenggaran pemerintahan tersebut diatas,

peraturan perundang-undangan tentang pajak daerah dan retribusi daerah juga mengalami

perkembangan yakni sebagai berikut:

1. Pada Tahun 1957, untuk pertama kali diberlakukan Undang-Undang Nomor 11 Drt

Tahun 1957 Yo Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1961 tentang Peraturan Umum

Pajak Daerah, yang hanya mengatur pokok pokoknya saja sedangkan secara terinci

diatur oleh Peraturan Perundang undangan lain yaitu Undang-Undang Nomor 32

Tahun 1956 tentang Perimbangan Keuangan antara Negara dan Daerah,

2. Pada tahun yang sama yakni Tahun 1957, Kembali menerbitkan Peraturan

Pemerintah Nomor 3 Tahun 1957 tentang Penyerahan Pajak Negara kepada Daerah,

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1957 tentang Pemberian Ganjaran, Subsidi

dan Sumbangan kepada Daerah dan Peraturan Pemerintah tentang Penetapan

Persentase dan Beberapa Penerimaan Negara untuk daerah yang setiap tahunnya

ditetapkan. Pajak Pembangunan I (Pb I) untuk pertama kalinya diberlakukan

berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1947, yang didalamnya mengatur

tentang Pajak Jalan, Pajak Potong Hewan dan Pajak Bangsa Asing dengan Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pajak

Pembangunan I (Pb I) diubah dengan sebutan Pajak Hotel dan Restoran dan dengan

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yakni Pajak Hotel dan Restoran dipisah

menjadi Pajak Hotel dan Pajak Restoran.

3. Pada Tahun 2009, yang terakhir dengan dikeluarkannnya Undang-undang Nomor 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dengan sebutan Pajak Hotel

dan Pajak Restoran masih tetap sama, namun ada beberapa penambahan

kewenangan dibidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.


1.2. Struktur Organisasi

BADAN
PENDAPATAN
DAERAH
KELOMPOK SEKRETARIAT
JABATAN
FUNGSIONAL

SUBAG SUBAG SUBAG


UMUM & PERENCAN KEUANGA
KEPEGAW AAN & N
AIAN EVALUASI & ASET

ERENCANAAN & PENGEMBANGAN


BIDANG BIDANG
BIDANG PENGELOLAAN DATA & PELAPORAN
PAJAK DAERAH PBB-P2 & BPHTB

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG


SUB BIDANG
PERENCANAAN PENDATAAN DAN PENGELOLAAN DATA
PENDATAAN DAN PENDAFTARAN
ENDAPATAN DAERAH PENILAIAN DAN DOKUMENTASI

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG


PENGEMBANGAN VERIFIKASI DAN VALIDASI DAN PELAPORAN
LAYANAN PERHITUNGAN PENETAPAN PENDAPATAN BERSIH

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG


REGULASI DAN PENETAPAN DAN PENDISTRIBUSIAN PELAPORAN PBB-P2
KERJA SAMA PENAGIHAN DAN PENAGIHAN DAN BPHTB
1.2.1. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah

Badan pendapatan Kabupaten Muna memiliki tupoksi di bidang pendapatan daerah,

khususnya dalam pengelolaan pajak daerah, sedangkan pengelolaan pendapatan daerah yang

bersumber dari retribusi daerah dan penerimaan Pendapatan lain-lain dikelola oleh masing-

masing SKPD terkait, dimana badan pendapatan daerah dalam hal ini bertugas untuk

melakukan monitoring dan evaluasi terhadap SKPD yang melakukan pungutan terhadap

Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 15 Tahun 2007 dan

Peraturan Bupati Muna Nomor 25 Tahun 2021, susunan organisasi Badan Pendapatan Daerah

adalah terdiri dari:

1. Kepala Badan

2. Sekretaris

3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan

4. Bidang Pajak Daerah

5. Bidang PBB-P2 dan BPHTB

6. Bidang Pengolahan Data dan Pelaporan

7. Kelompok Jabatan Fungsional

8. Unit Pelaksana Teknis Daerah

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi sesuai Peraturan Bupati Muna Nomor 56 Tahun

2008, adalah :

1. Kepala Badan (Pasal 9)

Kepala Badan Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok merumuskan sasaran,

mengoordinasikan, membina, mengevaluasi dan melaporkan pengembangan pendapatan


daerah, pajak daerah, PBB-P2 dan BPHTB, serta pengolahan data dan pelaporan bidang

pendapatan daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Badan mempunyai

fungsi :

a. Perumusan Kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah meliputi perencanaan

pengembangan pendapatan daerah, pajak daerah, PBB P2 dan BPHTB, serta

pengolahan data dan pelaporan bidang pendapatan daerah.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendapatan daerah meliputi perencanaan

pengembangan pendapatan daerah, pajak daerah, PBB P2 dan BPHTB, serta

pengolahan data dan pelaporan bidang pendapatan daerah.

c. Pengoordinasian urusan di bidang pendapatan daerah meliputi perencanaan

pengembangan pendapatan daerah, pajak daerah, PBB P2 dan BPHTB, serta

pengolahan data dan pelaporan bidang pendapatan daerah.

d. Pembinaan dan Evaluasi di bidang pendapatan daerah meliputi perencanaan

pengembangan pendapatan daerah, pajak daerah, PBB P2 dan BPHTB, serta

pengolahan data dan pelaporan bidang pendapatan daerah.

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan

fungsinya.

2. Sekretaris (Pasal 10)

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Badan. Sekretaris mempunyai tugas memimpin, merencanakan,

mengatur, mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang

kesekretariatan yang meliputi perencanaan, administratif ketatausahaan dan arsip,

kepegawaian, pengelolahan barang milik daerah, pengelolahan keuangan serta

pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan bidang-bidang.Untuk melaksanakan

tugas tersebut, sekretariat mempunyai fungsi :


a. Penyusunan program kerja, penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, rumah

tangga perlengkapan, pengelolaan keuangan serta koordinasi penyusunan program

dan pelaporan.

b. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Badan dan memberikan pelayanan

administrasi kepada bidang-bidang lain di lingkungan Badan Pendapatan Daerah.

c. Penyelenggaran urusan tata usaha kantor, rumah tangga/perlengkapan dan urusan

kepegawaian, aset di lingkungan Badan Pendapatan Daerah.

d. Pengoordinasian penyusunan produk hukum pada Badan Pendapatan Daerah

e. Pengelolahan data, evaluasi dan penyiapan laporan pelaksanaan program kerja dan

dokumentasi di lingkungan Badan Pendapatan Daerah

f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian di bidang kesekretariatan

g. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pendapatan

Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Tugas : melaksanakan urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, kerja sama,

kehumasan dan protokol serta ketatalaksanaan.

Fungsi :

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan rencana dan anggaran Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian.

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan rencana kebutuhan dan usulan

pengembangan pegawai

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan mutasi, tanda jasa, kenaikan pangkat

kenaikan jabatan, pemberhentian dan pensiun pegawai.

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian, disiplin

pegawai, dan evaluasi kinerja pegawai.


- Penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan tata usaha dan kearsipan

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan rumah tangga, keamanan dan

kebersihan.

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan.

- Pelaksanaan telaahan dan penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-

undangan.

- Penyiapan Bahan Penyampaian Laporan harta kekayaan penyelenggara negara

(LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN)

- Pengoordinasian bahan penyiapan Reformasi Birokrasi dan Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)

- Pelaksanaan koordinasi teknis dengan perangkat daerah lain.

- Pelaksanaan analisis jabatan, analisis beban kerja, dan peta jabatan di

lingkungan Badan Pendapatan Daerah.

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan laporan dan pendokumentasian

kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

- Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

Tugas: melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran

serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan badan

pendapatan daerah.

Fungsi:

- Penyiapan dan pelaksanaan penyusunan rencana kerja, program, dan kegiatan

- Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan program dan pelaporan

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan anggaran


- Penyiapan bahan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta laporan

kegiatan

- Penyiapan bahan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan

- Pelaksanaan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pendapatan

Daerah

- Pelaksanakan penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada

Badan Pendapatan Daerah.

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan pengelolaan data dan kerjasama.

- Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

c. Sub Bagian Keuangan dan Aset

Tugas: melakukan penyiapan urusan keuangan dan pengelolaan barang milik

negara.

Fungsi:

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan rencana dan Anggaran Sub

Bagian Keuangan dan Aset

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengelolaan

penerimaan negara bukan pajak, pengujian dan penerbitan surat perintah

membayar.

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan administrasi keuangan

- Penyiapan bahan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen keuangan

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan laporan keuangan

- Penyiapan bahan pemantauan tindak lanjut laporan hasil pengawasan dan

penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi


- Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan barang unit

(RKBU) dan rencana pemeliharaan barang unit (RPBU).

- Penyiapan bahan penatausahaan dan inventarisasi barang

- Penyiapan bahan administrasi pengadaan, penyaluran, penghapusan, dan

pemindah tanganan barang milik Negara.

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan laporan dan administrasi

penggunaan peralatan dan perlengkapan kantor.

- Penyusunan laporan kinerja pertangungjawaban sebagai bahan penyusunan

LKPJ Bupati.

- Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan laporan dan pendokumentasian

kegitan Sub Bagian Keuangan dan Aset.

- Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan Fungsinya.

3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan (Pasal 15)

Bidang Perencanaan dan pengembangan mempunyai tugas merumuskan,

melaksanakan, mengevaluasi mengelola, mengoordinasikan, melaporkan hasil kegiatan

mengendalikan, perencanaan dan dan pengembangan pendapatan daerah.Untuk

melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pendapatan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang perencanaan dan pengembangan pendapatan daerah.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan pengembangan pendapatan

daerah.

c. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan pengembangan

pendapatan daerah.

d. Penyiapan peraturan perundang-undangan di bidang pendapatan daerah sesuai

dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah.


e. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang

perencanaan dan pengembangan pendapatan daerah.

f. Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di

bidang perencanaan dan pengembangan pendapatan daerah.

g. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan

fungsinya.

Bidang Perencanaan dan Pengembangan dipimpin oleh Kepala Bidang yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris :

a. Sub Bidang Perencanaan Pendapatan Daerah

Tugas :

- Menyusun kebijakan teknis di bidang perencanaan pendapatan daerah

- Melaksanakan kebijakan teknis di bidang perencanaan pendapatan daerah

- Menyusun target dan proyeksi pendapatan daerah

- Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria pelaksanaan kebijakan di

bidang perencanaan pendapatan daerah

- Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan pendapatan

daerah

- Memantau, mengevaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kebijakan di bidang

perencanaan pendapatan daerah

- Membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahan

- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Sub Bidang Pengembangan Layanan

Tugas:

- Menyusun kebijakan teknis di bidang perencanaan pendapatan daerah.


- Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengembangan layanan

- Memproses permohonan layanan pajak daerah

- Melaksanakan pengendalian terhadap proses pelayanan pajak

- Melaksanakan pelayanan dan pemrosesan permohonan keberatan, pembetulan,

pembatalan, penghapusan saksi, pengembalian kelebihan pembayaran,

pengurangan, keringanan, dan pembebasanpajak daerah dan pendapatan daerah

lainnya

- Melaksanakan pelayanan pemrosesan keberatan, pembetulan, pembatalan,

penghapusan sanksi, pengembalian kelebihan pembayaran, angsuran, penundaan

pembayaran, pengurangan, keringanan, dan pembebasan PBB-P2 dan BPHTB

- Melaksanakan administrasi dan pemrosesan permohonan penghapusan piutang

non Pajak Bumi dan Bangunan

- Melaksanakan penerbitan dan penyampaian surat teguran kepada wajib pajak

- Mengadakan pelayanan dan analisis benda berharga

- Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria pelaksanaan kebijakan di

bidang pengembangan layanan

- Membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahan - Melaksanakan

tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku

c. Sub Bidang Regulasi dan Kerja sama

Tugas:

- Menyusun kebijakan teknis di bidang regulasi dan kerja sama

- Melaksanakan kebijakan teknis di bidang regulasi dan kerja sama

- Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria, pelaksanaan kebijakan di

bidang pengelolahan pajak daerah dan retribusi daerah dan kerja sama
- Menyusun produk hukum pengelolahan pajak daerah

- Melaksanakan penyusunan produk hukum retribusi daerah dengan instansi

terkait

- Melakukan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka pengelolahan pajak

daerah

- Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan teknis aparatur di bidang pengelolahan

pajak daerah dan retribusi daerah

- Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait dalam perumusan kebijakan

pendapatan daerah

- Melaksanakan konsultasi dan pendampingan Wajib Pajak dan Retribusi

- Melaksanakan penyuluhan pajak daerah dan penyebarluasan informasi pajak

daerah

- Melaksanakan pengawasan terhadap penerimaan daerah

- Melaksanakan pengawasan dan monitoring pengelolahan teknis administrasi

dan operasional

- Melaksankan pengawasan dan monitoring terhadap kegiatan pelayanan UPTD

- Memantau, mengevaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kebijakan di bidang

regulasi dan kerja sama

- Membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahan

- Melaksanakan tugas dan kedinasan lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Bidang Pajak Daerah (Pasal 20)

Bidang Pajak Daerah mempunyai tugas merumuskan, melaksanakan,

mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan pengelolahan pemungutan

pajak daerah, yang meliputi pajak Hotel, Pajak Restoran/ Rumah Makan, Pajak Hiburan,
Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Penerangan Jalan dan

Pajak Air Tanah.Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pajak Daerah

mempunyaifungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis pengelolahan pendaftaran wajib pajak daerah.

b. Perumusan teknis pelaksanaan pendataan dan pengadministrasian objek dan subjek

pajak daerah.

c. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolahan penagihan pajak daerah.

d. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolahan perhitungan dan penerbitan

dokumen-dokumen ketetapan pajak daerah

e. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pemeriksaan pajak daerah

f. Pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan bidang pajak daerah

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan

fungsinya

Bidang pajak daerah dipimpin oleh kepala bidang yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada kepala badan melalui sekretaris.

a. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran

Tugas :

- menyusun program kerja Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran

Pendistribusian tugas-tugas kepada staf

- melaksanakan pendaftaran wajib pajak daerah dan wajib retribusidaerah.

- Mencatat dan mengelompokan daftar wajib pajak daerah serta wajib retribusi

daerah berdasarkan jenisnya


- Melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak Hotel, Pajak

Restoran/Rumah makan, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan, Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Air Tanah

- Melaksanakan Inventarisasi dan Pendatan Wajib Pajak yang lewat jatuh tempo

- Melaksankan inventarisasi daftar tunggakan per objek dan subjek pajak non

PBB dan BPHTB

- Menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada sub bidang

pendataan dan pendaftaran

- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

b. Sub Bidang Verifikasi dan Perhitungan

Tugas :

- Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Sub Bidang verifikasi

dan perhitungan

- Menyusun rencana kerja, program, dan kegiatan Sub Bidang Verivikasi dan

Perhitungan

- Mengadakan penelitian dan perhitungan pajak daerah

- Melaksanakan pemeriksaan pajak daerah

- Membuat nota dan mendokumentasikan perhitungan pajak daerah

- Melaksanakan koordinasi dalam rangka klarifikasi terhadap perubahan dan/atau

ketidaksesuaian data terhadap objek dan subjek pajak daerah dan rertribusi

daerah
- Melaksanakan administrasi dan pemrosesan mutasi objek dan subjek pajak

daerah dan retribusi daerah

- Menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada Sub Bidang

Verifikasi dan penetapan

- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

peraturan Perundang-Undangan yang berlaku

c. Sub Bidang Penetapan dan Penagihan

Tugas :

- Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksaan kebijakan Sub Bidang Penetapan

dan Penagihan

- Menyiapkan rencana kerja program dan kegiatan Sub Bidang Penetapan dan

Penagihan

- Melaksaan penerbitan, pembuatan register dan pendistribusian surat-surat atau

dokumen-dokumen ketetapan pajak daera, Surat Ketetapan Pajak (SKP), Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), Surat ketetapan Pajak Daerah Kurang

Bayar(SKPDKB), Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar(SKPDLB), Surat

Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan(SKPDKBT), Surat Ketetapan

Pajak Daerah Nihil (SKPDN), Surat Tagihan Pajak Daerah (SKPD)

 Melaksanakan penagihan dan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dan

pendapatan daerah lainnya.

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi pemungutan pajak daerahdan

pendapatan daerah lainnya.

 Melaksanakan penetapan dan penerbitan NPWPD/NPWRD

 Melakukan pengadministrasian dan pendokumentasian surat-surat penagihan

pajak daerah dan pendapatan daerah lainnya


 Menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada Sub Bidang

Penetapan dan Penagihan

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

5. Bidang PBB-P2 dan BPHTB (Pasal 25)

Bidang PBB-P2 dan BPHTB mempunyai tugas merumuskan kebijakan,

melaksanakan, mengelola data, menyiapkan target, evaluasi program dan kegiatan di

bidang pendataan penilaian, penatapan dan pengelolaan data, penerimaan penagihan dan

keberatan dan banding.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang PBB-P2 dan BPHTB mempunyai fungsi

a. Perumusan kebijakan di bidang PBB-P2 dan BPHTP;

b. Pengoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang PBB-P2 dan BPHTP;

c. Pelaksanaan hubungan kerja dengan istansi atau lembaga bidang PBB-P2 dan

BPHTP:

d. Pemantau, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang

PBB-P2 dan BPHTP;

e. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas

a. Sub Bidang Pendataan dan Penilaian

Tugas:

 Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksaan kebijakan Sub BidangPendataan

dan Penilaian
 Menyiapkan rencana kerja, program dan kegiatan Sub Bidangpendataan dan

Penilaian

 Melaksanakan koordinasi, pengumpulan dan pengolahan sertapengelolahan data

potensi dan pemuktahiran data PBB-P2

 Melaksanakan pendaftaran, pemetaan, pendataan, dan penilaian objek pajak

bumi dan bangunan (PBB-P2)

 Melaksanakan pendataan potensi BPHTB

 Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan SubBidang

Pendatan dan Penilaian.

 Membagi tugas, meberi petunjuk dan membimbing bawahan

 Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinansesuai bidang

tugasnya.

b. Sub Bidang Validasi dan Penetapan

Tugas:

 Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan SubBidang Validasi

dan Penetapan

 Melaksanakan pelayanandan penetapan PBB-P2 dan BPHTBkepada wajib pajak

 Melaksanakan perekaman data penetapan PBB-P2 dan BPHTB

 Melaksanakan penelitian dan penetapan surat pemberitahuan pajak terhutang

(SPPT) atau dokumen ketetapan lainnya

 Melaksanakan penelitian, penetapan dan pencetakan surat pemberitahuan pajak

terhutang (SPPT), surat ketetapan pajak daerah (SKPD) atau dokumen ketetapan

lainnya

 Melaksanakan penetapan dan penerbitan klasifikasi zona nilai tanah (ZNT),

nilai indikasi rata-rata (NIR). daftar biaya komponen bangunan (DBKB) dan
nilai jual objek pajak (NJOP) PBB-P2 berdasarkan klasifikasi data pasar di

wilayah masing-masing kecamatan dan kelurahan

 Melaksanakan penerbitan dan pendistribusian daftar himpunanketetapan pajak

(DHKP)

 Melaksanakan penelitian dan perhitungan BPHTB

 Melaksanakan validasi dan verifikasi objek BPHTB

 Menyiapkan dokumen penagihan sanksi administrasi kepada pejabatpembuat

akta tanah / pejabat pembuat akta tanah sementara danpejabat lainnya

 Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan sub bidang validasi

dan penetapan

 Membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahan

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang

tugasnya

c. Sub Bidang Pendistribusian dan penagihan

Tugas:

 Meyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan SubBidang

Pendistribusian dan Penagihan

 Mendistribusikan SPPT dan dokumen pajak lainnya

 Melaksanakan perhitungan dan penagihan atas tunggakan PBB-P2

 Mengelolah data setoran, monitoring, penerimaan PBB-P2 danpencetakan

salinan surat tanda terima setoran (STTS) PBB-P2

 Menyiapkan dokumen kurang bayar BPHTB

 Melaksanakan administrasi dan pemrosesan penghapusan piutangPBB-P2

 Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

6. Bidang Pengelolahan Data dan Pelaporan (Pasal 30)


Bidang Pengelolahan Data dan Pelaporan mempunyai tugas merumuskan,

melaksanakan, mengelola, megendalikan, mengevaluasi, dan melaporkanhasil kegiatan

pengolahan data dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut. Bidang Pengelolahan data dan Pelaporan

mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Sub Bidang Pengelolahan

Data dan Pelaporan

b. Perumusan kebijakan teknis pengolahan data PAD

c. Perumusan kebijakan teknis perhimpunan laporan pajak daerah dan pendapatan

daerah lainnya

d. Perumusan kebijakan teknis dalam pembuatan laporan realisasi penerimaan, realisasi

tunggakan, piutang pajak daerah, dan pendapatan daerah lainnya

e. Perumusan kebijakan teknis dalam rangka pembukuan penerimaan dan tunggakan

PBB-P2 dan BPHTB

f. Perumusan kebijakan teknis dalam rangka penyusunan laporan penerimaan dan

tunggakan PBB-P2 dan BPHTB

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan pelaporan bidang pengolahan

data dan pelaporan.

h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan

fungsinya.

a. Sub bidang Pengelolahan Data dan Dokumentasi

Tugas:

- Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan SubBidang

Pengelolahan Data dan Dokumentasi


- Menyiapkan rencana kerja, program, dan kegiatan Sub Bidang Pengelolahan

Data dan Dokumentasi

- Melaksanakan pengelolahan dan penetapan data dalam aplikasi perpajakan

daerah dan pemeliharan aplikasi

- Melaksanakan percetakan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SPPT) PBB-P2

- Mendokumentasikan nota perhitungan pajak daerah.

- Melaksanakan koordinasi baik secara intern badan pendapatan daerah sendiri

maupun secara ekstem dengan instansi-instansi pengelolah PAD dalam

menghimpun data sebagai bahan penyusunan laporan atas semua jenis

penerimaan daerah dan piutang daerah

- Melaksanakan pengelolahan data mengenai PAD dalam rangka evaluasi

penerimaan PAD

- Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan SubBidang

Pengolahan Data dan Dokumentasi

- Membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahan

- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinansesuai bidang

tugasnya

b. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pendapatan Daerah

Tugas:

- Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakanBidang Pembukuan

dan Pelaporan Pendapatan Daerah

- Menyiapkan rencana kerja, program, dan kegiatan Sub BidangPembukuan dan

Pelaporan Pendapatan Daerah

- Menyusun laporan pendapatan daerah

- Menyusun laporan realisasi penirimaan pendapatan daerah


- Menghimpun laporan pajak daerah dan pendapatan daerah lainnya

- Melakukan pencatatan dan pembukuan terhadap semua transaksi peneriman

PAD, pendapatan daerah lainnya dan pendapatan daerah secara keseluruhan

yang disetor ke kas daerah

- Membuat laporan realisasi pendapatan/penerimaan minguan,bulanan, triwulan,

semester dan tahunan

- Membuat laporan realisasi tunggakan pajak dan retribusi daerah

- Membuat laporan penerimaan dan piutang pajak dan retribusi daerah

- Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegitan

- Membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahan

- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinansesuai bidang

tugasnya

c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan PBB-P2 dan BPHTB

Tugas :

- Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakn Sub Bidang

Pembukuan dan Pelaporan PBB-P2 dan BPHTB

- Menyiapkan rencana kerja, program, dan kegiatan Sub Bidang Pembukuan dan

Pelaporan PBB-P2 dan BPHTB

- Melaksanakan pembukuan, penerimaan, dan tunggakan PBB-P2 danBPHTB

- Menyusun laporan realisasi penerimaan, dan tunggakan PBB-P2 danBPHTB

- Melakukan rekonsiliasi peneriman PBB-P2 dan BPHTB

- Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

- Membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahan


- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinansesuai bidang

tugasnya

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari tenaga fungsional yang diatur dan

ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.Kelompok jabatan fungsional

dipimpin oleh seorang Tenaga fungsional senior yang ditentukanberdasarkan kebutuhan

dan beban kerja.

Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan fungsional

di bidang masing-masing sesuai dengan keahliannya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan,

8. Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD)

Pada Badan Pendapatan Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah untuk

melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjangtertentu dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan

Klasifikasi UPTD terdiri atas:


 UPTD kelasA untuk mewadahi beban kerja yang besar dengan jumlahbeban kerja

10.000 atau lebih jam kerjaefektif per tahun

 UPTD kelas B untuk mewadahi beban kerja yang kecil dengan jumlah beban kerja

5.000 sampai dengan kurang dari 10.000 jam kerja efektif per tahun

1.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi UPT Badan Pendapatan Daerah

Setelah Bidang Pendapatan berpisah dari Dinas PPKAD dan membentuk 1 (satu)

Badan yakni Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna, maka untuk lebih mengoptimalkan

Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan di wilayah kecamatan, pemerintah daerah telah

mengeluarkan Peraturan Bupati Muna Nomor 08 Tahun 2018 tentang Pembentukan,

Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Unit Pelaksana Teknis

Badan (UPTB) Pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna

Pada awal pembentukannya jumlah UPT adalah 10 UPT, namun karena terjadi

pemekaran Kecamatan pada Tahun 2009 dari 23 menjadi 33 Kecamatan maka diadakan

penambahan 2 UPT yaitu UPT Kecamatan Towea dan Maligano dan pada Tahun 2014

karena terbentuknya Kabupaten Muna Barat maka wilayah kerja UPT kecamatan menjadi 22

Kecamatan. Dengan berkurangnya jumlah kecamatan maka untuk lebih mengefektifkan

pelaksanakan tugas UPT maka dibentuk menjadi 3 (tiga) wilayah kerja.

Adapun nama-nama UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)setelah diadakan

perubahan adalah sebagai berikut:

1. UPTB Mess Muna, dengan klasifikasi A

2. UPTB Pengelola Pajak dan Retribusi Wilayah I, dengan klasifikasi A meliputi

wilayah kerja adalah:

 Kecamatan Bhatalaiworu

 Kecamatan Duruka

 Kecamatan Lohia
 Kecamatan Napabalano

 Kecamatan Lasalepa

 Kecamatan Towea

 Kecamatan Watopute

 Kecamatan Kontunaga

3. UPTB Pengelola Pajak dan Retribusi Wilayah II, dengan klasifikasi A

meliputiwilayah kerja adalah:

 Kecamatan Kontukowuna

 Kecamatan Kabawo

 Kecamatan Kabangka

 Kecamatan Parigi

 Kecamatan Bone

 Kecamatan Marobo

 Kecamatan Tongkuno

 Kecamatan Tongkuno Selatan

4. UPTB Pengelola Pajak dan Retribusi Wilayah II, dengan klasifikasi A

meliputiwilayah kerja adalah:

 Kecamatan Wakorumba Selatan

 Kecamatan BatuKara

 Kecamatan Pasir Putih

 Kecamatan Pasi Kolaga

 Kecamatan Maligano

Dalam mengelola pendapatan UPTB Mess Muna, mempunyai tugas pokok dan

fungsinya sebagaimana dijelaskan pada Pasal 5 Peraturan Bupati Nomor 08 Tahun 2018 yaitu
1. UPTB Mess Muna mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

badanPendapatan Daerah dibidang teknis operasional pemungutan pendapatan

daerah, mengelola, memelihara dan memanfaatkan Mess Muna sebagai Mess

penginapan dan tempat penyewaan ruang acara yang berdaya guna dan berhasil

guna.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1) UPTB Mess Muna

mempunyai fungsi, :

- Penyusunan program kerja di lingkungan Mess Muna

- Pelaksanaan pengelolaan dan penataan Mess Muna

- Pelaksanaan dan penyelenggaraan dan informasi penggunaan fasilitas Mess

Muna bagi yang menginap

- Pelaksanaan dan penerimaan tamu pemerintah daerah

- Pelaksanaan urusan ketatausahaan

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

- Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan

- tugas UPTB Mess Muna

- Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan kepala Badan Pendapatan

Daerah sesuai tugas dan fungsinya

Pada UPTB Pengelola Pajak dan Retribusi Kecamatan mempunyai tugas pokok dan

fungsi melaksanakan sebagian tugas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dalam pengelolaan

pendapatan daerah sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 9 Peraturan Bupati Nomor 08 Tahun

2018 yaitu :

1. UPTB Pengelola Pajak dan Retribusi mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam melaksanakan kewenangan dibidang pengelolaan pendapatan daerah yang

meliputi pendataan, pengukuran, penetapan, penagihan, penyetoran pajak daerah


serta pengawasan dan pengendalian retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang

sah di wilayah kerjanya.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengelola Pajak

dan Retribusi Daerah mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan UPTB

b. Pelaksanaan pengaturan dan pendistribusian tugas kepada bawahan agar sesuai

dengan bidang tugasnya masing-masing

c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan bawahan agar tidak terjadi

penyimpangan dan dapat diatasi dalam pemasalahannya

d. Pelaksanaan pendapatan, pengukuran, dan pemungutan serta penyetoran pajak

daerah

e. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian retribusi daerah dan pendapatan

lain-lain yang sah

f. Pengoordinasian dan mengkonsultasikan tugas-tugas dengan instansi terkait

g. Pembuatan laporan pelaksanan kegiatan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

bidang tugasnya

Adapun struktur organisasi UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten

Muna adalah berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 08 Tahun 2018, yang terdiri dari :

1. Kepala UPTB

Dalam melaksanakan tata kerja Kepala UPTB mempunyai tugas yaitu :

a. Menerapkan prinsip kordinasi, integrasi dan singkronisasi baik antar unit yang

dipimpinnya maupun antar satuan organisasi terkait

b. Melaksanakan sistem pengendalian internal dilingkungan masing-masing


c. Bertanggungjawab memimpin dan mengkordinasikan bawahan dan memberikan

pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan

d. Dalam melaksanakan tugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

satuan organisasi dibawahnya.

2. Sub Bagian Tata Usaha

Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTB dalam

pengelolahan urusan administrasi umum, kepegawaian, keuangan,perencanaan,evaluasi,

dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas Sub Bagian Tata Usaha Fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, program dan kegiatan UPTB

b. Penyiapan dan pelaksanaan urusan tata usaha

c. Penyiapan dan pelaksanaan urusan kepegawaian

d. Penyiapan dan pelaksanaan urusan rumah tangga

e. Pelaksanaan urusan tatalaksana keuanagan

f. Pengelolahan dan penginventarisasian barang milik daerah

g. Pelaksanaan urusan pelaporan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan

fungsinya

3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang koordinator yang

Kelompok Jabatan fungsional ditunjuk oleh kepala UPTB dari Pegawai Negeri Sipil

yang dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan bertangung jawab kepada

kepala UPTB.

Kelompok jabatan Fungsional memiliki tugas sebagai berikut :

a. Menerima, mencatat, dan menyortir lembar / blangko pajak dan

b. Mengelompokan surat atau dokumen menurut jenis atau sifatnya retribusi


c. Mendokumentasikan surat/menyortir lembar/blangko pajak dan retribusi

d. Menerima dan mengumpulkan bahan data wajib pajak di wilayah kerjanya

e. Mengelompakan bahan data wajib pajak di wilayah kerjanya sesuai dengan

prosedur

f. Mencatat perkembangan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi dalam

mendata obyek pajak dan wajib pajak

g. Menerima dan meneliti kebenaran dan obyek pajak dan wajib pajak

h. Mengolahan dan menyajikan data obyek pajak dan wajib pajak

i. Menyediakan format administrasi PBB-P2

j. Melakukan pendataan PBB-P2

k. Melakukan penagihan PBB-P2

l. Menyusun hasil penagihan PBB-P2

m. Melaksanakan pembukuan jumlah realisasi pemungutan pajak daerah, retribusi,

dan pendapatan asli daerah lain-lain yang sah untuk dilaporkan ke Badan

Pendaptan Daerah

n. Melaksanakan penyetoran realisasi pada Bank yang ditunjuk.

4.3. Visi dan Misi Badan pendapatan Daerah

4.3.1. Visi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan

cita dan citra yang ingin diwujudkan intansi pemerintah. Visi Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Muna adalah "Terwujudnya Pengelolaan yang Kuat Dalam Mendukung

Pembangunan Daerah”. Visi tersebut mengandung pengertian bahwa Badan Pendapatan

Daerah diharapkan mampu mengkoordinir pengelolaan dan peningkatan Pendapatan Daerah

dalam mendukung Pembangunan Daerah


1.3.2. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah,

sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.Dengan peernyataan misi diharapkan seluruh

anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal

keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah negara.

Adapun Misi dari Badan Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut: "Revitalisasi

Pemerintahan Daerah dalam Program Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dan

Pengelolaan PBB dan BPHTB"

1.4. Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(PBB P2) untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Muna

Tahun 2017 – 2021

Pajak Daerah Kabupaten Muna terdiri atas pajak hotel, pajak restoran, pajak

reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak air tanah,

pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan, dan bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan.

Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Muna dihitung dengan

membandingkan realisasi dan target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan atau lebih jelasnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Realisasi PBB P 2
Efektivitas Penerimaan PBB P 2= ×100 %
Target PBB P 2

1. Tahun 2017

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna di

Tahun 2017 target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2)

sebesar Rp1.850.000.000 sedangkan realisasi penerimaannya adalah


Rp1.373.361.820. Sehingga besarnya efektivitas PBB P2 dapat dihitung sebagai

berikut:

Realisasi PBB P2 tahun 2017


Efektivitas PBB P 2 tahun 2017= ×100 %
Target PBB P 2 tahun 2017

Rp 1.373 .361.820
Efektivitas PBB P 2 tahun 2017= × 100 %
Rp 1.850.000 .000

Efektivitas PBB P 2 tahun 2017=74,24 %

2. Tahun 2018

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna di

Tahun 2018 target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2)

sebesar Rp1.800.000.000sedangkan realisasi penerimaannya adalah

Rp1.409.132.423. Sehingga besarnya efektivitas PBB P2 dapat dihitung sebagai

berikut:

Realisasi PBB P 2 tahun 2018


Efektivitas PBB P 2 tahun 2018= × 100 %
Target PBB P 2 tahun 2018

Rp 1.409 .132.423
Efektivitas PBB P 2 tahun 2017= × 100 %
Rp 1.800.000 .000

Efektivitas PBB P 2 tahun 2017=78,28 %

3. Tahun 2019

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna di

Tahun 2019 target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2)

sebesar Rp2.000.000.000sedangkan realisasi penerimaannya adalah

Rp2.097.100.816. Sehingga besarnya efektivitas PBB P2 dapat dihitung sebagai

berikut:

Realisasi PBB P 2 tahun 2019


Efektivitas PBB P 2 tahun 2019= × 100 %
Target PBB P 2 tahun 2019

Rp 2.097 .100.816
Efektivitas PBB P 2 tahun 2017= ×100 %
Rp 2.000 .000.000
Efektivitas PBB P 2 tahun 2017=104,86 %

4. Tahun 2020

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna di

Tahun 2020 target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2)

sebesar Rp1.500.000.000sedangkan realisasi penerimaannya adalah

Rp1.722.459.482. Sehingga besarnya efektivitas PBB P2 dapat dihitung sebagai

berikut:

Realisasi PBB P 2 tahun 2020


Efektivitas PBB P 2 tahun 2020= × 100 %
Target PBB P 2 tahun 2020

Rp 1.722.459 . 482
Efektivitas PBB P 2 tahun 2017= × 100 %
Rp 1.500.000 .000

Efektivitas PBB P 2 tahun 2017=114,83 %

5. Tahun 2021

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muna di

Tahun 2021 target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2)

sebesar Rp50.000.000.000sedangkan realisasi penerimaannya adalah

Rp1.995.404.267. Sehingga besarnya efektivitas PBB P2 dapat dihitung sebagai

berikut:

Realisasi PBB P 2 tahun 2021


Efektivitas PBB P 2 tahun 2021= ×100 %
Target PBB P 2 tahun 2021

Rp1.995 .404 .267


Efektivitas PBB P 2 tahun 2017= × 100 %
Rp 50.000.000 .000

Efektivitas PBB P 2 tahun 2017=3,99 %

Anda mungkin juga menyukai