GAMBARAN SINGKAT
Kalimantan Barat yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Sambas. Pembentukan
luas wilayah, potensi ekonomi dan meningkatnya beban tugas serta volume kerja dibidang
pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan yang saat itu dirasakan oleh pemerintah
dari masyarakat tersebut sebagaimana diwujudkan dalam bentuk keputusan politik secara
formal melalui keputusan DPRD Kabupaten daerah Tingkat II Sambas 29 Maret Nomor 12
Tahun 1997 tentang persetujuan atas usul rencana pembentukan Daerah Tingkat II dalam
rangka pemgembangan daerah Tingkat II Sambas. Dalam hal ini kabupaten Sambas
provinsi daerah Tingkat I Kalimantan Barat yang tertuang dalam keputusannya Nomor 6
Tahun 1998 tanggal 30 September 1998 tentang persetujuan DPRD provinsi daerah Tingkat
Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Kalimantan Barat, dari usulan yang diajukan
kepada pemerintah Pusat tersebut maka lahir Undang-Undang Nomor 10 tahun 1999 Tentang
Babupaten Bengakayang berasal dari sebagian wilayah pemrintah daerah Kabupaten Sambas
2. Kecamatan Samalantan
3. Kecamatan Bengkayang
4. Kecamatan Ledo
6. Kecamatan Seluas
8. Kecamatan Pasiran
9. kecamatan Roban
Sebagai tindak lanjut dari ditetapkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 maka:
a. Pada hari selasa tanggal 27 April 1999 di Jakarta, dilakukan peresmian pemerintah
daerah Kabupaten Bengkayang sekaligus pelantikan Drs. Jakobus Luna sebagai pejabat
Tahun 1999 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia.
Bengkayang.
c. Pada tanggal 17 Juni 1999 dilakukan penyerahan sebagian wilayah kabupaten sambas
d. Pada tanggal 8 September 1999 dilaksanakan peresmian kantor Bupati dan gedung
Aspar Aswin.
e. Pada tanggal 9 September 1999 dilaksanakan pengambilan sumpah atau janji 34 orang
berdasarkan surat Gubernur Kalimantan barat nomor 378 tahun 1999 tanggal 30
seiring dengan pemekaran kabupaten tersedut di atas, telah pula dilakukan pemekaran
4. Kecamatan Sungai Raya dimekrkan menjadi Kecamatan Sungai Raya dan Capkala.
5. Kecamatan Jagoi Babang dimekarkan menjadi Kecamatan jagoi Babang dan Siding.
B. Kedudukan
Pemerintah Pusat dan Daerah, tuntutan untuk menyerahkan sepenuhnya otonomi daerah
kepada masing-masing daerah terus mengalir. Puncak dari pelaksanaanya dimulai serempak
daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 05 tahun 2000, dimana tugas pokok dan fungsinya
membantu dan melaksanakan tugas yang dibebankan Bupati Bengkayang dalam hal
Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Kedudukan tugas pokok dan fungsi
organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang diatur dalam keputusan Bupati
Bengkayang Nomor 01 Tahun 2003 yang dirinci sebagai berikut : Dinas Pendapatam Daerah
Kabupaten Bengkayang dikepalai oleh seorang Kepala Dinas dan dibantu Kepala Bagian
1. Tugas pokok
tertentu dibidang Pendapatan Asli Daerah dan pendapatan lainya yang sah sesuai dengan
2. Fungsi
Daerah.
3. Struktur Organisasi
Susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang
terdiri dari kepala dinas, kepala bagian tata usaha, kepala bidang penetapan dan
kepegawaian, seksi penyususn program dan penyuluhan, seksi pendataan dan pendaftran,
seksi penetapan, seksi penagihan pajak dan retribusi, seksi perizinan, seksi pembukuan,
seksi pelaporan, seksi pengelolan sumber-sember lain, dan kelompok jabatan fungsional.
Kepala dinas adalah unsur pimpinan yang mempunyai tugas memimpin Dinas
daerah baik segi teknik operasional maupun administrasi yang ditetapkan oleh Bupati
lainnya di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah. Tugas dari bagian tata usaha adalah :
1. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan sub bagian tata usaha dari Dinas
Pendapatan Daerah.
dan penyajian data, penyusunan program kerja, evaluasi dan pelaporan serta
ketatausahaan.
Kepala bidang pendataan, penetapan dan penagihan, Kepala bidang penetapan dan
penagihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendapatan Asli Derah
Dalam melaksanakan tugas kepala bidang penetapan dan penagihan mempunyai fungsi :
1. Penyusun program kerja dan rencana kegiatan dibidang penetapan dan penagihan.
2. Penyusunan bahan koordinasi dengan satuan kerja terkait dibidang penetapan dan
penagihan.
3. Pelaksanaan pengelolaan dan penyajian serta pelayanan kebijakan maupun kegiatan
pemerintah daerah.
4. Pembinaan penanganan kegiatan pendaftaran dan pendataan Wajib pajak dan wajib
retribusi, serta pendataan objek dan subjek PBB yang dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak.
5. Melaksanakan perhitungan dan penetapan pajak dan retribusi daerah yang terhitung
besarnya angsuran atas permohonan wajib pajak dan wajib retribusi serta
daerah, berdasarkan surat pemberitahuan pajak terutang( SPPT) dan daftar Himpunan
6. Menandatangani Surat Ketetapan pajak (SKP), Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan
7. Pelaksaan sosialisasi, penagihan pajak daerah dan retribusi daerah yang telah
mempunyai batas waktu sebelum jatuh tempo, melayani keberatan dan permohonan
daerah lainnya.
pajak dan retribusi baik perizinan dinas/ badan / kantor yang ada dalam kabupaten
bengkayang.
9. pengawasan dan pengendalian serta penyiapan bahan evaluasi dan laporan dibidang
tugas- tugas kedinasan lainnya. Tugas kepala bidang pembukuan, pelaporan dan
penerimaan uang dari hasil pemungutan benda berharga ke dalam kartu persediaan
benda berharga.
penyetoran, pajak dan retribusi daerah, realisasi penerimaan, pengeluran serta benda
berharga secara bulanan, triwulwan dan tahunan serta raelisasi penerimaan dan
tunggakan PBB.
retribusi daerah.
1. Visi
Visi pada prinsipnya merupakan gambaran mengenai sosok masa depan, yang bersifat
memberi inspirasi dan motivasi kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap
masa depan suatu organisasi. Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi
yang diinginkan, dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang secara terus menerus
mengembangkan peluang dan inovasi agar eksis dan unggul dengan senantiasa
akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil (outcomes). Adapun visi
pelayanan secra optimal meliputi penyedian sarana dan prasarana serta aparat dinas yang
Bengakayang.
2. Misi
Terwujudnya visi yang telah ditetapkan merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh
nyata dari visi tersebut ditetapkanlah misi yang menggambarkan hak yang seharusnya
terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada visi akan Dinas Pendapatan
dipenuhi oleh organisasi, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan bagaimana
3. Mencari Sumber Pendapatan baru dan sumber-sumber lainnya di luar pajak dan
retribusi.
teknis dan tugas-tugas lain yang diserahkan untuk Bupati kepada kepala Dinas sesuai
2. Melakukan pendaftaran dan pendataan wajib pajak dan wajib retribusi daerah.
3. Membantu melakukan pekerjaan pendataan objek dan subjek pajak bumi dan bangunan
pajak (SKP), surat tagihan pajak (STP) dan surat administrasi pajak bumi dan bangunan
lainnya yang diterbitkan oleh direktorat jendral pajak, serta melakukan penyampaian
daftar himpunan ketetapan pokok pembayaran pajak bumi dan bangunan yang dibuat
oleh direktorat jenderal pajak kepada petugas pemungut yang ada di bawah
pengawasannya.
6. Melaksanakan pembukuan dan pelaporan atas pungutan dan penyetoran pajak daerah dan
7. Melakukan koordinasi dan pengawasan atas pekerjaan dan penagihan pajak bumi dan
penetapan dan penagihan pajak dan retribusi daerah, penerimaan pendapatan asli daerah
9. Melakukan penyuluhan mengenai pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli