Anda di halaman 1dari 11

BAB II

GAMBARAN SINGKAT

DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG

A. Sejarah berdirinya Pemerintah Kabupaten Bengkayang

Pemerintah Kabupaten Bengkayang adalah salah satu dari 12 Kabupaten/Kota di

Kalimantan Barat yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Sambas. Pembentukan

pemerintah Kabupaten Bengkayang tersebut dengan mempertimbangkan jumlah penduduk,

luas wilayah, potensi ekonomi dan meningkatnya beban tugas serta volume kerja dibidang

pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan yang saat itu dirasakan oleh pemerintah

Kabupaten Sambas sebagai kabupaten induk. Dengan pembentukan pemerintah daerah

Kabupaten Bengkayang tersebut diharapkan akan dapat mendorong peningkatan pelayanan

dibidang pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan.

Selain berdasarkan hal-hal tersebut di atas, pembentukan pemerintah Kabupaten

Bengkayang juga memperhatikan aspirasi- aspirasi yang berkembang di masyarakat. Aspirasi

dari masyarakat tersebut sebagaimana diwujudkan dalam bentuk keputusan politik secara

formal melalui keputusan DPRD Kabupaten daerah Tingkat II Sambas 29 Maret Nomor 12

Tahun 1997 tentang persetujuan atas usul rencana pembentukan Daerah Tingkat II dalam

rangka pemgembangan daerah Tingkat II Sambas. Dalam hal ini kabupaten Sambas

diusulkan/direncanakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sambas saat itu untuk

dimekarkan menjadi 3 (tiga) Daerah Tingkat II, yaitu:

1. Kabupaten daerah Tingkat II Sambas dengan ibu Kota Sambas.

2. Kabupaten daerah Tingkat II Bengkayang dengan Ibu Kota Bengkayang.

3. Pemerintah Kota Singkawang dengan Ibu Kota Singkawang.


Usul atau rencana tersebut di atas, ternyata mendapat respon yang positif dari DPRD

provinsi daerah Tingkat I Kalimantan Barat yang tertuang dalam keputusannya Nomor 6

Tahun 1998 tanggal 30 September 1998 tentang persetujuan DPRD provinsi daerah Tingkat

1 Kalimantan Barat mengenai pemekaran pemerintah daerah Kabupeten Sambas. Usulan

pemekaran pemerintah tersebut selanjutnya disampaikan kepada pemerintah pusat melalui

Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Kalimantan Barat, dari usulan yang diajukan

kepada pemerintah Pusat tersebut maka lahir Undang-Undang Nomor 10 tahun 1999 Tentang

pembentukan pemerintah derah Kabupaten Bengkayang.

Berdasarkan pasal 3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999, wilayah pemerintah

Babupaten Bengakayang berasal dari sebagian wilayah pemrintah daerah Kabupaten Sambas

yang meliputi 10 kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Sungai raya

2. Kecamatan Samalantan

3. Kecamatan Bengkayang

4. Kecamatan Ledo

5. Kecamatan Sanggau Ledo

6. Kecamatan Seluas

7. kecamatan Jagoi Babang

8. Kecamatan Pasiran

9. kecamatan Roban

10. kecamatan Tujuh Belas

Sebagai tindak lanjut dari ditetapkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 maka:
a. Pada hari selasa tanggal 27 April 1999 di Jakarta, dilakukan peresmian pemerintah

daerah Kabupaten Bengkayang sekaligus pelantikan Drs. Jakobus Luna sebagai pejabat

Bupati Bengkayang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam negeri 131-4-374

Tahun 1999 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia.

b. Pada tanggal 5 Mei 1999 permulaan penyelenggaraan pemerintah daerah Kabupaten

Bengkayang.

c. Pada tanggal 17 Juni 1999 dilakukan penyerahan sebagian wilayah kabupaten sambas

kepada pemerintah Kabupaten Bengkayang di Bengkayang.

d. Pada tanggal 8 September 1999 dilaksanakan peresmian kantor Bupati dan gedung

DPRD pemerintah daerah Kabupaten Bengkayang oleh Gubernur Kalimantan Barat H.

Aspar Aswin.

e. Pada tanggal 9 September 1999 dilaksanakan pengambilan sumpah atau janji 34 orang

DPRD Pemerintah Kabupaten Bengkayang oleh ketua Pengadilan Negeri Singkawang

berdasarkan surat Gubernur Kalimantan barat nomor 378 tahun 1999 tanggal 30

September 1999 tentang peresmian dan pengangkatan keanggotan DPRD pemerintah

daerah Kabupaten Bengkayang.

Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah daerah Kabupaten Bengkayang yang

baru terbentuk dimekarkan dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 12 tentang

pembentukan kota Singkawang. Dengan ditetapkannya Undang- Undang tersebut, maka

wilayah admnistratif pemerintah daerah Kabupaten Bengkayang yang pada awal

pembentukannya melipuiti 10 (sepuluh) kecamatan menjadi 7 (tujuh) kecamatam. Namun

seiring dengan pemekaran kabupaten tersedut di atas, telah pula dilakukan pemekaran

kecamatan yang ditetapkan dengan peraturan daerah, yaitu;


1. Kecamatan Bengkayang dimekarkan menjadi Kecamatan Teriak, Sungai Betung.

2. Kecamatan Samalantan dimekarkan menjadi Kecamatan Menterado.

3. Kecamatan Ledo dimekarkan menjadi Suti Semarang dan Lumar.

4. Kecamatan Sungai Raya dimekrkan menjadi Kecamatan Sungai Raya dan Capkala.

5. Kecamatan Jagoi Babang dimekarkan menjadi Kecamatan jagoi Babang dan Siding.

Dengan adanya pemekaran kecamatan ini, maka wilayah administratif pemerintah

Kabupaten Bengkayang akhirnya menjadi 14 (empat belas) kecamatan.

B. Kedudukan

Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan

Pemerintah Pusat dan Daerah, tuntutan untuk menyerahkan sepenuhnya otonomi daerah

kepada masing-masing daerah terus mengalir. Puncak dari pelaksanaanya dimulai serempak

di seluruh daerah Kabupaten/Kota terhitung mulai tanggal 1 Januari 2001.

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang dibentuk berdasarkan peraturan

daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 05 tahun 2000, dimana tugas pokok dan fungsinya

membantu dan melaksanakan tugas yang dibebankan Bupati Bengkayang dalam hal

mengkoordinasikan pendapatan atau penerimaan seoptimal mungkin dengan patokan pada

Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000, tentang perubahan Undang-Undang Nomor 18

Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Kedudukan tugas pokok dan fungsi

organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang diatur dalam keputusan Bupati

Bengkayang Nomor 01 Tahun 2003 yang dirinci sebagai berikut : Dinas Pendapatam Daerah

Kabupaten Bengkayang dikepalai oleh seorang Kepala Dinas dan dibantu Kepala Bagian

Tata Usaha serta 2 (dua) Kepala Bidang.


C. Tugas pokok dan struktur organisasi

1. Tugas pokok

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang mempunyai tugas melaksanakan tugas

tertentu dibidang Pendapatan Asli Daerah dan pendapatan lainya yang sah sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas Dinas Pendapatan

Daerah Kabupaten Bengkayang mempunyai fungsi ;

- Perumusan kebijakan tehnis di bidang pendapatan daerah.

- Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pendapatan daerah.

- Pengkoordinasian pelaksanaan tugas teknis di bidang pendapatan daerah.

- Penyelenggraan anggaran satuan kerja Dinas Pendapatan Daerah.

- Penyelenggaraan urusan ketatausahaan Dinas Pendapatan Daerah.

- Pembinaan terhadap Unit Pelaksanaan Tehnis Dinas di lingkungan Dinas Pendapatan

Daerah.

- Pembinaan dan pengawasan di bidang pendapatan daerah.

3. Struktur Organisasi

Susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang

terdiri dari kepala dinas, kepala bagian tata usaha, kepala bidang penetapan dan

penagihan, kepala bidang pembukuan dan pengembangan, seksi umum, seksi

kepegawaian, seksi penyususn program dan penyuluhan, seksi pendataan dan pendaftran,

seksi penetapan, seksi penagihan pajak dan retribusi, seksi perizinan, seksi pembukuan,

seksi pelaporan, seksi pengelolan sumber-sember lain, dan kelompok jabatan fungsional.
Kepala dinas adalah unsur pimpinan yang mempunyai tugas memimpin Dinas

Pendapatan Daerah, membina dan menyelenggarakan kegiatan di bidang pendapatan

daerah baik segi teknik operasional maupun administrasi yang ditetapkan oleh Bupati

sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Kepala bagian tata usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,

kepegawaian dan penyususun program dan penyuluhan serta tugas-tugas kedinasan

lainnya di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah. Tugas dari bagian tata usaha adalah :

1. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan sub bagian tata usaha dari Dinas

Pendapatan Daerah.

2. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, pengumpulan analisis pengelolaan

dan penyajian data, penyusunan program kerja, evaluasi dan pelaporan serta

ketatausahaan.

3. Pengelolaan urusan kepegawaian.

4. Pengawasan dan pengendalian sub bagian tata usaha.

5. Penyusunan bahan koordinasi sub bagian tata usaha.

6. Penyusunan laporan kegiatan Dinas.

Kepala bidang pendataan, penetapan dan penagihan, Kepala bidang penetapan dan

penagihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendapatan Asli Derah

di bidang penetapan dan penagihan serta tugas-tugas kedinasan lainnya.

Dalam melaksanakan tugas kepala bidang penetapan dan penagihan mempunyai fungsi :

1. Penyusun program kerja dan rencana kegiatan dibidang penetapan dan penagihan.

2. Penyusunan bahan koordinasi dengan satuan kerja terkait dibidang penetapan dan

penagihan.
3. Pelaksanaan pengelolaan dan penyajian serta pelayanan kebijakan maupun kegiatan

pemerintah daerah.

4. Pembinaan penanganan kegiatan pendaftaran dan pendataan Wajib pajak dan wajib

retribusi, serta pendataan objek dan subjek PBB yang dilaksanakan oleh Direktorat

Jenderal Pajak.

5. Melaksanakan perhitungan dan penetapan pajak dan retribusi daerah yang terhitung

besarnya angsuran atas permohonan wajib pajak dan wajib retribusi serta

menatausahakan jumlah ketetapan PBB yang penagihannya dilimpahkan kepada

daerah, berdasarkan surat pemberitahuan pajak terutang( SPPT) dan daftar Himpunan

Pokok Pembayaran (DHPP) PBB.

6. Menandatangani Surat Ketetapan pajak (SKP), Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan

surat-surat ketetapan pajak dan retribusi lainnya.

7. Pelaksaan sosialisasi, penagihan pajak daerah dan retribusi daerah yang telah

mempunyai batas waktu sebelum jatuh tempo, melayani keberatan dan permohonan

banding serta mengumpulkan dan memperoleh data sumber-sumber penerimaan

daerah lainnya.

8. Menginvertarisasi seluruh perizinan yang berkaitan langsung dengan penerimaan

pajak dan retribusi baik perizinan dinas/ badan / kantor yang ada dalam kabupaten

bengkayang.

9. pengawasan dan pengendalian serta penyiapan bahan evaluasi dan laporan dibidang

penetapan dan penagihan.

Kepala dibidang pembukuan, pelaporan dan pengembangan, Kepala bidang

pembukuan, pelaporan dan pengembangan mempunyai tugas melaksanakan sebagain


tugas dinas pendapatan daerah di bidang pembukuan, pelaporan dan pengembangan serta

tugas- tugas kedinasan lainnya. Tugas kepala bidang pembukuan, pelaporan dan

pengembangan mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan pencatatan mengenai penetapan dan penerimaan dari pemungutan,

pembayaran, penyetoran, pajak dan retribusi daerah ke dalam kartu pengawasan

pembayaran PBB dan daftar Himpunan Pokok Pembayaran (DHPP).

2. Pelaksanaan pencatatan mengenai penerimaan dan pengeluaran benda berharga serta

penerimaan uang dari hasil pemungutan benda berharga ke dalam kartu persediaan

benda berharga.

3. Menyiapkan laporan realisasi penerimaan dan tunggakan pemungutan, pembayaran,

penyetoran, pajak dan retribusi daerah, realisasi penerimaan, pengeluran serta benda

berharga secara bulanan, triwulwan dan tahunan serta raelisasi penerimaan dan

tunggakan PBB.

4. Menyusun pelaksanaan kegiatan penyuluhan, informasi dan penerimaan perpajakan

daerah dan retribusi daerah, pendapatan daerah lainnya, PBB serta

mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan.

5. Pengumpulan dan pengelolaan data sumber-sumber penerimaan di luar pajak dan

retribusi daerah.

D. Visi dan Misi

1. Visi

Visi pada prinsipnya merupakan gambaran mengenai sosok masa depan, yang bersifat

memberi inspirasi dan motivasi kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap

masa depan suatu organisasi. Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi
yang diinginkan, dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang secara terus menerus

mengembangkan peluang dan inovasi agar eksis dan unggul dengan senantiasa

mengupayakan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam

tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan

akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil (outcomes). Adapun visi

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut:

“ Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bengkayang”

Visi tersebit diharapkan dapat mendukung visi pemerintah Kabupaten Bengkayang,

dimana Dinas Pendapatan Daerah kabupaten Bengkayang mewujudkannya dengan

pelayanan secra optimal meliputi penyedian sarana dan prasarana serta aparat dinas yang

profesinal untuk mendukung peningkatan tercapainya kualitas dan kauntutas pelakasnaan

tugas dan fungsi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Kabupaten

Bengakayang.

2. Misi

Terwujudnya visi yang telah ditetapkan merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

segenap pegawaai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang. Sebagai bentuk

nyata dari visi tersebut ditetapkanlah misi yang menggambarkan hak yang seharusnya

terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada visi akan Dinas Pendapatan

Daerah Kabupaten Bengkayang akan memperlihatkan kebutuhan apa yang hendak

dipenuhi oleh organisasi, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan bagaimana

organisasi memenuhi kebutuhan tersebut.

Misi Dinas Pendapatan Daerah kabupaten Bengkayang ditetapkan sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan serta kemudahan kepada masyarakat sebagai objek pajak.


2. Meningkatkan sistem pelayanan kepada wajib pajak, terarah, cepat dan tepat.

3. Mencari Sumber Pendapatan baru dan sumber-sumber lainnya di luar pajak dan

retribusi.

4. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur dan tertib administrasi perkantoran.

E. Fungsi Dinas Pendapatan Daerah

1. Melakukan perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan koordinasi

teknis dan tugas-tugas lain yang diserahkan untuk Bupati kepada kepala Dinas sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Melakukan pendaftaran dan pendataan wajib pajak dan wajib retribusi daerah.

3. Membantu melakukan pekerjaan pendataan objek dan subjek pajak bumi dan bangunan

yang dilaksanakan oleh direktorat jenderal pajak.

4. Melaksanakan penetapan besarnya pajak daerah dan retribusi dearah.

5. Membantu menyampaikan surat pemberitahuan pajak terhutang (SPPT), surat ketetapan

pajak (SKP), surat tagihan pajak (STP) dan surat administrasi pajak bumi dan bangunan

lainnya yang diterbitkan oleh direktorat jendral pajak, serta melakukan penyampaian

daftar himpunan ketetapan pokok pembayaran pajak bumi dan bangunan yang dibuat

oleh direktorat jenderal pajak kepada petugas pemungut yang ada di bawah

pengawasannya.

6. Melaksanakan pembukuan dan pelaporan atas pungutan dan penyetoran pajak daerah dan

retribusi daerah serta pendapatan daerah lainnya.

7. Melakukan koordinasi dan pengawasan atas pekerjaan dan penagihan pajak bumi dan

banguanan yang dilimpahkan oleh Mentri Keuangan kepada daerah.


8. Melaksankan tugas perencanaan dan pengendalian operasional di bidang pendataan ,

penetapan dan penagihan pajak dan retribusi daerah, penerimaan pendapatan asli daerah

dan pajak bumi dan bangunan.

9. Melakukan penyuluhan mengenai pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli

daerah serta pajak bumi dan bangunan.

10. Melaksanakan urusan tata usaha.

Anda mungkin juga menyukai