BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
Kabupaten Berau adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Kalimantan
Timur yang pada awalnya merupakan daerah bentukan sementara atau dengan
sebutan Swapraja yang diberikan hak-hak otonomi daerah berdasarkan Keputusan
Gubernur Kalimantan Nomor 186/OPBI/92/14 tanggal 14 Agustus 1950.
Daerah bentukan sementara Berau tersebut tidak memiliki landasan hukum
secara yuridis yang menimbulkan kendala-kendala dalam pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintah daerah otonom, sehubungan dengan perkembangan
ketatanegaraan yang demokratis serta desakan-desakan dari masyarakat diseluruh
daerah Propinsi Kalimantan yang telah menyelenggarakan persiapan pembentukan
Daerah Otonom Kabupaten dan Daerah Otonom yang setingkat dengan Kabupaten,
sehingga Pemerintah Pusat segera menetapkan peraturan perundang-undangan
terkait pelaksanaan Daerah Otonom di Kalimantan berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia.
Pemerintah Pusat membentuk secara resmi Kabupaten/Daerah Istimewa
tingkat Kabupaten dan Kota Besar yang berhak mengatur dan mengurus rumah
tangganya melalui Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan (Resmi) Daerah Otonomi Kabupaten Daerah Istimewa Tingkat
Kabupaten dan Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Kalimantan, dengan
pembagian Kalimantan wilayah timur menjadi 3 (tiga) Daerah Istimewa yang
meliputi :
1. Daerah Istimewa Kutai yang terdiri dari Kawedanan Kutai Selatan, Kutai
Timur, Kutai Tengah, Kutai Barat, Kutai Ulu dan Sendawan;
2. Daerah Istimewa Berau yang terdiri dari Kawedanan Gunung Tabur dan
Sambeliung;
3. Daerah Istimewa Bulongan yang terdiri dari Bulongan, Tarakan Tanah Tidung
dan Apok Kayan.
Adapun pembentukan 3 (tiga) Daerah Kutai, Berau dan Bulongan sebagai
Daerah Istimewa dikarenakan ke 3 (tiga) Daerah tersebut memenuhi syarat-syarat
yang tercantum di dalam pasal 18 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 yaitu
bahwa Sultan Kutai dan Sultan Bulongan sebagai Kepala Swapraja menguasai
seluruh daerah di wilayah Swapraja Kutai dan Swapraja Bulongan yang sekarang
dibentuk sebagai Daerah Istimewa, sedangkan Daerah Istimewa Berau dikarenakan
ke 2 (dua) Swapraja Gunung Tabur dan Sambaliung menyetujui pembentukan
sebagai 1 (satu) Daerah Istimewa.
Daerah Istimewa Berau dipimpin oleh Kepala Daerah Istimewa yang
pertama kali dijabat oleh Sultan Muhammad Aminuddin dengan pusat
Pemerintahan Daerah Istimewa Berau berkedudukan di Tanjung Redeb. Sultan
Muhammad Aminuddin memerintah sampai dengan adanya peraturan peralihan
dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II Berau.
Selanjutnya Pemerintah Pusat menetapkan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Propinsi Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur serta Undang-Undang Nomor
27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953
tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan Sebagai
Undang-Undang.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959
menyebabkan Daerah Istimewa Berau berubah menjadi Daerah Tingkat II Berau
dan termasuk dalam cakupan wilayah Propinsi Kalimantan Timur dari pembagian
wilayah Propinsi Kalimantan. Daerah Tingkat II Berau dipimpin oleh Sultan Aji
Raden Muhammad Ayub yang menjadi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Berau
yang pertama dan menetapkan Kota Tanjung Redeb sebagai Pusat Pemerintahan
Daerah Tingkat II Berau.
Pada tahun 1999 Daerah Tingkat II Berau berubah menjadi Kabupaten
Berau dengan wilayah yang terbagi dalam 8 (delapan) Kecamatan yaitu Tanjung
Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur, Kelay, Segah, Pulau Derawan, Talisayan dan
Biduk-Biduk namun kemudian terjadi penambahan Kecamatan Teluk Bayur yang
merupakan gabungan sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Redeb, Sambaliung
dan Gunung Tabur.
Selanjutnya pada tahun 2005 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Berau Nomor 1 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Tabalar dan
Kecamatan Maratua serta Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang
Pembentukan Kecamatan Batu Putih dan Kecamatan Biatan yang menyebabkan
terjadi penambahan Kecamatan yaitu Kecamatan Tabalar merupakan bagian dari
dengan 119o Bujur Timur dan 1o Lintang Utara sampai dengan 2o33’
Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Berau secara administrasi
mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan Propinsi
Kalimantan Utara
Sebelah Timur dibatasi oleh laut Sulawesi
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Malinau Propinsi
Kalimantan Utara, Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten
Kutai Barat
Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah,
Kabupaten Berau merupakan Kabupaten terluas ke 5 (lima) setelah
Kabupaten Kutai Kartanegara serta dibagi menjadi 13 (tiga belas)
Kecamatan ,10 Kelurahan dan 100 Kampung.
Sedangkan 13 (Tiga belas) Kecamatan tersebut adalah Kelay
dengan Ibu Kota Sido Bangen, Talisayan dengan Ibu Kota Talisayan,
Tabalar dengan Ibu Kota Tubaan, Biduk-Biduk dengan Ibu Kota Biduk-
Biduk, Pulau Derawan dengan Ibu Kota Tanjung Batu, Maratua dengan
Ibu Kota Maratua Teluk Harapan, Sambaliung dengan Ibu Kota
Sambaliung, Tanjung Redeb dengan Ibu Kota Tanjung Redeb, Gunung
Tabur dengan Ibu Kota Gunung Tabur, Segah dengan Ibu Kota Tepian
Buah, Teluk Bayur dengan Ibu Kota Teluk Bayur, Batu Putih dengan Ibu
Kota Batu Putih, dan Biatan dengan Ibu Kota Biatan Lempake.
Adapun Pembagian Wilayah Administrasi Kecamatan, Kelurahan
dan Kampung di Kabupaten Berau dapat dilihat pada Peta Wilayah
Kabupaten Berau Gambar dan Jumlah dan Nama Kecamatan, Kelurahan
dan Kampung di Kabupaten Berau dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
GAMBAR I. 1
PETA WILAYAH KABUPATEN BERAU
64,03 13 10 100
64.03.01 1 Kelay - 14
64.03.01.2001 1 Merabu
64.03.01.2002 2 Panaan
64.03.01.2003 3 Merapun
64.03.01.2005 5 Merasa
64.03.01.2012 12 Mapulu
64.03.02 2 Talisayan - 10
64.03.02.2002 1 Dumaring
64.03.02.2003 2 Talisayan
64.03.03 3 Sambaliung 1 13
64.03.03.2004 3 Inaran
64.03.03.2007 6 Suaran
64.03.03.2008 7 Pilanjau
64.03.03.2009 8 Pesayan
64.03.03.2011 10 Gurimbang
64.03.04 4 Segah - 13
64.03.06.2001 1 Tasuk
64.03.06.2002 2 Birang
1 Gunung Tabur
64.03.06.1003
64.03.06.2004 3 Maluang
64.03.06.2005 4 Samburakat
64.03.06.2006 5 Sambakungan
64.03.06.2011 10 Batu-Batu
64.03.07.2004 4 PulauDerawan
64.03.07.2009 5 Kasai
64.03.08 8 Biduk-Biduk - 6
64.03.08.2001 1 Biduk-Biduk
64.03.08.2009 6 Giring-Giring
64.03.10 10 Tabalar - 6
64.03.10.2003 2 Tubaan
64.03.10.2005 4 Semurut
64.03.10.2006 5 Buyung-Buyung
64.03.11 11 Maratua - 4
64.03.11.2004
4 Ma. Teluk Harapan
64.03.12.2001 1 Tembudan
64.03.12.2006 6 Balikukup
64.03.13 13 Biatan - 8
64.03.13.2003 3 Karangan
b. Luas Wilayah
Kabupaten Berau memiliki luas wilayah ± 34.127,17 Km² yang
terdiri dari daratan ± 23.558,50 Km2 dan lautan ± 10.568,85 Km2
sepanjang 4 mil dari garis pantai pulau terluar. Luas wilayah Kabupaten
Berau dirinci menurut Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan
Kelay seluas 6134,60 Km2 atau sekitar 17,98% dari luas wilayah
keseluruhan, dan yang paling kecil adalah Kecamatan Tanjung Redeb
dengan luasan 23,76 Km2 atau 0,07% dari luas wilayah secara
keseluruhan. Adapun secara rinci Pembagian Luas Wilayah berdasarkan
Kecamatan di Kabupaten Berau dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
c. Topografis
Kabupaten Berau memiliki kondisi topografi wilayah yang
cukup bervariasi. Topografi secara umum dapat digambarkan melalui
bentuk relief, kemiringan lereng dan ketinggian dari permukaan laut.
Topografi wilayah daratan Kabupaten Berau banyak berbentuk gugusan
bukit yang terdapat hampir diseluruh Kecamatan, terutama Kecamatan
Kelay yang membentang perbukitan Batu Kapur yang memiliki panjang
hampir mencapai 100 Km. Dengan kondisi topografi seperti itu, maka
Kabupaten Berau memiliki potensi sumber daya alam yang cukup kaya
seperti batu bara, batu kapur, kayu hutan, rotan, dan hasil hutan lainnya.
Kabupaten Berau memiliki 21 sungai besar yang merupakan
sumber vital bagi penduduk dan ekosistem sekitarnya. Sungai Kelay
merupakan sungai terpanjang di Kabupaten Berau. Mengalir dari
pegunungan sekitar Gunung Mantan sepanjang 254 Km sampai pada
pertemuan dengan Sungai Segah membentuk Sungai Berau di Tanjung
Redeb. Sungai Segah sendiri panjangnya sekitar 152 Km dimana Hulu
sungai berada di sekitar Gunung Kundas. Sedangkan Sungai Tanian
Buku di Kecamatan Talisayan merupakan Sungai yang terpendek dengan
panjang 12 Km.
Adapun Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :
TANIAN BUKU 12
LUMBUNGAN 18
3 TABALAR TABALAR 49
4 SAMBALIUNG SUARAN 19
INARAN 22
BENTAL 58
5 GUNUNG TABUR BERAU 292
LATI 43
BIRANG 58
SAMBARATA 39
6 SEGAH SEGAH 152
MALINAU 58
PURA 72
SIAGUNG 38
SIDUUNG 83
Sumber : Tim Penyusun LKPJ Kab.Berau, 2018
d. Iklim
Seperti iklim wilayah Indonesia pada umumnya, Kabupaten
Berau memiliki Iklim Tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim
kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada
bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Sedangkan musim Penghujan
terjadi pada bulan November sampai dengan bulan april.
Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi
peralihan pada bulan-bulan tertentu. Selain itu, karena letaknya di
daerah khatulistiwa, maka iklim di Kabupaten Berau juga dipengaruhi
oleh angin Muson Barat pada Nopember - April dan Angin Muson
Timur pada Mei – Oktober.
Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di
Kabupaten Berau kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang
seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak ada hujan sama
sekali, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau
justru terjadi hujan dengan waktu yang jauh lebih panjang.
Selain sebagai daerah tropis dengan hutan yang luas, di tahun 2017
rata-rata kelembaban udara di Kabupaten Berau antara 59 - 100
persen.
Adapun Rata-Rata Suhu dan Kelembapan Udara di Kabupaten
Berau dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
f. Curah Hujan
Curah hujan di Kabupaten Berau sangat bervariasi menurut
bulan. Catatan curah hujan dan jumlah hari hujan bulanan sepanjang
tahun 2016. Rata-rata curah hujan tertinggi pada bulan Februari sebesar
307,3 mm3 dan terendah selama tahun 2016 pada bulan Mei yaitu
101,9 mm3.
Adapun Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di
Kabupaten Berau dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
3 MARET 294,8 24
4 APRIL 230,5 20
5 MEI 101,9 16
6 JUNI 124,7 17
7 JULI 144,4 15
8 AGUSTUS 216 20
9 SEPTEMBER 102,7 13
10 OKTOBER 269,7 16
11 NOVEMBER 241,7 26
12 DESEMBER 131,9 15
Sumber : BPS Kab.Berau 2017
KEPALA PERSENTASE
DUK
KELUARGA (%)
1 KELAY 1.553 5.329 2,40
2 TALISAYAN 3.868 13.186 5,94
3 SAMBALIUNG 10.498 33.782 15,23
4 SEGAH 3.475 11.261 5,08
5 TANJUNG REDEB 20.952 66.826 30,12
6 GUNUNG TABUR 6.681 22.051 9,94
7 PULAU DERAWAN 3.009 10.553 4,76
8 BIDUK BIDUK 1.737 6.400 2,89
9 TELUK BAYUR 8.806 27.378 12,34
10 TABALAR 1.889 6.582 2,97
11 MARATUA 941 3.507 1,58
12 BATU PUTIH 2.283 7.805 3,52
13 BIATAN 2.116 7.176 3,23
TOTAL 67.808 221.836 100,00
Sumber : Disduk & Capil Kab. Berau, 2017
10-14 15-19
NO KECAMATAN
LK PR ∑ LK PR ∑
1 KELAY 313 281 594 298 265 563
2 TALISAYAN 725 636 1.361 720 629 1.349
3 SAMBALIUNG 1.736 1.666 3.402 1.703 1.646 3.349
4 SEGAH 644 539 1.183 629 526 1.155
5 TANJUNG REDEB 3.393 3.320 6.713 3.043 2.992 6.035
6 GUNUNG TABUR 1.150 1.016 2.166 1.139 994 2.133
7 PULAU DERAWAN 615 599 1.214 601 573 1.174
8 BIDUK BIDUK 359 387 746 384 333 717
9 TELUK BAYUR 1.361 1.334 2.695 1.239 1.167 2.406
10 TABALAR 400 344 744 375 339 714
11 MARATUA 210 207 417 195 197 392
12 BATU PUTIH 440 430 870 447 389 836
13 BIATAN 402 358 760 385 370 755
TOTAL 11.748 11.117 22.865 11.158 10.420 21.578
20-24 25-29
NO KECAMATAN
LK PR ∑ LK PR ∑
1 KELAY 218 200 418 240 207 447
2 TALISAYAN 623 543 1.166 643 589 1.232
3 SAMBALIUNG 1.689 1.337 3.026 1.676 1.437 3.113
4 SEGAH 540 454 994 586 497 1.083
5 TANJUNG REDEB 2.958 2.612 5.570 3.012 2.793 5.805
6 GUNUNG TABUR 1.125 859 1.984 1.176 924 2.100
7 PULAU DERAWAN 436 416 852 434 420 854
8 BIDUK BIDUK 278 273 551 271 253 524
9 TELUK BAYUR 1.264 995 2.259 1.434 1.208 2.642
10 TABALAR 301 254 555 296 261 557
11 MARATUA 132 133 265 149 147 296
12 BATU PUTIH 351 295 646 312 325 637
13 BIATAN 337 262 599 321 291 612
TOTAL 10.252 8.633 18.885 10.550 9.352 19.902
30-34 35-39
NO KECAMATAN
LK PR ∑ LK PR ∑
1 KELAY 257 220 477 240 217 457
2 TALISAYAN 632 614 1.246 614 509 1.123
3 SAMBALIUNG 1.715 1.431 3.146 1.598 1.446 3.044
4 SEGAH 563 503 1.066 560 477 1.037
5 TANJUNG REDEB 3.068 3.065 6.133 3.388 3.108 6.496
6 GUNUNG TABUR 1.069 926 1.995 1.152 997 2.149
7 PULAU DERAWAN 453 471 924 516 469 985
8 BIDUK BIDUK 258 245 503 312 267 579
9 TELUK BAYUR 1.345 1.256 2.601 1.338 1.228 2.566
10 TABALAR 300 266 566 276 269 545
11 MARATUA 168 172 340 152 134 286
12 BATU PUTIH 335 297 632 387 318 705
13 BIATAN 328 316 644 335 284 619
TOTAL 10.491 9.782 20.273 10.868 9.723 20.591
40-44 45-49
NO KECAMATAN
LK PR ∑ LK PR ∑
1 KELAY 290 199 489 209 158 367
2 TALISAYAN 544 435 979 512 418 930
3 SAMBALIUNG 1.460 1.216 2.676 1.377 992 2.369
4 SEGAH 533 403 936 472 349 821
5 TANJUNG REDEB 2.923 2.639 5.562 2.501 2.108 4.609
6 GUNUNG TABUR 947 762 1.709 834 601 1.435
7 PULAU DERAWAN 463 365 828 416 290 706
8 BIDUK BIDUK 219 223 442 192 170 362
9 TELUK BAYUR 1.214 1.050 2.264 1.001 785 1.786
10 TABALAR 274 214 488 261 167 428
11 MARATUA 113 102 215 101 87 188
12 BATU PUTIH 343 314 657 321 242 563
13 BIATAN 259 230 489 308 257 565
TOTAL 9.582 8.152 17.734 8.505 6.624 15.129
50-54 55-59
NO KECAMATAN
LK PR ∑ LK PR ∑
1 KELAY 179 112 291 111 89 200
2 TALISAYAN 378 321 699 304 218 522
3 SAMBALIUNG 908 700 1.608 638 443 1.081
4 SEGAH 338 249 587 244 133 377
5 TANJUNG REDEB 1.853 1.503 3.356 1.258 999 2.257
6 GUNUNG TABUR 540 390 930 390 274 664
7 PULAU DERAWAN 280 195 475 194 151 345
8 BIDUK BIDUK 184 160 344 146 114 260
60-64 65-69
NO KECAMATAN
LK PR ∑ LK PR ∑
1 KELAY 76 57 133 58 34 92
2 TALISAYAN 201 132 333 134 58 192
3 SAMBALIUNG 418 271 689 242 166 408
4 SEGAH 115 90 205 100 55 155
5 TANJUNG REDEB 824 563 1.387 479 352 831
6 GUNUNG TABUR 244 194 438 159 100 259
PULAU
7 DERAWAN 132 94 226 81 71 152
8 BIDUK BIDUK 98 79 177 75 44 119
9 TELUK BAYUR 347 256 603 215 153 368
10 TABALAR 91 82 173 56 50 106
11 MARATUA 56 56 112 39 45 84
12 BATU PUTIH 104 78 182 55 39 94
13 BIATAN 110 62 172 82 33 115
TOTAL 2.816 2.014 4.830 1.775 1.200 2.975
70-74 >75
NO KECAMATAN
LK PR ∑ LK PR ∑
1 KELAY 23 21 44 37 11 48
2 TALISAYAN 71 43 114 59 28 87
3 SAMBALIUNG 157 100 257 135 81 216
4 SEGAH 42 30 72 51 18 69
5 TANJUNG REDEB 239 158 397 180 176 356
6 GUNUNG TABUR 118 86 204 92 63 155
7 PULAU DERAWAN 45 39 84 38 29 67
8 BIDUK BIDUK 35 27 62 32 36 68
9 TELUK BAYUR 119 104 223 127 79 206
10 TABALAR 40 23 63 30 23 53
11 MARATUA 24 21 45 17 9 26
12 BATU PUTIH 42 21 63 26 16 42
13 BIATAN 38 27 65 31 16 47
TOTAL 993 700 1.693 855 585 1.440
Sumber : Disduk & Capil Kab. Berau, 2017
Lanjutan
Buruh
Nelayan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Buruh tani
No Kecamatan Industri Konstruksi Transportasi harian
perikanan swasta bumn bumd honorer perkebunan
lepas
1 Kelay 3 0 1 2 308 1 0 51 49 114
Lanjutan
Buruh Pembantu Tukang
Buruh Tukang Tukang Tukang Tukang Tukang sol Tukang
No Kecamatan nelayan rumah las pandai
peternakan cukur listrik batu kayu sepatu jahit
perikanan tangga besi
1 Kelay 0 0 0 0 0 3 4 0 0 0
2 Talisayan 30 0 5 0 1 9 20 0 0 1
3 Sambaliung 20 3 14 3 3 38 64 0 7 11
4 Segah 1 1 1 0 1 1 11 0 1 0
5 Tanjung redeb 32 4 43 14 21 189 246 8 33 55
6 Gunung tabur 8 1 9 0 0 17 72 1 3 7
7 Pulau derawan 37 0 3 0 1 4 25 0 1 0
8 Biduk biduk 20 0 3 0 1 15 53 0 5 3
9 Teluk bayur 11 1 11 0 8 32 111 0 4 14
10 Tabalar 17 0 2 0 0 2 7 0 0 1
11 Maratua 27 0 0 0 0 7 15 0 0 0
12 Batu putih 74 2 1 0 0 1 7 0 0 3
13 Biatan 4 0 2 0 0 3 3 0 1 0
Total 281 12 94 17 36 321 638 9 55 95
Lanjutan
1 Kelay 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
2 Talisayan 1 2 2 0 16 0 0 0 0 0
3 Sambaliung 1 4 0 2 43 2 0 0 0 0
4 Segah 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0
5 Tanjung redeb 3 10 4 11 175 4 0 0 1 0
6 Gunung tabur 0 1 0 1 21 0 0 0 0 0
7 Pulau derawan 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
8 Biduk biduk 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0
9 Teluk bayur 0 1 0 4 53 0 0 0 0 0
10 Tabalar 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
11 Maratua 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
12 Batu putih 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0
13 Biatan 0 0 0 0 4 1 0 0 0 0
Total 6 18 6 18 334 9 0 0 1 0
Lanjutan
1 Kelay 1 9 0 1 0 0 0 0 0 0
2 Talisayan 1 6 5 1 3 0 0 0 0 0
3 Sambaliung 4 16 0 2 5 3 0 0 0 0
4 Segah 2 17 0 1 0 0 0 0 0 0
5 Tanjung redeb 7 18 3 20 23 7 0 0 0 0
6 Gunung tabur 3 4 0 1 1 0 0 0 0 0
7 Pulau derawan 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
8 Biduk biduk 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
9 Teluk bayur 2 3 0 0 5 2 0 0 0 0
10 Tabalar 0 4 0 1 2 0 0 0 0 0
11 Maratua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Batu putih 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Biatan 1 6 0 0 4 0 0 0 0 0
Total 22 89 8 27 44 14 0 0 0 0
Lanjutan
Anggota Anggota
Wakil Wakil Wakil
No Kecamatan Presiden mahkamah kabinet Duta besar Gubernur Bupati Walikota
presiden gubernur bupati
konstitusi kementerian
1 Kelay 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Talisayan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sambaliung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Segah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanjung redeb 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
6 Gunung tabur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Pulau derawan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Biduk biduk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Teluk bayur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Tabalar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Maratua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Batu putih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Biatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Lanjutan
No Kecamatan Dosen Guru Pilot Pengacara Notaris Arsitek Akuntan
Anggota
Anggota
Wakil dprd
dprd
walikota kabupaten
provinsi
kota
1 Kelay 0 0 1 0 40 0 0 0 0 0
2 Talisayan 0 0 0 0 62 0 0 0 0 0
3 Sambaliung 0 0 2 2 138 0 2 0 1 0
4 Segah 0 0 0 0 39 0 0 0 0 0
5 Tanjung redeb 0 0 8 29 430 0 6 7 2 2
6 Gunung tabur 0 0 1 0 71 0 0 0 0 0
7 Pulau derawan 0 0 1 0 28 0 0 0 0 0
8 Biduk biduk 0 0 1 0 24 0 1 0 0 0
9 Teluk bayur 0 1 3 5 203 0 1 0 1 0
10 Tabalar 0 0 0 0 26 0 0 0 0 0
11 Maratua 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0
12 Batu putih 0 0 0 0 21 0 0 0 0 0
13 Biatan 0 0 1 0 42 0 0 0 0 0
Total 0 1 18 36 1.139 0 10 7 4 2
Lanjutan
Psikiater Penyiar
No Kecamatan Konsultan Dokter Bidan Perawat Apoteker Penyiar radio Pelaut Peneliti
psikolog televisi
1 Kelay 1 4 7 5 0 0 0 0 0 0
2 Talisayan 0 1 10 12 1 0 0 0 3 0
3 Sambaliung 5 6 11 22 3 0 0 0 2 0
4 Segah 0 0 5 11 1 0 0 0 1 0
5 Tanjung redeb 33 43 36 64 21 1 0 0 30 0
6 Gunung tabur 1 1 7 20 1 0 0 0 10 0
7 Pulau derawan 0 2 6 2 0 0 0 0 1 0
8 Biduk biduk 1 1 4 8 0 0 0 0 3 0
9 Teluk bayur 4 5 19 40 3 0 0 0 6 0
10 Tabalar 0 1 6 2 0 0 0 0 1 0
11 Maratua 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0
12 Batu putih 0 0 2 6 2 0 0 0 5 0
13 Biatan 0 0 3 2 0 0 0 0 1 0
Total 45 64 116 200 32 1 0 0 63 0
Lanjutan
Perangkat
No Kecamatan Sopir Pialang Paranormal Pedagang Kepala desa Biarawati Wiraswasta Lainnya
desa
1 Kelay 13 0 0 11 9 6 0 86 2
2 Talisayan 59 0 0 50 3 3 0 134 2
3 Sambaliung 164 0 0 129 2 2 0 612 0
4 Segah 22 0 0 6 1 4 3 96 0
5 Tanjung redeb 382 0 1 806 0 1 9 1.174 9
6 Gunung tabur 70 0 0 47 6 2 0 237 1
7 Pulau derawan 9 0 0 5 0 1 0 133 1
8 Biduk biduk 21 0 0 20 4 1 0 68 3
3. Kondisi Ekonomi
a. Potensi Unggulan Daerah
Potensi yang ada di Kabupaten Berau secara umum dari berbagai
komoditi sebagai berikut :
1) Potensi Pertanian
Pertanian merupakan mata pencaharian dari sebagian besar
masyarakat daerah ini. Sebagai daerah dengan luas wilayah yang
besar dan bentuk serta ketinggian lahan yang khas maka pertanian
dapat berkembang dengan baik di daerah ini. Sektor Pertanian yang
dikembangkan di Kabupaten Berau antara lain Padi, Palawija dan
Holtikultura.
Secara umum perkembangan luas tanam, luas panen,
produktifitas dan produksi padi baik padi sawah maupun padi
ladang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Secara riil
luas tanam dan luas panen padi sawah dan ladang turun, untuk luas
tanam turun dari 11.596,40 Ha pada tahun 2016 menjadi 9.778,50
7 UBI KAYU 232 232,0 233 223,0 171,37 174,35 3.993 3.888
2) Potensi Perkebunan
Kabupaten Berau sebagai Kabupaten yang memiliki luas
wilayah yang cukup besar sangat potensial dalam pengembangan
sektor perkebunan. Jenis-jenis tanaman perkebunan yang
dikembangkan di Kabupaten Berau terdiri dari kakao, karet, lada,
kopi, kelapa dalam, kelapa sawit, nilam, pala, dan kemiri. Wilayah
terbesar dari luas perkebunan ditanami kelapa sawit. Produksi
kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 1.617.497,790 Ton (dalam
bentuk tandan buah segar/TBS) dari luas tanaman 126,009,62
Hektar. Produksi terbesar kedua adalah perkebunan kelapa dalam
sebesar 6.712,599 Ton dari luas tanaman 2.495,04 Hektar dan
produksi terbesar ketiga adalah perkebunan lada sebesar 942,701
Ton dari luas tanaman 2.432,80 Hektar.
Sejak tahun 2014 terjadi peralihan fungsi lahan dari
komoditi kakao ke lada dan karet. Hal ini menyebabkan pada tahun
2017 terjadi penurunan luas dan produksi komoditi kakao. Penyebab
terjadi peralihan fungsi lahan ditingkat petani/pekebun komoditi
kakao dikarenakan harga jual komoditi lada yang lebih tinggi dan
keengganan petani/pekebun kakao untuk membudidayakan karena
pengaruh serangan OPT (organisme pengganggu tanaman). Adapun
Produksi Perkebunan menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Berau serta Luas Tanaman Perkebunan menurut
Kecamatan dan Jenis Tanaman dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
PRODUKSI PERKEBUNAN MENURUT KECAMATAN DAN JENIS TANAMAN DI KABUPATEN BERAU (TON)
NO KECAMATAN KARET LADA KAKAO KOPI KELAPA K. SAWIT PALA NILAM KEMIRI
DALAM
1 KELAY 4,775 0,055 6,075 - 3,208 293.988,554 - - -
2 TALISAYAN - 99,681 19,415 2,835 25,831 233.191,526 - - -
3 TABALAR - 97,520 29,000 - 22,000 3.861,000 - - -
4 BIDUK-BIDUK - - - - 3.541,545 - - - -
5 PULAU DERAWAN - 12,500 - - 48,550 86.493,570 - - -
6 MARATUA - - - - 2.133,655 - - - -
7 SAMBALIUNG 55,150 138,700 311,352 - 50,575 281,800 - - -
8 TANJUNG REDEB - - - - 5,032 - - - -
9 GUNUNG TABUR 34,875 273,900 9,200 3,700 17,080 130.745,690 - - 1,700
10 SEGAH 28,800 - 130,700 - 11,270 538.625,830 - - -
11 TELUK BAYUR 63,000 0,550 77,064 - 20,757 11.512,400 - - -
12 BATU PUTIH 9,950 136,215 3,112 2,875 629,864 186.419,200 - 464,510 -
13 BIATAN - 183,580 16,380 2,626 203,160 132.368,220 - - -
JUMLAH 196,550 942,701 602,298 12,036 6.712,599 1.617.497,790 - 464,510 1,700
Wujud Produksi: Lump Biji Kering Biji Kering Berasan Kopra TBS - Basah Biji Kering
Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Berau, 2017
KELAPA
NO KECAMATAN KARET LADA KAKAO KOPI KELAPA SAWIT PALA NILAM KEMIRI
DALAM
1 KELAY 1.468,96 8,00 472,75 0,55 26,75 30.820,90 - - -
2 TALISAYAN 1.068,78 196,00 22,00 37,00 57,00 14.775,60 - - -
3 TABALAR 18,00 160,00 53,00 - 79,00 1 075,00 - - -
4 BIDUK-BIDUK 42,00 58,00 - 6,00 1.430,00 451,67 143,00 - 1,50
5 PULAU DERAWAN 17,00 82,00 - - 108,00 6 583,06 10,00 - -
6 MARATUA - - - - 286,00 - - - -
7 SAMBALIUNG 348,00 383,30 370,30 - 36,80 598,00 - -
8 TANJUNG REDEB - - - - 15,49 - - - 4,00
9 GUNUNG TABUR 64,00 694,00 72,00 7,00 42,00 7.201,00 2,00 -
10 SEGAH 802,00 33,00 205,00 - 58,00 32.016,55 - - -
11 TELUK BAYUR 225,00 79,50 798,50 45,50 103,00 8.008,00 - - -
12 BATU PUTIH 97,50 91,00 23,00 41,00 156,00 18.423,26 - 29,00 -
13 BIATAN 114,00 648,00 74,00 36,00 97,00 12.076,58 - - -
JUMLAH 4.265,24 2.432,80 2.090,55 173,05 2.495,04 126.009,62 155,00 29,00 5,50
Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Berau, 2017
3) Potensi Peternakan
Potensi peternakan di Kabupaten Berau meningkat
dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dapat terlihat dari jumlah
produksi ternak yang terdiri dari 7 (tujuh) jenis ternak yaitu sapi
potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, babi dan kuda yang
mengalami peningkatan produksi pada tahun 2017. Untuk produksi
hewan ternak jenis sapi potong meningkat dari 3.017 Kg pada tahun
2016 meningkat menjadi 3.255 Kg pada tahun 2017. Sedangkan
untuk produksi hewan ternak jenis kambing juga mengalami
peningkatan produksi dari 2.103 Kg pada tahun 2016 meningkat
menjadi 2.823 Kg pada tahun 2017, serta untuk produksi hewan
ternak jenis babi mengalami peningkatan produksi yang sangat
tinggi dari 3.221 Kg pada tahun 2016 meningkat menjadi 7.404 Kg
pada tahun 2017. Adapun Produksi Ternak Menurut Jenis Ternak Di
Kabupaten Berau dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
4) Potensi Kehutanan
Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Berau tahun 2017 adalah
seluas 159.6267,2 Ha yang terbagi 5 (lima) jenis kawasan Hutan
terdiri dari Hutan Lindung (HL) 360.765,6 Ha, Hutan Produksi
Terbatas (HPT) 668.098,8 Ha, Hutan Produksi (HP) 533.495,1 Ha,
Hutan Produksi yang bisa dikonversi (HPK) 33.907,4 Ha.
LKPJ – Bupati Berau Tahun Anggaran 2017 BAB I – halaman 40
Pemerintah Kabupaten Berau
5) Potensi Perikanan
Perikanan merupakan salah satu produk unggulan di
Kabupaten Berau. Sebagai daerah yang memiliki perairan yang
cukup luas, menjadikan Kabupaten Berau sebagai Penghasil
perikanan yang cukup besar. Usaha perikanan dibagi menjadi dua
yaitu perikanan Darat yang terdiri dari Tambak, Kolam, Keramba
dan Penangkapan di perairan umum serta Perikanan Laut yang
terdiri dari Penangkapan laut dan budidaya laut. Produksi perikanan
laut mengalami peningkatan dari 16.715,2 Ton pada tahun 2016
menjadi 16.954,2 Ton pada tahun 2017. Sedangkan penangkapan di
perairan umum juga mengalami peningkatan dari 1.262,2 Ton pada
tahun 2016 menjadi 1.262,3 Ton pada tahun 2017. Adapun Produksi
Perikanan Tangkap menurut Kecamatan dan Subsektor di
Kabupaten Berau dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
PERIKANAN PERIKANAN
JUMLAH
NO KECAMATAN LAUT UMUM
2016 2017 2016 2017 2016 2016
1 KELAY - - - - - -
2 TALISAYAN 1.577,6 1.609,7 - - 1.577,6 1.609,7
3 TABALAR 1.706,1 1.670.7 - - 1.706,1 1.670,7
4 BIDUK-BIDUK 1.484,9 1.530,6 - - 1.484,9 1.530,6
5 PL. DERAWAN 3.765,7 3.686,4 - - 3.765,7 3.686,4
6 MARATUA 1.664,6 1.714,6 - - 1.664,6 1.714,6
7 SAMBALIUNG 872,9 901,0 373,8 366,0 1.246,7 1.267,0
8 TG. REDEB 1.901,2 1.989,9 115,9 115,3 2.017,1 2.105,2
9 GN. TABUR 758,9 819,2 612,1 600,1 1.407,1 1.419,3
10 SEGAH - - 11,1 11,8 11,1 11,8
11 TELUK BAYUR - - 172,3 169,1 172,3 169,1
12 BATU PUTIH 1.792,5 1.830,9 - - 1.792,5 1.830,9
13 BIATAN 1.154,7 1.201,2 - - 1.154,7 1.201,2
JUMLAH 16.715,216.954,2 1.285,2 1.262,3 18.000,4 18.216,5
Sumber : Dinas Perikanan Kab. Berau, 2017
6) Potensi Pertambangan
Potensi sumberdaya alam dan sumber daya mineral yang
cukup besar di Kabupaten Berau, dilihat dari segi geologi dan
potensi bahan galian mempunyai daya tarik yang cukup tinggi di
mata para investor bidang pertambangan, namun masih banyak yang
belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terkait erat dengan
masih perlunya secara terus menerus informasi geologi dan
sumberdaya mineral dalam rangka mengelola sumberdaya mineral,
energi, air tanah, pengelolaan lingkungan, mitigasi bencana alam,
penggunaan lahan dan penataan ruang wilayah pertambangan. Hasil
pertambangan di Kabupaten Berau mencakup pertambangan non
NAMA BENDA, SITUS DAN CAGAR NAMA BENDA, SITUS DAN CAGAR BUDAYA
NO LOKASI
BUDAYA DI KABUPATEN BERAU YANG SUDAH DILESTARIKAN
1 KERATON GUNUNG TABUR KERATON GUNUNG TABUR GUNUNG TABUR
2 KERATON SAMBALIUNG KERATON SAMBALIUNG SAMBALIUNG
3 MAKAM ATAP SENG MAKAM ATAP SENG BELAKANG JLN SAMBALING
- SULTAN M. HADI JALALUDDIN - SULTAN M. HADI JALALUDDIN
- SULTAN M. H. BAYANUDDIN - SULTAN M. H. BAYANUDDIN
- SULTAN M. KAHARUDDIN - SULTAN M. KAHARUDDIN
PEMAKAMAN UMUM
4 MAKAM SULTAN M. AMINUDDIN MAKAM SULTAN M. AMINUDDIN
SAMBALIUNG
5 MAKAM MARHUM DI BANGUN MAKAM MARHUM DI BANGUN KAMP. BANGUN
- SULTAN M. ZAINAL ABIDIN - SULTAN M. ZAINAL ABIDIN
6 MAKAM SULTAN AMIRIL MUKMININ MAKAM SULTAN AMIRIL MUKMININ KAMP. GURIMBANG
Lanjutan
NAMA BENDA, SITUS DAN CAGAR NAMA BENDA, SITUS DAN CAGAR BUDAYA
NO LOKASI
BUDAYA DI KABUPATEN BERAU YANG SUDAH DILESTARIKAN
7 MAKAM SULTAN M. ADIL JALALUDDIN MAKAM SULTAN M. ADIL JALALUDDIN JL. AMINUDDIN/ BOROBUDUR
8 MAKAM SULTAN ASYIK SYARAFUDDIN MAKAM SULTAN ASYIK SYARAFUDDIN JL. AMINUDDIN/ BANK MUMALAT
9 MAKAM SULTAN M. SALEHUDDIN MAKAM SULTAN M. SALEHUDDIN JL. AMINUDDIN/ BOROBUDUR
11 MAKAM KERAMAT SYARIF HUSEN MAKAM KERAMAT SYARIF HUSEN PULAU DERAWAN
12 MAKAM KUDA, LIGADUNG MAKALLI MAKAM KUDA, LIGADUNG MAKALLI PULAU DERAWAN
13 MAKAM SABA'ANI MAKAM SABA'ANI PULAU DERAWAN
14 SISA BANGUNAN PABRIK PENGGERGAJIAN SISA BANGUNAN PABRIK PENGGERGAJIAN TELUK SULAIMAN
BELANDA BELANDA
15 MAKAM BELANDA MAKAM BELANDA TELUK BAYUR
16 KAMAR BOLA/BALL ROOM KAMAR BOLA/BALL ROOM TELUK BAYUR
Lanjutan
NAMA BENDA, SITUS DAN CAGAR NAMA BENDA, SITUS DAN CAGAR BUDAYA
NO LOKASI
BUDAYA DI KABUPATEN BERAU YANG SUDAH DILESTARIKAN
17 PELABUHAN BATU BARA BELANDA PELABUHAN BATU BARA BELANDA TELUK BAYUR
18 RUMAH TUA DARI KAYU AGUS RUMAH TUA DARI KAYU AGUS
HAERUDDIN, SE HAERUDDIN, SE RT. 5 GUNUNG TABUR
19 GEDUNG BIOSKOP BELANDA - TELUK BAYUR
20 MASJID TUA (MASJID JAMI - GUNUNG TABUR
21 TUGU PRASASTI TULISAN ARAB DAN - SAMBALIUNG
BUGIS (LONTARA)
22 RUMAH KEPALA TUA - TUMBIT DAYAK
23 MAKAM PUAN SIPANAIK - TELUK BAYUR
24 MAKAM DI GOA BATU - MARASA
25 SUMUR TUA - PULAU DERAWAN
26 BENDA-BENDA KUNINGAN (RUMAH - SAMBALIUNG
TANGGA)
27 MAKAM BANDIT DIPATTUNG - MARANCANG
28 MAKAM RAJA GUNUNG TABUR PERTAMA - GUNUNG TABUR
(AJI KUNING GAZI MAHYUDDIN)
Sumber : Disbudpar Kab. Berau, 2017
11 BIDUK-BIDUK 23 23
12 PULAU DERAWAN 19 19
13 MARATUA 13 25
JUMLAH 159 172
Sumber:Disbudpar Kab. Berau, 2017
b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
Keadaan ekonomi atau ukuran kinerja perekonomian suatu
daerah dapat dilihat dari PDRB daerah tersebut. PDRB dapat
mencerminkan kondisi dan pencapaian aktivitas atau kinerja
perekonomian daerah. Informasi tentang PDRB sangat dibutuhkan
untuk mendukung setiap kebijakan yang akan diambil oleh para
pengambil keputusan mulai dari tingkat perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi hasil-hasil pembangunan di suatu daerah. Penyusunan
PDRB suatu daerah merupakan salah satu upaya daerah tersebut
dalam memberikan informasi yang jelas tentang gambaran
pembangunan ekonomi, situasi, kondisi dan potensi suatu daerah
sehingga memudahkan pemerintah maupun pihak swasta dalam
menentukan kebijakan pembangunan di daerah tersebut. PDRB
disajikan atas atas dasar harga berlaku dan harga konstan (riil).
PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal
disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan,
dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian. Sedangkan
PDRB atas dasar harga konstan (riil) disusun berdasarkan harga
pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi.
1) Struktur Ekonomi
PDRB merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan
jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara
yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode
tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki
residen atau non-residen. Mengacu pada tahun 2015, nilai PDRB
Kabupaten Berau atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha
di Kabupaten Berau meningkat Rp. 3.062,56 Milyar Rupiah dari
Sosial
17 Jasa lainnya 177,45 202,85 216,51
JUMLAH 30.069,86 30.788,95 33.132,42
Sumber : Tim Penyusun LKPJ Kab. Berau, 2018
r
Angka Diperbaiki
*Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
*** Angka Sangat Sangat Sementara
Pada tahun 2017, PDRB per Kapita atas dasar harga konstan
Kabupaten Berau mencapai 119.674.607,87 rupiah yang menurun
dibanding tahun sebelumnya. Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun
terakhir pertumbuhan PDRB Per kapita tertinggi terjadi pada tahun
2015, akan tetapi pada tahun 2016 mengalami perlambatan sejalan