Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan
‘abduhuu warasuuluhu laanabiyya ba’dah. Allaahumma shalli wa sallim wabaarik ‘alaa
muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shohbihi wa manihtadaa bi hudaahu ilaa yaumil qiyaamah.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi
dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan kualitas taqwa dan
keimanan kita kepada Alloh SWT, dengan sebenar-benarnya takwa yaitu ikhlas menjalankan
apa yang telah diperintahkan-Nya dan juga meninggalkan apa saja yang telah dilarangnya.
Selain itu, marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT semata.
Allah telah melimpahkan kepada kita sedemikian banyak nikmat. Jauh lebih banyak nikmat
yang telah kita terima dan Allah berikan kepada kita setiap saat dibandingkan kesadaran dan
kesanggupan kita untuk bersyukur.
Allah Swt dalam segala hal mengawasi kita. Baik kita sendiri dalam keadaan sadar ataupun
tidak.
Tidak tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama dengan kita dimanapun dan
kapanpun saja. Bila kita sedang bertiga, maka Dia yang keempatnya. Bila kita berlima, maka
Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7).
Bahkan Allah SWT teramat dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher kita. (QS. Qaaf
16)
Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan menjadi
saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol atau kendali terhadap anggota tubuh tersebut
untuk memberikan kesaksian yang sebenarnya.
Akhir kata untuk khutbah jumat kali ini, bahwa kita hidup di dunia tak akan bisa terlepas
dimanapun dan kapanpun saja dari pengawasan Allah SWT.
Tidak ada waktu untuk berbuat maksiyat. Tidak ada lagi tempat untuk mengingkari Allah SWT.
Yakinlah bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah
SWT dihari perhitungan kelak di hari akhir.
Baarakallaahu lii wa lakum fil quraanil ‘adziim, wa nafa’anii wa iyyakum bimaa fiihi minal aayati
wa dzikril hakiim. Aquuluqaulii haadzaa wastaghfirullaahal’adziim lii wa lakum wa lisaa-iril
muslimiina, fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuururrahiim.
Alhamdu lillahi hamdan kastiiran kamaa amar. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa
syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluhul mab’uustu ilaa saa-iril
basyar. Allaahumma fa shalli wa salim wabaarik ‘alaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin
nuuril anwaari wa ‘alaa aalihi wa ash-haabihi mashaabihil ghurar.Amma ba’du fa yaa
‘ibaadallaah uushiikum wa iyyaaya bi taqwallaah fa qad faazal muttaquun.