Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan
‘abduhuu warasuuluhu laanabiyya ba’dah. Allaahumma shalli wa sallim wabaarik ‘alaa
muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shohbihi wa manihtadaa bi hudaahu ilaa yaumil
qiyaamah.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya
pribadi dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan
kualitas taqwa dan keimanan kita kepada Alloh SWT, dengan sebenar-benarnya takwa
yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan juga meninggalkan apa
saja yang telah dilarangnya.
Selain itu, marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT
semata. Allah telah melimpahkan kepada kita sedemikian banyak nikmat. Jauh lebih
banyak nikmat yang telah kita terima dan Allah berikan kepada kita setiap saat
dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur.
Allah Swt dalam segala hal mengawasi kita. Baik kita sendiri dalam keadaan sadar
ataupun tidak.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS. Qaf
Ayat 16)
Maka dari itu janganlah kita melakukan hal yang tidak disukai oleh Allah SWT, jangan
menganggap bahwa Allah SWT tidak tahu apa yang telah kita perbuat. Sessungguhnya
Allah tidak pernah tidur, dan Allah Maha melihat segala perilaku kita didunia. Kita mungkin
bisa membohongi teman, guru, orang tua bahkan orang lain, namun semua itu bukan
berarti kita dapat membohongi Allah SWT.
2. Allah SWT Melakukan Pengawasan Melalui Malaikat
“Ketika 2 orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan
dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17).
Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan
menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol atau kendali terhadap anggota
tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian yang sebenarnya.
Akhir kata untuk khutbah jumat kali ini, bahwa kita hidup di dunia tak akan bisa terlepas
dimanapun dan kapanpun saja dari pengawasan Allah SWT.
Tidak ada waktu untuk berbuat maksiyat. Tidak ada lagi tempat untuk mengingkari Allah
SWT. Yakinlah bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan
oleh Allah SWT dihari perhitungan kelak di hari akhir.
Alhamdu lillahi hamdan kastiiran kamaa amar. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa
syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluhul mab’uustu ilaa saa-
iril basyar. Allaahumma fa shalli wa salim wabaarik ‘alaa sayyidinaa wa maulaanaa
muhammadin nuuril anwaari wa ‘alaa aalihi wa ash-haabihi mashaabihil ghurar.Amma
ba’du fa yaa ‘ibaadallaah uushiikum wa iyyaaya bi taqwallaah fa qad faazal muttaquun.