Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IMUNISASI DPT

DISUSUN OLEH:

HARDIANTI
PO714211171009

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
PRODI D.IV JURUSAN KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan SAP yang berjudul
“ IMUNISASI DPT ” ini dengan baik. Dalam penyusunan SAP ini, dengan kerja
keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk dapat
memberikan yang terbaik dan sesuai dengan harapan, walaupun didalam
pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki.
Pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada Ibu selaku dosen
pembimbing Promosi Kesehatan dan juga kepada teman-teman yang telah
memberikan dukungan dan dorongan kepada kami. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan SAP ini terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat kami butuhkan agar dapat menyempurnakannya dimasa
yang akan datang. Akhir kata, semoga SAP ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan semua pihak.

Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

Makassar, 1 Juni 2019

Penulis

Hardianti
PENDAHULUAN

Imunisasi merupakan usaha pemberian kekebalan pada bayi dan anak


dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah suatu cara
untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen,
sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit
(Ranuh, 2005). Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya, salah
satunya adalah imunisasi DPT (Diphteria, Pertussis, Tetanus). Kebanyakan anak
menderita panas setelah mendapat imunisasi DPT, tetapi itu adalah hal yang
wajar, namun seringkali ibu-ibu tegang, cemas dan khawatir (Tecyya, 2009).

Progam imunisasi merupakan sebuah keberhasilan dalam mencegah


penyakit infeksi. hal ini terbukti dari menurunnya insiden penyakit menular di
Amerika Serikat dan negara lain sejak pertengahan abad ke-20. Di Indonesia sejak
tahun 1990, cakupan imunisasi dasar telah mencapai lebih dari 95% (Ranuh,
2005). Di Indonesia terdapat imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah
sebagaimana juga yang di wajibkan WHO seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis,
Campak dan polio.

Imunisasi DPT adalah vaksin yang terdiri dari toxoid difteri dan tetanus
yang dimurnikan serta bakteri pertusis yang telah diinaktivasi dan teradopsi
kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Pemberian vaksin ini menimbulkan
kekebalan aktif terhadap penyakit difteria, pertusis dan tetanus dalam waktu yang
bersamaan. (Hidayat, 2005 ). Imunisasi DPT diberikan secara bertahap dengan
cara disuntikkan secara intramuskuler dengan dosis pemberian 0,5 ml sebanyak 3
dosis, dosis pertama diberikan pada umur 2 bulan, dosis selanjutnya diberikan
interval paling cepat 1 bulan. (Mansjoer, 2000).

Imunisasi DPT sering menimbulkan gejala bersifat sementara seperti


lemas, demam, kemerahan pada tempat suntikan, kadang terjadi gejala berat
seperti demam tinggi, iritabilitas dan meracau yang biasanya terjadi 24 jam
setelah imunisasi (Depkes RI, 2005).
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IMUNISASI DPT DI PUSKESMAS TODDOPULI

Topik : Imunisasi DPT

Sasaran : Ibu yang mempunyai balita

Hari/Tanggal : Rabu, 03 Juni 2019

Tempat : Puskesmas Toddopuli

Waktu : 30 Menit

A. Tujuan
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti dan
memahami manfaat dari imunisasi DPT yang dilakukan di Puskesmas
Toddopuli.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu mampu:
- Menjelaskan Pengertian Imunisasi DPT
- Menjelaskan Pengertian Depteri
- Menjelaskan Pengetian Pertusis
- Menjelaskan Tujuan dan Manfaat Imunisasi DPT
- Menjelaskan Jadwal dan Cara Pemberian Imunisasi DPT
- Menjelaskan Kontraindikasi dan Efek Samping Imunisasi DPT

B. Garis Besar Materi


Terlampir

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Media dan Alat


1. Leaflet
2. LCD

E. Strategi Pelaksanaan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1. 3 Menit Pembukaan
 Penyampaian salam  Membalas salam
 Perkenalan  Memeperhatikan
 Menjelaskan topik penyuluhan  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Kontrak waktu  Memperhatikan

2. 15 Menit Pelaksanaan
Penyampaian materi mengenai :
 Pengertian Imunisasi dan Memperhatikan
Imunisasi DPT penjelasan dan
 Pengertian Dipteri, Pertusis, mencermati materi
Tetanus
 Tujuan dan Imunisasi DPT
 Jadwal dan cara pemberian
Imunisasi DPT
 Kontraindikasi dan efek samping
imunisasi DPT
3. 10 Menit Evaluasi
 Memberikan pertanyaan lisan Partisipasi aktif
(menanyakan kembali)
4. 2 Menit Terminasi
 Menyimpulkan hasil penyuluhan  Memperhatikan
 Mengakhiri dengan salam  Menjawab salam

F. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan
dapat digunakan dalam penyuluhan yaitu : Leaflet dan LCD.

2. Evaluasi Proses

a) Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta


penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.

b) Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.

c) Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara


penyuluh dengan sasaran.

d) Kehadiran peserta diharapkan 80% dari kapasitas ruangan yang


tersedia dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil
1. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengertii
dan memahami tentang:
1) Imunisasi, terkhusus Imunisasi DPT
2) Tujuan imunisasi dan manfaat Imunisasi DPT
3) Jadwal dan cara pemberian Imunisasi DPT
4) Kontraindikasi dan efek samping Imunisasi DPT
2. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat
mengikuti imunsasi dengan teratur sesuai jadwal imunisasi.
MATERI

IMUNISASI DPT
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar tubuh membuat zat anti
untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh
melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT dan campak) dan melalui mulut
(misalnya vaksin polio).
Imunisasi DPT adalah singkatan dari imunisasi Difteri, Pertusis, dan
Tetanus, merupakan upaya untuk menimbulkan / meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus dengan
cara memasukkan vaksin DPT ke dalam tubuh sehingga tubuh dapat
menghasilkan zat anti terhadap ketiga kuman tersebut, dan apabila suatu saat
nanti terpajan dengan ketiga penyakit tersebut anak tidak akan menjadi sakit
atau hanya mengalami sakit ringan.

B. Pengertian Difteri, Pertusis, Tetanus


Difteri adalah suatu penyakit akut yang bersifat toxin mediated diseases
dan disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphateriae. Nama kuman ini
berasal dari Yunani Dipthera yang berarti Leather hide. Penyakit ini
disebutkan pertama kali oleh Hypocrates pada abad ke 5 SM dan epidemic
pertama dikenal pada abad ke 6 oleh Aetius.Bakteri ini ditemukan pertama
kali pada membrane penderita difteri tahun 1883 oleh klebs.Antitoksin
ditemukan pertama kali pada akhir abad ke 19 sedang toksin dibuat sekitar
tahun 1920.Difteri adalah suatu hasil gram positif.Produksi toksin terjadi
hanya bila kuman tersebut mengalami lisogenisasi oleh bakteriofag yang
mengandung informase genetic toksin.
Partusis atau batuk rejan/ batuk seratus hari adalah suatu penyakit akut
yang disebabakan oleh bakteri Borditella Pertussis. Ledakan kasus pertusis
pertama kali terjadi sekitar abad 16, menurut laporan Guillaume De Bailluo
pada tahun 1578 di Paris dan kuman itu sendiri baru dapat diisolasi pada tahun
1906 oleh Jules Bordet dan Octave Gengoy. Sebelum ditemukannya vaksin
pertusis, penyakit ini merupakan penyakit tersering yang menyerang anak-
anak dan merupakan penyebab utama kematian.
Tetanus adalah suatu penyakit akut yang sering bersifat fatal yang
disebabkan oleh eksotoksin produksi kuman Clostridium tetani.

C. Tujuan Imunisasi DPT Dasar


Tujuan imunisasi DPT adalah untuk merangsang pembentukan kekebalan
terhadap penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.

D. Manfaat Imunisasi DPT Dasar


Manfaat imunisasi DPT adalah memberikan perlindungan terhadap
penyakti difteri, pertusis dan tetanus pada saat yang bersamaan. Pemberian
imunisasi DPT sesuai jadwal akan merangsang pembentukan kekebalan pada
tubuh bayi secara bertahap, sehingga tubuhnya akan terlindungi terhadap
penyakit difteri, pertusis dan tetanus.

E. Jadwal Pemberian Imunisasi DPT


Setelah pemberian imunisasi DPT yang pertama, tubuh belum memiliki
kadar antibodi protektif terhadap difteri, pertusis, dan tetanus. Tubuh baru
akan memiliki kadar antibodi protektif setelah mendapatkan imunisasi
sebanyak tiga kali. Oleh karena itu jadwal imunisasi DPT dasar diberikan tiga
kali, yaitu :
- Imunisasi DPT 1 pada saat anak berumur 2 bulan
- Imunisasi DPT 2 pada saat anak berumur 3 bulan
- Imunisasi DPT 3 pada saat anak berumur 4 bulan

F. Cara Pemberian Imunisasi DPT


Cara pemberian vaksin DPT adalah dengan menyuntikkannya secara
intramuskular (ke dalam otot). Penyuntikan sebaiknya dilakukan pada paha
atas bagian luar dengan dosis pemberian vaksin DPT untuk satu anak adalah
0,5 ml. Penyuntikan pada bagian bokong tidak dianjurkan karena berisiko
untuk melukai saraf di daerah bokong, dan suntikan tidak boleh diberikan ke
dalam kulit karena dapat meningkatkan reaksi lokal pada kulit.

G. Kontraindikasi Imunisasi DPT


1. Panas di atas 38ºC.
2. Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT sebelumnya, seperti
panas tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran, dan syok.

H. Efek Samping Imunisasi DPT


1. Reaksi lokal
a. Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat peyuntikan disertai
demam ringan selama 1-2 hari.
b. Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panik sebab panas
akan sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi.
2. Reaksi umum
a. Demam tinggi, kejang, dan syok berat.
b. Pada keadaan kedua (reaksi umum atau reaksi yang lebih berat)
sebaiknya ibu konsultasi pada bidan atau dokter.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh.
Imunisasi DPT adalah singkatan dari imunisasi Difteri, Pertusis, dan
Tetanus, merupakan upaya untuk menimbulkan / meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus dengan
cara memasukkan vaksin DPT ke dalam tubuh sehingga tubuh dapat
menghasilkan zat anti terhadap ketiga kuman tersebut, dan apabila suatu saat
nanti terpajan dengan ketiga penyakit tersebut anak tidak akan menjadi sakit
atau hanya mengalami sakit ringan.
Tujuan imunisasi DPT adalah untuk merangsang pembentukan kekebalan
terhadap penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Manfaat imunisasi DPT adalah
memberikan perlindungan terhadap penyakti difteri, pertusis dan tetanus pada
saat yang bersamaan.
Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan
rasa nyeri ditempat suntikan selama satu sampai dua hari.

B. Saran
Semoga dengan SAP ini dapat membantu kita sebagai pemberi pelayanan
kesehatan terutama sebagai bidan agar dapat meningkatkan pengetahuan
mengenai promosi kesehatan dalam proses pembangunan atau peningakatan
kesejahteraan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Maternity, Dainty,dkk.2018.Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, & Anak
Prasekolah.Yogyakarta:Andi.

Alimul, Azil.2008.Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan


Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.

Nakita. 2006. Panduan Imunisasi. Jakarta: Sarana Kinasih Satya Sejati.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/10/03Buku-Ajar-
Imunisasi-06-10-2015-small.pdf

https://www.honestdocs.id/imunisasi-dpt

Anda mungkin juga menyukai