Manusia dijadikan sebagai objek filsafat yang menelaahnya dari berbagai segi, salah satu di
antaranya mengenai tingkah laku manusia disebut filsafat etika, sebagian dari tingkah laku ini
kemudian diselidiki secara mendalam oleh filsafat hukum. Filsafat itu tidak lain adalah hasil pemikiran
manusia tentang tempat sesuatu di alam semesta dan hubungannya dengan isi alam semesta yang
lainnya. Dengan demikian, yang menjadi objek filsafat itu adalah berbagai hal yang ada di dunia
nyata ini.
Hukum merupakan sesuatu yang berkenaan dengan manusia dalam hubungannya dengan manusia
lainnya dalam suatu pergaulan hidup yang disebut masyarakat. Hukum berfungsi mengatur hubungan
pergaulan hidup antara manusia, namun demikian tidak semua perbuatan manusia itu diperoleh
pengaturannya. Hanya perbuatan atau tingkah laku yang diklasifikasikan sebagai perbuatan hukum
yang menjadi perhatiannya.
Filsafat merupakan karya manusia tentang hakikat sesuatu, sedangkan hukum merupakan sesuatu
yang berkenaan dengan manusia, keduanya mempunyai objek yang sama, yaitu manusia. Ajaran
filsafat mengharapkan agar manusia berkarya berupa hakikat sesuatu, sedangkan jika sesuatu itu
yang dimaksud adalah hukum maka yang ditemukan adalah hakikat tentang hukum, dengan
demikian ketemulah hubungan filsafat dengan hukum itu.
Hubungan Filsafat dengan Filsafat Hukum adalah bahwa filsafat itu terdiri dari beberapa bagian.
Salah satu bagian utamanya adalah filsafat moral, yang disebut juga etika. Objek dari bagian utama
ini ialah tingkah laku manusia dari segi baik dan buruk yang khas ditemukan dalam tingkah laku
manusia, yaitu baik atau buruk menurut kesusilaan.