Anda di halaman 1dari 3

TIDUR DAN RITME BIOLOGIS

A. Definisi

Tidur didefenisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat
dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya. Lalu,
menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Tidur adalah keadaan istirahat alamai yang dialami
oleh berbagai makhluk hidup. Ciri tidur yang kita ketahui biasanya adalah dorongan untuk
tidur alu mencari tempat yang hangat, sepi, dan nyaman, lalu berbaring dan tetap disitu
selama beberapa jam ke depan.
B. Tahap-tahap tidur

Penelitian yang dilakukan pada subjek yang tidur digunakan untuk mengukur
elektrofisiologis dengan cara melekatkan beberapa elektroda pada bagian-bagian tubuh
tertentu yakni Electroencephalogram (EEG) yang merupakan alat untuk mengukur
gelombang otak yang dipasang pada permukaan kulit kepala. EEG ini mendeteksi beberpa
gelombang yang terjadi baik saat kita terjaga maupun tertidur, yaitu gelombang delta, theta,
alpha ddan beta. Kedua, Electromyogram (EMG) yang merupakan potensial listrik yang
direkam dari elektroda yang ditempatkan pada atau di dalam otot, terletak di dagu. Ketiga,
Electro-oculogram (EOG) yang merupakan potensial listrik dari mata, yang direkam melalui
elektroda-elektroda yang ditempatkan pada kulit di sekeliling mata untuk mendeteksi gerakan
mata.
C. Aktivitas mental saat tidur

Para peneliti telah menemukan bahwa laju aliran darah serebrum dalam otak manusia
selama tidur REM ternyata tinggi di korteks asosiasi visual, tetapi rendah di korteks visual
primer dan korteks prefrontal. Kurangnya aktivitas korteks visual primer mencerminkan fakta
bahwa mata tidak menerima masukan visual; tingkat aktivitas tinggi di korteks asosiasi visual
tak diragukan lagi mencerminkan halusinasi visual yang terjadi selama mimpi.

GANGGUAN TIDUR
A. Insomnia

Insomnia adalah kondisi yang menggambarkan dimana seseorang kesulitan tidur. Kondisi
ini bisa meliputi sering terbangun di malam hari, bangun terlalu pagi dan masalah tidur yang
lain. Kondisi ini mengakibatkan perasaan tidak nyaman atau segar di siang hari dan akan
kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari karena kebutuhan tidur mereka tidak tercukupi
dengan baik. Salah satu bentuk tertentu insomnia disebabkan oleh ketidakmampuan tidur dan
bernapas pada saat bersamaan.
B. Narkolepsi

Narkolepsi adalah gangguan saraf yang dicirikan oleh tidur (atau sebagian komponennya)
pada waktu-waktu yang tidak sesuai. . Gejala utama narkolepsi adalah serangan tidur.
Serangan tidur ini berupa perasaan ingin tidur yang sangat mendesak, yang dapat terjadi
kapan pun, tetapi paling sering timbul dalam kondisi monoton yang membosankan.
C. Masalah-masalah yang berkaitan dengan gelombang tidur

Perilaku ini mencakup mengompol (enurosis nocturnal), tidur-berjalan (somnabulisme)


dan terror malam (pavor nokturnus). Ketiga peristiwa ini paling sering terjadi pada anak-
anak. Teror malam terdiri atas jeritan menderita, gemetaran, denyut jantung yang cepat dan
biasanya tanpa ingatan tentang penyebab teror itu.
Mekanisme fisiologis tidur dan terjaga
A. Kontrol Neuron atas neurosa

Aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktifan yang menekan pusat otak agar dapat
tidur dan bangun. Sistem pengatur tersebut dinamakan dengan sistem pengaktivasi retikularis
yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan
kewaspadaan dan tidur yang terletak terleta dalam mesensefalon dan bagian atas pons.
B. Kontrol neuron atas tidur gelombang lambat

Pada tahap ini control neuron pada tidur gelombang lambat antara lain basal otak
depan, thalamus, hipotalamus dan batang otak.

JAM BIOLOGIS
A. Ritme sirkadia dan zeitgeber
Ritme sirkadia adalah perubahan ritmis harian dalam perilaku atau proses fisiologis.
ritme sirkadia merupakan ritme dengan siklus kira-kira 24 jam dan sebagian ritme ini
adalah respons pasif terhadap perubahan terang.
B. Nukleus Suprakiasmatik
a) Peran Nukleus Suprakiasmatik dalam Ritme Sirkadia
Nukleus suprakiasmatik merupakan salah satu nukleus yang terletak di atas kiasma
optik. Nukleus ini mengandung jam biologis yang bertanggung jawab mengoordinasikan
banyak ritme sikadia tubuh. Para peneliti menemukan bahwa jam biologis primer tikus
terletak di SCN ( nucleus suprakiasmatik) pada hipotalamus dan menemukan lesi dapat
menganggu ritme sirkandia. Cara kerja SCN dalam mengontrol siklus tidur dan terjaga, yaitu
ketika akson-akson eferen SCN yang bertanggung jawab mengorganisasi siklus tidur dan
terjaga berujung di zona subparaventikular (SPZ) yang terletak di dorsal.
b) Sifat jam biologis

Para peneliti akhirnya mulai menemukan sifat jam biologis dalam SCN, beberapa
penelitian telah menunjukkan ritme aktivitas harian di SCN, yang mengindikasikan bahwa
jam sirkadia memang terletak di situ. Berdetaknya jam biologis dalam sel disebabkan karena
ritme sirkadia dihasilkan oleh produksi sejenis protein yang sewaktu-waktu dapat mencapai
tingkat tertentu dalam sel dan dapat menghambat produksinya sendiri.
C. Kontrol ritme musiman: Kelenjar pineal dan melatonin

Kelenjar pineal merupakan sebuah kelenjar yang melekat ke tektum dan kelenjar ini
menyekresikan sejenis hormon yang disebut melatonin, serta berperan dalam mengontrol
ritme sirkadia dan musiman. Lesi SCN, PVN, atau kelenjar pineal menggangu ritme musiman
yang dikontrol oleh panjang hari. Walaupun cangkokan SCN akan mengembalikan ritme
sikadia pada hewan-hewan, namun cangkokan tersebut tidak dapat mengembalikan ritme
musiman. Lesi SCN, PVN, atau kelenjar pineal menggangu ritme musiman yang dikontrol
oleh panjang hari. Walaupun cangkokan SCN akan mengembalikan ritme sikadia pada
hewan-hewan, namun cangkokan tersebut tidak dapat mengembalikan ritme musiman
D. Perubahan ritme sirkadia: Giliran kerja dan jet lag

ketika seseorang yang biasanya bekerja pada giliran siang menjadi giliran malam
atau bila seseorang travelling ke negara lain yang melintasi beberapa zona waktu. Pada kasus
seperti ini SCN-nya akan memberi sinyal ke bagian-bagian otak lain bahwa sudah saatnya
tidur pada saat sedang bekerja ataupun saat travelling dengan pesawat ke belahan dunia lain.
Kesenjangan ini membuat gangguan tidur dan perubahan suasana hati, serta merusak
kemampuan seseorang untuk terjaga selama berjam-jam. Sedangkan jet lag adalah gangguan
tidur berupa rasa kantuk pada siang hari dan sulit tidur pada malam hari, yang timbul
setelah melakukan perjalanan jarak jauh dengan pesawat, melewati zona waktu yang berbeda.
Para peneliti telah menemukan bahwa pemberian melatonin pada waktu sesuai (sebagian
besar kasus diberikan sebelum tidur) sangat mengurangi efek-efek buruk jet lag maupun
giliran kerja.

Anda mungkin juga menyukai