NIM : 171200265
Kelas : A2D
FITOKIMIA
b. Steroid merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar triterpena asiklik. Ciri
umum steroid ialah sistem empat cincin yang tergabung. Cincin A, B dan C
beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D beranggotakan lima. Steroid,
semuanya diturunkan dari struktur inti empat-cincin lebur yang sama, memiliki peran
biologis yang bervariasi seperti hormon dan molekul pensinyalan. Steroid 18-karbon
(C18) meliputi keluarga estrogen, sementara steroid C19 terdiri dari androgen seperti
testosteron dan androsteron.
Biosintesis steroid melalui jalur asam mevalonat. Pembentukan kerangka steroid
dimulai dari kondensasi dan famesil pitofosfat (seskuiterpen melalui interaksi ekor-
ekor menghasilkan skualen, dan kemudian berubah menjadi 2,3-epeksiskualen).
Setelah itu terjadi siklisasi berganda dan disusul oleh penataan atom-atom hydrogen
dan gugus metil, yang kemudian menghasilkan lanosterol (pada hewan) atau
sikloartenol (pada tumbuhan).
c. Fenilpropanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai cincin
aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon. Golongan fenilpropanoid
yang paling tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu suatu senyawa yang
merupakan bangunan dasar lignin. Empat macam asam hidroksi sinamat banyak
terdapat dalam tumbuhan. Keempat senyawa tersebut yaitu asam ferulat, sinapat,
kafeat dan p-kumarat. Senyawa fenol ini mempunyai kerangka dasar karbon yang
terdiri dari cincin benzena (C6) yang terikat pada ujung rantai karbon propane.
e. Flavonoid adalah senyawa fenol alam yang terdapat dalam hampir semua
tumbuhan. Di dalam tumbuhan flavonoid biasanya berikatan dengan gula sebagai
glikosida. Molekul yang berikatan dengan gula tadi disebut aglikon. Aglikon
flavonoid terdapat dalam dalam berbagai bentuk struktur, semuanya mengandung 15
atom karbon (C) dalam inti dasarnya yang tersusun dalam konfigurasi C 6 – C3 – C6,
yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau
tidak dapat membentuk cincin ketiga.
Biosintesis flavonoida suatu unit C6-C3 berkombinasi dengan tiga unit C2
menghasilkan unit C6-C3-(C2+C2+C2). Kerangka C15 yang dihasilkan dari
kombinasi ini telah mengandung gugus-gugus fungsi oksigen pada posisi-posisi yang
diperlukan. Cincin A dari struktur flavonoid berasal dari jalur poliketida, yaitu
kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom
karbon dari rantai propane berasal dari jalur fenilpropanoida (jalur shikimat).
Sehingga kerangka dasar karbon dari flavonoida dihasilkan dari kombinasi antara dua
jenis biosintesa utama untuk cincin aromatic yaitu jalur shikimat dan jalur asetat-
malonat. Sebagai akibat dari berbagai perubahan yang disebabkan oleh enzim, ketiga
atom karbon dari rantai propane dapat menghasilkan berbagai gugus fungsi seperti
ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil dan sebagainya.
Jalur sintesis flavonoid bermula dari produk glikolisis yaitu fosfoenol piruvat.
Selanjutnya, produk tersebut akan memasuki alur shikimat untuk menghasilkan
fenilalanin sebagai materi awal untuk alur metabolic fenil propanoid. Alur tersebut
akan menghasilkan 4-coumaryl-coA, yang akan bergabung dengan malonyl-coA
untuk menghasilkan struktur sejati flavonoid. Flavonoid yang pertama kali terbentuk
pada biosintesis ini disebut khalkon. Bentuk lain diturunkan dari khalkon melalui
berbagai alur dan rangkaian proses enzimatik, seperti: flavanol, flavan-3-ols,
proantosianidin (tannin).
f. Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali
dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul
senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis
kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Selain itu ada
beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N
(Nitrogen)nya terdapat di dalam rantai lurus.
Biosintesis alkaloid didasarkan pada hasil analisa terhadap ciri struktur tertentu yeng
sama-sama terdapat dalam berbagai molekul alkaloid. Alkaloid aromatik mempunyai
satu unit struktur yaitu ß-ariletilamina. Alkaloid-alkaloid tertentu dari jenis 1-
benzilisokuinolin seperti laudonosin mengandung dua unit ß-ariletilamina yang saling
berkondensasi. Kondensasi antara dua unit ß-ariletilamina tidak lain adalah reaksi
kondensasi Mannich. Dengan reaksi sebagai berikut: (CH3)2NH + HCHO +
CH3COCH3(CH3)2NCH2CH2COCH3 + H2O. Menurut reaksi ini, suatu aldehid
berkondensasi dengan suatu amina menghasilkan suatu ikatan karbon-nitrogan dalam
bentuk imina atau garam iminium, diikuti oleh serangan suatu atom karbon
nukleofilik ini dapat berupa suatu fenol.
2. Dasar determinasi suatu tumbuhan yaitu :
a. Struktur atau ciri morfologis
b. Struktur atau ciri anatomis
c. Kandungan kimia
3. Kemotaksonomi adalah telaah kimia dalam suatu kelompok tumbuhan yang terbatas
dan terutama mengenai kandungan metabolit sekundernya, kemudian menggunakan
data tentang kandungan tersebut untuk menggolongkan tumbuhan yang tidak dikenal.
Tumbuh-tumbuhan dari takson yang sama mempunyai hubungan kekerabatan yang
sangat erat, terutama pada takson tingkat familia, genus dan spesies.
Tingkatan takson yang sering digunakan dalam fitokimia, yaitu famili, genus dan
spesies.