Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAN SERTA KELUARGA DALAM PROSES


PENYEMBUHAN PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH”

Oleh :
1. Evi Lestari (PO.71.20.4.15.008)
2. Jeliana Anggraini (PO.71.20.4.15.016)
3. Rahma Ayu Fitria Y (PO.71.20.4.15.025)
4. Siffa Nur Auliana (PO.71.20.4.15.032)

Pembimbing Akademik :
Sri Endriyani, S.Kep., Ns., M.Kep
Sri Martini, S.Pd., S.Kp., M.Kes
Dr. Ira Kusumawaty, S,Kp, M.Kep., MPH

Penanggung Jawab Penyuluhan :


Iwan Andhyantoro, AMF., SKM., M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALEMBANG


PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN PALEMBANG
2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Hari/tanggal : Rabu/ 15 Mei 2019
Pokok Bahasan : Peran Serta Keluarga Dalam Proses Penyembuhan
Pasien Dengan Harga Diri Rendah
Pukul : 08.30-09.20 WIB
Sasaran : Para Peserta yang datang ke Poliklinik RS. Ernaldi
Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Alokasi Waktu : 50 menit
Tempat : Poliklinik RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan

1. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang
peran serta keluarga pada pasien dengan harga diri rendah.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Peserta yang datang ke Poliklinik RS.
Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan dapat :
1) Memahami dan mampu menyebutkan pengertian harga diri rendah.
2) Memahami dan mampu menyebutkan tanda dan gejala harga diri rendah.
3) Memahami dan mampu menyebutkan penyebab harga diri rendah.
4) Memahami dan mampu menjelaskan tentang cara meningkatkan harga diri.
5) Memahami dan mampu menjelaskan tentang peran keluarga dalam
meningkatkan harga diri.

3. Materi
1) Pengertian harga diri rendah.
2) Tanda dan gejala harga diri rendah.
3) Penyebab harga diri rendah.
4) Cara meningkatkan harga diri.
5) Peran keluarga dalam meningkatkan harga diri.

6) Metode
1) Ceramah
2) Diskusi / tanya jawab
3) Permainan (Kuis Berhadiah)

7) Media
1) Leaflet
2) Banner
8) Jadwal Pelaksanaan
KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN PESERTA
PENYULUHAN
1 Pembukaa 5 menit a. Mengucapkan a. Menjawab salam
n salam dan mendengarkan
(Moderato b. Memperkenalk
r) an diri dan
anggota
kelompok
c. Menjelaskan
tujuan dari
penyuluhan
d. Melakukan
kontrak waktu
e. Menyebutkan
materi
penyuluhan
yang akan
diberikan
2 Pelaksanaa 30 menit a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan
n tentang memperhatikan
(Penyaji) pengertian
harga diri
rendah.
b. Menjelaskan
tentang tanda
dan gejala
harga diri
rendah.
c. Menjelaskan
tentang
penyebab
harga diri
rendah.
d. Menjelaskan
tentang cara
meningkatkan
harga diri.
e. Menjelaskan
tentang peran
keluarga
dalam
meningkatkan
harga diri.
3 Evaluasi 10 menit a. Memberikan a. Mengajukan
kesempatan pertanyaan
peserta b. Menjawab dan
penyuluhan menjelaskan
untuk bertanya pertanyaan
tentang materi
yang belum
jelas
b. Menanyakan
pada peserta
tentang materi
yang diberikan
dan
reinforcement
kepada peserta
bila dapat
menjawab dan
menjelaskan
kembali
pertanyaan
mengenai
materi yang
telah
dijelaskan.
4 Penutup 5 menit a. Harapan dari a. Memperhatikan
(Moderato penyuluh b. Menjawab salam
r) b. Menutup
penyuluhan
dan
mengucapkan
salam

9) Pengorganisasian

Pembimbing Klinik : Iwan Andhyantoro, AMF., SKM., M.Kes


Pembimbing Akademik :
1. Sri Endriyani, S.Kep., Ns., M.Kep
2. Sri Martini, S.Pd., S.Kp., M.Kes
3. Dr. Ira Kusumawaty, S,Kp, M.Kep., MPH
Moderator : Rahma Ayu Fitria
Penyaji : 1. Evi Lestari
2. Siffa Nur Auliana
Fasilitator : Jeliana Anggraini (Dokumentasi, Pembagian
Leaflet dan Absensi)

10) Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Poliklinik RS. Ernaldi
Bahar Provinsi Sumatera Selatan
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

2) Evaluasi Proses
a. Peserta penyuluhan memperhatikan terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta penyuluhan bertanya tentang materi penyuluhan.
c. Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan atau mampu menjawab
pertanyaan secara tepat.

3) Evaluasi Hasil
a. Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
harga diri rendah.

MATERI PENYULUHAN
HARGA DIRI RANDAH
A. Pengertian
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,
merasa   gagal mencapai keinginan. Gangguan harga diri atau harga diri
rendah dapat terjadi secara kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah
berlangsung lama. Gangguan harga diri rendah merupakan masalah bagi
banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang
sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negatif, membenci
diri sendiri dan menolak diri sendiri (Keliat, 1998).

B. Tanda dan Gejala


1. Perasaan malu pada diri sendiri
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya menyalahkan dan mengejek
diri sendiri.
3. Merendahkan martabat misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya
memang bodoh dan tidak tahu apa – apa.
4. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tak mau bertemu
orang lain, lebih suka menyendiri.
5. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram
mungkin memilih alternatif tindakan.
6. Mencederai diri dan akibat HDR disertai dengan harapan yang suram
mungin klien ingin mengakhiri kehidupan.
7. Produktivitas menurun.
8. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
9. Pandangan hidup yang pesimis.
10. Penyalahgunaan obat.
11. Depersonalisasi adalah perasaan tidak realita dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan, serta tidak
dapat meredakan dirinya dengan orang lain.

C. Penyebab
1. Penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis.
2. Dikucilkan dari teman/ masyarakat.
3. Harapan atau cita-cita yang tidak realistis tidak sesuai dengan
kemampuan diri.
4. Trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami,
putus sekolah, putus hubugan kerja,sering mengalami kegagalan dalam
usaha dll.

D. Cara Meningkatkan Harga Diri


1. Ungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain seperti keluarga,
teman untuk membantu mengatasinya
2. Menggali potensi diri yang dapat dikembangkan untuk mencapai
kesuksesan
3. Buat rencana kegiatan yang realistis untuk mencegah resiko kegagalan
4. Yakinkan diri bahwa kegagalan yang pernah dialami adalah kesuksesan
yang tertunda
5. Lakukan kegiatan yang telah direncanakan dengan tekun
6. Jika mengalami masalah selama melakukan kembali kegiatan, mintalah
bantuan orang lain khususnya keluarga

E. Peran keluarga dalam meningkatkan harga diri


1. Tingkatkan kesadaran diri pasien dengan menjalin hubungan yang baik,
memberikan dan membimbing melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan pasien.
2. Menggali kelebihan pasien dengan mendorong pasien mengungkapkan
pikiran dan perasaannnya, mengidentifikasi kemampuan positif yang
dimiliki pasien.
3. Mengevaluasi diri pasien dengan memotivasi pasien menungkapkan
upaya yang biasa dilakukan bila menghadapi masalah, dengarkan setiap
keluhan pasien dan bantu memcari alternative pemecahan yang lebih
baik.
4. Bantu pasien menetapkan tujuan yang realistis dengan berdiskusi dengan
pasien tentang berbagai rencana kegiatan yang akan dilakukan, utamakan
pekerjaan yang sesuai dan mampu diselesaikan dengan baik.
5. Buatkan jadual kegiatan harian pasien dan berikan pujian jika dapat
melakukan dengan baik.
6. Bila pasien mengalami kegagalan selama melakukan berbagai pekerjaan
jangan menyalahkan tetapi bimbing untuk melaku-kannya dengan baik.
7. Secara bertahap bantu pasien melakukan kegiatan bersama orang lain atau
masyarakat.
8. Fasilitasi dan pantau penggunaan obat.

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. 1998. Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Klien dengan Gangguan
Jiwa. Jakarta: EGC.
Danz, 2012. SAP Harga Diri Rendah. http://danz1309.blogspot.com/p/askep-jiwa-
hdr.html diunduh tanggal 17 April 2018 jam 18.50 wib
Herman, 2013. Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah.
http://hermankampus.blogspot.com/2013/04/laporan-pendahuluan-harga-diri-
rendah.html. diunduh tanggal 17 April 2018 jam 19.00 wib

Anda mungkin juga menyukai