Anda di halaman 1dari 8

Vertebrae Cervical

KELOMPOK 2

Disusun Oleh :

1. Echa Kania Diva


2. Eka Nancy Larasati
3. Erlina Rosyida
4. Evi Lestari

Tingkat : I

Dosen Pembimbing: Sri Martini, S.Kep, M.Kep.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


TAHUN 2016
Anatomi Cervikal
Tulang vertebrae terdri dari 33 tulang: 7 buah tulang servikal, 12 buah tulang torakal,
5 buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral. Tulang servikal, torakal dan lumbal masih tetap
dibedakan sampai usia berapapun, tetapi tulang sacral dan koksigeus satu sama lain menyatu
membentuk dua tulang yaitu tulang sakum dan koksigeus. Diskus intervertebrale merupkan
penghubung antara dua korpus vertebrae. Sistem otot ligamentum membentuk jajaran barisan
(aligment) tulang belakang dan memungkinkan mobilitas vertebrae.

Tulang belakang cervikal terdiri dari tujuh buah. Dimulai tepat di bawah tengkorak dan
berakhir di bagian atas tulang thorakalis. Tulang belakang cervikal memiliki backward "C"
bentuk (lordotic kurva) dan jauh lebih mobile dari tulang thorakal atau lumbal.

Struktur vertebre secara umum memiliki corpus, arcus, dan 7 prosesus yang berada di arcus.
Sehingga secara umum vertebre cervikal memiliki bagian-bagian tulang seperti:
• Korpus/body terletak di anterior,berbentuk silinder,dengan permukaan posterior yang rata.
• Pedikel/pedicle terletak di kedua bagian lateral corpus,tebal dan membulat.
• Lamina terletak pada ujung posterior pedikel,berbentuk lempengan tipis.Kedua pedikel
bertemu di midline membentuk prosesus spinosus.
• Foramen vertebralis,lubang yang terletak di bag.posterior corpus dibatasi oleh arcus di
bagian posterior dengan foramen vertebralis yang lain membentuk canalis vertebralis sebagai
tempat spinal cord.
• Incisura vertebralis/vertebral notch (superior dan inferior),lengkungan yang terletak pada
bagian atas dan bawah pedikel.Incisura vertebralis inferior (vertebre yang atas) bersatu
dengan incisura vertebralis superior (vertebre di bawahnya) membentuk foramen
intervertebralis;sebagai tempat keluarnya nervus spinalis dari spinal cord.
• Prosesus transverses ada 2 kanan dan kiri, terletek pada pertemuan antara corpus dan
arcus,mencuat kearah lateral.
• Prosesus articularis (superior dan inferior), terletak di bagian superior dan inferior pada
dasar (base) prosesus. transversus.Persendian antara prosesus articularis inferior (vertebre
yang atas) dengan prosesus articularis superior (vertebre di bawahnya) membentuk
zygapophyseal, Vertebre cervikal mempunyai foramen transversum yang dilalui oleh arteri
dan vena vertebralis dan nervus spinalis.
Bagian-bagian dari tulang cervical:

a. Cervikal I (Atlas)

Tidak mempunyai corpus, mempunyai 2 arcus (anterior dan posterior), arcus anterior
bersendi dengan prosesus odontoideus (dens epistrofeus) gerakan rotasi kepala, massa lateral
atlas mempunyai facies articularis (superior dan inferior), facies articularis superior atlas
bersendi dengan condilus occipitalis disebut articulation occipitoatlantal (occipitocervikal)
gerakan kepala fleksio/ekstensio,facies articularis inferior atlas bersendi dengan facies
articularis superior axis.

b. Cervikal II (Axis)

Mempunyai prosesus odontoideus (dens epistropheus, dens/dental:gigi), yang bersendi


dengan arcus anterior atlas.
c. Cervikal III-VI (Typical Cervikal Vertebrae)

Bentuknya kecil, letaknya tranversal, dan korpusnya membujur dengan daerah permukaan
anterior sedikit “langsing”

d. Cervikal VII (Vertebra Prominens)


Mempunyai prosesus spinosus yang panjang, dapat dijadikan patokan (localizer) untuk
menentukan letak tulang vertebre yang lain.
FUNGSI SERVIKAL
1. Untuk menopang kepala
Dengan adanya servikal, kepala dpat berdiri tegak. Disamping itu, susunan
servikal memiliki bentuk sedemikian rupa, sehingga kepala dapat mengangguk,
menoleh kesamping, dan dapat diputar.
2. Tempat saraf-saraf penting dalam tubuh
3. Melindungi tenggorokan dan Pita suara

Kelainan pada servikal

1. Spondilosis servikal

Spondilosis servikal adalah suatu kondisi yang diakibatkan oleh ausnya jaringan-
jaringan dan tulang di leher sehingga menimbulkan gejala umum berupa nyeri leher dan
kepala. Diperkirakan bahwa sembilan puluh persen orang-orang yang telah berusia 60 tahun
ke atas mengalami masalah ini.

Meskipun gejala spondilosis servikal umumnya tidak terasa, sekitar sepuluh persen
penderitanya mengalami nyeri leher kronis.

Selain nyeri leher dan kepala, pada kasus yang jarang terjadi spondilosis servikal juga bisa
menimbulkan gejala nyeri, kesemutan, dan mati rasa pada bagian lengan, kesemutan dan mati
rasa pada bagian kaki, gangguan koordinasi, bahkan kesulitan berjalan. Seluruh gejala
tambahan ini terjadi apabila saraf di leher terjepit.
Penyebab Spondilosis Servikal

Salah satu bagian dari tulang leher ada yang dinamakan dengan cakram atau piringan
sendi. Cakram sendi ini berfungsi sebagai bantalan di antara ruas-ruas tulang leher.
Spondiosis servikal bisa terjadi apabila cakram sendi mengalami penyusutan sehingga ruas-
ruas tulang kurang terlindungi dan lebih sering bersentuhan, atau cakram sendi mengalami
penggelembungan (herniasi) sehingga sumsum dan saraf tulang belakang dapat menjadi
tertekan. Selain itu, spondilosis servikal juga bisa terjadi akibat adanya kekakuan pada
ligamen leher dan akibat produksi tulang baru yang berlebihan.

Tubuh dapat memproduksi tuang baru di bagian pinggir tulang vertebra. Bentuk produksi
tulang baru ini adalah respons alami tubuh dalam memperkuat tulang belakang akibat cakram
sendi yang telah mengalami degenerasi. Pertumbuhan ini juga dapat berakibat sumsum dan
saraf tulang belakang dapat menjadi tertekan.

Selain karena faktor usia, spondilosis servikal juga berisiko tinggi terjadi pada orang-orang
yang memiliki kebiasaan merokok, sering menggerakkan leher, pernah mengalami cedera
leher, atau memiliki pekerjaan dengan tingkat tekanan pada leher yang tinggi. Pekerja kuli
panggul adalah orang-orang yang berisiko tinggi terkena kondisi ini. Bahkan pada kasus yang
jarang terjadi, spondilosis servikal dapat dipicu oleh faktor keturunan.

2. Cervical syndrome
cervical syndrome adalah sindrome atau keadaan yang ditimbulkan oleh adanya iritasi
atau kompresi pada radikssyaraf cervical yang yang ditandai dengan adanya rasa nyeri pada
leher (tengkuk) yang dijalarkan ke bahu dan lengan sesuai dengan radiks yang terkena. Rasa
nyeri yang dijalarkan ini disebut nyeri radikuler, artinya bahwa rasa nyeri tersebut berpangkal
pada tempat perangsangan dan menjalar ke daerah persyarafan radiks yang terkena, dimana
daerah ini sesuai dengan kawasan dermatom. Manifestasi nyeri tengkuk dapat berlokasi di
daerah tengkuk sendiri atau menyebar ke tempat lain, daerah sebaran yang terbanyak adalah
anggota gerak atas dan kepala.

Penyebab Cervical Syndrome

Terdapat dua penyebab timbulnya cervical syndrome yaitu :

1. Foramen intervertebralis menyempit

 Terbentuknya osteofit atau eksostosis yang masuk ke dalam foramen interveterbralis


sehingga dapat menekan radiks.
 Adanya penipisan dari diskus intervertebralis sehingga keadaan ini akan mendekatkan
jarak kedua pedikel yang membentuk foramen intervertebralis. Namun demikian
adanya penyempitan foramen intervertebralis harus disesuaikan dengan gejala dan
tanda yang dikeluhkan penderita dan ditemukan dalam pemeriksaan.
2. Foramen intervetrebalis tetap utuh

 Peradangan dari syarafnya sendiri misal radikulitis


 Dorongan dari tumor, abses atau pendarahan oleh karena trauma tumor
 Radiks mengalami tarikan, misalnya pada trauma whiplast (pecut) yaitu trauma oleh
karena anggukan kepala yang intensif yang didahului oleh tengadahan kepala, dimana
radiks dorsalis C5, C6, dan C7 teregangdan mengalami reksis.
 HNP cervikalis yang paling sering terdapat diantara C5 dan C6 serta antara C6 dan C7
sehingga menekan radiks C6 dan radiks C7.

DAFTAR PUSTAKA

http://siavent.blogspot.co.id/2010/01/anatomi-cervikal.html
http://www.alodokter.com/spondilosis-servikal

http://jani-orthoprost.com/cervical-syndrom-nyeri-leher.html

Anda mungkin juga menyukai