Anda di halaman 1dari 10

PAKET PENYULUHAN VULVA HYGIENE DAN PENIS HYGIENE

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
MALANG
2019
PAKET PENYULUHAN
VULVA HYGIENE DAN PENIS HYGIENE

Disusun Oleh:
PROFESI NERS STIKES BANYUWANGI
1. SITI FATIMAH DWI WULAN SARI A.
2. HERMIN NUR OKTAVIA
3. NIDA FITRIA
4. RIO MAHENDRA

STIKES RAJEKWESI BOJONEGORO


1. BAYU BAGUS
2. SITI NURHIDAYAH
3. FENNY NURDYAS
4. ANGRAENI
LEMBAR PENGESAHAN PAKET PENYULUHAN

VULVA HYGIENE DAN PENIS HYGIENE

Pada tanggal 22 Januari 2020 di R.26S RSUD Dr.Saiful Anwar Malang

Disusun Oleh:

PROFESI NERS STIKES BANYUWANGI


STIKES RAJEKWESI BOJONEGORO

Telah Disetujui Oleh:

MENGETAHUI

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

Pembimbing SAP

( )
PAKET PENYULUHAN

Tema : Penyakit Jantung Koroner (PJK)


Sub Tema : Vulva Hygiene dan Penis Hygiene
Sasaran : Seluruh keluarga pasien
Hari, Tanggal : Rabu, 22 Januari 2020
Waktu : Pukul 10.00 – 10.30 WIB
Tempat : Lingkungan sekitar R.26S RSSA MALANG

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan tentang Vulva Hygiene dan Penis Hygiene


diharapkan keluarga pasien mampu memahami dan melakukan Vulva Hygiene
dan Penis Hygiene.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan pengertian Vulva Hygiene dan
Penis Hygiene
2. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tentang manfaat Vulva Hygiene
dan Penis Hygiene
3. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tentang dampak tidak dilakukan
Vulva Hygiene dan Penis Hygiene
4. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan waktu pelaksanaan Vulva Hygiene
dan Penis Hygiene
5. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan cara perawatan Vulva Hygiene
dan Penis Hygiene
C. Pokok Materi
Terlampir
D. Media
LCD, Leaflet, PPT, Laptop
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi dengan keluarga
F. Job Desk
1. Moderator bertugas untuk memandu jalannya acara penyuluhan agar
kondusif, efisien, cepat, dan tepat (Nida)
2. Observer bertugas untuk menulis hal – hal yang mengenai jalannya
penyuluhan, seperti mencatat pertanyaan, menulis evaluasi jalannya acara
penyuluhan, dan menulis kesimpulan dari penyuluhan tersebut (Hermin)
3. Pemateri bertugas untuk menjelaskan isi dari penyuluhan kepada peserta
dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta (Wulan, Nida, Hermin)
4. Fasilitator bertugas menyediakan peralatan yang dibutuhkan saat
penyuluhan, menyiapkan materi penyuluhan, dsb.
 Rio bertugas meminjam LCD dan menyediakan laptop.
 Nida bertugas membuat PPT
 Wulan bertugas membuat SAP
 Wulan dan Hermin bertugas konsul SAP, mencetak SAP, menyiapkan
tempat untuk penyuluhan, dan mengatur peserta penyuluhan.
5. Kegiatan
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waku
1. Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit
dan persepsi pembuka 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 3. Berpartisipasi aktif
3. Apersepsi 4. Meperhatikan
4. Mengkomunikasikan 5. Berpartisipasi aktif
tujuan 6. Berprtisipasi aktif
5. Kontrak waktu
6. Tatacara

2. Isi Menjelaskan materi yang 1. Memperhatiakan dan 15


akan disampaikan mencatat penjelasan menit
penyuluhan dengan cermat.
2. Menanyakan hal – hal yang
belum jelas dan
memperhatikan jawaban
dari penyuluhan.

3. Penutup 1. Melakukan evaluasi 1. Memperhatikan kesimpulan 10


2. Menyimpulkan materi dari materi penyuluhan menit
yang telah di yang telah disampaikan.
sampaikan 2. Menjawab salam.
3. Mengakhiri kegiatan
dengan salam

G. EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan
2) Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
3) Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan
digunakan
4) Kesiapan peserta didik meliputi kesiapan menerima penyuluhan
b. Evaluasi Proses
1) Peserta didik antusias terhadap materi penyuluhan
2) Peserta didik tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3) Peserta didik mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang
disampaikan penyuluh
4) Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan
dengan suasana yang rileks.
c. Evaluasi Hasil
1) Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu memahami
dan mengerti tentang vulva hygiene dan penis hygiene
2) Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta memiliki wawasan
tentang vulva hygiene dan penis hygiene
H. LAMPIRAN
- Materi Lengkap
- Daftar Hadir Peserta
MATERI PENYULUHAN VULVA HYGIENE

1. DEFINISI
Vulva hygiene merupakan sala satu dari personal hygiene. Kebersihan
Alat Kelamin (Vulva hygiene) merupakan tindakan yang dilakukan untuk
membersihkan dan memelihara kebersihan alat kelamin luar perempuan
dengan cara membilas bagian – bagian alat kelamin dengan air matang dan
sabun setelah BAB atau BAK (Laksmana, 2014).
2. MANFAAT VULVA HIGIENE
a. Dapat mencegah terjadinya infeksi
b. Menjaga daerah kewanitaan tetap bersih
c. Memberikan kenyamanan pada ibu nifas
d. Mencegah berkembangbiaknya bakteri – bakteri yang dapat menyebabkan
infeksi.
e. Pada ibu nifas dapat mempercepat masa penyembuhan.

3. DAMPAK DARI KETIDAKBERSIHAN ORGAN KEWANITAAN


a. Keputihan
Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina yang bukan berupa darah.
Keputihan pada wanita terbagi menjadi 2, keputihan fisiologis dan
keputihan patalogis. Keputihan fisiologis biasanya terjadi menjelang
menstruasi atau setelah menstruasi bisa juga semasa subur datang setiap
bulan tetapi tidak dalam jangka waktu
lama. Keputihan patalogis biasanya
terjadi karena infeksi atau bakteri yang
berada dalam atau sekitar vagina. Hal
ini biasa terjadi karena adanya bakteri,
virus, ataupun parasit di daerah vagina dan dapat menjalar dan
menyebabkan peradangan atau penyakit yang lebih lanjut.
b. Bartholinitis
Bartholinitis adalah infeksi yang berada dipinggir salah satu kelenjar
Bartholin, dan terletak pada bagian dasar labia. Penyebab penyakit ini
karena terjadi infeksi dan gonokokus atau dapat juga karena adanya
bakteri lain. Bartholinitis dapat menyerang kelenjar penderita, namun
penyakit ini tidak menular saat berhubungan seks. Kelenjar ini berukuran
kira-kira 1cm dan terletak pada lubang awal vagina. Kelenjar bartholin ini
berfungsi sebagai pelumas saat melakukan hubungan seksual karena
kelenjar ini menghasilkan sedikit
cairan untuk bibir vagina saat
berhubungan seksual. Gejala pada
penyakit ini berupa demam dan
tidak enak badan. Sedangkan
gejala pada vagina, mengalami pembengkakan pada kanan atau kiri
vagina, dan merasa nyeri bila diraba. Hal ini dapat berujung terjadi kista
bartholinitis bila tidak cepat ditindak lanjuti.
c. Kanker Serviks
Kanker serviks yang banyak ditakuti oleh kaum wanita, dalam catatan
WHO, setiap tahun ribuan wanita didunia meninggal disebabkan penyakit
ini, penyakit yang menduduki peringkat teratas penyebab kematian wanita
didunia. Kanker serviks yang biasanya disebut kanker leher rahim adalah
kanker yang disebabkan oleh virus Human Pappiloma Virus (HPV) yang
menyerang leher rahim wanita. Infeksi HPV menjadi kanker serviks
memakan waktu cukup lama sekitar 10-20 tahun namun proses infeksi ini
tidak pernah disadari wanita oleh sebab itu wajib bagi wanita mengikuti
vaksinasi kanker leher rahim. Penyebab HPV terdiri dari gaya hidup yang
kurang baik, kurangnya menjaga kebersihan alat reproduksi, kebiasaan
merokok, kurangnya asupan vitamin, berganti – ganti pasangan dan
kurangnya asupan asam folat pada tubuh. Gejala awalnya pun tidak ada
ciri khas yang menunjukan terjangkit.
Ciri-ciri wanita mengalami gejala kanker serviks :
1) Keputihan berlebih disertai pendarahan
2) Selalu mengeluh sakit ketika berhubungan intim dan diikuti oleh
keluarnya darah
3) Saat buang air kecil mengalami rasa sakit
4) Disaat menstruasi darah yang keluar lebih banyak dari normalnya
5) Saat memasuki stadium lanjut, wanita sering merasa mual, nafsu
makan berkurang, memiliki rasa sakit saat buang air kecil, berat badan
menurun dan tidak stabil.
Faktor Kebersihan organ intim sangat
diperlukan untuk mencegah adanya penyakit
kanker pada wanita. Diantaranya pemakaian
pembalut yang lama, kebersihan air yang
tidak maksimum ketika membasuh,
keputihan yang dibiarkan terus menerus, dan penularan hubungan seksual
dengan penderita.

4. WAKTU PERAWATAN VULVA HYGIENE


a. Dilakukan 2-3 kali sehari.
b. Setelah bung air kecil atau buang air besar.
c. Bila merasa tidak nyaman.

5. CARA MELAKUKAN VULVA HYGIENE YANG BENAR


a. Menggunakan air yang bersih untuk mencuci organ reproduksi. Lebih
dianjurkan dengan air hangat, tetapi jangan terlalu panas karena bisa
menyebabkan kulit yang sensitif di daerah vagina melepuh dan lecet.
b. Cuci bagian luar organ seksual dengan sabun kulit setiap buang air kecil
atau pun air besar membasuh dari arah depan ke belakang. Karena apabila
dari belakang ke depan akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar
anus terbawa masuk ke vagina.
c. Keringkan bagian kewanitaan menggunakan handuk atau tisu. Hindari
penggunaan deodoran, sabun antiseptik yang keras, dan cairan pewangi
(parfum) yang berfungsi untuk menghilangkan bau di daerah kewanitaan
terlalu sering, karena jika terlalu sering membasuh vagina dengan cairan
kimia dapat merusak kesimbangan pH yang ada sehingga akan
memungkinkan terjadinya infeksi.
d. Mengganti celana dalam sehari minimal dua kali sehari. Gunakan
pakaian dalam berbahan katun, untuk mempermudah penyerapan
keringat. Bahan sintetis seperti nilon akan membuat vagina kegerahan
dan membuat vagina menjadi lembab. Hal ini sangat disukai bakteri dan
jamur untuk berkembang biak.
e. Membiasakan diri mencukur rambut disekitar daerah kemaluan, untuk
menghindari tumbuhnya bakteri yang menyebabkan gatal pada daerah
reproduksi tersebut.
f. Saat sedang menstruasi ganti pembalut secara teratur setiap 4 jam sekali.
Segera ganti pembalut dan celana dalam jika merasa tidak nyaman atau
mulai terasa lembab terutama pada hari – hari yang banyak mengeluarkan
darah (hari pertama sampai ketiga), ini dikarenakan darah bisa menjadi
media yang sesuai untuk kuman berkembang biak. Menggunakan sabun
mandi pada alat kelamin karena dapat menyebabkan kekeringan dan
iritasi kulit atau gatal.

Anda mungkin juga menyukai