Anda di halaman 1dari 2

Fokus dari gerakan scaling up nutrition adalah pemenuhan kebutuhan pada 1000 hari

pertama kehidupan dalam rangka mengurangi angka malnutrisi. Saat ini, satu dari tiga orang
anak mengalami malnutrisi. Dampak malnutrisi yang terjadi pada anak tidak hanya akan
berlangsung selama masa kanak-kanak saja tetapi akan terus berimbas hingga dewasa.
Salah satu dampak malnutrisi yang akan terus dibawa oleh anak sampai anak menjadi
dewasa adalah stunting atau pendek. Stunting terjadi ketika anak lebih pendek dari rata-rata
tinggi anak seusianya. Tidak hanya berdampak pada fisik, anak yang stunting biasanya juga
dikaitkan dengan kecerdasan yang juga lebih rendah jika dibandingkan dengan teman-
temannya.

Mengapa mengurangi angka malnutrisi sangat penting?

Mengurangi angka malnutrisi dapat memberi efek positif dalam berbagai aspek. Anak yang
malnutrisi akan cenderung menjadi ibu yang juga malnutrisi dan kemudian melahirkan lagi
anak yang malnutrisi. Siklus ini akan terus terjadi selama perbaikan dari segi gizi dan
kesehatan belum dilakukan. Lebih lanjut lagi, anak yang malnutrisi cenderung akan lebih
mudah sakit dan mengalami masalah kesehatan di kemudian hari seperti penyakit jantung,
diabetes, dan beberapa jenis penyakit kanker. Tidak hanya menguntungkan dari segi
kesehatan, beberapa ahli ekonomi memperhitungkan efek yang akan ditimbulkan jika
malnutrisi pada anak berhasil dihapuskan, yaitu:

 Mengurangi angka kematian anak lebih dari sepertiga jumlah anak yang meninggal
per tahunnya.
 Meningkatkan pendapatan sebanyak 5-50%.
 Anak yang memiliki gizi baik memiliki kemungkinan 33% lebih besar untuk tidak
mengalami kemiskinan jika dibandingkan dengan anak bergizi buruk

Beberapa aspek penting yang juga menjadi target scaling up nutrition yaitu menggerakkan


pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI yang baik dan benar, fortifikasi
makanan, suplementasi mikronutrien seperti zat besi, vitamin, dan mineral, serta perawatan
efektif bagi mereka yang menderita gizi kurang dan gizi buruk.

Mengapa kita harus memperhatikan 1000 hari pertama kehidupan anak?

Salah satu gerakan yang diusung oleh scaling up nutrition adalah pemenuhan kebutuhan


anak selama masa 1000 hari pertama kehidupan. 1000 hari pertama kehidupan ini juga
disebut sebagai window of opportunity. Mengapa harus 1000 hari? Karena selama 1000 hari
ini dipercaya bahwa anak sedang berada dalam masa emas pertumbuhannya. Pemenuhan
gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan akan membuat kemampuan anak untuk
tumbuh dan belajar menjadi lebih baik.

1000 hari pertama kehidupan dihitung mulai dari hari pertama konsepsi lalu terbentuk
embrio hingga anak berusia 2 tahun. Kecukupan gizi selama hamil hingga tahun-tahun
pertama kehidupan anak berperan dalam membentuk fungsi otak hingga membantu
memperkuat sistem imun. Dikatakan pula pada 1000 hari pertama kehidupan, sudah dapat
ditentukan bagaimana masa depan anak kemudian.

Hasil pemeriksaan skor perkembangan kecerdasan anak pada usia 22 bulan bisa dijadikan
indikator yang akurat untuk memprediksi bagaimana kemampuan akademis anak tersebut di
usia 26 tahun. Selain itu saat bayi lahir, hanya 25% bagian otaknya yang berkembang.
Namun ketika menginjak usia 3 tahun perkembangan otak ini sudah meningkat hingga 80%.
Pesatnya tumbuh kembang anak selama periode 1000 hari pertama kehidupannya harus
didukung dengan pemenuhan gizi yang tepat.
Yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan 1000 hari pertama
kehidupan
Pada masa kehamilan

 Untuk mencegah gangguan pertumbuhan anak, penuhilah kebutuhan gizi Anda sejak
hamil. Misalnya selama kehamilan trimester pertama, ibu hamil memerlukan
tambahan kalori sekitar 180 kkal, tambahan protein 20 gram, lemak 6 gram, dan
karbohidrat 25 gram. Pada trimester kedua dan ketiga dibutuhkan tambahan kalori
sebesar 300 kkal, tambahan protein hingga 20 gram, lemak 10 gram, dan
karbohidrat 40 gram.
 Mengonsumsi tablet tambah darah setidaknya 90 tablet selama masa kehamilan.
Anemia pada ibu hamil lebih berbahaya daripada anemia biasa karena bisa
menyebabkan bayi lahir prematur dan komplikasi lain saat melahirkan.
 Rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan atau bidan agar bisa segera ditangani
jika terdeteksi adanya masalah pada kehamilan.

Ketika bayi lahir sampai berusia 6 bulan

 Ibu disarankan untuk melakukan proses melahirkan di bidan atau dokter terlatih yang
memang sudah mengetahui prosedur kelahiran dan bagaimana cara mengatasi
komplikasi yang mungkin dapat muncul saat proses kelahiran bayi.
 Segera setelah lahir disarankan untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
 Jika keadaannya memungkinkan, ibu disarankan untuk memberi ASI saja (ASI
eksklusif) selama 6 bulan pertama.
 Rutinlah mengecek tumbuh kembang bayi Anda ke posyandu atau rumah sakit.
Dengan rutin memeriksakan bayi, maka Anda bisa mengetahui apakah terjadi
kelainan status gizi pada anak Anda sehingga akan lebih mudah diobati jika
terdeteksi lebih awal.

Bayi di atas 6 bulan hingga 2 tahun

 Setelah umur bayi melewati 6 bulan, selain diberi ASI bayi juga harus menerima
makanan tambahan berupa Makanan Pendamping ASI atau MPASI karena ASI saja
sudah tidak mencukupi kebutuhan gizi anak.
 Lengkapi pemberian vaksin dan vitamin untuk anak Anda untuk mencegah berbagai
penyakit di kemudian hari.

BACA JUGA:

Anda mungkin juga menyukai