CRACKED NIPPLE
Disusun Oleh :
Melinda Anastasya Irene Bella (20160811014006)
Dosen Pengampu :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Nyeri puting persisten adalah salah satu alasan paling umum yang diberikan
oleh ibu karena berhenti eksklusif menyusui. Nyeri menyusui telah dinyatakan sebagai
perhatian bagi ibu, tidak hanya di periode pascapartum segera, tetapi untuk lebih dari
sepertiga ibu pada dua minggu dan satu bulan setelahnya kelahiran. Bukan hanya
menyakitkan, tetapi juga dapat menyebabkan tekanan psikologis dan mengganggu
umum aktivitas, suasana hati, tidur, dan ikatan antara ibu dan bayi. Cara yang paling
efektif membantu ibu untuk membentuk menyusui yang nyaman dan tidak
menyakitkan agar dapat terus menyusui selama mereka ingin belum ditetapkan, dan
penelitian sangat dibutuhkan di daerah ini. Nyeri puting sering dikaitkan dengan
penempatan dan pelekatan bayi yang tidak optimal.1
Pasokan susu yang tidak mencukupi mungkin merupakan efek sekunder dari
puting susu rasa sakit sebagai akibat dari penghambatan refleks pengeluaran susu
karena rasa sakit, atau penghapusan yang tidak efektif susu seperti bayi dengan
ankyloglossia atau celah langit-langit. Koreksi posisi dan lampiran adalah
rekomendasi berdasarkan pengalaman yang paling umum untuk pengobatan nyeri
puting, dan ketika dilakukan dalam minggu pertama kelahiran telah dikaitkan dengan
durasi menyusui yang lebih lama dan lebih sedikit masalah menyusui (termasuk puting
sakit). 1
Hisapan bayi yang kuat telah dikaitkan dengan nyeri puting yang belum
diringankan oleh saran dari konsultan laktasi. Saran klinis untuk lecet susu melibatkan
aplikasi kompres hangat diikuti dengan menyusui atau lancing melepuh dengan steril
jarum. Nyeri puting karena infeksi dapat diobati dengan antibiotik untuk bakteri yang
dikonfirmasi infeksi, atau antijamur untuk infeksi Candida. Dermatitis dapat diobati
dengan menghindari iritasi dan mungkin memerlukan salep kortikosteroid topikal
jangka pendek. Psoriasis pada puting susu juga dapat diobati dengan kortikosteroid
topikal. Rasa sakit karena fenomena Raynaud bisa diobati dengan menggunakan
langkah-langkah sederhana seperti kehangatan dan penghindaran vasokonstriktor,
serta resep nifedipine. 1
Tidak ada bukti yang cukup bahwa glycerine gel dressing, lanolin dengan
breast shells, lanolin Sendiri, ASI Ekspres, atau salep puting serbaguna meningkatkan
persepsi ibu pada puting rasa sakit dalam tujuh hari pertama laktasi meskipun lanolin
anhidrat sangat murni ditemukan lebih efektif daripada ASI yang diekspresikan selama
14 hari pertama laktasi. Sebaliknya, itu telah menyarankan bahwa penggunaan lanolin
dapat dikaitkan dengan peningkatan laju infeksi. Namun, mungkin ini mungkin hasil
dari kebersihan tangan yang kurang optimal.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Menyusui selalu menjadi standar kriteria untuk pemberian nutrisi pada bayi.
Sebelum munculnya susu formula, menyusui merupakan satu-satunya cara untuk
memberi nutrisi pada bayi. Pada abad ke-21, meskipun sudah mulai muncul susu
formula, ASI tetap merupakan nutrisi terbaik bagi bayi dan juga berfungsi untuk
perkembangan sistem imun pada bayi. Cracked nipple (puting susu lecet)
merupakan perlukaan pada puting susu yang disebabkan karena trauma pada
puting susu saat menyusui, kadang kulitnya sampai terkelupas atau luka dan
berdarah.1
2.4 Etiologi
Ada beberapa penyebab terjadinya cracked nipple:4,5
Kesalahan dalam teknik menyusui
Kesalahan dalam teknik menyusui, bayi tidak menyusui sampai areola
tertutup oleh mulut bayi. Bila bayi hanya menyusui pada puting susu, maka
bayi akan mendapatkan ASI sedikit, karena gusi bayi tidak menekan sinus
latiferus, sedangkan pada ibunya akan menjadi nyeri/lecet pada puting.
2.5 Etiopatogenesis
Penyebab trauma adalah trauma mekanik akibat menyusui. Apabila aliran susu
menurun, tekanan intraoral dari bayi baru lahir akan meningkat karena daya
pengisapan bayi berlebihan, sehingga menyebabkan daerah papila mamae edema
dan kemerahan setelah menyusui. Penyebab aliran susu menurun sangat banyak,
salah satunya adalah posisi menyusui dan perlekatan yang tidak benar. Selain itu,
adanya fisura berkaitan dengan adanya pengaruh dari gaya gesek dan arah gaya
gesek terhadap kulit (papilla mammae).5
2.6 Patofisiologi
Terjadinya puting lecet di awal menyusui pada umumnya disebabkan oleh
salah satu atau kedua hal berikut: posisi dan pelekatan bayi yang tidak tepat saat
menyusu, atau bayi tidak mengisap dengan baik. Meskipun demikian, bayi
dapat belajar untuk mengisap payudara dengan baik ketika ia melekat dengan
tepat saat menyusu (mereka akan belajar dengan sendirinya). Jadi, proses
mengisap yang bermasalah seringkali disebabkan oleh pelekatan yang kurang
baik. Infeksi jamur yang terjadi di puting (disebabkan oleh Candida Albicans)
dapat pula menyebabkan puting lecet. Vasospasme yang disebabkan oleh iritasi
pada saluran darah di puting akibat perlekatan yang kurang baik dan/atau infeksi
jamur, juga dapat menyebabkan puting lecet. Rasa sakit yang disebabkan oleh
pelekatan yang kurang baik dan proses mengisap yang tidak efektif akan terasa
paling sakit saat bayi melekat ke payudara dan biasanya akan berkurang seiring
bayi menyusu. Namun jika lecetnya cukup parah, rasa sakit dapat berlangsung
terus selama proses menyusui akibat pelekatan kurang baik/mengisap tidak
efektif. Rasa sakit akibat infeksi jamur biasanya akan berlangsung terus selama
proses menyusui dan bahkan setelahnya. 6
Banyak ibu mendeskripsikan rasa sakit seperti teriris sebagai akibat
pelekatan yang kurang baik atau proses mengisap yang kurang efektif. Rasa sakit
akibat infeksi jamur seringkali digambarkan seperti rasa terbakar. Jika rasa sakit
pada puting terjadi padahal sebelumnya tidak pernah merasakannya, maka rasa
sakit tersebut mungkin disebabkan oleh infeksi Candida, meskipun infeksi
tersebut dapat pula merupakan lanjutan dari penyebab lain sakit pada puting,
sehingga periode tanpa sakit hampir tidak pernah terjadi. Retak pada puting
dapat terjadi karena infeksi jamur. Kondisi dermatologis (kulit) dapat pula
menyebabkan sakit pada puting. 6
2.7 Gambaran Klinis
Gambaran dan gejala klinis yang didapatkan pada cracked nipple:3,4
Luka lecet kekuningan
Kulit tampak terkelupas/ luka berdarah sampai mengakibatkan rasa sakit pada
saat menyusui
o Infeksi jamur rasa sakit terbakar
o Perlekatan yg kurang baik rasa sakit teriris
Tampak lebih merah
Terlihat retak
Puting susu yang lecet dan kemerahn disertai kulit Puting susu yang lecet dengan luka kulit yang
yang retak kekuningan
2.8 Diagnosis
Anamnesis
Pasien mengeluh perasaan seperti teriris pisau atau terbakar. Pasien juga
mengatakan rasa nyeri pada puting terjadi saat awal menyusui dan akan
membaik seiring dengan waktu menyusuinya. Rasa nyeri dapat terjadi di awal
menyusui, dapat pula terjadi secara terus-menerus saat menyusui, bahkan
sampai saat setelah selesai menyusui. Rasa nyeri pada puting dapat dibagi
menjadi 2 penyebab yang sering. Jika terjadi nyeri karena puting lecet saat
awal menyusui dan membaik seiring dengan waktu menyusui biasanya
disebabkan oleh posisi dan perlekatan bayi yang kurang tepat saat menyusu,
atau bayi tidak menghisap puting dengan baik. Nyeri yang disebabkan oleh
perlekatan ini biasanya dirasakan seperti diiris dengan pisau. Lalu ada pula
nyeri yang dirasakan secara terus-menerus sebelum, saat, bahkan sampai
setelah menyusui. Nyeri ini biasanya disebabkan oleh infeksi. Infeksi yang
paling sering adalah infeksi jamur Candida albicans. Nyeri karena infeksi ini
biasanya dirasakan seperti rasa terbakar pada daerah puting susu.3,4
Pemeriksaan fisik
Pada inspeksi dapat ditemukan adanya lecet dan kemerahan pada daerah
puting susu, pada palpasi dapat ditemukan adanya nyeri tekan
Pemeriksaan payudara bisa juga dilakukan dengan teknik SADARI.
SADARI sebaiknya dilakukan sebulan sekali, kira-kira satu minggu
setelah masa menstruasi karena disaat inilah payudara lebih lunak karena
pengaruh hormon. Wanita usia 20-an awal bisa memulai memeriksa
payudara sendiri.
Ca mammae
Kanker payudara (Carcinoma mammae) dalam bahasa inggrisnya disebut
breast cancer merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling
umum menyerang wanita, Kanker ini terjadi karena pada kondisi dimana sel
telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, atau
kanker payudara sering didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang
ganas yang berasal dari parenchyma.
Deteksi dini ca mammae dapat dilakukukan dengan SADARI. SADARI
sebaiknya dilakukan sebulan sekali, kira-kira satu minggu setelah masa
menstruasi karena disaat inilah payudara lebih lunak karena pengaruh hormon.
Wanita usia 20-an awal bisa memulai memeriksa payudara sendiri.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :
1. Melihat payudara
a. Pemeriksaan ini dilakukan di depan cermin
b. Bukalah seluruh pakaian dari pinggang ke atas dan berdirilah di depan
cermin yang besar
c. Lakukan dengan kedua tangan disamping tubuh
d. Perhatikan payudara :
Apakah bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri simetris?
Apakah payudara membesar atau mengeras?
Apakah arah puting tidak lurus ke depan atau berubah arah?
Apakah puting tertarik ke dalam?
Apakah puting atau kulit ada yang lecet?
Apakah ada perubahan warna kulit?
Apakah kulit menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit
jeruk)
Apakah permukaan kulit tidak mulus, ada kerutan atau cekungan?
e. Ulangi semua pengamatan diatas dengan posisi kedua tangan lurus
keatas.
f. Setelah itu, ulangi lagi pengamatan tersebut dengan posisi kedua
tangan di pinggang, dada di busungkan, dan siku tertarik ke belakang.
2. Memijat payudara
a. Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga
ke puting
b. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu
(seharusnya, tidak ada cairan yang keluar kecuali pada wanita yang
sedang menyusui).
3. Meraba payudara
a. Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berbaring
b. Lakukan perabaan payudara satu persatu
c. Untuk memeriksakan payudara kanan, letakkan bantal atau handuk
yang dilipat dibawah bahu kanan. Lengan kanan direntangkan
disamping kepala atau diletakkan dibawah kepala.
d. Raba payudara dengan menggunakan tiga atau empat jari tangan kiri
yang saling dirapatkan
e. Rabaan dilakukan dengan gerakkan memutar dari tepi payudara
hingga keputing susu
f. Geser posisi jari, kemudian lakukan lagi gerakkan memutar dari tepi
payudara hingga keputing susu
g. Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudar diperiksa
h. Lakukan hal yang sama pada payudara yang satunya lagi
i. Sebaiknya perabaan dilakukan dalam tiga macam tekanan: tekanana
ringan untuk meraba adanya benjolan dipermukaan kulit, tekanan
sedang untuk memeriksa adanya benjolan ditengah jaringan payudara,
dan tekanan kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara yang
melekat pada tulang iga.
j. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan lotion atau
minyak sebagai pelicin agar pemeriksaan lebih sensitif
Setelah itu, dilakukan semua langkah perabaan dalam posisi berdiri.
Sebaiknya dilakukan saat sedang mandi (dengan menggunakan sabun).
2.10 Penatalaksanaan
Penanganan – sebelum menyusui
Sebelum menyusui bayi kompres payudara dengan kompres dingin,dengan
mengkompres bagian yang terluka dapat mengurangi rasa sakit terutama saat
perlekatan awal.
Periksa apakah bayi menderita infeksi jamur atau tidak jika ada dapat
diberikan antijamur seperti nistatin
2.11 Edukasi
Edukasi mengenai prinsip dasar menyusui yaitu teknik benar, ibu rileks dan
percaya diri saat menyusui.
Penilaian proses menyusui:10
B= Body Position : Rileks, nyaman, ibu memegang seluruh tubuh bayi,
kepala tegak lurus, dagu bayi menyentuh payudara, seluruh tubuh bayi
menghadap ibu, payudara ibu mendekati bayi, bukan bayi mendekati
payudara ibu.
R= Response : Bayi mencari puting, menghisap tenang, dan asi keluar.
Isapan bayi lambat dan tenang, ada jeda diantara isapan, ada gerakan menelan
dari bayi.
E= Emotion : Ibu merangkul dengan yakin, atensi ibu baik (menatap bayi).
A= Anatomi : Payudara lunak setelah menyusui dan terasa lebih ringan
S= Suckling : Isapan bayi, kekuatan normal. Kelekatan mulut bayi yang baik:
- Dagu menyentuh payudara
- Mulut bayi terbuka lebar
- Bibir Bawah keluar
- Areola mammae sedikit terlihat, biasanya bagian bawah tidak terlihat,
bagian atas sedikit terlihat.
T= Time : 15-20 menit bayi akan melepas sendiri apabila teknik dan posisi
menyusui benar.
Infeksi Payudara (Mastitis) adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. Pada
infeksi yang berat atau tidak diobati, bisa terbentuk abses payudara (penimbunan
nanah di dalam payudara). Abses payudara merupakan komplikasi yang terjadi
akibat peradangan payudara kronik. Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,
perembesan sekresi melalui fisura di putting, dan dermatitis yang mengenai
puting.8
2.13 Prognosis
Puting susu lecet/luka harus segera ditangani dengan baik, karena jika
dibiarkan saja akan memudahkan terjadinya infeksi pada payudara (mastitis).
BAB III
KESIMPULAN
Cracked nipple (puting susu lecet) merupakan perlukaan pada puting susu yang
disebabkan karena trauma pada puting susu saat menyusui, kadang kulitnya sampai
terkelupas atau luka dan berdarah.1
Penyebab utama cracked nipple merupakan trauma mekanik akibat menyusui.
Apabila aliran susu menurun, tekanan intraoral dari bayi baru lahir akan meningkat
karena daya pengisapan bayi berlebihan, sehingga menyebabkan daerah papila
mamae edema dan kemerahan setelah menyusui. Penyebab aliran susu menurun
sangat banyak, salah satunya adalah posisi menyusui dan perlekatan yang tidak
benar. Selain itu, adanya fisura berkaitan dengan adanya pengaruh dari gaya gesek
dan arah gaya gesek terhadap kulit (papilla mammae).5
Diagnosis mastitis biasanya ditegakkan secara klinis. Pasien dengan gejala yang
terlokalisir, Jika terjadi nyeri karena puting lecet saat awal menyusui dan membaik
seiring dengan waktu menyusui biasanya disebabkan oleh posisi dan perlekatan
bayi yang kurang tepat saat menyusu, atau bayi tidak menghisap puting dengan
baik. Infeksi yang paling sering adalah infeksi jamur Candida albicans. Nyeri
karena infeksi ini biasanya dirasakan seperti rasa terbakar pada daerah puting susu.
Pada inspeksi dapat ditemukan adanya lecet dan kemerahan pada daerah puting
susu, pada palpasi dapat ditemukan adanya nyeri tekan.3,4
Penatalaksanaan sebelum menyusui bayi kompres payudara dengan kompres
dingin,dengan mengkompres bagian yang terluka dapat mengurangi rasa sakit
terutama saat perlekatan awal. Untuk menjaga kelembaban kulit dalam tanpa
menyebabkan kulit luar puting basah, gunakan salep lanolin (Lansinoh, Purelan,
dsb), vaseline atau hydrogel (Comfort Gel, Soothies, dsb). Jika terdapat infeksi
jamur, gunakan salep anti jamur. Jika diperlukan, gunakan salep antibiotik atau All
Purpose Nipple Ointment (berisi antibiotik, anti-inflamasi, dan anti –jamur) setelah
menyusui.5,7
DAFTAR PUSTAKA
1. Buchanan P. 2002. Assessing the Evidence: Cracked Nipples and Moist Wound
Healing. The Breastfeeding Network
2. Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6.
Jakarta:EGC
3. Santos, et al. 2016. Prevalence and factors associated with cracked nipples in the
first month postpartum. BMC Pregnancy and Childbirth
4. Tait, Prscilla, et al. 2000. Nipple Pain in Breearfeeding women: Causes,
Treatment, and Prevention Strategies. Journal of Midwifery & Women’s Health.
5. Kent, Jacqueline C., et al. 2015. Nipple Pain in Breatfeeding Mothers: Incidence,
Causes and treatments. International Journal of Enviromental Research and Public
Health.
6. Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika. Hal
102-105
7. Martin J. 2012. “Nipple Pain: Causes, Treatments, and Remedies”. Leaven.
36(1):10-11.
8. Inch Sally. 2003. Mastitis Penyebab & Penatalaksanaannya. Jakarta:Widya
Medika
9. Nipple Pain and breastfeeding, Fact sheet for Health Care Professionals. 2016.
Health Service Executive
10. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan Edisi keempat. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo