Anda di halaman 1dari 3

Gaizcha Hermano Da Ajauro

HI 4-C
11181130000127
Grean Theory by Matthew Paterson dalam buku Theories of International Relations karya
IR Burchil, dkk.

***

Dalam studi hubungan internasional, Green Theory biasa disebut juga sebagai Green
Politics. Green Theory ini membahas mengenai isu lingkungan maupun krisis ekologi. Teori
hijau atau Green Politics ini masuk ke dalam studi hubungan internasional yaitu dengan
bagaimana isu lingkungan ini masuk ke dalam studi hubungan internasional sekitar tahun 60-
an, yaitu lahirnya tulisan tentang isu lingkungan. Yang menjadi tulisan-tulisan penting
tentang isu lingkungan salah satunya yaitu buku yang berjudul Silent Spring dan ditulis
Rachel Carson.

Ada tiga karakteristik dalam pandangan dari Teori Politik Hijau. Pertama, yaitu
mereka menolak pandangan antroposentris yang hanya menempatkan dan mengedepankan
manusia. Menurut pandangan Teori politik hijau, mengutamakan manusia pada alam maupun
lingkungan bisa mengancam ekosistem dan mengancam spesies lain seperti tumbuhan dan
hewan (Eckersley 1992). Kemudian yang kedua yaitu tentang sifat krisis lingkungan. Selain
menolak antroposentris ini, karakteristik yang kedua yang dikemukakan oleh Dobsen ini
yaitu argumen pertumbuhan tentang sifat krisis lingkungan. (Dobson 1990). Dan karakteristik
yang ketiga yaitu desentralisasi. Desentralisasi yang dimaksud di sini adalah bukan
pemindahan kekuasaan dari pusat ke daerah, tetapi yang dimaksud dari desentralisasi dalam
pandangan teori politk hijau ini adalah meningkatkan atau peningkatan peran-peran dari
organisasi lokal untuk lingkungan. Desentralisasi ini adalah kuncinya teori politk hijau ini.

Prinsip utama dari teori politik hijau ini adalah penolakan terhadap antroposentris
yang mendukung pendekatan ekosentrik. Menurut Eckersley, ekosentrisme memiliki berbagai
fitur sentral. Semua entitas di bumi ini diberkahi dengan otonomi relatif dalam hubungan
ekologis di mana mereka berada, dan oleh karena itu, manusia tidak boleh sewenang-wenang
berbuat seenaknya kepada alam. Menurut Eckersley, ekosentrisme memiliki empat ciri etika
sentral yang membedakannya dari posisi etis lainnya yaitu, konservasi sumber daya, ekologi
kesejahteraan manusia, pelestarian dan pembebasan hewan liar. Erckersley (1992). Istilah
ekosentris ini bisa dibilang core dalam Green Theory. Ekosentris yaitu pemahaman tentang
lingkungan, dimana lingkungan tidak boleh dijadikan objek eksploitasi tetapi menjadikan
lingkungan sebagai objek untuk dilindungi.

Kemudian istilah penting yang ada di dalam pandangan teori politik hijau yang yaitu
The Limits to Growth. Di dalam buku The Limits to Growth, dijelaskan bahwa ekonomi
eksponensial dan pertumbuhan populasi masyarakat manusia tidak seimbang sehingga
menghasilkan serangkaian krisis. Pertumbuhan eksponensial inilah yang menyebabkan situasi
di mana dunia dengan begitu cepatnya kehabisan sumber daya untuk menyediakan bahan
baku maupun untuk kebutuhan manusia untuk pertumbuhan industri yang berkelanjutan
(Dobson 1990: 15; Meadows et al. 1972). Dalam pertumbuhan eksponensial, sumber daya
akan cepat habis, yang seharusnya itu bisa digunakan untuk generasi yang akan datang, tetapi
terus digunakan di masa kini untuk industri. Dan bisa diramalkan bahwa pada tingkat
pertumbuhan saat ini, banyak bahan baku cepat abis, polusi akan membludak dan
menyebabkan tidak bisa lagi daya serap lingkungan untuk menampung polusi tersebut. Dan
yang terakhir, manusia diprediksi akan mengalami collapse dan overshoot sebelum 2001 jika
tidak ada perubahan dalam semuanya. Dobson juga menjelaskan bahwa keadilan maupun
sustainable development bisa saling melengkapi. Dobson juga mengatakan untuk melindungi
lingkungan, kita harus mengurangi pembangunan, tetapi ini akan membuat bahaya untuk
negara-negara miskin yang sejatinya mereka butuh pembangunan yang cepat agar negaranya
bisa berkembang. Oleh karena itu, isu pembangunan, lingkungan, dan penipisan sumber daya
alam harus dilihat dari konteks dalam keadilan distributif internasional.

Solusi yang paling mendekati pandangan keadilan dalam konteks internasional adalah
gagasan tentang komunitas atau biasa yang disebut desentralisasi. Dorongan desentralisasi ini
merupakan tema yang penting dari Green Politics untuk studi hubungan internasioanal adalah
sebuah slogan “Thing globally, Act locally” yang artinya berfikir global dan bertindak lokal.
Maksud dari slogan tersebut yaitu masalah-masalah ekonomi, sosial, dan khususnya
lingkungan yang terjadi dalam skala global, masalah-masalah inilah yang hanya bisa direspon
dengan baik dengan bertindak secara lokal dan konstruksi komunitas yang berskala lebih
kecil dan mandiri.

Selain asumsi-asumsi yang sudah disebutkan di atas, kaum Green juga mengkritik
negara. Menurut kaum Hijau, mereka menanggap bahwa negara menurut mereka bagian dari
dinamika masyarakat modern yang menyebabkan krisis lingkungan saat ini. O’Riordan
(1981) memberikan tipologi yang berguna untuk menciptaan Limits to Growth. Pertama,
negara-negara yang terlalu besar maupun terlalu kecil untuk ditangani secara efektif
keberlanjutan dan struktur regional maupun global baru untuk mengkordinasi respons yang
efektif . keuda, yaitu otoritarianisme yang terpusat dibutuhkan untuk menekan pemakaian
sumber daya alam yang berlebihan. Ketiga, otoritas yang dimaksud yaitu bukan dalam ruang
lingkup skala global, tetapi dalam lingkup sosial yang kecil, yang dijalankan secara hierarkis,
konservatif yang dengan mandiri dalam penggunaan sumber daya alam agar tidak terjadi
pemakaian sumber daya secara berlebihan.

Green Politics atau Green Theory memiliki presfektif tersendiri, yaitu fokus kepada
isu-isu lingkungan dan hubungan antara manusia dan alam dan Teori Hijau mengadopsi atau
memasukkan etika ekosentrik yang berkaitan tentang hubungan antara manusia dan alam.
Teori Hijau juga berfokus pada batas-batas pertumbuhan atau biasa dikenal dengan sebutan
Limits to Growth, dan presfektif khusus tentang destruktif pembangunan maupun
desentralisasi yang bertindak lokal untuk global. Green theory memberikan penjelasan
tentang masalah krisis ekologi yang dihadapi umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai