KELOMPOK 3
ANGGOTA :
NABILA E. P 191341125
Secara etimologi, adat berasal dari bahasa Arab yang berarti “kebiasaan”, jadi secara
etimologi adat dapat di definisikan sebagai perbuatan yang dilakukan berulang-ulang lalu
menjadisuatu kebiasaan yang tetap dan dihormati orang, maka kebiasaan itu menjadi adat. Adat
merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau
daerahyang dianggap memiliki naili dan dijunjung serta di patuhi masyarakat pendukungnya.
Adat istiadat merupakan kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam masyarakatdengan
maksud mengatur tata tertib. Ada pula yang mengikat norma dan kelakuan di dalammasyarakat,
sehingga dalam malakukan suatu tindakan mereka akan memikirkan dampak akibat dari
berbuatannya atau sekumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannyakarena bersifat
kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang
Tradisi atau kebiasaan (Latin: traditio, "diteruskan") adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk
sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari
suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi
adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali)
lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
Adat yang Sebenarnya Adat Adalah adat yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh
hujan, dipindah tidak layu, dibasuh habis air. Artinya, semua ketetapan yang ada di alam
ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah, contohnya hutan gundul menjadi penyebab
banjir, kejahatan pasti akan mendapat hukuman, kebaikan akan membuahkan
kebahagiaan, dan seterusnya.
Adat yang Diadatkan Ialah semua ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat.
Ketentuan-ketentuan ini dikodifikasikan oleh Datuk Nan Duo berdasarkan sifat benda-
benda di alam. Gunanya untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dalam hal ketertiban,
perekonomian, dan sosial budaya.
Adat yang Teradat Yaitu aturan yang terbentuk berdasarkan musyawarah. Setiap
kelompok masyarakat memiliki aturan dan tata cara yang berbeda dengan kelompok
masyarakat lainnya.
Adat-Istiadat merupakan kebiasaan atau kesukaan masyarakat setempat ketika
melaksanakan pesta, berkesenian, hiburan, berpakaian, olah raga, dsb.
Kriteria yang paling menentukan bagi konsepsi tradisi itu adalah bahwa tradisi diciptakan
melalui tindakan dan kelakuan orang-orang melalui fikiran dan imaginasi orang-orang yang
diteruskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya(Skils dalam Sayogyo,1985:90). SISTEM
3). Animisme
Animisme adalah kelanjutan perubahan secara perlahan (evolusi) dari kepercayaan kepada roh
nenek moyang.Kepercayaan ini berasal dari perkembangan berfikir manusia purba dalam
memahami sebab-musabab gejala-gejala alam yang terjadi di sekitarnya seiring dengan
perkembangan daya berfikir manusia purba dalam memikirkan asal usul gejala-gejala alam
seperti hujan, panas, gunung meletus, gempa bumi, tumbuh-tumbuhan, angin dan lain
sebagainya. Ketika dihadapkan dengan fenomena alam yang terjadi seperti api yang membakar,
air sungai yang mengalir, bencana gunung meletus manusia memerlukan pemercahan masalah
alam tersebut dengan mencari sebab-sebab fenomena alam tersebut. Akhirnya, dikarenakan
perkembangan berfikir yang belum berkembang dengan baik maka kemudian manusia purba
menganggap bahwa penyebab fenomena-fenomena alam tersebut adalah roh.
4). Dinamisme
Istilah dinamisme berasal dari kata dinamo artinya kekuatan. Dinamisme adalah
paham/kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga
benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat
suci. Benda suci itu mempunyai sifat yang luar biasa (karena kebaikan atau keburukannya)
sehingga dapat memancarkan pengaruh baik atau buruk kepada manusia dan dunia sekitarnya.
5). Monoisme
Telah disampaikan pada bagian sebelumnya bahwa dalam pandangan evolusinis agama adalah
bagian dari hasil kreativitas manusia, dengan demikian agama adalah bagian dari
kebudayaan.Agama dimulai dari yang paling sederhana yaitu kepercayaan pada roh nenek
moyang, animisme, dinamisme, politeismedan terakhir monoisme atau monoteisme.
Monoisme dipercaya sebagai perkembangan sistem kepercayaan terakhir dalam skema
kelanjutan perubahan secara perlahan dan terus-menerus dari yang sederhana hingga yang
kompleks.Sebelum lahirnya monoisme masyarakat sudah mengenal animisme.
Budayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari.
Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah
ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam
pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah
peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.Istilah
peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" yang populer
dalam kalangan akademis.Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang
dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan /kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan
dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat".
Di Kalimantan Tengah terdapat tradisi khusus yang dilakukan untuk orang yang sudah lama meninggal.
Upacara Tiwah ini biasa dilakukan oleh suku Dayak untuk pengantaran tulang orang yang sudah
meninggal ke sebuah rumah yang disebut Sandung. Ritual ini bertujuan untuk meluruskan perjalanan
arwah menuju Lewu Tatau atau surga. Selain itu ritual unik ini juga bertujuan untuk melepaskan kesialan
bagi keluarga yang sudah ditinggalkan.
Tradisi yang terbilang ekstrim ini memang sudah banyak ditinggalkan oleh suku Dani. Potong jari adalah
tradisi untuk menunjukan kesedihan karena ditinggal oleh anggota keluarga. Bagi suku Dani jari
mempunyai arti yang lebih dalam, disimbolkan sebagai bentuk kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan
dalam diri manusia ataupun sebuah keluarga
3.Kebo-keboan – Banyuwangi
Ritual yang diadakan setahun sekali ini selalu diadakan setiap tanggal 10 Suro atau 10 Muharam di desa
Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi. Upacara ini mengharuskan beberapa laki – laki berdandan menjadi
kerbau dan berkorban untuk membajak sawah. Setelah membajak sawah kebo – keboan ini diarak
mengelilingi desa disertai karnaval kesenian rakyat. Ritual kebo – keboan ini bertujuan untuk meminta
hujan ketika musim kemarau.