Anda di halaman 1dari 3

Resume Kegiatan HKAN 5-8 Agustus 2019 TWA Muka Kuning, Batam

Data Pribadi
Nama : Sdr Harby Apriyanto
Tempat, Tanggal Lahir : Tenggarong, 29 April 1996
Alamat : Jl. Gatot Subroto No. 16 Samarinda, Kalimantan Timur 75117
Telepon : +62 8228 55555 02 / 20
E-mail : harbyac.id@gmail.com

Kegiatan pelaksanaan Hari Konservasi Alam Nasional dengan di latar belakangi telah di
tetapkan oleh Presiden RI pada tahun 2009, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
setiap tahun memperingati tanggal 10 Agustus sebagai hari Konservasi Alam Nasional dan
penetapan ini merupakan upaya menjaga kesinambungan konservasi alam serta upaya
memasyarakatkan konservasi alam secara nasional sebagai sikap hidup dan budaya bangsa.
Maka dengan didasari hal tersebut ditetapkan Tema HKAN 2019 "Spirit Konservasi Alam
Milenial"dan dipilihlah lokasi Taman Wisata Alam Muka Kuning, Kot Batam pada tanggal 5-8
Agustus 2019 yang akan dihadiri oleh 1500 peserta dari berbagai lokasi dan berbagai latar
belakang yang ada di Indonesia.

Pada hari senin, 5 Agustus pada kedatangan pertama kami kelokasi acara pada pukul
08.00 pagi waktu setempat kami dipersilahkan melakukan Registrasi Peserta dan pembagian
personal use sebagai penunjang selama kegiatan berlangsung dan kami dipersilahkan memasuki
tenda masing-masing yang telah disiapkan oleh Panitia dan melakukan persiapan sembari
menunggu kegiatan Pembukaan Jambore pada pukul 01.00 siang nanti yang berlokasi di
panggung utama, pembukaan acara Jambore Nasional Konservasi Alam 2019 bersifat seremonial
yang dibuka langsung oleh Dirjen KSDAE, Bpk Ir. Wiratno dan setelah itu ditampilkan beberapa
hiburan diantaranya ada tari selamat datang dari tari daerah setempat. Dan acara dilanjutkan
dengan Talkshow Hutan untuk Peradaban "Manusia, Hutan dan Kota" pada pukul 02.30 siang
yang diisi oleh banyak narasumber yang berkompeten di bidangnya salah satunya Bpk Dirjen
sendiri, setelah itu dilanjutkan dengan acara Millenial Talks "Spirit Konservasi Alam Milenial"
pada pukul 04.30 sore yang diisi oleh beberapa narasumber tokoh tokoh milenial muda yang
melakukan kegiatan konservasi alam secara langsung, ada Sdri Putri Handayani, Sdr Afni dan
Sdr Ramon Tungka. Acara berakhir pada pukul 06.00 sore hari dan peserta dipersilahkan
melakukan ISHOMA hingga pukul 08.00 malam peserta kembali melanjutkan agenda ramah
tamah dengan peserta dari berbagai kontingen yang berlokasi di panggung utama sembari di isi
dengan pertunjukkan dari perwakilan peserta jambore hingga pukul 10.00 malam peserta
dipersilahkan pergi menuju tenda masing-masing dan melakukan istirahat untuk kegiatan esok
hari.

Pada hari ke-II Selasa, 6 Agustus pada pagi hari dilakukan senam dan sarapan bersama,
setelah itu pada pukul 09.30 dilakukan berbagai workshop karena dengan latar belakang kegiatan
"aksi nyata, kampanye dan edukasi" maka di adakan 3 tema yaitu, ada yang bagaimana cara
menjadi tour guide di lokasi Taman Nasional, ada teknik videografi dan cara menjadiCitizen
Journalist, serta tentang teknik pengambilan fotografi. Yang diharapkan setelah peserta
mengikuti workshop tersebut sesuai minatnya dapat di bawa pulang sebagai bekal untuk
melakukan Konservasi secara nyata maupun dengan media sosial mereka. Dan setelah kegiatan
workshop selesai peserta diarahkan mengikuti beberapa kegiatan yang telah disediakan oleh
peserta setelah makan siang pada pukul 13.00 yang dimana peserta dibagi menjadi tiga kegiatan,
yang pertama ada Tour D'Muka Kuning dimana mereka beranggotakan 5 orang per kelompok
menyusuri hutan sepanjang 5 km dengan start awal berlokasi di kampung trembesi dan mereka
harus menemukan miniman 10 jenis tanaman sepanjang perjalanan dan akan melewati air terjun
bidadari yang bisa dibuat berswa foto bersama dan finish di lokasi awal bumi perkemahan,
sementara itu ada kegiatan mountaineering dimana per kelompok beranggotakan 5 orang dan
mereka akan berkeliling TWA muka kuning dengan berbagai rintangan yang telah disiapkan oleh
panitia yaitu atau mengarungi danau buatan muka kuning, menyalakan api dan melewati jalan
tali yang pastinya memacu adrenalin para peserta, dan yang tidak kalah seru pada kegiatan ke-3
yaitu Traveling Workshop di kampung Trembesi dimana setiba disana menggunakan bis yang
disediakan panitia dan peserta disambut dengan masakan olahan daerah tersebut yang terbilang
sederhana berupa nasi dengan lele goreng dan tidak lupa sambalnya sebagai pelengkap serta
berbagai menu rebus-rebusan sebagai pencuci mulutnya, dan setelah makan peserta dibagi
menjadi 10 orang per kelompok dan dengan sepeda yang telah disediakan maka peserta akan
menyusuri kampung trembesi sejauh 1,5 Km menggunakan sepeda dan harus melewati beberapa
pos rintangan, dimana ada rintangan memancing lele yang sangat seru, juga ada memetik jagung
langsung dari kebunnya dan langsung merebusnya serta melakukan bajak sawah menggunakan
traktor mini bagaimana mencoba sensasinya dan pada rintangan terakhir adalah mengisi TTS
seputar konservasi alam dan seputar TWA Muka Kuning yang lumayan menguras otak untuk
berpikir dalam menjawab soal-soalnya. Setelah itu maka pada pukul 07.00 sore hari yang lebih
lambat dari jadwal sebenarnya pukul 05.00 sore peserta kembali menuju bumi perkemahan
menggunakan kendaraan yang disediakan oleh pihak panitia. Setelah semua peserta melakukan
bersih-bersih badan dan beristirahat santai sejenak dan pada pukul 08.00 malam sampai dengan
10.00 malam peserta melanjutkan agenda ngopi sore dan bedah buku kemudian setelah itu
istirahat untuk persiapan acara esok hari.

Pada hari ke-III Rabu, 7 Agustus 2019 adalah acara puncak seremoni yang akan dihadiri
oleh Ibu Mentri LHK dimana penyambutannya diiringi oleh tari kesenian daerah setempat dan
melakukan kegiatan seremoni puncak HKAN 2019 yang dihadiri oleh (kurang lebih) 1500
peserta yang berlokasi di panggung utama, setelah acara seremoni dan ada juga deklarasi
bersama menjunjung tinggi tema “Membangun Spirit Konservasi Alam di Era Milenial” sambil
mencicipi madu hutan asli yang dibawa oleh salah satu kontingen, kemudian acara dilanjutkan
dengan Class Room “Diseminasi Keterbukaan Informasi Publik” yang cukup menarik karena
disediakan 3 buah e-money senilai masing-masing 100 ribu rupiah bagi peserta yang beruntung.
Dan pada saat malam hari dilanjutkan dengan kesenian-kesenian daerah yang ditampilkan dari
beberapa kontingen hingga larut malam dan pada malam hari diadakan acara khusus bagi para
peserta jambore yaitu Makrab dengan diiringi lagu regge dari bank local dan di panggung utama
acara tersendiri khusus untuk ibu-ibu PKK.

Pada hari terakhir, Kamis 8 Agustus adalah agenda penutupan sekaligus pembagian
hadiah bagi para pemenang outbond yang telah mereka lewati di hari-hari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai