Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERKULIAHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Nama : Yulisa faidah


NIM : 18202011044
Kelas : PGMI 04 2018
Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Dosen Pengampu : Drs. Kemas Masud Ali, M.Pd.
Hari, Tanggal Jawab: Rabu, 15 April 2020

PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis komputer. Dari kelas berapa
dapat diajarkan.
2. Kapan dimulainya pembelajaran berbasis komputer di Indonesia?
3. Apa saja yang harus dipersiapkan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis komputer?

JAWABAN
1. Pembelajaran berbasis komputer yaitu penggunaan komputer sebagai alat bantu
dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Penggunaan komputer secara langsung
dengan dunia peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan
latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik. Materi Pembelajaran
dibuat dengan menggunakan software komputer berupa program komputer yang
berisi tentang muatan pembelajaran dalam berbentuk powerpoint atau CD
pembelajaran interaktif. Secara konsep pembelajaran berbasis komputer adalah
bentuk penyajian bahan-bahan pembelajaran dan keahlian atau keterampilan
dalam satuan unit-unit kecil, sehingga mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa.
PBK (Pembelajaran Berbasis Komputer) merupakan suatu bentuk pembelajaran
yang menempatkan komputer sebagai piranti sistem pembelajaran individual,
dimana siswa dapat berinteraksi langsung dengan sistem komputer yang sengaja
dirancang atau dimanfaatkan oleh guru. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berbasis komputer adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
dengan komputer sebagai
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa tidak bosan dan
2. Alat bantu
termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam
kelas. Dan dari kelas rendah di SD/MI yaitu mulai dari kelas 1 sudah dapat diajarkan
pembelajaran berbasis komputer, namun cara pembelajaran masih ringan dibandingkan
kelas tinggi.
Pembelajaran berbasis komputer di Indonesia dimulai dari munculnya ide-ide
untuk menciptakan perangkat teknologi terapan yang memungkinkan seseorang
melakukan proses belajar secara individual dengan menrapkan prinsip-prinsip
didaktik-metodik tersebut. Dalam sejarah teknologi pembelajaran telah
ditemukan bahwa karya Sydney L. Pressey (1960) untuk menciptakan mesin
pengajar atau teaching machine bisa dicatat sebagai pelopor dalam pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran. Mesin pengajar pada mulanya diciptakan oleh
Pressey untuk melakukan tes terhadap kemampuan yang dicapai dari hasil
belajar, Cara kerja mesin tersebut adalah:
a. Bahan disusun dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda dengan empat
kemungkinan jawaban, dengan satu di antaranya adalah kemungkinan
jawaban yang benar.
b. Testee membaca soal tes pada layar display dan memilih alternatif jawaban
yang benar dari satu soal.
c. Dengan menekan tombol alternatif jawaban yang benar, bila yang ditekan
adalah alternatif jawaban yang benar, maka pada layar display akan muncul
soal berikutnya. Tetapi bila salah, maka akan memberikan respon dengan
cara tidak memunculkan soal berikutnya.
Pressey, memandang bahwa mesin tes ini dapat digunakan pula dalam
mengajar dan dengan sedikit mengubah tujuan, dari tujuan menguji menjadi
tujuan mengajar akhirnya alat itu digunakan juga sebagai mesin mengajar.
Pada tahun 1964, seorang ahli psikolog dari aliran behaviorisme yang
ternama B.F Skinner menciptakan pembelajaran terprogram (berprograma) atau
programmed instruction. Sistem pembelajaran terprogram memungkinkan
interaksi siswa dengan siswa dan interaksi siswa dengan guru yang dilakukan
secara langsung, tetapi melalui program yang bisa berbentuk tulisan, rekaman
radio, film, mesin mengajar dan sebagainya. Prinsip yang
digunakan seialan dengan prinsip belajar yang dikembangkannya, yaitu
conditionine operant, adalah siswa belajar melalui serangkaian stimulus dan dan
dalam program respon dari suatu stimulus (pertanyaan ditemukan sendiri oleh
siswa. Dalam ini diberikan "kunci jawahan yang bisa diperiksa siswa setelah
merespon, sehingga siswa mengetahui apakah responnya benar atau salah.
Program van dikembangkan oleh Skinner itu di kenal dengan Program Linier.
Program linier ini dapat pula bercabang (branching). Model-model pembelajaran
terprogram, baik program linier maupun branching inilah yang sangat mewarnai
pengembangan perangkat lunak dalam sistem pembelajarna komputer.
3. Yang harus dipersiapkan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis
komputer adalah :
Guru harus belajar mengenal komputer melalui pelatihan terlebih dahulu, berupa
pelatihan dasar penggunaan komputer yang nantinya akan meningkatkan rasa
percaya diri sang guru. Jika perlu disusun pelatihan penggunaan komputer
untuk tujuan khusus (Computer Use for Specific Purposes, CUSP) untuk
proses belajar mengajar dan juga pelatihan penggunaan bahasa Inggris yang
khusus untuk penggunaan komputer. Pelatihan computer yang diikuti guru
juga menyangkut pelatihan dasar perangkat lunak untuk bekerja, seperti
pelatihan penggunaan program untuk mengetik, membuat table, diagram,
presentasi dan lain-lain. Guru diharapkan juga dapat mengeksplor perangkat
lunak (software) yang lebih beragam sesuai mata pelajaran yang diempu,
untuk pengembangan metode pembelajaran di kelas.
Guru harus membina hubungan baik dengan teknisi computer terlebih dahulu,
yang mumpuni untuk mengatasi masalah teknis yang berkepanjangan.
Dengan bentuk kerjasama yang baik dengan pihak teknisi, guru diharapkan
dapat banyak belajar dan kemudian mampu mengatasi masalah teknis dasar
seperti paper jam dan scan disk virus.
Guru harus mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang muncul pada saat
siswa menggunakan computer, termasuk identifikasi tingkat kemahiran siswa
dalam menggunakan computer. Siswa yang belum mahir
diikutkan dalam pelatihan komputer. Fokus pada siswa yang belum mahir
akan mempercepat pencapaian tujuan penggunaan computer dalam belajar.
Identifikasi dan pelatihan di awal akan mengurangi keterlambatan siswa
dalam belajar.
Guru harus tetap mengembangkan pembelajaran berbasis komputer dengan
berorientasi pada tujuan pembelajaran baik kepada standar kompetisi,
kompetisi dasar, dan indikator yang harus dicapai pada setiap kegiatan
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai