DISUSUN OLEH :
Nama : Dessy fitriyanti Tuharea
Nim : 7112402109005
Kelas : 1B
Dosen Pengampuh :
JEANA L. MARAMIS,SKM, M. Kes
NIP. 19690716 198802 2001
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
MAKALAH AMALGAM.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan
makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan ......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. AMALGAM ............................................................................................3
B. Alloy Amalgam........................................................................................4
C. Klasifikasi Alloy Amalgam......................................................................6
D. Reaksi Kimia Kimia Amalgam................................................................7
E. Tahapan Manipulasi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.................11
F. Macam Hg dan Higiene Hg (Biokompabilitas Hg)..................................14
G. Macam-macam Kegagalan Amalgam.....................................................14
H. Sifat Fisis, Mekanis, dn Klinis yang Penting..........................................16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................19
B. Saran......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amalgam merupakan bahan yang banyak dipergunakan sebagai bahan tambalan untuk
gigi posterior di bidang kedokteran gigi (Craig, 2002).
Bahan restorasi merupakan salah satu bahan yang banyak dipakai dibidang kedokteran
gigi. Bahan restorasi berfungsi untuk memperbaiki dan merestorasi struktur gigi yang rusak.
Tujuan restorasi gigi tidak hanya membuang penyakit dan mencegah timbulnya kembali karies,
tetapi juga mengembalikan fungsinya Bahan-bahan restorasi gigi yang ideal pada saat ini masih
belum ada meskipun berkembang pesat. Untuk dapat diterima secara klinis, kita harus
mengetahui sifat-sifat bahan yang akan kita pakai sehingga jika bahan-bahan baru keluar di
pasaran, kita dapat segera mengenali kebaikan dan keburukan dibanding dengan bahan yang
lama. Dua sifat yang sangat penting yang harus dimiliki oleh bahan restorasi adalah harus mudah
digunakan dan tahan lama (Craig, 2002).
Dental Amalgam merupakan bahan ini semakin berkembang material yang digunakan
dalam restorasi gigi. Amalgam telah digunakan sebagai bahan tambalan bagi lesi karies sejak
abad ke-15 dan sampai ini amalgam yang Dewasa paling banyak digunakan oleh dokter gigi,
khususnya untuk tumpatan gigi posterior. Sejak pergantian abad ini, formulasinya tidak banyak
berubah, yang mencerminkan bahwa bahan tambalan lain tidak ada yang seideal amalgam.
Komponen utama amalgam terdiri dari liquid yaitu logam merkuri dan bubuk / powder yaitu
logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan tembaga (Craig, 2002).
Selain itu juga terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil. Kedua
komponen tersebut direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akan mengeras, dengan warna
logam yang kontras dengan warna gigi. Namun, tidak jarang terjadi kesalahan dalam melakukan
restorasi amalgam yang menyebabkan lepas dan pecahnya tumpatan amalgam pada gigi posterior. Hal
ini menjadi masalah bagi dunia kedokteran gigi karena kesalahan bisa terjadi baik dari dokter maupun
dari bahan amalgam tersebut dan berakibat pada lepas dan pecahnya tumpatan amalgam. Penulisan
makalah ini akan membahas mengenai logam yang dipakai di bidang kedoteran gigi terutama alloy
amalgam (Koudi, 2007).
B. Tujuan
1. Untuk memahami cara melakukan preparasi kavitas pada amalgam dengan tepat
2. Untuk memahami cara manipulasi dan pengaplikasian amalgam pada kavitas
BAB I1
PEMBAHASAN
A. AMALGAM
1. Definisi dan Indikasi
Amalgam kedokteran gigi (dental amalgam) dibuat dengan cara mencampurkan merkuri
cair dengan zat-zat padat yang merupakan perpaduan dari perak, timah, tembaha, dan kadang
seng, paladium, indium, dan selenium. Kombinasi dari logam padat tersebut disebut dengan
amalgam alloy. Sangat oenting untuk dapat membedakan antara amalgam kedokteran gigi dan
amalgam alloy (Restorative Dental Materials).
Amalgam kedokteran gigi merupakan alloy yang terdiri dari merkuri, perak, tembaga, dan
timah,dan mungkin juga bisa mengandung palladium, zinc, dan elemen-elemen lain untuk
meningkatkan karakteristik dan kinerja klinis amalgam itu sendiri. (Phillips’ Science of Dental
Materials)
Indikasi utama bahan restorasi amalgam adalah sebagai bahan tambal posterior. Restorasi
dental amalgam ini sangat baik karena secara teknik tidak sensitif, dapat mempertahankan
bentuk anatomi dari gigi, tidak mudah fraktur, dan tahan lama.
Bahan tambal amalgam dipergunakan sejak awal abad 19 dibuat dari campuran koin
perak spanyol/meksiko degan air raksa. Standardisasi amalgam merupakan standardisasi pertama
yang dibuat American Dental Association (ADA) tahun 1919, sehingga disebut ADA
Spefications No.1.
1.3 Korosi
Korosi adalah penurunan kualitas permukaan / subsurface restorasi karena reaksi
kimia/elektrokimia. Fase g2 mudah mengalami korosi. Restorasi amalgam jika kontak dengan
restorasi emas akan menyebabkan amalgam korosi dan Hg akan masuk kedalam restorasi emas.
Daya tahan terhadap korosi akan meningkat bila amalgam dipoles benar-benar mengkilap,
hindari kontak dengan tambalan emas,karena akan terjadi korosi akibat akumulasi air raksa pada
restorasi emas.
Bila g2 mengalami korosi, akan terbentuk 2 produk :
1. Terbentuk ion Sn2+ dengan adanya saliva ® didapat produk korosi SnO2 & Sn(OH)2Cl
2. Terbentuk Hg ® dapat bereaksi dengan sisa Ag yang sebelumnya tidak bereaksi.
Korosi pada amalgam High Copper
- Tidak terdapat fase g2
- Yang paling rentan terhadap korosi adalah Cu6Sn5
- Volume korosi lebih kecil dari amalgam konvensional
- Tidak terbentuk Hg sebagai hasil korosi
Korosi aktif dari bahan tambal amalgam yang baru diaplikasikan biasanya terjadi pada
bagian tambalan yang bersinggungan dengan gigi. Produk korosi yang paling umum ditemukan
adalah oksida dan klorid dari timah. Korosi dapat pula disebabkan oleh perbedaan sifat
elektromagnetik antara 2 logam yang dijadikan tambalan, misalnya pada tambalan amalgam
yang bersinggungan dengan tambalan emas. Ini disebabkan karena terbentuknya listrik galvanis.
A. Kesimpulan
Amalgam adalah bahan restorasi dalam kedokteran gigi yang baik digunakan karena
bersifat kuat. Namun, kekuatan amalgam bergantung pada banyak faktor, seperti pemilihan
alloy, manipulasi maupun bentukan preparasi kavitas sangat berpengaruh terhadap kekuatan
amalgam.
B. Saran
Seorang dokter gigi dalam memilih amalgam untuk digunakan dalam kedokteran gigi
harus memperhatikan indikasi maupun kontraindikasi penggunaan amalgam.
DAFTAR PUSTAKA
McCabe, John F. & Angus W.G. Walls. 2008. Applied Dental Materials. 9th edition. Oxford UK:
Blackwell Publishing Ltd.
O’Brian, William J. 2008. Dental Materials and Their Selection. 5th edition. Chicago:
Quintessence Publishing.
Craig, R. G., & Powers, J. M. (Eds.). (2002). Restorative Dental Material (7th ed.). Missouri: Mosby.
Anusavice, Keneth J. 2004. Phillips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC.