Anda di halaman 1dari 2

KERAJAAN GOWA TALLO

A.) Letak : Sulawesi Selatan

B.) Sumber Sejarah dan Peninggalan

1.) Catatan Perjalanan Tom Pires

Dari catatan Tome Pires ini, menitikberatkan kepada kerajaan di Sulawesi belum resmi memeluk
agama Islam yaitu Kerajaan Gowa dan Tallo. Karena kedua raja dari Gowa dan Tallo memeluk agama
Islam secara resmi pada 22 September 1605 M.

2.) Peninggalan Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo

a. Istana Balla Lompoa

Istana ini teletak di Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, yang
Didirikan oleh Raja Gowa ke-35 I Mangimangi Daeng Matutu Karaeng Bonionompo Sultan Muhammad
Tahir Muhibuddin Tumenangari Sungguminasa.  

b. Masjid Katangka

Masjid al-Hilal atau Masjid Katangka merupakan Masjid peninggalan Kerajaan Gowa yang dibangun
pada abad ke-18. Dinamakan Masjid Katangka karena bahan dasar masjid yang terbuat dari pohon
katangka.  Lokasi Masjid Katanka berada di sebelah utara Kompleks Makam Sultan Hasanuddin, yang
merupakan tempat berdirinya Istana Tamalate (Istana Raja Gowa). Meski tampak sederhana, masjid ini
diyakini sebagai masjid tertua di Sulawesi Selatan.  

c. Benteng Ujung Pandang

Benteng Ujung Pandang atau yang lebih dikenal dengan benteng Fort Rotterdam adalah benteng
peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang berlokasi di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi
Selatan. Benteng ini dibangun oleh Raja Gowa ke 9, yaitu Raja I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung
Tumapa'risi' kallonna pada 1545 M.Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Raja Gowa ke 14,
konstruksi benteng diganti batu padas yang berasal dari Pegunungan Karst, Maros.

d. Batu Pallantikang (Batu Pelantikan)

Batu pallantikang atau disebut juga batu pelantikan adalah batu andesit yang diapit oleh batu kapur.
Peninggalan bersejarah kerajaan Gowa Tallo ini dianggap oleh beberapa orang sebagai keberuntungan
karena diyakini sebagai batu dari surga.

e. Masjid Jongaya (Babul Firdaus)

Masjid ini dibangun untuk pertama kalinya oleh Raja Gowa ke-34, yaitu Imakkulau Daeng Serang
Karaeng Lembang Parang Sultan Husain Tumenanga ri Bundu’na saat perayaan ulang tahun Nabi
Muhammad shalallahu alaihi wassalam sekitar tahun 1314 Hijriah.
f. Masjid Jami ‘Nurul Mu’minin

Masjid Jami ‘Nurul Mu’minin adalah masjid peninggalan kerajaan Gowa Talo di Jalan Urip Sumoharjo,
Makassar. Diperkirakan masjid ini dibangun sekitar 1.700 tahun yang lalu. Dikatakan bahwa masjid ini
didirikan oleh salah satu pengrajin Gowa bernama Andi Cincing Karaeng Talengkese.

g. Kompleks Makam Katangka

Kompleks Makam Katangka terletak di area Masjid Katangka. Di makam ini, ada kuburan keluarga
dan keturunan raja-raja Gowa, termasuk Sultan Hasanudin.

h. Makam Sheikh Yusuf Tajul Khalwati

Sheikh Yusuf Tajul Khalwati atau dikenal juga dengan Sheikh Yusuf Almaqassari Al-Bantani adalah
seorang ilmuwan hebat yang lahir di Gowa pada 3 Juli 1926. Dia adalah keturunan dari pasangan
Abdullah dan Aminah.

i. Benteng Somba Opu

Benteng ini didirikan oleh raja ke-9 Gowa, yaitu Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi ‘Kallonna pada
abad ke-16. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, kel. Benteng Somba Opu, kec. Barombong, Kab.
Gowa, Sulawesi Selatan.

C. Raja Puncak Kejayaan : Sultan Hasanudin (1653-1669)

Kerajaan Gowa Tallo mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintah Sultan Hasanudin (1653-1669).
Pada masa pemerintahaannya Makasar berhasil memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan
menguasai daerah-daerah yang subur serta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan
perdagangan Makasar.

D.) Keruntuhan

Sebab runtuhnya kerajaan Gowa-Tallo adalah karena pengkhianatan Raja Arupalaka dari Bone dan
Belanda berhasil mengalahkan Sultan Hasanuddin dengan memaksanya menandatangani Perjanjian
Bongaya pada tahun 1667.

Anda mungkin juga menyukai