Anda di halaman 1dari 3

KERAJAAN GOWA TALLO

A. Letak geografis/lokasi, tahun berdirinya, peta kerajaan ( gambar peta dilampirkan )


 Letak geografis
Kerajaan Gowa merupakan kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan dan merupakan tetangga
dari kerajaan Tallo.
 Tahun berdirinya
Di Sulawesi Selatan pada abad 16 terdapat beberapa kerajaan bercorak Hindu di antaranya
Gowa, Tallo, Bone, Sopeng, Wajo dan Sidenreng
 Peta kerajaan

B. Kehidupan politik pemerintahan, ekonomi dan budaya serta raja yang berkuasa.
 Kehidupan politik pemerintahan
Berkemang sangat pesat pada masa pemerintahan sultan hasanuddin karena pada masa
pemerintahanya beliau memperluas dan menguasai daerah daerah yang dapat menunjang
keperluan perdagangan
 Ekonomi
kehidupan ekonomi dimakasar berkembang sangat pesat karena letaknya yang sangat
strategis,memiliki pelabuhan yang banyak disinggahi pedagang asing
 Budaya
Sebagai negara Maritim, maka sebagian besar masyarakat Makassar adalah nelayan dan
pedagang,Walaupun masyarakat Makassar memiliki kebebasan untuk berusaha dalam
mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi dalam kehidupannya mereka sangat terikat dengan
norma adat yang mereka anggap sakral,Dari segi kebudayaan, maka masyarakat Makassar
banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran. Mereka
terkenal sebagai pembuat kapal. Jenis kapal yang dibuat oleh orang Makassar dikenal dengan
nama Pinisi dan Lombo.
 Raja-raja yang berkuasa

 Tumanurung Bainea (1300+)


 Tumassalangga Barayang.
 Puang Loe Lembang.
 I Tuniatabanri.
 Karampang Ri Gowa.
 Tunatangka Lopi (1400+)
 Batara Gowa Tuminanga ri Paralakkena.
 Pakere Tau Tunijallo ri Pasukki.

C. Masa kejayaannya.
Kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Hasannudin
(1653-1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur serta daerah-daerah yang
dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Ia berhasil menguasai Ruwu, Wajo,
Soppeng, dan Bone.Perluasan daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat.
Daerah kekuasaan Makasar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia Timur dapat
dikuasainya. Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing.
Oleh karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah
berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur)
dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar. Dengan kondisi tersebut maka timbul
pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan VOC, bahkan menyebabkan terjadinya
peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah Maluku.

D. Peninggalan - peninggalannya ( gambar dilampirkan beserta keterangannya )


1. Masjid Katangka
Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang wajib diketahui berikutnya
yaitu Masjid Katangka. Namun kini, masjid yang diperkirakan
dibangun pada tahun 1603 masehi ini lebih sering disebut " Masjid
Al-Hilal ". Penamaan " Masjid Katangka " yang secara administratif
berada di Desa Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten
Gowa ini berasal dari bahan dasar pembuatan masjid tersebut
yaitu kayu Katangka.
2. Kompleks Pemakaman Katangka
Disekitar area Masjid Katangka, terdapat juga sebuah
komplek pemakaman dari raja-raja Gowa Tallo, keturunan
raja-raja, dan keluarga kerajaan lainnya, serta pemuka
agama, yaitu Kompleks Pemakaman Katangka. Makam raja-
raja Gowa Tallo di Kompleks Pemakam Katangka ini sangat
mudah dikenali, karena makam raja Gowa Tallo beratapkan
dengan kubah. Sedangkan, makam keturunan raja, keluarga
raja, dan pemuka agama hanya ditandai dengan batu nisan.
3. Batu Pallantikang
Sesuai dengan namanya, Batu Pallantikang atau Batu Pelantikan
adalah sebuah batu andesit yang digunakan sebagai tempat
pengambilan sumpah oleh raja baru di Kerajaan Gowa Tallo
pada masa itu. Hal ini dikarenakan, Batu Pallantikang atau Batu
Pelantikan dipercaya mempunyai tuah, karena batu ini diyakini
sebagai batu yang berasal dari khyangan. Sampai sekarang,
batu ini masih berada di tempat aslinya.
4. Benteng Fort Rotterdam
Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang wajib diketahui pertama
yaitu Benteng Fort Rotterdam. Benteng ini dibangun oleh raja
ke-9 Kerajaan Gowa pada tahun 1545 masehi dengan bahan
dasar tanah liat. Kemudian pada masa pemerintahan raja ke-14
Kerajaan Gowa, benteng ini dipungar kembali dengan
mengunakan bahan dasar batuan padas yang diperoleh
langsung dari Pegunungan Karst di kawasan Maros.

E. Masa kemundurannya.
Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan politik
adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar). Raja Bone
yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar mengadakan persetujuan kepada VOC untuk
melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan VOC
untuk menghancurkan Makasar. Raja Bone Aru Palaka meminta bantuan Belanda untuk
menyerang Hasanuddin karena wilayahnya dikuasai Gowa Tallo, maka dengan cepat Belanda
menyambutnya. Belanda menyerang dari laut, sedangkan Aru Palaka menyerang dari darat.
Dengan tekanan yang demikian berat akhirnya Belanda mempu memaksa Gowa Tallo
menandatangani Perjanjian Bongaya (1667).

Anda mungkin juga menyukai