Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Pelatihan Promosi Kesehatan
Dosen: Ruhyandi, SKM., MKM
Disusun oleh :
I. PENDAHULUAN
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari oleh dan bersama masyarakat agar
mereka dapat menolong diri sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat yang didukung oleh
kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Perilaku Hidup bersih dan sehat adalah
sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan individu /kelompok dapat menolong diri nya sendiri
dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat, Peran serta masyarakat sangat vital dalam menerapkan PHBS di wilayah
Puskesmas Bendan, karena peran serta masyarakat dalam hal ini kader kesehatan
merupakan ujung tombak dalam pelaksanakan PHBS. Maka dari itu perlu dianggap
penting untuk mengembangkan pengetahuan kader kesehatan dalam masalah
kesehatan serta peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan UKM kepada
masyarakat luas melalui kegiatan pelatihan
2. Pelaporan
Penggung jawab upaya Promosi Kesehatan membuat laporan hasil
pelaksanaan kegiatan kepada Penangung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
dan Kepala Puskesmas.
IV. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tujuan di adakannya pembinaan dan pelatihan adalah kader dapat memahami
dan mengerti serta mempraktekan PHBS dalam keluarga dan memberi contoh
kepada yang lain tentang pentingnya PHBS
B. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan PHBS kepada para kader
2. Menjelaskan Manfaat PHBS kepada para kader
3. Menjelaskan 16 indikator PHBS rumah tangga
4. Menjelaskan manfaat dari 16 indikator PHBS rumah tangga
V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Setiap melaksanakan kegiatan harus dilandasi visi, misi dan tata nilai puskesmas
yaitu : Komitmen, Ramah, Profesional, Aman
N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
o
1 Persiapan Merencanakan kegiatan
2 Pelaksanaan Pelatihan Kader PHBS
3 Pelaporan Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Kepala Puskesmas
B. Sasaran:
19 (sembilan Belas) kader dan 6 tokoh masyarakat terkait di kelurahan X
Tahun 2019
N
Kegiatan Fe Ma Me Ag
o Jan Apr Jun Jul Sep Okt Nop Des
b r i s
1 Pelatihan V
Kader
PHBS
Materi Program
a. Cuci Tangan Pakai Sabun
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan
jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan
untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan
lainnya.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat
perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian
dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini
diperkenalkan bersamaan dengan isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran
yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi.
Dengan mencuci tangan, penyebaran kuman-kuman yang ada di tangan dapat dicegah.
Kuman-kuman tersebut dapat disebarkan melalui beberapa cara, antara lain :
Melalui air atau makanan yang sudah terkontaminasi
Melalui droplet atau percikan yang dikeluarkan saat batuk atau bersin
Melalui tangan yang kotor yang sudah terkontaminasi
Melalui benda-benda lain yang sudah terkontaminasi
Melalui cairan tubuh seperti darah milik orang lain yang sakit
Jika tangan seseorang terkena kuman yang berasal dari salah satu sumber seperti yang
telah disebutkan di atas, maka ia dapat terinfeksi oleh kuman tersebut hanya dengan
menyentuhkan tangannya ke mata, hidung atau mulutnya. Infeksi kuman tersebut
merupakan tahap awal timbulnya penyakit.
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
4 hal yang benar dalam mencuci tangan adalah :
1. Gunakan sabun.
2. Mencuci tangan di bawah air yang mengalir.
3. Cuci seluruh permukaan tangan, termasuk pergelangan, telapak, punggung tangan,
jari-jari, dan di bawah kuku.
4. Keringkan tangan dengan handuk dengan cara menepuk-nepukkan handuk atau lap
tangan, hindari menggosok agar kulit tidak merekah dan pecah, gunakan handuk sekali
pakai jika memungkinkan.
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sangat diperlukan. Derasnya air yang
mengalir mampu membersihkan kuman. Berbeda dengan mencuci tangan
dalam tembala atau kobokan. Praktek mencuci tangan seperti itu tidak dianjurkan karena
air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang kotor justru menjadi
tempat berkumpulnya kuman penyakit dan menempel lagi saat tangan diangkat dari
wadah tersebut. Membersihkan tangan dengan sabun membantu untuk melepaskan
lemak, minyak, dan protein di mana zat-zat ini merupakan bagian dari kotoran organik.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membersihkan tangan menggunakan cairan
antiseptik berisi alkohol atau non alkohol. Namun, cairan pembersih tangan berbahan
dasar alkohol tidak efektif membunuh bacteria lain seperti e-coli penyebab diare dan
salmonella penyebab demam tipus. Mencuci tangan dengan antiseptik baru dianjurkan
apabila keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengakses air dan sabun, seperti
dalam ketika dalam perjalanan. Selain dengan antiseptik, juga dikembangkan mencuci
tangan menggunakan tisyu basah. Beberapa tisu basah telah mengandung wewangian
beralkohol, antibakteri, dan minyak almond agar kulit tangan tidak kering. Namun, menurut
Hendrawan Nadesul, tisu basah tidak baik untuk mencuci tangan karena hanya
mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.
b. Kesehatan Gigi dan Gusi
Anatomi Gigi dan Gusi
1. Gigi seri
2. Gigi taring
3. Gigi geraham
Gusi yang sehat berwarna merah muda, namun adakalanya berwarna agak kecoklatan
karena mengandung pigmen. Gusi melekat erat di sekitar mahkota gigi, tipis, mengkilap,
dan tidak menggelembung.
2) Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi rahang atas (seperti mencungkil)
3) Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
4) Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam
dan luar gigi dengan cara tersebut.
c. Kebersihan Lingkungan
Kesehatan dapat diwujudkan jika lingkungan juga sehat yaitu dengan cara:
Air bersih adalah air yang jernih, tidak berbau, tidak berwarna (tampak bening), tidak
berasa, dan tidak tampak adanya kotoran, serangga, dan kuman.
Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
Air sehat adalah air yang sudah dimasak, dan dalam pemeriksaan mikroskop tidak
mengandung bibit atau kuman penyakit dan tidak mengandung zat kimia yang berlebihan.
Pembuangan Air Limbah
Air limbah atau air bekas dari kamar mandi, dapur atau cucian yang dapat mengotori
sumur, sungai, dan danau. Air bekas jika tidak dibuang dapat:
1. Mengganggu kesehatan.
2. Menganggu pemandangan.
3. Menimbulkan bau busuk.
4. Menjadi sarang nyamuk yang dapat menularkan penyakit.
5. Mencemari sumber air minum.
6. Mengurangi jumlah tanah yang seharusnya dapat digunakan.
Jamban Keluarga
1. Setelah jamban dipakai, saluran jamban disiram denagn air hingga tidak ada kotoran.
2. Sediakan air yang cukup untuk cebok dan menyiram lubang jamban kemudian
gunakan sabun untuk mencuci tangan.
3. Bila keluar dari toilet, kita harus yakin bahwa jamban telah bersih.
Sampah
Sampah adalah benda-benda bekas yang tidak terpakai lagi. Macam-macam sampah
antara lain :