industri, sedangkan bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi resiko
yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan
pengembalian pokok bunga. Puluhan rasio dapat dihitung dari satu set rasio yang favorit, yaitu
rasio-rasio yang relevan dengan jenis analisis dan investigasi yang dilakukan (Munawir, 2002
: 268). Berdasarkan sumber datanya angka rasio dapat di bedakan antara lain :
a. Rasio – rasio neraca (balance sheet ratio), yang tergolong dalam kategori ini adalah semua
rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca.
b. Rasio – rasio laporan rugi laba (income statement ratios) yaitu angka – angka rasio yang
dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan rugi laba.
c. Rasio – rasio antar laporan (interstatement ratios) ialah semua angka rasio yang peyusunan
datanya berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan rugi laba, misalnya tingkat
perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang dan lain sebagainya.
Menurut Yunus Fiscal dan Lilis Lusiana (2014 : 132) Rasio keuangan adalah hasil
perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara
numerik, baik dalam presentase atau kali. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk
mengukur kinerja keuangan bank pada periode tertentu, dan dapat dijadikan tolok ukur untuk
menilai tingkat kesehatan bank selama periode keuangan tersebut (Riyadi, 2004:137).
Agar laporan ini dapat dibaca sehingga menjadi berarti, maka perlu dilakukan analisis
terlebih dulu. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan
sesuai dengan standar yang berlaku. Adapun 24 rasio keuangan tersebut adalah rasio likuiditas,
rasio rentabilitas, dan rasio solvabilitas. Dengan menggunakan analisa rasio dimungkinkan
untuk dapat menentukan tingkat kinerja suatu bank dan kesehatannya dengan menggunakan
perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas suatu bank. Perhitungan rasio untuk
menilai posisi kinerja suatu bank, akan memberikan gambaran yang jelas tentang baik dan
buruknya operasional suatu bank, yang dilihat dari posisi keuangannya dalam neraca dan laba
rugi.