PENDAHULUAN
Sejak beberapa tahun yang lalu sampai saat ini, bahkan untuk tahun-tahun
mendatang telah dan akan terjadi perubahan lingkungan bisnis yang sangat drastis
dan cepat. Dalam lingkungan seperti itu, setiap perusahaan harus mampu
menjaga dan meningkatkan kinerja yang berupa efisiensi dan keefektifan kerja,
Apalagi setelah terjadinya krisis ekonomi ini, maka setiap unit usaha lebih
dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien agar mendapatkan hasil yang
Dalam kancah bisnis yang semakin kompetitif ini tantangan yang dihadapi
oleh organisasi baik yang berorientasi laba maupun non laba menjadi semakin
kompleks. Tantangan yang dihadapi tidak hanya berasal dari dalam perusahaan
produktivitas, tetapi juga tantangan yang berasal dari luar perusahaan. Tantangan
yang berasal dari luar perusahaan misalnya makin tingginya tuntutan dari
1
2
Dalam kurun waktu yang tidak lama lagi, Indonesia juga akan memasuki
era pasar bebas. Dengan adanya era pasar bebas tersebut persaingan bisnis
diramalkan semakin ketat. Sebagai konsekuensi dari hal itu maka perusahaan
digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system) dari suatu
pada sisi keuangan. Manajer yang berhasil mencapai tingkat keuntungan (ROI)
yang tinggi akan dianggap berhasil dan akan diberikan reward yang memuaskan.
Pengukuran kinerja tradisional terpusat pada penjualan, net income, ROI, dan
earning per share, laba kotor, produktivitas tenaga kerja dan mesin, penyerapan
biaya overhead dan kinerja aktual versus anggaran untuk pabrik dan lini produk.
yang umumnya mencakup satu tahun, maka pengukuran kinerja yang berfokus
3
berusaha meningkatkan keuntungan dengan cara apapun dan hal ini menyebabkan
para manajer tersebut hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek dan
keuangan hanya mampu bercerita tentang masa lalu perusahaan dan hal ini berarti
tidak mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Penilaian terhadap
suatu organisasi sebaiknya tidak hanya didasarkan pada aspek finansial saja.
Aspek-aspek lain yang berkaitan dengan perusahaan juga harus dinilai, seperti
untuk menghasilkan produk dan jasa, dan keberdayaan dan komitmen karyawan
dalam menghasilkan produk dan jasa bagi kepuasan pelanggan (Mulyadi, 2001 :
2-3).
pembuatan produk atau jasa dapat dibagi menjadi dua aktivitas utama yaitu
aktivitas inbound logistics. Sebagai aktivitas rutin dan penting dalam organisasi,
maka bagian pembelian perlu memiliki kinerja keuangan dan nonkeuangan yang
baik seperti halnya bagian-bagian yang lain dalam perusahaan. Peranan kinerja
ini sangat penting terlebih lagi dalam menghadapi lingkungan bisnis yang sedang
berubah secara drastis dan cepat dimana pada tahun 2003 telah mulai
diberlakukan AFTA (Asian Free Trade Agreement) dan pada tahun 2010 dunia
dapat mengukur kinerja dari dua aspek keuangan dan nonkeuangan secara
B. Perumusan Masalah
kinerjanya semata-mata dari aspek keuangan saja. Memang harus diakui bahwa
manajemen di masa lalu. Tetapi menilai kinerja perusahaan dengan melihat aspek
untuk mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan suatu penciptaan nilai
Alam, dimana bagian yang akan diteliti adalah bagian pembelian dari perusahaan
tersebut. Penulis tertarik untuk meneliti bagian pembelian karena aktivitas bagian
tersebut termasuk dalam aktivitas inbound logistics yang merupakan salah satu
aktivitas utama dalam pembuatan produk dan jasa. Dengan demikian pokok
“Apakah kinerja bagian pembelian PT Pabelan Jaya Alam baik jika diukur
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui baik atau
D. Manfaat Penelitian
Terdapat dua manfaat dalam penulisan skripsi ini yaitu manfaat praktis
dan manfaat teoritis. Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu hasil dari
yang sudah ada. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memberi arah
E. Kerangka Pemikiran
Manajemen
Pengukuran Kinerja
Balanced Score
Card
4. Perspektif Pertumbuhan
dan Pembelajaran - Kapabilitas karyawan
- Kapabilitas sistem informasi
Efisiensi dan
keefektifan biaya
F. Metode Penelitian
8
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Langkah Penelitian
Menentukan indikator atau tolok ukur yang akan diteliti menurut masing-
Balanced Scorecard.
0 – 34% Kurang
35 – 67% Cukup
68 – 100% Baik
9
4. Data Penelitian
1. Data primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian. Data tersebut
2. Data sekunder
Yaitu berbagai data yang diperlukan untuk menunjang data primer. Data ini
Wawancara
Observasi
pelaksanaan pembelian.
Studi Pustaka
menganalisa data yang diperoleh berdasarkan keempat perspektif yang ada dalam
I. Sistematika Penulisan
berikut:
pembelian.
BAB III : Berisikan gambaran umum perusahaan PT. Pabelan Jaya Alam Solo
pembelian yang telah berjalan di PT. Pabelan Jaya Alam Solo dengan
IV.
12
13