Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI

UJIAN TENGAH SEMESTER

OLEH :

Nama : Kadek Wanda Pangesti


Npm : 1733122001
Kelas : F1 / Akuntansi Reguler B
Semester : VI

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2020
Instruksi:
Jawablah salah satu soal dari Buku Teori Akuntansi karangan Suwardjono yang terdapat pada Bab
dengan judul:
1. Penalaran
2. Perekayasaan Pelaporan Keuangan
3. Rerangka Konseptual
4. Konsep Dasar
5. Aset

Penyelesaian:

1. Soal Penalaran (Halaman 97 Soal Nomor 19)


Apakah perbedaan karakteristik antara keyakinan dan opini?
Jawab:
Keyakinan terhadap asersi adalah tingkat kebersediaan untuk menerima bahwa
asersi tersebut benar, keyakinan diperoleh karena kepercayaan (confidence) tentang
kebenaran yang dilekatkan pada suatu asersi7. Karakteristik (properitas) keyakinan
antara lain:
a. Keadabenaran
Keadabenaran bergantung pada apa yang diketahui tentang isi asersi atau
pengetahuan yang mendasari (the underlying knowledge)
b. Bukan pendapat
Keyakinan adalah sesuatu yang harus dapat ditunjukkan atau dibuktikan secara
objektif apakah salah atau benar dan sesuatu yang diharapkan menghasilkan
kesepakatan (agreement)
c. Bertingkat
Keyakinan yang didapat dari suatu asersi tidak bersifat mutlak, tetapi bergradasi
mulai dari sangat meragukan sampai sangat meyakinkan (convincing). Tingkat
keyakinan ditentukan oleh kuantitas dan kualitas bukti untuk mendukung asersi.
d. Berbias
Keyakinan juga dipengaruhi oleh preferensi, keinginan, dan kepentingan pribadi
yang karena suatu hal perlu dipertahankan.
e. Bermuatan nilai
Pada suatu keyakinan dilekatkkan nilai (value) yang merupakan tingkat penting
tidaknya suatu keyakinan perlu dipegang atau dipertahankan.
f. Berkekuatan
Tingkat kepercayaan yang dilekatkan seseorang pada kebenaran suatu asersi.
g. Veridikal
Tingkat kesesuaian keyakinan dengan realitas (apa yang sungguh sungguh benar
tentang asersi yang diyakini).
h. Berketertempaan
Kelentukan keyakinan berkaitan dengan mudah-tidaknya keyakinan tersebut
diubah dengan adanya informasi yang relevan.
Opini adalah asersi yang tidak dapat ditentukan benar atau salah karena
berkaitan dengan kesukaan (preferensi) atau selera. Berbeda dengan keyakinan
plausibilitas pendapat tidak dapat ditentukan, artinya apa yang benar bagi seseorang
dapat salah bagi orang lain.
Karakteristik opini antara lain:
a. Tidak dapat ditentukan benar atau salah.
b. Bersifat subjektif.
c. Tidak didukung pembuktian atau data akurat.
d. Berupa tanggapan atau jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana.
e. Kalimat opini biasanya diawali kata seperti, menurut saya, sepertinya, saya rasa.

2. Soal Perekayasaan Pelaporan Keuangan (Halaman 143 Soal Nomor 23)


Gambarkan secara diagramatis hubungan antara prinsip akuntansi, standar akuntansi dan
prinsip akuntansi berterima umum.
Jawab:
Hubunganya adalah, standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik
dan yang lainnya yang sengaja dipilh dan diberlakukan dalam suatu
lingkungan atau Negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi (pernyataan)
untuk dijadikan pedoman utam praktik akuntansi.
Prinsip adalah, segala ideology, gagasan, asumsi.Konsep postulat, kaidah,
prosedur, metoda, teknik akuntansi yang tersedia baik secara teknis maupun praktis
yang berfungsi sebagai pengetahuan.
PABU adalah, suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansindan
sumber-sumber lainnya yang didukung berlaku secara resmi, yuridis, teoritis dan
praktis.PABU member pedoman tentang definisi, pengukuran, penilaian, pedoman,
pengakuan, penyajian dan pengungkapan objek elemen atau pos.

(Gambar hubungan antara prinsip akuntansi, standar akuntansi dan prinsip akuntansi berterima umum).

3. Soal Rerangka Konseptual (Halaman 209 Soal Nomor 17)


Apakah yang dimaksud dengan kebijakan akuntansi? Jelaskan tataran penentu kebijakan
akuntansi?
Jawab:
Kebijakan Akuntansi merupakan pelaporan prinsip-prinsip akuntansi yang
spesifik dan metode-metode penerapan prinsip-prinsip tersebbut yang dinilai oleh
manajemen dari entitas tersebut sebagai yang paling sesuai dengan kondisi yang
ada untuk menyajikan secara wajar posisi keuangan, perubahan yang terjadi pada
posisi keuangan, dan hasil operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan karena itu telah diadopsi untuk pembuatan laporan keuangan.
Tataran Kebijakan Akuntansi :
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-
masing akun tersebut, antara lain persediaan yang dinyatakan sebesar nilai uang
lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or
net realizable value). Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode
akrual, kecuali laporan arus kas.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak
perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50 %,
baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat
menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk
memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak
perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah
sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual
kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang
mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke
Perusahaan.
c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali Mayora Nederland B.V,
diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi–transaksi selama tahun
berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada
tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau
dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
d. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau
dikendalikan.
2) Perusahaan asosiasi.
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung,
suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara
signifikan.
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempengaruhi wewenang dan
tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan
kegiatan perusahaan.
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki
baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang
e. Pajak Penghasilan
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan
atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
f. Laba per Lembar
Laba perlembar dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-
rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
g. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer
pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segemen sekunder adalah
segmen geografis.
4. Soal Konsep Dasar (Halaman 249 Soal Nomor 19)
Ambilah salah satu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan jelaskanlah pasal-pasal
mana saja yang dipengaruhi oleh konsep dasar berikut.
a. Kesatuan usaha b. Konservatisma c. Kontinuitas usaha

Jawab:
a. Kesatuan usaha:
PSAK no 4 ini mengatur penyajian laporan keuangan konsolidasi suatu kelompok
perusahaan yang berada di bawah pengendalian suatu induk perusahaan. Laporan
keuangan konsolidasi disajikan untuk memenuhi kebutuhan informasi
keuanganyang meliputi posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari suatu
kelompok perusahaan, yang secara ekonomis dianggap merupakan satu kesatuan
usaha.

b. Konservatisma:
1) SAK No. 14 tentang persediaan yang menyatakan bahwa perusahaan dapat
mencatat biaya persediaan dengan menggunakan salah satu metode yaitu
FIFO (first in first out) atau masuk pertama keluar pertama dan metode rata-
rata tertimbang.

2) PSAK No. 16 tentang aktiva tetap dan aktiva lain-lain yang mengatur
estimasi masa manfaat suatu aktiva tetap. Estimasi masa manfaat suatu aktiva
didasarkan pada pertimbangan manajemen yang berasal dari pengalaman
perusahaan saat menggunakan aktiva yang serupa. Estimasi masa manfaat
tsbharuslah diteliti kembali secara periodik dan jika manajemen menemukan
bahwa masa manfaat suatu aktiva berbeda dari estimasi sebelumnya maka
harus dilakukan penyesuaian atas beban penyusutan saat ini dan di masa yang
akan datang. Standar ini memungkinkan perusahaan untuk mengubah masa
manfaat aktiva yang digunakan dan dapat mendorong timbulnya laba yang
konservatif.

3) PSAK No. 19 tentang aset tidak berwujud yang berkaitan dengan metode
amortisasi. Dijelaskan bahwa terdapat beberapa metode amortisasi untuk
mengalokasikan jumlah penyusutan suatu aset atas dasar yang sistematis
sepanjang masa manfaatnya.
4) PSAK No. 20 tentang biaya riset dan pengembangan yang menyebutkan
bahwa alokasi biaya riset dan pengembangan ditentukan dengan melihat
hubungan antara biaya dan manfaat ekonomis yang diharapkan
perusahaanakan diperoleh dari kegiatan riset dan pengembangan. Apabila
besar kemungkinan biaya tsb akan meningkatkan manfaat ekonomis di masa
yang akan datang dan biaya tsb dapat diukur secara handal, maka biaya-biaya
tsb memenuhi syarat untuk diakui sebagai aktiva.

c. Kontinuitas Usaha :
PSAK no 01. Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan
keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) yang selanjutnya
disebut „laporan keuangan‟ agar dapat dibandingkan baik dengan laporan
keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur
laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan. PSAK No. 1
menetapkan karakteristik umum untuk penyajian laporan keuangan. Secara
khusus, PSAK No. 1 membahas aspek- aspek; Penyajian secara wajar dan
kepatuhan terhadap standar akuntansi, Kelangsungan usaha (going concern),
Dasar akrual akuntansi, Materialitas, agregasi, dan saling hapus, Frekuensi
pelaporan, Informasi komparatif, dan Konsistensi penyajian. Menurut PSAK No.
1, laporan keuangan yang lengkap terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan
laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas
laporan keuangan, dan laporan posisi keuangan pada awal periode. Laporan
keuangan bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk menjamin para
pemakai laporan keuangan bahwa laporan keuangan tersebut telah disusun sesuai
dengan PSAK No.1. Para pemakai laporan keuangan tersebut meliputi investor,
karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah, dan masyarakat.
5. Soal Aset (Halaman 304 Soal Nomor 29)
Dapatkah sewaguna dikapitalisasi? Apa saja kriteria FASB untuk mengkapitalisasi
sewaguna? Mengapa bila salah satu kriteria dipenuhi, FASB mewajibkan perusahaan untuk
mengkapitalisasi sewaguna?
Jawab:
Ya, FASB mewajibkan untuk mengakui (mengkapitalisasi) fasilitas yang disewaguna
sebagai asset perusahaan kalau secara substantive perjanjian sewaguna tersebut
sebenarnya merupakan pembelian angsuran.
FASB mengajukan empat kriteria sebagai berikut:
a. Kontrak sewaguna menyebutkan adanya transfer hak milik barang atau
properties kepada tersewaguna pada akhir jangka sewaguna.

b. Kontrak sewaguna memuat pasal bahwa tersewaguna boleh pilih untuk membeli
pada tanggal yang ditetapkan dalam jangka sewaguna dengan harga yang
ditetapkan dan harga tersebut cukup murah sehingga dapat dipastikan di muka
bahwa tersewaguna akan memilih membeli properties bersangkutan.

c. Jangka sewaguna adalah 75% atau lebih dari sisa umur ekonomik taksiran
properitas sewagunaan sejak penandatanganan kontrak. Bila sisa umur ekonomik
mulai dari penandatanganan kontrak kurang dari 25% umur ekonomik total,
kriteria ini tidak berlaku.

d. Pada saat penandatanganan kontrak sewaguna, nilai sekarang semua pembayaran


sewaguna minimum selama jangka sewaguna adalah sama atau lebih besar dari
90% nilai wajar bersih bagi pesewaguna (lessor). Nilai wajar bersih bagi
pesewaguna adalah nilai wajar dipandang dari sudut pewesaguna setelah
dikurangi dengan kredit pajak investasi, kalau ada, yang menjadi hak
pesewaguna.

FASB mewajibkan perusahaan untuk mengkapitalisasi sewaguna karena kalau salah


satu pasal diatas dipenuhi, secara substantive kontrak tersebut jelas merupakan
pembelian angsuran wwalaupun bentuk yuridisnya tampak sebagai sewa-menyewa
biasa atau sewaguna operasi.

Anda mungkin juga menyukai