Anda di halaman 1dari 5

Nabil Zidane Al-Munir

XII IPS 2

Bab 1

1. B
2. B
3. B
4. B
5. B
6. A
7. D
8. E
9. E
10. B
11. D
12. D
13. A
14. B
15. D
16. E
17. A
18. E
19. A
20. D

Bagian B

1. Akuntansi adalah sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi


ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam
mengambil kesimpulan oleh para pemakainya

2. Nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur pembelian).
Nota debit dibuat oleh pihak pembelian.

Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual (retur
penjualan). Nota kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual dikembalikan oleh
pembeli.

Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang cek.
Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank tersebut.
3. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah format dan prosedur pembuatan laporan keuangan
yang menjadi aturan baku penyajian informasi keuangan suatu kegiatan usaha atau perusahaan.
SAK berisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK), yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan
Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI), serta peraturan regulator pasar
modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.

4. Memberikan informasi pengelolaan dana seperti laba yang dihasilkan dan kerugian yang diderita
oleh perusahaan secara tidak langsung berfungsi sebagai alat pengendali keuangan perusahaan.

5. 1. Prinsip Entitas Ekonomi

Berdasarkan prinsip ini, sebuah perusahaan diartikan sebagai sebuah kesatuan usaha, baik
berdiri sendiri maupun terpisah dari entitas ekonomi. Dengan kata lain, aset yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan harus dipisah dengan aset milik pribadi. Dengan begitu, pencatatan
transaksi keuangan juga harus dibedakan antara pencatatan milik pribadi dan perusahaan.

2. Prinsip Periode Akuntansi

Salah satu prinsip dasar akuntansi ini juga disebut dengan prinsip kurun waktu. Artinya,
penilaian dan pelaporan keuangan sebuah perusahaan dibatasi oleh periode waktu tertentu. Hal
ini bertujuan agar laporan keuangan yang dihasilkan mudah untuk diketahui dan terukur dengan
lebih baik.

3. Prinsip Satuan Moneter

Dalam prinsip ini, pencatatan transaksi keuangan hanya dinyatakan dan diukur dalam bentuk
mata uang. Artinya, prinsip ini tidak melibatkan faktor kualitatif seperti mutu, kinerja, prestasi,
dan lain-lain karena tidak dapat diukur dalam bentuk uang.

4. Prinsip Kesinambungan Usaha

Definisi dari prinsip ini adalah sebuah usaha akan berjalan secara konsisten dan
berkesinambungan tanpa adanya pemberhentian usaha. Kecuali, jika usaha atau bisnis tersebut
mempunyai masalah yang bisa menyebabkan pemberhentian bisnis.

5. Prinsip Biaya Historis

Prinsip biaya historis mempunyai makna jika pencatatan transaksi keuangan atas sebuah barang
sudah didapatkan oleh sebuah perusahaan, maka pencatatan keuangannya berdasarkan pada
berbagai biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang tersebut. Apabila ada proses tawar
menawar, maka harga yang dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan kedua belah pihak.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh

Dalam menyajikan informasi, laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan


informasi secara penuh. Jika terdapat informasi yang tidak dapat dimuat di laporan keuangan,
maka Anda bisa menulis keterangan tambahan informasi berupa catatan kaki atau lampiran.

7. Prinsip Pengakuan Pendapatan


Pendapatan muncul karena adanya kenaikan keuangan yang diperoleh dari sebuah aktivitas
usaha seperti penjualan. Pendapatan diakui ketika adanya kepastian mengenai kenaikan volume
pemasukan yang diperoleh dari transaksi penjualan.

8. Prinsip Mempertemukan

Yang dimaksud dari prinsip ini adalah biaya yang dipertemukan dengan pendapatan yang sudah
diterima perusahaan. Hal ini memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil mengenai besar atau
kecilnya laba bersih yang diperoleh.

9. Prinsip Konsistensi

Laporan keuangan yang disajikan harus konsisten. Artinya, laporan tersebut tidak berubah
dalam prosedur, metode, ataupun kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini
memudahkan pihak perusahaan untuk melihat dan membandingkan laporan keuangan yang
dihasilkan pada beberapa periode sebelumnya.

10. Prinsip Materialitas

Dalam prinsip ini, pencatatan dan pengukuran informasi dapat dilakukan secara material atau
bernilai nominal. Prinsip ini juga menentukan apakah sebuah laporan keuangan perlu ditulis
ulang atau hanya dikoreksi saja.

6. Akuntansi Keuangan adalah mencatat dan menganalisis transaksi untuk membuat laporan
keuangan  yang berdasarkan standar akuntansi yaitu  PSAK  dan untuk  dipergunakan oleh pihak
ketiga sebagai  pembuatan keputusan. Pihak ketiga disini adalah bank, pemerintah, investor,
supplier, dan lainnya. Akuntansi keuangan lebih pada mencatat histori kejadian ekonomi artinya
mencatat apa yang sudah terjadi, berbeda dengan akuntansi manajemen dimana membuat
informasi apa yang akan dilakukan.

Akuntansi biaya memberikan informasi kepada akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.
Akuntansi biaya mengukur, menganalisis dan melaporkan perhitungan biaya untuk akuntansi
keuangan contohnya adalah perhitungan HPP dan biaya-biaya lain sedangkan akuntansi
manajemen membutuhkan informasi HPP untuk mengetahui berapa harga yang diterima pasar
sehingga dapat mengetahui berapa marginnya.

7. Unsur-unsur :
 independensi - meyakinkan semua personel pada setiap tingkat organisasi harus
mempertahankan indepedensi
 penugasan personel - meyakinkan bahwa perikatan akan dilaksanakan oleh
staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk perikatan
dimaksud
 konsultasi - meyakinkan bahwa personel akan memperoleh informasi memadai sesuai yang
dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, pertimbangan
(judgement), dan wewenang memadai
 supervisi - meyakinkan bahwa pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang
ditetapkan oleh KAP
 pemekerjaan (hiring) - meyakinkan bahwa semua orang yang dipekerjakan memiliki
karakteristik semestinya, sehingga memungkinkan mereka melakukan penugasan
secara kompeten
 pengembangan profesional - meyakinkan bahwa setiap personel memiliki pengetahuan
memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan
profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan wahana bagi KAP untuk memberikan
pengetahuan memadai bagi personelnya untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan
untuk kemajuan karier mereka di KAP
 promosi (advancement) - meyakinkan bahwa semua personel yang terseleksi untuk promosi
memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi.
 penerimaan dan keberlanjutan klien - menentukan apakah perikatan dari klien akan
diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan terjadinya hubungan dengan
klien yang manajemennya tidak memiliki integritas berdasarkan pada prinsip pertimbangan
kehati-hatian (prudence)
 inspeksi - meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan dengan unsur-unsur lain
pengendalian mutu telah diterapkan dengan efektif

8. Perkembangan :
 Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia : Indonesia memakai standar akuntansi Belanda
(Sound Business Practices).
 Tahun 1955 : Indonesia belum mempunyai undang-undang resmi/ peraturan tentang
standar keuangan.
 Tahun 1974 : Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang
disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
 Tahun 1984 : PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia .
 Akhir tahun 1984 : PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International
Accounting Standart Committee).
 Tahun 1994 : PAI sudah Committed mengikuti IASC/IFRS
 Tahun 2008 : SAK mengacu kepada IFRS
 Tahun 2012 : IFRS mulai diresmikan dan diterapkan

9. Bidang-bidang akuntansi :
1. Akuntansi Keuangan (financial accounting)
2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
4. Akuntansi Pemeriksaan (Audhiting Accounting)
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounnting)
6. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
7. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
8. Akuntansi Pendidikan (Education Accounting)
9. Sistem Akuntansi (System Accounting)
10. Akuntansi Internasional (International Accounting)
10. Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap pengambilan
keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan ini
menjadikan akuntan sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaannya dalam
lingkungan organisasi bisnis. Ekonomi Indonesia terbantu oleh akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai