Anda di halaman 1dari 19

Program Studi Mesin Otomotif

Jurusan Teknik
Politeknik Negeri Jember

Alex Taufiqurrohman Zain, S.Si., M.T.


Pendahuluan
Kompresor adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memampatkan udara
atau gas sehingga menghasilkan udara atau gas yang bertekanan. Udara
yang dihisap untuk dimampatkan umumnya bertekanan atmosfir, namun
ada pula kompresor yang menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih
tinggi dari tekanan atmosfir, kompresor ini sebagai penguat (booster) atau
pengkompresi lanjut. Selain itu, ada pula kompresor yang menghisap udara
atau gas yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir, kompresor ini
berfungsi sebagai pompa vakum.
Pendahuluan
Prinsip kerja kompresor adalah menghisap udara atau gas
yang kemudian dimampatkan dengan cara memperkecil
volume ruangan sehingga tekanan menjadi naik. Udara
atau gas yang bertekanan ini dapat langsung digunakan,
seperti pada turbin gas, atau disimpan dahulu di dalam
tangki yang berfungsi sebagai penyimpan energi.
Pendahuluan
Sekalipun sama-sama sebagai alat yang digunakan
untuk menghasilkan udara bertekanan, pada
masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja
kompresor pun bisa berbeda pula. Tergantung pada
kebutuhan operasional yang disesuaikan dengan
tekanan kerja dan volume.
Pendahuluan
Fungsi utama kompresor adalah untuk menyediakan
udara dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor
seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif.
Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas
dan bahan bakar cair melalui instalasi pipa-pipa gas.
Selain itu, dalam peralatan pengangkat berat yang
bekerja secara pneumatik, kompresor digunakan dalam
fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber tenaga.
Klasifikasi
Berdasarkan mekanisme kerjanya, kompresor dapat diklasifikasikan
menjadi:
Klasifikasi
Kompresor perpindahan positif atau tekanan statik, yaitu
kompresor yang mengalirkan fluida udara atau gas dengan
kapasitas atau debit tetap terhadap perubahan atau variasi
tekanan. Pada jenis ini sejumlah udara atau gas dimasukkan
dalam ruang kompresi dan volumenya secara mekanik
menurun, menyebabkan peningkatan tekanan tertentu
kemudian dialirkan keluar. Pada kecepatan konstan, aliran
udara juga konstan dengan variasi pada tekanan keluar.
Klasifikasi
Kompresor rotadinamik atau kompresor turbo yaitu kompresor yang
mengalirkan fluida udara atau gas dengan debit bervariasi bergantung
pada tekanan. Kompresor rotadinamik memberikan enegi kecepatan
untuk aliran udara atau gas yang kontinyu menggunakan impeler yang
berputar pada kecepatan yang sangat tinggi. Energi kecepatan berubah
menjadi energi tekanan karena pengaruh impeler dan volut pengeluaran.
Pada kompresor jenis rota dinamik sentrifugal, bentuk dari sudu-sudu
impeler menentukan hubungan antara aliran udara dan tekanan yang
dibangkitkan.
Proses Kompresi
Proses kompresi gas pada kompresor secara termodinamika
dapatmelalui tiga cara, yaitu proses kompresi isotermal, adiabatis, dan
politropik. Ketiga proses keadaan termodinamika tersebut secara teoritis
menjadi dasar perancangan dari proses kompresi sebenarnya dari
kompresor.
1. Kompresi Isotermal
2. Kompresi Adiabatik
3. Kompresi Politropik
Kompresi Isotermal
Setiap gas yang mengalami proses kompresi temperaturnya naik. Hal ini
disebabkan karena adanya sebagian energi mekanik torak atau sudu yang
dikenakan pada gas diubah menjadi energi panas. Temperatur gas akan naik
sebanding dengan kenaikan tekanan. Jika suatu gas atau udara
dikompresikan, maka ada energi mekanik yang diberikan dari luar kepada
gas atau udara. Energi tersebut salah satunya diubah menjadi energi panas.
Kompresi Isotermal
Bila proses kompresi dibarengi dengan pendinginan, maka tidak akan terjadi perubahan
energi panas atau kalor sehingga temperaturnya tetap terjaga. Kompresi dengan cara ini
disebut kompresi isothermal (temperatur tetap). Proses isotermal ini sesuai dengan
prinsip hukum Boyle:
𝑃1 . 𝑉1 = 𝑃2 . 𝑉2
𝑉1 𝑉𝑠
𝑃2 = 𝑃1 . 𝑃𝑑 = 𝑃𝑠 .
𝑉2 𝑉𝑑

Proses kompresi isotermal pada proses sebenarnya sangat sulit diaplikasikan, walaupun
silinder atau udara mampat didinginkan tetap saja tidak mungkin menjaga temperatur
yang konstan. Hal ini disebabkan karena cepatnya proses kompresi yang terjadi di dalam
silinder.
Kompresi Adiabatik
Bila silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi
akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk ke
dalam gas. Kompresi semacam ini disebut kompresi adiabatik. Dalam
praktiknya, kompresi adiabatik tidak ada yang sempurna karena isolasi
silinder tidak pernah dapat sempurna. Untuk pengecilan volume yang
sama, kompresi adiabatik menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari
kompresi isothermal, sehingga kerja kompresi adiabatik lebih besar dari
kerja isothermal.
Kompresi Adiabatik
Temperatur yang dicapai oleh gas yang keluar dari kompresor dalam proses adiabatik
dapat diperoleh secara teoritis dengan persamaan berikut:
𝑘−1
𝑃𝑑 𝑚.𝑘
𝑇𝑑 = 𝑇𝑠
𝑃𝑠
Td merupakan temperatur gas keluar kompresor (0K); Ts adalah temperatur hisap gas
masuk kompresor (0K). Pd merupakan tekanan gas keluar kompresor (Pa); Ps adalah
tekanan hisap gas masuk kompresor (Pa); m adalah Jumlah tingkat kompresi; m = 1, 2, 3.
Dan k adalah suatu konstanta dengan nilai 1,401.
Kompresi Adiabatik
Sedangkan hubungan antara tekanan dan volume proses adiabatik dapat dinyatakan
dengan persamaan:
𝑃1 . 𝑉1 𝑘 = 𝑃2 . 𝑉2 𝑘

𝑉1 𝑘 𝑉𝑠 𝑘
𝑃2 = 𝑃1 . 𝑉2
𝑃𝑑 = 𝑃𝑠 . 𝑉𝑑

Pada kenyataannya kita tidak dapat menemukan cara mengisolasi dengan sempurna. Jadi
proses tersebut hanya secara teoritis.
Kompresi Politropik
Proses kompresi yang sesungguhnya terjadi pada kompresor adalah
kompresi politroik. Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan
merupakan proses isothermal, karena ada kenaikan temperatur, namun
juga bukan proses adiabatik, karena ada panas yang dipancarkan keluar.
Proses politropik adalah proses antar proses isotermal dan proses
adiabatis.
Kompresi Politropik
Hubungan antara tekanan dan volume proses politropik dapat dinyatakan dengan
persamaan:
𝑃1 . 𝑉1 𝑛 = 𝑃2 . 𝑉2 𝑛
𝑉1 𝑛 𝑉𝑠 𝑛
𝑃2 = 𝑃1 . 𝑃𝑑 = 𝑃𝑠 .
𝑉2 𝑉𝑑

n merupakan indeks politropik yang nilainya n ≈ 1,25 s/d 1,35


Kerja pada Kompresor
besarnya kerja yang dibutuhkan untuk proses kompresi adalahsebagai berikut :
𝑘−1
𝑘 𝑃𝑑 𝑘
𝑊= 𝑃𝑠 𝑉𝑆 −1
𝑘−1 𝑃𝑠

k adalah suatu konstanta dengan nilai 1,401; Ps adalah tekanan hisap gas masuk
kompresor (Pa); Pd merupakan tekanan gas keluar kompresor (Pa); Vs adalah Volume
hisap gas masuk kompresor (m3).
Efisiensi Kompresor
Daya yang diperlukan kompresor tidak hanya untuk proseskompresi gas, tetapi juga
untuk mengatasi kendala-kendala mekanis,gesekan-gesekan, kendala tahanan
aerodinamik aliran udara pada katupdan saluran saluran pipa, kebocoran-kebocoran gas,
proses pendinginan,dan lain-lain. Kendala-kendala tersebut akan mengurangi daya poros
kompresor. Daya kompresor dapat dihitung menggunakan persamaan:
𝑘−1
𝑚. 𝑘 𝑃𝑑 𝑚.𝑘
𝑷𝑘𝑜𝑚𝑝 = 𝑃𝑠 𝑉𝑠 −1
𝑘−1 𝑃𝑠
𝑷𝑘𝑜𝑚𝑝
𝜂𝑘𝑜𝑚𝑝 =
𝑷𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
Efisiensi Kompresor
komp = Efisiensi kompresor
Pporos = daya untuk putaran poros (kW)
P komp = daya untuk proses kompresi (kW)
m = jumlah tingkat kompresi
Vs = volume gas ke luar (m3)
Ps = tekanan hisap (Pa)
Pd = tekanan keluar (Pa)
k = 1,401

Anda mungkin juga menyukai