Jurusan Teknik
Politeknik Negeri Jember
Proses kompresi isotermal pada proses sebenarnya sangat sulit diaplikasikan, walaupun
silinder atau udara mampat didinginkan tetap saja tidak mungkin menjaga temperatur
yang konstan. Hal ini disebabkan karena cepatnya proses kompresi yang terjadi di dalam
silinder.
Kompresi Adiabatik
Bila silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi
akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk ke
dalam gas. Kompresi semacam ini disebut kompresi adiabatik. Dalam
praktiknya, kompresi adiabatik tidak ada yang sempurna karena isolasi
silinder tidak pernah dapat sempurna. Untuk pengecilan volume yang
sama, kompresi adiabatik menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari
kompresi isothermal, sehingga kerja kompresi adiabatik lebih besar dari
kerja isothermal.
Kompresi Adiabatik
Temperatur yang dicapai oleh gas yang keluar dari kompresor dalam proses adiabatik
dapat diperoleh secara teoritis dengan persamaan berikut:
𝑘−1
𝑃𝑑 𝑚.𝑘
𝑇𝑑 = 𝑇𝑠
𝑃𝑠
Td merupakan temperatur gas keluar kompresor (0K); Ts adalah temperatur hisap gas
masuk kompresor (0K). Pd merupakan tekanan gas keluar kompresor (Pa); Ps adalah
tekanan hisap gas masuk kompresor (Pa); m adalah Jumlah tingkat kompresi; m = 1, 2, 3.
Dan k adalah suatu konstanta dengan nilai 1,401.
Kompresi Adiabatik
Sedangkan hubungan antara tekanan dan volume proses adiabatik dapat dinyatakan
dengan persamaan:
𝑃1 . 𝑉1 𝑘 = 𝑃2 . 𝑉2 𝑘
𝑉1 𝑘 𝑉𝑠 𝑘
𝑃2 = 𝑃1 . 𝑉2
𝑃𝑑 = 𝑃𝑠 . 𝑉𝑑
Pada kenyataannya kita tidak dapat menemukan cara mengisolasi dengan sempurna. Jadi
proses tersebut hanya secara teoritis.
Kompresi Politropik
Proses kompresi yang sesungguhnya terjadi pada kompresor adalah
kompresi politroik. Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan
merupakan proses isothermal, karena ada kenaikan temperatur, namun
juga bukan proses adiabatik, karena ada panas yang dipancarkan keluar.
Proses politropik adalah proses antar proses isotermal dan proses
adiabatis.
Kompresi Politropik
Hubungan antara tekanan dan volume proses politropik dapat dinyatakan dengan
persamaan:
𝑃1 . 𝑉1 𝑛 = 𝑃2 . 𝑉2 𝑛
𝑉1 𝑛 𝑉𝑠 𝑛
𝑃2 = 𝑃1 . 𝑃𝑑 = 𝑃𝑠 .
𝑉2 𝑉𝑑
k adalah suatu konstanta dengan nilai 1,401; Ps adalah tekanan hisap gas masuk
kompresor (Pa); Pd merupakan tekanan gas keluar kompresor (Pa); Vs adalah Volume
hisap gas masuk kompresor (m3).
Efisiensi Kompresor
Daya yang diperlukan kompresor tidak hanya untuk proseskompresi gas, tetapi juga
untuk mengatasi kendala-kendala mekanis,gesekan-gesekan, kendala tahanan
aerodinamik aliran udara pada katupdan saluran saluran pipa, kebocoran-kebocoran gas,
proses pendinginan,dan lain-lain. Kendala-kendala tersebut akan mengurangi daya poros
kompresor. Daya kompresor dapat dihitung menggunakan persamaan:
𝑘−1
𝑚. 𝑘 𝑃𝑑 𝑚.𝑘
𝑷𝑘𝑜𝑚𝑝 = 𝑃𝑠 𝑉𝑠 −1
𝑘−1 𝑃𝑠
𝑷𝑘𝑜𝑚𝑝
𝜂𝑘𝑜𝑚𝑝 =
𝑷𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
Efisiensi Kompresor
komp = Efisiensi kompresor
Pporos = daya untuk putaran poros (kW)
P komp = daya untuk proses kompresi (kW)
m = jumlah tingkat kompresi
Vs = volume gas ke luar (m3)
Ps = tekanan hisap (Pa)
Pd = tekanan keluar (Pa)
k = 1,401