Anda di halaman 1dari 24

NAMA : RIZKI IVAZAKIYA

NIM : D31171937
PRODI : MANAJEMEN AGRIBISNIS
JURUSAN : MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PTPN XII KALISAT


JAMPIT
MANAJEMEN PANGKAS LEPAS
PANEN KOPI ARABIKA di AFDELING
SEMPOL PTPN XII KEBUN KALISAT
JAMPIT
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai
dengan jadwal (Rick W.Griffin)
Menurut T. Hani Handoko, ada tiga alasan utama mengapa manajemen perlu
dilakukan :
– Manajemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat tercapai
– Manajemen juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sasaran, dan kegiatan, yang saling bertentangan dari pihak yang punya kepentingan
dalam organisasi
– Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu organisasi
Pengertian Pangkas Lepas Panen
(PLP)
Pemangkasan adalah salah satu kegiatan paling penting dalam pemeliharaan
tanaman kopi. Pemangkasan tanaman kopi berpengaruh besar dalam menentukan
produktifitas. Pemangkasan ini diharapkan agar tanaman kopi dapat memberikan
produktifitas yang stabil dalam setiap tahunnya (AAK,2006)
Pangkas Lepas Panen merupakan kegiatan pemangkasan yang bertujuan untuk
mempertahankan tinggi tanaman kopi yaitu setinggi 160 cm untuk memudahkan
pada saat perawatan atau pemeliharaan dan panen. Sistem pemangkasan yang
sering digunakan di Kebun Kalisat Jampit Afdeling Sempol yaitu sistem Single Stem,
Sistem pemangkasan batang tunggal (single stem) terdiri atas pemangkasan
bentuk, pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan bentuk yaitu perlakuan pemotongan cabang primer terutama
untuk tanaman yang sulit menumbuhkan cabang reproduktif. Cabang-
cabang yang terdapat di tanaman kopi adalah cabang belum berbuah (B0),
cabang yang telah berbuah satu kali (B1), cabang yang telah berbuah dua
kali (B2) dan cabang yang telah berbuah tiga kali (B3). Cabang-cabang yang
termasuk cabang produktif adalah cabang B1, B2, dan B3
Tujuan Pangkas Lepas Panen (PLP)

Adapun tujuan dari Pangkas Lepas Panen (PLP) diantaranya yaitu :


1. Mempertahankan tinggi dari pohon kopi yaitu 160 cm
2. Mempertahankan keseimbangan kerangka pohon
3. Merangsang pertumbuhan primordia
4. Membuang cabang cabang yang sudah tidak produktif lagi seperti cabang
cacing, cabang patah, cabang mati, cabang terbalik dan cabang yang terserang
hama dan penyakit.
Macam-Macam Sistem Pangkas
Lepas Panen (PLP)
Pangkasan memiliki 2 sistem yaitu pangkasan batang tunggal (single stem) dan
pangkasan batang ganda (multiple stem). Pangkasan pada kedua sistem tersebut untuk
memperoleh produktifitas yang optimal dengan bentuk tanaman yang ideal, diperlukan
pangkas bentuk. Selanjutnya pangkas pemeliharaan (pangkas produksi) dan pangkas
peremajaan.
Pemangkasan Batang Tunggal (Single Stem) bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman kopi. Pemangkasan Batang Tunggal terdiri dari pangkas bentuk,
pangkas pemeliharaan atau pangkas produktif dan pangkas peremajaan atau rejuvinasi.
Pemangkasan Batang Ganda (Multiple Stem) bertujuan untuk membentuk kerangka
batang utama pohon kopi lebih dari satu dan meremajakan batang dan cabang.
- Pemangkasan rejuvinasi bertujuan untuk memperoleh batang muda.
Pemangkasan rejuvinasi dilakukan apabila produksi rendah, tetapi keadaan
pohon-pohon masih cukup baik. Pemangkasan tidak hanya untuk menghasilkan
cabang-cabang saja akan tetapi juga banyak menghasilkan buah
Penerapan Fungsi Manajemen

Fungsi Manajemen terdiri dari 4 fungsi utama yang dikenal dengan istilah POAC,
yaitu :
1. Planning (Perncanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Pelaksanaan)
4. Controlling (Pengawasan)
Tahap Perencanaan

Tahapan pertama dalam fungsi manajemen yaitu tahap perencanaan. Tahap


perencanaan meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana agar
mencapai tujuan tersebut. Perencanaan telah dipertimbangkan sebagai fungsi
utama Dalam perencanaan, ada beberapa yang harus dipertimbangkan yaitu harus
SMART :
– Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya.
Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis
– Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya
- Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan angan-angan
- Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
- Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan,
semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.manajemen
dan meliputi segala sesuatu yang pimpinan kerjakan.

Berikut merupakan tahapan perencanaan yang disusun oleh Afdeling Sempol


dalam kegiatan pelaksanaan pangkas lepas panen yang dilakukan dalam kurun
waktu 2 bulan yaitu pada bulan September sampai Oktober :
Jumlah HKO
No Bulan Minggu Ke Luas (Ha) Prestasi / HKO Hari Kerja
Harian Total

I 48.00 0.05 8 120 960

II 42.00 0.05 7 120 840

III 42.00 0.05 7 120 840


1 September
IV 42.00 0.05 7 120 840

V 6.00 0.05 1 120 120

  180.00 ˗ 30 120 3.600

I 28.50 0.05 6 95 570

II 33.25 0.05 7 95 665

III 28.00 0.05 7 80 560


2 Oktober
IV 28.00 0.05 7 80 560

V 15.50 0.05 4 77 310

  133.25 ˗ 31 85 2.665

Jumlah Total   313.25 ˗ 61 103 6.265


Adapun dalam perencanaan ini terdapat rincian perencanaan yang
direncanakan di Afedling Sempol pada bulan September yaitu sebagai berikut :

Klasifikasi PLP
Thn Luas Berat Sedang Ringan Jumlah
Blok Jumlah
Tanam (ha)
Luas HKO Luas HKO Luas HKO Luas HKO

Klas Kebun Thn 2020 :


A                      

A 1981 17.60 17.60 440 - - - - 17.60 440 17.60

B 1982 21.00 21.00 525 - - - - 21.00 525 21.00

Menara 1985 30.42 30.42 761 - - - - 30.42 761 30.42

Nangka 1985 27.97 - - 27.97 559 - - 27.97 559 27.97

Gumuk 1985 26.29 26.29 657 - - - - 26.29 657 26.29

K.A.G 1986 91.98 - - 91.98 1,84 - - 91.98 1,84 91.98

D 1988 10.00 - - - - 10.00 143 10.00 143 10.00

Banjiran 1989 22.13 22.13 553 - - - - 22.13 553 22.13

Patemon I 1990 8.86 - - - - 8.86 127 8.86 127 8.86

Patemon II 1991 5.00 - - 5.00 100 - - 5.00 100 5.00

KKD. 2 2007 12.00 - - 12.00 240 - - 12.00 240 12.00

TY Barat 2010 24.00 - - 24.00 480 - - 24.00 480 24.00

TY Timur 2010 12.00 12.00 300 - - - - 12.00 300 12.00

Klas Kebun Thn 2020 :


B                      

C 1983 4.00 - - - - 4.00 57 4.00 57 4.00

Jumlah TM 313.25 129.44 3,236 160,95 3,219 22.86 327 313.25 6,782 313.25
Tahap Pengorganisasian

Tahap pengorganisasian atau organizing adalah proses dalam memastikan


kebutuhan manusia dan fisik setiap sumberdaya tersedia untuk menjalankan
rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing
juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap
tugas yang spesifik dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk
mengerjakan beberapa tugas. Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan
pengorganisasian. Dalam organisasi biasanya diwujudkan dalam bagan
organisasi. Dalam kegiatan pangkas lepas panen ini terdapat jumlah HKO
sebanyak 100 orang. Adapun dalam setiap mador memiliki jumlah karyawan
masing masing sebanyak 25 orang.
Berikut bagan organisasi pangkas lepas panen yang terdapat di Afdeling
Sempol :
Asisten Tanaman
Moh Ilyas

Mantri Kebun
Suparjo

Mandor Mandor Mandor Mandor


Supandi Herman Misyono Holik

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan


Tahap Pelaksanaan

Setelah adanya tahap perencanaan maka tahap selanjutnya yang perlu di tempuh
yaitu tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan merupakan tahapan dimana pada
tahap tersebut mewujudkan rencana-rencana yang telah disusun pada saat tahap
perencanaan. Pada tahap pelaksanaan ini adakalanya realisasinya tidak sesuai
dengan rencana yang telah disusun di tahap perencanaan terkadang realisasinya
bisa lebih dari yang telah di rencanakan bisa juga kurang, begitu juga yang terjadi
pada manajemen pelaksanaan atau realisasi pada kegiatan pangkas lepas panen
yang dilakukan di afdeling sempol.
Adapun data realisasi kegiatan pangkas lepas panen di afdeling sempol yaitu
sebagai berikut :
Klasifikasi PLP

Thn Luas
Blok Berat Sedang Ringan Jumlah Jumlah
Tanam (ha)

Luas HKO Luas HKO Luas HKO Luas HKO

Klas Kebun Thn 2020 :


A                      

A 1981 17.60 17.60 251 - - - - 17.60 251 17.60

B 1982 21.00 21.00 287 - - - - 21.00 287 21.00

Menara 1985 30.42 30.42 512 - - - - 30.42 512 30.42

Nangka 1985 27.97 - - 27.97 406 - - 27.97 406 27.97

Gumuk 1985 26.29 26.29 334 - - - - 26.29 334 26.29

K.A.G 1986 91.98 - - 91.98 1,072 - - 91.98 1,072 91.98

D 1988 10.00 - - - - 10.00 99 10.00 99 10.00

Banjiran 1989 22.13 22.13 318 - - - - 22.13 318 22.13

Patemon I 1990 8.86 - - - - 8.86 114 8.86 114 8.86

Patemon II 1991 5.00 - - 5.00 70 - - 5.00 70 5.00

KKD. 2 2007 12.00 - - 12.00 163 - - 12.00 163 12.00

TY Barat 2010 24.00 - - 24.00 371 - - 24.00 371 24.00


138
TY Timur 2010 12.00 12.00 - - - - 12.00 138 12.00

Klas Kebun Thn 2020 :


B                      

C 1983 4.00 - - - - 4.00 38 4.00 38 4.00

Jumlah TM 313.25 129.44 1,840 160.95 2,082 22.86 251 313.25 4,173 313.25
Pada tahap pelaksanaan ini dapat berjalan dengan baik hanya saja
untuk jumlah HKO yang digunakan tidak sesuai dengan jumlah HKO
pada saat perencanan hal tersebut dikarenakan beberapa hal
diantaranya :
Pengawasan
Tahap pengawasan tahap yang dimana seluruh pekerjaan yang telah dilaksanakan
diberikan koreksi atas apa yang telah dipantau dan diawasi dengan tujuan untuk
menghindari terjadinya kesalahan fatal dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan
Pangkas Lepas Panen. Dalam kegiatan ini yang dilakukan yaitu :
 Melakukan pengawasan dengan cara mobile di kebun yang menjadi target
kegiatan pangkas lepas panen
 Memberikan koreksi terhadap mandor dalam pelaksanaan plp
 Memberikan himbaun kepada mandor bahwasanya pengawasan sangat
penting untuk dilaksanakan
Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan proses identifikasi untuk mengukur atau menilai dari
suatu pekerjaan yang telah dilakukan dan memberikan seluruh penilaian
terhadap kinerja seluruh pekerja . Tujuan adanya evaluasi yaitu untuk perbaikan
perencanaan hingga pelaksanaan kerja agar dapat mengoptimalkan seluruh
kinerja yang memiliki target dan sasaran prestasi dan tujuan yang ingin dicapai.
Kesimpulan

Dengan adanya penerapan manajemen dari berbagai tahapan-tahapan yang


dilakukan pada tiap-tiap pekerjaan yang ada di Afdeling Sempol di PTPN XII Kalisat
Jampit maka seluruh pekerjaan dapat terorganisir sehingga dapat mempermudah
dalam pencapaian, target, prestasi serta hasil kerja yang optimal dengan diperoleh
hasil kerja yang optimal dan berkualitas tersebut maka instansi PTPN XII Kalisat
Jampit dapat mengembangkan usaha agribisnis yang memiliki kompetensi yang
tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan yang
berkelanjutan dalam bidang agribisnis.
Motto
Daftar Pustaka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai