Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)2018

ISSN (Cetak) 2527-6042


eISSN (Online) 2527-6050

ANALISIS PERBANDINGAN KOMPRESI UNTUK


MENINGKATKAN EFISIENSI PADA MESIN 4 LANGKAH
BAHAN BAKAR ETANOL E-100
Ardi Lesmawanto*1, Meddy S2., Moh. Jufri3, Sudarman4
Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang

Kontak Person:
Ardi Lesmawanto
Universitas Muhammadiyah Malang
E-mail: ardilesmawanto@umm.ac.id

Abstrak
Etanol adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Etanol juga mempunyai angka oktan 108. Angka oktan yang
lebih besar dapat mengatasi detonasi, dan dapat bekerja pada rasio kompresi lebih tinggi. Mesin yang berbahan bakar
etanol secara teoritis akan memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi atau minimal sama dengan yang berbahan bakar bensin.
Hal ini disebabkan karena ethanol memiliki bilangan oktan yang lebih tinggi sehingga memungkinkan penggunaan rasio
kompresi yang lebih tinggi pada mesin Otto. Etanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin maka
perbandingan kompresi yang bisa dipakai juga lebih tinggi, dan efisiensi thermal teoritisnya akan lebih tinggi, sehingga
secara teoritis pencampuran ethanol dengan bensin akan meningkatkan efisiensi mesin. Penelitian ini dilaksanakan untuk
menganalisis pengaruh dari variasi rasio kompresi terhadap konsumsi bahan bakar dengan mesin empat langkah berbahan
bakar ethanol e-100. Penelitian ini dilaksanakan dengan merubah rasio kompres seperti 11 : 1, 13 : 1, dan 15 : 1.
Perubahan dilakukan dengan mengurangi ruang bakar dengan cara membubut silinder block mesin. Hasil penggunaan
bahan bakar ethanol e-100 pada kendaraan, jika rasio kompresi mesin dibesarkan dapat berpengaruh pada konsumsi bahan
bakar mesin akan semakin hemat, semakin tinggi perbandingan kompresi maka konsumsi bahan bakar yang dihasilkan juga
menurun sehingga untuk meningkatkan efisiensi pada mesin 4 langkah bahan bakar etanol e-100 maka perbandingan
kompresi ditingkatkan.

Kata kunci: Kompresi, Etanol, Efesiensi. Bahan Bakar

1. Pendahuluan
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan pemakaian minyak bumi, salah satunya
dengan mengembangkan bahan bakar alternatif ramah lingkungan, contohnya ethanol. Sebagai bahan
bakar beroksigenat yang memiliki kandungan oksigen sekitar 35% [1]. Bahan bakar etanol adalah
etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol
dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol sering kali dijadikan bahan tambahan bensin
sehingga menjadi biofuel. Produksi etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat
dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun
2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat
dari 3.7% menjadi 5.4% [2]. Pada tahun 2010, produksi etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar
galon AS (86,9 miliar liter), dengan Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau
57,5% dari total produksi dunia.[3]Etanol mempunyai nilai "ekuivalensi galon bensin" sebesar 1.500
galon AS. Etanol digunakan secara luas di Brasil dan Amerika Serikat. Kedua negara ini memproduksi
88% dari seluruh jumlah bahan bakar etanol yang diproduksi di dunia[3].
Etanol memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan bensin karena angka oktan etanol
sebesar 108 dan dapat bekerja pada rasio kompresi yang lebih tinggi (Muku & Sukadana, 2009 : 26).
Beberapa perubahan yang bisa dilakukan untuk pemakaian etanol di kendaraan adalah meningkatkan
rasio kompresi di ruang bakar engine, memodifikasi sistem pemasukan bahan bakar, serta waktu
pengapiannya. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka diperlukan suatu pengujian
yaitu dengan melakukan pengujian pengaruh variasi perbandingan kompresi terhadap konsumsi bahan
bakar pada engine satu silinder 4 langkah berbahan bakar etanol e-100.

2. Metode Penelitian
Bahan atau alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Engine Otto Silinder 4 langkah 110
cc tahun 2015 dengan spesifikasi tipe Mesin 4 langkah, Single Over Head Cam 2 katup, diameter x
langkah: 50 mm x 55,6 mm, volume Silinder : 110 cc, perbandingan kompresi 9,3 : 1 dengan bahan

SENTRA 2018 100


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

bakar etanol e-100, tabung bahan bakar dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimental untuk perbandingan kompresi 9,3 : 1, perbandingan kompresi 11 : 1,
perbandingan kompresi 13 : 1dan perbandingan kompresi 15 : 1.
Adapun tahapan sebagai berikut 1. Panaskan motor sampai kondisi kerja 2. lepas saluran bahan
bakar yang terhubung ke injektor motor 3. Pasang selang yang terhubung ke tabung bahan bakar
ethanol e -100 ke injektor motor 4. Isi tabung bahan bakar dengan ethanol e-100 5. Hidupkan mesin 6.
Hitung konsumsi bahan bakar selama 60 detik.

3. Hasil dan Pembahasan


Hasil pengujian konsumsi bahan bakar menggunakan ethanol e-100 pada motor standar ini
dilakukan sebagai acuan, tetapi motor standar tidak bisa melakukan pengujian, karena pada saat mesin
dihidupkan jika putaran mesin di naikkan maka mesin akan mati dikarenakan ethanol memiliki angka
oktan yang tinggi, yaitu 108 sedangkan perbandingan kompresi motor uji terlalu rendah. dengan
demikian terjadi pembakaran yang tidak sempurna. Maka dari itu, dengan tidak bisanya dilakukan
pengujian pada motor standar, maka motor standar harus dilakukan peningkatan pada perbandingan
rasio kompresi agar motor bisa melakukan uji konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar
ethanol e-100. Adapun pengaruh variasi perbandingan kompresi dan putaran mesin terhadap konsumsi
bahan bakar.

Grafik Variasi Perbandingan Kompresi dan Putaran Mesin


Terhadap Konsumsi Bahan Bakar
24
22
20 y = 0.0069x - 1.1422
Konsumsi Bahan Bakar

18 R² = 0.9996
16 PK 11 : 1
14 PK 13 : 1
12
10 PK 15 : 1
8 Linear (PK 11 : 1)
6
4
Linear (PK 13 : 1)
2 Linear (PK 15 : 1)
0
0 1000 2000 3000 4000
Rpm

Gambar 1 Grafik hubungan variasi perbandingan kompresi dan putaran mesin terhadap konsumsi
bahan bakar

Tabel 1 Data variasi perbandingan kompresi 11 :1 dan putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar
Konsumsi Bahan Bakar E -100
RPM Volume Awal Volume Akhir Volume Konsumsi Volume Konsumsi
(ml) (ml) (ml) Rata – Rata (ml/menit)
93,7 6,3
800 100 93 7 6,37
94,2 5,8
88,2 11,8
1500 100 87,9 12,1 11,83
88,4 11,6
79,2 21,8
3000 100 79,5 21,5 22,27
76,5 23,5

SENTRA 2018 101


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Tabel 2 Data variasi perbandingan kompresi 13 : 1 dan putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar.
Konsumsi Bahan Bakar E -100
RPM Volume Awal Volume Akhir Volume Volume Konsumsi Rata –
(ml) (ml) Konsumsi (ml) Rata (ml / menit)
94,6 5,4
800 100 94,7 5,3 5,27
94,9 5,1
88,4 11,6
1500 100 88,5 11,5 11,67
88,1 11,9
78,6 21,4
3000 100 78,7 21,3 21,07
79,5 20,5

Tabel 3 Data variasi perbandingan kompresi 15 : 1 dan putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar.
Konsumsi Bahan Bakar E -100
RPM Volume Volume Akhir Volume Volume Konsumsi Rata –
Awal (ml) (ml) Konsumsi (ml) Rata (ml / menit)
95,5 4,5
800 100 95,6 4,4 4,47
95,5 4,5
91,3 8,7
1500 100 91,9 9,1 8,97
91,9 9,1
80,6 19,4
3000 100 80,1 19,9 19,5
80,8 19,2

Tabel 4 Hasil rata–rata data konsumsi bahan bakar


Konsumsi Bahan Bakar (ml/menit) Penurunan rata -
Rpm Perbandingan Perbandingan Perbandingan rata Konsumsi
kompresi 11 : 1 kompresi 13 : 1 kompresi 15 : 1 Bahan bakar (%)
800 6,37 5,27 4,47 16,2
1500 11,83 11,67 8,97 12,2
3000 22,27 21,07 19,5 6,4

Berdasarkan Gambar 1 serta data variasi Tabel 1 sampai dengan Tabel 4, dapat diketahui bahwa
pengaruh kenaikan perbandingan kompresi dari 11 : 1 , 13 : 1 hingga ke perbandingan kompresi 15 : 1
terhadap konsumsi bahan bakar pada putaran mesin 800 rpm mengalami penurunan rata- rata sebesar
16,2 % dengan konsumsi bahan bakar yang dihasilkan pada pembandingan kompresi 11 : 1 adalah
6,37 ml/menit, perbandingan kompresi 13 : 1 menghasilkan 5,27 ml/menit dan konsumsi bahan bakar
perbandingan kompresi 15 : 1 menghasilkan 4,47 ml/ menit. Pada putaran mesin 1500 rpm konsumsi
bahan bakar juga menurun akibat perbandingan kompresi yang semakin meningkat dengan rata – rata
penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 12,2 %. Hasil konsumsi bahan bakar pada perbandingan
kompresi 11 : 1 adalah 11,83 ml/ menit, sedangkan perbandingan kompresi 13 : 1 adalah 11,67
ml/menit, dan konsumsi yang dihasilkan pada perbandingan kompresi 15 : 1 adalah 8,97 ml/menit.
Pada putaran mesin 3000 rpm, konsumsi bahan bakar juga mengalami penurunan rata–rata sebesar 6,4
% akibat kenaikan dari perbandingan kompresi. Hasil konsumsi bahan bakar pada perbandingan
kompresi 11 : 1 adalah 22,27 ml/menit, sedangkan perbandingan kompresi 13 : 1 adalah 21,07
ml/menit, dan konsumsi yang dihasilkan pada perbandingan kompresi 15 : 1 adalah 19,5 ml/menit.
Hal ini sesuai pernyataan [1] bahwa rasio kompresi telah meningkat dari 9,5 ke 12,5 dengan
memodifikasi geometri piston. Hubungan rasio kompresi terhadap konsumsi bahan bakar,
menunjukkan makin tinggi rasio kompresi maka laju konsumsi bahan bakar mengalami penurunan
yang disebabkan oleh dengan meningkatnya rasio kompresi maka tekanan diruang bakar akan lebih

SENTRA 2018 102


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)2018
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

tinggi yang mana dengan kadar oktan yang tinggi dipakai pada rasio kompresi tinggi [4]. Semakin
besar rasio kompresi dalam rentang 9 hingga 10,5 karena semakin tinggi rasio kompresi, semakin
tinggi efisiensi! Parameter g adalah rasio dari panas spesifik, yaitu tekanan panas spesifik konstan di
atas panas spesifik volume konstan [5]. Bioetanol memiliki nilai kalor 60-70% dari nilai kalor
premium. Namun, bioetanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi sekitar 108 (RON) sehingga lebih
mampu terhadap rasio kompresi tinggi [6].

4. Kesimpulan
Dari hasil penelitian menunjukkan pengaruh variasi perbandingan kompresi dan putaran mesin
terhadap konsumsi bahan bakar bahwa semakin tinggi perbandingan kompresi maka konsumsi bahan
bakar yang dihasilkan juga menurun sehingga untuk meningkatkan meningkatkan efisiensi pada mesin
4 langkah bahan bakar etanol e-100 maka perbandingan kompresi ditingkatkan.

Referensi
[1] Jeuland, N., Montagne X., dan Gaurot. Potentiality of Ethanol as a Fuel_for Dedicated Engine.
Journal of Oil & Gas Science and Technology. Vol. 59, No. 6, Pp. 560-565, 2004.
[2] "Towards Sustainable Production and Use of Resources: Assessing Biofuels" (PDF). United
Nations Environment Programme. 16 October 2009. Diakses tanggal 24 October 2009.
[3] F.O. Lichts. "Industry Statistics: 2010 World Fuel Ethanol Production". Renewable Fuels
Association. Diakses tanggal 30 April 2011.
[4] I Muku, IGK Sukadana Pengaruh Rasio Kompresi terhadap Unjuk Kerja Mesin Empat Langkah
Menggunakan Arak Bali sebagai Bahan Bakar, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakra M, April,
2009.
[5] "washington.edu, course, 22 October v2". Courses.washington.edu.
[6] Bambang Sudarmanta., Uji Eksperimental Pengaruh Perubahan Rasio Kompresi Dengan Variasi
Campuran Bahan Bakar Bensin-Bioetanol Terhadap Unjuk Kerja Mesin Sinjai Port Injection,
ITS, 2015.

SENTRA 2018 103

Anda mungkin juga menyukai