Anda di halaman 1dari 24

Torsi dan Daya

Alex Taufiqurrohman Zain, S.Si., M.T.

Program Studi Mesin Otomotif


Jurusan Teknik
Politeknik Negeri Jember
Alextaufiqurrohman@polije.ac.id
Motor Bakar
Motor bakar adalah suatu mesin yang
mengkonversi energi dari energi kimia yang
terkandung pada bahan bakar menjadi energi
mekanik pada poros motor bakar. Jadi yang
langsung dimanfaatkan sebagai penggerak
adalah daya pada poros. Proses perubahan
energi dari mulai proses pembakaran sampai
menghasilkan daya pada poros motor bakar
melewati beberapa tahapan dan tidak mungkin
perubahan energinya 100%.
Motor Bakar
2’nd Thermodynamics
Law

Selalu ada kerugian yang dihasilkan selama


proses perubahan, hal ini sesuai dengan hukum
termodinamika kedua yaitu "tidak mungkin
membuat sebuah mesin yang mengubah semua
panas atau energi yang masuk memjadi kerja".
Jadi selalu ada "keterbatasan" dan
"keefektifitasan“ dalam proses perubahan,
ukuran inilah yang dinamakan efisiensi.
𝑸 𝟏 = 𝑾 + 𝑸𝟐
Motor Bakar

Kemampuan mesin motor bakar untuk


mengubah energi yang masuk yaitu
bahan bakar sehingga menghasilkan
daya berguna disebut kemampuan
mesin atau prestasi mesin. Diagram
tersebut menggambarkan proses
perubahan energi bahan bakar.
Diagram jalur energi tersebut didapatkan dari sebagian besar kendaraan bensin modern.
Mobil F1 menghasilkan energi efektif sekitar  25% lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan bensin
modern.
Motor Bakar

Berdasarkan gambar tersebut terlihat jelas bahwa tidak


mungkin mengubah semua energi bahan bakar menjadi
energi efektif. Energi efektif hanya sebesar  25%, yang
artinya mesin hanya mampu menghasilkan  25% energi
sebagai penggerak meskipunberasal dari 100% bahan
bakar. Energi yang lainnya dipakai untuk menggerakkan
asesoris atau peralatan bantu, adanya kerugian gesekan
dan sebagian terbuang ke lingkungan sebagai panas gas
buang dan melalui air pendingin. Jika digambar dengan
hukum termodinamika dua, maka diagram energi yang
didapatkan adalah sebagai berikut :
Motor Bakar

Sumber panas suhu tinggi,ruang silinder motor,


proses pembakaran [100%]

Mesin motor W = kerja mekanik [ 25%]


bakar W putaran poros engkol motor

➢ gas buang melalui kenalpot mesin motor


bakar [ 40%]
➢ melalui air pendingin [ 30%]
➢ gesekan komponen mesin dan daya asesoris
[ 5%]
Properti Geometri Silinder Motor
Bakar
D
Titik Mati Atas
(TMA) Bahan bakar dibakar di
dalam silinder untuk
menghasilkan energi. Jadi
Titik Mati Bawah
(TMB)
silinder adalah komponen
utama sebagai tempat
l
s proses pembakaran.


Properti Geometri Silinder Motor
Bakar Katup
2 Busi untuk mesin Otto
2 Penginjeksi bahan bakar pada mesin Diesel
Katup
masuk buang

Ruang bakar
Titik Mati Atas
(TMA) D

Panjang Langkah Dinding Silinder


(L)

Titik Mati Bawah


(TMB)
Piston/ torak

Batang torak

Crankshaft/ poros
engkol
Properti Geometri Silinder Motor
Bakar
Gambar tersebut adalah propertis dari geometri silinder motor bakar.
Adapun definisi dari masing-masing propertis atau komponen adalah:
1. Silinder, adalah bagian yang memindahkan panas ke tenaga mekanik
dengan menggunakan piston atau torak yang bergerak bolak balik di
dalam silinder. Gerakan piston akan bersinggungan dengan dinding
silinder.
2. Kepala silinder, terdiri dari ruang bakar (Vc), lubang-lubang untuk busi
atau nosel injeksi dan makanik katup (hisap dan buang)
3. Diameter silinder (D), adalah ukuran melebar dari silinder.
4. Panjang langkah (L), adalah jarak terjauh piston bergerak di dalam
silinder, atau jarak gerakan piston dari Titik Mati Bawah (TMB) ke Titik
Mati Atas (TMA).
5. Poros engkol dan batang torak, adalah komponen pengubah gerak
bolak-balik piston menjadi gerak putar atau rotasi.
6. Sudut engkol  adalah sudut perputaran poros engkol pada langkah
tertentu, satu putaran penuh adalah 3600.
Volume langkah dan volume
ruang bakar
Volume ruang bakar
(Vc)

Titik Mati Atas Titik Mati Atas


(TMA) (TMA)

Volume Langkah
(Vd)

Titik Mati Bawah Titik Mati Bawah


(TMB) (TMB)

a b
Volume langkah dan volume
ruang bakar
Perhatikan bagian yang diarsir pada Gambar a dan b tersebut.
Pada Gambar a, bagian yang diarsir biasa disebut sebagai Vd,
volume langkah dalam (cc). Volume langkah adalah volume
ketika torak bergerak dari TMA ke TMB, disebut juga volume of
displacement dari mesin. Sedangkan pada gambar b, bagian yan
g diarsir biasa disebut sebagai Vc, volume ruang bakar dalam
(cc). Volume langkah dapat dihitung menggunakan persamaan:
𝜋𝐷2 Untuk mesin dengan 𝜋𝐷2
𝑉𝑑 = .𝐿 jumlah n silinder, maka: 𝑉𝑑 = . 𝑛. 𝐿
4 4
Sesuai dengan gambar pada slide ke 7, D adalah diamater
silinder dalam (mm), L adalah jarak langkah dari TMA ke TMB
dalam (mm), dan n adalah jumlah silinder. Sedangkan besarnya
volume ruang bakar (Vc) umumnya sudah ditentukan.
Torsi dan Daya
Secara umum daya berbanding lurus dengan luas piston
sedangkan torsi berbanding lurus dengan volume langkah.
Parameter tersebut relatif penting digunakan pada mesin yang
berkemampuan kerja dengan variasi kecepatan. Daya
maksimum didefinisikan sebagai kemampuan maksimum yang
bisa dihasilkan oleh suatu mesin. Adapun torsi poros pada
kecepatan tertentu mengindikasikan kemampuan untuk
memperoleh aliran udara dan juga bahan bakar yang tinggi ke
dalam mesin pada kecepatan tersebut. Sementara suatu mesin
dioperasikan pada waktu yang cukup lama, maka konsumsi
bahan bakar efisiensi mesinnya menjadi suatu hal yang dirasa
sangat penting.
Torsi dan Daya
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja,
jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran
turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang
dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Dalam
bidang Fisika, perumusan dari torsi adalah sebagai berikut.
Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya
sentrifugal sebesar F, benda berputar pada poros dengan jari-jari
sebesar b, maka torsinya adalah:
𝜏
𝜏 = 𝐹. 𝑟 𝐹=
𝑟
Dengan  adalah torsi benda berputar dalam (N.m), F adalah
gaya sentrifugal dari benda yang berputar dalam (N), dan
r adalah jarak benda ke pusat rotasi dalam (m)
Torsi dan Daya
Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar
terhadap porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada usaha
melawan torsi dengan besar yang sama namun dengan arah
yang berlawanan.

Pada gambar tersebut, anggap bahwa mula-


mula ada gaya sebesar F bekerja ke atas
pada suatu batu yang diikat pada tongkat
sepanjang b (jarak benda terhadap poros).
Sehingga arah putaran batu adalah ke atas.
Sesuai dengan anak panah berwarna hitam.
Torsi dan Daya
Namun suatu ketika diberikan gaya gangguan yang sama namun
berbeda arah (bekerja ke bawah) –F. Gaya yang diberikan itu
seharusnya menyebabkan batu akan beregrak ke bawah. Namun
karena adanya perlawanan dari gaya awal (F) tadi. Maka batu
akan diam tepat pada posisi ketika gaya –F diberikan. Sehingga
berdasarkan Hukum Newton I, didapatkan:
Σ𝐹 = 0
Sehingga resultan Gayanya adalah:
𝐹 + (−𝐹) = 0 𝐹=𝐹
Kemudian persamaan pada slide ke 14 disubstitusikan:
𝜏 𝜏 Prinsip itulah yang
𝐹=𝐹 = 𝜏=𝜏 digunakan pada
𝑟 𝑟 alat ukur dynotest
Torsi dan Daya
Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui
dulu torsinya. Pengukuran torsi pada poros motor bakar
menggunakan alat yang dinamakan Dynotest yang di dalamnya
terdapat dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan
memberi beban yang berlawanan terhadap arah putaran sampai
putaran mendekati 0 rpm. Beban ini nilainya sama dengan torsi
poros.
Torsi dan Daya
Dari gambar di atas dapat dilihat pengukuran torsi pada poros
(rotor) dengan prisip pengereman dengan stator yang dikenai
beban sebesar w. Mesin dinyalakan kemudian pada poros
disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur torsi mesin
pada poros mesin diberi rem yang disambungkan dengan w
pengereman atau pembebanan. Pembebanan diteruskan sampai
poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum yang
terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan
gaya putar poros mesin F.
Torsi dan Daya
Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya
adalah sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Torsi pada poros dapat
diketahui dengan rumus:
𝑇 = 𝑤. 𝑏
dengan T adalah torsi mesin dalam (N.m), w = beban dalam (N), b = jarak
pembebanan dengan pusat putaran dalam (m).
Persamaan lain yang bisa digunakan untuk mencari torsi motor bakar
adalah: 𝑃 1
𝑇 = 𝐹. 𝑏 𝑇= . .𝐿
𝐴 2
Dimana T adalah torsi mesin dalam (N.m). F adalah gaya yang diberikan
dalam (N) yang nilainya sebanding dengan Tekanan P dalam (Pa) dibagi
luas permukaan A dalam (m2). b adalah jarak pembebanan dengan pusat
putaran yang nilainya sebanding dengan setengah jarak langkah L dari
TMA ke TMB pada silinder dalam (m).
Torsi dan Daya
Pada mesin sebenarnya, pembebanan terjadi pada komponen-
komponen mesin sendiri yaitu asesoris mesin (pompa pendingin,
pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian aki,
listrik penerangan, penyalaan busi), gesekan mesin & komponen
lainnya. Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah
energi yang dihasikan mesin pada poros. Jumlah energi yang
dihasikan mesin setiap waktunya disebut dengan daya mesin.
Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran di
dalam silinder dan biasanya disebut dengan daya poros. Daya
tersebut dikenakan pada torak yang bekerja bolak-balik di dalam
silinder mesin. Jadi di dalam silinder mesin, terjadi perubahan
energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi
energi mekanik pada torak untuk menggerakkan kendaraan.
Torsi dan Daya
Daya umumnya disimbolkan dengan P. Namun daya poros pada
motor bakar disimbolkan dengan N yang dapat diukur dengan
menggunakan dynotest. Namun, tidak ada salahnya jika mencoba
menghitung daya poros secara manual menggunakan persamaan
tertentu jika variabel-variabelnya diketahui. Daya poros adalah
daya efektif pada poros yang akan digunakan untuk mengatasi
beban kendaraan. Daya poros diperoleh dari pengukuran torsi
pada poros yang dikalikan dengan kecepatan sudut putarnya atau
dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:
𝑁 = 𝑇. 𝜔
Dimana  sebanding dengan
𝑛
𝜔 = 2. 𝜋. 𝑓 𝜔 = 2. 𝜋.
60
Torsi dan Daya
Maka daya poros akan sebanding dengan:
2.𝜋.𝑛
𝑁 = 𝑇. 𝜔 𝑁 = 𝑇.
60
Dimana N adalah daya poros dalam (Watt), T adalah torsi dalam
(N.m), n adalah banyaknya putaran poros engkol dalam (rpm),
22
dan  adalah konstanta sebesar . Sedangkan daya poros N jika
7
dinyatakan dalam satuan horse power (hp) adalah:
2.𝜋.𝑛 2.𝜋.𝑛
𝑁 = 𝑇. 𝑁 = 𝑇.
60 Χ 75 4500

Dimana N adalah daya poros dalam (hp), T adalah torsi dalam


(N.m), n adalah banyaknya putaran poros engkol dalam (rpm),
22
dan  adalah konstanta sebesar .
7
Pengganti Praktikum
Workshop
Silahkan simak video pada link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=Fxa3bLFMBEc
1. Jelaskan mengenai peralatan dan bahan yang
diperlukan untuk pengukuran Torsi dan Daya kendaraan
tersebut!
2. Data apa sajakah yang didapatkan pada proses
pengukuran tersebut?
3. Serta bagaimana proses untuk mendapatkan data
tersebut?
Job What You Learn There is no end to learn. And the most powerfull
Opportunity in This College
learning is Self-Learning. That’s why on those
pictures, Self-learning has bigger size than what
you learn in this college. Self-learning also affects
whether you survive or not after you get out of here.

Study and work fast, or you will be replaced by


artificial intelligence.

Alex T. Zain, S.Si., M.T.


Thank you

Anda mungkin juga menyukai