Proposal Andrita Geresi
Proposal Andrita Geresi
TENTANG
DI SUSUN OLEH:
NIM 711335119013
TINGKAT: 1-SEMESTER 2
Puji syukur kepada Tuhan Yang maha esa atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian pendidikan diploma IV jurusan kesehatan lingkungan di politeknik kesehatan
Kemenkes manado
Penulis bermaksud memberikan sebagian kecil informasi tentang “ LIMBAH PLASTIK” Penulis
menyadari bahwa penulisan Proposal penelitian masih jauh kesempurnaan baik isi maupun tata
bahasanya sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
selanjutnya.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
Andrita Geresi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….iii
BAB I…………………………………………………………………………………………………………….1
A. Latar belakang…………………………………………………………………………….………..1
B. Rumusan masalah…………………………………………………..……………………………..2
C. Tujuan penelitian……………………………………………….………………………………….2
D. Manfaat penelitian…………………………………………………..…………………………….2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan penggunaan barang
untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan hidup. Penggunaan barang yang beragam tersebut
baik berupa penggunaan untuk keperluan primer, sekunder, maupun tersier. Salah satu barang yang
paling sering digunakan oleh manusia untuk pemenuhan keperluan hidupnya adalah berupa plastik.
Plastik merupakan bahan umum yang seringkali digunakan sebagai bahan kemasan, baik untuk
makanan, minuman, atau barang yang dikemas lainnya.
Menyadari dampak buruk akibat pemakaian plastik terhadap lingkungan, saat ini pemerintah
semakin giat memberikan kesadaran terhadap masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik
dalam kehidupan, kemudian memberikan pengajaran mengenai cara pengolahan limbah plastik
menjadi barang yang bermanfaat bagi kehidupan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk menulis hal ini dalam
sebuah makalah yang berjudul “Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Plastik”.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
2. Untuk mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan dari limbah plastik.
Limbah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah),
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak
memiliki nilai ekonomis.
Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam
karena keberadaan sampah plastik. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki
sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga
500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat
mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas
dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak
penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.
2. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan
pengurai di dalam tanah seperti cacing;
3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman, yang akan
menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan;
4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah;
5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan
ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah;
6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan
angin hingga ke laut sekalipun;
7. Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik;
8. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong
plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya;
9. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi
bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya;
Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia. Kemajuan
teknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir setiap produk
menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik banyak digunakan karena
memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah
dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas
pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses
hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Beberapa bentuk hasil daur ulang dari sampah plastik, antara lain sebagai berikut:
1. Tatakan/tutup gelas
Pemanfaatan limbah plastik di antaranya adalah untuk keperluan rumah tangga, atau
sebagai bahan pembuat aksesoris maupun hiasan yang bisa dijadikan sebagai barang bernilai
ekonomis. Plastik juga sudah banyak diwujudkan dalam bentuk busana, walaupun dalam presentasi
kecil, contohnya seperti mantel, jas hujan, tas, aksesoris dan lain – lain. Hiasan dan korsase (dari
plastik) akan memperindah busana kreasi baru dari bahan gelas plastik.
Pembuatan busana kreasi baru dari limbah gelas plastik seharusnya bernilai ekonomis
tinggi. Akan tetapi, proses pembuatnnya yang memerlukan waktu relatif lama terutama
dalam mengecat gelas plastik sehingga diperlukan ketelitian dan kesabaran menjadi
salah satu hambatan terwujudnya hal tersebut. Selain pemasangan hiasan gelas
plastik.pada busana, kesulitan yang tampak terdapat pula pada pemeliharaan busana
kreasi baru ini, selain ketelitian dengan penyimpananya diruang yang longgar/tidak
sempit, menghindari udara lembab dan panas, serta secara periodik dikeluarkan guna
diangin-anginkan menjadi kaharusan untuk pemeliharaan busana. Selain itu, bahan baku
limbah yang digunakan yang pada hakikatnya merupakan sampah yang tidak dipakai lagi
mengharuskan biaya pengolahannya tidak termasuk dalam kisaran yang kecil.
E.Covid 19 yang Berkaitan dengan Limbah plastik
Dapat dimengerti, pandemi ini membuat semua menjadi hypervigilant karena di saat-saat
seperti ini, kesehatan adalah nomor satu. Apabila warga menjaga kesehatan dengan baik, maka
berkuranglah pekerjaan pemerintah. Rumah sakit tidak akan over kapasitas dalam menangani
pasien, dan jumlah korban Covid-19 dapat ditekan.
Walaupun begitu, hal ini bukan berarti bahwa sampah dari plastik sekali pakai tidak perlu
dikelola. Di masa-masa sulit ini dan dengan kebutuhan barang higienis sekali pakai yang
melambung tinggi, sudah selayaknya seluruh pemangku kepentingan, termasuk industri,
pemerintah, serta konsumen semakin serius lagi mengelola sampah plastik.
Saat ini di Indonesia, sudah banyak inisiatif yang diambil oleh pelaku industri, pemerintah
maupun masyarakat dalam mengelola sampah plastik. Inisiatif seperti ini harus kita dorong.
Pemerintah pusat serta beberapa kota di Indonesia mengimplementasikan jalan aspal yang
dicampur dengan sampah plastik, demi memperkuat kualitas aspal tersebut. Beberapa
diantaranya, dilakukan bersama pihak swasta. Bank Sampah dan TPS3R (tempat pengelolaan
sampahreduce, reuse, recycle) merupakan program pemerintah yang diterapkan sejak lama
untuk pengelolaan sampah.
Botol air mineral kini ada yang terbuat seratus persen dari bahan daur ulang.
Sebenarnya, industri daur ulang plastik di Indonesia sudah sejak dulu terus mendaur ulang
sampah plastik, dan menyerap tenaga kerja dari sektor informal seperti pemulung. Berdasarkan
data Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia, ada ratusan unit usaha daur ulang di Indonesia,
banyak diantaranya adalah unit usaha kecil dan menengah.
Ikatan Pemulung Indonesia, yang beberapa waktu lalu sempat menyatakan keberatan akan
pelarangan kantong sekali pakai, menaungi lebih dari empat juta pemulung yang bergantung
pada rantai suplai kantong sampah plastik sekali pakai.
Permasalahan kantong plastik sekali pakai ini pada dasarnya bukan terletak pada barangnya,
namun pada pengumpulan dan pemilahan sampahnya. Angka konsumsi produk plastik di
Indonesia pun sebenarnya masih jauh dibawah angka konsumsi di negara-negara ASEAN,
apalagi negara maju lainnya seperti Amerika maupun negara-negara di Eropa.
Pengelolaan sampah plastik ini bukan cuma tanggung jawab pemerintah saja, karena
pemerintah pun sudah sejak dulu menyerukan pemilahan sampah di rumah agar sampah plastik
dan sampah lainnya yang layak daur ulang dapat didaur ulang.
Kini, ditengah pandemi dan ketidakpastian, prioritas kita harus jelas. Menjaga kesehatan dan
kehigienisan tetap menjadi nomor satu. Namun, seluruh pihak perlu memperhatikan dengan
seksama pemilahan, pengumpulan dan pengelolaan sampah plastik.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah survei tentang limbah plastik yang ada di
Halmahera barat.
B.Waktu dan tempat penelitian
C.Daftar Pustaka