Bhs Indonesia Ange
Bhs Indonesia Ange
Oleh:
Angelina KombongLamba
Nim. 711335119015
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini
pada waktuny adengan judul “pengukuran kualitas udara terhadap kandungan
partike ldebu di pabrikmebelsapalewawaeherukecamatanbaguala”.Maksud dan
tujuan penyusunan proposal ini adalah untuk mengetahui kualitas udarater hadap
kandungan partikel debu di pabrik mebelsapalewa.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................5
C. TUJUAN PENELITAN..................................................................................................5
D. MANFAAT PENELITIAN.............................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................7
A.Pengertian Pencemaran Udara.....................................................................................7
B. Penyebab Pencemaran Udara.....................................................................................8
C. Sifat Debu........................................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................11
METODE PENELITIAN....................................................................................................................11
A. Jenis Penelitian………………………………………………………………………………………………………………………..11
F.Penyajian Data...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Adanya peningkatan pada komunikasi, inovasi, dan transportasi
merupakan dampak positif globalisasi. Namun, secara bersamaan globalisasi
turut memberikan dampak pada siklus ekologis berupa polusi. Salah satu polusi
pada lingkungan hidup adalah polusi udara. Pencemaran udara mempunyai
berbagai dampak terhadap semua segi kehidupan, antar lain terhadap kesehatan
manusia, hewan, tanaman maupun dampak terhadap material. Dampak bagi
kesehatan manusia seperti gangguan pernapasan, gangguan emosi, anorexia,
depresi mental di pusat pernapasan dan pusat sistem syaraf.Diantara sekian banyak
bahan yang menyebabkan pencemaran udara. (Aisyia dan Sutikno 2014).
Bahaya partikel debu, telah lama memicu masalah kesehatan bagi warga
kota. Tiga juta orang meninggal setiap tahun di seluruh dunia akibat dampak
pencemaran udara. Kebanyakan kasusnya terjadi di Asia, terutama warga di Cina
dan India yang menderita penyakit akibat cemaran partikel.
Partikel halus dari cemaran udara juga membebani jantung. Jika tidak
dicegah, pencemaran udara pada 2050 akan menyebabkan kematian 6 juta orang
pertahun sebagai dampak polusi. Dan di Asia jumlah fatalitasnya akan mencapai 4
juta orang. (Riebe 2016)
2
Menimbang data itu, harus dikembangkan strategi baru. Di Eropa harus
diupayakan penurunan emisi sektor pertanian. Ini bisa diterapkan di sektor
peternakan intensif. Sedangkan di Asia yang penting warga harus punya akses
teknologi, agar bisa memasak dan menghangatkan ruangan, tanpa banyak
memproduksi asap. Teknologi ini sudah ada serta tidak mahal.
Partikel debu yang masuk ke dalam alveoli akan membentuk fokus dan
berkumpul di bagian awal saluran limfe paru. Debu ini akan difagositosis oleh
makrofag. Debu yang bersifat toksik terhadap makrofag seperti silika bebas
menyebabkan terjadinya autolisis. Makrofag yang lisis bersama silika bebas
merangsang terbentuknya makrofag baru. Makrofag baru memfagositosis silika
bebas tadi sehingga terjadi lagi autolisis, keadaan ini terjadi berulang-ulang.
Pembentukan dan destruksi makrofag yang terus menerus berperan penting pada
pembentukan jaringan ikat kolagen dan pengendapan hialin pada jaringan ikat
tersebut. Fibrosis ini terjadi pada parenkim paru, yaitu pada dinding alveoli dan
jaringan interstisial. Akibat fibrosis paru menjadi kaku, menimbulkan gangguan
pengembangan paru yalta kelainan fungsi paru yang restriktif. (Sibarani 2014)
3
Penyakit paru yang dapat timbul karena debu selain tergantung pada sifat-sifat
debu, juga tergantung pada jenis debu, lama paparan dan kepekaan individual.
Pneumokoniosis biasanya timbul setclah paparan bertahun-tahun. Apabila kadar
debu tinggi atau kadar silika bebas tinggi dapat terjadi silikosis akut yang
bermanifestasi setelah paparan 6 bulan. . (Sibarani 2014).
4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar belakang permasalahan di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang Bagaimana Pengukuran Kualitas Udara
Terhadap Kandungan Partikel Debu di Pabrik Mebel Sapalewa Desa Waeheru
Kecamatan Baguala Tahun 2017….?
C. TUJUAN PENELITAN
1. Tujuan Umum
5
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan serta evaluasi untuk dapat di
tindak lanjut masalah tersebut terkait dengan sebab dan sumber pencemaran Debu
dan dapat di realisasikan untuk menghindari dampak lebih lanjut.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
satu dampak kronis dari pencemaran udara adalah bronchitis dan emphysema
(Suhariyono dan wiyono 2009)
2) Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik.
8
berasal dari kebakaran hutan yang dapat dikendalikan dan dua pertiganya
dari kebakaran hutan yang tak terkendali. (Sinolungan, 2009).
C. SIFAT DEBU
Partikel (debu) sebagai pencemar udara mempunyai waktu hidup, yaitu pada
saat partikel masih melayang-layang sebagai pencemar di udara sebelum jatuh ke
bumi. Waktu hidup partikel berkisar antara beberapa detik sampai beberapa bulan.
Sedangkan kecepatan pengendapannya tergantung pada ukuran partikel, massa
jenis partikel serta arah dan kecepatan angin yang bertiup. Partikel yang sudah mati
karena jatuh mengendap di bumi, dapat hidup kembali apabila tertiup oleh angin
kencang dan melayang-layang lagi di udara (Suhariyono dan wiyono 2009)
a) Mengendap
c) Menggumpal
Sifat ini menyebabkan debu dapat menarik partikel lain yang berlawanan.
Adanya partikel yang tertarik ke dalam debu akan mempercepat terjadinya proses
penggumpalan.
9
e) Opsis
Opsis adalah debu atau partikel basah atau lembab lainnya dapat
memancakan sinar yang dapat terlihat pada kamar gelap.
Partikel debu yang berdiameter lebih besar dari 10 mikron dihasilkan
dariproses-proses mekanis seperti erosi angin, penghancuran dan
penyemprotan, dan pelindasan benda-benda oleh kendaraan atau pejalan kaki.
Partikel yang berdiameter antara 1-10 mikron biasanya termasuk tanah dan
produk-produk pembakaran dari industri lokal. Partikel yang mempunyai
diameter 0,1-1 mikron terutama merupakan produk pembakaran dan aerosol
fotokimia (Joviana, 2009).
4. Sumber Debu
Debu yang terdapat di dalam udara terbagi dua, yaitu deposite particulate
matter adalah partikel debu yang hanya berada sementara di udara, partikel ini
segera mengendap karena ada daya tarik bumi. Suspended particulate matter
adalah debu yang tetap berada di udara dan tidak mudah mengendap (Joviana,
2009).
10
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
Udara kandungan tidak menimbulkan terhadap partikeldampak, kandungan debu
yang dapat mempengaruhimenimbulkan debukualitas udara(WHO 1996)
2.Kandunganadanya perbedaanUji LAB. Dustmeter. Ukuran 0,1-5Ordinal
Partikel ukuran yangmikron sangatdebuterdapatberbahaya bagimanusia,
Berdasarkanpadapartikel karakteristikdebu ukuran (>) 5 mikron tidak berbahaya
bagi manusia(WHO 1996)
E.Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan
survei langsung pada lapangan untuk melakukan pengambilan data awal di peroleh
dari PT Persero PLTD Cabang Poka Kecamatan Teluk Ambon, sumber data yang di
peroleh dalam penelitian ini adalah :
a Data Primer
Data yang di peroleh langsung dari hasil pengujian Laboratorium tentang Kualitas
Udara terhadap kandungan partikel Debu pada Pabrik Mebel Sapalewa Desa
Waeheru Kecamatan Baguala.
b.Data Sekunder
Data yang di peroleh langsung dari Mebel Sapalewa Desa Waeheru Kecamatan
Baguala dan sumber dari Media Internet.
c. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah dengan
menggunakan : Alat pengukuran debu yaitu Dustmeter
E.Pengolahan Dan Analisis Data
1.Cara Pengolahan Data.
Cara pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan sistim
pengoperasian Komputer.
2. Analisis Data
Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Analisis deskriptif yaitu diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan
keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga,
masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau apa adanya, Serta dukungan data yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan laboratorium
F.PENYAJIAN DATA
Penyajian data pada penelitian ini adalah disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amar Ma’ruf dkk. 2011 Makalah pencemaran oleh partikel Debu/ Jurnal (Online) Vol.
2 http://ejurnal.bppt.go.id. Diakses 6 Oktober 2013.// Jakarta
Gianto Sibarani, 2016// makalah tentang penyebaran partikel debu di pusat pusat
kota.// Tesis (Online) http://repository.usu.ac.id. Diakses 23 Oktober 2013.
Gatot Suhariyono dan Muji Wiyono, 2009 // Distribusi partikel Debu dalam udara
sekitar kawasan pabrik semen Citeureup Bogor.tahun 2009
Kurniasari Aisyia Sutisno nyoman Latra. 2014 // Pedoman konsentrasi debu pada
pencemaran udara kota/tahun //.Surabaya Cetakan Pertama. Jakarta: UI Press
Martin Riebe, 2016 // pencemaran udara Smog di kota membunuh jutaan warga
kota. Jurnal (Online) http://www.bbkk-litbang.go.id. Diakses 25 September 2013.
14