Anda di halaman 1dari 454

PRAKTEK KONSELING MU’ALLIJ DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH:

ASPEK KONSELOR DALAM PERSPEKTIF HUBUNGAN MEMBANTU

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh:
Rizha Krisnawardhani
NIM. 09710071

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
MOTTO

“Setiap makhluk hidup terbuat dari cahaya,

Begitu juga saya.

Maka tugas saya jua lah untuk bersinar dan menyinari.

Apabila cahaya itu mulai redup bahkan padam,

telah saya siapkan tulisan ini sebagai pemantiknya”

(Rizha Krisnawardhani, 2015)


HALAMAN PERSEMBAHAN

Penelitian ini kupersembahkan kepada siapapun

yang ingin menelisik Islam sisi per sisi.

Mereka yang melakukan pencarian,

bahkan ia yang terus belajar ilmu pengetahuan.

Melalui Almamaterku Tercinta,

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Kutuliskan Sekelumit Kisah dan Bagian dari Pengalaman Hidupku

sebagai Pemikiran Terkenang.

(Rizha Krisnawardhani, 2017)


KATA PENGANTAR

   

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala puji dan puncak kekaguman serta keagungan hanya semata tertuju kepada

Allah SWT. Dia-lah yang telah menganugerahkan Al-Qur’an sebagai hudan li an-naas,

rahmatan lil ‘aalamiin. Dia-lah yang Maha Mengetahui makna dan maksud yang dikandung

daripada itu. Shalawat serta salam tercurah kepada uswah hasanah, Rasulullah SAW beserta

seluruh keluarga, sahabat, kerabat dan para pengikutnya.

Melalui pertolongan, hidayah dan tangan Allah SWT penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan penelitian dengan judul Praktek Konseling Mu’allij dalam Psikoterapi

Ruqyah: Aspek Konselor dalam Perspektif Hubungan Membantu. Serta melalui izin

Allah SWT pula sehingga penulis mendapatkan banyak pertolongan dan kemudahan sehingga

pada perjuangan terakhir, skripsi ini dapat penulis selesaikan. Tersebab demikian, penulis

hendak mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. KH. Yudian Wahyudi beserta staf.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Dr. Muhammad Abdul Sodik, M.Hum.

beserta staf dan jajaran.

3. Ketua Program Studi Psikologi, Dr. Mustadin Taggala, M.Si. atas dukungan dan

pembelajaran yang penulis dapat selama menempuh studi Psikologi.

4. Seluruh Staf dan Pegawai Tata Usaha Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial

dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga atas bantuan dan bimbingan Bapak dan Ibu.

5. Dosen Pembimbing Akademik, Dr. Retno Pandan Arum Kusumawardhani, M.Si. atas

semangat, bantuan, bimbingan dan kesabaran.


6. Dosen Pembimbing Skripsi, Ibu Pihasniwati, S.Psi., M.A., Psi. atas waktu,

pertolongan, informasi, senyum, bimbingan, semangat dan kebahagiaan disela

padatnya aktivitas sepanjang 5 tahun yang kita lewati.

7. Dosen Penguji I, Ibu Satih Saidiyah, Dipl.Psy., M.Si. atas bimbingan, masukan,

senyum, dan semangat disela indahnya waktu dan senyum semangat yang terlewati.

8. Dosen Penguji II, Ibu Nuristighfari Masri Khaerani, S.Psi., M.Psi. atas bimbingan,

masukan, pengajaran, dan pelajaran yang penulis dapatkan selama 8 tahun ini.

9. Seluruh dosen Program Studi Psikologi. Terima kasih atas ilmu, semangat, kesabaran,

kerjasama, informasi, dan totalitasnya. Allah yang dapat membalasnya.

10. Staf Administrasi dan Laboratorium, Mbak Katrine, Mas Adib, Mas Anief, dan Mas

Harjono atas motivasi dan segala bantuan serta keramahannya.

11. Saudara-saudari seiman penulis dari Asosiasi Ruqyah Syar’iyyah Indonesia (ARSYI)

atas senyum, persaudaraan, kebaikan, semangat, do’a beserta kemurahhatian untuk

berbagi informasi dan pengalaman sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah selalu menjaga ukhuwah ini dalam jalan indah-Nya.

12. Saudara-saudari seiman penulis dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) tingkat

Provinsi D. I. Yogyakarta dan Kota Samarinda atas semangat, informasi dan

perjuangan kemanusiaan dimana penulis terlibat dan dilibatkan selama ini.

13. Punggawa Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIKM) Lingkar Seroja dan

Seluruh jajaran SUKA Health Center atas pelajaran dan pengalaman hidup tak

ternilai.

14. Sahabat Laboratorium Psikologi Klinis dan Indonesian Association of Clinical

Hypnotherapy (IACH), Coach Gun, Bunda Satih, Bunda Sara, Bunda Hasni, Bunda

Rani, adik-adik CPC Alfie, May, Damar, Adinar, Sabriani, Andhika, Rohman, Enfa,
serta semua kita yang maju, bergerak, dan melangkah demi kebaikan dan kesehatan

jiwa Indonesia.

15. Sahabat-sahabat dan adik-adik pengasih bahasa tercinta di Unit Kegiatan Mahasiswa

Studi dan Pengembangan Bahasa Asing (SPBA), UIN Sunan Kalijaga, semoga Allah

melimpahkan rahmat bagi tersebarnya ilmu kalian.

16. Teramat spesial untuk Buah Hati dan Cinta dalam Hidupku, Adiyatma Satria

Wicaksono (Dimas), atas senyum, peluk, cinta dan bahagia yang kau bagikan setiap

hari dalam hidupku. I love you.

17. Rina Ponti (Psikologi ‘12), Rahman (Psikologi ‘12), Khusna (Psikologi ‘12), Kenang

Ardana (Psikologi ‘12), Enfa (Psikologi ’12), serta adikku, Balqish (Psikologi ’13),

Mentari (Psikologi ‘13), Nadhea (Psikologi ’13), Risa (Psikologi ‘13), dan Izza

(Psikologi ‘13) terima kasih atas bantuan dan senyum indah persahabatan ini.

18. Terakhir dan yang Termulia, kepada kedua orangtua penulis, Drs. Heru Lutrianto dan

Dra. Sri Rianingsih atas bantuan dan pengorbanan jiwa, raga, dan dana, berikut

saudari-saudari kandungku: Ratri Kusumawardhani, S.H., Dyah Kartika Wardhani,

A.Md., dan Lucy Pritha Wardhani, atas kebersediaan kalian untuk mengalah kepada

kakak yang terlalu bersemangat untuk terus melanjutkan pendidikan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan da kelemahan dalam penyusunan

skripsi ini, oleh sebab itu penulis memohon kritik dan saran membangun yang

menambah manfaat dan nilai karya ini. Semoga karya kecil ini memberi manfaat.

Wassalamu’alaikum warohamtullahi wabarokatuh.

Yogyakarta, 19 Mei 2017

Penulis,

RIZHA KRISNAWARDHANI
NIM. 09710071
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vii
INTISARI .......................................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
1. Manfaat Praktis ...................................................................................... 5
2. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ..................................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................... .................................... 11
A. Kajian Teoritik.......................................................... .................................. 11
1. Konselor ................................................................................................ 11
2. Konselor Islam.................................................. ..................................... 20
4. Hubungan Membantu...................................... ....................................... 38
B. Kerangka Teoretik ...................................................................................... 51
C. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 57
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 58
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 58
B. Fokus Penelitian .......................................................................................... 61
C. Sumber data ................................................................................................ 61
D. Subjek dan Setting Penelitian .................................................................... 63
E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 64
F. Teknik Analisis dan Interpretasi Data ........................................................... 66
G. Keabsahan Data Penelitian ............................................................................ 68
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 76
A. Analisis Kancah dan Persiapan Penelitian .................................................. 76
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 85
C. Hasil Penelitian ........................................................................................... 88
D. Pembahasan .................................................................................................. 109
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 117
A. Kesimpulan ................................................................................................. 117
B. Saran ........................................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 118
LAMPIRAN....................................................................................................................... 121
DAFTAR TABEL

TABEL I 4.1. Tabel Pengumpulan Data

TABEL II 4.2. Tabel Komparasi Subjek


DAFTAR BAGAN/GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Pedoman Wawancara


LAMPIRAN 2 : Catatan Wawancara
LAMPIRAN 3 : Pedoman Observasi
LAMPIRAN 4 : Catatan Observasi
LAMPIRAN 5 : Hasil Dokumentasi
LAMPIRAN 6 : Reduksi Data
LAMPIRAN 7 : Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
LAMPIRAN 8 : Kartu bimbingan skripsi
LAMPIRAN 9 : Rekomendasi (Seminar Rencana Skripsi)
LAMPIRAN 10 : Surat Keterangan Mengikuti Kegiatan Seminar Proposal Skripsi
LAMPIRAN 11 : Berita Acara/Daftar hadir Seminar Skripsi
LAMPIRAN 12 : Surat Keterangan Seminar Proposal
LAMPIRAN 13 : Permohonan Izin Riset Individual
LAMPIRAN 14 : Informed Consent
LAMPIRAN 15 : Rekomendasi Munaqosyah
LAMPIRAN 16 : Surat Keterangan Ujian Komprehensif
LAMPIRAN 17 : Berita Acara Mengikuti Kegiatan Ujian Munaqosyah
LAMPIRAN 18 : Sertifikat Bahasa Inggris (TOEIC/TOEFL)
LAMPIRAN 19 : Sertifikat Bahasa Arab (IKLA/TOAFL)
LAMPIRAN 20 : Sertifikat Kuliah Kerja Nyata (KKN)
LAMPIRAN 21 : Sertifikat Sosialisasi Pembelajaran (SOSPEM)
LAMPIRAN 22 : Sertifikat OPAK
LAMPIRAN 23 : Sertifikat Baca-Tulis al-Qur’an (BTQ)
LAMPIRAN 24 : Surat Keterangan Wakaf
LAMPIRAN 25 : Curriculum Vitae
PRAKTEK KONSELING MU’ALLIJ DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH:
ASPEK KONSELOR DALAM PERSPEKTIF HUBUNGAN MEMBANTU

Rizha Krisnawardhani
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

INTISARI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa aspek mu’allij sebagai
konselor dalam perspektif hubungan membantu. Penelitian ini menggunakan metodologi
kualitatif fenomenologis dengan jumlah subjek sebanyak 5 orang yang berlatarbelakang
peruqyah aktif. Penelitian ini dilakukan di dua provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Daerah Keistimewaan Ibukota Jakarta. Aspek konselor yang muncul dalam penelitian ini
adalah aspek keahlian, keterampilan, kepribadian, dan aspek pengalaman. Secara keseluruhan
penyebaran aspek terutama pada aspek keahlian, keterampilan, dan pengalaman terkesan
sama, namun akan nampak berbeda pada aspek kepribadian dimana kemampuan komunikasi
dan identifikasi masalah akan berbeda hasil antara peruqyah berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Selain itu ditemukan pula data antara pengalaman satu peruqyah ke peruqyah
lain dalam sebaran kasus juga sama, yaitu penyakit medis dan non-medis yang kemudian
ditangani melalui terapi ruqyah dengan tazkiyatunnafs sebagai teknik pertaubatan yang
disepakati kelima subjek sebagai bagian krusial namun efektif untuk perubahan klien.

Kata Kunci: Peruqyah, Konselor, Hubungan Membantu.


MU’ALLIJ COUNSELING PRACTICE IN RUQYAH PSYCHOTHERAPY:
COUNSELOR ASPECTS IN HELPING RELATIONSHIP PERSPECTIVE

Rizha Krisnawardhani
Social and Humaniora Faculty, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

ABSTRACT

The aim of this research is to identify and analyze the mu’allij aspects as a counselor in
helping relationship perspectives. It use qualitative phenomenological method with five
active muallijs as the subjects. This research had been made in Special Region of Yogyakarta
and DKI Jakarta. Counselor aspects which shown in this research are expertise aspect, skill
aspect, personality aspect, and experience aspect. Generally, the spreading of the aspect’s
data looks like the same especially in expertise, skill, and experience aspects. But it will
shown differently in personality aspect that communication ability and problem identification
will be different between men and women. Between that, this research also find that the
experiences between one mu’allij tu others were in the same case spreading which consist of
medical illness and non-medical illness that will be handeled and cured by ruqyah
psychotherapy with tazkiyatunnafas’ technique as a kind of a taubah way which being agreed
by those research subjects as a part of a crusial but affective for the changing of the client.

Keywords: Mu’allij, Counselor, Helping Relationship


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak disiplin ilmu terkait dengan manusia dan segala dinamika

interaksinya, khususnya yang melakukan pelayanan kasus-kasus psikiatrik dan

non-psikiatrik dalam masyarakat. Salah satu profesi yang banyak turut serta

berperan dalam bentuk hubungan saling membantu (helping relationship)

adalah konselor yang merupakan tenaga profesional dengan pendidikan khusus

yang membantu pihak lain, dan pekerjaannya berada dalam konteks profesi

konselor tersebut (profesi pemberian bantuan), (Latipun, 2011).

Selain penyandang profesi Psikolog, profesi lain yang memungkinkan

untuk memberi konseling dalam keseharian diantaranya dokter, perawat,

pendeta, ustadz, pekerja sosial, dan guru. Meski bukan berprofesi sebagai

psikolog, mereka juga melakukan konseling. Hanya saja para pemegang

profesi tersebut tidak menggunakan keterampilan konseling (McLeod, 2015).

Selain itu meski diwarnai oleh beragam profesi, konselor dapat dikategorikan

sebagai tenaga profesional dan terlatih atau tenaga non-profesional pada

petugas pelayanan kemanusiaan (human service). Mereka tentu memiliki

pendidikan khusus dan kepakaran dalam bidangnya masing-masing.

Hal ini pun tentu menunjukkan bahwa konselor bukanlah orang yang

secara langsung menyelesaikan masalah yang ada pada klien. Peran konselor

lebih ditujukan pada pemberian dukungan (support) dan pendidikan pada klien

(educative) yang yang lebih bersifat vokasional atau dipraktekkan langsung.


Pada prinsipnya, metode konseling hanya dapat digunakan pada masalah

yang bersifat situasional (saat ini dan masa mendatang) yaitu menangani

problem-problem psikologis berkategori ringan dan menengah, lalu bertumbuh

sebagai bentuk pemecahan masalah secara sadar pada orang normal dalam

jangka waktu pendek yang diaplikasikan pada masalah akibat tekanan

lingkungan dengan cara menyusun rencana yang rasional, mencegah malasuai

yang lebih berat, dan pada akhirnya klien mampu mengatasi problematika

kehidupan sehari-hari secara mandiri (Lubis, 2010).

Teknik konseling dapat kita temukan pula pada psikoterapi ruqyah yang

pada kenyataannya kini ruqyah juga menjadi salah satu dari sekian banyak

pilihan masyarakat Muslim untuk mendukung penyembuhan serta pemulihan

kesehatan melalui terapi dan pengobatan medis yang dapat dikategorikan

sebagai terapi tunggal dalam kategori psikoterapi berbasis Islam (Deuraseh &

Tohar, 2008; Rasyadan, 2014).

Untuk menjalankan fungsi ini, ditemukan fakta lapangan yang

menunjukkan bahwa di dalam pelaksanaan psikoterapi ruqyah jarang sekali

ditemukan peruqyah (terapis/mu‟allij) yang mampu menjelaskan lebih luas

penggunaan metode ruqyah untuk penyembuhan fisik dan psikis. Biasanya

peruqyah (terapis) baik dalam setting terapi maupun setting ilmiah dan

akademik hanya menjelaskan masalah Tazkiyatun Nafs, Ruqyah Syar‟iyyah dan

Ruqyah Syirkiyyah. Namun jarang dibahas penggunaan ruqyah untuk

penyembuhan lebih luas dan ilmiah. Pembahasannya lebih bersifat fiqhiyyah

daripada ilmiah (Ariyanto, 2006).

2
Ruqyah sebagai sebuah bentuk praktek terapi penyembuhan dalam ajaran

Islam dalam mencapai fitri ini juga cukup dikenal sebagai salah satu cara dan

upaya pencapaian kesehatan mental dan fisik yang holistik. Selain itu terapi

ruqyah juga merupakan bagian integral dari kedokteran holistik yang sekarang

sedang dikembangkan di dunia kedokteran Islam. Pemberian penjelasan-

penjelasan oleh peruqyah (mu‟allij) tentang ruqyah kepada mu‟allaj (sebutan

untuk klien ruqyah) termasuk dalam kategori fungsi supporting dan educative

selayaknya konseling. Fungsi ini memungkinkan klien mendapatkan

pengetahuan mengenai masalah apa yang dihadapi dan bagaimana

kemungkinan cara mengatasinya secara utuh (Bastaman, 2009). Hal ini juga

diamini oleh S, seorang dokter spesialis bedah sekaligus pendakwah dalam

data pre-eliminary research. Beliau mengatakan:

“Banyak memang peruqyah yang backgroundnya murni dari


agama yang tidak pernah belajar medis sebelumnya. Padahal
kompetensi medis perlu. Atau malah yang secara khusus belajar
psikologi juga begitu. Kurangnya tambahan pendalaman ini
membuat mereka merasa Al-Qur‟an, ya memang, sudah
memberikan segalanya, termasuk petunjuk hidup dan nasehat.
Tapi kan perkembangan jaman menuntut kita untuk praktis tho,
Praktisi praktek maksudnya. Kan perlu memang seperti kata
Profesor Amin itu kan, integrasi-interkoneksi”
(S, 28 Januari 2017. Wawancara Pre-eliminary research).

Melalui penjabaran latar belakang ini, peneliti tertarik untuk mendalami,

dan menelisik, serta menganalisis peran dan aspek peruqyah sebagai konselor

dalam psikoterapi ruqyah melalui perspektif hubungan membantu, karena

menurut pemaparan data dan fakta menunjukkan bahwa ada lebih dari 250

peruqyah ARSYI merasa memliki kompetensi yang baik untuk menyelesaikan

masalah dan mengembangkan analisa terhadap aspek peruqyah terutama dalam

pelaksanaan konseling, sementara kebanyakan peruqyah tidak mendapatkan

3
pendidikan konseling, psikologi, dan medis secara khusus demi meningkatkan

kualitas pelayanan. Selain itu masalah pada integrasi dan interkoneksi

keilmuan berada dalam taraf yang sangat terbatas. Bila ditelaah melalui

beragam sudut pandang, tentu hal ini menjadi sangat menarik, terutama bagi

pengembangan keilmuan psikologi berbasis Islam, sehingga peneliti

memutuskan untuk memperhatikan dan melihat lebih dalam pada pengkajian

tema tersebut sebagai upaya menelisik keadaan terapis ruqyah agar lebih

banyak memberi manfaat, serta memicu, dan memacu pengembangan

kompetensi konseling mu‟allij selaku konselor sekaligus terapis dalam

beragam sumber keilmuan terkait ruqyah. Oleh karena itulah penelitian yang

peneliti susun kali ini berjudul “Praktek Konseling Mu’allij dalam

Psikoterapi Ruqyah: Aspek Konselor dalam Perspektif Hubungan

Membantu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini akan melihat peran peruqyah sebagai konselor dalam psikoterapi

ruqyah dalam perspektif hubungan membantu.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peran peruqyah (mu‟allij) sebagai konselor.

2. Untuk mengidentifikasi aspek peruqyah sebagai konselor dalam perspektif

hubungan membantu.

4
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah ilmu

pengetahuan dan pengembangan informasi terapi psikologis berbasis Islam

(psikoterapi Islam) dengan spesifikasi khusus pada terapi ruqyah untuk

dikaji lebih lanjut dalam kajian-kajian bidang psikologi, khususnya pada

minat studi Psikoterapi, Psikoterapi Islam, Psikologi Islam, Psikologi

Agama, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi Lintas Budaya dan

Agama, serta menjadi tambahan informasi dan insight baru bagi penikmat

kajian Parapsikologi dan religiotherapy.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu praktisi maupun terapis

untuk lebih memahami peran terapis sebagai konselor islami dalam terapi

ruqyah, serta dinamika dan pengalaman peruqyah melalui pengkajian

proses psikologis yang terjadi sehingga ruqyah sebagai sebuah bentuk

psikoterapi menjadi bernilai lebih dalam efektivitas dan efisiensinya. Selain

itu melalui penelitian ini, diharapkan terapis dapat meningkatkan

penguasaan atas perkembangan keilmuan psikoterapi Islam, khususnya

ruqyah, sehingga dapat dipahami, diimplementasi dan diedukasikan kepada

masyarakat baik klien, pencari ilmu atau pendakwah sebagai bentuk

aplikasi dan ikhtiar dalam menempuh upaya penjagaan dan penyembuhan

kesehatan yang bersifat holistik.

5
E. Keaslian Penelitian

Untuk menyatakan bahwa penelitian ini merupakan penelitian orisinil

atau asli, maka dibutuhkan perbandingan dan pengkajian antara penelitian ini

dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut adalah pemetaan penelitian

yang menjadi dasar orisinalitas dalam penelitian peneliti.

Penelitian mengenai hubungan terapiutik diantaranya adalah penelitian

milik Modic dan Žvelc dengan judul “Helpful Aspects of the Therapeutic

Relationship in Integrative Psychotherapy” dan telah diterbitkan dalam

International Journal of Integrative Psychotherapy, Vol. 6 tahun 2015

menghasilkan informasi hasil studi kualitatif berupa aspek-aspek yang

bermanfaat dari hubungan terapeutik dalam Integrative Psychotherapy. Melalui

penelitian ini, dapat ditemukan bahwa bahwa ada enam kategori aspek yang

bermanfaat dari hubungan terapeutik, yaitu attunement empatik terapis,

penerimaan terapis, kecocokan antara klien dan terapis, perasaan percaya dan

aman, perasaan hubungan, dan pengalaman. Melalui artikel penelitian ini

peneliti mendapatkan sumber gambaran mengenai apa saja keahlian dan

kemampuan yang harus dimiliki oleh terapis integratif yang tentu membuat

peneliti kian tertarik untuk meneliti hal tersebut pada terapis ruqyah.

Penelitian yang kedua bertema terapis yang menjadi perbandingan

adalah penelitian dalam bentuk skripsi milik Prayitno (2009) yang berjudul

“Model Psikoterapi Ruqyah oleh Ustadz Fadlan” pada Jurusan Psikologi,

Fakultas Psikologi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Penelitian ini

bertujuan untuk mengungkap teknik-teknik yang digunakan dalam psikoterapi,

tahap-tahap pelaksanaan psikoterapi, pengalaman yang didapat oleh klien dan

7
perubahan klien yang tampak dalam psikoterapi Ruqyah Ustadz Fadlan yang

menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini memberikan gambaran konsep

pada peneliti terkait proses teknis terapi ruqyah. Subjek penelitian tersebut juga

dijadikan subjek pada penelitian peneliti. Namun peneliti lebih menitikberatkan

pada peran subjek sebagai peruqyah melalui perspektif hubungan membantu.

Sedangkan penelitian ketiga yang juga menyorot variabel konselor

adalah penelitian yang dilakukan Zalaquett (2011) dari University of South

Florida dan diterbitkan dalam Journal for Social Action in Counseling and

Psychology Vol. 3 (1) Spring 2011 dengan judul What Does It Mean to Be a

Culturally-Competent Counselor? yang menggunakan metodologi penelitian

kualitatif berpendekatan fenomenologi dengan hasil yang menunjukkan bahwa

perubahan demografi mengharuskan human services untuk menjadi lebih

kompeten secara multikultural. Melalui penggunaan kompetensi konsultatif

multikultural sebagai landasan, para narasumber penelitian mengemukakan

strategi untuk mengembangkan kompetensi di dalam ranah kesadaran,

pengetahuan dan keterampilan kompetensi multikultural. Penelitian ini jelas

menyoroti betapa pentingnya menjadi terapis yang berwawasan multikultural

sehingga perubahan akan tidak terlalu terasa. Hal ini tentu amat dibutuhkan

oleh terapis ruqyah mengingat mu‟allaj atau pasien datang dari beragam latar

belakang dan kisah kehidupan.

Sementara penelitian yang mendukung dan menginspirasi peneliti untuk

melihat sisi konseling dan konselor salah satunya adalah milik Daulay (2017)

dengan judul “Peran Konselor Islami Dalam Pelaksanaan Bimbingan (Konselor

Islami, Ciri-Ciri Kepribadian Konselor Islami, Kriteria Konselor Islami)” yang

8
menghasilkan data berupa konselor islami dalam tugasnya membantu klien

mengatasi masalah kehidupan tidak hanya dibutuhkan persyaratan formal dan

penguasaan teori, serta penguasaan teknik konseling, tetapi juga harus

didukung oleh pengetahuan agama dan kepatuhan kepada Allah sebagai bentuk

penghambaan dan pengabdian kepada-Nya. Hal terpenting dari upaya

efektivitas konseling adalah peraturan dalam pertolongan atau pemberian

bantuan itu bukanlah berasal dari pekerjaan si konselor sendiri, namun juga

oleh klien dan situasinya.

Penelitian lain berjudul “Kepribadian Konselor Dalam Perspektif Al-

Quran (Studi Pustaka Berdasarkan Al-Quran Surat Al-Mudatsir Ayat 1-7)”

milik Fiani (2015) menjelaskan bahwa seorang konselor harus memiliki

keterampilan dalam menangani klien. Sebagai konselor islami harus memiliki

wawasan luas dan keterampilan menangani kasus kompleks dalam pelayanan

konseling. Konselor islami harus memiliki kepribadian yang luhur yang dapat

dijadikan tauladan oleh konselinya, maka dari itu harus merujuk kepada konsep

Al-Qur‟an. Penelitian ini bertujuan untuk menggali ayat Al-Qur‟an yaitu surat

Al- Mudatsir ayat 1-7 secara tekstual maupun kontekstual mengisyaratkan

kepribadian konselor. Sedangkan kepribadian konselor mengambil dari sifat

Nabi sebagai suri tauladan. Seorang konselor islami harus mempunyai

wawasan luas, mempunyai akhlak yang baik, mencintai kebersihan serta sabar

dalam menangani pelayanan konseling. Hal ini tentu memberikan kita sedikit

gambaran mengenai bagaimana seharusnya seorang konselor seperti yang

dipedomankan oleh Allah melalui Q.S. Al-Mudatsir ayat 1-7.

9
Ada pula penelitian berjudul “Studi Islam Tentang Akhlak Konselor”

millik Hakim (2013) yang diterbitkan dalam Jurnal Al-Ta‟lim, Jilid 1, Nomor 4

Februari 2013, hlm. 299-311. Penelitian ini menunjukkan bahwa seorang

konselor islami wajib berakhlak Islami sesuai tuntunan al-Qur‟an, yang telah

tercermin pada asma Allah, dan sifat dan akhlak Rasulullah. Berarti seorang

konselor islami harus bercermin kepada Rasulullah dalam berakhlak demi

kelancaran dan efektivitas proses konseling dan terminasinya.

Selain itu penelitian dengan tema konseling dan psikoterapi yang

penelti jadikan acuan dasar perumusan draft ini adalah riset berjudul

“Konseling Dan Psikoterapi Dalam Islam” milik Kusnadi (2014) dari yang

telah diterbitkan oleh Jurnal Tajdid Vol. XIII, No. 2, Juli-Desember 2014.

Artikel ini mengupas perspektif Islam mengenai konseling dan psikoterapi.

disebutkan dalam penelitian ini bahwa ada beberapa metode konseling dan

terapi di dalam Islam, yakni metode keteladanan, penyadaran, penalaran logis

dan metode pelajaran kisah para nabi dan rasul. Namun tidak semua orang

dapat melakukan konseling dan terapi terhadap orang lain sebab diperlukan

pengetahuan dan keahlian khusus, sehingga dia bisa dikatakan sebagai seorang

konselor atau terapis.

Sementara itu proses pemilihan tema dan judul penelitian peneliti amat

terpengaruh oleh hadirnya penelitian yang membahas “Psikoterapi Al-Qur‟an

Sebagai Sebuah Konsep Dan Model” dan diterbitkan dalam Intizar, Vol. 19,

No. 1, 2013 milik Hakim. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui

gambaran psikoterapi Qur‟an sebagai konsep dan model serta implikasinya

bagi kesehatan mental. Manfaat dari penelitian ini, untuk menjadi bagian dari

10
pengembangan dan penguatan teori psikologi Islam, khususnya di bidang

psikoterapi dan kesehatan mental. Variabel penelitian yang akan dikaji adalah

psikoterapi Qur‟an sebagai konsep dan model. Konsep yang menggambarkan

desain atau ide Qur'an tentang visi manusia dan misi sebagai khalifatullah fi al-

ard (pengganti Allah di bumi) dan sebagai hamba Allah. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa psikoterapi Qur‟an memiliki jangkauan yang lebih luas

dari psikologi umum. Selain memperhatikan proses penyembuhan, penekanan

pada upaya perbaikan diri, seperti membersihkan hati, efek impuls primitif

menguasai, meningkatkan derajat nafs, menumbuhkan moral yang baik dan

meningkatkan potensi untuk menjalankan amanah sebagai hamba Allah dan

khalifah di bumi. Juga mengembalikan seseorang dengan alam suci atau

kembali ke jalan yang lurus, yang berarti bahwa psikoterapi Qur'an juga

memberikan bimbingan kepada seseorang untuk menemukan esensi dari

dirinya, menemukan Tuhan dan menemukan rahasia Allah.

11
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Ruqyah merupakan terapi kesehatan holistik berbasis Islam dan pelaku

ruqyah tidak hanya si terapis yang bertindak dalam terapi, tetapi juga konselor

dalam konseling. Diagnosis pasien dilakukan melalui konsultasi dengan ustad

atau ustadzah peruqyah, masing-masing peruqyah memiliki penekanan materi

tertentu. Namun secara umum, memang diperlukan pengetahuan, pengalaman,

keahlian, keterampilan, dan kepribadian yang mumpuni bagi peruqyah yang

juga menjadi konselor non-formal. Hal ini dikarenakan para peruqyah tidak

menempuh jenjang pendidikan khusus untuk menjadi konselor. Pengetahuan

medis dan kejiwaan dipandang penting untuk diketahui oleh semua peruqyah

yang melakukan konseling dan menjadi media penyembuhan penyakit baik

medis maupun non-medis. Diperlukan penguasaan aspek keahlian,

keterampilan, kepribadian, dan pengalaman untuk dapat melakukan proses

konseling yang efektif.

120
B. Saran

1. Bagi Mahasiswa dan Akademisi

Begitu luasnya dunia pengobatan Islam, penting bagi kita untuk

mengembangkan penelitian ini lebih luas, tidak hanya dalam ranah peran

konselor, namun juga dalam identifikasi proses psikologis konselor,

pemetaan keahlian dan keterampilan, serta beragam materi terkait peruqyah

lainnya.

2. Bagi Peruqyah

Amat pentingnya pengajaran ilmu medis dan psikologis membuat peruqyah

tidak hanya bertindak sebagai pengobat, namun juga sebagai jujugan

masyarakat dalam bertindak dan berperilaku. Mengembangkan kompetensi

dan keahlian peruqyah akan menjadikan proses ruqyah baik dalam

konseling maupun terapinya lebih efektif.

121
DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, M. H. B. (2001). Psikoterapi dan konseling Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka


Baru.
Ali, O. M., Milstein, G., dan Maruk, P. M. (2005). The Imam’s role in meeting the
counseling needs of muslim communities in the United States. Psychiatric Services, 56(2).
Alwasilah, C. (2002). Pokoknya kualitatif: Dasar-dasar merancang dan melakukan
penelitian kualitatif. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.
Amin, S. M. (2010). Bimbingan dan konseling Islam. Jakarta: Amzah.
Ancok, D. & Suroso, F. N. (2008). Psikologi Islami: Solusi Islam atas problem-problem
psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aqila, A. (2005). Melek dunia lain: Hal-hal tak terpikirkan sekitar alam ghaib. Jakarta:
Kalam Pustaka.
Ariyanto, M. (2006). Psikoterapi dengan doa. Suhuf. Jurnal Fakultas Agama Islam.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Asy-Syahawi, M. M. (2001) Memanggil roh dan menaklukkan jin, cetakan 5. Bandung:
Remaja Rosda Karya
Bastaman, H. D. (2009). Integrasi psikologi dengan Islam, menuju psikologi islami.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bilgrave, D, P. dan Deluty, R. H. (2008). Religious beliefs and therapeutic orientations of
clinical and counseling psychologists. Journal for the Scientific Study of Religion, Vol
37(2), Jun 2008, 329-349.
Blocher, D. H. (2000). Developmental counseling, rev.ed. New York: John Wiley.
Brink P (1991) Issues of reliability and validity. In: Morse J (Ed) Qualitative Nursing
Research: A Contemporary Dialogue. London: Sage.
Capuzzi, D. & Gross, D.R. (2003). Counseling and psychotherapy: Theories and
interventions. Upper Saddle River, New Yersey:Merril Prentice Hall
Departemen Agama RI. (2000). Al-Qur’an dan terjemahan. Semarang: Asy-Syifa.
Deuraseh, N., & Johar, S. N. A. M. (2008). Healing through ruqyah (incantation) with special
focus on the perception of Malay-Muslim society in Kelantan and Terengganu on ruqyah
as an alternative way of healing in Malaysia. JISHIM Vol. 6 (7), 2007-2008. Universiti
Putra Malaysia, Malaysia.
Fauzi, M. (2007). Agama dan realitas sosial: Renungan & jalan menuju kebahagiaan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gunarsa, Singgih, D. (2004). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Hikmawati, F. (2011). Bimbingan konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Jeanette. (2006). Dasar-dasar konseling. Jakarta: UI-Press.
Kholidah, E.N. (2012). Bahan ajar bimbingan dan konseling belajar.Yogyakarta: UPY
Lahmuddin. (2007). Bimbingan dan konseling Islam. Jakarta: Hijri Pustaka Utama.
Latipun (2011). Psikologi konseling. Malang: UMM Press.
Lubis, S.A. (2010). Konseling Islami dan pendidikan mental. MIQOT Vol. XXXIV No. 1
Januari-Juni 2010.

Mappiare, A. T. (2006). Pengantar konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

McLeod, J. (2015). Pengantar konseling teori dan studi kasus. Jakarta: Prenada Media Group.
Moleong, J. L. (2013). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mubarok, A. (2000). Konseling agama teori dan kasus. Jakarta : PT Bina.
Nasution, S. (2007). Metode penelitian naturalistik kualitatif. Bandung: Tarsito.
Nelson-Jones, R. (2012) The theory and practice of counselling psychology. London: Cassell
Educational.
Nugent, F. A. (2012). Professional counseling: An overview ed. rev. Monterey: Brooks/Cole
Publishing Company.
Palmer, S., dan McMahon, G. (2000). The handbook of counselling. London: Routledge.
Prayitno, dan Amti, E. (2004). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahmanto, A. (2011). Persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Bangunan
FPTK UPI tentang minat kerja. Skripsi. Tidak diterbitkan. Bandung: FPTK UPI.
Rasyadan, M. (2014). Pendekatan dakwah dalam Ruqyah Islamiah. Ruqiyyah Islamiyyah,
Malaysia pada 10 Mei 2014
Soeratno, dan Lincoln, A. (2008). Metodologi penelitina untuk ekonomi dan bisnis.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Smail, D., & Lomas, P. (1999). A century of psychotherapy, in L. King (ed.). Commited
Uncertainty in Psychotherapy: Essays in honour of Peter Lomas. London: Whurr.
Sudjiono, A. (2006). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiharto & Mulawarman. (2007). Buku ajar psikologi konseling. Semarang: Unnes Press.

Sunarty, K., & Mahmud, A. (2016). Konseling perkawinan dan keluarga. Makassar: Badan
Penerbit UNM.

Sutoyo, Anwar. (2009). Bimbingan konseling Islami: Teori & praktik. Semarang: Widya
Karya
Suyadi. (2008). Quantum dzikir. Yogyakarta: PT. Diva Press.
Taufiq, M. I. (2006). Panduan lengkap dan praktis Psikologi Islam. Judul Asli: At-Ta’shil al-
Islami Lil Dirasaat an-Nafsiiyah. Penerjemah: Sari Narulita, Lc. Jakarta: Gema Insani
Press.
Van Tongeren D. R., Welch R. D., Davis D. E., Green J. D., Worthington E. L.Jr. (2012).
Priming virtue: Forgiveness and justice elicit divergent moral judgments among religious
individuals. Journal of Positive Psychology, 7, 405–529
Willis, B. & Templeton, M. (2009). Obtaining counseling licensure in Alabama. The
Alabama Counseling Association Journal, 35 (1), 14-18.
Yasir, F. A, (2017). Menjadi muslim sehat dan kuat dengan ruqyah syar`iyyah dan doa.
Yogyakarta: Era Adicitra Intermitha.
York, C. M. (2011). The effects of ruqya on non-Muslim: A multiple case study exploration.
Dissertation. Palo Alto, California: Institute of Transpersonal Psychology.

Yusuf dkk. (2009). Landasan bimbingan dan konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Ziyad, A. (2005). Pedoman praktek ruqyah syar’iyyah untuk terapi sendiri dan orang lain.
Lombok: Lombok Ruqyah Center.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Permohonan Menjadi Responden

Assalamu’alaikum wr. wb.


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rizha Krisnawardhani
NIM : 09710071
adalah mahasiswi S1 Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Saat ini kami sedang melaksanakan penelitian tentang “ASPEK TERAPIS
DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”. Untuk terlaksananya penelitian ini kami
mengharapkan kepada Bapak/Ibu/Saudara-i sebagai responden. Informasi yang ada berikan
akan dijaga kerahasiaannya. Penelitian ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan
pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara-i, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2017


Peneliti,

(RIZHA KRISNAWARDHANI)
No.: 01/S/I/03/2017

INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Dengan bertanda tangan dibawah ini, Saya bertindak sebagai responden penelitian“ASPEK
TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH” menyetujui untuk menjadi responden
penelitian atas diri saya sendiri dengan data sebagai berikut:

Nama : DF
Jenis Kelamin : ..................................................................................................
TTL : ..................................................................................................
Riwayat Pekerjaan : ...................................................................................................
No. Telp./HP : ...................................................................................................
Alamat : ...................................................................................................
...................................................................................................

Dengan bertanda tangan di bawah ini saya SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat secara
aktif dalam program penelitian “ASPEK TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”
yang dilaksanakan oleh PENELITI. Proses penelitian akan dilaksanakan dalam beberapa kali
pertemuan dengan jabaran program sebagai berikut:

1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:


a. Saya bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses penelitian berlangsung
b. Saya diminta untuk memberikan informasi yang sejujur-jujurnya berkaitan dengan
informasi yang Saya miliki terkait penelitian ini.
c. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan tidak akan
disampaikan secara terbuka kepada umum
d. Saya menyetujui adanya proses perekaman selama proses penelitian berlangsung
dengan jaminan informasi pribadi saya akan dirahasiakan
e. Guna menunjang kelancaran proses penelitian, hal-hal yang berkenaan dengan waktu
dan tempat akan berjalan sesuai dengan kesepakatan.
f. Dalam menanda tangani lembar ini, saya sama sekali TIDAK TERPAKSA dan
DIPAKSA oleh siapapun sehingga saya bersedia mengikut proses ini dari awal hingga
selesai serta menerima segala hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini.

Yogyakarta, ..............................................
Responden,

( )
Lampiran 2
Surat Permohonan Menjadi Responden

Assalamu’alaikum wr. wb.


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rizha Krisnawardhani
NIM : 09710071
adalah mahasiswi S1 Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Saat ini kami sedang melaksanakan penelitian tentang “ASPEK TERAPIS
DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”. Untuk terlaksananya penelitian ini kami
mengharapkan kepada Bapak/Ibu/Saudara-i sebagai responden. Informasi yang ada berikan
akan dijaga kerahasiaannya. Penelitian ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan
pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara-i, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2017


Peneliti,

(RIZHA KRISNAWARDHANI)
No.: 02/S/I/03/2017

INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Dengan bertanda tangan dibawah ini, Saya bertindak sebagai responden penelitian“ASPEK
TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH” menyetujui untuk menjadi responden
penelitian atas diri saya sendiri dengan data sebagai berikut:

Nama :B
Jenis Kelamin : ..................................................................................................
TTL : ..................................................................................................
Riwayat Pekerjaan : ...................................................................................................
No. Telp./HP : ...................................................................................................
Alamat : ...................................................................................................
...................................................................................................

Dengan bertanda tangan di bawah ini saya SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat secara
aktif dalam program penelitian “ASPEK TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”
yang dilaksanakan oleh PENELITI. Proses penelitian akan dilaksanakan dalam beberapa kali
pertemuan dengan jabaran program sebagai berikut:

1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:


a. Saya bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses penelitian berlangsung
b. Saya diminta untuk memberikan informasi yang sejujur-jujurnya berkaitan dengan
informasi yang Saya miliki terkait penelitian ini.
c. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan tidak akan
disampaikan secara terbuka kepada umum
d. Saya menyetujui adanya proses perekaman selama proses penelitian berlangsung
dengan jaminan informasi pribadi saya akan dirahasiakan
e. Guna menunjang kelancaran proses penelitian, hal-hal yang berkenaan dengan waktu
dan tempat akan berjalan sesuai dengan kesepakatan.
f. Dalam menanda tangani lembar ini, saya sama sekali TIDAK TERPAKSA dan
DIPAKSA oleh siapapun sehingga saya bersedia mengikut proses ini dari awal hingga
selesai serta menerima segala hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini.

Yogyakarta, ..............................................
Responden,

( )
Lampiran 3

Surat Permohonan Menjadi Responden

Assalamu’alaikum wr. wb.


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rizha Krisnawardhani
NIM : 09710071
adalah mahasiswi S1 Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Saat ini kami sedang melaksanakan penelitian tentang “ASPEK TERAPIS
DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”. Untuk terlaksananya penelitian ini kami
mengharapkan kepada Bapak/Ibu/Saudara-i sebagai responden. Informasi yang ada berikan
akan dijaga kerahasiaannya. Penelitian ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan
pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara-i, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2017


Peneliti,

(RIZHA KRISNAWARDHANI)
No.: 03/S/I/03/2017

INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Dengan bertanda tangan dibawah ini, Saya bertindak sebagai responden penelitian“ASPEK
TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH” menyetujui untuk menjadi responden
penelitian atas diri saya sendiri dengan data sebagai berikut:

Nama : UA
Jenis Kelamin : ..................................................................................................
TTL : ..................................................................................................
Riwayat Pekerjaan : ...................................................................................................
No. Telp./HP : ...................................................................................................
Alamat : ...................................................................................................
...................................................................................................

Dengan bertanda tangan di bawah ini saya SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat secara
aktif dalam program penelitian “ASPEK TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”
yang dilaksanakan oleh PENELITI. Proses penelitian akan dilaksanakan dalam beberapa kali
pertemuan dengan jabaran program sebagai berikut:

1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:


a. Saya bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses penelitian berlangsung
b. Saya diminta untuk memberikan informasi yang sejujur-jujurnya berkaitan dengan
informasi yang Saya miliki terkait penelitian ini.
c. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan tidak akan
disampaikan secara terbuka kepada umum
d. Saya menyetujui adanya proses perekaman selama proses penelitian berlangsung
dengan jaminan informasi pribadi saya akan dirahasiakan
e. Guna menunjang kelancaran proses penelitian, hal-hal yang berkenaan dengan waktu
dan tempat akan berjalan sesuai dengan kesepakatan.
f. Dalam menanda tangani lembar ini, saya sama sekali TIDAK TERPAKSA dan
DIPAKSA oleh siapapun sehingga saya bersedia mengikut proses ini dari awal hingga
selesai serta menerima segala hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini.

Jakarta, ..............................................
Responden,

( )
Lampiran 4
Surat Permohonan Menjadi Responden

Assalamu’alaikum wr. wb.


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rizha Krisnawardhani
NIM : 09710071
adalah mahasiswi S1 Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Saat ini kami sedang melaksanakan penelitian tentang “ASPEK TERAPIS
DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”. Untuk terlaksananya penelitian ini kami
mengharapkan kepada Bapak/Ibu/Saudara-i sebagai responden. Informasi yang ada berikan
akan dijaga kerahasiaannya. Penelitian ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan
pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara-i, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2017


Peneliti,

(RIZHA KRISNAWARDHANI)
No.: 04/S/I/03/2017

INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Dengan bertanda tangan dibawah ini, Saya bertindak sebagai responden penelitian“ASPEK
TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH” menyetujui untuk menjadi responden
penelitian atas diri saya sendiri dengan data sebagai berikut:

Nama : UJ
Jenis Kelamin : ..................................................................................................
TTL : ..................................................................................................
Riwayat Pekerjaan : ...................................................................................................
No. Telp./HP : ...................................................................................................
Alamat : ...................................................................................................
...................................................................................................

Dengan bertanda tangan di bawah ini saya SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat secara
aktif dalam program penelitian “ASPEK TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”
yang dilaksanakan oleh PENELITI. Proses penelitian akan dilaksanakan dalam beberapa kali
pertemuan dengan jabaran program sebagai berikut:

1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:


a. Saya bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses penelitian berlangsung
b. Saya diminta untuk memberikan informasi yang sejujur-jujurnya berkaitan dengan
informasi yang Saya miliki terkait penelitian ini.
c. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan tidak akan
disampaikan secara terbuka kepada umum
d. Saya menyetujui adanya proses perekaman selama proses penelitian berlangsung
dengan jaminan informasi pribadi saya akan dirahasiakan
e. Guna menunjang kelancaran proses penelitian, hal-hal yang berkenaan dengan waktu
dan tempat akan berjalan sesuai dengan kesepakatan.
f. Dalam menanda tangani lembar ini, saya sama sekali TIDAK TERPAKSA dan
DIPAKSA oleh siapapun sehingga saya bersedia mengikut proses ini dari awal hingga
selesai serta menerima segala hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini.

Jakarta, ..............................................
Responden,

( )
Lampiran 5
Surat Permohonan Menjadi Responden

Assalamu’alaikum wr. wb.


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rizha Krisnawardhani
NIM : 09710071
adalah mahasiswi S1 Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Saat ini kami sedang melaksanakan penelitian tentang “ASPEK TERAPIS
DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”. Untuk terlaksananya penelitian ini kami
mengharapkan kepada Bapak/Ibu/Saudara-i sebagai responden. Informasi yang ada berikan
akan dijaga kerahasiaannya. Penelitian ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan
pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara-i, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2017


Peneliti,

(RIZHA KRISNAWARDHANI)
No.: 05/S/I/03/2017

INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Dengan bertanda tangan dibawah ini, Saya bertindak sebagai responden penelitian“ASPEK
TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH” menyetujui untuk menjadi responden
penelitian atas diri saya sendiri dengan data sebagai berikut:

Nama : UF
Jenis Kelamin : ..................................................................................................
TTL : ..................................................................................................
Riwayat Pekerjaan : ...................................................................................................
No. Telp./HP : ...................................................................................................
Alamat : ...................................................................................................
...................................................................................................

Dengan bertanda tangan di bawah ini saya SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat secara
aktif dalam program penelitian “ASPEK TERAPIS DALAM PSIKOTERAPI RUQYAH”
yang dilaksanakan oleh PENELITI. Proses penelitian akan dilaksanakan dalam beberapa kali
pertemuan dengan jabaran program sebagai berikut:

1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:

Dalam kegiatan ini saya memahami, menyadari dan menerima bahwa:


a. Saya bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses penelitian berlangsung
b. Saya diminta untuk memberikan informasi yang sejujur-jujurnya berkaitan dengan
informasi yang Saya miliki terkait penelitian ini.
c. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan tidak akan
disampaikan secara terbuka kepada umum
d. Saya menyetujui adanya proses perekaman selama proses penelitian berlangsung
dengan jaminan informasi pribadi saya akan dirahasiakan
e. Guna menunjang kelancaran proses penelitian, hal-hal yang berkenaan dengan waktu
dan tempat akan berjalan sesuai dengan kesepakatan.
f. Dalam menanda tangani lembar ini, saya sama sekali TIDAK TERPAKSA dan
DIPAKSA oleh siapapun sehingga saya bersedia mengikut proses ini dari awal hingga
selesai serta menerima segala hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini.

Jakarta, ..............................................
Responden,

( )
Lampiran 6
DAFTAR PERTANYAAN

AUTOANAMNESA
Lampiran 7
DAFTAR PERTANYAAN

ALLOANAMNESA
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : DF Lokasi : BRC dr. Muslimah


Tanggal : 07 Februari 2017 Teknik : Wawancara semi terstruktur
Pukul : 11.24 - 13.32

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Assalamu’alaikum, dok.
2 Wa’alaikumsalam warohmatullah wabarokatuh dek.
3 Ini Rizha ya?
4 Iya dok, yang dari UIN kemarin. Maaf, janjian
5 jam 10 tapi baru sampai sekarang. Tadi nyasar.
6 O iya ya? Hahahaha. O iya ini ngomong-ngomong
7 dapat nama saya darimana?
8 Oh iya dok. Kebetulan kemarin saya broadcast di
9 grup WA BSMI dan dapat rekomendasi dari dr.
10 BES, Sp. A. Nah beliau juga merekomendasikan
11 DR. dr. S, Sp. B. yang ngajar juga di U*Y. Selain
12 itu ada teman saya yang anak kebidanan dulu
13 mahasiswi dokter di STIKES M***** juga
14 merekomendasikan Dokter. Alhamdulillah saat ini
15 saya sedang penelitian untuk skripsi dok terkait
16 ruqyah, cuma memang khusus yang syar’iyyah aja,
17 dok. Saya pikir dokter juga termasuk yang berani
18 kan ya...
19 Hahaha... Berani gimana sayang?
20 Iya dok, soalnya biasanya di Indonesia jarang lho
21 dokter yang mau combine ilmu medis barat sama
22 ilmu Islam, bahkan ketika mereka sendiri
23 sebenarnya Muslim. Kebanyakan Malaysia malah
24 saya ketemunya.
25 Haha, itu memang karena saya tertarik. Oh iya ini mau
26 di video atau gimana?
27 Oh iya dok, hampir lupa. Astaghfirullah... Jadi gini
28 dok, saya minta izin untuk melakukan perekaman
29 selama sesi wawancara kita yang pertama ini, Insya
30 Allah jadi ajang silaturahmi ya dok...
31 Hahaha iya iya Insya Allah.
32 Terus kalau nanti dokter berkenan dan
33 mengizinkan, saya berencana melakukan
34 dokumentasi berupa foto, sama insya allah video
35 untuk sesi terapi ruqyah-nya.
36 Berarti nanti mau roleplay apa gimana?
37 Oh enggak dok. Insya Allah nanti kalau pas ada
38 sesi terapi saya mohon diinformasikan supaya bisa
39 segera kesini.
40 O... Iya iya. Saya pikir mau di-roleplay-kan gitu.
41 O enggak dok. Pengennya yang real pas memang
42 ada pasien aja gitu dok. Ehm sekalian saya mohon
1
43 izin rekam sekarang boleh dok?
44 O iya iya, nggak apa-apa. Disini aja biar kedengaran
45 ya?
46 O iya dok, iya dok. Saya taruh disini ya. Kita mulai
47 rekam.
48 O iya.
49 He’eh. Ee... Jadi gini dok. Untuk yang pertanyaan
50 pertama saya sih tentang profil kliniknya dulu gitu.
51 Jadi dokter sebenarnya sudah mulai buka klinik ini
52 dari kapan?
53 Kalau di Jogja baruu dua ribuuuuuuu tiga belas ya. Eh
54 ini berapa tahun? Iyalah sekitar itu. Kan sebelumnya
55 kan saya sudah praktek sejak 2009. Saya muter-muter,
56 terus saya pulang kesini gitu kan. Sebenernya ada
57 klinik di Sukoharjo, saya laju kan Sukoharjo-
58 Wonogiri-sini, tapi sudah saya lepas karena capek,
59 terus akhirnya saya fokus disini. Lha itu 2013an, 2012-
60 2013an.
61 O, dulu itu layanannya apa aja dok? Sebelum
62 akhirnya jadi yang seperti sekarang?
63 Pertamanya, praktek saya cuman praktek ini ya, jadi
64 saya itu sebelum jadi dokter, asalnya justru lebih ke
65 thibbun nabawi dulu. Maksudnya bekam, ruqyah.
66 Justru waktu masih kuliah tahun 2003 saya sudah
67 praktek bekam, ruqyah gitu.
68 Oo.. Hehe...
69 Haha... Jadi belum dok, kalau dokternya kan baru
70 2009, karena saya lulusnya kan terlambat sempat cuti
71 satu tahun. Waktu itu nggak punya uang saya. Hehe...
72 saya cuti terus eeee tapi saya lebih fokusnya memang
73 di bekam, ruqyah terus kemudian baru praktek setelah
74 lulus. Jadi disini selain praktek umum, saya praktek
75 bekam, ruqyah gitu, sama herbal lah ya intinya. Kan
76 saya juga konsultan dari beberapa pabrik herbal dulu,
77 sekarang sudah, sudah stop sih karena waktunya udah
78 nggak mencukupi, kalau saya harus konsul apa. Jadi
79 konsultan semuanya.
80 Harus wira-wiri ya dok?
81 Sebenernya konsultan herbal itu nggak wira-wiri sih.
82 Cuman kalau ada event saya harus kesana, satu, terus
83 kemudian ada lagi, apa ya bahasanya? Tiap hari kan
84 ngonsuli herbal, sedangkan konsul bekam, ruqyah,
85 praktek umum aja udah banyak, udah nggak bisa.
86 Apalagi kalau saya ngajar. Fokusnya lebih kesitu kalau
87 praktek umum pertama kali di Bekam-Ruqyah Center
88 dan kemudian jadi praktek dokter umum. Ya kalaupun
89 praktek dokter umum ya teteeep bekam, ruqyahnya
90 jalan. Thibbun Nabawi jalan, herbal gitu ya. Dan saya
91 juga pelatihan-pelatihan akupuntur. Kalau ada pasien
92 yang pakai aman, herbal kan, ee thibbun nabawi kan
93 biasanya nggak mau pakai obat medis. Sebagian
2
94 masyarakat itu lho masih belum bisa diedukasi, tetep
95 obat medis jalan itu belum bisa, jadi saya tetep semua
96 saya pelajari untuk mensupport orang-orang yang
97 terkena gangguan jin, sihir maupun ‘ain itu tadi.
98 Terus latar belakangnya dokter bisaaa e apa ya?
99 Bikin-bikin kayak terapi ruqyah dan bekam gitu.
100 Belajarnya mungkin dari manaaa, seperti itu.
101 Jadi saya itu dulu berguru, kan saya ini dari orang
102 awam ya. Maksudnya eeeee saya ngaji dari kecil,
103 kerudung ya misalnya pakai biasanya ya kerudung
104 biasa, kemudian saya belajar Bahasa Arab. Saya
105 bertemu dengan guru-guru saya dari mana-mana, ada
106 yang lulusan Yaman ya kan, lulusan Mesir dan segala
107 macem. Nah eeee pertama kali saya belajar ya sama
108 guru-guru saya tersebut. Bukan ibaratnya gini, sama
109 orang yang, kalau sekarang kan sudah trend ya bekam
110 ruqyah ya. Sudah ada lembaga-lembaga. Enggak, saya
111 justru muasalnya dari guru-guru saya yang mereka
112 berguru langsung pada orang-orang yang belajar
113 bekam, yang mengajar bekam di Mesir. Kalau disana
114 kan nggak mesti pakai sertifikat kan enggak, gitu lho.
115 Jadi saya belajar dari tahun itu sama guru-guru saya.
116 Lebih banyak kesana. Terus kemudian makin kesini
117 saya walaupun sudah mengajar, saya sudah praktek,
118 saya tetap mengembangkan ilmu saya belajar ke, kalau
119 ada dokter lain yang praktek bekam saya ke, saya lihat,
120 saya datangi, saya kursus juga ke dia, saya pelatihan
121 juga. Untuk apa ya, untuk mengembangkan wawasan.
122 Mungkin teknik dia berbeda dengan teknik guru-guru
123 saya, teknik saya gitu kan. Jadi semua saya datengin,
124 sampai orang mungkin datang ngapain DF kesini ya?
125 Kok udah, udah ngajar kok belajar lagi? Ya nggak apa-
126 apa karena untuk mengembangkan wawasan kan ilmu
127 kan perlu terus belajar ke semua orang.
128 Yang bikin DF tertarik untuk bekam dan ruqyah
129 itu apa?
130 Eee. Pengobatan Nabi ya. Yang pasti apa yang
131 diajarkan e di... jadi gini, saya tu setelah sedikit
132 mampu membaca Bahasa Arab, kitab-kitab Bahasa
133 Arab, saya lebih fokus untuk mempelajari dunia
134 kesehatan dalam Islam, dalam kedokteran Islam itu
135 kan. Terus saya juga, pada waktu itu saya menghafal
136 Qur’an, eeee disitu kan saya bisa melihat ya temen-
137 temen saya itu ya, ibaratnya Qur’anic Healing itu
138 benar-benar luar biasa. Jadi saya makin seneng, bukan
139 berarti saya menyingkirkan ilmu saya sebagai dokter,
140 enggak. Justru ternyata dicombine itu jauh lebih
141 sempurna dan memang banyak pasien dengan
142 gangguan medis misalnya kok ya batuk pilek yang
143 lama atau maag, paling banyak tu maag, tapi ternyata
144 gastritis itu tidak murni 100% gastritisnya ini, rata-
3
145 rata ya, apalagi pada orang dewasa, itu bukan medis.
146 Mau dikasih medis apapun bahkan sampai yang sudah
147 ada operasi dan segala macam diagnosanya diberbagai
148 dokter dari gastritis, apendixitis, maksudnya usus
149 buntu sampai operasi setelah itu masih sakit-sakitan
150 terus gitu kan, nah dari situ saya semakin tertarik,
151 ditambah pasien seperti itu semakin tertarik, ketika
152 saya terapi dengan bekam ruqyah justru hasilnya jauh
153 lebih sempurna. Ya memang diawal harus dicombine
154 dengan dua-duanya, dan jaman sekarang masalah jin,
155 sihir, ‘ain itu malah lebih banyak ya. Kan maksiat itu
156 memang makin banyak gitu kan. Ada juga orang yang
157 sudah ngaji, tetapi sombong. Kayak saya, seperti saya
158 misalnya, saya pakai cadar gitu kan. Santri saya juga
159 banyak orang pakai cadar, murid saya atau eeee...
160 Mahasiswi
161 Iya, kemudian eee apa namanya, pasien-pasien saya
162 gitu, mereka justru kadang dengan pakaian kayak gitu
163 kadang banyak gangguan jinnya gitu lho. Kenapa, gitu
164 kan. Bahkan teman saya penghafal Qur’an, jadi kami
165 menghafal Qur’an di Solo. Di Solo itu ada hafidzoh
166 ngapalin Qur’an, sudah hapal 30 juz. Kenapa bisa kena
167 gangguan jin sampai kesurupan? Perkaranya di hati.
168 Ada orang pakai bajunya biasa aja, udah kerudungan
169 tapi biasa aja, masih. Mungkin pandangan orang ini
170 belum syar’i penampilannya. Tapi mengapa dia
171 bersih? Karena perkaranya kembalinya ke hati. Nah,
172 disini kan sekaligus dakwah ya. Saya mengobati, saya
173 mendakwahkan tentang tazkiyatun nafs. Jadi
174 penyucian jiwa. Dengan apa? Dengan Qur’anic
175 Healing tadi. A itu yang selama ini, banyak orang
176 hanya ngaji, ngaji, ngaji. Ibaratnya ngaji duduk di
177 pengajian ya kan dengan kelompoknya gitu ya. Atau
178 kalau saya kerudung yang gede-gede, cadar-cadar gitu.
179 Tetapi ada yang kurang gitu lho. Ya disini saya
180 mencoba melengkapi yang kurang itu. Perkara hati,
181 yang ini jelas-jelas seimbang. Dengan apa? Kan
182 memang Allah sudah menyampaikan ya, besok itu
183 nggak akan bermanfaat alladzi la alyaumalayan
184 fa’umalun wala banu ilaman attaullah bi qolbin salim,
185 akan datang suatu hari yang tidak bermanfaat lagi gitu
186 kan harta dan anak-anak, semuanya nggak ada
187 manfaatnya, dan bukan amal yang banyak. Tetapi apa?
188 Yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.
189 Kan gitu. Nah itu lho yang saya sebenarnya eee
190 semakin kuat dan itu pijakan saya dan lebih
191 menjadikan saya tu seneng gitu dengan dunia ini,
192 karena bisa mendakwahi orang lain. Mendukunglah,
193 mendukung dakwah saya gitu. Sehingga jadi saya kira
194 besarnya klinik mungkin ya alhamdulillah dengan
195 seperti itu ya. Jadi dengan ada banyak hal selain
4
196 praktek umum, dan terbanyak pasien justru di ruqyah
197 center tadi.
198 Oooo
199 E’ee, jadi di gangguan jin, sihir, ‘ain itu terbanyak
200 setiap hari. Ini praktek kencantikan juga awalnya
201 konsul kecantikan, tapi ternyata memang ada masalah
202 di wajahnya dari kena jin atau sihir atau ‘ain. Jadi
203 kadang menemukan gitu lho tanpa sengaja gitu kan.
204 Dok, saya nggak sembuh-sembuh ni jerawatnya, atau
205 item banget padahal yang lainnya bagus, atau merah
206 rusak tapi bukan roshache ya. Eee sampai rusak berat
207 gitu.
208 Hemmm, bisa sampai begitu ya?
209 Iya’.
210 Kalau seandainya... O iya ini, tadi kan DF bilang,
211 cerita nih kalau misalnya backgroundnya dari
212 umum gitu ya, tertariknya.
213 Dokter umum.
214 Iya, tertariknya kemudian untuk belajar e kalau di
215 teori kami kebetulan ruqyah kan masuk ke dalam
216 psikoterapi islam gitu ya,
217 O iya.
218 Tertariknya untuk belajar itu sebetulnya awalnya
219 darimana? Memang dari kecilkah atau gimana?
220 Eeeee saya itu kan memang, awal ngaji itu, ibaratnya
221 sebenarnya faktor ini ya, saya melihat beberapa orang
222 kayak ibu saya, keluarga lah sebenarnya, banyak yang
223 berobat ke dokter, temen-temen yang sakitnya berat-
224 berat, itu ibaratnya bukan nggak sembuh ya, memang
225 belum diizinkan sembuh sama Allah gitu kan. Setelah
226 dengan ruqyah, dengan bekam pada waktu itu tahun
227 2000an itu, 2000 awal, 2001-2002 saya lihat kok
228 kayaknya kok justru ada perbaikan gitu lho. Setelah
229 mereka ada perbaikan, lah saya pada tahun 2003 itu
230 terjunnya lebih mantep lagi. Jadi lebih ke arah, ketika
231 saya melihat bahwa pengobatan konvensional ya
232 bahasanya yang saya geluti tu tidak 100% itu
233 bermanfaat pada semua kasus. Bukan kok nggak
234 bermanfaat lho ya, tetap bermanfaat tetapi pada kasus-
235 kasus yang saya bilang tadi, itu tidak bisa gitu lho.
236 Tetapi tetep ada sebagai pendamping dia. Makanya
237 saya lebih... Apa ya? Itu yang membuat saya tertarik
238 banget itu kayak gitu. Jadi nyatanya untuk kecantikan
239 ya nggak bisa ya diobatin apa aja nggak bisa ya kalau
240 kasusnya kan kasus dasarnya ni apa sih? Gitu... Orang
241 gelisah nggak karuan, kalau datang ke psikiater pasti
242 langsung dikasih obat-obatan atau depresi misalnya,
243 dugaannya depresi, arahnya bipolar lah, langsung
244 semuanya obat-obatan medis. Sedangkan apakah obat
245 medis itu menyembuhkan? Kan tidak kan. Aaa maka
246 ketikaaa sayaaa, apa namanya, gali terus termasuk
5
247 kasusnya I, I yang mungkin kemarin booming di Silet
248 itu ya, kan itu saya diajak juga untuk wawancara
249 karena I juga kesini. Eeee gangguan yang ada pada dia,
250 psoriasis, p-s-o-r-i-a-s-i-s tulisannya, eee itu memang
251 ada hal lain gitu. Sebagai dokter saya nganggepnya
252 diagnosa psoriasis pasti ya kan, tapi ketika terapi ada
253 hal lain yang saya lihat. Ketika saya ruqyah, karena
254 saya curiga, saya ruqyah langsung ada reaksi. Dan
255 memang ternyata ditemukan, ada bughul-bughul sihir
256 disana gitu. Kan saya tidak tahu gitu kan I tidak cerita
257 gitu, setelah saya ruqyah terus baru dia cerita bahwa
258 banyak sihir, banyak jin gitu, gagguan-gangguan
259 dirumahnya. Bahkan ketika saya dirumahnya kemarin
260 masih juga saya ruqyah kembali, keluar lagi, ada
261 bughulnya lagi, keluar lagi begitu. Seperti itu, gitu.
262 Alhamdulillah sebenarnya memang sebenarnya
263 berobat dengan Qur’an itu kan memang yang paling
264 baik gitu kan. Dan Allah juga mengatakan barang
265 siapa yang tidak sembuh dengan Qur’an berarti
266 memang Allah tidak menghendaki kesembuhan buat
267 dia... kayak gitu. Alhamdulillah selama ini, e beberapa
268 temen yang kena gangguan ya, itu masya allah ya
269 kalau dia ruqyahnya benar, perbaikan jiwa, kepada
270 sesama Muslim dia misalnya minta maaf, sembuh.
271 Itu... gangguan-gangguan itu banyak yang sembuh.
272 Depresi gitu kan, bipolar... Eh ini bukan menduga ya,
273 tetapi memang pasien memang hidupnya menjadi jauh
274 lebih bagus gitu kan. Tanpa obat sama sekali gitu kan.
275 Alhamdulillah... Karena kan itu dari Allah yang....
276 Allah kan yang ngasih penyakit ya kan... Yang
277 nyembuhkan juga. Selama ini aku lebih kesana, tanpa
278 sekali lagi saya bukan menyingkirkan ilmu psikiatri
279 ya. Bukan. Tidak sama sekali. Wong saya juga seorang
280 dokter. Cuman ketika kasus-kasus yang ada ternyata
281 memang lebih, sangat lebih bermanfaat dengan Al-
282 Qur’an.
283 Kalau menurut dokter nih sebenernya yang
284 komplementer itu yang mana, yang saling
285 melengkapi itu yang mana? Yang Al-Qur’ankah
286 atau yang medis?
287 Eeeee gimana ya? Jadi saya adalah orang yang tidak
288 pernah duduk di satu pihak. Saya imunisasi ditanya,
289 semua tulisan saya itu tidak pernah memihak imunisasi
290 halal atau haram. Saya bilang haram, halal. Saya
291 enggak pernah. Atau kasus-kasus herbal. Jadi saya
292 sebagai dokter saya belajar dua-duanya. Saya belajar
293 meracik krim-krim, obat-obat medis. Tapi saya juga
294 belajar meracik herbal. Segala macam yang natural,
295 yang anti medis saya juga ikut terjun di komunitasnya.
296 Jadi ketika mana dari diantara keduanya itu yang
297 paling bagus, itu enggak. Saya menurut saya tidak bisa
6
298 memutlakkan ya. Kadang gini, pernah ada kasus di
299 Yaman, itu ustadz-ustadz saya menceritakan, memang
300 rata-rata ustadz saya lulusan dari Yaman, dari Damajz.
301 Waktu itu ada yang eeeeeee apa namanya..... epilepsi
302 tu apa namanya?
303 Ayan
304 Ya epilepsi lah ya pokoknya bahasa ininya ya. Kejang
305 ya. Dia memang ter, emang diagnosa dokternya emang
306 epilepsi. Karena disana mungkin eeee dunia medis itu
307 kurang, akhirnya itu diruqyah, dipukul, diruqyah terus.
308 Tanpa ada pengobatan. Apa yang terjadi makin buruk.
309 Kemudian para ulama, ada ulama yang menyampaikan
310 ini salah. Segala sesuatu itu sesuai porsinya. Kan
311 begitu. Jadi kita tidak boleh buta, seorang dokter tidak
312 boleh buta dengan pengobatan nabi. Seorang yang
313 bukan medis itu kadang-kadang yang bener cuman
314 Nabi doang, pengobatan ini, pengobatan medis haram.
315 Enggak boleh. Kita lihat kembali kepada fatwa ulama,
316 wong fatwa ulama aja justru kedua-duanya itu
317 bermanfaat ketika pada kasus yang tepat. Kan begitu.
318 Saya tidak pernah menduduki satu pihak sih. Ketika
319 ada pro-kontra, mesti saya dibilang abu-abu. Bukan...
320 Karena saya mempelajari kedua-duanya. Baking soda,
321 ada yang pro ada yang kontra. Saya ada di tengah-
322 tengah. Karena apa? Saya juga mempelajari baking
323 soda, tetapi saya juga membaca hal-hal yang tidak
324 bermanfaat dari baking soda dari penelitian ilmiah.
325 Maka didunia ini tidak ada sesuatu hal yang ibaratnya
326 mutlak, 100% betul, 100% benar. Bahkan dalam tafsir
327 sama fiqih, iya kan?! Maka saya memang eee saat ini
328 gitu alhamdulillah, kalau dulu enggak. Saya milih
329 yang bener itu cuman ini gitu. Tapi setelah beberapa
330 tahun ini, mungkin, saya mulai berubah itu tahun
331 2011, 2012 ada perubahan luar biasa dari saya. Selama
332 12 tahun dari 2000 sampai 2012 yang bener saya ini
333 gitu. Fiqih tu ini, yang item-item cadaran kayak saya
334 semua gitu. Saya baru berubah seperti ini kan baru ya.
335 Baru selama 2011 12 itu jadi sekarang berarti baru 4 5
336 tahun. Jadi saya sudah merubah karena saya akhirnya
337 terjun di dua-duanya. Yang dulu-dulu ini haram, saya
338 lihat apakah benar-benar haram, saya terjun... gitu. Di
339 skincare yang dibilang sulam-sulam haram, semuanya
340 haram, saya terjun sehingga saya bisa menghukumi ini
341 haram nggak sih, gitu. Jadi tidak di dua-duanya. Saya
342 berada di tengah, bahwasannya kedua-duanya
343 bermanfaat ketika pada kasus yang tepat. Bahkan
344 biasanya saya combine dua-duanya dan itu lebih
345 bagus.
346 Cara dokter untuk mengidentifikasi misalnya,
347 ketika lagi melakukan perawatan medis, lagi
348 tatalaksana medis, dan kemudian oh tenyata ada
7
349 gangguan yang lain itu bagaimana dok?
350 Ee, kalau di medis kan sudah jelas. Misalnya kalau
351 kita PPDGJ, ya kan. Itu sudah baku begitu. Tetapi
352 pada kasus-kasus dia misalnya, dia gangguan jiwa tapi
353 ada tumpangan jinnya, itu memang berbeda dari eee
354 ini, kita kebiasaan ya, akan sangat, kadang ada pasien,
355 ya saya pernah dapat pasien ya... Dari Bali. Dia jadi
356 mu’alaf. Dia menduga, jadi dia itu sakit bulosa ya,
357 sebadan, dia menduga itu adalah santet dari Bali, dari
358 keluarganya di Bali. Jadi dia datang sebagai pasien
359 ruqyah. Dia bilang “Dok saya ini kena santet, jadi
360 badan saya kayak gini.” terus menerus, ya kan. Saya
361 diagnosa justru tidak. “Mbak kamu nggak ada
362 gangguan jin, sihir, ‘ain nggak ada. Justru
363 permasalahan kamu adalah kamu ini murni medis.”
364 Gitu. Jadi ada juga yang medis juga saya diagnosa
365 gangguan, ini gangguan kejiwaan. Kemana-mana
366 diagnosanya gangguan kejiwaan. Tapi saya sampaikan
367 ini bukan medis. Tapi ini adalah gangguan jin, sihir,
368 ataupun ‘ain. Karena memang ada bentukan yang khas
369 ya. Tapi untuk saya mengungkapkan, batasannya itu
370 pada orang yang tidak eee terjun sebagaimana saya,
371 tapi kalau para peruqyah gitu ya, dia bisa ngerti. Ada
372 sebuah rasa yang berbeda, hahaha. Gimana
373 ngomongnya ya? Jadi tidak bisa, saya punya banyak
374 pasien yang memang murni medis. Ya. Skizofren juga
375 ada. E’e pasien-pasien skizofren. Jadi santri saya nikah
376 sama ikhwan yang skizofren. Itu ya saya mutlak, saya
377 o nggak perlu ni di segala macem. Ya ruqyahnya, kan
378 ruqyah itu bermanfaat untuk semua, tapi diagnosa saya
379 tetep dia memang skizofren sebagaimana diagnosa dari
380 dokter-dokter spesialis jiwa. Tetap kelihatan kalau ini
381 skizofren murni ataukah gangguan jin, sihir, maupun
382 ‘ain. Kelihatan dari... Gimana ya?
383 Ada treatment khusus kah ketika mau ndeteksi itu
384 misalnya?
385 Ee saya biasanya anu, ngobrol.
386 Oo he’e...
387 Jadi dari konsultasi, ngobrol itu ketahuan gitu. Lebih
388 menonjol apa ya? Ee jadi kalau orang gangguan jin,
389 sihir, ‘ain itu yang lebih menonjol hawa nafsunya.
390 Tapi kalau orang yang gangguan jiwa murni, atau
391 gangguan mental organik misalnya, dia kan nggak
392 sadar dia salah kan.
393 Iya betul...
394 Iya kan. Kalau ini, dia tau dia salah, tapi dia
395 memaksakan diri “aku tu benar”. Gimana itu? Egonya.
396 Jadi ngotot gitu?
397 Iya... kan beda. Beda banget sih. Tetapi itu, saya
398 sering, gimana dok cara kita mendiagnosa kan. Saya
399 sering mengisi kajian-kajian ruqyah, besok di UI* saya
8
400 ngisi lagi ni. Seringkali ketika diundang itu mahasiswa
401 tanya, “Lho gimana dokter bisa menilai itu?” Gitu kan.
402 Pertama, kalau namanya medis pakai PPDGJ itu tadi.
403 Tetapi dari diag, dari ngobrol, dari anamnesaaaa gitu
404 kan, biasanya ada mimpi-mimpinya. Khas pada
405 mereka mimpi. Kemudian eee dari ucapan tu biasanya
406 misalnya ada riya’nya. Jadi apa yang ada di Islam,
407 yang diharamkan itu dia lakukan. Kemaksiatan yang
408 dia lakukan gitu, atau mungkin ada yang dia.., jadi kan
409 memang ada pertanyaan ya, “Bagaimana untuk baca
410 Qur’an?” Baca Qur’annya bener nggak. Orang
411 gangguan jiwa, saya waktu prektek di Ghrasia, itu
412 bagus banget bacaan Qur’annya. Ya kan. Hafal hadist.
413 Tetapi memang dia gangguan jiwa murni. Tetapi pada
414 orang gangguan jin, sihir, ‘ain, biasanya ada sesuatu
415 yang aneh. Ketika dia mengucapkan kalimat-kalimat,
416 baca Qur’annya, baca Qur’annya bagus, tapi eeee ada
417 amalan-amalan batin yang nggak sesuai. Atau
418 mu’amalah terhadap sesama Muslim yang tidak baik.
419 Meremehkan, gampang menyesatkan orang, kan ada
420 ya udah ngaji kamu haram sesat, sesat gitu.
421 Dakwahnya gitu. Nah itu ada gangguan orang seperti
422 itu. Itu.... ada kesombongan, aku lebih baik daripada
423 kamu, ya kan. Itu kan amalan yang haram kan. Qibr’.
424 Jadi ada qibr’, ada riya’, adaaaa ibaratnya keliatan
425 banget gitu. Tapi yang khas ada di mimpi-mimpinya.
426 Kalau orang skizofren kan nggak ada mimpi-mimpi,
427 ya adalah... Halusinasi ada. Tapi berbeda
428 halusinasinya... walaupun memang dalam Islam,
429 majnun, gila, itu juga bisa dari gangguan jin. Namanya
430 sama jin, majnun itu kan satu kata sebenarnya. Maka
431 ketika ada orang gangguan jiwa, kemudian dia
432 dikatakan majnun dalam Islam, itu gangguan jiwa
433 memang ada 2. Bisa disebabkan sihir, jin ataupun ‘ain,
434 ataukah memang dia murni gangguan mental organik
435 medis berarti... Makanya seorang dokter memang dua-
436 duanya harus dipahami betul, terutama dokter psik, di
437 bagian psikiatri ya. Supaya dia tidak semuanya kasih
438 anti-depresan, gitu kan... Hahahahaha.... Itu kan repot.
439 Gitu...
440 Hahaha... Anti-depresan, analgesik gitu ya...
441 Ya... Gitu kan suatu hal yang justru akan
442 memperburuk keadaannya. Iya kan.
443 Betul betul betul betul...
444 Saya memang, untuk jiwa ya memang saya bukan
445 spesialis jiwa. Tapi kan memang kita semua belajar.
446 Seperti psikolog kan juga belajar, ada psikologi
447 kliniknya misalnya
448 E... Betul...
449 Sebagai dokter kan saya juga terjun di rumah sakit
450 jiwa gitu. Terus itu, saya pernah mempraktekkan di
9
451 Ghrasia pada waktu itu, ada pasien tu yang seneng
452 banget sama saya. Kan saya pakai cadar kan... “Dokter
453 Ukhty, Dokter Ukhty” panggilnya gitu. Gitu. Dia
454 mampu menghafal Arba’in An-Nawawiyah 40.
455 Hoooo...
456 Iya. Dan saya memang punya pasien yang disana yang
457 biasa pakai cadar tu, saya juga merujuk ya, kalau ada
458 pasien gangguan jiwa pakai cadar, saya merujuk
459 kesana. Karena memang diruqyah terus ya memang
460 nggak bisa. Saya bilang. Saya disuruh datang di
461 sebuah pondok, “Dok ini ada orang kayaknya kena
462 gangguan jin”. Saya bilang, saya begitu ketemu, ini
463 bukan gangguan jin. Terus ditanya, kok dokter bisa
464 menduganya gitu. Lha gimana ya? Khas ya. Khas
465 sekali. Cuman kalau untuk saya menyampaikan sampai
466 detail untuk ngasih gambaran ke orang itu juga nggak
467 bisa. Dari ngomong,
468 Dari face-nya... Atau mungkin,
469 Iya, dari face bisa. Dari face bisa. Terus dari
470 sebenernya dari ngomongnya tadi. Cara ngomong gitu
471 kan, udah aneh, sudah ya orang gangguan jin juga aneh
472 gitu kan. Orang kesurupan juga aneh, tetapi kan
473 berbeda. Rata-rata eeee ketika saya pegang ya, kalau
474 saya langsung menduga ini ada jin, atau sihir, ‘ain,
475 saya langsung pegang, saya ruqyah. Biasanya kalau
476 secara umum, kalau memang dia jin, secara umum
477 sekali lagi, e maaf, kalau dia gangguan jiwa, murni,
478 secara umum biasanya dia nggak ada reaksi.
479 Biasanya... Secara umum ya...
480 Nggak ada reaksi nolak gitu ya?
481 Ya reaksinya tu biasa aja gitu... Kayak orang...
482 Afeknya ya. Kan beda banget gitu, aaa gitu. Jadi,
483 orang gangguan jin meskipun masih awal atau pas
484 skizofren pas lagi kumatnya ya skizofrennya, itu kan
485 beda... Jadi saya pernah merujuk wanita bercadar di
486 pondok, saya rujuk keeeee mana, ke...
487 Ghrasia?
488 Rumah sakit jiwa, saya dimarah sama ustadz-ustadz
489 pada waktu itu. “Ini bukan gangguan jiwa ini.” Gitu
490 lho. Saya lebih tau gangguan jin, sihir maupun ‘ain
491 nggak seperti itu. Dan benar, setelah dibawa ke
492 Ghrasia dia ada perbaikan... ya seperti orang skizofren
493 pada umumnya. Dan ketika diruntut gitu kan, dari
494 keluarga ibunya memang banyak yang terkena
495 gangguan eee jiin, eh maaf gangguan jiwa. Gitu...
496 Jadi... Kita nggak bisa ya langsung mendeteksi ini jin,
497 ini memang ataukah gangguan jiwa murni. Dengan
498 pendalaman sih. Sambil bertanya, kepada,
499 alloanamnesa juga ada.
500 Ooo...
501 Iya.. Jadi nggak hanya auto ya. Saya tanya sama
10
502 ibunya, sama temannya, sama gurunya, supaya saya
503 bisa mengerti betul ini kenapa. Dan pasien ini, santri,
504 apa, karyawan saya ini memang yang sebagiannya
505 gangguan, gitu. Gangguan jin, ada yang gangguan
506 sihir. Sehingga dari situ mereka bisa membantu saya.
507 Kan udah sembuh udah bisa... Hahaha...
508 Hahaha... Lah terus dok kalau misalnya gini,
509 dalam beberapa kasus misalnya, ada nggak sih
510 yang paling berat yang dokter temui tu?
511 Apa? Yang jiwa apa apa?
512 Eee bisa yang jiwa juga, ee bisa yang gangguan jin
513 juga misalnya.
514 Kalau... e, sebenarnya parah dalam arti kalau gangguan
515 jiwa ya kayak gitu-gitu aja sih parahnya ya. Jadi eee
516 ketika tetep saya bantu dengan ruqyah pun kadang
517 nggak maksimal kan, harus ada bantuan dari orangtua.
518 Beratnya itu adalah saya udah meruqyah, sudah keluar,
519 ya kan, kadang karena jinnya kadang takut sama saya
520 misal, dia pulang sampai perempatan situ jinnya
521 masuk lagi karena apa, hatinya belum bersih. Kan jin
522 tu bisa keluar masuk. Makanya ketika kesini, saya
523 jarang meruqyah biasanya. Biasanya saya edukasi
524 masalah tauhid dulu... Ya kan. Pembersihan hati,
525 minta maaf sama orang tua, sama sesama. Karena
526 kalau nggak, atau nggak ada benteng dzikir pagi-sore,
527 nggak ada benteng dari Al-Qur’an, bacaan Al-
528 Fatihahnya salah, yang repot banget begitu keluar
529 kesitu masuk lagi, masuk lagi. Itu. Saya punya pasien
530 obsesif kompulsif ya,
531 O, OCD.
532 He’e. Itu anak-anak. Waduh ya Allah. Jadi itu dia
533 nyuruh ibunya manjat apa, lari, lari, lari.... Lari mana
534 namanya, lari dari... Lari kampung berapa kali. Uh. Itu.
535 Harus manjat apa, mecahin piring, gitu-gitu. Dan itu
536 eeee apa ya bahasanya, ketika di ruqyah gitu kan, enak
537 keluar. Habis itu ya masuk lagi. Pokoknya kalau eee
538 tidak ada bantuan orangtua, do’a orangtua, atau orang
539 tua tu masih punya pegangan, eeh itu sulit banget.
540 Anak-anak kecil ya, ibunya saya ruqyah tu nggak
541 ilang-ilang. Keluar, masuk lagi. Saya sampai heran.
542 Akhirnya saya maksa ibunya jujur, ternyata ibunya
543 masih nyimpen batu. Dari bap, dari bapaknya. Katanya
544 batunya ini bermanfaat untuk menyembuhkan demam.
545 Oh, hehehe...
546 Yang kena anaknya. Anaknya masih kecil, anaknya
547 ganteng banget, kena gangguan seperti itu. Jadi kalau
548 untuk jin itu rata-rata berat gitu ya, capek. Kayak I kan
549 juga. Disini keluar, ya kan, dikirim sihir lagi. Saya
550 kemarin barusan dari sana, saya ruqyah kan, waktu ada
551 S**** dateng itu, R*** datang itu, pas habis saya
552 ruqyah, paginya besok saya ruqyah lagi, adaaa lagi,
11
553 keluar lagi. Gitu. Jadi masuuk gitu. Masuknya dengan
554 Apa? Dengan marah, dengan hati yang nggak bersih,
555 itu kalau memang tidak ada benteng kesucian jiwa,
556 keluar-masuk.
557 Heeem... He’e he’e he’eh. Terus kalau untuk yang
558 masuk tv soalnya, ya misalnya. Mungkin saya
559 pernah nonton Khazanah di T**** TV, eh T**** 7
560 ya kalau saya nggak salah, itu juga pernah ada,
561 ruqyah yang diperuntukkan untuk bayi gitu.
562 Eee Maksudnya bayi mungkin kan kadang ‘ain ya.
563 Saya pernah dapat kasus bayi, eh dia bukan bayi, dia
564 batita.
565 Oo batita.
566 Itu kan kejadiannya itu pagi jam 9. Baru diare jam 9
567 pagi, siang udah meninggal.
568 Oh?
569 Cepet banget. Karena emang eee si bapak ini sama
570 ibunya sudah punya anak perempuan 2, udah gede-
571 gede kan. Tiba-tiba punya anak cowok 1 ganteng
572 banget. Saking senengnya, sukanya, ya itu tadi ya,
573 makanya ‘ain itu kan disebabkan oleh dua hal, rasa
574 cinta, rasa takjub yang berlebihan, tanpa ada Allah di
575 dada, dadanya. Atau memujinya tanpa masya allah,
576 tabbarokallah begitu kan. Terus kemudian si anak itu
577 sakit. Ya kan. Sakit dan dadakan banget langsung
578 meninggal. Atau enggak, pujian dari orang lain. ‘ain
579 itu kan, ini bisa menimpa dari mata yang jahat, atau
580 yang tidak disebut nama Allah didalamnya. Jadi kalau
581 saya wak, menduga pada waktu itu, memang arahnya
582 kesana. Karena diarenya juga diare biasa.
583 Ooo...
584 Cepet banget pokoknya.
585 He’e he’e he’e.
586 Kayak gitu... Kalau misalnya muntaber kan, bahasanya
587 ya kan, setidaknya, logikanya kan paling sehari dua
588 hari meninggal, gitu kan.
589 Dehidrasi berat ya.
590 Atau banyak dehidrasi berat gitu kan. Ada kayak gitu.
591 Tapi itu kan dari 9 sampai siang, sebentar banget...
592 Cepet banget itu.
593 E’ee gitu kan. Dan memang dari kata Nabi kan
594 memang ‘ain itu bisa menjatuhkan seseorang dari
595 puncak yang tinggi. Ya kan. Atau jika ada sesuatu
596 yang mendahului takdir, maka ‘ain-lah itu yang
597 mendahuluinya kan begitu. Yaaa banyak orang yang
598 nggak percaya, tapi kan kita wajib iman. Kalau Allah
599 dan Rosulnya udah, udah menyampaikan sesuatu
600 masa’ kita bilang nggak mungkin, nggak boleh kan,
601 haram... Saya pribadi sempet mencari-cari gitu, ini e
602 kok bisa, kok bisa gitu kan. Dan banyak kok, saya
603 juga, saya pernah mengalamin, kalau ‘ain itu saya
12
604 pernah mengalami sendiri dan saya dicarikan air
605 wudhunya dia, yang menimpakan, kemungkinan
606 menimpakan ‘ain karna kebencian, karna hasad itu
607 kan. Dicarikan ai, air, bekas wudhunya. Nggak banyak
608 sih, langsung di... di apakan, dilemparkan ke saya air
609 wudhunya gitu kan, kemudian saya ini berat, kayak
610 orang hessh kejang berat gitu ya,
611 Abreaksi
612 He’e tapi kemudian badan ini saya langsung enak,
613 enteng, habis itu enteng, masya allah... Dan itu saya
614 alami... Gitu. Pernah saya juga suami-istri gitu, saya
615 suruh ruqyah satu sama lain, air wudhunya dia, suami-
616 istri yang cekcok. Ya kan. Saya suruh atau ibu sama
617 anak yang saling benci. Terus saya suruh mandi, pakai
618 ibunya wudhu, dipakai mandi buat anaknya. Anaknya
619 wudhu dipakai mandi buat ibunya. Begitu. Atau
620 suami-istri yang saling benci. Dari situ masya allah
621 lho, luuuar biasa. Karna ya dengan ijin Allah ya. Jadi
622 baguuuus banget hubungannya. Itu ya saya cukup
623 dengan itu sih, sudah Alhamdulillah tanpa pengobatan
624 apapun. Ya paling saya nambahi bekal, minum jinten
625 hitam, kemudian kalau pagi sebelum ngapa-ngapain
626 makan 7 kurma ajwa. Cuma kan tidak semua orang ka
627 ma, tidak semua orang kaya raya ya, mahal tu 7 kurma
628 ajwa.
629 Hehe, mahal banget.
630 7 kurma, berapa juta sebulan kan. Nah itu kadang
631 kalau untuk pasien, ya kurma biasa. Yang penting 7
632 butir sebelum minum, sebelum makan apapun bangun
633 tidur. Itu alhamdulillah dadanya juga keluar semua.
634 Terus kalau untuk emm, misalnya gini, dokter kan
635 secara medik ya, itu kan ada penulisan resep,
636 penulisan diagnosis, ya rekam medisnya, terus
637 untuk tatalaksananya, seandainya dokter
638 mengidentifikasi diri sebagai dokter juga sebagai
639 terapis gitu, nah itu untuk penulisan-penulisan
640 administratif seperti itu gimana?
641 Tetap ada sih. Saya di rekam medis ada.
642 Oo...
643 Saya tulis semua di rekam medis. Jadi misalnya eee
644 keluhannya ya, ada anamnesanya, ada diagnosa, ada
645 terapinya, semua sama. Hanya memang kalau nanti dia
646 ooo arahnya bekam ditulis bekam, ruqyah ditulis
647 ruqyah gitu. Atau misal oo ini resep obatnya misalnya
648 bukan paracetamol, tetapi ternyata cukup dengan
649 jinten hitam yang serbuk berapaa gitu. Atau racikan.
650 Bikin racikan antara jinten hitam, minyak zaitun sama
651 madu dengan perbandingannya, kan itu dibagi empat,
652 yaa kan, nanti seperempatnya itu misalnya jinten
653 hitam, seperempatnya minyak zaitun, setengahnya
654 madu, itu diaduk. Yang serbuk tadi ya jinten hitamnya
13
655 itu kemudian saya ruqyah, itu juga saya tulis. Saya
656 nanti kemudian dipake untuk, kayaknya ada orang ya
657 sayang. Bentar ya.
658 Monggo dok, hehe.
659 Owalah, pak tukang.
660 Oo gitu... Itu bekerjasama dengan apotik-apotik
661 herbal juga atau enggak dok?
662 Enggak sih, kalo kalo herbal. Karna saya sudah pernah
663 jadi konsultan herbal ya.
664 He’e
665 Kalau herbal di Indonesia eeee saya tidaaak, karna
666 saya, eee teman-teman saya tu juga pedagang herbal,
667 saya juga konsultannya. Jadi saya mengerti terkadang
668 itu tidak sesuai standart internasional ya.
669 Eee iya betul-betul
670 Maksudnya penelitian yang sesuai standart. Kan
671 herbal di Indonesia rata-rata hanya jamu,
672 Iya betul
673 Standarnya kan harusnya tiga. Jamu, herbal terstandar,
674 baru fitofarmaka.
675 Betul.
676 Ra, jarang yang punya fitofarmaka. Baruuu, kayaknya
677 baru Sido Muncul sama apa. Itupun Sido Muncul
678 hanya satu dua aja, tidak semuanya. Herbal terstandar
679 aja masih jarang. Rata-rata herbal yang dijual bebbas
680 itu biasanya cuman jamu. Sedangkan jamu ini
681 kualitasnya belum bisa di saaaangat jauh sekali. Ya
682 karna memang itu tadi ya, saya pernah menjadi
683 konsultan dari pabrik-pabrik. Jadi saya mengerti,
684 kualitasnya memang, maka saya tidak bekerjasama
685 dengan apotik karena isnya cuman jamu juga. Jadi
686 mending saya eee apa ya, bahasanya saya meyarankan
687 aja si, cukup nanti dia bikin sendiri aja. Jadi tidak yang
688 beli instan... Gitu. Misalnya dia butuh gangguan jin
689 tapi dia butuh untuk nenangkan perutnya, kalau dia
690 nggak mau pake obat-obatan misalnya antasida, jadi
691 dari medis, saya kasih misalnya temulawak, atau
692 kunyit sama madu. Temulawaknya tinggal dia beli,
693 yang apa dia, misalnya dia nggak beli, dipotong-
694 potong, kemudian dipanasin sampe kering baru
695 direbus. Jadi tekniknya lebih aman yang kayak gitu
696 daripada itu.
697 O berarti bukan, bukan racikan dari sini ya
698 misalnya gitu ya?
699 Eeee jadi kita kan ada aturan ya, dari BPOM dan
700 segala macem. Selama ini sih conditional aja kalau
701 misalnya dia butuh dalam jumlah dikit saya bikinkan,
702 iya. Tapi kalau untuk saya bikin banyak sih saat ini
703 belum... Ada plan ke arah sana, cuman mungkin belum
704 Allah mudahkan saat ini. Ya semoga nanti ke
705 depannya. Saya juga pengen. Sehingga dia berobat ya
14
706 pakai obat saya sendiri lah gitu... Selama ini belum.
707 Terus untuk pengontrolan pasien gimana dok?
708 Kontrol pasien yang misalnya gimana?
709 E jadi misalnya gini, kalau misalnya dokter biasa
710 kan o nanti seminggu lagi datang ya... Kayak gitu.
711 Tapi kalau untuk misalnya gangguan jin dan segala
712 macem... itu gimana?
713 Dia tetep dateng. Perintahnya kan biasanya untuk itu
714 ada bekam berapa waktu sekali, tiap orang kan beda-
715 beda. Misalnya memang berat, besok ini lakukan ini
716 ini ini misalnya. Mandi daun bidara, minum jinten dan
717 segala macem. Besok datang, terus saya ruqyah.
718 Janjian misalnya. Saya nggak mesti ruqyah semua
719 orang. Kasus-kasus tertentu aja. Semisal itu.
720 Berapa orang dok terapis ruqyahnya disini?
721 Semua terapis saya semua harus bisa meruqyah.
722 O gitu.
723 Jadi kita ada training 3 bulan. Karyawan saya
724 kebetulan kan ada tiga belas. Tiga belas tu semuanya
725 bisa membekam, semuanya bisa meruqyah. Baik
726 bidan, perawat maupun yang memang basicnya beauty
727 therapist misalnya.
728 Ikhwan akhwat ya dok?
729 Iya. Ada ikhwan, ada akhwat.
730 Eem berarti untuk terapinya eee yang ikhwan
731 sama ikhwan, yang akhwat sama akhwat gitu?
732 Iya. Cuman kadang gini, ada beberapa kasus yang
733 nggak bisa keluar kecuali saya datang.
734 Ooow...
735 Sebenarnya mungkin gini, kadang bukan saya bukan
736 kok saya ini hebat, besar, atau saya dukun, bukan.
737 Cuman gini, karena saya biasa meruqyah gitu kan,
738 terus kemudian jin itu udah biasa ngenal, “Oh itu ati-
739 ati lho sama DF” kan jin udah udah udah punya
740 pikiran kayak gitu. Jadi kalau nggak saya turun, ya dia
741 nggak keluar, nggak saya bbenntak gitu dia nggak
742 akan keluar. Gitu lho maksudnya. Makanya kadang
743 walaupun cowok udah di ruqyah gitu ya sama tim
744 cowok, saya tetep kadang turun hanya untuk nganu
745 jinnya suruh keluar gitu. Udah nggak ruqyah lagi sih
746 paling... paling saya paling ruqyah satu ayat gitu, “Ayo
747 keluar” gitu, sampe kita perintahkan keluar.
748 Terus kalau misalnya untuk, kalau di medis kita
749 ada set eee sterilisasi seperti itu...
750 Ya, memang ada. Disini semua sterilisasi harus. Itu
751 tidak boleh ya, pokoknya apa yang ada di standar
752 medis tidak boleh kita abaikan, bahkan di kecantikan
753 pun pakai sterilisasi. Kalau di salon kan nggak pake tu
754 Iya betul
755 Kalau kita masuk semuaaaaanya masuk di sterilisator.
756 Bahkan untuk kop-kopnya, untuk bekam ya itu
15
757 semuanya masuk. Karena, ngeri ya jaman sekarang itu,
758 HIV/AIDS kemudian Hepatitis dan segala macam,
759 TBC, wah kita enggak berani resiko itu kalau enggak
760 distrerilisasi.
761 O iya. Untuk terapi ruqyahnya sendiri, dokter, ada
762 beberapa kemarin yang saya temukan gitu. Ada
763 yang menggunakan sarung tangan ada yang
764 enggak. Terus itu ada.
765 Untuk apa itu misalnya?
776 Untuk terapi ruqyahnya. Secara teknis.
777 Sarung tangan? Oh sarung tangan itu tujuannya untuk
778 laki-laki sama perempuan. Untuk laki-laki saya enggak
779 pegang. Jadi saya cuma gini aja, saya perintahkan gitu,
770 keluar enggak gitu? Terus saya bacakan gitu. Ya udah
771 gitu aja sih. Kalau perempuan ya enggak perlu pakai
772 sarung tangan. Tapi saya sih menyarankan kalau,
773 alhamdulillah jadi gini, ada ustad besar juga karena
774 beliau kan sudah enggak mau sama perempuan. Yang
775 perempuan sama beliau dirujuk ke sini semua. Cuma,
776 bahan kajian itu masih datang dari ustad-ustad yang
777 berat-berat ke saya. Jadi, sebisa mungkin, peruqyah
778 itu, kenapa harus sama pria? Yang perempuan juga
779 sudah banyak yang insyaallah mampu. Enggak harus
780 sama pria.
781 He’em.
782 Perempuan sama perempuan lebih aman. Cuma kalau
783 laki-laki enggak bisa, baru ya. Intinya perempuan
784 nggak bisa. Baru dia terjun. Gitu lho. Seperti saya kan
785 tidak terjun megang ya?
786 Iya.
787 Langsung aja saya, pakai tangan saja, saya tuding
788 begini, “Kamu keluar!” Gitu, dia keluar.
789 He’em. He’em.
790 Inilah ya. Semuanya dengan ijin Allah. Terus
791 kemudian yang mislanya pakai pegangan tangan. Kan
792 memang ada dengan semburan.
793 Iya. Ada.
794 Dengan pegangan tangan atau dengan sedikit sentuhan
795 atau pukulan.
796 He’em.
797 Yang penting satu hal yang kami hindari, dan kami
778 tidak menyetujui itu dengan eee pukulan yang
799 menyakitkan. Saya punya pasien di Klaten yang itu
800 memang kan sekeluarga mualaf semua. Dari anaknya,
801 jadi sampai, kalau diruqyah itu muntah-muntah salib,
802 muntah silet gitu-gitu. Dan memang si dia ini memang
803 sekeluarganya kan memang ee dulunya pendeta,
804 sekeluarga mualaf itu sebenarnya kakeknya
805 menghilang pergi entah ke mana. sepertinya jadi
806 misionaris lagi. Dan mengirim sihir ke keluarga ini
807 terus. Biar ibaratnya jadi nasrani semua.
16
808 Iya. Kembali lagi.
809 Jadi gerakannya memang selalau ke gini gini ini terus
810 kalau ini gitu. Dan gitu. Ohya tadi pertanyaannya,
811 He’em.
812 Itu yang memang paling berat yang saya ruqyah
813 selama ini. karena memang sihirnya kuat banget,
814 merekat erat di dalam.
815 He’em.
816 Dia menghafal Qur’an. Hafalan Qur’annya itu hilang
817 semuanya
818 Oh?
819 Iya. Menginap di sini berapa waktu itu kan baru
820 pulang.
821 He’em.
822 Bahkan ketika saya ee di sini
823 He’em.
824 Saya antarkan pulang. Bapaknya itu enggak berani
825 nemuin saya.
826 Oh?
827 Iya. Ibunya menemui dengan gemetaran. Adeknya
828 sembunyi di gudang. Di gudang belakang. Karena
829 sekeluarga kena sihir semua.
830 Oh?
831 Jadi Enggak berani. Jadi orang yang kena gagguan
832 sihir, jin, ain, kalau sudah ini enggak bia natap, enggak
833 berani natap. Karena jinnya sudah ketakutan duluan.
834 Oh gitu...
835 Jadi mata tadi. Kan tadi bilang, dari mana dok
836 ngelihatnya? Mata.
837 Oh. He’em.
838 Baru saya ngomongin. Mata itu kelihatan banget,
839 manakah dia yang kena gangguan jin shir ain. Ataukah
840 dia murni dia kena gangguan medis. Nah itu yang
841 berat adalah ini. Mbak ini. dia sudah diruqyah oleh
842 ustad lain. Nah, dia enggak mau diruqyah lagi gara-
843 garanya dipukuli.
844 Oh?
845 Dipukul sampai kesakitan dan dia enggak mau.
846 Nah, kalau kita itu tidak ada unsur bahasanya mukul.
847 Jadi kaddang begini aja, ini lehernya ya,
848 He’em.
849 Saya bilang, keluar kamu! Dia udah kesakitan,
850 aaahhhh. Padahal kita Cuma gini doang. Gesek gitu ya,
851 atau perutnya kita sentuh gitu. Atau kita ginikan.
852 Mereka sudah kesakitan. Jadi enggak perlu,
853 sebenrarnya salah, kalau sampai harus mukul.
854 Iya.
855 Karena ini kekuatan dengan Allah ta’ala. Karena
856 dengan bertabarruk dengan nama-nama Allah tadi itu
857 sudah. Kena ini dia sudah.
858 He’em
17
859 Itu, Makanya itu tadi saya bilang yang paling berati
860 itu, akhwat itu, yang lagi ngafal quran, umurnya baru
861 17 tahun.
862 He’em.
863 Iya kan. Pernah saya tulis di facebook. Kami antarkan
864 pulang. Nah itu. dia itu diruqyah terus gitu kan. Keluar
865 sebagian-sebagian yang enggak mau keluar. Dan
866 memang, wah luar biasa. Kasihan banget. Sihirnya. Di
867 rumah pun, ketika saya pulang, ayat apa, keris-keris itu
868 berjatuhan dari genteng.
869 Oh!
870 Kayak gitu. Jadi dikirim terus, bunyi lonceng.
871 Terutama setiap malam Natal. Mendekati hari-hari
872 Natal mereka itu kayak orang diganggu.
873 Oh gitu...
874 Iya. Luar biasa pokoknya. Hahaha.
875 Maaf ya, Dok, ya.
876 Ini lho tisu, sayangku.
877 He’eh.
878 He’em. Silakan ambil di sana. Sulit?
879 Bisa. Makasih, Dok.
880 Jangan-jangan nanti enggak kerekam dia. Kerekam
881 enggak?
882 Coba. Masih, Dok.
883 Haha.
884 Hehehe. Ohya, Dokter tergabung dengan asosiasi
885 enggak sih?
886 Saya enggak gabung. Bekam saya enggak gabung.
887 Ruqyah saya enggak gabung. Karena gini, bahkan
888 untuk di natural, skin care natural saya memang
889 menyandarkan diri saya sebagai dokter. Untuk saya
890 harus bergabung gitu ya, saya bergabungnya gini, saya
891 belajar aja dari mereka. Tapi kalau untuk bergabung,
892 untuk ini-itu, sampai detik ini enggak sih. Karena ada
893 beberapa hal yang itu bukan standar saya, sebagai
894 seorang dokter. Karena saya punya pilihan hidup ya.
895 Karena saya belajar dari banyak guru.
896 He’em, He’em.
897 Jadi kayak bekam atau ruqyah ya misalnya. Bekam itu
898 kan ada teknik A-B-C, semua saya pelajari. Lah, kalau
899 di standarnya kan yang benar ini doang. Lah, saya kira
900 enggak bisa gitu. Karena saya kan belajar pada semua
901 orang yang ini, saya lihat ada kelebihannya.
902 He’em.
903 Gitu lho. Saya memang sudah bukan orang yang,
904 benar harus begini. Enggak bisa. Jadi saya enggak ikut
905 dengan asosiasi apapun. Tapi saya berteman.
906 He’em.
907 Dengan orang-orang di asosiasi itu. Jadi makanya kita
908 bekerja sama. Kompakanlah. Hubungannya baik gitu.
909 Alhamdulillah.
18
910 Oh, gitu...
911 He’em.
912 Berarti memang karena dokter punya, ibaratnya
913 pandangan sendiri maka akan lebih baik ketika
914 tidak menyatakan diri untuk gabung, apa aku
915 anggota ini, apa aku anggota ini. Seperti itu ya.
916 Dan mereka kan biasanya enggak cocok. Antara
917 asosisasi satu dengan yang lainnya itu enggak cocok.
918 Iya.
919 Ada ketidakcocokan. Nah, saya itu tidak suka masuk
920 di sebuah tempat yang itu ada membuat perpecahan di
921 kalangan kaum muslimin misalnya. Apalagi, di
922 standarnya dia pun, misalnya ada kekukarangan. Atau
923 yang benar hanya, begini menurut dia. Tetapi, teknik,
924 saya belajar dari China itu berbeda tekniknya.
925 Oh?
926 Gitu, jadi kalau saya cuma mengikuti yang ini, berarti
927 saya menafikan ilmu saya yang di sini.
928 Iya, betul.
929 Iya kan? Saya enggak bisa. Jadi kalau ilmu, kayak
930 Akupuntur itu terpecah belah, eh bukan terpecah belah,
931 banyak jenisnya. Banyak jenisnya. Gitu. Bekam juga
932 banyak jenisnya. Dari Mesir beda. Dari Yaman juga
933 agak sedikit berbeda. Afasydu?
934 He’em.
935 Yang mengambil dari pembuluh darah. Atau Vena
936 Seksi sih di medis. Itu kan tekniknya beda. Ya, kan?
937 Tapi saya ngambilnya lebih di medis.
938 Oh.
939 Gitu lho. Karena Vena Seksi yang bukan medis itu
940 kadang enggak sesuai standar bagi, apa, medis. Karena
941 medis kan lebih berbasis bukti.
942 Iya. Benar.
943 Iya gitu lho. Jadi, untuk gabung untuk satu asosiasi,
944 berbencian dengan asosiasi lain misalnya, berbenturan
945 gitu. Enggak bisa. Atau merasa bangga kalau sudah
946 masuk asosiasi ini paling benar. Kenyataannya yang
947 ikut asosiasi ini pernah belajar ke saya juga salah
948 kaprah.
949 Oh?
950 Gitu. Kan kalau di asosiasi itu kan tidak semuanya
951 dokter. Tidak semuanya belajar ilmu kedokteran, ilmu
952 penyakit secara total kan?
953 Betul, betul.
954 Kan beda ya, orang yang belajar psikologi atau cuma
955 orang yang bisanya cuma kasi tahu, atau nasehat.
956 He’em.
957 Beda kan?
958 Beda, beda.
959 Ahli hikmah sama psikolog yang benar-benar belajar
960 kan beda.
19
961 Beda.
962 Begitu juga orang yang terjun di dunia bekam ya
963 memang cuma belajar bekam. Tapi dia tidak pernah
964 belajar ilmu kedokteran. Tidak pernah kenal anatomi,
965 nyobek-nyobek kulit manusia, apakah sama? Enggak.
966 Beda.
967 Makanya saya, jadi tidak mengecilkan asosiasi
968 tersebut.
969 He’em.
970 Cuma saya memilih, karena semua ilmu itu saya pakai
971 sesuai dengan standar medis.
972 He’em.
973 Gitu ya. Jadi, atau ilmu-ilmu, kalau dari China itu kan
974 bagus. Tapi di sini kan enggak dipakai. Makanya
975 enggak deh kalau ngikuti. Hehehe.
976 Hehehe.
977 Atau mungkin belum ya. Bahasanya. Supaya tidak
978 menyinggung yang lainnya. Gitu.
979 He’em.
980 He’em.
981 Terus kalau misalnya, ohya, e, untuk pelaksanaan
982 terapi psikologi kan kebetulan, mungkin sama
983 kedokteran, kita punya informed consent gitu,
984 Iya.
985 Itu ada juga enggak, Dok?
986 Enggak sih. Kalau informed consent untuk yang,
987 sebenarnya untuk, apa ya, untuk bekam-ruqyah gitu sih
988 saya enggak perlu banyak informed consent ya.
989 He’em.
990 Tapi dari ngobrol gitu sudah. Beda dengan, kalau di
991 medis pun informed consent kan misalnya di tindakan
992 nyobek, tindakan misalnya injeksi tertentu gitu. Sama
993 sih. Kalau misalnya, saya selama ini untuk ruqyah itu
994 saya pernah informed consent itu sekali, karena orang
995 tuanya melarang. Dia udah dewasa. Jadi dia tanda
996 tangan. Jadi jangan sampai aku nanti dimarahi gitu
997 kan.
998 Iyaa.
999 Kan anaknya sudah gede secara hukum kan aku
1000 dituntut. Pernah Dek, pernah dimarahi orang tuanya.
1001 Saya bilang, ada buktinya. Saya bilang gitu. Supaya,
1002 jadi tidak dituduh saya yang, apa ya bahasanya,
1003 memaksa, atau menyuruh meruqyah dia gitu. Pernah.
1004 Alhamdulillah kami itu bikin Informed Consent. Tapi
1005 kita punya.
1006 Oh gitu. Berarti kalau yang tanpa Informed
1007 Consent tertulis dan tanda tangan, biasanya
1008 memang dalam bentuk lisan ya?
1009 E, lisan. Cuma kasusnya kan agak ringan. Bukan kasus
1010 yang gini. “Orang tuaku kan enggak mengijinkan.”
1011 Misalnya. Jadi saya tanya dulu. Bagaimana orang
20
1012 tuamu dan segala macam. Suamimu enggak
1013 mengijinkan misalnya. Gitu kan. Tetapi kalau dia
1014 sendiri, atau dengan orang tuanya berlapang dada
1015 datang ke sini, biasanya sudah ada catatan, rekam
1016 medis dan segala macam itu. Saya enggak melakukan.
1017 Karena enggak ada tindakan-tindakan yang bahasanya,
1018 saya enggak mukul. Ya kan?
1019 He’em.
1020 Bekamnya juga kita bekam ringan. Bekam yang
1021 standar, yang dalam artian tidak sampai menyakiti lah
1022 bekamnya. Selama ini begitu saya.
1023 Oh gitu.
1024 Informed consent hanya untuk yang, itu saya bilang,
1025 yang memang ada orang tuanya enggak ngebolehin.
1026 He’em.
1027 Informed consent sebenarnya untuk keamanan kita
1028 kan. Hahaha. Betul, betul. Itu buat kebaikan semua
1029 pihak sebenarnya. Iya. Hahaha. Dalam arti enggak ada
1030 masalah gitu.
1031 Saya pernah baca di facebook juga ini, Dok.
1032 Katanya dokter juga bikin edukasi ke masyarakat.
1033 Tentang apa itu ruqyah.
1034 Iya. Bikin saya. Sebentar.
1035 Iya.
1036 Edukasi dalam bentuk apa? Di page ya?
1037 Eh, Iya. Saya ingatnya enggak cuma di Sosmed ya.
1038 Saya perhatikan juga, katanya, dokter juga bikin
1039 seminar.
1040 Langsung? Kajian. He-eh. Ada seminar. Makanya di
1041 UII itu kan saya dipanggil. Saya diundang sama
1042 kampus-kampus biasanya. Yang perempuan ‘kan
1043 pinginnya lebih ke perempuan. Atau kadang mereka
1044 gini. Ada satu hal uang untuk gangguan kejiwaan itu
1045 lebih mantap kalau bersama dengan dokternya yang
1046 paham masalah itu gitu. Saya diundang biasanya gitu.
1047 Kayak di Jakarta kemarin juga, saya bahasanya adalah
1048 biasanya masalah kecantikan tapi hubungannya jin
1049 maupun ‘ain gitu. Jadi kan lebih ketika dibahas tentang
1050 ruqyah itu kan lebih anu ya. Jadi ada pemikiran yang,
1051 “Oh, tidak semua hal itu medis. Tidak semuanya itu
1052 nyata.” Gitu. Ada yang enggak nyata-nyata.
1053 Kalau untuk kajian ruqyah karena memang karena
1054 saya punya santri banyak, ada madarasah, saya kadang
1055 ngisinya di sini. Ada mushola di situ. Saya bikin kajin
1056 khusus.
1057 Rutin itu, Dok?
1058 Kalau itu, sesuai kemampuan saya. Dulu mau
1059 dirutinkan, saya enggak mampu. Maunya orang itu
1060 sebulan sekali. Gitu.
1061 He’em.
1062 Tapi saya belum. Karena saya masih ngajar bahasa
21
1063 arab. Saya banyak ke luar kota untuk ngisi-ngisi
1064 seminar di luar. Sementara belum. Tapi pingin sih.
1065 He’em.
1066 Semoga Allah ngasih saya kekuatan. Dalam artian
1067 saya itu pingin memenuhi semuanya gitu.
1068 He’em.
1069 Cuma, ternyata saya pikir, ya Allah, ya ternyata
1070 enggak bisa ya semua hal dipenuhi.
1071 He’em.
1072 Kadang orang ‘kan, saya kan orang tu, “DF sekarang
1073 kok sibuk banget. Enggak bisa ditemui,” gitu.
1074 He’em.
1075 Bukan itu. Pingin saya itu bisa nemui. Cuma,
1076 qodarullah ya namanya fisik. Badan udah capek. Ini
1077 agak capek karena kemarin habis ruqyah terapi saya.
1078 Disihir, paling banyak jinnya gede-gede. Lima kali
1079 nikah mau hari H dibatalkan.
1080 Oh?
1081 Udah siap semuanya. Gedung siap, udah undangan
1082 tersebar. Lima hari kan sudah ini. Ini kan bukan sekali
1083 aja. Sudah lima lelaki dibatalkan, dibatalkan,
1084 dibatalkan, dibatalkan, dibatalkan. Dan itu memang
1085 jinnya itu memang melelahkan. Gitu. Makanya saya,
1086 makanya gini,
1087 Iya.
1088 Jadi, orang kan nggak melihat ya. Apa yang terjadi
1089 sama saya. Haha. Jadi ngertinya, “DF ini gimana sih?
1090 Enggak pernah bales. Sekarang sombong,” gitu. Ah,
1091 Astaghfirullah. Pinginnya gitu. Kalau saya digituin
1092 saya diam saja. Haha. Cuma ngerasa. Ya Allah. Saya
1093 mbok dikasi waktu yang berkah. Sehingga kekuatan
1094 saya pun juga diberkahi. Bisa habis ini ngapain,
1095 ngapain. Sebenarnya habis itu juga ngapain. Habis ini,
1096 praktik umum, kecantikan. Nanti keluar juga ngisi di
1097 luar. Tapi yang bekam-ruqyah sampai ngantrinya dua
1098 minggu.
1099 Wow!
1100 Karena saking banyaknya. Makanya mau tak jadikan
1101 kajian ruqyah. Yang hadir biasanya banyak banget.
1102 Hampir seratus rata-rata. Itu pun tak batasi sudah.
1103 Hahaha. Ya Allah. Ternyata. He’em. Kayak gitu.
1104 Ternyata enggak ya. Jadi orang yang maksudnya,
1105 kadang tuh, saya biasa saja, cuma karena dikenal,
1106 jadinya itu seolah-seolah DF sombong. Padahal sudah
1107 ada tiga belas karyawan yang dikasi hp satu-satu buat
1108 jawabin ini kan. Dan mungkin semua pasien maunya
1109 ketemu dengan DF. Ya, gitu kan. Enggak mau sama
1110 terapisnya. Saya jadi berpikir, ya wajar ya kalau ini ya,
1111 orang itu suka menilai sama artis, pada waktu itu OSD
1112 waktu itu dihujat habis-habisan.
1113 Iya, betul.
22
1114 Sama memahami baru sekarang. Semakin ke sini saya
1115 semakin memahami. Wajar ya, jangankan OSD, saya
1116 aja yang dalam kondisi yang pinginnya jawab
1117 semuanya. Punya karyawan tiga belas untuk jawab
1118 semuanya, belum juga terjawab. Luar biasa.
1119 Iya, betul.
1120 Iya kan? Hahaha. Karena memenuhi kepuasan orang
1121 lain itu sulit. Ha’ah. Sulit di ini kan. Diwujudkan.
1122 He’em.
1123 Sekarang konsultasi sudah berbayar untuk yang
1124 kecantikan. Dulu kan tidak berbayar. Sekarang
1125 konsulnya aja sudah berbayar. Tindakannya sudah,
1126 kalau dengan saya berbeda dengan terapis, supaya apa,
1127 kalau ke sini terapi sama terapis aja. Kalau mau sama
1128 saya bayarnya beda.
1129 Oh...
1130 Sehingga kalau mereka pingin puas, tentunya dengan
1131 bayaran yang lebih.
1132 Betul, betul.
1133 Tapi kalau bekam dan ruqyah kan enggak bisa kan
1134 dikasi bayaran mau kayak apa. Kayak gitu.
1135 Betul, betul.
1136 Karena di beberapa terapis yang untuk ruqyah sendiri
1137 pun ada yang mereka menetapkan tarif, ada yang
1138 enggak, gitu.
1139 O iya dok, mengenai pembayaran pada ruqyah itu
1140 gimana, dok?
1141 Ohya terapis ruqyah ya. Kalau sebenarnya dalam Islam
1142 tidak ada ya, maksudnya ayat atau hadits yang
1143 melarang ruqyah untuk sebuah berprofesi. Tetapi kan
1144 itu tidak dicontohkan oleh Rasulullah dan para
1145 Sahabat. Saya tidak mengatakan halal atau haram ya.
1146 Karena itu bukan kekuasaan saya. Cuma, saya selalu
1147 menasehatkan kepada terapis, jangan pernah
1148 menjadikan itu sebagai profesi. Karena apa, di jaman
1149 itu lebih mampu lagi, peruqyah itu di jaman Nabi
1150 untuk dijadikan profesi. Tetapi para Sahabat kan tidak
1151 melakukannya.
1152 He’em.
1153 Makanya saya tulis Bekam Ruqyah Center pun banyak
1154 yang protes. “DF, kan enggak boleh, jaman Nabi kan
1155 enggak ada Bekam Ruqyah Center.” Loh? Saya
1156 menulis di sosmed tujuannya orang itu orang kalau ada
1157 apa-apa dari jauh, nun jauh di sana ngerti lho DF bisa.
1158 Iya. Gitu kan?
1159 Atau. Kalau nyari bekam-ruqyah itu di mana sih? Oh
1160 di sini tempatnya. Hanya untuk informasi tempat saja.
1161 Emm, gitu.
1162 Adapun sebagian orang banyak yang tidak suka. Lah
1163 ya. Monggo lah ya. Aku kok jadi pingin bersihin
1164 hidung juga ya rasanya. Haha. Gitu.
23
1165 Hahaha. Oh gitu. Berarti memang ada beberapa
1166 pasien yang ditangani sama terapis, tetapi ada juga
1167 yang dengan DF langsung?
1168 Iya. Kalau berat pasti dengan saya langsung.
1169 Seandainya kalau DF waktu itu lagi enggak ada di
1170 tempat. Misalnya lagi di luar kota. Karena mau
1171 terapis misalnya. Ternyata enggak selesai nih, gitu?
1172 Sebenarnya pasti ketemu lagi. Pasti datang lagi.
1173 Oh gitu.
1174 Rata-rata di sini datang, datang, datang. Kalau kita
1175 menolak biasanya pertama, cowok dan kasusnya berat.
1176 Misalnya dia belum bertobat. Ibaratnya kita buang
1177 waktu. Iya kan?
1178 Iya betul.
1179 Habis itu nanti jinnya masuk lagi. Misal orang punya
1180 keris banyak tapi enggak mau buang.
1181 Oh...
1182 Wah, itu banyak. Udah sakitnya udah sampai kena ini,
1183 sakit kena gangguan ginjal kronis. Karena itunya.
1184 Karena sihirnya.
1185 Tapi gimana sih Dok, kok bisa ya gangguan jin itu
1186 bisa menimbulkan penyakit fisik gitu?
1187 Karena jin itu kan bisa menyakiti. Ada yang masuk ke
1188 dalam aliran darah.
1189 Ya, betul.
1190 Dia bisa penyakitnya dalam bentuk apapun.
1191 Menyebabkan Kista. Yang paling banyak itu Kista.
1192 Penyakit kulit apapun. Kemudian, Maag yang berat
1193 itu. berdetak jantungnya, berdetaknya itu sampai dua
1194 ratus. Tapi ketika di EKG itu enggak apa-apa. Normal.
1195 Aneh kan?
1196 He’em.
1197 Dan itu pernah saya lakukan pada banyak pasien. Di
1198 EKG normal, saya dibilang, “Dok, paling ini stres aja.”
1199 Namanya itu kan, dokter umum, eh Jantung. Kalau
1200 namanya kayak gitu pasti stres. Kan tidak semuanya
1201 dikaitkan dengan stress.
1202 Iya betul. He’em.
1203 Enggak banyak kan, soalnya dokter yang dia
1204 mendalami Terminologi ya. Saya kemarin cek data,
1205 yang banyak kebetulan justru di Malaysia. Kalau di
1206 Indonesia malah saya baru ketemu Dokter. Kalau di
1207 Malaysia itu gini. Beberapa, Malaysia itu sangat
1208 masyaallah itu ya, terbuka. Indonesia sama Malaysia
1209 sangat, beberapa tahun ini, sejak Pak Harto lengser itu,
1210 Islam di sini itu berkurang. Ya kan? Liberal makin
1211 banyak.
1212 Iya, betul.
1213 Islam itu jadi kurang, makanya ketika kemarin waktu
1214 di Malaysia itu kan tentara Malaysia itu kan terkait
1215 dengan asosiasi yang di Saudi.
24
1216 He’em, betul.
1217 Untuk menolong sesama muslim. Di sini kan enggak
1218 Indonesia.
1219 Iya.
1220 Dan kelihatan banget ketika Umrah-Haji, beda banget
1221 jaman dulunya Pak Harto, kita itu dihormati banget
1222 orang Indonesia. Sekarang enggak. Yang dihormati
1223 orang Malaysia.
1224 Oh?
1225 Bahkan Saudia aja, walaupun tulisannya Indonesia
1226 bahasanya akhirnya Malaysia. Karena Malaysia lebih
1227 banyak dikiranya. Padahal satu pesawat itu Indonesia
1228 semua. Indonesia semua. Kenapa pakai bahasa
1229 Malaysia. Gitu lho. Karena sekarang memang sudah
1230 bergeser. Di Malaysia itu masyaallah. Saya
1231 sebenarnya banyak undangan ke luar negeri. Ada ke
1232 Hongkong itu. saya kalau ke luar negeri belum bisa
1233 memenuhi. Orang ke Lampung aja belum bisa
1234 memenuhi. Aceh, Lampung biasanya mengundang
1235 saya untuk kajian ruqyah. Tapi belum bisa saya
1236 penuhi. Karena memang luar biasa. Ya Allah. Kalau ke
1237 luar Jawa itu, meninggalkan sini ya berat.
1238 He’em.
1239 Dan Malaysia, masyaallah kok sering, banyak
1240 undangan ke sana. Pasien saya yang dari Singapura
1241 juga rata-rata saya sarankan ke Malaysia. Tapi ya
1242 kalau memang udah maunya di DF ya tetap aja ke sini.
1243 Iya. He’em. Tapi Malaysia memang paling banyak.
1244 Dokternya, yang terjun di sana itu masyaallah,
1245 Iya, banyak banget.
1246 Di sini sebenarnya ada. Cuma mereka enggak mau
1247 menonojolkan bekam ruqyah center.
1248 Oh...
1249 Ada kelompok Salafi. Pernah dengar?
1250 Iya.
1251 Saya dulu kan di Salafi. Dua belas tahun. Kemudian
1252 saya menjadi orang yang bergabung dengan
1253 masyarakat. Kalau di Salafi kan eksklusif ya?
1254 Iya. Betul.
1255 Jadi, akhirnya dokter-dokter ini menjadi eksklusif. Jadi
1256 ya yang dibahas yang sesuai dengan Salafi doang.
1257 Kalau saya enggak.
1258 He’em.
1259 Selama itu ulama Ahlussunnah. Mau labelnya apa aja,
1260 ya saya pakai. Gitu. Tapi ya baru lima tahun ya, Cin?
1261 hahaha
1262 Hahaha
1263 Dulunya saya dua belas tahun ya begitu juga. Kaku,
1264 keras, dan kasar, kayak gitu. Bersama dengan
1265 kelompok tersebut.
1266 He’em. Saya dapat informasi juga, dulu Dokter
25
1267 pernah di STIKES Madani. Teru saya ke sana.
1268 Ketemu sama Ustad G dan, “Ohya, Godean,
1269 Mbak.” Baru dapet di sini akhirnya.
1270 He’em. He’em.
1271 Ohya, tadi ada yang lupa. Pengalaman pertama
1272 kali dokter ketika ruqyah. Boleh diceritain enggak?
1273 Iya. Pertama kali saya meruqyah adalah akhwat.
1274 He’em.
1275 Jadi, akhwat ini adalah, ibunya orang Pacitan. Ibunya
1276 itu pakai sihir mahabbah, sihir pengasihan kalau orang
1277 sana bilang. Jadi, bedak ibunya itu dikasi rajah.
1278 Rajah itu mantra-mantra, kertas-kertas di semua alat-
1279 alat make-up. Di lemari, baju, dan segala macam
1280 rumahnya. Sampai di tanam-tanam di rumahnya. Dan
1281 kalau ada orang yang enggak suka sama ibunya, orang
1282 itu bisa terbang kalau di rumahnya. Menurut versi dia.
1283 Dan bapaknya itu tunduk banget sama ibunya.
1284 Akhirnya si fulanah ini, pasien saya ini, sholat dia. Itu
1285 kan konsultasi ke saya, sholat itu enggak bisa.
1286 Enggak bisa gimana?
1287 Dalam artian gini. Dia mau sholat dzuhur, wudhu kan,
1288 wudhunya itu batal terus berkali-kali, jadi enggak bisa
1289 sholat. Udah kumur udah segala macam sampai sini,
1290 “Aku tadi udah kumur belum ya?”, ulangi lagi
1291 wudhunya.
1292 Oh?
1293 Sampai kaki. “Tadi aku udah kepala udah belum ya?”
1294 ulangi lagi. Teruuuuus gitu. Seperti obsesif kompulsif.
1295 Mirip kan?
1296 Iya, mirip.
1297 Kemudian sampai wudhunya ia anggap selesai. Entah
1298 sudah berapa kali dia wudhu. Udah belasan kali. Dia
1299 sholat. Di tengah-tegah jalan, baru “Allahuakbar.”
1300 Duuut. Sholat lagi. “Allahuakbar”, rukuk. Duut.
1301 Rukuk. Duut. Atau mau apa gitu. Baru mau salam.
1302 Duuut. Sehingga ashar itu baru selesai sholat dzuhur.
1303 Ya Allah.
1304 Ashar, maghrib baru selesai sholat ashar. Begitu.
1305 Akhirnya kan konsultasi ke saya. Saya perbaiki
1306 masalah najis. Dia merasakan segala sesuatu itu najis.
1307 “Jangan-jangan ada tai tadi di sini. Jangan-jangan ada
1308 pipis.”
1309 He’em.
1310 Jadi ada was-was. Itu pasien pertama saya. Waktu saya
1311 di UII. Dia anak UII waktu itu. Sampai akhirnya dia
1312 enggak berangkat ujian gara-gara apa, enggak bisa
1313 sholat tadi.
1314 Ya Allah.
1315 Minta tolong sama saya untuk menjelaskan ke
1316 gurunya. Ngeri kan?
1317 He’em. He’em.
26
1318 Itu memang dari ibunya. Dan ibunya sudah menanam
1319 banyak hal, sehingga anaknya yang kena. Jinnya jadi
1320 kan mengganggu anaknya.
1321 Iya.
1322 Sampai sedahsyat itu. Padahal anaknya itu baik. Hanif.
1323 Cuma karena ibunya sudah, ada sihir dari ibunya.
1324 Seperti itu. Sampai kita ruqyah, ketika saya ruqyah, di
1325 sini ada banyak perempuan, saya baru meruqyah dia.
1326 Jinnya marah-marah sama saya, “Dasar goblok kamu
1327 H, DF goblok.”
1328 Dulu manggilnya masih H. Mbak H. Karena saya, sih
1329 belum jadi dokter tahun itu. Masih tahun 2000 awal-
1330 awal di kedokteran. Saya ruqyah dia, yang pingsan di
1331 sebelah-sebelah ini.
1332 Loh. Bisa ngefek ya?
1333 Ya karena jinnya itu pergi ke sini. Bikin kesurupan si
1334 ini gitu lho.
1335 Oooh.
1336 Kayak gitu. Dan setelah saya ruqyah dia malah jadi
1337 ketakutan. Enggak mau ketemu saya.
1338 He’em.
1339 Karena apa? Belum total. Jadi gitu. Ketika diruqyah itu
1340 enggak siap, jinnya itu langsung merasuk ke dia. Jadi
1341 kalau kos, dia harus di paling pojok paling tinggi
1342 sendirian. Kan itu tinggal empat atau lima lantai di
1343 situ. Yang penuh cuma lantai satu. Lantai dua ini, dia
1344 sudah, bahasanya, sebagian kosong. Tidak full. Lantai
1345 tiga kosong song. Empat lantai. Dia di lantai empat
1346 paling pojok. Aneh enggak? Sendirian.
1347 Bisa begitu ya?
1348 Itulah khasnya pada orang gangguan jin begitu. Dan
1349 dia itu bisa menyeringai sendiri kalau pagi. Dia cerita.
1350 Kayak roknya dilepas, gitu, gitu-gitu. Disetubuhi sam
1351 ajinnya. Gitu-gitu. Sampai seperti itu. Itu ibunya terus
1352 sudah sempat ada kesembuhan, kita ruqyah lagi,
1353 ketemu saya ruqyah lagi. Sampai tahun, mungkin
1354 sekitar tahun 2008 apa 2007 dia udah sembuh.
1355 He’em.
1356 Di Magetan, di tempat ustad saya juga. Sudah bisa An-
1357 Nas dia enggak bisa. An-Nas aja enggak bisa. Muter
1358 dia baca An-Nas itu. Enggak selesai-selesai gitu kan.
1359 Lah?
1360 Orang gangguan jin itu begitu. Baca An-Nas itu lucu,
1361 muter enggak selesai. Akhirnya dia itu juz 30 sudah
1362 selesai itu bagus, normal. Kan sudah berarti jinnya.
1363 Tiba-tiba ibunya itu mengirimkan tukang sihir.
1364 Oh?
1365 Perempuan, nenek-nenek, datang ke dia. Sholat ashar,
1366 pada sholat ashar si perempuan saya ini, teman saya
1367 ini, yang dulu saya ruqyah itu, diajak pergi kabur. Dia
1368 lari ke suatu tempat, selagi pada sholat ashar. Jadi, si
27
1369 nenek-nenek itu datang ke pondok itu ingin
1370 menjemput dia dengan bahasa; “Tolong saya ini
1371 musafir, tolong saya. Hujan-hujan enggak punya
1372 bekal.” Nginap di situ sehari.
1373 He’em.
1374 Ternyata mbok teman itu yang bawa yang namanya
1375 fulanah itu dibawa kemudian muter-muter. Jadi sihir
1376 berputar. Terus dijemput laki-laki, udah enggak sadar
1377 apa-apa si perempuan tadi. Itulah sihir. Sampai
1378 sekarang enggak pernah ketemu lagi. Cuma pernah
1379 kontak. Itupun masih blank.
1380 He’em.
1381 Sulit banget itu. Gangguan-gangguan seperti itu
1382 sampai sembilan tahun, sepuluh tahun, banyak, saya
1383 sering. Tapi itu pasien pertama saya. Dan pasien yang
1384 luar biasa dahsyatnya.
1385 Ya Allah.
1386 Malah, malah pasien pertama saya. Tapi dari ibunya.
1387 Dan kayak orang-orang gangguan-gangguan jiwa, bisa
1388 senyum sendiri. Merasa pakai kerudung gede aja
1389 masih merasa auratnya terbuka.
1390 Haa?
1391 Kerudungnya sama saya gede lagi. Kasian ya.
1392 Ah iya.
1393 Semuanya serba najis. Ada apa-apa najis.
1394 He’em, He’em.
1395 Pernahkah melihat orang merasa najis, najis, najis? Itu
1396 biasanya gangguan jin.
1397 Iya.
1398 Ahahaha.
1399 Wow. Ternyata seperti itu ya?
1400 Iya. Luar biasa kalau pasien gangguan-gangguan jin
1401 itu, menyenangkan.
1402 He’em.
1403 Tapi kalau misalnya, menurut dokter ini, ee, ruqyah-
1404 ruqyah yang ditampilkan di TV, dan kemudian ada
1405 beberapa masyarakat yang kemudian pingin tahu, salah
1406 satunya saya. Dan kemudian ada juga yang, “Ah,
1407 enggak mau ah. Nanti kayak gitu.” Menurut, Nanti
1408 kesurupan. Nanti bereaksi. Ya banyak orang yang
1409 beranggapan seperti itu. Tapi perlu diketahui, khas
1410 orang yang kena gangguan jin adalah justru takut
1411 diruqyah.
1412 Ohhh?
1413 Terus kemudian yang kedua. Bisa jadi, dia benci sama
1414 peruqyah. Banyak orang ketemu saya langsung benci
1415 aja. Itu khas banget. Ketika saya ngisi di KG. Di
1416 kedokteran gigi. Ada yang kelihatan benci banget.
1417 Terus saya ketahuan jinnya. Karena emang jinnya
1418 yang benci, “Ih jengkel”, menyebabkan benci.
1419 He’em.
28
1420 Dan biasanya begitu saya dekati langsung kesurupan.
1421 Loh?
1422 Karena apa? Udah reaksi dulu jinnya. Udah ketakutan.
1423 Mau diapain sama saya. gitu kan.
1424 He’em.
1425 Jadi, tidak satu dua kali. Padahal saya lagi ngisi
1426 kecantikan, ngisi beauty class gitu. Hahaha.
1427 Hahahaha.
1428 Jinnya reaksi. Di KG pernah. Sering sih di banyak
1429 tempat. Saya ngisi di R Resto, beauty class waktu itu.
1430 yang reaksi malah karyawannya.
1431 Ohhh. Berarti sebetulnya sudah termsuk terkenal
1432 juga ya di dunia jin ya?
1433 Ho’oh. Jadi kan mereka saling berbicara.” Ini loh, di
1434 sini tu DF ya.” Makanya beberapa ustad, “Kok DF
1435 enggak diserang balik ya?” sebenarnya ada serangan
1436 balik, cuma dalam artian, ya kita juga melawannya.
1437 Gitu. Dulu di sini. Rumah ini sering, jadi dijadikan
1438 tempat mereka itu mengganggu itu kan. Di sini ada
1439 bed-bed, tiba-tiba bau busuk. Di manakah bau
1440 busuknya? Semua bed-bed itu bau betul-betul bau
1441 busuk. Bau haid.
1442 He’em.
1443 Enggak ada dibersihkan semua. “Bongkar semua!”
1444 saya bilang. Diganti. Tetap saja. Akhirnya saya
1445 ruqyah. Yang terjadi adalah bau gosong kebakaran.
1446 Ohhh.
1447 Begitu. Losmennya suami juga. Pas saya tidur di
1448 kamar nomor lima itu, saya ruqyah, bau busuk juga.
1449 Oh berarti sebenarnya ruqyah tidak hanya bisa
1450 dilakukan ke manusia, ke rumah,
1451 Tapi juga rumah, dan, Iya. Biasaaya tempat usaha.
1452 Oh.
1453 Usaha kan banyak yang pakai jin.
1454 Iya, betul.
1455 Biar laris punya dia punya sihir. Kalau itu pakai sihir.
1456 Tapi juga nutupi usaha orang lain. Ngerti kan?
1457 Iya betul. Sering.
1458 Itu saya punya pasien namanya Mbak G. Ada ruko kan
1459 berjajar. Ya kan. Mbak G itu ketemu saya ketika saya
1460 kajian, saya ngajar, kok saya kalau dengerin dokter itu
1461 telinga saya ada helikopternya. Ada lonceng, tuing-
1462 tuing.
1463 Kalau saya ngomong kok ada lonceng. Nah dia datengi
1464 saya. Begitu mau masuk sini sudah ada banyak jin-jin
1465 yang berdarah-darah yang nakutin dia untuk masuk.
1466 Tapi dia tetap pingin masuk, pingin sembuh. Tapi
1467 jarang orang kayak gitu,
1468 He’em.
1469 Begitu lihat jin dia kan kabur. Kabur. Dia ‘kan pingin
1470 sembuh. Dia tetap masuk. Saya perbaiki, dia ada
29
1471 perbaikan kesembuhan. Sama tempat rukonya itu. Jadi
1472 itu ruko berjejer, tempat dia doang yang sepi. Yang
1473 lainnya ramai.
1474 Saya bilang, itu diruqyah, pakai daun bidara.
1475 Kemudian diciprat-cipratkan di depan. Di pintu area
1476 depan. Disiram di semua rukonya. Langsung ada orang
1477 datang. Pertamanya suaminya nganggep, “Ah,
1478 kebetulan aja.”
1479 He’em.
1480 Tapi yang akhirnya jadi ini, setiap orang datang,
1481 “Mbak , rukonya baru ya?” padahal Mbak yang
1482 belanja ini biasanya belanja di sebelahnya. Kok bisa
1483 bilang rukonya baru gitu ya?
1484 Hahaha.
1485 Dan itu suaminya, akhirnya kesini, minta maaf. “ Ya
1486 saya kemarin saya anggep seperti itu.” Sekarang
1487 tokonya jadi ramai setelah diruqyah.
1488 He’em.
1489 Kayak gitu. Makanya pelaris. Jadi tokonya dia sudah
1490 dipenglarisi dulu sama Embah-embahnya. Ditanam
1491 kepala kambing ya biasanya?
1492 Iya, biasanya kepala kambing.
1493 Nah, itu. jadi saya bilang seharusnya dibuang kepala
1494 kambing yang ada di situ. Lah udah ditanam di dalam
1495 ya sudah. Satu-satunya solusi ya diruqyah terus kalau
1496 gitu.
1497 He’em.
1498 Jadi, kalau usaha ya harus kayak gitu. Sini juga kita
1499 ruqyah. Ngeri kan, sampai di sini ada baunya. Gimana
1500 ada orang kecantikan ada bau bangkai.
1501 Iya, betul.
1502 Dulu di sini kan bednya banyak ini. belum ruang ini.
1503 Sekarang mereka sudah pindah ke sana. Di sini ada
1504 bed sekitar enam-tujuh bed. Ada baunya. Baunya yang
1505 saya bilang tadi, bau haid. Begitu saya ruqyah,
1506 langsung , bau gosong saat itu juga.
1507 He’em.
1508 Jadi saya ruqyah bareng orang, gitu kan. ‘Tak suruh
1509 lihat, tak suruh bersihkan, jadi mereka, “Kok jadi bau
1510 gosong.” Pada ketakutan. Karena memang itu jinnya
1511 terbakar. Dengan ijinnya Allah. Sama kemarin juga
1512 iya. Baru kemarin. Yang di sana. Ruang satu itu juga
1513 ditempati juga. Jadi kalau orang datang bawa jin,
1514 He’em.
1515 Misalnya kamu datang ke sini, bawa jin, kadang jinnya
1516 tinggal di sini. Kadang.
1517 Oh gitu?
1518 Iya. Karena di sini kan banyak perempuan. Terbuka
1519 auratnya. Gitu loh. Ho’oh. Kayak gitu. Ngeri ya?
1520 Iihh. Seram juga ya ternyata. Hihi
1521 Jadi, tempat-tempat itu sebenarnya banyak. Makanya
30
1522 kita mesti banyak meruqyah tempat-tempat usaha kita.
1523 Semoga lebih terjaga. Terutama makanan. Makanya
1524 kalau ada gossip, “Makanan di sana ada sihirnya.”
1525 Karena ramai banget. Saya biasanya juga enggak mau
1526 datang. Dan itu pernah. Ada sebuah mie ayam, yang
1527 dikenal katanya ramai banget gitu kan, kita beli.
1528 Sampai rumah sini langsung busuk.
1529 Woh?
1530 Betul-betul busuk. Kayak dia tiga hari.
1531 Ohhh.
1532 Logis enggak? Belinya baru tadi. Dibawa pulang
1533 langsung busuk. Belinya memang agak siang.
1534 Pulangnya tidak sore banget, tidak sore banget lho ya.
1535 Tapi kalau busuk sehari kan enggak mungkin,
1536 Enggak mungkin. Betul, betul.
1537 Paling baunya enggak enak. Atau asam dikit. Itu
1538 busuk! Jadi apa yang dikatakan orang ya kemungkinan
1539 besar, iya. Karena apa. Ya kita ruqyah terus rumah ini.
1540 Makanya masuk rumah sini, kalau dia ada gangguan
1541 jin dia nggak nyaman. Nggak tenang. Ada rasa gelisah,
1542 ada rasa, kadang benci sama dokternya. Sering kali
1543 gitu. Tapi, kalau yang jujur, biasanya kita ruqyah terus
1544 hilang.
1545 Kalau meruqyah gitu tuh satu pasien dengan
1546 pasien lainnya, treatmentnya sama atau mungkin
1547 berdasarkan kasus beda-beda.
1548 Sama. Biasanya ruqyah bareng. Ruqyah kan sama aja.
1549 Oh, gitu.
1550 Kecuali ada masalah di dada, ya nanti edukasinya
1551 perbaikan hati. Kalau ada masalah di perut, nanti
1552 minum apa.
1553 He’em.
1554 Ya ada treatment yang berbeda, cuma kan tidak beda,
1555 paling bedanya yang di bekam sama yang diminum.
1556 Tapi standar ruqyah sama?
1557 Sama. Standar ruqyah. Paling nanti ada yang perlu
1558 yang dipegang. Misalnya area sini. “Dok, ini sakit
1559 banget.” Nanti akan saya pegang. Gitu aja sih. Tapi
1560 doanya semua sama kan memang eggak ada yang
1561 dikhususkan. Saya kan enggak mengikuti orang-orang
1562 yang kalau ini, pakai ayat ini khusus. Cukup dengan
1563 semua ayat Allah itu bisa. Tidak harus dengan. Kan
1564 ada ya, nanti pakai ayatnya ini, ini, ini. Enggak. Ya
1565 memang ada, Ayat Kursi jelas. Albaqarah ayat
1566 terakhir. Ya kan?
1567 Iya.
1568 Tiga Qul. Al-Fatihah. Saya sudah. Cukup pakai itu aja.
1569 Tidak usah yang terlalu banyak yang pakai neko-neko.
1570 Iya. Terus kan beda-beda biasanya.
1571 He’em. Kalau beda-beda itu kan malah kita perlu dalil
1572 ya
31
1573 Iya, betul.
1574 Karena Nabi enggak pernah kayak gitu juga.
1575 Kalau menurut Dokter, yang harusnya jadi terapis
1576 ruqyah itu orangnya seperti apa?
1577 Sebenarnya semua orang itu bisa meruqyah. Tetapi
1578 seorang terapis ruqyah yang pertama ya itu tadi,
1579 sebaiknya jangan menjadikan ruqyah sebagai mata
1580 pencarian. Sebaiknya. Saya tidak mengharamkan,
1581 bukan, cuma janganlah. Begitu ya. Insyaallah masih
1582 banyak usaha yang lain. Terus kemudian ruqyah itu
1583 kan ibarat senjata. Kenapa kok diruqyah sana enggak
1584 keluar, diruqyah si fulan keluar. Karena apa. Ruqyah
1585 adalah senjata. Kalau lisan kita itu bohong, enggak
1586 bersih, hati kita kotor, ya meruqyah enggak mempan.
1587 Gitu. Makanya, yang penting bukan masalah
1588 banyaknya amalan kita, baca Qur’annya banyak,
1589 puasanya banyak, sholatnya banyak, kerudungnya
1590 gede banget. Atau bercadarnya, wise, hitam. Tetapi
1591 ketika engkau, hatimu tidak bersih, lisanmu tidak kau
1592 jaga, maka jangan berharap senjatamu itu ampuh.
1593 Karena senjatanya itu tajamnya kenapa, karena
1594 kebersihan hati kita, cinta kita kepada Allah itu kuat,
1595 gitu kan. Kemudian terhadap sesama itu tidak pernah
1596 menyakiti.
1597 Mempengaruhi sekali berarti itu ya?
1598 Wow, gede banget itu pengaruhnya. Pernah kan
1599 diruqyah si A, si B tidak ngefek. Disuruh yang lain
1600 langsung keluar. Baru ketemu udah keluar.
1601 Oh?
1602 Iya. Baru ketemu udah reaksi gitu lho.
1603 Ee. Ada satu kasus kemarin Dok, yang saya dapat
1604 di salah satu lembaga ruqyah juga gitu. Jadi, ketika
1605 diruqyah pasien ini kemudian bereaksi tapi enggak
1606 keluar gitu. Bahkan sampai akhir terapi ruqyah
1607 dan terapisnya menyerah. Itu menurut Dokter ada
1608 apa sih sebenarnya?
1609 Eee. banyak ya. Ada dua faktor. Pertama, gini, kalau
1610 kita mau meruqyah itu dibenahi dulu hatinya. Tadi
1611 saya bilang ya, amalan-amalannya, tauhidnya itu harus
1612 benar dulu. Kemudian peruqyahnya itu tadi benar,
1613 senjatanya haru bagus. Kalau dua-duanya enggak
1614 seimbang. Ininya enggak diberesin dulu. Ini juga
1615 enggak, senjatanya enggak bagus. Ya sudah, enggak
1616 bisa.
1617 Jadi kita, cuma bereaksi, tapi dia enggak apa-apa,
1618 enggak ngefek. Gitu ya?
1619 Iya. Enggak ngefek kan? Itu bisa jadi gitu. Atau
1620 memang, karena memang, dari satu sisinya si yang
1621 satu tadi dia menolak. Dia berpengasih cinta dengan
1622 syirik itu kan, hatinya penuh kebencian sesama
1623 muslim. Mulutnya keji menyakiti. Ah, enggak bisa.
32
1624 Saya yang gitu enggak mau ruqyah. Males.
1625 Wasting time? Em, buang-buang waktu.
1626 Iya. Wasting time.
1627 Oh gitu. Berarti nanti pasca ruqyah, berarti kan
1628 sebelumnya ada edukasi dulu, kemudian ruqyah,
1629 treatment gitu kan, baru kemudian edukasi lagi,
1630 begitu ya, Dok?
1631 Iya. Tetap ada eduksi terus. Berjalan.
1632 He’em.
1633 Karena memang orang ruqyah itu kan kadang, “Saya
1634 kok saya engak sembuh-sembuh. Kok saya kayak gini,
1635 kayak gitu” gitu. “Kok saya jadi mimpi ini.” jadi
1636 beragam. Jadi harus terus eduksi itu. Makanya
1637 hubungan kita kan terus menerus.
1638 Kalau misalnya ditotal ini kira-kira berapa banyak
1639 sih pasiennya Dokter? Dan kebanyakan laki-laki
1640 atau perempuan. Dan rata-rata usia berapa gitu?
1641 Kalau pasien udah enggak bisa di ini yah. Untuk
1642 pasien ruqyah enggak bisa dihitung. Karena memang
1643 kita itu pasien ruqyah itu jadi satu dengan rekam medis
1644 umum.
1645 He’em.
1646 Kalau jumlahnya ya banyak lah. Kalau untuk ini. Tapi
1647 secara umum tidak mesti saya ruqyah. Pasien untuk
1648 sihir, ‘ain itu tidak mesti saya ruqyah. Setiap hari mesti
1649 selalu ada. Jumlahnya mesti di atas lima. Gitu.
1650 Jadi hampir tiap hari pun pasti melakukan terapi
1651 ruqyah gitu ya?
1652 Iya. Ada yang bekam. Ada hanya konsultasi biasa. Dan
1653 mestinya itu masuk daftar tunggu kalau mau ketemu
1654 saya lho ya.
1655 He’eh.
1656 Kalau enggak, mau dengan terapis sih langsung
1657 dijalankan. Kebanyakan kita, capek lho, sayang,
1658 ruqyah itu. Makanya kalau orang mau ruqyah, sekali
1659 ruqyah 75 ribu, ya biarin aja. Soalnya emang capek
1660 banget.
1661 He’em. Betul. Sebetulnya ruqyah ini kalau
1662 misalnya dibilang dengan, kalau di psikologi
1663 memang kami membahas ruqyah ini kan mirip-
1664 mirip dengan hipnoterapi. Dan kemudian, ketika
1665 membahas dengan teman-teman, mungkin dari
1666 perguruan silat, ruqyah, oh itu kayak tenaga prana
1667 gitu, tenaga dalam seperti itu. Menurut Dokter
1668 gimana?
1669 Ohya. Saya kan belajar juga, saya praktisi hipnoterapi.
1670 Beda ya. Hipnoterapi itu justru kan kasus-kasus ini
1671 pakai jin. Kalau hipnoterapi itu kan ruqyah, eh, kalau
1672 ruqyah itu kan pakai Al-Qur’an. Dan tidak boleh tidak
1673 dengan Alquran. Mutlak Al-Qur’an doang. Hadits juga
1674 enggak bisa. Pakai Al-Qur’an. Kemudian untuk yang
33
1675 apa namanya hipnoterapi itu kan dengan omongan,
1676 jadi membuat orang itu masuk ke dalam dunia yang
1677 lain dan segala macam. Sangat jauh berbeda ya,
1678 ruqyah dengan hipnoterapi. Saya ketika terjun ke dunia
1679 hipnoterapi, justru orang-orang hipnoterapi itu harus
1680 kita lawan dengan, salah satunya dengan ruqyah. Guru
1681 saya, ya mengajarkan hipnoterapi itu kan saya lihat ya,
1682 kadang kala guru saya itu kan murni hipnoterapi, kita
1683 kan biasa hipnoterapi. Ngobrol gitu. Ibaratnya
1684 melakukan sesuatu agar engkau itu tunduk kepadaku.
1685 He’em.
1686 Kan begitu. Tapi kan harus ada engkau percaya dulu
1687 dengan saya. Gitu, kan?
1688 Iya, betul.
1689 Adapun hipnoterapi yang mereka yang itu yang
1690 sebenarnya yang tidak diperbolehkan dalam Islam.
1691 Karena ada guru saya sampai gini, pegang kamu,
1692 langsung blek, jatuh, jatuh. Kayak Uya Kuya itu.
1693 Iya.
1694 Itu enggak mungkin syar’i.
1695 Iya, betul.
1696 Hipnoterapi yang benar enggak mungkin kayak begitu.
1697 Pasti dengan jin itu. Mutlak seratus persen. Saya
1698 yakin. Enggak bisa enggak. Karena apa, Nabi juga
1699 enggak pernah bisa mempunyai kekuatan kayak gitu.
1700 Karena kalau hipnoterapi yang misalnya kita lakukan,
1701 yang Islami, kan tentu ada omongan, ya kan?
1702 He’em.
1703 Ayoo ini, bayangkan ini, misalnya ya. Seperti itu kan.
1704 Edukasi, seperti itu. Tapi kalau yang hipnoterapi yang
1705 Islami harus ada, buang semua pikiran, dikosongkan.
1706 Kecuali satu, Allah. Ya itu Allah di sini. Kalau dia
1707 hipnoterapi mati kan jangan sampai semuanya pergi
1708 gitu kan?
1709 Betul, betul.
1710 Jadi, ketika hipnoterapi itu ada beberapa hal-hal yang
1711 sebenarnya tidak sesuai dengan Syariat Islam.
1712 Makanya saya tidak suka semuanya hipnoterapi,
1713 hipnoterapi, hipnoterapi. Dan beberapa praktisi
1714 hipnoterapi, saya punya ada teman, perempuan, udah
1715 pakai cadar juga. Dia kena gangguan jin. Karena apa,
1716 dia memang, memang, memang itu kan memang
1717 terkadang ada jin-jin masuk di situ. Kalau disuruh nge-
1718 blank gimana enggak gangguan jin masuk?
1719 He’em. Malah lebih mudah ya?
1720 Iya. Malah lebih mudah jinnya masuk. Jadi kalau
1721 dibilang sama, ooo jauh berbeda. Reiki, jauh berbeda.
1722 Saya pasien-pasien reiki. Reiki itu kan mandi, Dikasi
1723 ee justru reiki itu dikasi tenaga dalam. Yang justru di
1724 dalamnya itu ada nanti, kan ada tingkatannya toh reiki
1725 itu.
34
1726 Betul.
1727 Itu ada yang dikasi kayak kalung-kalung. Gitu lho reiki
1728 itu. Selain kalung itu ada nanti tingkatannya ada juga
1729 yang dikasi ikatan-ikatan kayak kabel-kabel gitu.
1730 Kayak mutiara-mutiara gitu lah pokoknya. Pokoknya
1731 modelnya kayak kalung. Pasien saya, waaaaduh ya
1732 Allah, sampai sekarang enggak sembuh-sembuh
1733 walaupun diruqyah. Jinnya ngikutin terus. Walaupun
1734 sudah dipecah itu kalung, dibuang itu, tetap aja.
1735 He’em.
1736 Reiki seperti gitu.Wah itu mah reiki sudah ngerti betul
1737 lah kayak apa. Jadi kalau misal diperhatikan itu mirip
1738 dengan tenaga dalam beda yah? Jauh lah. Kita enggak
1739 ada tenaga dalam sama sekali. Enggak ada
1740 hubungannya ya. Tenaga dalam itu kan kita pakai
1741 hhooooo gitu ya.
1742 Iya.
1743 Jadi ada yang memadukan. Jadi, pernah dengar, siapa
1744 PA?
1745 Iya.
1746 PA itu kan sesuatu yang banyak memungkiri. Karena
1747 PA juga pakai tenaga dalam. “Saya sembelih”, atau
1748 dengan gimana dengan bahasa seperti itu ya.
1749 Wallahua’lam. Saya pernah ketemu PA. Cuma saya
1750 masih melihat beliau masih ada gangguan juga. Jadi
1751 kalau Perdana itu kan dulu reiki.
1752 He’em.
1753 Orang PA bisa mengerti mana reiki mana enggak.
1754 Sayangnya dia menggabungkan sekarang. Sebagian
1755 dia gabungkan, yang sisa-sisanya dulu. Makanya
1756 jinnya banyak banget itu kan dia.
1757 Diijinkan enggak sih, Dok, sebetulnya
1758 penggabungan seperti itu?
1759 Karena hasilnya, eee, jadi gini, kalau sampai dia suruh
1760 meneropong masuk ke dalam gitu, enggak sih. Enggak
1761 perlu. Tidak ada keperluan.
1762 He’em.
1763 Karena para ulama aja cukup aja dengan ruqyah,
1764 keluar, keluar udah selesai. Ngapain juga pakai kayak
1765 gitu. Teknik-teknik seperti itu. enggak ada manfaatnya.
1776 Gitu lho.
1777 Yang teknik tadi, saya tidak setuju dengan teknik
1778 pukul. Tak usah terkenal pakai teknik pukul. Enggak
1779 perlu, pegang gini aja bisa kok. Ya, kan?
1780 He’em.
1781 Enggak perlu juga pakai tenaga dalam. Pakai tak tusuk
1782 kamu, tak sembelih kamu, menerawang, meneropong
1783 itu. Enggak perlu. Asalkan kau bilang, bismillah,
1784 engkau keluar dengan nama Allah, bismillah engkau
1785 bertobatlah, laillahaillallah. Jadi jinnya itu didakwahi,
1786 bukan disakiti.
35
1787 He’em.
1788 Dipukul-pukul itu ngapain. Kalau aja dia ngeyel
1789 enggak usah dipukul. Gini aja, pencet aja. Udah
1790 keluar. Atau pakai teropong. Ngapain neropong alam
1791 jin?
1792 Hihihi
1793 Iya kan? Enggak ada gunanya, enggak ada
1794 manfaatnya, dan enggak boleh juga. Cukup kita
1795 katakan, engkau keluar dengan nama Allah, bertobat,
1796 kalau dia masih kafir atau muslim pun tetap diulangi
1797 tahlil-nya, syahadat-nya diulang.
1778 Bertobat kepada, dikasi tahu tempatnya. Kamu tinggal
1799 di mana. Karena jin itu kan bodoh-bodoh.
1800 He’em.
1801 Kamu tinggal di laut. Kamu tinggal di hutan. Jangan di
1802 rumah siapa pun, mengganggu. Begitu. Belajar baca
1803 Quran. Begitu. Jadi kita, jadi meruqyah bukan untuk
1804 menyakiti, bukan harus tenaga dalam, malah enggak
1805 boleh.
1806 Cukup dengan Al-Qur’an, dia kan keluar. Jadi yang
1807 bermanfaat itu bukan ruqyah nya. Jadi kalau dia mau
1808 menggunakan teknik-teknik berarti dia mengaku yang
1809 bermanfaat tekniknya. Padahal sudah dikatakan,
1810 ruqyah itu tidak akan bermanfaat, illa biidznillah,
1811 kecuali dengan ijin Allah. Jadi bukan ruqyahnya,
1812 apalagi tekniknya, apalagi pukulannya. Yang
1813 bermanfaat apa? Ijinnya Allah tadi. Justru ijin Allah itu
1814 bermanfaat ketika kita itu, bersih lisannya. Bersih hati
1815 dan pikirnya. Kayak gitu.
1816 He’em.
1817 Kalau pakai kayak gitu, ah, saya selama ini enggak
1818 pernah. Alhamdulillah. Cukup dengan itu. Karyawan
1819 saya suruh yang ngaji, yang baik, yang benar. Minta
1820 maaf sama tetangga. Sama-sama Muslim. Hilang
1821 sudah.
1822 Berarti, bisa dikatakan sebenarnya Dokter enggak
1823 setuju dengan teknik-teknik yang seperti itu?
1824 Kalau itu memang enggak setuju karena memang tidak
1825 diijinkan. Karena kan memang berbeda ya. Tenaga
1826 dalam itu kan memang tidak diperbolehkan. Dan
1827 ruqyah, jelas, sekali lagi, tidak sama, sangat jauh
1828 berbeda dengan tenaga dalam. Apalagi dengan reiki.
1829 Reiki sangat jauh berbeda.
1830 Dan orang-orang yang memiliki tenaga dalam, baik
1831 reiki, hipnoterapi, itu kenyataannya ketika diruqyah
1832 jinnya banyak sekali. Kalau itu sama, harusnya mereka
1833 bersih, dong?
1834 Iya.
1835 Kalau itu sama, seimbang, berarti harusnya mereka
1836 bersih. Kenapa para praktis hipnoterapi, reiki,
1837 kemudian yang lain-lainnya itu. Yang tenaga dalam,
36
1838 apa lagi tenaga dalam yang lain. Banyak sekali ketika
1839 ke sini sulit banget untuk menghilanginnya. Ternyata,
1840 banyak sekali jinnya. Karena apa? Ada sangat jauh
1841 berbeda dengan yang namanya syari’at dengan yang
1842 tidak. Begitu. Kalau untuk seperti pasien-pasien
1843 misalnya, yang ada beberapa mungkin ketemu yang
1844 indigo misalnya, menurut mereka indigo.
1845 Seperti itu?
1846 Menurut mereka indigo.
1847 He? Itu gimana?
1848 Banyak. Anak yang tiga tahun tadi kan juga indigo.
1849 Menurut orang, bahasanya adalah orang-orang yang,
1850 saya tidak ngerti bahasa indigo itu ya, dalam artian,
1851 siapakah pencetus awalnya, asal muasalnya. Tentunya
1852 itu kan dari ilmu-ilmu psikologi, psikiatri, dan segala
1853 macam. Enggak ada ya. Saya tidak menilai indigo itu
1854 ada. Karena pada kenyataannya, mereka yang
1855 mengaku indigo ke sini, ketika diruqyah, juga keluar.
1856 Gitu. Jadi ada anak, ibunya akan belajar di sini.
1857 Anaknya indigo, gitu kan, “Aku enggak mau
1858 pokoknya kalau DF. Ibu ngaji DF.” Gitu kan. Ketika
1859 kita ruqyah, ya ada memang.
1860 Reaksinya sama, Dok, dengan orang deawasa?
1861 Ya sama. Plek. Enggak ada bedanya. Jadi pada indigo
1862 itu anak kena gangguan jin, adalah jin turunan dari
1863 orang tuanya. Atau tadi ya, ibunya punya pegangan
1864 batu. Anaknya jadi indigo. Pasti ada sesuatu kita
1865 runtut, pasti ada. Enggak mungkin enggak. Karena
1866 indigo itu dia melihat sosok yang lain.
1867 Iya.
1868 Adik saya yang ini juga indigo. Sepupu ya. Apa yang
1869 terjadi sekarang? Dia sampai diabetes militus. Anak-
1870 anak lho.
1871 He’em.
1872 Waktu itu dia diabetesnya kumat SMP. Gulanya itu
1873 sampai sembilan ratus lebih, sampai hampir seribu.
1874 Dan koma di Bethesda.
1875 Ya Allah.
1876 Itu masih kecil. Akhirnya tidak bisa mens sampai
1877 sekarang. Kurus banget. Lunglit. Orang mengertinya
1878 dia indigo. Kita biasa kalau ketemu dia indigo yang
1879 dikatakan indigo yang dikatakan punya kelebihan. Itu
1880 justru kekurangan. Mesti ada sesuatu yang salah dari
1881 orang tuanya.
1882 Hemm.
1883 Banyak orang tuanya yang enggak terima saya bilang,
1884 saya jelaskan begini. Saya runtutkan, ada mimpi, ada
1885 pegangan ini, semua gitu.
1886 He’em.
1887 Kalau yang jujur. Insyaallah sembuh anaknya. Tapi
1888 sayangnya mereka, seringkali nutup-nutupin gitu. Ya
37
1889 seringnya kan jadi masalah. Diobatin percuma kan.
1890 Ruqyah itu kan nggak cuma kerja kita, kalau orang tua
1891 apalagi anaknya nggak membantu dengan kejujuran ya
1892 percuma kan?
1893 Iya, iya, betul.

38
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek :B Lokasi : Asrama Kalimantan Barat


Tanggal : 09 Maret 2017 Teknik : Wawancara Tak Terstruktur
Pukul : 10.45 - 12.36

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Assalamu’alaikum Mas... Afwan, Mas B ya?
2 Wa’alaikumsalam warohmatullah wabarokatuh...
3 Mbak Rizha ya?
4 Iya Mas
5 Masuk, Masuk... Maaf ya cuma begini adanya.
6 Duduk, duduk. Gimana? Apa yang bisa saya bantu?
7 Iya Mas, ini terima kasih sudah diizinkan
8 mencari informasi dan berbagi waktu hari ini.
9 Jadi gini, saya Rizha dari UIN Sunan Kalijaga.
10 Saat ini kan nyusun penelitian terkait ruqyah.
11 Nah saya dapat kontak Mas dari F adik tingkat
12 saya, F. F bilang Mas praktisi ruqyah dari ACT
13 temennya F.
14 O iya iya. Kemarin F juga sudah hubungin saya
15 kok. Ini skripsi kah?
16 Iya Mas. Tujuannya pengembangan
17 pengetahuan sih. O iya Mas, sebelumnya saya
18 mohon izin selama sesi ini akan saya rekam.
19 Tujuan perekamannya supaya data yang saya
20 peroleh dari Mas bisa saya tulis ulang untuk
21 kemudian saya analisis.
22 Monggo, silakan silakan.
23 Mas tinggal disini Putra Kalimantan kah?
24 Iya, saya dari Berau, Kalimantan Timur.
25 Owalaaaah, saya dari Samarinda. Salam kenal
26 ya Mas. Nggak nyangka ketemu putra Kaltim.
27 Beraunya dimana Mas?
28 Tanjung Redeb saya. Mbaknya?
29 Saya Samarinda kota, di kotanya.
30 Saya punya paman yang tinggal disana. Mananya
31 Mahakam Mbak?
32 Deket. Dekeeet banget dari Mahakam. Kurang
33 dari sekilo. Masnya pernah kesana kah?
34 Sekali di Masjid apa itu? Yang besar.
35 Oo Islamic Center bukan? Dekat Mahakam?
36 Ah iya itu, dekat mahakam.
37 Terbesar dan termewah se-Asia Tenggara
38 konon...
39 O iya Mbak, bahas Ruqyah memang kenapa?
40 Nah jadi gini Mas, saya pribadi ingin belajar
41 memahami ruqyah karena dulu memang
42 menurut saya ruqyah ini nggak terkategori
39
43 masuk logika saya. Nah waktu di UIN ternyata
44 dzikir itu terapi, jadilah saya penasaran letak
45 logikanya ruqyah itu dimana. Berbasis
46 penasaran itu, akhirnya saya penelitian, jadilah
47 sekarang ini. Oh iya, boleh mulai saya rekam ya
48 Mas?
49 O iya monggo monggo.
50 Saya taruh sini ya Mas?
51 Oke oke.
52 Oke. E Mas sebelumnya pengen nanya-nanya
53 tentang ruqyah. Awalnya Mas tertarik untuk
54 jadi praktisi ruqyah itu gimana ceritanya?
55 Eee kalo tertarik jadi peruqyah itu panjang ya
56 ceritanya. Berawal dari a pertama saya itu orangnya
57 penakutan. Penakutan... Saya penakutan, Masuk
58 dalam artian takut hantu gitu ya. Karena dulu
59 sekitar sejak kelas 2 SMK, itu saya sering ditinggal
60 orangtua untuk keluar kota. Jadi ketika ditinggal
61 saya sendirian di rumah. Ketika sendirian, pas
62 malem itu sering banyak gangguan ketika saya
63 makan di depan tv seperti ada yang nengok-nengok,
64 ada yang ngeliat itu. Padahal cuma ada saya doang.
65 Nah pada suatu ketika ada temen nyaranin. Temen,
66 terus nyaranin, dia bilang, “kamu nggak ikut ruqyah
67 kah?” katanya. “Nggak ikut ruqyah?” gitu.
68 “Tetanggamu ikut lho.” Karena tetangga itu temen
69 juga. “Tetanggamu ikut ruqyah” gitu. “Ruqyah itu
70 gimana sih?” saya bilang. Saya, eeee pada saat itu
71 juga di tv lokal adaaaa acaraa namanya SIGAB, Sisi
72 Gaib. Seperti ya kayak Dunia Lain gitu ya.
73 Kayak Uka-uka gitu ya?
74 Uka-uka. Ya itu, terus sampai padaaa, akhirnya
75 saya bilang “Ini seperti ini kayak masukkan jin gitu
76 ya? Masukin jin ke dalam tubuh terus dikeluarin
77 gitu kan?” Terus katanya “Ya nggak tau. Coba aja
78 tanya ke temen kamu yang tetangga itu” katanya.
79 Nah itu pada akhirnya kita ngumpul, saya ngumpul,
80 sama temen yang tetangga, sama temen yang lain
81 juga. Di sebuah, e kalau di Berau itu ada namanya
82 kafe tepian.
83 O tepian...
84 Kita ngobrol, terus saya tanya, namanya C, temen
85 saya namanya C. “Eee C, gimana sih ruqyah itu?
86 Dia kayak Masukkan jin gitu atau ngeluarin jin
87 juga?” gitu kan. “Atau ngobrol-ngobrol gitu biar
88 bisa ngeluarin ilmu yang hebat, terus ngusir syetan”
89 gitu. “O enggak Akhi, enggak. Ruqyah itu malah
90 sebenarnya do’a” katanya. “Do’a yang bener-bener
91 Rasulullah salallahu ‘alaihiwasallam itu
92 menganjurkan. Karena diiii, diii, apa namanya?,
93 dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat.
40
94 Contoh ketika kamu mau tidur, itu baca do’a dulu
95 misalkan. Terus Masuk wc kaki kiri dulu terus baca
96 do’a, itu namanya ruqyah itu. Tapi dalam artian
97 umum... Kalau artian khusus, ruqyah itu jampi-
98 jampi. Jampi-jampi yang kalau secara istilah dia
99 jampi-jampi, atau komat-kamit, atau do’a yang dii
100 eee apa namanya? Ditujukan ke orang dengan
101 niatan untuk menyembuhkan sebuah penyakit.
102 Begitu. Atau gangguan jin.” Dari situlah saya mulai
103 paham eee ruqyah. Pertama saya praktekkan mulai
104 pulang ke rumah itu masih sendiri, masih sendiri,
105 masih ditinggal orang tua, terus saya coba untuk
106 wudhu, terus saya coba untuk ruqyah mandiri
107 dengan 3 qul yang diajarkan Rasulullah, saya baca
108 ayat kursi dulu, saya nggak hapal ayat kursi, sambil
109 baca itu. Sama dua ayat terakhir surat Al-Baqoroh.
110 Saya praktekkan. Alhamdulillah selama itu eee
111 ketakutan saya itu mulai mulai hilang. Pada suatu
112 ketika saya sudah mulai gabung di ruqyah itu
113 sendiri, ada yang ujian saya, ada yang menggoda.
114 Pada saat itu saya sendiri juga, saya lagi eeee
115 chattingan sama temen, tiba-tiba sekitar jam 11 itu
116 ada yang nangis gitu di samping rumah. Itu nggak
117 pernah saya alami sebelumnya. Ada yang nangis.
118 Jadi bener-bener ada yang nangis itu. Terus chat
119 yang tadinya lancar, jadinya kayak apa, jaringannya
120 tu rusak. Nggak bisa terkirim gitu. Saya baca dalam
121 hati, e baca apapun yang bisa saya baca gitu, sambil
122 dikeraskan, ee Alhamdulillah tangisan itu hilang.
123 Terus yang tadinya chat itu terhalang, yang enggak
124 lancar, jadinya lancar kembali.
125 Terkirim semua?
126 Iya terkirim, semua. Alhamdulillah. Setelah saya
127 lihat ooo, kalau saya jadi peruqyah itu gangguannya
128 juga luar biasa. Nggak, nggak cumaa apa?, yang
129 nggak belajar pun akan diganggu apalagi yang
130 belajar, gitu. Semakin dekat sama Allah, apalagi dia
131 akan menjadi tentaranya Allah misalkan yang akan
132 berperang melawan syetan dan syetan itu nggak
133 suka sama orang beriman. Kita perangi mereka
134 akan merangi juga. Gitu.
135 Kok bisa segitunya ya tertarik padahal kalau
136 sebetulnya kan kalau dilihat ruqyah itu kan
137 punya hubungannya dengan mistik, kemudian
138 ya terutama Kalimantan ya.
139 Iya.
140 Memang kan terkenal sekali, gitu. Cuma, nggak
141 banyak dari temen-temen meski tahu begitu
142 tertarik, apalagi sampai maju eh jadi pengen
143 lebih tahu gitu. Ada beberapa dari mereka yang
144 mungkin kayaknya eee nggak mau berurusan
41
145 dengan jin. Meskipun takut, kesannya jadi ah
146 treatback aja deh, mundur aja deh. Ini kok
147 berani gitu?
148 Nah, ee kenapa saya milih ini ya, karena begitu
149 peeer, saya pertama saya ikut kajian, itu saya mau
150 sudah mulai e mulai mulai, mindset saya udah
151 mulai berkembang gitu tentang syetan, tentang jin,
152 tentang yaaaa hal-hal mistis kayak gitu.
153 Bahwasannya mereka itu benar-benar ada gitu.
154 Cuma saya nggak percaya waktu itu, hal gitu itu
155 beneran ada nggak sih? Saya nggak percaya dulu.
156 Terus bertemu teman yang indigo, pada saat itu
157 indigo, ada dua orang. Pertama dia bilang “Wah,
158 disini ada ni” katanya. Ada ni. Terus saya juga pake
159 radar dulu. Yang aplikasi radar ada dulu kan,
160 Ghost-radar?
161 Ghost-radar. Naaah itu... Terus ada titik-titiknya
162 gitu. Diarahkan kan, muncul. “Kok pindah tempat
163 ya?” katanya. Betul. Terus temannya satu juga,
164 “Mana? Mana?” katanya yang indigo. “Mana,
165 mana? Coba liat. O iya.” Katanya. Dia juga, dia
166 juga ada disitu. Ya gitu ya. Ya kan saya merinding
167 gitu kan. Naah, habis itu karena juga alasannya
168 orangtua saya setiap tahun tu apa namanya, bikin
169 adat. Adat khas Berau, khas tempat saya, daerah
170 Berau. Adatnya itu seperti eeee kayak apa ya, yang
171 dia kuning, eee apa ya,
172 Eee yang untuk ngobatin anak kecil sawan itu?
173 Iya untuk ngobatin anak kecil itu yang sawan itu
174 dikasi kunyit ya kan, terus nanti ada space, ada
175 tumpeng kecil itu nanti dibuang ke sungai sama
176 telor.
177 Ooo kalau di Samarinda itu namanya Larungan.
178 Larungan? Aaa dipidarai itu?
179 Aaa pidarai itu, iya.
180 Iya. Itu nanti dibuang ke sungai setiap tahun, terus
181 airnya diambil, terus diminum gitu katanya obat.
182 Terus saya bilang, saya mulai paham o ini nggak
183 boleh gitu kan, ternyata ini nggak boleh. Ini syirik.
184 Kenapa harus makanan harus dibuang? Terus dulu
185 juga pas bikin kayak kayak obat kayak gitu,
186 tumpeng kecil-kecil itu ditaruh di sudut-sudut. Di
187 sudut-sudut rumah, di sudut kamar, di sudut wc gitu
188 kan, saya bilang, “Mak, kok ini dibuang, dibuang-
189 buang kayak gini mubazir gitu kan. Sedangkan
190 mubazir itu salah satu eee sifat syetan gitu”. Terus
191 dia marah. Dia marah. Di situlah saya mulai o itu
192 nggak boleh. Ini harus dituntaskan ni. Harus
193 diberantas kayak gini ni. Pernah juga saya bentrok
194 sama Ibu karena katanya, “Kamu dulu kecil sekitar
195 umur satu tahun, kamu tu sekarat” katanya. Di
42
196 kampung. Sekarat terus “Mata kamu tu putih, nggak
197 bisa ngapa-ngapain lagi” kan. “Sudah sesak
198 napasnya”. Terus kata dokter juga “Wah ini nggak
199 bisa diapa-apain ni”” Akhirnya dibuatin tumpeng
200 itu, adat itu, setelah nenek saya eee apa namanya
201 dari sungai, ngambil air yang eee buat obat tu
202 ternyata saya sudah sembuh disini. Nah mulailah
203 mereka begitu setiap tahun, setiap habis lebaran.
204 Oow......
205 Dan tertariknya lagi apa ya? Eee karena saya ingin
206 jelaskan, ingin memberitahukan kepada temen-
207 temen dekat saya, khususnnya orang-orang dirumah
208 bahwa syetan itu betul-betul ada. Kemudian dia
209 tidak akan pernah berhenti menggoda manusia gitu.
210 Sekecil apapun eeee apa namanya? Eee apa ya? Eee
211 dia itu kan terus menggoda kita, bagaimanapun
212 caranya, walaupun segala cara.
213 Depan belakang kiri kanan
214 Depan belakang kiri kanan, ya betul. Sampai dia
215 nggak percaya juga sih saya jelasin kan, ya saya
216 jelasin masalah eeee ya ibu saya tu ibu saya sering
217 mimpi ini, mimpi kakek nenek. Ya sering
218 didatangin kakek nenek. Kalau dia sakit, mimpi,
219 terus dikasih tahu obat. Dipraktekkin, sembuuuh...
220 Saya bilang, “Mak, kalau mimpi ketemu sama
221 orang yang sudah meninggal itu, itu bukan, itu
222 bukan orangnya, tapi itu syetan.” Saya bilang.
223 Ciri ya?
224 Iya. Terus dia bilang, “Ah masa kau begini begini
225 begini.”. Alhamdulillah saya do’a do’a do’a Allah
226 kasih jalan pada saat itu. Saat itu siaran Khazanah
227 Ruqyah, menjelaskan tentang jin, tentang syetan
228 gitu. Dijelaskan disitu. Saya tahu Ibu saya nonton.
229 “Mak coba nonton ini.” Dijelasin disitu. Akhirnya
230 setelah film itu habis, saya bilang, “Nah gitu Mak.
231 Kan saya sudah bilang. Mimpi, mau sadar apa lagi
232 ibadah gitu”. Ya akhirnya dia senyum-senyum gitu
233 dan ee mulai paham gitu. Yang eee yang obat-obat
234 yang dia lakukan itu nggak pernah dia... saya bilang
235 “Kalau Mamak buat lagi obat seperti itu di rumah,
236 saya, apa? Saya pergi dari sini.” Maksudnya, ketika
237 dia buat kayak begitu, saya keluar rumaaah gitu.
238 Tapi ketika dia selesai, saya balik lagi...
239 Kenapa gitu Mas?
240 Ha?
241 Kenapa gitu?
242 Karena apa, karena saya nggak suka.
243 Nggak mau jadi bagian dari itu attaauu...
244 Iya, nggak mau jadi bagian dari itu. Ee karena saya
245 sudah bilang, saya sudah bilang ini nggak boleh
246 nggak boleh nggak boleh. Daripada nanti sakit hati
43
247 sendiri mending saya pergi.
248 Ooo gitu... Oke oke oke. Terus, ini Mas, kalau
249 pengalaman kasus pertama gimana?
250 Em, ya. Pengalaman kasus pertama. Saya eeee
251 awalnya ikut pelatihan dulu, ikut pelatihan, saya
252 jadi diruqyah ya dulu, diruqyah, orang diruqyah itu
253 bagaimana.
254 Pelatihan apa itu Mas?
255 Pelatihan ruqyah.
256 Di?
257 Eeee di Berau.
258 Oo biasa Ustadz ngadakan pelatihan seperti itu?
259 Iya. Pembina, pembina.
260 Ooo, pembina.
261 Iya ngadain ruqyah massal gitu kan. Terus saya ikut
262 gitu. Saya juga sering diajak dulu eee tapi belum
263 nangani. Cuman diajak doang. Diajak untuk ikut
264 ngeruqyah. Di kasih tau, oh ini begini, ruqyah itu
265 begini, tekniknya begini gitu. Nah, pada suatu
266 malam, saya diajak sama pembina saya untuk ikut,
267 katanya untuk ngeruqyah ilmu kebal. Ilmu kebal.
268 Eeee diagnosanya rambutnya itu nggak bisa
269 dipotong meski pakai silet. Terus dia sudah nelen
270 yang namanya buntelan dari minyak bintang.
271 Oow...
272 Nah, terus ya macem-macem. Akhirnya di ruqyah
273 pada saat itu, ruqyah pertama, saya saya ruqyah
274 kedua. Di ruqyah, saya datang, yang pembina saya
275 yang ngeruqyah adeknya. Adeknya. Adeknya juga
276 punya gangguan kasus, dicintai jin. Reaksi... Yang
277 kedua saya ngeruqyah kakaknya yang ilmu kebal
278 tadi. Katanya masih ada perasaan-perasaan.
279 “Kenapa kayak begitu?” kata pembina saya. “Saya
280 masih coba ngamalin lagi apakah masih ada reaksi
281 atau enggak. Ternyata ada reaksi.” Terus akhirnya
282 diruqyah. Saya pertama ngeruqyah itu badannya
283 getar-getar, gini-gini.
284 Ooo
285 Tangannya, apa namanya? Tangannya getar sendiri.
286 Dan eeee awalnya saya gugup ya, takut. Takutnya
287 nanti mukul, ya, nendang, atau ngejar, atau nanti
288 malah matanya putih kan, ya kayak gitulah kan
289 takut-takutnya kan. Ternyata enggak. Dia reaksinya
290 hanya seperti teriak, terus nangis, kejang-kejang,
291 kayak gitu kan, kejang tu dalam artian apa ya,
292 tubuhnya itu gerak sendiri gitu. Seperti bukan dia
293 yang nggerakin gitu. Kayak gitu aja sih. Terus
294 badan dia mungkin terasa keras gitu, dan eeee
295 seperti kayak kayu. Dan saya juga diajarin, ini
296 tekniknya kayak gini, “Ini ni kaya gini Akhi”.
297 Katanya. “Coba nanti kamu tekan di bagian
44
298 tertentu”, memang kalau jin masuk dalam tubuh kan
299 dia ada netap di bagian tertentu. Seperti aliran
300 darah, terus bagian jantung, kepala gitu kan, atau
301 enggak perut biasanya. Terus anu sih biasanya gitu.
302 Darimana kita tahu dia ada disana sementara
303 aliran darah itu kan dari kepala sampai kaki,
304 Mas?
305 Ya, bagaimana kita tahu ya. Kata Rasulullah itu kan
306 sesungguhnya syetan itu beredar di aliran darah
307 anak adam. Kita biasa kan nyentuh di bagian leher,
308 urat nadi yang terbesar. Disini ya.
309 Kenapa begitu?
310 Karena syetan itu lebih suka, e bukan lebih suka,
311 mereka menempati bagian-bagian tertentu dan
312 membuat badan itu sakit. Contoh kalau misalkan
313 badan kita sakit ketika diruqyah, coba aja tekan
314 disitu, ruqyah bagian situ. Ketika diruqyah yang
315 tadinya tu nggak sakit terus ketika diruqyah ada
316 bagian-bagian tertentu yang tiba-tiba sakit, panas,
317 pusing, atau bergetar, coba sentuhkan aja bagian
318 situ terus diruqyah. Pasti ada reaksi. Entah itu
319 reaksinya muntah, kesurupan aja, atau dia cuma
320 mual-mual, atau enggak sendawa kayak itu, cari
321 titik-titiknya disitu. Dan ketika sudah kesurupan,
322 kita lebih, lebih sering pake, pake apa namanya,
323 meruqyah di bagian leher. Bagian yang pernah
324 disitu. Nah kalau itu di peredaran darah paling
325 besar.
326 Jadi bisa menjangkau semuanya?
327 Iya, jadi bisa menjangkau ke semuanya. Tapi ketika
328 nanti dia menjangkau semuanya, dia akan cari
329 tempat aman untuk tinggal.
330 Dulu sih tahun 2007 saya sendiri pernah
331 mencoba ruqyah di Samarinda gitu. Beberapa
332 yang, yang saya sadar betul, saya nggak
333 kehilangan kesadaran ketika itu. Yang dipencet
334 itu jempol kaki, jempol tangan, terus yang
335 daerah-daerah yang gitu, terus ada saya nggak
336 pakai ada kayu ya yang kemudian ditusukkan
337 ke punggung seperti itu. Buat apa sih Mas?
338 Nah iya itu. Jadi kalau misalkan kayak pencetan di
339 bagian kaki kayak gitu ya, tangan, itu lebih kepada
340 dia mendiagnosa atau mencari titik. Mencari titik
341 tempat syetan itu bersembunyi. Tapi saya nggak
342 pernah ya pakai diagnosa pake mencet bagian jadi
343 gitu atau menggunakan kayu. Kalau kayu, biasanya
344 kita menggunakan kayu bidara atau kalau enggak
345 siwak. Itu lebih, lebih menjaga apa namanya, agar
346 tidak bersentuhan langsung, kayak gitu.
347 O iya, ini ngomong-ngomong masalah kasus
348 pertamanya Mas tadi. Kasus pertama yang
45
349 ditangani Mas. Waktu pertama kali dapat kasus
350 itu gimana?
351 Perasaannya ya pertama gugup, terus saya cengang,
352 ah apa namanya, tercengang sendiri, wow sendiri.
353 “Kenapa kok bisa kayak begini ya?” Pas bacaan
354 saya itu masih jeelek pada saat itu. Bacaan saya
355 masih, makhrajnya itu masih jelek, masih hancur,
356 tajwidnya juga masih hancur, tapi kok bisa bereaksi
357 gitu. Nah saya berkata, “Wah luar biasa sekali Allah
358 ini.” Habis itu saya mulai percaya dan yakin, mulai
359 betul-betul yakin bahwa pertolongan Allah itu
360 sangat luar biasa untuk hamba-hambaNya yang
361 ingin bertaubat. Kadang ketika orang meruqyah
362 terus nggak reaksi misalkan, nggak ada reaksi, dia
363 futur disitu. Kok aku ngeruqyah kok nggak ada
364 reaksi ya? Nggak ada reaksi apa-apa, nggak ada
365 reaksi kayak gitu. Nggak kesurupan misalkan, atau
366 nggak muntah-muntah.
367 Kayak berharap gitu ya?
368 Ya berharap itu haha. Nah sebenarnya ketika
369 diruqyah nggak mesti harus reaksi, yang penting
370 ada perubahan, dari diri si pasien, si orang yang
371 diruqyah dan ee yang paling penting juga ketika
372 diruqyah itu eee penyampaian tazkiyahnya, bukan
373 karena ruqyahnya. Ruqyahnya kan hanya 5 %.
374 Tazkiyahnya itu sekitar 80 % dari kesembuhan.
375 Apa semua terapis juga ngasih edukasi masalah
376 Tazkiyatunnafs atau Tazkiyah itu?
377 Iya. Terapis seperti ruqyah, seperti bekam juga itu
378 perlu sekali, karena akan membangun mindset,
379 membangun apa namanya, pemahaman. Contoh
380 ketika orang yang ingin diruqyah kemudian kita
381 kasih tahu bahwasannya ruqyah ini punya SOP,
382 Standar Operasional. Sama seperti punya medis.
383 Oooo
384 Ketika ingin meruqyah, kita nggak bisa semerta-
385 merta langsung ngeruqyah dulu. Pertama kita
386 tazkiyah dulu. Ya kan. Tazkiyah. Kita ajak untuk
387 bertaubat, segala kesyirikan, kemaksiatan, semua
388 dendam, di dalam hati, penyakit hatinya harus
389 dikeluarkan dulu. Dan, ketika diruqyah, eh, setelah
390 diruqyah, semua kedzoliman harus dibuang dan
391 senantiasa menjalankan yang wajib dan sunnah.
392 Yang tadinya dia pengen diruqyah sholatnya
393 bolong-bolong ya pengen ruqyah, kemudian ketika
394 diruqyah sholatnya menjadi rajin, rutin, bagus,
395 sunnah-sunnahnya juga dijalankan, dirutinkan, atau
396 diterapkan di rumah. Kalau misalkan sudah
397 terbangun seperti itu, maka kebanyakan eeee yang
398 diruqyah itu malah ini, ee kesurupan tu jarang yang
399 terjadi, karena sudah ada pemahaman dalam diri,
46
400 pembentengan dalam diri bahwa untuk senantiasa
401 bertaubat gitu.
402 Kasusnya seperti itu juga ada?
403 Iya.
404 Pernah nanganin yang bolak-balik gitu nggak
405 sih Mas?
406 Maksudnya bolak-balik?
407 Jadi sudah diruqyah, terus sembuh kan, nah
408 keluar dari area itu terus jinnya balik lagi gitu.
409 Kalau penanganan kayak gitu pernah ya. Iya ya
410 pernah, pas di SMK dulu. Pernah dulu kesurupan
411 massal, ada satu anak yang memang anak ini bandel
412 ya. Bisa dikatakan bandel, karena ketika diruqyah
413 dia nggak mau menjalankan apa yang saya suruh.
414 Maksudnya dalam artian sholatnya, terus pacaran,
415 masih pacaran dulu, kemudian sunnah-sunnahnya
416 nggak mau, terus kata-katanya kata-kata kotor dulu.
417 Ooo..
418 Biasalah anak muda kan.
419 Zaman saya dulu Kalimantan memang begitu
420 kan ya, hahaha...
421 Hahaha... iya, kata-kata kasar. Nah ketika dia
422 diruqyah, teriak-teriak kesurupan. Terus selesai,
423 jinnya keluar, ya wallahu’alam jinnya keluar,
424 dilihat dari, dari tanda-tandanya tu ketika diruqyah
425 bagian yang sakit tu kan, diruqyah, itu hilang.
426 Ruqyah, reaksi, terus kemudian jinnya bilang mau
427 keluar, terus dia keluar, terus ditekan lagi bagian
428 yang sakit sudah hilang. Berarti wallahu’alam
429 jinnya udah pergi ya. Saya katakan seperti itu. Nah
430 meruqyah kayak itu. Setelah selesai, saya tinggalin.
431 Tinggalin, berapa menit kemudian saya dipanggil
432 lagi sama gurunya. Saya dipanggilnya dulu B. “B...
433 B... ini naa si ini kesurupan lagi.” Datang lagi.
434 Ternyata apa? Ternyata eee dia nggak mau nuruti
435 apa yang saya bilang. Eee ketika sudah selesai
436 ruqyah, dia mungkin bercanda-canda sama
437 temennya, keluarlah kata-kata kasar. Tiba-tiba
438 kesurupan lagi. Pernah kayak gitu.
439 Ada hubungannya Mas, maksudnya gini ee
440 menurut Mas B gitu, orang yang berkata-kasar
441 kemudian dia dengan mudahnya dimasuki oleh
442 jin, kemudian eee... ya ibaratnya banyak cerita
443 ni. Orang-orang beriman juga diusik dengan jin.
444 Ada perbandingannya dengan kasus yang
445 berbeda-beda.
446 Bedanya, kata-kata kasar ya?
447 Misalnya.
448 Misalnya. Kalau pengaruh dari kata-kata kasar itu
449 ya pasti ada. Pasti ada, eee karena kata-kata kasar
450 mungkin bisa lewat marah atau dengan candaan.
47
451 Nah itu bisa pengaruh. Jin, syetan itu bisa masuk.
452 Syetan itu bisa masuk dan reaksi yang bisa dilihat
453 dari emosi. Misalnya emosi. Ketika orang itu sering
454 berkata-kata kasar itu kan dia lebih mudah emosi,
455 orangnya bawaannya emosian, pengen marah-
456 marah terus. Apalagi pemberontak kan juga jelek,
457 kebun binatang dilontarkan, kayak gitu. Nah itu
458 bisa dilihat dari eee dari emosinya dia. Ketika dia
459 marah gitu kan. Apalagi kalau orang yang suka
460 berkata-kata kasar ini sering marah, coba aja
461 misalkan eee misalkan ya, ini teman saya ya, dia
462 tadinya nggak kenal kata-kata kasar. Terus sering
463 ngucapin kata-kata kasar. Tiba-tiba nanti kita lihat,
464 apakah dari kata-kata kasar itu ke depannya
465 menimbulkan dia orangnya agresif, kemudian
466 mudah marah, kalau misalkan ada perubahan
467 seperti itu maka bisa dipastikan itu adalah syetan
468 yang masuk ke dalam tubuh. Dan mereka pun,
469 syetan itu masuknya nggak, nggak ini, nggak
470 bilang-bilang. “Saya masuk ya”, enggak, enggak.
471 Dia tu masuk langsung masuk.
472 Masuknya darimana sih Mas?
473 Syetan itu? Masuknya? Syetan itu masuk pertama
474 eeeee bisa lewat kesyirikan. Kesyirikan yang kita
475 lakukan, misalkan kita ke dukun. Atau enggak, kita
476 percaya akan hal yang mistis-mistis kayak gitu.
477 Maksudnya dalam artian eee apa ya, “Hoo ini hebat
478 ni bisa ngeluarin jin. Aku berobatnya disini aja”,
479 misalnya. Nah cenderungnya ke situ. Kemudian
480 bisa dengan eeee apa namanya, anarkisme syetan.
481 Anarkisme syetan maksudnya gini, kita pernah
482 nggak kita ngeliat ibu-ibu masak air panas, masak
483 air panas, kemudian air panasnya dituang ke
484 wastafel, langsung. Nggak didinginin dulu. Terus
485 tiba-tiba langsung kesurupan, ya ada yang
486 kesurupan. Atau enggak, ini deh, wc sekolah ini
487 kita kotorin ni. Kemudian ada yang kesurupan pada
488 saat itu, langsung. Itu anarkisme syetan. Karena
489 syetan itu nggak akan suka tempat-tempatnya yang
490 sudah menjadi tempatnya itu dihancurkan. Tempat
491 syetan itu, jin, itu di lubang-lubang. Dan sudah itu,
492 yang sudah ditetapkan itu di kamar mandi. Kalau
493 kamar mandi tu kita kotori, nggak kita bersihkan,
494 maka bisa saja mereka masuk, dan bisa saja mereka
495 masuk kemudian mereka berkata “Saya mau wc itu
496 dibersihkan” misalkan kayak gitu. Atau enggak,
497 pernah kita ngalamin yang air panas tu dibuang ke...
498 Wastafel?
499 Bukan wastafel. Ke eeeeee peceran.
500 O iya
501 Nah itu. Nah pas itu dia mengatakan “Anak saya
48
502 mati karena kamu buang air panas di peceran” gitu
503 dulu. Temen saya. “Saya mau balas dendam” kayak
504 gitu.
505 Tapi Mas, bukannya bangsa jin, syetan itu
506 nggak bisa mati ya?
507 Ha? Syetan itu bisa mati.
508 O iya?
509 Tapi umurnya lebih panjang dari manusia.
510 Ooooo
511 He’eh. Syetan itu bisa mati. Jin eh apa, kalau
512 syetannya nggak bisa mati ya. Karena dia berbentuk
513 sifat. Kalau jin iya. Jin itu bisa mati. Terus setelah
514 itu kita menyerupai syetan. Contoh kukunya
515 panjang, berkata-kata kasar, melakukan hal-hal
516 yang bisa menyebabkan dosa, kemudian kita nggak
517 sholat ya, kita nggak beribadah, kita ee lalai
518 misalkan kayak gitu. Itu bisa saja jadi tempat syetan
519 di dalam tubuh. Nanti dilihat dari “Perasaan saya
520 kok nggak biasa ya?” kalau dari dulu nggak biasa
521 gitu.
522 Kalau menurut Mas B, kasus yang terberat yang
523 pernah Mas dapet?
524 Kasus terberat itu yang biasa kita datang adalah
525 kasus sihir.
526 Oh, sihir?
527 Iya. Sihir dan indigo biasanya.
528 Nah kalau indigo kayaknya mulai banyak ya
529 disadari orang gitu kan. Sihir jaman sekarang?
530 Iya. Sihir masih ada. Santet, pelet. Kita ngalamin
531 pada saat itu ngeruqyah teluh juga, ruqyahnya tu
532 rutin seminggu sekali, setiap malam minggu. Dan
533 setiap ruqyah pesti reaksi gitu. Setiap kesurupan
534 dan jinnya wallahu’alam apakah dia mundur atau
535 tidak, tapi kita tidak seratus persen meyakini.
536 Mereka mengatakan eeee a “Saya dikirim oleh si
537 Fulan.” Atau eeee “Saya disuruh sama dukun saya”
538 gitu. Seperti itu. Kasus-kasus sihir, berat. Karena
539 kalau ada kasus sihir, dia akan menempatkan jin
540 dalam tubuh serta sama pasukannya. Ya kita tanya
541 pasukannya sekitar seratus, dua ratus, seribu gitu,
542 jutaan. Dia ngatakannya seperti itu, tapi kita nggak
543 per nggak tau ya. Siapa yang membuat seseorang
544 itu sakit, atau sampai yang, yang sakitnya menahun
545 kayak-kayak gitu. Dibawa ke dokter itu nggak
546 terdeteksi diagnosanya, dan penanganannya juga
547 lama kalau kasus sihir. Dibarengi dengan apa
548 namanya, pertahanan diri dari si pasien, kalau si
549 pasien itu nggak mau, atau ya nggak mau menjaga
550 dirinya, kapasitas ibadahnya nggak mau
551 ditingkatkan, maka akan percuma, akan lambat
552 proses penyembuhannya. Dibarengi dengan eee si
49
553 pasien juga. Dibantu dengan si pasien nanti dibantu
554 sama peruqyah.
555 Tapi apa sih Mas sebetulnya hubungannya
556 antara kita melakukan ibadah dengan eee ya
557 let’s say kemampuan jin untuk masuk ke tubuh
558 kita?
559 Maksudnya gimana?
560 Hubungan kita, ee intensitas kita beribadah,
561 banyak sedikitnya kita beribadah, frekuensinya
562 mungkin, dengan apa namanya, kemampuan jin
563 masuk ke dalam tubuh kita.
564 Jadi ketika kita mulai meningkatkan kapasitas
565 ibadah kita dalam kurung, maka itu akan eee apa
566 namanya, membuat fas, dalam artian membuat
567 benteng ya, benteng supaya syetan itu nggak akan
568 menggoda. Jadi ketika kita misalkan sering waktu-
569 waktu kritis sering melupakan itu ibadah, entah itu
570 ngaji, terus sholat, sholat sunnah, atau mendengar
571 kajian, nah kita sudah ter ter ter sudah yang
572 namanya terlewatkan oleh dunia pada saat itu. Nah
573 setelah bentengnya kuat itu lebih, benteng akan
574 terbentuk. Sehingga syetan itu akan ini, akan
575 terabaikan. Bisikan-bisikan seakan terabaikan. Mes,
576 walaupun eeeee syet jin yang ada dalam tubuh kita
577 kemudian kita meningkatkan kapasitas kita dan
578 meningkatkan kapasitas kita maka mereka tidak
579 akan tahan di dalam tubuh karena kemaksiatan
580 sudah kita hilangkan. Contoh ibarat gini, saya tanya
581 mbak, ada nggak manusia hidup di dalam air?
582 Kayaknya nggak ada.
583 Nggak ada?
584 Nggak ada.
585 Ada nggak ikan hidup dalam darat? Di darat
586 maksudnya.
587 kalau ikan di darat nggak ada.
588 Nggak ada? Ikan hidup di darat nggak ada?
589 Nggak ada.
590 Eee manusia itu ada yang hidup di air, Mbak.
591 Ha?
592 Ada yang hidup di air.
593 Oya?
594 Di kapal selam
595 Oke that’s it hahahaha...
596 Hahaha... Ya iya kan?
597 Aha haha
598 Ikan ada yang hidup di darat? Ada? Ada. Di
599 akuarium.
600 Hahaha...
601 Kenapa manusia ni bisa bertahan di darat eh di air?
602 Kenapa ikan ini bisa bertahan di darat? Karena apa,
603 karena ada wadahnya. Begitulah kenapa jin, jin,
50
604 bisa bertahan di tubuh kita. Padahal dalam tubuh
605 kita ni kan sempit ya, sempit ya oleh organ-organ
606 tertentu ya kan. Dan ngapain dia juga harus masuk
607 kayak gitu. Karena, karena ada tempat dalam tubuh,
608 e dalam situ. Tempat itu adalah tubuh kita. Tempat
609 itu dalam tubuh kita. Terus kenapa manusia tadi
610 bisa bertahan dalam air dan bisa hidup? Karena ada
611 makanannya. Makanannya jin dalam tubuh kita ini
612 adalah maksiat-maksiat. Makanan jin itu
613 kemaksiatan. Terus misalkan maksiat-maksiat itu
614 kita buang, kita singkirkan dengan yang baik-baik
615 misalkan, baik-baik, maka dia nggak ada tempat.
616 Sama seperti itu, manusia dan ikan tadi. Bisa
617 dipahami Mbak ya?
618 Iya
619 Iya. Kalau dipahami, kayak gitu.
620 Ini ada beberapa teknik ruqyah yang saya
621 temukan beda dengan yang di literatur, karena
622 ini kan kebetulan Mas B ini ini kan yang
623 pertama saya wawancara gitu kan. Dari
624 literatur itu ada beberapa yang menyebabkan
625 eeee di salah satu pondok pesantren teknik
626 ruqyahnya dengan cara menerawang, kemudian
627 ada beberapa teknik ruqyah mungkin cukup
628 kontroversial ada yang lewat pukulan, yang
629 seperti itu. Kalau Mas B sendiri seperti apa?
630 Iya, eee teknik sendiri ya. Tekniknya tu macem-
631 macem. Tapi kita lebih sesuai e lebiih berpedoman
632 kepada eee hadis ya. Dan tentunya Al-Qur’an.
633 Misalkan e teknik pukulan, pukulan kecil memang
634 ada tekniknya. Rasulullah pernah menggunakan
635 teknik pukulan ketika meruqyah. Eee anak kecil.
636 Tapi pukulannya tidak memukul dengan keras.
637 Cuma hanya sekedar memukul begini (...). tepat
638 seperti ini.
639 O iya, kayak ditepuk-tepuk ya
640 Iya seperti ditepuk-tepuk saja. Naah, kalaupun ada
641 peruqyah yang keras pukulannya, ee itu bisa
642 dikatakan dia ini ya, peruqyah yang betul-betul eeee
643 apa namanya ya, kalau orang yang terlalu semangat
644 itu apa namanya? Totalitas ya. Iya totalitas.
645 Iya terlalu total?
646 Iya, terlalu totalitas dia. Karena memang ada
647 beberapa praktisi yang masih menggunakan
648 pukulan yang sangat kuat. Sampai bunyi debug
649 debug gitu. Menyebabkan sakit pada bagian
650 punggung gitu. Yang tadinya nggak sakit jadi sakit
651 gitu. Tapi kalau misalkan ada teknik yang
652 nerawang, itu kan nggak ada tuntunannya dari
653 Rasulullah.
654 Jadi menerawang ke dalam tubuh gitu, dia
51
655 ngeliat ada jinnya dimana gitu.
656 Nah misalnya kalau ada orang yang bisa ngelihat,
657 dia bisa nerawang “O tubuh kamu ni ada ini. Ada
658 yang jaga kamu dibelakang, ada yang ngikuti
659 kamu” meskipun dia Ustadz sekalipun, habib,
660 syekh, kalau dia bisa ngeliat, itu bisa dipastikan
661 adalah, apa ya, indigo. Dia indigo. Kalau misalkan
662 dia mengobati, juga mengobati, bisa dikatakan itu
663 adalah dukun. Kayak gitu. Meskipun ya satatusnya
664 Ustadz atau kyai, dan itu adalah haram. Karena
665 dalam, karena sudah ini ya, punya hubungan
666 dengan jin. Lewat mata, segala, jin itu melihatkan
667 temen-temennya diluar gitu.
668 Baik sengaja atau tidak?
669 Iya, hubungannya haram berarti. Di surat Jin ayat
670 enam, waannahu khana rijaalun mina al-insi
671 ya’uudzuuna birijaalin mina aljinni fazaaduuhum
672 rahaqaan. Ada seorang laki-laki, dari manusia,
673 minta pertolongan laki-laki dari golongan jin. Maka
674 jin itu tidak menambahkan apapun kecuali
675 kesesatan, gitu. Seperti itu.
676 Tapi bukankah jin itu juga ada jin muslim ya?
677 Iya. Jin itu ada yang Muslim, ada yang fasik, ada
678 yang kafir. Sama seperti manusia. Kalau jin
679 muslim, dia tidak akan mau berhubungan dengan
680 manusia sedikitpun. Contoh, misalkan ada jin yang
681 menempati ruangan ini misalkan. Sebelum ada
682 orang ya. Ya seperti itu. Jin Muslim. Ketika ada
683 orang yang masuk pengen menempati rumah ini,
684 maka jin itu akan pergi, yang Muslim. Cari rumah
685 baru. Gitu lho. Kalau misalkan dia jin fasik, jin
686 fasik dia kan menggoda, “O saya tinggal sini dulu
687 lah. Belum juga ditempatin. Mungkin bisalah
688 kenalan dulu sama orang yang disini”.
689 Yang dirumah?
690 Iya. Sampai nanti dia bikin kerasukan, tindihan
691 misalnya. Kalau jin kafir, tempatnya ada di toilet.
692 Ulama sepakat itu. Jin itu jin kafir, tempatnya di
693 toilet dan tidak jarang mereka akan mengganggu.
694 Manusia itu diganggu. Ketika manusia diganggu tu
695 ee apa, lalai dari ibadah dan kata Rasulullah markas
696 terbesar jin itu ada tiga. Apa, apa, di gurun pasir, di
697 lautan, kemudian di hutan.
698 Kenapa kok bisa begitu?
699 Ha?
700 Kenapa kok bisa begitu?
701 Ya itu kan hadis ya.
702 Hadisnya bagaimana?
703 Hadisnya bunyinya kayak gitu. Tapi saya lupa
704 bunyi hadisnya, intinya seperti itu.
705 Haa.
52
706 Beliau mengatakan seperti itu.
707 Dulu sih Mas. Kebetulan kan saya tinggal di
708 daerah kota. Tapi depan saya dulu itu kan
709 gunung ya. Saya pernah naik ke sana. Tapi
710 kemudian, aaa, ini yang terjadi. Jadi ini yang
711 terjadi. Saya berempat dengan teman. Cuma
712 saya yang lihat kalau ada air terjun besar, di
713 dalamnya ada peti besar. Dan teman saya yang
714 tiga ini, “Apa sih?” Itu lho air. Kayak gitu. Apa
715 sih sebenarnya yang terjadi waktu itu?
716 Melihat peti besar?
717 Iya. Peti besar air terjun. Padahal, jelas ya
718 Kalimantan air terjunnya jelas pendek. Dan itu
719 panjang. Saya cuma lihat itu hutan. Dan itu
720 banyak monyet-monyet. Cuma yang saya lihat
721 tidak seperti yang mereka lihat.
722 Dan memang, itu adalah tipu daya syaitan. Pernah
723 ini, saya diceritakan oleh seseorang, teman saya.
724 Ada yang namanya pasar jin. Pernah dengar?
725 Pernah ngalami.
726 Sebenarnya, di cerita itu ketika orang datangi pasar
727 itu, nanti ujung-ujungnya tembus ke jurang katanya
728 gitu ya? Enggak tahu ya?
729 Kalau saya waktu itu karena senang camping ya.
730 Jadi, waktu itu kamping dua kali kejadiannya.
731 Ke Ceto sama ke Merapi. Jadi kita stop di Pos
732 Delapan. Emang biasanya teman-teman di situ.
733 Ada orang bilang, “Eh jangan di situ. Naik aja
734 lagi.” Cuma kita pikir waktu itu sudah magrib.
735 Jadi kita berhenti, pokoknya bikin patok di situ,
736 kita bikin tenda. Terus, sekitar jam setengah
737 sebelas itu mulai berisik banget. Saya, “Apa sih
738 berisik sih?” apa sih, Riz?, kata teman saya.
739 “Nggak tahu, berisik.” Saya keluar dari dome,
740 saya keluar dari tenda, dan itu ramai banget.
741 Ternyata tempat yag kami bangun patok itu
742 perlintasan.
743 Itu benar-benar yang dilihat…
744 Iya. Itu ada transaksi jual-beli. Kemudian, kita
745 ke sana pun. Saya butuh waktu sebenarnya,
746 jalan-jalan. Awalnya saya pikir itu manusia.
747 Cuma saya pikir tadi kayaknya enggak ada.
748 Waktu saya, jadi ada cincin dari plastik gitu.
749 Bagus memang, saya beli, kemudian saya
750 simpan dalam tas. Besok paginya bersih total.
751 Saya bilang, “Tadi malam di sini.” Cuma saya
752 ngomong di sini. Cuma saya ngomong sendiri.
753 Lalu saya cek cincin itu. “Oh, enggak ada.”
754 Padahal jelas saya keluar dengan teman. Teman
755 saya itu saya tanya, “Tahu lihat saya ke luar?”
756 Tahu, kata teman. Emang dari mana sih?
53
757 “Enggak, jalan-jalan kok,” saya bilang.
758 Wuih serem juga. Pantes orang bilang, jangan
759 stop di sini. Naik lagi. Cuma saya pikir naik lagi.
760 Itu, Mbaknya lihat ? Sejak kapan?
761 Iya. Jadi, eee, jadi gini Mas. Sebenarnya awal
762 ceritanya saya sendiri berhubungan dengan
763 yang begitu-begitu. Yang akhirnya saya tetap
764 meneliti ruqyah begitu. Karena sewaktu SMA
765 dulu ada satu sahabat saya yang hampir tiap
776 hari pingsan. Kemudian kesurupan. Beberapa
777 kali lamanya, ada ruqyah di dekat sekolah kami.
778 Sembuh. Tapi ketika Ustadznya pergi,
779 kesurupan lagi. Gitu. Dan yang dicari pasti saya.
770 Saya enggak tahu kenapa. Tapi saya akhirnya
771 beranikan diri masuk di UKS, karena dia di
772 UKS. Perempuan, kecil Mas badannya, dan
773 yang pegang delapan orang cowok. Dan semua
774 terlempar, kebanting. Saya bilang, “Han, kok
775 gini sih?”saya gitu. Saya ragu, akhirnya saya
776 masuk. Pas saya masuk, dia senyum. Setelah itu
777 dia langsung naik ke kasur. Dia tiduran. Terus
778 saya bilang gini, “Han, kamu kenapa?” Dia
779 cuma ngelihatin saya. Terus senyum. Habis itu
780 ya, kayak gitu. Saya enggak tahu dari mana. Di
781 belakang jelas enggak ada orang. Semua orang
782 keluar dari ruangan. Tinggal saya yang di situ.
783 Tiba-tiba ada yang, enggak tahu, saya dengar
784 gitu aja. “Bacain Al-Fatihah sekali dan An-Nas
785 tiga kali. Tiup kupingnya.” Saya cek ke
786 belakang enggak ada orang. Cuma, siapa yang
787 ngomong? Terus akhirnnya saya lakukan, Mas.
788 Saya lakukan, kemudian dia kayak kejang.
789 Setelah itu pingsang lama. Jelas beda denyut
790 nadinya. Dulu kan ada dokter cilik, ya. Saya
791 pegang denyut nadinya, dengan waktu pertama
792 saya pegang tangannya itu lebih cepat kemudian
793 melangstan. Yang sampai detik ini masih saya
794 pikirkan, dari mana itu. Kemudian, saya
795 kemudian sakit, mas tadi cerita ada yang sampai
796 sakit menahun. Dan itu enggak kedetect sama
797 dokter. Itu saya alami. Selama dua belas tahun.
778 Jadi, di Samarinda saya cuma minum obat yang,
799 menurut saya nonsense lah. Jadi obat yang saya
800 minum itu cuma obat-obat kayak gula. Sampai
801 saya di rumah sakit Jogja. Ketemu sama
802 supervisornya. Itu gara-gara ada dokter yang
803 masuk. Dokter Penyakit Dalam masuk. “Ehm,
804 kasus kamu ini bukan kasus medis.” Terus saya
805 bilang gini, “Kalau bukan kasus medis, Dok,
806 saya enggak muntah darah, saya enggak
807 lumpuh, karena gejalanya-gejala fisik”.
54
808 Kemudian saya ada orang yang datang ke sini,
809 beberapa teman gitu. Saya merasa agak aneh
810 aja. Kemudian ada dokter lain lagi masuk.
811 Begitu masuk dia langsung berlutut. Kemudian
812 dia ngomong pakai bahasa jawa ke saya yang
813 saya enggak paham. Habis itu dia cerita, kata
814 dokter penyakit dalam saya ini, ini serahkan ke
815 supervisor aja. Nanti dihubungi biar naik. Toh
816 bukan medis to. “Bukan.” Soalnya dia cerita,
817 yang dia lihat itu bukan saya. Tapi ada nenek-
818 nenek. Yang dia cerita ke Papa saya itu saya
819 mungkin usianya lebih dari tiga ribu tahun. Jadi
820 saya bilang, “Ini apaan sih?” Ketika ada teman
821 yang kesurupan, kemudian saya awalnya enggak
822 kenal mereka, tapi ada sih di psikologi,
823 kemudian saya datangi. Cuma yang saya
824 lakukan sama dengan yang saya lakukan dulu di
825 SMA. Ada beberapa orang yang bilang, kalau
826 kamu udah pindah pulau jinnya enggak bisa
827 ikut. Ada yang begitu. Saya bilang, saya
828 sebenarnya enggak terlalu berminat dengan
829 bidang ini sebenarnya. Saya tipe orang yang
830 sciense-west banget.
831 Hmmm
832 Tapi mengingat kejadiannya dulu, pernah lihat
833 ketika skripsi, dosen saya bilang, udah kamu
834 ambil Psikoterapi saja. Saya buka semua kitab
835 Psikoterapi, Psikologi. Kok saya enggak minat
836 ya. Terus begitu saya ingat kejadian SMA dulu,
837 ini Psikoterapi Islam. Tapi kan bukan saya
838 banget. Saya enggak berani ngambil tadinya.
839 Terus dosen saya bilang, udah sambil belajar
840 aja. Terus coba, katanya gitu. Jadi gini lah. Saya
841 ngambil ruqyah.
842 Oh ruqyah ya
843 Heem. Karena itu. Makanya sempat saya konsul
844 mas B. Awalnya kan saya kemarin kan pas
845 rekaman ruqyah itu. Sampai sekarang saya
846 enggak berani coba. Udah.
847 Kenapa?
848 Sampai sekarang enggak berani coba. Saya
849 enggak tahu kenapa ya. Saya ingat betul
850 bagaimana saya diruqyah dulu waktu SMA.
851 Oh gitu.
852 Saya jalani empat sesi. Satu sesi saya bereaksi,
853 tiga sesi enggak. Tapi saya tetap dibawa sadar,
854 ketika enggak bereaksi itu, artinya saya harus
855 segera sadar. Dan itu mesti ulang lagi. Begitu ke
856 lima. Nanti minggu depan datang lagi. Saya
857 enggak pernah datang lagi.
858 Haha
55
859 Makanya waktu saya buka rekaman video dari
860 Mas kemarin, ditambah anak saya gitu, jadi
861 saya, jangan-jangan nanti jinnya pindah. Kalau
862 dia pindah, kan dia lagi tidur. Jangan dulu deh.
863 Jadi, ada aja alasannya untuk enggak nyetel
864 video itu
865 Ooh
866 Sampai sekarang masih di handphone.
867 Hahaha. Ya ya ya
868 Itu sebabnya saya tertarik sebenarnya meneliti
869 ruqyah. Dan beberapa orang bilang, “itu benar
870 enggak sih?” Gitu. Dan ternyata saya punya
871 saudara. Kebetulan kelaurga besar dari Katolik,
872 mereka malah menggunakan bekam dan ruqyah
873 sebagai upaya untuk membantu berobat dan
874 perawatan. Terus saya tanya ke Om saya. “Om
875 kan excorsiser, terus di kristen juga ada. Kenapa
876 kok malah Ruqyah?” Saya merasa lebih cocok
877 seperti itu. Jadi setelah diruqyah meskipun
878 sebetulnya dia enggak merasa muntah atau mual
879 atau apa. Tapi setelah diruqyah dia merasa enak
880 badannya.
881 Terus tertarik tadi?
882 Iya. Terus saya cari jurnal. Cuma ketemu satu
883 jurnal. Bahasa arab, bahasa inggris, dan bahasa
884 indonesia cuma ada satu yang menunjukkan
885 ternyata ruqyah itu bisa dilakukan ke bukan
886 Muslim, bahkan yang bukan manusia juga.
887 Iya. Memang.
888 Bagaimana sih mereka bisa seperti itu sih?
889 Sementara mereka kan enggak tahu bahasa
890 arab.
891 Itulah kekuasaan Allah. Kita enggak bisa
892 menjelaskan lagi, secara, apa namanya , secara,
893 medis. Secara kata-kata gitu kan. Tapi dalam Al-
894 Qur’an kan Allah mengatakan Ya ayyuhannas,
895 wahai manusia, qodjaa muidzon, saya lupa. Surat
896 Yunus, eh iya Yunus. Dikatakan Wahai manusia,
897 katakanlah, bahwasanya telah datang kepadamu Al-
898 Qur’an sebagai syifa’ dan penyembuh bagi dada,
899 sebentar Mbak, saya lupa. Ha a. Ee. Ya
900 ayyuahannas qod jaatkum mauidhum min robbikum
901 wasyifau minnafissyudur, wahudan rakmtun
902 lilmu’minin. Wahai manusia, kata Allah, bukan
903 orang beriman, wahai manusia, sungguh telah
904 datang kepadamu pelajaran Al-Qur’an dari
905 Tuhanmu. Penyembuh bagi penyakit yang ada
906 dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang
907 beriman. Penyembuh, baiknya kita, maksudnya
908 penyakit hati, penyakit dada. Dan ini kan ada
909 Qolbunya. Kata Rasulullah, dalam diri manusia ada
56
910 segumpal daging, kalau daging itu buruk, maka
911 buruk seluruhnya. Kalau baik, baik seluruhnya.
912 Jadi, pusat kendalinya ada di qolbu. Jadi ketika dia
913 diruqyah oleh bacaan-bacaan Al-Qur’an maka akan
914 terasa enak bagi orang-orang. Meskipun dia
915 Nasrani, Yahudi sekalipun. Apalagi dengan
916 dibacakan kepada orang-orang yang beriman.
917 Malah bisa menimbulkan, mungkin, apa namanya,
918 ketakwaan, keimanan meningkat, bahkan ia merasa
919 takut untuk dosa. Seperti itu. Maka ya memang ada
920 efek ketika orang Nasrani, non-Muslim, diruqyah
921 dan merasa nyaman.
922 Mas B sendiri, ikut, ada organisasi, maksudnya
923 Mas B ngikut itu?
924 Kalau ruqyah ada. Organisasinya itu banyak, seperti
925 ARSYI Jogja , kemudian QHI, kemudian Arsyada
926 As- Syifa. Yang biasa ngisi Ustadz Fauzan yang di
927 Trans7 , Kazanah.
928 Ooo
929 Yang banyak ke China-China, itu Arsada As-Syifa.
930 Kemudian QHI, penemunya adalah Ustadz
931 Nuruddin. Biasanya mereka itu yang keras-keras.
932 Tapi sekarang sudah berubah. Ada namanya KCR,
933 yang dipelopori Ustadz Adam Amrullah. Terus ada
934 yang namanya Bekam Ruqyah Center. Banyak.
935 Ooo. Dari kesemuanya menggunakan teknik
936 yang sama?
937 Kalau teknik, ada beberapa sama. Tapi ada juga
938 yang berbeda. Contoh, Arsada Assyifa, Ustadz
939 Fauzan itu lebih nyaman berdiri. Dia mungkin
940 dengan berdiri. Katanya, kenapa? Dengan ruqyah
941 berdiri itu akan melancarkan sirkulasi darah.
942 Kemudian dia meruqyah dengan mencet bagian
943 sini. Kemudian pelan-pelan direbahkan. Kalau QHI
944 sendiri, dia lebih kepada teknik, kalau Rehab Hati
945 dia lebih menggunkan tazkiyatunnnufus. Jadi lebih
946 penting tazkiyah daripada ruqyahnya. Dan banyak
947 lagi.
948 Artinya, bisa jadi kadang di pasien ordering dia
949 mau ruqyah asal tazkiyah-nya jalan, dia bisa
950 sembuh sendiri?
951 Iya. Karena pernah ditemui juga. Bukan saya yang
952 nangani sih, pembina saya. Ketika itu diagnosanya
953 udah proses penyembuhan jin. Kemudian dia bilang
954 gini ke Ustadz saya, “Ustadz, terserahlah Allah mau
955 ngapain saya. Terserah jinnya dalam tubuh saya ini
956 mau ngapain. Saya sudah pasrah sama Allah. Saya
957 sudah tawakkal. Saya sudah serahkan diri sama
958 Allah. Walaupun saya mati di sini.
959 Sudah siap?
960 Ya sudah siap. Pasrah.
57
961 Positifnya gangguan jin. Diruqyah enggak ada
962 reaksi, Mbak.
963 Oh?
964 Iya, enggak ada reaksi. Padahal kalau positif
965 gangguan pasti ada reaksi, muntah, mual, atau
966 paling tidak kesurupan. Lah ini tidak reaksi sama
967 sekali. Tapi setelah diruqyah itu, beberapa hari
968 kemudian dia sembuh. Enggak ada lagi gangguan-
969 gangguan.
970 Jadi kadang-kadang enggak muncul?
971 Iya. Mungkin jinnya udah takut duluan. Wallahu
972 ‘alam. Karena yang dirasukin itu udah bertaubat,
973 wallahu ‘alam.
974 Sebenarnya setan itu masuknya lewat mana sih
975 Mas?
976 Masuknya ya. Masuknya itu bisa lewat marah,
977 dusta, hati yang nggak terjaga, jarangnya orang itu
978 beribadah, bahkan yang parah mungkin dengki, iri,
979 atau dendam.
980 Kita tau setan itu masuk dalam tubuh kita
981 gimana?
982 Banyak Mbak. Banyak caranya. Kalau dia biasanya
983 sholat terus tiba-tiba nggak mau sholat tanpa alasan,
984 itu gangguan jin. Kalau yang bisanya sholat tapi
985 jadi molor-molor, kayak nunda-nunda, itu juga bisa
986 jadi karena jin. Atau misalnya sudah masuk dalam
987 kaidah ruqyah ya ketika dibacakan ayat-ayat Al-
988 Qur’an ya dia bereaksi. Nggak mesti teriak-teriak
989 atau muntah-muntah, kadang misal tiba-tiba ada
990 bagian tubuh yang sakit atau kurang nyaman pas
991 dibacakan itu, biasanya ada gangguan syetan di
992 tubuhnya. Ya minimal kayak ada perasaan atau
993 hawa-hawa yang beda lah.
994 Adakah jalurnya Mas sehingga jin bisa masuk
995 ke dalam tubuh? Aliran darah katanya?
996 Oke, masuk aliran darah ya? Emmm kalau ini
997 memang hanya Allah yang tau ya. Maksudnya
998 sampai sekarang pun belum ada yang nemukan,
999 penemuan, yang ilmiah-ilmiah gitu tentang
1000 keberadaan jin di dalam diri manusia. Kalau syeitan
1001 kan jelas sifat ya, bukan makhluk sebenarnya. Tapi
1002 secara kodratnya, kayak grade-nya, syeitan itu satu
1003 tingkat diatas jin. Artinya jin yang suka
1004 mengganggu manusia. Paling tinggi iblis.
1005 Jadi sebenarnya jin itu ada tapi nggak bisa
1006 dibuktikan itu Mas?
1007 Nah kalau ini sebenarnya eee apa itu namanya, ada
1008 di Al-Qur’an. Allah tidak semata-mata menciptakan
1009 manusia, dunia, akhirat, dan malaikat. Tapi Allah
1010 juga menciptakan jin, untuk apa? Untuk kita
1011 beribadah kepada Allah. Jin itu sebenarnya kan
58
1012 hidup disekitar kita juga, cuma memang Allah
1013 menbuat kita manusia tidak bisa berinteraksi secara
1014 langsung. Kita kan nggak bisa ngelihat jin, tapi jin
1015 memang bisa melihat kita. Itu sebabnya
1016 diperintahkan, eh disarankan manusia bisa
1017 bermuamalah, berperilaku, bersikap, harus berhati-
1018 hati. Kan kita nggak pernah tau ya dimana ada jin
1019 dimana enggak.
1020 Makin menarik ini. Terus Mas, kalau mau jadi
1021 peruqyah itu gimana? Siapa aja sih yang bisa
1022 jadi peruqyah?
1023 Pada dasarnya semua orang sepanjang dia Muslim
1024 dan beriman kepada Allah itu bisa jadi peruqyah.
1025 Saya sendiri bergabung di QHI kan karena tertarik
1026 dengan ilmu ini ya. Cuma memang harus tepat
1027 membaca Al-Qur’annya, tajwidnya, makhrajnya,
1028 niatnya, yang jelas dia harus bisa meyakini kalau
1029 ruqyah ini sebenarnya bukan dia yang mengobati,
1030 bukan dia yang menyembuhkan, tapi melalu
1031 perantaraan dia lah ilmu Allah ini menjadi media
1032 penyembuh. Jadi yang menyembuhkan siapa? Ya
1033 Allah.
1034 Terus apa lagi Mas?
1035 Selain itu juga akidahnya memang harus lurus,
1036 ibadahnya terjaga, nggak pacaran misalnya.
1037 Hahahaha...
1038 Hahaha...
1039 Ya umumnya gitu sih Mbak.
1040 Kalau sudah menguasai itu semua, apa otomatis
1041 dia menjadi peruqyah?
1042 Ya kalau dia nggak mempelajari ruqyah jelas
1043 enggak... hehehe....
1044 Hehehe....
1045 Ya biasanya sesuai syarat itu, dia mempelajari
1046 ruqyah, teknik-tekniknya, terus disertifikasi lulus ya
1047 otomatis jadi peruqyah. Soalnya kita kan nggak bisa
1048 ngobatin orang kalau kitanya sendiri nggak sehat.
1049 Nggak ada gangguan jin maksudnya.
1050 Sebentar Mas, sertifikasi?
1051 Iya
1052 Peruqyah ada sertifikasinya?
1053 Jangan salah... ada sertifikasinya. Badan yang
1054 menyelenggarakan itu namanya ARSYI, Asosiasi
1055 Ruqyah Syar’iyyah Indonesia. Jadi di dalam ARSYI
1056 itu banyak komunitas-komunitas ruqyah, tapi yang
1057 syar’i. Kayak QHI, Arsyada Asy-Syifa, Rehab Hati,
1058 dan lain-lain.
1059 Yang dites apa aja Mas?
1060 Ada tes baca Qur’annya, tajwidnya,
1061 pengetahuannya, ibadahnya, tau seluk-beluk dunia
1062 gaib, dan yang lain-lain. Kalau lulus semuanya itu
59
1063 baru disebut peruqyah tersertifikasi.
1064 Valid?
1065 Apanya? ARSYInya?
1066 Ya ARSYI-nya, ya sertifikatnya.
1067 Kalau ARSYI-nya ada badan hukumnya. Dia
1068 membawahi banyak komunitas, ada pelatihannya,
1069 terus sama sertifikasi itu tadi. UF yang di Kotagede
1070 itu kan ketuanya. Kalau kantornya di Jakarta.
1071 Sertifikatnya diakui di Indonesia, kalau bisa
1072 dibilang, dunia malah. Karena peruqyahnya ARSYI
1073 nggak cuma di Indonesia aja. Ada banyak di
1074 negara-negara lain dan nggak pernah ada masalah
1075 tentang itu.
1076 Satu lagi ni Mas,
1077 Silakan.
1078 Ini teknikal banget sih. Apa sih yang harus
1079 dipunyai sama proses Ruqyah. Misalnya, alat
1080 apa, tools apa?
1081 Kalau alat sih, hanya sarung tangan. Kalau
1082 misalnya nggak ada bisa dengan media lain. Kalau
1083 ruqyah yang akhwat, yang perempuan, kan tidak
1084 bersentuhan. Bisa dengan media seperti pulpen,
1085 kayu siwak, hp pun bisa, bantal pun bisa. Tapi lebih
1086 pada yang khusus tu pada sarung tangan yang tebal.
1087 Buat apa Mas?
1088 Ya supaya kita nggak bersentuhan secara langsung
1089 dengan yang bukan mahram.
1089 Ooo gitu... Mas, terima kasih banyak ya sudah
1090 menginspirasi, sharing ilmu, dan mau aja
1091 dikepoin.
1092 Ya harapannya supaya ini membantu, bisa jadi
1093 bahan edukasi ke masyarakat. Saya juga terima
1094 kasih Mbaknya mau membantu kami peruqyah-
1095 peruqyah. Bismillah semoga Allah beri kemudahan.
1096 Aamiin... Terima kasih sekali lagi ya, Mas. Saya
1097 mohon pamit. Harapannya kalau nanti butuh
1098 bantuan kembali atau malah minta diruqyah
1099 Mas bersedia gitu. Hahahaha...
1100 Hahaha... insya Allah, insya Allah.

60
VERBATIM ALLOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek :N Lokasi : RRI


Tanggal : 20 Maret 2017 Teknik : Wawancara Tak Terstruktur
Pukul : 13.28 - 13.44

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 ... yang Ruqyah tu biasanya kan bermasalah.
2 Bermasalah gimana?
3 Maksudnya, kena gangguan, atau kena
4 masalah anak lah, atau apalah. Jadi aku
5 ngambil pelajaran dari situ. Ini gimana? Pada
6 lama-lama kok aku penasaran di belakang.
7 Itu jadi enak. Setiap hari juga naik ukuran
8 kan? Jadi ya bertanya lah.
9 Mbaknya D3 apa?
10 Aku sebenarnya enggak nyambung banget
11 sama ini. Aku D3 Manajemen.
12 Oh Manajemen.
13 Terus akhirnya, ini kan terusannya enggak
14 cuma akunya si L nih.
15 Jadi Apoteker secara enggak langsung
16 juga?
17 He’em. Lama-lama kalau terapisnya ini
18 berarti Pembekam juga. Jadi, ya merangkap-
19 merangkap gitu. Tadi kan terapis Bekam
20 alhamdulilah enggak ada kadang-kadang aku
21 enggak jadi..
22 Kenapa minat kerja di sini Mbak?
23 Dulu, aku pernah kerja di Perbankan. Tapi
24 aku mikir kok, waktu enggak, walaupun
25 sama kayak ini, sama jadi staf. Tapi kok jam
26 kerjaku enggak ada waktu untuk belajar
27 agama. Lebih ke pekerjaan.
28 Lama-lama aku sakit. Yaudah aku langsung
29 kerja di sini.
30 Sakit apa Mbak?
31 Paru-paru. Aku kan waktu itu kerja di bagian
32 belakang, back office, AC. Aku beneran
33 tertutup banget, tertutup, dan AC. Jadi mau
34 enggak mau aku setiap hari berinteraksi
35 dengan AC. Gimana ya. Memang badan aku
36 memang kualitasnya rendah. Waktu itu
37 rendah. Belum kenal Bekam, belum kenal
38 Ruqyah waktu kerja di sana. Pas udah ada
39 catatan pertolongan, aku coba, ya
40 alhamdulilah aku jadi paham sedikit-sedikit.
41 Ya sebenarnya secara enggak langsung,
42 bekerja iya, belajar agama juga iya.
61
43 Enak kalau gitu.
44 Heem. Jadi kalau ada yang ngganjelnya gitu
45 aku langsung tanya. “Gimana Ustadz?”, ada
46 aja jawabannya. Bersyukur juga
47 alhamdulillah. Jadi juga ada manfaatnya
48 gitu. Aku bisa Bekam belajar di sini juga.
49 Ada kursus-kursusnya, aku belajar di luar.
50 Di sini cuma nambah-nambahin aja. Tapi
51 kalau pelatihan aku ikut di luar.
52 Bedanya Bekam dengan Akupuntur?
53 Kalau Bekam itu kan ngelancarin darah, tapi
54 sengaja ditusuk langsung. Jadi yang lembab-
55 lembab, yang bikin kita pegal, kita lesu. Itu
56 saya bilangnya darah yang tidak mengalir.
57 Apalagi yang banyak angin. Darah yang
58 banyak berangin. Itu biasanya memang harus
59 dibekam. Apalagi yang aktivitasnya banyak,
60 jarang olahraga tapi aktifitas banyak, kan
61 jadi pegel. Itu sebenarnya enggak baik.
62 Mendingan dibekam. Membantu darah yang
63 statis itu. Kalau Akupuntur, itu titik-titk
64 tertentu. Tapi enggak mengeluarkan darah.
65 Hanya harus rileks, karena kalau enggak
66 rileks nanti sakit. Itu bedanya dengan
67 Bekam. Kalau Bekam lebih bagusnya
68 ngeluarin darah. Kalau Akupuntur titik-
69 titiknya beda dengan Bekam. Kalau
70 Akupuntur biasanya titik-titiknya di sini,
71 wajah, alis. Kalau Bekam harus yang
72 terbuka. Di sini, enggak boleh, sini enggak
73 boleh. Pernah sekali aku nyoba Akupuntur,
74 kan itu agak nyeri-nyeri dan agak lama
75 hilangnya ya.
76 Kalau Bekam gimana?
77 Kalau Bekam tergantung orangnya yah. Kan
78 ada yang manja. “Ini sakit nih”, padahal baru
79 pertama. Kalau Akupuntur orangnya udah
80 bisa, orangnya sudah ahli banget enggak
81 sakit.
82 Akupunturnya sama siapa?
83 Sinshe. China. Mungkin penyesuaian.
84 Bekam juga sama. Awal-awalnya sakit.
85 Enggak seenak, kan Bekam itu biasanya
86 enteng. Dan pertama-tama Bekam biasanya
87 enggak enteng dulu. Pegel dulu.
88 Itu istilahnya baru pengantar. Ini baru kenal.
89 Nanti kedua-ketiga dan seterusnya kalau
90 udah biasanya nanti enak. Jadi kalau enggak
91 enak itu penyesuaian. Baru kenalan.
92 Saya ini tadi habis Bekam. Ini kan Bekam
93 Sunnah. Bekam Sunnah itu Bekam yang, ada
62
94 di Hadits-nya, itu darahku lagi berada di
95 permukaan yang sulit.
96 Ngefek enggak sih Mbak?
97 Ada beberapa orang yang bilang kalau
98 misalnya kita Bekam paru-paru kita jadi
99 lebih besar daripada biasanya. Karena darah
100 keluar dan macem-macem. Sebenarnya kalau
101 Paru-paru besar itu kan proses biar darah itu
102 bisa maksimal keluarnya. Tapi nanti setelah
103 selesai Bekam kembali. Memang kita kan
104 enggak boleh mandi kurang lebih tiga jam.
105 Karena Pori-pori kita kan membesar.
106 Karena besar itu kan dikop dulu, maka
107 otomatis pori-pori terbuka. Sehingga
108 keluarnya maksimal.
109 Saya meneliti Ruqyah sih karena
110 penasaran.
111 Belum pernah?
112 Belum. Belum berani.
113 Jangan ditakuti Mbak. Pendapat aku yah,
114 kalau mau penelitian Ruqyah, Mbak harus
115 ngerasain juga. Pendapat aku, karena aku
116 juga kalau mau ngejelasin Bekam ke orang,
117 kalau aku belum Bekam, aku belum puas.
118 Aku belum berani sih. Karena dengar ini-
119 itu dan segala macam.
120 Jadi ya, jadi ya cobain sendiri. Nanti baru
121 buat kesimpulan sendiri. Kalau kita
122 penelitian kita dapet teorinya, tapi kita belum
123 ngerasain.
124 Iya. Bener. Padahal di UIN. Kita juga
125 bahas itu. Dan pertentangannya Ruqyah
126 dengan Hipnoterapi atau teknik-teknik
127 yang lain yang punyanya barat. Tapi
128 tetap aja enggak menimbulkan
129 keberanian.
130 Alasan utamanya kenapa?
131 Apa yah? Dulu sih aku pernah sakit.
132 Tahunan. Sudah 18 tahun gitu. Ada satu
133 kejadian. Jadi, waktu itu aku di rawat di
134 rumah sakit. Itu ke-14 kalinya dalam tiga
135 bulan. Tiba-tiba ada salah satu dokter
136 masuk. Dia tiba-tiba bersujud di depanku.
137 Dia entah ngomong apa dengan Bahasa
138 Jawa. Terus dia bilang ke Mamahku.
139 “Ibu, seandainya Ibu tahu. Usia dia ini
140 lebih dari 3 ribu tahun.” Dari situ aku
141 enggak berani. Aku cuma, “Ini dokter
142 apaan sih.” Tiba-tiba, tidak lama ada
143 Supervisor Ekonomi dari Rumah Sakit itu
144 yang masuk. Dia memang terkenal, aku
63
145 bilang dia Ruqyah, tapi nampaknya
146 Syirkiyyah. Tiba-tiba dia masuk. Entah
147 apa yang dia lakukan. Dia bilang gini,
148 “Kamu tahu kenapa kamu kayak gini?”
149 Dulu aku pernah keterima di California
150 dan di Jerman untuk kuliah. Tapi ketika
151 hari aku keterima, hari itu aku mau
152 berangkat, aku drop. Masuk rumah sakit.
153 Itu dua kali, Mbak. Yang di California
154 waktu lulus SMA, waktu di Jerman dua
155 minggu setelah lulus SMA kan appliance-
156 nya datang. Aku enggak pernah cerita itu
157 sama siapa-siapa. Cuma aku dengan
158 keluarga yang tahu. “Tahu enggak
159 kenapa dulu kamu enggak jadi berangkat
160 ke California atau ke Jerman?” Aku
161 kaget. Ini orang dapat cerita dari mana
162 gitu. “Mamah cerita kah?” “Enggak”,
163 Mama bilang. Ia bilang, “Soalnya dia
164 enggak mau.”
165 Hah, maksudnya gimana? Percaya aja. Habis
166 ini kamu pergi ke tempatnya dia.
167 Enggak lama kemudian aku keterima
168 kuliah di UIN Jogja. Aku udah lama
169 memang pengen ke Jogja. Dari
170 Kalimantan. Selama di Jogja aku jadi
171 lebih sering drop. Tiba-tiba berhenti
172 nafas. Pernah dinyatakan meninggal sama
173 dokter. Karena cuma jantungku yang
174 bekerja, otakku udah enggak. Jadi di
175 ICU. Waktu itu 14 hari. Pernah buta
176 juga. Lumpuh bolak-balik. Buta total.
177 Lima bulan. Kita biasa ngelihat. Cuma
178 karena aku dari awal udah tahu, “Ini
179 diagnosisnya adalah ini” dari rumah
180 sakit. Awalnya aku kan enggak percaya
181 dengan yang lain kecuali medis.
182 Dokternya mulai jelasin, stepnya ini-ini.
183 Salah satunya buta. Setelah itu mulai
184 kehilangan rasa makanan. Setelah itu step
185 terakhir. Jadi ketika aku buta, aku cuma,
186 karena sudah tahu dari awalnya gitu, aku
187 enggak berusaha mencegah itu juga. Jadi
188 aku kayak, oh udah sampai sini, oh udah
189 buta. Jadi sebentar lagi ya. Dari situ.
190 Sembuhnya, setelah berobat, berobat
191 hampir 18 tahunan. Dari SMP kelas dua.
192 Berarti usia 13. Sekarang aku 26. Aku
193 sembuh itu dinyatakannya tahun 2012
194 akhir. Ternyatakan sembuh tapi
195 dokternya sendiri enggak tahu. Kamu
64
196 sakitnya karena apa, sembuhnya kenapa,
197 itu kita enggak ngerti.
198 Tapi ada diagnosanya ya?
199 Tapi, waktu itu ada dua dokter saraf
200 Jogja dan Jakarta. Mereka debat. Sampai
201 sekarang musuhan. Gara-gara beda
202 diagnosa. Karena mereka nangani aku
203 dua-duanya. Cuma. Kadang kan aku ke
204 rumah sakit ini, ditangani dengan dokter
205 ini. Nanti mendadak tiba-tiba sakit, kosku
206 dekat dengan rumah sakit satunya. Nah,
207 yang rumah sakit satunya ini aku yang
208 ketemu dengan dokter penyakit dalam
209 yang kemudian bilang seperti itu dengan
210 supervisornya itu. Dan ketika aku udah
211 diserahkan ke supervisor, dokter bilang
212 gini, “Saya dari awal sudah menduga.
213 Kayaknya ini di luar medis. Cuma ya
214 enggak tahu ya. Ya coba kita pakai dulu
215 medis. Kalau dianalisa saya, ALS.”
216 Kalau dokter satunya MS. Jadi sama-
217 sama Pengapuran Otak. Tapi bedanya ini
218 separuh. Yang satunya banyak tempat.
219 Setelah itu, Supervisor ini masuk ke
220 ruangan, ketika saya masih opname, hari
221 keempat. “Dek, kamu punya air segelas?”
222 “Ada. Kenapa, Mas?” “Minta aja.”
223 Habis itu dia kayak ngobrol dengan,
224 entah baca apa aku enggak ngerti, karena
225 berbisik-bisik. Terus diambil air itu.
226 Setelah itu, dia kayak ngobrol dengan
227 airnya. Tapi aku enggak ngerti dia
228 ngobrol apa. Setelah itu, dua minggu
229 kemudian. Aku sembuh total. Cuma
230 waktu aku kontrol lagi, enggak sengaja
231 ketemu dengan Supervisor itu. Supervisor
232 itu bilang gini. “Dek, kemarin aku sudah
233 bikin perjanjian. Jadi dia enggak akan
234 ganggu kamu sampai umur 28. Itu karena
235 kamu enggak kuat. Itu sebabnya kamu
236 ngedrop, kamu sakit terus. Dan dia
237 enggak suka kamu ke tempat lain. Jadi
238 waktu kamu diarahkan ke Jogja, ya dia
239 sama kamu.” “Apa sih, Mas?” aku bilang.
240 “Dia itu milih,” katanya. Jadi, sebetulnya,
241 katanya, Jin turunan dari keluarga.
242 Kemudian ke aku. Cuma, percaya enggak
243 percaya sih. Cuma waktu aku ngedrop
244 sakit tuh aku memang bisa melihat hal-
245 hal yang orang lain enggak bisa ngelihat.
246 Salah satu cirinya kan. Apa namanya.
65
247 Manusia itu kan normalnya punya indra
248 cuma lima.
249 Itu ada bantuan dari jin.
250 Itu aku enggak tahu. Jadi setelah tahun
251 2011, terakhir aku ketemu Masnya itu.
252 Dia bilang, “Nanti kembalinya umur 28.
253 Kamu udah lebih siap waktu itu.”
254 Memang banyak hal, Mbak.
255 Memang aku jadi bisa ngelihat kejadian.
256 Sebelumnya, jauh sebelum aku sakit.
257 Memang sejak aku kecil, aku bisa melihat
258 apa yang orang-orang enggak bisa lihat.
259 Seringkali dipanggil, awalnya aku enggak
260 ngerti. Misalnya kalau ada kesurupan,
261 aku kayak dari jauh ngerasa gimana.
262 Kayak ada anak yang ngikut di jalan
263 denganku. Ternyata temanku yang
264 kesurupan, satu SMA. Dan dia ternyata
265 memang nyari. Akhirnya aku datengin.
266 Itu udah dipegangin delapan orang.
267 Anaknya kecil, cewek. Dipegangi delapan
268 orang, semuanya kebanting. Nah habis itu
269 pas aku datang, awalnya enggak dibukain
270 pintu UKS. Aku bilang buka. Habis itu
271 aku masuk, diizinin. “Han, kamu
272 kenapa?” Semua orang nyingkir ke arah
273 pintu. “Ini kenapa sih?” Ia bilang, enggak
274 apa-apa. Terus tiba-tiba aku kayak
275 dengar ada, bukan orang, ada yang
276 bilang, “Baca Alfatihah sama An-Nas tiga
277 kali tiupin ke kupingnya.” Dan aku kayak
278 spontan ngelakuin itu. Padahal di
279 sekitarku enggak ada orang.
280 Itu yang bikin akau ngerasa kayak, “Ini
281 kenapa nih?”
282 Itu SMA?
283 Iya, SMA kelas satu. Dan dia jadi lebih
284 sering kesurupan setelah itu. Rupanya,
285 memang setelah di-track, Jin ini memang
286 sebenarnya yang dicari adalah aku, cuma
287 lewat orang lain. Itu yang bikin aku agak
288 gimana. Aku sempat tanya, “Kenapa?”
289 “Dia suka sama kamu”, katanya.
290 “Hah, alasannya..”
291 Pernah nyoba ruqyah kan…?
292 Dulu pernah, Mbak. Aku datang ke
293 tempat Ruqyah, sekali sih. Tapi memang
294 enggak, apa ya, istilahnya, dia belum, dia
295 dibacain langsung gitu. Karena selesai
296 Ruqyah itu, tiba-tiba Ustazd itu muntah-
297 muntah darah gitu. Itu yang bikin aku
66
298 enggak mau lagi. Karena aku tak
299 ngerasain apa-apa. Tapi Ustazd itu terus
300 kayak gitu. Aku jadi takut kan.
301 Akhirnya dari situ, ketika ditanya
302 Ruqyah, belum, belum. Karena
303 bayanganku ketika Ruqyah, mestinya
304 bereaksi. Jadi aku merasa itu belum
305 Ruqyah gitu. Itu yang aneh.
306 Mungkin pembacaannya memang ada yang
307 kurang.
308 Yah, bisa jadi.
309 Ini yang Mbak bikin tertarik motifnya apa?
310 Ya karena itu. haha. Karena itu
311 sebetulnya. Tapi memang aku pengen
312 lihat dari sisi terapisnya itu kayak apa.
313 Kok bisa efektif banget bagi beberapa
314 orang. dan hitungannya buat aku, setelah
315 itu kan jatuhnya enggak efektif yah,
316 karena kau kemudian aku enggak punya
317 perasaan apa-apa. Aku malah ngerasa,
318 “Ini kenapa, gitu?” karena setelahnya
319 Ustazdnya malah muntah darah. Dan aku
320 enggak berani datang lagi. Padahal
321 seharunya datang lagi. Tapi aku enggak
322 mau datang lagi gara-gara itu. Kasihan
323 Ustadznya.
324 Iiih sebenarnya nggak apa-apa lho Mbak,
325 ruqyah aja. Insyaallah aman. Rasulullah
326 yang ngajarin, insyaallah sembuh kok...

67
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : UA Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.49 - 11.50

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Ustadz, mau nanya. Awalnya itu terjun ke
2 dunia Ruqyah, tertariknya kenapa?
3 Tertariknya itu, untuk dunia meruqyah, pada
4 intinya kita ingin bermanfaat bagi orang lain.
5 Kata Rasulullah SAW, Khairunnnas
6 anfa’uhum linnnas. Sebaik-baik orang
7 adalam yang banyak manfaatnya bagi orang
8 lain. Begitu.
9 Kenapa Ruqyah? Padahal kan banyak
10 cara lain untuk bermanfaat.
11 Kalau Ruqyah, karena di sana tidak sebatas
12 membantu orang. Tapi di sana juga ada sisi
13 dakwahnya. Dan mengajak siapapun yang
14 ketemu dengan kita, ataupun kawan-kawan
15 dengan Ruqyah itu untuk mengajak
16 berhusnudzon kepada Allah, berbaik sangka
17 kepada Allah. Berkeyakinan bahwa Allah
18 yang memberi sakit, Allah yang
19 menyembuhkan. Kemudian juga dari sisi
20 yang lebih penting lagi, bahwa pengobatan
21 Ruqyah itu pengobatan yang jauh dari
22 larangan Islam. Jadi kita melarang untuk
23 perdukunan, nah Islam sudah memberi itu
24 solusi, kita mensosialisasikan. Jadi tidak
25 hanya sebatas Ruqyah saja. Karena tidak
26 semua yang kita Ruqyah itu bereaksi, atau
27 ada kaitannya dengan gangguan syaitan.
28 Karena ada kejiwaan, rumah tangga, anak
29 bandel, masalah-masalah kehidupan lah.
30 Cuma karena mereka kalut, cemas, atau
31 karena gangguan magic atau tidak. justru
32 dari pengalaman dan catatan cuma satu atau
33 dua yang benar-benar karena gangguan
34 syaitan. Rata-rata ya karena ada masalah dan
35 dia tidak ketemu jawabannya. Rata-rata
36 begitu. Memang sih ada. Kalau yang secara
37 umum paling karena, “ini harusnya begini,
38 begini, ketika sakit mesti bersikap begini.”
39 Berarti secara enggak langsung sama
40 dengan dokter?
41 Dokternya memang larinya ke psikologis.
42 Karena orang ke sini, kalau ketemu peruqyah
68
43 kan ada problem. Macam-macam, ada yang
44 sakit medis murni. Atau masalah-masalah
45 kecewa dengan pacar, mantan, macam-
46 macamlah. Kalau cemas, rata-rata larinya ke
47 psikolog. Ya nggak jauh beda saran-saran
48 kita dengan saran psikolog. Dan kita kita
49 lebih mengarah pada praktik Qur’annya. Jadi
50 harus dikembalikan, Ini loh manusia, apalagi
51 Muslim, kita harus ke mana arahnya ketika
52 kita mendapatkan masalah. Intinya itu aja
53 sih.
54 Cerita awalnya Ustadz belajar Ruqyah?
55 Belajar Ruqyah tahun 2003. Awal-awal UF
56 booming tahun 2000an. Tahun 2003 saya
57 pertama kali sebetulnya bukan ke Ruqyah.
58 Tapi ada keinginan memang untuk Ruqyah.
59 Pertama kali ditarik untuk membantu
60 administrasi selama tiga bulan. Setelah tiga
61 bulan itu, istilahnya kan pemain tunggal,
62 yang lembaganya. Karena dulu ada majalah.
63 Jadi buka klinik pelayanan Ruqyah. Jadi tiga
64 bulan pertama memang lagi seru-serunya
65 dan banyak-banyaknya. Jadi melihat Ustadz
66 dan teman-teman yang lain itu kewalahan.
67 Jadi setelah tiga bulan saya minta untuk
68 membantu. Tadinya mengamati saja.
69 Bagaimana sih cara Ruqyah. Tapi memang
70 dari awal berkeinginan untuk bantu Ruqyah.
71 Karena, memang sehari itu bisa sampai 70
72 orang. Jadi kalau sehari itu satu orang bisa
73 sampai dapat 15-20. Senang sih, banyak, tapi
74 penanganannya justru enggak maksimal.
75 Karena terlalu banyak. Karena kapasitasnya
76 dulu memang sedikit. Ditambah lagi dulu
77 ada sinetron “Astagfirullah”. Jadi memang
78 sangat luar biasa dulu. Jadi memang ada
79 perekrutan, dulu. Sampai sekarang. Sekarang
80 ada macam-macam grup. Semuanya
81 sebenarnya menginduk pada ARSYI. Ada
82 yang resmi dan ada yang tidak resmi.
83 Secara struktural, selain ARSYI adakah
84 lagi organisasi yang seperti asosiasi juga?
85 Kalau sudah asosiasi tidak ada atasnya lagi.
86 Selain ARSYI. Jadi Ruqyah itu cukup satu
87 saja. Setahu saya. Selain itu ya paling ada
88 komunitas atau apa, yang sebenarnya
89 menginduk kepada ARSYI. Karena memang
90 ARSYI, UF, UJ dan lainnya itu, secara
91 sudah lebih dulu dari mereka-mereka. Dan
92 kita terbantukan, ada Qur’anic Healing,
93 macam-macam namanya. Kita terbantukan
69
94 dengan dakwah mereka yang sugestik.
95 Artinya sejalan begitu.
96 Kalau kasus pertamanya UA?
97 Kasus pertama yang saya Ruqyah, tapi yang
98 terkesan itu justru malah orang stress. Bukan
99 di kantor malahan, di Merak sana. Kita
100 dibawa keluarganya. “Ini ada adik saya.
101 Pingin tahu apakah karena murni stress atau
102 gangguan jin.” Dan saya belum pernah
103 meruqyah…, itu pertama kali, pede aja gitu.
104 Itu diambil dari rumah sakit Sumber Waras.
105 RSJ. Kalau menurut cerita, anak itu kerja.
106 Entah, karena ada konflik dibuang.
107 Kemudian ditemukan di hutan. Logikanya
108 stres. Sampai tempat sana, saya tanya, ke
109 Ustadz sana. Ustadz gimana ini, saya belum
110 tahu caranya? ”Udah kamu baca saja.
111 Enggak usah diapa-apain.” Karena ketika
112 ngambil itu ada empat orang yang dampingi.
113 Kalau enggak bisa ngamuk itu. Jadi kita baca
114 saja. Intinya sih enggak kenapa-kenapa.
115 Lebih ke psikisnya yang bermasalah.
116 Mungkin karena tertekan aja. Tapi saat itu,
117 pas dibaca itu keringatan dia. Karena saya
118 belum banyak pengalaman, ya enggak apa-
119 apalah. Setelah itu yaudah. Itu pasien saya
120 pertama yang sakit jiwa.
121 Rasanya gimana waktu dapat pasien itu?
122 Secara hati ya deg-degan. Ya kalau, enggak
123 reaksi ya alhamdulillah. Ya kalau ada aksi,
124 ngamuk, kita juga cemas nanti gimana-
125 gimana. Tapi alhamdulillah sih enggak apa-
126 apa.
127 Jadi bisa dibilang takut juga saat itu
128 sebenarnya?
129 Iya. Agak ada kekhawatiran kalau tiba-tiba
130 ngamuk. Tapi kalau dari cerita sih kayaknya
131 bukan karena gangguan jin. Jadi kalau dari
132 cerita kita kan bisa lihat. Karena Ruqyah itu
133 kan tidak merasa, ini orang dari gangguan jin
134 atau bukan. Tapi dari cerita kita kan bisa
135 simpulkan, kemungkinan. Kemungkinan
136 reaksi, tapi setelah kita Ruqyah anteng saja.
137 Atau kayaknya enggak reaksi, tetapi ternyata
138 reaksi. Jadi kita pun enggak ngerti. Itu yang
139 pertama kali. Selanjutnya macam-macam.
140 Apa aja yang paling sering Ustadz?
141 Kasusnya itu? Relatif standar sih. Tapi
142 sampai selama ini, orang kadang hanya
143 pingin tahu, jadi sebenarnya sakit saya ini
144 apa sih.
70
145 Nguji gitu?
146 Bukan nguji sih. Jadi dia pingin tahu
147 sesungguhnya, apakah murni medis. Atau
148 ada hal yang lain. Itu kebanyakan. Ada juga
149 yang memang ingin terapi Ruqyah.
150 Karena memang sudah tahu begitu?
151 Ya pokoknya pingin dengar Qur’an saja.
152 Karena dia merasakan kalau dengar Quran
153 nyaman. Ya monggo saja. Ada yang begitu.
154 Ada yang karena masalah keluarga misalnya,
155 padahal kalau dari cerita sebenarnya masalah
156 egoisme suami-istri. Mereka ingin tahu
157 apakah ada faktor X-nya. Sebagai Suami-
158 istri tidak bisa legowo, menerima pasangan
159 dengan kekurangannya. Ada juga yang
160 medis murni. Ada yang dua-duanya, medis
161 dan sihir. Ada mungkin anak bandel apakah
162 kesurupan, kesambet. Ada yang benar
163 kesambet. Ada yang anak problem karena
164 orang tuanya. Karena pola asuh, teledor,
165 karena lingkungan. Jadi kalau dari yang
166 terasa itu, yang memang rutin, sebenarnya
167 bukan kesurupan. Jadi dampak bacaan
168 Qur’an, karena sering ketemu. Pada anak ini,
169 jadi baik. Jadi diruqyah aja, asal anaknya
170 mau. Alhamdulilah ada dua anak itu.
171 Kata ibunya sih berubah. Ada yang kelas
172 lima SD berubah normal. Tadinya
173 emosional, jadi kalau tersinggung pasti
174 marah. Alhamdulilah setelah diruqyah sudah
175 enggak marah-marah lagi. Padahal diruqyah
176 ya hantam saja. Ada yang SMK. Terakhir
177 ketemu, ibunya bilang sudah baikan.
178 Kalau kasus terberatnya Ustadz?
179 Kalau berat bagi kami sih enggak ada.
180 Karena bagi kami mungkin usaha aja.
181 Karena kesembuhan bukan milik kita.
182 Karena, kadang kita itu, apakah mungkin
183 saya yang kurang lurus, atau kurang taat,
184 sehingga doa kita kurang berdampak banyak.
185 Atau mungkin pasiennya.
186 Kalau Ruqyah itu kan kadang-kadang
187 diruqyah oleh orang yang baru sembuh,
188 padahal sudah diruqyah oleh orang yang
189 sudah lama. Jadi Ruqyah itu rahasia. Ada
190 yang gini, ada yang sekali sembuh, ada yang
191 sesekali sembuh. Ada yang periodik, jadi
192 beberapa bulan sekali.
193 Kayak penyakit medis lah. Perlu kontrol, cek
194 ulang. Ada begitu. Jadi kita akhirnya
195 menyemangati yang kita Ruqyah itu, kita
71
196 persamakan dengan penyakit Jantung, Paru-
197 paru, Kanker, Tumor, itu kan tidak sembuh
198 total.
199 Jadi pola hidup sehat secara umum,
200 makanannya, pikirannya. Ditambah lagi
201 ibadahnya harus sehat. Sehat itu benar.
202 Karena itu nanti berdampak kepada
203 keyakinan kepada Allah. Kalau ibadahnya
204 enggak terjaga ya gimana Allah memberikan
205 kesembuhan. Kita berusaha untuk berbaik
206 sangka full. Istilahnya itu
207 Kalau seandainya yang datang non-
208 muslim gimana Ustadz?
209 Ya kita terima. Pada intinya dia ke sini kan
210 pingin bantuannya. Kita Ruqyah saja. Kita
211 baca saja.
212 Caranya sama dengan yang Ruqyah
213 muslim?
214 Ya sama. Masak beda, ya sama.
215 Kalau non-muslim sebenarnya jaman Nabi
216 juga ada. Justru malah kafir. Jadi dikisahkan,
217 Sayyid Al-khudri, Ruqyah dengan Al-
218 Fatihah. Dia pingin nginap, dia enggak boleh
219 sama penduduk situ. Akhirnya nginap di
220 luar. Allah mentakdirkan kepala sukunya
221 tersengat Kalajengking. Setelah diupayakan
222 diobati enggak sembuh-sembuh. “Coba
223 tanya yang tadi mau nginap, barangkali ada
224 yang bisa meruqyahnya.”. Setelah
225 disampaikan keluhannya dan masalahnya.
226 “Kami tidak adakan meruqyah kalau tidak
227 ada upahnya.” Pokoknya nanti kambing-
228 kambing kami. Setelah disepakati,
229 dibacakanlah Al-Fatikhah. Alhamdulillah
230 sembuh. Seperti tidak kena sakit.
231 Akhirnya upahnya dikasi, kemudian yang
232 lain, “Kita sembelih.” Jangan dulu kata yang
233 lain. Tanya dulu Rasulullah. Ini salah atau
234 benar. Ternyata Rasulullah, intinya,
235 membenarkan. Membolehkan. Jadi,
236 kambingnya disembelih. Jadi Ruqyah
237 sebenarnya justru malah bukan karena
238 kesurupan.
239 Tapi kebanyakan orang justru berasumsi
240 begitu ya?
241 Karena memang, yang menjadi kesan ya
242 kesurupan. Karena memang itu yang
243 menarik dan membikin orang heboh.
244 Biasanya Ruqyah reaksi, kan orang jadi
245 teringat. Jadi kan terbangun image bahwa
246 Ruqyah itu kesurupan. Padahal Ruqyah itu
72
247 untuk semuanya. Nah, kepala suku tadi itu
248 bukan Muslim. Non-Muslim. Kafir malah.
249 Jadi, kalau non-muslim Ruqyah, kalau mau
250 ya ayo. Itu kan selain kita Ruqyah, kita ajak
251 diskusi juga tentang keyakinan. Yang
252 penting kita kan berdekatan dulu. Nyaman.
253 Alhamdulillah. Perkara nanti ada
254 ketertarikan ke Islam, ya nanti lain soal.
255 Yang penting kan dia udah merasakan
256 manfaat Quran ketika diperdengarkan.
257 Kalau tata-cara Ustadz meruqyah
258 gimana?
259 Saya enggak beda jauh. Kita intinya pasien,
260 duduk, berbaring, atau gimana nyamannya,
261 kita mulai baca. Biasanya mulai kita tanya
262 keluhannya apa. Kadang-kadang diskusinya
263 sebelum Ruqyah lebih lama, atau setelahnya.
264 Tergantung masalah yang disampaikan itu.
265 Jadi, fleksibel lah. Kita baca. Ya nanti,
266 tinggal dilihat pengaruh. Kalau standar itu
267 15-20 menit. Baca aja itu. Kalau reaksi bisa
268 lebih. Suka lebih lama. Relatif satu jam.
269 Kalau bacaannya Ruqyah itu kan sama ya
270 Ustadz. Kalau seandainya reaksi apa yang
271 bikin waktunya lebih lama? Bacaan apa
272 yang ditambahkan?
273 Kalau reaksi, kalau bacaan kita pilih-pilih.
274 Jadi misalnya, baca ini berdampak, baca
275 yang lain tidak. Jadi ya kita ulang-ulang.
276 Yang mana saja yang kita anggap
277 berpengaruh besar. Nanti dibantu dengan
278 tepukan atau tekanan titik-titik refleksi.
279 Karena kan Syaitan itu ada di aliran darah.
280 Kita bantu di titik-titik refleksi itu untuk
281 Syaitan cepat keluar. Tapi kadang-kadang
282 juga tidak berdampak, tapi terus kita baca
283 lagi-baca lagi. Kita kan enggak ngerti di
284 dalam itu gimana-gimana. Mari kita baca.
285 Kalau sudah enakan kita cukupkan. Kita
286 ulang lagi misalnya di hari lain. Atau emang
287 udah. Kita enggak bisa, “Ini cukup sekali”.
288 Ternyata besok balik lagi. Atau seminggu
289 balik lagi. Ternyata belum ada seminggu
290 sudah balik lagi. Kita enggak bisa
291 membatasi. Karena beda dengan medis.
292 Secara umum medis itu kan, ini biasanya
293 sekian. Kalau gangguan jin itu beda-beda.
294 Karena berkaitan dengan pola hidup pasien
295 itu sendiri.
296 Pola hidup bagaimana itu Ustadz?
297 Pola hidup dia mensikapi masalah. Atau juga
73
298 tingkat ketakwaan pasien sendiri itu
299 berpengaruh. Terus juga mensikapi hal-hal
300 uang dihadapi gimana. Jadi komprehensif
301 lah. Karena yang kita Ruqyah, misalnya
302 gangguan jin yang beneran, kadang-kadang
303 tidak selalu yang enggak taat. Kadang yang
304 taat.
305 Kok bisa begitu?
306 Yang enggak taat, namanya yang enggak taat
307 kan sudah kawan Syaitan, enggak perlu
308 diganggu kan. Yang perlu diganggu kan
309 yang masih Sholat rajin. Itu kalau kaitan
310 dengan Syaitan. Kadang-kadang ada yang
311 kita Ruqyah itu, secara keilmuan lebih tinggi
312 daripada kita juga ada. Jadi kan namanya
313 penyakit, kalau sudah Allah kehendaki, tidak
314 akan belok. Baik orang yang taat sekalipun,
315 sudah mengerti kesehatan sekalipun. Kalau
316 sakit ya sakit saja. Jadi, buat mereka yang
317 terkena ya hikmahnya banyak. Kalau dia
318 sadar. Kalau sakit yang saya derita ini
319 ternyata begini, kalau dia bisa mengambil
320 hikmah itu ya mungkin orang-orang yang
321 baik. kalau caranya salah ya mungkin malah
322 rugi dia.
323 Tadi, waktu saya lihat di depan kan ada
324 paket-paketnya. Di sini ada regular, VIP,
325 sama VVIP. Yang menarik, ada sesi
326 konsultasi. Sesi konsultasi itu tepatnya di
327 mana dari prosedur Ruqyah.
328 Iya. Sebelum atau sesudahnya. Jadi
329 durasinya kalau VIP, itu agak panjang. Tapi
330 juga tergantung masalah yang dia
331 sampaikan. Intinya ada kelonggaran untuk
332 VIP. Kalau yang untuk reguler terbatas.
333 Biasanya begitu. Karena lebih ke
334 mendeteksi. Tapi memang secara praktik
335 hampir sama. Karena memang, kalau pasien
336 pingin konseling lebih dalam ya kita layani.
337 Enggak bisa kita target ini. Intinya orang
338 ketemu dengan kita. kalau secara SOP kalau
339 di Rumah Ruqyah begitu yah. Kalau VIP tu
340 ada konseling yang longgar, kalau reguler
341 terbatas. Tapi pada praktiknya beda-beda.
342 Praktiknya tidak seperti SOP. Karena kadang
343 pasien butuh penjelasan lebih. Yang penting
344 dia puas.
345 Biasanya isi konseling apa, Ustadz?
346 Ya tentang masalahnya. Secara umum
347 Sholat. Sholat itu penting.
348 Kenapa Sholat?
74
349 Ya gimana mau sembuh, kan sembuh itu
350 tidak hanya sembuh penyakitnya saja. Ketika
351 enggak Sholat itukan sakit orangnya, secara
352 rohani orang sakit. Kan kita semangatnya
353 kan Fadhilah Sholat dan bahayanya
354 meninggalkan. Jadi Sholat itu menjadi
355 pertanyaan yang pasti kita pertanyakan.
356 Tentang Sholat, tentang benda-benda
357 keramat. Meskipun orang ini tidak
358 kesurupan, tapi benda-benda itu harus free.
359 Tadi saya katakan, Ruqyah itu tidak sekadar
360 membantu orang sakit saja. Tetapi juga
361 membantu penyakit akidahnya, penyakit
362 ibadahnya. Jadi kita ajak seorang muslim itu
363 harus akidahnya lurus. Gimana ibadahnya,
364 sholatnya sederhana. Alhamdulillah, tinggal
365 istiqomah. Tinggal kita semangati. Bisa ngaji
366 atau enggak? Kalau belum, sana belajar.
367 Dirutinkan. Doa-doanya. Jadi tidak hanya
368 sebatas sembuh, selesai. Tapi ibadahnya
369 enggak. Kalau soal kejiwaan kadang-kadang
370 susah. Orang sakit kejiwaan itu orangnya
371 merasa tidak sakit. Maunya sendiri aja.
372 Dikasi solusi ya tetap aja. Maunya begitu.
373 Tapi ada juga yang kata bapaknya, waktu itu,
374 enggak tahu sakitnya apa. Yang jelas cemas.
375 Kalau janjian bisa lama. Padahal dia
376 pengacara. “Pak, sebenarnya ada
377 penangkalnya enggak sih?” Ada kalau saya
378 Ruqyah bisa cekatan kerja. tapi kalau udah
379 lama enggak di-charge, lama-lama bisa
380 ngawur lagi. Itu kalau diruqyah anteng aja.
381 Itu sudah sama saya terus. Mungkin sejak
382 2006 sampai sekarang. Karena mungkin ada
383 dampaknya, orang tuanya telaten. Kalau
384 sudah nampak enggak beres, dibawa. Jadi
385 langganan. Ada memang yang benar-benar
386 reaksi. Yang heboh reaksinya. Karena
387 gangguan jin. Kalau bereaksi gitu, kan
388 idealnya sebetulnya terapis kemudian pasien.
389 Ketika bereaksi otomatis tidak mungkin
390 terapi sendirian gitu?
391 Reaksinya ada macam-macam. Ada yang
392 sebatas sendawa, mungkin batuk-batuk saja,
393 mungkin muntah-muntah. Gerak tapi masih
394 bisa dikendalikan. Kalau sudah mungkin kita
395 sudah enggak kuat, biasanya kita mungkin
396 kita memanggil teman. Kalau memang
397 enggak ada yang ngantor, enggak ada
398 keluarganya, kalau cukup sama temannya ya
399 sudah. Kalau enggak kenapa-kenapa ya
75
400 sudah. Kalau enggak kenapa-kenapa ya kita
401 Ruqyah saja.
402 Kalau kasus pertama-pertama dapat
403 pasien yang bereaksi bagaimana Ustadz?
404 Dulu, kita ngikuti apa yang sudah dilakukan
405 oleh UF. Caranya, secara fisik, tindakan
406 fisik, dipegang bagian mana supaya
407 gerakannya tidak banyak. Supaya
408 gerakannya tidak melebar. Istilahnya
409 dipersempit gerakannya. Atau juga kita
410 minta tolong ke keluarganya, atau pasien
411 yang lain yang belum kita terapi waktu itu.
412 Laki-laki dengan laki-laki, begitu juga
413 dengan perempuan. Dipegang dengkul, siku,
414 tabrakkan ke lantai. Jadi gerakannya
415 terbatas. Dengkul pepet. Siku pepet. Jadi kita
416 baca tidak sambil nyengkeram juga. Karena
417 kalau kita nyengkeram juga nanti ngos-
418 ngosan. Itu kalau reaksi. Atau mungkin
419 tekuk-tekuk.
420 Ada beberapa peruqyah yang
421 menggunakan audio. Itu dibenarkan
422 enggak sih Ustadz?
423 Kan, pada intinya sah-sah saja pakai audio.
424 Cuma kan perlu pendampingan. Kalau reaksi
425 keras, enggak ada yang mengurusi jadi repot.
426 Pada intinya boleh saja. Tapi enggak efektif.
427 Karena lebih efektif ketika ketemu
428 dengan terapis langsung?
429 Iya. Kecuali dia bisa terapi sendiri. Dengerin
430 pakai walkman atau radio tape. Kan bereaksi
431 itu kan ada yang memang blank sama sekali.
432 Jadi harus ada pendampingan. Enggak bisa.
433 Nanti kalau ngamuk-ngamuk pada rusak.
434 Repot. Kalau masih diapakan oleh saudara.
435 Kita anjurkan malah itu.
436 Mengenai ini, kemarin waktu saya baca,
437 tentang Ustadz PA, beliau ini kan
438 kontroversial karena ia dulu master reiki.
439 Itu gimana sih Ustadz, boleh enggak sih
440 mengkombinasi begitu?
441 Saya enggak begitu paham banyak. UF yang
442 tahu. Yang tahu sejarahnya. Karena amat
443 bertobat sampai gitu. Dia tahu. Kita intinya
444 tobat, sekarang dia ikut Ruqyah. Ya enggak
445 apa-apa. Melayani Ruqyah via telpon.
446 Sah-sah saja. Cuma itu tadi. Kalau reaksi,
447 siapa yang mau ngurusin di sana. Malah
448 repot.
449 Saya belum ketemu dengan Ustadz PA
450 sendiri. Karena menurut saya menarik.
76
451 Dan menurut informasi beliau juga
452 pernah dipidanakan. Kalau enggak salah
453 satu lagi, yang kemarin kena juga. Ustadz
454 siapa namanya, saya lupa.
455 Karena Ustadz PA juga buka itu di webnya.
456 Kalau Ustadz itu juga rajin nulis. Jadi kalau
457 kita UF. Ya nulis, sekedar, sebentar. Rajin
458 nulis. Rajin mendokumentasikan. Jadi
459 banyak dibaca. Dia kan jurusan Psikologi.
460 Kenapa kok akhirnya UA concern ke
461 bidang ini secara total?
462 Kalau pingin ahli kan harus satu itu ditekuni.
463 Jadi kalau enggak ahli jadi setengah-
464 setengah. Kalau mau di tataran agama itu
465 kan, ada kebaikan kan didapat kalau kita,
466 kalau gini kan dakwah. Dakwah personal.
467 Misalnya kita ketemu, mungkin Ruqyah itu
468 enggak ada hasilnya. Tapi lalu kita nganjurin
469 Sholat, terus rajin Sholat. Lalu semangat
470 ngajinya. Kalau ada apa-apa tanya ke kita.
471 Senang kita. Keluarganya jadi rukun
472 kembali, itu masyaallah. Daripada ke dukun.
473 Ke dukun itu, beberapa yang ketemu malah
474 disuruh cerai, diplorotin hartanya. Kasihan.
475 Aqidahnya bahkan kehormatannya. Kalau
476 kita itu membantu bagaimana sikap manusia
477 secara umum. Lalu masalahnya apa. Kalau
478 soal keluarga kita sampaikan solusinya.
479 Berdasarkan buku yang saya baca,
480 Ruqyah ini tidak hanya bisa dilakukan
481 untuk manusia. Tapi juga untuk rumah.
482 Iya. Ruqyah itu istilahnya; For All. Untuk
483 semuanya. Yang penting untuk kebaikan.
484 Karena ada juga yang menang. Tapi buat
485 saya masih, jadi sebenarnya Ruqyah ini
486 sebenarnya adalah kekuasaan Allah. Berkali-
487 kali Ruqyah intinya itu saja, pingin biar laris.
488 Ya enggak boleh. Ada juga kawan itu suruh
489 Ruqyah diskotik. Karena banyak syaitannya.
490 Ya jelas enggak boleh. Jadi, Ruqyah For All,
491 tapi yang boleh untuk kebaikan. Tapi untuk
492 yang bertentangan dengan Allah yang
493 enggak bisa. Ruqyah rumah, kendaraan,
494 lahan, pabrik, gedung. Kan pada intinya gini,
495 kalau kita melarang ke dukun, Islam itu
496 sudah ada solusinya. Ya dengan Ruqyah itu.
497 Kalau menurut UA sendiri kenapa
498 Ruqyah tidak begitu populer di Indonesia.
499 Dibanding Malaysia.
500 Karena gini, di sana itu, di Malaysia, di kita
501 itu mungkin aturannya kali. Atau juga
77
502 mungkin orang Indonesia itu kan tidak
503 cepat-cepat paten. Kalau di sana kan dikit-
504 dikit paten. Jadi langsung disosialisasikan ke
505 semua. Kalau enggak salah begitu. Bahkan
506 sampai pemerintah sampai bikin pelatihan
507 terapis medis dan Herbal. Ya. Jadi cepat.
508 Dipatenkan dan pemerintah ikut berperan
509 juga membantu. Itu di Indonesia. mungkin
510 sudah. Cuma enggak tahu gimana itu
511 regulasinya. Jadi kurang populer. Mungkin
512 karena mayoritas, jadi enggak kaget. Tapi
513 sebagian pejabat negara ada juga yang kita
514 Ruqyah, juga ada. Cuma malu to. Padahal
515 dampaknya di kita sudah banyak. Kita
516 enggak ngerti. Nggak populer yang penting
517 kita jalan terus. Populer khawatirnya justru
518 gini. Ada dua sisi. Bagus untuk syi’ar-nya,
519 khawatirnya kalau Ruqyah itu nanti,
520 dianggap peruqyah segala-galanya juga
521 enggak bagus. Jadi ketergantungan kepada
522 orang. Jadi intinya berjalan aja apa adanya.
523 Sambil terus aksi. Pelan-pelan.
524 Tadi Ustadz cerita, sebenarnya niatnya
525 Ruqyah berdakwah gitu. Sebelum
526 Ruqyah sudah berdakwah dulu kah?
527 Iya. Rata-rata sebelum Ruqyah memang
528 guru ngaji. UF dan sebagainya. Rata-rata.
529 Berbeda dengan yang baru-baru. Jadi, sudah
530 beragam orang. Ada ngajar bahasa arab,
531 tentang ke-Islam-an. Ngajar Quran. Jadi
532 tidak mendadak terjun Ruqyahnya. Kalau
533 mungkin kawan-kawan yang baru-baru
534 kayaknya begitu. Ada Ruqyah, tertarik
535 belajar Ruqyah. Kalau kita dulu guru ngaji.
536 Berarti UA termasuk bukan produk
537 training ya?
538 Produk langsung. Mengamati langsung.
539 Belajar otodidak, baca-baca. Diskusi kalau
540 sedang istirahat dengan teman yang sudah
541 terjun duluan. Yaudah.
542 Berapa lama UA belajarnya?
543 Bukan lama sih. Kan gurunya tinggal milih
544 aja. Kan pada intinya bacaannya baik,
545 bacakan, perdengarkan. Itu aja intinya.
546 Kita karena sebelumnya guru-guru ngaji jadi
547 ya familiar dengan bacaan-bacaan itu.
548 Kemudian keberanian membacakan ke orang
549 lain. Karena ini teknik pengobatan, kita
550 baca-baca buku, apa yang harus dilakukan,
551 ketika bacaan itu bereaksi atau tidak. Apa
552 yang ditanyakan. Nanti kalau ada reaksi
78
553 bagaimana. Kita juga melihat pada yang
554 sudah terjun ke Ruqyah duluan gimana
555 caranya. kalau bacaan kita tinggal menghafal
556 atau menambah hafalan. Menjaga ibadah-
557 ibadah yang disunnahkan.
558 Butuh pendidikan khusus enggak sih
559 untuk jadi peruqyah Ustadz?
560 Harusnya iya. Tapi memang rata-rata yang
561 awal-awal otodidak, baca buku. Buku-buku
562 yang terbitan Timur Tengah, bahasa arab
563 langsung. Karena mereka-mereka yang
564 duluan. Lalu kita populerkan di sini.
565 Sebenarnya kalau mau belajar, enggak lama.
566 Kalau bacaan orangnya baik, dan berani,
567 intinya itu. Ya silakan. Tapi kan ada yang
568 lainnya. Puasa. Ini orang kayaknya
569 khasiatnya apa. Tentang rumah tangga.
570 Anak-anak harus tahu juga. Orang tua. Terus
571 sedikit-banyak tahu tentang medis, misalnya.
572 Walaupun enggak detail, tapi awal-awalnya.
573 Herbal. Kayaknya masalah ini solusinya ini.
574 Kita belajar Fiqih Keluarga juga. Jadi
575 enggak harus sebatas Ruqyah saja yang
576 dibaca. Karena perlu ilmu yang luas. Karena
577 yang baik-baik kadang-kadang kita ceritakan
578 kepada teman lainnya. Jadi sebenarnya bisa
579 jadi dokter juga, terapis juga, psikolog juga
580 begitu ya? Iya. Begitu. Komplit. Diborong
581 semuanya.
582 Suka-dukanya apa sih Ustadz?
583 Sukanya kalau disambut dengan ramah oleh
584 pasien atau keluarga. Kalau duka, apa yah,
585 duka itu hampir sama kali, enggak duka
586 banget sih. Kita udah janjian gitu, kebetulan
587 kan sudah di kantor, sudah tinggal deket
588 rumahnya, kita telpon dulu, ternyata
589 dibatalin. Yah, kok ngabarin duluan. Itu.
590 Selain di Rumah Ruqyah Indonesia,
591 Ustadz di mana lagi?
592 Kalau saya fokus di sini.
593 Sering diundang jadi pembicara?
594 Enggak sering banget sih. Tapi ada. Di
595 kantor, masjid, rumah, atau arisan keluarga.
596 Manfaat Quran untuk kesehatan.
597 Waktu pertama kali Ustadz terjun di
598 bidang peruqyahan tanggapan keluarga
599 gimana, Ustadz?
600 Kalau orang tua sih enggak apa-apa.
601 Biasanya. Karena istri mendukung.
602 Dulu pondok kah?
603 Enggak.
79
604 Berarti, caranya Ustadz bisa baca kitab-
605 kitab Timur Tengah, kan itu Arab
606 Gundul yah?
607 Iya kita sekolah di sekolahnya orang arab.
608 Saya sih enggak mondok. Cuma sekolahnya
609 itu ada pesantren dan di situ ada
610 menerjemahkan Al-Qur’an. Jadi dengan
611 sendirinya paham sebagian besar kitab-kitab
612 kuning. Kitab Gundul.
613 Di manakah itu?
614 Di Ngawi. Terus lanjut di sekolahnya orang
615 arab. Di ARSYI, Salemba sana. Lembaga
616 Pengetahuan Islam dan Arab. Di situ.
617 Selama ini berarti dari keluarga enggak
618 ada masalah.
619 Kalau dari orang tua enggak ada masalah.
620 Waktu sudah nikah, istri sempat, “Enggak
621 usahlah”. Suruh jadi guru aja. Tapi saya
622 pingin fokus aja ke Ruqyah. Enggak tahu.
623 Senang aja.
624 Kenapa istri kok?
625 Mungkin khawatir. Namanya perempuan.
626 Nanti kalau keganggu gimana. Kalau diikuti
627 ke rumah. Karena sangat mungkin peruqyah
628 itu akan diserang.
629 Diserangnya itu gimana, Ustadz?
630 Ya mungkin diteror. Macam-macam.
631 Dibikin sakit. Karena alhamdulillah sampai
632 sekarang bisa-bisa aja. Ya wajarlah kalau
633 istri dan keluarga itu takut. Karena kita kan
634 berhadapan dengan tidak hanya yang bisa
635 saja. Karena kalau reaksi berat kan, dianggap
636 heboh, mungkin teriak-teriak. Kan itu sangat
637 mungkin menyerang kita atau menyerang
638 keluarga. Karena beberapa teman juga yang
639 mengalami. Hingga ke istrinya. Ke anaknya.
640 Akhirnya dia keder juga. Akhirnya berhenti
641 Ruqyah. Enggak meruqyah lagi. Karena
642 terornya ke situ. Atau kalau ke fisik dibikin
643 kalutlah.
644 Berarti sebetulnya UA ini tetap bertahan
645 karena juga menikmati proses
646 Ruqyahnya?
647 Iya. Nyaman aja. Ya itu tadi. Kalau pingin
648 ahli, satu itulah tekuni.
649 Sempat takut enggak sih, Ustadz?
650 Peruqyah di Indonesia ini kan profesi
651 yang, pertama, enggak menjanjikan.
652 Kedua, enggak bergaransi. Ketiga enggak
653 ada tunjangan. Gaji enggak tetap kalau
654 masih awal begitu?
80
655 Itu sih enggak kita pikirin. Kan kita
656 membantu orang. Jadi kita enggak khawatir.
657 Kalau khawatir, kayak kita enggak yakin
658 sama Allah. Kita beraktifitas, bergerak,
659 apalagi salah satunya ini menyampaikan
660 kebaikan Al-Qur’an. Insyaalllah. Enggak
661 usah kawatir. Jadi, apa ya, tunjangan, gaji.
662 Ya Allah yang gaji. Yang penting kita mau
663 bekerja atau enggak. Makanya itu tadi.
664 Kalau saudara kita, anggaplah, ke dukun.
665 Sudah hidupnya kalut, ditambah ke dukun.
666 Tambah kalut lagi. Makanya kita kan cari
667 solusi. Jadi kalau dari upah, ya diukur
668 sendiri. Terserah mau kasi berapa misalnya.
669 Ada yang memang dia memaksa, “Berapa,
670 Ustadz?” ya kita tempel sekian. Mau gimana
671 wong memaksa. Kalau di kantor mengapa
672 kita tarif, karena memang operasional kantor
673 juga pasti. Kita punya karyawan yang
674 enggak mungkin kita gaji dengan
675 seikhlasnya. Listrik. Telpon. Ngontrak.
676 Dulu awal-awal jasa Ruqyah itu seikhlasnya.
677 Tapi ternyata enggak menutup dengan
678 operasional. Kecuali dia enggak punya
679 kantor. Mungkin bisa maklum seikhlasnya.
680 Tapi kalau sudah punya kantor, dikelola, itu
681 namanya, kalau kata Safi Antonio,
682 profesional itu ya jasa itu. Ikhlas itu begitu.
683 Kalau kantor bayarnya pasti, enggak
684 seikhlasnya ya gimana. Karena itu kita
685 rasakan awal-awal. Akhirnya bertahap naik-
686 naik. Tapi enggak menutup juga waktu itu.
687 Karena operasional lebih banyak keluarnya.
688 Akhirnya tekor, istilahnya. Ya kita naikkan,
689 naikkan. Ya, dalam, kita sih cukup saja.
690 Artinya tidak sampai berjuta-juta. Kecuali
691 memang perseorangan. Kalau kita di kantor
692 ada tiga pilihan itu mau pilih mana. Kalau
693 layanan ke rumah juga beda. Kalau kita
694 ninggalin di sini. Jadi ada beban tambahan.
695 Disepakati. Kalau sepakat jalan.
696 Kalau menurut cerita UF, UA juga
697 termasuk orang yang mendirikan ARSYI,
698 begitu?
699 Kalau secara langsung enggak. Karena
700 rapatnya enggak ikut. Waktu ada rapat sih
701 tahu. Cuma saya enggak datang, ngurusi ini.
702 Cuma tahu aja di sana mau mendirikan
703 ARSYI. Saya ngertilah. Saya bendaharanya
704 sampai sekarang. Saya bendahara keduanya.
705 Sebelumnya kan istri UF. Tapi udah
81
706 meninggal. Saya terusin. Jadi nerusin ini
707 resmi enggak resmi. Jadi karena ada duit,
708 dan kaitannya dengan kedekatan sama yang
709 lain, ya udah komunikasi lah. Biar gampang.
710 Jadi bisa dibilang waktu itu solusi yang
711 diambil gimana baiknya gitu ya?
712 Iya. Karena kalau jauh-jauh kan jadi,
713 ibaratnya duit enggak banyak juga sih
714 sebenarnya. Kenapa kok dibentuk Asosiasi?
715 Karena selama ini kan banyak peruqyah
716 yang lepas gitu. Kenapa jadi Asosisasi, karna
717 sudah banyak, kita ingin peruqyah itu ternilai
718 secara hukum. Karena ada kasus peruqyah
719 dipidana, karena mungkin keluarganya
720 enggak terima. Kasus secara jelas saya
721 enggak paham. Setahu saya setelah diruqyah,
722 meninggal. Lah meninggalnya itu kenapa.
723 Kita kan enggak tahu kenapa. Kalau yang
724 saya alami sendiri, setelah diruqyah itu
725 malah bersyukur mereka. Karena jarang-
726 jarang orang dingajiin kemudian meninggal.
727 Malah senang. “Terima kasih Pak Ustadz.”
728 Kalau UF bilang, memprogram khusnul
729 khotimah. Karena kalau meninggal itu akhir
730 yang didengar ucapan yang baik, kan senang
731 keluarga. Itu karenanya dibentuk Asosiasi.
732 Kode Etik yang disepakati, biar enggak
733 beda-beda. Pada intinya mereka-mereka
734 malah setuju.
735 Kalau untuk ARSYI sendiri menghadapi
736 kasus, misalnya, ada beberapa komunitas
737 peruqyah yang terdaftar di ARSYI
738 kemudian berseteru karena satu hal. Itu
739 gimana?
740 Kalau memang kita tahu, kalau ada link
741 kepada yang berseteru itu, biasanya
742 dinasehati. Karena ARSYI itu, lebih tualah
743 kasarnya. Jadi lebih didengar omongannya.
744 Kalau ada konflik atau apa langsung
745 dirembug atau apa. Atau ditegur misalnya.
746 Gitu intinya.
747 Saya pernah baca di beberapa web.
748 Karena penelitian ini saya jadi banyak
749 baca beberapa web gitu, yang paling
750 sering ditegur kan dari Qur’anic Healing,
751 ada beberapa bahkan yang sampai
752 memaki-maki.
753 Iya. PA selain pintar nulis dan pinter
754 argumen, dan berani.
755 Berani gimana?
756 Kalau mau debat berani. Ya kita salut.
82
757 Karena yang lain enggak pernah berani. Dia
758 ditantang ayo, kalau mau debat tentang apa.
759 Berani. Kalau ada kesalahan langsung
760 ditegur. Karena kan ya begitu sifat beliau.
761 Kemarin saya kan wawancara beberapa
762 peruqyah yang sebetulnya tergabung juga
763 di Asosiasi itu, kemarin wawancara,
764 “Coba lihat Ustadz PA gitu”. Termasuk
765 yang istilahnya mengatakan sesat ini,
776 caranya salah ini. Enggak ada
777 tuntunannya.
778 Padahal kan, berdasarkan informasi kan
779 harus ada sertifikasi kan Ustadz?
770 Heem.
771 Gimana kok bisa begitu?
772 Ya, jadi, Sertifikasi ada, disepakati. Setelah
773 selesai itu kan, karena gimana ya, ketika
774 melayani pasien kadang-kadang, enggak bisa
775 dipukul rata, standar itu enggak bisa.
776 Berbeda kan, kalau flu begini-begini, bisa
777 sama prosesnya. Kalau Ruqyah berbeda-
778 beda. Artinya secara penanganan, kalau
779 bacaannya sama, tapi teknisnya bisa berbeda.
780 Yang di lapangan itulah yang lebih paham.
781 Kalau secara hukum asalnya, itu apa
782 istilahnya, akan sangat mungkin keluar dari
783 aturan. Tapi kalau dia paham aturan-aturan
784 dari Ruqyah, insyaallah enggak.
785 Karena kalau sudah lapangan itu begitu. Kita
786 kadang-kadang SOP enggak kepakai, kalau
787 sudah ketemu pasien. Jadi kadang-kadang
788 dalam situasi tertentu SOP itu formalitas.
789 Itu sebagai acuan saja. Kalau misalnya pas
790 dadakan, di SOP pakai sarung tangan, tapi
791 karena dadakan, ya apa yang ada saja.
792 Jadi kadang-kadang begitu. SOP itu acuan.
793 Pas saat-saat tertentu enggak bisa kita pakai.
794 Yang penting enggak keluar dari aturan yang
795 baku.
796 Kalau yang diruqyah perempuan gimana,
797 Ustadz?
778 Sebaiknya ada pendampingnya. Terus pakai
799 tutup aurat, kalau mungkin pakai baju
800 longgar. Tapi kadang-kadang pasien ke sini
801 pakai pakaian seadanya. Memang sebaiknya
802 perempuan-perempuan, tapi peruqyah
803 perempuan memang jarang. Tapi ya Ustadz
804 aja. Kita aja sih, satu. Hari Kamis. Dengan
805 Ustadzah. Baru setahun belakangan.
806 Sebelumnya enggak ada. Karena mungkin
807 kualitas badaniyah enggak masuk. Karena
83
808 ini Bekam dulu, kemudian bisa dia Ruqyah.
809 Kenapa Ruqyah itu pas selalu
810 disandingkan dengan Bekam?
811 Karena kan tadi, kadang-kadang orang itu
812 memang sakit fisiknya.
813 Jadi Bekamnya istilah menjadi solusi
814 medis gitu?
815 Iya. Bahkan kalau mungkin dia ada masalah
816 psikis sekalipun kita anjurin Bekam. Karena
817 Bekam juga ada titik-titiknya yang akan
818 secara psikis juga pengaruh pada kesehatan.
819 Kayak titik tenang. Dipadukanlah intinya.
820 Saya melihatnya, enggak pernah Ruqyah
821 sendiri, Bekam sendiri. Pasti Ruqyah dan
822 Bekam. Secara umum. Jadi misalnya saya
823 fokus di Ruqyah. Yang ini coba di Bekam.
824 Bantu di Bekam. Enggak mesti itu. Tapi dari
825 dulu udah begitu.
826 Jadi bisa dibilang hampir semua
827 komunitas itu tergabung di ARSYI. Tapi
828 kenapa pada akhirnya ada peruqyah-
829 peruqyah lepasan gitu?
830 Kan tadi, sebenarnya semua induknya ke
831 ARSYI, tapi ada yang belum dapat sertifikat.
832 Syarat untuk sertifikasi apa, Ustadz?
833 Mengajukan lah. Bisa personal atau
834 komunitas. Bisa juga komunitas ada
835 pelatihan. Kita yang isi, dari ARSYI. Nanti
836 ujian. Ada tes tulis. Tentang Ruqyah-
837 meruqyah. Juga tentang Al-Qur’an. Terus
838 pegalaman selama ini yang pernah ditangani.
839 Intinya tes tulis. Dan yang paling pokok
840 bacaan Quran. Mungkin pengetahuannya
841 bagus. Tapi kalau bacaan Qurannya tidak
842 bagus, ya pending dulu.
843 Berarti kayak tes Tajwid gitu?
844 Iya. Karena itu penting. Lebih penting.
845 Kalau bacaan yang lain kan bisa sambil lalu.
846 Tapi kalau Quran enggak bisa. Quran harus
847 dikuasi dulu. Embahnya ilmu. Mau dakwah,
848 Quran enggak ada, gimana? Quran kuasai
849 dulu, insyaallah nanti gampang.
850 Ada enggak sih Ustadz, kasus-kasus yang
851 kayak ‘ain gitu?
852 Ada.
853 Gimana ceritanya, Ustadz?
854 ‘Ain itu kan kayak apa yah, saya sakit
855 kayaknya si A nih. Kita tanya, ada yang
856 dicurigai? Misalnya, oh si A. Nanti
857 rujukannya ini. Kita anjurkan ambil bekas
858 minumnya, makannya, duduknya. Diambil
84
859 atau diusap.
860 Itu diruqyah juga berarti?
861 Semua yang ke Rumah Ruqyah kita Ruqyah.
862 Mau ain, sihir, gangguan jin, mau psikis,
863 anak, rumah-tangga. Kita Ruqyah semua itu.
864 Mau nenek-nenek, kakek-kakek kita Ruqyah
865 semua. Nanti baru kita, ini karena memang
866 sakit medis, ini memang harus ke Bekam, ini
867 harus ke dokter. Jadi enggak melupakan
868 alhamdulillah. “Oh, berarti ini memang sakit
869 medis?” Iya. Jadi selama ini anak keras
870 perangainya. Oh keluarga ini serba egois.
871 Suaminya egois atau kedua-duanya egois.
872 Jadi harus begini. Oh ini memang putus
873 pacar. Jadi harus begini. Jadi kita arahkah
874 pada yang benar. Itu sih.
875 Kalau ARSYI sendiri tahun berapa
876 terbentuknya?
877 2007 atau 2008. Lupa saya. Di antara itu.
878 Jadi Ustadz tahun 2003 masih di majalah itu.
879 menjadi redaktur gitu. Oh, lebih dulu dari
880 pada ARSYI terbentuk. Benar saja UF bilang
881 kalau termasuk foundernya ARSYI gitu. UA.
882 Foundernya beliau lah.
883 Tim berarti. Hahaha
884 UA, terima kasih banyak sebelumnya.
885 Insyaallah, dicukupkan di sini dulu. Nanti
886 kalau ada apa-apa boleh ketemu dengan
887 UA lagi?
888 Iya, insyaallah.

85
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : UJ Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.52 - 12.05

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Begini Ustadz. Jadi ini penelitiannya
2 aspek terapis untuk Ruqyah gitu. Yang
3 mau saya tanyakan sebetulnya lebih ke
4 fungsinya ARSYI untuk itu.
5 ARSYI atau Ruqyah nih?
6 Sebetulnya yang saya tanyakan dari dua
7 itu, Ustadz. Jadi tentang ARSYI-nya dan
8 tentang Ustadz sebagai peruqyah juga.
9 Nah, Fungsi ARSYI untuk peruqyah itu
10 sebenarnya bagaimana, Ustadz?
11 Baik. Bismillahhirahmanirrahim.
12 ARSYI singkatannya Asosisasi Ruqyah
13 Syar’iyyah Indonesia. Namanya asosiasi
14 adalah perkumpulan. Perkumpulan para
15 peruqyah syar’iyyah. Syar’iyyah artinya
16 sudah dibedakan antara yang syirkiyyah. Dan
17 Indonesia ini menunjukkan wilayah di
18 Indonesia. Orang-orang yang menyebut
19 dirinya Ruqyah, tapi menurut kita tidak
20 sesuai dengan syar’iyyah. Jadi, pertama kali
21 kita ingin menjaga keaslian Ruqyah. Di
22 asosiasi ARSYI ini ingin menjaga keaslian
23 Ruqyah yang berdasarkan dengan Al-Qur’an
24 dan Sunnah. Kemudian, kedua, juga sebagai
25 tempat atau wadah untuk silaturahim sesama
26 peruqyah. Ketiga, untuk saling bertukar
27 ilmu. Sharing pengetahuan, pengalaman.
28 Yang sudah lama, yang senior dengan yang
29 baru. Kemudian juga, dari aspek hukum.
30 Bahwa, kalau nanti, misalnya. Di
31 pengobatan Ruqyah ini dibutuhkan surat-
32 surat oleh Dinas Kesehatan dan sebagainya,
33 asosiasi ini bisa memberikan rekomendasi
34 atau sertifikat bagi peruqyah. Jadi bisa untuk
35 legal-formalnya ke pemerintah gitu yah. Jadi
36 Itu di antaranya.
37 Terus, kalau misalnya untuk awal
38 pembentukan ARSYI itu ceritanya
39 gimana, Ustadz?
40 Baik. Jadi kita, Ruqyah ini sudah dari dulu
41 ada majalah Ghaib itu tahun 2002 yah. Atau
42 sebelumnya sudah ada Ruqyah-Ruqyah. Tapi
86
43 lebih booming-nya itu 2002 muncul majalah
44 Ghaib. Yang motonya adalah; mengimani
45 yang ghaib sesuai dengan syariat.
46 Di situ, di antaranya dibahas tentang
47 keimanan tentang yang ghaib. Kemudian
48 alam Ghaib seperti apa. Termasuk ada
49 pembahasan Ruqyah. Ruqyah Syar’iyyah.
50 Ciri-ciri orang yang perlu diruqyah itu
51 seperti apa. Di situ juga ada juga kesaksian
52 orang-orang yang pernah diruqyah.
53 Biasanya orang-orang yang pernah diruqyah
54 ini pernah mengalami pengobatan yang
55 macam-macam. Yang disinyalir tidak
56 syar’iyyah. Atau ke paranormal. Ke dukun
57 dan sejenisnya. Ada yang sembuh. Tapi ada
58 juga, yang misalnya, dia malah mendapatkan
59 jin, misalnya, dalam tubuhnya. Mungkin
60 juga ada yang diperas secara materi. Bahkan
61 ada yang dinistakan. Dinodai lah
62 kesuciannya.
63 Jadi sebenarnya untuk mengakomodir
64 praktik-praktik yang syirkiyyah
65 sebetulnya?
66 Iya. Dalam asosiasi ini. terus misalnya ada
67 juga yang, maaf, artinya tidak boleh
68 berduaan dalam ruangan yang tertutup.
69 Akhirnya nanti kan nanti timbul pelecehan
70 seksual. Bahkan perzinahan itu pernah
71 terjadi. Jadi jelas-jelas tidak syar’i.
72 Kalau misalnya di asosiasi sendiri,
73 seandainya nih, saya pernah baca, kalau
74 enggak salah di salah satunya web,
75 webnya Quranic Healing, itu ada salah
76 satu peruqyah yang dicoret dari daftar
77 peruqyah syar’i karena menghadiri acara
78 natal begitu. Itu bagaimana
79 penyelesaiannya, Ustadz?
80 Secara asosiasi kita ini memang, walaupun
81 sudah ada lima tahun. Secara
82 kepengurusannya masih mandeg. Jadi
83 belum. Ini kita akui, saya akui. Karena
84 kepengurusan yang terpencar-pencar.
85 Kemudian juga, idealismenya kita sudah
86 dapat. Tapi untuk kepengurusan ini masih
87 belum jalan secara normal. Memang kalau
88 dalam kita ini ada istilahnya SOP. Standar
89 operasi Ruqyah. Misalnya, pengobatannya
90 seperti apa. Kalau dia melanggar itu berarti
91 kena sanksi.
92 Sanksinya?
93 Dari mulai teguran, kemudian peringatan
87
94 keras. Dan sampai dikeluarkan dari asosiasi.
95 Jadi, walaupun belum ngerti Ruqyah dalam
96 pengertian yang lebih luas, doa-doa dan
97 bacaan-bacaannya itu sudah kita hafal.
98 Misalnya, bismillahi alladzi ila yadurru
99 ma’asmihi syaiun fil ardhi wala fi assmaai
100 wahuwa sami’un alim. Kemudian misalnya
101 orang yang sakit membaca doa, allahumma
102 rabbannaas addzikru ba’sa isfi antas syafi,
103 la syifai illa syifau syifaana huwafisaqoma.
104 Jadi, secara praktik yang kecil-kecil itu
105 sudah. Kemudian saat kuliah di LIPIA itu
106 ada materi Tauhid yang membahas tentang
107 sesuatu yang bisa mengurangi atau
108 membatalkan Tauhid seseorang itu adalah
109 Ruqyah yang syirkiyyah. Karena Ruqyah
110 yang syirkiyyah ini, karena syirik, meminta
111 kepada selain Allah. Ini Tauhidnya yang bisa
112 membatalkan bahkan. Jadi, menodai Tauhid,
113 atau merusak Aqidah, bahkan misal,
114 menyebabkan batal Aqidah itu. Akhirnya di
115 situ, kita juga mencari referensi, buku-buku
116 tentang Ruqyah. Pada saat itu masih langka
117 sekali. Kita juga hanya dapat pinjaman dari
118 Ustadz yang punya buku namanya,
119 Wiqoyatul Insan Minal Jin Wassyaithon.
120 Jadi Wiqoyah ini penjagaan manusia dari jin
121 dan syaitan. Ini dibahas tentang aspek
122 dalilnya dari Al-Qur’an dan Hadits.
123 Kemudian dengan pengalaman-pengalaman
124 beliau. Buku ini ditulis oleh Syekh Wahid
125 Abdussalam, Bali. Kemudian coba
126 dipraktikkan. Ada orang yang sakit ini
127 dipraktikkan. Lebih intensif lagi tahun 2002.
128 Saat ada majalah Ghaib itu. Kita sebagai
129 penjaganya. Atau orang yang mengurusi
130 majalah itu. Dan UF yang sudah pengalaman
131 lebih dulu. Akhirnya pengalaman itu
132 menjadi lebih lagi. Bertambah dari UF juga.
133 Kemudian kita kembangkan.
134 Oh gitu.
135 Jadi 2002 sampai 2007 namanya itu Ghaib
136 Ruqyah Syar’iyyah, kemudian,-
137 Berarti betul. Tahun ini lima tahun.
138 Terus kalau misalnya, pada akhirnya
139 dibentuk ARSYI begitu, ada cerita
140 enggak, Ustadz, yang berkesan selama di
141 ARSYI?
142 ARSYI, kita sudah membuka cabang,
143 wilayah-wilayah di antaranya di DKI,
144 kemudian Sulawesi Selatan, Kalimantan
88
145 Timur, Jambi, Riau. Ini yang aktif yah. Dan
146 di lain-lainnya nanti insyaallah menyusul.
147 Kalau anggota yang sudah terdaftar mungkin
148 sekitar dua ratusan.
149 Oh, berarti memang banyak juga
150 peruqyah yang tidak bergabung di
151 ARSYI?
152 Yang belum bergabung masih banyak. Ya,
153 pentolan-pentolan QHI, itu semuanya
154 dulunya dari ARSYI juga. Artinya anggota
155 ARSYI juga. Ada pendiri QHI misalnya PA,
156 itu pengurus ARSYI juga. Dan dulu ada
157 Ustadz Arifin Ilham, itu dulu juga ikut dalam
158 pembentukan ARSYI juga. Jadi mereka rata-
159 rata sudah tahu, tapi mungkin ini karena
160 kendala administrasi saja.
161 Kalau misalnya, syarat peruqyah yang
162 mau bergabung ke ARSYI bagaimana,
163 Ustadz?
164 Karena ini memang asosiasi peruqyah, dia
165 mestinya sudah jadi peruqyah. Paling tidak
166 ia pernah ikut pelatihan Ruqyah, yang
167 standar ARSYI gitu ya. Jadi, pertama dia
168 peruqyah. Selanjutnya punya pengalaman.
169 Dan ikut ujian.
170 Ada ujiannya?
171 Ada ujian sertifikasinya. Ini kita untuk
172 mengetahui pengalaman, atau pengetahuan
173 orang untuk masalah ghaib, masalah Aqidah.
174 Ada ujian tertulisnya. Kemudian ada
175 wawancara. Dan ada praktiknya.
176 Ustadz, berani ngambil Ruqyah ini kan
177 berisiko tinggi begitu ya? Kenapa kok
178 akhirnya tetap maju untuk terjun ke
179 dunia Ruqyah begitu?
180 Ini sebenarnya harus dikoreksi, resiko tinggi
181 ini kenapa? Lah, resiko ini tergantung pada
182 keyakinan, setiap profesi itu pasti ada
183 risikonya. Dan justru Ruqyah ini bagian
184 dakwah tauhid. Ini menjadikan jin itu
185 tergugah hatinya. Tersentuh hatinya.
186 Sehingga mau bertaubat. Masuk Islam.
187 Kalaupun dia, melawan dan seterusnya, kita
188 tawakkal kepada Allah. Kita sudah
189 menjalankan sesuai dengan anjuran Allah.
190 Berarti sebetulnya Ruqyah ini tidak
191 hanya mendakwahi si pasien, tetapi juga
192 jinnya?
193 Oh iya. Termasuk itu. karena jin itu juga
194 diciptakan oleh Allah untuk ibadah. Berarti
195 mereka perlu juga pelajaran. Bukan berarti
89
196 kita masuk ke alam jin yah. Ini
197 memanfaatkan kondisi yang ada. Misalnya
198 model-model Ruqyah, ada beberapa ulama
199 yang menggunakan Ruqyah dengan ada yang
200 melihat ke dalam. Lalu ada yang
201 memindahkan penyakit ke dalam media
202 tertentu. Itu termasuk yang tidak syar’i.
203 Yang syar’i itu yang bagaimana saja sih,
204 Ustadz?
205 Tadi. Pokoknya kalau, kenapa ini disebut
206 tidak syar’i kita tidak boleh meminta
207 bantuan kepada jin. Dan yang pindah
208 memindah itu siapa? Itu adalah jin. Kalau
209 ada yang masuk ke dalam tubuh seseorang
210 itu adalah jin juga. Dalilnya ada di dalam Al-
211 Qur’an di Surat Jin ayat 6, waannahu khana
212 rijaalun mina al-insi ya’uudzuuna birijaalin
213 mina aljinni fazaaduuhum rahaqaan. Di
214 antara manusia ada yang laki-laki yang
215 meminta bantuan kepada jin-jin. maka jin-jin
216 itu menambahkan dosa yang besar. Waktu
217 saya, karena mau ngisi acara. Dan tempatnya
218 agak jauh. Nanti habis dzuhur saya ke sini
219 lagi. Mungkin jam 2-an.
220 Iya. Syukron, Ustadz.

90
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : UJ Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 14.05 -00.00

KODE : W-2
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Tadi kan udah cerita sedikit tentang
2 ARSYI-nya, tapi itu mungkin sekarang
3 saya jadi pingin tahu tentang LATAR
4 BELAKANGnya Ustad kenapa kira
5 memilih ruqyah begitu.
6 Tadi udah juga.
7 Enggak. Maksudnya, kalau tadi kan
8 berdasarkan pendidikan,
9 Heem.
10 Lalu kemudian yang betul-betul akhirnya
11 membuat Ustad seratus persen benar-
12 benar terjun gitu.
13 Iya. Bismillahirrahmanirahim. Jadi, karena
14 ruqyah ini bagian dakwah, kita menghafal
15 Al-Qur’an, kita membaca Al-Qur’an, kita
16 berdoa, kemudian mengajak orang kembali
17 pada tauhid.
18 Heem.
19 Maka kita tidak boleh meninggalkan ini.
20 Alhamdulillah, insyaallah ini pilihan ya.
21 Artinya bagian daripada gerakan untuk
22 mengembalikan masyarakat kita kepada
23 tauhid. Dan, gerakan tauhid, insyaallah juga
24 menyadarkan masyarakat kita untuk
25 menyongsong kebangkitannya. Karena,
26 kalau kita lihat, semakin jauh dari dasar
27 agama ini, maka akan semakin jauh juga
28 dari, ya, nilai-nilai keislaman itu. Jadi kalau
29 kita dekat pada Al-Qur’an,
30 Heem.
31 Ee. Terus mengingatkan semuanya kita
32 kembalikan kepada Allah.
33 Heem.
34 Ini, secara pengamalan syar’iyyah-nya juga
35 akan lebih, ee apa namanya, ehemhem ee,
36 lebih bisa dilaksanakan. Artinya orang itu
37 kalau sudah sholat lima waktu, ngaji Al-
38 Qur’an, itu sudah nampak keislamannya gitu
39 Heem.
40 Dan nanti hal-hal lain kan mengikutinya.
41 Kalau hal-hal yang pokok ini ditinggalkan,
42 atau tidak rutin dijalankan, maka akan
91
43 menjadi ee Islam itu tinggal namanya.
44 Heem.
45 Jadi, banyak orang yang dulunya enggak
46 sholat. Atau sudah sholat tapi belum mau
47 berjamaah, saat dengan ruqyah itu kita kasih
48 masukan. Karena rata-rata orang yang
49 ruqyah itu kan dia memang lagi butuh.
50 Kemudian setelah dapat solusi yang tepat,
51 merasakan manfaatnya, dia percaya itu. Dan
52 percaya kepada kita.
53 Heem.
54 Jadi, menurut saya tidak boleh ditinggalkan
55 ruqyah ini. Walaupun ini bukan satu-
56 satunya.
57 Iya.
58 Kita juga masih tetap ngajar. Masih
59 pengajian.
60 Heem
61 Ee, dan juga jualan gitu ya.
62 Oh. Jualan juga ustadz
63 Iya. Ini kan jualan juga. Ini hehehe.
64 Bisnis ya, hahahaa.
65 Jadi. Ini suatu, bahkan sudah menjadi gaya
66 hidup. Maka saya sendiri kadang, nama saya
67 kasih J Ruqyah.
68 Oh, gitu. hahahaa.
69 Biar sekalin orang tahu. Gitu.
70 Heeh. Heeh.
71 Sesuatu yang baik, kita tunjukkan.
72 Heem.
73 Jadi, sudah jadi pilihan karena ini sudah
74 menjadi agama itu sendiri. Dan, masih
75 jarang orang yang mendalaminya. Maka kita
76 harus terus menyampaikan. Maka kita buat
77 Yayasan Rumah Ruqyah Indonesia ini. Kita
78 buat juga asosiasi ruqyah. Biar untuk
79 mempercepat perkembangan ruqyah ini.
80 Heem.
81 Memang kalau dilihat dari sisi lain juga
82 banyak orang yang mencibir, atau
83 menghalangi itu selalu ada. Tapi, selama kita
84 menjalankannya dengan benar, insyaallah
85 Allah akan tolong. In tansurullah
86 yansurkum. Jika kamu menolong agama
87 Allah, maka Allah akan menolong kamu.
88 Meskipun ini terhitung, ya bisa dibilang
89 bukan termasuk profesi pilihan yang
90 bonafide gitu ya, Ustadz?
91 Kalau itu ya tergantung ya. Intinya,
92 insyaallah, kalau kita menghidupkan Al-
93 Qur’an, menghidupkan Sunnah Nabi itu
92
94 enggak akan kelaparan, enggak akan miskin
95 gitu. Malah bertambah rizkinya.
96 Iya.
97 Artinya selama ini orang yang minta
98 diruqyah. Atau yang datang ke sini ini, ya,
99 walaupun kita juga, misalkan, menggratiskan
100 bagi mereka yang tidak mampu. Tapi,
101 mereka tetap berusaha untuk memberikan,
102 ya apa, infaqnya gitu.
103 Heem.
104 Heem. Ya alhamdulillah, misalnya,
105 bangunan ini, ya sumbangan para dermawan,
106 dari mereka-mereka juga. Dari, dulu enggak
107 punya apa-apa kemudian beli tanah, sampai
108 bangunan ini.
109 Harus orang yang seperti apa, maksudnya
110 ee siapa aja sih yang bisa jadi peruqyah
111 itu?
112 Untuk peruqyah tentunya dia muslim ya.
113 Heem.
114 Yang pertama, dia bisa baca Al-Qur’an.
115 Kemudian berakidah yang benar, yang lurus.
116 Yang tidak ada kesyirikan di dalamnya.
117 Kemudian, tentunya, berikutnya dia punya
118 keberanian.
119 Berani untuk?
120 Berani ya untuk terjun ke dunia ruqyah ini.
121 Karena, banyak orang yang hafal Al-Qur’an,
122 banyak orang punya ini, tapi tidak ada
123 keberanian untuk melakukan hal ini.
124 misalnya ada orang lagi kesurupan.
125 Heem.
126 Ia tidak berani untuk, menanganinya.
127 Ooo.
128 Hehehehe.
129 Iya ya ya.
130 Iya. Artinya ada kemauan dan keberanian.
131 Heem.
132 Keberanian artinya kalau takut pada Allah,
133 artinya tidak takut apa-apa.
134 Heem.
135 Tentang risiko misalnya. Sering orang itu
136 mempertanyakan kayak pertanyaan di awal
137 misalnya. Takut enggak ada, semacam
138 serangan balik atau apa gitu? Itu kita tidak
139 pikirkan.
140 Heem.
141 Ini adalah kebenaran. Ya, kita berlindung
142 kepada Allah. Berlindung kepada Allah yang
143 maha segalanya.
144 Heem.
93
145 Jadi, insyaallah tidak ada apa-apa kalau kita
146 sudah, dasarnya seperti itu. artinya kita
147 sudah berlindung kepada Allah.
148 Terus, pendidikan khusus untuk
149 peruqyah itu, Ustadz. Adakah?
150 Iya. Tentunya, kita sering mengadakan
151 pelatihan. Pelatihan ini materinya
152 pemahaman tentang aqidah
153 Heem.
154 Pemahaman tentang masalah hal-hal ghaib.
155 Heem.
156 Karena kebanyakan ee penyelewengan pada
157 masalah ini pada pemahaman ghaib itu yang
158 enggak benar. Penyelewengan dalam
159 masalah aqidah. Tentang hantu, tentang jin
160 ini kita kupas habis. Ya pemahaman peserta
161 kemudian setelah itu baru kita tunjukkan
162 bekam, ee, pengertian ruqyah, terus apa,
163 syarat-syaratnya, cara-caranya, kemudian
164 ciri-ciri orang yang perlu diruqyah seperti
165 apa, dan menjadi peruqyah yang baik itu
166 seperti apa.
167 Heem.
168 Jadi, kalau saya tadi, menjadi peruqyah itu
169 dia muslim, dia berakidah benar, lurus,
170 kemudian dia bisa ngaji, baca Al-Qur’an,
171 kemudian dia punya keberanian, dan
172 tentunya dia juga punya amalan yang sudah
173 rutin. Misalnya kayak sholat jamaah . Ya
174 dzikir, walaupun baca Ayat Kursi tiap hari
175 gitu ya, dzikir tiap pagi, dzikir tiap sore.
176 Jadi kita mengajak untuk lebih dekat kepada
177 Allah. Kemudian juga sedikit-banyak harus
178 mengetahui tentang ilmu kejiwaan. Karena
179 ini penting juga, misalnya tidak semuanya
180 orang ee seperti kesurupan, tapi bukan
181 kesurupan. Misalnya orang yang lagi stress.
182 Ada depresi. Ada yang yang pura-pura.
183 Macam-macam. Hahahaa.
184 Bisa ketahuan yang pura-pura begitu,
185 Ustadz?
186 Insyaallah, karena kita sudah ribuan kali, ini
187 akan ketahuan. Ya kita banyak membaca
188 juga bagaimana membaca karakter orang
189 gitu ya.
190 Heem.
191 Misalnya ada yang sudah lama divonis oleh
192 orang lain kesurupan, kena santet, atau
193 gangguan jin, ternyata kalau kita, dibawa ke
194 sini, kalau kita katakan enggak ada ,
195 insyaallah tidak ada.
94
196 Kalau dari sisi Ustad sendiri, bagaimana
197 melogikakan ruqyah ini ke masyarakat
198 awam gitu?
199 Hmm. Dulu kan karena ada majalah, majalah
200 itu media yang sangat efektif untuk
201 penyebarannya kan gitu ya?
202 Heem.
203 Dari majalah itu, waktu itu kemudian
204 diambil kisah-kisahnya di sinetron.
205 Heem.
206 Sinetron “Astaghfirullah”. Kemudian dulu
207 saya juga sering diundang di TransTV ada
208 acara Sentuhan Qolbu Metafisika. Di RCTI,
209 di TV swasta ya. Kalau, di sekarang-
210 sekarang ini kita lebih dekat dengan Majelis
211 Adz-Dzikro. Majelisnya Ustad Arifin Ilham.
212 Jadi, di sana juga saya membuat apa
213 namanya Rumah Sehat Adz-Dzikro. Di sana
214 kan banyak jamaahnya.
215 Heem.
216 Kemudian ketika acara di TVRI kita juga
217 sering dilibatkan. Mungkin juga, beliau juga
218 sebagai pembina. Di ARSYI ini. Asosiasi
219 ruqyah pembinanya Ustad Arifin Ilham.
220 Kemudian, di samping itu, di dunia internet
221 juga kita gencarkan.
222 Heem.
223 Misalnya lewat Facebook, lewat line. Kita
224 ada web-nya ada rumah ruqyah.
225 rumahruqyah.com misalnya ada fanpage.
226 Kemudian kita juga membuka layanan
227 ruqyah online.
228 Oh. Gimana itu, Ustadz?
229 Ya lewat telepon misalnya. Karena jarak
230 yang jauh, misalnya dia nelepon kemudian
231 kita ruqyah. Kita ada dialog dulu ya.
232 Sebelum ruqyah kan kita perlu ada dialog
233 dulu, apa keluhannya, setelah kira-kira
234 mendapatkan, ee, “oh kemungkinan ini
235 gangguan” gitu ya
236 Heem.
237 Kemudian dia mendengarkan bacaan-bacaan
238 kita ini. Kemudian kita instruksikan untuk
239 apa, kalau misalnya mual-mual mau muntah
240 ya dimuntahkan.
241 Heem.
242 Iya. Itu sering. Kemudian akhir-akhir ini kita
243 juga membuat Paket Bro. Balajar ruqyah
244 online.
245 Ooo.
246 Bro ini juga bagus. Cukup efektif. Jadi,
95
247 mereka berjauhan, kemudian kita, misalnya
248 ada dua puluh orang.
249 Heem.
250 Kita kumpulkan dalam satu grup Whatsapp.
251 Kemudian kita kasih materi selama sepekan
252 mungkin ya. Ganti-ganti ustadnya. Dan ini
253 cukup membantu.
254 Ohh. Untuk penyebaran ruqyah sendiri.
255 Iya.
256 Lalu bagaimana Ustad dan ARSYI
257 mungkin ya, menyikapi tentang
258 peruqyah-peruqyah yang mandiri itu,
259 Ustadz. Maksudnya tidak tergabung
260 dalam komunitas ataupun asosiasi.
261 Selama itu peruqyah itu menjalankan dengan
262 aturan yang benar, alhamdulillah mereka
263 juga saudara kita. Kita tidak akan, istilahnya,
264 merasa tersaingi. Itu tidak ada. Justru kita
265 senang.
266 Heem.
267 Cuma kalau misalnya mereka ingin
268 melegalkan kliniknya, itu kan biasanya perlu
269 surat-surat.
270 Heem.
271 Kalau memang dia itu pingin melegalkan
272 dan perlu surat-surat, biasanya akan minta ke
273 kita.
274 Ada sistem member-nya gitu, Ustad?
275 Ada. Ya kita adakan ujian.
276 Heem.
277 Ujian. Nanti kalau lulus ya kita kasih
278 sertifikat.
279 Berarti ujian itu terhitung sekaligus
280 pendataan begitu?
281 Iya. Jadi, kalau ingin menjadi anggota ya
282 berarti ujian. Begitu.
283 Heem.
284 Baru-baru ini ada seorang TKI Indonesia
285 yang bekerja di Arab Saudi. Dan dia di sana
286 ada bekam gitu ya, membekam, tapi juga
287 kadang-kadang diminta meruqyah.
288 Heem.
289 Di negara sana itu sangat penting sekali
290 namanya tazkiyah, atau, sertifikat itu.
291 Heem.
292 Kan dia minta juga.
293 Ooo. Dan melalui ARSYI juga?
294 Melalui ARSYI. Iya. Itu sebagai bukti juga.
295 Profesional begitu.
296 Profesional. Ya artinya punya sertifikat. Dan
297 memang cita-cita kedepannya kita membuat
96
298 pendidikan semacam di dua atau minimal D2
299 lah.
300 Heem.
301 Untuk peruqyah. Jadi, biar lebih seragam.
302 Artinya pemahamannya juga lebih
303 mendalam. Dari sisi Qur’an-nya. Karena di
304 lapangan, mungkin bisa banyak masih dari
305 bacaan Qur’an-nya masih kurang standar.
306 Hafalannya perlu ditambah lagi gitu ya. Jadi,
307 kemudian ilmu yang lainnya seperti kayak
308 tadi, ilmu kejiwaan, psikologinya, kita perlu
309 didalami juga medis, termasuk ditambah
310 mungkin herbal-herbal yang berkaitan
311 dengan gangguan jin atau juga tentang
312 penyakit secara umum.
313 Heem. Berarti bisa dikatakan sebetulnya
314 ruqyah ini tidak hanya berhubungan
315 dengan gangguan jin, sihir,
316 Oh iya. Bukan masalah ghaib saja. Jadi,
317 penyakit kalau misalnya kita klasifikasi ada
318 medis dan non-medis.
319 Heem.
320 Ya dua-duanya masuk. Oh ditangani dengan
321 itu juga ya.
322 Ee. Terus gini Pak Ustad. Tadi kan
323 direncanakan bahwa akan dibuat
324 pendidikan paling tidak S2 begitu
325 Bukan S2. D2.
326 Eh iya. D2. Sorry. Heeh. Dan upaya apa
327 yang sudah dilakukan ARSYI sampai
328 sejauh ini?
329 Nah, ini misalnya kalau untuk seminar-
330 seminar kita sudah ngadain.
331 Heem.
332 Ada pelatihan kemarin mengundang dari luar
333 negeri ya, dari Yordan, seorang pakar ruqyah
334 internasional namanya Abbul Barous Samah.
335 Ini di Sentul, nanti kamu bisa lihat di
336 Youtube sudah ada.
337 Heeh.
338 Ini kerjasama ROC, Ruqyah Online Center,
339 dengan ARSYI. Mereka ini juga kita
340 masukkan anggota ARSYI. Karena saat
341 acara itu datang dari seluruh Indonesia. ya
342 sekitar 200-an orang. Sebagian mereka kita
343 adakan ujian untuk menjadi anggota ARSYI.
344 Jadi, kita termasuk pentolan-pentolan pendiri
345 ruqyah yang macam-macam itu kita undang
346 semuanya.
347 Emmm.
348 Dan, insyaallah mereka sepakat menjadikan
97
349 ARSYI ini sebagai rumah besarnya.
350 Gimana caranya ARSYI mengakomodir
351 yang, ada beberapa peruqyah yang
352 menggunakan teknik ini, lalu dia
353 menggunakan teknik ini, lalu ada hasil
354 masing-masing. Gitu gimana, Ustadz?
355 Ah. Di aman apabila teknik-teknik itu masih
356 bisa ditolerir, ya kita berikan toleransi.
357 Heem.
358 Tapi, bilamana sudah terlalu jauh dari pakem
359 atau SOP yang kita terapkan ya kita kan
360 evaluasi keanggotaannya.
361 Heem. Sampai akhirnya bisa jadi tetap
362 dijadikan anggota, bisa jadi bahkan
363 sampai dikeluarkan?
364 Iya. Bisa. Itu makanya kita ada
365 mekanismenya, misalnya disidang dulu.
366 Atau ada peringatan dulu. Ada semacam
367 majelis untuk menetukan, ya, satu teknik ini
368 layak atau tidak layak. Dan waktu kita
369 pertemuan dengan Syeh Abbul Bari’ itu
370 banyak yang kemudian meninggalkan
371 teknik-teknik yang memang tidak sesuai.
372 Ooh. Artinya secara kesadaran sendiri?
373 Kesadaran.
374 Boleh cerita enggak Ustad, tentang kasus
375 pertamanya Ustad dulu gimana waktu
376 pertama kali meruqyah?
377 Oh ya. Pada saat dulu meruqyah itu ada,
378 sebelum ada Majalah Ghaib ya kita tidak
379 sama. Ee, sudah tahu dengan buku ruqyah.
380 Ada seorang yang ee stres atau memang juga
381 kesurupan yang datang dari luar daerah,
382 Heem.
383 Dia itu mengambil Quran, lembaran-
384 lembaran itu dimasukkan ke mulutnya yang
385 tidak mau dibuka.
386 Ooo.
387 Jadi dia menggigiti Quran itu, yang berapa,
388 besar ya, mungkin sekepalan tangan.
389 Seharian itu. Pada saat itu kita baca-bacain,
390 dan juga ini, alhamdulilllah sampai ia keluar,
391 keluarkan itu buntalan atau gulungan Al-
392 Qur’an yang ada di mulutnya.
393 Heem.
394 Alhamdulillah dia menjadi baik ini.
395 Ada perasaan apa Ustad waktu pertama
396 kali melihat?
397 Ee. pada saat itu kita hanya, ya, karena
398 keinginan untuk menolong. Iya. Menolong
399 kasihan, iya, tentunya itu. Dan juga ingin
98
400 mempraktikkan ruqyah itu.
401 Adakah rasa khawatir enggak berhasil
402 atau gimana, Ustadz?
403 Kalau itu kita pasrahkan saja ke pada Allah.
404 Artinya, bukan kita penentunya. Kemudian,
405 berikutnya setelah ada Majalah Ghaib kita
406 langsung mengadakan ruqyah massal.
407 Heem.
408 Pada ruqyah massal ini, kelihatan orang-
409 orang yang istilahnya teriak-teriak, mau
410 menyerang dan sebagainya, kita tawakkal
411 aja. Semakin ada mau mukul atau apa,
412 alhamdulillah, misalnya tidak sampai kena.
413 Heem.
414 Kita pada hasbunallah, hasbunallah. Karena
415 dari awal tujuan kita bukan untuk memusuhi
416 mereka. Tapi mendakwahi.
417 Bagaimana dengan ada pasien-pasien,
418 misalnya ada beberapa literatur yang
419 saya baca, ada pasien non-muslim pun
420 bisa diruqyah begitu?
421 Benar. Iya. Jadi kita tidak mengkhususkan
422 untuk pasien itu yang muslim. Banyak juga
423 ada orang agama lain, dari Kristen, dari
424 Katolik, dari Konghucu, dari Budhha, ada.
425 Heem.
426 Sebagian ada berhasil, alhamdulillah.
427 Bahkan ada, kisah ya, karena kita enggak
428 tahu dia datang pakai jilbab rapi, saat
429 diruqyah dia reaksi jinnya ngaku non-
430 muslim, kemudian dia mau masuk Islam jin
431 itu. Setelah selesai, biasa untuk
432 menyadarkan, kita panggil misalnya, karena
433 dia perempuan, “Mbak istighfar.” Maaf, saya
434 Kristen”. “Oh gitu? Iya enggak apa-apa”.
435 Karena pakai jilbab, kita enggak tahu.
436 Heeh.
437 Nah. Kita tawarkan juga tentang agama
438 Islam. Gimana? Tertarik di Islam ya syukur
439 alhamdulillah. Bersyahadat gitu kan.
440 Heem.
441 Toh tadi jinnya sudah masuk Islam.
442 Ehh. hahaha
443 Hahahaha. Kok samplingnya malah jinnya.
444 Hahahaha. Kata dia, pikir-pikir dulu, Ustadz.
445 Hahaha.
446 Ahahahaha. Dan kalau untuk yang sampai
447 masuk Islam banyak.
448 Ohhh.
449 Banyak. Iya.
450 Heem.
99
451 Kalau, mungkin UF udah cerita atau belum,
452 pernah di daerah dekat Semarang itu ada satu
453 keluarga non-muslim, ada salah seorang
454 anaknya yang keganggu, atau stress.
455 Keganggu jin, kesurupan.
456 Heem.
457 Keluarga itu mengatakan, kalau dia itu
458 diruqyah itu sembuh, sekeluarga masuk
459 Islam.
460 Oh?
461 Dan alhamdulillah berhasil.
462 Oh. Alhamdulillah.
463 Dan anak itu sehat. Akhirnya sekeluarga itu
464 masuk Islam.
465 Kalau seandainya kasus terberat, atau
466 mungkin yang menurut Ustad yang paling
467 berkesan untuk Ustad, yang selama ini
468 Ustad alami?
469 Semuanya memiliki kesan tersendiri ya.
470 Heem.
471 Artinya kalau dikatakan ringan, atau berat,
472 atau sedang, itu relatif. Kalau mungkin bisa
473 dari segi apa, gangguannya,
474 Heem.
475 Misalnya ada orang yang kalau kita katakan
476 dengan, dia datang membawa, eh, waktu
477 datang itu tidak bisa jalan karena sakit. Tapi
478 baru sampai depan pintu itu sudah
479 merasakan hilang penyakitnya, misalnya.
480 Oh! Bisa begitu?
481 Iya. Bisa begitu.
482 Ada juga yang kemudian diruqyah sekali
483 langsung bisa sembuh. Ada yang mungkin
484 perlu dulu dialog dulu. Ada yang mungkin
485 dia meronta-ronta dulu. Iya.
486 Heem.
487 Tapi kita tetap hadapi dengan sabar.
488 Mungkin yang dikatakan berat, iya, ada yang
489 sudah bertahun-tahun tapi memang Allah
490 kabulkan dia sembuh.
491 Ohh.
492 Ada salah seorang yang profesinya itu
493 nahkoda. Dari awal dulu ruqyah itu tahun
494 2001 atau 2003 itu dia sudah ruqyah. Dan
495 sampai sekarang ini belum tuntas.
496 Berarti dari jamannya majalah ghaib ya?
497 Iya. Ada lima belas tahun lah gitu.
498 Subhanallah.
499 Belum sembuh total. Tetapi secara
500 kehidupan agamanya beliau berubah total.
501 Membaik ya?
100
502 Iya. Di situ. Itu kegembiraan yang di, yang
503 kita alami di situ. Kesenangan yang kita
504 rasakan seperti itu.
505 Iya.
506 Dari dulunya mungkin dia enggak sholat,
507 menjadi sholat, kemudian bahkan sudah
508 rutin ke masjid. Bahkan dia menjadi da’i
509 begitu.
510 Ohh, alhamdulillah.
511 Iya. Walaupun kadang masih ada
512 gangguannya. Dia mengajak orang untuk
513 pergi ke masjid. Ikut Jama’ah Tabligh itu
514 sampai pergi ke luar negeri gitu.
515 Heem.
516 Yang kayak gitu banyak. Bahkan mungkin,
517 kalau tahu seperti PA itu dulu pasien ruqyah
518 juga.
519 Oh, iya?
520 Iya. Beliau latar belakangnya psikologi kalau
521 enggak salah juga ya. Iya. Psikologi, dan dia
522 dulu pengguna ilmu-ilmu.
523 Iya?
524 Reiki. Master reiki dan macam-macam.
525 Jadi banyak, yang awalnya itu pasien
526 Apa sih yang salah dengan memasteri itu,
527 Ustad?
528 Yang reiki itu?
529 Heem.
530 Ya itu tadi. Mereka itu seakan-seakan
531 mengambil energi dari alam sekitar kita.
532 Heem.
533 Padahal itu adalah jin sebenarnya.
534 Ohhhh.
535 Jadi memanfaatkan tenaga jin. Seperti yang
536 ilmu-ilmu yang disebut ilmu hikmah, ilmu
537 apa itu, dengan puasa-puasa, dengan ini, itu
538 yang datang adalah jin.
539 Sampai tirakat-tirakat itu ya?
540 Iya.
541 Heem. Kalau untuk kasus anak indigo
542 pernah dapatkan, Ustad?
543 Sering.
544 Sering. Jadi gimana itu, Ustad?
545 Jadi, istilahnya indigo itu, anak itu biasanya
546 dapat warisan dari leluhurnya.
547 Ohhh.
548 Leluhurnya yang dulu punya. Dia khadam,
549 atau apa, penjagaan dari jin. Kemudian jin
550 itu turun ke anak-cucunya, begitu.
551 Heem.
552 Jadi, sampai akhirnya jin itu menunjukkan si
101
553 anak itu tentang sesuatu.
554 Emm. Iya-iya.
555 Bagaimana cara menanganinya. Dulu pernah
556 ada anak kelas satu SD. Yang dia itu secara
557 fisik dan mental normal, tapi kalau di
558 sekolah atau di tempat lain suka seperti
559 paranormal begitu.
560 Ohhhh.
561 Misalnya, kalau di kelas misalnya dia tahu,
562 menunjukkan gurunya itu ada orang lain.
563 Ada sesosok seperti guru juga.
564 Heem.
565 Ada teman-teman ghaibnya gitu.
566 Heem.
567 Di rumah kalau duduk-duduk dia bilang ke
568 papanya, “Bapak jangan disitu, karena itu
569 ada teman saya.”
570 Oooo.
571 Jadi kadang-kadang gitu.
572 Heem.
573 Sebab anak itu diajak oleh keluarga besar,
574 salah seorang pamannya yang senang dengan
575 ilmu-ilmu begitu, diajak untuk melihat tanah
576 yang mau dijual tahu apa, “Di sini ada
577 apanya?” untuk ngecek-ngecek tanah.
578 Dimanfaatkan.
579 Iya. Tapi orang tuanya dia sadar. Karena itu
580 enggak benar. Akhirnya diruqyahlah
581 sekeluarga itu. Dan anak ini diajari untuk
582 meruqyah dirinya sendiri
583 Heem.
584 Diawali dengan dzikir-dzikir yang mudah-
585 mudah. Baca Alfatihah, baca Ayat Kursi,
586 baca; subhanallah walhamdulillah allahu
587 akbar lalillaha illah wahdahu laa syakalah
588 lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala
589 kully syain qodir. Sampai akhirnya dia bisa
590 sendiri.
591 Heem.
592 Dan diarahkan yang ke positif. Kalau dia
593 melihat sesuatu, ya dia kita alihkan. Jangan
594 diikuti dan seterusnya. Sampai akhirnya itu
595 hilang.
596 Bisa hilang ya?
597 Bisa hilang. Rata-rata begitu.
598 Heem.
599 Jadi, memang orang tuanya dan
600 lingkungannya juga harus mengerti, dibuat
601 dia juga bisa mandiri. Meruqyah secara
602 mandiri.
603 Hee,. Apa bedanya antara mereka yang
102
604 di, ya istilahnya kan bisa dibilang ini kan
605 diganggu jin begitu ya, dengan firasat
606 begitu, Ustad?
607 Eeeh. Tentu firasat itu sesuatu ilham dari
608 Allah itu beda ya. Jadi gini, kalau orang
609 yang dapat bisikan jin itu tidak hanya sekali-
610 duakali, tapi sering sekali. Tapi kalau
611 namanya firasat itu mirip dengan namanya
612 karomah, dia tidak belajar, tidak tahu
613 sebelumnya, tapi spontanitas dapat itu
614 Tiba-tiba begitu?
615 Iya. Jadi tidak bisa diulang lagi. Biasanya
616 gitu.
617 Ohhh.
618 Itu untuk membedakan ini karomah, kalau
619 untuk mukjizat kan udah selasai,
620 Iya, udah selesai. Betul.
621 Karena Nabi sudah wafat. Kalau karomah
622 antara orang yang sholeh dengan yang
623 bukan, karomah itu tidak bisa dipelajari.
624 Kalau sihir, bisa dipelajari.
625 Heem.
626 Jadi kalau ada istilahnya, saya mau belajar
627 untuk dapat karomah, itu berarti sihir.
628 Oh, hahaha.
629 Iya. Jadi itu ayatnya ada dalam surat Al-
630 Baqarah ayat 102, yu’allimunanna sihr,
631 syetan-syetan itu mengajarkan ilmu sihir.
632 Kemudian, pembeda yang kedua, bahwa
633 karomah itu tidak terulang biasanya. Jadi,
634 kejadian, kemudian misalnya, oh saya mau
635 bisa tidak mempan dibacok lagi, itu tidak
636 bisa.
637 Kanuragan begitu ya?
638 Iya. Kalau bisa diulang-ulang,
639 didemonstrasikan, diatraksikan, itu bukan
640 karomah. Itu dalam pemahaman kita.
641 Heem.
642 Kemudian tidak bisa diwariskan atau
643 diturunkan. Itu karomah.
644 Bagaimana Ustad bisa mempercayai,
645 istilahnya kalau secara umum, ee ruqyah
646 ini kan termasuk metode yang bisa
647 dikatakan tidak logis begitu ya. Karena
648 yang dihadapi juga sesuatu yang tidak
649 bisa dilogikakan begitu?
650 Nah. Ini kaitannya dengan kita iman. Karena
651 Al-Qur’an dan Sunnah itu ya kita
652 mengimaninya. Dasar kita melaksanakan
653 ruqyah ini, atau pemahaman tentang ghaib
654 ini kan Al-Baqarah ayat 3,
103
655 Heem.
656 Alladzina yu’minuuna bilghoib. Ghaib ini
657 apa? Semua yang diberitakan oleh Allah dan
658 Rasulullah namun panca indra itu tidak
659 menjangkaunya. Nah, maka selama itu ada
660 dalam Al-Qur’an dalam Hadits-hadits Nabi,
661 kita percaya. Jadi, ini sudah kaitannya
662 dengan masalah keimanan.
663 Oh gitu. Terakhir ini mungkin, Ustad.
664 Heem.
665 Kalau seandainya saya meminta Ustad
666 untuk menggambarkan posisi ruqyah ini
667 dalam hidup Ustad itu seperti apa?
668 Eeehh. Ya udah menjadi, kalau pekerjaan,
669 melebihi daripada pekerjaan, jalan dakwah
670 lah.
671 Hemm.
672 Jalan dakwah kita adalah tauhid, dengan
673 mengendarai ruqyah ini. Sarananya adalah
674 ruqyah ini.
675 Emm. Sedalam itu.
676 Iya. Betul.
677 Sampai jalan hidup jadinya.
678 Iya. Kalau jalan hidup kan namanya, ya
679 agama ini.
680 Iya. Betul.
681 Iya. Ah ini sebagai dakwahnya.
682 Heem.
683 Kalau orang misalnya pintar ceramah di TV,
684 di ini, saya melalui ruqyah itu. Ada orang
685 pintar mungkin dengan ilmu yang lainnya
686 dia mengajak orang untuk kebaikan, saya
687 ingin mengajak orang pada kebaikan dengan
688 melalui ruqyah ini.
689 Adakah keinginan Ustad, maksudnya
690 pingin menjadi dosen begitu untuk
691 mengajarkan ruqyah?
692 Kalau itu sudah biasa, saya mengisi acara-
693 acara di kampus-kampus, ya
694 Oh, udah sering.
695 Iya, begitu. Saya pernah ke luar negeri. Ke
696 Australia dua kali untuk memberikan
697 trainning-training ruqyah.
698 Ya subhanallah.
699 Iya. Jadi kalau untuk di universitas, ini di
700 awal-awal kita sudah mengadakan kerjasama
701 dengan mahasiswa-mahasiswa itu sering.
702 Adakah pesan khusus Ustad buat teman-
703 teman muslim yang masih muda-muda
704 sekarang?
705 Oh iya. Yang berkaitan dengan ruqyah ini,
104
706 bahwa setiap keluarga muslim itu harus ada
707 yang mengerti tentang ruqyah. Kita berharap
708 setiap dalam satu rumah itu ada yang
709 mengerti tentang masalah ghaib gitu.
710 Heem.
711 Sehingga mereka tidak tertipu oleh kedok-
712 kedok orang. Yang misalnya ada, ngakunya
713 tokoh agama, tapi ternyata dukun.
714 Heem.
715 Mengaku ustad atau kyai, tapi praktiknya
716 adalah dukun. Dan masih banyak, beberapa
717 hari yang lalu kita dapatkan orang yang ingin
718 belajar ilmu agama instan,
719 Oh?
720 Istilahnya mereka katanya, bukan mengaji,
721 membaca kitab, tetapi mengkaji. Hanya
722 dengan kebatinan.
723 Oh.
724 Ini banyak! Karena mereka tidak paham
725 dengan tauhid dengan benar. Butuh proses.
726 Makanya, mari semua yang muslim itu,
727 paling tidak mempelajari, nanti paham
728 tentang ruqyah. Biar tidak terjerumus pada
729 tadi, ke ilmu-ilmu kanuragan, yang intinya
730 nanti menuju pada kesyirikan, ke sihir.
731 Heem.
732 Dan kita tahu bahwa tujuh hal yang
733 menghancurkan dalam Hadits Nabi, pertama
734 adalah syirik, kedua sihir, dan seterusnya.
735 Seperti makan riba, makan ee harta anak
736 yatim, kemudian berpaling dari tempat jihad,
737 menuduh orang yang baik-baik melakukan
738 perbuatan zina.
739 Heem.
740 Nah. Itu di antara hal yang menghancurkan.
741 Maka, jangan sampai anak muda itu tergiur
742 misalnya, dengan ilmu-ilmu yang instan.
743 Heem.
744 Bisa ilmu nerawang, neropong, dan
745 sebaginya itu. Malah jadi kerasukan.
746 Heem. Betul, betul. Ya gitu. Terima kasih
747 banyak Ustad sebelumnya.
748 Iya. Sama-sama. Nanti kalau ada yang
749 kurang bisa lewat Whatsapp dan lain
750 sebagainya kan bisa.
751 Iya, Ustad. Insyaallah. Ini ee sekaligus
752 nanti minta izin Ustad untuk minta data
753 anggota ARSYI.
754 Kalau data satu persatu saya enggak ada.
755 Karena sekretarisnya kan enggak di sini.
756 Oh gitu.
105
757 Heeh.
758 Bagaimana caranya saya menghubungi?
759 Heeh. Heeeeh?
760 He, hahaha. Bagaimana caranya saya
761 menghubungi?
762 UI, nanti saya kasih nomornya. Tapi kalau
763 secara garis besar, misalnya ketuanya siapa-
764 siapa saya ya. Oh, iya. Kebetulan memang
765 yang struktur, Sudah?
776 Belum. Yang struktur saya belum ada ya.
777 Dan satu lagi dosen saya meminta untuk
778 data rekapan anggota ARSYI peruqyah
779 semua gitu.
770 Nah, itu ke UI. Nanti saya kasih nomornya.
771 Oh iya, syukron, Ustad.

106
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : UF Lokasi : BRH Center


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.52 - 12.05

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Jadi gini Ustadz, kemarin sama seperti
2 halnya saya wawancara ke UA dan UJ
3 juga.
4 Iya.
5 Ceritanya tentang ARSYI. Juga
6 pengalaman UF dalam meruqyah gitu.
7 Iya.
8 Jadi pertanyaan pertama saya, sebetulnya
9 latar belakang apa yang bikin UF tertarik
10 ke ruqyah?
11 Iya. Bismillah wabihi nasta’in ‘ala
12 umuriddunya waddiin walhamdulillahi
13 ta’ala. Ee, sejak awal saya tidak menekuni
14 ruqyah ya.
15 He’em.
16 Tapi terpanggil untuk menangani kasus.
17 Ketika saya mengisi pengajian, ketika saya
18 menghadapi kasus di masyarakat, ada orang
19 kesurupan, maka saya yakin dengan
20 dibacakan ayat kursi, dibacakan surah Al
21 Ikhlas, Falaq, An Naas itu setannya akan,
22 mungkin, dan ternyata betul, saya bacakan
23 ayat ditiupkan, kemudian diminumkan orang
24 yang terbantu sembuh.
25 Heem.
26 Kemudian ketika ngisi pengajian ada, ee,
27 peserta pengajian yang menyampaikan
28 pernah diisi ilmu susuk itu ya, di Jawa Barat.
29 Kemudian setelah sekian tahun orang ini jadi
30 pejabat ya, kemudian ingin menghilangkan
31 ilmu susuknya itu. Datanglah ke pesantren
32 yang pernah mengisi itu. Ternyata orang
33 yang mengisi itu sudah meninggal. Tinggal
34 murid-muridnya, santrinya itu. Maka, ketika
35 saya, ee apa, orang itu menyampaikan ingin
36 melepas ilmu susuknya itu, semua santrinya
37 enggak berani kalau yang masang ini adalah
38 almarhum, katanya gitu.
39 Heem.
40 Akhirnya, jadi ke tempat-tempat yang lain
41 juga tidak pada berani. “Wah, ini berat,”
42 katanya, “Enggak bisa.” Akhirnya dalam
107
43 pengajian itu dia sampaikan, ingin
44 dibersihkan, maka saya katakan, “Yakinlah
45 bahwa ayat-ayat Allah itu sebagai, ee,
46 solusinya atau sebagai kesembuhan dan
47 rahmat bagi orang-orang yang beriman itu.
48 Maka yakinlah dengan pertolongan Allah.”
49 Maka kemudian saya ruqyah, saya bacakan
50 kemudian saya pegang ubun-ubunnya serta
51 bagian yang ada susuknya itu. Di atas, apa,
52 Alis?
53 Pelipisnya itu. Kening dan pelipisnya itu
54 saya pegang, lantas ada serai keluar itu. satu
55 minggu berikutnya dia datang, menyatakan
56 sudah nyaman sekali. Nah, selama ini
57 gangguannya, selama puluhan tahun, tidak
58 bangun malam, tidak bisa sholat subuh
59 jamaah, dan tidak bisa membaca Al Quran.
60 Karena setiap bangun pagi saja jam delapan
61 pagi baru bangun. Enggak bisa bangun
62 malam, enggak bisa bangun subuh.
63 Heem.
64 Dia tidak bisa membaca Al Quran. Karena,
65 ee, setiap kali mambuka Al Quran langsung
66 ngantuk. Enggak membacanya. Puluhan
67 tahun itu. selama dia menjadi pejabat. Iya.
68 Itulah. Ada lagi, kasus lagi, di lingkungan
69 saya di Jogja ini. Banyak orang-orang yang
70 belajar ilmu-ilmu kanuragan, ilmu kesaktian,
71 kemudian ilmu tenaga dalam, itu semuanya
72 kok mengatasnamakan Islam,
73 Hmmm.
74 Maka saya bilang, “Apa amalannya seperti
75 ini?”, ditunjukkan. “Loh, yang seperti ini
76 bukan milik Islam ini,” saya bilang.
77 Meskipun itu adalah bacaan ayat Al Quran,
78 tetapi ini sudah cara-caranya enggak benar.
79 Ooh beda.
80 Iya. Niatnya juga enggak benar. Maka
81 akhirnya kemudian, ya udah, berarti ini
82 bantuan jin, begitu. Mereka kaget begitu.
83 Terus saya katakan, “Masa kalau itu dari
84 Allah, masa bisa untuk melukai saudara
85 sesama muslim?” Kemudian, ee, saya tanya,
86 “Apakah ada, enggak mimpi-mimpi buruk?”
87 “Ohya. Sering.” Jelas gangguan jin itu.
88 Salah satu ciri-ciri gangguan jin adalah
89 mimpi-mimpi buruk?
90 Iya. Mimpi-mimpi buruk. Diantaranya.
91 Mereka yang belajar ilmu seperti itu-itu
92 biasanya itu mimpi-mimpi buruk. Kemudian
93 setelah itu, ya udah diruqyah saja. Ternyata
108
94 ketika diruqyah baru baca Al Fatihah udah
95 reaksi.
96 Oohh.
97 Reaksi, kemudian kelojotan. Akhirnya, dari
98 situlah, ee, apa yang saya ruqyah ini kan ia
99 termasuk guru ya, guru tenaga dalam, yang
100 di kota ini cukup dikenal saktilah gitu ya.
101 Hemhemhem.
102 Akhirnya, memberitahu teman-temannya
103 untuk bertobat kepada Allah. Meninggalkan
104 ilmu-ilmu tenaga dalamnya. Akhirnya
105 teman-teman seperguruannya itu diajak
106 semuanya.
107 Oh!
108 Iya. Secara bergantian itu mereka bertaubat.
109 Ada yang sudah punya murid yang sudah
110 diisi itu sudah sepuluh orang. Itu diajak
111 bertaubat semuanya. Jadi ya, alhamdulillah,
112 kemudian dari orang-orang yang bertaubat
113 ini kemudian, ee, menyebarlah ruqyah ini
114 adalah untuk membersihkan ilmu-ilmu setan.
115 Bantuan setan. Akhirnya saya berikan
116 kesempatan bagi mereka yang ingin
117 membersihkan ilmunya. Itu malam Selasa di
118 masjid sini, Masjid Muakkidah dekat sini.
119 Saya kasi waktu itu. Akhirnya betul, mereka
120 setiap malam Selasa pada datang itu
121 pembersihan. Banyak sekali yang ikut,
122 puluhan orang itu. Itu tahun ‘95.
123 Oh udah lama.
124 Iya. Tahun ‘95, tahun ‘96. Mereka sudah
125 mulai sadar. Nah, dari situlah kemudian saya
126 memang memberikan waktu setiap hari
127 Selasa untuk memberikan pelayanan ruqyah.
128 Pas kosong, tidak mengajar, ya sudah kasih
129 kesempatan itu.
130 Ustadz juga mengajar?
131 Iya. Saya waktu itu ya mengajar di Pesantren
132 Mahasiswa. Ada Darul Qiro’
133 Oh iya.
134 Pimpinan Ustadz Yunus Musthofa itu ya,
135 Condong Catur.
136 Iya.
137 Kemudian Pesantren Mahasiswa UII, yang
138 dekat Selokan Mataram ini ya. Kemudian
139 juga ada Ru’sun Mikhat, Ustadz Sathori
140 Abdurrouf yang sekarang di Pogung.
141 Heem.
142 Kemudian ngajar di majlis taklim-majlis di
143 beberapa tempat.
144 Kalau sebelum menekuni ruqyah
109
145 pekerjaan Ustadz?
146 Ya mengajar. Mengajar itu.
147 Heem. Lalu kemudian yang membuat
148 Ustadz tertarik masuk ke ruqyah ini apa,
149 Ustadz?
150 Ya karena tuntutan, apa, dari masyarakat ini
151 ya. Terus banyak yang datang ke tempat
152 saya.
153 Oh.
154 Gitu. Dikenal. Jadi cepat sekali
155 penyebarannya. Banyak kasus-kasus yang,
156 termasuk ada mahasiswa yang, ee, sekali
157 mau menyelesaikan skripsinya selalu gagal,
158 selalau gagal, iya, malas. Kemudian ada
159 yang mau ke perpustakaan, jaman dulu kan
160 belum online ya,
161 Iya, heeh, betul.
162 Itu harus ke perpustakaan, itu tiap kali buka
163 buku-buku perpustakaan langsung tertidur
164 sampai sore, sampai perpustakaan mau tutup,
165 baru dibangunkan para petugas
166 perpustakaan, “Mau tutup, Mas” selalu
167 begitu. Akhirnya saya bilang, ya diruqyah
168 aja. Mungkin kamu digoda oleh setan itu.
169 Betul, setelah diruqyah ternyata dia ada
170 gangguan setan. Dulu ketika masa SMAnya
171 memang pernah diisi sama ilmu setan itu.
172 Ooh.
173 Sehingga setiap kali mau baca buku mesti
174 ngantuk. Dibikin ngantuk. Kemudian, ya
175 udah saya ruqyah. Habis itu kemudian, ee,
176 tidak lama memang, dia cepat. Mudah
177 menyelesaikan skripsinya. Hampir sekitar
178 tiga bulan atau empat bulan itu selesai,
179 tuntas. Sampai akhirnya cerita sama
180 temannya, nyebarlah.
181 Hem.
182 Akhirnya banyak orang-orang yang terbantu
183 dengan ruqyah itu. Baik mahasiswa, yang
184 tampaknya itu bukan gangguan jin ataupun
185 kesurupan, tetapi orang-orang yang biasa,
186 sadar gitu. Ternyata betul, punya latar
187 belakang ilmu-ilmu perdukunan itu.
188 Termasuk juga ada santri saya di Darul Qiro’
189 itu setiap kali sholat berjamaah, satu rakaat
190 terakhir itu pasti kentut, pasti kentut, pasti
191 kentut. Kemudian saya ruqyah, lalu saya
192 tanya, apakah pernah gecek ke dukun, bahwa
193 waktu kecil dulu pernah.
194 Hmmm.
195 Pernah disuwuk, ternyata itu diisi ya jin.
110
196 Setan yang mengganggu dia untuk, was-was
197 dalam sholat itu. Rakaatnya sering lupa,
198 kalau sholat sering kentut itu ya. Wudhu lagi
199 kentut lagi, wudhu lagi kentut lagi.
200 Ya Allah.
201 Ya begitu.
202 Terus kalau boleh tahu Ustadz, Ustadz
203 belajar ruqyah ini dari mana?
204 Nah, saya belajar ruqyah memang sebelum
205 pulang saya mendapatkan doa-doa tentang
206 Ruqyah Syar’i yang ini dari ustadz saya yang
207 cukup dekat dengan saya. Sampai sekarang
208 juga masih komunikasi yaitu Syekh
209 Abdullah Al ‘idan dan juga Syekh Dr. Fadlil
210 Hasan Khamanda, dari Baghdad beliau itu.
211 tetapi sekarang tinggal di Riyadh. Kedua-
212 duanya tinggal di Riyadh.
213 Berarti memang Ustadz sempat berguru
214 secara khusus, atau?
215 Iya. Secara pribadi diberi, mudahnya kalau
216 dalam bahasa pesantren, diberi ijazah doa-
217 doa untuk diamalkan. Untuk pembentengan
218 diri. Doa-doa penjagaan untuk apa,
219 memberikan, melatih jiwa. Dan juga saya
220 telah praktik buka ini juga terus, ketika
221 mereka itu ke Indonesia saya menemui
222 beliau.
223 Beliau di Indonesia, di Jakarta, untuk saya
224 paparkan ruqyah saya, kemudian direstuilah
225 itu. Soalnya model ijazah gitu.
226 Heem.
227 Jadi ijazahnya begitu. Termasuk juga
228 meruqyah mereka berdua. Jadi pernah.
229 Ketika ada keluar saya ruqyah juga itu.
230 Kemudian ya, “Bagus kamu”. Dan akhirnya
231 mereka juga selalu merekomendasikan kalau
232 ada keluarga yang kena gangguan mereka
233 rekomendasikan ke saya. “Sama F,” begitu.
234 Ooh.
235 Dan juga secara khusus, ya alhamdulillah,
236 dapat ijazah juga dari Syekh Abdul Mubarok
237 itu ya. Dia memang peruqyah internasional.
238 Dia juga penulis, 14 karya beliau tentang
239 buku khusus ruqyah. Semacam Ensiklopedi
240 Ruqyah Syar’iyyah.
241 Wahh.
242 Ada 14 jilid, 14 buku. 14 judul Ruqyah
243 Syar’iyyah. Nanti kalau mau tahu tentang
244 beliau bisa dicari di google, Abdul Salman
245 Mubarok.
246 Terus kemudian yang bikin Ustadz,
111
247 membuat, bukan membuat sih
248 maksudnya kayak mendirikan ARSYI
249 itu?
250 Ya. Pendirian ARSYI karena banyak orang
251 yang belajar kepada saya. Kemudian mereka
252 itu kan tersebar di berbagai daerah di
253 Indonesia. Karena saya juga pada tahun 2001
254 itu punya, apa namanya, wawancara dengan
255 Majalah Thibbun Nabawi tentang Ruqyah
256 Syar’iyyah itu. Kemudian dari situ banyak
257 yang nelpon untuk ruqyah itu. Akhirnya
258 2002 itu bikin Majalah Ghaib. Saya yang
259 ikut membidani adanya Majalah Ghaib itu.
260 Dari situ menyebarlah para peruqyah dan
261 para praktisi ruqyah di berbagai daerah di
262 Indonesia dan banyak yang belajar. Saya
263 juga berkeliling di Indonesia. berbagai pulau
264 di Indonesia, berbagai provinsi mengadakan
265 pelatihan-pelatihan ruqyah. Dari situ
266 kemudian melihat adanya, ee, peruqyah
267 syar’iyyah ini sebagai terapi utama dalam
268 menghadapi berbagai macam kasus-kasus
269 gangguan jin gitu ya, termasuk juga sihir
270 gitu ya. Di samping itu ada juga orang-orang
271 yang numpang tenarnya Ruqyah Syar’iyyah
272 ini, itu para dukun, menggunakan nama
273 ruqyah. Padahal praktiknya adalah
274 perdukunan.
275 Heem.
276 Jadi mereka mengatakan ruqyah gitu ya.
277 Tapi praktiknya adalah praktik perdukunan.
278 Karena di TV ditayangkan waktu sinema
279 Astaghfirullah oleh SCTV. Itu booming
280 ruqyah lagi di berbagai macam daerah. Dan
281 banyak dukun-dukun yang bertobat.
282 Tapi ada juga dukun yang memanfaatkan
283 ketenaran ruqyah. Yang numpang, ini apa,
284 ee, branding ruqyah gitu ya, dengan
285 meruqyah. Padahal praktiknya adalah
286 perdukunan. Maka dari situ banyak kasus-
287 kasus masyarakat yang tertipu oleh dukun.
288 Maka saya berinisiatif, kita perlu
289 mengadakan, ee, mendirikan asosiasi
290 peruqyah syar’iyyah. Maka didirikanlah
291 Asosiasi Ruqyah Syar’iyyah.
292 Oh berarti memang ada pendidikan
293 khusus?
294 Iya dari asosiasi ini kita memberikan
295 pelatihan, memberikan pendidikan, dan juga
296 sertifikasi.
297 Ada sertifikasi juga gitu ya?
112
298 Iya. Ada sertifikasi gitu ya. Jadi di berbagai
299 daerah akhirnya kita bikin cabang-cabang
300 Ruqyah Syar’iyyah.
301 Ooh. Berarti ARSYI ini tidak hanya di
302 Jakarta tempat saya ketemu kemarin ya?
303 Tidak hanya di Jakarta. Di berbagai daerah
304 itu kita adakan cabang-cabang sesuai dengan
305 standar ARSYI pusat.
306 Oooh.
307 Itu kita adakan pelatihan, kemudian ada
308 ujian sertifikasi. Itu.
309 Oh iya. Kemarin saya sempat tanya UA.
310 Kan pusatnya ARSYI di Jakarta, tapi UF
311 di sini. Lalu cara mengontrolnya itu
312 bagaimana, Ustadz?
313 Iya. Kan sekarang sudah ada grup ARSYI,
314 WA (WhatsApp), ketika informasi-informasi
315 kemudian selalu di-update. Kemudian juga
316 ketika ada program-program yang saya
317 dilibatkan ya saya ke Jakarta.
318 Oh. Berarti secara rutin juga ke Jakarta,
319 Ustadz?
320 Iya ke Jakarta. Besok hari Sabtu juga saya ke
321 Jakarta.
322 Kalau boleh diceritakan, Ustadz. Caranya
323 Ustadz meruqyah itu bagaimana sih?
324 Ehm. Ruqyah itu sebenarnya praktis ya. Kita
325 menggunakan, ada pada berdoa, karena
326 ruqyah ini juga bagian dari doa. Itu yang
327 diruqyah berwudhu, menggunakan, apa
328 menutup aurat. Kita menghadap ke arah
329 kiblat gitu ya. Kemudian bacaan diarahkan
330 kepada pasien dan juga diarahkan di air
331 untuk ditiupkan, untuk diminumkan.
332 Dan juga pasien ketika ada keluhan-keluhan
333 itu juga kita tiupi bacaan ruqyah itu. “Saya
334 keluhannya di mana?” maksudnya di tangan,
335 sering grebek-grebek, ya udah kita tiup
336 dengan bacaan ruqyah itu kita tiupkan di
337 tangan.
338 Ketika keluhannya di tubuhnya ya kita
339 bacakan kemudian diusapkan ke seluruh
340 tubuhnya. Usapkan sendiri. Dan keluhannya
341 di mana, di telinga, tiupkan di telinganya.
342 Kanan-kiri. Seperti itu. Keluhan di mata.
343 Kita tiupkan di mata.
344 Ada langkah-langkahnya, Ustadz?
345 Ya langkah awalnya ini ya, ee, ya berbakti
346 kepada Allah. Kalau pernah belajar ilmu
347 kebatinan, pernah dikasi jimat kita bakar
348 dulu, musnahkan aja. Yang penting ada
113
349 proses perombakan itu. Kemudian baru
350 dilakukan ruqyah, itu lebih efektif.
351 Kecuali memang pasiennya tidak bisa diajak
352 komunikasi. Pas kesurupan kan ya udah
353 diruqyah aja.
354 Iya.
355 Atau pasiennya sakit medis, dalam kondisi
356 koma, ya udah diruqyah aja.
357 Kemarin sempat kebetulan pas ketika
358 sempat saya di Rumah Ruqyah Indonesia
359 itu ada pasien, kebetulan saya kan
360 jurusannya Psikologi kan Ustadz,
361 Iya.
362 Kemarin kalau saya secara general, ini
363 Skizofrenia,
364 Heem.
365 Tapi keluarganya membawa untuk
366 ruqyah, saya heran,
367 Iya.
368 Saya tanya ke UAn, karena kebetulan
369 waktu itu yang nangani UAn. Ustadz An
370 bilang, “Banyak pasien yang begini.”
371 Iya.
372 Yang membuat saya heran, ini jelas
373 medis, jelas psikologis penyakitnya,
374 Iya.
375 Kenapa kok ruqyah, Ustadz?
376 Heem. Karena ruqyah itu untuk segala
377 macam penyakit.
378 Oh.
379 Yang ditangani itu ada suka medis. Murni
380 medis, sakit jantung, itu ke dokter kan murni
381 medis itu, ada jantung. Kita ruqyah. Maka
382 Allah memberikan kesembuhan. Kemudian
383 ada yang kanker, ee, kelenjar getah bening.
384 Itu jelas medis kan, wong dicek medis, cek
385 lab, ada kadar kankernya sekian, sekian,
386 berapa itu ya. Dokter mengatakan stadium
387 satu, stadium dua. Kemudian kita bantu
388 dengan ruqyah. Setiap hari diruqyah itu. Jadi
389 pasiennya udah betul mohonlah kepada
390 Allah, datang dari Jakarta ke Jogja,
391 menginap di hotel. Dalam waktu satu
392 minggu itu. Kemudian cek lagi ternyata
393 sudah normal.
394 Subhanallah.
395 Karena Al Quran itu kan, Wanunazzilil
396 qurani maqsyifain warohmatun lilmu’miniin.
397 Kami turunkan Al Quran sebagai
398 kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang
399 yang beriman.” Maka Al Quran itu dikatakan
114
400 “Syifa”, “kesembuhan”. Kesembuhan itu
401 bukan obat, kalau obat belum tentu membuat
402 kesembuhan.
403 Iya.
404 Kesembuhan bisa jadi tanpa obat. Maka
405 dengan dibacakan, kalau dalam terapi
406 modern dikatakan Sound Healing (terapi
407 suara). Nah, kalau orang-orang Barat terapi
408 suara, mendengarkan musik, mendengarkan
409 nyanyian, mendengarkan suara dia sendiri,
410 atau motivasi untuk sembuh, akhirnya
411 sembuh. Kalau dalam Islam ya Sound
412 Healing-nya dengan mendengarkan Al
413 Quran, atau membaca Al Quran, membaca
414 doa-doa kesembuhan, termasuk juga
415 membaca dzikir-dzikir, Asmaul Husna, yang
416 kita ajarkan. Begitu.
417 Berarti ruqyah ini sebetulnya ayat-ayat Al
418 Quran yang secara general, artinya Al
419 Quran secara keseluruhan gitu, Ustadz?
420 Bisa secara keseluruhan, bisa untuk ruqyah.
421 Hanya saja kita pilih berdasarkan, pertama;
422 pilihan Rasulullah SAW, kemudian para
423 ulama. Kemudian karena kasusnya
424 kebanyakan itu banyak kasus gangguan
425 maka ayat-ayat yang berkaitan dengan
426 gangguan itu yang kita pilih.
427 Berarti untuk gangguan tertentu memang
428 ada ayat khususnya juga ya, Ustadz?
429 Iya. Sebenarnya secara umum semua ayat
430 memberikann dampak baik kepada manusia.
431 Ketika jinnya bandel maka kita berikan ayat
432 tentang azab, baru kerasa tersiksa. Lebih
433 tersiksa. Meskipun baca Al Fatihah udah
434 kepanasan, gitu ya. Kita saat minta
435 pertolongan kepada Allah, Iyyakana’budu
436 waiyyakanashta’in ihdinassyirathal
437 mustakim, maka setan kan tidak suka kalau
438 orang mendapatkan petunjuk Allah.
439 Iya, betul.
440 Nah itu udah bereaksi sebelumnya. Dari
441 awal itu. Jangankan baca Al Fatihah, banyak
442 yang baru keluarganya niat bawa ke sini saja
443 sudah bereaksi di rumah. Ya banyak itu.
444 ‘Kita ruqyah saja.” Woh, udah reaksi di
445 rumah itu. Banyak kasus-kasus seperti itu.
446 Ada yang, apa, ee, boleh dikatakan
447 gangguannya di jalan. Macam-macam
448 gangguannya itu, udah mondar-mandir
449 berkali-kali enggak nyampai-nyampai.
450 Keliling terus.
115
451 Muter ya?
452 Muter-muter sampai dua jam, tiga jam.
453 Padahal sudah di daerah Kota Gede. Di
454 putar-putar itu. Ini pengakuan pasien. Gitu.
455 Jadi salah satu penarik Ustadz juga untuk
456 terjun di ruqyah ya?
457 Iya. Makanya saya memberikan pelayanan
458 ruqyah ini secara rutin gitu ya. Dan orang-
459 orang yang belajar agar mereka bisa
460 memberikan pelayanan kepada masyarakat.
461 Ini banyak stigma yang salah tentang ruqyah
462 di masyarakat, Ustadz. Maksudnya yang
463 membuat mereka takut, membuat mereka,
464 “Iya-enggak, iya-enggak”, gitu, yang mau
465 Ustadz sampaikan. Gimana, Ustadz?
466 Ya, kalau yang ingin saya sampaikan
467 sebetulnya, ee, ruqyah ini sebagai terapi
468 utama gitu ya berdasarkan, ee, banyak
469 Hadits ya bagaimana ketika Rasulullah SAW
470 ketika sakit, datanglah Jibril meruqyah Nabi.
471 Artinya, kalau Jibril sampai datang,
472 kemudian memberikan teknik ruqyah, ini
473 kan berarti kan terapi utama dari Allah.
474 Iya, betul.
475 Itu. Tapi tidak jadi Jibril melalui pijat
476 refleksi misalnya, atau akupuntur. Tapi
477 diajari tentang ruqyah. Terus bagaimana
478 tentang bekam? Kenapa Nabi ketika Isra’
479 dan Mi’raj setiap kali menemui rombongan
480 malaikat mereka mengajaki, “Ya muhammad
481 mur ummataka bil ijamah. Wahai
482 Muhammad libatkan umatmu untuk
483 berbekam.” Artinya ruqyah dan bekam ini
484 adalah terapi utama dalam Islam. Gitu ya.
485 Paling tidak boleh dikatakan jalan yang
486 berbeda. Ruqyah itu bacaan, kalau bekam
487 kan tindakan.
488 Itu yang membuat ruqyah dan bekam itu
489 selalu disandingkan ya?
490 Karena sudah settingan. Maka peruqyah
491 harus bisa membekam, dan pembekam juga
492 harus bisa meruqyah. Maka sering pasien
493 yang kena gangguan jin ketika dibekam
494 reaksi, kesurupan.
495 Oh.
496 Itu sering terjadi itu. Sering terjadi.
497 Justru ketika dalam proses sebetulnya
498 bukan dalam ruqyah begitu ya?
499 Bukan dalam ruqyah. Tetapi ketika titiknya
500 itu mengenai jin, reaksi. Dan itu sering
501 terjadi. Maka pembekam juga bisa seperti
116
502 peruqyah.
503 Biasanya kalau pasien datang, Ustadz,
504 suka cerita berarti kan awalnya, gimana?
505 Ya kan kita sampaikan, ini apa, mengisi data
506 ini kan ada keluhannya apa itu ya.
507 Ini seperti rekam medis ya?
508 Ya. Seperti rekam medis. Ini keluhan inilah
509 yang kita jadikan rujukan. Kembali
510 keluhannya di sini, di sini. Diagnosanya
511 apakah ini gangguan jin, apakah ini kena
512 sihir, apakah ini psikologis. Karena
513 meskipun sakit psikologis itu ketika kita
514 ruqyah kemudian keterangan mendengarkan
515 Al Quran maka kemudian rekaman
516 psikologinya akan melemah. Tekanan
517 jiwanya akan melemah.
518 Kalau pandangan Ustadz tentang
519 hipnoterapi gimana, Ustadz?
520 Ee, hipnoterapi kalau yang saya tahu kan
521 dengan kalimat-kalimat itu ya,
522 Iya.
523 Kalimat-kalimat yang diulang-ulang, itu
524 sifatnya kan kalau tidak salah kan kayak
525 doktrin gitu ya?
526 Iya.
527 Tapi kalau tidak, kalau sampai apa, ee,
528 seseorang itu mengalami apa, ee, ini ya tidak
529 sadar itu ya. Maka dimasuki sebuah doktrin
530 maka ini kan ada kekosongan. Maka itu
531 hanya terapi sugesti. Terapi sugesti itu kan
532 hanya sebatas sugesti. Dia sugesti itu akan
533 hilang ketika terkena pukulan yang lebih
534 kuat lagi. Nah itu.
535 Berarti sebetulnya bisa dikatakan, kalau
536 hipnoterapi ini menggunakan kata-kata
537 sedangkan ruqyah ini menggunakan ayat-
538 ayat Al Quran?
539 Nah, kalau hipnoterapi itu, kalimat yang
540 dipahami, kata-kata apakah itu memberikan
541 sugesti langsung atau tidak, kemudian yang
542 penting misalnya ada orang gangguan rokok
543 kemudian dihipnoterapi bisa melegakan
544 nafas seketika, gitu ya. Seketika menghilang
545 enggak mau merokok. Sebenarnya kan ada
546 kondisi, dia sendiri juga bingung, kok bisa
547 enggak suka rokok. Ketika dikasi rokok udah
548 enggak, Enggak mau. Enggak enak gitu ya.
549 Dirasakan enggak enak gitu. Ketika
550 sugestinya hilang, atau normal lagi. Nah…
551 Iya.
552 Ini yang perlu dipertanyakan, kekuatan apa
117
553 yang bisa mengubah rokok yang biasanya
554 dia nikmati kok jadi enggak enak. Ada apa?
555 Maka saya katakan jangan menggunakan
556 hipnoterapi. Jangan-jangan dalam kondisi
557 seperti itu memang ada bantuan jin yang
558 memberikan pengaruh.
559 Oh.
560 Karena sama saja dengan hipnotis yang lain
561 ya. Itu, ee, ketika orang misalnya dihipnotis
562 ya.
563 Heem.
564 Yang tadinya itu apa, ee, taruhlah menyapu
565 itu biasa, begitu dihipnotis, “Kamu enggak
566 bisa gerak kamu!” Betul enggak bisa gerak
567 nyapu itu. Bagaimana yang kakinya yang
568 enggak bisa gerak dihipnotis jadi bisa gerak.
569 He-eh.
570 Nah, itu kan jelas menggunakan setan.
571 Karena saya juga dari kecil itu biasa
572 menghadapi teman-teman yang dihipnotis.
573 Jadi saya tidak asing lagi, termasuk aktivasi
574 otak kanan, otak tengah ini ya.
575 Iya betul.
576 Itu hipnotis. Sama itu.
577 Bahkan anak kecil bisa melihat isi dompet
578 ibunya, kayak itu kan bukan karena aktivasi
579 otak tengah gitu ya. Itu ya bantuan setan.
580 Ilmu dukun. Bahkan ada yang menawarkan
581 kepada saya ilmu itu. Akhirnya ia saya
582 sampaikan itu adalah bantuan jin.
583 Sejak tahun berapa Ustadz mulai
584 meruqyah?
585 Dari ’95 itu sudah aktif.
586 Oh berarti mulai awalnya di ‘95?
587 ‘95 itu sudah mulai. Tapi ‘94 sudah ada, tapi
588 satu dua.
589 Kalau boleh cerita?
590 Waktu kuliah saya juga sudah meruqyah
591 saya. Di Jakarta itu udah ada pasien ruqyah
592 itu ada preman yang kesurupan. Itu. Ketua
593 preman kesurupan,
594 Oh.
595 Kemudian tengah malam ketok pintu saya
596 kan, dikenal ustadz yang ngajar TPA itu ya,
597 saya dikenal. Akhirnya memang masyarakat
598 betawi, kemudian saya bacakan, saya
599 minumkan. Akhirnya, itu pertama kali saya
600 ruqyah, gelas ya saya bacakan diminumkan.
601 Minum itu gelasnya digigit. Langsung
602 berdarah akhirnya. Lalu saya tekuk,
603 dimuntahkan, dibuang akhirnya. Ternyata
118
604 habis itu saya hati-hati. Jadi gelasnya harus
605 gelas plastik. Haha
606 Hahaha. Aman.
607 Iya. Cari amannya. Ya itu.
608 Perasaannya waktu pertama kali
609 meruqyah kayak gimana, Ustadz?
610 Ya saya ini aja, siap-siap aja kalau ngamuk
611 gitu aja. Kadang kan, tapi alhamdulillah
612 tidak ngamuk. Jadi saya pegang. Jadi kalau
613 ngamuk ya saya pegang. Malam saya
614 ruqyah, jam 12 malam, mungkin sampai jam
615 1 ya, lama. Udah sadar, udah istirahat aja.
616 Paginya, saya melihat orang itu udah nyapu
617 di depan rumahnya. Di bawah pohon
618 belimbing. Ini bisa merubah preman.
619 Setelah itu saya dikenal, karena itu seremnya
620 preman di Matraman. Matraman Dalam.
621 Pinggir. Ya alhamdulillah setelah itu
622 akhirnya masyarakat mengenal saya. Bisa
623 ngobati. Kalau saya lewat beliau-beliau itu
624 salam, padahal masih kecil saya. Masih
625 mahasiswa. Menjadi pembicaraan banyak
626 warga-warga di situ.
627 Kalau kasus yang paling menarik buat,
628 Ustadz?
629 Ya banyak ya kasus yang menarik. Ee,
630 seperti jadi saya juga, tidak menangani
631 Lampung, tapi saya memberikan bimbingan.
632 Sampai sekarang masih komunikasi
633 beberapa. Atau temannya, ada pasien di
634 Jepara, itu kasusnya terkena sihir.
635 Oh Jepara.
636 Ketika diruqyah perutnya banyak paku.
637 Bahkan kawat satu meter. Ini ada di hidung
638 kawat kecil gini ya, ditarik enggak kuat.
639 Sakit kan itu. Nah saat diruqyah, ditarik itu
640 langsung lepas. Satu meter kawatnya itu.
641 Dan dirawat di rumah sakit. Jadi di rawat di
642 rumah sakit, dirawat secara medis.
643 Karenanya HBnya cuma 6, diinfus.
644 Kemudian dia juga diinfus, transfusi darah,
645 tapi juga dibantu sama ruqyah. Dan kemarin
646 ketika saya sarankan untuk, kalau minum
647 kan susah, minum air ruqyah itu. Baca
648 bismillah, meskipun dalam hati. Artinya, ini
649 kesulitan, jinnya ini. Nah, setelah minum air
650 daun bidara dikasi, nah itu muntahnya paku
651 lebih banyak lagi. Sampai banyak sekali,
652 kemarin tidak sempat menghitung. Kemarin
653 yang sempat difoto ada 14 paku yang
654 dimuntahkan. Dan ini yang masih saya
119
655 bimbing itu ya.
656 Kok bisa?
657 Itu. Sebelumnya juga ada pasien sejenis,
658 dirontgen, di tangan kanan-kiri, kaki ada
659 pakunya. Dioperasi secara medis, ngambil
660 pakunya saja. Kemudian ada lagi, dirontgen
661 muncul lagi. Dikirimi lagi. Saya kemudian
662 ruqyah sampai 6 kali. Allah berikan
663 kesembuhan. Kalau berita yang santer ya itu.
664 Supiati itu, manusia paku itu. Tahun 2012.
665 Itu cukup santer. Karena diblow-up sama
666 media sosial, media cetak, media televisi ya.
667 Itu. Sebenarnya banyak kasus-kasus yang
668 lebih berat dibanding itu. Seperti seorang
669 mahasiswi UGM, Fakultas Ekonomi, seluruh
670 tubuhnya itu bernanah.
671 Oh.
672 Sudah mungkin, ee, lebih dari setengah
673 tahun begitu, dan dokter-dokter tidak bisa
674 menemukan apa penyakitnya dan apa
675 obatnya. Udah ke dokter kulit seluruh DIY,
676 Jawa Tengah, belum bisa. Obatnya enggak
677 tahu. Penyakitnya ini apa belum ditetapkan.
678 Bernanah, dan baunya betul-betul
679 menyengat. Akhirnya saya diundang di
680 daerah Magelang. Saya ruqyah. Saya tahu ini
681 karena luka bernanah, maka obatnya adalah
682 ruqyah dengan herbal untuk mengobati
683 lukanya itu. Koreng-korengnya itu maka
684 dengan sirih. Antiseptik tingkat tinggi.
685 Ya betul.
686 Maka saya siapkan jus daun sirih.
687 Oh.
688 Satu teko itu ya, untuk diminum terus
689 menerus. Ya satu teko itu setiap hari
690 dihabiskan.
691 Pahit itu.
692 Akhirnya satu minggu berikutnya itu bagian
693 muka sudah mengering. Bagian tangan udah
694 kelihatan. Tangannya sudah bisa untuk
695 pegang-pegang. Udah bisa buat makan
696 seperti itu. Kemudian, minggu ketiga saya
697 ruqyah lagi, pakai daun sirih saya
698 meruqyahnya. Sampai tujuh kali saya
699 ruqyah. Sampai dia bisa jalan ke kamar
700 mandi, mandi sendiri. Pakai pakaian juga
701 enggak sakit udah. Ee artinya kembali
702 disyukuri ya. Mungkin sudah cutinya dua
703 semester.
704 Ustadz belajar herbal itu dari mana,
705 Ustadz?
120
706 Saya juga, alhamdulillah, istri saya kan dulu
707 juga belajar herbal. Jadi saya belajar dari
708 istri gitu ya.
709 Oh gitu. Kalau misalnya kasus paling
710 berat yang pernah Ustadz tangani itu apa,
711 boleh cerita?
712 Kalau yang berat itu pernah menangani
713 dukun. Dukun yang bertobat gitu ya. Itu saya
714 ruqyah mungkin empat kali itu boleh
715 dikatakan ruqyah yang berat. Karena sampai
716 berjam-jam itu enggak sadar-sadar.
717 Seharusnya kan dia ini, kebetulan pernah
718 mengisi ilmu-ilmu kebal di Purwokerto,
719 mungkin saya nyebutnya dukun gitu ya. Tapi
720 kalau ada orang nyebut kyai ya hak mereka.
721 Karena memang menggunakan ayat-ayat
722 Allah juga pengisiannya itu.
723 Dan temanya juga santri. Tapi sebagian ada
724 yang nuduh dimasukkan itu. Nah dia
725 penasaran, ketika saya ruqyah massal di
726 Purwokerto,
727 Heem.
728 Dia sebenarnya pengen tahu, cuma waktu itu
729 dia enggak sempat hadir. Cuma ada
730 keluarganya yang datang menyampaikan.
731 “Wah, tadi Pak, gini-gini.” “Kayak apa sih di
732 sana itu? “Wah ini ada bukunya. Sama ada
733 kasetnya.” Maka dia membaca buka saya itu,
734 tipis waktu itu, cuma paling sekitar 80
735 halaman. Dibacanya. “Ini bacaan yang biasa
736 saya baca.” Mana kasetnya? “Ini.” Langsung
737 ia setel kaset ruqyah. Langsung dia
738 kesurupan. Sampai itu akhirnya dimatikan.
739 Dan akhirnya dia sadar sendiri.
740 Kemudian dia mendapatkan hidayah Allah
741 ya. “Ini yang dibaca betul-betul ayat Al
742 Quran. Murni ayat Al Quran. Dan bacaannya
743 benar. Kok saya reaksi seperti ini. Berarti
744 ilmu saya ini enggak benar.” Nah itu. dia
745 sadar sendiri. Enggak ada orang yang
746 menyampaikan. Akhirnya diantar sama
747 keluarganya. Dibawa ke Jogja. Saya ruqyah
748 berkali-kali. Ya begitu.
749 Tapi, yang membuat kok ruqyah berbeda,
750 misalnya saya membaca Al Quran, lalu
751 kemudian ustadz membaca dalam rangka
752 ruqyah, ketika saya membaca sendiri saya
753 enggak masalah, saya enggak apa-apa.
754 Tapi ketika dibacakan kok bereaksi,
755 misalnya. Itu apa yang membuat begitu,
756 Ustadz?
121
757 Ya faktor niat.
758 Oh.
759 Niatnya meruqyah dengan niatnya tidak.
760 “Saya niatnya hanya membaca saja,” gitu ya.
761 Maka, Innamal a’malu binniyat.
762 Iya, betul.
763 Kalau saya niatkan untuk meruqyah ya
764 memang kita akan memberikan itu apa,
765 kesembuhan. Meskipun membaca tanpa niat
776 ruqyah pun juga akan memberikan efek
777 kesembuhan gitu.
778 Heem.
779 Tapi ketika niatnya lebih khusus maka
770 berbeda.
771 Sebagaimana orang sholat sama-sama dua
772 rakaat. Yang satu Tahiyatul Masjid, yang
773 satu sholat Hajat. Kan beda kan?
774 Beda. Betul, betul.
775 Kalau sholat Hajat memang untuk memohon
776 kepada Allah. Tahiyatul Masjid, sholat ya
777 memohon kepada Allah, tapi ini untuk
778 penghormatan kepada masjid. Berbeda.
779 Ya, betul.
780 Sebagaimana orang bersedekah. Bersedekah
781 ini niatnya membantu fakir miskin. Ya
782 semua sedekah membantu fakir miskin. Tapi
783 ada yang satu lagi bersedekah dengan
784 membantu fakir miskin agar Allah
785 menyembuhkan penyakitnya.
786 Oh.
787 Maka sedekahnya berbeda. Untuk memohon
788 ya sedekah bantuan fakir miskin. Ini niat itu
789 yang akan memberikan kekuatan.
790 Jadi sebetulnya banyak amalan-amalan
791 dalam Islam yang kemudian bisa jadi
792 terapi juga ya?
793 Bersedekah bisa. Senyum aja bisa untuk
794 terapi kan? Terapi orang marah ya terapinya
795 senyum. Kemudian ada juga dengan
796 sholawat, rukuk, sujudnya yang benar itu
797 juga terapi kesehatan, untuk tulang belakang.
778 Banyak. Bahkan saraf kejepit itu terapinya
799 rukuk dan sujud. Maka saya ajari rukuk-
800 sujud yang benar. Maka berperang untuk
801 setan saraf kejepitnya itu. Maka Allah
802 sembuhkan lewat itu.
803 Kemarin waktu saya wawancara Ustadz,
804 ada istilah yang memang selalu diulang,
805 ee, oleh seluruh narasumber yang saya
806 wawancara, kebetulan memang ini yang
807 terakhir saya wawancara Ustadz F.
122
808 Iya.
809 Ada istilah Tazkiyatunnafs, itu
810 maksudnya apa, Ustadz?
811 Ya tazkiyah itu adalah pembersihan jiwa.
812 Tazkiyatunnafs, maka sebelum ruqyah itu
813 diajak beristighfar, bertaubat dulu, jadi
814 istighfar-taubat kan pembersihan jiwa. Gitu
815 ya.
816 He-em. He-eh.
817 Karena orang yang membersihkan jiwa itu
818 dijamin sukses. Gitu ya. Qod aflakha man
819 zakkaha, waqod khoba man dassaha.
820 “Sungguh beruntung, sungguh sukses,
821 bahagia orang yang mesucikan jiwanya.”
822 Dengan apa? Ya itu tadi. Dengan istighfar.
823 Kalau jiwanya kotor karena hartanya kotor,
824 ya hartanya dibersihkan dengan zakat,
825 dengan sodaqoh.
826 Oh. Jadi sebetulnya, Tazkiyatunnafs ini
827 juga salah satu teknik juga ya?
828 Ya salah satu teknik.
829 Ya seperti, ee, apa, kalau istilah sebetulnya
830 itu mengarah kepada tasawuf. Menjaga
831 kesucian jiwa. Kan tasawuf itu.
832 Iya, betul.
833 Kan tasawuf itu kan intinya menjaga
834 kebersihan hati. Banyak istighfar, banyak
835 berdzikir. Maka itu bagian dari
836 Tazkiyatunnafs.
837 Berarti sebetulnya cara meyakinkan
838 pasien untuk ruqyah pada awalnya pasien
839 sendiri yang datang karena sudah yakin
840 begitu ya?
841 Betul, yakin.
842 Lalu menguatkan keyakinan itu yang
843 dilakukan, Ustadz?
844 Ya termasuk juga ini, saya memotivasi
845 keimanan pasien. Ketika ada yang
846 mengatakan, “Aduh Pak Ustadz, gangguan
847 saya ini berat Pak Ustadz. Di sana dikatakan,
848 ini enggak sanggaup. Wah, berat sekali ini.”
849 Saya katakan, “La yukallifullaahu nafsan illa
850 wus’aha. Allah tidak akan memberikan
851 beban kepada seseorang kecuali yang dia
852 sanggupi. Kalau bapak mengatakan berat,
853 berarti bapak punya potensi, punya power
854 yang lebih dari itu. Sanggup menghadapinya.
855 Berarti kan enggak berat kan ya?”
856 “Wah betul, Ustadz.”
857 Iya.
858 Nah, akhirnya kan udah ringan ini ya.
123
859 Kemudian ketika bapak mengatakan ini
860 berat, kira-kira bagi Allah ini susah enggak?
861 Enggak. Hahaha. Maka yakinlah dengan
862 keterangan Allah. Ketika kita menghadapi
863 berat, maka dengan bersandar pada Allah
864 maka akan mendingan. Apalagi, saya kasi
865 motivasi juga, “Fa inna ma’al yusri ‘usyra.
866 Di samping kesulitan, Ada kemudahan.
867 Ya. Inilah, kemudian saya kasi doa-doa
868 dalam menghadapi kesulitan-kesulitan. Itu
869 ada doa-doanya. Maka pasien sini kita kasih
870 doa-doa seperti ini. Ini juga untuk
871 memberikan motivasi keimanan. Diamalkan,
872 yakin dengan pertolongan Allah. Kita
873 sebagai peruqyah ini hanya orang-orang
874 yang menjadi sebab. Sebab datangnya
875 pertolongan Allah. Maka banyak orang yang
876 ke sini. Misalnya mau ruqyah anak saya.
877 Kebetulan saya di Jakarta. Maka saya
878 sampaikan, “Ibu kalau datangnya untuk
879 memohon pertolongan Allah lewat ruqyah.
880 Maka Allah tidak akan menghalangi
881 pertolongan itu ketika itu diruqyah oleh
882 siapapun. Kalau memang lewat ruqyah itu
883 memberikan pertolongan. Tidak mungkin
884 lewat Ustadz F. Jadi Ibu tidak usah menunda
885 datangnya pertolongan Allah.”
886 Iya, betul.
887 Ternyata betul. Setelah diruqyah, ini kan
888 sembuh tiga hari. “Betul kan, Bu? Allah
889 memberikan pertolongan lewat ruqyah. Ya
890 udah, masyallah. Maka banyak orang yang
891 tidak saya ruqyah ya Allah sembuhkan.
892 Yang penting kita mau memohon
893 pertolongan Allah. Iya. Itu juga saya alami
894 kemarin waktu di Jakarta.
895 Iya.
896 Kebetulan administrasinya Rumah
897 Ruqyah Indonesia, “Mbak sekalian
898 ruqyah aja, masa neliti ruqyah enggak
899 ruqyah?” Nanti aja deh, nanti aja deh, di
900 Jogja deh. Saya gitu.
901 Oh gitu.
902 Jadi sempat yang, “Iya-enggak, iya-
903 enggak.” Cari tahu dulu deh.
904 Oh ya. Heem.
905 Jadi, jujur Ustadz, sebenarnya pada
906 awalnya saya meneliti ruqyah ini karena
907 saya merasa ini, saya mengakui ini terapi,
908 tapi menurut saya kok enggak logis ya,
909 kok enggak bisa dilogiskan dengan logika
124
910 saya, begitu.
911 Iya. Itu sebetulnya saya sudah
912 menyampaikan di materi tentang m….
913 syar’iyyah terhadap penyakit, di Fakultas
914 Kedokteran saya sampaikan itu. Karena saya
915 diundang untuk kuliah umum. Di sana, ee,
916 saya sampaikan ruqyah ini bagian dari terapi
917 sound healing. Bagaimana sel-sel tubuh kita
918 itu terpengaruh oleh getaran. Termsuk juga
919 getaran suara. Jadi saya juga memberikan
920 beberapa penelitian, seorang musisi
921 Perancis, suara rohani setiap manusia itu
922 memberikan pengaruh untuk kesehatan
923 dirinya. Setiap suara rohani manusia. Suara
924 rohani itu apa? Termasuk suara keyakinan
925 dia, motivasi hidup dia itu kan memberikan
926 pengaruh pada kesehatan dirinya. Nah ketika
927 suara itu baik, maka akan memberikan
928 pengaruh baik. Ketika suara itu buruk maka
929 juga memberikan dampak buruk.
930 Heem.
931 Itu lho. Ini penelitian, ee, yang sudah
932 puluhan tahun meneliti bagaimana pengaruh
933 suara terhadap penyakit. Menerangkan
934 sebuah terapi. Bahkan semenjak di tahun
935 ‘90an itu di negara-negara Barat itu sudah
936 banyak yang coba bikin sound healing.
937 Terapi suara itu. Sesuai dengan kondisi
938 penyakitnya. Apakah lewat musik. Apakah
939 lewat suara manusia. Apakah suara alam. Ini
940 dijadikan sebagai, Media. Terapi suara.
941 Sound healing. Kemudian ruqyah juga ada
942 yang namanya terapi sentuh. Bagaimana
943 ketika seseorang ada bagian yang sakit
944 disentuh tubuhnya pada yang sakit. Ini kan
945 Nabi mengajarkan demikian. Dibacakan itu.
946 Maka pengaruh bacaan itu langsung pada
947 penyakit.
948 Saya juga pernah dengar, katanya, ada
949 juga, yang pukulan ya Ustadz ya?
950 O iya ada memang, tapi hanya begini-begini
951 (menepukkan tangan perlahan) saja.
952 Tujuannya memang agar jin itu mau keluar.
953 Tapi ya hanya begitu.
954 Ooo seperti ditepuk-tepuk saja ya Ustadz?
955 Iya, hanya begitu.

125
REDUKSI

126
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : DF Lokasi : BRC dr. Muslimah


Tanggal : 07 Februari 2017 Teknik : Wawancara semi terstruktur
Pukul : 11.24 - 13.32

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA Keterangan
1 Assalamu’alaikum, dok.
2 Wa’alaikumsalam warohmatullah
3 wabarokatuh dek. Ini Rizha ya?
4 Iya dok, yang dari UIN kemarin. Maaf,
5 janjian jam 10 tapi baru sampai
6 sekarang. Tadi nyasar.
7 O iya ya? Hahahaha. O iya ini ngomong-
8 ngomong dapat nama saya darimana?
9 Oh iya dok. Kebetulan kemarin saya
10 broadcast di grup WA BSMI dan dapat
11 rekomendasi dari dr. BES, Sp. A. Nah
12 beliau juga merekomendasikan DR. dr. S,
13 Sp. B. yang ngajar juga di U*Y. Selain itu
14 ada teman saya yang anak kebidanan
15 dulu mahasiswi dokter di STIKES
16 M***** juga merekomendasikan Dokter.
17 Alhamdulillah saat ini saya sedang
18 penelitian untuk skripsi dok terkait
19 ruqyah, cuma memang khusus yang
20 syar’iyyah aja, dok. Saya pikir dokter
21 juga termasuk yang berani kan ya...
22 Hahaha... Berani gimana sayang?
23 Iya dok, soalnya biasanya di Indonesia
24 jarang lho dokter yang mau combine ilmu
25 medis barat sama ilmu Islam, bahkan
26 ketika mereka sendiri sebenarnya
27 Muslim. Kebanyakan Malaysia malah
28 saya ketemunya.
29 Haha, itu memang karena saya tertarik. Oh
30 iya ini mau di video atau gimana?
31 Oh iya dok, hampir lupa. Astaghfirullah...
32 Jadi gini dok, saya minta izin untuk
33 melakukan perekaman selama sesi
34 wawancara kita yang pertama ini, Insya
35 Allah jadi ajang silaturahmi ya dok...
36 Hahaha iya iya Insya Allah.
37 Terus kalau nanti dokter berkenan dan
38 mengizinkan, saya berencana melakukan
39 dokumentasi berupa foto, sama insya
40 allah video untuk sesi terapi ruqyah-nya.
41 Berarti nanti mau roleplay apa gimana?
42 Oh enggak dok. Insya Allah nanti kalau
127
43 pas ada sesi terapi saya mohon
44 diinformasikan supaya bisa segera kesini.
45 O... Iya iya. Saya pikir mau di-roleplay-kan
46 gitu.
47 O enggak dok. Pengennya yang real pas
48 memang ada pasien aja gitu dok. Ehm
49 sekalian saya mohon izin rekam sekarang
50 boleh dok?
51 O iya iya, nggak apa-apa. Disini aja biar
52 kedengaran ya?
53 O iya dok, iya dok. Saya taruh disini ya.
54 Kita mulai rekam.
55 O iya.
56 He’eh. Ee... Jadi gini dok. Untuk yang
57 pertanyaan pertama saya sih tentang
58 profil kliniknya dulu gitu. Jadi dokter
59 sebenarnya sudah mulai buka klinik ini
60 dari kapan?
61 Kalau di Jogja baruu dua ribuuuuuuu tiga Jogja baru dua ribu tiga belas
62 belas ya. Eh ini berapa tahun? Iyalah sekitar
63 itu. Kan sebelumnya kan saya sudah praktek Sudah praktek sejak 2009
64 sejak 2009. Saya muter-muter, terus saya
65 pulang kesini gitu kan. Sebenernya ada
66 klinik di Sukoharjo, saya laju kan
67 Sukoharjo-Wonogiri-sini, tapi sudah saya
68 lepas karena capek, terus akhirnya saya
69 fokus disini. Lha itu 2013an, 2012-2013an.
70 O, dulu itu layanannya apa aja dok?
71 Sebelum akhirnya jadi yang seperti
72 sekarang?
73 Pertamanya, praktek saya cuman praktek ini
74 ya, jadi saya itu sebelum jadi dokter, asalnya Sebelum jadi dokter
75 justru lebih ke thibbun nabawi dulu. justru lebih ke thibbun nabawi
76 Maksudnya bekam, ruqyah. Justru waktu Waktu masih kuliah tahun 2003
77 masih kuliah tahun 2003 saya sudah praktek sudah praktek bekam, ruqyah
78 bekam, ruqyah gitu.
79 Oo.. Hehe...
80 Haha... Jadi belum dok, kalau dokternya kan
81 baru 2009, karena saya lulusnya kan
82 terlambat sempat cuti satu tahun. Waktu itu
83 nggak punya uang saya. Hehe... saya cuti
84 terus eeee tapi saya lebih fokusnya memang Lebih fokusnya
85 di bekam, ruqyah terus kemudian baru Di bekam, ruqyah kemudian baru
86 praktek setelah lulus. Jadi disini selain praktek setelah lulus.
87 praktek umum, saya praktek bekam, ruqyah Selain praktek umum, praktek bekam,
88 gitu, sama herbal lah ya intinya. Kan saya ruqyah, sama herbal
89 juga konsultan dari beberapa pabrik herbal
90 dulu, sekarang sudah, sudah stop sih karena
91 waktunya udah nggak mencukupi, kalau
92 saya harus konsul apa. Jadi konsultan
93 semuanya.
128
94 Harus wira-wiri ya dok?
95 Sebenernya konsultan herbal itu nggak wira-
96 wiri sih. Cuman kalau ada event saya harus
97 kesana, satu, terus kemudian ada lagi, apa ya
98 bahasanya? Tiap hari kan ngonsuli herbal,
99 sedangkan konsul bekam, ruqyah, praktek
100 umum aja udah banyak, udah nggak bisa.
101 Apalagi kalau saya ngajar. Fokusnya lebih
102 kesitu kalau praktek umum pertama kali di
103 Bekam-Ruqyah Center dan kemudian jadi
104 praktek dokter umum. Ya kalaupun praktek Kalaupun praktek dokter umum,
105 dokter umum ya teteeep bekam, ruqyahnya
106 jalan. Thibbun Nabawi jalan, herbal gitu ya. Thibbun Nabawi jalan, herbal.
107 Dan saya juga pelatihan-pelatihan Pelatihan-pelatihan akupuntur.
108 akupuntur. Kalau ada pasien yang pakai Pasien
109 aman, herbal kan, ee thibbun nabawi kan thibbun nabawi biasanya nggak mau
110 biasanya nggak mau pakai obat medis. pakai obat medis.
111 Sebagian masyarakat itu lho masih belum
112 bisa diedukasi, tetep obat medis jalan itu
113 belum bisa, jadi saya tetep semua saya Semua saya pelajari untuk
114 pelajari untuk mensupport orang-orang yang mensupport orang-orang yang terkena
115 terkena gangguan jin, sihir maupun ‘ain itu gangguan jin, sihir maupun ‘ain
116 tadi.
117 Terus latar belakangnya dokter bisaaa e
118 apa ya? Bikin-bikin kayak terapi ruqyah
119 dan bekam gitu. Belajarnya mungkin
120 dari manaaa, seperti itu.
121 Jadi saya itu dulu berguru, kan saya ini dari Berguru
122 orang awam ya. Maksudnya eeeee saya Dari orang awam
123 ngaji dari kecil, kerudung ya misalnya pakai
124 biasanya ya kerudung biasa, kemudian saya
125 belajar Bahasa Arab. Saya bertemu dengan Belajar bahasa Arab, bertemu dengan
126 guru-guru saya dari mana-mana, ada yang guru-guru
127 lulusan Yaman ya kan, lulusan Mesir dan Lulusan Yaman, Mesir
128 segala macem. Nah eeee pertama kali saya Pertama kali
129 belajar ya sama guru-guru saya tersebut. belajar sama guru-guru
130 Bukan ibaratnya gini, sama orang yang,
131 kalau sekarang kan sudah trend ya bekam
132 ruqyah ya. Sudah ada lembaga-lembaga.
133 Enggak, saya justru asal muasalnya dari
134 guru-guru saya yang mereka berguru Mereka berguru langsung pada orang-
135 langsung pada orang-orang yang belajar orang yang belajar bekam, yang
136 bekam, yang mengajar bekam di Mesir. mengajar bekam di Mesir
137 Kalau disana kan nggak mesti pakai
138 sertifikat kan enggak, gitu lho. Jadi saya
139 belajar dari tahun itu sama guru-guru saya.
140 Lebih banyak kesana. Terus kemudian
141 makin kesini saya walaupun sudah Walaupun sudah mengajar, saya
142 mengajar, saya sudah praktek, saya tetap sudah praktek, saya tetap
143 mengembangkan ilmu saya belajar ke, kalau mengembangkan ilmu
144 ada dokter lain yang praktek bekam saya ke,
129
145 saya lihat, saya datangi, saya kursus juga ke
146 dia, saya pelatihan juga. Untuk apa ya, untuk Untuk mengembangkan wawasan.
147 mengembangkan wawasan. Mungkin teknik Mungkin teknik berbeda
148 dia berbeda dengan teknik guru-guru saya,
149 teknik saya gitu kan. Jadi semua saya
150 datengin, sampai orang mungkin datang
151 ngapain DF kesini ya? Kok udah, udah
152 ngajar kok belajar lagi? Ya nggak apa-apa
153 karena untuk mengembangkan wawasan kan
154 ilmu kan perlu terus belajar ke semua orang.
155 Yang bikin DF tertarik untuk bekam dan
156 ruqyah itu apa?
157 eee. Pengobatan Nabi ya. Yang pasti apa Pengobatan Nabi
158 yang diajarkan e di... jadi gini, saya tu
159 setelah sedikit mampu membaca Bahasa Setelah sedikit mampu membaca
160 Arab, kitab-kitab Bahasa Arab, saya lebih kitab-kitab Bahasa Arab, lebih fokus
161 fokus untuk mempelajari dunia kesehatan mempelajari dunia kesehatan Islam
162 dalam Islam, dalam kedokteran Islam itu
163 kan. Terus saya juga, pada waktu itu saya
164 menghafal Qur’an, eeee disitu kan saya bisa Menghafal Qur’an
165 melihat ya temen-temen saya itu ya, Melihat
166 ibaratnya Qur’anic Healing itu benar-benar Qur’anic Healing itu benar-benar luar
167 luar biasa. Jadi saya makin seneng, bukan biasa
168 berarti saya menyingkirkan ilmu saya
169 sebagai dokter, enggak. Justru ternyata
170 dicombine itu jauh lebih sempurna dan Dicombine itu jauh lebih sempurna
171 memang banyak pasien dengan gangguan
172 medis misalnya kok ya batuk pilek yang
173 lama atau maag, paling banyak tu maag, tapi
174 ternyata gastritis itu tidak murni 100%
175 gastritisnya ini, rata-rata ya, apalagi pada
176 orang dewasa, itu bukan medis. Mau dikasih
177 medis apapun bahkan sampai yang sudah
178 ada operasi dan segala macam diagnosanya
179 diberbagai dokter dari gastritis, apendixitis,
180 maksudnya usus buntu sampai operasi
181 setelah itu masih sakit-sakitan terus gitu kan,
182 nah dari situ saya semakin tertarik, ditambah
183 pasien seperti itu semakin tertarik, ketika
184 saya terapi dengan bekam ruqyah justru Saya terapi bekam ruqyah justru
185 hasilnya jauh lebih sempurna. Ya memang hasilnya jauh lebih sempurna.
186 diawal harus dicombine dengan dua-duanya, Memang harus dicombine dua-
187 dan jaman sekarang masalah jin, sihir, ‘ain duanya, jaman sekarang masalah jin,
188 itu malah lebih banyak ya. Kan maksiat itu sihir, ‘ain lebih banyak
189 memang makin banyak gitu kan. Ada juga
190 orang yang sudah ngaji, tetapi sombong.
191 Kayak saya, seperti saya misalnya, saya
192 pakai cadar gitu kan. Santri saya juga
193 banyak orang pakai cadar, murid saya atau
194 eeee...
195 Mahasiswi
130
196 Iya, kemudian eee apa namanya, pasien-
197 pasien saya gitu, mereka justru kadang
198 dengan pakaian kayak gitu kadang banyak
199 gangguan jinnya gitu lho. Kenapa, gitu kan.
200 Bahkan teman saya penghafal Qur’an, jadi
201 kami menghafal Qur’an di Solo. Di Solo itu
202 ada hafidzoh ngapalin Qur’an, sudah hapal
203 30 juz. Kenapa bisa kena gangguan jin
204 sampai kesurupan? Perkaranya di hati. Ada Perkaranya di hati
205 orang pakai bajunya biasa aja, udah
206 kerudungan tapi biasa aja, masih. Mungkin
207 pandangan orang ini belum syar’i
208 penampilannya. Tapi mengapa dia bersih?
209 Karena perkaranya kembalinya ke hati. Nah,
210 disini kan sekaligus dakwah ya. Saya Dakwah
211 mengobati, saya mendakwahkan tentang Mengobati, dakwah tentang
212 tazkiyatun nafs. Jadi penyucian jiwa. tazkiyatun nafs. Penyucian jiwa.
213 Dengan apa? Dengan Qur’anic Healing tadi. Dengan Qur’anic Healing
214 A itu yang selama ini, banyak orang hanya
215 ngaji, ngaji, ngaji. Ibaratnya ngaji duduk di
216 pengajian ya kan dengan kelompoknya gitu
217 ya. Atau kalau saya kerudung yang gede-
218 gede, cadar-cadar gitu. Tetapi ada yang
219 kurang gitu lho. Ya disini saya mencoba
220 melengkapi yang kurang itu. Perkara hati,
221 yang ini jelas-jelas seimbang. Dengan apa?
222 Kan memang Allah sudah menyampaikan
223 ya, besok itu nggak akan bermanfaat alladzi
224 la alyaumalayan fa’umalun wala banu
225 ilaman attaullah bi qolbin salim, akan
226 datang suatu hari yang tidak bermanfaat lagi
227 gitu kan harta dan anak-anak, semuanya
228 nggak ada manfaatnya, dan bukan amal
229 yang banyak. Tetapi apa? Yang datang
230 kepada Allah dengan hati yang bersih. Kan Hati yang bersih
231 gitu. Nah itu lho yang saya sebenarnya eee
232 semakin kuat dan itu pijakan saya dan lebih
233 menjadikan saya tu seneng gitu dengan Jadi pijakan dan lebih seneng dengan
234 dunia ini, karena bisa mendakwahi orang dunia ini, karena bisa mendakwahi
235 lain. Mendukunglah, mendukung dakwah orang lain
236 saya gitu. Sehingga jadi saya kira besarnya
237 klinik mungkin ya alhamdulillah dengan
238 seperti itu ya. Jadi dengan ada banyak hal
239 selain praktek umum, dan terbanyak pasien Terbanyak pasien justru di ruqyah
240 justru di ruqyah center tadi. center
241 Oooo
242 E’ee, jadi di gangguan jin, sihir, ‘ain itu Gangguan jin, sihir, ‘ain itu terbanyak
243 terbanyak setiap hari. Ini praktek setiap hari.
244 kencantikan juga awalnya konsul
245 kecantikan, tapi ternyata memang ada
246 masalah di wajahnya dari kena jin atau sihir
131
247 atau ‘ain. Jadi kadang menemukan gitu lho Kadang menemukan tanpa sengaja
248 tanpa sengaja gitu kan. Dok, saya nggak
249 sembuh-sembuh ni jerawatnya, atau item
250 banget padahal yang lainnya bagus, atau
251 merah rusak tapi bukan roshache ya. Eee
252 sampai rusak berat gitu.
253 Hemmm, bisa sampai begitu ya?
254 Iya’.
255 Kalau seandainya... O iya ini, tadi kan
256 DF bilang, cerita nih kalau misalnya
257 backgroundnya dari umum gitu ya,
258 tertariknya.
259 Dokter umum.
260 Iya, tertariknya kemudian untuk belajar
261 e kalau di teori kami kebetulan ruqyah
262 kan masuk ke dalam psikoterapi islam
263 gitu ya,
264 O iya.
265 Tertariknya untuk belajar itu sebetulnya
266 awalnya darimana? Memang dari
267 kecilkah atau gimana?
268 Eeeee saya itu kan memang, awal ngaji itu,
269 ibaratnya sebenarnya faktor ini ya, saya
270 melihat beberapa orang kayak ibu saya, Melihat beberapa orang
271 keluarga lah sebenarnya, banyak yang
272 berobat ke dokter, temen-temen yang Berobat ke dokter
273 sakitnya berat-berat, itu ibaratnya bukan
274 nggak sembuh ya, memang belum diizinkan Belum diizinkan sembuh sama Allah
275 sembuh sama Allah gitu kan. Setelah dengan Setelah dengan ruqyah, dengan
276 ruqyah, dengan bekam pada waktu itu tahun bekam
277 2000an itu, 2000 awal, 2001-2002 saya lihat
278 kok kayaknya kok justru ada perbaikan gitu justru ada perbaikan
279 lho. Setelah mereka ada perbaikan, lah saya
280 pada tahun 2003 itu terjunnya lebih mantep 2003 terjunnya lebih mantep
281 lagi. Jadi lebih ke arah, ketika saya melihat
282 bahwa pengobatan konvensional ya Pengobatan konvensional
283 bahasanya yang saya geluti tu tidak 100% tidak 100%
284 itu bermanfaat pada semua kasus. Bukan bermanfaat pada semua kasus
285 kok nggak bermanfaat lho ya, tetap
286 bermanfaat tetapi pada kasus-kasus yang
287 saya bilang tadi, itu tidak bisa gitu lho.
288 Tetapi tetep ada sebagai pendamping dia. Sebagai pendamping
289 Makanya saya lebih... Apa ya? Itu yang
290 membuat saya tertarik banget itu kayak gitu. Tertarik banget
291 Jadi nyatanya untuk kecantikan ya nggak
292 bisa ya diobatin apa aja nggak bisa ya kalau
293 kasusnya kan kasus dasarnya ni apa sih?
294 Gitu... Orang gelisah nggak karuan, kalau
295 datang ke psikiater pasti langsung dikasih
296 obat-obatan atau depresi misalnya,
297 dugaannya depresi, arahnya bipolar lah,
132
298 langsung semuanya obat-obatan medis.
299 Sedangkan apakah obat medis itu
300 menyembuhkan? Kan tidak kan. Aaa maka
301 ketikaaa sayaaa, apa namanya, gali terus
302 termasuk kasusnya I, I yang mungkin
303 kemarin booming di Silet itu ya, kan itu saya
304 diajak juga untuk wawancara karena I juga
305 kesini. Eeee gangguan yang ada pada dia,
306 psoriasis, p-s-o-r-i-a-s-i-s tulisannya, eee itu
307 memang ada hal lain gitu. Sebagai dokter Sebagai dokter saya nganggepnya
308 saya nganggepnya diagnosa psoriasis pasti diagnosa psoriasis pasti ya kan, tapi
309 ya kan, tapi ketika terapi ada hal lain yang ketika terapi ada hal lain yang saya
310 saya lihat. Ketika saya ruqyah, karena saya lihat.
311 curiga, saya ruqyah langsung ada reaksi.
312 Dan memang ternyata ditemukan, ada
313 bughul-bughul sihir disana gitu. Kan saya
314 tidak tahu gitu kan I tidak cerita gitu, setelah
315 saya ruqyah terus baru dia cerita bahwa
316 banyak sihir, banyak jin gitu, gagguan-
317 gangguan dirumahnya. Bahkan ketika saya
318 dirumahnya kemarin masih juga saya ruqyah
319 kembali, keluar lagi, ada bughulnya lagi,
320 keluar lagi begitu. Seperti itu, gitu.
321 Alhamdulillah sebenarnya memang
322 sebenarnya berobat dengan Qur’an itu kan Berobat dengan Qur’an itu kan
323 memang yang paling baik gitu kan. Dan memang yang paling baik
324 Allah juga mengatakan barang siapa yang
325 tidak sembuh dengan Qur’an berarti
326 memang Allah tidak menghendaki
327 kesembuhan buat dia... kayak gitu.
328 Alhamdulillah selama ini, e beberapa temen
329 yang kena gangguan ya, itu masya allah ya
330 kalau dia ruqyahnya benar, perbaikan jiwa, Kalau dia ruqyahnya benar, perbaikan
331 kepada sesama Muslim dia misalnya minta jiwa, kepada sesama Muslim dia
332 maaf, sembuh. Itu... gangguan-gangguan itu misalnya minta maaf, sembuh
333 banyak yang sembuh. Depresi gitu kan,
334 bipolar... Eh ini bukan menduga ya, tetapi
335 memang pasien memang hidupnya menjadi Pasien memang hidupnya menjadi
336 jauh lebih bagus gitu kan. Tanpa obat sama jauh lebih bagus
337 sekali gitu kan. Alhamdulillah... Karena kan
338 itu dari Allah yang.... Allah kan yang ngasih
339 penyakit ya kan... Yang nyembuhkan juga.
340 Selama ini aku lebih kesana, tanpa sekali
341 lagi saya bukan menyingkirkan ilmu
342 psikiatri ya. Bukan. Tidak sama sekali.
343 Wong saya juga seorang dokter. Cuman
344 ketika kasus-kasus yang ada ternyata
345 memang lebih, sangat lebih bermanfaat
346 dengan Al-Qur’an.
347 Kalau menurut dokter nih sebenernya
348 yang komplementer itu yang mana, yang
133
349 saling melengkapi itu yang mana? Yang
350 Al-Qur’ankah atau yang medis?
351 Eeeee gimana ya? Jadi saya adalah orang
352 yang tidak pernah duduk di satu pihak. Saya
353 imunisasi ditanya, semua tulisan saya itu
354 tidak pernah memihak imunisasi halal atau
355 haram. Saya bilang haram, halal. Saya
356 enggak pernah. Atau kasus-kasus herbal.
357 Jadi saya sebagai dokter saya belajar dua- Sebagai dokter saya belajar dua-
358 duanya. Saya belajar meracik krim-krim, duanya
359 obat-obat medis. Tapi saya juga belajar
360 meracik herbal. Segala macam yang natural,
361 yang anti medis saya juga ikut terjun di Yang anti medis saya juga ikut terjun
362 komunitasnya. Jadi ketika mana dari di komunitasnya
363 diantara keduanya itu yang paling bagus, itu
364 enggak. Saya menurut saya tidak bisa
365 memutlakkan ya. Kadang gini, pernah ada
366 kasus di Yaman, itu ustadz-ustadz saya
367 menceritakan, memang rata-rata ustadz saya
368 lulusan dari Yaman, dari Damajz. Waktu itu
369 ada yang eeeeeee apa namanya..... epilepsi
370 tu apa namanya?
371 Ayan
372 Ya epilepsi lah ya pokoknya bahasa ininya
373 ya. Kejang ya. Dia memang ter, emang
374 diagnosa dokternya emang epilepsi. Karena
375 disana mungkin eeee dunia medis itu
376 kurang, akhirnya itu diruqyah, dipukul,
377 diruqyah terus. Tanpa ada pengobatan. Apa
378 yang terjadi makin buruk. Kemudian para
379 ulama, ada ulama yang menyampaikan ini
380 salah. Segala sesuatu itu sesuai porsinya. Segala sesuatu sesuai porsinya
381 Kan begitu. Jadi kita tidak boleh buta,
382 seorang dokter tidak boleh buta dengan Dokter tidak boleh buta dengan
383 pengobatan nabi. Seorang yang bukan medis pengobatan nabi.
384 itu kadang-kadang yang bener cuman Nabi
385 doang, pengobatan ini, pengobatan medis
386 haram. Enggak boleh. Kita lihat kembali
387 kepada fatwa ulama, wong fatwa ulama aja Fatwa ulama, keduanya bermanfaat
388 justru kedua-duanya itu bermanfaat ketika ketika pada kasus yang tepat
389 pada kasus yang tepat. Kan begitu. Saya Saya tidak pernah menduduki satu
390 tidak pernah menduduki satu pihak sih. pihak
391 Ketika ada pro-kontra, mesti saya dibilang
392 abu-abu. Bukan... Karena saya mempelajari
393 kedua-duanya. Baking soda, ada yang pro
394 ada yang kontra. Saya ada di tengah-tengah.
395 Karena apa? Saya juga mempelajari baking
396 soda, tetapi saya juga membaca hal-hal yang
397 tidak bermanfaat dari baking soda dari
398 penelitian ilmiah. Maka didunia ini tidak ada Didunia tidak ada
399 sesuatu hal yang ibaratnya mutlak, 100% hal yang mutlak, 100% betul, 100%
134
400 betul, 100% benar. Bahkan dalam tafsir benar
401 sama fiqih, iya kan?! Maka saya memang
402 eee saat ini gitu alhamdulillah, kalau dulu Dulu
403 enggak. Saya milih yang bener itu cuman ini saya milih yang benar Cuma itu.
404 gitu. Tapi setelah beberapa tahun ini, Beberapa tahun ini
405 mungkin, saya mulai berubah itu tahun saya mulai berubah
406 2011, 2012 ada perubahan luar biasa dari 2011, 2012 ada perubahan luar biasa
407 saya. Selama 12 tahun dari 2000 sampai
408 2012 yang bener saya ini gitu. Fiqih tu ini,
409 yang item-item cadaran kayak saya semua
410 gitu. Saya baru berubah seperti ini kan baru
411 ya. Baru selama 2011 12 itu jadi sekarang
412 berarti baru 4 5 tahun. Jadi saya sudah Saya sudah merubah karena saya
413 merubah karena saya akhirnya terjun di dua- akhirnya terjun di dua-duanya.
414 duanya. Yang dulu-dulu ini haram, saya
415 lihat apakah benar-benar haram, saya
416 terjun... gitu. Di skincare yang dibilang
417 sulam-sulam haram, semuanya haram, saya
418 terjun sehingga saya bisa menghukumi ini
419 haram nggak sih, gitu. Jadi tidak di dua-
420 duanya. Saya berada di tengah,
421 bahwasannya kedua-duanya bermanfaat
422 ketika pada kasus yang tepat. Bahkan
423 biasanya saya combine dua-duanya dan itu Biasanya saya combine dua-duanya
424 lebih bagus. dan itu lebih bagus.
425 Cara dokter untuk mengidentifikasi
426 misalnya, ketika lagi melakukan
427 perawatan medis, lagi tatalaksana medis,
428 dan kemudian oh tenyata ada gangguan
429 yang lain itu bagaimana dok?
430 Ee, kalau di medis kan sudah jelas. Misalnya Medis jelas
431 kalau kita PPDGJ, ya kan. Itu sudah baku PPDGJ,
432 begitu. Tetapi pada kasus-kasus dia pada kasus
433 misalnya, dia gangguan jiwa tapi ada ada
434 tumpangan jinnya, itu memang berbeda dari tumpangan jinnya berbeda
435 eee ini, kita kebiasaan ya, akan sangat,
436 kadang ada pasien, ya saya pernah dapat
437 pasien ya... Dari Bali. Dia jadi mu’alaf. Dia
438 menduga, jadi dia itu sakit bulosa ya,
439 sebadan, dia menduga itu adalah santet dari
440 Bali, dari keluarganya di Bali. Jadi dia
441 datang sebagai pasien ruqyah. Dia bilang
442 “Dok saya ini kena santet, jadi badan saya
443 kayak gini.” terus menerus, ya kan. Saya
444 diagnosa justru tidak. “Mbak kamu nggak
445 ada gangguan jin, sihir, ‘ain nggak ada.
446 Justru permasalahan kamu adalah kamu ini
447 murni medis.” Gitu. Jadi ada juga yang
448 medis juga saya diagnosa gangguan, ini
449 gangguan kejiwaan. Kemana-mana
450 diagnosanya gangguan kejiwaan. Tapi saya
135
451 sampaikan ini bukan medis. Tapi ini adalah
452 gangguan jin, sihir, ataupun ‘ain. Karena
453 memang ada bentukan yang khas ya. Tapi
454 untuk saya mengungkapkan, batasannya itu
455 pada orang yang tidak eee terjun
456 sebagaimana saya, tapi kalau para peruqyah
457 gitu ya, dia bisa ngerti. Ada sebuah rasa
458 yang berbeda, hahaha. Gimana ngomongnya
459 ya? Jadi tidak bisa, saya punya banyak Saya punya banyak pasien yang
460 pasien yang memang murni medis. Ya. memang murni medis.
461 Skizofren juga ada. E’e pasien-pasien
462 skizofren. Jadi santri saya nikah sama
463 ikhwan yang skizofren. Itu ya saya mutlak,
464 saya o nggak perlu ni di segala macem. Ya
465 ruqyahnya, kan ruqyah itu bermanfaat untuk Ruqyah itu bermanfaat untuk semua
466 semua, tapi diagnosa saya tetep dia memang
467 skizofren sebagaimana diagnosa dari dokter-
468 dokter spesialis jiwa. Tetap kelihatan kalau
469 ini skizofren murni ataukah gangguan jin,
470 sihir, maupun ‘ain. Kelihatan dari... Gimana
471 ya?
472 Ada treatment khusus kah ketika mau
473 ndeteksi itu misalnya?
474 Ee saya biasanya anu, ngobrol. Ngobrol.
475 Oo he’e...
476 Jadi dari konsultasi, ngobrol itu ketahuan Konsultasi, ngobrol tahu
477 gitu. Lebih menonjol apa ya? Ee jadi kalau Orang gangguan jin, sihir, ‘ain itu
478 orang gangguan jin, sihir, ‘ain itu yang lebih yang lebih menonjol hawa nafsunya
479 menonjol hawa nafsunya. Tapi kalau orang Orang yang gangguan jiwa murni,
480 yang gangguan jiwa murni, atau gangguan atau gangguan mental organik nggak
481 mental organik misalnya, dia kan nggak sadar dia salah
482 sadar dia salah kan.
483 Iya betul...
484 Iya kan. Kalau ini, dia tau dia salah, tapi dia
485 memaksakan diri “aku tu benar”. Gimana
486 itu? Egonya.
487 Jadi ngotot gitu?
488 Iya... kan beda. Beda banget sih. Tetapi itu,
489 saya sering, gimana dok cara kita
490 mendiagnosa kan. Saya sering mengisi Sering mengisi
491 kajian-kajian ruqyah, besok di U*I saya kajian-kajian ruqyah
492 ngisi lagi ni. Seringkali ketika diundang itu
493 mahasiswa tanya, “Lho gimana dokter bisa
494 menilai itu?” Gitu kan. Pertama, kalau
495 namanya medis pakai PPDGJ itu tadi. Tetapi
496 dari diag, dari ngobrol, dari anamnesaaaa
497 gitu kan, biasanya ada mimpi-mimpinya.
498 Khas pada mereka mimpi. Kemudian eee Ada mimpi-mimpinya
499 dari ucapan tu biasanya misalnya ada Ucapan Ada
500 riya’nya. Jadi apa yang ada di Islam, yang riya’nya. Apa yang ada di Islam yang
501 diharamkan itu dia lakukan. Kemaksiatan diharamkan dia lakukan.
136
502 yang dia lakukan gitu, atau mungkin ada
503 yang dia.., jadi kan memang ada pertanyaan
504 ya, “bagaimana untuk baca Qur’an?” Baca Baca
505 Qur’annya bener nggak. Orang gangguan Qur’annya bener nggak
506 jiwa, saya waktu prektek di Ghrasia, itu
507 bagus banget bacaan Qur’annya. Ya kan.
508 Hafal hadist. Tetapi memang dia gangguan
509 jiwa murni. Tetapi pada orang gangguan jin, Pada orang gangguan jin, sihir, ‘ain,
510 sihir, ‘ain, biasanya ada sesuatu yang aneh. biasanya ada sesuatu yang aneh
511 Ketika dia mengucapkan kalimat-kalimat,
512 baca Qur’annya, baca Qur’annya bagus, tapi
513 eeee ada amalan-amalan batin yang nggak Amalan batin yang nggak sesuai
514 sesuai. Atau mu’amalah terhadap sesama Mu’amalah terhadap sesama Muslim
515 Muslim yang tidak baik. Meremehkan, tidak baik. Meremehkan, gampang
516 gampang menyesatkan orang, kan ada ya menyesatkan orang
517 udah ngaji kamu haram sesat, sesat gitu.
518 Dakwahnya gitu. Nah itu ada gangguan
519 orang seperti itu. Itu.... ada kesombongan,
520 aku lebih baik daripada kamu, ya kan. Itu
521 kan amalan yang haram kan. Qibr’. Jadi ada Ada qibr’, ada riya’
522 qibr’, ada riya’, adaaaa ibaratnya keliatan
523 banget gitu. Tapi yang khas ada di mimpi-
524 mimpinya. Kalau orang skizofren kan nggak
525 ada mimpi-mimpi, ya adalah... Halusinasi
526 ada. Tapi berbeda halusinasinya... walaupun
527 memang dalam Islam, majnun, gila, itu juga
528 bisa dari gangguan jin. Namanya sama jin,
529 majnun itu kan satu kata sebenarnya. Maka
530 ketika ada orang gangguan jiwa, kemudian
531 dia dikatakan majnun dalam Islam, itu
532 gangguan jiwa memang ada dua. Bisa
533 disebabkan sihir, jin ataupun ‘ain, ataukah
534 memang dia murni gangguan mental organik
535 medis berarti... Makanya seorang dokter
536 memang dua-duanya harus dipahami betul,
537 terutama dokter psik, di bagian psikiatri ya.
538 Supaya dia tidak semuanya kasih anti-
539 depresan, gitu kan... Hahahahaha.... Itu kan
540 repot. Gitu...
541 Hahaha... Anti-depresan, analgesik gitu
542 ya...
543 Ya... Gitu kan suatu hal yang justru akan
544 memperburuk keadaannya. Iya kan.
545 Betul betul betul betul...
546 Saya memang, untuk jiwa ya memang saya
547 bukan spesialis jiwa. Tapi kan memang kita Kita semua belajar
548 semua belajar. Seperti psikolog kan juga
549 belajar, ada psikologi kliniknya misalnya
550 E... Betul...
551 Sebagai dokter kan saya juga terjun di Terjun di rumah sakit jiwa
552 rumah sakit jiwa gitu. Terus itu, saya pernah
137
553 mempraktekkan di Ghrasia pada waktu itu,
554 ada pasien tu yang seneng banget sama saya.
555 Kan saya pakai cadar kan... “Dokter Ukhty,
556 Dokter Ukhty” panggilnya gitu. Gitu. Dia
557 mampu menghafal Arba’in An-Nawawiyah
558 40.
559 Hoooo...
560 Iya. Dan saya memang punya pasien yang
561 disana yang biasa pakai cadar tu, saya juga
562 merujuk ya, kalau ada pasien gangguan jiwa
563 pakai cadar, saya merujuk kesana. Karena
564 memang diruqyah terus ya memang nggak
565 bisa. Saya bilang. Saya disuruh datang di
566 sebuah pondok, “Dok ini ada orang
567 kayaknya kena gangguan jin”. Saya bilang,
568 saya begitu ketemu, ini bukan gangguan jin.
569 Terus ditanya, kok dokter bisa menduganya
570 gitu. Lha gimana ya? Khas ya. Khas sekali. Khas
571 Cuman kalau untuk saya menyampaikan
572 sampai detail untuk ngasih gambaran ke
573 orang itu juga nggak bisa. Dari ngomong, Dia ngomong
574 Dari face-nya... Atau mungkin,
575 Iya, dari face bisa. Dari face bisa. Terus dari Dari face bisa
576 sebenernya dari ngomongnya tadi. Cara
577 ngomong gitu kan, udah aneh, sudah ya
578 orang gangguan jin juga aneh gitu kan.
579 Orang kesurupan juga aneh, tetapi kan
580 berbeda. Rata-rata eeee ketika saya pegang Rata-rata ketika saya pegang kalau
581 ya, kalau saya langsung menduga ini ada jin, saya langsung menduga ini jin, atau
582 atau sihir, ‘ain, saya langsung pegang, saya sihir, ’ain saya langsung ruqyah
583 ruqyah. Biasanya kalau secara umum, kalau
584 memang dia jin, secara umum sekali lagi, e
585 maaf, kalau dia gangguan jiwa, murni,
586 secara umum biasanya dia nggak ada reaksi.
587 Biasanya... Secara umum ya...
588 Nggak ada reaksi nolak gitu ya?
589 Ya reaksinya tu biasa aja gitu... Kayak
590 orang... Afeknya ya. Kan beda banget gitu,
591 aaa gitu. Jadi, orang gangguan jin meskipun
592 masih awal atau pas skizofren pas lagi
593 kumatnya ya skizofrennya, itu kan beda...
594 Jadi saya pernah merujuk wanita bercadar di
595 pondok, saya rujuk keeeee mana, ke...
596 Ghrasia?
597 Rumah sakit jiwa, saya dimarah sama
598 ustadz-ustadz pada waktu itu. “Ini bukan
599 gangguan jiwa ini.” Gitu lho. Saya lebih tau
600 gangguan jin, sihir maupun ‘ain nggak
601 seperti itu. Dan benar, setelah dibawa ke
602 Ghrasia dia ada perbaikan... ya seperti orang
603 skizofren pada umumnya. Dan ketika
138
604 diruntut gitu kan, dari keluarga ibunya
605 memang banyak yang terkena gangguan eee
606 jiin, eh maaf gangguan jiwa. Gitu... Jadi...
607 Kita nggak bisa ya langsung mendeteksi ini
608 jin, ini memang ataukah gangguan jiwa
609 murni. Dengan pendalaman sih. Sambil
610 bertanya, kepada, alloanamnesa juga ada.
611 Ooo...
612 Iya.. Jadi nggak hanya auto ya. Saya tanya
613 sama ibunya, sama temannya, sama
614 gurunya, supaya saya bisa mengerti betul ini
615 kenapa. Dan pasien ini, santri, apa,
616 karyawan saya ini memang yang
617 sebagiannya gangguan, gitu. Gangguan jin,
618 ada yang gangguan sihir. Sehingga dari situ
619 mereka bisa membantu saya. Kan udah
620 sembuh udah bisa... Hahaha...
621 Hahaha... Lah terus dok kalau misalnya
622 gini, dalam beberapa kasus misalnya, ada
623 nggak sih yang paling berat yang dokter
624 temui tu?
625 Apa? Yang jiwa apa apa?
626 Eee bisa yang jiwa juga, ee bisa yang
627 gangguan jin juga misalnya.
628 Kalau... e, sebenarnya parah dalam arti kalau
629 gangguan jiwa ya kayak gitu-gitu aja sih
630 parahnya ya. Jadi eee ketika tetep saya bantu
631 dengan ruqyah pun kadang nggak maksimal
632 kan, harus ada bantuan dari orangtua.
633 Beratnya itu adalah saya udah meruqyah, Beratnya udah meruqyah, sudah
634 sudah keluar, ya kan, kadang karena jinnya keluar
635 kadang takut sama saya misal, dia pulang
636 sampai perempatan situ jinnya masuk lagi Masuk lagi karena hatinya belum
637 karena apa, hatinya belum bersih. Kan jin tu bersih
638 bisa keluar masuk. Makanya ketika kesini,
639 saya jarang meruqyah biasanya. Biasanya
640 saya edukasi masalah tauhid dulu... Ya kan. Edukasi masalah tauhid
641 Pembersihan hati, minta maaf sama orang Pembersihan hati, minta maaf sama
642 tua, sama sesama. Karena kalau nggak, atau orang tua, sama sesama
643 nggak ada benteng dzikir pagi-sore, nggak Nggak ada benteng dzikir pagi-sore,
644 ada benteng dari Al-Qur’an, bacaan Al- nggak ada benteng dari Al-Qur’an,
645 Fatihahnya salah, yang repot banget begitu bacaan Al-Fatihahnya salah
646 keluar kesitu masuk lagi, masuk lagi. Itu. Repot banget
647 Saya punya pasien obsesif kompulsif ya,
648 O, OCD.
649 He’e. Itu anak-anak. Waduh ya Allah. Jadi
650 itu dia nyuruh ibunya manjat apa, lari, lari,
651 lari.... Lari mana namanya, lari dari... Lari
652 kampung berapa kali. Uh. Itu. Harus manjat
653 apa, mecahin piring, gitu-gitu. Dan itu eeee
654 apa ya bahasanya, ketika di ruqyah gitu kan,
139
655 enak keluar. Habis itu ya masuk lagi.
656 Pokoknya kalau eee tidak ada bantuan Tidak ada bantuan orangtua, do’a
657 orangtua, do’a orangtua, atau orang tua tu orangtua, atau orang tua tu masih
658 masih punya pegangan, eeh itu sulit banget. punya pegangan, eeh itu sulit banget.
659 Anak-anak kecil ya, ibunya saya ruqyah tu
660 nggak ilang-ilang. Keluar, masuk lagi. Saya
661 sampai heran. Akhirnya saya maksa ibunya
662 jujur, ternyata ibunya masih nyimpen batu.
663 Dari bap, dari bapaknya. Katanya batunya
664 ini bermanfaat untuk menyembuhkan
665 demam.
666 Oh, hehehe...
667 Yang kena anaknya. Anaknya masih kecil,
668 anaknya ganteng banget, kena gangguan
669 seperti itu. Jadi kalau untuk jin itu rata-rata
670 berat gitu ya, capek. Kayak I kan juga.
671 Disini keluar, ya kan, dikirim sihir lagi. Saya
672 kemarin barusan dari sana, saya ruqyah kan,
673 waktu ada S**** dateng itu, R*** datang
674 itu, pas habis saya ruqyah, paginya besok
675 saya ruqyah lagi, adaaa lagi, keluar lagi.
676 Gitu. Jadi masuuk gitu. Masuknya dengan Masuk
677 apa? Dengan marah, dengan hati yang nggak Dengan marah, dengan hati yang
678 bersih, itu kalau memang tidak ada benteng nggak bersih,
679 kesucian jiwa, keluar-masuk.
680 Heeem... He’e he’e he’eh. Terus kalau
681 untuk yang masuk tv soalnya, ya
682 misalnya. Mungkin saya pernah nonton
683 Khazanah di T**** TV, eh T**** 7 ya
684 kalau saya nggak salah, itu juga pernah
685 ada, ruqyah yang diperuntukkan untuk
686 bayi gitu.
687 Eee Maksudnya bayi mungkin kan kadang
688 ‘ain ya. Saya pernah dapat kasus bayi, eh dia
689 bukan bayi, dia batita.
690 Oo batita.
691 Itu kan kejadiannya itu pagi jam 9. Baru
692 diare jam 9 pagi, siang udah meninggal.
693 Oh?
694 Cepet banget. Karena emang eee si bapak ini
695 sama ibunya sudah punya anak perempuan
696 2, udah gede-gede kan. Tiba-tiba punya anak
697 cowok 1 ganteng banget. Saking senengnya,
698 sukanya, ya itu tadi ya, makanya ‘ain itu kan ‘ain itu kan disebabkan oleh dua hal,
699 disebabkan oleh dua hal, rasa cinta, rasa rasa cinta, rasa takjub yang
700 takjub yang berlebihan, tanpa ada Allah di berlebihan, tanpa ada Allah di dada,
701 dada, dadanya. Atau memujinya tanpa dadanya. Atau memujinya tanpa
702 masya allah, tabbarokallah begitu kan. masya allah, tabbarokallah kemudian
703 Terus kemudian si anak itu sakit. Ya kan. sakit
704 Sakit dan dadakan banget langsung
705 meninggal. Atau enggak, pujian dari orang
140
706 lain. ‘ain itu kan, ini bisa menimpa dari mata
707 yang jahat, atau yang tidak disebut nama
708 Allah didalamnya. Jadi kalau saya wak,
709 menduga pada waktu itu, memang arahnya
710 kesana. Karena diarenya juga diare biasa.
711 Ooo...
712 Cepet banget pokoknya.
713 He’e he’e he’e.
714 Kayak gitu... Kalau misalnya muntaber kan,
715 bahasanya ya kan, setidaknya, logikanya kan
716 paling sehari dua hari meninggal, gitu kan.
717 Dehidrasi berat ya.
718 Atau banyak dehidrasi berat gitu kan. Ada
719 kayak gitu. Tapi itu kan dari 9 sampai siang,
720 sebentar banget...
721 Cepet banget itu.
722 E’ee gitu kan. Dan memang dari kata Nabi ‘ain itu bisa menjatuhkan seseorang
723 kan memang ‘ain itu bisa menjatuhkan dari puncak yang tinggi
724 seseorang dari puncak yang tinggi. Ya kan.
725 Atau jika ada sesuatu yang mendahului Jika ada sesuatu yang mendahului
726 takdir, maka ‘ain-lah itu yang takdir, maka ‘ain-lah itu yang
727 mendahuluinya kan begitu. Yaaa banyak mendahuluinya
728 orang yang nggak percaya, tapi kan kita Kita wajib iman
729 wajib iman. Kalau Allah dan Rssulnya udah,
730 udah menyampaikan sesuatu masa’ kita
731 bilang nggak mungkin, nggak boleh kan,
732 haram... Saya pribadi sempet mencari-cari
733 gitu, ini e kok bisa, kok bisa gitu kan. Dan
734 banyak kok, saya juga, saya pernah
735 mengalamin, kalau ‘ain itu saya pernah
736 mengalami sendiri dan saya dicarikan air
737 wudhunya dia, yang menimpakan,
738 kemungkinan menimpakan ‘ain karna
739 kebencian, karna hasad itu kan. Dicarikan
740 ai, air, bekas wudhunya. Nggak banyak sih,
741 langsung di... di apakan, dilemparkan ke
742 saya air wudhunya gitu kan, kemudian saya
743 ini berat, kayak orang hessh kejang berat
744 gitu ya,
745 Abreaksi
746 He’e tapi kemudian badan ini saya langsung
747 enak, enteng, habis itu enteng, masya allah...
748 Dan itu saya alami... Gitu. Pernah saya juga
749 suami-istri gitu, saya suruh ruqyah satu
750 sama lain, air wudhunya dia, suami-istri
751 yang cekcok. Ya kan. Saya suruh atau ibu
752 sama anak yang saling benci. Terus saya
753 suruh mandi, pakai ibunya wudhu, dipakai
754 mandi buat anaknya. Anaknya wudhu
755 dipakai mandi buat ibunya. Begitu. Atau
756 suami-istri yang saling benci. Dari situ
141
757 masya allah lho, luuuar biasa. Karna ya Karna ya dengan ijin Allah ya. Jadi
758 dengan ijin Allah ya. Jadi baguuuus banget baguuuus banget hubungannya
759 hubungannya. Itu ya saya cukup dengan itu Tanpa pengobatan apapun. Saya
760 sih, sudah Alhamdulillah tanpa pengobatan nambahi bekal
761 apapun. Ya paling saya nambahi bekal,
762 minum jinten hitam, kemudian kalau pagi
763 sebelum ngapa-ngapain makan 7 kurma
764 ajwa. Cuma kan tidak semua orang kaya ya,
765 tidak semua orang kaya raya ya, mahal tu 7
776 kurma ajwa.
777 Hehe, mahal banget.
778 7 kurma, berapa juta sebulan kan. Nah itu
779 kadang kalau untuk pasien, ya kurma biasa.
770 Yang penting 7 butir sebelum minum,
771 sebelum makan apapun bangun tidur. Itu
772 alhamdulillah dadanya juga keluar semua.
773 Terus kalau untuk emm, misalnya gini,
774 dokter kan secara medik ya, itu kan ada
775 penulisan resep, penulisan diagnosis, ya
776 rekam medisnya, terus untuk
777 tatalaksananya, seandainya dokter
778 mengidentifikasi diri sebagai dokter juga
779 sebagai terapis gitu, nah itu untuk
780 penulisan-penulisan administratif seperti
781 itu gimana?
782 Tetap ada sih. Saya di rekam medis ada. Di rekam medis ada
783 Oo...
784 Saya tulis semua di rekam medis. Jadi Saya tulis semua di rekam medis
785 misalnya eee keluhannya ya, ada Keluhannya, anamnesanya, diagnosa,
786 anamnesanya, ada diagnosa, ada terapinya, terapinya, semua sama. Kalau
787 semua sama. Hanya memang kalau nanti dia arahnya bekam ditulis bekam, ruqyah
788 ooo arahnya bekam ditulis bekam, ruqyah ditulis ruqyah
789 ditulis ruqyah gitu. Atau misal oo ini resep
790 obatnya misalnya bukan paracetamol, tetapi
791 ternyata cukup dengan jinten hitam yang
792 serbuk berapaa gitu. Atau racikan. Bikin
793 racikan antara jinten hitam, minyak zaitun
794 sama madu dengan perbandingannya, kan
795 itu dibagi empat, yaa kan, nanti
796 seperempatnya itu misalnya jinten hitam,
797 seperempatnya minyak zaitun, setengahnya
778 madu, itu diaduk. Yang serbuk tadi ya jinten
799 hitamnya itu kemudian saya ruqyah, itu juga
800 saya tulis. Saya nanti kemudian dipake
801 untuk, kayaknya ada orang ya sayang.
802 Bentar ya.
803 Monggo dok, hehe.
804 Owalah, pak tukang.
805 Oo gitu... Itu bekerjasama dengan apotik-
806 apotik herbal juga atau enggak dok?
807 Enggak sih, kalo kalo herbal. Karna saya
142
808 sudah pernah jadi konsultan herbal ya.
809 He’e
810 Kalau herbal di Indonesia eeee saya tidaaak,
811 karna saya, eee teman-teman saya tu juga
812 pedagang herbal, saya juga konsultannya.
813 Jadi saya mengerti terkadang itu tidak sesuai
814 standart internasional ya.
815 Eee iya betul-betul
816 Maksudnya penelitian yang sesuai standart.
817 Kan herbal di Indonesia rata-rata hanya
818 jamu,
819 Iya betul
820 Standarnya kan harusnya tiga. Jamu, herbal
821 terstandar, baru fitofarmaka.
822 Betul.
823 Ra, jarang yang punya fitofarmaka. Baruuu,
824 kayaknya baru Sido Muncul sama apa.
825 Itupun Sido Muncul hanya satu dua aja,
826 tidak semuanya. Herbal terstandar aja masih
827 jarang. Rata-rata herbal yang dijual bebbas
828 itu biasanya cuman jamu. Sedangkan jamu
829 ini kualitasnya belum bisa di saaaangat jauh
830 sekali. Ya karna memang itu tadi ya, saya
831 pernah menjadi konsultan dari pabrik-
832 pabrik. Jadi saya mengerti, kualitasnya
833 memang, maka saya tidak bekerjasama Saya tidak bekerjasama dengan
834 dengan apotik karena isnya cuman jamu apotik
835 juga. Jadi mending saya eee apa ya,
836 bahasanya saya meyarankan aja si, cukup
837 nanti dia bikin sendiri aja. Jadi tidak yang Bikin sendiri
838 beli instan... Gitu. Misalnya dia butuh
839 gangguan jin tapi dia butuh untuk
840 nenangkan perutnya, kalau dia nggak mau
841 pake obat-obatan misalnya antasida, jadi
842 dari medis, saya kasih misalnya temulawak,
843 atau kunyit sama madu. Temulawaknya
844 tinggal dia beli, yang apa dia, misalnya dia
845 nggak beli, dipotong-potong, kemudian
846 dipanasin sampe kering baru direbus. Jadi
847 tekniknya lebih aman yang kayak gitu
848 daripada itu.
849 O berarti bukan, bukan racikan dari sini
850 ya misalnya gitu ya?
851 Eeee jadi kita kan ada aturan ya, dari BPOM
852 dan segala macem. Selama ini sih
853 conditional aja kalau misalnya dia butuh
854 dalam jumlah dikit saya bikinkan, iya. Tapi
855 kalau untuk saya bikin banyak sih saat ini
856 belum... Ada plan ke arah sana, cuman
857 mungkin belum Allah mudahkan saat ini. Ya
858 semoga nanti ke depannya. Saya juga
143
859 pengen. Sehingga dia berobat ya pakai obat
860 saya sendiri lah gitu... Selama ini belum.
861 Terus untuk pengontrolan pasien gimana
862 dok?
863 Kontrol pasien yang misalnya gimana?
864 E jadi misalnya gini, kalau misalnya
865 dokter biasa kan o nanti seminggu lagi
866 datang ya... Kayak gitu. Tapi kalau untuk
867 misalnya gangguan jin dan segala
868 macem... itu gimana?
869 Dia tetep dateng. Perintahnya kan biasanya Tetep dateng
870 untuk itu ada bekam berapa waktu sekali,
871 tiap orang kan beda-beda. Misalnya memang
872 berat, besok ini lakukan ini ini ini misalnya.
873 Mandi daun bidara, minum jinten dan segala
874 macem. Besok datang, terus saya ruqyah.
875 Janjian misalnya. Saya nggak mesti ruqyah
876 semua orang. Kasus-kasus tertentu aja.
877 Semisal itu.
878 Berapa orang dok terapis ruqyahnya
879 disini?
880 Semua terapis saya semua harus bisa Semua terapis harus bisa meruqyah.
881 meruqyah.
882 O gitu.
883 Jadi kita ada training 3 bulan. Karyawan Training 3 bulan.
884 saya kebetulan kan ada tiga belas. Tiga belas Karyawan ada tiga belas
885 tu semuanya bisa membekam, semuanya
886 bisa meruqyah. Baik bidan, perawat maupun
887 yang memang basicnya beauty therapist
888 misalnya.
889 Ikhwan akhwat ya dok?
890 Iya. Ada ikhwan, ada akhwat. Ikhwan, akhwat
891 Eem berarti untuk terapinya eee yang
892 ikhwan sama ikhwan, yang akhwat sama
893 akhwat gitu?
894 Iya. Cuman kadang gini, ada beberapa kasus
895 yang nggak bisa keluar kecuali saya datang.
896 Ooow...
897 Sebenarnya mungkin gini, kadang bukan
898 saya bukan kok saya ini hebat, besar, atau
899 saya dukun, bukan. Cuman gini, karena saya
900 biasa meruqyah gitu kan, terus kemudian jin
901 itu udah biasa ngenal, oh itu ati-ati lho sama
902 DF kan jin udah udah udah punya pikiran
903 kayak gitu. Jadi kalau nggak saya turun, ya
904 dia nggak keluar, nggak saya bbenntak gitu
905 dia nggak akan keluar. Gitu lho maksudnya.
906 Makanya kadang walaupun cowok udah di
907 ruqyah gitu ya sama tim cowok, saya tetep
908 kadang turun hanya untuk nganu jinnya
909 suruh keluar gitu. Udah nggak ruqyah lagi
144
910 sih paling... paling saya paling ruqyah satu
911 ayat gitu, “Ayo keluar” gitu, sampe kita
912 perintahkan keluar.
913 Terus kalau misalnya untuk, kalau di
914 medis kita ada set eee sterilisasi seperti
915 itu...
916 Ya, memang ada. Disini semua sterilisasi
917 harus. Itu tidak boleh ya, pokoknya apa yang Apa yang ada di standar medis tidak
918 ada di standar medis tidak boleh kita boleh kita abaikan
919 abaikan, bahkan di kecantikan pun pakai
920 sterilisasi. Kalau di salon kan nggak pake tu
921 Iya betul
922 Kalau kita masuk semuaaaaanya masuk di
923 sterilisator. Bahkan untuk kop-kopnya,
924 untuk bekam ya itu semuanya masuk.
925 Karena, ngeri ya jaman sekarang itu,
926 HIV/AIDS kemudian Hepatitis dan segala
927 macam, TBC, wah kita enggak berani resiko
928 itu kalau enggak distrerilisasi.
929 O iya. Untuk terapi ruqyahnya sendiri,
930 dokter, ada beberapa kemarin yang saya
931 temukan gitu. Ada yang menggunakan
932 sarung tangan ada yang enggak. Terus itu
933 ada.
934 Untuk apa itu misalnya?
935 Untuk terapi ruqyahnya. Secara teknis.
936 Sarung tangan? Oh sarung tangan itu
937 tujuannya untuk laki-laki sama perempuan.
938 Untuk laki-laki saya enggak pegang. Jadi
939 saya cuma gini aja, saya perintahkan gitu,
940 keluar enggak gitu? Terus saya bacakan
941 gitu. Ya udah gitu aja sih. Kalau perempuan
942 ya engak perlu pakai sarung tangan. Tapi
943 saya sih menyarankan kalau, alhamdulillah
944 jadi gini, ada ustad besar juga karena beliau
945 kan sudah enggak mau sama perempuan.
946 Yang perempuan sama beliau dirujuk ke sini
947 semua. Cuma, bahan kajian itu masih datang
948 dari ustad-ustad yang berat-berat ke saya.
949 Jadi, sebisa mungkin, peruqyah itu, kenapa
950 harus sama pria? Yang perempuan juga
951 sudah banyak yang insyaallah mampu.
952 Enggak harus sama pria.
953 He’em.
954 Perempuan sama perempuan lebih aman.
955 Cuma kalau laki-laki enggak bisa, baru ya.
956 Intinya perempuan nggak bisa. Baru dia
957 terjun. Gitu lho. Seperti saya kan tidak
958 terjun megang ya?
959 Iya.
960 Langsung aja saya, pakai tangan saja, saya
145
961 tuding begini, “Kamu keluar!” Gitu, dia
962 keluar.
963 He’em. He’em.
964 Inilah ya. Semuanya dengan ijin Allah.
965 Terus kemudian yang mislanya pakai
966 pegangan tangan. Kan memang ada dengan Pegangan tangan
967 semburan. Semburan
968 Iya. Ada.
969 Dengan pegangan tangan atau dengan
970 sedikit sentuhan atau pukulan. Sentuhan, pukulan
971 He’em.
972 Yang penting satu hal yang kami hindari,
973 dan kami tidak menyetujui itu dengan eee
974 pukulan yang menyakitkan. Saya punya
975 pasien di Klaten yang itu memang kan
976 sekeluarga mualaf semua. Dari anaknya, jadi
977 samapai, kalau diruqyah itu muntah-muntah
978 salib, muntah silet gitu-gitu. Dan memang si
979 dia ini memang sekeluarganya kan memang
980 ee dulunya pendeta, sekeluarga muallaf itu
981 sebenarnya kakeknya menghilang pergi
982 entah ke mana. sepertinya jadi misionaris
983 lagi. Dan mengirim sihir ke keluarga ini
984 terus. Biar ibaratnya jadi nasrani semua.
985 Iya. Kembali lagi.
986 Jadi gerakannya memang selalau ke gini gini
987 ini terus kalau ini gitu. Dan gitu. Ohya tadi
988 pertanyaannya,
989 He’em.
990 Itu yang memang paling berat yang saya Paling berat
991 ruqyah selama ini. karena memang sihirnya Sihir
992 kuat banget, merekat erat di dalam.
993 He’em.
994 Dia menghafal Qur’an. Hafalan Qur’annya
995 itu hilang semuanya
996 Oh?
997 Iya. Menginap di sini berapa waktu itu kan
998 baru pulang.
999 He’em.
1000 Bahkan ketika saya ee di sini
1001 He’em.
1002 Saya antarkan pulang. Bapaknya itu enggak
1003 berani nemuin saya.
1004 Oh?
1005 Iya. Ibunya menemui dengan gemetaran.
1006 Adeknya sembunyi di gudang. Di gudang
1007 belakang. Karena sekeluarga kena sihir
1008 semua.
1009 Oh?
1010 Jadi Enggak berani. Jadi orang yang kena Orang yang kena
1011 gagguan sihir, jin, ain, kalau sudah ini gangguan sihir, jin, ain,
146
1012 enggak bia natap, enggak berani natap. enggak berani natap
1013 Karena jinnya sudah ketakutan duluan.
1014 Oh gitu...
1015 Jadi mata tadi. Kan tadi bilang, dari mana
1016 dok ngelihatnya? Mata. Mata
1017 Oh. He’em.
1018 Baru saya ngomongin. Mata itu kelihatan Mata itu kelihatan banget, manakah
1019 banget, manakah dia yang kena gangguan dia yang kena gangguan jin, sihir,
1020 jin, sihir, ‘ain. Ataukah dia murni dia kena ‘ain. Ataukah dia murni dia kena
1021 gangguan medis. Nah itu yang berat adalah gangguan medis
1022 ini. Mbak ini. dia sudah diruqyah oleh ustad
1023 lain. Nah, dia enggak mau diruqyah lagi
1024 gara-garanya dipukuli.
1025 Oh?
1026 Dipukul sampai kesakitan dan dia enggak
1027 mau.
1028 Nah, kalau kita itu tidak ada unsur
1029 bahasanya mukul. Jadi kaddang begini aja,
1030 ini lehernya ya,
1031 He’em.
1032 Saya bilang, keluar kamu! Dia udah
1033 kesakitan, aaahhhh. Padahal kita Cuma gini
1034 doang. Gesek gitu ya, atau perutnya kita
1035 sentuh gitu. Atau kita ginikan. Mereka sudah
1036 kesakitan. Jadi enggak perlu, sebenrarnya
1037 salah, kalau sampai harus mukul.
1038 Iya.
1039 Karena ini kekuatan dengan Allah ta’ala. Kekuatan Allah
1040 Karena dengan bertabarruk dengan nama- Bertabarruk dengan nama Allah.
1041 nama Allah tadi itu sudah. Kena ini dia Kena.
1042 sudah.
1043 He’em
1044 Itu, Makanya itu tadi saya bilang yang
1045 paling berati itu, akhwat itu, yang lagi ngafal
1046 quran, umurnya baru 17 tahun.
1047 He’em.
1048 Iya kan. Pernah saya tulis di facebook. Kami
1049 antarkan pulang. Nah itu. dia itu diruqyah
1050 terus gitu kan. Keluar sebagian-sebagian
1051 yang enggak mau keluar. Dan memang, wah
1052 luar biasa. Kasihan banget. Sihirnya. Di
1053 rumah pun, ketika saya pulang, ayat apa,
1054 keris-keris itu berjatuhan dari genteng.
1055 Oh!
1056 Kayak gitu. Jadi dikirim terus, bunyi
1057 lonceng. Terutama setiap malam Natal.
1058 Mendekati hari-hari Natal mereka itu kayak
1059 orang diganggu.
1060 Oh gitu...
1061 Iya. Luar biasa pokoknya. Hahaha.
1062 Maaf ya, Dok, ya.
147
1063 Ini lho tisu, sayangku.
1064 He’eh.
1065 He’em. Silakan ambil di sana. Sulit?
1066 Bisa. Makasih, Dok.
1067 Jangan-jangan nanti enggak kerekam dia.
1068 Kerekam enggak?
1069 Coba.
1070 Masih, Dok.
1071 Haha.
1072 Hehehe. Ohya, Dokter tergabung dengan
1073 asosiasi enggak sih?
1074 Saya enggak gabung. Bekam saya enggak Saya enggak gabung
1075 gabung. Ruqyah saya enggak gabung.
1076 Karena gini, bahkan untuk di natural, skin
1077 care natural saya memang menyandarkan
1078 diri saya sebagai dokter. Untuk saya harus
1079 bergabung gitu ya, saya bergabungnya gini,
1080 saya belajar aja dari mereka. Tapi kalau Saya belajar dari mereka
1081 untuk bergabung, untuk ini-itu, sampai detik
1082 ini enggak sih. Karena ada beberapa hal Ada beberapa hal yang itu bukan
1083 yang itu bukan standar saya, sebagai seorang standar saya
1084 dokter. Karena saya punya pilihan hidup ya.
1085 Karena saya belajar dari banyak guru.
1086 He’em, He’em.
1087 Jadi kayak bekam atau ruqyah ya misalnya.
1088 Bekam itu kan ada teknik A-B-C, semua
1089 saya pelajari. Lah, kalau di standarnya kan
1090 yang benar ini doang. Lah, saya kira enggak
1091 bisa gitu. Karena saya kan belajar pada
1092 semua orang yang ini, saya lihat ada
1093 kelebihannya.
1094 He’em.
1095 Gitu lho. Saya memang sudah bukan orang
1096 yang, benar harus begini. Enggak bisa. Jadi
1097 saya enggak ikut dengan asosiasi apapun.
1098 Tapi saya berteman.
1099 He’em.
1100 Dengan orang-orang di asosiasi itu. Jadi
1101 makanya kita bekerja sama. Kompakanlah.
1102 Hubungannya baik gitu. Alhamdulillah.
1103 Oh, gitu...
1104 He’em.
1105 Berarti memang karena dokter punya,
1106 ibaratnya pandangan sendiri maka akan
1107 lebih baik ketika tidak menyatakan diri
1108 untuk gabung, apa aku anggota ini, apa
1109 aku anggota ini. Seperti itu ya.
1110 Dan mereka kan biasanya enggak cocok.
1111 Antara asosisasi satu dengan yang lainnya
1112 itu enggak cocok.
1113 Iya.
148
1114 Ada ketidakcocokan. Nah, saya itu tidak Tidak suka masuk di sebuah tempat
1115 suka masuk di sebuah tempat yang itu ada yang membuat perpecahan di
1116 membuat perpecahan di kalangan kaum kalangan kaum muslimin
1117 muslimin misalnya. Apalagi, di standarnya Standarnya ada kekurangan
1118 dia pun, misalnya ada kekukarangan. Atau
1119 yang benar hanya, begini menurut dia. Yang benar hanya menurut dia
1120 Tetapi, teknik, saya belajar dari China itu
1121 berbeda tekniknya.
1122 Oh?
1123 Gitu, jadi kalau saya cuma mengikuti yang Kalau saya cuma mengikuti yang ini,
1124 ini, berarti saya menafikan ilmu saya yang di berarti saya menafikan ilmu saya
1125 sini. yang di sini
1126 Iya, betul.
1127 Iya kan? Saya enggak bisa. Jadi kalau ilmu,
1128 kayak Akupuntur itu terpecah belah, eh
1129 bukan terpecah belah, banyak jenisnya.
1130 Banyak jenisnya. Gitu. Bekam juga banyak
1131 jenisnya. Dari Mesir beda. Dari Yaman juga
1132 agak sedikit berbeda. Afasydu?
1133 He’em.
1134 Yang mengambil dari pembuluh darah. Atau
1135 Vena seksi sih di medis. Itu kan tekniknya
1136 beda. Ya, kan? Tapi saya ngambilnya lebih
1137 di medis.
1138 Oh.
1139 Gitu lho. Karena vena seksi yang bukan
1140 medis itu kadang enggak sesuai standar
1141 bagi, apa, medis. Karena medis kan lebih Medis lebih berbasis bukti
1142 berbasis bukti.
1143 Iya. Benar.
1144 Iya gitu lho. Jadi, untuk gabung untuk satu
1145 asosiasi, berbencian dengan asosiasi lain
1146 misalnya, berbenturan gitu. Enggak bisa.
1147 Atau merasa bangga kalau sudah masuk
1148 asosiasi ini paling benar. Kenyataannya
1149 yang ikut asosiasi ini pernah belajar ke saya
1150 juga salah kaprah.
1151 Oh?
1152 Gitu. Kan kalau di asosiasi itu kan tidak
1153 semuanya dokter. Tidak semuanya belajar
1154 ilmu kedokteran, ilmu penyakit secara total
1155 kan?
1156 Betul, betul.
1157 Kan beda ya, orang yang belajar psikologi
1158 atau cuma orang yang bisanya cuma kasi
1159 tahu, atau nasehat.
1160 He’em.
1161 Beda kan?
1162 Beda, beda.
1163 Ahli hikmah sama psikolog yang benar-
1164 benar belajar kan beda.
149
1165 Beda.
1166 Begitu juga orang yang terjun di dunia
1167 bekam ya memang cuma belajar bekam.
1168 Tapi dia tidak pernah belajar ilmu
1169 kedokteran. Tidak pernah kenal anatomi,
1170 nyobek-nyobek kulit manusia, apakah sama?
1171 Enggak.
1172 Beda.
1173 Makanya saya, jadi tidak mengecilkan
1174 asosiasi tersebut.
1175 He’em.
1176 Cuma saya memilih, karena semua ilmu itu Semua ilmu itu saya pakai sesuai
1177 saya pakai sesuai dengan standar medis. dengan standar medis
1178 He’em.
1179 Gitu ya. Jadi, atau ilmu-ilmu, kalau dari
1180 China itu kan bagus. Tapi di sini kan enggak
1181 dipakai. Makanya enggak deh kalau ngikuti.
1182 Hehehe.
1183 Hehehe.
1184 Atau mungkin belum ya. Bahasanya. Supaya
1185 tidak menyinggung yang lainnya. Gitu.
1186 He’em.
1187 He’em.
1188 Terus kalau misalnya, ohya, e, untuk
1189 pelaksanaan terapi psikologi kan
1190 kebetulan, mungkin sama kedokteran,
1191 kita punya informed consent gitu,
1192 Iya.
1193 Itu ada juga enggak, Dok?
1194 Enggak sih. Kalau informed consent untuk
1195 yang, sebenarnya untuk, apa ya, untuk
1196 bekam-ruqyah gitu sih saya enggak perlu
1197 banyak informed consent ya.
1198 He’em.
1199 Tapi dari ngobrol gitu sudah. Beda dengan, Ngobrol
1200 kalau di medis pun informed consent kan
1201 misalnya di tindakan nyobek, tindakan
1202 misalnya injeksi tertentu gitu. Sama sih.
1203 Kalau misalnya, saya selama ini untuk
1204 ruqyah itu saya pernah informed consent itu Saya pernah informed consent itu
1205 sekali, karena orang tuanya melarang. Dia sekali, karena orang tuanya melarang
1206 udah dewasa. Jadi dia tanda tangan. Jadi
1207 jangan sampai aku nanti dimarahi gitu kan.
1208 Iyaa.
1209 Kan anaknya sudah gede secara hukum kan
1210 aku dituntut. Pernah Dek, pernah dimarahi
1211 orang tuanya. Saya bilang, ada buktinya.
1212 Saya bilang gitu. Supaya, jadi tidak dituduh
1213 saya yang, apa ya bahasanya, memaksa, atau
1214 menyuruh meruqyah dia gitu. Pernah.
1215 Alhamdulillah kami itu bikin Informed
150
1216 Consent. Tapi kita punya.
1217 Oh gitu. Berarti kalau yang tanpa
1218 Informed Consent tertulis dan tanda
1219 tangan, biasanya memang dalam bentuk
1220 lisan ya?
1221 E, lisan. Cuma kasusnya kan agak ringan.
1222 Bukan kasus yang gini. “Orang tuaku kan
1223 enggak mengijinkan.” Misalnya. Jadi saya
1224 tanya dulu. Bagaimana orang tuamu dan
1225 segala macam. Suamimu enggak
1226 mengijinkan misalnya. Gitu kan. Tetapi
1227 kalau dia sendiri, atau dengan orang tuanya
1228 berlapang dada datang ke sini, biasanya
1229 sudah ada catatan, rekam medis dan segala
1230 macam itu. Saya enggak melakukan. Karena
1231 enggak ada tindakan-tindakan yang
1232 bahasanya, saya enggak mukul. Ya kan?
1233 He’em.
1234 Bekamnya juga kita bekam ringan. Bekam
1235 yang standar, yang dalam artian tidak
1236 sampai menyakiti lah bekamnya. Selama ini
1237 begitu saya.
1238 Oh gitu.
1239 Informed consent hanya untuk yang, itu saya
1240 bilang, yang memang ada orang tuanya
1241 enggak ngebolehin.
1242 He’em.
1243 Informed consent sebenarnya untuk Informed consent untuk keamanan
1244 keamanan kita kan. Hahaha. Betul, betul. Itu
1245 buat kebaikan semua pihak sebenarnya. Iya. Kebaikan semua pihak
1246 Hahaha. Dalam arti enggak ada masalah
1247 gitu.
1248 Saya pernah baca di facebook juga ini,
1249 Dok. Katanya dokter juga bikin edukasi
1250 ke masyarakat. Tentang apa itu ruqyah.
1251 Iya. Bikin saya. Sebentar.
1252 Iya.
1253 Edukasi dalam bentuk apa? Di page ya? Page
1254 Eh, Iya. Saya ingatnya enggak cuma di
1255 Sosmed ya. Saya perhatikan juga,
1256 katanya, dokter juga bikin seminar.
1257 Langsung? Kajian. He-eh. Ada seminar. Kajian. Seminar.
1258 Makanya di UII itu kan saya dipanggil. Saya
1259 diundang sama kampus-kampus biasanya.
1260 Yang perempuan ‘kan pinginnya lebih ke
1261 perempuan. Atau kadang mereka gini. Ada
1262 satu hal uang untuk gangguan kejiwaan itu
1263 lebih mantap kalau bersama dengan
1264 dokternya yang paham masalah itu gitu.
1265 Saya diundang biasanya gitu. Kayak di
1266 Jakarta kemarin juga, saya bahasanya adalah
151
1267 biasanya masalah kecantikan tapi
1268 hubungannya jin maupun ‘ain gitu. Jadi kan
1269 lebih ketika dibahas tentang ruqyah itu kan
1270 lebih anu ya. Jadi ada pemikiran yang, “Oh,
1271 tidak semua hal itu medis. Tidak semuanya
1272 itu nyata.” Gitu. Ada yang enggak nyata-
1273 nyata. Kalau untuk kajian ruqyah karena
1274 memang karena saya punya santri banyak,
1275 ada madrasah, saya kadang ngisinya di sini. Madrasah
1276 Ada mushola di situ. Saya bikin kajian Mushola
1277 khusus. Kajian khusus
1278 Rutin itu, Dok?
1279 Kalau itu, sesuai kemampuan saya. Dulu
1280 mau dirutinkan, saya enggak mampu.
1281 Maunya orang itu sebulan sekali. Gitu.
1282 He’em.
1283 Tapi saya belum. Karena saya masih ngajar
1284 bahasa arab. Saya banyak ke luar kota untuk
1285 ngisi-ngisi seminar di luar. Sementara
1286 belum. Tapi pingin sih.
1287 He’em.
1288 Semoga Allah ngasih saya kekuatan. Dalam
1289 artian saya itu pingin memenuhi semuanya
1290 gitu.
1291 He’em.
1292 Cuma, ternyata saya pikir, ya Allah, ya
1293 ternyata enggak bisa ya semua hal dipenuhi.
1294 He’em.
1295 Kadang orang ‘kan, saya kan orang tu, “DF
1296 sekarang kok sibuk banget. Enggak bisa
1297 ditemui,” gitu.
1298 He’em.
1299 Bukan itu. Pingin saya itu bisa nemui.
1300 Cuma, qodarullah ya namanya fisik. Badan
1301 udah capek. Ini agak capek karena kemarin
1302 habis ruqyah terapi saya. Disihir, paling
1303 banyak jinnya gede-gede. Lima kali nikah
1304 mau hari H dibatalkan.
1305 Oh?
1306 Udah siap semuanya. Gedung siap, udah
1307 undangan tersebar. Lima hari kan sudah ini.
1308 Ini kan bukan sekali aja. Sudah lima lelaki
1309 dibatalkan, dibatalkan, dibatalkan,
1310 dibatalkan, dibatalkan. Dan itu memang
1311 jinnya itu memang melelahkan. Gitu.
1312 Makanya saya, makanya gini,
1313 Iya.
1314 Jadi, orang kan nggak melihat ya. Apa yang
1315 terjadi sama saya. Haha. Jadi ngertinya, “DF
1316 ini gimana sih? Enggak pernah bales.
1317 Sekarang sombong,” gitu. Ah,
152
1318 Astaghfirullah. Pinginnya gitu. Kalau saya
1319 digituin saya diam saja. Haha. Cuma
1320 ngerasa. Ya Allah. Saya mbok dikasi waktu
1321 yang berkah. Sehingga kekuatan saya pun
1322 juga diberkahi. Bisa habis ini ngapain,
1323 ngapain. Sebenarnya habis itu juga ngapain.
1324 Habis ini, praktik umum, kecantikan. Nanti
1325 keluar juga ngisi di luar. Tapi yang bekam- Bekam-ruqyah sampai ngantrinya dua
1326 ruqyah sampai ngantrinya dua minggu. minggu.
1327 Wow!
1328 Karena saking banyaknya. Makanya mau tak
1329 jadikan kajian ruqyah. Yang hadir biasanya
1330 banyak banget. Hampir seratus rata-rata. Itu
1331 pun tak batasi sudah. Hahaha. Ya Allah.
1332 Ternyata. He’em. Kayak gitu. Ternyata
1333 enggak ya. Jadi orang yang maksudnya,
1334 kadang tuh, saya biasa saja, cuma karena
1335 dikenal, jadinya itu seolah-seolah DF
1336 sombong. Padahal sudah ada tiga belas
1337 karyawan yang dikasi hp satu-satu buat
1338 jawabin ini kan. Dan mungkin semua pasien
1339 maunya ketemu dengan DF. Ya, gitu kan.
1340 Enggak mau sama terapisnya. Saya jadi
1341 berpikir, ya wajar ya kalau ini ya, orang itu
1342 suka menilai sama artis, pada waktu itu OSD
1343 waktu itu dihujat habis-habisan.
1344 Iya, betul.
1345 Sama memahami baru sekarang. Semakin ke
1346 sini saya semakin memahami. Wajar ya,
1347 jangankan OSD, saya aja yang dalam
1348 kondisi yang pinginnya jawab semuanya.
1349 Punya karyawan tiga belas untuk jawab
1350 semuanya, belum juga terjawab. Luar biasa.
1351 Iya, betul.
1352 Iya kan? Hahaha. Karena memenuhi
1353 kepuasan orang lain itu sulit. Ha’ah. Sulit di
1354 ini kan. Diwujudkan.
1355 He’em.
1356 Sekarang konsultasi sudah berbayar untuk
1357 yang kecantikan. Dulu kan tidak berbayar.
1358 Sekarang konsulnya aja sudah berbayar.
1359 Tindakannya sudah, kalau dengan saya
1360 berbeda dengan terapis, supaya apa, kalau ke
1361 sini terapi sama terapis aja. Kalau mau sama
1362 saya bayarnya beda.
1363 Oh...
1364 Sehingga kalau mereka pingin puas,
1365 tentunya dengan bayaran yang lebih.
1366 Betul, betul.
1367 Tapi kalau bekam dan ruqyah kan enggak
1368 bisa kan dikasi bayaran mau kayak apa.
153
1369 Kayak gitu.
1370 Betul, betul.
1371 Karena di beberapa terapis yang untuk
1372 ruqyah sendiri pun ada yang mereka
1373 menetapkan tarif, ada yang enggak, gitu.
1374 O iya dok, mengenai pembayaran pada
1375 ruqyah itu gimana, dok?
1376 Ohya terapis ruqyah ya. Kalau sebenarnya
1377 dalam Islam tidak ada ya, maksudnya ayat
1378 atau hadits yang melarang ruqyah untuk
1379 sebuah berprofesi. Tetapi kan itu tidak
1380 dicontohkan oleh Rasulullah dan para
1381 Sahabat. Saya tidak mengatakan halal atau
1382 haram ya. Karena itu bukan kekuasaan saya.
1383 Cuma, saya selalu menasehatkan kepada
1384 terapis, jangan pernah menjadikan itu
1385 sebagai profesi. Karena apa, di jaman itu
1386 lebih mampu lagi, peruqyah itu di jaman
1387 Nabi untuk dijadikan profesi. Tetapi para
1388 Sahabat kan tidak melakukannya.
1389 He’em.
1390 Makanya saya tulis Bekam Ruqyah Center
1391 pun banyak yang protes. “DF, kan enggak
1392 boleh, jaman Nabi kan enggak ada Bekam
1393 Ruqyah Center.” Loh? Saya menulis di
1394 sosmed tujuannya orang itu orang kalau ada
1395 apa-apa dari jauh, nun jauh di sana ngerti
1396 lho DF bisa. Iya. Gitu kan? Atau. Kalau
1397 nyari bekam-ruqyah itu di mana sih? Oh di
1398 sini tempatnya. Hanya untuk informasi
1399 tempat saja.
1400 Emm, gitu.
1401 Adapun sebagian orang banyak yang tidak
1402 suka. Lah ya. Monggo lah ya. Aku kok jadi
1403 pingin bersihin hidung juga ya rasanya.
1404 Haha. Gitu.
1405 Hahaha. Oh gitu. Berarti memang ada
1406 beberapa pasien yang ditangani sama
1407 terapis, tetapi ada juga yang dengan DF
1408 langsung?
1409 Iya. Kalau berat pasti dengan saya langsung.
1410 Seandainya kalau DF waktu itu lagi
1411 enggak ada di tempat. Misalnya lagi di
1412 luar kota. Karena mau terapis misalnya.
1413 Ternyata enggak selesai nih, gitu?
1414 Sebenarnya pasti ketemu lagi. Pasti datang Pasti ketemu lagi. Pasti datang lagi.
1415 lagi.
1416 Oh gitu.
1417 Rata-rata di sini datang, datang, datang.
1418 Kalau kita menolak biasanya pertama, Menolak
1419 cowok dan kasusnya berat. Misalnya dia cowok dan kasusnya berat.
154
1420 belum bertobat. Ibaratnya kita buang waktu.
1421 Iya kan?
1422 Iya betul.
1423 Habis itu nanti jinnya masuk lagi. Misal
1424 orang punya keris banyak tapi enggak mau
1425 buang.
1426 Oh...
1427 Wah, itu banyak. Udah sakitnya udah
1428 sampai kena ini, sakit kena gangguan ginjal
1429 kronis. Karena itunya. Karena sihirnya.
1430 Tapi gimana sih Dok, kok bisa ya
1431 gangguan jin itu bisa menimbulkan
1432 penyakit fisik gitu?
1433 Karena jin itu kan bisa menyakiti. Ada yang Jin bisa menyakiti
1434 masuk ke dalam aliran darah. Masuk ke dalam aliran darah
1435 Ya, betul.
1436 Dia bisa penyakitnya dalam bentuk apapun. Bisa penyakitnya dalam bentuk
1437 Menyebabkan Kista. Yang paling banyak itu apapun
1438 Kista. Penyakit kulit apapun. Kemudian,
1439 Maag yang berat itu. berdetak jantungnya,
1440 berdetaknya itu sampai dua ratus. Tapi
1441 ketika di EKG itu enggak apa-apa. Normal.
1442 Aneh kan?
1443 He’em.
1444 Dan itu pernah saya lakukan pada banyak
1445 pasien. Di EKG normal, saya dibilang,
1446 “Dok, paling ini stres aja.” Namanya itu kan,
1447 dokter umum, eh Jantung. Kalau namanya
1448 kayak gitu pasti stres. Kan tidak semuanya
1449 dikaitkan dengan stress.
1450 Iya betul. He’em.
1451 Enggak banyak kan, soalnya dokter yang dia
1452 mendalami Terminologi ya.
1453 Saya kemarin cek data, yang banyak
1454 kebetulan justru di Malaysia. Kalau di
1455 Indonesia malah saya baru ketemu
1456 Dokter.
1457 Kalau di Malaysia itu gini. Beberapa,
1458 Malaysia itu sangat masyaallah itu ya,
1459 terbuka. Indonesia sama Malaysia sangat,
1460 beberapa tahun ini, sejak Pak Harto lengser
1461 itu, Islam di sini itu berkurang. Ya kan?
1462 Liberal makin banyak.
1463 Iya, betul.
1464 Islam itu jadi kurang, makanya ketika
1465 kemarin waktu di Malaysia itu kan tentara
1466 Malaysia itu kan terkait dengan asosiasi
1467 yang di Saudi.
1468 He’em, betul.
1469 Untuk menolong sesama muslim. Di sini
1470 kan enggak Indonesia.
155
1471 Iya.
1472 Dan kelihatan banget ketika Umrah-Haji,
1473 beda banget jaman dulunya Pak Harto, kita
1474 itu dihormati banget orang Indonesia.
1475 Sekarang enggak. Yang dihormati orang
1476 Malaysia.
1477 Oh?
1478 Bahkan Saudia aja, walaupun tulisannya
1479 Indonesia bahasanya akhirnya Malaysia.
1480 Karena Malaysia lebih banyak dikiranya.
1481 Padahal satu pesawat itu Indonesia semua.
1482 Indonesia semua. Kenapa pakai bahasa
1483 Malaysia. Gitu lho. Karena sekarang
1484 memang sudah bergeser. Di Malaysia itu
1485 masyaallah. Saya sebenarnya banyak
1486 undangan ke luar negeri. Ada ke Hongkong
1487 itu. saya kalau ke luar negeri belum bisa
1488 memenuhi. Orang ke Lampung aja belum
1489 bisa memenuhi. Aceh, Lampung biasanya
1490 mengundang saya untuk kajian ruqyah. Tapi
1491 belum bisa saya penuhi. Karena memang
1492 luar biasa. Ya Allah. Kalau ke luar Jawa itu,
1493 meninggalkan sini ya berat.
1494 He’em.
1495 Dan Malaysia, masyaallah kok sering,
1496 banyak undangan ke sana. Pasien saya yang
1497 dari Singapura juga rata-rata saya sarankan
1498 ke Malaysia. Tapi ya kalau memang udah
1499 maunya di DF ya tetap aja ke sini. Iya.
1500 He’em. Tapi Malaysia memang paling
1501 banyak. Dokternya, yang terjun di sana itu
1502 masyaallah,
1503 Iya, banyak banget.
1504 Di sini sebenarnya ada. Cuma mereka
1505 enggak mau menonojolkan bekam ruqyah
1506 center.
1507 Oh...
1508 Ada kelompok Salafi. Pernah dengar?
1509 Iya.
1510 Saya dulu kan di Salafi. Dua belas tahun.
1511 Kemudian saya menjadi orang yang
1512 bergabung dengan masyarakat. Kalau di
1513 Salafi kan eksklusif ya?
1514 Iya. Betul.
1515 Jadi, akhirnya dokter-dokter ini menjadi
1516 eksklusif. Jadi ya yang dibahas yang sesuai
1517 dengan Salafi doang. Kalau saya enggak.
1518 He’em.
1519 Selama itu ulama Ahlussunnah. Mau
1520 labelnya apa aja, ya saya pakai. Gitu. Tapi
1521 ya baru lima tahun ya, Cin? hahaha
156
1522 Hahaha
1523 Dulunya saya dua belas tahun ya begitu
1524 juga. Kaku, keras, dan kasar, kayak gitu.
1525 Bersama dengan kelompok tersebut.
1526 He’em. Saya dapat informasi juga, dulu
1527 Dokter pernah di STIKES Madani. Teru
1528 saya ke sana. Ketemu sama Ustad G dan,
1529 “Ohya, Godean, Mbak.” Baru dapet di
1530 sini akhirnya.
1531 He’em. He’em.
1532 Ohya, tadi ada yang lupa. Pengalaman
1533 pertama kali dokter ketika ruqyah. Boleh
1534 diceritain enggak?
1535 Iya. Pertama kali saya meruqyah adalah
1536 akhwat.
1537 He’em.
1538 Jadi, akhwat ini adalah, ibunya orang
1539 Pacitan. Ibunya itu pakai sihir mahabbah,
1540 sihir pengasihan kalau orang sana bilang.
1541 Jadi, bedak ibunya itu dikasi rajah. Rajah itu
1542 mantra-mantra, kertas-kertas di semua alat-
1543 alat make-up. Di lemari, baju, dan segala
1544 macam rumahnya. Sampai di tanam-tanam
1545 di rumahnya. Dan kalau ada orang yang
1546 enggak suka sama ibunya, orang itu bisa
1547 terbang kalau di rumahnya. Menurut versi
1548 dia. Dan bapaknya itu tunduk banget sama
1549 ibunya. Akhirnya si fulanah ini, pasien saya
1550 ini, sholat dia. Itu kan konsultasi ke saya,
1551 sholat itu enggak bisa.
1552 Enggak bisa gimana?
1553 Dalam artian gini. Dia mau sholat dzuhur,
1554 wudhu kan, wudhunya itu batal terus
1555 berkali-kali, jadi enggak bisa sholat. Udah
1556 kumur udah segala macam sampai sini,
1557 “Aku tadi udah kumur belum ya?”, ulangi
1558 lagi wudhunya.
1559 Oh?
1560 Sampai kaki. “Tadi aku udah kepala udah
1561 belum ya?” ulangi lagi. Teruuuuus gitu.
1562 Seperti obsesif kompulsif. Mirip kan?
1563 Iya, mirip.
1564 Kemudian sampai wudhunya ia anggap
1565 selesai. Entah sudah berapa kali dia wudhu.
1566 Udah belasan kali. Dia sholat. Di tengah-
1567 tegah jalan, baru “Allahuakbar.” Duuut.
1568 Sholat lagi. “Allahuakbar”, rukuk. Duut.
1569 Rukuk. Duut. Atau mau apa gitu. Baru mau
1570 salam. Duuut. Sehingga ashar itu baru
1571 selesai sholat dzuhur.
1572 Ya Allah.
157
1573 Ashar, maghrib baru selesai sholat ashar.
1574 Begitu. Akhirnya kan konsultasi ke saya.
1575 Saya perbaiki masalah najis. Dia merasakan
1576 segala sesuatu itu najis. “Jangan-jangan ada
1577 tai tadi di sini. Jangan-jangan ada pipis.”
1578 He’em.
1579 Jadi ada was-was. Itu pasien pertama saya. Was-was
1580 Waktu saya di UII. Dia anak UII waktu itu.
1581 Sampai akhirnya dia enggak berangkat ujian
1582 gara-gara apa, enggak bisa sholat tadi.
1583 Ya Allah.
1584 Minta tolong sama saya untuk menjelaskan
1585 ke gurunya. Ngeri kan?
1586 He’em. He’em.
1587 Itu memang dari ibunya. Dan ibunya sudah
1588 menanam banyak hal, sehingga anaknya
1589 yang kena. Jinnya jadi kan mengganggu
1590 anaknya.
1591 Iya.
1592 Sampai sedahsyat itu. Padahal anaknya itu
1593 baik. Hanif. Cuma karena ibunya sudah, ada
1594 sihir dari ibunya. Seperti itu. Sampai kita
1595 ruqyah, ketika saya ruqyah, di sini ada
1596 banyak perempuan, saya baru meruqyah dia.
1597 Jinnya marah-marah sama saya, “Dasar
1598 goblok kamu H, DF goblok.” Dulu
1599 manggilnya masih H. Mbak H. Karena saya,
1600 sih belum jadi dokter tahun itu. Masih tahun
1601 2000 awal-awal di kedokteran. Saya ruqyah
1602 dia, yang pingsan di sebelah-sebelah ini.
1603 Loh. Bisa ngefek ya?
1604 Ya karena jinnya itu pergi ke sini. Bikin
1605 kesurupan si ini gitu lho.
1606 Oooh.
1607 Kayak gitu. Dan setelah saya ruqyah dia
1608 malah jadi ketakutan. Enggak mau ketemu
1609 saya.
1610 He’em.
1611 Karena apa? Belum total. Jadi gitu. Ketika
1612 diruqyah itu enggak siap, jinnya itu
1613 langsung merasuk ke dia. Jadi kalau kos, dia
1614 harus di paling pojok paling tinggi sendirian.
1615 Kan itu tinggal empat atau lima lantai di
1616 situ. Yang penuh cuma lantai satu. Lantai
1617 dua ini, dia sudah, bahasanya, sebagian
1618 kosong. Tidak full. Lantai tiga kosong song.
1619 Empat lantai. Dia di lantai empat paling
1620 pojok. Aneh enggak? Sendirian.
1621 Bisa begitu ya?
1622 Itulah khasnya pada orang gangguan jin
1623 begitu. Dan dia itu bisa menyeringai sendiri
158
1624 kalau pagi. Dia cerita. Kayak roknya
1625 dilepas, gitu, gitu-gitu. Disetubuhi sama
1626 jinnya. Gitu-gitu. Sampai seperti itu. Itu
1627 ibunya terus sudah sempat ada kesembuhan,
1628 kita ruqyah lagi, ketemu saya ruqyah lagi.
1629 Sampai tahun, mungkin sekitar tahun 2008
1630 apa 2007 dia udah sembuh.
1631 He’em.
1632 Di Magetan, di tempat ustad saya juga.
1633 Sudah bisa An-Nas dia enggak bisa. An-Nas
1634 aja enggak bisa. Muter dia baca An-Nas itu. Muter dia baca An-Nas itu.
1635 Enggak selesai-selesai gitu kan. Enggak selesai-selesai
1636 Lah?
1637 Orang gangguan jin itu begitu. Baca An-Nas Orang gangguan jin itu begitu. Baca
1638 itu lucu, muter enggak selesai. Akhirnya dia An-Nas itu lucu, muter enggak
1639 itu juz 30 sudah selesai itu bagus, normal. selesai. Akhirnya dia itu juz 30 sudah
1640 Kan sudah berarti jinnya. Tiba-tiba ibunya selesai itu bagus, normal. Kan sudah
1641 itu mengirimkan tukang sihir. berarti jinnya
1642 Oh?
1643 Perempuan, nenek-nenek, datang ke dia.
1644 Sholat ashar, pada sholat ashar si perempuan
1645 saya ini, teman saya ini, yang dulu saya
1646 ruqyah itu, diajak pergi kabur. Dia lari ke
1647 suatu tempat, selagi pada sholat ashar. Jadi,
1648 si nenek-nenek itu datang ke pondok itu
1649 ingin menjemput dia dengan bahasa;
1650 “Tolong saya ini musafir, tolong saya.
1651 Hujan-hujan enggak punya bekal.” Nginap
1652 di situ sehari.
1653 He’em.
1654 Ternyata mbok teman itu yang bawa yang
1655 namanya fulanah itu dibawa kemudian
1656 muter-muter. Jadi sihir berputar. Terus
1657 dijemput laki-laki, udah enggak sadar apa-
1658 apa si perempuan tadi. Itulah sihir. Sampai
1659 sekarang enggak pernah ketemu lagi. Cuma
1660 pernah kontak. Itupun masih blank.
1661 He’em.
1662 Sulit banget itu. Gangguan-gangguan seperti
1663 itu sampai sembilan tahun, sepuluh tahun,
1664 banyak, saya sering. Tapi itu pasien pertama
1665 saya. Dan pasien yang luar biasa
1666 dahsyatnya.
1667 Ya Allah.
1668 Malah, malah pasien pertama saya. Tapi dari
1669 ibunya.
1670 Dan kayak orang-orang gangguan-gangguan
1671 jiwa, bisa senyum sendiri. Merasa pakai
1672 kerudung gede aja masih merasa auratnya
1673 terbuka.
1674 Haa?
159
1675 Kerudungnya sama saya gede lagi. Kasian
1676 ya.
1677 Ah iya.
1678 Semuanya serba najis. Ada apa-apa najis.
1679 He’em, He’em.
1680 Pernahkah melihat orang merasa najis, najis,
1681 najis? Itu biasanya gangguan jin.
1682 Iya.
1683 Ahahaha.
1684 Wow. Ternyata seperti itu ya?
1685 Iya. Luar biasa kalau pasien gangguan- Luar biasa kalau pasien gangguan-
1686 gangguan jin itu, menyenangkan. gangguan jin itu, menyenangkan
1687 He’em.
1688 Tapi kalau misalnya, menurut dokter ini, ee,
1689 ruqyah-ruqyah yang ditampilkan di TV, dan
1690 kemudian ada beberapa masyarakat yang
1691 kemudian pingin tahu, salah satunya saya.
1692 Dan kemudian ada juga yang, “Ah, enggak
1693 mau ah. Nanti kayak gitu.” Menurut, Nanti
1694 kesurupan. Nanti bereaksi. Ya banyak orang
1695 yang beranggapan seperti itu. Tapi perlu
1696 diketahui, khas orang yang kena gangguan Orang yang kena gangguan jin adalah
1697 jin adalah justru takut diruqyah. justru takut diruqyah.
1698 Ohhh?
1699 Terus kemudian yang kedua. Bisa jadi, dia Dia benci sama peruqyah
1700 benci sama peruqyah. Banyak orang ketemu
1701 saya langsung benci aja. Itu khas banget.
1702 Ketika saya ngisi di KG. Di kedokteran gigi.
1703 Ada yang kelihatan benci banget. Terus saya
1704 ketahuan jinnya. Karena emang jinnya yang
1705 benci, “Ih jengkel”, menyebabkan benci.
1706 He’em.
1707 Dan biasanya begitu saya dekati langsung
1708 kesurupan.
1709 Loh?
1710 Karena apa? Udah reaksi dulu jinnya. Udah
1711 ketakutan. Mau diapain sama saya. gitu kan.
1712 He’em.
1713 Jadi, tidak satu dua kali. Padahal saya lagi
1714 ngisi kecantikan, ngisi beauty class gitu.
1715 Hahaha.
1716 Hahahaha.
1717 Jinnya reaksi. Di KG pernah. Sering sih di
1718 banyak tempat. Saya ngisi di R Resto,
1719 beauty class waktu itu. yang reaksi malah
1720 karyawannya.
1721 Ohhh. Berarti sebetulnya sudah termsuk
1722 terkenal juga ya di dunia jin ya?
1723 Ho’oh. Jadi kan mereka saling berbicara.”
1724 Ini loh, di sini tu DF ya.” Makanya beberapa
1725 ustad, “Kok DF enggak diserang balik ya?”
160
1726 sebenarnya ada serangan balik, cuma dalam
1727 artian, ya kita juga melawannya. Gitu. Dulu
1728 di sini. Rumah ini sering, jadi dijadikan
1729 tempat mereka itu mengganggu itu kan. Di
1730 sini ada bed-bed, tiba-tiba bau busuk. Di
1731 manakah bau busuknya? Semua bed-bed itu
1732 bau betul-betul bau busuk. Bau haid.
1733 He’em.
1734 Enggak ada dibersihkan semua. “Bongkar
1735 semua!” saya bilang. Diganti. Tetap saja.
1736 Akhirnya saya ruqyah. Yang terjadi adalah
1737 bau gosong kebakaran.
1738 Ohhh.
1739 Begitu. Losmennya suami juga. Pas saya
1740 tidur di kamar nomor lima itu, saya ruqyah,
1741 bau busuk juga.
1742 Oh berarti sebenarnya ruqyah tidak
1743 hanya bisa dilakukan ke manusia, ke
1744 rumah,
1745 Tapi juga rumah, dan, Iya. Biasaaya tempat
1746 usaha.
1747 Oh.
1748 Usaha kan banyak yang pakai jin.
1749 Iya, betul.
1750 Biar laris punya dia punya sihir. Kalau itu
1751 pakai sihir. Tapi juga nutupi usaha orang
1752 lain. Ngerti kan?
1753 Iya betul. Sering.
1754 Itu saya punya pasien namanya Mbak G.
1755 Ada ruko kan berjajar. Ya kan. Mbak G itu
1756 ketemu saya ketika saya kajian, saya ngajar,
1757 kok saya kalau dengerin dokter itu telinga
1758 saya ada helikopternya. Ada lonceng, tuing-
1759 tuing. Kalau saya ngomong kok ada
1760 lonceng. Nah dia datengi saya. Begitu mau
1761 masuk sini sudah ada banyak jin-jin yang
1762 berdarah-darah yang nakutin dia untuk
1763 masuk. Tapi dia tetap pingin masuk, pingin
1764 sembuh. Tapi jarang orang kayak gitu,
1765 He’em.
1776 Begitu lihat jin dia kan kabur. Kabur. Dia
1777 ‘kan pingin sembuh. Dia tetap masuk. Saya
1778 perbaiki, dia ada perbaikan kesembuhan.
1779 Sama tempat rukonya itu. Jadi itu ruko
1780 berjejer, tempat dia doang yang sepi. Yang
1781 lainnya ramai. Saya bilang, itu diruqyah,
1782 pakai daun bidara. Kemudian diciprat-
1783 cipratkan di depan. Di pintu area depan.
1784 Disiram di semua rukonya. Langsung ada
1785 orang datang. Pertamanya suaminya
1786 nganggep, “Ah, kebetulan aja.”
161
1787 He’em.
1788 Tapi yang akhirnya jadi ini, setiap orang
1789 datang, “Mbak , rukonya baru ya?” padahal
1790 Mbak yang belanja ini biasanya belanja di
1791 sebelahnya. Kok bisa bilang rukonya baru
1792 gitu ya?
1793 Hahaha.
1794 Dan itu suaminya, akhirnya kesini, minta
1795 maaf. “ Ya saya kemarin saya anggep seperti
1796 itu.” Sekarang tokonya jadi ramai setelah
1797 diruqyah.
1778 He’em.
1799 Kayak gitu. Makanya pelaris. Jadi tokonya
1800 dia sudah dipenglarisi dulu sama Embah-
1801 embahnya. Ditanam kepala kambing ya
1802 biasanya?
1803 Iya, biasanya kepala kambing.
1804 Nah, itu. jadi saya bilang seharusnya
1805 dibuang kepala kambing yang ada di situ.
1806 Lah udah ditanam di dalam ya sudah. Satu-
1807 satunya solusi ya diruqyah terus kalau gitu.
1808 He’em.
1809 Jadi, kalau usaha ya harus kayak gitu. Sini
1810 juga kita ruqyah. Ngeri kan, sampai di sini
1811 ada baunya. Gimana ada orang kecantikan
1812 ada bau bangkai.
1813 Iya, betul.
1814 Dulu di sini kan bednya banyak ini. belum
1815 ruang ini. Sekarang mereka sudah pindah ke
1816 sana. Di sini ada bed sekitar enam-tujuh bed.
1817 Ada baunya. Baunya yang saya bilang tadi,
1818 bau haid. Begitu saya ruqyah, langsung , bau
1819 gosong saat itu juga.
1820 He’em.
1821 Jadi saya ruqyah bareng orang, gitu kan.
1822 ‘Tak suruh lihat, tak suruh bersihkan, jadi
1823 mereka, “Kok jadi bau gosong.” Pada
1824 ketakutan. Karena memang itu jinnya
1825 terbakar. Dengan ijinnya Allah. Sama
1826 kemarin juga iya. Baru kemarin. Yang di
1827 sana. Ruang satu itu juga ditempati juga.
1828 Jadi kalau orang datang bawa jin,
1829 He’em.
1830 Misalnya kamu datang ke sini, bawa jin,
1831 kadang jinnya tinggal di sini. Kadang.
1832 Oh gitu?
1833 Iya. Karena di sini kan banyak perempuan.
1834 Terbuka auratnya. Gitu loh. Ho’oh. Kayak
1835 gitu. Ngeri ya?
1836 Iihh. Seram juga ya ternyata. Hihi
1837 Jadi, tempat-tempat itu sebenarnya banyak.
162
1838 Makanya kita mesti banyak meruqyah
1839 tempat-tempat usaha kita. Semoga lebih
1840 terjaga. Terutama makanan. Makanya kalau
1841 ada gossip, “Makanan di sana ada sihirnya.”
1842 Karena ramai banget. Saya biasanya juga
1843 enggak mau datang. Dan itu pernah. Ada
1844 sebuah mie ayam, yang dikenal katanya
1845 ramai banget gitu kan, kita beli. Sampai
1846 rumah sini langsung busuk.
1847 Woh?
1848 Betul-betul busuk. Kayak dia tiga hari.
1849 Ohhh.
1850 Logis enggak? Belinya baru tadi. Dibawa
1851 pulang langsung busuk. Belinya memang
1852 agak siang. Pulangnya tidak sore banget,
1853 tidak sore banget lho ya. Tapi kalau busuk
1854 sehari kan enggak mungkin,
1855 Enggak mungkin. Betul, betul.
1856 Paling baunya enggak enak. Atau asam
1857 dikit. Itu busuk! Jadi apa yang dikatakan
1858 orang ya kemungkinan besar, iya. Karena
1859 apa. Ya kita ruqyah terus rumah ini.
1860 Makanya masuk rumah sini, kalau dia ada
1861 gangguan jin dia nggak nyaman. Nggak
1862 tenang. Ada rasa gelisah, ada rasa, kadang
1863 benci sama dokternya. Sering kali gitu. Tapi,
1864 kalau yang jujur, biasanya kita ruqyah terus
1865 hilang.
1866 Kalau meruqyah gitu tuh satu pasien
1867 dengan pasien lainnya, treatmentnya sama
1868 atau mungkin berdasarkan kasus beda-
1869 beda.
1870 Sama. Biasanya ruqyah bareng. Ruqyah kan
1871 sama aja.
1872 Oh, gitu.
1873 Kecuali ada masalah di dada, ya nanti
1874 edukasinya perbaikan hati. Kalau ada
1875 masalah di perut, nanti minum apa.
1876 He’em.
1877 Ya ada treatment yang berbeda, cuma kan
1878 tidak beda, paling bedanya yang di bekam
1879 sama yang diminum.
1880 Tapi standar ruqyah sama?
1881 Sama. Standar ruqyah. Paling nanti ada yang
1882 perlu yang dipegang. Misalnya area sini.
1883 “Dok, ini sakit banget.” Nanti akan saya
1884 pegang. Gitu aja sih. Tapi doanya semua
1885 sama kan memang eggak ada yang
1886 dikhususkan. Saya kan enggak mengikuti
1887 orang-orang yang kalau ini, pakai ayat ini
1888 khusus. Cukup dengan semua ayat Allah itu
163
1889 bisa. Tidak harus dengan. Kan ada ya, nanti
1890 pakai ayatnya ini, ini, ini. Enggak. Ya
1891 memang ada, Ayat Kursi jelas. Albaqarah
1892 ayat terakhir. Ya kan?
1893 Iya.
1894 Tiga Qul. Al-Fatihah. Saya sudah. Cukup Tiga Qul. Al-Fatihah
1895 pakai itu aja. Tidak usah yang terlalu banyak
1896 yang pakai neko-neko.
1897 Iya. Terus kan beda-beda biasanya.
1898 He’em. Kalau beda-beda itu kan malah kita
1899 perlu dalil ya
1900 Iya, betul.
1901 Karena Nabi enggak pernah kayak gitu juga.
1902 Kalau menurut Dokter, yang harusnya
1903 jadi terapis ruqyah itu orangnya seperti
1904 apa?
1905 Sebenarnya semua orang itu bisa meruqyah.
1906 Tetapi seorang terapis ruqyah yang pertama
1907 ya itu tadi, sebaiknya jangan menjadikan Jangan menjadikan ruqyah sebagai
1908 ruqyah sebagai mata pencarian. Sebaiknya. mata pencarian
1909 Saya tidak mengharamkan, bukan, cuma
1910 janganlah. Begitu ya. Insyaallah masih
1911 banyak usaha yang lain. Terus kemudian
1912 ruqyah itu kan ibarat senjata. Kenapa kok
1913 diruqyah sana enggak keluar, diruqyah si
1914 fulan keluar. Karena apa. Ruqyah adalah
1915 senjata. Kalau lisan kita itu bohong, enggak
1916 bersih, hati kita kotor, ya meruqyah enggak
1917 mempan. Gitu. Makanya, yang penting
1918 bukan masalah banyaknya amalan kita, baca
1919 Qur’annya banyak, puasanya banyak,
1920 sholatnya banyak, kerudungnya gede banget.
1921 Atau bercadarnya, wise, hitam. Tetapi ketika Ketika engkau, hatimu tidak bersih,
1922 engkau, hatimu tidak bersih, lisanmu tidak lisanmu tidak kau jaga, maka jangan
1923 kau jaga, maka jangan berharap senjatamu berharap senjatamu itu ampuh.
1924 itu ampuh. Karena senjatanya itu tajamnya Karena senjatanya itu tajamnya
1925 kenapa, karena kebersihan hati kita, cinta kenapa, karena kebersihan hati kita,
1926 kita kepada Allah itu kuat, gitu kan. cinta kita kepada Allah itu kuat,
1927 Kemudian terhadap sesama itu tidak pernah terhadap sesama itu tidak pernah
1928 menyakiti. menyakiti.
1929 Mempengaruhi sekali berarti itu ya?
1930 Wow, gede banget itu pengaruhnya. Pernah
1931 kan diruqyah si A, si B tidak ngefek.
1932 Disuruh yang lain langsung keluar. Baru
1933 ketemu udah keluar.
1934 Oh?
1935 Iya. Baru ketemu udah reaksi gitu lho.
1936 Ee. Ada satu kasus kemarin Dok, yang
1937 saya dapat di salah satu lembaga ruqyah
1938 juga gitu. Jadi, ketika diruqyah pasien ini
1939 kemudian bereaksi tapi enggak keluar
164
1940 gitu. Bahkan sampai akhir terapi ruqyah
1941 dan terapisnya menyerah. Itu menurut
1942 Dokter ada apa sih sebenarnya?
1943 Eee. banyak ya. Ada dua faktor. Pertama,
1944 gini, kalau kita mau meruqyah itu dibenahi Kalau kita mau meruqyah itu
1945 dulu hatinya. Tadi saya bilang ya, amalan- dibenahi dulu hatinya.
1946 amalannya, tauhidnya itu harus benar dulu. Amalan-amalannya, tauhidnya itu
1947 Kemudian peruqyahnya itu tadi benar, harus benar dulu.
1948 senjatanya haru bagus. Kalau dua-duanya Senjatanya haru bagus
1949 enggak seimbang. Ininya enggak diberesin
1950 dulu. Ini juga enggak, senjatanya enggak
1951 bagus. Ya sudah, enggak bisa.
1952 Jadi kita, cuma bereaksi, tapi dia enggak
1953 apa-apa, enggak ngefek. Gitu ya?
1954 Iya. Enggak ngefek kan? Itu bisa jadi gitu.
1955 Atau memang, karena memang, dari satu
1956 sisinya si yang satu tadi dia menolak. Dia
1957 berpengasih cinta dengan syirik itu kan,
1958 hatinya penuh kebencian sesama muslim.
1959 Mulutnya keji menyakiti. Ah, enggak bisa.
1960 Saya yang gitu enggak mau ruqyah. Males.
1961 Wasting time?
1962 Em, buang-buang waktu. Iya. Wasting time.
1963 Oh gitu. Berarti nanti pasca ruqyah,
1964 berarti kan sebelumnya ada edukasi dulu,
1965 kemudian ruqyah, treatment gitu kan,
1966 baru kemudian edukasi lagi, begitu ya,
1967 Dok?
1968 Iya. Tetap ada eduksi terus. Berjalan. Tetap ada eduksi terus. Berjalan
1969 He’em.
1970 Karena memang orang ruqyah itu kan
1971 kadang, “Saya kok saya engak sembuh-
1972 sembuh. Kok saya kayak gini, kayak gitu”
1973 gitu. “Kok saya jadi mimpi ini.” jadi
1974 beragam. Jadi harus terus edukasi itu.
1974 Makanya hubungan kita kan terus menerus. Hubungan kita kan terus menerus
1975 Kalau misalnya ditotal ini kira-kira
1976 berapa banyak sih pasiennya Dokter?
1977 Dan kebanyakan laki-laki atau
1978 perempuan. Dan rata-rata usia berapa
1979 gitu?
1980 Kalau pasien udah enggak bisa di ini yah.
1981 Untuk pasien ruqyah enggak bisa dihitung.
1982 Karena memang kita itu pasien ruqyah itu
1983 jadi satu dengan rekam medis umum.
1984 He’em.
1985 Kalau jumlahnya ya banyak lah. Kalau
1986 untuk ini. Tapi secara umum tidak mesti
1987 saya ruqyah. Pasien untuk sihir, ‘ain itu Pasien untuk sihir, ‘ain itu tidak mesti
1988 tidak mesti saya ruqyah. Setiap hari mesti saya ruqyah. Setiap hari mesti selalu
1989 selalu ada. Jumlahnya mesti di atas lima. ada. Jumlahnya mesti di atas lima.
165
1990 Gitu.
1991 Jadi hampir tiap hari pun pasti
1992 melakukan terapi ruqyah gitu ya?
1993 Iya. Ada yang bekam. Ada hanya konsultasi Ada yang bekam. Ada hanya
1994 biasa. Dan mestinya itu masuk daftar tunggu konsultasi biasa
1995 kalau mau ketemu saya lho ya.
1996 He’eh.
1997 Kalau enggak, mau dengan terapis sih
1998 langsung dijalankan. Kebanyakan kita,
1999 capek lho, sayang, ruqyah itu. Makanya
2000 kalau orang mau ruqyah, sekali ruqyah 75
2001 ribu, ya biarin aja. Soalnya emang capek
2002 banget.
2003 He’em. Betul. Sebetulnya ruqyah ini
2004 kalau misalnya dibilang dengan, kalau di
2005 psikologi memang kami membahas
2006 ruqyah ini kan mirip-mirip dengan
2007 hipnoterapi. Dan kemudian, ketika
2008 membahas dengan teman-teman,
2009 mungkin dari perguruan silat, ruqyah, oh
2010 itu kayak tenaga prana gitu, tenaga
2011 dalam seperti itu. Menurut Dokter
2012 gimana?
2013 Ohya. Saya kan belajar juga, saya praktisi
2014 hipnoterapi. Beda ya. Hipnoterapi itu justru
2015 kan kasus-kasus ini pakai jin. Kalau
2016 hipnoterapi itu kan ruqyah, eh, kalau ruqyah
2017 itu kan pakai Al-Qur’an. Dan tidak boleh
2018 tidak dengan Alquran. Mutlak Al-Qur’an
2019 doang. Hadits juga enggak bisa. Pakai Al-
2020 Qur’an. Kemudian untuk yang apa namanya
2021 hipnoterapi itu kan dengan omongan, jadi
2022 membuat orang itu masuk ke dalam dunia
2023 yang lain dan segala macam. Sangat jauh
2024 berbeda ya, ruqyah dengan hipnoterapi.
2025 Saya ketika terjun ke dunia hipnoterapi,
2026 justru orang-orang hipnoterapi itu harus kita
2027 lawan dengan, salah satunya dengan ruqyah.
2028 Guru saya, ya mengajarkan hipnoterapi itu
2029 kan saya lihat ya, kadang kala guru saya itu
2030 kan murni hipnoterapi, kita kan biasa
2031 hipnoterapi. Ngobrol gitu. Ibaratnya
2032 melakukan sesuatu agar engkau itu tunduk
2033 kepadaku.
2034 He’em.
2035 Kan begitu. Tapi kan harus ada engkau
2036 percaya dulu dengan saya. Gitu, kan?
2037 Iya, betul.
2038 Adapun hipnoterapi yang mereka yang itu
2039 yang sebenarnya yang tidak diperbolehkan
2040 dalam Islam. Karena ada guru saya sampai
166
2041 gini, pegang kamu, langsung blek, jatuh,
2042 jatuh. Kayak Uya Kuya itu.
2043 Iya.
2044 Itu enggak mungkin syar’i.
2045 Iya, betul.
2046 Hipnoterapi yang benar enggak mungkin
2047 kayak begitu. Pasti dengan jin itu. Mutlak
2048 seratus persen. Saya yakin. Enggak bisa
2049 enggak. Karena apa, Nabi juga enggak
2050 pernah bisa mempunyai kekuatan kayak
2051 gitu. Karena kalau hipnoterapi yang
2052 misalnya kita lakukan, yang Islami, kan
2053 tentu ada omongan, ya kan?
2054 He’em.
2055 Ayoo ini, bayangkan ini, misalnya ya.
2056 Seperti itu kan. Edukasi, seperti itu. Tapi
2057 kalau yang hipnoterapi yang Islami harus
2058 ada, buang semua pikiran, dikosongkan.
2059 Kecuali satu, Allah. Ya itu Allah di sini.
2060 Kalau dia hipnoterapi mati kan jangan
2061 sampai semuanya pergi gitu kan?
2062 Betul, betul.
2063 Jadi, ketika hipnoterapi itu ada beberapa hal-
2064 hal yang sebenarnya tidak sesuai dengan
2065 Syariat Islam. Makanya saya tidak suka
2066 semuanya hipnoterapi, hipnoterapi,
2067 hipnoterapi. Dan beberapa praktisi
2068 hipnoterapi, saya punya ada teman,
2069 perempuan, udah pakai cadar juga. Dia kena
2070 gangguan jin. Karena apa, dia memang,
2071 memang, memang itu kan memang
2072 terkadang ada jin-jin masuk di situ. Kalau
2073 disuruh nge-blank gimana enggak gangguan
2074 jin masuk?
2075 He’em. Malah lebih mudah ya?
2076 Iya. Malah lebih mudah jinnya masuk. Jadi
2077 kalau dibilang sama, ooo jauh berbeda.
2078 Reiki, jauh berbeda. Saya pasien-pasien
2079 reiki. Reiki itu kan mandi, Dikasi ee justru
2080 reiki itu dikasi tenaga dalam. Yang justru di
2081 dalamnya itu ada nanti, kan ada
2082 tingkatannya toh reiki itu.
2083 Betul.
2084 Itu ada yang dikasi kayak kalung-kalung.
2085 Gitu lho reiki itu. Selain kalung itu ada nanti
2086 tingkatannya ada juga yang dikasi ikatan-
2087 ikatan kayak kabel-kabel gitu. Kayak
2088 mutiara-mutiara gitu lah pokoknya.
2089 Pokoknya modelnya kayak kalung. Pasien
2090 saya, waaaaduh ya Allah, sampai sekarang
2091 enggak sembuh-sembuh walaupun diruqyah.
167
2092 Jinnya ngikutin terus. Walaupun sudah
2093 dipecah itu kalung, dibuang itu, tetap aja.
2094 He’em.
2095 Reiki seperti gitu.Wah itu mah reiki sudah
2096 ngerti betul lah kayak apa. Jadi kalau misal
2097 diperhatikan itu mirip dengan tenaga dalam
2098 beda yah? Jauh lah. Kita enggak ada tenaga
2099 dalam sama sekali. Enggak ada
2100 hubungannya ya. Tenaga dalam itu kan kita
2101 pakai hhooooo gitu ya.
2102 Iya.
2103 Jadi ada yang memadukan. Jadi, pernah
2104 dengar, siapa PA?
2105 Iya.
2106 PA itu kan sesuatu yang banyak
2107 memungkiri. Karena PA juga pakai tenaga
2108 dalam. “Saya sembelih”, atau dengan
2109 gimana dengan bahasa seperti itu ya.
2110 Wallahua’lam. Saya pernah ketemu PA.
2111 Cuma saya masih melihat beliau masih ada
2112 gangguan juga. Jadi kalau PA itu kan dulu
2113 reiki.
2114 He’em.
2115 Orang PA bisa mengerti mana reiki mana
2116 enggak. Sayangnya dia menggabungkan
2117 sekarang. Sebagian dia gabungkan, yang
2118 sisa-sisanya dulu. Makanya jinnya banyak
2119 banget itu kan dia.
2120 Diijinkan enggak sih, Dok, sebetulnya
2121 penggabungan seperti itu?
2122 Karena hasilnya, eee, jadi gini, kalau sampai
2123 dia suruh meneropong masuk ke dalam gitu,
2124 enggak sih. Enggak perlu. Tidak ada
2125 keperluan.
2126 He’em.
2127 Karena para ulama aja cukup aja dengan
2128 ruqyah, keluar, keluar udah selesai. Ngapain
2129 juga pakai kayak gitu. Teknik-teknik seperti
2130 itu. enggak ada manfaatnya. Gitu lho. Yang
2131 teknik tadi, saya tidak setuju dengan teknik
2132 pukul. Tak usah terkenal pakai teknik pukul.
2133 Enggak perlu, pegang gini aja bisa kok. Ya,
2134 kan?
2135 He’em.
2136 Enggak perlu juga pakai tenaga dalam.
2137 Pakai tak tusuk kamu, tak sembelih kamu,
2138 menerawang, meneropong itu. Enggak
2139 perlu. Asalkan kau bilang, bismillah, engkau Bismillah, engkau keluar dengan
2140 keluar dengan nama Allah, bismillah engkau nama Allah, bismillah engkau
2141 bertobatlah, laillahaillallah. Jadi jinnya itu bertobatlah, laillahaillallah. Jadi
2142 didakwahi, bukan disakiti. jinnya itu didakwahi, bukan disakiti
168
2143 He’em.
2144 Dipukul-pukul itu ngapain. Kalau aja dia
2145 ngeyel enggak usah dipukul. Gini aja, pencet
2146 aja. Udah keluar. Atau pakai teropong.
2147 Ngapain neropong alam jin?
2148 Hihihi
2149 Iya kan? Enggak ada gunanya, enggak ada
2150 manfaatnya, dan enggak boleh juga. Cukup
2151 kita katakan, engkau keluar dengan nama
2152 Allah, bertobat, kalau dia masih kafir atau
2153 muslim pun tetap diulangi tahlil-nya,
2154 syahadat-nya diulang. Bertobat kepada,
2155 dikasi tahu tempatnya. Kamu tinggal di
2156 mana. Karena jin itu kan bodoh-bodoh.
2157 He’em.
2158 Kamu tinggal di laut. Kamu tinggal di hutan.
2159 Jangan di rumah siapa pun, mengganggu.
2160 Begitu. Belajar baca Quran. Begitu. Jadi
2161 kita, jadi meruqyah bukan untuk menyakiti,
2162 bukan harus tenaga dalam, malah enggak
2163 boleh. Cukup dengan Al-Qur’an, dia kan Cukup dengan Al-Qur’an, dia kan
2164 keluar. Jadi yang bermanfaat itu bukan keluar
2165 ruqyah nya. Jadi kalau dia mau
2166 menggunakan teknik-teknik berarti dia
2167 mengaku yang bermanfaat tekniknya.
2168 Padahal sudah dikatakan, ruqyah itu tidak
2169 akan bermanfaat, illa biidznillah, kecuali
2170 dengan ijin Allah. Jadi bukan ruqyahnya,
2171 apalagi tekniknya, apalagi pukulannya.
2172 Yang bermanfaat apa? Ijinnya Allah tadi.
2173 Justru ijin Allah itu bermanfaat ketika kita Ijin Allah itu bermanfaat ketika kita
2174 itu, bersih lisannya. Bersih hati dan pikirnya. itu, bersih lisannya. Bersih hati dan
2175 Kayak gitu. pikirnya
2176 He’em.
2177 Kalau pakai kayak gitu, ah, saya selama ini
2178 enggak pernah. Alhamdulillah. Cukup
2179 dengan itu. Karyawan saya suruh yang ngaji,
2180 yang baik, yang benar. Minta maaf sama
2181 tetangga. Sama-sama Muslim. Hilang sudah.
2182 Berarti, bisa dikatakan sebenarnya
2183 Dokter enggak setuju dengan teknik-
2184 teknik yang seperti itu?
2185 Kalau itu memang enggak setuju karena
2186 memang tidak diijinkan. Karena kan
2187 memang berbeda ya. Tenaga dalam itu kan
2188 memang tidak diperbolehkan. Dan ruqyah,
2189 jelas, sekali lagi, tidak sama, sangat jauh
2190 berbeda dengan tenaga dalam. Apalagi
2191 dengan reiki. Reiki sangat jauh berbeda. Dan
2192 orang-orang yang memiliki tenaga dalam,
2193 baik reiki, hipnoterapi, itu kenyataannya
169
2194 ketika diruqyah jinnya banyak sekali. Kalau
2195 itu sama, harusnya mereka bersih, dong?
2196 Iya.
2197 Kalau itu sama, seimbang, berarti harusnya
2198 mereka bersih. Kenapa para praktis
2199 hipnoterapi, reiki, kemudian yang lain-
2200 lainnya itu. Yang tenaga dalam, apa lagi
2201 tenaga dalam yang lain. Banyak sekali
2202 ketika ke sini sulit banget untuk
2203 menghilanginnya. Ternyata, banyak sekali
2204 jinnya. Karena apa? Ada sangat jauh
2205 berbeda dengan yang namanya syari’at
2206 dengan yang tidak. Begitu. Kalau untuk
2207 seperti pasien-pasien misalnya, yang ada
2208 beberapa mungkin ketemu yang indigo
2209 misalnya, menurut mereka indigo.
2210 Seperti itu?
2211 Menurut mereka indigo.
2212 He? Itu gimana?
2213 Banyak. Anak yang tiga tahun tadi kan juga
2214 indigo. Menurut orang, bahasanya adalah
2215 orang-orang yang, saya tidak ngerti bahasa
2216 indigo itu ya, dalam artian, siapakah
2217 pencetus awalnya, asal muasalnya. Tentunya
2218 itu kan dari ilmu-ilmu psikologi, psikiatri,
2219 dan segala macam. Enggak ada ya. Saya
2220 tidak menilai indigo itu ada. Karena pada
2221 kenyataannya, mereka yang mengaku indigo
2222 ke sini, ketika diruqyah, juga keluar. Gitu.
2223 Jadi ada anak, ibunya akan belajar di sini.
2224 Anaknya indigo, gitu kan, “Aku enggak mau
2225 pokoknya kalau DF. Ibu ngaji DF.” Gitu
2226 kan. Ketika kita ruqyah, ya ada memang.
2227 Reaksinya sama, Dok, dengan orang
2228 dewasa?
2229 Ya sama. Plek. Enggak ada bedanya. Jadi
2230 pada indigo itu anak kena gangguan jin,
2231 adalah jin turunan dari orang tuanya. Atau
2232 tadi ya, ibunya punya pegangan batu.
2233 Anaknya jadi indigo. Pasti ada sesuatu kita
2234 runtut, pasti ada. Enggak mungkin enggak.
2235 Karena indigo itu dia melihat sosok yang
2236 lain.
2237 Iya.
2238 Adik saya yang ini juga indigo. Sepupu ya.
2239 Apa yang terjadi sekarang? Dia sampai
2240 diabetes melitus. Anak-anak lho.
2241 He’em.
2242 Waktu itu dia diabetesnya kumat SMP.
2243 Gulanya itu sampai sembilan ratus lebih,
2244 sampai hampir seribu. Dan koma di
170
2245 Bethesda.
2246 Ya Allah.
2247 Itu masih kecil. Akhirnya tidak bisa mens
2248 sampai sekarang. Kurus banget. Lunglit.
2249 Orang mengertinya dia indigo. Kita biasa
2250 kalau ketemu dia indigo yang dikatakan
2251 indigo yang dikatakan punya kelebihan. Itu
2252 justru kekurangan. Mesti ada sesuatu yang
2253 salah dari orang tuanya.
2254 Hemm.
2255 Banyak orang tuanya yang enggak terima
2256 saya bilang, saya jelaskan begini. Saya
2257 runtutkan, ada mimpi, ada pegangan ini,
2258 semua gitu.
2259 He’em.
2260 Kalau yang jujur. Insyaallah sembuh
2261 anaknya. Tapi sayangnya mereka, seringkali
2262 nutup-nutupin gitu. Ya seringnya kan jadi
2263 masalah. Diobatin percuma kan. Ruqyah itu
2264 kan nggak cuma kerja kita, kalau orang tua
2265 apalagi anaknya nggak membantu dengan
2266 kejujuran ya percuma kan?
2267 Iya, iya, betul.

171
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek :B Lokasi : Asrama Kalimantan Barat


Tanggal : 09 Maret 2017 Teknik : Wawancara Tak Terstruktur
Pukul : 10.45 - 12.36

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Assalamu’alaikum Mas... Afwan, Mas B ya?
2 Wa’alaikumsalam warohmatullah wabarokatuh...
3 Mbak Rizha ya?
4 Iya Mas
5 Masuk, Masuk... Maaf ya cuma begini adanya.
6 Duduk, duduk. Gimana? Apa yang bisa saya bantu?
7 Iya Mas, ini terima kasih sudah diizinkan
8 mencari informasi dan berbagi waktu hari ini.
9 Jadi gini, saya Rizha dari UIN Sunan Kalijaga.
10 Saat ini kan nyusun penelitian terkait ruqyah.
11 Nah saya dapat kontak Mas dari F adik tingkat
12 saya, F. F bilang Mas praktisi ruqyah dari ACT
13 temennya F.
14 O iya iya. Kemarin F juga sudah hubungin saya
15 kok. Ini skripsi kah?
16 Iya Mas. Tujuannya pengembangan
17 pengetahuan sih. O iya Mas, sebelumnya saya
18 mohon izin selama sesi ini akan saya rekam.
19 Tujuan perekamannya supaya data yang saya
20 peroleh dari Mas bisa saya tulis ulang untuk
21 kemudian saya analisis.
22 Monggo, silakan silakan.
23 Mas tinggal disini putra Kalimantan kah?
24 Iya, saya dari Berau, Kalimantan Timur. Dari Berau, Kalimantan
25 Owalaaaah, saya dari Samarinda. Salam kenal Timur.
26 ya Mas. Nggak nyangka ketemu putra Kaltim.
27 Beraunya dimana Mas?
28 Tanjung Redeb saya. Mbaknya? Tanjung Redeb
29 Saya Samarinda kota, di kotanya.
30 Saya punya paman yang tinggal disana. Mananya
31 Mahakam Mbak?
32 Deket. Dekeeet banget dari Mahakam. Kurang
33 dari sekilo. Masnya pernah kesana kah?
34 Sekali di Masjid apa itu? Yang besar.
35 Oo Islamic Center bukan? Dekat Mahakam?
36 Ah iya itu, dekat mahakam.
37 Terbesar dan termewah se-Asia Tenggara
38 konon...
39 O iya Mbak, bahas Ruqyah memang kenapa?
40 Nah jadi gini Mas, saya pribadi ingin belajar
41 memahami ruqyah karena dulu memang
42 menurut saya ruqyah ini nggak terkategori
172
43 masuk logika saya. Nah waktu di UIN ternyata
44 dzikir itu terapi, jadilah saya penasaran letak
45 logikanya ruqyah itu dimana. Berbasis
46 penasaran itu, akhirnya saya penelitian, jadilah
47 sekarang ini. Oh iya, boleh mulai saya rekam ya
48 Mas?
49 O iya monggo monggo.
50 Saya taruh sini ya Mas?
51 Oke oke.
52 Oke. E Mas sebelumnya pengen nanya-nanya
53 tentang ruqyah. Awalnya Mas tertarik untuk
54 jadi praktisi ruqyah itu gimana ceritanya?
55 Eee kalo tertarik jadi peruqyah itu panjang ya
56 ceritanya. Berawal dari a pertama saya itu orangnya Orangnya penakutan
57 penakutan. Penakutan... Saya penakutan, Masuk
58 dalam artian takut hantu gitu ya. Karena dulu Takut hantu
59 sekitar sejak kelas 2 SMK, itu saya sering ditinggal Sejak kelas 2 SMK
60 orangtua untuk keluar kota. Jadi ketika ditinggal Sering ditinggal orangtua
61 saya sendirian di rumah. Ketika sendirian, pas keluar kota
62 malem itu sering banyak gangguan ketika saya Ketika sendirian, pas malem
63 makan di depan tv seperti ada yang nengok-nengok, itu sering banyak gangguan
64 ada yang ngeliat itu. Padahal cuma ada saya doang.
65 Nah pada suatu ketika ada temen nyaranin. Temen, Makan di depan tv seperti ada
66 terus nyaranin, dia bilang, “kamu nggak ikut ruqyah yang nengok-nengok
67 kah?” katanya. “Nggak ikut ruqyah?” gitu.
68 “Tetanggamu ikut lho.” Karena tetangga itu temen Temen nyaranin
69 juga. “Tetanggamu ikut ruqyah” gitu. “Ruqyah itu Ikut ruqyah
70 gimana sih?” saya bilang. Saya, eeee pada saat itu
71 juga di tv lokal adaaaa acaraa namanya SIGAB, Sisi Di tv lokal adaaaa acaraa
72 Gaib. Seperti ya kayak Dunia Lain gitu ya. namanya SIGAB, Sisi Gaib
73 Kayak Uka-uka gitu ya?
74 Uka-uka. Ya itu, terus sampai padaaa, akhirnya
75 saya bilang “Ini seperti ini kayak masukkan jin gitu “Ini seperti ini kayak
76 ya? Masukin jin ke dalam tubuh terus dikeluarin masukkan jin gitu ya?
77 gitu kan?” Terus katanya “Ya nggak tau. Coba aja Masukin jin ke dalam tubuh
78 tanya ke temen kamu yang tetangga itu” katanya. terus dikeluarin gitu kan?”
79 Nah itu pada akhirnya kita ngumpul, saya ngumpul, Ngumpul,
80 sama temen yang tetangga, sama temen yang lain
81 juga. Di sebuah, e kalau di Berau itu ada namanya
82 kafe tepian. Kafe tepian
83 O tepian...
84 Kita ngobrol, terus saya tanya, namanya C, temen Saya tanya
85 saya namanya C. “Eee C, gimana sih ruqyah itu?
86 Dia kayak Masukkan jin gitu atau ngeluarin jin
87 juga?” gitu kan. “Atau ngobrol-ngobrol gitu biar
88 bisa ngeluarin ilmu yang hebat, terus ngusir syetan”
89 gitu. “O enggak Akhi, enggak. Ruqyah itu malah Ruqyah itu malah sebenarnya
90 sebenarnya do’a” katanya. “Do’a yang bener-bener do’a
91 Rasulullah salallahu ‘alaihiwasallam itu
92 menganjurkan. Karena diiii, diii, apa namanya?,
93 dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Dicontohkan oleh Rasulullah
173
94 Contoh ketika kamu mau tidur, itu baca do’a dulu dan para sahabat.
95 misalkan. Terus Masuk wc kaki kiri dulu terus baca
96 do’a, itu namanya ruqyah itu. Tapi dalam artian
97 umum... Kalau artian khusus, ruqyah itu jampi- Artian khusus, ruqyah itu
98 jampi. Jampi-jampi yang kalau secara istilah dia jampi-jampi
99 jampi-jampi, atau komat-kamit, atau do’a yang dii Secara istilah jampi-jampi,
100 eee apa namanya? Ditujukan ke orang dengan atau komat-kamit, atau do’a
101 niatan untuk menyembuhkan sebuah penyakit. yang ditujukan ke orang
102 Begitu. Atau gangguan jin.” Dari situlah saya mulai dengan niatan untuk
103 paham eee ruqyah. Pertama saya praktekkan mulai menyembuhkan sebuah
104 pulang ke rumah itu masih sendiri, masih sendiri, penyakit atau gangguan jin.
105 masih ditinggal orang tua, terus saya coba untuk Mulai paham
106 wudhu, terus saya coba untuk ruqyah mandiri Pertama saya praktekkan
107 dengan 3 qul yang diajarkan Rasulullah, saya baca Coba untuk wudhu, ruqyah
108 ayat kursi dulu, saya nggak hapal ayat kursi, sambil mandiri dengan 3 qul, baca
109 baca itu. Sama dua ayat terakhir surat Al-Baqoroh. ayat kursi, dua ayat terakhir
110 Saya praktekkan. Alhamdulillah selama itu eee surat Al-Baqoroh
111 ketakutan saya itu mulai mulai hilang. Pada suatu Ketakutan mulai hilang
112 ketika saya sudah mulai gabung di ruqyah itu Gabung di ruqyah
113 sendiri, ada yang ujian saya, ada yang menggoda. Ada yang menggoda.
114 Pada saat itu saya sendiri juga, saya lagi eeee
115 chattingan sama temen, tiba-tiba sekitar jam 11 itu Chattingan sama temen, tiba-
116 ada yang nangis gitu di samping rumah. Itu nggak tiba sekitar jam 11 ada yang
117 pernah saya alami sebelumnya. Ada yang nangis. nangis di samping rumah. Itu
118 Jadi bener-bener ada yang nangis itu. Terus chat nggak pernah saya alami
119 yang tadinya lancar, jadinya kayak apa, jaringannya sebelumnya.
120 tu rusak. Nggak bisa terkirim gitu. Saya baca dalam Chat yang tadinya lancar,
121 hati, e baca apapun yang bisa saya baca gitu, sambil jaringannya tu rusak. Nggak
122 dikeraskan, ee Alhamdulillah tangisan itu hilang. bisa terkirim. Saya baca
123 Terus yang tadinya chat itu terhalang, yang enggak dalam hati, apapun yang bisa
124 lancar, jadinya lancar kembali. saya baca, sambil dikeraskan,
125 Terkirim semua? tangisan itu hilang. Chat
126 Iya terkirim, semua. Alhamdulillah. Setelah saya jadinya lancar kembali.
127 lihat ooo, kalau saya jadi peruqyah itu gangguannya Kalau saya jadi peruqyah itu
128 juga luar biasa. Nggak, nggak cumaa apa?, yang gangguannya juga luar biasa.
129 nggak belajar pun akan diganggu apalagi yang Yang nggak belajar pun akan
130 belajar, gitu. Semakin dekat sama Allah, apalagi dia diganggu apalagi yang
131 akan menjadi tentaranya Allah misalkan yang akan belajar. Semakin dekat sama
132 berperang melawan syetan dan syetan itu nggak Allah, dia akan menjadi
133 suka sama orang beriman. Kita perangi mereka tentaranya Allah berperang
134 akan merangi juga. Gitu. melawan syetan dan syetan
135 Kok bisa segitunya ya tertarik padahal kalau itu nggak suka sama orang
136 sebetulnya kan kalau dilihat ruqyah itu kan beriman. Kita perangi mereka
137 punya hubungannya dengan mistik, kemudian akan merangi juga
138 ya terutama Kalimantan ya.
139 Iya.
140 Memang kan terkenal sekali, gitu. Cuma, nggak
141 banyak dari temen-temen meski tahu begitu
142 tertarik, apalagi sampai maju eh jadi pengen
143 lebih tahu gitu. Ada beberapa dari mereka yang
144 mungkin kayaknya eee nggak mau berurusan
174
145 dengan jin. Meskipun takut, kesannya jadi ah
146 treatback aja deh, mundur aja deh. Ini kok
147 berani gitu?
148 Nah, ee kenapa saya milih ini ya, karena begitu
149 peeer, saya pertama saya ikut kajian, itu saya mau Saya pertama saya ikut kajian
150 sudah mulai e mulai mulai, mindset saya udah Mindset saya udah mulai
151 mulai berkembang gitu tentang syetan, tentang jin, berkembang tentang syetan,
152 tentang yaaaa hal-hal mistis kayak gitu. tentang jin, tentang hal-hal
153 Bahwasannya mereka itu benar-benar ada gitu. mistis
154 Cuma saya nggak percaya waktu itu, hal gitu itu Mereka itu benar-benar ada
155 beneran ada nggak sih? Saya nggak percaya dulu. Saya nggak percaya dulu
156 Terus bertemu teman yang indigo, pada saat itu Bertemu teman yang indigo
157 indigo, ada dua orang. Pertama dia bilang “Wah, Dua orang
158 disini ada ni” katanya. Ada ni. Terus saya juga pake Wah, disini ada ni. Saya juga
159 radar dulu. Yang aplikasi radar ada dulu kan, pake radar dulu.
160 Ghost-radar?
161 Ghost-radar. Naaah itu... Terus ada titik-titiknya Ghost-radar.
162 gitu. Diarahkan kan, muncul. “Kok pindah tempat
163 ya?” katanya. Betul. Terus temannya satu juga,
164 “Mana? Mana?” katanya yang indigo. “Mana,
165 mana? Coba liat. O iya.” Katanya. Dia juga, dia
166 juga ada disitu. Ya gitu ya. Ya kan saya merinding Saya merinding
167 gitu kan. Naah, habis itu karena juga alasannya Alasannya orangtua saya
168 orangtua saya setiap tahun tu apa namanya, bikin setiap tahun bikin Adat khas
169 adat. Adat khas Berau, khas tempat saya, daerah Berau
170 Berau. Adatnya itu seperti eeee kayak apa ya, yang
171 dia kuning, eee apa ya,
172 Eee yang untuk ngobatin anak kecil sawan itu?
173 Iya untuk ngobatin anak kecil itu yang sawan itu
174 dikasi kunyit ya kan, terus nanti ada space, ada
175 tumpeng kecil itu nanti dibuang ke sungai sama
176 telor.
177 Ooo kalau di Samarinda itu namanya Larungan.
178 Larungan? Aaa dipidarai itu? Dipidarai
179 Aaa pidarai itu, iya.
180 Iya. Itu nanti dibuang ke sungai setiap tahun, terus
181 airnya diambil, terus diminum gitu katanya obat.
182 Terus saya bilang, saya mulai paham o ini nggak Mulai paham
183 boleh gitu kan, ternyata ini nggak boleh. Ini syirik. Syirik
184 Kenapa harus makanan harus dibuang? Terus dulu
185 juga pas bikin kayak kayak obat kayak gitu,
186 tumpeng kecil-kecil itu ditaruh di sudut-sudut. Di Tumpeng kecil-kecil itu
187 sudut-sudut rumah, di sudut kamar, di sudut wc gitu ditaruh di sudut-sudut
188 kan, saya bilang, “Mak, kok ini dibuang, dibuang- Mak, kok ini dibuang,
189 buang kayak gini mubazir gitu kan. Sedangkan dibuang-buang kayak gini
190 mubazir itu salah satu eee sifat syetan gitu”. Terus mubazir gitu kan. Sedangkan
191 dia marah. Dia marah. Di situlah saya mulai o itu mubazir itu salah satu eee
192 nggak boleh. Ini harus dituntaskan ni. Harus sifat syetan gitu
193 diberantas kayak gini ni. Pernah juga saya bentrok
194 sama Ibu karena katanya, “Kamu dulu kecil sekitar Kamu dulu kecil sekitar umur
195 umur satu tahun, kamu tu sekarat” katanya. Di satu tahun, kamu tu sekarat
175
196 kampung. Sekarat terus “Mata kamu tu putih, nggak Mata kamu tu putih, nggak
197 bisa ngapa-ngapain lagi” kan. “Sudah sesak bisa ngapa-ngapain lagi.
198 napasnya”. Terus kata dokter juga “Wah ini nggak Sudah sesak napasnya
199 bisa diapa-apain ni”” Akhirnya dibuatin tumpeng Akhirnya dibuatin tumpeng
200 itu, adat itu, setelah nenek saya eee apa namanya itu, adat itu, setelah nenek
201 dari sungai, ngambil air yang eee buat obat tu Dari sungai, ngambil air buat
202 ternyata saya sudah sembuh disini. Nah mulailah obat ternyata saya sudah
203 mereka begitu setiap tahun, setiap habis lebaran. sembuh disini. Nah mulailah
204 Oow...... mereka begitu setiap tahun,
205 Dan tertariknya lagi apa ya? Eee karena saya ingin setiap habis lebaran.
206 jelaskan, ingin memberitahukan kepada temen- Karena saya ingin jelaskan,
207 temen dekat saya, khususnnya orang-orang dirumah ingin memberitahukan
208 bahwa syetan itu betul-betul ada. Kemudian dia kepada temen-temen dekat
209 tidak akan pernah berhenti menggoda manusia gitu. saya, khususnnya orang-
210 Sekecil apapun eeee apa namanya? Eee apa ya? Eee orang dirumah bahwa syetan
211 dia itu kan terus menggoda kita, bagaimanapun itu betul-betul ada. Dia tidak
212 caranya, walaupun segala cara. akan pernah berhenti
213 Depan belakang kiri kanan menggoda manusia
214 Depan belakang kiri kanan, ya betul. Sampai dia bagaimanapun caranya,
215 nggak percaya juga sih saya jelasin kan, ya saya walaupun segala cara.
216 jelasin masalah eeee ya ibu saya tu ibu saya sering Ibu sering kakek nenek.
217 mimpi ini, mimpi kakek nenek. Ya sering Sering didatangin kakek
218 didatangin kakek nenek. Kalau dia sakit, mimpi, nenek. Kalau dia sakit,
219 terus dikasih tahu obat. Dipraktekkin, sembuuuh... mimpi, terus dikasih tahu
220 Saya bilang, “Mak, kalau mimpi ketemu sama obat. Dipraktekkin,
221 orang yang sudah meninggal itu, itu bukan, itu sembuuuh... Saya bilang,
222 bukan orangnya, tapi itu syetan.” Saya bilang. “Mak, kalau mimpi ketemu
223 Ciri ya? sama orang yang sudah
224 Iya. Terus dia bilang, “Ah masa kau begini begini meninggal itu, itu bukan, itu
225 begini.”. Alhamdulillah saya do’a do’a do’a Allah bukan orangnya, tapi itu
226 kasih jalan pada saat itu. Saat itu siaran Khazanah syetan.”
227 Ruqyah, menjelaskan tentang jin, tentang syetan Saat itu siaran Khazanah
228 gitu. Dijelaskan disitu. Saya tahu Ibu saya nonton. Ruqyah, menjelaskan tentang
229 “Mak coba nonton ini.” Dijelasin disitu. Akhirnya jin, tentang syetan
230 setelah film itu habis, saya bilang, “Nah gitu Mak.
231 Kan saya sudah bilang. Mimpi, mau sadar apa lagi
232 ibadah gitu”. Ya akhirnya dia senyum-senyum gitu
233 dan ee mulai paham gitu. Yang eee yang obat-obat Mulai paham yang obat-obat
234 yang dia lakukan itu nggak pernah dia... saya bilang nggak pernah
235 “Kalau Mamak buat lagi obat seperti itu di rumah,
236 saya, apa? Saya pergi dari sini.” Maksudnya, ketika Ketika dia buat kayak begitu,
237 dia buat kayak begitu, saya keluar rumaaah gitu. saya keluar rumaaah
238 Tapi ketika dia selesai, saya balik lagi...
239 Kenapa gitu Mas?
240 Ha?
241 Kenapa gitu?
242 Karena apa, karena saya nggak suka. Saya nggak suka
243 Nggak mau jadi bagian dari itu attaauu...
244 Iya, nggak mau jadi bagian dari itu. Ee karena saya Nggak mau jadi bagian dari
245 sudah bilang, saya sudah bilang ini nggak boleh itu. Saya sudah bilang ini
246 nggak boleh nggak boleh. Daripada nanti sakit hati nggak boleh nggak boleh
176
247 sendiri mending saya pergi. nggak boleh. Daripada nanti
248 Ooo gitu... Oke oke oke. Terus, ini Mas, kalau sakit hati sendiri mending
249 pengalaman kasus pertama gimana? saya pergi.
250 Em, ya. Pengalaman kasus pertama. Saya eeee
251 awalnya ikut pelatihan dulu, ikut pelatihan, saya Awalnya ikut pelatihan
252 jadi diruqyah ya dulu, diruqyah, orang diruqyah itu Diruqyah dulu, orang
253 bagaimana. diruqyah itu bagaimana.
254 Pelatihan apa itu Mas?
255 Pelatihan ruqyah. Pelatihan ruqyah.
256 Di?
257 Eeee di Berau. Di Berau
258 Oo biasa Ustadz ngadakan pelatihan seperti itu.
259 Iya. Pembina, pembina. Pembina
260 Ooo, pembina.
261 Iya ngadain ruqyah massal gitu kan. Terus saya ikut Ngadain ruqyah massal saya
262 gitu. Saya juga sering diajak dulu eee tapi belum ikut, sering diajak dulu tapi
263 nangani. Cuman diajak doang. Diajak untuk ikut belum nangani.
264 ngeruqyah. Di kasih tau, oh ini begini, ruqyah itu Di kasih tau
265 begini, tekniknya begini gitu. Nah, pada suatu Pada suatu malam, saya
266 malam, saya diajak sama pembina saya untuk ikut, diajak sama pembina ikut
267 katanya untuk ngeruqyah ilmu kebal. Ilmu kebal. ngeruqyah ilmu kebal
268 Eeee diagnosanya rambutnya itu nggak bisa Diagnosanya rambutnya itu
269 dipotong meski pakai silet. Terus dia sudah nelen nggak bisa dipotong meski
270 yang namanya buntelan dari minyak bintang. pakai silet. Dia sudah nelen
271 Oow... buntelan dari minyak bintang
272 Nah, terus ya macem-macem. Akhirnya di ruqyah Akhirnya di ruqyah, ruqyah
273 pada saat itu, ruqyah pertama, saya saya ruqyah pertama, saya ruqyah kedua.
274 kedua. Di ruqyah, saya datang, yang pembina saya Yang pembina saya yang
275 yang ngeruqyah adeknya. Adeknya. Adeknya juga ngeruqyah adeknya. Adeknya
276 punya gangguan kasus, dicintai jin. Reaksi... Yang juga punya gangguan kasus,
277 kedua saya ngeruqyah kakaknya yang ilmu kebal dicintai jin. Reaksi...
278 tadi. Katanya masih ada perasaan-perasaan. Katanya masih ada perasaan-
279 “Kenapa kayak begitu?” kata pembina saya. “Saya perasaan
280 masih coba ngamalin lagi apakah masih ada reaksi Coba ngamalin lagi apakah
281 atau enggak. Ternyata ada reaksi.” Terus akhirnya masih ada reaksi atau enggak.
282 diruqyah. Saya pertama ngeruqyah itu badannya Ternyata ada reaksi.
283 getar-getar, gini-gini. Saya pertama ngeruqyah itu
284 Ooo badannya getar-getar,
285 Tangannya, apa namanya? Tangannya getar sendiri. Tangannya getar sendiri.
286 Dan eeee awalnya saya gugup ya, takut. Takutnya Awalnya saya gugup ya,
287 nanti mukul, ya, nendang, atau ngejar, atau nanti takut. Takutnya nanti mukul,
288 malah matanya putih kan, ya kayak gitulah kan ya, nendang, atau ngejar, atau
289 takut-takutnya kan. Ternyata enggak. Dia reaksinya nanti malah matanya putih
290 hanya seperti teriak, terus nangis, kejang-kejang, Ternyata enggak. Dia
291 kayak gitu kan, kejang tu dalam artian apa ya, reaksinya hanya seperti
292 tubuhnya itu gerak sendiri gitu. Seperti bukan dia teriak, terus nangis, kejang-
293 yang nggerakin gitu. Kayak gitu aja sih. Terus kejang
294 badan dia mungkin terasa keras gitu, dan eeee Tubuhnya itu gerak sendiri.
295 seperti kayak kayu. Dan saya juga diajarin, ini Seperti bukan dia yang
296 tekniknya kayak gini, “Ini ni kaya gini Akhi”. nggerakin. Badan dia terasa
297 Katanya. “Coba nanti kamu tekan di bagian keras kayak kayu
177
298 tertentu”, memang kalau jin masuk dalam tubuh kan Saya juga diajarin, ini
299 dia ada netap di bagian tertentu. Seperti aliran tekniknya kayak gini
300 darah, terus bagian jantung, kepala gitu kan, atau Kalau jin masuk dalam tubuh
301 enggak perut biasanya. Terus anu sih biasanya gitu. kan dia ada netap di bagian
302 Darimana kita tahu dia ada disana sementara tertentu. Seperti aliran darah,
303 aliran darah itu kan dari kepala sampai kaki, terus bagian jantung, kepala,
304 Mas? atau enggak perut
305 Ya, bagaimana kita tahu ya. Kata Rasulullah itu kan
306 sesungguhnya syetan itu beredar di aliran darah Syetan itu beredar di aliran
307 anak adam. Kita biasa kan nyentuh di bagian leher, darah anak adam.
308 urat nadi yang terbesar. Disini ya. Nyentuh di bagian leher, urat
309 Kenapa begitu? nadi yang terbesar.
310 Karena syetan itu lebih suka, e bukan lebih suka, Syetan itu menempati bagian-
311 mereka menempati bagian-bagian tertentu dan bagian tertentu dan membuat
312 membuat badan itu sakit. Contoh kalau misalkan badan itu sakit.
313 badan kita sakit ketika diruqyah, coba aja tekan
314 disitu, ruqyah bagian situ. Ketika diruqyah yang
315 tadinya tu nggak sakit terus ketika diruqyah ada
316 bagian-bagian tertentu yang tiba-tiba sakit, panas,
317 pusing, atau bergetar, coba sentuhkan aja bagian
318 situ terus diruqyah. Pasti ada reaksi. Entah itu
319 reaksinya muntah, kesurupan aja, atau dia cuma Reaksinya muntah, kesurupan
320 mual-mual, atau enggak sendawa kayak itu, cari aja, atau dia cuma mual-mual,
321 titik-titiknya disitu. Dan ketika sudah kesurupan, atau enggak sendawa
322 kita lebih, lebih sering pake, pake apa namanya, Ketika sudah kesurupan,
323 meruqyah di bagian leher. Bagian yang pernah meruqyah di bagian leher,
324 disitu. Nah kalau itu di peredaran darah paling peredaran darah paling besar.
325 besar.
326 Jadi bisa menjangkau semuanya?
327 Iya, jadi bisa menjangkau ke semuanya. Tapi ketika Jadi bisa menjangkau ke
328 nanti dia menjangkau semuanya, dia akan cari semuanya.
329 tempat aman untuk tinggal.
330 Dulu sih tahun 2007 saya sendiri pernah
331 mencoba ruqyah di Samarinda gitu. Beberapa
332 yang, yang saya sadar betul, saya nggak
333 kehilangan kesadaran ketika itu. Yang dipencet
334 itu jempol kaki, jempol tangan, terus yang
335 daerah-daerah yang gitu, terus ada saya nggak
336 pakai ada kayu ya yang kemudian ditusukkan
337 ke punggung seperti itu. Buat apa sih Mas?
338 Nah iya itu. Jadi kalau misalkan kayak pencetan di Kalau misalkan kayak
339 bagian kaki kayak gitu ya, tangan, itu lebih kepada pencetan di bagian kaki
340 dia mendiagnosa atau mencari titik. Mencari titik kayak gitu ya, tangan, itu
341 tempat syetan itu bersembunyi. Tapi saya nggak lebih kepada dia mendiagnosa
342 pernah ya pakai diagnosa pake mencet bagian jadi atau mencari titik. Mencari
343 gitu atau menggunakan kayu. Kalau kayu, biasanya titik tempat syetan itu
344 kita menggunakan kayu bidara atau kalau enggak bersembunyi.
345 siwak. Itu lebih, lebih menjaga apa namanya, agar Biasanya kita menggunakan
346 tidak bersentuhan langsung, kayak gitu. kayu bidara atau kalau
347 O iya, ini ngomong-ngomong masalah kasus enggak siwak. Lebih menjaga
348 pertamanya Mas tadi. Kasus pertama yang agar tidak bersentuhan
178
349 ditangani Mas. Waktu pertama kali dapat kasus langsung.
350 itu gimana?
351 Perasaannya ya pertama gugup, terus saya cengang, Perasaannya ya pertama
352 ah apa namanya, tercengang sendiri, wow sendiri. gugup, tercengang sendiri,
353 “Kenapa kok bisa kayak begini ya?” Pas bacaan Pas bacaan saya itu masih
354 saya itu masih jeelek pada saat itu. Bacaan saya jeelek pada saat itu
355 masih, makhrajnya itu masih jelek, masih hancur, makhrajnya itu masih jelek,
356 tajwidnya juga masih hancur, tapi kok bisa bereaksi masih hancur, tajwidnya juga
357 gitu. Nah saya berkata, “Wah luar biasa sekali Allah masih hancur, tapi kok bisa
358 ini.” Habis itu saya mulai percaya dan yakin, mulai bereaksi
359 betul-betul yakin bahwa pertolongan Allah itu Wah luar biasa sekali Allah
360 sangat luar biasa untuk hamba-hambaNya yang ini.” Saya mulai percaya dan
361 ingin bertaubat. Kadang ketika orang meruqyah yakin, mulai betul-betul yakin
362 terus nggak reaksi misalkan, nggak ada reaksi, dia bahwa pertolongan Allah itu
363 futur disitu. Kok aku ngeruqyah kok nggak ada sangat luar biasa untuk
364 reaksi ya? Nggak ada reaksi apa-apa, nggak ada hamba-hambanya yang ingin
365 reaksi kayak gitu. Nggak kesurupan misalkan, atau bertaubat. Kadang ketika
366 nggak muntah-muntah. orang meruqyah terus nggak
367 Kayak berharap gitu ya? reaksi dia futur.
368 Ya berharap itu haha. Nah sebenarnya ketika Berharap
369 diruqyah nggak mesti harus reaksi, yang penting Ketika diruqyah nggak mesti
370 ada perubahan, dari diri si pasien, si orang yang harus reaksi, yang penting
371 diruqyah dan ee yang paling penting juga ketika ada perubahan, dari diri si
372 diruqyah itu eee penyampaian tazkiyahnya, bukan pasien, si orang yang
373 karena ruqyahnya. Ruqyahnya kan hanya 5 %. diruqyah dan ee yang paling
374 Tazkiyahnya itu sekitar 80 % dari kesembuhan. penting juga ketika diruqyah
375 Apa semua terapis juga ngasih edukasi masalah itu eee penyampaian
376 Tazkiyatunnafs atau Tazkiyah itu? tazkiyahnya, bukan karena
377 Iya. Terapis seperti ruqyah, seperti bekam juga itu ruqyahnya. Ruqyahnya kan
378 perlu sekali, karena akan membangun mindset, hanya 5 %. Tazkiyahnya itu
379 membangun apa namanya, pemahaman. Contoh sekitar 80 % dari
380 ketika orang yang ingin diruqyah kemudian kita kesembuhan.
381 kasih tahu bahwasannya ruqyah ini punya SOP, Terapis seperti ruqyah,
382 Standar Operasional. Sama seperti punya medis. seperti bekam juga itu perlu
383 Oooo sekali, karena akan
384 Ketika ingin meruqyah, kita nggak bisa semerta- membangun mindset,
385 merta langsung ngeruqyah dulu. Pertama kita Ruqyah ini punya SOP,
386 tazkiyah dulu. Ya kan. Tazkiyah. Kita ajak untuk Pertama tazkiyah. Kita ajak
387 bertaubat, segala kesyirikan, kemaksiatan, semua untuk bertaubat, segala
388 dendam, di dalam hati, penyakit hatinya harus kesyirikan, kemaksiatan,
389 dikeluarkan dulu. Dan, ketika diruqyah, eh, setelah semua dendam, di dalam hati,
390 diruqyah, semua kedzoliman harus dibuang dan penyakit hatinya harus
391 senantiasa menjalankan yang wajib dan sunnah. dikeluarkan dulu. Setelah
392 Yang tadinya dia pengen diruqyah sholatnya diruqyah, semua kedzoliman
393 bolong-bolong ya pengen ruqyah, kemudian ketika harus dibuang dan senantiasa
394 diruqyah sholatnya menjadi rajin, rutin, bagus, menjalankan yang wajib dan
395 sunnah-sunnahnya juga dijalankan, dirutinkan, atau sunnah.
396 diterapkan di rumah. Kalau misalkan sudah Ketika diruqyah sholatnya
397 terbangun seperti itu, maka kebanyakan eeee yang menjadi rajin, rutin, bagus,
398 diruqyah itu malah ini, ee kesurupan tu jarang yang sunnah-sunnahnya juga
399 terjadi, karena sudah ada pemahaman dalam diri, dijalankan, dirutinkan,
179
400 pembentengan dalam diri bahwa untuk senantiasa diterapkan di rumah.
401 bertaubat gitu. Kebanyakan yang diruqyah
402 Kasusnya seperti itu juga ada? kesurupan tu jarang karena
403 Iya. sudah ada pemahaman dalam
404 Pernah nanganin yang bolak-balik gitu nggak diri, pembentengan dalam diri
405 sih Mas? bahwa untuk senantiasa
406 Maksudnya bolak-balik? bertaubat
407 Jadi sudah diruqyah, terus sembuh kan, nah
408 keluar dari area itu terus jinnya balik lagi gitu.
409 Kalau penanganan kayak gitu pernah ya. Iya ya
410 pernah, pas di SMK dulu. Pernah dulu kesurupan Di SMK kesurupan massal,
411 massal, ada satu anak yang memang anak ini bandel ada satu anak yang memang
412 ya. Bisa dikatakan bandel, karena ketika diruqyah anak ini bandel ketika
413 dia nggak mau menjalankan apa yang saya suruh. diruqyah dia nggak mau
414 Maksudnya dalam artian sholatnya, terus pacaran, menjalankan apa yang saya
415 masih pacaran dulu, kemudian sunnah-sunnahnya suruh. Sholatnya, terus
416 nggak mau, terus kata-katanya kata-kata kotor dulu. pacaran, sunnah-sunnahnya
417 Ooo.. nggak mau, terus kata-
418 Biasalah anak muda kan. katanya kata-kata kotor
419 Zaman saya dulu Kalimantan memang begitu
420 kan ya, hahaha...
421 Hahaha... iya, kata-kata kasar. Nah ketika dia Ketika dia diruqyah, teriak-
422 diruqyah, teriak-teriak kesurupan. Terus selesai, teriak kesurupan. Selesai,
423 jinnya keluar, ya wallahu’alam jinnya keluar, jinnya keluar,
424 dilihat dari, dari tanda-tandanya tu ketika diruqyah Tanda-tandanya ketika
425 bagian yang sakit tu kan, diruqyah, itu hilang. diruqyah bagian yang sakit tu
426 Ruqyah, reaksi, terus kemudian jinnya bilang mau kan, diruqyah, itu hilang.
427 keluar, terus dia keluar, terus ditekan lagi bagian Ruqyah, reaksi, terus
428 yang sakit sudah hilang. Berarti wallahu’alam kemudian jinnya bilang mau
429 jinnya udah pergi ya. Saya katakan seperti itu. Nah keluar, terus dia keluar, terus
430 meruqyah kayak itu. Setelah selesai, saya tinggalin. ditekan lagi bagian yang sakit
431 Tinggalin, berapa menit kemudian saya dipanggil sudah hilang. Setelah selesai,
432 lagi sama gurunya. Saya dipanggilnya dulu B. “B... saya tinggalin. Saya dipanggil
433 B... ini naa si ini kesurupan lagi.” Datang lagi. lagi sama gurunya.
434 Ternyata apa? Ternyata eee dia nggak mau nuruti
435 apa yang saya bilang. Eee ketika sudah selesai
436 ruqyah, dia mungkin bercanda-canda sama Mungkin bercanda-canda
437 temennya, keluarlah kata-kata kasar. Tiba-tiba sama temennya, keluarlah
438 kesurupan lagi. Pernah kayak gitu. kata-kata kasar. Tiba-tiba
439 Ada hubungannya Mas, maksudnya gini ee kesurupan lagi.
440 menurut Mas B gitu, orang yang berkata-kasar
441 kemudian dia dengan mudahnya dimasuki oleh
442 jin, kemudian eee... ya ibaratnya banyak cerita
443 ni. Orang-orang beriman juga diusik dengan jin.
444 Ada perbandingannya dengan kasus yang
445 berbeda-beda.
446 Bedanya, kata-kata kasar ya?
447 Misalnya.
448 Misalnya. Kalau pengaruh dari kata-kata kasar itu Pengaruh dari kata-kata kasar
449 ya pasti ada. Pasti ada, eee karena kata-kata kasar itu ya pasti ada
450 mungkin bisa lewat marah atau dengan candaan.
180
451 Nah itu bisa pengaruh. Jin, syetan itu bisa masuk.
452 Syetan itu bisa masuk dan reaksi yang bisa dilihat Syetan itu bisa masuk dan
453 dari emosi. Misalnya emosi. Ketika orang itu sering reaksi yang bisa dilihat dari
454 berkata-kata kasar itu kan dia lebih mudah emosi, emosi.
455 orangnya bawaannya emosian, pengen marah-
456 marah terus. Apalagi pemberontak kan juga jelek,
457 kebun binatang dilontarkan, kayak gitu. Nah itu
458 bisa dilihat dari eee dari emosinya dia. Ketika dia
459 marah gitu kan. Apalagi kalau orang yang suka
460 berkata-kata kasar ini sering marah, coba aja
461 misalkan eee misalkan ya, ini teman saya ya, dia
462 tadinya nggak kenal kata-kata kasar. Terus sering
463 ngucapin kata-kata kasar. Tiba-tiba nanti kita lihat,
464 apakah dari kata-kata kasar itu ke depannya Apakah dari kata-kata kasar
465 menimbulkan dia orangnya agresif, kemudian itu ke depannya menimbulkan
466 mudah marah, kalau misalkan ada perubahan dia orangnya agresif,
467 seperti itu maka bisa dipastikan itu adalah syetan kemudian mudah marah,
468 yang masuk ke dalam tubuh. Dan mereka pun, kalau misalkan ada perubahan
469 syetan itu masuknya nggak, nggak ini, nggak seperti itu maka bisa
470 bilang-bilang. “Saya masuk ya”, enggak, enggak. dipastikan itu adalah syetan
471 Dia tu masuk langsung masuk. yang masuk ke dalam tubuh.
472 Masuknya darimana sih Mas?
473 Syetan itu? Masuknya? Syetan itu masuk pertama Syetan itu masuk pertama
474 eeeee bisa lewat kesyirikan. Kesyirikan yang kita bisa lewat kesyirikan.
475 lakukan, misalkan kita ke dukun. Atau enggak, kita
476 percaya akan hal yang mistis-mistis kayak gitu. Percaya akan hal yang mistis-
477 Maksudnya dalam artian eee apa ya, “Hoo ini hebat mistis
478 ni bisa ngeluarin jin. Aku berobatnya disini aja”,
479 misalnya. Nah cenderungnya ke situ. Kemudian
480 bisa dengan eeee apa namanya, anarkisme syetan. Anarkisme syetan.
481 Anarkisme syetan maksudnya gini, kita pernah Anarkisme syetan maksudnya
482 nggak kita ngeliat ibu-ibu masak air panas, masak Ibu-ibu masak air panas
483 air panas, kemudian air panasnya dituang ke dituang ke wastafel,
484 wastafel, langsung. Nggak didinginin dulu. Terus langsung. Nggak didinginin
485 tiba-tiba langsung kesurupan, ya ada yang dulu. Terus tiba-tiba langsung
486 kesurupan. Atau enggak, ini deh, wc sekolah ini kesurupan
487 kita kotorin ni. Kemudian ada yang kesurupan pada Wc sekolah kita kotorin.
488 saat itu, langsung. Itu anarkisme syetan. Karena Kemudian ada yang
489 syetan itu nggak akan suka tempat-tempatnya yang kesurupan pada saat itu,
490 sudah menjadi tempatnya itu dihancurkan. Tempat langsung.
491 syetan itu, jin, itu di lubang-lubang. Dan sudah itu, Syetan itu nggak akan suka
492 yang sudah ditetapkan itu di kamar mandi. Kalau tempat-tempatnya yang sudah
493 kamar mandi tu kita kotori, nggak kita bersihkan, menjadi tempatnya itu
494 maka bisa saja mereka masuk, dan bisa saja mereka dihancurkan. Tempat syetan
495 masuk kemudian mereka berkata “Saya mau wc itu itu, jin, itu di lubang-lubang.
496 dibersihkan” misalkan kayak gitu. Atau enggak, Dan sudah itu, yang sudah
497 pernah kita ngalamin yang air panas tu dibuang ke... ditetapkan itu di kamar
498 Wastafel? mandi.
499 Bukan wastafel. Ke eeeeee peceran. Bisa saja mereka masuk
500 O iya kemudian mereka berkata
501 Nah itu. Nah pas itu dia mengatakan “Anak saya “Saya mau wc itu
181
502 mati karena kamu buang air panas di peceran” gitu dibersihkan”
503 dulu. Temen saya. “Saya mau balas dendam” kayak
504 gitu.
505 Tapi Mas, bukannya bangsa jin, syetan itu
506 nggak bisa mati ya?
507 Ha? Syetan itu bisa mati.
508 O iya?
509 Tapi umurnya lebih panjang dari manusia.
510 Ooooo
511 He’eh. Syetan itu bisa mati. Jin eh apa, kalau
512 syetannya nggak bisa mati ya. Karena dia berbentuk Syetannya nggak bisa mati
513 sifat. Kalau jin iya. Jin itu bisa mati. Terus setelah ya. Karena dia berbentuk
514 itu kita menyerupai syetan. Contoh kukunya sifat. Kalau jin iya. Jin itu
515 panjang, berkata-kata kasar, melakukan hal-hal bisa mati.
516 yang bisa menyebabkan dosa, kemudian kita nggak Kita menyerupai syetan.
517 sholat ya, kita nggak beribadah, kita ee lalai Contoh kukunya panjang,
518 misalkan kayak gitu. Itu bisa saja jadi tempat syetan berkata-kata kasar,
519 di dalam tubuh. Nanti dilihat dari “Perasaan saya melakukan hal-hal yang bisa
520 kok nggak biasa ya?” kalau dari dulu nggak biasa menyebabkan dosa, kemudian
521 gitu. kita nggak sholat ya, kita
522 Kalau menurut Mas B, kasus yang terberat yang nggak beribadah, kita ee lalai
523 pernah Mas dapet?
524 Kasus terberat itu yang biasa kita datang adalah Kasus terberat kasus sihir.
525 kasus sihir.
526 Oh, sihir?
527 Iya. Sihir dan indigo biasanya. Sihir dan indigo
528 Nah kalau indigo kayaknya mulai banyak ya
529 disadari orang gitu kan. Sihir jaman sekarang?
530 Iya. Sihir masih ada. Santet, pelet. Kita ngalamin Sihir masih ada.
531 pada saat itu ngeruqyah teluh juga, ruqyahnya tu Ngeruqyah teluh juga,
532 rutin seminggu sekali, setiap malam minggu. Dan ruqyahnya tu rutin seminggu
533 setiap ruqyah pesti reaksi gitu. Setiap kesurupan sekali, setiap malam minggu.
534 dan jinnya wallahu’alam apakah dia mundur atau Setiap ruqyah pesti reaksi
535 tidak, tapi kita tidak seratus persen meyakini. gitu.
536 Mereka mengatakan eeee a “Saya dikirim oleh si Kita tidak seratus persen
537 Fulan.” Atau eeee “Saya disuruh sama dukun saya” meyakini.
538 gitu. Seperti itu. Kasus-kasus sihir, berat. Karena
539 kalau ada kasus sihir, dia akan menempatkan jin Kalau ada kasus sihir, dia
540 dalam tubuh serta sama pasukannya. Ya kita tanya akan menempatkan jin dalam
541 pasukannya sekitar seratus, dua ratus, seribu gitu, tubuh serta sama pasukannya.
542 jutaan. Dia ngatakannya seperti itu, tapi kita nggak
543 per nggak tau ya. Siapa yang membuat seseorang
544 itu sakit, atau sampai yang, yang sakitnya menahun Sakitnya menahun. Dibawa
545 kayak-kayak gitu. Dibawa ke dokter itu nggak ke dokter itu nggak terdeteksi
546 terdeteksi diagnosanya, dan penanganannya juga diagnosanya, dan
547 lama kalau kasus sihir. Dibarengi dengan apa penanganannya juga lama
548 namanya, pertahanan diri dari si pasien, kalau si kalau kasus sihir. Dibarengi
549 pasien itu nggak mau, atau ya nggak mau menjaga dengan pertahanan diri dari si
550 dirinya, kapasitas ibadahnya nggak mau pasien, kalau si pasien itu
551 ditingkatkan, maka akan percuma, akan lambat nggak mau, menjaga dirinya,
552 proses penyembuhannya. Dibarengi dengan eee si kapasitas ibadahnya nggak
182
553 pasien juga. Dibantu dengan si pasien nanti dibantu mau ditingkatkan, maka akan
554 sama peruqyah. percuma, akan lambat proses
555 Tapi apa sih Mas sebetulnya hubungannya penyembuhannya.
556 antara kita melakukan ibadah dengan eee ya Dibantu dengan si pasien
557 let’s say kemampuan jin untuk masuk ke tubuh nanti dibantu sama peruqyah.
558 kita?
559 Maksudnya gimana?
560 Hubungan kita, ee intensitas kita beribadah,
561 banyak sedikitnya kita beribadah, frekuensinya
562 mungkin, dengan apa namanya, kemampuan jin
563 masuk ke dalam tubuh kita.
564 Jadi ketika kita mulai meningkatkan kapasitas Ketika kita mulai
565 ibadah kita dalam kurung, maka itu akan eee apa meningkatkan kapasitas
566 namanya, membuat fas, dalam artian membuat ibadah kita dalam kurung,
567 benteng ya, benteng supaya syetan itu nggak akan maka membuat benteng
568 menggoda. Jadi ketika kita misalkan sering waktu- supaya syetan itu nggak akan
569 waktu kritis sering melupakan itu ibadah, entah itu menggoda.
570 ngaji, terus sholat, sholat sunnah, atau mendengar Misalkan sering melupakan
571 kajian, nah kita sudah ter ter ter sudah yang itu ibadah, entah itu ngaji,
572 namanya terlewatkan oleh dunia pada saat itu. Nah terus sholat, sholat sunnah,
573 setelah bentengnya kuat itu lebih, benteng akan atau mendengar kajian, kita
574 terbentuk. Sehingga syetan itu akan ini, akan sudah terlewatkan oleh dunia
575 terabaikan. Bisikan-bisikan seakan terabaikan. Mes, Setelah bentengnya kuat.
576 walaupun eeeee syet jin yang ada dalam tubuh kita Syetan akan terabaikan.
577 kemudian kita meningkatkan kapasitas kita dan Bisikan-bisikan seakan
578 meningkatkan kapasitas kita maka mereka tidak terabaikan.
579 akan tahan di dalam tubuh karena kemaksiatan Mereka tidak akan tahan di
580 sudah kita hilangkan. Contoh ibarat gini, saya tanya dalam tubuh karena
581 mbak, ada nggak manusia hidup di dalam air? kemaksiatan sudah kita
582 Kayaknya nggak ada. hilangkan.
583 Nggak ada?
584 Nggak ada.
585 Ada nggak ikan hidup dalam darat? Di darat
586 maksudnya.
587 kalau ikan di darat nggak ada.
588 Nggak ada? Ikan hidup di darat nggak ada?
589 Nggak ada.
590 Eee manusia itu ada yang hidup di air, Mbak.
591 Ha?
592 Ada yang hidup di air.
593 Oya?
594 Di kapal selam
595 Oke that’s it hahahaha...
596 Hahaha... Ya iya kan?
597 Aha haha
598 Ikan ada yang hidup di darat? Ada? Ada. Di
599 akuarium.
600 Hahaha...
601 Kenapa manusia ni bisa bertahan di darat eh di air?
602 Kenapa ikan ini bisa bertahan di darat? Karena apa,
603 karena ada wadahnya. Begitulah kenapa jin, jin, Kenapa jin, bisa bertahan di
183
604 bisa bertahan di tubuh kita. Padahal dalam tubuh tubuh kita.
605 kita ni kan sempit ya, sempit ya oleh organ-organ
606 tertentu ya kan. Dan ngapain dia juga harus masuk
607 kayak gitu. Karena, karena ada tempat dalam tubuh, Karena ada tempat dalam
608 e dalam situ. Tempat itu adalah tubuh kita. Tempat tubuh
609 itu dalam tubuh kita. Terus kenapa manusia tadi
610 bisa bertahan dalam air dan bisa hidup? Karena ada
611 makanannya. Makanannya jin dalam tubuh kita ini Makanannya jin dalam tubuh
612 adalah maksiat-maksiat. Makanan jin itu kita ini adalah maksiat-
613 kemaksiatan. Terus misalkan maksiat-maksiat itu maksiat.
614 kita buang, kita singkirkan dengan yang baik-baik
615 misalkan, baik-baik, maka dia nggak ada tempat.
616 Sama seperti itu, manusia dan ikan tadi. Bisa
617 dipahami Mbak ya?
618 Iya
619 Iya. Kalau dipahami, kayak gitu.
620 Ini ada beberapa teknik ruqyah yang saya
621 temukan beda dengan yang di literatur, karena
622 ini kan kebetulan Mas B ini ini kan yang
623 pertama saya wawancara gitu kan. Dari
624 literatur itu ada beberapa yang menyebabkan
625 eeee di salah satu pondok pesantren teknik
626 ruqyahnya dengan cara menerawang, kemudian
627 ada beberapa teknik ruqyah mungkin cukup
628 kontroversial ada yang lewat pukulan, yang
629 seperti itu. Kalau Mas B sendiri seperti apa?
630 Iya, eee teknik sendiri ya. Tekniknya tu macem- Tekniknya tu macem-macem.
631 macem. Tapi kita lebih sesuai e lebiih berpedoman Tapi kita lebih berpedoman
632 kepada eee hadis ya. Dan tentunya Al-Qur’an. kepad hadis dan Al-Qur’an.
633 Misalkan e teknik pukulan, pukulan kecil memang Teknik pukulan, pukulan
634 ada tekniknya. Rasulullah pernah menggunakan kecil memang ada tekniknya.
635 teknik pukulan ketika meruqyah. Eee anak kecil. Rasulullah pernah
636 Tapi pukulannya tidak memukul dengan keras. menggunakan teknik pukulan
637 Cuma hanya sekedar memukul begini (...). tepat ketika meruqyah.
638 seperti ini.
639 O iya, kayak ditepuk-tepuk ya
640 Iya seperti ditepuk-tepuk saja. Naah, kalaupun ada Seperti ditepuk-tepuk saja.
641 peruqyah yang keras pukulannya, ee itu bisa Kalaupun ada peruqyah yang
642 dikatakan dia ini ya, peruqyah yang betul-betul eeee keras pukulannya terlalu
643 apa namanya ya, kalau orang yang terlalu semangat semangat, totalitas
644 itu apa namanya? Totalitas ya. Iya totalitas.
645 Iya terlalu total?
646 Iya, terlalu totalitas dia. Karena memang ada Memang ada beberapa
647 beberapa praktisi yang masih menggunakan praktisi yang masih
648 pukulan yang sangat kuat. Sampai bunyi debug menggunakan pukulan yang
649 debug gitu. Menyebabkan sakit pada bagian sangat kuat. Menyebabkan
650 punggung gitu. Yang tadinya nggak sakit jadi sakit sakit pada bagian punggung
651 gitu. Tapi kalau misalkan ada teknik yang gitu.
652 nerawang, itu kan nggak ada tuntunannya dari Teknik yang nerawang, itu
653 Rasulullah. kan nggak ada tuntunannya
654 Jadi menerawang ke dalam tubuh gitu, dia dari Rasulullah.
184
655 ngeliat ada jinnya dimana gitu.
656 Nah misalnya kalau ada orang yang bisa ngelihat,
657 dia bisa nerawang “O tubuh kamu ni ada ini. Ada
658 yang jaga kamu dibelakang, ada yang ngikuti
659 kamu” meskipun dia Ustadz sekalipun, habib,
660 syekh, kalau dia bisa ngeliat, itu bisa dipastikan Kalau dia bisa ngeliat, itu
661 adalah, apa ya, indigo. Dia indigo. Kalau misalkan bisa dipastikan adalah indigo.
662 dia mengobati, juga mengobati, bisa dikatakan itu Kalau misalkan dia
663 adalah dukun. Kayak gitu. Meskipun ya satatusnya mengobati, bisa dikatakan itu
664 Ustadz atau kyai, dan itu adalah haram. Karena adalah dukun.
665 dalam, karena sudah ini ya, punya hubungan Haram
666 dengan jin. Lewat mata, segala, jin itu melihatkan Karena sudah punya
667 temen-temennya diluar gitu. hubungan dengan jin. Jin itu
668 Baik sengaja atau tidak? melihatkan temen-temennya
669 Iya, hubungannya haram berarti. Di surat Jin ayat diluar
670 enam, waannahu khana rijaalun mina al-insi
671 ya’uudzuuna birijaalin mina aljinni fazaaduuhum
672 rahaqaan. Ada seorang laki-laki, dari manusia,
673 minta pertolongan laki-laki dari golongan jin. Maka
674 jin itu tidak menambahkan apapun kecuali
675 kesesatan, gitu. Seperti itu.
676 Tapi bukankah jin itu juga ada jin muslim ya?
677 Iya. Jin itu ada yang Muslim, ada yang fasik, ada Jin itu ada yang Muslim, ada
678 yang kafir. Sama seperti manusia. Kalau jin yang fasik, ada yang kafir.
679 muslim, dia tidak akan mau berhubungan dengan Kalau jin muslim, dia tidak
680 manusia sedikitpun. Contoh, misalkan ada jin yang akan mau berhubungan
681 menempati ruangan ini misalkan. Sebelum ada dengan manusia sedikitpun.
682 orang ya. Ya seperti itu. Jin Muslim. Ketika ada
683 orang yang masuk pengen menempati rumah ini,
684 maka jin itu akan pergi, yang Muslim. Cari rumah
685 baru. Gitu lho. Kalau misalkan dia jin fasik, jin Jin fasik dia kan menggoda
686 fasik dia kan menggoda, “O saya tinggal sini dulu
687 lah. Belum juga ditempatin. Mungkin bisalah
688 kenalan dulu sama orang yang disini”.
689 Yang dirumah?
690 Iya. Sampai nanti dia bikin kerasukan, tindihan Sampai nanti dia bikin
691 misalnya. Kalau jin kafir, tempatnya ada di toilet. kerasukan, tindihan.
692 Ulama sepakat itu. Jin itu jin kafir, tempatnya di Kalau jin kafir, tempatnya
693 toilet dan tidak jarang mereka akan mengganggu. ada di toilet. Ulama sepakat
694 Manusia itu diganggu. Ketika manusia diganggu tu itu.
695 ee apa, lalai dari ibadah dan kata Rasulullah markas Kata Rasulullah markas
696 terbesar jin itu ada tiga. Apa, apa, di gurun pasir, di terbesar jin itu ada tiga di
697 lautan, kemudian di hutan. gurun pasir, di lautan,
698 Kenapa kok bisa begitu? kemudian di hutan.
699 Ha?
700 Kenapa kok bisa begitu?
701 Ya itu kan hadis ya. Hadis
702 Hadisnya bagaimana?
703 Hadisnya bunyinya kayak gitu. Tapi saya lupa
704 bunyi hadisnya, intinya seperti itu.
705 Haa.
185
706 Beliau mengatakan seperti itu.
707 Dulu sih Mas. Kebetulan kan saya tinggal di
708 daerah kota. Tapi depan saya dulu itu kan
709 gunung ya. Saya pernah naik ke sana. Tapi
710 kemudian, aaa, ini yang terjadi. Jadi ini yang
711 terjadi. Saya berempat dengan teman. Cuma
712 saya yang lihat kalau ada air terjun besar, di
713 dalamnya ada peti besar. Dan teman saya yang
714 tiga ini, “Apa sih?” Itu lho air. Kayak gitu. Apa
715 sih sebenarnya yang terjadi waktu itu?
716 Melihat peti besar?
717 Iya. Peti besar air terjun. Padahal, jelas ya
718 Kalimantan air terjunnya jelas pendek. Dan itu
719 panjang. Saya cuma lihat itu hutan. Dan itu
720 banyak monyet-monyet. Cuma yang saya lihat
721 tidak seperti yang mereka lihat.
722 Dan memang, itu adalah tipu daya syaitan. Pernah
723 ini, saya diceritakan oleh seseorang, teman saya.
724 Ada yang namanya pasar jin. Pernah dengar? Pasar jin
725 Pernah ngalami.
726 Sebenarnya, di cerita itu ketika orang datangi pasar Di cerita itu ketika orang
727 itu, nanti ujung-ujungnya tembus ke jurang katanya datangi pasar itu, nanti ujung-
728 gitu ya? Enggak tahu ya? ujungnya tembus ke jurang
729 Kalau saya waktu itu karena senang camping ya.
730 Jadi, waktu itu kamping dua kali kejadiannya.
731 Ke Ceto sama ke Merapi. Jadi kita stop di Pos
732 Delapan. Emang biasanya teman-teman di situ.
733 Ada orang bilang, “Eh jangan di situ. Naik aja
734 lagi.” Cuma kita pikir waktu itu sudah magrib.
735 Jadi kita berhenti, pokoknya bikin patok di situ,
736 kita bikin tenda. Terus, sekitar jam setengah
737 sebelas itu mulai berisik banget. Saya, “Apa sih
738 berisik sih?” apa sih, Riz?, kata teman saya.
739 “Nggak tahu, berisik.” Saya keluar dari dome,
740 saya keluar dari tenda, dan itu ramai banget.
741 Ternyata tempat yag kami bangun patok itu
742 perlintasan.
743 Itu benar-benar yang dilihat…
744 Iya. Itu ada transaksi jual-beli. Kemudian, kita
745 ke sana pun. Saya butuh waktu sebenarnya,
746 jalan-jalan. Awalnya saya pikir itu manusia.
747 Cuma saya pikir tadi kayaknya enggak ada.
748 Waktu saya, jadi ada cincin dari plastik gitu.
749 Bagus memang, saya beli, kemudian saya
750 simpan dalam tas. Besok paginya bersih total.
751 Saya bilang, “Tadi malam di sini.” Cuma saya
752 ngomong di sini. Cuma saya ngomong sendiri.
753 Lalu saya cek cincin itu. “Oh, enggak ada.”
754 Padahal jelas saya keluar dengan teman. Teman
755 saya itu saya tanya, “Tahu lihat saya ke luar?”
756 Tahu, kata teman. Emang dari mana sih?
186
757 “Enggak, jalan-jalan kok,” saya bilang.
758 Wuih serem juga. Pantes orang bilang, jangan
759 stop di sini. Naik lagi. Cuma saya pikir naik lagi.
760 Itu, Mbaknya lihat ? Sejak kapan?
761 Iya. Jadi, eee, jadi gini Mas. Sebenarnya awal
762 ceritanya saya sendiri berhubungan dengan
763 yang begitu-begitu. Yang akhirnya saya tetap
764 meneliti ruqyah begitu. Karena sewaktu SMA
765 dulu ada satu sahabat saya yang hampir tiap
776 hari pingsan. Kemudian kesurupan. Beberapa
777 kali lamanya, ada ruqyah di dekat sekolah kami.
778 Sembuh. Tapi ketika Ustadznya pergi,
779 kesurupan lagi. Gitu. Dan yang dicari pasti saya.
770 Saya enggak tahu kenapa. Tapi saya akhirnya
771 beranikan diri masuk di UKS, karena dia di
772 UKS. Perempuan, kecil Mas badannya, dan
773 yang pegang delapan orang cowok. Dan semua
774 terlempar, kebanting. Saya bilang, “Han, kok
775 gini sih?”saya gitu. Saya ragu, akhirnya saya
776 masuk. Pas saya masuk, dia senyum. Setelah itu
777 dia langsung naik ke kasur. Dia tiduran. Terus
778 saya bilang gini, “Han, kamu kenapa?” Dia
779 cuma ngelihatin saya. Terus senyum. Habis itu
780 ya, kayak gitu. Saya enggak tahu dari mana. Di
781 belakang jelas enggak ada orang. Semua orang
782 keluar dari ruangan. Tinggal saya yang di situ.
783 Tiba-tiba ada yang, enggak tahu, saya dengar
784 gitu aja. “Bacain Al-Fatihah sekali dan An-Nas
785 tiga kali. Tiup kupingnya.” Saya cek ke
786 belakang enggak ada orang. Cuma, siapa yang
787 ngomong? Terus akhirnnya saya lakukan, Mas.
788 Saya lakukan, kemudian dia kayak kejang.
789 Setelah itu pingsang lama. Jelas beda denyut
790 nadinya. Dulu kan ada dokter cilik, ya. Saya
791 pegang denyut nadinya, dengan waktu pertama
792 saya pegang tangannya itu lebih cepat kemudian
793 melangstan. Yang sampai detik ini masih saya
794 pikirkan, dari mana itu. Kemudian, saya
795 kemudian sakit, mas tadi cerita ada yang sampai
796 sakit menahun. Dan itu enggak kedetect sama
797 dokter. Itu saya alami. Selama dua belas tahun.
778 Jadi, di Samarinda saya cuma minum obat yang,
799 menurut saya nonsense lah. Jadi obat yang saya
800 minum itu cuma obat-obat kayak gula. Sampai
801 saya di rumah sakit Jogja. Ketemu sama
802 supervisornya. Itu gara-gara ada dokter yang
803 masuk. Dokter Penyakit Dalam masuk. “Ehm,
804 kasus kamu ini bukan kasus medis.” Terus saya
805 bilang gini, “Kalau bukan kasus medis, Dok,
806 saya enggak muntah darah, saya enggak
807 lumpuh, karena gejalanya-gejala fisik”.
187
808 Kemudian saya ada orang yang datang ke sini,
809 beberapa teman gitu. Saya merasa agak aneh
810 aja. Kemudian ada dokter lain lagi masuk.
811 Begitu masuk dia langsung berlutut. Kemudian
812 dia ngomong pakai bahasa jawa ke saya yang
813 saya enggak paham. Habis itu dia cerita, kata
814 dokter penyakit dalam saya ini, ini serahkan ke
815 supervisor aja. Nanti dihubungi biar naik. Toh
816 bukan medis to. “Bukan.” Soalnya dia cerita,
817 yang dia lihat itu bukan saya. Tapi ada nenek-
818 nenek. Yang dia cerita ke Papa saya itu saya
819 mungkin usianya lebih dari tiga ribu tahun. Jadi
820 saya bilang, “Ini apaan sih?” Ketika ada teman
821 yang kesurupan, kemudian saya awalnya enggak
822 kenal mereka, tapi ada sih di psikologi,
823 kemudian saya datangi. Cuma yang saya
824 lakukan sama dengan yang saya lakukan dulu di
825 SMA. Ada beberapa orang yang bilang, kalau
826 kamu udah pindah pulau jinnya enggak bisa
827 ikut. Ada yang begitu. Saya bilang, saya
828 sebenarnya enggak terlalu berminat dengan
829 bidang ini sebenarnya. Saya tipe orang yang
830 sciense-west banget.
831 Hmmm
832 Tapi mengingat kejadiannya dulu, pernah lihat
833 ketika skripsi, dosen saya bilang, udah kamu
834 ambil Psikoterapi saja. Saya buka semua kitab
835 Psikoterapi, Psikologi. Kok saya enggak minat
836 ya. Terus begitu saya ingat kejadian SMA dulu,
837 ini Psikoterapi Islam. Tapi kan bukan saya
838 banget. Saya enggak berani ngambil tadinya.
839 Terus dosen saya bilang, udah sambil belajar
840 aja. Terus coba, katanya gitu. Jadi gini lah. Saya
841 ngambil ruqyah.
842 Oh ruqyah ya
843 Heem. Karena itu. Makanya sempat saya konsul
844 mas B. Awalnya kan saya kemarin kan pas
845 rekaman ruqyah itu. Sampai sekarang saya
846 enggak berani coba. Udah.
847 Kenapa?
848 Sampai sekarang enggak berani coba. Saya
849 enggak tahu kenapa ya. Saya ingat betul
850 bagaimana saya diruqyah dulu waktu SMA.
851 Oh gitu.
852 Saya jalani empat sesi. Satu sesi saya bereaksi,
853 tiga sesi enggak. Tapi saya tetap dibawa sadar,
854 ketika enggak bereaksi itu, artinya saya harus
855 segera sadar. Dan itu mesti ulang lagi. Begitu ke
856 lima. Nanti minggu depan datang lagi. Saya
857 enggak pernah datang lagi.
858 Haha
188
859 Makanya waktu saya buka rekaman video dari
860 Mas kemarin, ditambah anak saya gitu, jadi
861 saya, jangan-jangan nanti jinnya pindah. Kalau
862 dia pindah, kan dia lagi tidur. Jangan dulu deh.
863 Jadi, ada aja alasannya untuk enggak nyetel
864 video itu
865 Ooh
866 Sampai sekarang masih di handphone.
867 Hahaha. Ya ya ya
868 Itu sebabnya saya tertarik sebenarnya meneliti
869 ruqyah. Dan beberapa orang bilang, “itu benar
870 enggak sih?” Gitu. Dan ternyata saya punya
871 saudara. Kebetulan kelaurga besar dari Katolik,
872 mereka malah menggunakan bekam dan ruqyah
873 sebagai upaya untuk membantu berobat dan
874 perawatan. Terus saya tanya ke Om saya. “Om
875 kan excorsiser, terus di kristen juga ada. Kenapa
876 kok malah Ruqyah?” Saya merasa lebih cocok
877 seperti itu. Jadi setelah diruqyah meskipun
878 sebetulnya dia enggak merasa muntah atau mual
879 atau apa. Tapi setelah diruqyah dia merasa enak
880 badannya.
881 Terus tertarik tadi?
882 Iya. Terus saya cari jurnal. Cuma ketemu satu
883 jurnal. Bahasa arab, bahasa inggris, dan bahasa
884 indonesia cuma ada satu yang menunjukkan
885 ternyata ruqyah itu bisa dilakukan ke bukan
886 Muslim, bahkan yang bukan manusia juga.
887 Iya. Memang.
888 Bagaimana sih mereka bisa seperti itu sih?
889 Sementara mereka kan enggak tahu bahasa
890 arab.
891 Itulah kekuasaan Allah. Kita enggak bisa Kekuasaan Allah.
892 menjelaskan lagi, secara, apa namanya , secara,
893 medis. Secara kata-kata gitu kan. Tapi dalam Al-
894 Qur’an kan Allah mengatakan Ya ayyuhannas,
895 wahai manusia, qodjaa muidzon, saya lupa. Surat
896 Yunus, eh iya Yunus. Dikatakan Wahai manusia,
897 katakanlah, bahwasanya telah datang kepadamu Al-
898 Qur’an sebagai syifa’ dan penyembuh bagi dada,
899 sebentar Mbak, saya lupa. Ha a. Ee. Ya
900 ayyuahannas qod jaatkum mauidhum min robbikum
901 wasyifau minnafissyudur, wahudan rakmtun
902 lilmu’minin. Wahai manusia, kata Allah, bukan
903 orang beriman, wahai manusia, sungguh telah Wahai manusia, sungguh
904 datang kepadamu pelajaran Al-Qur’an dari telah datang kepadamu
905 Tuhanmu. Penyembuh bagi penyakit yang ada pelajaran Al-Qur’an dari
906 dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang Tuhanmu. Penyembuh bagi
907 beriman. Penyembuh, baiknya kita, maksudnya penyakit yang ada dalam
908 penyakit hati, penyakit dada. Dan ini kan ada dada dan petunjuk serta
909 Qolbunya. Kata Rasulullah, dalam diri manusia ada rahmat bagi orang beriman.
189
910 segumpal daging, kalau daging itu buruk, maka Penyembuh penyakit hati,
911 buruk seluruhnya. Kalau baik, baik seluruhnya. penyakit dada.
912 Jadi, pusat kendalinya ada di qolbu. Jadi ketika dia Pusat kendalinya ada di
913 diruqyah oleh bacaan-bacaan Al-Qur’an maka akan qolbu. Ketika dia diruqyah
914 terasa enak bagi orang-orang. Meskipun dia oleh bacaan-bacaan Al-
915 Nasrani, Yahudi sekalipun. Apalagi dengan Qur’an maka akan terasa
916 dibacakan kepada orang-orang yang beriman. enak bagi orang-orang.
917 Malah bisa menimbulkan, mungkin, apa namanya, Meskipun dia Nasrani,
918 ketakwaan, keimanan meningkat, bahkan ia merasa Yahudi sekalipun.
919 takut untuk dosa. Seperti itu. Maka ya memang ada Dibacakan kepada orang-
920 efek ketika orang Nasrani, non-Muslim, diruqyah orang yang beriman. Bisa
921 dan merasa nyaman. menimbulkan ketakwaan,
922 Mas B sendiri, ikut, ada organisasi, maksudnya keimanan meningkat, bahkan
923 Mas B ngikut itu? ia merasa takut untuk dosa.
924 Kalau ruqyah ada. Organisasinya itu banyak, seperti Memang ada efek ketika
925 ARSYI Jogja , kemudian QHI, kemudian Arsyada orang Nasrani, non-Muslim,
926 As- Syifa. Yang biasa ngisi Ustadz Fauzan yang di diruqyah dan merasa nyaman.
927 Trans7 , Kazanah. Kalau ruqyah ada.
928 Ooo Organisasinya itu banyak,
929 Yang banyak ke China-China, itu Arsada As-Syifa. seperti ARSYI Jogja ,
930 Kemudian QHI, penemunya adalah Ustadz kemudian QHI, kemudian
931 Nuruddin. Biasanya mereka itu yang keras-keras. Arsyada As- Syifa.
932 Tapi sekarang sudah berubah. Ada namanya KCR, Yang banyak ke China-
933 yang dipelopori Ustadz Adam Amrullah. Terus ada China, itu Arsyada As-Syifa.
934 yang namanya Bekam Ruqyah Center. Banyak. KCR, yang dipelopori Ustadz
935 Ooo. Dari kesemuanya menggunakan teknik Adam Amrullah.
936 yang sama? Bekam Ruqyah Center
937 Kalau teknik, ada beberapa sama. Tapi ada juga Kalau teknik, ada beberapa
938 yang berbeda. Contoh, Arsada Assyifa, Ustadz sama. Tapi ada juga yang
939 Fauzan itu lebih nyaman berdiri. Dia mungkin berbeda.
940 dengan berdiri. Katanya, kenapa? Dengan ruqyah Arsada Assyifa lebih nyaman
941 berdiri itu akan melancarkan sirkulasi darah. berdiri Dengan ruqyah berdiri
942 Kemudian dia meruqyah dengan mencet bagian itu akan melancarkan
943 sini. Kemudian pelan-pelan direbahkan. Kalau QHI sirkulasi darah. Kemudian dia
944 sendiri, dia lebih kepada teknik, kalau Rehab Hati meruqyah dengan mencet
945 dia lebih menggunkan tazkiyatunnnufus. Jadi lebih bagian sini. Kemudian pelan-
946 penting tazkiyah daripada ruqyahnya. Dan banyak pelan direbahkan QHI
947 lagi. sendiri, dia lebih kepada
948 Artinya, bisa jadi kadang di pasien ordering dia teknik. Rehab Hati dia lebih
949 mau ruqyah asal tazkiyah-nya jalan, dia bisa menggunkan
950 sembuh sendiri? tazkiyatunnnufus. Jadi lebih
951 Iya. Karena pernah ditemui juga. Bukan saya yang penting tazkiyah daripada
952 nangani sih, pembina saya. Ketika itu diagnosanya ruqyahnya.
953 udah proses penyembuhan jin. Kemudian dia bilang
954 gini ke Ustadz saya, “Ustadz, terserahlah Allah mau
955 ngapain saya. Terserah jinnya dalam tubuh saya ini
956 mau ngapain. Saya sudah pasrah sama Allah. Saya
957 sudah tawakkal. Saya sudah serahkan diri sama
958 Allah. Walaupun saya mati di sini.
959 Sudah siap?
960 Ya sudah siap. Pasrah.
190
961 Positifnya gangguan jin. Diruqyah enggak ada
962 reaksi, Mbak.
963 Oh?
964 Iya, enggak ada reaksi. Padahal kalau positif Enggak ada reaksi. Padahal
965 gangguan pasti ada reaksi, muntah, mual, atau kalau positif gangguan pasti
966 paling tidak kesurupan. Lah ini tidak reaksi sama ada reaksi, muntah, mual,
967 sekali. Tapi setelah diruqyah itu, beberapa hari atau paling tidak kesurupan.
968 kemudian dia sembuh. Enggak ada lagi gangguan- Lah ini tidak reaksi sama
969 gangguan. sekali. Tapi setelah diruqyah
970 Jadi kadang-kadang enggak muncul? itu, beberapa hari kemudian
971 Iya. Mungkin jinnya udah takut duluan. Wallahu dia sembuh. Enggak ada lagi
972 ‘alam. Karena yang dirasukin itu udah bertaubat, gangguan-gangguan.
973 wallahu ‘alam. Mungkin jinnya udah takut
974 Sebenarnya setan itu masuknya lewat mana sih duluan. Karena yang
975 Mas? dirasukin itu udah bertaubat.
976 Masuknya ya. Masuknya itu bisa lewat marah, Masuknya itu bisa lewat
977 dusta, hati yang nggak terjaga, jarangnya orang itu marah, dusta, hati yang nggak
978 beribadah, bahkan yang parah mungkin dengki, iri, terjaga, jarangnya orang itu
979 atau dendam. beribadah, bahkan yang parah
980 Kita tau setan itu masuk dalam tubuh kita mungkin dengki, iri, atau
981 gimana? dendam.
982 Banyak Mbak. Banyak caranya. Kalau dia biasanya Banyak caranya. Kalau dia
983 sholat terus tiba-tiba nggak mau sholat tanpa alasan, biasanya sholat terus tiba-tiba
984 itu gangguan jin. Kalau yang bisanya sholat tapi nggak mau sholat tanpa
985 jadi molor-molor, kayak nunda-nunda, itu juga bisa alasan, itu gangguan jin.
986 jadi karena jin. Atau misalnya sudah masuk dalam Kalau yang bisanya sholat
987 kaidah ruqyah ya ketika dibacakan ayat-ayat Al- tapi jadi molor-molor, kayak
988 Qur’an ya dia bereaksi. Nggak mesti teriak-teriak nunda-nunda, itu juga bisa
989 atau muntah-muntah, kadang misal tiba-tiba ada jadi karena jin. Atau misalnya
990 bagian tubuh yang sakit atau kurang nyaman pas sudah masuk dalam kaidah
991 dibacakan itu, biasanya ada gangguan syetan di ruqyah ya ketika dibacakan
992 tubuhnya. Ya minimal kayak ada perasaan atau ayat-ayat Al-Qur’an ya dia
993 hawa-hawa yang beda lah. bereaksi.
994 Adakah jalurnya Mas sehingga jin bisa masuk
995 ke dalam tubuh? Aliran darah katanya?
996 Oke, masuk aliran darah ya? Emmm kalau ini Masuk aliran darah. Kalau ini
997 memang hanya Allah yang tau ya. Maksudnya memang hanya Allah yang
998 sampai sekarang pun belum ada yang nemukan, tau. Sampai sekarang pun
999 penemuan, yang ilmiah-ilmiah gitu tentang belum ada yang nemukan,
1000 keberadaan jin di dalam diri manusia. Kalau syeitan penemuan, yang ilmiah-
1001 kan jelas sifat ya, bukan makhluk sebenarnya. Tapi ilmiah gitu tentang
1002 secara kodratnya, kayak grade-nya, syeitan itu satu keberadaan jin di dalam diri
1003 tingkat diatas jin. Artinya jin yang suka manusia.
1004 mengganggu manusia. Paling tinggi iblis. Syeitan itu satu tingkat diatas
1005 Jadi sebenarnya jin itu ada tapi nggak bisa jin. Artinya jin yang suka
1006 dibuktikan itu Mas? mengganggu manusia. Paling
1007 Nah kalau ini sebenarnya eee apa itu namanya, ada tinggi iblis.
1008 di Al-Qur’an. Allah tidak semata-mata menciptakan
1009 manusia, dunia, akhirat, dan malaikat. Tapi Allah
1010 juga menciptakan jin, untuk apa? Untuk kita
1011 beribadah kepada Allah. Jin itu sebenarnya kan Jin itu sebenarnya kan hidup
191
1012 hidup disekitar kita juga, cuma memang Allah disekitar kita juga, cuma
1013 menbuat kita manusia tidak bisa berinteraksi secara memang Allah menbuat kita
1014 langsung. Kita kan nggak bisa ngelihat jin, tapi jin manusia tidak bisa
1015 memang bisa melihat kita. Itu sebabnya berinteraksi secara langsung.
1016 diperintahkan, eh disarankan manusia bisa Disarankan manusia bisa
1017 bermuamalah, berperilaku, bersikap, harus berhati- bermuamalah, berperilaku,
1018 hati. Kan kita nggak pernah tau ya dimana ada jin bersikap, harus berhati-hati.
1019 dimana enggak.
1020 Makin menarik ini. Terus Mas, kalau mau jadi
1021 peruqyah itu gimana? Siapa aja sih yang bisa
1022 jadi peruqyah?
1023 Pada dasarnya semua orang sepanjang dia Muslim Semua orang sepanjang dia
1024 dan beriman kepada Allah itu bisa jadi peruqyah. Muslim dan beriman kepada
1025 Saya sendiri bergabung di QHI kan karena tertarik Allah itu bisa jadi peruqyah.
1026 dengan ilmu ini ya. Cuma memang harus tepat Saya sendiri bergabung di
1027 membaca Al-Qur’annya, tajwidnya, makhrajnya, QHI kan karena tertarik
1028 niatnya, yang jelas dia harus bisa meyakini kalau dengan ilmu ini. Harus tepat
1029 ruqyah ini sebenarnya bukan dia yang mengobati, membaca Al-Qur’annya,
1030 bukan dia yang menyembuhkan, tapi melalu tajwidnya, makhrajnya,
1031 perantaraan dia lah ilmu Allah ini menjadi media niatnya, yang jelas dia harus
1032 penyembuh. Jadi yang menyembuhkan siapa? Ya bisa meyakini kalau ruqyah
1033 Allah. ini sebenarnya bukan dia
1034 Terus apa lagi Mas? yang mengobati, bukan dia
1035 Selain itu juga akidahnya memang harus lurus, yang menyembuhkan, tapi
1036 ibadahnya terjaga, nggak pacaran misalnya. melalu perantaraan dia lah
1037 Hahahaha... ilmu Allah ini menjadi media
1038 Hahaha... penyembuh.
1039 Ya umumnya gitu sih Mbak. Akidahnya memang harus
1040 Kalau sudah menguasai itu semua, apa otomatis lurus, ibadahnya terjaga
1041 dia menjadi peruqyah?
1042 Ya kalau dia nggak mempelajari ruqyah jelas Kalau dia nggak mempelajari
1043 enggak... hehehe.... ruqyah jelas enggak
1044 Hehehe....
1045 Ya biasanya sesuai syarat itu, dia mempelajari Dia mempelajari ruqyah,
1046 ruqyah, teknik-tekniknya, terus disertifikasi lulus ya teknik-tekniknya, terus
1047 otomatis jadi peruqyah. Soalnya kita kan nggak bisa disertifikasi lulus ya otomatis
1048 ngobatin orang kalau kitanya sendiri nggak sehat. jadi peruqyah.
1049 Nggak ada gangguan jin maksudnya.
1050 Sebentar Mas, sertifikasi?
1051 Iya
1052 Peruqyah ada sertifikasinya?
1053 Jangan salah... ada sertifikasinya. Badan yang Ada sertifikasinya. Badan
1054 menyelenggarakan itu namanya ARSYI, Asosiasi yang menyelenggarakan itu
1055 Ruqyah Syar’iyyah Indonesia. Jadi di dalam ARSYI namanya ARSYI, Asosiasi
1056 itu banyak komunitas-komunitas ruqyah, tapi yang Ruqyah Syar’iyyah Indonesia.
1057 syar’i. Kayak QHI, Arsyada Asy-Syifa, Rehab Hati, Jadi di dalam ARSYI itu
1058 dan lain-lain. banyak komunitas-komunitas
1059 Yang dites apa aja Mas? ruqyah, tapi yang syar’i.
1060 Ada tes baca Qur’annya, tajwidnya, Kayak QHI, Arsyada Asy-
1061 pengetahuannya, ibadahnya, tau seluk-beluk dunia Syifa, Rehab Hati, dan lain-
1062 gaib, dan yang lain-lain. Kalau lulus semuanya itu lain.
192
1063 baru disebut peruqyah tersertifikasi. Es baca Qur’annya,
1064 Valid? tajwidnya, pengetahuannya,
1065 Apanya? ARSYInya? ibadahnya, tau seluk-beluk
1066 Ya ARSYI-nya, ya sertifikatnya. dunia gaib, dan yang lain-
1067 Kalau ARSYI-nya ada badan hukumnya. Dia lain. Kalau lulus semuanya
1068 membawahi banyak komunitas, ada pelatihannya, itu baru disebut peruqyah
1069 terus sama sertifikasi itu tadi. UF yang di Kotagede tersertifikasi.
1070 itu kan ketuanya. Kalau kantornya di Jakarta. ARSYI-nya ada badan
1071 Sertifikatnya diakui di Indonesia, kalau bisa hukumnya. Dia membawahi
1072 dibilang, dunia malah. Karena peruqyahnya ARSYI banyak komunitas, ada
1073 nggak cuma di Indonesia aja. Ada banyak di pelatihannya, terus sama
1074 negara-negara lain dan nggak pernah ada masalah sertifikasi itu tadi. UF yang di
1075 tentang itu. Kotagede itu kan ketuanya.
1076 Satu lagi ni Mas, Kalau kantornya di Jakarta.
1077 Silakan. Sertifikatnya diakui di
1078 Ini teknikal banget sih. Apa sih yang harus Indonesia, dunia malah.
1079 dipunyai sama proses Ruqyah. Misalnya, alat Karena peruqyahnya ARSYI
1080 apa, tools apa? nggak cuma di Indonesia aja.
1081 Kalau alat sih, hanya sarung tangan. Kalau Ada banyak di negara-negara
1082 misalnya nggak ada bisa dengan media lain. Kalau lain dan nggak pernah ada
1083 ruqyah yang akhwat, yang perempuan, kan tidak masalah tentang itu.
1084 bersentuhan. Bisa dengan media seperti pulpen, Alat sih, hanya sarung
1085 kayu siwak, hp pun bisa, bantal pun bisa. Tapi lebih tangan.
1086 pada yang khusus tu pada sarung tangan yang tebal. Kalau ruqyah yang akhwat,
1087 Buat apa Mas? yang perempuan, kan tidak
1088 Ya supaya kita nggak bersentuhan secara langsung bersentuhan. Bisa dengan
1089 dengan yang bukan mahram. media seperti pulpen, kayu
1089 Ooo gitu... Mas, terima kasih banyak ya sudah siwak, hp pun bisa, bantal
1090 menginspirasi, sharing ilmu, dan mau aja pun bisa. Tapi lebih pada
1091 dikepoin. yang khusus tu pada sarung
1092 Ya harapannya supaya ini membantu, bisa jadi tangan yang tebal.
1093 bahan edukasi ke masyarakat. Saya juga terima Ya supaya kita nggak
1094 kasih Mbaknya mau membantu kami peruqyah- bersentuhan secara langsung
1095 peruqyah. Bismillah semoga Allah beri kemudahan. dengan yang bukan mahram.
1096 Aamiin... Terima kasih sekali lagi ya, Mas. Saya Harapannya supaya ini
1097 mohon pamit. Harapannya kalau nanti butuh membantu, bisa jadi bahan
1098 bantuan kembali atau malah minta diruqyah edukasi ke masyarakat
1099 Mas bersedia gitu. Hahahaha...
1100 Hahaha... insya Allah, insya Allah.

193
VERBATIM ALLOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek :N Lokasi : RRI


Tanggal : 20 Maret 2017 Teknik : Wawancara Tak Terstruktur
Pukul : 13.28 - 13.44

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 ... yang Ruqyah tu biasanya kan bermasalah. yang Ruqyah biasanya bermasalah
2 Bermasalah gimana?
3 Maksudnya, kena gangguan, atau kena kena gangguan, atau kena masalah anak
4 masalah anak lah, atau apalah. Jadi aku lah. Aku ngambil pelajaran dari situ.
5 ngambil pelajaran dari situ. Ini gimana? Pada
6 lama-lama kok aku penasaran di belakang. lama-lama kok aku penasaran di belakang.
7 Itu jadi enak. Setiap hari juga naik ukuran
8 kan? Jadi ya bertanya lah.
9 Mbaknya D3 apa?
10 Aku sebenarnya enggak nyambung banget
11 sama ini. Aku D3 Manajemen. Aku D3 Manajemen.
12 Oh Manajemen.
13 Terus akhirnya, ini kan terusannya enggak
14 cuma akunya si L nih.
15 Jadi Apoteker secara enggak langsung
16 juga?
17 He’em. Lama-lama kalau terapisnya ini terapisnya berarti Pembekam juga.
18 berarti Pembekam juga. Jadi, ya merangkap- Merangkap-merangkap
19 merangkap gitu. Tadi kan terapis Bekam
20 alhamdulilah enggak ada kadang-kadang aku
21 enggak jadi..
22 Kenapa minat kerja di sini Mbak?
23 Dulu, aku pernah kerja di Perbankan. Tapi pernah kerja di Perbankan.
24 aku mikir kok, waktu enggak, walaupun
25 sama kayak ini, sama jadi staf. Tapi kok jam sama jadi staf. Tapi kok jam kerjaku
26 kerjaku enggak ada waktu untuk belajar enggak ada waktu untuk belajar agama.
27 agama. Lebih ke pekerjaan. Lebih ke pekerjaan.
28 Lama-lama aku sakit. Yaudah aku langsung Lama-lama aku sakit. Yaudah aku
29 kerja di sini. langsung kerja di sini.
30 Sakit apa Mbak?
31 Paru-paru. Aku kan waktu itu kerja di bagian Paru-paru. Aku kan waktu itu kerja di
32 belakang, back office, AC. Aku beneran bagian belakang, back office, AC.
33 tertutup banget, tertutup, dan AC. Jadi mau
34 enggak mau aku setiap hari berinteraksi
35 dengan AC. Gimana ya. Memang badan aku badan aku memang kualitasnya rendah.
36 memang kualitasnya rendah. Waktu itu
37 rendah. Belum kenal Bekam, belum kenal Belum kenal Bekam, belum kenal Ruqyah
38 Ruqyah waktu kerja di sana. Pas udah ada waktu kerja di sana.
39 catatan pertolongan, aku coba, ya
40 alhamdulilah aku jadi paham sedikit-sedikit. paham sedikit-sedikit.
41 Ya sebenarnya secara enggak langsung, Secara enggak langsung, bekerja iya,
42 bekerja iya, belajar agama juga iya. belajar agama juga iya.
194
43 Enak kalau gitu.
44 Heem. Jadi kalau ada yang ngganjelnya gitu kalau ada yang ngganjelnya gitu aku
45 aku langsung tanya. “Gimana Ustadz?”, ada langsung tanya, ada aja jawabannya.
46 aja jawabannya. Bersyukur juga Bersyukur juga.
47 alhamdulillah. Jadi juga ada manfaatnya
48 gitu. Aku bisa Bekam belajar di sini juga. Aku bisa Bekam belajar di sini juga. Ada
49 Ada kursus-kursusnya, aku belajar di luar. kursus-kursusnya, aku belajar di luar. Di
50 Di sini cuma nambah-nambahin aja. Tapi sini cuma nambah-nambahin aja. Tapi
51 kalau pelatihan aku ikut di luar. kalau pelatihan aku ikut di luar.
52 Bedanya Bekam dengan Akupuntur?
53 Kalau Bekam itu kan ngelancarin darah, tapi
54 sengaja ditusuk langsung. Jadi yang lembab-
55 lembab, yang bikin kita pegal, kita lesu. Itu
56 saya bilangnya darah yang tidak mengalir.
57 Apalagi yang banyak angin. Darah yang
58 banyak berangin. Itu biasanya memang harus
59 dibekam. Apalagi yang aktivitasnya banyak,
60 jarang olahraga tapi aktifitas banyak, kan
61 jadi pegel. Itu sebenarnya enggak baik.
62 Mendingan dibekam. Membantu darah yang
63 statis itu. Kalau Akupuntur, itu titik-titk
64 tertentu. Tapi enggak mengeluarkan darah.
65 Hanya harus rileks, karena kalau enggak
66 rileks nanti sakit. Itu bedanya dengan
67 Bekam. Kalau Bekam lebih bagusnya
68 ngeluarin darah. Kalau Akupuntur titik-
69 titiknya beda dengan Bekam. Kalau
70 Akupuntur biasanya titik-titiknya di sini,
71 wajah, alis. Kalau Bekam harus yang
72 terbuka. Di sini, enggak boleh, sini enggak
73 boleh. Pernah sekali aku nyoba Akupuntur,
74 kan itu agak nyeri-nyeri dan agak lama
75 hilangnya ya.
76 Kalau Bekam gimana?
77 Kalau Bekam tergantung orangnya yah. Kan
78 ada yang manja. “Ini sakit nih”, padahal baru
79 pertama. Kalau Akupuntur orangnya udah
80 bisa, orangnya sudah ahli banget enggak
81 sakit.
82 Akupunturnya sama siapa?
83 Sinshe. China. Mungkin penyesuaian.
84 Bekam juga sama. Awal-awalnya sakit.
85 Enggak seenak, kan Bekam itu biasanya
86 enteng. Dan pertama-tama Bekam biasanya
87 enggak enteng dulu. Pegel dulu.
88 Itu istilahnya baru pengantar. Ini baru kenal.
89 Nanti kedua-ketiga dan seterusnya kalau
90 udah biasanya nanti enak. Jadi kalau enggak
91 enak itu penyesuaian. Baru kenalan.
92 Saya ini tadi habis Bekam. Ini kan Bekam
93 Sunnah. Bekam Sunnah itu Bekam yang, ada
195
94 di Hadits-nya, itu darahku lagi berada di
95 permukaan yang sulit.
96 Ngefek enggak sih Mbak?
97 Ada beberapa orang yang bilang kalau
98 misalnya kita Bekam paru-paru kita jadi
99 lebih besar daripada biasanya. Karena darah
100 keluar dan macem-macem. Sebenarnya kalau
101 Paru-paru besar itu kan proses biar darah itu
102 bisa maksimal keluarnya. Tapi nanti setelah
103 selesai Bekam kembali. Memang kita kan
104 enggak boleh mandi kurang lebih tiga jam.
105 Karena Pori-pori kita kan membesar.
106 Karena besar itu kan dikop dulu, maka
107 otomatis pori-Pori terbuka. Sehingga
108 keluarnya maksimal.
109 Saya meneliti Ruqyah sih karena
110 penasaran.
111 Belum pernah?
112 Belum. Belum berani.
113 Jangan ditakuti Mbak. Pendapat aku yah,
114 kalau mau penelitian Ruqyah, Mbak harus kalau mau penelitian Ruqyah, Mbak harus
115 ngerasain juga. Pendapat aku, karena aku ngerasain juga. Karena aku juga kalau mau
116 juga kalau mau ngejelasin Bekam ke orang, ngejelasin Bekam ke orang, kalau aku
117 kalau aku belum Bekam, aku belum puas. belum Bekam, aku belum puas.
118 Aku belum berani sih. Karena dengar ini-
119 itu dan segala macam.
120 Jadi ya, jadi ya cobain sendiri. Nanti baru
121 buat kesimpulan sendiri. Kalau kita
122 penelitian kita dapet teorinya, tapi kita belum
123 ngerasain.
124 Iya. Bener. Padahal di UIN. Kita juga
125 bahas itu. Dan pertentangannya Ruqyah
126 dengan Hipnoterapi atau teknik-teknik
127 yang lain yang punyanya barat. Tapi
128 tetap aja enggak menimbulkan
129 keberanian.
130 Alasan utamanya kenapa?
131 Apa yah? Dulu sih aku pernah sakit.
132 Tahunan. Sudah 18 tahun gitu. Ada satu
133 kejadian. Jadi, waktu itu aku di rawat di
134 rumah sakit. Itu ke-14 kalinya dalam tiga
135 bulan. Tiba-tiba ada salah satu dokter
136 masuk. Dia tiba-tiba bersujud di depanku.
137 Dia entah ngomong apa dengan Bahasa
138 Jawa. Terus dia bilang ke Mamahku.
139 “Ibu, seandainya Ibu tahu. Usia dia ini
140 lebih dari 3 ribu tahun.” Dari situ aku
141 enggak berani. Aku cuma, “Ini dokter
142 apaan sih.” Tiba-tiba, tidak lama ada
143 Supervisor Ekonomi dari Rumah Sakit itu
144 yang masuk. Dia memang terkenal, aku
196
145 bilang dia Ruqyah, tapi nampaknya
146 Syirkiyyah. Tiba-tiba dia masuk. Entah
147 apa yang dia lakukan. Dia bilang gini,
148 “Kamu tahu kenapa kamu kayak gini?”
149 Dulu aku pernah keterima di California
150 dan di Jerman untuk kuliah. Tapi ketika
151 hari aku keterima, hari itu aku mau
152 berangkat, aku drop. Masuk rumah sakit.
153 Itu dua kali, Mbak. Yang di California
154 waktu lulus SMA, waktu di Jerman dua
155 minggu setelah lulus SMA kan appliance-
156 nya datang. Aku enggak pernah cerita itu
157 sama siapa-siapa. Cuma aku dengan
158 keluarga yang tahu. “Tahu enggak
159 kenapa dulu kamu enggak jadi berangkat
160 ke California atau ke Jerman?” Aku
161 kaget. Ini orang dapat cerita dari mana
162 gitu. “Mamah cerita kah?” “Enggak”,
163 Mama bilang. Ia bilang, “Soalnya dia
164 enggak mau.”
165 Hah, maksudnya gimana? Percaya aja. Habis
166 ini kamu pergi ke tempatnya dia.
167 Enggak lama kemudian aku keterima
168 kuliah di UIN Jogja. Aku udah lama
169 memang pengen ke Jogja. Dari
170 Kalimantan. Selama di Jogja aku jadi
171 lebih sering drop. Tiba-tiba berhenti
172 nafas. Pernah dinyatakan meninggal sama
173 dokter. Karena cuma jantungku yang
174 bekerja, otakku udah enggak. Jadi di
175 ICU. Waktu itu 14 hari. Pernah buta
176 juga. Lumpuh bolak-balik. Buta total.
177 Lima bulan. Kita biasa ngelihat. Cuma
178 karena aku dari awal udah tahu, “Ini
179 diagnosisnya adalah ini” dari rumah
180 sakit. Awalnya aku kan enggak percaya
181 dengan yang lain kecuali medis.
182 Dokternya mulai jelasin, stepnya ini-ini.
183 Salah satunya buta. Setelah itu mulai
184 kehilangan rasa makanan. Setelah itu step
185 terakhir. Jadi ketika aku buta, aku cuma,
186 karena sudah tahu dari awalnya gitu, aku
187 enggak berusaha mencegah itu juga. Jadi
188 aku kayak, oh udah sampai sini, oh udah
189 buta. Jadi sebentar lagi ya. Dari situ.
190 Sembuhnya, setelah berobat, berobat
191 hampir 18 tahunan. Dari SMP kelas dua.
192 Berarti usia 13. Sekarang aku 26. Aku
193 sembuh itu dinyatakannya tahun 2012
194 akhir. Ternyatakan sembuh tapi
195 dokternya sendiri enggak tahu. Kamu
197
196 sakitnya karena apa, sembuhnya kenapa,
197 itu kita enggak ngerti.
198 Tapi ada diagnosanya ya?
199 Tapi, waktu itu ada dua dokter saraf
200 Jogja dan Jakarta. Mereka debat. Sampai
201 sekarang musuhan. Gara-gara beda
202 diagnosa. Karena mereka nangani aku
203 dua-duanya. Cuma. Kadang kan aku ke
204 rumah sakit ini, ditangani dengan dokter
205 ini. Nanti mendadak tiba-tiba sakit, kosku
206 dekat dengan rumah sakit satunya. Nah,
207 yang rumah sakit satunya ini aku yang
208 ketemu dengan dokter penyakit dalam
209 yang kemudian bilang seperti itu dengan
210 supervisornya itu. Dan ketika aku udah
211 diserahkan ke supervisor, dokter bilang
212 gini, “Saya dari awal sudah menduga.
213 Kayaknya ini di luar medis. Cuma ya
214 enggak tahu ya. Ya coba kita pakai dulu
215 medis. Kalau dianalisa saya, ALS.”
216 Kalau dokter satunya MS. Jadi sama-
217 sama Pengapuran Otak. Tapi bedanya ini
218 separuh. Yang satunya banyak tempat.
219 Setelah itu, Supervis
220 or ini masuk ke ruangan, ketika saya
221 masih opname, hari keempat. “Dek, kamu
222 punya air segelas?”
223 “Ada. Kenapa, Mas?” “Minta aja.”
224 Habis itu dia kayak ngobrol dengan,
225 entah baca apa aku enggak ngerti, karena
226 berbisik-bisik. Terus diambil air itu.
227 Setelah itu, dia kayak ngobrol dengan
228 airnya. Tapi aku enggak ngerti dia
229 ngobrol apa. Setelah itu, dua minggu
230 kemudian. Aku sembuh total. Cuma
231 waktu aku kontrol lagi, enggak sengaja
232 ketemu dengan Supervisor itu. Supervisor
233 itu bilang gini. “Dek, kemarin aku sudah
234 bikin perjanjian. Jadi dia enggak akan
235 ganggu kamu sampai umur 28. Itu karena
236 kamu enggak kuat. Itu sebabnya kamu
237 ngedrop, kamu sakit terus. Dan dia
238 enggak suka kamu ke tempat lain. Jadi
239 waktu kamu diarahkan ke Jogja, ya dia
240 sama kamu.” “Apa sih, Mas?” aku bilang.
241 “Dia itu milih,” katanya. Jadi, sebetulnya,
242 katanya, Jin turunan dari keluarga.
243 Kemudian ke aku. Cuma, percaya enggak
244 percaya sih. Cuma waktu aku ngedrop
245 sakit tuh aku memang bisa melihat hal-
246 hal yang orang lain enggak bisa ngelihat.
198
247 Salah satu cirinya kan. Apa namanya.
248 Manusia itu kan normalnya punya indra
249 cuma lima.
250 Itu ada bantuan dari jin. Itu ada bantuan dari jin.
251 Itu aku enggak tahu. Jadi setelah tahun
252 2011, terakhir aku ketemu Masnya itu.
253 Dia bilang, “Nanti kembalinya umur 28.
254 Kamu udah lebih siap waktu itu.”
255 Memang banyak hal, Mbak.
256 Memang aku jadi bisa ngelihat kejadian.
257 Sebelumnya, jauh sebelum aku sakit.
258 Memang sejak aku kecil, aku bisa melihat
259 apa yang orang-orang enggak bisa lihat.
260 Seringkali dipanggil, awalnya aku enggak
261 ngerti. Misalnya kalau ada kesurupan,
262 aku kayak dari jauh ngerasa gimana.
263 Kayak ada anak yang ngikut di jalan
264 denganku. Ternyata temanku yang
265 kesurupan, satu SMA. Dan dia ternyata
266 memang nyari. Akhirnya aku datengin.
267 Itu udah dipegangin delapan orang.
268 Anaknya kecil, cewek. Dipegangi delapan
269 orang, semuanya kebanting. Nah habis itu
270 pas aku datang, awalnya enggak dibukain
271 pintu UKS. Aku bilang buka. Habis itu
272 aku masuk, diizinin. “Han, kamu
273 kenapa?” Semua orang nyingkir ke arah
274 pintu. “Ini kenapa sih?” Ia bilang, enggak
275 apa-apa. Terus tiba-tiba aku kayak
276 dengar ada, bukan orang, ada yang
277 bilang, “Baca Alfatihah sama An-Nas tiga
278 kali tiupin ke kupingnya.” Dan aku kayak
279 spontan ngelakuin itu. Padahal di
280 sekitarku enggak ada orang.
281 Itu yang bikin akau ngerasa kayak, “Ini
282 kenapa nih?”
283 Itu SMA?
284 Iya, SMA kelas satu. Dan dia jadi lebih
285 sering kesurupan setelah itu. Rupanya,
286 memang setelah di-track, Jin ini memang
287 sebenarnya yang dicari adalah aku, cuma
288 lewat orang lain. Itu yang bikin aku agak
289 gimana. Aku sempat tanya, “Kenapa?”
290 “Dia suka sama kamu”, katanya.
291 “Hah, alasannya..”
292 Pernah nyoba ruqyah kan…?
293 Dulu pernah, Mbak. Aku datang ke
294 tempat Ruqyah, sekali sih. Tapi memang
295 enggak, apa ya, istilahnya, dia belum, dia
296 dibacain langsung gitu. Karena selesai
297 Ruqyah itu, tiba-tiba Ustazd itu muntah-
199
298 muntah darah gitu. Itu yang bikin aku
299 enggak mau lagi. Karena aku tak
300 ngerasain apa-apa. Tapi Ustazd itu terus
301 kayak gitu. Aku jadi takut kan.
302 Akhirnya dari situ, ketika ditanya
303 Ruqyah, belum, belum. Karena
304 bayanganku ketika Ruqyah, mestinya
305 bereaksi. Jadi aku merasa itu belum
306 Ruqyah gitu. Itu yang aneh.
307 Mungkin pembacaannya memang ada yang Mungkin pembacaannya memang ada
308 kurang. yang kurang.
309 Yah, bisa jadi.
310 Ini yang Mbak bikin tertarik motifnya apa?
311 Ya karena itu. haha. Karena itu
312 sebetulnya. Tapi memang aku pengen
313 lihat dari sisi terapisnya itu kayak apa.
314 Kok bisa efektif banget bagi beberapa
315 orang. dan hitungannya buat aku, setelah
316 itu kan jatuhnya enggak efektif yah,
317 karena kau kemudian aku enggak punya
318 perasaan apa-apa. Aku malah ngerasa,
319 “Ini kenapa, gitu?” karena setelahnya
320 Ustazdnya malah muntah darah. Dan aku
321 enggak berani datang lagi. Padahal
322 seharunya datang lagi. Tapi aku enggak
323 mau datang lagi gara-gara itu. Kasihan
324 Ustadznya.
325 Iiih sebenarnya nggak apa-apa lho Mbak,
326 ruqyah aja. Insyaallah aman. Rasulullah aman. Rasulullah yang ngajarin,
yang ngajarin, insyaallah sembuh kok... insyaallah sembuh

200
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : UA Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.49 - 11.50

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Ustadz, mau nanya. Awalnya itu terjun ke
2 dunia Ruqyah, tertariknya kenapa?
3 Tertariknya itu, untuk dunia meruqyah, pada
4 intinya kita ingin bermanfaat bagi orang lain. Ingin bermanfaat bagi orang lain.
5 Kata Rasulullah SAW, Khairunnnas
6 anfa’uhum linnnas. Sebaik-baik orang
7 adalam yang banyak manfaatnya bagi orang
8 lain. Begitu.
9 Kenapa Ruqyah? Padahal kan banyak
10 cara lain untuk bermanfaat.
11 Kalau Ruqyah, karena di sana tidak sebatas Karena di sana tidak sebatas membantu
12 membantu orang. Tapi di sana juga ada sisi orang. Tapi di sana juga ada sisi
13 dakwahnya. Dan mengajak siapapun yang dakwahnya.
14 ketemu dengan kita, ataupun kawan-kawan
15 dengan Ruqyah itu untuk mengajak
16 berhusnudzon kepada Allah, berbaik sangka
17 kepada Allah. Berkeyakinan bahwa Allah
18 yang memberi sakit, Allah yang
19 menyembuhkan. Kemudian juga dari sisi
20 yang lebih penting lagi, bahwa pengobatan Pengobatan Ruqyah itu pengobatan yang
21 Ruqyah itu pengobatan yang jauh dari jauh dari larangan Islam.
22 larangan Islam. Jadi kita melarang untuk Kita melarang untuk perdukunan, nah
23 perdukunan, nah Islam sudah memberi itu Islam sudah memberi itu solusi
24 solusi, kita mensosialisasikan. Jadi tidak
25 hanya sebatas Ruqyah saja. Karena tidak Tidak semua yang kita Ruqyah itu
26 semua yang kita Ruqyah itu bereaksi, atau bereaksi, atau ada kaitannya dengan
27 ada kaitannya dengan gangguan syaitan. gangguan syaitan. Karena ada kejiwaan,
28 Karena ada kejiwaan, rumah tangga, anak rumah tangga, anak bandel, masalah-
29 bandel, masalah-masalah kehidupan lah. masalah kehidupan lah.
30 Cuma karena mereka kalut, cemas, atau
31 karena gangguan magic atau tidak. justru Justru dari pengalaman dan catatan cuma
32 dari pengalaman dan catatan cuma satu atau satu atau dua yang benar-benar karena
33 dua yang benar-benar karena gangguan gangguan syaitan. Rata-rata ya karena ada
34 syaitan. Rata-rata ya karena ada masalah dan masalah dan dia tidak ketemu jawabannya.
35 dia tidak ketemu jawabannya. Rata-rata
36 begitu. Memang sih ada. Kalau yang secara
37 umum paling karena, “ini harusnya begini,
38 begini, ketika sakit mesti bersikap begini.”
39 Berarti secara enggak langsung sama
40 dengan dokter?
41 Dokternya memang larinya ke psikologis. Dokternya memang larinya ke psikologis.
42 Karena orang ke sini, kalau ketemu peruqyah Karena orang ke sini, kalau ketemu
201
43 kan ada problem. Macam-macam, ada yang peruqyah kan ada problem.
44 sakit medis murni. Atau masalah-masalah
45 kecewa dengan pacar, mantan, macam-
46 macamlah. Kalau cemas, rata-rata larinya ke Kalau cemas, rata-rata larinya ke psikolog.
47 psikolog. Ya nggak jauh beda saran-saran Nggak jauh beda saran-saran kita dengan
48 kita dengan saran psikolog. Dan kita kita saran psikolog.
49 lebih mengarah pada praktik Qur’annya. Jadi Lebih mengarah pada praktik Qur’annya.
50 harus dikembalikan, Ini loh manusia, apalagi
51 Muslim, kita harus ke mana arahnya ketika
52 kita mendapatkan masalah. Intinya itu aja
53 sih.
54 Cerita awalnya Ustadz belajar Ruqyah?
55 Belajar Ruqyah tahun 2003. Awal-awal UF Belajar Ruqyah tahun 2003.
56 booming tahun 2000an. Tahun 2003 saya Tahun 2003 saya pertama kali sebetulnya
57 pertama kali sebetulnya bukan ke Ruqyah. bukan ke Ruqyah. Tapi ada keinginan
58 Tapi ada keinginan memang untuk Ruqyah. memang untuk Ruqyah. Pertama kali
59 Pertama kali ditarik untuk membantu ditarik untuk membantu administrasi
60 administrasi selama tiga bulan. Setelah tiga selama tiga bulan. Setelah tiga bulan itu,
61 bulan itu, istilahnya kan pemain tunggal, istilahnya kan pemain tunggal, yang
62 yang lembaganya. Karena dulu ada majalah. lembaganya. Karena dulu ada majalah.
63 Jadi buka klinik pelayanan Ruqyah. Jadi tiga Jadi buka klinik pelayanan Ruqyah. Jadi
64 bulan pertama memang lagi seru-serunya tiga bulan pertama memang lagi seru-
65 dan banyak-banyaknya. Jadi melihat Ustadz serunya dan banyak-banyaknya. Jadi
66 dan teman-teman yang lain itu kewalahan. melihat Ustadz dan teman-teman yang lain
67 Jadi setelah tiga bulan saya minta untuk itu kewalahan. Jadi setelah tiga bulan saya
68 membantu. Tadinya mengamati saja. minta untuk membantu. Tadinya
69 Bagaimana sih cara Ruqyah. Tapi memang mengamati saja. Bagaimana sih cara
70 dari awal berkeinginan untuk bantu Ruqyah. Ruqyah. Tapi memang dari awal
71 Karena, memang sehari itu bisa sampai 70 berkeinginan untuk bantu Ruqyah. Karena,
72 orang. Jadi kalau sehari itu satu orang bisa memang sehari itu bisa sampai 70 orang.
73 sampai dapat 15-20. Senang sih, banyak, tapi Jadi kalau sehari itu satu orang bisa
74 penanganannya justru enggak maksimal. sampai dapat 15-20. Senang sih, banyak,
75 Karena terlalu banyak. Karena kapasitasnya tapi penanganannya justru enggak
76 dulu memang sedikit. Ditambah lagi dulu maksimal. Karena terlalu banyak. Karena
77 ada sinetron “Astagfirullah”. Jadi memang kapasitasnya dulu memang sedikit.
78 sangat luar biasa dulu. Jadi memang ada Ditambah lagi dulu ada sinetron
79 perekrutan, dulu. Sampai sekarang. Sekarang “Astagfirullah”. Jadi memang sangat luar
80 ada macam-macam grup. Semuanya biasa dulu. Jadi memang ada perekrutan,
81 sebenarnya menginduk pada ARSYI. Ada dulu. Sampai sekarang. Sekarang ada
82 yang resmi dan ada yang tidak resmi. macam-macam grup. Semuanya
83 Secara struktural, selain ARSYI adakah sebenarnya menginduk pada ARSYI. Ada
84 lagi organisasi yang seperti asosiasi juga? yang resmi dan ada yang tidak resmi.
85 Kalau sudah asosiasi tidak ada atasnya lagi.
86 Selain ARSYI. Jadi Ruqyah itu cukup satu
87 saja. Setahu saya. Selain itu ya paling ada
88 komunitas atau apa, yang sebenarnya
89 menginduk kepada ARSYI. Karena memang
90 ARSYI, UF, UJ dan lainnya itu, secara ARSYI, UF, UJ dan lainnya itu, secara
91 sudah lebih dulu dari mereka-mereka. Dan sudah lebih dulu dari mereka-mereka. Dan
92 kita terbantukan, ada Qur’anic Healing, kita terbantukan, ada Qur’anic Healing,
93 macam-macam namanya. Kita terbantukan macam-macam namanya. Kita terbantukan
202
94 dengan dakwah mereka yang sugestik. dengan dakwah mereka yang sugestik.
95 Artinya sejalan begitu. Artinya sejalan begitu.
96 Kalau kasus pertamanya UA?
97 Kasus pertama yang saya Ruqyah, tapi yang Yang terkesan itu justru malah orang
98 terkesan itu justru malah orang stress. Bukan stress. Bukan di kantor malahan, di Merak
99 di kantor malahan, di Merak sana. Kita Kita dibawa keluarganya. “Ini ada adik
100 dibawa keluarganya. “Ini ada adik saya. saya. Pingin tahu apakah karena murni
101 Pingin tahu apakah karena murni stress atau stress atau gangguan jin.” Dan saya belum
102 gangguan jin.” Dan saya belum pernah pernah meruqyah…, itu pertama kali, pede
103 meruqyah…, itu pertama kali, pede aja gitu. aja gitu.
104 Itu diambil dari rumah sakit Sumber Waras. Itu diambil dari rumah sakit Sumber
105 RSJ. Kalau menurut cerita, anak itu kerja. Waras. RSJ. Kalau menurut cerita, anak
106 Entah, karena ada konflik dibuang. itu kerja. Entah, karena ada konflik
107 Kemudian ditemukan di hutan. Logikanya dibuang. Kemudian ditemukan di hutan.
108 stres. Sampai tempat sana, saya tanya, ke Logikanya stres. Sampai tempat sana, saya
109 Ustadz sana. Ustadz gimana ini, saya belum tanya, ke Ustadz sana. Ustadz gimana ini,
110 tahu caranya? ”Udah kamu baca saja. saya belum tahu caranya? ”Udah kamu
111 Enggak usah diapa-apain.” Karena ketika baca saja. Enggak usah diapa-apain.”
112 ngambil itu ada empat orang yang dampingi. Karena ketika ngambil itu ada empat
113 Kalau enggak bisa ngamuk itu. Jadi kita baca orang yang dampingi. Kalau enggak bisa
114 saja. Intinya sih enggak kenapa-kenapa. ngamuk itu. Jadi kita baca saja. Intinya sih
115 Lebih ke psikisnya yang bermasalah. enggak kenapa-kenapa. Lebih ke psikisnya
116 Mungkin karena tertekan aja. Tapi saat itu, yang bermasalah. Mungkin karena
117 pas dibaca itu keringatan dia. Karena saya tertekan aja. Tapi saat itu, pas dibaca itu
118 belum banyak pengalaman, ya enggak apa- keringatan dia. Karena saya belum banyak
119 apalah. Setelah itu yaudah. Itu pasien saya pengalaman, ya enggak apa-apalah.
120 pertama yang sakit jiwa. Setelah itu yaudah. Itu pasien saya
121 Rasanya gimana waktu dapat pasien itu? pertama yang sakit jiwa.
122 Secara hati ya deg-degan. Ya kalau, enggak Deg-degan. Kalau, enggak reaksi ya
123 reaksi ya alhamdulillah. Ya kalau ada aksi, alhamdulillah. Ya kalau ada aksi, ngamuk,
124 ngamuk, kita juga cemas nanti gimana- kita juga cemas nanti gimana-gimana.
125 gimana. Tapi alhamdulillah sih enggak apa- Tapi alhamdulillah sih enggak apa-apa.
126 apa.
127 Jadi bisa dibilang takut juga saat itu
128 sebenarnya?
129 Iya. Agak ada kekhawatiran kalau tiba-tiba Agak ada kekhawatiran kalau tiba-tiba
130 ngamuk. Tapi kalau dari cerita sih kayaknya ngamuk.
131 bukan karena gangguan jin. Jadi kalau dari Kalau dari cerita kita kan bisa lihat.
132 cerita kita kan bisa lihat. Karena Ruqyah itu Karena Ruqyah itu kan tidak merasa, ini
133 kan tidak merasa, ini orang dari gangguan jin orang dari gangguan jin atau bukan. Tapi
134 atau bukan. Tapi dari cerita kita kan bisa dari cerita kita kan bisa simpulkan,
135 simpulkan, kemungkinan. Kemungkinan kemungkinan. Kemungkinan reaksi, tapi
136 reaksi, tapi setelah kita Ruqyah anteng saja. setelah kita Ruqyah anteng saja. Atau
137 Atau kayaknya enggak reaksi, tetapi ternyata kayaknya enggak reaksi, tetapi ternyata
138 reaksi. Jadi kita pun enggak ngerti. Itu yang reaksi. Jadi kita pun enggak ngerti. Itu
139 pertama kali. Selanjutnya macam-macam. yang pertama kali. Selanjutnya macam-
140 Apa aja yang paling sering Ustadz? macam.
141 Kasusnya itu? Relatif standar sih. Tapi Relatif standar
142 sampai selama ini, orang kadang hanya Orang kadang hanya pingin tahu, jadi
143 pingin tahu, jadi sebenarnya sakit saya ini sebenarnya sakit saya ini apa sih.
144 apa sih.
203
145 Nguji gitu?
146 Bukan nguji sih. Jadi dia pingin tahu Pingin tahu sesungguhnya, apakah murni
147 sesungguhnya, apakah murni medis. Atau medis. Atau ada hal yang lain.
148 ada hal yang lain. Itu kebanyakan. Ada juga Ada juga yang memang ingin terapi
149 yang memang ingin terapi Ruqyah. Ruqyah.
150 Karena memang sudah tahu begitu?
151 Ya pokoknya pingin dengar Qur’an saja. Ya pokoknya pingin dengar Qur’an saja.
152 Karena dia merasakan kalau dengar Quran Karena dia merasakan kalau dengar Quran
153 nyaman. Ya monggo saja. Ada yang begitu. nyaman.
154 Ada yang karena masalah keluarga misalnya, Ada yang karena masalah keluarga
155 padahal kalau dari cerita sebenarnya masalah
156 egoisme suami-istri. Mereka ingin tahu
157 apakah ada faktor X-nya. Sebagai Suami- Sebagai Suami-istri tidak bisa legowo,
158 istri tidak bisa legowo, menerima pasangan menerima pasangan dengan
159 dengan kekurangannya. Ada juga yang kekurangannya. Ada juga yang medis
160 medis murni. Ada yang dua-duanya, medis murni. Ada yang dua-duanya, medis dan
161 dan sihir. Ada mungkin anak bandel apakah sihir. Ada mungkin anak bandel apakah
162 kesurupan, kesambet. Ada yang benar kesurupan, kesambet. Ada yang benar
163 kesambet. Ada yang anak problem karena kesambet. Ada yang anak problem karena
164 orang tuanya. Karena pola asuh, teledor, orang tuanya. Karena pola asuh, teledor,
165 karena lingkungan. Jadi kalau dari yang karena lingkungan. Jadi kalau dari yang
166 terasa itu, yang memang rutin, sebenarnya terasa itu, yang memang rutin, sebenarnya
167 bukan kesurupan. Jadi dampak bacaan bukan kesurupan. Jadi dampak bacaan
168 Qur’an, karena sering ketemu. Pada anak ini, Qur’an, karena sering ketemu. Pada anak
169 jadi baik. Jadi diruqyah aja, asal anaknya ini, jadi baik. Jadi diruqyah aja, asal
170 mau. Alhamdulilah ada dua anak itu. anaknya mau. Alhamdulilah ada dua anak
171 Kata ibunya sih berubah. Ada yang kelas itu.
172 lima SD berubah normal. Tadinya Kata ibunya sih berubah. Ada yang kelas
173 emosional, jadi kalau tersinggung pasti lima SD berubah normal. Tadinya
174 marah. Alhamdulilah setelah diruqyah sudah emosional, jadi kalau tersinggung pasti
175 enggak marah-marah lagi. Padahal diruqyah marah. Alhamdulilah setelah diruqyah
176 ya hantam saja. Ada yang SMK. Terakhir sudah enggak marah-marah lagi. Padahal
177 ketemu, ibunya bilang sudah baikan. diruqyah ya hantam saja. Ada yang SMK.
178 Kalau kasus terberatnya Ustadz? Terakhir ketemu, ibunya bilang sudah
179 Kalau berat bagi kami sih enggak ada. baikan.
180 Karena bagi kami mungkin usaha aja. Kalau berat bagi kami sih enggak ada.
181 Karena kesembuhan bukan milik kita. Karena bagi kami mungkin usaha aja.
182 Karena, kadang kita itu, apakah mungkin Karena kesembuhan bukan milik kita.
183 saya yang kurang lurus, atau kurang taat,
184 sehingga doa kita kurang berdampak banyak.
185 Atau mungkin pasiennya.
186 Kalau Ruqyah itu kan kadang-kadang
187 diruqyah oleh orang yang baru sembuh,
188 padahal sudah diruqyah oleh orang yang
189 sudah lama. Jadi Ruqyah itu rahasia. Ada Ruqyah itu rahasia.
190 yang gini, ada yang sekali sembuh, ada yang
191 sesekali sembuh. Ada yang periodik, jadi
192 beberapa bulan sekali.
193 Kayak penyakit medis lah. Perlu kontrol, cek Perlu kontrol, cek ulang.
194 ulang. Ada begitu. Jadi kita akhirnya
195 menyemangati yang kita Ruqyah itu, kita
204
196 persamakan dengan penyakit Jantung, Paru-
197 paru, Kanker, Tumor, itu kan tidak sembuh
198 total.
199 Jadi pola hidup sehat secara umum, Pola hidup sehat secara umum,
200 makanannya, pikirannya. Ditambah lagi makanannya, pikirannya. Ditambah lagi
201 ibadahnya harus sehat. Sehat itu benar. ibadahnya harus sehat. Sehat itu benar.
202 Karena itu nanti berdampak kepada Karena itu nanti berdampak kepada
203 keyakinan kepada Allah. Kalau ibadahnya keyakinan kepada Allah.
204 enggak terjaga ya gimana Allah memberikan
205 kesembuhan. Kita berusaha untuk berbaik
206 sangka full. Istilahnya itu
207 Kalau seandainya yang datang non-
208 muslim gimana Ustadz?
209 Ya kita terima. Pada intinya dia ke sini kan Pada intinya dia ke sini kan pingin
210 pingin bantuannya. Kita Ruqyah saja. Kita bantuannya. Kita Ruqyah saja. Kita baca
211 baca saja. saja.
212 Caranya sama dengan yang Ruqyah
213 muslim?
214 Ya sama. Masak beda, ya sama. Sama.
215 Kalau non-muslim sebenarnya jaman Nabi
216 juga ada. Justru malah kafir. Jadi dikisahkan,
217 Sayyid Al-khudri, Ruqyah dengan Al-
218 Fatihah. Dia pingin nginap, dia enggak boleh
219 sama penduduk situ. Akhirnya nginap di
220 luar. Allah mentakdirkan kepala sukunya
221 tersengat Kalajengking. Setelah diupayakan
222 diobati enggak sembuh-sembuh. “Coba
223 tanya yang tadi mau nginap, barangkali ada
224 yang bisa meruqyahnya.”. Setelah
225 disampaikan keluhannya dan masalahnya.
226 “Kami tidak adakan meruqyah kalau tidak
227 ada upahnya.” Pokoknya nanti kambing-
228 kambing kami. Setelah disepakati,
229 dibacakanlah Al-Fatikhah. Alhamdulillah
230 sembuh. Seperti tidak kena sakit.
231 Akhirnya upahnya dikasi, kemudian yang
232 lain, “Kita sembelih.” Jangan dulu kata yang
233 lain. Tanya dulu Rasulullah. Ini salah atau
234 benar. Ternyata Rasulullah, intinya,
235 membenarkan. Membolehkan. Jadi,
236 kambingnya disembelih. Jadi Ruqyah Ruqyah sebenarnya justru malah bukan
237 sebenarnya justru malah bukan karena karena kesurupan.
238 kesurupan.
239 Tapi kebanyakan orang justru berasumsi
240 begitu ya?
241 Karena memang, yang menjadi kesan ya Karena memang, yang menjadi kesan ya
242 kesurupan. Karena memang itu yang kesurupan. Itu yang menarik dan
243 menarik dan membikin orang heboh. membikin orang heboh.
244 Biasanya Ruqyah reaksi, kan orang jadi Ruqyah reaksi orang jadi teringat.
245 teringat. Jadi kan terbangun image bahwa Terbangun image bahwa Ruqyah itu
246 Ruqyah itu kesurupan. Padahal Ruqyah itu kesurupan. Padahal Ruqyah itu untuk
205
247 untuk semuanya. Nah, kepala suku tadi itu semuanya.
248 bukan Muslim. Non-Muslim. Kafir malah.
249 Jadi, kalau non-muslim Ruqyah, kalau mau
250 ya ayo. Itu kan selain kita Ruqyah, kita ajak
251 diskusi juga tentang keyakinan. Yang
252 penting kita kan berdekatan dulu. Nyaman.
253 Alhamdulillah. Perkara nanti ada
254 ketertarikan ke Islam, ya nanti lain soal.
255 Yang penting kan dia udah merasakan Udah merasakan manfaat Quran ketika
256 manfaat Quran ketika diperdengarkan. diperdengarkan.
257 Kalau tata-cara Ustadz meruqyah
258 gimana?
259 Saya enggak beda jauh. Kita intinya pasien, Kita intinya pasien, duduk, berbaring, atau
260 duduk, berbaring, atau gimana nyamannya, gimana nyamannya, kita mulai baca.
261 kita mulai baca. Biasanya mulai kita tanya Biasanya mulai kita tanya keluhannya apa.
262 keluhannya apa. Kadang-kadang diskusinya Kadang-kadang diskusinya sebelum
263 sebelum Ruqyah lebih lama, atau setelahnya. Ruqyah lebih lama, atau setelahnya.
264 Tergantung masalah yang disampaikan itu. Tergantung masalah yang disampaikan itu.
265 Jadi, fleksibel lah. Kita baca. Ya nanti, Jadi, fleksibel lah. Kita baca. Ya nanti,
266 tinggal dilihat pengaruh. Kalau standar itu tinggal dilihat pengaruh. Kalau standar itu
267 15-20 menit. Baca aja itu. Kalau reaksi bisa 15-20 menit. Baca aja itu. Kalau reaksi
268 lebih. Suka lebih lama. Relatif satu jam. bisa lebih. Suka lebih lama. Relatif satu
269 Kalau bacaannya Ruqyah itu kan sama ya jam.
270 Ustadz. Kalau seandainya reaksi apa yang
271 bikin waktunya lebih lama? Bacaan apa
272 yang ditambahkan?
273 Kalau reaksi, kalau bacaan kita pilih-pilih. Kalau reaksi, kalau bacaan kita pilih-pilih.
274 Jadi misalnya, baca ini berdampak, baca Jadi misalnya, baca ini berdampak, baca
275 yang lain tidak. Jadi ya kita ulang-ulang. yang lain tidak. Jadi ya kita ulang-ulang.
276 Yang mana saja yang kita anggap Yang mana saja yang kita anggap
277 berpengaruh besar. Nanti dibantu dengan berpengaruh besar. Nanti dibantu dengan
278 tepukan atau tekanan titik-titik refleksi. tepukan atau tekanan titik-titik refleksi.
279 Karena kan Syaitan itu ada di aliran darah. Karena kan Syaitan itu ada di aliran darah.
280 Kita bantu di titik-titik refleksi itu untuk Kita bantu di titik-titik refleksi itu untuk
281 Syaitan cepat keluar. Tapi kadang-kadang Syaitan cepat keluar. Tapi kadang-kadang
282 juga tidak berdampak, tapi terus kita baca juga tidak berdampak, tapi terus kita baca
283 lagi-baca lagi. Kita kan enggak ngerti di lagi-baca lagi. Kita kan enggak ngerti di
284 dalam itu gimana-gimana. Mari kita baca. dalam itu gimana-gimana. Mari kita baca.
285 Kalau sudah enakan kita cukupkan. Kita Kalau sudah enakan kita cukupkan. Kita
286 ulang lagi misalnya di hari lain. Atau emang ulang lagi misalnya di hari lain. Atau
287 udah. Kita enggak bisa, “Ini cukup sekali”. emang udah.
288 Ternyata besok balik lagi. Atau seminggu
289 balik lagi. Ternyata belum ada seminggu
290 sudah balik lagi. Kita enggak bisa Kita enggak bisa membatasi. Karena beda
291 membatasi. Karena beda dengan medis. dengan medis.
292 Secara umum medis itu kan, ini biasanya
293 sekian. Kalau gangguan jin itu beda-beda.
294 Karena berkaitan dengan pola hidup pasien Berkaitan dengan pola hidup pasien
295 itu sendiri.
296 Pola hidup bagaimana itu Ustadz?
297 Pola hidup dia mensikapi masalah. Atau juga Pola hidup dia mensikapi masalah. Atau
206
298 tingkat ketakwaan pasien sendiri itu juga tingkat ketakwaan pasien sendiri
299 berpengaruh. Terus juga mensikapi hal-hal Mensikapi hal-hal uang dihadapi gimana.
300 uang dihadapi gimana. Jadi komprehensif Jadi komprehensif lah.
301 lah. Karena yang kita Ruqyah, misalnya
302 gangguan jin yang beneran, kadang-kadang
303 tidak selalu yang enggak taat. Kadang yang
304 taat.
305 Kok bisa begitu?
306 Yang enggak taat, namanya yang enggak taat
307 kan sudah kawan Syaitan, enggak perlu
308 diganggu kan. Yang perlu diganggu kan
309 yang masih Sholat rajin. Itu kalau kaitan
310 dengan Syaitan. Kadang-kadang ada yang Kadang-kadang ada yang kita Ruqyah itu,
311 kita Ruqyah itu, secara keilmuan lebih tinggi secara keilmuan lebih tinggi daripada kita
312 daripada kita juga ada. Jadi kan namanya juga ada.
313 penyakit, kalau sudah Allah kehendaki, tidak Penyakit, kalau sudah Allah kehendaki,
314 akan belok. Baik orang yang taat sekalipun, tidak akan belok. Baik orang yang taat
315 sudah mengerti kesehatan sekalipun. Kalau sekalipun, sudah mengerti kesehatan
316 sakit ya sakit saja. Jadi, buat mereka yang sekalipun. Kalau sakit ya sakit
317 terkena ya hikmahnya banyak. Kalau dia
318 sadar. Kalau sakit yang saya derita ini
319 ternyata begini, kalau dia bisa mengambil Kalau dia bisa mengambil hikmah itu ya
320 hikmah itu ya mungkin orang-orang yang mungkin orang-orang yang baik. Kalau
321 baik. kalau caranya salah ya mungkin malah caranya salah ya mungkin malah rugi dia.
322 rugi dia.
323 Tadi, waktu saya lihat di depan kan ada
324 paket-paketnya. Di sini ada regular, VIP,
325 sama VVIP. Yang menarik, ada sesi
326 konsultasi. Sesi konsultasi itu tepatnya di
327 mana dari prosedur Ruqyah.
328 Iya. Sebelum atau sesudahnya. Jadi Sebelum atau sesudahnya.
329 durasinya kalau VIP, itu agak panjang. Tapi
330 juga tergantung masalah yang dia Tergantung masalah yang dia sampaikan.
331 sampaikan. Intinya ada kelonggaran untuk
332 VIP. Kalau yang untuk reguler terbatas.
333 Biasanya begitu. Karena lebih ke Lebih ke mendeteksi. Tapi memang secara
334 mendeteksi. Tapi memang secara praktik praktik hampir sama. Karena memang,
335 hampir sama. Karena memang, kalau pasien kalau pasien pingin konseling lebih dalam
336 pingin konseling lebih dalam ya kita layani. ya kita layani. Enggak bisa kita target
337 Enggak bisa kita target ini. Intinya orang
338 ketemu dengan kita. kalau secara SOP kalau
339 di Rumah Ruqyah begitu yah. Kalau VIP tu
340 ada konseling yang longgar, kalau reguler
341 terbatas. Tapi pada praktiknya beda-beda.
342 Praktiknya tidak seperti SOP. Karena kadang
343 pasien butuh penjelasan lebih. Yang penting Yang penting dia puas.
344 dia puas.
345 Biasanya isi konseling apa, Ustadz?
346 Ya tentang masalahnya. Secara umum Tentang masalahnya. Secara umum
347 Sholat. Sholat itu penting. Sholat.
348 Kenapa Sholat?
207
349 Ya gimana mau sembuh, kan sembuh itu
350 tidak hanya sembuh penyakitnya saja. Ketika Ya gimana mau sembuh, kan sembuh itu
351 enggak Sholat itukan sakit orangnya, secara tidak hanya sembuh penyakitnya saja.
352 rohani orang sakit. Kan kita semangatnya Ketika enggak Sholat itukan sakit
353 kan Fadhilah Sholat dan bahayanya orangnya, secara rohani orang sakit.
354 meninggalkan. Jadi Sholat itu menjadi
355 pertanyaan yang pasti kita pertanyakan. Sholat itu menjadi pertanyaan yang pasti
356 Tentang Sholat, tentang benda-benda kita pertanyakan. Tentang Sholat, tentang
357 keramat. Meskipun orang ini tidak benda-benda keramat. Meskipun orang ini
358 kesurupan, tapi benda-benda itu harus free. tidak kesurupan, tapi benda-benda itu
359 Tadi saya katakan, Ruqyah itu tidak sekadar harus free.
360 membantu orang sakit saja. Tetapi juga Ruqyah itu tidak sekadar membantu orang
361 membantu penyakit akidahnya, penyakit sakit saja. Tetapi juga membantu penyakit
362 ibadahnya. Jadi kita ajak seorang muslim itu akidahnya, penyakit ibadahnya. Jadi kita
363 harus akidahnya lurus. Gimana ibadahnya, ajak seorang muslim itu harus akidahnya
364 sholatnya sederhana. Alhamdulillah, tinggal lurus. Gimana ibadahnya, sholatnya
365 istiqomah. Tinggal kita semangati. Bisa ngaji sederhana.
366 atau enggak? Kalau belum, sana belajar. Bisa ngaji atau enggak?
367 Dirutinkan. Doa-doanya. Jadi tidak hanya
368 sebatas sembuh, selesai. Tapi ibadahnya Doa-doanya. Jadi tidak hanya sebatas
369 enggak. Kalau soal kejiwaan kadang-kadang sembuh, selesai. Tapi ibadahnya enggak.
370 susah. Orang sakit kejiwaan itu orangnya
371 merasa tidak sakit. Maunya sendiri aja.
372 Dikasi solusi ya tetap aja. Maunya begitu.
373 Tapi ada juga yang kata bapaknya, waktu itu,
374 enggak tahu sakitnya apa. Yang jelas cemas.
375 Kalau janjian bisa lama. Padahal dia
376 pengacara. “Pak, sebenarnya ada
377 penangkalnya enggak sih?” Ada kalau saya
378 Ruqyah bisa cekatan kerja. tapi kalau udah
379 lama enggak di-charge, lama-lama bisa
380 ngawur lagi. Itu kalau diruqyah anteng aja.
381 Itu sudah sama saya terus. Mungkin sejak
382 2006 sampai sekarang. Karena mungkin ada
383 dampaknya, orang tuanya telaten. Kalau
384 sudah nampak enggak beres, dibawa. Jadi
385 langganan. Ada memang yang benar-benar
386 reaksi. Yang heboh reaksinya. Karena
387 gangguan jin. Kalau bereaksi gitu, kan Yang heboh reaksinya. Karena gangguan
388 idealnya sebetulnya terapis kemudian pasien. jin.
389 Ketika bereaksi otomatis tidak mungkin
390 terapi sendirian gitu?
391 Reaksinya ada macam-macam. Ada yang
392 sebatas sendawa, mungkin batuk-batuk saja, Reaksinya ada macam-macam. Ada yang
393 mungkin muntah-muntah. Gerak tapi masih sebatas sendawa, mungkin batuk-batuk
394 bisa dikendalikan. Kalau sudah mungkin kita saja, mungkin muntah-muntah. Gerak tapi
395 sudah enggak kuat, biasanya kita mungkin masih bisa dikendalikan. Kalau sudah
396 kita memanggil teman. Kalau memang mungkin kita sudah enggak kuat, biasanya
397 enggak ada yang ngantor, enggak ada kita mungkin kita memanggil teman.
398 keluarganya, kalau cukup sama temannya ya
399 sudah. Kalau enggak kenapa-kenapa ya
208
400 sudah. Kalau enggak kenapa-kenapa ya kita
401 Ruqyah saja. Kalau enggak kenapa-kenapa ya kita
402 Kalau kasus pertama-pertama dapat Ruqyah saja.
403 pasien yang bereaksi bagaimana Ustadz?
404 Dulu, kita ngikuti apa yang sudah dilakukan
405 oleh UF. Caranya, secara fisik, tindakan Kita ngikuti apa yang sudah dilakukan
406 fisik, dipegang bagian mana supaya oleh UF
407 gerakannya tidak banyak. Supaya Secara fisik, tindakan fisik, dipegang
408 gerakannya tidak melebar. Istilahnya bagian mana supaya gerakannya tidak
409 dipersempit gerakannya. Atau juga kita banyak. Supaya gerakannya tidak melebar.
410 minta tolong ke keluarganya, atau pasien Istilahnya dipersempit gerakannya. Atau
411 yang lain yang belum kita terapi waktu itu. juga kita minta tolong ke keluarganya,
412 Laki-laki dengan laki-laki, begitu juga atau pasien yang lain yang belum kita
413 dengan perempuan. Dipegang dengkul, siku, terapi waktu itu. Laki-laki dengan laki-
414 tabrakkan ke lantai. Jadi gerakannya laki, begitu juga dengan perempuan.
415 terbatas. Dengkul pepet. Siku pepet. Jadi kita Dipegang dengkul, siku, tabrakkan ke
416 baca tidak sambil nyengkeram juga. Karena lantai. Jadi gerakannya terbatas.
417 kalau kita nyengkeram juga nanti ngos-
418 ngosan. Itu kalau reaksi. Atau mungkin
419 tekuk-tekuk.
420 Ada beberapa peruqyah yang
421 menggunakan audio. Itu dibenarkan
422 enggak sih Ustadz?
423 Kan, pada intinya sah-sah saja pakai audio.
424 Cuma kan perlu pendampingan. Kalau reaksi
425 keras, enggak ada yang mengurusi jadi repot.
426 Pada intinya boleh saja. Tapi enggak efektif.
427 Karena lebih efektif ketika ketemu Boleh saja. Tapi enggak efektif.
428 dengan terapis langsung?
429 Iya. Kecuali dia bisa terapi sendiri. Dengerin
430 pakai walkman atau radio tape. Kan bereaksi Kecuali dia bisa terapi sendiri.
431 itu kan ada yang memang blank sama sekali.
432 Jadi harus ada pendampingan. Enggak bisa.
433 Nanti kalau ngamuk-ngamuk pada rusak. Harus ada pendampingan.
434 Repot. Kalau masih diapakan oleh saudara.
435 Kita anjurkan malah itu.
436 Mengenai ini, kemarin waktu saya baca,
437 tentang Ustadz PA, beliau ini kan
438 kontroversial karena ia dulu master reiki.
439 Itu gimana sih Ustadz, boleh enggak sih
440 mengkombinasi begitu?
441 Saya enggak begitu paham banyak. UF yang
442 tahu. Yang tahu sejarahnya. Karena amat
443 bertobat sampai gitu. Dia tahu. Kita intinya
444 tobat, sekarang dia ikut Ruqyah. Ya enggak
445 apa-apa. Melayani Ruqyah via telpon.
446 Sah-sah saja. Cuma itu tadi. Kalau reaksi,
447 siapa yang mau ngurusin di sana. Malah
448 repot.
449 Saya belum ketemu dengan Ustadz PA
450 sendiri. Karena menurut saya menarik.
209
451 Dan menurut informasi beliau juga
452 pernah dipidanakan. Kalau enggak salah
453 satu lagi, yang kemarin kena juga. Ustadz
454 siapa namanya, saya lupa.
455 Karena Ustadz PA juga buka itu di webnya.
456 Kalau Ustadz itu juga rajin nulis. Jadi kalau
457 kita UF. Ya nulis, sekedar, sebentar. Rajin
458 nulis. Rajin mendokumentasikan. Jadi
459 banyak dibaca. Dia kan jurusan Psikologi.
460 Kenapa kok akhirnya UA concern ke
461 bidang ini secara total?
462 Kalau pingin ahli kan harus satu itu ditekuni.
463 Jadi kalau enggak ahli jadi setengah- Kalau pingin ahli kan harus satu itu
464 setengah. Kalau mau di tataran agama itu ditekuni.
465 kan, ada kebaikan kan didapat kalau kita,
466 kalau gini kan dakwah. Dakwah personal.
467 Misalnya kita ketemu, mungkin Ruqyah itu Kalau gini kan dakwah. Dakwah personal.
468 enggak ada hasilnya. Tapi lalu kita nganjurin
469 Sholat, terus rajin Sholat. Lalu semangat
470 ngajinya. Kalau ada apa-apa tanya ke kita.
471 Senang kita. Keluarganya jadi rukun
472 kembali, itu masyaallah. Daripada ke dukun.
473 Ke dukun itu, beberapa yang ketemu malah
474 disuruh cerai, diplorotin hartanya. Kasihan.
475 Aqidahnya bahkan kehormatannya. Kalau
476 kita itu membantu bagaimana sikap manusia
477 secara umum. Lalu masalahnya apa. Kalau Kita itu membantu bagaimana sikap
478 soal keluarga kita sampaikan solusinya. manusia secara umum.
479 Berdasarkan buku yang saya baca,
480 Ruqyah ini tidak hanya bisa dilakukan
481 untuk manusia. Tapi juga untuk rumah.
482 Iya. Ruqyah itu istilahnya; For All. Untuk
483 semuanya. Yang penting untuk kebaikan. Ruqyah itu istilahnya; For All. Untuk
484 Karena ada juga yang menang. Tapi buat semuanya. Yang penting untuk kebaikan.
485 saya masih, jadi sebenarnya Ruqyah ini
486 sebenarnya adalah kekuasaan Allah. Berkali- Ruqyah ini sebenarnya adalah kekuasaan
487 kali Ruqyah intinya itu saja, pingin biar laris. Allah.
488 Ya enggak boleh. Ada juga kawan itu suruh
489 Ruqyah diskotik. Karena banyak syaitannya.
490 Ya jelas enggak boleh. Jadi, Ruqyah For All,
491 tapi yang boleh untuk kebaikan. Tapi untuk Ruqyah For All, tapi yang boleh untuk
492 yang bertentangan dengan Allah yang kebaikan. Tapi untuk yang bertentangan
493 enggak bisa. Ruqyah rumah, kendaraan, dengan Allah yang enggak bisa. Ruqyah
494 lahan, pabrik, gedung. Kan pada intinya gini, rumah, kendaraan, lahan, pabrik, gedung.
495 kalau kita melarang ke dukun, Islam itu Kan pada intinya gini, kalau kita melarang
496 sudah ada solusinya. Ya dengan Ruqyah itu. ke dukun, Islam itu sudah ada solusinya.
497 Kalau menurut UA sendiri kenapa Ya dengan Ruqyah itu.
498 Ruqyah tidak begitu populer di Indonesia.
499 Dibanding Malaysia.
500 Karena gini, di sana itu, di Malaysia, di kita
501 itu mungkin aturannya kali. Atau juga
210
502 mungkin orang Indonesia itu kan tidak Aturannya
503 cepat-cepat paten. Kalau di sana kan dikit- Orang Indonesia itu kan tidak cepat-cepat
504 dikit paten. Jadi langsung disosialisasikan ke paten.
505 semua. Kalau enggak salah begitu. Bahkan
506 sampai pemerintah sampai bikin pelatihan
507 terapis medis dan Herbal. Ya. Jadi cepat.
508 Dipatenkan dan pemerintah ikut berperan Jadi cepat. Dipatenkan dan pemerintah
509 juga membantu. Itu di Indonesia. mungkin ikut berperan juga membantu. Itu di
510 sudah. Cuma enggak tahu gimana itu Indonesia. Mungkin sudah. Cuma enggak
511 regulasinya. Jadi kurang populer. Mungkin tahu gimana itu regulasinya. Jadi kurang
512 karena mayoritas, jadi enggak kaget. Tapi populer. Mungkin karena mayoritas, jadi
513 sebagian pejabat negara ada juga yang kita enggak kaget.
514 Ruqyah, juga ada. Cuma malu to. Padahal
515 dampaknya di kita sudah banyak. Kita
516 enggak ngerti. Nggak populer yang penting
517 kita jalan terus. Populer khawatirnya justru Nggak populer yang penting kita jalan
518 gini. Ada dua sisi. Bagus untuk syi’ar-nya, terus. Populer khawatirnya justru gini. Ada
519 khawatirnya kalau Ruqyah itu nanti, dua sisi. Bagus untuk syi’ar-nya,
520 dianggap peruqyah segala-galanya juga khawatirnya kalau Ruqyah itu nanti,
521 enggak bagus. Jadi ketergantungan kepada dianggap peruqyah segala-galanya juga
522 orang. Jadi intinya berjalan aja apa adanya. enggak bagus. Jadi ketergantungan kepada
523 Sambil terus aksi. Pelan-pelan. orang. Jadi intinya berjalan aja apa
524 Tadi Ustadz cerita, sebenarnya niatnya adanya. Sambil terus aksi.
525 Ruqyah berdakwah gitu. Sebelum
526 Ruqyah sudah berdakwah dulu kah?
527 Iya. Rata-rata sebelum Ruqyah memang
528 guru ngaji. UF dan sebagainya. Rata-rata. Rata-rata sebelum Ruqyah memang guru
529 Berbeda dengan yang baru-baru. Jadi, sudah ngaji.
530 beragam orang. Ada ngajar bahasa arab,
531 tentang ke-Islam-an. Ngajar Quran. Jadi Ada ngajar bahasa arab, tentang ke-Islam-
532 tidak mendadak terjun Ruqyahnya. Kalau an. Ngajar Quran. Jadi tidak mendadak
533 mungkin kawan-kawan yang baru-baru terjun Ruqyahnya. Kalau mungkin kawan-
534 kayaknya begitu. Ada Ruqyah, tertarik kawan yang baru-baru kayaknya begitu.
535 belajar Ruqyah. Kalau kita dulu guru ngaji. Ada Ruqyah, tertarik belajar Ruqyah.
536 Berarti UA termasuk bukan produk Kalau kita dulu guru ngaji.
537 training ya?
538 Produk langsung. Mengamati langsung.
539 Belajar otodidak, baca-baca. Diskusi kalau Produk langsung. Mengamati langsung.
540 sedang istirahat dengan teman yang sudah Belajar otodidak, baca-baca. Diskusi kalau
541 terjun duluan. Yaudah. sedang istirahat dengan teman yang sudah
542 Berapa lama UA belajarnya? terjun duluan.
543 Bukan lama sih. Kan gurunya tinggal milih
544 aja. Kan pada intinya bacaannya baik, Kan gurunya tinggal milih aja. Kan pada
545 bacakan, perdengarkan. Itu aja intinya. intinya bacaannya baik, bacakan,
546 Kita karena sebelumnya guru-guru ngaji jadi perdengarkan.
547 ya familiar dengan bacaan-bacaan itu. Kita karena sebelumnya guru-guru ngaji
548 Kemudian keberanian membacakan ke orang jadi ya familiar dengan bacaan-bacaan itu.
549 lain. Karena ini teknik pengobatan, kita Kemudian keberanian membacakan ke
550 baca-baca buku, apa yang harus dilakukan, orang lain. Karena ini teknik pengobatan,
551 ketika bacaan itu bereaksi atau tidak. Apa kita baca-baca buku, apa yang harus
552 yang ditanyakan. Nanti kalau ada reaksi dilakukan, ketika bacaan itu bereaksi atau
211
553 bagaimana. Kita juga melihat pada yang tidak. Apa yang ditanyakan. Nanti kalau
554 sudah terjun ke Ruqyah duluan gimana ada reaksi bagaimana. Kita juga melihat
555 caranya. kalau bacaan kita tinggal menghafal pada yang sudah terjun ke Ruqyah duluan
556 atau menambah hafalan. Menjaga ibadah- gimana caranya. Kalau bacaan kita tinggal
557 ibadah yang disunnahkan. menghafal atau menambah hafalan.
558 Butuh pendidikan khusus enggak sih Menjaga ibadah-ibadah yang disunnahkan.
559 untuk jadi peruqyah Ustadz?
560 Harusnya iya. Tapi memang rata-rata yang
561 awal-awal otodidak, baca buku. Buku-buku Harusnya iya. Tapi memang rata-rata yang
562 yang terbitan Timur Tengah, bahasa arab awal-awal otodidak, baca buku. Buku-
563 langsung. Karena mereka-mereka yang buku yang terbitan Timur Tengah, bahasa
564 duluan. Lalu kita populerkan di sini. arab langsung. Karena mereka-mereka
565 Sebenarnya kalau mau belajar, enggak lama. yang duluan. Lalu kita populerkan di sini.
566 Kalau bacaan orangnya baik, dan berani,
567 intinya itu. Ya silakan. Tapi kan ada yang Kalau bacaan orangnya baik, dan berani,
568 lainnya. Puasa. Ini orang kayaknya intinya itu. Ya silakan.
569 khasiatnya apa. Tentang rumah tangga. Puasa. Ini orang kayaknya khasiatnya apa.
570 Anak-anak harus tahu juga. Orang tua. Terus Tentang rumah tangga. Anak-anak harus
571 sedikit-banyak tahu tentang medis, misalnya. tahu juga. Orang tua. Terus sedikit-banyak
572 Walaupun enggak detail, tapi awal-awalnya. tahu tentang medis, misalnya. Walaupun
573 Herbal. Kayaknya masalah ini solusinya ini. enggak detail, tapi awal-awalnya. Herbal.
574 Kita belajar Fiqih Keluarga juga. Jadi Kayaknya masalah ini solusinya ini. Kita
575 enggak harus sebatas Ruqyah saja yang belajar Fiqih Keluarga juga. Jadi enggak
576 dibaca. Karena perlu ilmu yang luas. Karena harus sebatas Ruqyah saja yang dibaca.
577 yang baik-baik kadang-kadang kita ceritakan Karena perlu ilmu yang luas. Karena yang
578 kepada teman lainnya. Jadi sebenarnya bisa baik-baik kadang-kadang kita ceritakan
579 jadi dokter juga, terapis juga, psikolog juga kepada teman lainnya. Jadi sebenarnya
580 begitu ya? Iya. Begitu. Komplit. Diborong bisa jadi dokter juga, terapis juga, psikolog
581 semuanya. juga
582 Suka-dukanya apa sih Ustadz?
583 Sukanya kalau disambut dengan ramah oleh
584 pasien atau keluarga. Kalau duka, apa yah, Sukanya kalau disambut dengan ramah
585 duka itu hampir sama kali, enggak duka oleh pasien atau keluarga. Kalau duka, apa
586 banget sih. Kita udah janjian gitu, kebetulan yah, duka itu hampir sama kali, enggak
587 kan sudah di kantor, sudah tinggal deket duka banget sih. Kita udah janjian gitu,
588 rumahnya, kita telpon dulu, ternyata kebetulan kan sudah di kantor, sudah
589 dibatalin. Yah, kok ngabarin duluan. Itu. tinggal deket rumahnya, kita telpon dulu,
590 Selain di Rumah Ruqyah Indonesia, ternyata dibatalin.
591 Ustadz di mana lagi?
592 Kalau saya fokus di sini.
593 Sering diundang jadi pembicara? Fokus di sini.
594 Enggak sering banget sih. Tapi ada. Di
595 kantor, masjid, rumah, atau arisan keluarga.
596 Manfaat Quran untuk kesehatan. Kantor, masjid, rumah, atau arisan
597 Waktu pertama kali Ustadz terjun di keluarga. Manfaat Quran untuk kesehatan.
598 bidang peruqyahan tanggapan keluarga
599 gimana, Ustadz?
600 Kalau orang tua sih enggak apa-apa.
601 Biasanya. Karena istri mendukung. Kalau orang tua sih enggak apa-apa.
602 Dulu pondok kah? Biasanya. Karena istri mendukung.
603 Enggak.
212
604 Berarti, caranya Ustadz bisa baca kitab- Enggak.
605 kitab Timur Tengah, kan itu Arab
606 Gundul yah?
607 Iya kita sekolah di sekolahnya orang arab.
608 Saya sih enggak mondok. Cuma sekolahnya Kita sekolah di sekolahnya orang arab.
609 itu ada pesantren dan di situ ada Saya sih enggak mondok. Cuma
610 menerjemahkan Al-Qur’an. Jadi dengan sekolahnya itu ada pesantren dan di situ
611 sendirinya paham sebagian besar kitab-kitab ada menerjemahkan Al-Qur’an. Jadi
612 kuning. Kitab Gundul. dengan sendirinya paham sebagian besar
613 Di manakah itu? kitab-kitab kuning. Kitab Gundul.
614 Di Ngawi. Terus lanjut di sekolahnya orang
615 arab. Di ARSYI, Salemba sana. Lembaga Di Ngawi. Terus lanjut di sekolahnya
616 Pengetahuan Islam dan Arab. Di situ. orang arab. Di ARSYI, Salemba sana.
617 Selama ini berarti dari keluarga enggak Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab.
618 ada masalah.
619 Kalau dari orang tua enggak ada masalah.
620 Waktu sudah nikah, istri sempat, “Enggak Kalau dari orang tua enggak ada masalah.
621 usahlah”. Suruh jadi guru aja. Tapi saya Waktu sudah nikah, istri sempat, “Enggak
622 pingin fokus aja ke Ruqyah. Enggak tahu. usahlah”. Suruh jadi guru aja. Tapi saya
623 Senang aja. pingin fokus aja ke Ruqyah. Enggak tahu.
624 Kenapa istri kok? Senang aja.
625 Mungkin khawatir. Namanya perempuan.
626 Nanti kalau keganggu gimana. Kalau diikuti Mungkin khawatir. Namanya perempuan.
627 ke rumah. Karena sangat mungkin peruqyah Nanti kalau keganggu gimana. Kalau
628 itu akan diserang. diikuti ke rumah. Karena sangat mungkin
629 Diserangnya itu gimana, Ustadz? peruqyah itu akan diserang.
630 Ya mungkin diteror. Macam-macam.
631 Dibikin sakit. Karena alhamdulillah sampai Ya mungkin diteror. Macam-macam.
632 sekarang bisa-bisa aja. Ya wajarlah kalau Dibikin sakit.
633 istri dan keluarga itu takut. Karena kita kan Wajarlah kalau istri dan keluarga itu takut.
634 berhadapan dengan tidak hanya yang bisa Karena kita kan berhadapan dengan tidak
635 saja. Karena kalau reaksi berat kan, dianggap hanya yang bisa saja. Karena kalau reaksi
636 heboh, mungkin teriak-teriak. Kan itu sangat berat kan, dianggap heboh, mungkin
637 mungkin menyerang kita atau menyerang teriak-teriak. Kan itu sangat mungkin
638 keluarga. Karena beberapa teman juga yang menyerang kita atau menyerang keluarga.
639 mengalami. Hingga ke istrinya. Ke anaknya. Karena beberapa teman juga yang
640 Akhirnya dia keder juga. Akhirnya berhenti mengalami. Hingga ke istrinya. Ke
641 Ruqyah. Enggak meruqyah lagi. Karena anaknya. Akhirnya dia keder juga.
642 terornya ke situ. Atau kalau ke fisik dibikin Akhirnya berhenti Ruqyah. Enggak
643 kalutlah. meruqyah lagi. Karena terornya ke situ.
644 Berarti sebetulnya UA ini tetap bertaahan Atau kalau ke fisik dibikin kalutlah.
645 karena juga menikmati proses
646 Ruqyahnya?
647 Iya. Nyaman aja. Ya itu tadi. Kalau pingin
648 ahli, satu itulah tekuni. Nyaman aja. Ya itu tadi. Kalau pingin ahli,
649 Sempat takut enggak sih, Ustadz? satu itulah tekuni.
650 Peruqyah di Indonesia ini kan profesi
651 yang, pertama, enggak menjanjikan.
652 Kedua, enggak bergaransi. Ketiga enggak
653 ada tunjangan. Gaji enggak tetap kalau
654 masih awal begitu?
213
655 Itu sih enggak kita pikirin. Kan kita
656 membantu orang. Jadi kita enggak khawatir. Enggak kita pikirin. Kan kita membantu
657 Kalau khawatir, kayak kita enggak yakin orang. Jadi kita enggak khawatir. Kalau
658 sama Allah. Kita beraktifitas, bergerak, khawatir, kayak kita enggak yakin sama
659 apalagi salah satunya ini menyampaikan Allah.
660 kebaikan Al-Qur’an. Insyaalllah. Enggak
661 usah kawatir. Jadi, apa ya, tunjangan, gaji.
662 Ya Allah yang gaji. Yang penting kita mau
663 bekerja atau enggak. Makanya itu tadi. Ya Allah yang gaji. Yang penting kita mau
664 Kalau saudara kita, anggaplah, ke dukun. bekerja atau enggak.
665 Sudah hidupnya kalut, ditambah ke dukun.
666 Tambah kalut lagi. Makanya kita kan cari
667 solusi. Jadi kalau dari upah, ya diukur
668 sendiri. Terserah mau kasi berapa misalnya.
669 Ada yang memang dia memaksa, “Berapa, Terserah mau kasi berapa misalnya. Ada
670 Ustadz?” ya kita tempel sekian. Mau gimana yang memang dia memaksa
671 wong memaksa. Kalau di kantor mengapa
672 kita tarif, karena memang operasional kantor Kalau di kantor mengapa kita tarif, karena
673 juga pasti. Kita punya karyawan yang memang operasional kantor juga pasti.
674 enggak mungkin kita gaji dengan Kita punya karyawan yang enggak
675 seikhlasnya. Listrik. Telpon. Ngontrak. mungkin kita gaji dengan seikhlasnya.
676 Dulu awal-awal jasa Ruqyah itu seikhlasnya. Listrik. Telpon. Ngontrak.
677 Tapi ternyata enggak menutup dengan Dulu awal-awal jasa Ruqyah itu
678 operasional. Kecuali dia enggak punya seikhlasnya. Tapi ternyata enggak
679 kantor. Mungkin bisa maklum seikhlasnya. menutup dengan operasional.
680 Tapi kalau sudah punya kantor, dikelola, itu
681 namanya, kalau kata Safi Antonio,
682 profesional itu ya jasa itu. Ikhlas itu begitu.
683 Kalau kantor bayarnya pasti, enggak
684 seikhlasnya ya gimana. Karena itu kita
685 rasakan awal-awal. Akhirnya bertahap naik-
686 naik. Tapi enggak menutup juga waktu itu.
687 Karena operasional lebih banyak keluarnya.
688 Akhirnya tekor, istilahnya. Ya kita naikkan,
689 naikkan. Ya, dalam, kita sih cukup saja.
690 Artinya tidak sampai berjuta-juta. Kecuali
691 memang perseorangan. Kalau kita di kantor
692 ada tiga pilihan itu mau pilih mana. Kalau
693 layanan ke rumah juga beda. Kalau kita
694 ninggalin di sini. Jadi ada beban tambahan. Layanan ke rumah juga beda
695 Disepakati. Kalau sepakat jalan. Ada beban tambahan. Disepakati.
696 Kalau menurut cerita UF, UA juga
697 termasuk orang yang mendirikan ARSYI,
698 begitu?
699 Kalau secara langsung enggak. Karena
700 rapatnya enggak ikut. Waktu ada rapat sih Kalau secara langsung enggak. Karena
701 tahu. Cuma saya enggak datang, ngurusi ini. rapatnya enggak ikut. Waktu ada rapat sih
702 Cuma tahu aja di sana mau mendirikan tahu. Cuma saya enggak datang, ngurusi
703 ARSYI. Saya ngertilah. Saya bendaharanya ini. Cuma tahu aja di sana mau mendirikan
704 sampai sekarang. Saya bendahara keduanya. ARSYI. Saya ngertilah. Saya
705 Sebelumnya kan istri UF. Tapi udah bendaharanya sampai sekarang. Saya
214
706 meninggal. Saya terusin. Jadi nerusin ini bendahara keduanya. Sebelumnya kan istri
707 resmi enggak resmi. Jadi karena ada duit, UF. Tapi udah meninggal. Saya terusin.
708 dan kaitannya dengan kedekatan sama yang Jadi nerusin ini resmi enggak resmi.
709 lain, yaudah komunikasi lah. Biar gampang.
710 Jadi bisa dibilang waktu itu solusi yang
711 diambil gimana baiknya gitu yah?
712 Iya. Karena kalau jauh-jauh kan jadi,
713 ibaratnya duit enggak banyak juga sih
714 sebenarnya. Kenapa kok dibentuk Asosiasi?
715 Karena selama ini kan banyak peruqyah Kenapa kok dibentuk Asosiasi? Karena
716 yang lepas gitu. Kenapa jadi Asosisasi, karna selama ini kan banyak peruqyah yang
717 sudah banyak, kita ingin peruqyah itu ternilai lepas gitu. Kenapa jadi Asosisasi, karna
718 secara hukum. Karena ada kasus peruqyah sudah banyak, kita ingin peruqyah itu
719 dipidana, karena mungkin keluarganya ternilai secara hukum. Karena ada kasus
720 enggak terima. Kasus secara jelas saya peruqyah dipidana, karena mungkin
721 enggak paham. Setahu saya setelah diruqyah, keluarganya enggak terima.
722 meninggal. Lah meninggalnya itu kenapa.
723 Kita kan enggak tahu kenapa. Kalau yang
724 saya alami sendiri, setelah diruqyah itu Kalau yang saya alami sendiri, setelah
725 malah bersyukur mereka. Karena jarang- diruqyah itu malah bersyukur mereka.
726 jarang orang dingajiin kemudian meninggal. Karena jarang-jarang orang dingajiin
727 Malah senang. “Terima kasih Pak Ustadz.” kemudian meninggal. Malah senang.
728 Kalau UF bilang, memprogram khusnul
729 khotimah. Karena kalau meninggal itu akhir Memprogram khusnul khotimah. Karena
730 yang didengar ucapan yang baik, kan senang kalau meninggal itu akhir yang didengar
731 keluarga. Itu karenanya dibentuk Asosiasi. ucapan yang baik, kan senang keluarga.
732 Kode Etik yang disepakati, biar enggak Itu karenanya dibentuk Asosiasi. Kode
733 beda-beda. Pada intinya mereka-mereka Etik yang disepakati, biar enggak beda-
734 malah setuju. beda. Pada intinya mereka-mereka malah
735 Kalau untuk ARSYI sendiri menghadapi setuju
736 kasus, misalnya, ada beberapa komunitas
737 peruqyah yang terdaftar di ARSYI
738 kemudian berseteru karena satu hal. Itu
739 gimana?
740 Kalau memang kita tahu, kalau ada link
741 kepada yang berseteru itu, biasanya Kalau memang kita tahu, kalau ada link
742 dinasehati. Karena ARSYI itu, lebih tualah kepada yang berseteru itu, biasanya
743 kasarnya. Jadi lebih didengar omongannya. dinasehati.
744 Kalau ada konflik atau apa langsung Lebih didengar omongannya. Kalau ada
745 dirembug atau apa. Atau ditegur misalnya. konflik atau apa langsung dirembug atau
746 Gitu intinya. apa. Atau ditegur
747 Saya pernah baca di beberapa web.
748 Karena penelitian ini saya jadi banyak
749 baca beberapa web gitu, yang paling
750 sering ditegur kan dari Qur’anic Healing,
751 ada beberapa bahkan yang sampai
752 memaki-maki.
753 Iya. PA selain pintar nulis dan pinter
754 argumen, dan berani.
755 Berani gimana?
756 Kalau mau debat berani. Ya kita salut.
215
757 Karena yang lain enggak pernah berani. Dia Ya kita salut. Karena yang lain enggak
758 ditantang ayo, kalau mau debat tentang apa. pernah berani. Dia ditantang ayo, kalau
759 Berani. Kalau ada kesalahan langsung mau debat tentang apa. Berani. Kalau ada
760 ditegur. Karena kan ya begitu sifat beliau. kesalahan langsung ditegur. Karena kan ya
761 Kemarin saya kan wawancara beberapa begitu sifat beliau.
762 peruqyah yang sebetulnya tergabung juga
763 di Asosiasi itu, kemarin wawancara,
764 “Coba lihat Ustadz PA gitu”. Termasuk
765 yang istilahnya mengatakan sesat ini,
776 caranya salah ini. Enggak ada
777 tuntunannya.
778 Padahal kan, berdasarkan informasi kan
779 harus ada sertifikasi kan Ustadz?
770 Heem.
771 Gimana kok bisa begitu?
772 Ya, jadi, Sertifikasi ada, disepakati. Setelah
773 selesai itu kan, karena gimana ya, ketika Sertifikasi ada, disepakati.
774 melayani pasien kadang-kadang, enggak bisa Ketika melayani pasien kadang-kadang,
775 dipukul rata, standar itu enggak bisa. enggak bisa dipukul rata, standar itu
776 Berbeda kan, kalau flu begini-begini, bisa enggak bisa.
777 sama prosesnya. Kalau Ruqyah berbeda-
778 beda. Artinya secara penanganan, kalau Kalau Ruqyah berbeda-beda. Artinya
779 bacaannya sama, tapi teknisnya bisa berbeda. secara penanganan, kalau bacaannya sama,
780 Yang di lapangan itulah yang lebih paham. tapi teknisnya bisa berbeda. Yang di
781 Kalau secara hukum asalnya, itu apa lapangan itulah yang lebih paham. Kalau
782 istilahnya, akan sangat mungkin keluar dari secara hukum asalnya, itu apa istilahnya,
783 aturan. Tapi kalau dia paham aturan-aturan akan sangat mungkin keluar dari aturan.
784 dari Ruqyah, insyaallah enggak. Tapi kalau dia paham aturan-aturan dari
785 Karena kalau sudah lapangan itu begitu. Kita Ruqyah, insyaallah enggak.
786 kadang-kadang SOP enggak kepakai, kalau Karena kalau sudah lapangan itu begitu.
787 sudah ketemu pasien. Jadi kadang-kadang Kita kadang-kadang SOP enggak kepakai,
788 dalam situasi tertentu SOP itu formalitas. kalau sudah ketemu pasien. Jadi kadang-
789 Itu sebagai acuan saja. Kalau misalnya pas kadang dalam situasi tertentu SOP itu
790 dadakan, di SOP pakai sarung tangan, tapi formalitas.
791 karena dadakan, ya apa yang ada saja.
792 Jadi kadang-kadang begitu. SOP itu acuan.
793 Pas saat-saat tertentu enggak bisa kita pakai.
794 Yang penting enggak keluar dari aturan yang
795 baku. Yang penting enggak keluar dari aturan
796 Kalau yang diruqyah perempuan gimana, yang baku.
797 Ustadz?
778 Sebaiknya ada pendampingnya. Terus pakai
799 tutup aurat, kalau mungkin pakai baju Sebaiknya ada pendampingnya. Terus
800 longgar. Tapi kadang-kadang pasien ke sini pakai tutup aurat, kalau mungkin pakai
801 pakai pakaian seadanya. Memang sebaiknya baju longgar. Tapi kadang-kadang pasien
802 perempuan-perempuan, tapi peruqyah ke sini pakai pakaian seadanya. Memang
803 perempuan memang jarang. Tapi ya Ustadz sebaiknya perempuan-perempuan, tapi
804 aja. Kita aja sih, satu. Hari Kamis. Dengan peruqyah perempuan memang jarang.
805 Ustadzah. Baru setahun belakangan.
806 Sebelumnya enggak ada. Karena mungkin
807 kualitas badaniyah enggak masuk. Karena
216
808 ini Bekam dulu, kemudian bisa dia Ruqyah.
809 Kenapa Ruqyah itu pas selalu
810 disandingkan dengan Bekam?
811 Karena kan tadi, kadang-kadang orang itu
812 memang sakit fisiknya.
813 Jadi Bekamnya istilah menjadi solusi
814 medis gitu?
815 Iya. Bahkan kalau mungkin dia ada masalah
816 psikis sekalipun kita anjurin Bekam. Karena
817 Bekam juga ada titik-titiknya yang akan
818 secara psikis juga pengaruh pada kesehatan.
819 Kayak titik tenang. Dipadukanlah intinya.
820 Saya melihatnya, enggak pernah Ruqyah
821 sendiri, Bekam sendiri. Pasti Ruqyah dan
822 Bekam. Secara umum. Jadi misalnya saya
823 fokus di Ruqyah. Yang ini coba di Bekam.
824 Bantu di Bekam. Enggak mesti itu. Tapi dari
825 dulu udah begitu.
826 Jadi bisa dibilang hampir semua
827 komunitas itu tergabung di ARSYI. Tapi
828 kenapa pada akhirnya ada peruqyah-
829 peruqyah lepasan gitu?
830 Kan tadi, sebenarnya semua induknya ke
831 ARSYI, tapi ada yang belum dapat sertifikat. Sebenarnya semua induknya ke ARSYI,
832 Syarat untuk sertifikasi apa, Ustadz? tapi ada yang belum dapat sertifikat.
833 Mengajukan lah. Bisa personal atau
834 komunitas. Bisa juga komunitas ada Mengajukan lah. Bisa personal atau
835 pelatihan. Kita yang isi, dari ARSYI. Nanti komunitas. Bisa juga komunitas ada
836 ujian. Ada tes tulis. Tentang Ruqyah- pelatihan. Kita yang isi, dari ARSYI.
837 meruqyah. Juga tentang Al-Qur’an. Terus Nanti ujian. Ada tes tulis. Tentang
838 pegalaman selama ini yang pernah ditangani. Ruqyah-meruqyah. Juga tentang Al-
839 Intinya tes tulis. Dan yang paling pokok Qur’an. Terus pegalaman selama ini yang
840 bacaan Quran. Mungkin pengetahuannya pernah ditangani. Intinya tes tulis. Dan
841 bagus. Tapi kalau bacaan Qurannya tidak yang paling pokok bacaan Quran.
842 bagus, ya pending dulu. Mungkin pengetahuannya bagus. Tapi
843 Berarti kayak tes Tajwid gitu? kalau bacaan Qurannya tidak bagus, ya
844 Iya. Karena itu penting. Lebih penting. pending dulu.
845 Kalau bacaan yang lain kan bisa sambil lalu.
846 Tapi kalau Quran enggak bisa. Quran harus Kalau bacaan yang lain kan bisa sambil
847 dikuasi dulu. Embahnya ilmu. Mau dakwah, lalu. Tapi kalau Quran enggak bisa. Quran
848 Quran enggak ada, gimana? Quran kuasai harus dikuasi dulu. Embahnya ilmu.
849 dulu, insyaallah nanti gampang.
850 Ada enggak sih Ustadz, kasus-kasus yang
851 kayak ‘ain gitu?
852 Ada.
853 Gimana ceritanya, Ustadz?
854 ‘Ain itu kan kayak apa yah, saya sakit
855 kayaknya si A nih. Kita tanya, ada yang ‘Ain
856 dicurigai? Misalnya, oh si A. Nanti
857 rujukannya ini. Kita anjurkan ambil bekas
858 minumnya, makannya, duduknya. Diambil Kita anjurkan ambil bekas minumnya,
217
859 atau diusap. makannya, duduknya. Diambil atau
860 Itu diruqyah juga berarti? diusap.
861 Semua yang ke Rumah Ruqyah kita Ruqyah.
862 Mau ain, sihir, gangguan jin, mau psikis, Semua yang ke Rumah Ruqyah kita
863 anak, rumah-tangga. Kita Ruqyah semua itu. Ruqyah.
864 Mau nenek-nenek, kakek-kakek kita Ruqyah
865 semua. Nanti baru kita, ini karena memang
866 sakit medis, ini memang harus ke Bekam, ini
867 harus ke dokter. Jadi enggak melupakan Sakit medis, ini memang harus ke Bekam,
868 alhamdulillah. “Oh, berarti ini memang sakit ini harus ke dokter. Jadi enggak
869 medis?” Iya. Jadi selama ini anak keras melupakan
870 perangainya. Oh keluarga ini serba egois.
871 Suaminya egois atau kedua-duanya egois.
872 Jadi harus begini. Oh ini memang putus
873 pacar. Jadi harus begini. Jadi kita arahkah
874 pada yang benar. Itu sih. Kita arahkah pada yang benar.
875 Kalau ARSYI sendiri tahun berapa
876 terbentuknya?
877 2007 atau 2008. Lupa saya. Di antara itu.
878 Jadi Ustadz tahun 2003 masih di majalah itu. 2007 atau 2008.
879 menjadi redaktur gitu. Oh, lebih dulu dari Ustadz tahun 2003 masih di majalah itu.
880 pada ARSYI terbentuk. Benar saja UF bilang Menjadi redaktur gitu. Oh, lebih dulu dari
881 kalau termasuk foundernya ARSYI gitu. UA. pada ARSYI terbentuk. Benar saja UF
882 Foundernya beliau lah. bilang kalau termasuk foundernya ARSYI
883 Tim berarti. Hahaha gitu. UA.
884 UA, terima kasih banyak sebelumnya. Foundernya beliau lah.
885 Insyaallah, dicukupkan di sini dulu. Nanti Tim berarti.
886 kalau ada apa-apa boleh ketemu dengan
887 UA lagi?
888 Iya, insyaallah.

218
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : UJ Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.52 - 12.05

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Begini Ustadz. Jadi ini penelitiannya
2 aspek terapis untuk Ruqyah gitu. Yang
3 mau saya tanyakan sebetulnya lebih ke
4 fungsinya ARSYI untuk itu.
5 ARSYI atau Ruqyah nih?
6 Sebetulnya yang saya tanyakan dari dua
7 itu, Ustadz. Jadi tentang ARSYI-nya dan
8 tentang Ustadz sebagai peruqyah juga.
9 Nah, Fungsi ARSYI untuk peruqyah itu
10 sebenarnya bagaimana, Ustadz?
11 Baik. Bismillahhirahmanirrahim.
12 ARSYI singkatannya Asosisasi Ruqyah ARSYI singkatannya Asosisasi Ruqyah
13 Syariah Indonesia. Namanya asosiasi adalah Syariah Indonesia. Namanya asosiasi
14 perkumpulan. Perkumpulan para peruqyah adalah perkumpulan. Perkumpulan para
15 syar’iyyah. Syar’iyyah artinya sudah peruqyah syar’iyyah. Syar’iyyah artinya
16 dibedakan antara yang syirkiyyah. Dan sudah dibedakan antara yang syirkiyyah.
17 Indonesia ini menunjukkan wilayah di Dan Indonesia ini menunjukkan wilayah di
18 Indonesia. Orang-orang yang menyebut Indonesia. Orang-orang yang menyebut
19 dirinya Ruqyah, tapi menurut kita tidak dirinya Ruqyah, tapi menurut kita tidak
20 sesuai dengan syar’iyyah. Jadi, pertama kali sesuai dengan syar’iyyah. Jadi, pertama
21 kita ingin menjaga keaslian Ruqyah. Di kali kita ingin menjaga keaslian Ruqyah.
22 asosiasi ARSYI ini ingin menjaga keaslian Di asosiasi ARSYI ini ingin menjaga
23 Ruqyah yang berdasarkan dengan Al-Qur’an keaslian Ruqyah yang berdasarkan dengan
24 dan Sunnah. Kemudian, kedua, juga sebagai Al-Qur’an dan Sunnah. Kemudian, kedua,
25 tempat atau wadah untuk silaturahim sesama juga sebagai tempat atau wadah untuk
26 peruqyah. Ketiga, untuk saling bertukar silaturahim sesama peruqyah. Ketiga,
27 ilmu. Sharing pengetahuan, pengalaman. untuk saling bertukar ilmu. Sharing
28 Yang sudah lama, yang senior dengan yang pengetahuan, pengalaman. Yang sudah
29 baru. Kemudian juga, dari aspek hukum. lama, yang senior dengan yang baru.
30 Bahwa, kalau nanti, misalnya. Di Kemudian juga, dari aspek hukum.
31 pengobatan Ruqyah ini dibutuhkan surat- Bahwa, kalau nanti, misalnya. Di
32 surat oleh Dinas Kesehatan dan sebagainya, pengobatan Ruqyah ini dibutuhkan surat-
33 asosiasi ini bisa memberikan rekomendasi surat oleh Dinas Kesehatan dan
34 atau sertifikat bagi peruqyah. Jadi bisa untuk sebagainya, asosiasi ini bisa memberikan
35 legal-formalnya ke pemerintah gitu yah. Jadi rekomendasi atau sertifikat bagi peruqyah.
36 Itu di antaranya. Jadi bisa untuk legal-formalnya ke
37 Terus, kalau misalnya untuk awal pemerintah
38 pembentukan ARSYI itu ceritanya
39 gimana, Ustadz?
40 Baik. Jadi kita, Ruqyah ini sudah dari dulu Ruqyah ini sudah dari dulu ada majalah
41 ada majalah Ghaib itu tahun 2002 yah. Atau Ghaib itu tahun 2002 yah. Atau
42 sebelumnya sudah ada Ruqyah-Ruqyah. Tapi sebelumnya sudah ada Ruqyah-Ruqyah.
219
43 lebih booming-nya itu 2002 muncul majalah Tapi lebih booming-nya itu 2002 muncul
44 Ghaib. Yang motonya adalah; mengimani majalah Ghaib. Yang motonya adalah;
45 yang ghaib sesuai dengan syariat. mengimani yang ghaib sesuai dengan
46 Di situ, di antaranya dibahas tentang syariat.
47 keimanan tentang yang ghaib. Kemudian
48 alam Ghaib seperti apa. Termasuk ada
49 pembahasan Ruqyah. Ruqyah Syar’iyyah. Ruqyah Syar’iyyah. Ciri-ciri orang yang
50 Ciri-ciri orang yang perlu diruqyah itu perlu diruqyah itu seperti apa. Di situ juga
51 seperti apa. Di situ juga ada juga kesaksian ada juga kesaksian orang-orang yang
52 orang-orang yang pernah diruqyah. pernah diruqyah.
53 Biasanya orang-orang yang pernah diruqyah Biasanya orang-orang yang pernah
54 ini pernah mengalami pengobatan yang diruqyah ini pernah mengalami
55 macam-macam. Yang disinyalir tidak pengobatan yang macam-macam. Yang
56 syar’iyyah. Atau ke paranormal. Ke dukun disinyalir tidak syar’iyyah. Atau ke
57 dan sejenisnya. Ada yang sembuh. Tapi ada paranormal. Ke dukun dan sejenisnya. Ada
58 juga, yang misalnya, dia malah mendapatkan yang sembuh. Tapi ada juga, yang
59 jin, misalnya, dalam tubuhnya. Mungkin misalnya, dia malah mendapatkan jin,
60 juga ada yang diperas secara materi. Bahkan misalnya, dalam tubuhnya. Mungkin juga
61 ada yang dinistakan. Dinodai lah ada yang diperas secara materi. Bahkan
62 kesuciannya. ada yang dinistakan. Dinodai lah
63 Jadi sebenarnya untuk mengakomodir kesuciannya
64 praktik-praktik yang syirkiyyah
65 sebetulnya?
66 Iya. Dalam asosiasi ini. terus misalnya ada
67 juga yang, maaf, artinya tidak boleh Tidak boleh berduaan dalam ruangan yang
68 berduaan dalam ruangan yang tertutup. tertutup. Akhirnya nanti kan nanti timbul
69 Akhirnya nanti kan nanti timbul pelecehan pelecehan seksual. Bahkan perzinahan itu
70 seksual. Bahkan perzinahan itu pernah pernah terjadi.
71 terjadi. Jadi jelas-jelas tidak syar’i.
72 Kalau misalnya di asosiasi sendiri,
73 seandainya nih, saya pernah baca, kalau
74 enggak salah di salah satunya web,
75 webnya Quranic Healing, itu ada salah
76 satu peruqyah yang dicoret dari daftar
77 peruqyah syar’i karena menghadiri acara
78 natal begitu. Itu bagaimana
79 penyelesaiannya, Ustadz?
80 Secara asosiasi kita ini memang, walaupun Secara asosiasi kita ini memang, walaupun
81 sudah ada lima tahun. Secara sudah ada lima tahun. Secara
82 kepengurusannya masih mandeg. Jadi kepengurusannya masih mandeg. Jadi
83 belum. Ini kita akui, saya akui. Karena belum. Ini kita akui, saya akui. Karena
84 kepengurusan yang terpencar-pencar. kepengurusan yang terpencar-pencar.
85 Kemudian juga, idealismenya kita sudah Kemudian juga, idealismenya kita sudah
86 dapat. Tapi untuk kepengurusan ini masih dapat. Tapi untuk kepengurusan ini masih
87 belum jalan secara normal. Memang kalau belum jalan secara normal. Memang kalau
88 dalam kita ini ada istilahnya SOP. Standar dalam kita ini ada istilahnya SOP. Standar
89 operasi Ruqyah. Misalnya, pengobatannya operasi Ruqyah
90 seperti apa. Kalau dia melanggar itu berarti Kalau dia melanggar itu berarti kena
91 kena sanksi. sanksi
92 Sanksinya?
93 Dari mulai teguran, kemudian peringatan Dari mulai teguran, kemudian peringatan
220
94 keras. Dan sampai dikeluarkan dari asosiasi. keras. Dan sampai dikeluarkan dari
95 Jadi, walaupun belum ngerti Ruqyah dalam asosiasi.
96 pengertian yang lebih luas, doa-doa dan Jadi, walaupun belum ngerti Ruqyah
97 bacaan-bacaannya itu sudah kita hafal. dalam pengertian yang lebih luas, doa-doa
98 Misalnya, bismillahi alladzi ila yadurru dan bacaan-bacaannya itu sudah kita hafal.
99 ma’asmihi syaiun fil ardhi wala fi assmaai
100 wahuwa sami’un alim. Kemudian misalnya
101 orang yang sakit membaca doa, allahumma
102 rabbannaas addzikru ba’sa isfi antas syafi,
103 la syifai illa syifau syifaana huwafisaqoma.
104 Jadi, secara praktik yang kecil-kecil itu
105 sudah. Kemudian saat kuliah di LIPIA itu Saat kuliah di LIPIA itu ada materi Tauhid
106 ada materi Tauhid yang membahas tentang yang membahas tentang sesuatu yang bisa
107 sesuatu yang bisa mengurangi atau mengurangi atau membatalkan Tauhid
108 membatalkan Tauhid seseorang itu adalah seseorang itu adalah Ruqyah yang
109 Ruqyah yang syirkiyyah. Karena Ruqyah syirkiyyah. Karena Ruqyah yang
110 yang syirkiyyah ini, karena syirik, meminta syirkiyyah ini, karena syirik, meminta
111 kepada selain Allah. Ini Tauhidnya yang bisa kepada selain Allah. Ini Tauhidnya yang
112 membatalkan bahkan. Jadi, menodai Tauhid, bisa membatalkan bahkan. Jadi, menodai
113 atau merusak Aqidah, bahkan misal, Tauhid, atau merusak Aqidah
114 menyebabkan batal Aqidah itu. Akhirnya di
115 situ, kita juga mencari referensi, buku-buku Kita juga mencari referensi, buku-buku
116 tentang Ruqyah. Pada saat itu masih langka tentang Ruqyah. Pada saat itu masih
117 sekali. Kita juga hanya dapat pinjaman dari langka sekali. Kita juga hanya dapat
118 Ustadz yang punya buku namanya, pinjaman dari Ustadz yang punya buku
119 Wiqoyatul Insan Minal Jin Wassyaithon. namanya, Wiqoyatul Insan Minal Jin
120 Jadi Wiqoyah ini penjagaan manusia dari jin Wassyaithon. Jadi Wiqoyah ini penjagaan
121 dan syaitan. Ini dibahas tentang aspek manusia dari jin dan syaitan. Ini dibahas
122 dalilnya dari Al-Qur’an dan Hadits. tentang aspek dalilnya dari Al-Qur’an dan
123 Kemudian dengan pengalaman-pengalaman Hadits. Kemudian dengan pengalaman-
124 beliau. Buku ini ditulis oleh Syekh Wahid pengalaman beliau. Buku ini ditulis oleh
125 Abdussalam, Bali. Kemudian coba Syekh Wahid Abdussalam, Bali.
126 dipraktikkan. Ada orang yang sakit ini Kemudian coba dipraktikkan. Ada orang
127 dipraktikkan. Lebih intensif lagi tahun 2002. yang sakit ini dipraktikkan. Lebih intensif
128 Saat ada majalah Ghaib itu. Kita sebagai lagi tahun 2002. Saat ada majalah Ghaib
129 penjaganya. Atau orang yang mengurusi itu. Kita sebagai penjaganya. Atau orang
130 majalah itu. Dan UF yang sudah pengalaman yang mengurusi majalah itu. Dan UF yang
131 lebih dulu. Akhirnya pengalaman itu sudah pengalaman lebih dulu. Akhirnya
132 menjadi lebih lagi. Bertambah dari UF juga. pengalaman itu menjadi lebih lagi.
133 Kemudian kita kembangkan. Bertambah dari UF juga. Kemudian kita
134 Oh gitu. kembangkan.
135 Jadi 2002 sampai 2007 namanya itu Ghaib Jadi 2002 sampai 2007 namanya itu Ghaib
136 Ruqyah Syar’iyyah, kemudian,- Ruqyah Syar’iyyah
137 Berarti betul. Tahun ini lima tahun.
138 Terus kalau misalnya, pada akhirnya
139 dibentuk ARSYI begitu, ada cerita
140 enggak, Ustadz, yang berkesan selama di
141 ARSYI?
142 ARSYI, kita sudah membuka cabang, ARSYI, kita sudah membuka cabang,
143 wilayah-wilayah di antaranya di DKI, wilayah-wilayah di antaranya di DKI,
144 kemudian Sulawesi Selatan, Kalimantan kemudian Sulawesi Selatan, Kalimantan
221
145 Timur, Jambi, Riau. Ini yang aktif yah. Dan Timur, Jambi, Riau
146 di lain-lainnya nanti insyaallah menyusul.
147 Kalau anggota yang sudah terdaftar mungkin Kalau anggota yang sudah terdaftar
148 sekitar dua ratusan. mungkin sekitar dua ratusan
149 Oh, berarti memang banyak juga
150 peruqyah yang tidak bergabung di
151 ARSYI?
152 Yang belum bergabung masih banyak. Ya, Yang belum bergabung masih banyak. Ya,
153 pentolan-pentolan QHI, itu semuanya pentolan-pentolan QHI, itu semuanya
154 dulunya dari ARSYI juga. Artinya anggota dulunya dari ARSYI juga. Artinya anggota
155 ARSYI juga. Ada pendiri QHI misalnya PA, ARSYI juga. Ada pendiri QHI misalnya
156 itu pengurus ARSYI juga. Dan dulu ada PA, itu pengurus ARSYI juga. Dan dulu
157 Ustadz Arifin Ilham, itu dulu juga ikut dalam ada Ustadz Arifin Ilham, itu dulu juga ikut
158 pembentukan ARSYI juga. Jadi mereka rata- dalam pembentukan ARSYI juga. Jadi
159 rata sudah tahu, tapi mungkin ini karena mereka rata-rata sudah tahu, tapi mungkin
160 kendala administrasi saja. ini karena kendala administrasi saja
161 Kalau misalnya, syarat peruqyah yang
162 mau bergabung ke ARSYI bagaimana,
163 Ustadz?
164 Karena ini memang asosiasi peruqyah, dia Karena ini memang asosiasi peruqyah, dia
165 mestinya sudah jadi peruqyah. Paling tidak mestinya sudah jadi peruqyah. Paling tidak
166 ia pernah ikut pelatihan Ruqyah, yang ia pernah ikut pelatihan Ruqyah, yang
167 standar ARSYI gitu ya. Jadi, pertama dia standar ARSYI gitu ya. Jadi, pertama dia
168 peruqyah. Selanjutnya punya pengalaman. peruqyah. Selanjutnya punya pengalaman.
169 Dan ikut ujian. Dan ikut ujian
170 Ada ujiannya?
171 Ada ujian sertifikasinya. Ini kita untuk Ada ujian sertifikasinya. Ini kita untuk
172 mengetahui pengalaman, atau pengetahuan mengetahui pengalaman, atau pengetahuan
173 orang untuk masalah ghaib, masalah Aqidah. orang untuk masalah ghaib, masalah
174 Ada ujian tertulisnya. Kemudian ada Aqidah. Ada ujian tertulisnya. Kemudian
175 wawancara. Dan ada praktiknya. ada wawancara. Dan ada praktiknya
176 Ustadz, berani ngambil Ruqyah ini kan
177 berisiko tinggi begitu ya? Kenapa kok
178 akhirnya tetap maju untuk terjun ke
179 dunia Ruqyah begitu?
180 Ini sebenarnya harus dikoreksi, resiko tinggi
181 ini kenapa? Lah, resiko ini tergantung pada Resiko ini tergantung pada keyakinan,
182 keyakinan, setiap profesi itu pasti ada setiap profesi itu pasti ada risikonya. Dan
183 risikonya. Dan justru Ruqyah ini bagian justru Ruqyah ini bagian dakwah tauhid.
184 dakwah tauhid. Ini menjadikan jin itu Ini menjadikan jin itu tergugah hatinya.
185 tergugah hatinya. Tersentuh hatinya. Tersentuh hatinya. Sehingga mau
186 Sehingga mau bertaubat. Masuk Islam. bertaubat. Masuk Islam. Kalaupun dia,
187 Kalaupun dia, melawan dan seterusnya, kita melawan dan seterusnya, kita tawakkal
188 tawakkal kepada Allah. Kita sudah kepada Allah. Kita sudah menjalankan
189 menjalankan sesuai dengan anjuran Allah. sesuai dengan anjuran Allah.
190 Berarti sebetulnya Ruqyah ini tidak
191 hanya mendakwahi si pasien, tetapi juga
192 jinnya?
193 Oh iya. Termasuk itu. karena jin itu juga Karena jin itu juga diciptakan oleh Allah
194 diciptakan oleh Allah untuk ibadah. Berarti untuk ibadah. Berarti mereka perlu juga
195 mereka perlu juga pelajaran. Bukan berarti pelajaran. Bukan berarti kita masuk ke
222
196 kita masuk ke alam jin yah. Ini alam jin yah. Ini memanfaatkan kondisi
197 memanfaatkan kondisi yang ada. Misalnya yang ada. Misalnya model-model Ruqyah,
198 model-model Ruqyah, ada beberapa ulama ada beberapa ulama yang menggunakan
199 yang menggunakan Ruqyah dengan ada yang Ruqyah dengan ada yang melihat ke
200 melihat ke dalam. Lalu ada yang dalam. Lalu ada yang memindahkan
201 memindahkan penyakit ke dalam media penyakit ke dalam media tertentu. Itu
202 tertentu. Itu termasuk yang tidak syar’i. termasuk yang tidak syar’i.
203 Yang syar’i itu yang bagaimana saja sih,
204 Ustadz?
205 Tadi. Pokoknya kalau, kenapa ini disebut Kenapa ini disebut tidak syar’i kita tidak
206 tidak syar’i kita tidak boleh meminta boleh meminta bantuan kepada jin
207 bantuan kepada jin. Dan yang pindah
208 memindah itu siapa? Itu adalah jin. Kalau
209 ada yang masuk ke dalam tubuh seseorang
210 itu adalah jin juga. Dalilnya ada di dalam Al-
211 Qur’an di Surat Jin ayat 6, waannahu khana
212 rijaalun mina al-insi ya’uudzuuna birijaalin
213 mina aljinni fazaaduuhum rahaqaan. Di
214 antara manusia ada yang laki-laki yang
215 meminta bantuan kepada jin-jin. maka jin-jin
216 itu menambahkan dosa yang besar. Waktu
217 saya, karena mau ngisi acara. Dan tempatnya
218 agak jauh. Nanti habis dzuhur saya ke sini
219 lagi. Mungkin jam 2-an.
220 Iya. Syukron, Ustadz.

223
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : UJ Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 14.05 -00.00

KODE : W-2
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Tadi kan udah cerita sedikit tentang
2 ARSYI-nya, tapi itu mungkin sekarang
3 saya jadi pingin tahu tentang LATAR
4 BELAKANGnya Ustad kenapa kira
5 memilih ruqyah begitu.
6 Tadi udah juga.
7 Enggak. Maksudnya, kalau tadi kan
8 berdasarkan pendidikan,
9 Heem.
10 Lalu kemudian yang betul-betul akhirnya
11 membuat Ustad seratus persen benar-
12 benar terjun gitu.
13 Iya. Bismillahirrahmanirahim. Jadi, karena
14 ruqyah ini bagian dakwah, kita menghafal Ruqyah ini bagian dakwah, menghafal Al-
15 Al-Qur’an, kita membaca Al-Qur’an, kita Qur’an, membaca Al-Qur’an, berdoa,
16 berdoa, kemudian mengajak orang kembali mengajak orang kembali pada tauhid.
17 pada tauhid.
18 Heem.
19 Maka kita tidak boleh meninggalkan ini.
20 Alhamdulillah, insyaallah ini pilihan ya.
21 Artinya bagian daripada gerakan untuk Bagian daripada gerakan untuk
22 mengembalikan masyarakat kita kepada mengembalikan masyarakat kita kepada
23 tauhid. Dan, gerakan tauhid, insyaallah juga tauhid. Gerakan tauhid, insyaallah juga
24 menyadarkan masyarakat kita untuk menyadarkan masyarakat kita untuk
25 menyongsong kebangkitannya. Karena, menyongsong kebangkitannya.
26 kalau kita lihat, semakin jauh dari dasar
27 agama ini, maka akan semakin jauh juga
28 dari, ya, nilai-nilai keislaman itu. Jadi kalau
29 kita dekat pada Al-Qur’an,
30 Heem.
31 Ee. Terus mengingatkan semuanya kita
32 kembalikan kepada Allah.
33 Heem.
34 Ini, secara pengamalan syar’iyyah-nya juga
35 akan lebih, ee apa namanya, ehemhem ee,
36 lebih bisa dilaksanakan. Artinya orang itu
37 kalau sudah sholat lima waktu, ngaji Al-
38 Qur’an, itu sudah nampak keislamannya gitu
39 Heem.
40 Dan nanti hal-hal lain kan mengikutinya.
41 Kalau hal-hal yang pokok ini ditinggalkan,
42 atau tidak rutin dijalankan, maka akan
224
43 menjadi ee Islam itu tinggal namanya.
44 Heem.
45 Jadi, banyak orang yang dulunya enggak
46 sholat. Atau sudah sholat tapi belum mau
47 berjamaah, saat dengan ruqyah itu kita kasih
48 masukan. Karena rata-rata orang yang Rata-rata orang yang ruqyah itu kan dia
49 ruqyah itu kan dia memang lagi butuh. memang lagi butuh
50 Kemudian setelah dapat solusi yang tepat, Setelah dapat solusi yang tepat, merasakan
51 merasakan manfaatnya, dia percaya itu. Dan manfaatnya, dia percaya itu. Dan percaya
52 percaya kepada kita. kepada kita
53 Heem.
54 Jadi, menurut saya tidak boleh ditinggalkan
55 ruqyah ini. Walaupun ini bukan satu-
56 satunya.
57 Iya.
58 Kita juga masih tetap ngajar. Masih Masih tetap ngajar. Masih pengajian.
59 pengajian.
60 Heem
61 Ee, dan juga jualan gitu ya.
62 Oh. Jualan juga ustadz
63 Iya. Ini kan jualan juga. Ini hehehe.
64 Bisnis ya, hahahaa.
65 Jadi. Ini suatu, bahkan sudah menjadi gaya Gaya hidup
66 hidup. Maka saya sendiri kadang, nama saya
67 kasih J Ruqyah.
68 Oh, gitu. hahahaa.
69 Biar sekalin orang tahu. Gitu.
70 Heeh. Heeh.
71 Sesuatu yang baik, kita tunjukkan.
72 Heem.
73 Jadi, sudah jadi pilihan karena ini sudah Sudah jadi pilihan karena ini sudah
74 menjadi agama itu sendiri. Dan, masih menjadi agama itu sendiri. Dan, masih
75 jarang orang yang mendalaminya. Maka kita jarang orang yang mendalaminya
76 harus terus menyampaikan. Maka kita buat
77 Yayasan Rumah Ruqyah Indonesia ini. Kita Yayasan Rumah Ruqyah Indonesia ini.
78 buat juga asosiasi ruqyah. Biar untuk Kita buat juga asosiasi ruqyah. Biar untuk
79 mempercepat perkembangan ruqyah ini. mempercepat perkembangan ruqyah ini.
80 Heem.
81 Memang kalau dilihat dari sisi lain juga
82 banyak orang yang mencibir, atau Banyak orang yang mencibir, atau
83 menghalangi itu selalu ada. Tapi, selama kita menghalangi
84 menjalankannya dengan benar, insyaallah
85 Allah akan tolong. In tansurullah
86 yansurkum. Jika kamu menolong agama
87 Allah, maka Allah akan menolong kamu.
88 Meskipun ini terhitung, ya bisa dibilang
89 bukan termasuk profesi pilihan yang
90 bonafide gitu ya, Ustadz?
91 Kalau itu ya tergantung ya. Intinya,
92 insyaallah, kalau kita menghidupkan Al- Kalau kita menghidupkan Al-Qur’an,
93 Qur’an, meghidupkan Sunnah Nabi itu meghidupkan Sunnah Nabi itu enggak
225
94 enggak akan kelaparan, enggak akan miskin akan kelaparan, enggak akan miskin
95 gitu. Malah bertambah rizkinya.
96 Iya.
97 Artinya selama ini orang yang minta
98 diruqyah. Atau yang datang ke sini ini, ya,
99 walaupun kita juga, misalkan, menggratiskan
100 bagi mereka yang tidak mampu. Tapi,
101 mereka tetap berusaha untuk memberikan,
102 ya apa, infaqnya gitu.
103 Heem.
104 Heem. Ya alhamdulillah, misalnya,
105 bangunan ini, ya sumbangan para dermawan,
106 dari mereka-mereka juga. Dari, dulu enggak
107 punya apa-apa kemudian beli tanah, sampai
108 bangunan ini.
109 Harus orang yang seperti apa, maksudnya
110 ee siapa aja sih yang bisa jadi peruqyah
111 itu?
112 Untuk peruqyah tentunya dia muslim ya. Muslim
113 Heem.
114 Yang pertama, dia bisa baca Al-Qur’an. Bisa baca Al-Qur’an. Kemudian berakidah
115 Kemudian berakidah yang benar, yang lurus. yang benar, yang lurus. Yang tidak ada
116 Yang tidak ada kesyirikan di dalamnya. kesyirikan di dalamnya
117 Kemudian, tentunya, berikutnya dia punya Punya keberanian
118 keberanian.
119 Berani untuk?
120 Berani ya untuk terjun ke dunia ruqyah ini.
121 Karena, banyak orang yang hafal Al-Qur’an,
122 banyak orang punya ini, tapi tidak ada
123 keberanian untuk melakukan hal ini.
124 misalnya ada orang lagi kesurupan.
125 Heem.
126 Ia tidak berani untuk, menanganinya.
127 Ooo.
128 Hehehehe.
129 Iya ya ya.
130 Iya. Artinya ada kemauan dan keberanian. Ada kemauan dan keberanian
131 Heem.
132 Keberanian artinya kalau takut pada Allah,
133 artinya tidak takut apa-apa.
134 Heem.
135 Tentang risiko misalnya. Sering orang itu
136 mempertanyakan kayak pertanyaan di awal
137 misalnya. Takut enggak ada, semacam
138 serangan balik atau apa gitu? Itu kita tidak Tidak pikirkan.
139 pikirkan.
140 Heem.
141 Ini adalah kebenaran. Ya, kita berlindung Ini adalah kebenaran
142 kepada Allah. Berlindung kepada Allah yang
143 maha segalanya.
144 Heem.
226
145 Jadi, insyaallah tidak ada apa-apa kalau kita
146 sudah, dasarnya seperti itu. artinya kita
147 sudah berlindung kepada Allah.
148 Terus, pendidikan khusus untuk
149 peruqyah itu, Ustadz. Adakah?
150 Iya. Tentunya, kita sering mengadakan
151 pelatihan. Pelatihan ini materinya Pelatihan
152 pemahaman tentang aqidah Pemahaman tentang aqidah
153 Heem.
154 Pemahaman tentang masalah hal-hal ghaib.
155 Heem. Pemahaman tentang masalah hal-hal
156 Karena kebanyakan ee penyelewengan pada ghaib.
157 masalah ini pada pemahaman ghaib itu yang
158 enggak benar. Penyelewengan dalam
159 masalah aqidah. Tentang hantu, tentang jin
160 ini kita kupas habis. Ya pemahaman peserta
161 kemudian setelah itu baru kita tunjukkan
162 bekam, ee, pengertian ruqyah, terus apa, Pengertian ruqyah
163 syarat-syaratnya, cara-caranya, kemudian Syarat-syaratnya, cara-caranya, kemudian
164 ciri-ciri orang yang perlu diruqyah seperti ciri-ciri orang yang perlu diruqyah seperti
165 apa, dan menjadi peruqyah yang baik itu apa, dan menjadi peruqyah yang baik itu
166 seperti apa. seperti apa
167 Heem.
168 Jadi, kalau saya tadi, menjadi peruqyah itu Peruqyah itu dia muslim, dia berakidah
169 dia muslim, dia berakidah benar, lurus, benar, lurus, kemudian dia bisa ngaji, baca
170 kemudian dia bisa ngaji, baca Al-Qur’an, Al-Qur’an, kemudian dia punya
171 kemudian dia punya keberanian, dan keberanian, dan tentunya dia juga punya
172 tentunya dia juga punya amalan yang sudah amalan yang sudah rutin.
173 rutin. Misalnya kayak sholat jamaah . Ya
174 dzikir, walaupun baca Ayat Kursi tiap hari
175 gitu ya, dzikir tiap pagi, dzikir tiap sore.
176 Jadi kita mengajak untuk lebih dekat kepada
177 Allah. Kemudian juga sedikit-banyak harus Sedikit-banyak harus mengetahui tentang
178 mengetahui tentang ilmu kejiwaan. Karena ilmu kejiwaan
179 ini penting juga, misalnya tidak semuanya
180 orang ee seperti kesurupan, tapi bukan
181 kesurupan. Misalnya orang yang lagi stress.
182 Ada depresi. Ada yang yang pura-pura.
183 Macam-macam. Hahahaa.
184 Bisa ketahuan yang pura-pura begitu,
185 Ustadz?
186 Insyaallah, karena kita sudah ribuan kali, ini
187 akan ketahuan. Ya kita banyak membaca Kita banyak membaca juga bagaimana
188 juga bagaimana membaca karakter orang membaca karakter orang
189 gitu ya.
190 Heem.
191 Misalnya ada yang sudah lama divonis oleh
192 orang lain kesurupan, kena santet, atau
193 gangguan jin, ternyata kalau kita, dibawa ke
194 sini, kalau kita katakan enggak ada ,
195 insyaallah tidak ada.
227
196 Kalau dari sisi Ustad sendiri, bagaimana
197 melogikakan ruqyah ini ke masyarakat
198 awam gitu?
199 Hmm. Dulu kan karena ada majalah, majalah
200 itu media yang sangat efektif untuk
201 penyebarannya kan gitu ya?
202 Heem.
203 Dari majalah itu, waktu itu kemudian
204 diambil kisah-kisahnya di sinetron.
205 Heem.
206 Sinetron “Astaghfirullah”. Kemudian dulu
207 saya juga sering diundang di TransTV ada
208 acara Sentuhan Qolbu Metafisika. Di RCTI,
209 di TV swasta ya. Kalau, di sekarang-
210 sekarang ini kita lebih dekat dengan Majelis
211 Adz-Dzikro. Majelisnya Ustad Arifin Ilham.
212 Jadi, di sana juga saya membuat apa
213 namanya Rumah Sehat Adz-Dzikro. Di sana
214 kan banyak jamaahnya.
215 Heem.
216 Kemudian ketika acara di TVRI kita juga
217 sering dilibatkan. Mungkin juga, beliau juga
218 sebagai pembina. Di ARSYI ini. Asosiasi
219 ruqyah pembinanya Ustad Arifin Ilham.
220 Kemudian, di samping itu, di dunia internet
221 juga kita gencarkan.
222 Heem.
223 Misalnya lewat Facebook, lewat line. Kita
224 ada web-nya ada rumah ruqyah.
225 Rumahruqyah.com misalnya ada fanpage.
226 Kemudian kita juga membuka layanan
227 ruqyah online.
228 Oh. Gimana itu, Ustadz?
229 Ya lewat telepon misalnya. Karena jarak
230 yang jauh, misalnya dia nelepon kemudian
231 kita ruqyah. Kita ada dialog dulu ya.
232 Sebelum ruqyah kan kita perlu ada dialog
233 dulu, apa keluhannya, setelah kira-kira
234 mendapatkan, ee, “oh kemungkinan ini
235 gangguan” gitu ya
236 Heem.
237 Kemudian dia mendengarkan bacaan-bacaan
238 kita ini. Kemudian kita instruksikan untuk
239 apa, kalau misalnya mual-mual mau muntah
240 ya dimuntahkan.
241 Heem.
242 Iya. Itu sering. Kemudian akhir-akhir ini kita
243 juga membuat Paket Bro. Balajar ruqyah
244 online.
245 Ooo.
246 Bro ini juga bagus. Cukup efektif. Jadi,
228
247 mereka berjauhan, kemudian kita, misalnya
248 ada dua puluh orang.
249 Heem.
250 Kita kumpulkan dalam satu grup Whatsapp.
251 Kemudian kita kasih materi selama sepekan
252 mungkin ya. Ganti-ganti ustadnya. Dan ini
253 cukup membantu.
254 Ohh. Untuk penyebaran ruqyah sendiri.
255 Iya.
256 Lalu bagaimana Ustad dan ARSYI
257 mungkin ya, menyikapi tentang
258 peruqyah-peruqyah yang mandiri itu,
259 Ustadz. Maksudnya tidak tergabung
260 dalam komunitas ataupun asosiasi.
261 Selama itu peruqyah itu menjalankan dengan Selama itu peruqyah itu menjalankan
262 aturan yang benar, alhamdulillah mereka dengan aturan yang benar, alhamdulillah
263 juga saudara kita. Kita tidak akan, istilahnya, mereka juga saudara kita.
264 merasa tersaingi. Itu tidak ada. Justru kita
265 senang.
266 Heem.
267 Cuma kalau misalnya mereka ingin
268 melegalkan kliniknya, itu kan biasanya perlu
269 surat-surat.
270 Heem.
271 Kalau memang dia itu pingin melegalkan Kalau memang dia itu pingin melegalkan
272 dan perlu surat-surat, biasanya akan minta ke dan perlu surat-surat, biasanya akan minta
273 kita. ke kita.
274 Ada sistem member-nya gitu, Ustad?
275 Ada. Ya kita adakan ujian. Ujian
276 Heem.
277 Ujian. Nanti kalau lulus ya kita kasih Ujian. Nanti kalau lulus ya kita kasih
278 sertifikat. sertifikat.
279 Berarti ujian itu terhitung sekaligus
280 pendataan begitu?
281 Iya. Jadi, kalau ingin menjadi anggota ya Kalau ingin menjadi anggota ya berarti
282 berarti ujian. Begitu. ujian
283 Heem.
284 Baru-baru ini ada seorang TKI Indonesia
285 yang bekerja di Arab Saudi. Dan dia di sana
286 ada bekam gitu ya, membekam, tapi juga
287 kadang-kadang diminta meruqyah.
288 Heem.
289 Di negara sana itu sangat penting sekali
290 namanya tazkiyah, atau, sertifikat itu.
291 Heem.
292 Kan dia minta juga.
293 Ooo. Dan melalui ARSYI juga?
294 Melalui ARSYI. Iya. Itu sebagai bukti juga. Bukti
295 Profesional begitu. Profesional
296 Profesional. Ya artinya punya sertifikat. Dan
297 memang cita-cita kedepannya kita membuat Cita-cita kedepannya kita membuat
229
298 pendidikan semacam di dua atau minimal D2 pendidikan semacam di dua atau minimal
299 lah. D2 lah.
300 Heem.
301 Untuk peruqyah. Jadi, biar lebih seragam. Lebih seragam. Artinya pemahamannya
302 Artinya pemahamannya juga lebih juga lebih mendalam. Dari sisi Qur’an-nya
303 mendalam. Dari sisi Qur’an-nya. Karena di
304 lapangan, mungkin bisa banyak masih dari
305 bacaan Qur’an-nya masih kurang standar.
306 Hafalannya perlu ditambah lagi gitu ya. Jadi,
307 kemudian ilmu yang lainnya seperti kayak
308 tadi, ilmu kejiwaan, psikologinya, kita perlu
309 didalami juga medis, termasuk ditambah
310 mungkin herbal-herbal yang berkaitan
311 dengan gangguan jin atau juga tentang
312 penyakit secara umum.
313 Heem. Berarti bisa dikatakan sebetulnya
314 ruqyah ini tidak hanya berhubungan
315 dengan gangguan jin, sihir,
316 Oh iya. Bukan masalah ghaib saja. Jadi,
317 penyakit kalau misalnya kita klasifikasi ada Klasifikasi ada medis dan non-medis.
318 medis dan non-medis.
319 Heem.
320 Ya dua-duanya masuk. Oh ditangani dengan
321 itu juga ya.
322 Ee. Terus gini Pak Ustad. Tadi kan
323 direncanakan bahwa akan dibuat
324 pendidikan paling tidak S2 begitu
325 Bukan S2. D2.
326 Eh iya. D2. Sorry. Heeh. Dan upaya apa
327 yang sudah dilakukan ARSYI sampai
328 sejauh ini?
329 Nah, ini misalnya kalau untuk seminar-
330 seminar kita sudah ngadain.
331 Heem.
332 Ada pelatihan kemarin mengundang dari luar
333 negeri ya, dari Yordan, seorang pakar ruqyah
334 internasional namanya Abbul Barous Samah.
335 Ini di Sentul, nanti kamu bisa lihat di
336 Youtube sudah ada.
337 Heeh.
338 Ini kerjasama ROC, Ruqyah Online Center,
339 dengan ARSYI. Mereka ini juga kita
340 masukkan anggota ARSYI. Karena saat
341 acara itu datang dari seluruh Indonesia. ya
342 sekitar 200-an orang. Sebagian mereka kita
343 adakan ujian untuk menjadi anggota ARSYI.
344 Jadi, kita termasuk pentolan-pentolan pendiri
345 ruqyah yang macam-macam itu kita undang
346 semuanya.
347 Emmm.
348 Dan, insyaallah mereka sepakat menjadikan
230
349 ARSYI ini sebagai rumah besarnya.
350 Gimana caranya ARSYI mengakomodir
351 yang, ada beberapa peruqyah yang
352 menggunakan teknik ini, lalu dia
353 menggunakan teknik ini, lalu ada hasil
354 masing-masing. Gitu gimana, Ustadz?
355 Ah. Di aman apabila teknik-teknik itu masih Apabila teknik-teknik itu masih bisa
356 bisa ditolerir, ya kita berikan toleransi. ditolerir, ya kita berikan toleransi.
357 Heem.
358 Tapi, bilamana sudah terlalu jauh dari pakem Bilamana sudah terlalu jauh dari pakem
359 atau SOP yang kita terapkan ya kita kan atau SOP yang kita terapkan ya kita kan
360 evaluasi keanggotaannya. evaluasi keanggotaannya.
361 Heem. Sampai akhirnya bisa jadi tetap
362 dijadikan anggota, bisa jadi bahkan
363 sampai dikeluarkan?
364 Iya. Bisa. Itu makanya kita ada
365 mekanismenya, misalnya disidang dulu.
366 Atau ada peringatan dulu. Ada semacam
367 majelis untuk menetukan, ya, satu teknik ini
368 layak atau tidak layak. Dan waktu kita
369 pertemuan dengan Syeh Abbul Bari’ itu
370 banyak yang kemudian meninggalkan
371 teknik-teknik yang memang tidak sesuai.
372 Ooh. Artinya secara kesadaran sendiri?
373 Kesadaran.
374 Boleh cerita enggak Ustad, tentang kasus
375 pertamanya Ustad dulu gimana waktu
376 pertama kali meruqyah?
377 Ohya. Pada saat dulu meruqyah itu ada,
378 sebelum ada Majalah Ghaib ya kita tidak
379 sama. Ee, sudah tahu dengan buku ruqyah.
380 Ada seorang yang ee stres atau memang juga
381 kesurupan yang datang dari luar daerah,
382 Heem.
383 Dia itu mengambil Quran, lembaran-
384 lembaran itu dimasukkan ke mulutnya yang
385 tidak mau dibuka.
386 Ooo.
387 Jadi dia menggigiti Quran itu, yang berapa,
388 besar ya, mungkin sekepalan tangan.
389 Seharian itu. Pada saat itu kita baca-bacain,
390 dan juga ini, alhamdulilllah sampai ia keluar,
391 keluarkan itu buntalan atau gulungan Al-
392 Qur’an yang ada di mulutnya.
393 Heem.
394 Alhamdulillah dia menjadi baik ini.
395 Ada perasan apa Ustad waktu pertama
396 kali melihat?
397 Ee. pada saat itu kita hanya, ya, karena
398 keinginan untuk menolong. Iya. Menolong
399 kasihan, iya, tentunya itu. Dan juga ingin Kasihan
231
400 mempraktikkan ruqyah itu. Ingin memprakrikkan ruqyah
401 Adakah rasa khawatir enggak berhasil
402 atau gimana, Ustadz?
403 Kalau itu kita pasrahkan saja ke pada Allah.
404 Artinya, bukan kita penentunya. Kemudian,
405 berikutnya setelah ada Majalah Ghaib kita
406 langsung mengadakan ruqyah massal.
407 Heem.
408 Pada ruqyah massal ini, kelihatan orang-
409 orang yang istilahnya teriak-teriak, mau
410 menyerang dan sebagainya, kita tawakkal
411 aja. Semakin ada mau mukul atau apa,
412 alhamdulillah, misalnya tidak sampai kena.
413 Heem.
414 Kita pada hasbunallah, hasbunallah. Karena Kita pada hasbunallah, hasbunallah.
415 dari awal tujuan kita bukan untuk memusuhi Karena dari awal tujuan kita bukan untuk
416 mereka. Tapi mendakwahi. memusuhi mereka. Tapi mendakwahi.
417 Bagaimana dengan ada pasien-pasien,
418 misalnya ada beberapa literatur yang
419 saya baca, ada pasien non-muslim pun
420 bisa diruqyah begitu?
421 Benar. Iya. Jadi kita tidak mengkhususkan Kita tidak mengkhususkan untuk pasien
422 untuk pasien itu yang muslim. Banyak juga itu yang muslim. Banyak juga ada orang
423 ada orang agama lain, dari Kristen, dari agama lain, dari Kristen, dari Katolik, dari
424 Katolik, dari Konghucu, dari Budhha, ada. Konghucu, dari Budhha, ada.
425 Heem.
426 Sebagian ada berhasil, alhamdulillah.
427 Bahkan ada, kisah ya, karena kita enggak
428 tahu dia datang pakai jilbab rapi, saat Dia datang pakai jilbab rapi, saat diruqyah
429 diruqyah dia reaksi jinnya ngaku non- dia reaksi jinnya ngaku non-muslim,
430 muslim, kemudian dia mau masuk Islam jin kemudian dia mau masuk Islam jin itu.
431 itu. Setelah selesai, biasa untuk Setelah selesai, biasa untuk menyadarkan,
432 menyadarkan, kita panggil misalnya, karena kita panggil misalnya, karena dia
433 dia perempuan, “Mbak istighfar.” Maaf, saya perempuan, “Mbak istighfar.” Maaf, saya
434 Kristen. Oh gitu? Iya enggak apa-apa. Kristen. Oh gitu? Iya enggak apa-apa.
435 Karena pakai jilbab, kita enggak tahu. Karena pakai jilbab, kita enggak tahu.
436 Heeh.
437 Nah. Kita tawarkan juga tentang agama
438 Islam. Gimana? Tertarik di Islam ya syukur
439 alhamdulillah. Bersyahadat gitu kan.
440 Heem.
441 Toh tadi jinnya sudah masuk Islam.
442 Ehh. hahaha
443 Hahahaha. Kok samplingnya malah jinnya.
444 Hahahaha. Kata dia, pikir-pikir dulu, Ustadz.
445 Hahaha.
446 Ahahahaha. Dan kalau untuk yang sampai
447 masuk Islam banyak.
448 Ohhh.
449 Banyak. Iya.
450 Heem.
232
451 Kalau, mungkin UF udah cerita atau belum,
452 pernah di daerah dekat Semarang itu ada satu
453 keluarga non-muslim, ada salah seorang
454 anaknya yang keganggu, atau stress.
455 Keganggu jin, kesurupan.
456 Heem.
457 Keluarga itu mengatakan, kalau dia itu
458 diruqyah itu sembuh, sekeluarga msuk Islam.
459 Oh?
460 Dan alhamdulillah berhasil.
461 Oh. Alhamdulillah.
462 Dan anak itu sehat. Akhirnya sekeluarga itu
463 masuk Islam.
464 Kalau seandainya kasus terberat, atau
465 mungkin yang menurut Ustad yang paling
466 berkesan untuk Ustad, yang selama ini
467 Ustad alami?
468 Semuanya memiliki kesan tersendiri ya.
469 Heem.
470 Artinya kalau dikatakan ringan, atau berat,
471 atau sedang, itu relatif. Kalau mungkin bisa
472 dari segi apa, gangguannya,
473 Heem.
474 Misalnya ada orang yang kalau kita katakan
475 dengan, dia datang membawa, eh, waktu
476 datang itu tidak bisa jalan karena sakit. Tapi
477 baru sampai depan pintu itu sudah
478 merasakan hilang penyakitnya, misalnya.
479 Oh! Bisa begitu?
480 Iya. Bisa begitu.
481 Ada juga yang kemudian diruqyah sekali
482 langsung bisa sembuh. Ada yang mungkin
483 perlu dulu dialog dulu. Ada yang mungkin
484 dia meronta-ronta dulu. Iya.
485 Heem.
486 Tapi kita tetap hadapi dengan sabar.
487 Mungkin yang dikatakan berat, iya, ada yang
488 sudah bertahun-tahun tapi memang Allah
489 kabulkan dia sembuh.
490 Ohh.
491 Ada salah seorang yang profesinya itu
492 nahkoda. Dari awal dulu ruqyah itu tahun
493 2001 atau 2003 itu dia sudah ruqyah. Dan
494 sampai sekarang ini belum tuntas.
495 Berarti dari jamannya majalah ghaib ya?
496 Iya. Ada lima belas tahun lah gitu.
497 Subhanallah.
498 Belum sembuh total. Tetapi secara
499 kehidupan agamanya beliau berubah total. Kehidupan agamanya beliau berubah total
500 Membaik ya?
501 Iya. Di situ. Itu kegembiraan yang di, yang Kegembiraan yang di, yang kita alami di
233
502 kita alami di situ. Kesenangan yang kita situ.
503 rasakan seperti itu.
504 Iya.
505 Dari dulunya mungkin dia enggak sholat,
506 menjadi sholat, kemudian bahkan sudah
507 rutin ke masjid. Bahkan dia menjadi da’i
508 begitu.
509 Ohh, alhamdulillah.
510 Iya. Walaupun kadang masih ada
511 gangguannya. Dia mengajak orang untuk
512 pergi ke masjid. Ikut Jama’ah Tabligh itu
513 sampai pergi ke luar negeri gitu.
514 Heem.
515 Yang kayak gitu banyak. Bahkan mungkin,
516 kalau tahu seperti PA itu dulu pasien ruqyah
517 juga.
518 Oh, iya?
519 Iya.
520 Beliau latar belakangnya psikologi kalau
521 enggak salah juga ya. Iya. Psikologi, dan dia
522 dulu pengguna ilmu-ilmu.
523 Iya?
524 Reiki. Master reiki dan macam-macam.
525 Jadi banyak, yang awalnya itu pasien
526 Apa sih yang salah dengan memasteri itu,
527 Ustad?
528 Yang reiki itu?
529 Heem.
530 Ya itu tadi. Mereka itu seakan-seakan
531 mengambil energi dari alam sekitar kita.
532 Heem.
533 Padahal itu adalah jin sebenarnya.
534 Ohhhh.
535 Jadi memanfaatkan tenaga jin. Seperti yang
536 ilmu-ilmu yang disebut ilmu hikmah, ilmu
537 apa itu, dengan puasa-puasa, dengan ini, itu
538 yang datang adalah jin.
539 Sampai tirakat-tirakat itu ya?
540 Iya.
541 Heem. Kalau untuk kasus anak indigo
542 pernah dapatkan, Ustad?
543 Sering.
544 Sering. Jadi gimana itu, Ustad?
545 Jadi, istilahnya indigo itu, anak itu biasanya Anak itu biasanya dapat warisan dari
546 dapat warisan dari leluhurnya. leluhurnya.
547 Ohhh.
548 Leluhurnya yang dulu punya. Dia khadam, Leluhurnya yang dulu punya. Dia khadam,
549 atau apa, penjagaan dari jin. Kemudian jin atau apa, penjagaan dari jin. Kemudian jin
550 itu turun ke anak-cucunya, begitu. itu turun ke anak-cucunya, begitu.
551 Heem.
552 Jadi, sampai akhirnya jin itu menunjukkan si Jadi, sampai akhirnya jin itu menunjukkan
234
553 anak itu tentang sesuatu. si anak itu tentang sesuatu.
554 Emm. Iya-iya.
555 Bagaimana cara menanganinya. Dulu pernah
556 ada anak kelas satu SD. Yang dia itu secara
557 fisik dan mental normal, tapi kalau di
558 sekolah atau di tempat lain suka seperti
559 paranormal begitu.
560 Ohhhh.
561 Misalnya, kalau di kelas misalnya dia tahu,
562 menunjukkan gurunya itu ada orang lain.
563 Ada sesosok seperti guru juga.
564 Heem.
565 Ada teman-teman ghaibnya gitu.
566 Heem.
567 Di rumah kalau duduk-duduk dia bilang ke
568 papanya, “Bapak jangan disitu, karena itu
569 ada teman saya.”
570 Oooo.
571 Jadi kadang-kadang gitu.
572 Heem.
573 Sebab anak itu diajak oleh keluarga besar,
574 salah seorang pamannya yang senang dengan
575 ilmu-ilmu begitu, diajak untuk melihat tanah
576 yang mau dijual tahu apa, “Di sini ada
577 apanya?” untuk ngecek-ngecek tanah.
578 Dimanfaatkan.
579 Iya. Tapi orang tuanya dia sadar. Karena itu
580 enggak benar. Akhirnya diruqyahlah
581 sekeluarga itu. Dan anak ini diajari untuk
582 meruqyah dirinya sendiri
583 Heem.
584 Diawali dengan dzikir-dzikir yang mudah- Diawali dengan dzikir-dzikir yang mudah-
585 mudah. Baca Alfatihah, baca Ayat Kursi, mudah. Baca Alfatihah, baca Ayat Kursi,
586 baca; subhanallah walhamdulillah allahu baca; subhanallah walhamdulillah allahu
587 akbar lalillaha illah wahdahu laa syakalah akbar lalillaha illah wahdahu laa
588 lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala syakalah lahul mulku walahul hamdu
589 kully syain qodir. Sampai akhirnya dia bisa wahuwa ‘ala kully syain qodir.
590 sendiri.
591 Heem.
592 Dan diarahkan yang ke positif. Kalau dia
593 melihat sesuatu, ya dia kita alihkan. Jangan
594 diikuti dan seterusnya. Sampai akhirnya itu
595 hilang. Hilang
596 Bisa hilang ya?
597 Bisa hilang. Rata-rata begitu.
598 Heem.
599 Jadi, memang orang tuanya dan
600 lingkungannya juga harus mengerti, dibuat
601 dia juga bisa mandiri. Meruqyah secara
602 mandiri.
603 Hee,. Apa bedanya antara mereka yang
235
604 di, ya istilahnya kan bisa dibilang ini kan
605 diganggu jin begitu ya, dengan firasat
606 begitu, Ustad?
607 Eeeh. Tentu firasat itu sesuatu ilham dari Firasat itu sesuatu ilham dari Allah
608 Allah itu beda ya. Jadi gini, kalau orang Kalau orang yang dapat bisikan jin itu
609 yang dapat bisikan jin itu tidak hanya sekali- tidak hanya sekali-duakali, tapi sering
610 duakali, tapi sering sekali. Tapi kalau sekali. Tapi kalau namanya firasat itu
611 namanya firasat itu mirip dengan namanya mirip dengan namanya karomah, dia tidak
612 karomah, dia tidak belajar, tidak tahu belajar, tidak tahu sebelumnya, tapi
613 sebelumnya, tapi spontanitas dapat itu spontanitas dapat itu
614 Tiba-tiba begitu?
615 Iya. Jadi tidak bisa diulang lagi. Biasanya Tidak bisa diulang lagi
616 gitu.
617 Ohhh.
618 Itu untuk membedakan ini karomah, kalau
619 untuk mukjizat kan udah selasai,
620 Iya, udah selesai. Betul.
621 Karena Nabi sudah wafat. Kalau karomah
622 antara orang yang sholeh dengan yang
623 bukan, karomah itu tidak bisa dipelajari. Karomah itu tidak bisa dipelajari. Kalau
624 Kalau sihir, bisa dipelajari. sihir, bisa dipelajari
625 Heem.
626 Jadi kalau ada istilahnya, saya mau belajar
627 untuk dapat karomah, itu berarti sihir.
628 Oh, hahaha.
629 Iya. Jadi itu ayatnya ada dalam surat Al-
630 Baqarah ayat 102, yu’allimunanna sihr,
631 syetan-syetan itu mengajarkan ilmu sihir.
632 Kemudian, pembeda yang kedua, bahwa
633 karomah itu tidak terulang biasanya. Jadi,
634 kejadian, kemudian misalnya, oh saya mau
635 bisa tidak mempan dibacok lagi, itu tidak
636 bisa.
637 Kanuragan begitu ya?
638 Iya. Kalau bisa diulang-ulang,
639 didemonstrasikan, diatraksikan, itu bukan
640 karomah. Itu dalam pemahaman kita.
641 Heem.
642 Kemudian tidak bisa diwariskan atau Tidak bisa diwariskan atau diturunkan
643 diturunkan. Itu karomah.
644 Bagaimana Ustad bisa mempercayai,
645 istilahnya kalau secara umum, ee ruqyah
646 ini kan termasuk metode yang bisa
647 dikatakan tidak logis begitu ya. Karena
648 yang dihadapi juga sesuatu yang tidak
649 bisa dilogikakan begitu?
650 Nah. Ini kaitannya dengan kita iman. Karena Iman.
651 Al-Qur’an dan Sunnah itu ya kita Karena Al-Qur’an dan Sunnah
652 mengimaninya. Dasar kita melaksanakan
653 ruqyah ini, atau pemahaman tentang ghaib
654 ini kan Al-Baqarah ayat 3,
236
655 Heem.
656 Alladzina yu’minuuna bilghoib. Ghaib ini Ghaib ini apa? Semua yang diberitakan
657 apa? Semua yang diberitakan oleh Allah dan oleh Allah dan Rasulullah namun panca
658 Rasulullah namun panca indra itu tidak indra itu tidak menjangkaunya.
659 menjangkaunya. Nah, maka selama itu ada Selama itu ada dalam Al-Qur’an dalam
660 dalam Al-Qur’an dalam Hadits-hadits Nabi, Hadits-hadits Nabi, kita percaya.
661 kita percaya. Jadi, ini sudah kaitannya
662 dengan masalah keimanan.
663 Oh gitu. Terakhir ini mungkin, Ustad.
664 Heem.
665 Kalau seandainya saya meminta Ustad
666 untuk menggambarkan posisi ruqyah ini
667 dalam hidup Ustad itu seperti apa?
668 Eeehh. Ya udah menjadi, kalau pekerjaan,
669 melebihi daripada pekerjaan, jalan dakwah Jalan dakwah
670 lah.
671 Hemm.
672 Jalan dakwah kita adalah tauhid, dengan Jalan dakwah kita adalah tauhid, dengan
673 mengendarai ruqyah ini. Sarananya adalah mengendarai ruqyah ini. Sarananya adalah
674 ruqyah ini. ruqyah ini
675 Emm. Sedalam itu.
676 Iya. Betul.
677 Sampai jalan hidup jadinya.
678 Iya. Kalau jalan hidup kan namanya, ya Kalau jalan hidup kan namanya, ya agama
679 agama ini. ini
680 Iya. Betul.
681 Iya. Ah ini sebagai dakwahnya.
682 Heem.
683 Kalau orang misalnya pintar ceramah di TV,
684 di ini, saya melalui ruqyah itu. Ada orang
685 pintar mungkin dengan ilmu yang lainnya
686 dia mengajak orang untuk kebaikan, saya Saya ingin mengajak orang pada kebaikan
687 ingin mengajak orang pada kebaikan dengan dengan melalui ruqyah ini.
688 melalui ruqyah ini.
689 Adakah keinginan Ustad, maksudnya
690 pingin menjadi dosen begitu untuk
691 mengajarkan ruqyah?
692 Kalau itu sudah biasa, saya mengisi acara- Saya mengisi acara-acara di kampus-
693 acara di kampus-kampus, ya kampus
694 Oh, udah sering.
695 Iya, begitu. Saya pernah ke luar negeri. Ke Saya pernah ke luar negeri. Ke Australia
696 Australia dua kali untuk memberikan dua kali untuk memberikan trainning-
697 trainning-training ruqyah. training ruqyah.
698 Ya subhanallah.
699 Iya. Jadi kalau untuk di universitas, ini di Kalau untuk di universitas, ini di awal-
700 awal-awal kita sudah mengadakan kerjasama awal kita sudah mengadakan kerjasama
701 dengan mahasiswa-mahasiswa itu sering. dengan mahasiswa-mahasiswa itu sering
702 Adakah pesan khusus Ustad buat teman-
703 teman muslim yang masih muda-muda
704 sekarang?
705 Oh iya. Yang berkaitan dengan ruqyah ini,
237
706 bahwa setiap keluarga muslim itu harus ada Bahwa setiap keluarga muslim itu harus
707 yang mengerti tentang ruqyah. Kita berharap ada yang mengerti tentang ruqyah. Kita
708 setiap dalam satu rumah itu ada yang berharap setiap dalam satu rumah itu ada
709 mengerti tentang masalah ghaib gitu. yang mengerti tentang masalah ghaib gitu.
710 Heem.
711 Sehingga mereka tidak tertipu oleh kedok- Sehingga mereka tidak tertipu oleh kedok-
712 kedok orang. Yang misalnya ada, ngakunya kedok orang.
713 tokoh agama, tapi ternyata dukun.
714 Heem.
715 Mengaku ustad atau kyai, tapi praktiknya
716 adalah dukun. Dan masih banyak, beberapa
717 hari yang lalu kita dapatkan orang yang ingin
718 belajar ilmu agama instan,
719 Oh?
720 Istilahnya mereka katanya, bukan mengaji,
721 membaca kitab, tetapi mengkaji. Hanya
722 dengan kebatinan.
723 Oh.
724 Ini banyak! Karena mereka tidak paham
725 dengan tauhid dengan benar. Butuh proses.
726 Makanya, mari semua yang muslim itu,
727 paling tidak mempelajari, nanti paham Paham tentang ruqyah. Biar tidak
728 tentang ruqyah. Biar tidak terjerumus pada terjerumus pada tadi, ke ilmu-ilmu
729 tadi, ke ilmu-ilmu kanuragan, yang intinya kanuragan, yang intinya nanti menuju
730 nanti menuju pada kesyirikan, ke sihir. pada kesyirikan, ke sihir
731 Heem.
732 Dan kita tahu bahwa tujuh hal yang Tujuh hal yang menghancurkan dalam
733 menghancurkan dalam Hadits Nabi, pertama Hadits Nabi, pertama adalah syirik, kedua
734 adalah syirik, kedua sihir, dan seterusnya. sihir, dan seterusnya. Seperti makan riba,
735 Seperti makan riba, makan ee harta anak makan ee harta anak yatim, kemudian
736 yatim, kemudian berpaling dari tempat jihad, berpaling dari tempat jihad, menuduh
737 menuduh orang yang baik-baik melakukan orang yang baik-baik melakukan
738 perbuatan zina. perbuatan zina.
739 Heem.
740 Nah. Itu di antara hal yang menghancurkan.
741 Maka, jangan sampai anak muda itu tergiur
742 misalnya, dengan ilmu-ilmu yang instan.
743 Heem.
744 Bisa ilmu nerawang, neropong, dan
745 sebaginya itu. Malah jadi kerasukan.
746 Heem. Betul, betul. Ya gitu. Terima kasih
747 banyak Ustad sebelumnya.
748 Iya. Sama-sama. Nanti kalau ada yang
749 kurang bisa lewat Whatsapp dan lain
750 sebagainya kan bisa.
751 Iya, Ustad. Insyaallah. Ini ee sekaligus
752 nanti minta izin Ustad untuk minta data
753 anggota ARSYI.
754 Kalau data satu persatu saya enggak ada.
755 Karena sekretarisnya kan enggak di sini.
756 Oh gitu.
238
757 Heeh.
758 Bagaimana caranya saya menghubungi?
759 Heeh. Heeeeh?
760 He, hahaha. Bagaimana caranya saya
761 menghubungi?
762 UI, nanti saya kasih nomornya. Tapi kalau
763 secara garis besar, misalnya ketuanya siapa-
764 siapa saya ya. Oh, iya. Kebetulan memang
765 yang struktur, Sudah?
776 Belum. Yang struktur saya belum ada ya.
777 Dan satu lagi dosen saya meminta untuk
778 data rekapan anggota ARSYI peruqyah
779 semua gitu.
770 Nah, itu ke UI. Nanti saya kasih nomornya.
771 Oh iya, syukron, Ustad.

239
VERBATIM AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : UF Lokasi : BRH Center


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.52 - 12.05

KODE : W-1
NO. CATATAN WAWANCARA KETERANGAN
1 Jadi gini Ustadz, kemarin sama seperti
2 halnya saya wawancara ke Ustadz A dan
3 Ustadz J juga.
4 Iya.
5 Ceritanya tentang ARSYI. Juga
6 pengalaman Ustadz F dalam meruqyah
7 gitu.
8 Iya.
9 Jadi pertanyaan pertama saya, sebetulnya
10 LATAR BELAKANG apa yang bikin
11 Ustadz F tertarik ke ruqyah?
12 Iya. Bismillah wabihi nasta’in ‘ala
13 umuriddunya waddiin walhamdulillahi
14 ta’ala. Ee, sejak awal saya tidak menekuni Sejak awal saya tidak menekuni ruqyah
15 ruqyah ya.
16 He’em.
17 Tapi terpanggil untuk menangani kasus. Terpanggil untuk menangani kasus
18 Ketika saya mengisi pengajian, ketika saya Ketika ada orang kesurupan, saya yakin
19 menghadapi kasus di masyarakat, ada orang dengan dibacakan ayat kursi, dibacakan
20 kesurupan, maka saya yakin dengan surah Al Ikhlas, Falaq, An Naas setannya
21 dibacakan ayat kursi, dibacakan surah Al akan pergi,
22 Ikhlas, Falaq, An Naas itu setannya akan
23 pergi, mungkin, dan ternyata betul, saya
24 bacakan ayat ditiupkan, kemudian Bacakan ayat ditiupkan, kemudian
25 diminumkan orang yang terbantu sembuh. diminumkan orang yang terbantu sembuh.
26 Heem.
27 Kemudian ketika ngisi pengajian ada, ee,
28 peserta pengajian yang menyampaikan
29 pernah diisi ilmu susuk itu ya, di Jawa Barat.
30 Kemudian setelah sekian tahun orang ini jadi
31 pejabat ya, kemudian ingin menghilangkan
32 ilmu susuknya itu. Datanglah ke pesantren
33 yang pernah mengisi itu. Ternyata orang
34 yang mengisi itu sudah meninggal. Tinggal
35 murid-muridnya, santrinya itu. Maka, ketika
36 saya, ee apa, orang itu menyampaikan ingin
37 melepas ilmu susuknya itu, semua santrinya
38 enggak berani kalau yang masang ini adalah
39 almarhum, katanya gitu.
40 Heem.
41 Akhirnya, jadi ke tempat-tmpat yang lain
42 juga tidak pada berani. “Wah, ini berat,”
240
43 katanya, “Enggak bisa.” Akhirnya dalam
44 pengajian itu dia sampaikan, ingin
45 dibersihkan, maka saya katakan, “Yakinlah
46 bahwa ayat-ayat Allah itu sebagai, ee,
47 solusinya atau sebagai kesembuhan dan
48 rahmat bagi orang-orang yang beriman itu.
49 Maka yakinlah dengan pertolongan Allah.”
50 Maka kemudian saya ruqyah, saya bacakan
51 kemudian saya pegang ubun-ubunnya serta
52 bagian yang ada susuknya itu. Di atas, apa,
53 Alis?
54 Pelipisnya itu. Kening dan pelipisnya itu
55 saya pegang, lantas ada serai keluar itu. satu
56 minggu berikutnya dia datang, menyatakan
57 sudah nyaman sekali. Nah, selama ini
58 gangguannya, selama puluhan tahun, tidak
59 bangun malam, tidak bisa sholat subuh
60 jamaah, dan tidak bisa membaca Al Quran.
61 Karena setiap bangun pagi saja jam delapan
62 pagi baru bangun. Enggak bisa bangun
63 malam, enggak bisa bangun subuh.
64 Heem.
65 Dia tidak bisa membaca Al Quran. Karena,
66 ee, setiap kali mambuka Al Quran langsung
67 ngantuk. Enggak membacanya. Puluhan
68 tahun itu. selama dia menjadi pejabat. Iya.
69 Itulah. Ada lagi, kasus lagi, di lingkungan
70 saya di Jogja ini. Banyak orang-orang yang
71 belajar ilmu-ilmu kanuragan, ilmu kesaktian,
72 kemudian ilmu tenaga dalam, itu semuanya
73 kok mengatasnamakan Islam,
74 Hmmm.
75 Maka saya bilang, “Apa amalannya seperti “Apa amalannya seperti ini?”,
76 ini?”, ditunjukkan. “Loh, yang seperti ini ditunjukkan. “Loh, yang seperti ini bukan
77 bukan milik Islam ini,” saya bilang. milik Islam ini,” saya bilang. Meskipun itu
78 Meskipun itu adalah bacaan ayat Al Quran, adalah bacaan ayat Al Quran, tetapi ini
79 tetapi ini sudah cara-caranya enggak benar. sudah cara-caranya enggak benar.
80 Ooh beda.
81 Iya. Niatnya juga enggak benar. Maka Niat
82 akhirnya kemudian, ya udah, berarti ini Maka akhirnya kemudian, ya udah, berarti
83 bantuan jin, begitu. Mereka kaget begitu. ini bantuan jin, begitu. Mereka kaget
84 Terus saya katakan, “Masa kalau itu dari begitu. Terus saya katakan, “Masa kalau
85 Allah, masa bisa untuk melukai saudara itu dari Allah, masa bisa untuk melukai
86 sesama muslim?” Kemudian, ee, saya tanya, saudara sesama muslim?” Kemudian, ee,
87 “Apakah ada, enggak mimpi-mimpi buruk?” saya tanya, “Apakah ada, enggak mimpi-
88 “Ohya. Sering.” Jelas gangguan jin itu. mimpi buruk?” “Ohya. Sering.” Jelas
89 Salah satu ciri-ciri gangguan jin adalah gangguan jin itu.
90 mimpi-mimpi buruk?
91 Iya. Mimpi-mimpi buruk. Diantaranya.
92 Mereka yang belajar ilmu seperti itu-itu Mereka yang belajar ilmu seperti itu-itu
93 biasanya itu mimpi-mimpi buruk. Kemudian biasanya itu mimpi-mimpi buruk.
241
94 setelah itu, ya udah diruqyah saja. Ternyata Kemudian setelah itu, ya udah diruqyah
95 ketika diruqyah baru baca Al Fatihah udah saja. Ternyata ketika diruqyah baru baca
96 reaksi. Al Fatihah udah reaksi
97 Oohh.
98 Reaksi, kemudian kelojotan. Akhirnya, dari
99 situlah, ee, apa yang saya ruqyah ini kan ia
100 termasuk guru ya, guru tenaga dalam, yang
101 di kota ini cukup dikenal saktilah gitu ya.
102 Hemhemhem.
103 Akhirnya, memberitahu teman-temannya Akhirnya, memberitahu teman-temannya
104 untuk bertobat kepada Allah. Meninggalkan untuk bertobat kepada Allah.
105 ilmu-ilmu tenaga dalamnya. Akhirnya Meninggalkan ilmu-ilmu tenaga
106 teman-teman seperguruannya itu diajak dalamnya. Akhirnya teman-teman
107 semuanya. seperguruannya itu diajak semuanya.
108 Oh!
109 Iya. Secara bergantian itu mereka bertaubat.
110 Ada yang sudah punya murid yang sudah
111 diisi itu sudah sepuluh orang. Itu diajak
112 bertaubat semuanya. Jadi ya, alhamdulillah,
113 kemudian dari orang-orang yang bertaubat
114 ini kemudian, ee, menyebarlah ruqyah ini Menyebarlah ruqyah ini adalah untuk
115 adalah untuk membersihkan ilmu-ilmu setan. membersihkan ilmu-ilmu setan.
116 Bantuan setan. Akhirnya saya berikan
117 kesempatan bagi mereka yang ingin
118 membersihkan ilmunya. Itu malam Selasa di
119 masjid sini, Masjid Muakkidah dekat sini.
120 Saya kasi waktu itu. Akhirnya betul, mereka
121 setiap malam Selasa pada datang itu
122 pembersihan. Banyak sekali yang ikut,
123 puluhan orang itu. Itu tahun ‘95. Tahun ‘95
124 Oh udah lama.
125 Iya. Tahun ‘95, tahun ‘96. Mereka sudah
126 mulai sadar. Nah, dari situlah kemudian saya
127 memang memberikan waktu setiap hari
128 Selasa untuk memberikan pelayanan ruqyah.
129 Pas kosong, tidak mengajar, ya sudah kasih
130 kesempatan itu.
131 Ustadz juga mengajar?
132 Iya. Saya waktu itu ya mengajar di Pesantren Mengajar di Pesantren Mahasiswa Darul
133 Mahasiswa. Ada Darul Qiro’ Qiro’
134 Oh iya.
135 Pimpinan Ustadz Yunus Musthofa itu ya,
136 Condong Catur.
137 Iya.
138 Kemudian Pesantren Mahasiswa UII, yang Pesantren Mahasiswa UII,
139 dekat Selokan Mataram ini ya. Kemudian
140 juga ada Ru’sun Mikhat, Ustadz Sathori Ru’sun mikhat
141 Abdurrouf yang sekarang di Pogung.
142 Heem.
143 Kemudian ngajar di majlis taklim-majlis di Ngajar di majlis taklim-majlis di beberapa
144 beberapa tempat. tempat.
242
145 Kalau sebelum menekuni ruqyah
146 pekerjaan Ustadz?
147 Ya mengajar. Mengajar itu. Mengajar
148 Heem. Lalu kemudian yang membuat
149 Ustadz tertarik masuk ke ruqyah ini apa,
150 Ustadz?
151 Ya karena tuntutan, apa, dari masyarakat ini Tuntutan masyarakat
152 ya. Terus banyak yang datang ke tempat
153 saya.
154 Oh.
155 Gitu. Dikenal. Jadi cepat sekali
156 penyebarannya. Banyak kasus-kasus yang, Banyak kasus
157 termasuk ada mahasiswa yang, ee, sekali
158 mau menyelesaikan skripsinya selalu gagal,
159 selalau gagal, iya, malas. Kemudian ada
160 yang mau ke perpustakaan, jaman dulu kan
161 belum online ya,
162 Iya, heeh, betul.
163 Itu harus ke perpustakaan, itu tiap kali buka
164 buku-buku perpustakaan langsung tertidur
165 sampai sore, sampai perpustakaan mau tutup,
166 baru dibangunkan para petugas
167 perpustakaan, “Mau tutup, Mas” selalu
168 begitu. Akhirnya saya bilang, ya diruqyah
169 aja. Mungkin kamu digoda oleh setan itu.
170 Betul, setelah diruqyah ternyata dia ada
171 gangguan setan. Dulu ketika masa SMAnya
172 memang pernah diisi sama ilmu setan itu.
173 Ooh.
174 Sehingga setiap kali mau baca buku mesti
175 ngantuk. Dibikin ngantuk. Kemudian, ya
176 udah saya ruqyah. Habis itu kemudian, ee,
177 tidak lama memang, dia cepat. Mudah
178 menyelesaikan skripsinya. Hampir sekitar
179 tiga bulan atau empat bulan itu selesai,
180 tuntas. Sampai akhirnya cerita sama
181 temannya, nyebarlah.
182 Hem.
183 Akhirnya banyak orang-orang yang terbantu Banyak orang-orang yang terbantu dengan
184 dengan ruqyah itu. Baik mahasiswa, yang ruqyah
185 tampaknya itu bukan gangguan jin ataupun
186 kesurupan, tetapi orang-orang yang biasa,
187 sadar gitu. Ternyata betul, punya LATAR
188 BELAKANG ilmu-ilmu perdukunan itu.
189 Termasuk juga ada santri saya di Darul Qiro’
190 itu setiap kali sholat berjamaah, satu rakaat
191 terakhir itu pasti kentut, pasti kentut, pasti
192 kentut. Kemudian saya ruqyah, lalu saya
193 tanya, apakah pernah gecek ke dukun, bahwa
194 waktu kecil dulu pernah.
195 Hmmm.
243
196 Pernah disuwuk, ternyata itu diisi ya jin.
197 Setan yang mengganggu dia untuk, was-was
198 dalam sholat itu. Rakaatnya sering lupa,
199 kalau sholat sering kentut itu ya. Wudhu lagi
200 kentut lagi, wudhu lagi kentut lagi.
201 Ya Allah.
202 Ya begitu.
203 Terus kalau boleh tahu Ustadz, Ustadz
204 belajar ruqyah ini dari mana?
205 Nah, saya belajar ruqyah memang sebelum Saya belajar ruqyah memang sebelum
206 pulang saya mendapatkan doa-doa tentang pulang saya mendapatkan doa-doa tentang
207 Ruqyah Syar’i yang ini dari ustadz saya yang Ruqyah Syar’i yang ini dari ustadz saya
208 cukup dekat dengan saya. Sampai sekarang
209 juga masih komunikasi yaitu Syekh Syekh Abdullah Al ‘idan dan juga Syekh
210 Abdullah Al ‘idan dan juga Syekh Dr. Fadlil Dr. Fadlil Hasan Khamanda, dari Baghdad
211 Hasan Khamanda, dari Baghdad beliau itu.
212 tetapi sekarang tinggal di Riyadh. Kedua-
213 duanya tinggal di Riyadh.
214 Berarti memang Ustadz sempat berguru
215 secara khusus, atau?
216 Iya. Secara pribadi diberi, mudahnya kalau Secara pribadi diberi
217 dalam bahasa pesantren, diberi ijazah doa- Ijazah doa-doa untuk diamalkan. Untuk
218 doa untuk diamalkan. Untuk pembentengan pembentengan diri. Doa-doa penjagaan
219 diri. Doa-doa penjagaan untuk apa, untuk apa, memberikan, melatih jiwa. Dan
220 memberikan, melatih jiwa. Dan juga saya juga saya telah praktik buka ini juga terus
221 telah praktik buka ini juga terus, ketika
222 mereka itu ke Indonesia saya menemui
223 beliau. Beliau di Indonesia, di Jakarta, untuk
224 saya paparkan ruqyah saya, kemudian
225 direstuilah itu. Soalnya model ijazah gitu.
226 Heem.
227 Jadi ijazahnya begitu. Termasuk juga
228 meruqyah mereka berdua. Jadi pernah.
229 Ketika ada keluar saya ruqyah juga itu.
230 Kemudian ya, “Bagus kamu”. Dan akhirnya
231 mereka juga selalu merekomendasikan kalau Mereka juga selalu merekomendasikan
232 ada keluarga yang kena gangguan mereka kalau ada keluarga yang kena gangguan
233 rekomendasikan ke saya. “Sama F,” begitu. mereka rekomendasikan ke saya.
234 Ooh.
235 Dan juga secara khusus, ya alhamdulillah,
236 dapat ijazah juga dari Syekh Abdul Mubarok Ijazah juga dari Syekh Abdul Mubarok
237 itu ya. Dia memang peruqyah internasional.
238 Dia juga penulis, 14 karya beliau tentang
239 buku khusus ruqyah. Semacam Ensiklopedi
240 Ruqyah Syar’iyyah.
241 Wahh.
242 Ada 14 jilid, 14 buku. 14 judul Ruqyah
243 Syar’iyyah. Nanti kalau mau tahu tentang
244 beliau bisa dicari di google, Abdul Salman
245 Mubarok.
246 Terus kemudian yang bikin Ustadz,
244
247 membuat, bukan membuat sih
248 maksudnya kayak mendirikan ARSYI
249 itu?
250 Ya. Pendirian ARSYI karena banyak orang ARSYI karena banyak orang yang belajar
251 yang belajar kepada saya. Kemudian mereka kepada saya. Kemudian mereka itu kan
252 itu kan tersebar di berbagai daerah di tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
253 Indonesia. Karena saya juga pada tahun 2001 2001
254 itu punya, apa namanya, wawancara dengan Wawancara dengan Majalah Thibbun
255 Majalah Thibbun Nabawi tentang Ruqyah Nabawi tentang Ruqyah Syar’iyyah itu.
256 Syar’iyyah itu. Kemudian dari situ banyak Kemudian dari situ banyak yang nelpon
257 yang nelpon untuk ruqyah itu. Akhirnya untuk ruqyah itu. Akhirnya 2002 itu bikin
258 2002 itu bikin Majalah Ghaib. Saya yang Majalah Ghaib.
259 ikut membidani adanya Majalah Ghaib itu.
260 Dari situ menyebarlah para peruqyah dan Dari situ menyebarlah para peruqyah dan
261 para praktisi ruqyah di berbagai daerah di para praktisi ruqyah di berbagai daerah di
262 Indonesia dan banyak yang belajar. Saya Indonesia dan banyak yang belajar.
263 juga berkeliling di Indonesia. berbagai pulau
264 di Indonesia, berbagai provinsi mengadakan
265 pelatihan-pelatihan ruqyah. Dari situ
266 kemudian melihat adanya, ee, peruqyah Peruqyah syar’iyyah ini sebagai terapi
267 syar’iyyah ini sebagai terapi utama dalam utama dalam menghadapi berbagai macam
268 menghadapi berbagai macam kasus-kasus kasus-kasus gangguan jin
269 gangguan jin gitu ya, termasuk juga sihir Termasuk juga sihir gitu ya. Di samping
270 gitu ya. Di samping itu ada juga orang-orang itu ada juga orang-orang yang numpang
271 yang numpang tenarnya Ruqyah Syar’iyyah tenarnya Ruqyah Syar’iyyah ini, itu para
272 ini, itu para dukun, menggunakan nama dukun, menggunakan nama ruqyah.
273 ruqyah. Padahal praktiknya adalah Padahal praktiknya adalah perdukunan.
274 perdukunan.
275 Heem.
276 Jadi mereka mengatakan ruqyah gitu ya.
277 Tapi praktiknya adalah praktik perdukunan.
278 Karena di TV ditayangkan waktu sinema Ditayangkan waktu sinema Astaghfirullah
279 Astaghfirullah oleh SCTV. Itu booming oleh SCTV. Itu booming ruqyah lagi di
280 ruqyah lagi di berbagai macam daerah. Dan berbagai macam daerah. Dan banyak
281 banyak dukun-dukun yang bertobat. dukun-dukun yang bertobat.
282 Tapi ada juga dukun yang memanfaatkan Dukun yang memanfaatkan ketenaran
283 ketenaran ruqyah. Yang numpang, ini apa, ruqyah.
284 ee, branding ruqyah gitu ya, dengan
285 meruqyah. Padahal praktiknya adalah
286 perdukunan. Maka dari situ banyak kasus- Banyak kasus-kasus masyarakat yang
287 kasus masyarakat yang tertipu oleh dukun. tertipu oleh dukun.
288 Maka saya berinisiatif, kita perlu Saya berinisiatif
289 mengadakan, ee, mendirikan asosiasi Mendirikan asosiasi peruqyah syar’iyyah
290 peruqyah syar’iyyah. Maka didirikanlah
291 Asosiasi Ruqyah Syar’iyyah.
292 Oh berarti memang ada pendidikan
293 khusus?
294 Iya dari asosiasi ini kita memberikan
295 pelatihan, memberikan pendidikan, dan juga Pelatihan, memberikan pendidikan, dan
296 sertifikasi. juga sertifikasi.
297 Ada sertifikasi juga gitu ya?
245
298 Iya. Ada sertifikasi gitu ya. Jadi di berbagai Di berbagai daerah akhirnya kita bikin
299 daerah akhirnya kita bikin cabang-cabang cabang-cabang Ruqyah Syar’iyyah.
300 Ruqyah Syar’iyyah.
301 Ooh. Berarti ARSYI ini tidak hanya di
302 Jakarta tempat saya ketemu kemarin ya?
303 Tidak hanya di Jakarta. Di berbagai daerah
304 itu kita adakan cabang-cabang sesuai dengan Cabang-cabang sesuai dengan standar
305 standar ARSYI pusat. ARSYI pusat.
306 Oooh.
307 Itu kita adakan pelatihan, kemudian ada
308 ujian sertifikasi. Itu.
309 Oh iya. Kemarin saya sempat tanya
310 Ustadz A. Kan pusatnya ARSYI di
311 Jakarta, tapi Ustadz F di sini. Lalu cara
312 mengontrolnya itu bagaimana, Ustadz?
313 Iya. Kan sekarang sudah ada grup ARSYI,
314 WA (WhatsApp), ketika informasi-informasi
315 kemudian selalu di-update. Kemudian juga
316 ketika ada program-program yang saya
317 dilibatkan ya saya ke Jakarta.
318 Oh. Berarti secara rutin juga ke Jakarta,
319 Ustadz?
320 Iya ke Jakarta. Besok hari Sabtu juga saya ke
321 Jakarta.
322 Kalau boleh diceritakan, Ustadz. Caranya
323 Ustadz meruqyah itu bagaimana sih?
324 Ehm. Ruqyah itu sebenarnya praktis ya. Kita
325 menggunakan, ada pada berdoa, karena Berdoa
326 ruqyah ini juga bagian dari doa. Itu yang Ruqyah ini juga bagian dari doa
327 diruqyah berwudhu, menggunakan, apa Yang diruqyah berwudhu,
328 menutup aurat. Kita menghadap ke arah Menghadap ke arah kiblat
329 kiblat gitu ya. Kemudian bacaan diarahkan Bacaan diarahkan kepada pasien dan juga
330 kepada pasien dan juga diarahkan di air diarahkan di air untuk ditiupkan, untuk
331 untuk ditiupkan, untuk diminumkan. diminumkan.
332 Dan juga pasien ketika ada keluhan-keluhan Pasien ketika ada keluhan-keluhan itu juga
333 itu juga kita tiupi bacaan ruqyah itu. “Saya kita tiupi bacaan ruqyah
334 keluhannya di mana?” maksudnya di tangan,
335 sering grebek-grebek, ya udah kita tiup
336 dengan bacaan ruqyah itu kita tiupkan di
337 tangan.
338 Ketika keluhannya di tubuhnya ya kita
339 bacakan kemudian diusapkan ke seluruh
340 tubuhnya. Usapkan sendiri. Dan keluhannya
341 di mana, di telinga, tiupkan di telinganya.
342 Kanan-kiri. Seperti itu. Keluhan di mata.
343 Kita tiupkan di mata.
344 Ada langkah-langkahnya, Ustadz?
345 Ya langkah awalnya ini ya, ee, ya berbakti Berbakti kepada Allah
346 kepada Allah. Kalau pernah belajar ilmu
347 kebatinan, pernah dikasi jimat kita bakar
348 dulu, musnahkan aja. Yang penting ada
246
349 proses perombakan itu. Kemudian baru
350 dilakukan ruqyah, itu lebih efektif.
351 Kecuali memang pasiennya tidak bisa diajak
352 komunikasi. Pas kesurupan kan ya udah Kesurupan
353 diruqyah aja. Diruqyah aja
354 Iya.
355 Atau pasiennya sakit medis, dalam kondisi Sakit medis, dalam kondisi koma, ya udah
356 koma, ya udah diruqyah aja. diruqyah aja
357 Kemarin sempat kebetulan pas ketika
358 sempat saya di Rumah Ruqyah Indonesia
359 itu ada pasien, kebetulan saya kan
360 jurusannya Psikologi kan Ustadz,
361 Iya.
362 Kemarin kalau saya secara general, ini
363 Skizofrenia,
364 Heem.
365 Tapi keluarganya membawa untuk
366 ruqyah, saya heran,
367 Iya.
368 Saya tanya ke Ustadz An, karena
369 kebetulan waktu itu yang nangani Ustadz
370 An. Ustadz An bilang, “Banyak pasien
371 yang begini.”
372 Iya.
373 Yang membuat saya heran, ini jelas
374 medis, jelas psikologis penyakitnya,
375 Iya.
376 Kenapa kok ruqyah, Ustadz?
377 Heem. Karena ruqyah itu untuk segala
378 macam penyakit.
379 Oh.
380 Yang ditangani itu ada suka medis. Murni Yang ditangani itu ada suka medis
381 medis, sakit jantung, itu ke dokter kan murni
382 medis itu, ada jantung. Kita ruqyah. Maka
383 Allah memberikan kesembuhan. Kemudian
384 ada yang kanker, ee, kelenjar getah bening.
385 Itu jelas medis kan, wong dicek medis, cek
386 lab, ada kadar kankernya sekian, sekian,
387 berapa itu ya. Dokter mengatakan stadium
388 satu, stadium dua. Kemudian kita bantu
389 dengan ruqyah. Setiap hari diruqyah itu. Jadi
390 pasiennya udah betul mohonlah kepada
391 Allah, datang dari Jakarta ke Jogja,
392 menginap di hotel. Dalam waktu satu
393 minggu itu. Kemudian cek lagi ternyata
394 sudah normal.
395 Subhanallah.
396 Karena Al Quran itu kan, Wanunazzilil
397 qurani maqsyifain warohmatun lilmu’miniin.
398 Kami turunkan Al Quran sebagai Kami turunkan Al Quran sebagai
399 kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang
247
400 yang beriman.” Maka Al Quran itu dikatakan yang beriman
401 “Syifa”, “kesembuhan”. Kesembuhan itu Kesembuhan itu bukan obat, kalau obat
402 bukan obat, kalau obat belum tentu membuat belum tentu membuat kesembuhan
403 kesembuhan.
404 Iya.
405 Kesembuhan bisa jadi tanpa obat. Maka Kesembuhan bisa jadi tanpa obat. Maka
406 dengan dibacakan, kalau dalam terapi dengan dibacakan, kalau dalam terapi
407 modern dikatakan Sound Healing (terapi modern dikatakan Sound Healing (terapi
408 suara). Nah, kalau orang-orang Barat terapi suara).
409 suara, mendengarkan musik, mendengarkan
410 nyanyian, mendengarkan suara dia sendiri,
411 atau motivasi untuk sembuh, akhirnya
412 sembuh. Kalau dalam Islam ya Sound Kalau dalam Islam ya Sound Healing-nya
413 Healing-nya dengan mendengarkan Al dengan mendengarkan Al Quran, atau
414 Quran, atau membaca Al Quran, membaca membaca Al Quran, membaca doa-doa
415 doa-doa kesembuhan, termasuk juga kesembuhan, termasuk juga membaca
416 membaca dzikir-dzikir, Asmaul Husna, yang dzikir-dzikir, Asmaul Husna, yang kita
417 kita ajarkan. Begitu. ajarkan
418 Berarti ruqyah ini sebetulnya ayat-ayat Al
419 Quran yang secara general, artinya Al
420 Quran secara keseluruhan gitu, Ustadz?
421 Bisa secara keseluruhan, bisa untuk ruqyah.
422 Hanya saja kita pilih berdasarkan, pertama; Kita pilih berdasarkan, pertama; pilihan
423 pilihan Rasulullah SAW, kemudian para Rasulullah SAW, kemudian para ulama.
424 ulama. Kemudian karena kasusnya Kemudian karena kasusnya kebanyakan
425 kebanyakan itu banyak kasus gangguan itu banyak kasus gangguan maka ayat-ayat
426 maka ayat-ayat yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan gangguan itu yang
427 gangguan itu yang kita pilih. kita pilih.
428 Berarti untuk gangguan tertentu memang
429 ada ayat khususnya juga ya, Ustadz?
430 Iya. Sebenarnya secara umum semua ayat Secara umum semua ayat memberikann
431 memberikann dampak baik kepada manusia. dampak baik kepada manusia. Ketika
432 Ketika jinnya bandel maka kita berikan ayat jinnya bandel maka kita berikan ayat
433 tentang azab, baru kerasa tersiksa. Lebih tentang azab, baru kerasa tersiksa. Lebih
434 tersiksa. Meskipun baca Al Fatihah udah tersiksa. Meskipun baca Al Fatihah udah
435 kepanasan, gitu ya. Kita saat minta kepanasan,
436 pertolongan kepada Allah, Iyyakana’budu
437 waiyyakanashta’in ihdinassyirathal
438 mustakim, maka setan kan tidak suka kalau Setan kan tidak suka kalau orang
439 orang mendapatkan petunjuk Allah. mendapatkan petunjuk Allah
440 Iya, betul.
441 Nah itu udah bereaksi sebelumnya. Dari
442 awal itu. Jangankan baca Al Fatihah, banyak
443 yang baru keluarganya niat bawa ke sini saja
444 sudah bereaksi di rumah. Ya banyak itu.
445 ‘Kita ruqyah saja.” Woh, udah reaksi di
446 rumah itu. Banyak kasus-kasus seperti itu.
447 Ada yang, apa, ee, boleh dikatakan
448 gangguannya di jalan. Macam-macam
449 gangguannya itu, udah mondar-mandir
450 berkali-kali enggak nyampai-nyampai.
248
451 Keliling terus.
452 Muter ya?
453 Muter-muter sampai dua jam, tiga jam.
454 Padahal sudah di daerah Kota Gede. Di
455 putar-putar itu. Ini pengakuan pasien. Gitu.
456 Jadi salah satu penarik Ustadz juga untuk
457 terjun di ruqyah ya?
458 Iya. Makanya saya memberikan pelayanan Saya memberikan pelayanan ruqyah ini
459 ruqyah ini secara rutin gitu ya. Dan orang- secara rutin
460 orang yang belajar agar mereka bisa Orang yang belajar agar mereka bisa
461 memberikan pelayanan kepada masyarakat. memberikan pelayanan kepada masyarakat
462 Ini banyak stigma yang salah tentang
463 ruqyah di masyarakat, Ustadz.
464 Maksudnya yang membuat mereka takut,
465 membuat mereka, “Iya-enggak, iya-
466 enggak”, gitu, yang mau Ustadz
467 sampaikan. Gimana, Ustadz?
468 Ya, kalau yang ingin saya sampaikan
469 sebetulnya, ee, ruqyah ini sebagai terapi Ruqyah ini sebagai terapi utama
470 utama gitu ya berdasarkan, ee, banyak berdasarkan, banyak Hadits ya bagaimana
471 Hadits ya bagaimana ketika Rasulullah SAW ketika Rasulullah SAW ketika sakit,
472 ketika sakit, datanglah Jibril meruqyah Nabi. datanglah Jibril meruqyah Nabi.
473 Artinya, kalau Jibril sampai datang, Artinya, kalau Jibril sampai datang,
474 kemudian memberikan teknik ruqyah, ini kemudian memberikan teknik ruqyah, ini
475 kan berarti kan terapi utama dari Allah. kan berarti kan terapi utama dari Allah.
476 Iya, betul.
477 Itu. Tapi tidak jadi Jibril melalui pijat
478 refleksi misalnya, atau akupuntur. Tapi
479 diajari tentang ruqyah. Terus bagaimana
480 tentang bekam? Kenapa Nabi ketika Isra’
481 dan Mi’raj setiap kali menemui rombongan
482 malaikat mereka mengajaki, “Ya muhammad
483 mur ummataka bil ijamah. Wahai
484 Muhammad libatkan umatmu untuk
485 berbekam.” Artinya ruqyah dan bekam ini Ruqyah dan bekam ini adalah terapi utama
486 adalah terapi utama dalam Islam. Gitu ya. dalam Islam
487 Paling tidak boleh dikatakan jalan yang
488 berbeda. Ruqyah itu bacaan, kalau bekam
489 kan tindakan.
490 Itu yang membuat ruqyah dan bekam itu
491 selalu disandingkan ya?
492 Karena sudah settingan. Maka peruqyah
493 harus bisa membekam, dan pembekam juga
494 harus bisa meruqyah. Maka sering pasien
495 yang kena gangguan jin ketika dibekam
496 reaksi, kesurupan.
497 Oh.
498 Itu sering terjadi itu. Sering terjadi.
499 Justru ketika dalam proses sebetulnya
500 bukan dalam ruqyah begitu ya?
501 Bukan dalam ruqyah. Tetapi ketika titiknya
249
502 itu mengenai jin, reaksi. Dan itu sering
503 terjadi. Maka pembekam juga bisa seperti
504 peruqyah.
505 Biasanya kalau pasien datang, Ustadz,
506 suka cerita berarti kan awalnya, gimana?
507 Ya kan kita sampaikan, ini apa, mengisi data Kita sampaikan, ini apa, mengisi data ini
508 ini kan ada keluhannya apa itu ya. kan ada keluhannya apa
509 Ini seperti rekam medis ya?
510 Ya. Seperti rekam medis. Ini keluhan inilah Seperti rekam medis
511 yang kita jadikan rujukan. Kembali Keluhan inilah yang kita jadikan rujukan
512 keluhannya di sini, di sini. Diagnosanya
513 apakah ini gangguan jin, apakah ini kena
514 sihir, apakah ini psikologis. Karena
515 meskipun sakit psikologis itu ketika kita
516 ruqyah kemudian keterangan mendengarkan
517 Al Quran maka kemudian tekanan
518 psikologinya akan melemah. Tekanan
519 jiwanya akan melemah.
520 Kalau pandangan Ustadz tentang
521 hipnoterapi gimana, Ustadz?
522 Ee, hipnoterapi kalau yang saya tahu kan
523 dengan kalimat-kalimat itu ya,
524 Iya.
525 Kalimat-kalimat yang diulang-ulang, itu
526 sifatnya kan kalau tidak salah kan kayak
527 doktrin gitu ya?
528 Iya.
529 Tapi kalau tidak, kalau sampai apa, ee,
530 seseorang itu mengalami apa, ee, ini ya tidak
531 sadar itu ya. Maka dimasuki sebuah doktrin
532 maka ini kan ada kekosongan. Maka itu
533 hanya terapi sugesti. Terapi sugesti itu kan
534 hanya sebatas sugesti. Dia sugesti itu akan
535 hilang ketika terkena pukulan yang lebih
536 kuat lagi. Nah itu.
537 Berarti sebetulnya bisa dikatakan, kalau
538 hipnoterapi ini menggunakan kata-kata
539 sedangkan ruqyah ini menggunakan ayat-
540 ayat Al Quran?
541 Nah, kalau hipnoterapi itu, kalimat yang
542 dipahami, kata-kata apakah itu memberikan
543 sugesti langsung atau tidak, kemudian yang
544 penting misalnya ada orang gangguan rokok
545 kemudian dihipnoterapi bisa melegakan
546 nafas seketika, gitu ya. Seketika menghilang
547 enggak mau merokok. Sebenarnya kan ada
548 kondisi, dia sendiri juga bingung, kok bisa
549 enggak suka rokok. Ketika dikasi rokok udah
550 enggak, Enggak mau. Enggak enak gitu ya.
551 Dirasakan enggak enak gitu. Ketika
552 sugestinya hilang, atau normal lagi. Nah…
250
553 Iya.
554 Ini yang perlu dipertanyakan, kekuatan apa
555 yang bisa mengubah rokok yang biasanya
556 dia nikmati kok jadi enggak enak. Ada apa?
557 Maka saya katakan jangan menggunakan
558 hipnoterapi. Jangan-jangan dalam kondisi
559 seperti itu memang ada bantuan jin yang
560 memberikan pengaruh.
561 Oh.
562 Karena sama saja dengan hipnotis yang lain
563 ya. Itu, ee, ketika orang misalnya dihipnotis
564 ya.
565 Heem.
566 Yang tadinya itu apa, ee, taruhlah menyapu
567 itu biasa, begitu dihipnotis, “Kamu enggak
568 bisa gerak kamu!” Betul enggak bisa gerak
569 nyapu itu. Bagaimana yang kakinya yang
570 enggak bisa gerak dihipnotis jadi bisa gerak.
571 He-eh.
572 Nah, itu kan jelas menggunakan setan.
573 Karena saya juga dari kecil itu biasa
574 menghadapi teman-teman yang dihipnotis.
575 Jadi saya tidak asing lagi, termasuk aktivasi
576 otak kanan, otak tengah ini ya.
577 Iya betul.
578 Itu hipnotis. Sama itu.
579 Bahkan anak kecil bisa melihat isi dompet
580 ibunya, kayak itu kan bukan karena aktivasi
581 otak tengah gitu ya. Itu ya bantuan setan.
582 Ilmu dukun. Bahkan ada yang menawarkan
583 kepada saya ilmu itu. Akhirnya ia saya
584 sampaikan itu adalah bantuan jin.
585 Sejak tahun berapa Ustadz mulai
586 meruqyah?
587 Dari ’95 itu sudah aktif. ’95 itu sudah aktif.
588 Oh berarti mulai awalnya di ‘95?
589 ‘95 itu sudah mulai. Tapi ‘94 sudah ada, tapi Tapi ‘94 sudah ada, tapi satu dua.
590 satu dua.
591 Kalau boleh cerita?
592 Waktu kuliah saya juga sudah meruqyah Waktu kuliah saya juga sudah meruqyah
593 saya. Di Jakarta itu udah ada pasien ruqyah saya. Di Jakarta itu udah ada pasien
594 itu ada preman yang kesurupan. Itu. Ketua ruqyah itu ada preman yang kesurupan
595 preman kesurupan,
596 Oh.
597 Kemudian tengah malam ketok pintu saya Kemudian tengah malam ketok pintu saya
598 kan, dikenal ustadz yang ngajar TPA itu ya, kan, dikenal ustadz yang ngajar TPA
599 saya dikenal. Akhirnya memang masyarakat
600 betawi, kemudian saya bacakan, saya Kemudian saya bacakan, saya minumkan.
601 minumkan. Akhirnya, itu pertama kali saya
602 ruqyah, gelas ya saya bacakan diminumkan.
603 Minum itu gelasnya digigit. Langsung
251
604 berdarah akhirnya. Lalu saya tekuk,
605 dimuntahkan, dibuang akhirnya. Ternyata
606 habis itu saya hati-hati. Jadi gelasnya harus
607 gelas plastik. Haha
608 Hahaha. Aman.
609 Iya. Cari amannya. Ya itu.
610 Perasaannya waktu pertama kali
611 meruqyah kayak gimana, Ustadz?
612 Ya saya ini aja, siap-siap aja kalau ngamuk Siap-siap aja kalau ngamuk
613 gitu aja. Kadang kan, tapi alhamdulillah
614 tidak ngamuk. Jadi saya pegang. Jadi kalau
615 ngamuk ya saya pegang. Malam saya
616 ruqyah, jam 12 malam, mungkin sampai jam
617 1 ya, lama. Udah sadar, udah istirahat aja.
618 Paginya, saya melihat orang itu udah nyapu
619 di depan rumahnya. Di bawah pohon
620 belimbing. Ini bisa merubah preman.
621 Setelah itu saya dikenal, karena itu seremnya
622 preman di Matraman. Matraman Dalam.
623 Pinggir. Ya alhamdulillah setelah itu
624 akhirnya masyarakat mengenal saya. Bisa
625 ngobati. Kalau saya lewat beliau-beliau itu
626 salam, padahal masih kecil saya. Masih
627 mahasiswa. Menjadi pembicaraan banyak
628 warga-warga di situ.
629 Kalau kasus yang paling menarik buat,
630 Ustadz?
631 Ya banyak ya kasus yang menarik. Ee,
632 seperti jadi saya juga, tidak menangani
633 langsung, tapi saya memberikan bimbingan.
634 Sampai sekarang masih komunikasi
635 beberapa. Atau temannya, ada pasien di
636 Jepara, itu kasusnya terkena sihir.
637 Oh Jepara.
638 Ketika diruqyah perutnya banyak paku.
639 Bahkan kawat satu meter. Ini ada di hidung
640 kawat kecil gini ya, ditarik enggak kuat.
641 Sakit kan itu. Nah saat diruqyah, ditarik itu
642 langsung lepas. Satu meter kawatnya itu.
643 Dan dirawat di rumah sakit. Jadi di rawat di
644 rumah sakit, dirawat secara medis.
645 Karenanya HBnya cuma 6, diinfus.
646 Kemudian dia juga diinfus, transfusi darah,
647 tapi juga dibantu sama ruqyah. Dan kemarin
648 ketika saya sarankan untuk, kalau minum
649 kan susah, minum air ruqyah itu. Baca
650 bismillah, meskipun dalam hati. Artinya, ini
651 kesulitan, jinnya ini. Nah, setelah minum air
652 daun bidara dikasi, nah itu muntahnya paku
653 lebih banyak lagi. Sampai banyak sekali,
654 kemarin tidak sempat menghitung. Kemarin
252
655 yang sempat difoto ada 14 paku yang
656 dimuntahkan. Dan ini yang masih saya
657 bimbing itu ya.
658 Kok bisa?
659 Itu. Sebelumnya juga ada pasien sejenis,
660 dirontgen, di tangan kanan-kiri, kaki ada
661 pakunya. Dioperasi secara medis, ngambil
662 pakunya saja. Kemudian ada lagi, dirontgen
663 muncul lagi. Dikirimi lagi. Saya kemudian
664 ruqyah sampai 6 kali. Allah berikan
665 kesembuhan. Kalau berita yang santer ya itu.
666 Supiati itu, manusia paku itu. Tahun 2012.
667 Itu cukup santer. Karena diblow-up sama
668 media sosial, media cetak, media televisi ya.
669 Itu. Sebenarnya banyak kasus-kasus yang
670 lebih berat dibanding itu. Seperti seorang
671 mahasiswi UGM, Fakultas Ekonomi, seluruh
672 tubuhnya itu bernanah.
673 Oh.
674 Sudah mungkin, ee, lebih dari setengah
675 tahun begitu, dan dokter-dokter tidak bisa
676 menemukan apa penyakitnya dan apa
677 obatnya. Udah ke dokter kulit seluruh DIY,
678 Jawa Tengah, belum bisa. Obatnya enggak
679 tahu. Penyakitnya ini apa belum ditetapkan.
680 Bernanah, dan baunya betul-betul
681 menyengat. Akhirnya saya diundang di
682 daerah Magelang. Saya ruqyah. Saya tahu ini
683 karena luka bernanah, maka obatnya adalah
684 ruqyah dengan herbal untuk mengobati
685 lukanya itu. Koreng-korengnya itu maka
686 dengan sirih. Antiseptik tingkat tinggi.
687 Ya betul.
688 Maka saya siapkan jus daun sirih.
689 Oh.
690 Satu teko itu ya, untuk diminum terus
691 menerus. Ya satu teko itu setiap hari
692 dihabiskan.
693 Pahit itu.
694 Akhirnya satu minggu berikutnya itu bagian
695 muka sudah mengering. Bagian tangan udah
696 kelihatan. Tangannya sudah bisa untuk
697 pegang-pegang. Udah bisa buat makan
698 seperti itu. Kemudian, minggu ketiga saya
699 ruqyah lagi, pakai daun sirih saya
700 meruqyahnya. Sampai tujuh kali saya
701 ruqyah. Sampai dia bisa jalan ke kamar
702 mandi, mandi sendiri. Pakai pakaian juga
703 enggak sakit udah. Ee artinya kembali
704 disyukuri ya. Mungkin sudah cutinya dua
705 semester.
253
706 Ustadz belajar herbal itu dari mana,
707 Ustadz?
708 Saya juga, alhamdulillah, istri saya kan dulu
709 juga belajar herbal. Jadi saya belajar dari
710 istri gitu ya.
711 Oh gitu. Kalau misalnya kasus paling
712 berat yang pernah Ustadz tangani itu apa,
713 boleh cerita?
714 Kalau yang berat itu pernah menangani
715 dukun. Dukun yang bertobat gitu ya. Itu saya
716 ruqyah mungkin empat kali itu boleh
717 dikatakan ruqyah yang berat. Karena sampai
718 berjam-jam itu enggak sadar-sadar.
719 Seharusnya kan dia ini, kebetulan pernah
720 mengisi ilmu-ilmu kebal di Purwokerto,
721 mungkin saya nyebutnya dukun gitu ya. Tapi
722 kalau ada orang nyebut kyai ya hak mereka.
723 Karena memang menggunakan ayat-ayat
724 Allah juga pengisiannya itu.
725 Dan temanya juga santri. Tapi sebagian ada
726 yang nuduh dimasukkan itu. Nah dia
727 penasaran, ketika saya ruqyah massal di
728 Purwokerto,
729 Heem.
730 Dia sebenarnya pengen tahu, cuma waktu itu
731 dia enggak sempat hadir. Cuma ada
732 keluarganya yang datang menyampaikan.
733 “Wah, tadi Pak, gini-gini.” “Kayak apa sih di
734 sana itu? “Wah ini ada bukunya. Sama ada
735 kasetnya.” Maka dia membaca buka saya itu,
736 tipis waktu itu, cuma paling sekitar 80
737 halaman. Dibacanya. “Ini bacaan yang biasa
738 saya baca.” Mana kasetnya? “Ini.” Langsung
739 ia setel kaset ruqyah. Langsung dia
740 kesurupan. Sampai itu akhirnya dimatikan.
741 Dan akhirnya dia sadar sendiri.
742 Kemudian dia mendapatkan hidayah Allah
743 ya. “Ini yang dibaca betul-betul ayat Al
744 Quran. Murni ayat Al Quran. Dan bacaannya
745 benar. Kok saya reaksi seperti ini. Berarti
746 ilmu saya ini enggak benar.” Nah itu. dia
747 sadar sendiri. Enggak ada orang yang
748 menyampaikan. Akhirnya diantar sama
749 keluarganya. Dibawa ke Jogja. Saya ruqyah
750 berkali-kali. Ya begitu.
751 Tapi, yang membuat kok ruqyah berbeda,
752 misalnya saya membaca Al Quran, lalu
753 kemudian ustadz membaca dalam rangka
754 ruqyah, ketika saya membaca sendiri saya
755 enggak masalah, saya enggak apa-apa.
756 Tapi ketika dibacakan kok bereaksi,
254
757 misalnya. Itu apa yang membuat begitu,
758 Ustadz?
759 Ya faktor niat. Niat
760 Oh.
761 Niatnya meruqyah dengan niatnya tidak. Niatnya meruqyah dengan niatnya tidak.
762 “Saya niatnya hanya membaca saja,” gitu ya.
763 Maka, Innamal a’malu binniyat.
764 Iya, betul.
765 Kalau saya niatkan untuk meruqyah ya
776 memang kita akan memberikan itu apa,
777 kesembuhan. Meskipun membaca tanpa niat
778 ruqyah pun juga akan memberikan efek
779 kesembuhan gitu.
770 Heem.
771 Tapi ketika niatnya lebih khusus maka
772 berbeda.
773 Sebagaimana orang sholat sama-sama dua
774 rakaat. Yang satu Tahiyatul Masjid, yang
775 satu sholat Hajat. Kan beda kan?
776 Beda. Betul, betul.
777 Kalau sholat Hajat memang untuk memohon
778 kepada Allah. Tahiyatul Masjid, sholat ya
779 memohon kepada Allah, tapi ini untuk
780 penghormatan kepada masjid. Berbeda.
781 Ya, betul.
782 Sebagaimana orang bersedekah. Bersedekah
783 ini niatnya membantu fakir miskin. Ya
784 semua sedekah membantu fakir miskin. Tapi
785 ada yang satu lagi bersedekah dengan
786 membantu fakir miskin agar Allah
787 menyembuhkan penyakitnya.
788 Oh.
789 Maka sedekahnya berbeda. Untuk memohon
790 ya sedekah bantuan fakir miskin. Ini niat itu
791 yang akan memberikan kekuatan.
792 Jadi sebetulnya banyak amalan-amalan
793 dalam Islam yang kemudian bisa jadi
794 terapi juga ya?
795 Bersedekah bisa. Senyum aja bisa untuk
796 terapi kan? Terapi orang marah ya terapinya
797 senyum. Kemudian ada juga dengan
778 sholawat, rukuk, sujudnya yang benar itu
799 juga terapi kesehatan, untuk tulang belakang.
800 Banyak. Bahkan saraf kejepit itu terapinya
801 rukuk dan sujud. Maka saya ajari rukuk-
802 sujud yang benar. Maka berperang untuk
803 setan saraf kejepitnya itu. Maka Allah
804 sembuhkan lewat itu.
805 Kemarin waktu saya wawancara Ustadz,
806 ada istilah yang memang selalu diulang,
807 ee, oleh seluruh narasumber yang saya
255
808 wawancara, kebetulan memang ini yang
809 terakhir saya wawancara Ustadz F.
810 Iya.
811 Ada istilah Tazkiyatunnafs, itu
812 maksudnya apa, Ustadz?
813 Ya tazkiyah itu adalah pembersihan jiwa. Tazkiyah itu adalah pembersihan jiwa.
814 Tazkiyatunnafs, maka sebelum ruqyah itu Tazkiyatunnafs, maka sebelum ruqyah itu
815 diajak beristighfar, bertaubat dulu, jadi diajak beristighfar, bertaubat dulu, jadi
816 istighfar-taubat kan pembersihan jiwa. Gitu istighfar-taubat kan pembersihan jiwa.
817 ya.
818 He-em. He-eh.
819 Karena orang yang membersihkan jiwa itu Karena orang yang membersihkan jiwa itu
820 dijamin sukses. Gitu ya. Qod aflakha man dijamin sukses.
821 zakkaha, waqod khoba man dassaha.
822 “Sungguh beruntung, sungguh sukses,
823 bahagia orang yang mesucikan jiwanya.”
824 Dengan apa? Ya itu tadi. Dengan istighfar.
825 Kalau jiwanya kotor karena hartanya kotor,
826 ya hartanya dibersihkan dengan zakat,
827 dengan sodaqoh.
828 Oh. Jadi sebetulnya, Tazkiyatunnafs ini
829 juga salah satu teknik juga ya?
830 Ya salah satu teknik. Salah satu teknik
831 Ya seperti, ee, apa, kalau istilah sebetulnya
832 itu mengarah kepada tasawuf. Menjaga
833 kesucian jiwa. Kan tasawuf itu.
834 Iya, betul.
835 Kan tasawuf itu kan intinya menjaga
836 kebersihan hati. Banyak istighfar, banyak
837 berdzikir. Maka itu bagian dari
838 Tazkiyatunnafs.
839 Berarti sebetulnya cara meyakinkan
840 pasien untuk ruqyah pada awalnya pasien
841 sendiri yang datang karena sudah yakin
842 begitu ya?
843 Betul, yakin.
844 Lalu menguatkan keyakinan itu yang
845 dilakukan, Ustadz?
846 Ya termasuk juga ini, saya memotivasi Saya memotivasi keimanan pasien.
847 keimanan pasien. Ketika ada yang
848 mengatakan, “Aduh Pak Ustadz, gangguan
849 saya ini berat Pak Ustadz. Di sana dikatakan,
850 ini enggak sanggaup. Wah, berat sekali ini.”
851 Saya katakan, “La yukallifullaahu nafsan illa
852 wus’aha. Allah tidak akan memberikan Allah tidak akan memberikan beban
853 beban kepada seseorang kecuali yang dia kepada seseorang kecuali yang dia
854 sanggupi. Kalau bapak mengatakan berat, sanggupi. Kalau bapak mengatakan berat,
855 berarti bapak punya potensi, punya power berarti bapak punya potensi, punya power
856 yang lebih dari itu. Sanggup menghadapinya. yang lebih dari itu. Sanggup
857 Berarti kan enggak berat kan ya?” menghadapinya. Berarti kan enggak berat
858 “Wah betul, Ustadz.” kan ya?”
256
859 Iya. “Wah betul, Ustadz.”
860 Nah, akhirnya kan udah ringan ini ya.
861 Kemudian ketika bapak mengatakan ini
862 berat, kira-kira bagi Allah ini susah enggak?
863 Enggak. Hahaha. Maka yakinlah dengan
864 keterangan Allah. Ketika kita menghadapi
865 berat, maka dengan bersandar pada Allah
866 maka akan mendingan. Apalagi, saya kasi
867 motivasi juga, “Fa inna ma’al yusri ‘usyra.
868 Di samping kesulitan, Ada kemudahan.
869 Ya. Inilah, kemudian saya kasi doa-doa
870 dalam menghadapi kesulitan-kesulitan. Itu
871 ada doa-doanya. Maka pasien sini kita kasih
872 doa-doa seperti ini. Ini juga untuk
873 memberikan motivasi keimanan. Diamalkan,
874 yakin dengan pertolongan Allah. Kita
875 sebagai peruqyah ini hanya orang-orang
876 yang menjadi sebab. Sebab datangnya
877 pertolongan Allah. Maka banyak orang yang
878 ke sini. Misalnya mau ruqyah anak saya.
879 Kebetulan saya di Jakarta. Maka saya
880 sampaikan, “Ibu kalau datangnya untuk
881 memohon pertolongan Allah lewat ruqyah.
882 Maka Allah tidak akan menghalangi
883 pertolongan itu ketika itu diruqyah oleh
884 siapapun. Kalau memang lewat ruqyah itu
885 memberikan pertolongan. Tidak mungkin
886 lewat Ustadz F. Jadi Ibu tidak usah menunda
887 datangnya pertolongan Allah.”
888 Iya, betul.
889 Ternyata betul. Setelah diruqyah, ini kan
890 sembuh tiga hari. “Betul kan, Bu? Allah
891 memberikan pertolongan lewat ruqyah. Ya
892 udah, masyallah. Maka banyak orang yang
893 tidak saya ruqyah ya Allah sembuhkan.
894 Yang penting kita mau memohon
895 pertolongan Allah. Iya. Itu juga saya alami
896 kemarin waktu di Jakarta.
897 Iya.
898 Kebetulan administrasinya Rumah
899 Ruqyah Indonesia, “Mbak sekalian
900 ruqyah aja, masa neliti ruqyah enggak
901 ruqyah?” Nanti aja deh, nanti aja deh, di
902 Jogja deh. Saya gitu.
903 Oh gitu.
904 Jadi sempat yang, “Iya-enggak, iya-
905 enggak.” Cari tahu dulu deh.
906 Oh ya. Heem.
907 Jadi, jujur Ustadz, sebenarnya pada
908 awalnya saya meneliti ruqyah ini karena
909 saya merasa ini, saya mengakui ini terapi,
257
910 tapi menurut saya kok enggak logis ya,
911 kok enggak bisa dilogiskan dengan logika
912 saya, begitu.
913 Iya. Itu sebetulnya saya sudah Saya sudah menyampaikan di materi
914 menyampaikan di materi tentang m…. tentang syar’iyyah terhadap penyakit, di
915 syar’iyyah terhadap penyakit, di Fakultas Fakultas Kedokteran saya diundang untuk
916 Kedokteran saya sampaikan itu. Karena saya kuliah umum. Saya sampaikan ruqyah ini
917 diundang untuk kuliah umum. Di sana, ee, bagian dari terapi sound healing.
918 saya sampaikan ruqyah ini bagian dari terapi
919 sound healing. Bagaimana sel-sel tubuh kita
920 itu terpengaruh oleh getaran. Termsuk juga
921 getaran suara. Jadi saya juga memberikan Jadi saya juga memberikan beberapa
922 beberapa penelitian, seorang musisi penelitian,
923 Perancis, suara rohani setiap manusia itu
924 memberikan pengaruh untuk kesehatan
925 dirinya. Setiap suara rohani manusia. Suara
926 rohani itu apa? Termasuk suara keyakinan Suara keyakinan dia, motivasi hidup dia
927 dia, motivasi hidup dia itu kan memberikan itu kan memberikan pengaruh pada
928 pengaruh pada kesehatan dirinya. Nah ketika kesehatan diri
929 suara itu baik, maka akan memberikan
930 pengaruh baik. Ketika suara itu buruk maka
931 juga memberikan dampak buruk.
932 Heem.
933 Itu lho. Ini penelitian, ee, yang sudah
934 puluhan tahun meneliti bagaimana pengaruh
935 suara terhadap penyakit. Menerangkan
936 sebuah terapi. Bahkan semenjak di tahun
937 ‘90an itu di negara-negara Barat itu sudah
938 banyak yang coba bikin sound healing.
939 Terapi suara itu. Sesuai dengan kondisi
940 penyakitnya. Apakah lewat musik. Apakah
941 lewat suara manusia. Apakah suara alam. Ini
942 dijadikan sebagai, Media. Terapi suara.
943 Sound healing. Kemudian ruqyah juga ada
944 yang namanya terapi sentuh. Bagaimana
945 ketika seseorang ada bagian yang sakit
946 disentuh tubuhnya pada yang sakit. Ini kan
947 Nabi mengajarkan demikian. Dibacakan itu.
948 Maka pengaruh bacaan itu langsung pada
949 penyakit.
950 Saya juga pernah dengar, katanya, ada
951 juga, yang pukulan ya Ustadz ya?
952 O iya ada memang, tapi hanya begini-begini
953 (menepukkan tangan perlahan) saja.
954 Tujuannya memang agar jin itu mau keluar.
955 Tapi ya hanya begitu.
956 Ooo seperti ditepuk-tepuk saja ya Ustadz?
957 Iya, hanya begitu.

258
KODING

259
KODING AUTOANAMNESA

Subjek : DF Lokasi : BRC dr. Muslimah


Tanggal : 07 Februari 2017 Teknik : Wawancara semi terstruktur
Pukul : 11.24 - 13.32

KODE : W-1
NO. DATA KODE
1 Jogja baru dua ribu tiga belas DF/W-1/61-62
2 Sudah praktek sejak 2009 DF/W-1/63-64
3 Sebelum jadi dokter justru lebih ke DF/W-1/74-75
4 thibbun nabawi
5 Waktu masih kuliah tahun 2003 sudah DF/W-1/76-78
6 praktek bekam, ruqyah
7 Lebih fokusnya di bekam, ruqyah DF/W-1/72-74
8 kemudian baru praktek setelah lulus. DF/W-1/85-86
9 Selain praktek umum, praktek bekam, DF/W-1/86-88
10 ruqyah, sama herbal
11 Kalaupun praktek dokter umum, Thibbun DF/W-1/104-106
12 Nabawi jalan, herbal.
13 Pelatihan-pelatihan akupuntur. DF/W-1/107-108
14 Pasien thibbun nabawi biasanya nggak DF/W1/108-110
15 mau pakai obat medis.
16 Semua saya pelajari untuk mensupport DF/W-1/113-115
17 orang-orang yang terkena gangguan jin,
18 sihir maupun ‘ain
19 Berguru DF/W-1/121
20 Dari orang awam DF/W-1/121-122
21 Belajar bahasa Arab DF/W-1/125
22 Bertemu dengan guru-guru DF/W-1/125-126
23 Lulusan Yaman, Mesir DF/W-1/127
24 Pertama kali belajar sama guru-guru DF/W-1/128-129
25 Mereka berguru langsung pada orang- DF/W-1/134-136
26 orang yang belajar bekam, yang
27 mengajar bekam di Mesir
28 Walaupun sudah mengajar, saya sudah DF/W-1/141-143
29 praktek, saya tetap mengembangkan ilmu
30 Untuk mengembangkan wawasan. DF/W-1/146-148
31 Mungkin teknik berbeda
32 Pengobatan Nabi DF/W-1/157
33 Setelah sedikit mampu membaca kitab- DF/W-1/159-162
34 kitab Bahasa Arab, lebih fokus
35 mempelajari dunia kesehatan Islam
36 Menghafal Qur’an DF/W-1/163-164
37 Melihat Qur’anic Healing itu benar- DF/W-1/166- 167
38 benar luar biasa
39 Dicombine itu jauh lebih sempurna DF/W-1/170
40 Saya terapi bekam ruqyah justru hasilnya DF/W-1/184-185
41 jauh lebih sempurna.
42 Memang harus dicombine dua-duanya, DF/W-1/185-186
43 jaman sekarang masalah jin, sihir, ‘ain DF/W-1/187-188
260
44 lebih banyak
45 Perkaranya di hati DF/W-1/204
46 Dakwah DF/W-1/210
47 Mengobati, dakwah tentang tazkiyatun DF/W-1/211-213
48 nafs. Penyucian jiwa. Dengan Qur’anic
49 Healing
50 Hati yang bersih DF/W-1/230
51 Jadi pijakan dan lebih seneng dengan DF/W-1/232-235
52 dunia ini, karena bisa mendakwahi orang
53 lain
54 Terbanyak pasien justru di ruqyah center DF/W-1/239-240
55 Gangguan jin, sihir, ‘ain itu terbanyak DF/W-1/242-243
56 setiap hari.
57 Kadang menemukan tanpa sengaja DF/W-1/247-248
58 Melihat beberapa orang DF/W-1/270
59 Berobat ke dokter DF/W-1/272
60 Belum diizinkan sembuh sama Allah DF/W-1/274-275
61 Setelah dengan ruqyah, dengan bekam DF/W-1/275-276
62 justru ada perbaikan DF/W-1/278
63 2003 terjunnya lebih mantep DF/W-1/280
64 Pengobatan konvensional tidak 100% DF/W-1/282-284
65 bermanfaat pada semua kasus
66 Sebagai pendamping DF/W-1/288
67 Tertarik banget DF/W-1/290
68 Sebagai dokter saya nganggepnya DF/W-1/307-310
69 diagnosa psoriasis pasti ya kan, tapi
70 ketika terapi ada hal lain yang saya lihat.
71 Berobat dengan Qur’an itu kan memang DF/W-1/322-323
72 yang paling baik
73 Kalau dia ruqyahnya benar, perbaikan DF/W-1/330-332
74 jiwa, kepada sesama Muslim dia
75 misalnya minta maaf, sembuh DF/W-1/312-313
76 Pasien memang hidupnya menjadi jauh DF/W-1/335
77 lebih bagus
78 Sebagai dokter saya belajar dua-duanya DF/W-1/357-358
79 Yang anti medis saya juga ikut terjun di DF/W-1/361-362
80 komunitasnya
81 Segala sesuatu sesuai porsinya DF/W-1/380
82 Dokter tidak boleh buta dengan DF/W-1/382-383
83 pengobatan nabi.
84 Fatwa ulama, keduanya bermanfaat DF/W-1/387-389
85 ketika pada kasus yang tepat
86 Saya tidak pernah menduduki satu pihak DF/W-1/389-390
87 Didunia tidak ada hal yang mutlak, DF/W-1/398-400
88 100% betul, 100% benar
89 Dulu saya milih yang benar Cuma itu. DF/W-1/403-403
90 Beberapa tahun ini saya mulai berubah, DF/W-1/404-405
91 2011, 2012 ada perubahan luar biasa DF/W-1/406
92 Saya sudah merubah karena saya DF/W-1/412-414
93 akhirnya terjun di dua-duanya.
94 Biasanya saya combine dua-duanya dan DF/W-1/423-424
261
95 itu lebih bagus.
96 Medis jelas PPDGJ, pada kasus ada DF/W-1/430-434
97 tumpangan jinnya berbeda
98 Saya punya banyak pasien yang memang DF/W-1/459-460
99 murni medis.
100 Ruqyah itu bermanfaat untuk semua DF/W-1/465-466
101 Ngobrol. DF/W-1/474
102 Konsultasi, ngobrol tahu DF/W-1/476
103 Orang gangguan jin, sihir, ‘ain itu yang DF/W-1/478-482
104 lebih menonjol hawa nafsunya
105 Orang yang gangguan jiwa murni, atau
106 gangguan mental organik nggak sadar
107 dia salah
108 Sering mengisi kajian-kajian ruqyah DF/W-1/490-491
109 Ada mimpi-mimpinya DF/W-1/497
110 Ucapan DF/W-1/499
111 Ada riya’nya. Apa yang ada di Islam DF/W-1/499-501
112 yang diharamkan dia lakukan.
113 Baca Qur’annya bener nggak DF/W-1/504-505
114 Pada orang gangguan jin, sihir, ‘ain, DF/W-1/509-510
115 biasanya ada sesuatu yang aneh
116 Amalan batin yang nggak sesuai DF/W-1/513-514
117 Mu’amalah terhadap sesama Muslim DF/W-1/514-516
118 tidak baik. Meremehkan, gampang
119 menyesatkan orang
120 Ada qibr’, ada riya’ DF/W-1/521-522
121 Kita semua belajar DF/W-1/547-548
122 Terjun di rumah sakit jiwa DF/W-1/551-552
123 Khas DF/W-1/570
124 Dia ngomong DF/W-1/573
125 Dari face bisa DF/W-1/575
126 Rata-rata ketika saya pegang kalau saya DF/W-1/580-583
127 langsung menduga ini jin, atau sihir, ’ain
128 saya langsung ruqyah
129 Beratnya udah meruqyah, sudah keluar DF/W-1/633-634
130 Masuk lagi karena hatinya belum bersih DF/W-1/636-637
131 Edukasi masalah tauhid DF/W-1/640
132 Pembersihan hati, minta maaf sama DF/W-1/641-645
133 orang tua, sama sesama
134 Nggak ada benteng dzikir pagi-sore,
135 nggak ada benteng dari Al-Qur’an,
136 bacaan Al-Fatihahnya salah
137 Repot banget DF/W-1/645
138 Tidak ada bantuan orangtua, do’a DF/W-1/656-658
139 orangtua, atau orang tua tu masih punya
140 pegangan, eeh itu sulit banget.
141 Masuk DF/W-1/676
142 Dengan marah, dengan hati yang nggak DF/W-1/677-678
143 bersih,
144 ‘ain itu kan disebabkan oleh dua hal, rasa DF/W-1/698-703
145 cinta, rasa takjub yang berlebihan, tanpa
262
146 ada Allah di dada, dadanya. Atau
147 memujinya tanpa masya allah,
148 tabbarokallah kemudian sakit
149 ‘ain itu bisa menjatuhkan seseorang dari DF/W-1/723-724
150 puncak yang tinggi
151 Jika ada sesuatu yang mendahului takdir, DF/W-1/725-727
152 maka ‘ain-lah itu yang mendahuluinya
153 Kita wajib iman DF/W-1/728-729
154 Karna ya dengan ijin Allah ya. Jadi DF/W-1/757-759
155 baguuuus banget hubungannya
156 Tanpa pengobatan apapun. Saya nambahi DF/W-1/760-761
157 bekal
158 Di rekam medis ada DF/W-1/782
159 Saya tulis semua di rekam medis DF/W-1/784
160 Keluhannya, anamnesanya, diagnosa, DF/W-1/785-789
161 terapinya, semua sama. Kalau arahnya
162 bekam ditulis bekam, ruqyah ditulis
163 ruqyah
164 Saya tidak bekerjasama dengan apotik DF/W-1/833-834
165 Bikin sendiri DF/W-1/837
166 Tetep dateng DF/W-1/869
167 Semua terapis harus bisa meruqyah. DF/W-1/880
168 Training 3 bulan. DF/W-1/883
169 Karyawan ada tiga belas DF/W-1/883-884
170 Ikhwan, akhwat DF/W-1/890
171 Apa yang ada di standar medis tidak DF/W-1/917-919
172 boleh kita abaikan
173 Pegangan tangan DF/W-1/966
174 Semburan DF/W-1/967
175 Sentuhan DF/W-1/970
176 Pukulan DF/W-1/970
177 Paling berat DF/W-1/990
178 Sihir DF/W-1/991
179 Orang yang kena gagguan sihir, jin, ain, DF/W-1/1010-1011
180 enggak berani natap
181 Mata DF/W-1/1016
182 Mata itu kelihatan banget, manakah dia DF/W-1/1018-1021
183 yang kena gangguan jin, sihir, ‘ain.
184 Ataukah dia murni dia kena gangguan
185 medis
186 Kekuatan Allah DF/W-1/1039
187 Bertabarruk dengan nama Allah. Kena. DF/W-1/1040-1041
188 Saya enggak gabung DF/W-1/1074
189 Saya belajar dari mereka DF/W-1/1080
190 Ada beberapa hal yang itu bukan standar DF/W-1/1082-1083
191 saya
192 Tidak suka masuk di sebuah tempat yang DF/W-1/1114-1117
193 membuat perpecahan di kalangan kaum
194 muslimin
195 Standarnya ada kekurangan DF/W-1/1117-1118
196 Yang benar hanya menurut dia DF/W-1/1119
263
197 Kalau saya cuma mengikuti yang ini, DF/W-1/1123-1125
198 berarti saya menafikan ilmu saya yang di
199 sini
200 Medis lebih berbasis bukti DF/W-1/1141-1142
201 Semua ilmu itu saya pakai sesuai dengan DF/W-1/1176-1177
202 standar medis
203 Ngobrol DF/W-1/1199
204 Saya pernah informed consent itu sekali, DF/W-1/1204-1205
205 karena orang tuanya melarang
206 Informed consent untuk keamanan DF/W-1/1243-1244
207 Kebaikan semua pihak DF/W-1/1245
208 Page DF/W-1/1253
209 Kajian. Seminar. DF/W-1/1257
210 Madrasah DF/W-1/1275
211 Mushola DF/W-1/1276
212 Kajian khusus DF/W-1/1276-1277
213 Bekam-ruqyah sampai ngantrinya dua DF/W-1/1325-1326
214 minggu.
215 Pasti ketemu lagi. Pasti datang lagi. DF/W-1/1414-1415
216 Menolak cowok dan kasusnya berat. DF/W-1/1418-1419
217 Jin bisa menyakiti DF/W-1/1433
218 Masuk ke dalam aliran darah DF/W-1/1434
219 Bisa penyakitnya dalam bentuk apapun DF/W-1/1436
220 Was-was DF/W-1/1579
221 Muter dia baca An-Nas itu. Enggak DF/W-1/1634-1635
222 selesai-selesai
223 Orang gangguan jin itu begitu. Baca An- DF/W-1/1637-1640
224 Nas itu lucu, muter enggak selesai.
225 Akhirnya dia itu juz 30 sudah selesai itu
226 bagus, normal. Kan sudah berarti jinnya
227 Luar biasa kalau pasien gangguan- DF/W-1/1685-1686
228 gangguan jin itu, menyenangkan
229 Orang yang kena gangguan jin adalah DF/W-1/1696-1697
230 justru takut diruqyah.
231 Dia benci sama peruqyah DF/W-1/1700
232 Tiga Qul. Al-Fatihah DF/W-1/1894
233 Jangan menjadikan ruqyah sebagai mata DF/W-1/1907-1908
234 pencarian
235 Ketika engkau, hatimu tidak bersih, DF/W-1/1921-1928
236 lisanmu tidak kau jaga, maka jangan
237 berharap senjatamu itu ampuh. Karena
238 senjatanya itu tajamnya kenapa, karena
239 kebersihan hati kita, cinta kita kepada
240 Allah itu kuat, terhadap sesama itu tidak
241 pernah menyakiti.
242 Kalau kita mau meruqyah itu dibenahi DF/W-1/1944-1945
243 dulu hatinya.
244 Amalan-amalannya, tauhidnya itu harus DF/W-1/1945-1948
245 benar dulu. Senjatanya harus bagus
246 Tetap ada eduksi terus. Berjalan DF/W-1/1968
247 Hubungan kita kan terus menerus DF/W-1/1974
264
248 Pasien untuk sihir, ‘ain itu tidak mesti DF/W-1/1987-1989
249 saya ruqyah. Setiap hari mesti selalu ada.
250 Jumlahnya mesti di atas lima.
251 Ada yang bekam. Ada hanya konsultasi DF/W-1/1993-1994
252 biasa
253 Bismillah, engkau keluar dengan nama DF/W-1/2139-2142
254 Allah, bismillah engkau bertobatlah,
255 laillahaillallah. Jadi jinnya itu
256 didakwahi, bukan disakiti
257 Cukup dengan Al-Qur’an, dia kan keluar DF/W-1/2163-2164
258 Ijin Allah itu bermanfaat ketika kita itu, DF/W-1/2173-2174
259 bersih lisannya. Bersih hati dan pikirnya

265
KODING AUTOANAMNESA

Subjek :B Lokasi : Asrama Kalimantan Barat


Tanggal : 09 Maret 2017 Teknik : Wawancara Tak Terstruktur
Pukul : 10.45 - 12.36

KODE : W-1
NO. DATA KODE
1 Dari Berau, Kalimantan Timur. B/W-1/24
2 Tanjung Redeb B/W-1/28
3 Orangnya penakutan B/W-1/56-57
4 Takut hantu B/W-1/58
5 Sejak kelas 2 SMK B/W-1/59
6 Sering ditinggal orangtua keluar kota B/W-1/59-60
7 Ketika sendirian, pas malem itu sering B/W-1/61-62
8 banyak gangguan
9 Makan di depan tv seperti ada yang B/W-1/62-63
10 nengok-nengok
11 Temen nyaranin B/W-1/65
12 Ikut ruqyah B/W-1/66
13 Di tv lokal adaaaa acaraa namanya B/W-1/71-72
14 SIGAB, Sisi Gaib
15 “Ini seperti ini kayak masukkan jin gitu B/W-1/75-77
16 ya? Masukin jin ke dalam tubuh terus
17 dikeluarin gitu kan?”
18 Ngumpul, B/W-1/79
19 Kafe tepian B/W-1/82
20 Saya tanya B/W-1/84
21 Ruqyah itu malah sebenarnya do’a B/W-1/89-90
22 Dicontohkan oleh Rasulullah dan para B/W-1/93
23 sahabat.
24 Artian khusus, ruqyah itu jampi-jampi B/W-1/97-98
25 Secara istilah jampi-jampi, atau komat- B/W-1/98-103
26 kamit, atau do’a yang ditujukan ke
27 orang dengan niatan untuk
28 menyembuhkan sebuah penyakit atau
29 gangguan jin.
30 Mulai paham B/W-1/102-103
31 Pertama saya praktekkan B/W-1/103
32 Coba untuk wudhu, ruqyah mandiri B/W-1/105-109
33 dengan 3 qul, baca ayat kursi, dua ayat
34 terakhir surat Al-Baqoroh
35 Ketakutan mulai hilang B/W-1/111
36 Gabung di ruqyah B/W-1/112
37 Ada yang menggoda. B/W-1/113
38 Chattingan sama temen, tiba-tiba sekitar B/W-1/115-117
39 jam 11 ada yang nangis di samping
40 rumah. Itu nggak pernah saya alami
41 sebelumnya.
42 Chat yang tadinya lancar, jaringannya B/W-1/118-123
43 tu rusak. Nggak bisa terkirim. Saya baca
266
44 dalam hati, apapun yang bisa saya baca,
45 sambil dikeraskan, tangisan itu hilang.
46 Chat jadinya lancar kembali. B/W-1/124
47 Kalau saya jadi peruqyah itu B/W-1/127-128
48 gangguannya juga luar biasa.
49 Yang nggak belajar pun akan diganggu B/W-1/128-134
50 apalagi yang belajar. Semakin dekat
51 sama Allah, dia akan menjadi
52 tentaranya Allah berperang melawan
53 syetan dan syetan itu nggak suka sama
54 orang beriman. Kita perangi mereka
55 akan merangi juga
56 Saya pertama saya ikut kajian B/W-1/149
57 Mindset saya udah mulai berkembang B/W-1/150-152
58 tentang syetan, tentang jin, tentang hal-
59 hal mistis
60 Mereka itu benar-benar ada B/W-1/153
61 Saya nggak percaya dulu B/W-1/155
62 Bertemu teman yang indigo B/W-1/156
63 Dua orang B/W-1/157
64 Wah, disini ada ni. Saya juga pake radar B/W-1/158-159
65 dulu.
66 Ghost-radar. B/W-1/161
67 Saya merinding B/W-1/166
68 Alasannya orangtua saya setiap tahun B/W-1/167-169
69 bikin Adat khas Berau
70 Dipidarai B/W-1/178
71 Mulai paham B/W-1/182
72 Syirik B/W-1/183
73 Tumpeng kecil-kecil itu ditaruh di B/W-1/186
74 sudut-sudut
75 Mak, kok ini dibuang, dibuang-buang B/W-1/188-195
76 kayak gini mubazir gitu kan. Sedangkan
77 mubazir itu salah satu eee sifat syetan
78 gitu. Kamu dulu kecil sekitar umur satu
79 tahun, kamu tu sekarat
80 Mata kamu tu putih, nggak bisa ngapa- B/W-1/196-198
81 ngapain lagi. Sudah sesak napasnya
82 Akhirnya dibuatin tumpeng itu, adat itu, B/W-1/199-203
83 setelah nenek dari sungai, ngambil air
84 buat obat ternyata saya sudah sembuh
85 disini. Nah mulailah mereka begitu
86 setiap tahun, setiap habis lebaran.
87 Karena saya ingin jelaskan, ingin B/W-1/205-209
88 memberitahukan kepada temen-temen
89 dekat saya, khususnnya orang-orang
90 dirumah bahwa syetan itu betul-betul
91 ada. Dia tidak akan pernah berhenti
92 menggoda manusia bagaimanapun
93 caranya, walaupun segala cara.
94 Ibu sering kakek nenek. Sering B/W-1/216-222
267
95 didatangin kakek nenek. Kalau dia
96 sakit, mimpi, terus dikasih tahu obat.
97 Dipraktekkin, sembuuuh... Saya bilang,
98 “Mak, kalau mimpi ketemu sama orang
99 yang sudah meninggal itu, itu bukan, itu
100 bukan orangnya, tapi itu syetan.”
101 Saat itu siaran Khazanah Ruqyah, B/W-1/226-227
102 menjelaskan tentang jin, tentang syetan B/W-1/233-234
103 Mulai paham yang obat-obat nggak
104 pernah
105 Ketika dia buat kayak begitu, saya B/W-1/236-238
106 keluar rumaaah
107 Saya nggak suka B/W-1/242
108 Nggak mau jadi bagian dari itu. Saya B/W-1/244-247
109 sudah bilang ini nggak boleh nggak
110 boleh nggak boleh. Daripada nanti sakit
111 hati sendiri mending saya pergi.
112 Awalnya ikut pelatihan B/W-1/251
113 Diruqyah dulu, orang diruqyah itu B/W-1/252-253
114 bagaimana.
115 Pelatihan ruqyah. B/W-1/255
116 Di Berau B/W-1/257
117 Pembina B/W-1/259
118 Ngadain ruqyah massal saya ikut, sering B/W-1/261-263
119 diajak dulu tapi belum nangani.
120 Di kasih tau B/W-1/264
121 Pada suatu malam, saya diajak sama B/W-1/265-270
122 pembina ikut ngeruqyah ilmu kebal
123 Diagnosanya rambutnya itu nggak bisa
124 dipotong meski pakai silet. Dia sudah
125 nelen buntelan dari minyak bintang
126 Akhirnya di ruqyah, ruqyah pertama, B/W-1/272-276
127 saya ruqyah kedua. Yang pembina saya
128 yang ngeruqyah adeknya. Adeknya juga
129 punya gangguan kasus, dicintai jin.
130 Reaksi... B/W-1/276
131 Katanya masih ada perasaan-perasaan B/W-1/278-281
132 Coba ngamalin lagi apakah masih ada
133 reaksi atau enggak. Ternyata ada reaksi.
134 Saya pertama ngeruqyah itu badannya B/W-1/282-283
135 getar-getar,
136 Tangannya getar sendiri. Awalnya saya B/W-1/285-288
137 gugup ya, takut. Takutnya nanti mukul,
138 ya, nendang, atau ngejar, atau nanti
139 malah matanya putih
140 Ternyata enggak. Dia reaksinya hanya B/W-1/289-290
141 seperti teriak, terus nangis, kejang-
142 kejang
143 Tubuhnya itu gerak sendiri. Seperti B/W-1/292-295
144 bukan dia yang nggerakin. Badan dia
145 terasa keras kayak kayu
268
146 Saya juga diajarin, ini tekniknya kayak B/W-1/295-296
147 gini
148 Kalau jin masuk dalam tubuh kan dia B/W-1/298-301
149 ada netap di bagian tertentu. Seperti
150 aliran darah, terus bagian jantung,
151 kepala, atau enggak perut
152 Syetan itu beredar di aliran darah anak B/W-1/306-307
153 adam.
154 Nyentuh di bagian leher, urat nadi yang B/W-1/307-308
155 terbesar.
156 Syetan itu menempati bagian-bagian B/W-1/310-312
157 tertentu dan membuat badan itu sakit.
158 Reaksinya muntah, kesurupan aja, atau B/W-1/319-320
159 dia cuma mual-mual, atau enggak
160 sendawa
161 Ketika sudah kesurupan, meruqyah di B/W-1/321-352
162 bagian leher, peredaran darah paling
163 besar.
164 Jadi bisa menjangkau ke semuanya. B/W-1/327
165 Kalau misalkan kayak pencetan di B/W-1/338-341
166 bagian kaki kayak gitu ya, tangan, itu
167 lebih kepada dia mendiagnosa atau
168 mencari titik. Mencari titik tempat
169 syetan itu bersembunyi.
170 Biasanya kita menggunakan kayu bidara B/W-1/343-346
171 atau kalau enggak siwak. Lebih
172 menjaga agar tidak bersentuhan
173 langsung.
174 Perasaannya ya pertama gugup, B/W-1/351-352
175 tercengang sendiri,
176 Pas bacaan saya itu masih jeelek pada B/W-1/354-356
177 saat itu makhrajnya itu masih jelek,
178 masih hancur, tajwidnya juga masih
179 hancur, tapi kok bisa bereaksi
180 Wah luar biasa sekali Allah ini.” Saya B/W-1/357-363
181 mulai percaya dan yakin, mulai betul-
182 betul yakin bahwa pertolongan Allah itu
183 sangat luar biasa untuk hamba-
184 hambanya yang ingin bertaubat. Kadang
185 ketika orang meruqyah terus nggak
186 reaksi dia futur.
187 Berharap B/W-1/368
188 Ketika diruqyah nggak mesti harus B/W-1/368-374
189 reaksi, yang penting ada perubahan, dari
190 diri si pasien, si orang yang diruqyah
191 dan ee yang paling penting juga ketika
192 diruqyah itu eee penyampaian
193 tazkiyahnya, bukan karena ruqyahnya.
194 Ruqyahnya kan hanya 5 %.
195 Tazkiyahnya itu sekitar 80 % dari
196 kesembuhan.
269
197 Terapis seperti ruqyah, seperti bekam B/W-1/377-378
198 juga itu perlu sekali, karena akan
199 membangun mindset,
200 Ruqyah ini punya SOP, B/W-1/381
201 Pertama tazkiyah. Kita ajak untuk B/W-1/385-391
202 bertaubat, segala kesyirikan,
203 kemaksiatan, semua dendam, di dalam
204 hati, penyakit hatinya harus dikeluarkan
205 dulu. Setelah diruqyah, semua
206 kedzoliman harus dibuang dan
207 senantiasa menjalankan yang wajib dan
208 sunnah.
209 Ketika diruqyah sholatnya menjadi B/W-1/393-396
210 rajin, rutin, bagus, sunnah-sunnahnya
211 juga dijalankan, dirutinkan, diterapkan
212 di rumah.
213 Kebanyakan yang diruqyah kesurupan B/W-1/397-401
214 tu jarang karena sudah ada pemahaman
215 dalam diri, pembentengan dalam diri
216 bahwa untuk senantiasa bertaubat
217 Di SMK kesurupan massal, ada satu B/W-1/410-416
218 anak yang memang anak ini bandel
219 ketika diruqyah dia nggak mau
220 menjalankan apa yang saya suruh.
221 Sholatnya, terus pacaran, sunnah-
222 sunnahnya nggak mau, terus kata-
223 katanya kata-kata kotor
224 Ketika dia diruqyah, teriak-teriak B/W-1/424-432
225 kesurupan. Selesai, jinnya keluar.
226 Tanda-tandanya ketika diruqyah bagian
227 yang sakit tu kan, diruqyah, itu hilang.
228 Ruqyah, reaksi, terus kemudian jinnya
229 bilang mau keluar, terus dia keluar,
230 terus ditekan lagi bagian yang sakit
231 sudah hilang. Setelah selesai, saya
232 tinggalin. Saya dipanggil lagi sama
233 gurunya.
234 Mungkin bercanda-canda sama B/W-1/436-438
235 temennya, keluarlah kata-kata kasar.
236 Tiba-tiba kesurupan lagi. B/W-1/437-438
237 Pengaruh dari kata-kata kasar itu ya B/W-1/448-449
238 pasti ada
239 Syetan itu bisa masuk dan reaksi yang B/W-1/452-453
240 bisa dilihat dari emosi.
241 Apakah dari kata-kata kasar itu ke B/W-1/464-468
242 depannya menimbulkan dia orangnya
243 agresif, kemudian mudah marah, kalau
244 misalkan ada perubahan seperti itu
245 maka bisa dipastikan itu adalah syetan
246 yang masuk ke dalam tubuh.
247 Syetan itu masuk pertama bisa lewat B/W-1/473-474
270
248 kesyirikan.
249 Percaya akan hal yang mistis-mistis B/W-1/476
250 Anarkisme syetan. B/W-1/480
251 Anarkisme syetan maksudnya B/W-1/481-485
252 Ibu-ibu masak air panas dituang ke
253 wastafel, langsung. Nggak didinginin
254 dulu. Terus tiba-tiba langsung
255 kesurupan
256 Wc sekolah kita kotorin. Kemudian ada B/W-1/486-492
257 yang kesurupan pada saat itu, langsung.
258 Syetan itu nggak akan suka tempat-
259 tempatnya yang sudah menjadi
260 tempatnya itu dihancurkan. Tempat
261 syetan itu, jin, itu di lubang-lubang. Dan
262 sudah itu, yang sudah ditetapkan itu di
263 kamar mandi.
264 Bisa saja mereka masuk kemudian B/W-1/494-496
265 mereka berkata “Saya mau wc itu
266 dibersihkan”
267 Syetannya nggak bisa mati ya. Karena B/W-1/512-513
268 dia berbentuk sifat. Kalau jin iya. Jin itu
269 bisa mati.
270 Kita menyerupai syetan. Contoh B/W-1/514-517
271 kukunya panjang, berkata-kata kasar,
272 melakukan hal-hal yang bisa
273 menyebabkan dosa, kemudian kita
274 nggak sholat ya, kita nggak beribadah,
275 kita ee lalai
276 Kasus terberat kasus sihir. B/W-1/524525
277 Sihir dan indigo B/W-1/527
278 Sihir masih ada. B/W-1/530
279 Ngeruqyah teluh juga, ruqyahnya tu B/W-1/531-533
280 rutin seminggu sekali, setiap malam
281 minggu. Setiap ruqyah pesti reaksi gitu.
282 Kita tidak seratus persen meyakini. B/W-1/535
283 Kalau ada kasus sihir, dia akan B/W-1/539-540
284 menempatkan jin dalam tubuh serta
285 sama pasukannya.
286 Sakitnya menahun. Dibawa ke dokter B/W-1/544-552
287 itu nggak terdeteksi diagnosanya, dan
288 penanganannya juga lama kalau kasus
289 sihir. Dibarengi dengan pertahanan diri
290 dari si pasien, kalau si pasien itu nggak
291 mau, menjaga dirinya, kapasitas
292 ibadahnya nggak mau ditingkatkan,
293 maka akan percuma, akan lambat proses
294 penyembuhannya.
295 Dibantu dengan si pasien nanti dibantu B/W-1/553-554
296 sama peruqyah.
297 Ketika kita mulai meningkatkan B/W-1/564-568
298 kapasitas ibadah kita dalam kurung,
271
299 maka membuat benteng supaya syetan
300 itu nggak akan menggoda.
301 Misalkan sering melupakan itu ibadah, B/W-1/568-572
302 entah itu ngaji, terus sholat, sholat
303 sunnah, atau mendengar kajian, kita
304 sudah terlewatkan oleh dunia
305 Setelah bentengnya kuat. Syetan akan B/W-1/573-575
306 terabaikan. Bisikan-bisikan seakan
307 terabaikan.
308 Mereka tidak akan tahan di dalam tubuh B/W-1/578-580
309 karena kemaksiatan sudah kita
310 hilangkan.
311 Kenapa jin, bisa bertahan di tubuh kita. B/W-1/603-604
312 Karena ada tempat dalam tubuh B/W-1/607
313 Makanannya jin dalam tubuh kita ini B/W-1/611-612
314 adalah maksiat-maksiat.
315 Tekniknya tu macem-macem. Tapi kita B/W-1/630-632
316 lebih berpedoman kepad hadis dan Al-
317 Qur’an.
318 Teknik pukulan, pukulan kecil memang B/W-1/633-635
319 ada tekniknya. Rasulullah pernah
320 menggunakan teknik pukulan ketika
321 meruqyah.
322 Seperti ditepuk-tepuk saja. Kalaupun B/W-1/640-644
323 ada peruqyah yang keras pukulannya
324 terlalu semangat, totalitas
325 Memang ada beberapa praktisi yang B/W-1/646-650
326 masih menggunakan pukulan yang
327 sangat kuat. Menyebabkan sakit pada
328 bagian punggung gitu.
329 Teknik yang nerawang, itu kan nggak B/W-1/651-653
330 ada tuntunannya dari Rasulullah.
331 Kalau dia bisa ngeliat, itu bisa B/W-1/660-661
332 dipastikan adalah indigo.
333 Kalau misalkan dia mengobati, bisa B/W-1/661-663
334 dikatakan itu adalah dukun.
335 Haram B/W-1/664
336 Karena sudah punya hubungan dengan B/W-1/665-667
337 jin. Jin itu melihatkan temen-temennya
338 diluar
339 Jin itu ada yang Muslim, ada yang fasik, B/W-1/677-678
340 ada yang kafir.
341 Kalau jin muslim, dia tidak akan mau B/W-1/678-680
342 berhubungan dengan manusia
343 sedikitpun.
344 Jin fasik dia kan menggoda B/W-1/685-686
345 Sampai nanti dia bikin kerasukan, B/W-1/690
346 tindihan.
347 Kalau jin kafir, tempatnya ada di toilet. B/W-1/691
348 Ulama sepakat itu. B/W-1/692
349 Kata Rasulullah markas terbesar jin itu B/W-1/695-697
272
350 ada tiga di gurun pasir, di lautan,
351 kemudian di hutan.
352 Hadis B/W-1/701
353 Pasar jin B/W-1/724
354 Di cerita itu ketika orang datangi pasar B/W-1/726-727
355 itu, nanti ujung-ujungnya tembus ke
356 jurang
357 Kekuasaan Allah. B/W-1/891
358 Wahai manusia, sungguh telah datang B/W-1/903-907
359 kepadamu pelajaran Al-Qur’an dari
360 Tuhanmu. Penyembuh bagi penyakit
361 yang ada dalam dada dan petunjuk serta
362 rahmat bagi orang beriman.
363 Penyembuh penyakit hati, penyakit B/W-1/907-908
364 dada.
365 Pusat kendalinya ada di qolbu. Ketika B/W-1/912-915
366 dia diruqyah oleh bacaan-bacaan Al-
367 Qur’an maka akan terasa enak bagi
368 orang-orang. Meskipun dia Nasrani,
369 Yahudi sekalipun.
370 Dibacakan kepada orang-orang yang B/W-1/916-919
371 beriman. Bisa menimbulkan ketakwaan,
372 keimanan meningkat, bahkan ia merasa
373 takut untuk dosa.
374 Memang ada efek ketika orang Nasrani, B/W-1/919-921
375 non-Muslim, diruqyah dan merasa
376 nyaman.
377 Kalau ruqyah ada. Organisasinya itu B/W-1/924-926
378 banyak, seperti ARSYI Jogja ,
379 kemudian QHI, kemudian Arsyada As-
380 Syifa.
381 Yang banyak ke China-China, itu B/W-1/929
382 Arsyada As-Syifa.
383 KCR, yang dipelopori Ustadz Adam B/W-1/932-933
384 Amrullah.
385 Bekam Ruqyah Center B/W-1/934
386 Kalau teknik, ada beberapa sama. Tapi B/W-1/937-938
387 ada juga yang berbeda.
388 Arsada Assyifa lebih nyaman berdiri B/W-1/938-946
389 Dengan ruqyah berdiri itu akan
390 melancarkan sirkulasi darah. Kemudian
391 dia meruqyah dengan mencet bagian
392 sini. Kemudian pelan-pelan direbahkan
393 QHI sendiri, dia lebih kepada teknik.
394 Rehab Hati dia lebih menggunkan
395 tazkiyatunnnufus. Jadi lebih penting
396 tazkiyah daripada ruqyahnya.
397 Enggak ada reaksi. Padahal kalau positif B/W-1/964-969
398 gangguan pasti ada reaksi, muntah,
399 mual, atau paling tidak kesurupan. Lah
400 ini tidak reaksi sama sekali. Tapi setelah
273
401 diruqyah itu, beberapa hari kemudian
402 dia sembuh. Enggak ada lagi gangguan-
403 gangguan.
404 Mungkin jinnya udah takut duluan. B/W-1/971-972
405 Karena yang dirasukin itu udah
406 bertaubat.
407 Masuknya itu bisa lewat marah, dusta, B/W-1/976-979
408 hati yang nggak terjaga, jarangnya
409 orang itu beribadah, bahkan yang parah
410 mungkin dengki, iri, atau dendam.
411 Banyak caranya. Kalau dia biasanya B/W-1/982-988
412 sholat terus tiba-tiba nggak mau sholat
413 tanpa alasan, itu gangguan jin. Kalau
414 yang bisanya sholat tapi jadi molor-
415 molor, kayak nunda-nunda, itu juga bisa
416 jadi karena jin. Atau misalnya sudah
417 masuk dalam kaidah ruqyah ya ketika
418 dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an ya dia
419 bereaksi.
420 Masuk aliran darah. Kalau ini memang B/W-1/996-1000
421 hanya Allah yang tau. Sampai sekarang
422 pun belum ada yang nemukan,
423 penemuan, yang ilmiah-ilmiah gitu
424 tentang keberadaan jin di dalam diri
425 manusia.
426 Syeitan itu satu tingkat diatas jin. B/W-1/1002-1004
427 Artinya jin yang suka mengganggu
428 manusia. Paling tinggi iblis.
429 Jin itu sebenarnya kan hidup disekitar B/W-1/1011-1014
430 kita juga, cuma memang Allah menbuat
431 kita manusia tidak bisa berinteraksi
432 secara langsung.
433 Disarankan manusia bisa bermuamalah, B/W-1/1023-1024
434 berperilaku, bersikap, harus berhati-hati.
435 Semua orang sepanjang dia Muslim dan
436 beriman kepada Allah itu bisa jadi
437 peruqyah.
438 Saya sendiri bergabung di QHI kan B/W-1/1025-1032
439 karena tertarik dengan ilmu ini. Harus
440 tepat membaca Al-Qur’annya,
441 tajwidnya, makhrajnya, niatnya, yang
442 jelas dia harus bisa meyakini kalau
443 ruqyah ini sebenarnya bukan dia yang
444 mengobati, bukan dia yang
445 menyembuhkan, tapi melalu
446 perantaraan dia lah ilmu Allah ini
447 menjadi media penyembuh.
448 Akidahnya memang harus lurus, B/W-1/1035-1036
449 ibadahnya terjaga
450 Kalau dia nggak mempelajari ruqyah B/W-1/1042-1043
451 jelas enggak
274
452 Dia mempelajari ruqyah, teknik- B/W-1/1045-1047
453 tekniknya, terus disertifikasi lulus ya
454 otomatis jadi peruqyah.
455 Ada sertifikasinya. Badan yang B/W-1/1053-1058
456 menyelenggarakan itu namanya ARSYI,
457 Asosiasi Ruqyah Syar’iyyah Indonesia.
458 Jadi di dalam ARSYI itu banyak
459 komunitas-komunitas ruqyah, tapi yang
460 syar’i. Kayak QHI, Arsyada Asy-Syifa,
461 Rehab Hati, dan lain-lain.
462 Tes baca Qur’annya, tajwidnya, B/W-1/1060-1063
463 pengetahuannya, ibadahnya, tau seluk-
464 beluk dunia gaib, dan yang lain-lain.
465 Kalau lulus semuanya itu baru disebut
466 peruqyah tersertifikasi.
467 ARSYI-nya ada badan hukumnya. Dia B/W-1/1067-1075
468 membawahi banyak komunitas, ada
469 pelatihannya, terus sama sertifikasi itu
470 tadi. UF yang di Kotagede itu kan
471 ketuanya. Kalau kantornya di Jakarta.
472 Sertifikatnya diakui di Indonesia, dunia
473 malah. Karena peruqyahnya ARSYI
474 nggak cuma di Indonesia aja. Ada
475 banyak di negara-negara lain dan nggak
476 pernah ada masalah tentang itu.
477 Alat sih, hanya sarung tangan. B/W-1/1081
478 Kalau ruqyah yang akhwat, yang B/W-1/1082-1086
479 perempuan, kan tidak bersentuhan. Bisa
480 dengan media seperti pulpen, kayu
481 siwak, hp pun bisa, bantal pun bisa.
482 Tapi lebih pada yang khusus tu pada
483 sarung tangan yang tebal.
484 Ya supaya kita nggak bersentuhan B/W-1/1088-1089
485 secara langsung dengan yang bukan
486 mahram.
487 Harapannya supaya ini membantu, bisa B/W-1/1092-1093
488 jadi bahan edukasi ke masyarakat

275
KODING ALLOANAMNESA

Subjek :N Lokasi : RRI


Tanggal : 20 Maret 2017 Teknik : Wawancara Tak Terstruktur
Pukul : 13.28 - 13.44

KODE : W-1
NO. DATA KODE
1 Yang Ruqyah biasanya bermasalah N/W-1/1
2 Kena gangguan, atau kena masalah anak N/W-1/3-6
3 lah. Aku ngambil pelajaran dari situ.
4 Lama-lama kok aku penasaran di
5 belakang.
6 Aku D3 Manajemen. N/W-1/11
7 Terapisnya berarti Pembekam juga. N/W-1/17
8 Merangkap-merangkap N/W-1/18
9 Pernah kerja di Perbankan. N/W-1/23
10 Sama jadi staf. Tapi kok jam kerjaku N/W-1/25-26
11 enggak ada waktu untuk belajar agama.
12 Lebih ke pekerjaan. N/W-1/27
13 Lama-lama aku sakit. Yaudah aku N/W-1/28-29
14 langsung kerja di sini.
15 Paru-paru. Aku kan waktu itu kerja di N/W-1/31-32
16 bagian belakang, back office, AC.
17 Badan aku memang kualitasnya rendah. N/W-1/35
18 Belum kenal Bekam, belum kenal N/W-1/37-38
19 Ruqyah waktu kerja di sana.
20 Paham sedikit-sedikit. N/W-1/40
21 Secara enggak langsung, bekerja iya, N/W-1/41-42
22 belajar agama juga iya.
23 Kalau ada yang ngganjelnya gitu aku N/W-1/44-45
24 langsung tanya, ada aja jawabannya.
25 Bersyukur juga. N/W-1/46
26 Aku bisa Bekam belajar di sini juga. Ada N/W-1/48-51
27 kursus-kursusnya, aku belajar di luar. Di
28 sini cuma nambah-nambahin aja. Tapi
29 kalau pelatihan aku ikut di luar.
30 Kalau mau penelitian Ruqyah, Mbak N/W-1/114-117
31 harus ngerasain juga. Karena aku juga
32 kalau mau ngejelasin Bekam ke orang,
33 kalau aku belum Bekam, aku belum puas.
34 Itu ada bantuan dari jin. N/W-1/250
35 Mungkin pembacaannya memang ada N/W-1/307-308
36 yang kurang.
37 Aman. Rasulullah yang ngajarin, N/W-1/326-327
38 insyaallah sembuh

276
KODING AUTOANAMNESA

Subjek : UA Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.49 - 11.50

KODE : W-1
NO. DATA KODE
1 Ingin bermanfaat bagi orang lain. UA/W-1/4
2 Karena di sana tidak sebatas membantu UA/W-1/11-13
3 orang. Tapi di sana juga ada sisi
4 dakwahnya.
5 Pengobatan ruqyah itu pengobatan yang UA/W-1/20-21
6 jauh dari larangan islam.
7 Kita melarang untuk perdukunan, nah UA/W-1/22-24
8 islam sudah memberi itu solusi
9 Tidak semua yang kita ruqyah itu UA/W-1/25-29
10 bereaksi, atau ada kaitannya dengan
11 gangguan syaitan. Karena ada kejiwaan,
12 rumah tangga, anak bandel, masalah-
13 masalah kehidupan lah.
14 Justru dari pengalaman dan catatan cuma UA/W-1/31-35
15 satu atau dua yang benar-benar karena
16 gangguan syaitan. Rata-rata ya karena
17 ada masalah dan dia tidak ketemu
18 jawabannya.
19 Dokternya memang larinya ke psikologis. UA/W-1/42-44
20 Karena orang ke sini, kalau ketemu
21 peruqyah kan ada problem.
22 Kalau cemas, rata-rata larinya ke UA/W-1/47-49
23 psikolog. Nggak jauh beda saran-saran
24 kita dengan saran psikolog.
25 Lebih mengarah pada praktik qur’annya. UA/W-1/56-57
26 Belajar ruqyah tahun 2003.
27 Tahun 2003 saya pertama kali sebetulnya UA/W-1/58-64
28 bukan ke ruqyah. Tapi ada keinginan
29 memang untuk ruqyah. Pertama kali
30 ditarik untuk membantu administrasi
31 selama tiga bulan. Setelah tiga bulan itu,
32 istilahnya kan pemain tunggal, yang
33 lembaganya. Karena dulu ada majalah.
34 Jadi buka klinik pelayanan ruqyah. Jadi UA/W-1/65-72
35 tiga bulan pertama memang lagi seru-
36 serunya dan banyak-banyaknya. Jadi
37 melihat ustadz dan teman-teman yang
38 lain itu kewalahan. Jadi setelah tiga bulan
39 saya minta untuk membantu. Tadinya
40 mengamati saja. Bagaimana sih cara
41 ruqyah.
42 Tapi memang dari awal berkeinginan UA/W-1/72-79
43 untuk bantu ruqyah. Karena, memang
277
44 sehari itu bisa sampai 70 orang. Jadi
45 kalau sehari itu satu orang bisa sampai
46 dapat 15-20. Senang sih, banyak, tapi
47 penanganannya justru enggak maksimal.
48 Karena terlalu banyak. Karena
49 kapasitasnya dulu memang sedikit.
50 Ditambah lagi dulu ada sinetron UA/W-1/80-86
51 “astagfirullah”. Jadi memang sangat luar
52 biasa dulu. Jadi memang ada perekrutan,
53 dulu. Sampai sekarang. Sekarang ada
54 macam-macam grup. Semuanya
55 sebenarnya menginduk pada arsyi. Ada
56 yang resmi dan ada yang tidak resmi.
57 Arsyi, uf, uj dan lainnya itu, secara sudah UA/W-1/87-92
58 lebih dulu dari mereka-mereka. Dan kita
59 terbantukan, ada qur’anic healing,
60 macam-macam namanya. Kita
61 terbantukan dengan dakwah mereka yang
62 sugestik. Artinya sejalan begitu.
63 Yang terkesan itu justru malah orang UA/W-1/93-95
64 stress. Bukan di kantor malahan, di
65 merak
66 Kita dibawa keluarganya. “ini ada adik UA/W-1/96-101
67 saya. Pingin tahu apakah karena murni
68 stress atau gangguan jin.” Dan saya
69 belum pernah meruqyah…, itu pertama
70 kali, pede aja gitu.
71 Itu diambil dari rumah sakit sumber UA/W-1/102-105
72 waras. Rsj. Kalau menurut cerita, anak itu
73 kerja. Entah, karena ada konflik dibuang.
74 Kemudian ditemukan di hutan.
75 Logikanya stres. Sampai tempat sana, UA/W-1/106-114
76 saya tanya, ke ustadz sana. Ustadz
77 gimana ini, saya belum tahu caranya?
78 ”udah kamu baca saja. Enggak usah
79 diapa-apain.” Karena ketika ngambil itu
80 ada empat orang yang dampingi. Kalau
81 enggak bisa ngamuk itu. Jadi kita baca
82 saja. Intinya sih enggak kenapa-kenapa.
83 Lebih ke psikisnya yang bermasalah.
84 Mungkin karena tertekan aja. Tapi saat UA/W-1/115-124
85 itu, pas dibaca itu keringatan dia. Karena
86 saya belum banyak pengalaman, ya
87 enggak apa-apalah. Setelah itu yaudah.
88 Itu pasien saya pertama yang sakit jiwa.
89 Deg-degan. Kalau, enggak reaksi ya
90 alhamdulillah. Ya kalau ada aksi,
91 ngamuk, kita juga cemas nanti gimana-
92 gimana. Tapi alhamdulillah sih enggak
93 apa-apa.
94 Agak ada kekhawatiran kalau tiba-tiba UA/W-1/125-126
278
95 ngamuk.
96 Kalau dari cerita kita kan bisa lihat. UA/W-1/127-139
97 Karena ruqyah itu kan tidak merasa, ini
98 orang dari gangguan jin atau bukan. Tapi
99 dari cerita kita kan bisa simpulkan,
100 kemungkinan. Kemungkinan reaksi, tapi
101 setelah kita ruqyah anteng saja. Atau
102 kayaknya enggak reaksi, tetapi ternyata
103 reaksi. Jadi kita pun enggak ngerti. Itu
104 yang pertama kali. Selanjutnya macam-
105 macam.
106 Relatif standar UA/W-1/140
107 Orang kadang hanya pingin tahu, jadi UA/W-1/141-142
108 sebenarnya sakit saya ini apa sih.
109 Pingin tahu sesungguhnya, apakah murni UA/W-1/143-144
110 medis. Atau ada hal yang lain.
111 Ada juga yang memang ingin terapi UA/W-1/145-146
112 ruqyah.
113 Ya pokoknya pingin dengar qur’an saja. UA/W-1/149
114 Karena dia merasakan kalau dengar quran UA/W-1/150-151
115 nyaman.
116 Ada yang karena masalah keluarga UA/W-1/152
117 Sebagai suami-istri tidak bisa legowo, UA/W-1/154-170
118 menerima pasangan dengan
119 kekurangannya. Ada juga yang medis
120 murni. Ada yang dua-duanya, medis dan
121 sihir. Ada mungkin anak bandel apakah
122 kesurupan, kesambet. Ada yang benar
123 kesambet. Ada yang anak problem karena
124 orang tuanya. Karena pola asuh, teledor,
125 karena lingkungan. Jadi kalau dari yang
126 terasa itu, yang memang rutin,
127 sebenarnya bukan kesurupan. Jadi
128 dampak bacaan qur’an, karena sering
129 ketemu. Pada anak ini, jadi baik. Jadi
130 diruqyah aja, asal anaknya mau.
131 Alhamdulilah ada dua anak itu.
132 Kata ibunya sih berubah. Ada yang kelas UA/W-1/171-178
133 lima sd berubah normal. Tadinya
134 emosional, jadi kalau tersinggung pasti
135 marah. Alhamdulilah setelah diruqyah
136 sudah enggak marah-marah lagi. Padahal
137 diruqyah ya hantam saja. Ada yang smk.
138 Terakhir ketemu, ibunya bilang sudah
139 baikan.
140 Kalau berat bagi kami sih enggak ada. UA/W-1/179
141 Karena bagi kami mungkin usaha aja. UA/W-1/180
142 Karena kesembuhan bukan milik kita. UA/W-1/181
143 Ruqyah itu rahasia. UA/W-1/182
144 Perlu kontrol, cek ulang. UA/W-1/183
145 Pola hidup sehat secara umum, UA/W-1/184
279
146 makanannya, pikirannya. Ditambah lagi 185-192
147 ibadahnya harus sehat. Sehat itu benar.
148 Karena itu nanti berdampak UA/W-1/196
149 Keyakinan kepada allah. UA/W-1/202
150 Pada intinya dia ke sini kan pingin UA/W-1/203-205
151 bantuannya. Kita ruqyah saja. Kita baca
152 saja.
153 Sama. UA/W-1/206
154 Ruqyah sebenarnya justru malah bukan UA/W-1/212-213
155 karena kesurupan.
156 Karena memang, yang menjadi kesan ya UA/W-1/214
157 kesurupan.
158 Itu yang menarik dan membikin orang UA/W-1/217
159 heboh.
160 Ruqyah reaksi orang jadi teringat. UA/W-1/239
161 Terbangun image bahwa ruqyah itu UA/W-1/240
162 kesurupan. Padahal ruqyah itu untuk UA/W-1/244-245
163 semuanya.
164 Udah merasakan manfaat qur’an ketika UA/W-1/246-247
165 diperdengarkan.
166 Kita intinya pasien, duduk, berbaring, UA/W-1/248-263
167 atau gimana nyamannya, kita mulai baca.
168 Biasanya mulai kita tanya keluhannya
169 apa. Kadang-kadang diskusinya sebelum
170 ruqyah lebih lama, atau setelahnya.
171 Tergantung masalah yang disampaikan
172 itu.
173 Jadi, fleksibel lah. Kita baca. Ya nanti, UA/W-1/264-268
174 tinggal dilihat pengaruh. Kalau standar
175 itu 15-20 menit. Baca aja itu. Kalau
176 reaksi bisa lebih. Suka lebih lama. Relatif
177 satu jam.
178 Kalau reaksi, kalau bacaan kita pilih- UA/W-1/269-286
179 pilih. Jadi misalnya, baca ini berdampak,
180 baca yang lain tidak. Jadi ya kita ulang-
181 ulang. Yang mana saja yang kita anggap
182 berpengaruh besar. Nanti dibantu dengan
183 tepukan atau tekanan titik-titik refleksi.
184 Karena kan syaitan itu ada di aliran
185 darah. Kita bantu di titik-titik refleksi itu
186 untuk syaitan cepat keluar. Tapi kadang-
187 kadang juga tidak berdampak, tapi terus
188 kita baca lagi-baca lagi. Kita kan enggak
189 ngerti di dalam itu gimana-gimana. Mari
190 kita baca. Kalau sudah enakan kita
191 cukupkan. Kita ulang lagi misalnya di
192 hari lain. Atau emang udah.
193 Kita enggak bisa membatasi. Karena UA/W-1/287-288
194 beda dengan medis.
195 Berkaitan dengan pola hidup pasien UA/W-1/289
196 Pola hidup dia mensikapi masalah. Atau UA/W-1/290-294
280
197 juga tingkat ketakwaan pasien sendiri
198 Mensikapi hal-hal uang dihadapi gimana.
199 Jadi komprehensif lah. UA/W-1/295
200 Kadang-kadang ada yang kita ruqyah itu, UA/W-1/298-302
201 secara keilmuan lebih tinggi daripada kita
202 juga ada.
203 Penyakit, kalau sudah allah kehendaki, UA/W-1/303-315
204 tidak akan belok. Baik orang yang taat
205 sekalipun, sudah mengerti kesehatan
206 sekalipun. Kalau sakit ya sakit
207 Kalau dia bisa mengambil hikmah itu ya UA/W-1/316-319
208 mungkin orang-orang yang baik. Kalau
209 caranya salah ya mungkin malah rugi dia.
210 Sebelum atau sesudahnya.
211 Tergantung masalah yang dia sampaikan. UA/W-1/320-334
212 Lebih ke mendeteksi. Tapi memang
213 secara praktik hampir sama. Karena
214 memang, kalau pasien pingin konseling
215 lebih dalam ya kita layani. Enggak bisa
216 kita target
217 Yang penting dia puas. UA/W-1/337
218 Tentang masalahnya. Secara umum UA/W-1/338-339
219 sholat.
220 Ya gimana mau sembuh, kan sembuh itu UA/W-1/340-341
221 tidak hanya sembuh penyakitnya saja.
222 Ketika enggak sholat itukan sakit UA/W-1/348
223 orangnya, secara rohani orang sakit.
224 Sholat itu menjadi pertanyaan yang pasti UA/W-1/351-357
225 kita pertanyakan. Tentang sholat, tentang
226 benda-benda keramat. Meskipun orang
227 ini tidak kesurupan, tapi benda-benda itu
228 harus free.
229 Ruqyah itu tidak sekadar membantu UA/W-1/358-364
230 orang sakit saja. Tetapi juga membantu
231 penyakit akidahnya, penyakit ibadahnya.
232 Jadi kita ajak seorang muslim itu harus
233 akidahnya lurus. Gimana ibadahnya,
234 sholatnya sederhana.
235 Bisa ngaji atau enggak? UA/W-1/365
236 Doa-doanya. Jadi tidak hanya sebatas UA/W-1/366-369
237 sembuh, selesai. Tapi ibadahnya enggak.
238 Yang heboh reaksinya. Karena gangguan
239 jin.
240 Reaksinya ada macam-macam. Ada yang UA/W-1/370-374
241 sebatas sendawa, mungkin batuk-batuk
242 saja, mungkin muntah-muntah. Gerak
243 tapi masih bisa dikendalikan.
244 Kalau sudah mungkin kita sudah enggak UA/W-1/392-397
245 kuat, biasanya kita mungkin kita
246 memanggil teman.
247 Kalau enggak kenapa-kenapa ya kita UA/W-1/398
281
248 ruqyah saja. UA/W-1/399
249 Kita ngikuti apa yang sudah dilakukan UA/W-1/400-401
250 oleh uf
251 Secara fisik, tindakan fisik, dipegang UA/W-1/402-403
252 bagian mana supaya gerakannya tidak
253 banyak.
254 Supaya gerakannya tidak melebar. UA/W-1/407-411
255 Istilahnya dipersempit gerakannya. Atau
256 juga kita minta tolong ke keluarganya,
257 atau pasien yang lain yang belum kita
258 terapi waktu itu.
259 Laki-laki dengan laki-laki, begitu juga UA/W-1/412-415
260 dengan perempuan. Dipegang dengkul,
261 siku, tabrakkan ke lantai. Jadi gerakannya
262 terbatas.
263 Boleh saja. Tapi enggak efektif. UA/W-1/416
264 Kecuali dia bisa terapi sendiri. UA/W-1/417
265 Harus ada pendampingan. UA/W-1/418
266 Kalau pingin ahli kan harus satu itu UA/W-1/419-4420
267 ditekuni.
268 Kalau gini kan dakwah. UA/W-1/421-423
269 Dakwah personal. UA/W-1/428
270 Kita itu membantu bagaimana sikap UA/W-1/431
271 manusia secara umum.
272 Ruqyah itu istilahnya; for all. Untuk UA/W-1/434-468
273 semuanya. Yang penting untuk kebaikan.
274 Ruqyah ini sebenarnya adalah kekuasaan
275 allah.
276 Ruqyah for all, tapi yang boleh untuk UA/W-1/478-492
277 kebaikan. Tapi untuk yang bertentangan
278 dengan allah yang enggak bisa. Ruqyah
279 rumah, kendaraan, lahan, pabrik, gedung.
280 Kan pada intinya gini, kalau kita
281 melarang ke dukun, islam itu sudah ada
282 solusinya. Ya dengan ruqyah itu.
283 Aturannya UA/W-1/493
284 Orang indonesia itu kan tidak cepat-cepat UA/W-1/494-495
285 paten.
286 Jadi cepat. Dipatenkan dan pemerintah UA/W-1/496-505
287 ikut berperan juga membantu. Itu di
288 indonesia. Mungkin sudah. Cuma enggak
289 tahu gimana itu regulasinya. Jadi kurang
290 populer. Mungkin karena mayoritas, jadi
291 enggak kaget.
292 Nggak populer yang penting kita jalan UA/W-1/509-519
293 terus. Populer khawatirnya justru gini.
294 Ada dua sisi. Bagus untuk syi’ar-nya,
295 khawatirnya kalau ruqyah itu nanti,
296 dianggap peruqyah segala-galanya juga
297 enggak bagus. Jadi ketergantungan
298 kepada orang. Jadi intinya berjalan aja
282
299 apa adanya. Sambil terus aksi.
300 Rata-rata sebelum ruqyah memang guru UA/W-1/520-521
301 ngaji.
302 Ada ngajar bahasa arab, tentang ke- UA/W-1/522-532
303 islam-an. Ngajar quran. Jadi tidak
304 mendadak terjun ruqyahnya. Kalau
305 mungkin kawan-kawan yang baru-baru
306 kayaknya begitu. Ada ruqyah, tertarik
307 belajar ruqyah. Kalau kita dulu guru
308 ngaji.
309 Produk langsung. Mengamati langsung. UA/W-1/533-536
310 Belajar otodidak, baca-baca. Diskusi
311 kalau sedang istirahat dengan teman yang
312 sudah terjun duluan.
313 Kan gurunya tinggal milih aja. Kan pada UA/W-1/537-541
314 intinya bacaannya baik, bacakan,
315 perdengarkan.
316 Kita karena sebelumnya guru-guru ngaji UA/W-1/542-555
317 jadi ya familiar dengan bacaan-bacaan
318 itu. Kemudian keberanian membacakan
319 ke orang lain. Karena ini teknik
320 pengobatan, kita baca-baca buku, apa
321 yang harus dilakukan, ketika bacaan itu
322 bereaksi atau tidak. Apa yang ditanyakan.
323 Nanti kalau ada reaksi bagaimana. Kita
324 juga melihat pada yang sudah terjun ke
325 ruqyah duluan gimana caranya. Kalau
326 bacaan kita tinggal menghafal atau
327 menambah hafalan. Menjaga ibadah-
328 ibadah yang disunnahkan.
329 Harusnya iya. Tapi memang rata-rata UA/W-1/556-561
330 yang awal-awal otodidak, baca buku.
331 Buku-buku yang terbitan timur tengah,
332 bahasa arab langsung. Karena mereka-
333 mereka yang duluan. Lalu kita
334 populerkan di sini.
335 Kalau bacaan orangnya baik, dan berani, UA/W-1/564-565
336 intinya itu. Ya silakan.
337 Puasa. Ini orang kayaknya khasiatnya UA/W-1/566-569
338 apa. Tentang rumah tangga. Anak-anak
339 harus tahu juga. Orang tua. Terus sedikit-
340 banyak tahu tentang medis, misalnya.
341 Walaupun enggak detail, tapi awal- UA/W-1/571-579
342 awalnya. Herbal. Kayaknya masalah ini
343 solusinya ini. Kita belajar fiqih keluarga
344 juga. Jadi enggak harus sebatas ruqyah
345 saja yang dibaca. Karena perlu ilmu yang
346 luas. Karena yang baik-baik kadang-
347 kadang kita ceritakan kepada teman
348 lainnya. Jadi sebenarnya bisa jadi dokter
349 juga, terapis juga, psikolog juga
283
350 Sukanya kalau disambut dengan ramah UA/W-1/580-588
351 oleh pasien atau keluarga. Kalau duka,
352 apa yah, duka itu hampir sama kali,
353 enggak duka banget sih. Kita udah janjian
354 gitu, kebetulan kan sudah di kantor,
355 sudah tinggal deket rumahnya, kita telpon
356 dulu, ternyata dibatalin.
357 Fokus di sini. UA/W-1/589
358 Kantor, masjid, rumah, atau arisan UA/W-1/590-592
359 keluarga. Manfaat quran untuk kesehatan.
360 Kalau orang tua sih enggak apa-apa.
361 Biasanya. Karena istri mendukung. UA/W-1/593-594
362 Enggak.
363 Kita sekolah di sekolahnya orang arab. UA/W-1/597
364 Saya sih enggak mondok. Cuma UA/W-1/598-607
365 sekolahnya itu ada pesantren dan di situ
366 ada menerjemahkan al-qur’an. Jadi
367 dengan sendirinya paham sebagian besar
368 kitab-kitab kuning. Kitab gundul.
369 Di ngawi. Terus lanjut di sekolahnya
370 orang arab. Di arsyi, salemba sana. UA/W-1/611-620
371 Lembaga pengetahuan islam dan arab.
372 Kalau dari orang tua enggak ada masalah.
373 Waktu sudah nikah, istri sempat, “enggak
374 usahlah”. Suruh jadi guru aja. Tapi saya
375 pingin fokus aja ke ruqyah. Enggak tahu.
376 Senang aja.
377 Mungkin khawatir. Namanya perempuan.
378 Nanti kalau keganggu gimana. Kalau UA/W-1/621
379 diikuti ke rumah. Karena sangat mungkin UA/W-1/624-626
380 peruqyah itu akan diserang.
381 Ya mungkin diteror. Macam-macam.
382 Dibikin sakit. UA/W-1/627
383 Wajarlah kalau istri dan keluarga itu UA/W-1/628
384 takut. Karena kita kan berhadapan UA/W-1/630-641
385 dengan tidak hanya yang bisa saja.
386 Karena kalau reaksi berat kan, dianggap
387 heboh, mungkin teriak-teriak. Kan itu
388 sangat mungkin menyerang kita atau
389 menyerang keluarga. Karena beberapa
390 teman juga yang mengalami. Hingga ke
391 istrinya. Ke anaknya. Akhirnya dia keder
392 juga. Akhirnya berhenti ruqyah. Enggak
393 meruqyah lagi. Karena terornya ke situ.
394 Atau kalau ke fisik dibikin kalutlah.
395 Nyaman aja. Ya itu tadi. Kalau pingin UA/W-1/642
396 ahli, satu itulah tekuni. UA/W-1/643-644
397 Enggak kita pikirin. Kan kita membantu
398 orang. Jadi kita enggak khawatir. Kalau UA/W-1/645-648
399 khawatir, kayak kita enggak yakin sama
400 allah.
284
401 Ya allah yang gaji. Yang penting kita
402 mau bekerja atau enggak. UA/W-1/652-653
403 Terserah mau kasi berapa misalnya. Ada
404 yang memang dia memaksa UA/W-1/660-661
405 Kalau di kantor mengapa kita tarif,
406 karena memang operasional kantor juga UA/W-1/662-668
407 pasti. Kita punya karyawan yang enggak
408 mungkin kita gaji dengan seikhlasnya.
409 Listrik. Telpon. Ngontrak.
410 Dulu awal-awal jasa ruqyah itu UA/W-1/673
411 seikhlasnya. Tapi ternyata enggak UA/W-1/674-677
412 menutup dengan operasional.
413 Layanan ke rumah juga beda
414 Ada beban tambahan. Disepakati. UA/W-1/678
415 Kalau secara langsung enggak. Karena UA/W-1/679
416 rapatnya enggak ikut. Waktu ada rapat UA/W-1/680-707
417 sih tahu. Cuma saya enggak datang,
418 ngurusi ini. Cuma tahu aja di sana mau
419 mendirikan arsyi. Saya ngertilah. Saya
420 bendaharanya sampai sekarang. Saya
421 bendahara keduanya. Sebelumnya kan
422 istri uf. Tapi udah meninggal. Saya
423 terusin. Jadi nerusin ini resmi enggak
424 resmi.
425 Kenapa kok dibentuk asosiasi? Karena
426 selama ini kan banyak peruqyah yang UA/W-1/708-713
427 lepas gitu. Kenapa jadi asosisasi, karna
428 sudah banyak, kita ingin peruqyah itu
429 ternilai secara hukum. Karena ada kasus
430 peruqyah dipidana, karena mungkin
431 keluarganya enggak terima.
432 Kalau yang saya alami sendiri, setelah
433 diruqyah itu malah bersyukur mereka. UA/W-1/720-732
434 Karena jarang-jarang orang dingajiin
435 kemudian meninggal. Malah senang.
436 Memprogram khusnul khotimah. Karena
437 kalau meninggal itu akhir yang didengar
438 ucapan yang baik, kan senang keluarga.
439 Itu karenanya dibentuk asosiasi. Kode
440 etik yang disepakati, biar enggak beda-
441 beda. Pada intinya mereka-mereka malah
442 setuju
443 Kalau memang kita tahu, kalau ada link
444 kepada yang berseteru itu, biasanya UA/W-1/734-736
445 dinasehati.
446 Lebih didengar omongannya. Kalau ada
447 konflik atau apa langsung dirembug atau UA/W-1/737-739
448 apa. Atau ditegur
449 Ya kita salut. Karena yang lain enggak
450 pernah berani. Dia ditantang ayo, kalau UA/W-1/740-749
451 mau debat tentang apa. Berani. Kalau ada
285
452 kesalahan langsung ditegur. Karena kan
453 ya begitu sifat beliau.
454 Sertifikasi ada, disepakati.
455 Ketika melayani pasien kadang-kadang, UA/W-1/750
456 enggak bisa dipukul rata, standar itu UA/W-1/751-763
457 enggak bisa.
458 Kalau ruqyah berbeda-beda. Artinya
459 secara penanganan, kalau bacaannya UA/W-1/764-787
460 sama, tapi teknisnya bisa berbeda. Yang
461 di lapangan itulah yang lebih paham.
462 Kalau secara hukum asalnya, itu apa
463 istilahnya, akan sangat mungkin keluar
464 dari aturan. Tapi kalau dia paham aturan-
465 aturan dari ruqyah, insyaallah enggak.
466 Karena kalau sudah lapangan itu begitu.
467 Kita kadang-kadang sop enggak kepakai,
468 kalau sudah ketemu pasien. Jadi kadang-
469 kadang dalam situasi tertentu sop itu
470 formalitas.
471 Yang penting enggak keluar dari aturan UA/W-1/788
472 yang baku. UA/W-1/789-790
473 Sebaiknya ada pendampingnya. Terus
474 pakai tutup aurat, kalau mungkin pakai UA/W-1/791-800
475 baju longgar. Tapi kadang-kadang pasien
476 ke sini pakai pakaian seadanya. Memang
477 sebaiknya perempuan-perempuan, tapi
478 peruqyah perempuan memang jarang.
479 Sebenarnya semua induknya ke arsyi,
480 tapi ada yang belum dapat sertifikat. UA/W-1/801-804
481 Mengajukan lah. Bisa personal atau
482 komunitas. Bisa juga komunitas ada UA/W-1/805-807
483 pelatihan. Kita yang isi, dari arsyi. Nanti
484 ujian. Ada tes tulis. Tentang ruqyah-
485 meruqyah. Juga tentang al-qur’an. Terus UA/W-1/808-839
486 pegalaman selama ini yang pernah
487 ditangani. Intinya tes tulis. Dan yang
488 paling pokok bacaan quran. Mungkin
489 pengetahuannya bagus. Tapi kalau
490 bacaan qurannya tidak bagus, ya pending UA/W-1/840-842
491 dulu.
492 Kalau bacaan yang lain kan bisa sambil
493 lalu. Tapi kalau quran enggak bisa. Quran UA/W-1/843-846
494 harus dikuasi dulu. Embahnya ilmu.
495 ‘ain
496 Kita anjurkan ambil bekas minumnya,
497 makannya, duduknya. Diambil atau UA/W-1/847
498 diusap. UA/W-1/848
499 Semua yang ke rumah ruqyah kita
500 ruqyah.
501 Sakit medis, ini memang harus ke bekam, UA/W-1/852-853
502 ini harus ke dokter. Jadi enggak
286
503 melupakan UA/W-1/854-864
504 Kita arahkah pada yang benar.
505 2007 atau 2008.
506 Ustadz tahun 2003 masih di majalah itu. UA/W-1/865
507 Menjadi redaktur gitu. Oh, lebih dulu dari UA/W-1/866
508 pada arsyi terbentuk. Benar saja uf bilang UA/W-1/868-875
509 kalau termasuk foundernya arsyi gitu. Ua.
510 Foundernya beliau lah. UA/W-1/880
511 Tim berarti. UA/W-1/884

287
KODING AUTOANAMNESA

Subjek : UJ Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.52 - 12.05

KODE : W-1
NO. DATA KODE
1 ARSYI singkatannya Asosisasi Ruqyah UJ/W-1/12-35
2 Syariah Indonesia. Namanya asosiasi
3 adalah perkumpulan. Perkumpulan para
4 peruqyah syar’iyyah. Syar’iyyah artinya
5 sudah dibedakan antara yang syirkiyyah.
6 Dan Indonesia ini menunjukkan wilayah
7 di Indonesia. Orang-orang yang
8 menyebut dirinya Ruqyah, tapi menurut
9 kita tidak sesuai dengan syar’iyyah. Jadi,
10 pertama kali kita ingin menjaga keaslian
11 Ruqyah. Di asosiasi ARSYI ini ingin
12 menjaga keaslian Ruqyah yang
13 berdasarkan dengan Al-Qur’an dan
14 Sunnah. Kemudian, kedua, juga sebagai
15 tempat atau wadah untuk silaturahim
16 sesama peruqyah. Ketiga, untuk saling
17 bertukar ilmu. Sharing pengetahuan,
18 pengalaman. Yang sudah lama, yang
19 senior dengan yang baru. Kemudian juga,
20 dari aspek hukum. Bahwa, kalau nanti,
21 misalnya. Di pengobatan Ruqyah ini
22 dibutuhkan surat-surat oleh Dinas
23 Kesehatan dan sebagainya, asosiasi ini
24 bisa memberikan rekomendasi atau
25 sertifikat bagi peruqyah. Jadi bisa untuk
26 legal-formalnya ke pemerintah
27 Ruqyah ini sudah dari dulu ada majalah UJ/W-1/40-45
28 Ghaib itu tahun 2002 yah. Atau
29 sebelumnya sudah ada Ruqyah-Ruqyah.
30 Tapi lebih booming-nya itu 2002 muncul
31 majalah Ghaib. Yang motonya adalah;
32 mengimani yang ghaib sesuai dengan
33 syariat.
34 Ruqyah Syar’iyyah. Ciri-ciri orang yang UJ/W-1/49-52
35 perlu diruqyah itu seperti apa. Di situ
36 juga ada juga kesaksian orang-orang yang
37 pernah diruqyah.
38 Biasanya orang-orang yang pernah UJ/W-1/53-62
39 diruqyah ini pernah mengalami
40 pengobatan yang macam-macam. Yang
41 disinyalir tidak syar’iyyah. Atau ke
42 paranormal. Ke dukun dan sejenisnya.
43 Ada yang sembuh. Tapi ada juga, yang
288
44 misalnya, dia malah mendapatkan jin,
45 misalnya, dalam tubuhnya. Mungkin juga
46 ada yang diperas secara materi. Bahkan
47 ada yang dinistakan. Dinodai lah
48 kesuciannya
49 Tidak boleh berduaan dalam ruangan UJ/W-1/67-71
50 yang tertutup. Akhirnya nanti kan nanti
51 timbul pelecehan seksual. Bahkan
52 perzinahan itu pernah terjadi.
53 Secara asosiasi kita ini memang, UJ/W-1/80-89
54 walaupun sudah ada lima tahun. Secara
55 kepengurusannya masih mandeg. Jadi
56 belum. Ini kita akui, saya akui. Karena
57 kepengurusan yang terpencar-pencar.
58 Kemudian juga, idealismenya kita sudah
59 dapat. Tapi untuk kepengurusan ini masih
60 belum jalan secara normal. Memang
61 kalau dalam kita ini ada istilahnya SOP.
62 Standar operasi Ruqyah
63 Kalau dia melanggar itu berarti kena UJ/W-1/90-91
64 sanksi
65 Dari mulai teguran, kemudian peringatan UJ/W-1/93-94
66 keras. Dan sampai dikeluarkan dari
67 asosiasi.
68 Jadi, walaupun belum ngerti Ruqyah UJ/W-1/95-97
69 dalam pengertian yang lebih luas, doa-
70 doa dan bacaan-bacaannya itu sudah kita
71 hafal.
72 Saat kuliah di LIPIA itu ada materi UJ/W-1/105-113
73 Tauhid yang membahas tentang sesuatu
74 yang bisa mengurangi atau membatalkan
75 Tauhid seseorang itu adalah Ruqyah yang
76 syirkiyyah. Karena Ruqyah yang
77 syirkiyyah ini, karena syirik, meminta
78 kepada selain Allah. Ini Tauhidnya yang
79 bisa membatalkan bahkan. Jadi, menodai
80 Tauhid, atau merusak Aqidah
81 Kita juga mencari referensi, buku-buku UJ/W-1/115-133
82 tentang Ruqyah. Pada saat itu masih
83 langka sekali. Kita juga hanya dapat
84 pinjaman dari Ustadz yang punya buku
85 namanya, Wiqoyatul Insan Minal Jin
86 Wassyaithon. Jadi Wiqoyah ini penjagaan
87 manusia dari jin dan syaitan. Ini dibahas
88 tentang aspek dalilnya dari Al-Qur’an
89 dan Hadits. Kemudian dengan
90 pengalaman-pengalaman beliau. Buku ini
91 ditulis oleh Syekh Wahid Abdussalam,
92 Bali. Kemudian coba dipraktikkan. Ada
93 orang yang sakit ini dipraktikkan. Lebih
94 intensif lagi tahun 2002. Saat ada majalah
289
95 Ghaib itu. Kita sebagai penjaganya. Atau
96 orang yang mengurusi majalah itu. Dan
97 UF yang sudah pengalaman lebih dulu.
98 Akhirnya pengalaman itu menjadi lebih
99 lagi. Bertambah dari UF juga. Kemudian
100 kita kembangkan.
101 Jadi 2002 sampai 2007 namanya itu UJ/W-1/135-136
102 Ghaib Ruqyah Syar’iyyah
103 ARSYI, kita sudah membuka cabang, UJ/W-1/142-145
104 wilayah-wilayah di antaranya di DKI,
105 kemudian Sulawesi Selatan, Kalimantan
106 Timur, Jambi, Riau
107 Kalau anggota yang sudah terdaftar UJ/W-1/147-148
108 mungkin sekitar dua ratusan
109 Yang belum bergabung masih banyak. UJ/W-1/152-160
110 Ya, pentolan-pentolan QHI, itu semuanya
111 dulunya dari ARSYI juga. Artinya
112 anggota ARSYI juga. Ada pendiri QHI
113 misalnya PA, itu pengurus ARSYI juga.
114 Dan dulu ada Ustadz Arifin Ilham, itu
115 dulu juga ikut dalam pembentukan
116 ARSYI juga. Jadi mereka rata-rata sudah
117 tahu, tapi mungkin ini karena kendala
118 administrasi saja
119 Karena ini memang asosiasi peruqyah, UJ/W-1/164-169
120 dia mestinya sudah jadi peruqyah. Paling
121 tidak ia pernah ikut pelatihan Ruqyah,
122 yang standar ARSYI gitu ya. Jadi,
123 pertama dia peruqyah. Selanjutnya punya
124 pengalaman. Dan ikut ujian
125 Ada ujian sertifikasinya. Ini kita untuk UJ/W-1/171-175
126 mengetahui pengalaman, atau
127 pengetahuan orang untuk masalah ghaib,
128 masalah Aqidah. Ada ujian tertulisnya.
129 Kemudian ada wawancara. Dan ada
130 praktiknya
131 Resiko ini tergantung pada keyakinan, UJ/W-1/181-189
132 setiap profesi itu pasti ada risikonya. Dan
133 justru Ruqyah ini bagian dakwah tauhid.
134 Ini menjadikan jin itu tergugah hatinya.
135 Tersentuh hatinya. Sehingga mau
136 bertaubat. Masuk Islam. Kalaupun dia,
137 melawan dan seterusnya, kita tawakkal
138 kepada Allah. Kita sudah menjalankan
139 sesuai dengan anjuran Allah.
140 Karena jin itu juga diciptakan oleh Allah UJ/W-1/193-202
141 untuk ibadah. Berarti mereka perlu juga
142 pelajaran. Bukan berarti kita masuk ke
143 alam jin yah. Ini memanfaatkan kondisi
144 yang ada. Misalnya model-model
145 Ruqyah, ada beberapa ulama yang
290
146 menggunakan Ruqyah dengan ada yang
147 melihat ke dalam. Lalu ada yang
148 memindahkan penyakit ke dalam media
149 tertentu. Itu termasuk yang tidak syar’i.
150 Kenapa ini disebut tidak syar’i kita tidak UJ/W-1/205-207
151 boleh meminta bantuan kepada jin

291
KODING AUTOANAMNESA

Subjek : UJ Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 14.05 -00.00

KODE : W-2
NO. DATA KODE
1 Ruqyah ini bagian dakwah, menghafal UJ/W-2/14-17
2 Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an, berdoa,
3 mengajak orang kembali pada tauhid.
4 Bagian daripada gerakan untuk UJ/W-2/21-25
5 mengembalikan masyarakat kita kepada
6 tauhid. Gerakan tauhid, insyaallah juga
7 menyadarkan masyarakat kita untuk
8 menyongsong kebangkitannya.
9 Rata-rata orang yang ruqyah itu kan dia UJ/W-2/48-49
10 memang lagi butuh
11 Setelah dapat solusi yang tepat, UJ/W-2/50-52
12 merasakan manfaatnya, dia percaya itu.
13 Dan percaya kepada kita
14 Masih tetap ngajar. Masih pengajian. UJ/W-2/58
15 Gaya hidup UJ/W-2/65
16 Sudah jadi pilihan karena ini sudah UJ/W-2/73-75
17 menjadi agama itu sendiri. Dan, masih
18 jarang orang yang mendalaminya
19 Yayasan Rumah Ruqyah Indonesia ini. UJ/W-2/77-79
20 Kita buat juga asosiasi ruqyah. Biar untuk
21 mempercepat perkembangan ruqyah ini.
22 Banyak orang yang mencibir, atau UJ/W-2/82-83
23 menghalangi
24 Kalau kita menghidupkan Al-Qur’an, UJ/W-2/91-93
25 meghidupkan Sunnah Nabi itu enggak
26 akan kelaparan, enggak akan miskin
27 Muslim UJ/W-2/98
28 Bisa baca Al-Qur’an. Kemudian UJ/W-2/100-102
29 berakidah yang benar, yang lurus. Yang
30 tidak ada kesyirikan di dalamnya
31 Punya keberanian UJ/W-2/103
32 Ada kemauan dan keberanian UJ/W-2/104
33 Tidak pikirkan. UJ/W-2/105
34 Ini adalah kebenaran UJ/W-2/108
35 Pelatihan UJ/W-2/118
36 Pemahaman tentang aqidah UJ/W-2/119
37 Pemahaman tentang masalah hal-hal UJ/W-2/122-123
38 ghaib.
39 Pengertian ruqyah UJ/W-2/129
40 Syarat-syaratnya, cara-caranya, kemudian UJ/W-2/130
41 ciri-ciri orang yang perlu diruqyah seperti UJ/W-2/131-133
42 apa, dan menjadi peruqyah yang baik itu
43 seperti apa
292
44 Peruqyah itu dia muslim, dia berakidah UJ/W-2/137-141
45 benar, lurus, kemudian dia bisa ngaji,
46 baca Al-Qur’an, kemudian dia punya
47 keberanian, dan tentunya dia juga punya
48 amalan yang sudah rutin.
49 Sedikit-banyak harus mengetahui tentang UJ/W-2/145-146
50 ilmu kejiwaan
51 Kita banyak membaca juga bagaimana UJ/W-2/155-156
52 membaca karakter orang
53 Selama itu peruqyah itu menjalankan UJ/W-2/170-231
54 dengan aturan yang benar, alhamdulillah
55 mereka juga saudara kita.
56 Kalau memang dia itu pingin melegalkan UJ/W-2/232- 241
57 dan perlu surat-surat, biasanya akan
58 minta ke kita.
59 Ujian UJ/W-2/242
60 Ujian. Nanti kalau lulus ya kita kasih UJ/W-2/244-246
61 sertifikat.
62 Kalau ingin menjadi anggota ya berarti UJ/W-2/247-250
63 ujian
64 Bukti UJ/W-2/251
65 Profesional UJ/W-2/263
66 Cita-cita kedepannya kita membuat UJ/W-2/264-267
67 pendidikan semacam di dua atau minimal
68 D2 lah.
69 Lebih seragam. Artinya pemahamannya UJ/W-2/268-271
70 juga lebih mendalam. Dari sisi Qur’an-
71 nya
72 Klasifikasi ada medis dan non-medis. UJ/W-2/272
73 Apabila teknik-teknik itu masih bisa UJ/W-2/287
74 ditolerir,
75 Kita berikan toleransi. UJ/W-2/325
76 Bilamana sudah terlalu jauh dari pakem UJ/W-2/326-329
77 atau SOP yang kita terapkan ya kita kan
78 evaluasi keanggotaannya.
79 Kasihan UJ/W-2/330
80 Ingin memprakrikkan ruqyah UJ/W-2/369
81 Kita pada hasbunallah, hasbunallah. UJ/W-2/370-385
82 Karena dari awal tujuan kita bukan untuk
83 memusuhi mereka. Tapi mendakwahi.
84 Kita tidak mengkhususkan untuk pasien UJ/W-2/386-393
85 itu yang muslim. Banyak juga ada orang
86 agama lain, dari Kristen, dari Katolik,
87 dari Konghucu, dari Budhha, ada.
88 Dia datang pakai jilbab rapi, saat UJ/W-2/394-399
89 diruqyah dia reaksi jinnya ngaku non-
90 muslim, kemudian dia mau masuk Islam
91 jin itu. Setelah selesai, biasa untuk UJ/W-2/400-405
92 menyadarkan, kita panggil misalnya,
93 karena dia perempuan, “Mbak istighfar.”
94 Maaf, saya Kristen. Oh gitu? Iya enggak
293
95 apa-apa. Karena pakai jilbab, kita enggak
96 tahu.
97 Kehidupan agamanya beliau berubah UJ/W-2/406
98 total UJ/W-2/463-465
99 Kegembiraan yang di, yang kita alami di
100 situ. UJ/W-2/466
101 Anak itu biasanya dapat warisan dari
102 leluhurnya. UJ/W-2/509-513
103 Leluhurnya yang dulu punya. Dia
104 khadam, atau apa, penjagaan dari jin.
105 Kemudian jin itu turun ke anak-cucunya,
106 begitu. UJ/W-2/514-515
107 Jadi, sampai akhirnya jin itu
108 menunjukkan si anak itu tentang sesuatu. UJ/W-2/517-518
109 Diawali dengan dzikir-dzikir yang
110 mudah-mudah. UJ/W-2/549-553
111 Baca Alfatihah, baca Ayat Kursi, baca;
112 subhanallah walhamdulillah allahu
113 akbar lalillaha illah wahdahu laa
114 syakalah lahul mulku walahul hamdu
115 wahuwa ‘ala kully syain qodir. UJ/W-2/554
116 Hilang UJ/W-2/555
117 Firasat itu sesuatu ilham dari Allah UJ/W-2/561-574
118 Kalau orang yang dapat bisikan jin itu
119 tidak hanya sekali-duakali, tapi sering
120 sekali. UJ/W-2/575-577
121 Firasat mirip dengan karomah, tidak
122 belajar, tidak tahu sebelumnya, tapi
123 spontanitas dapat UJ/W-2/578
124 Tidak bisa diulang lagi UJ/W-2/579-590
125 Karomah itu tidak bisa dipelajari. Kalau
126 sihir, bisa dipelajari
127 Tidak bisa diwariskan atau diturunkan
128 Iman. UJ/W-2/608
129 Karena Al-Qur’an dan Sunnah UJ/W-2/616-622
130 Ghaib ini apa? Semua yang diberitakan
131 oleh Allah dan Rasulullah namun panca
132 indra itu tidak menjangkaunya. UJ/W-2/623-624
133 Selama itu ada dalam Al-Qur’an dalam
134 Hadits-hadits Nabi, kita percaya. UJ/W-2/625
135 Jalan dakwah UJ/W-2/626-638
136 Jalan dakwah kita adalah tauhid, dengan
137 mengendarai ruqyah ini. Sarananya
138 adalah ruqyah ini UJ/W-2/639-640
139 Kalau jalan hidup kan namanya, ya
140 agama ini UJ/W-2/644-645
141 Saya ingin mengajak orang pada
142 kebaikan dengan melalui ruqyah ini. UJ/W-2/652-653
143 Saya mengisi acara-acara di kampus-
144 kampus UJ/W-2/658-661
145 Saya pernah ke luar negeri. Ke Australia
294
146 dua kali untuk memberikan training-
147 training ruqyah. UJ/W-2/662-673
148 Kalau untuk di universitas, ini di awal-
149 awal kita sudah mengadakan kerjasama
150 dengan mahasiswa-mahasiswa itu sering
151 Bahwa setiap keluarga muslim itu harus
152 ada yang mengerti tentang ruqyah. Kita
153 berharap setiap dalam satu rumah itu ada
154 yang mengerti tentang masalah ghaib
155 gitu. UJ/W-2/674-675
156 Sehingga mereka tidak tertipu oleh
157 kedok-kedok orang. UJ/W-2/677-694
158 Paham tentang ruqyah. Biar tidak
159 terjerumus pada tadi, ke ilmu-ilmu
160 kanuragan, yang intinya nanti menuju
161 pada kesyirikan, ke sihir UJ/W-2/695-702
162 Tujuh hal yang menghancurkan dalam
163 Hadits Nabi, pertama adalah syirik, kedua
164 sihir, dan seterusnya. Seperti makan riba,
165 makan ee harta anak yatim, kemudian
166 berpaling dari tempat jihad, menuduh
167 orang yang baik-baik melakukan
perbuatan zina.

295
KODING AUTOANAMNESA
(CATATAN WAWANCARA)

Subjek : UF Lokasi : BRH Center


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.52 - 12.05

KODE : W-1
NO. DATA KODE
1 Sejak awal saya tidak menekuni ruqyah UF/W-1/14-21
2 Terpanggil untuk menangani kasus
3 Ketika ada orang kesurupan, saya yakin
4 dengan dibacakan ayat kursi, dibacakan
5 surah Al Ikhlas, Falaq, An Naas setannya
6 akan pergi,
7 Bacakan ayat ditiupkan, kemudian UF/W-1/24-26
8 diminumkan orang yang terbantu
9 sembuh.
10 “Apa amalannya seperti ini?”, UF/W-1/48
11 ditunjukkan. “Loh, yang seperti ini bukan
12 milik Islam ini,” saya bilang. Meskipun
13 itu adalah bacaan ayat Al Quran, tetapi
14 ini sudah cara-caranya enggak benar.
15 Niat UF/W-1/54
16 Maka akhirnya kemudian, ya udah, UF/W-1/55-62
17 berarti ini bantuan jin, begitu. Mereka
18 kaget begitu. Terus saya katakan, “Masa
19 kalau itu dari Allah, masa bisa untuk
20 melukai saudara sesama muslim?”
21 Kemudian, ee, saya tanya, “Apakah ada,
22 enggak mimpi-mimpi buruk?” “Ohya.
23 Sering.” Jelas gangguan jin itu.
24 Mereka yang belajar ilmu seperti itu-itu UF/W-1/65-69
25 biasanya itu mimpi-mimpi buruk.
26 Kemudian setelah itu, ya udah diruqyah
27 saja. Ternyata ketika diruqyah baru baca
28 Al Fatihah udah reaksi
29 Akhirnya, memberitahu teman-temannya UF/W-1/72-82
30 untuk bertobat kepada Allah.
31 Meninggalkan ilmu-ilmu tenaga
32 dalamnya. Akhirnya teman-teman
33 seperguruannya itu diajak semuanya.
34 Menyebarlah ruqyah ini adalah untuk
35 membersihkan ilmu-ilmu setan.
36 Tahun ‘95 UF/W-1/90-151
37 Mengajar di Pesantren Mahasiswa Darul
38 Qiro’
39 Pesantren Mahasiswa UII,
40 Ru’sun mikhat
41 Ngajar di majlis taklim-majlis di
42 beberapa tempat.
296
43 Mengajar
44 Tuntutan masyarakat
45 Banyak kasus
46 Banyak orang-orang yang terbantu
47 dengan ruqyah
48 Saya belajar ruqyah memang sebelum UF/W-1/172-190
49 pulang saya mendapatkan doa-doa
50 tentang Ruqyah Syar’i yang ini dari
51 ustadz saya
52 Syekh Abdullah Al ‘idan dan juga Syekh
53 Dr. Fadlil Hasan Khamanda, dari
54 Baghdad
55 Secara pribadi diberi
56 Ijazah doa-doa untuk diamalkan. Untuk
57 pembentengan diri. Doa-doa penjagaan
58 untuk apa, memberikan, melatih jiwa.
59 Dan juga saya telah praktik buka ini juga
60 terus
61 Mereka juga selalu merekomendasikan UF/W-1/201-222
62 kalau ada keluarga yang kena gangguan
63 mereka rekomendasikan ke saya.
64 Ijazah juga dari Syekh Abdul Mubarok
65 ARSYI karena banyak orang yang belajar
66 kepada saya. Kemudian mereka itu kan
67 tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
68 2001 UF/W-1/223
69 Wawancara dengan Majalah Thibbun UF/W-1/224-228
70 Nabawi tentang Ruqyah Syar’iyyah itu.
71 Kemudian dari situ banyak yang nelpon
72 untuk ruqyah itu. Akhirnya 2002 itu bikin
73 Majalah Ghaib.
74 Dari situ menyebarlah para peruqyah dan UF/W-1/230-257
75 para praktisi ruqyah di berbagai daerah di
76 Indonesia dan banyak yang belajar.
77 Peruqyah syar’iyyah ini sebagai terapi
78 utama dalam menghadapi berbagai
79 macam kasus-kasus gangguan jin
80 Termasuk juga sihir gitu ya. Di samping
81 itu ada juga orang-orang yang numpang
82 tenarnya Ruqyah Syar’iyyah ini, itu para
83 dukun, menggunakan nama ruqyah.
84 Padahal praktiknya adalah perdukunan.
85 Ditayangkan waktu sinema
86 Astaghfirullah oleh SCTV. Itu booming
87 ruqyah lagi di berbagai macam daerah.
88 Dan banyak dukun-dukun yang bertobat.
89 Dukun yang memanfaatkan ketenaran
90 ruqyah.
91 Banyak kasus-kasus masyarakat yang
92 tertipu oleh dukun.
93 Saya berinisiatif UF/W-1/258-266
297
94 Mendirikan asosiasi peruqyah syar’iyyah
95 Pelatihan, memberikan pendidikan, dan
96 juga sertifikasi.
97 Di berbagai daerah akhirnya kita bikin UF/W-1/268-275
98 cabang-cabang Ruqyah Syar’iyyah.
99 Cabang-cabang sesuai dengan standar
100 ARSYI pusat.
101 Berdoa UF/W-1/295-301
102 Ruqyah ini juga bagian dari doa
103 Yang diruqyah berwudhu,
104 Menghadap ke arah kiblat
105 Bacaan diarahkan kepada pasien dan juga
106 diarahkan di air untuk ditiupkan, untuk
107 diminumkan.
108 Pasien ketika ada keluhan-keluhan itu UF/W-1/302-303
109 juga kita tiupi bacaan ruqyah
110 Berbakti kepada Allah UF/W-1/315
111 Kesurupan UF/W-1/322-326
112 Diruqyah aja
113 Sakit medis, dalam kondisi koma, ya
114 udah diruqyah aja
115 Yang ditangani itu ada suka medis UF/W-1/350-387
116 Kami turunkan Al Quran sebagai
117 kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang
118 yang beriman
119 Kesembuhan itu bukan obat, kalau obat
120 belum tentu membuat kesembuhan
121 Kesembuhan bisa jadi tanpa obat. Maka
122 dengan dibacakan, kalau dalam terapi
123 modern dikatakan Sound Healing (terapi
124 suara).
125 Kalau dalam Islam ya Sound Healing-nya
126 dengan mendengarkan Al Quran, atau
127 membaca Al Quran, membaca doa-doa
128 kesembuhan, termasuk juga membaca
129 dzikir-dzikir, Asmaul Husna, yang kita
130 ajarkan
131 Kita pilih berdasarkan, pertama; pilihan UF/W-1/392-397
132 Rasulullah SAW, kemudian para ulama.
133 Kemudian karena kasusnya kebanyakan
134 itu banyak kasus gangguan maka ayat-
135 ayat yang berkaitan dengan gangguan itu
136 yang kita pilih.
137 Secara umum semua ayat memberikann UF/W-1/400-429
138 dampak baik kepada manusia. Ketika
139 jinnya bandel maka kita berikan ayat
140 tentang azab, baru kerasa tersiksa. Lebih
141 tersiksa. Meskipun baca Al Fatihah udah
142 kepanasan,
143 Setan kan tidak suka kalau orang
144 mendapatkan petunjuk Allah
298
145 Saya memberikan pelayanan ruqyah ini
146 secara rutin
147 Orang yang belajar agar mereka bisa UF/W-1/430-432
148 memberikan pelayanan kepada
149 masyarakat
150 Ruqyah ini sebagai terapi utama UF/W-1/440-457
151 berdasarkan, banyak Hadits ya bagaimana
152 ketika Rasulullah SAW ketika sakit,
153 datanglah Jibril meruqyah Nabi.
154 Artinya, kalau Jibril sampai datang,
155 kemudian memberikan teknik ruqyah, ini
156 kan berarti kan terapi utama dari Allah.
157 Ruqyah dan bekam ini adalah terapi
158 utama dalam Islam
159 Kita sampaikan, ini apa, mengisi data ini UF/W-1/478-560
160 kan ada keluhannya apa
161 Seperti rekam medis
162 Keluhan inilah yang kita jadikan rujukan
163 ’95 itu sudah aktif.
164 Tapi ‘94 sudah ada, tapi satu dua.
165 Waktu kuliah saya juga sudah meruqyah UF/W-1/563-583
166 saya. Di Jakarta itu udah ada pasien
167 ruqyah itu ada preman yang kesurupan
168 Kemudian tengah malam ketok pintu
169 saya kan, dikenal ustadz yang ngajar TPA
170 Kemudian saya bacakan, saya minumkan.
171 Siap-siap aja kalau ngamuk
172 Niat UF/W-1/730-732
173 Niatnya meruqyah dengan niatnya tidak.
174 Tazkiyah itu adalah pembersihan jiwa. UF/W-1/784-801
175 Tazkiyatunnafs, maka sebelum ruqyah itu
176 diajak beristighfar, bertaubat dulu, jadi
177 istighfar-taubat kan pembersihan jiwa.
178 Karena orang yang membersihkan jiwa
179 itu dijamin sukses.
180 Salah satu teknik
181 Saya memotivasi keimanan pasien. UF/W-1/817-830
182 Allah tidak akan memberikan beban
183 kepada seseorang kecuali yang dia
184 sanggupi. Kalau bapak mengatakan berat,
185 berarti bapak punya potensi, punya power
186 yang lebih dari itu. Sanggup
187 menghadapinya. Berarti kan enggak berat
188 kan ya?”
189 “Wah betul, Ustadz.”
190 Saya sudah menyampaikan di materi UF/W-1/884-900
191 tentang syar’iyyah terhadap penyakit, di
192 Fakultas Kedokteran saya diundang untuk
193 kuliah umum. Saya sampaikan ruqyah ini
194 bagian dari terapi sound healing.
195 Jadi saya juga memberikan beberapa
299
196 penelitian,
197 Suara keyakinan dia, motivasi hidup dia
198 itu kan memberikan pengaruh pada
199 kesehatan diri

300
KATEGORISASI

301
KATEGORISASI DATA

Subjek : DF Lokasi : BRC dr. Muslimah


Tanggal : 07 Februari 2017 Teknik : Wawancara semi terstruktur
Pukul : 11.24 - 13.32

KODE : W-1
TEMA DATA KODE
Jogja baru dua ribu tiga belas DF/W-1/61-62
Sudah praktek sejak 2009 63-64
Sebelum jadi dokter justru lebih ke thibbun 74-75
nabawi
Waktu masih kuliah tahun 2003 sudah 76-78
praktek bekam, ruqyah
Lebih fokusnya di bekam, ruqyah kemudian 72-74
baru praktek setelah lulus.
Kalaupun praktek dokter umum, Thibbun 104-106
Nabawi jalan, herbal.
Pelatihan-pelatihan akupuntur. 107-108
Pasien thibbun nabawi biasanya nggak mau 108-110
pakai obat medis.
Berguru 121
Dari orang awam 121-122
Belajar bahasa Arab 125
Bertemu dengan guru-guru 125-126
Pertama kali belajar sama guru-guru 128-129
Mereka berguru langsung pada orang-orang 134-136
yang belajar bekam, yang mengajar bekam
LATAR di Mesir
BELAKANG Pengobatan nabi 157
Setelah sedikit mampu membaca kitab-kitab 159-162
Bahasa Arab, lebih fokus mempelajari dunia
kesehatan Islam
Melihat Qur’anic Healing itu benar-benar 166-167
luar biasa
Dicombine itu jauh lebih sempurna 170
Saya terapi bekam ruqyah justru hasilnya 184-185
jauh lebih sempurna.
Memang harus dicombine dua-duanya, 185-186
jaman sekarang masalah jin, sihir, ‘ain lebih
banyak
Perkaranya di hati 204
Dakwah 210
Mengobati, dakwah tentang tazkiyatun nafs. 211-213
Penyucian jiwa. Dengan Qur’anic Healing
Jadi pijakan dan lebih seneng dengan dunia 232-235
ini, karena bisa mendakwahi orang lain
Terbanyak pasien justru di ruqyah center 239-240
Gangguan jin, sihir, ‘ain itu terbanyak setiap 242-243
hari.
302
Setelah dengan ruqyah, dengan bekam justru 275-276
ada perbaikan
2003 terjunnya lebih mantep 280
Pengobatan konvensional tidak 100% 282-284
bermanfaat pada semua kasus
Sebagai pendamping 288
Berobat dengan Qur’an itu kan memang 322-323
yang paling baik
Pasien memang hidupnya menjadi jauh lebih 335
bagus
Yang anti medis saya juga ikut terjun di 361-362
komunitasnya
Segala sesuatu sesuai porsinya 380
Fatwa ulama, keduanya bermanfaat ketika 387-389
pada kasus yang tepat
Saya tidak pernah menduduki satu pihak 389-390
Medis jelas PPDGJ, pada kasus ada 430-434
tumpangan jinnya berbeda
Saya punya banyak pasien yang memang 459-460
murni medis.
Ruqyah itu bermanfaat untuk semua 465-466
Ada mimpi-mimpinya 497
Ucapan 499
Ada riya’nya. Apa yang ada di islam yang 499-501
diharamkan dia lakukan.
Baca Qur’annya bener nggak 504-505
Pada orang gangguan jin, sihir, ‘ain, 509-510
biasanya ada sesuatu yang aneh
Amalan batin yang nggak sesuai 513-514
Mu’amalah terhadap sesama Muslim tidak 514-516
baik. Meremehkan, gampang menyesatkan
orang
Ada qibr’, ada riya’ 521-522
Terjun di rumah sakit jiwa 547-548
Khas 570
Dia ngomong 573
Dari face bisa 575
Tidak ada bantuan orangtua, do’a orangtua, 656-658
atau orang tua tu masih punya pegangan, eeh
itu sulit banget.
Masuk 676
Dengan marah, dengan hati yang nggak 677-678
bersih,
‘ain itu kan disebabkan oleh dua hal, rasa 698-703
cinta, rasa takjub yang berlebihan, tanpa ada
Allah di dada, dadanya. Atau memujinya
tanpa masya allah, tabbarokallah kemudian
sakit

303
‘Ain itu bisa menjatuhkan seseorang dari 723-724
puncak yang tinggi
Jika ada sesuatu yang mendahului takdir, 725-727
maka ‘ain-lah itu yang mendahuluinya
Kita wajib iman 728-729
Karna ya dengan ijin Allah ya. Jadi 757-759
baguuuus banget hubungannya
Beratnya udah meruqyah, sudah keluar 633-634
Masuk lagi karena hatinya belum bersih 636-637
Tetep dateng 869
Semua terapis harus bisa meruqyah. 880
Training 3 bulan. 883
Karyawan ada tiga belas 883-883
Ikhwan, akhwat 890
Apa yang ada di standar medis tidak boleh 917-919
kita abaikan
Pegangan tangan 966
Semburan 967
Sentuhan 970
Pukulan 970
Paling berat 990
Sihir 991
Orang yang kena gagguan sihir, jin, ain, 1010-1011
enggak berani natap
Mata 1016
Bertabarruk dengan nama Allah. Kena. 1040-1041
Bekam-ruqyah sampai ngantrinya dua 1325-1326
minggu.
Pasti ketemu lagi. Pasti datang lagi. 1414-1415
Jin bisa menyakiti
Masuk ke dalam aliran darah
Bisa penyakitnya dalam bentuk apapun
Was-was
Muter dia baca An-Nas itu. Enggak selesai-
selesai
Orang gangguan jin itu begitu. Baca An-Nas
itu lucu, muter enggak selesai. Akhirnya dia
itu juz 30 sudah selesai itu bagus, normal.
Kan sudah berarti jinnya
Orang yang kena gangguan jin adalah justru
takut diruqyah.
Dia benci sama peruqyah
Tiga qul. Al-fatihah
Jangan menjadikan ruqyah sebagai mata
pencarian

304
Ketika engkau, hatimu tidak bersih, lisanmu
tidak kau jaga, maka jangan berharap
senjatamu itu ampuh. Karena senjatanya itu
tajamnya kenapa, karena kebersihan hati
kita, cinta kita kepada allah itu kuat,
terhadap sesama itu tidak pernah menyakiti.
Pasien untuk sihir, ‘ain itu tidak mesti saya
ruqyah. Setiap hari mesti selalu ada.
Jumlahnya mesti di atas lima.
Ada yang bekam. Ada hanya konsultasi
biasa
Sebelum jadi dokter justru lebih ke thibbun
nabawi
Selain praktek umum, praktek bekam,
ruqyah, sama herbal
Lebih fokusnya di bekam, ruqyah kemudian
baru praktek setelah lulus.
Pelatihan-pelatihan akupuntur.
Semua saya pelajari untuk mensupport
orang-orang yang terkena gangguan jin, sihir
maupun ‘ain
Berguru
Belajar bahasa Arab
Pengobatan nabi
Setelah sedikit mampu membaca kitab-kitab
Bahasa Arab, lebih fokus mempelajari dunia
kesehatan Islam
Menghafal Qur’an
Mengobati, dakwah tentang tazkiyatun nafs.
ASPEK Penyucian jiwa. Dengan Qur’anic Healing
KEAHLIAN Kadang menemukan tanpa sengaja
Dokter tidak boleh buta dengan pengobatan
nabi.
Sebagai dokter saya nganggepnya diagnosa
psoriasis pasti ya kan, tapi ketika terapi ada
hal lain yang saya lihat.
Sebagai dokter saya belajar dua-duanya
Yang anti medis saya juga ikut terjun di
komunitasnya
Medis jelas PPDGJ, pada kasus ada
tumpangan jinnya berbeda
Ngobrol.
Konsultasi, ngobrol tahu
Sering mengisi kajian-kajian ruqyah
Tanpa pengobatan apapun. Saya nambahi
bekal
Di rekam medis ada
Saya tulis semua di rekam medis

305
Keluhannya, anamnesanya, diagnosa,
terapinya, semua sama. Kalau arahnya
bekam ditulis bekam, ruqyah ditulis ruqyah
Saya tidak bekerjasama dengan apotik
Apa yang ada di standar medis tidak boleh
kita abaikan
Mata itu kelihatan banget, manakah dia yang
kena gangguan jin, sihir, ‘ain. Ataukah dia
murni dia kena gangguan medis
Saya pernah informed consent itu sekali,
karena orang tuanya melarang
Informed consent untuk keamanan
Kebaikan semua pihak
Page
Kajian. Seminar.
Madrasah
Mushola
Kajian khusus
Orang gangguan jin itu begitu. Baca An-Nas
itu lucu, muter enggak selesai. Akhirnya dia
itu juz 30 sudah selesai itu bagus, normal.
Kan sudah berarti jinnya
Orang yang kena gangguan jin adalah justru
takut diruqyah.
Jangan menjadikan ruqyah sebagai mata
pencarian
Selain praktek umum, praktek bekam,
ruqyah, sama herbal
Kalaupun praktek dokter umum, Thibbun
Nabawi jalan, herbal.
Pelatihan-pelatihan akupuntur.
Pasien thibbun nabawi biasanya nggak mau
pakai obat medis.
Semua saya pelajari untuk mensupport
orang-orang yang terkena gangguan jin, sihir
maupun ‘ain
ASPEK Berguru
KETERAMPILAN Pengobatan nabi
Setelah sedikit mampu membaca kitab-kitab
Bahasa Arab, lebih fokus mempelajari dunia
kesehatan Islam
Memang harus dicombine dua-duanya,
jaman sekarang masalah jin, sihir, ‘ain lebih
banyak
Dakwah
Mengobati, dakwah tentang tazkiyatun nafs.
Penyucian jiwa. Dengan Qur’anic Healing
Melihat beberapa orang

306
Berobat ke dokter
Belum diizinkan sembuh sama Allah
Sebagai dokter saya belajar dua-duanya
Biasanya saya combine dua-duanya dan itu
lebih bagus.
Orang gangguan jin, sihir, ‘ain itu yang
lebih menonjol hawa nafsunya
Orang yang gangguan jiwa murni, atau
gangguan mental organik nggak sadar dia
salah
Rata-rata ketika saya pegang kalau saya
langsung menduga ini jin, atau sihir, ’ain
saya langsung ruqyah
Edukasi masalah tauhid
Pembersihan hati, minta maaf sama orang
tua, sama sesama
Nggak ada benteng dzikir pagi-sore, nggak
ada benteng dari Al-Qur’an, bacaan Al-
Fatihahnya salah
Bikin sendiri
Semua terapis harus bisa meruqyah.
Training 3 bulan.
Mata itu kelihatan banget, manakah dia yang
kena gangguan jin, sihir, ‘ain. Ataukah dia
murni dia kena gangguan medis
Rata-rata ketika saya pegang kalau saya
langsung menduga ini jin, atau sihir, ’ain
saya langsung ruqyah
Ngobrol
Tiga qul. Al-fatihah
Kalau kita mau meruqyah itu dibenahi dulu
hatinya.
Ketika engkau, hatimu tidak bersih, lisanmu
tidak kau jaga, maka jangan berharap
senjatamu itu ampuh. Karena senjatanya itu
tajamnya kenapa, karena kebersihan hati
kita, cinta kita kepada allah itu kuat,
terhadap sesama itu tidak pernah menyakiti.
Kalau kita mau meruqyah itu dibenahi dulu
hatinya.
Amalan-amalannya, tauhidnya itu harus
benar dulu. Senjatanya harus bagus
Tetap ada eduksi terus. Berjalan
Bismillah, engkau keluar dengan nama
Allah, bismillah engkau bertobatlah,
laillahaillallah. Jadi jinnya itu didakwahi,
bukan disakiti
Cukup dengan Al-Qur’an, dia kan keluar

307
Ijin Allah itu bermanfaat ketika kita itu,
bersih lisannya. Bersih hati dan pikirnya
Semua saya pelajari untuk mensupport
orang-orang yang terkena gangguan jin, sihir
maupun ‘ain
Berguru
Dari orang awam
Bertemu dengan guru-guru
Pertama kali belajar sama guru-guru
Walaupun sudah mengajar, saya sudah
praktek, saya tetap mengembangkan ilmu
Untuk mengembangkan wawasan.
Mungkin teknik berbeda
Setelah sedikit mampu membaca kitab-kitab
Bahasa Arab, lebih fokus mempelajari dunia
kesehatan Islam
Melihat Qur’anic Healing itu benar-benar
luar biasa
Perkaranya di hati
Hati yang bersih
Melihat beberapa orang
Tertarik banget
Kalau dia ruqyahnya benar, perbaikan jiwa,
kepada sesama Muslim dia misalnya minta
maaf, sembuh
ASPEK Saya tidak pernah menduduki satu pihak
KEPRIBADIAN
Sebagai dokter saya nganggepnya diagnosa
psoriasis pasti ya kan, tapi ketika terapi ada
hal lain yang saya lihat.
Sebagai dokter saya belajar dua-duanya
Didunia tidak ada hal yang mutlak, 100%
betul, 100% benar
Dulu saya milih yang benar Cuma itu.
Beberapa tahun ini saya mulai berubah,
2011, 2012 ada perubahan luar biasa
Saya sudah merubah karena saya akhirnya
terjun di dua-duanya.
Biasanya saya combine dua-duanya dan itu
lebih bagus.
Kita semua belajar
Terjun di rumah sakit jiwa
Rata-rata ketika saya pegang kalau saya
langsung menduga ini jin, atau sihir, ’ain
saya langsung ruqyah
Repot banget
Tidak ada bantuan orangtua, do’a orangtua,
atau orang tua tu masih punya pegangan, eeh
itu sulit banget.
Repot banget
308
Semua terapis harus bisa meruqyah.
Training 3 bulan.
Apa yang ada di standar medis tidak boleh
kita abaikan
Kekuatan allah
Saya enggak gabung
Saya belajar dari mereka
Ada beberapa hal yang itu bukan standar
saya
Tidak suka masuk di sebuah tempat yang
membuat perpecahan di kalangan kaum
muslimin
Standarnya ada kekurangan
Yang benar hanya menurut dia
Kalau saya cuma mengikuti yang ini, berarti
saya menafikan ilmu saya yang di sini
Medis lebih berbasis bukti
Semua ilmu itu saya pakai sesuai dengan
standar medis
Menolak cowok dan kasusnya berat.
Orang gangguan jin itu begitu. Baca An-Nas
itu lucu, muter enggak selesai. Akhirnya dia
itu juz 30 sudah selesai itu bagus, normal.
Kan sudah berarti jinnya
Luar biasa kalau pasien gangguan-gangguan
jin itu, menyenangkan
Hubungan kita kan terus menerus
Luar biasa kalau pasien gangguan-gangguan
jin itu, menyenangkan

309
KATEGORISASI DATA

Subjek :B Lokasi : Asrama Kalimantan Barat


Tanggal : 09 Maret 2017 Teknik : Wawancara Tak Terstruktur
Pukul : 10.45 - 12.36

KODE : W-1
TEMA DATA KODE
Dari Berau, Kalimantan Timur.
Tanjung redeb
Orangnya penakutan
Takut hantu
Sejak kelas 2 SMK
Sering ditinggal orangtua keluar kota
Ketika sendirian, pas malem itu sering
banyak gangguan
Makan di depan tv seperti ada yang
nengok-nengok
Temen nyaranin
Ikut ruqyah
Di tv lokal ada acaraa namanya SIGAB,
Sisi Gaib
“Ini seperti ini kayak masukkan jin gitu
ya? Masukin jin ke dalam tubuh terus
dikeluarin gitu kan?”
Ngumpul,
Kafe tepian
Ruqyah itu malah sebenarnya do’a
LATAR
Dicontohkan oleh Rasulullah dan para
BELAKANG
sahabat.
Artian khusus, ruqyah itu jampi-jampi
Secara istilah jampi-jampi, atau komat-
kamit, atau do’a yang ditujukan ke orang
dengan niatan untuk menyembuhkan
sebuah penyakit atau gangguan jin.
Ada yang menggoda.
Chattingan sama temen, tiba-tiba sekitar
jam 11 ada yang nangis di samping rumah.
Itu nggak pernah saya alami sebelumnya.
Chat yang tadinya lancar, jaringannya tu
rusak. Nggak bisa terkirim. Saya baca
dalam hati, apapun yang bisa saya baca,
sambil dikeraskan, tangisan itu hilang.
Chat jadinya lancar kembali.
Kalau saya jadi peruqyah itu gangguannya
juga luar biasa.
Yang nggak belajar pun akan diganggu
apalagi yang belajar. Semakin dekat sama
allah, dia akan menjadi tentaranya allah
310
berperang melawan syetan dan syetan itu
nggak suka sama orang beriman. Kita
perangi mereka akan merangi juga
Saya pertama saya ikut kajian
Mindset saya udah mulai berkembang
tentang syetan, tentang jin, tentang hal-hal
mistis
Mereka itu benar-benar ada
Saya nggak percaya dulu
Bertemu teman yang indigo
Dua orang
Wah, disini ada ni. Saya juga pake radar
dulu.
Ghost-radar.
Saya merinding
Alasannya orangtua saya setiap tahun bikin
Adat khas Berau
Dipidarai
Mulai paham
Syirik
Tumpeng kecil-kecil itu ditaruh di sudut-
sudut
Mak, kok ini dibuang, dibuang-buang
kayak gini mubazir gitu kan. Sedangkan
mubazir itu salah satu eee sifat syetan gitu.
Kamu dulu kecil sekitar umur satu tahun,
kamu tu sekarat
Mata kamu tu putih, nggak bisa ngapa-
ngapain lagi. Sudah sesak napasnya
Akhirnya dibuatin tumpeng itu, adat itu,
setelah nenek
Dari sungai, ngambil air buat obat ternyata
saya sudah sembuh disini. Nah mulailah
mereka begitu setiap tahun, setiap habis
lebaran.
Ibu sering kakek nenek. Sering didatangin
kakek nenek. Kalau dia sakit, mimpi, terus
dikasih tahu obat. Dipraktekkin,
sembuuuh... Saya bilang, “mak, kalau
mimpi ketemu sama orang yang sudah
meninggal itu, itu bukan, itu bukan
orangnya, tapi itu syetan.”
Saat itu siaran Khazanah Ruqyah,
menjelaskan tentang jin, tentang syetan
Pelatihan ruqyah.
Di Berau
Pembina
Ngadain ruqyah massal saya ikut, sering
diajak dulu tapi belum nangani.
Di kasih tau
311
Pada suatu malam, saya diajak sama
pembina ikut ngeruqyah ilmu kebal
Diagnosanya rambutnya itu nggak bisa
dipotong meski pakai silet. Dia sudah
nelen buntelan dari minyak bintang
Akhirnya di ruqyah, ruqyah pertama, saya
ruqyah kedua. Yang pembina saya yang
ngeruqyah adeknya. Adeknya juga punya
gangguan kasus, dicintai jin. Reaksi...
Katanya masih ada perasaan-perasaan
Coba ngamalin lagi apakah masih ada
reaksi atau enggak. Ternyata ada reaksi.
Saya pertama ngeruqyah itu badannya
getar-getar,
Tangannya getar sendiri. Awalnya saya
gugup ya, takut. Takutnya nanti mukul, ya,
nendang, atau ngejar, atau nanti malah
matanya putih
Ternyata enggak. Dia reaksinya hanya
seperti teriak, terus nangis, kejang-kejang
Tubuhnya itu gerak sendiri. Seperti bukan
dia yang nggerakin. Badan dia terasa keras
kayak kayu
Saya juga diajarin, ini tekniknya kayak
gini
Kalau jin masuk dalam tubuh kan dia ada
netap di bagian tertentu. Seperti aliran
darah, terus bagian jantung, kepala, atau
enggak perut
Syetan itu beredar di aliran darah anak
adam.
Nyentuh di bagian leher, urat nadi yang
terbesar.
Syetan itu menempati bagian-bagian
tertentu dan membuat badan itu sakit.
Reaksinya muntah, kesurupan aja, atau dia
cuma mual-mual, atau enggak sendawa
Ketika sudah kesurupan, meruqyah di
bagian leher, peredaran darah paling besar.
Jadi bisa menjangkau ke semuanya.
Kalau misalkan kayak pencetan di bagian
kaki kayak gitu ya, tangan, itu lebih
kepada dia mendiagnosa atau mencari titik.
Mencari titik tempat syetan itu
bersembunyi.
Perasaannya ya pertama gugup, tercengang
sendiri,
Pas bacaan saya itu masih jeelek pada saat
itu makhrajnya itu masih jelek, masih
hancur, tajwidnya juga masih hancur, tapi
312
kok bisa bereaksi
Wah luar biasa sekali Allah ini.” Saya
mulai percaya dan yakin, mulai betul-betul
yakin bahwa pertolongan Allah itu sangat
luar biasa untuk hamba-hambanya yang
ingin bertaubat. Kadang ketika orang
meruqyah terus nggak reaksi dia futur.
Berharap
Ketika diruqyah nggak mesti harus reaksi,
yang penting ada perubahan, dari diri si
pasien, si orang yang diruqyah dan ee yang
paling penting juga ketika diruqyah itu eee
penyampaian tazkiyahnya, bukan karena
ruqyahnya. Ruqyahnya kan hanya 5 %.
Tazkiyahnya itu sekitar 80 % dari
kesembuhan.
Terapis seperti ruqyah, seperti bekam juga
itu perlu sekali, karena akan membangun
mindset,
Syetan itu bisa masuk dan reaksi yang bisa
dilihat dari emosi.
Apakah dari kata-kata kasar itu ke
depannya menimbulkan dia orangnya
agresif, kemudian mudah marah, kalau
misalkan ada perubahan seperti itu maka
bisa dipastikan itu adalah syetan yang
masuk ke dalam tubuh.
Syetan itu masuk pertama bisa lewat
kesyirikan.
Percaya akan hal yang mistis-mistis
Anarkisme syetan.
Anarkisme syetan maksudnya
Ibu-ibu masak air panas dituang ke
wastafel, langsung. Nggak didinginin dulu.
Terus tiba-tiba langsung kesurupan
Wc sekolah kita kotorin. Kemudian ada
yang kesurupan pada saat itu, langsung.
Syetan itu nggak akan suka tempat-
tempatnya yang sudah menjadi tempatnya
itu dihancurkan. Tempat syetan itu, jin, itu
di lubang-lubang. Dan sudah itu, yang
sudah ditetapkan itu di kamar mandi.
Bisa saja mereka masuk kemudian mereka
berkata “Saya mau wc itu dibersihkan”
Syetannya nggak bisa mati ya. Karena dia
berbentuk sifat. Kalau jin iya. Jin itu bisa
mati.

313
Kita menyerupai syetan. Contoh kukunya
panjang, berkata-kata kasar, melakukan
hal-hal yang bisa menyebabkan dosa,
kemudian kita nggak sholat ya, kita nggak
beribadah, kita ee lalai
Kalau ada kasus sihir, dia akan
menempatkan jin dalam tubuh serta sama
pasukannya.
Sakitnya menahun. Dibawa ke dokter itu
nggak terdeteksi diagnosanya, dan
penanganannya juga lama kalau kasus
sihir. Dibarengi dengan pertahanan diri
dari si pasien, kalau si pasien itu nggak
mau, menjaga dirinya, kapasitas ibadahnya
nggak mau ditingkatkan, maka akan
percuma, akan lambat proses
penyembuhannya.
Misalkan sering melupakan itu ibadah,
entah itu ngaji, terus sholat, sholat sunnah,
atau mendengar kajian, kita sudah
terlewatkan oleh dunia
Setelah bentengnya kuat. Syetan akan
terabaikan. Bisikan-bisikan seakan
terabaikan.
Mereka tidak akan tahan di dalam tubuh
karena kemaksiatan sudah kita hilangkan.
Kenapa jin, bisa bertahan di tubuh kita.
Karena ada tempat dalam tubuh
Makanannya jin dalam tubuh kita ini
adalah maksiat-maksiat.
Memang ada beberapa praktisi yang masih
menggunakan pukulan yang sangat kuat.
Menyebabkan sakit pada bagian punggung
gitu.
Jin itu ada yang Muslim, ada yang fasik,
ada yang kafir.
Kalau jin muslim, dia tidak akan mau
berhubungan dengan manusia sedikitpun.
Jin fasik dia kan menggoda
Sampai nanti dia bikin kerasukan, tindihan.
Kalau jin kafir, tempatnya ada di toilet.
Ulama sepakat itu.
Kata Rasulullah markas terbesar jin itu ada
tiga di gurun pasir, di lautan, kemudian di
hutan.
Hadis
Pasar jin
Di cerita itu ketika orang datangi pasar itu,
nanti ujung-ujungnya tembus ke jurang
314
Kekuasaan Allah.
Wahai manusia, sungguh telah datang
kepadamu pelajaran Al-Qur’an dari
Tuhanmu. Penyembuh bagi penyakit yang
ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang beriman.
Penyembuh penyakit hati, penyakit dada.
Pusat kendalinya ada di qolbu. Ketika dia
diruqyah oleh bacaan-bacaan al-qur’an
maka akan terasa enak bagi orang-orang.
Meskipun dia nasrani, yahudi sekalipun.
Dibacakan kepada orang-orang yang
beriman. Bisa menimbulkan ketakwaan,
keimanan meningkat, bahkan ia merasa
takut untuk dosa.
Memang ada efek ketika orang Nasrani,
non-Muslim, diruqyah dan merasa
nyaman.
Kalau ruqyah ada. Organisasinya itu
banyak, seperti ARSYI Jogja , kemudian
QHI, kemudian Arsyada As- Syifa.
Yang banyak ke China-China, itu Arsyada
As-Syifa.
KCR, yang dipelopori Ustadz Adam
Amrullah.
Bekam ruqyah center
Kalau ruqyah ada. Organisasinya itu
banyak, seperti ARSYI Jogja, kemudian
QHI, kemudian Arsyada As- Syifa.
Yang banyak ke China-China, itu Arsyada
As-Syifa.
KCR, yang dipelopori Ustadz Adam
Amrullah.
Bekam ruqyah center
Kalau teknik, ada beberapa sama. Tapi ada
juga yang berbeda.
Arsada Assyifa lebih nyaman berdiri
Dengan ruqyah berdiri itu akan
melancarkan sirkulasi darah. Kemudian dia
meruqyah dengan mencet bagian sini.
Kemudian pelan-pelan direbahkan QHI
sendiri, dia lebih kepada teknik. Rehab
Hati dia lebih menggunkan
tazkiyatunnnufus. Jadi lebih penting
tazkiyah daripada ruqyahnya.

315
Enggak ada reaksi. Padahal kalau positif
gangguan pasti ada reaksi, muntah, mual,
atau paling tidak kesurupan. Lah ini tidak
reaksi sama sekali. Tapi setelah diruqyah
itu, beberapa hari kemudian dia sembuh.
Enggak ada lagi gangguan-gangguan.
Mungkin jinnya udah takut duluan. Karena
yang dirasukin itu udah bertaubat.
Masuknya itu bisa lewat marah, dusta, hati
yang nggak terjaga, jarangnya orang itu
beribadah, bahkan yang parah mungkin
dengki, iri, atau dendam.
Banyak caranya. Kalau dia biasanya sholat
terus tiba-tiba nggak mau sholat tanpa
alasan, itu gangguan jin. Kalau yang
bisanya sholat tapi jadi molor-molor,
kayak nunda-nunda, itu juga bisa jadi
karena jin. Atau misalnya sudah masuk
dalam kaidah ruqyah ya ketika dibacakan
ayat-ayat Al-Qur’an ya dia bereaksi.
Masuk aliran darah. Kalau ini memang
hanya allah yang tau. Sampai sekarang pun
belum ada yang nemukan, penemuan, yang
ilmiah-ilmiah gitu tentang keberadaan jin
di dalam diri manusia.
Syeitan itu satu tingkat diatas jin. Artinya
jin yang suka mengganggu manusia.
Paling tinggi iblis.
Jin itu sebenarnya kan hidup disekitar kita
juga, cuma memang Allah menbuat kita
manusia tidak bisa berinteraksi secara
langsung.
Ada sertifikasinya. Badan yang
menyelenggarakan itu namanya arsyi,
asosiasi ruqyah syar’iyyah indonesia. Jadi
di dalam arsyi itu banyak komunitas-
komunitas ruqyah, tapi yang syar’i. Kayak
qhi, arsyada asy-syifa, rehab hati, dan lain-
lain.
Tes baca Qur’annya, tajwidnya,
pengetahuannya, ibadahnya, tau seluk-
beluk dunia gaib, dan yang lain-lain. Kalau
lulus semuanya itu baru disebut peruqyah
tersertifikasi.
ARSYI-nya ada badan hukumnya. Dia
membawahi banyak komunitas, ada
pelatihannya, terus sama sertifikasi itu tadi.
UF yang di Kotagede itu kan ketuanya.
Kalau kantornya di Jakarta. Sertifikatnya
diakui di Indonesia, dunia malah. Karena
peruqyahnya ARSYI nggak cuma di
316
Indonesia aja. Ada banyak di negara-
negara lain dan nggak pernah ada masalah
tentang itu.
Harapannya supaya ini membantu, bisa
jadi bahan edukasi ke masyarakat
Ruqyah itu malah sebenarnya do’a
Dicontohkan oleh Rasulullah dan para
sahabat.
Artian khusus, ruqyah itu jampi-jampi
Secara istilah jampi-jampi, atau komat-
kamit, atau do’a yang ditujukan ke orang
dengan niatan untuk menyembuhkan
sebuah penyakit atau gangguan jin.
Gabung di ruqyah
Mindset saya udah mulai berkembang
tentang syetan, tentang jin, tentang hal-hal
mistis
Awalnya ikut pelatihan
Pelatihan ruqyah.
Di Berau
Pembina
Ngadain ruqyah massal saya ikut, sering
diajak dulu tapi belum nangani.
Di kasih tau
ASPEK Pada suatu malam, saya diajak sama
KEAHLIAN pembina ikut ngeruqyah ilmu kebal
Diagnosanya rambutnya itu nggak bisa
dipotong meski pakai silet. Dia sudah
nelen buntelan dari minyak bintang
Saya juga diajarin, ini tekniknya kayak
gini
Kalau jin masuk dalam tubuh kan dia ada
netap di bagian tertentu. Seperti aliran
darah, terus bagian jantung, kepala, atau
enggak perut
Syetan itu beredar di aliran darah anak
adam.
Nyentuh di bagian leher, urat nadi yang
terbesar.
Syetan itu menempati bagian-bagian
tertentu dan membuat badan itu sakit.
Reaksinya muntah, kesurupan aja, atau dia
cuma mual-mual, atau enggak sendawa
Ketika sudah kesurupan, meruqyah di
bagian leher, peredaran darah paling besar.
Jadi bisa menjangkau ke semuanya.

317
Kalau misalkan kayak pencetan di bagian
kaki kayak gitu ya, tangan, itu lebih
kepada dia mendiagnosa atau mencari titik.
Mencari titik tempat syetan itu
bersembunyi.
Ketika diruqyah nggak mesti harus reaksi,
yang penting ada perubahan, dari diri si
pasien, si orang yang diruqyah dan ee yang
paling penting juga ketika diruqyah itu eee
penyampaian tazkiyahnya, bukan karena
ruqyahnya. Ruqyahnya kan hanya 5 %.
Tazkiyahnya itu sekitar 80 % dari
kesembuhan.
Terapis seperti ruqyah, seperti bekam juga
itu perlu sekali, karena akan membangun
mindset,
Ruqyah ini punya SOP,
Pertama tazkiyah. Kita ajak untuk
bertaubat, segala kesyirikan, kemaksiatan,
semua dendam, di dalam hati, penyakit
hatinya harus dikeluarkan dulu. Setelah
diruqyah, semua kedzoliman harus
dibuang dan senantiasa menjalankan yang
wajib dan sunnah.
Syetan itu bisa masuk dan reaksi yang bisa
dilihat dari emosi.
Apakah dari kata-kata kasar itu ke
depannya menimbulkan dia orangnya
agresif, kemudian mudah marah, kalau
misalkan ada perubahan seperti itu maka
bisa dipastikan itu adalah syetan yang
masuk ke dalam tubuh.
Syetan itu masuk pertama bisa lewat
kesyirikan.
Percaya akan hal yang mistis-mistis
Anarkisme syetan.
Anarkisme syetan maksudnya
Ibu-ibu masak air panas dituang ke
wastafel, langsung. Nggak didinginin dulu.
Terus tiba-tiba langsung kesurupan
Wc sekolah kita kotorin. Kemudian ada
yang kesurupan pada saat itu, langsung.
Syetan itu nggak akan suka tempat-
tempatnya yang sudah menjadi tempatnya
itu dihancurkan. Tempat syetan itu, jin, itu
di lubang-lubang. Dan sudah itu, yang
sudah ditetapkan itu di kamar mandi.
Kita menyerupai syetan. Contoh kukunya
panjang, berkata-kata kasar, melakukan
318
hal-hal yang bisa menyebabkan dosa,
kemudian kita nggak sholat ya, kita nggak
beribadah, kita ee lalai
Ngeruqyah teluh juga, ruqyahnya tu rutin
seminggu sekali, setiap malam minggu.
Setiap ruqyah pesti reaksi gitu.
Teknik yang nerawang, itu kan nggak ada
tuntunannya dari Rasulullah.
Kalau dia bisa ngeliat, itu bisa dipastikan
adalah indigo.
Kalau misalkan dia mengobati, bisa
dikatakan itu adalah dukun.
Haram
Karena sudah punya hubungan dengan jin.
Jin itu melihatkan temen-temennya diluar
Pusat kendalinya ada di qolbu. Ketika dia
diruqyah oleh bacaan-bacaan al-qur’an
maka akan terasa enak bagi orang-orang.
Meskipun dia nasrani, yahudi sekalipun.
Dibacakan kepada orang-orang yang
beriman. Bisa menimbulkan ketakwaan,
keimanan meningkat, bahkan ia merasa
takut untuk dosa.
Memang ada efek ketika orang Nasrani,
non-Muslim, diruqyah dan merasa
nyaman.
Kalau ruqyah ada. Organisasinya itu
banyak, seperti ARSYI Jogja, kemudian
QHI, kemudian Arsyada As- Syifa.
KCR, yang dipelopori Ustadz Adam
Amrullah.
Bekam ruqyah center
Disarankan manusia bisa bermuamalah,
berperilaku, bersikap, harus berhati-hati.
Semua orang sepanjang dia Muslim dan
beriman kepada Allah itu bisa jadi
peruqyah. Saya sendiri bergabung di QHI
kan karena tertarik dengan ilmu ini. Harus
tepat membaca Al-Qur’annya, tajwidnya,
makhrajnya, niatnya, yang jelas dia harus
bisa meyakini kalau ruqyah ini sebenarnya
bukan dia yang mengobati, bukan dia yang
menyembuhkan, tapi melalu perantaraan
dia lah ilmu Allah ini menjadi media
penyembuh.
Akidahnya memang harus lurus, ibadahnya
terjaga

319
Kalau dia nggak mempelajari ruqyah jelas
enggak
Dia mempelajari ruqyah, teknik-tekniknya,
terus disertifikasi lulus ya otomatis jadi
peruqyah.
Ada sertifikasinya. Badan yang
menyelenggarakan itu namanya arsyi,
asosiasi ruqyah syar’iyyah indonesia. Jadi
di dalam arsyi itu banyak komunitas-
komunitas ruqyah, tapi yang syar’i. Kayak
qhi, arsyada asy-syifa, rehab hati, dan lain-
lain.
Tes baca Qur’annya, tajwidnya,
pengetahuannya, ibadahnya, tau seluk-
beluk dunia gaib, dan yang lain-lain. Kalau
lulus semuanya itu baru disebut peruqyah
tersertifikasi.
ARSYI-nya ada badan hukumnya. Dia
membawahi banyak komunitas, ada
pelatihannya, terus sama sertifikasi itu tadi.
UF yang di Kotagede itu kan ketuanya.
Kalau kantornya di Jakarta. Sertifikatnya
diakui di Indonesia, dunia malah. Karena
peruqyahnya ARSYI nggak cuma di
Indonesia aja. Ada banyak di negara-
negara lain dan nggak pernah ada masalah
tentang itu.
Kalau teknik, ada beberapa sama. Tapi ada
juga yang berbeda.
Arsada Assyifa lebih nyaman berdiri
Dengan ruqyah berdiri itu akan
melancarkan sirkulasi darah. Kemudian dia
meruqyah dengan mencet bagian sini.
Kemudian pelan-pelan direbahkan QHI
sendiri, dia lebih kepada teknik. Rehab
Hati dia lebih menggunkan
tazkiyatunnnufus. Jadi lebih penting
tazkiyah daripada ruqyahnya.
Semua orang sepanjang dia Muslim dan
beriman kepada Allah itu bisa jadi
peruqyah. Saya sendiri bergabung di QHI
kan karena tertarik dengan ilmu ini. Harus
tepat membaca Al-Qur’annya, tajwidnya,
makhrajnya, niatnya, yang jelas dia harus
bisa meyakini kalau ruqyah ini sebenarnya
bukan dia yang mengobati, bukan dia yang
menyembuhkan, tapi melalu perantaraan
dia lah ilmu Allah ini menjadi media
penyembuh.

320
Dia mempelajari ruqyah, teknik-tekniknya,
terus disertifikasi lulus ya otomatis jadi
peruqyah.
Tes baca Qur’annya, tajwidnya,
pengetahuannya, ibadahnya, tau seluk-
beluk dunia gaib, dan yang lain-lain. Kalau
lulus semuanya itu baru disebut peruqyah
tersertifikasi.
Coba untuk wudhu, ruqyah mandiri
dengan 3 qul, baca ayat kursi, dua ayat
terakhir surat Al-Baqoroh
Diruqyah dulu, orang diruqyah itu
bagaimana.
Saya juga diajarin, ini tekniknya kayak
gini
Nyentuh di bagian leher, urat nadi yang
terbesar.
Ketika sudah kesurupan, meruqyah di
bagian leher, peredaran darah paling besar.
Kalau misalkan kayak pencetan di bagian
kaki kayak gitu ya, tangan, itu lebih
kepada dia mendiagnosa atau mencari titik.
Mencari titik tempat syetan itu
bersembunyi.
Biasanya kita menggunakan kayu bidara
atau kalau enggak siwak. Lebih menjaga
agar tidak bersentuhan langsung.
Ruqyah ini punya SOP,
Pertama tazkiyah. Kita ajak untuk
bertaubat, segala kesyirikan, kemaksiatan,
semua dendam, di dalam hati, penyakit
hatinya harus dikeluarkan dulu. Setelah
diruqyah, semua kedzoliman harus
dibuang dan senantiasa menjalankan yang
wajib dan sunnah.
Ketika diruqyah sholatnya menjadi rajin,
rutin, bagus, sunnah-sunnahnya juga
dijalankan, dirutinkan, diterapkan di
rumah.
Kebanyakan yang diruqyah kesurupan tu
jarang karena sudah ada pemahaman
dalam diri, pembentengan dalam diri
bahwa untuk senantiasa bertaubat

321
Di SMK kesurupan massal, ada satu anak
yang memang anak ini bandel ketika
diruqyah dia nggak mau menjalankan apa
yang saya suruh. Sholatnya, terus pacaran,
sunnah-sunnahnya nggak mau, terus kata-
katanya kata-kata kotor
Ketika dia diruqyah, teriak-teriak
kesurupan.
Selesai, jinnya keluar,
Tanda-tandanya ketika diruqyah bagian
yang sakit tu kan, diruqyah, itu hilang.
Ruqyah, reaksi, terus kemudian jinnya
bilang mau keluar, terus dia keluar, terus
ditekan lagi bagian yang sakit sudah
hilang. Setelah selesai, saya tinggalin.
Saya dipanggil lagi sama gurunya.
Mungkin bercanda-canda sama temennya,
keluarlah kata-kata kasar. Tiba-tiba
kesurupan lagi.
Pengaruh dari kata-kata kasar itu ya pasti
ada
Ngeruqyah teluh juga, ruqyahnya tu rutin
seminggu sekali, setiap malam minggu.
Setiap ruqyah pesti reaksi gitu.
Dibantu dengan si pasien nanti dibantu
sama peruqyah.
Ketika kita mulai meningkatkan kapasitas
ibadah kita dalam kurung, maka membuat
benteng supaya syetan itu nggak akan
menggoda.
Tekniknya tu macem-macem. Tapi kita
lebih berpedoman kepad hadis dan Al-
Qur’an.
Teknik pukulan, pukulan kecil memang
ada tekniknya. Rasulullah pernah
menggunakan teknik pukulan ketika
meruqyah.
Seperti ditepuk-tepuk saja. Kalaupun ada
peruqyah yang keras pukulannya terlalu
semangat, totalitas
Kalau ruqyah ada. Organisasinya itu
banyak, seperti ARSYI Jogja, kemudian
QHI, kemudian Arsyada As- Syifa.
Alat sih, hanya sarung tangan.
Kalau ruqyah yang akhwat, yang
perempuan, kan tidak bersentuhan. Bisa
dengan media seperti pulpen, kayu siwak,
hp pun bisa, bantal pun bisa. Tapi lebih
pada yang khusus tu pada sarung tangan
322
yang tebal.
Ya supaya kita nggak bersentuhan secara
langsung dengan yang bukan mahram.
Yang banyak ke China-China, itu Arsyada
As-Syifa.
Kalau teknik, ada beberapa sama. Tapi ada
juga yang berbeda.
Arsada Assyifa lebih nyaman berdiri
Dengan ruqyah berdiri itu akan
melancarkan sirkulasi darah. Kemudian dia
meruqyah dengan mencet bagian sini.
Kemudian pelan-pelan direbahkan QHI
sendiri, dia lebih kepada teknik. Rehab
Hati dia lebih menggunkan
tazkiyatunnnufus. Jadi lebih penting
tazkiyah daripada ruqyahnya.
Disarankan manusia bisa bermuamalah,
berperilaku, bersikap, harus berhati-hati.
Akidahnya memang harus lurus, ibadahnya
terjaga
Kalau dia nggak mempelajari ruqyah jelas
enggak
Dia mempelajari ruqyah, teknik-tekniknya,
terus disertifikasi lulus ya otomatis jadi
peruqyah.
Tes baca Qur’annya, tajwidnya,
pengetahuannya, ibadahnya, tau seluk-
beluk dunia gaib, dan yang lain-lain. Kalau
lulus semuanya itu baru disebut peruqyah
tersertifikasi.
Alat sih, hanya sarung tangan.
Kalau ruqyah yang akhwat, yang
perempuan, kan tidak bersentuhan. Bisa
dengan media seperti pulpen, kayu siwak,
hp pun bisa, bantal pun bisa. Tapi lebih
pada yang khusus tu pada sarung tangan
yang tebal.
Ya supaya kita nggak bersentuhan secara
langsung dengan yang bukan mahram.
Orangnya penakutan
Takut hantu
Sejak kelas 2 SMK
ASPEK “Ini seperti ini kayak masukkan jin gitu
KEPRIBADIAN ya? Masukin jin ke dalam tubuh terus
dikeluarin gitu kan?”
Saya tanya
Mulai paham
Pertama saya praktekkan

323
Ketakutan mulai hilang
Gabung di ruqyah
Mak, kok ini dibuang, dibuang-buang
kayak gini mubazir gitu kan. Sedangkan
mubazir itu salah satu eee sifat syetan gitu.
Karena saya ingin jelaskan, ingin
memberitahukan kepada temen-temen
dekat saya, khususnnya orang-orang
dirumah bahwa syetan itu betul-betul ada.
Dia tidak akan pernah berhenti menggoda
manusia bagaimanapun caranya, walaupun
segala cara.
Mulai paham yang obat-obat nggak pernah
Ketika dia buat kayak begitu, saya keluar
rumaaah
Saya nggak suka
Nggak mau jadi bagian dari itu. Saya
sudah bilang ini nggak boleh nggak boleh
nggak boleh. Daripada nanti sakit hati
sendiri mending saya pergi.
Tangannya getar sendiri. Awalnya saya
gugup ya, takut. Takutnya nanti mukul, ya,
nendang, atau ngejar, atau nanti malah
matanya putih
Perasaannya ya pertama gugup, tercengang
sendiri,
Pas bacaan saya itu masih jelek pada saat
itu makhrajnya itu masih jelek, masih
hancur, tajwidnya juga masih hancur, tapi
kok bisa bereaksi
Wah luar biasa sekali Allah ini.” Saya
mulai percaya dan yakin, mulai betul-betul
yakin bahwa pertolongan Allah itu sangat
luar biasa untuk hamba-hambanya yang
ingin bertaubat. Kadang ketika orang
meruqyah terus nggak reaksi dia futur.
Berharap
Wah luar biasa sekali Allah ini.” Saya
mulai percaya dan yakin, mulai betul-betul
yakin bahwa pertolongan Allah itu sangat
luar biasa untuk hamba-hambanya yang
ingin bertaubat. Kadang ketika orang
meruqyah terus nggak reaksi dia futur.
Berharap

324
Ketika diruqyah nggak mesti harus reaksi,
yang penting ada perubahan, dari diri si
pasien, si orang yang diruqyah dan ee yang
paling penting juga ketika diruqyah itu eee
penyampaian tazkiyahnya, bukan karena
ruqyahnya. Ruqyahnya kan hanya 5 %.
Tazkiyahnya itu sekitar 80 % dari
kesembuhan.
Terapis seperti ruqyah, seperti bekam juga
itu perlu sekali, karena akan membangun
mindset,
Apakah dari kata-kata kasar itu ke
depannya menimbulkan dia orangnya
agresif, kemudian mudah marah, kalau
misalkan ada perubahan seperti itu maka
bisa dipastikan itu adalah syetan yang
masuk ke dalam tubuh.
Kita menyerupai syetan. Contoh kukunya
panjang, berkata-kata kasar, melakukan
hal-hal yang bisa menyebabkan dosa,
kemudian kita nggak sholat ya, kita nggak
beribadah, kita ee lalai
Kasus terberat kasus sihir.
Sihir dan indigo
Sihir masih ada.
Kita tidak seratus persen meyakini.
Dibantu dengan si pasien nanti dibantu
sama peruqyah.
Ketika kita mulai meningkatkan kapasitas
ibadah kita dalam kurung, maka membuat
benteng supaya syetan itu nggak akan
menggoda.
Haram
Kalau jin muslim, dia tidak akan mau
berhubungan dengan manusia sedikitpun.
Jin fasik dia kan menggoda
Kalau jin kafir, tempatnya ada di toilet.
Ulama sepakat itu.
Kata Rasulullah markas terbesar jin itu ada
tiga di gurun pasir, di lautan, kemudian di
hutan.
Kekuasaan Allah.
Pusat kendalinya ada di qolbu. Ketika dia
diruqyah oleh bacaan-bacaan al-qur’an
maka akan terasa enak bagi orang-orang.
Meskipun dia nasrani, yahudi sekalipun.

325
Dibacakan kepada orang-orang yang
beriman. Bisa menimbulkan ketakwaan,
keimanan meningkat, bahkan ia merasa
takut untuk dosa.
Semua orang sepanjang dia Muslim dan
beriman kepada Allah itu bisa jadi
peruqyah. Saya sendiri bergabung di QHI
kan karena tertarik dengan ilmu ini. Harus
tepat membaca Al-Qur’annya, tajwidnya,
makhrajnya, niatnya, yang jelas dia harus
bisa meyakini kalau ruqyah ini sebenarnya
bukan dia yang mengobati, bukan dia yang
menyembuhkan, tapi melalu perantaraan
dia lah ilmu Allah ini menjadi media
penyembuh.
Disarankan manusia bisa bermuamalah,
berperilaku, bersikap, harus berhati-hati.

326
KATEGORISASI DATA

Subjek :N Lokasi : RRI


Tanggal : 20 Maret 2017 Teknik : Wawancara Tak Terstruktur
Pukul : 13.28 - 13.44

KODE : W-1
TEMA DATA KODE
Ingin bermanfaat bagi orang lain.
Karena di sana tidak sebatas membantu
orang. Tapi di sana juga ada sisi
dakwahnya.
Pengobatan Ruqyah itu pengobatan
yang jauh dari larangan Islam.
Kita melarang untuk perdukunan, nah
Islam sudah memberi itu solusi
Tidak semua yang kita Ruqyah itu
bereaksi, atau ada kaitannya dengan
gangguan syaitan. Karena ada
kejiwaan, rumah tangga, anak bandel,
masalah-masalah kehidupan lah.
Justru dari pengalaman dan catatan
cuma satu atau dua yang benar-benar
karena gangguan syaitan. Rata-rata ya
karena ada masalah dan dia tidak
ketemu jawabannya.
Dokternya memang larinya ke
psikologis. Karena orang ke sini, kalau
LATAR ketemu peruqyah kan ada problem.
BELAKANG Kalau cemas, rata-rata larinya ke
psikolog. Nggak jauh beda saran-saran
kita dengan saran psikolog.
Belajar Ruqyah tahun 2003.
Tahun 2003 saya pertama kali
Sebetulnya bukan ke Ruqyah. Tapi ada
keinginan memang untuk Ruqyah.
Pertama kali ditarik untuk membantu
administrasi selama tiga bulan. Setelah
tiga bulan itu, istilahnya kan pemain
tunggal, yang lembaganya.
Karena dulu ada majalah. Jadi buka
klinik pelayanan Ruqyah. Jadi tiga
bulan pertama memang lagi seru-
serunya dan banyak-banyaknya. Jadi
melihat Ustadz dan teman-teman yang
lain itu kewalahan.
Setelah tiga bulan saya minta untuk
membantu. Tadinya mengamati saja.
Dari awal berkeinginan untuk bantu
Ruqyah.
327
Sehari itu bisa sampai 70 orang. Jadi
kalau sehari itu satu orang bisa sampai
dapat 15-20.
Senang sih, banyak, tapi
penanganannya justru enggak
maksimal. Karena terlalu banyak.
Karena kapasitasnya dulu memang
sedikit.
Ditambah lagi dulu ada sinetron
“Astagfirullah”. Jadi memang sangat
luar biasa dulu.
Jadi memang ada perekrutan, dulu.
Sampai sekarang.
Sekarang ada macam-macam grup.
Semuanya sebenarnya menginduk pada
ARSYI. Ada yang resmi dan ada yang
tidak resmi.
ARSYI, UF, UJ dan lainnya itu, secara
sudah lebih dulu dari mereka-mereka.
Dan kita terbantukan, ada Qur’anic
Healing, macam-macam namanya. Kita
terbantukan dengan dakwah mereka
yang sugestik. Artinya sejalan begitu.
Relatif standar
Sebagai Suami-istri tidak bisa legowo,
menerima pasangan dengan
kekurangannya. Ada juga yang medis
murni. Ada yang dua-duanya, medis
dan sihir. Ada mungkin anak bandel
apakah kesurupan, kesambet. Ada yang
benar kesambet. Ada yang anak
problem karena orang tuanya. Karena
pola asuh, teledor, karena lingkungan.
Jadi kalau dari yang terasa itu, yang
memang rutin, sebenarnya bukan
kesurupan. Jadi dampak bacaan Qur’an,
karena sering ketemu. Pada anak ini,
jadi baik. Jadi diruqyah aja, asal
anaknya mau. Alhamdulilah ada dua
anak itu.
Kata ibunya sih berubah. Ada yang
kelas lima SD berubah normal. Tadinya
emosional, jadi kalau tersinggung pasti
marah. Alhamdulilah setelah diruqyah
sudah enggak marah-marah lagi.
Padahal diruqyah ya hantam saja. Ada
yang SMK. Terakhir ketemu, ibunya
bilang sudah baikan.
Pola hidup sehat secara umum,
makanannya, pikirannya. Ditambah lagi
ibadahnya harus sehat. Sehat itu benar.
328
Karena itu nanti berdampak kepada
keyakinan kepada allah.
Ruqyah sebenarnya justru malah bukan
karena kesurupan.
Karena memang, yang menjadi kesan
ya kesurupan. Itu yang menarik dan
membikin orang heboh.
Ruqyah reaksi orang jadi teringat.
Terbangun image bahwa Ruqyah itu
kesurupan. Padahal Ruqyah itu untuk
semuanya.
Kita enggak bisa membatasi. Karena
beda dengan medis.
Berkaitan dengan pola hidup pasien
Pola hidup dia mensikapi masalah.
Atau juga tingkat ketakwaan pasien
sendiri
Mensikapi hal-hal uang dihadapi
gimana. Jadi komprehensif lah.
Kadang-kadang ada yang kita Ruqyah
itu, secara keilmuan lebih tinggi
daripada kita juga ada.
Penyakit, kalau sudah Allah kehendaki,
tidak akan belok. Baik orang yang taat
sekalipun, sudah mengerti kesehatan
sekalipun. Kalau sakit ya sakit
Kalau dia bisa mengambil hikmah itu
ya mungkin orang-orang yang baik.
Kalau caranya salah ya mungkin malah
rugi dia.
Yang heboh reaksinya. Karena
gangguan jin.
Reaksinya ada macam-macam. Ada
yang sebatas sendawa, mungkin batuk-
batuk saja, mungkin muntah-muntah.
Gerak tapi masih bisa dikendalikan.
Kalau sudah mungkin kita sudah
enggak kuat, biasanya kita mungkin
kita memanggil teman.
Aturannya
Orang Indonesia itu kan tidak cepat-
cepat paten.
Jadi cepat. Dipatenkan dan pemerintah
ikut berperan juga membantu. Itu di
Indonesia. Mungkin sudah. Cuma
enggak tahu gimana itu regulasinya.
Jadi kurang populer. Mungkin karena
mayoritas, jadi enggak kaget.
Nggak populer yang penting kita jalan
terus. Populer khawatirnya justru gini.
329
Ada dua sisi. Bagus untuk syi’ar-nya,
khawatirnya kalau Ruqyah itu nanti,
dianggap peruqyah segala-galanya juga
enggak bagus. Jadi ketergantungan
kepada orang. Jadi intinya berjalan aja
apa adanya. Sambil terus aksi.
Rata-rata sebelum Ruqyah memang
guru ngaji.
Ada ngajar bahasa arab, tentang ke-
Islam-an. Ngajar Quran. Jadi tidak
mendadak terjun Ruqyahnya. Kalau
mungkin kawan-kawan yang baru-baru
kayaknya begitu. Ada Ruqyah, tertarik
belajar Ruqyah. Kalau kita dulu guru
ngaji.
Sukanya kalau disambut dengan ramah
oleh pasien atau keluarga. Kalau duka,
apa yah, duka itu hampir sama kali,
enggak duka banget sih. Kita udah
janjian gitu, kebetulan kan sudah di
kantor, sudah tinggal deket rumahnya,
kita telpon dulu, ternyata dibatalin.
Fokus di sini.
Puasa. Ini orang kayaknya khasiatnya
apa. Tentang rumah tangga. Anak-anak
harus tahu juga. Orang tua. Terus
sedikit-banyak tahu tentang medis,
misalnya. Walaupun enggak detail, tapi
awal-awalnya. Herbal. Kayaknya
masalah ini solusinya ini. Kita belajar
Fiqih Keluarga juga. Jadi enggak harus
sebatas Ruqyah saja yang dibaca.
Karena perlu ilmu yang luas. Karena
yang baik-baik kadang-kadang kita
ceritakan kepada teman lainnya. Jadi
sebenarnya bisa jadi dokter juga, terapis
juga, psikolog juga
Mungkin khawatir. Namanya
perempuan. Nanti kalau keganggu
gimana. Kalau diikuti ke rumah.
Karena sangat mungkin peruqyah itu
akan diserang.
Ya mungkin diteror. Macam-macam.
Dibikin sakit.
Wajarlah kalau istri dan keluarga itu
takut. Karena kita kan berhadapan
dengan tidak hanya yang bisa saja.
Karena kalau reaksi berat kan, dianggap
heboh, mungkin teriak-teriak. Kan itu
sangat mungkin menyerang kita atau
menyerang keluarga. Karena beberapa
330
teman juga yang mengalami. Hingga ke
istrinya. Ke anaknya. Akhirnya dia
keder juga. Akhirnya berhenti ruqyah.
Enggak meruqyah lagi. Karena terornya
ke situ. Atau kalau ke fisik dibikin
kalutlah.
Nyaman aja. Ya itu tadi. Kalau pingin
ahli, satu itulah tekuni.
Kalau di kantor mengapa kita tarif,
karena memang operasional kantor juga
pasti. Kita punya karyawan yang
enggak mungkin kita gaji dengan
seikhlasnya. Listrik. Telpon. Ngontrak.
Dulu awal-awal jasa Ruqyah itu
seikhlasnya. Tapi ternyata enggak
menutup dengan operasional.
Layanan ke rumah juga beda
Ada beban tambahan. Disepakati.
Kalau secara langsung enggak. Karena
rapatnya enggak ikut. Waktu ada rapat
sih tahu. Cuma saya enggak datang,
ngurusi ini. Cuma tahu aja di sana mau
mendirikan ARSYI. Saya ngertilah.
Saya bendaharanya sampai sekarang.
Saya bendahara keduanya. Sebelumnya
kan istri UF. Tapi udah meninggal.
Saya terusin. Jadi nerusin ini resmi
enggak resmi.
Kenapa kok dibentuk Asosiasi? Karena
selama ini kan banyak peruqyah yang
lepas gitu. Kenapa jadi Asosisasi, karna
sudah banyak, kita ingin peruqyah itu
ternilai secara hukum. Karena ada
kasus peruqyah dipidana, karena
mungkin keluarganya enggak terima.
Sertifikasi ada, disepakati.
Sebenarnya semua induknya ke
ARSYI, tapi ada yang belum dapat
sertifikat.
Mengajukan lah. Bisa personal atau
komunitas. Bisa juga komunitas ada
pelatihan. Kita yang isi, dari ARSYI.
Nanti ujian. Ada tes tulis. Tentang
Ruqyah-meruqyah. Juga tentang Al-
Qur’an. Terus pegalaman selama ini
yang pernah ditangani. Intinya tes tulis.
Dan yang paling pokok bacaan Quran.
Mungkin pengetahuannya bagus. Tapi
kalau bacaan Qurannya tidak bagus, ya
pending dulu.
331
Kalau bacaan yang lain kan bisa sambil
lalu. Tapi kalau Quran enggak bisa.
Quran harus dikuasi dulu. Embahnya
ilmu.
‘Ain
Kita arahkah pada yang benar.
2007 atau 2008.
Ustadz tahun 2003 masih di majalah
itu. Menjadi redaktur gitu. Oh, lebih
dulu dari pada ARSYI terbentuk. Benar
saja UF bilang kalau termasuk
foundernya ARSYI gitu. UA.
Foundernya beliau lah.
Tim berarti.
Kita melarang untuk perdukunan, nah
Islam sudah memberi itu solusi
Kalau cemas, rata-rata larinya ke
psikolog. Nggak jauh beda saran-saran
kita dengan saran psikolog.
ARSYI, UF, UJ dan lainnya itu, secara
sudah lebih dulu dari mereka-mereka.
Dan kita terbantukan, ada Qur’anic
Healing, macam-macam namanya. Kita
terbantukan dengan dakwah mereka
yang sugestik. Artinya sejalan begitu.
Yang terkesan itu justru malah orang
stress. Bukan di kantor malahan, di
merak
Kita dibawa keluarganya. “Ini ada adik
saya. Pingin tahu apakah karena murni
ASPEK stress atau gangguan jin.” Dan saya
KEAHLIAN belum pernah meruqyah…, itu pertama
kali, pede aja gitu.
Itu diambil dari rumah sakit Sumber
Waras. RSJ. Kalau menurut cerita, anak
itu kerja. Entah, karena ada konflik
dibuang. Kemudian ditemukan di
hutan. Logikanya stres. Sampai tempat
sana, saya tanya, ke Ustadz sana.
Ustadz gimana ini, saya belum tahu
caranya? ”Udah kamu baca saja.
Enggak usah diapa-apain.” Karena
ketika ngambil itu ada empat orang
yang dampingi. Kalau enggak bisa
ngamuk itu. Jadi kita baca saja. Intinya
sih enggak kenapa-kenapa. Lebih ke
psikisnya yang bermasalah. Mungkin
karena tertekan aja. Tapi saat itu, pas
dibaca itu keringatan dia. Karena saya

332
belum banyak pengalaman, ya enggak
apa-apalah. Setelah itu yaudah. Itu
pasien saya pertama yang sakit jiwa.
Deg-degan. Kalau, enggak reaksi ya
alhamdulillah. Ya kalau ada aksi,
ngamuk, kita juga cemas nanti gimana-
gimana. Tapi alhamdulillah sih enggak
apa-apa.
Orang kadang hanya pingin tahu, jadi
sebenarnya sakit saya ini apa sih.
Pingin tahu sesungguhnya, apakah
murni medis. Atau ada hal yang lain.
Ruqyah itu rahasia.
Sebelum atau sesudahnya.
Tergantung masalah yang dia
sampaikan.
Lebih ke mendeteksi. Tapi memang
secara praktik hampir sama. Karena
memang, kalau pasien pingin konseling
lebih dalam ya kita layani. Enggak bisa
kita target
Yang penting dia puas.
Tentang masalahnya. Secara umum
sholat.
Ya gimana mau sembuh, kan sembuh
itu tidak hanya sembuh penyakitnya
saja. Ketika enggak Sholat itukan sakit
orangnya, secara rohani orang sakit.
Sholat itu menjadi pertanyaan yang
pasti kita pertanyakan. Tentang Sholat,
tentang benda-benda keramat.
Meskipun orang ini tidak kesurupan,
tapi benda-benda itu harus free.
Ruqyah itu tidak sekadar membantu
orang sakit saja. Tetapi juga membantu
penyakit akidahnya, penyakit
ibadahnya. Jadi kita ajak seorang
muslim itu harus akidahnya lurus.
Gimana ibadahnya, sholatnya
sederhana.
Bisa ngaji atau enggak?
Doa-doanya. Jadi tidak hanya sebatas
sembuh, selesai. Tapi ibadahnya
enggak.
Kalau pingin ahli kan harus satu itu
ditekuni.
Kalau gini kan dakwah. Dakwah
personal.
Kita itu membantu bagaimana sikap
manusia secara umum.
333
Ruqyah itu istilahnya; For All. Untuk
semuanya. Yang penting untuk
kebaikan.
Ruqyah ini sebenarnya adalah
kekuasaan Allah.
Ruqyah For All, tapi yang boleh untuk
kebaikan. Tapi untuk yang
bertentangan dengan Allah yang
enggak bisa. Ruqyah rumah, kendaraan,
lahan, pabrik, gedung. Kan pada intinya
gini, kalau kita melarang ke dukun,
Islam itu sudah ada solusinya. Ya
dengan Ruqyah itu.
Produk langsung. Mengamati langsung.
Belajar otodidak, baca-baca. Diskusi
kalau sedang istirahat dengan teman
yang sudah terjun duluan.
Kita karena sebelumnya guru-guru
ngaji jadi ya familiar dengan bacaan-
bacaan itu. Kemudian keberanian
membacakan ke orang lain. Karena ini
teknik pengobatan, kita baca-baca
buku, apa yang harus dilakukan, ketika
bacaan itu bereaksi atau tidak. Apa
yang ditanyakan. Nanti kalau ada reaksi
bagaimana. Kita juga melihat pada
yang sudah terjun ke Ruqyah duluan
gimana caranya. Kalau bacaan kita
tinggal menghafal atau menambah
hafalan. Menjaga ibadah-ibadah yang
disunnahkan.
Harusnya iya. Tapi memang rata-rata
yang awal-awal otodidak, baca buku.
Buku-buku yang terbitan Timur
Tengah, bahasa arab langsung. Karena
mereka-mereka yang duluan. Lalu kita
populerkan di sini.
Kantor, masjid, rumah, atau arisan
keluarga. Manfaat quran untuk
kesehatan.
Kalau orang tua sih enggak apa-apa.
Biasanya. Karena istri mendukung.
Enggak.
Kita sekolah di sekolahnya orang arab.
Saya sih enggak mondok. Cuma
sekolahnya itu ada pesantren dan di situ
ada menerjemahkan al-qur’an. Jadi
dengan sendirinya paham sebagian
besar kitab-kitab kuning. Kitab gundul.
Di Ngawi. Terus lanjut di sekolahnya
334
orang arab. Di ARSYI, Salemba sana.
Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab.
Kalau dari orang tua enggak ada
masalah. Waktu sudah nikah, istri
sempat, “Enggak usahlah”. Suruh jadi
guru aja. Tapi saya pingin fokus aja ke
Ruqyah. Enggak tahu. Senang aja.
Lebih mengarah pada praktik
Qur’annya.
Ada juga yang memang ingin terapi
Ruqyah.
Kalau dari cerita kita kan bisa lihat.
Karena ruqyah itu kan tidak merasa, ini
orang dari gangguan jin atau bukan.
Tapi dari cerita kita kan bisa
simpulkan, kemungkinan.
Kemungkinan reaksi, tapi setelah kita
ruqyah anteng saja. Atau kayaknya
enggak reaksi, tetapi ternyata reaksi.
Jadi kita pun enggak ngerti. Itu yang
pertama kali. Selanjutnya macam-
macam.
Ya pokoknya pingin dengar Qur’an
saja. Karena dia merasakan kalau
dengar Quran nyaman.
Kalau cemas, rata-rata larinya ke
psikolog. Nggak jauh beda saran-saran
kita dengan saran psikolog.
ASPEK Tidak semua yang kita Ruqyah itu
KETERAMPILAN bereaksi, atau ada kaitannya dengan
gangguan syaitan. Karena ada
kejiwaan, rumah tangga, anak bandel,
masalah-masalah kehidupan lah.
Pada intinya dia ke sini kan pingin
bantuannya. Kita Ruqyah saja. Kita
baca saja.
Ada yang karena masalah keluarga
Sebagai Suami-istri tidak bisa legowo,
menerima pasangan dengan
kekurangannya. Ada juga yang medis
murni. Ada yang dua-duanya, medis
dan sihir. Ada mungkin anak bandel
apakah kesurupan, kesambet. Ada yang
benar kesambet. Ada yang anak
problem karena orang tuanya. Karena
pola asuh, teledor, karena lingkungan.
Jadi kalau dari yang terasa itu, yang
memang rutin, sebenarnya bukan
kesurupan. Jadi dampak bacaan Qur’an,
karena sering ketemu. Pada anak ini,
335
jadi baik. Jadi diruqyah aja, asal
anaknya mau. Alhamdulilah ada dua
anak itu.
Kata ibunya sih berubah. Ada yang
kelas lima SD berubah normal. Tadinya
emosional, jadi kalau tersinggung pasti
marah. Alhamdulilah setelah diruqyah
sudah enggak marah-marah lagi.
Padahal diruqyah ya hantam saja. Ada
yang SMK. Terakhir ketemu, ibunya
bilang sudah baikan.
Udah merasakan manfaat Quran ketika
diperdengarkan.
Kita intinya pasien, duduk, berbaring,
atau gimana nyamannya, kita mulai
baca. Biasanya mulai kita tanya
keluhannya apa. Kadang-kadang
diskusinya sebelum Ruqyah lebih lama,
atau setelahnya. Tergantung masalah
yang disampaikan itu.
Jadi, fleksibel lah. Kita baca. Ya nanti,
tinggal dilihat pengaruh. Kalau standar
itu 15-20 menit. Baca aja itu. Kalau
reaksi bisa lebih. Suka lebih lama.
Relatif satu jam.
Kalau reaksi, kalau bacaan kita pilih-
pilih. Jadi misalnya, baca ini
berdampak, baca yang lain tidak. Jadi
ya kita ulang-ulang. Yang mana saja
yang kita anggap berpengaruh besar.
Nanti dibantu dengan tepukan atau
tekanan titik-titik refleksi. Karena kan
Syaitan itu ada di aliran darah. Kita
bantu di titik-titik refleksi itu untuk
Syaitan cepat keluar. Tapi kadang-
kadang juga tidak berdampak, tapi terus
kita baca lagi-baca lagi. Kita kan
enggak ngerti di dalam itu gimana-
gimana. Mari kita baca. Kalau sudah
enakan kita cukupkan. Kita ulang lagi
misalnya di hari lain. Atau emang udah.
Sebelum atau sesudahnya.
Tergantung masalah yang dia
sampaikan.
Lebih ke mendeteksi. Tapi memang
secara praktik hampir sama. Karena
memang, kalau pasien pingin konseling
lebih dalam ya kita layani. Enggak bisa
kita target
Tentang masalahnya. Secara umum
336
sholat.
Kalau enggak kenapa-kenapa ya kita
Ruqyah saja.
Kita ngikuti apa yang sudah dilakukan
oleh UF
Secara fisik, tindakan fisik, dipegang
bagian mana supaya gerakannya tidak
banyak. Supaya gerakannya tidak
melebar. Istilahnya dipersempit
gerakannya. Atau juga kita minta
tolong ke keluarganya, atau pasien yang
lain yang belum kita terapi waktu itu.
Laki-laki dengan laki-laki, begitu juga
dengan perempuan. Dipegang dengkul,
siku, tabrakkan ke lantai. Jadi
gerakannya terbatas.
Boleh saja. Tapi enggak efektif.
Kecuali dia bisa terapi sendiri.
Harus ada pendampingan.
Kan gurunya tinggal milih aja. Kan
pada intinya bacaannya baik, bacakan,
perdengarkan.
Ketika melayani pasien kadang-kadang,
enggak bisa dipukul rata, standar itu
enggak bisa.
Kalau Ruqyah berbeda-beda. Artinya
secara penanganan, kalau bacaannya
sama, tapi teknisnya bisa berbeda.
Yang di lapangan itulah yang lebih
paham. Kalau secara hukum asalnya,
itu apa istilahnya, akan sangat mungkin
keluar dari aturan. Tapi kalau dia
paham aturan-aturan dari Ruqyah,
insyaallah enggak.
Karena kalau sudah lapangan itu begitu.
Kita kadang-kadang SOP enggak
kepakai, kalau sudah ketemu pasien.
Jadi kadang-kadang dalam situasi
tertentu SOP itu formalitas.
Yang penting enggak keluar dari aturan
yang baku.
Sebaiknya ada pendampingnya. Terus
pakai tutup aurat, kalau mungkin pakai
baju longgar. Tapi kadang-kadang
pasien ke sini pakai pakaian seadanya.
Memang sebaiknya perempuan-
perempuan, tapi peruqyah perempuan
memang jarang.
Kita anjurkan ambil bekas minumnya,
makannya, duduknya. Diambil atau
337
diusap.
Semua yang ke Rumah Ruqyah kita
Ruqyah.
Sakit medis, ini memang harus ke
Bekam, ini harus ke dokter. Jadi enggak
melupakan
Ingin bermanfaat bagi orang lain.
Yang terkesan itu justru malah orang
stress. Bukan di kantor malahan, di
merak
Deg-degan. Kalau, enggak reaksi ya
alhamdulillah. Ya kalau ada aksi,
ngamuk, kita juga cemas nanti gimana-
gimana. Tapi alhamdulillah sih enggak
apa-apa.
Agak ada kekhawatiran kalau tiba-tiba
ngamuk.
Ya pokoknya pingin dengar Qur’an
saja. Karena dia merasakan kalau
dengar Quran nyaman.
Kalau berat bagi kami sih enggak ada.
Karena bagi kami mungkin usaha aja.
Karena kesembuhan bukan milik kita.
Yang penting dia puas.
Kalau bacaan orangnya baik, dan
berani, intinya itu. Ya silakan.
ASPEK Enggak kita pikirin. Kan kita
KEPRIBADIAN membantu orang. Jadi kita enggak
khawatir. Kalau khawatir, kayak kita
enggak yakin sama allah.
Ya Allah yang gaji. Yang penting kita
mau bekerja atau enggak.
Terserah mau kasi berapa misalnya.
Ada yang memang dia memaksa
Kalau yang saya alami sendiri, setelah
diruqyah itu malah bersyukur mereka.
Karena jarang-jarang orang dingajiin
kemudian meninggal. Malah senang.
Memprogram khusnul khotimah.
Karena kalau meninggal itu akhir yang
didengar ucapan yang baik, kan senang
keluarga. Itu karenanya dibentuk
asosiasi. Kode etik yang disepakati,
biar enggak beda-beda. Pada intinya
mereka-mereka malah setuju
Kalau memang kita tahu, kalau ada link
kepada yang berseteru itu, biasanya
dinasehati.
Lebih didengar omongannya. Kalau ada
338
konflik atau apa langsung dirembug
atau apa. Atau ditegur
Ya kita salut. Karena yang lain enggak
pernah berani. Dia ditantang ayo, kalau
mau debat tentang apa. Berani. Kalau
ada kesalahan langsung ditegur. Karena
kan ya begitu sifat beliau.

339
KATEGORISASI DATA

Subjek : UJ Lokasi : RRI


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.52 - 12.05

KODE : W-1
TEMA DATA KODE
Ruqyah ini bagian dakwah, menghafal
al-qur’an, membaca al-qur’an, berdoa,
mengajak orang kembali pada tauhid.
Bagian daripada gerakan untuk
mengembalikan masyarakat kita kepada
tauhid. Gerakan tauhid, insyaallah juga
menyadarkan masyarakat kita untuk
menyongsong kebangkitannya.
Rata-rata orang yang ruqyah itu kan dia
LATAR
memang lagi butuh
BELAKANG
Setelah dapat solusi yang tepat,
merasakan manfaatnya, dia percaya itu.
Dan percaya kepada kita
Sudah jadi pilihan karena ini sudah
menjadi agama itu sendiri. Dan, masih
jarang orang yang mendalaminya
Yayasan Rumah Ruqyah Indonesia ini.
Kita buat juga asosiasi ruqyah. Biar
untuk mempercepat perkembangan
ruqyah ini.
Banyak orang yang mencibir, atau
menghalangi
Dia datang pakai jilbab rapi, saat
diruqyah dia reaksi jinnya ngaku non-
muslim, kemudian dia mau masuk Islam
jin itu. Setelah selesai, biasa untuk
menyadarkan, kita panggil misalnya,
karena dia perempuan, “Mbak
istighfar.” Maaf, saya Kristen. Oh gitu?
Iya enggak apa-apa. Karena pakai
jilbab, kita enggak tahu.
Kehidupan agamanya beliau berubah
total
Anak itu biasanya dapat warisan dari
leluhurnya.
Leluhurnya yang dulu punya. Dia
khadam, atau apa, penjagaan dari jin.
Kemudian jin itu turun ke anak-
cucunya, begitu.
Jadi, sampai akhirnya jin itu
menunjukkan si anak itu tentang
sesuatu.
340
Hilang
Firasat itu sesuatu ilham dari Allah
Kalau orang yang dapat bisikan jin itu
tidak hanya sekali-duakali, tapi sering
sekali.
Firasat mirip dengan karomah, tidak
belajar, tidak tahu sebelumnya, tapi
spontanitas dapat
Tidak bisa diulang lagi
Karomah itu tidak bisa dipelajari. Kalau
sihir, bisa dipelajari
Tidak bisa diwariskan atau diturunkan
Ghaib ini apa? Semua yang diberitakan
oleh Allah dan Rasulullah namun panca
indra itu tidak menjangkaunya.
Kalau untuk di universitas, ini di awal-
awal kita sudah mengadakan kerjasama
dengan mahasiswa-mahasiswa itu
sering
Bahwa setiap keluarga muslim itu harus
ada yang mengerti tentang ruqyah. Kita
berharap setiap dalam satu rumah itu
ada yang mengerti tentang masalah
ghaib gitu.
Sehingga mereka tidak tertipu oleh
kedok-kedok orang.
Paham tentang ruqyah. Biar tidak
terjerumus pada tadi, ke ilmu-ilmu
kanuragan, yang intinya nanti menuju
pada kesyirikan, ke sihir
Tujuh hal yang menghancurkan dalam
Hadits Nabi, pertama adalah syirik,
kedua sihir, dan seterusnya. Seperti
makan riba, makan ee harta anak yatim,
kemudian berpaling dari tempat jihad,
menuduh orang yang baik-baik
melakukan perbuatan zina.
ASPEK Pengertian ruqyah
KEAHLIAN Syarat-syaratnya, cara-caranya,
kemudian ciri-ciri orang yang perlu
diruqyah seperti apa, dan menjadi
peruqyah yang baik itu seperti apa
Kalau memang dia itu pingin
melegalkan dan perlu surat-surat,
biasanya akan minta ke kita.
Ujian. Nanti kalau lulus ya kita kasih
sertifikat.
Bukti
Profesional
341
Cita-cita kedepannya kita membuat
pendidikan semacam di dua atau
minimal D2 lah.
Lebih seragam. Artinya pemahamannya
juga lebih mendalam. Dari sisi qur’an-
nya
Klasifikasi ada medis dan non-medis.
Selama itu peruqyah itu menjalankan
dengan aturan yang benar,
alhamdulillah mereka juga saudara kita.
Bilamana sudah terlalu jauh dari pakem
atau SOP yang kita terapkan ya kita kan
evaluasi keanggotaannya.
Kita pada hasbunallah, hasbunallah.
Karena dari awal tujuan kita bukan
untuk memusuhi mereka. Tapi
mendakwahi.
Anak itu biasanya dapat warisan dari
leluhurnya.
Leluhurnya yang dulu punya. Dia
khadam, atau apa, penjagaan dari jin.
Kemudian jin itu turun ke anak-
cucunya, begitu.
Jadi, sampai akhirnya jin itu
menunjukkan si anak itu tentang
sesuatu.
Saya mengisi acara-acara di kampus-
kampus
Saya pernah ke luar negeri. Ke
Australia dua kali untuk memberikan
training-training ruqyah.
Kalau untuk di universitas, ini di awal-
awal kita sudah mengadakan kerjasama
dengan mahasiswa-mahasiswa itu
sering
Ruqyah ini bagian dakwah, menghafal
Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an,
ASPEK berdoa, mengajak orang kembali pada
KETERAMPILAN tauhid.
Pelatihan
Pemahaman tentang aqidah
Pemahaman tentang masalah hal-hal
ghaib.
Peruqyah itu dia muslim, dia berakidah
benar, lurus, kemudian dia bisa ngaji,
baca Al-Qur’an, kemudian dia punya
keberanian, dan tentunya dia juga punya
amalan yang sudah rutin.
Sedikit-banyak harus mengetahui
tentang ilmu kejiwaan
342
Kita banyak membaca juga bagaimana
membaca karakter orang
Ujian
Kita pada hasbunallah, hasbunallah.
Karena dari awal tujuan kita bukan
untuk memusuhi mereka. Tapi
mendakwahi.
Baca Alfatihah, baca Ayat Kursi, baca;
subhanallah walhamdulillah allahu
akbar lalillaha illah wahdahu laa
syakalah lahul mulku walahul hamdu
wahuwa ‘ala kully syain qodir.
Bahwa setiap keluarga muslim itu harus
ada yang mengerti tentang ruqyah. Kita
berharap setiap dalam satu rumah itu
ada yang mengerti tentang masalah
ghaib gitu.
Bagian daripada gerakan untuk
ASPEK
mengembalikan masyarakat kita kepada
KEPRIBADIAN
tauhid. Gerakan tauhid, insyaallah juga
menyadarkan masyarakat kita untuk
menyongsong kebangkitannya.
Rata-rata orang yang ruqyah itu kan dia
memang lagi butuh
Setelah dapat solusi yang tepat,
merasakan manfaatnya, dia percaya itu.
Dan percaya kepada kita
Masih tetap ngajar. Masih pengajian.
Gaya hidup
Kalau kita menghidupkan Al-Qur’an,
meghidupkan Sunnah Nabi itu enggak
akan kelaparan, enggak akan miskin
Muslim
Bisa baca Al-Qur’an. Kemudian
berakidah yang benar, yang lurus. Yang
tidak ada kesyirikan di dalamnya
Punya keberanian
Ada kemauan dan keberanian
Tidak pikirkan.
Ini adalah kebenaran
Apabila teknik-teknik itu masih bisa
ditolerir,
Kita berikan toleransi.
Kasihan
Ingin mempraktikkan ruqyah
Kita pada hasbunallah, hasbunallah.
Karena dari awal tujuan kita bukan
untuk memusuhi mereka. Tapi
mendakwahi.
343
Kita tidak mengkhususkan untuk pasien
itu yang muslim. Banyak juga ada orang
agama lain, dari kristen, dari katolik,
dari konghucu, dari budhha, ada.
Kegembiraan yang di, yang kita alami
di situ.
Iman.
Karena Al-Qur’an dan Sunnah
Jalan dakwah
Jalan dakwah kita adalah tauhid, dengan
mengendarai ruqyah ini. Sarananya
adalah ruqyah ini
Kalau jalan hidup kan namanya, ya
agama ini
Saya ingin mengajak orang pada
kebaikan dengan melalui ruqyah ini.
Saya mengisi acara-acara di kampus-
kampus
Saya pernah ke luar negeri. Ke
Australia dua kali untuk memberikan
training-training ruqyah.
Kalau untuk di universitas, ini di awal-
awal kita sudah mengadakan kerjasama
dengan mahasiswa-mahasiswa itu
sering
Bahwa setiap keluarga muslim itu harus
ada yang mengerti tentang ruqyah. Kita
berharap setiap dalam satu rumah itu
ada yang mengerti tentang masalah
ghaib gitu.
Sehingga mereka tidak tertipu oleh
kedok-kedok orang.
Paham tentang ruqyah. Biar tidak
terjerumus pada tadi, ke ilmu-ilmu
kanuragan, yang intinya nanti menuju
pada kesyirikan, ke sihir
Tujuh hal yang menghancurkan dalam
Hadits Nabi, pertama adalah syirik,
kedua sihir, dan seterusnya. Seperti
makan riba, makan ee harta anak yatim,
kemudian berpaling dari tempat jihad,
menuduh orang yang baik-baik
melakukan perbuatan zina.

344
KATEGORISASI DATA

Subjek : UF Lokasi : BRH Center


Tanggal : 22 Maret 2017 Teknik : Wawancara Semi Terstruktur
Pukul : 10.52 - 12.05

KODE : W-1
TEMA DATA KODE
LATAR Sejak awal saya tidak menekuni ruqyah
BELAKANG Terpanggil untuk menangani kasus
Ketika ada orang kesurupan, saya yakin
dengan dibacakan ayat kursi, dibacakan
surah Al Ikhlas, Falaq, An Naas setannya
akan pergi,
Maka akhirnya kemudian, ya udah,
berarti ini bantuan jin, begitu. Mereka
kaget begitu. Terus saya katakan, “Masa
kalau itu dari Allah, masa bisa untuk
melukai saudara sesama muslim?”
Kemudian, ee, saya tanya, “Apakah ada,
enggak mimpi-mimpi buruk?” “Ohya.
Sering.” Jelas gangguan jin itu.
Mereka yang belajar ilmu seperti itu-itu
biasanya itu mimpi-mimpi buruk.
Kemudian setelah itu, ya udah diruqyah
saja. Ternyata ketika diruqyah baru baca
Al Fatihah udah reaksi
Akhirnya, memberitahu teman-temannya
untuk bertobat kepada Allah.
Meninggalkan ilmu-ilmu tenaga
dalamnya. Akhirnya teman-teman
seperguruannya itu diajak semuanya.
Menyebarlah ruqyah ini adalah untuk
membersihkan ilmu-ilmu setan.
Tahun ‘95
Saya belajar ruqyah memang sebelum
pulang saya mendapatkan doa-doa
tentang Ruqyah Syar’i yang ini dari
ustadz saya
Syekh Abdullah Al ‘idan dan juga Syekh
Dr. Fadlil Hasan Khamanda, dari
Baghdad
Secara pribadi diberi
Ijazah doa-doa untuk diamalkan. Untuk
pembentengan diri. Doa-doa penjagaan
untuk apa, memberikan, melatih jiwa.
Dan juga saya telah praktik buka ini juga
terus
Mereka juga selalu merekomendasikan
kalau ada keluarga yang kena gangguan
345
mereka rekomendasikan ke saya.
Ijazah juga dari Syekh Abdul Mubarok
ARSYI karena banyak orang yang
belajar kepada saya. Kemudian mereka
itu kan tersebar di berbagai daerah di
Indonesia.
2001
Wawancara dengan Majalah Thibbun
Nabawi tentang Ruqyah Syar’iyyah itu.
Kemudian dari situ banyak yang nelpon
untuk ruqyah itu. Akhirnya 2002 itu
bikin Majalah Ghaib.
Dari situ menyebarlah para peruqyah dan
para praktisi ruqyah di berbagai daerah
di Indonesia dan banyak yang belajar.
Peruqyah syar’iyyah ini sebagai terapi
utama dalam menghadapi berbagai
macam kasus-kasus gangguan jin
Termasuk juga sihir gitu ya. Di samping
itu ada juga orang-orang yang numpang
tenarnya ruqyah syar’iyyah ini, itu para
dukun, menggunakan nama ruqyah.
Padahal praktiknya adalah perdukunan.
Ditayangkan waktu sinema
Astaghfirullah oleh SCTV. Itu booming
ruqyah lagi di berbagai macam daerah.
Dan banyak dukun-dukun yang bertobat.
Dukun yang memanfaatkan ketenaran
ruqyah.
Banyak kasus-kasus masyarakat yang
tertipu oleh dukun.
Kesurupan
Diruqyah aja
Sakit medis, dalam kondisi koma, ya
udah diruqyah aja
Yang ditangani itu ada suka medis
Kami turunkan Al Quran sebagai
kesembuhan dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman
Kesembuhan itu bukan obat, kalau obat
belum tentu membuat kesembuhan
Kesembuhan bisa jadi tanpa obat. Maka
dengan dibacakan, kalau dalam terapi
modern dikatakan Sound Healing.
Kalau dalam Islam ya Sound Healing-
nya dengan mendengarkan Al Quran,
atau membaca Al Quran, membaca doa-
doa kesembuhan, termasuk juga
membaca dzikir-dzikir, Asmaul Husna,
346
yang kita ajarkan
Kita pilih berdasarkan, pertama; pilihan
Rasulullah SAW, kemudian para ulama.
Kemudian karena kasusnya kebanyakan
itu banyak kasus gangguan maka ayat-
ayat yang berkaitan dengan gangguan itu
yang kita pilih.
Secara umum semua ayat memberikan
dampak baik kepada manusia. Ketika
jinnya bandel maka kita berikan ayat
tentang azab, baru kerasa tersiksa. Lebih
tersiksa. Meskipun baca al fatihah udah
kepanasan,
Setan kan tidak suka kalau orang
mendapatkan petunjuk Allah
Saya memberikan pelayanan ruqyah ini
secara rutin
Orang yang belajar agar mereka bisa
memberikan pelayanan kepada
masyarakat
Ruqyah ini sebagai terapi utama
berdasarkan, banyak Hadits ya
bagaimana ketika Rasulullah SAW
ketika sakit, datanglah Jibril meruqyah
Nabi.
Artinya, kalau Jibril sampai datang,
kemudian memberikan teknik ruqyah, ini
kan berarti kan terapi utama dari Allah.
Ruqyah dan bekam ini adalah terapi
utama dalam Islam
Kita sampaikan, ini apa, mengisi data ini
kan ada keluhannya apa
Seperti rekam medis
Ruqyah ini sebagai terapi utama
berdasarkan, banyak Hadits ya
bagaimana ketika Rasulullah SAW
ketika sakit, datanglah Jibril meruqyah
Nabi.
Artinya, kalau Jibril sampai datang,
kemudian memberikan teknik ruqyah, ini
kan berarti kan terapi utama dari Allah.
Ruqyah dan bekam ini adalah terapi
utama dalam Islam
’95 itu sudah aktif.
Tapi ‘94 sudah ada, tapi satu dua.
Waktu kuliah saya juga sudah meruqyah
saya. Di Jakarta itu udah ada pasien
ruqyah itu ada preman yang kesurupan
Kemudian tengah malam ketok pintu

347
saya kan, dikenal ustadz yang ngajar
TPA
Allah tidak akan memberikan beban
kepada seseorang kecuali yang dia
sanggupi. Kalau bapak mengatakan
berat, berarti bapak punya potensi, punya
power yang lebih dari itu. Sanggup
menghadapinya. Berarti kan enggak
berat kan ya?”
“Apa amalannya seperti ini?”,
ditunjukkan. “Loh, yang seperti ini
bukan milik Islam ini,” saya bilang.
Meskipun itu adalah bacaan ayat Al
Quran, tetapi ini sudah cara-caranya
enggak benar.
Maka akhirnya kemudian, ya udah,
berarti ini bantuan jin, begitu. Mereka
kaget begitu. Terus saya katakan, “Masa
kalau itu dari Allah, masa bisa untuk
ASPEK melukai saudara sesama muslim?”
KEAHLIAN Kemudian, ee, saya tanya, “Apakah ada,
enggak mimpi-mimpi buruk?” “Ohya.
Sering.” Jelas gangguan jin itu.
Mereka yang belajar ilmu seperti itu-itu
biasanya itu mimpi-mimpi buruk.
Kemudian setelah itu, ya udah diruqyah
saja. Ternyata ketika diruqyah baru baca
Al Fatihah udah reaksi
Mengajar di Pesantren Mahasiswa Darul
Qiro’
Pesantren mahasiswa uii,
Ru’sun mikhat
Ngajar di majlis taklim-majlis di
beberapa tempat.
Mengajar
Pelatihan, memberikan pendidikan, dan
juga sertifikasi.
Di berbagai daerah akhirnya kita bikin
cabang-cabang Ruqyah Syar’iyyah.
Cabang-cabang sesuai dengan standar
ARSYI pusat.
Kita pilih berdasarkan, pertama; pilihan
Rasulullah SAW, kemudian para ulama.
Kemudian karena kasusnya kebanyakan
itu banyak kasus gangguan maka ayat-
ayat yang berkaitan dengan gangguan itu
yang kita pilih.
Secara umum semua ayat memberikann
dampak baik kepada manusia. Ketika
348
jinnya bandel maka kita berikan ayat
tentang azab, baru kerasa tersiksa. Lebih
tersiksa. Meskipun baca al fatihah udah
kepanasan,
Kemudian tengah malam ketok pintu
saya kan, dikenal ustadz yang ngajar
TPA
Tazkiyah itu adalah pembersihan jiwa.
Tazkiyatunnafs, maka sebelum ruqyah
itu diajak beristighfar, bertaubat dulu,
jadi istighfar-taubat kan pembersihan
jiwa.
Karena orang yang membersihkan jiwa
itu dijamin sukses.
Salah satu teknik
Saya memotivasi keimanan pasien.
Saya sudah menyampaikan di materi
tentang syar’iyyah terhadap penyakit, di
Fakultas Kedokteran saya diundang
untuk kuliah umum. Saya sampaikan
ruqyah ini bagian dari terapi sound
healing.
Jadi saya juga memberikan beberapa
penelitian,
Suara keyakinan dia, motivasi hidup dia
itu kan memberikan pengaruh pada
kesehatan diri
Ketika ada orang kesurupan, saya yakin
dengan dibacakan ayat kursi, dibacakan
surah Al Ikhlas, Falaq, An Naas setannya
ASPEK akan pergi,
KETERAMPILAN Bacakan ayat ditiupkan, kemudian
diminumkan orang yang terbantu
sembuh.
Niat
Pelatihan, memberikan pendidikan, dan
juga sertifikasi.
Berdoa
Ruqyah ini juga bagian dari doa
Yang diruqyah berwudhu,
Menghadap ke arah kiblat
Bacaan diarahkan kepada pasien dan
juga diarahkan di air untuk ditiupkan,
untuk diminumkan.
Pasien ketika ada keluhan-keluhan itu
juga kita tiupi bacaan ruqyah
Kita sampaikan, ini apa, mengisi data ini
kan ada keluhannya apa
Seperti rekam medis
Keluhan inilah yang kita jadikan rujukan
349
Kemudian saya bacakan, saya
minumkan.
Siap-siap aja kalau ngamuk
Niat
Niatnya meruqyah dengan niatnya tidak.
Tazkiyah itu adalah pembersihan jiwa.
Tazkiyatunnafs, maka sebelum ruqyah
itu diajak beristighfar, bertaubat dulu,
jadi istighfar-taubat kan pembersihan
jiwa.
Teknik
Saya memotivasi keimanan pasien.
Allah tidak akan memberikan beban
kepada seseorang kecuali yang dia
sanggupi. Kalau bapak mengatakan
berat, berarti bapak punya potensi, punya
power yang lebih dari itu. Sanggup
menghadapinya. Berarti kan enggak
berat kan ya?”
“Wah betul, Ustadz.”
Ketika ada orang kesurupan, saya yakin
dengan dibacakan ayat kursi, dibacakan
surah Al Ikhlas, Falaq, An Naas setannya
akan pergi,
ASPEK Tuntutan masyarakat
KEPRIBADIAN Banyak kasus
Banyak orang-orang yang terbantu
dengan ruqyah
Saya berinisiatif
Mendirikan asosiasi peruqyah syar’iyyah
Berbakti kepada Allah
Setan kan tidak suka kalau orang
mendapatkan petunjuk Allah
Saya memberikan pelayanan ruqyah ini
secara rutin

350
RIZHA KRISNAWARDHANI
Woman | Yogyakarta, March 19th, 1991

Phone: (+62) 813 279 752 00 (WA/text/phone) | Email: rizha.icha.wardhani@gmail.com |


Alamat: Jalan Kaliurang Km. 12,5 Komplek Pondok Hareda Kav. A-3 Dusun Turen, Sardonoharjo,
Ngaglik, Sleman, D. I. Yogyakarta 55581.

------------------------------------------------------- EDUCATION -------------------------------------------------------------

Bachelor of Psychology
Senior High School Junior High School Elementary School
State Islamic University of Sunan Kalijaga
SMA N 3 Samarinda SMP N 1 Samarinda SD N 028 Samarinda
2009 – present
2007-2009 2005-2007 1999-2005
GPA: 3.78

------------------------------------------------------ EXPERIENCE ------------------------------------------------------------

Member of Debate in Member of Duta Mahasiswa Head Coordinator of


International Debate GenRe BKKBN DIY English division, speaking
Education Association (2010-2011) section in Studi dan
(IDEA), Canada Pengembangan Bahasa
(2006 – 2013). Chief of English Association Asing (SPBA), UIN Sunan
Smaga for Youth (EASY) Kalijaga Yogyakarta
Chief and Coordinator of Branch SMA N 3 (2009 – 2010).
Debate and Scrabble Samarinda (2008-2009).
section of English Head of Counseling Section
Association Smaga for Counselor and Educator of in PIKM “Lingkar Seroja”
Youth (EASY) Samarinda PIKM Lingkar Seroja, UIN UIN Sunan Kalijaga
(2007-2008). Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009-now)
(2009-now).
Member of English Student Vice Chief of English
Association (ESA), Member of Clinical Division in Studi dan
Mulawarman University Psychology Club (CPC) UIN Pengembangan Bahasa
Samarinda Sunan Kalijaga. Asing (SPBA) UIN Sunan
(2007 – 2009). (2009-now) Kalijaga Yogyakarta
(2011-now)

---------------------------------------------------------- ACHIEVEMENT -----------------------------------------------------

Best Speaker of Debate Participant of National “C” Accreditated


Contest held by Indonesian University English Debating Adjudicator of National
Language and Art Faculty Championship (NUEDC) at University English Debating
of Mulawarman University, UNY, Yogyakarta (2010). Championship (NUEDC),
Samarinda (2008). Yogyakarta (2011).
Winner of Lomba Cipta
nd
2 winner of English Karya Inspiratif by Leutika Best Tutor of Youth Red
Theater Contest held by Book Publisher with short Crescent (BSMR) in SMP
Educational Department story titled by “Tuhan, Aku IT Abu Bakar, Yogyakarta
Mulawarman University, disini...” (2010). (2011).
Samarinda (2008).
Adjudicator of English Freelance Speaker about
th
4 winner of English Speech Contest for Reproduction Health,
Debating Contest by Elementary School in SD Sexuality, Health, Parenting
English Faculty of Muhammadiyah Condong and English Management
Mulawarman University Catur (2011). (2008-now).
(2008).
---------------------------------------------------------------SKILLS------- -----------------------------------------------------

Language Skills: Computational Skills: Sertified Skills:


English (passive & active) Fluent Ms. Excel, Job Analysis (2011) by RICH Consulting.
Deutch (passive) Fair Ms. Word, Advance Clinical Hypnotherapy (2012) by IACH.
Javaness (passive & active) Fair Ms. PowerPoint. ICT (2009) by UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Peer Educator (2010) by PIKM Lingkar Seroja and BKKBN
-------------- Curriculum vitae - Rizha Krisnawardhani - 2016 -------------------
Counselor (2010) by PIKM Lingkar Seroja and BKKBN.

Anda mungkin juga menyukai